perc3 voltmeter dc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN
VOLTMETER AC
1 November 2012
Kelompok : 3
Nama : Heryadi Kusumah
Partner : Kenny Akbar Islami
Maria Goriety P
Miantami H S P
Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elekttro
Politeknik Negeri Bandung
2012/2013
PERANCANGAN VOLTMETER DC SEDERHANA
I. Tujuan percobaan
Mahasiswa mengetahui dan memahami cara kerja Voltmeter DC
Mahasiswa mengetshui Karakteristik Voltmeter DC
Mahasiswa mengenal komponen kumparan putar
Mahasiswa mengetahui cara menghitung tahanan seri
II. Alat dan Bahan
1. 1 Catu daya dc variabel.
2. 2 potensiometer, 47 k dan 100 k.
3. 1 kumparan putar.
4. 1 volt meter digital
5. Resistor-resistor yang sesuai.
III. Teori Dasar
Voltmeter adalah salah datu alat ukur yang paling sering digunakan dalam
industri elektronika. Voltmeter dc sederhana menggunakan meter kumparan putar
(meter movement) yang sensitif terhadap arus, yang kemudian dikalibrasi
terhadap besaran tegangan. Meter kumparan putar yang demikian digunakan
sebagai voltmeter. Untuk memperbesar kemampuan batas ukur voltmeter dari
kumparan putar tersebut, perlu ditambahkan resistor secara seri yang disebut
sebagai resistor pengali (multiplier).
IV. Langkah percobaan
A. Menentukan tahanan dalam dari kumparan putar dengan 3 cara berikut,
kemudian ambil nilai rata-ratanya.
1. Metoda Tahanan –variabel (gambar 1)
(a) Atur potensiometer 47 k ke maksimum dan sumber tegangan ke
minimum.
(b) Naikkan tegangan perlahan-lahan sampai 1 volt.
(c) Turunkan tahanan potensiometer perlahan-lahan sampai didapatkan
pembacaan skala penuh pada meter.
(d) Putuskan jalur rangkaian ke potensiometer, kemudian ukur nilai tahanan
potensiometer dengan menggunakan ohmmeter. (diusahakan jangan
melepaskan potensiometer dari papan percobaan, untuk mencegah nilai
potensiometer berubah). Catat nilai tahanan ini sebagai R1 .
(e) Sambungkan kembali potensiometer dengan rangkainnya kemudian
naikan perlahan-lahan tahanan potensiometer sampai pembacaan
setengah skala, kemudian catat nilai tahanan ini sebagai R2.
(f) Hitung tahanan dalam dari kumparan putar dengan persamaan berikut :
Rm1= R2 - 2R1
Gambar 1. Metoda tahanan variabel
2. Metoda Potensiometer (Gambar 2)
(a) Atur potensiometer 47 k ke maksimum dan sumber tegangan ke
minimum.
(b) Naikkan perlahan-lahan tegangan ke 1 volt.
(c) Kurangi tahanan potensiometer perlahan-lahan sampai didapat
pembacaan skala penuh pada kumparan putar.
(d) Hitung tahanan dalam, Rm2 , dari kumparan putar dengan menggunakan
nilai tegangan dan arus yang dibaca dari voltmeter dan ampermeter.
Gambar 2. Metoda potansiometer
3. Metoda tahanan Shunt (gambar 3)
(a) Hubungkan rangkaian seperti gambar 3, dan atur tahanan potensiometer
100 k sampai diperoleh pembacaan skala penuh pada kumparan putar.
(b) Tutup saklar S1 dan ubah potensiometer 47 k sampai jarum kumparan
putar persis setengah skala.
(c) Putuskan hubungan potensiometer 47 k dari rangkaiannya, kemudian
ukur nilai tahanannya dengan menggunakan ohmmeter. Catat nilai ini
sebagai nilai Rm3
Gambar 3. Metoda resistor shunt
4. Hitung tahanan dalam rata-rata dari kumparan putar dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut.
Rm( rata-rata )=Rm1+Rm2+Rm3
3
B. Merancang voltmeter sederhana.
1. Dengan menggunakan kumparan putar yang telah diukur tahanan dalamnya,
rancang sebuah voltmeter dengan lima batas ukur berikut.
(a) 0 ke 1 volt
(b) 0 ke 2 volt
(c) 0 ke 5 volt
(d) 0 ke 10 volt
(e) 0 ke 20 volt
kemudian hitung nilai tahanan seri (pengali) yang diperlukan untuk masing-
masing batas ukur tersebut diatas ( R s1 , R s2 , R s3 , R s4 , Rs5 ) .
2. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4. Gunakan tahanan pengali yang
sudah dihitung.
Gambar 3. Rangkaian percobaan
3. Lakukan pengujian pada alat yang sudah saudara rancang dengan cara
memberikan tegangan maksimum pada masing-masing batas ukur sehingga
jarum menunjukkan skala maksimum. Ukur tegangan yang diberikan tersebut
dengan menggunakan voltmeter, apakah sama dengan nilai batas ukurnya.
4. Hitung dan catat persen kesalahan dari setiap batas ukur pada meter yang
saudara buat dengan persamaan berikut:
Persen Kesalahan=V S−V BUV S
x 100 %
dimana
Vs = tegangan sumber yang diukur dengan voltmeter.
VBU = tegangan Batas Ukur dari voltmeter yang dirancang.
5. Buat kesimpulan dari percobaan yang saudara lakukan.
V. Hasil dan Tabel Pengukuran
Metoda Resistor Varabel
Metoda Potensiometer
Metoda ResistorShunt
Tahanan dalamKumparanPutar
R1 = 15,76 V (mV) = 243,6R2 = 36,5 I (mA) = Rm1 = 4,98 KΩ Rm2 = 4,87KΩ Rm3 = 4,15 KΩ Rm = 4,6 KΩ
Tabel 1. Tahanan dalam kumparan putar
Batas Ukur(Volt)
TahananPengali
Vs PersenKesalahan
1 V 20 – 4,6 = 15,4 KΩ 1,081 V 7,5 %2 V 40 – 4,6 = 35,4 KΩ 2,018 V 0,89 %5 V 100 – 4,6 = 95,4
KΩ5,30 V 5,6 %
10 V 200 – 4,6 = 195,4 KΩ
10,07 6,95 %
20 V 400 – 4,6 = 395,4 KΩ
20,05 2,49 %
Tabel 2. Data voltmeter
VI. Analisis dan Jawab Pertanyaan
Dari data diatas dapat dianalisis bahwa kumparan putar dapat difungsikan sebagai
voltmeter DC, namun masih memiliki persen kesalahan yang tinggi. Hal tersebut
disebabkan karena adanya tegangan DC yang membebani rangkaian jadi selisih
antara tegangan yang di ukur dengan batas ukur masih ada.
Jawab Pertanyaan :
1. Parameter apa saja yang diperlukan dari sebuah kumparan putar agar bisa
digunakan sebagai voltmeter dc dengan batas ukur yang berbeda – beda ?
Tegangan DC pada rangkaian, arus yang masuk pada rangkaian, dan tahanan
resistor atau potensiometer yang dipakai.
2. Sebutkan cara kerja dari sebuah kumparan putar ?
Cara kerja Kumparan putar :
o Konduktor pada kumparan putar yang diberi arus listrik dalam rangkaian
maka disekitarnya akan menimbulkan medan magnet, medan magnet
itulah yang menggerakkan jarum penunjuk pada kumparan putar sehingga
menunjukkan nilai 50 MikroA.
o Arus DC yang mengalir ke rangkaian kemudian ke potensiometer di kaki
satu dan keluar di kaki tiga dan melalui kumparan putar. Pada kumparan
putar itulah arus DC mengalir dari kiri ke kanan sehingga kumparan
bergerak searah jarum jam.
3. Terangkan bagaimana sebuah kumparan putar dapat dipakai sebagai alat ukur
tegangan dc !
Pada dasarnya kumparan putar bekerja berdasarkan arus DC, jadi dapat
dikatakan memang kumparan putar bekerja jika ada teganngan DC, tegangan
yang berupa volt DC masuk ke dalam rangkaian kemudian mengalir arus DC
pada rangkaian dan menyebabkan kumparan putar tersebut bekerja.
4. Tuliskan kesimpulan untuk percobaan ini !
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa kumparan putar bekerja jika ada
tegangan DC yang kemudian mengalirlah arus DC kemudian arus tersebut
menyebabkan kumparan putar bekerja dan menunjukkan nilai tertentu pada
skala penunjukannya .
VII. Kesimpulan
Dari keseluruhan data dapat disimpulkan bahwa parameter yang diperlukan
sebuah kumparan putar agar bisa digunakan sebagai voltmeter DC ialah
Tegangan DC pada rangkaian, arus yang masuk pada rangkaian, dan tahanan
resistor atau potensiometer yang dipakai. Cara kerja sebuah kumparan putar
disebabkan adanya tegangan DC yang masuk pada rangkaian kemudian mengalir
arus DC pada rangkaian tersebut melalui sebuah potensiometer dan menuju
kumparan putar pada kumparan putar arus itu menunjukkan skala maksimal
sebesar 50MikroA.