multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter

26
BAB I PENDAHULUAN Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter 1.1 Tujuan pecobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat : 1. Melediki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan searah; 2. Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada rangkaian pembagi tegangan searah; 3. Menyelidiki tegangan output antara variabel resistor atau pembagi tegangan; 4. Menggunakan multimeter sebagai amperemeter dengan terampil; 5. Menylidiki pengaruh tahanan dalam amperemeter apda pengukuran arus. 1.2 Dasar teori Dalam percobaan 1 sudah dijelaskan kegunaan multimeter, yaitu untuk mengukur tegangan, yaitu multimeter sebagai voltmeter. Cara pengukuran tegangan dc, letakan saklar pada posisi multimeter pada posisi dc volt pada range tertentu. Hasilnya akan terlihat pada jarum penunjuk, perhatikan pula skala range yang sesuai. Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang memunyai perbedaan jumlah muatan dengan satuan volt (V). Satu volt adalah perubahan eneri sebesar satu joule yang dialami oleh satu coulomb muatan listrik. 1

Upload: maiia-siiratukodok-mieaiiam

Post on 12-Aug-2015

2.532 views

Category:

Documents


156 download

TRANSCRIPT

Page 1: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

BAB I PENDAHULUAN

Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter

1.1 Tujuan pecobaan

Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat :

1. Melediki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan searah;

2. Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada rangkaian pembagi tegangan searah;

3. Menyelidiki tegangan output antara variabel resistor atau pembagi tegangan;

4. Menggunakan multimeter sebagai amperemeter dengan terampil;

5. Menylidiki pengaruh tahanan dalam amperemeter apda pengukuran arus.

1.2 Dasar teori

Dalam percobaan 1 sudah dijelaskan kegunaan multimeter, yaitu untuk mengukur

tegangan, yaitu multimeter sebagai voltmeter. Cara pengukuran tegangan dc, letakan saklar

pada posisi multimeter pada posisi dc volt pada range tertentu. Hasilnya akan terlihat pada

jarum penunjuk, perhatikan pula skala range yang sesuai.

Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang memunyai perbedaan

jumlah muatan dengan satuan volt (V). Satu volt adalah perubahan eneri sebesar satu joule

yang dialami oleh satu coulomb muatan listrik.

Multimeter juga dapat digunakan untuk pengukuran arus / amperemeter. Cara

pemasangan amperemeter adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya (baca teori

dasar percobaan 1).

Peukur amperemeter juga mempunyai tahanan dalam seperti halnya voltmeter yang

dapat mempengaruhi hasil pengukuran arus pada rangkaian. Arus listrik yang timbul karena

adanya gerakan elektron satu arah dari suatu bahan atau zat akibat pengaruh dari luar dengan

satuan ampere.

Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,34 x 1018 elektron yang mengalir melalui

satu titik selama satu detik.

Dalam percobaan ini akan diukur arus searah (Direct current).

1

Page 2: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

Tahanan dalam pengukuran

Tahanan dalam peukur perlu mendapat perhatian jika kita menggunakan peukur

tersebut untuk mengukur tegangan DC maupun AC. Jika suatu peukur tidak dilengkapi

dengan data-data tantang besarnya tahanan dalam untuk setiap batas ukur, maka biasanya

pada meter itu dicantumkan sensitivitas peukur yang ditulis dalam ohm/volt. Dengan

mencantumkan sensitivitas tersebut kita dapat mencari tahanan dalam peukur untuk setiap

batas ukur.

Tahanan dalam = batas ukur (range) x sensitivitas

1.3 Daftar alat dan bahan

1. Amperemeter -2 buah

2. Catu daya DC -1 buah

3. Model resistor : 100 Ω 3,3K Ω

470 Ω 4,7K Ω

1K Ω 5,6 K Ω

10K Ω 330 Ω

4. Variabel resistor 100K Ω

BAB II PERCOBAAN

2.1 Gambar rangkaian

R1

8V R2

Gambar 2.1

2

V

Page 3: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

R1

R2

10V

Gambar 2.2

A

6V

B

Gambar 2.3

R1

6V R2

I2

Gambar 2.4

3

V

V

v

A2

A2

Page 4: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

AT

I1 I2

R1 R2

6V

Gambar 2.5

It R1

I2 I3

VS R2 R3

Gambar 2.6

4

AT

T

A1 A2

A1

A2 A3

Page 5: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

2.2 Langkah percobaan

1. Lakukan pengukuran tegangan sepetri Gambar 2.1 dengan voltmeter, catat hasilnya

pada tabel 2.1

2. Lakukan pengukuran tegangan V1 dan V2 seperti pada Gambar 2.1 dengan voltmeter.

Catat hasil pada Tabel 2.2

3. Lakukan pengukuran tegangan sepetri Gambar 2.3 dengan voltmeter. Catat hasilnya

pada Tabel 2.3

4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan menggunakan peukur lain.

5. Untuk rengkaian yang dipasng seri seperu Gambar 2.4, ukurlah arus I1 dengan

menggunakan amperemeter A1 dan arus I2 dengan menggunakan A2. Catat hasilnya

pada Tabel 2.4 untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2

6. Untuk rangkaian yang dipasang paralel seperti Gambar 2.5. Ukuralah besarnya It

(arus total) pada At dan arus masing-masing cabang I1 dan I2. Catat hasilya pada

Tabel 2.5 untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2

7. Untuk rangkaian yang dipasang seri paralel seperti Gambar 2.6. Ukurlah I1, I2, dan I3

untuk Vs = 6 Volt. Catat hasilnya pada Tabel 2.6 untuk beberapa variasi nilai R1, R2,

dan R3. Ganti sumber tegangan dengan 8 Volt. Catat hasilnya pada Tabel 2.7

2.3 Keselamatan kerja

1. Untuk pengukuran arus dan tegangan searah, letakan multimeter pada saklar Idc /

Vdc, kemudian untuk skala batas ukur pasangkan pada skala batas ukur paling besar.

Bila belum terbaca perlahan-lahan turunkan sampai terbaca dengan jelas pada skala

pengukuran.

2. Perhatian skala range yang sesuai dengan batas ukur dan baca hasil pengukuran yang

teliti dan benar, catat hasilnya.

5

Page 6: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

2.4 Data percobaan

Tabel 2.1

R1

Ω

R2

Ω

Pengukuran (V)

Perhitungan (V) KetSunwa Winner

Range V Range V

100Ω

1KΩ

100KΩ

100Ω

100Ω

100Ω

1OK Ω

1KΩ

1OK Ω

470Ω

10

10

10

10

10

3,99

7,08

7,1

7,88

6,22

10

10

10

10

10

4,01

7,15

7,15

7,96

6,3

I = 0,04

V = 4

I = 0,000727

V = 7,27

I = 0,0072

V = 7,2

I = 0,000792

V = 7,92

I = 0,0140

V = 6,58

Tabel 2.2

R1

Ω

R2

Ω

Pengukuran (V) Perhitungan (V)

KetRange V1 Range V2 V1 V2

100Ω

4,7KΩ

330Ω

470Ω

3,3KΩ

5,6KΩ

10

10

10

1,74

4

9,2

10

10

10

8

5,6

0,59

1,75

4,125

9,44

8,24

5,875

0,554

Tabel 2.3

6

Page 7: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

Posisi

Variabel

Resistor

Pengukuran (V) Perhitungan (V)

KetRange Vac Renge Vbc Vac

K Ω

Vbc

K Ω

A

B

C

D

E

F

G

10

10

10

10

10

10

10

0

1

2

3

4

5

6

10

10

10

10

10

10

10

6

5

4

3

2

1

0

0

17

40

50

28

14

100

100

83

60

50

72

86

0

Tabel 2.4

R1

Ω

R2

Ω

Pengukuran (mA) Perhitungan (A)

KetRange I1 Range I2 I1 I2

100

100

330

330

100

470

47

100

250

250

250

250

31

11

16

14

250

250

250

250

31

11

16

14

30

10

16

14

30

10

16

14

Tabel 2.5

R1

Ω

R2

Ω

Pengukuran (mA) Perhitungan (mA) Ket

Range It Range I1 Range I2 It I1 I2

100

100

330

100

470

47

250

250

250

61

61

18,1

250

250

250

61

12,1

127,2

250

250

250

120

72

145

120

72

145

60

60

18

60

12

127

Tabel 2.6

7

Page 8: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

Vs = 6Volt

R1

Ω

R2

Ω

R3

Ω

Pengukuran (mA) Perhitungan

(mA)

Ket

Range I1 Range I1 Range I2

100

100

100

100

330

470

100

470

330

250

250

250

40,1

20,6

20,6

250

250

250

20,2

8,6

12

250

250

250

20,2

12

8,6

I1 = 40

I2 = 20

13 = 20

I1 = 20,4

I2 = 8,415

I3 = 11,98

I1 = 20,4

I2 = 11,98

I3 = 8,415

Tabel 2.6

Vs = 8Volt

R1

Ω

R2

Ω

R3

Ω

Pengukuran (mA) Perhitungan

(mA)

Ket

Range I1 Range I1 Range I2

100

100

100

100

330

470

100

470

330

250

250

250

50,8

26,6

26,6

250

250

250

25

10,9

15

250

250

250

25

15

10,6

I1 = 56,3

I2 = 26,65

13 = 26,65

I1 = 27,2

I2 = 11,22

I3 = 15,98

I1 = 27,2

I2 = 15,98

I3 = 11,22

2.5 Evaluasi dan pertanyaan

8

Page 9: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

Jawablah soal-soal berikut dengan jelas dan benar !

1. Apa pengaruh tahanan dalam voltmeter terhadap hasil pengukuran rangkaian Gambar

2.1 ?

2. Berapa besar tegangan jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian Gambar 2.2 ?

3. Berapa besar tegangan output potensiometer sebagai pembagi tegangan ?

4. Buatlah dalam kertas grafik : It + f (Rt) dan hasil pengukuran dan perhitungan dari

rangkaian Gambar 2.1 dan 2.2 (pilih salah satu macam variasi R1 dan R2)

5. Buatlah dalam kertas grafik : It + f (Rt) dan hasil pengukuran dan perhitungan dari

rangkaian Gambar 2.3 (pilih salah satu macam variasi R1, R2, dan R3 dengan satu

macam sumber tegangan)

6. Apa kesimpulan analisa Anda dari percobaan diatas ?

Jawaban

1. Pengaruh tahanan dalam voltmeter sedikit mempengaruhi hasil pengukuran oleh

karena itu jika hasil pengukuran sedikit berbeda dengan hasil perhitungan itu

dikarenakan pengaruh dari tahanan dalam alat ukur itu sendiri. Tahanan dalam alat

ukur sudah ditentukan oleh perusahaan yang membuat alat ukur tersebut.

2. Tegangan jatuh pada R1 Gambar 2.2 jika menggunakan resistor 100 Ω adalah sebesar

1,7 V jika diperhitungkan maka hasilnya 1,75 V. Sedangkan pada R2 jika

menggunakan resistor 470 Ω adalah sebesar 8,2. Untuk hasil perhitungannya adalah

sebesar 8,24.

3. Besar tegangan output potensio meter untuk pembagi tegangan tergantung dari besara

potensiometer itu sendiri. Disini kami menggunakan potensiometer 100 KΩ dengan

tegangan sumber 6 Volt. Output dari potensiometer itu sendiri adalah sebesar 6 V.

BAB III

9

Page 10: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

3.1 ANALISA RANGKAIAN

GAMBAR 2.1

R1

8V R2

Menggunakan range 10 dengan V=8Volt

Gambar ini merupakan rangkaian Seri

Untuk menghitung

R1 di abaikan karena R1 merupakan sebelum bagian dari arus yang di lewati dan yag di ukur

adalah tegangan sebelum R2 dan sesudahnya.

GAMBAR 2.2

10

V

Page 11: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

R1

R2

10V

Menggunakan perhitungan V = 10 V

Berbeda dengan gambar 2.1 yang hanya satu kali perhitungan, pada gambar 2.2 ini menggunakan

dua kali perhitungan dengan range yang di gunakan adalah 10

Karena merupakan suatu rangkaian SERI

Mengukur V1 Mengukur V2

GAMBAR 2.3

11

V

V

Page 12: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

A

6V

B

Menggunakan Variabel Resistor dan dengan V=6V,

Menggunakan dua alat ukur dengan range 10 pada voltmeter

Dan 100ohm pada nilai resistansi

SUSUNAN KABEL ALAT UKUR

GAMBAR 2.4

12

v

Page 13: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

R1

6V R2

I2

Menggunakan V=6volt dengan range 250 dan merupakan rangkaian Seri

Rtotal= R1 + R2

Menghitung A1 dan A2 menggunakan Perbandingan alat ukur

Saat menghitung A1 maka A2 harus di abaikan karena yang di minta adalah I maka

Karena menggunakan range 250mA maka I harus di ubah ke mA dengan cara IAx1000=ImA

GAMBAR 2.5

13

A2

A2

Page 14: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

AT

I1 I2

R1 R2

6V

Menggunakan V=6V dengan Range 250 mA, menggunakan range 250 mA maka jika hasil I

dalam bentuk IA maka harus di ubah ke ImA IAx1000=ImA.

MENGUKUR A1

RUMUS

I1=V/R1

MENGUKUR A2

14

AT

T

A1 A2

Page 15: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

MENGUKUR AT

Ketika mengukur AT maka A1 dan A2 harus di tutup, jika mengukur A1 maka AT dan A2

yang harus di tutup begitu juga untuk mengukur A2 maka AT dan A1 yang tutup. Menutup

harus menggunakan jumper yang telat di sediakan.

GAMBAR 2.6

15

Page 16: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

It R1

I2 I3

VS R2 R3

Menggunakan V=6volt pada table 2.6 dan menggunakan V=8volt pada table 2.7 dengan

range 250 mA

Karena pada gambar rangkaian ini terdapat penggabungan rangkaian seri dan pararel maka

harus di hitung satu persatu setip rangkaian.

Rangkaian Pararel

Rangkaian Seri

Menghitung I1=A1 (Rtotal adalah Rseri)

16

A1

A2 A3

Page 17: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

Menghitung A2

Menghitung A3

17

Page 18: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

3.2 ANALISA PERHITUNGAN

18

Page 19: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

3.3 ANALISA PRATIKUM

1. Sebelum melakukan percobaan cek terlebih dahulu komponen yang akan dipakai. Jika

komponen yang akan digunakan mengalami kerusakan segera ganti dengan yang lain

agar nantinya tidak terjadi kesalahan pada saat proses pengukuran.

2. Tahanan dalam alat ukur juga mempengaruhi proses pengukuran. Walau

mempengaruhi hasil pengukuran tapi tidak terlalu jauh dari hasil perhitungan.

3. Menghubungkan amperemeter haruslah seri terhadap beban. Jika disambung secara

paralel maka amperemeter tidak akan bekerja. Pada saat menghubungkan

amperemeter ke beban tidak boleh ada penyabung lain karena akan mempengaruhi

proses pengukuran dan juga bisa merusak amperemeter itu sendiri.

4. Pemilihan selector switch juga penting saat proses pembacaan hasil ukur. Sesuaikan

antara sumber tegangan dengan batas ukur pada alat ukur. Jika pemilihan selector

switch tepat maka proses pembacaan hasil ukurpun akan lebih mudah.

5. Jika rangkaian yang diukur adalah rangkaian seri maka arusnya akan sama tetapi

tegangannya berbeda. Sedangkan jika yang diukur adalah rangkaian paralel arusnya

akan berbeda tetapi tegangannya akan sama.

6. Jika hasil pengukuran dan hasil perhitungan tidak berbeda jauh itu dikarenakan

adanya pengaruh tahanan dalam alat ukur. Tapi jika berbeda jauh maka bisa jadi ada

kesalahan dalam rangkaian atau pada saat proses pembacaan.

19

Page 20: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

BAB IV

KESIMPULAN

Pada praktik kali ini kami menyimpulkan jika hubungan rangkaian berbentuk seri

maka arusnya akan sama tetapi tegangannya berbeda dan jika hubungan rangkaiannya paralel

maka arusnya akan berbeda tapi tegangannya akan tetep sama. Pemilihan selector switch juga

penting karena akan mempermudah kita dalam proses pembacaan hasil ukur. Sebagai contoh

jika kita ingin mengukur rangkaian yang memiliki tegangan atau arus yang kecil dan kita

menggunakan skala batas ukur yang besar maka kita akan kesulitan membaca hasil ukurnya

tetapi jika kita turunkan skalanya maka kita mudah untuk membaca hasil ukurnya. Pengaruh

tahanan dalam alat ukur juga sedikit mempengaruhi hasil pengukuran walaupun tidak begitu

besar. Dalam percobaan ini juga di dapati kesimpulan bahwa semakin besar nilai hambatan

maka arus yang melewati akan semakin kecil tapi jika nilai hambatan semakin kecil maka

arus yang melewati akan semakin besar, jadi dengan kata lain besar hambatan berbanding

terbalik dengan besar arus yang melewatinya.

20

Page 21: Multimeter Sebagai Voltmeter Dan Amperemeter

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Evlina Yudi. 2012. Praktek Alat Ukur dan Pengukuran. Politeknik Negeri Sriwijaya

21