perbup 11 dinas daerah

Upload: pinrangkabortala

Post on 18-Jul-2015

273 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN BUPATI PINRANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG BUPATI PINRANG,Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Pinrang, uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas Kabupaten Pinrang, dimana dalam pasal 48 ditentukan bahwa penjabaran lebih lanjut tentang tugas dan fungsi masing-masing dinas diatur dalam suatu uraian tugas yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu dilakukan penjabaran yang dituangkan dalam Peraturan Bupati. : 1. UndangUndang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822 ); 2. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851 ); 1

Mengingat

4. UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737 ); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Pinrang; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Pinrang. 2

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN

DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PINRANGBAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah Otonomi yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembatuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintahan Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan; 4. Bupati adalah Bupati Pinrang; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah; 6. Organisasi Pemerintahan adalah Organisasi Pemerintah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Pinrang yang merupakan perangkat daerah kabupaten Pinrang. 7. Dinas adalah Dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang yang merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah; 8. Sekretariat adalah Sekretariat pada dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 9. Bidang adalah bidang pada dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 10. Seksi adalah seksi pada dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 11. Sub bagian adalah sub bagian pada dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 12. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada dinas lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 13. Unit pelaksana teknis yang disebut dengan UPT adalah unit pelaksana teknis pada lingkup pemerintah Kabupaten Pinrang; 3

BAB II PELAKSANAAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Pinrang. BAB III PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 3 Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan umum masyarakat, Pemerintah Daerah membentuk organisasi dan tata kerja dinas lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang. Pasal 4 (1) Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, terdiri dari : a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata; d. Dinas Pekerjaan Umum; e. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air; f. Dinas Kelautan dan Perikanan; g. Dinas Pertanian dan Peternakan; h. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; i. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; j. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah; k. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; l. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah; n. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran; dan o. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Mineral (2) Dinas daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah dan tugas pembantuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

4

BAB IV DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Bagian Pertama Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pasal 5 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang menjadi tanggung jawabnya dan kewenangan lain yang diserahkan oleh Bupati kepadanya. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 4 dinas pendidikan, pemuda dan olahraga mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, Pemuda dan Olahraga berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangannya; d. Pengelolaan admistrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; e. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; f. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya; Bagian Kedua Susunan dan Struktur Organisasi Pasal 7 (1) Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terdiri dari : a. Kepala Dinas b.Sekretariat 1. Sub Bagian Perencanaan ; 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum c. Bidang Kurikulum 1. Seksi Kurikulum Dasar 2. Seksi Kurikulum Menengah 3. Seksi Peningakatan mutu d.Bidang Pendidikan Dasar 1. Seksi Manajemen Pendidikan 5

2. Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 3. Seksi Sarana dan Prasarana e. Bidang Pendidikan Menengah 1. Seksi Manajemen Pendidikan 2. Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 3. Seksi Sarana dan Prasarana f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini 2. Seksi Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan dan Agama 3. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kelembagaan g.Bidang Pemuda dan Olahraga 1. Seksi Pembinaan Kepemudaan 2. Seksi Pembinaan Olahraga 3. Seksi Pembinaan Kesiswaan dan Seni h.Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) i. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Uraian Tugas Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pasal 5 dan 6 Peraturan Bupati ini, serta memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan staf pelaksana Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

6

Paragraf 2 Sekretariat Pasal 9 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan dan program, surat-menyurat, administrasi perkantoran, pendistribusian, perlengkapan kantor, kepegawaian, keuangan dan urusan umum. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, administrasi perkantoran, perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga; b. Pelaksanaan pengelolaan Administrasi Kepegawaian; c. Pelaksanaan hasil penyusunan rencana, program kerja dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tata laksana; Paragraf 2.1 Sub Bagian Perencanaan Pasal 10 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyusun rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor,menyusun data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas,menyusun rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas,menyusun Perogram kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian perencanaan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor; b. Penyusunan data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas; c. Penyusunan rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas; d. Penyusunan Program kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas;

7

Paragraf 2.2 Sub Bagian Keuangan Pasal 11 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan anggaran dan verifikasi serta pengurusan perbendaharaan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana anggaran dinas ; b. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas; c. Pembuatan laporan penggunaan keuangan Dinas; d. Pengevaluasi anggaran dan penggunaan keuangan Dinas; e. Pemberian usulan untuk perbaikan anggaran dan pengelolaan keuangan dinas; f. Pelaksanaan kegiatan bidang dalam administrasi keuangan; Paragraf 2.3 Sub Bagian Umum Pasal 12 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan serta urusan rumah tangga dan perlengkapan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian umum mempunyai fungsi : a. Pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman, dan pengarsipan; b. Pengurusan tata usaha perjalanan Dinas; c. Pelaksanaan investasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barangbarang inventaris kantor; d. Penyusunan rencana penempatan dan mutasi pegawai di lingkungan Dinas; e. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengembangan kepegawaian. Paragraf 3 Bidang Kurikulum Pasal 13 (1) Bidang kurikulum mempunyai tugas menyusun rencana metode pendidikan, sekolah pendidikan dasar dan pendidikan menengah, membina sumber belajar, mengembangkan teknologi pendidikan, melaksanakan evaluasi mutu pendidikan di 8

sekolah dasar dan menengah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) bidang kurikulum mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang sebagai pedoman pelaksana tugas; b. Penyusunan konsep rencana mutu pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan pendidikan luar biasa dan sekolah menengah berdasarkan proyeksi data sekolah; c. Penyusunan konsep rencana peningkatan mutu kependidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku; d. Pemantauan pengembangan Pendidikan dan kurikulum taman kanak-kanak, sekolah luar biasa serta sekolah menengah; e. Pelaksanaan evaluasi pendidikan dan kurikulum petunjuk untuk tahun ajaran baru taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta, sekolah luar biasa serta sekolah menengah; f. Pelaksanaan pemantauan kurikulum taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta, sekolah luar biasa serta sekolah menengah; g. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksana tugas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 3.1 Seksi Kurikulum Dasar Pasal 14 (1) Seksi Kurikulum Dasar mempunyai tugas mempersiapkan bahan petunjuk teknis pembinaan pengembangan penyelenggaraan kurikulum serta evaluasi pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi kurikulum dasar mempunyai fungsi: a. Pembinaan dan pengembangan kurikulum dalam sumber belajar. b. Pelaksanaan pengembangan kurikulum dalam tehknologi pendidikan; c. Perencanaan dan memprogramkan kurikulum dalam tahun ajaran baru taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; d. Penyusunan kurikulum taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; e. Pemantauan kurikulum pada taman kanak kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; 9

f. Pelaksanaan evaluasi kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di taman kanak kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa. g. Pelaksanaan evaluasi kurikulum materi muatan lokal dan persiapan kegiatan evaluasi hasil belajar siswa taman kanak kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; h. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 3.2 Seksi Kurikulum Menengah Pasal 15 (1) Seksi Kurikulum Menengah mempunyai tugas mempersiapkan bahan petunjuk tekhnis pembinaan pengembangan penyelenggaraan kurikulum serta evaluasi pendidikan menengah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi kurikulum menengah mempunyai fungsi: a. Pembinaan dan mengembangkan kurikulum dalam sumber belajar; b. Pelaksanaan pengembangan kurikulum dalam sumber belajar; c. Perencanaan dan memprogram kurikulum dalam tekhnologi pendidikan; d. Penyusunan kurikulum sekolah menengah; e. Pemantauan kurikulum pada sekolah menengah; f. Pelaksanaan evaluasi kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah; g. Pelaksanaan evaluasi kurikulum materi muatan lokal dan mempersiapkan kegiatan evaluasi hasil belajar sekolah menengah; h. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 3.3 Seksi Peningkatan Mutu Pasal 16 (1) Seksi Peningkatan Mutu mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan, peningkatan mutu taman kanak kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa serta sekolah menengah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi peningkatan mutu mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program peningkatan mutu pendidikan;

10

b. Penyusunan konsep rencana peningkatan mutu taman kanak kanak, sekolah dasar dan pendidikan luar biasa sekolah menengah berdasarkan proyeksi data persekolahan; c . Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian mutu pendidikan; d Penyusunan laporan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; e Pelaksanaan kegiatan lainnya yang diberikan oleh atasan; Paragraf 4 Bidang Pendidikan Dasar Pasal 17 (1) Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas menyusun rencana, pembagian tugas, memberi petunjuk dan pelaksanaan kegiatan di lingkungan bidang pendidikan dasar serta menyusun konsep rencana daya tampung, kebutuhan guru dan memantau pelaksanaan penerimaan siswa baru, kurikulum dan UAS/UAN taman kanak-kanak, sekolah dasar dan pendidikan luar biasa, membina sumber belajar, mengembangkan teknologi pendidikan, melaksanakan evaluasi, menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar serta membinan hubungan kerjasama sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Bidang Pendidikan Dasar mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang sebagai pedoman pelaksana tugas; b. Penyusunan konsep rencana daya tampung taman kanak-kanak, sekolah dasar dan pendidikan luar biasa berdasarkan proyeksi data persekolahan; c. Penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan dan pengendalian penggunaan serta perawatan gedung dan perlengkapan sekolah; d. Penyusunan konsep rencana kebutuhan dan peningkatan kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainya serta sarana pendidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku; e. Pembinaan tenaga kependidikan dan administrasi taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; f. Pemantauan pengembangan pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; g. Pelaksanaan evaluasi pendidikan petunjuk penerimaan siswa baru taman kanakkanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; h. Pemantauan penerimaan siswa baru dan UAS/UAN taman kanak-kanak sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; 11

i.

Pendayagunaan sarana pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; j. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagi pertanggungjawaban pelaksana tugas; k. Pembinaan kerjasama orang tua murid dan masyarakat dengan sekolah; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 4.1 Seksi Manajemen Pendidikan Pasal 18 (1) Seksi Manajemen Pendididkan mempunyai tugas mempersiapkan bahan petunjuk teknis pembinaan pengembangan penyelenggaraan pendidikan dan kurikulum serta evaluasi pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi manajemen pendidikan mempunyai fungsi : a. Pembinaan dan pengembangan sumber belajar . b. Pengembangan tekhnologi pendidikan; c. Pelaksanaan evaluasi pendidikan dan petunjuk penerimaan siswa baru taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; d. Pemantauan penerimaan siswa baru, dan UAS/UAN taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; e. Pelaksanaan evaluasi tenaga pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; f. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 4.2 Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pasal 19 (1) Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan mempunyai tugas mempersiapkan bahan dan mengurus penyusunan petunjuk tehnis dan pelaksana pembinaan administrasi dan tenaga kependidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa dan mempersiapkan penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan dan mengadakan hubungan kerjasam dengan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi pendidikan dan tenaga kependidikan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan administrasi, mengurus pengesahan, pemecahan dan penggabungan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; 12

b. Penyusunan konsep rencana kebutuhan dan peningkatan kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainnya serta sarana pendidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku; c. Pembinaan tenaga tekhnis dan administrasi taman kanak-kanak, sekolah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; d. Perumusan formasi melakukan registrasi dan sertifikasi untuk tenaga tekhnis sekolah taman kanak-kanak, sekloah dasar negeri dan swasta serta sekolah luar biasa; e. Memproses izin sekolah swasta taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; f. Peningkatan peran badan pembantu penyelenggara pendidikan dan memperluas informasi pendidikan; g. Pembinaan dan pengembangan kerjasama dengan masyarakat dalam bidang pendidikan; h. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; i. Pengadaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 4.3 Seksi Sarana dan Prasarana Pasal 20 (1) Seksi Sarana dan Prasarana sekolah mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana taman kanakkanak, sekolah dasar dan sekolah luar biasa; (2) Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi sarana dan prasarana sekolah mempunyai fungsi; a. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah; b. Penyusunan konsep rencana daya tampung taman kanak-kanak, sekolah dasar dan pendidikan luar biasa berdasarkan proyeksi data persekolahan; c. Penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan dan pengendalian penggunaan serta perawatan gedung dan perlengkapan sekolah; d. Perencanaan dan pengusulan standarisasi perlengkapan sarana dan prasarana sekolah; e. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah; f. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana sekolah; g. Pelaksanaan perawatan sarana dan prasarana sekolah; 13

h. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagi pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5 Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Pasal 21 (1) Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan mempunyai tugas menyusun rencana, pembagian tugas, memberi petunjuk dan pelaksana kegiatan di lingkungan bidang pendidikan menengah serta menyusun konsep rencana daya tampung, kebutuhan guru dan memantau pelaksanaan penerimaan siswa baru, dan UAS/UAN di bidang pendidikan menengah mempunyai tugas membina penyelenggaraan kegiatan administarsi sekolah menengah, membina sumber belajar, mengembangkan tekhnologi pendidikan, melaksanakan evaluasi, menyelenggarakan pendidikan sekolah menengah serta membina hubungan kerjasama sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Untuk melaksankan tugas sebagimana dimaksud ayat (1) bidang pendidikan menengah dan kejuruan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Penyusunan konsep rencana daya tampung sekolah pertama atas sekolah menengah serta sekolah menengah kejuruan berdasarkan proyeksi data persekolahan; c. Penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan dan pengendalian penggunaan serta perawatan gedung dan perlengkapan sekolah; d. Penyusunan konsep rencana kebutuhan dan peningkatan kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainnya serta sarana pendidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku; e. Pembinaan tenaga tehknis dan administrasi sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; f. Pemantauan pengembangan pendidikan sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; g. Pelaksanaan evaluasi pendidikan petunjuk penerimaan siswa baru sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; h. Pemantauan penerimaan siswa baru, dan UAS/UAN sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menegah kejuruan; 14

i.

Pendayagunaan sarana pendidikan sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; j. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; k. Pembinaan kerjasama orang tua murid dan masyarakat dengan sekolah; l. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan;

Paragraf 5.1 Seksi Manajemen pendidikan Pasal 22 (1) Seksi Manajemen Pendidikan mempunyai tugas mempersiapkan bahan petunjuk tekhnis pembinaan pengembangan penyelenggaraan pendidikan dan evaluasi pendidikan sekolah menengah; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi manajemen pendidikan mempunyai fungsi : a. Pembinaan dan pengembangan sumber belajar; b. Pengembangan tekhnologi pendidikan; c. Pemantauan pengembangan pendidikan sekolah pertama dan menengah atas serta sekolah menengah kejuruan ; d. Pelaksanaan evaluasi pendidikan dan petunjuk penerimaan siswa baru sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; e. Pemantauan penerimaan siswa baru, dan UAS/UAN sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan ; f. Pelaksanaan evaluasi tenaga kependidikan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah; g. Pelaksanaan evaluasi materi muatanlokal dan mempersiapkan kegiatan evaluasi hasil belajar siswa sekolah menengah; h. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagi pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan;

15

Paragraf 5.2 Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pasal 23 (1) Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas mempersiapkan bahan dan mengurus penyusunan petunjuk tehnis dan pelaksanaan pembinaan administrasi dan tenaga tekhnis sekolah menengah dan swasta dan mempersiapkan penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan dan mengadakan hubungan kerjasama dengan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi pendidikan dan tenaga kependidikan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan administrasi, mengurus pengesahan, pemecahan dan penggabungan sekolah menengah; b. Penyusunan konsep rencana kebutuhan dan peningkatan kemampuan guru dan tenaga kependidikan lainnya serta sarana pendidikan berdasarkan data dan informasi serta ketentuan yang berlaku; c. Pembinaan tenaga tekhnis dan administrasi sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan; d. Pelaksanaan registrasi dan sertifikasi untuk tenaga teknnis sekolah menengah; e. Pelaksanaan proses izin sekolah swasta menengah; f. Pelaksanaan perumusan formasi, melakukan registrasi tenaga tehknis sekolah menengah; g. Peningkatkan peran badan pembantu penyelenggara pendidikan dan memperluas informasi pendidikan; h. Pembinaan dan pengembangan kerjasama dengan masyarakat dalam bidang pendidikan; i. Pelaksanaan kegiatan lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 5.3 Seksi Sarana dan Prasarana Pasal 24 (1) Seksi Sarana dan Prasarana sekolah mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana sekolah menengah ;

16

(2) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi sarana dan prasarana sekolah mempunyai fungsi; a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Penyusunan konsep rencana daya tampung sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan berdasarkan proyeksi data persekolahan; c. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah; d. Perencanaan dan pengusulan standarisasi perlengkapan sarana dan prasarana sekolah; e. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah; f. Pendayagunaan sarana pendidikan sekolah pertama dan sekolah menengah atas serta sekolah menengah kejuruan g. Pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana sekolah; h. Perawatan sarana dan prasarana sekolah; i. Penyusunan laporan bidang sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan Paragraf 6 Bidang Pendidikan Luar Sekolah Pasal 25 (1) Bidang Pendidikan Luar Sekolah mempunyai tugas melaksanakan rencana, program pembinaan pendidikan masyarakat, pendidikan luar sekolah . (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang pendidikan luar sekolah mempunyai fungsi : a. Persiapan bahan pembinaan program kegiatan pendidikan luar sekolah; b. Pengawasan dan pengendalian kegiatan pendidikan luar sekolah dalam rangka standarisasi lulusan; c. Pemeriksaan dan pemberian izin dan ijasah pendidikan luar sekolah; d. Persiapan bahan pembinaan dan pengurusan tenaga kependidikan luar sekolah; e. Persiapan bahan pembinaan sarana pendidikan luar sekolah; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan;

17

Paragraf 6.1 Seksi Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 26 (1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas merencanakan program pembinaan kegiatan pendidikan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pendidikan anak usia dini mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan pembinaan program kegiatan pendidikan anak usia dini; b. Persiapan bahan pembinaan standarisasi pendidikan anak usia dini; c. Pengendalian dan evaluasi atas kegiatan pendidikan anak usia dini; d. Penyusunan rencana pengadaan tenaga tehknis pendidikan anak usia dini; e. Penyusunan rencana penempatan dan pemerataan tenaga tehknis pendidikan anak usia dini; f. Pembuatan standarisasi tenaga tekhnis pendidikan anak usia dini; g. Pembinaan tenaga tekhnis pendidikan anak usia dini; h. Evaluasi atas penyelenggaraan pendidikan anak usia dini; i. Penyusunan rencana pembinaan dan pemeliharaan sarana pendidikan anak usia dini; j. Pengelolan administrasi sarana pendidikan anak usia dini; k. Pemantauan dan evaluasi sarana pendidikan anak usia dini; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 6.2 Seksi Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan dan Agama Pasal 27 (1) Seksi Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan dan Agama mempunyai tugas menyusun pedoman dan tekhnis pembinaan dan menyusun pedoman kegiatan kesetaraan ujian paketpaket ; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi pendidikan keaksaraan, kesetaraan dan agama mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kegiatan kesetaraan pendidikan; b. Pengumpulan bahan pedoman bantuan sarana dan prasarana pendidikan keaksaraan, kesetaraan dan agama ; c. Pelaksanaan kegiatan dibidang Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan dan Agama; d. Pelaksanaan tugas evaluasi kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana pendidikan keaksaraan, kesetaraan dan agama; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; 18

Paragraf 6.3 Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kelembagaan Pasal 28 (1) Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kelembagaan mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan pendidikan masyarakat dan kelembagaan, menyusun pedoman kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan kelembagaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pendidikan masyarakat dan kelembagaan mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan perunjuk tehknis pembinaan kegiatan pendidikan masyarakat dan kelembagaan; b. Penghimpunan bahan pedoman bantuan sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan kelembagaan; c. Pelaksanakan kegiatan dibidang pendidikan masyarakat dan kelembagaan; d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan kelembagaan; e. Penyusunan pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kagiatan pendidikan masyarakat dan kelembagaan; f. Pengumpulan bahan pedoman dan evaluasi serta bantuan sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan kelembagaan; g. Pengumpulan bahan pedoman dan evaluasi serta bantuan sarana dan prasarana kesenian; h. Pelaksanaan pembinaan pendidikan masyarakat dan kelembagaan; i. Pelaksanaan tugas lain yang dibarikan oleh atasan; Paragraf 7 Bidang Pemuda dan Olahraga Pasal 29 (1) Bidang Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas mengumpulkan dan menghimpun bahan penyusunan pedoman dan evaluasi bantuan kegiatan serta bantuan sarana dan prasarana kepemudaan, olahraga, kesiswaan dan keseniaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang pemuda dan olahraga mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kegiatan kepemudaan, olahraga, kesiswaan dan seni; b. Pengumpulan bahan pedoman dan evaluasi sarana dan prasarana kepemudaan; c. Pengumpulan bahan pedoman dan evaluasi sarana dan prasarana keolahragaan; 19

d. Pengumpulan bahan pedoman dan evaluasi sarana dan prasarana kesiswaan dan seni; e. Pelaksanaan pembinaan kepemudaan; f. Pelaksanaan pembinaan keolahragaaan; g. Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dan seni; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 7.1 Seksi Pembinaan Pemuda Pasal 30 (1) Seksi Pembinaan Pemuda mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kepemudaan, menyusun pedoman kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana kepemudaan dan kerjasama antara lembaga organisasi kepemudaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi pembinaan pemuda mempunyai fungsi; a. Pengumpulan bahan penyusun pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kegiatan kepemudaan; b. Penghimpunan bahan pedoman bantuan sarana dan prasaran kepemudaan; c. Pelaksanaan kegiatan dibidang kepemudaa d. Pelaksanaan pembinaan Ilmu Pengetahuaan dan Tekhnologi (IPTEK) dan Keimanan Ketakwaan (IMTAQ); e. Pelaksanaan pembinaan dalam kemitraan dan kewirausahaan; f. Pelaksanaan pembinaan dalam rangka peningkatan profesionalisme, kepemimpinan dan kepelaporan; g. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga organisasi sosial dan yayasan lainnya dalam rangka kegiatan kepemudaan; h. Pelaksanaan pemberdayaan dan pemasyarakatan olahraga serta peningkatan kebugaran jasmani masyarakat; i. Pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan standar dibidang kepemudaan; j. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana kepemudaan; k. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;

20

Paragraf 7.2 Seksi Pembinaan Olahraga Pasal 31 (1) Seksi Pembinaan Olahraga mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan olahraga, menyusun pedoman kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana keolahragaan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi pembinaan olahraga mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kegiatan olahraga b. Pengumpulan bahan pedoman bantuan sarana dan prasarana keolahragaan c. Pelaksanaan koordinasi antar dinas / instansi terkait dan lembaga non pemerintah; d. Pelaksanaan kegiatan dibidang keolahragaan; e. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan olahraga ; f. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana keolahragaan; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Paragraf 7.3 Seksi Pembinaan Kesiswaan dan Seni Pasal 32 (1) Seksi Pembinaan Kesiswaan dan Seni mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kesiswaan dan seni, menyusun pedoman kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana kesiswaan dan seni; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) seksi pembinaan kesiswaan dan seni mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tekhnis pembinaan kegiatan kesiswaan dan seni; b. Penghimpun bahan pedoman bantuan sarana dan prasarana keolahragaan; c. Pelaksanaan kegiatan dibidang kesiswaan dan seni; d. Pelaksanaan kegiatan dibidang keolahragaan; e. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan bantuan sarana dan prasarana keolahragaan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan;

21

Paragraf 8 Organisasi Pasal 33 (1) Organisasi UPT terdiri dari : a. Kepala UPT b. Kepala Sub Bagian Tata usaha (2) Bagan susunan organisasi UPT tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati ini. Paragraf 9 Unit Pelaksana Teknis Pasal 34 UPT bertugas sebagai perpanjangan tangan kepala dinas pendidikan membina dan mengurus pendidikan pada semua jenjang yang ada di wilayah kecamatan. Pasal 35 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pasal 34 UPT mempunyai fungsi : a. Membantu Kepala Dinas melaksanakan perencanaan program pembinaan kegiatan pada semua jenjang pendidikan dalam wilayah kecamatan berkoordinasi sesuai tugas kepala bidang masing - masing; b. Membantu Kepala Dinas melaksanakan pelayanan langsung pada semua jenjang pendidikan sesuai tugas koordinasi dengan kepala bidang masing masing dan camat; c. Pengusulan mutasi guru dan usul pengangkatan kepala sekolah pada semua jenjang pendidikan di wilayah kecamatan dan berkoordinasi kepada kepala bidang masing masing sesuai tugasnya; d. Membantu kepala dinas melaksanakan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut pada semua jenjang pendidikan diwilayah kecamatan dan berkoordinasi kepada kepala bidang masing-masing sesuai tugasnya; e. UPT bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas dan tetap berkoordinasi kepala bidang masing masing;

22

Paragraf 9.1 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 36 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan surat menyurat dan pendistribusian perlengkapan kantor dan urusan umum; (2) Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, perlengkapan dan pemeliharaan kantor unit pelaksana teknis dinas ; (3) Melaksanakan pengelolan administrasi; (4) Mengumpulkan hasil penyusunan rencana dan pelaporan ; (5) Urusan tata usaha dipimpin oleh seorang kepala urusan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala unit pelaksana teknis dinas; Paragraf 9.2 Pengawasan dan Koordinator Pengawas Pasal 37 (1) Pengawas dan koordinator pengawas adalah tenaga kependidikan profesional yang diberikan tugas, tanggung jawab dan wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pembinaan dan pengawas pendidikan di sekolah baik pengawasan dalam bidang akademik (tekhnis pendidikan) maupun bidang manajemen (pengelolaan sekolah) (2) Atasan lansung pengawas adalah kepala dinas (3) Koordinator pengawas diangkat atas dasar demokrasi melalui rapat pengawas dan disahkan oleh kepala dinas; (4) Koordinator pengawas mengkoordinir segala tugas kepengawasan di satuan pendidikan TK/SD, SLB, SMP, dan SMS/SMK di kabupaten. Paragraf 9.3 Tugas dan Fungsi Pengawas Pasal 38 1. Tugas Pengawas a. Memantau/mensupervisi kinerja guru dan pembelajaran dan kinerja kepala sekolah dalam mengelola pendidikan; b. Memantau/menilai pelaksanaan ujian sekolah antara lain ; ujian semester, ujian nasional; c. Mengevaluasi pelaksanaan penerimaan murid baru (PMB); d. Membina keprofesionalan guru dan kepala sekolah; 23

e. Melaporkan kinerja guru, pembelajaran dan kepala sekolah dalam mengelola pendidikan; f. Memberi rekomendasi kepada guru dan kepala sekolah yang layak naik pangkat dan layak mendapatkan jabatan tertentu; 2. Fungsi Pengawas a. Pengawas sebagai pengendali mutu pendidikan di sekolah; b. Pengawas sebagai mitra, guru, inovator, konsoler, motivator, assor, evaluator, konsultan serta pusat informasi pendidikan; c. Pengawas membantu guru/kepala sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan, memberi bimbingan, pakem, inovasi dan penelitian praktis;

Paragraf 9.4 Kewenangan Pengawas 1. 2. 3. 4. Pasal 39 Meningkatkan program peningkatan mutu pendidikan; Menyusun agenda kepengawasan; Menetapkan metode kerja; Menetapkan kinerja sekolah; Paragraf 9.5 Penilik dan Koordinator Penilik (1) Pasal 40 Penilik dan Kordinator Penilik adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang untuk melakukan kegiatan penilikan pendidikan nonformal yang selanjutnya disingkat PNF yang meliputi pendidikan masyarakat, kepemudaan, pendidikan anak usia dini dan keolahragaan. Atasan langsung penilik adalah Kepala Dinas. Koordinator penilik diangkat atas dasar musyawarah dalam rapat pleno penilik dan disahkan oleh Kepala Dinas. Koordinator Penilik mengkoordinir segala kegiatan penilikan pada PKBM dan penyelenggara PNF secara menyeluruh disetiap Kecamatan.

(2) (3) (4)

24

Paragraf 9.6 Tugas Pokok, Sasaran dan Fungsi Penilik Pasal 41 (1) Tugas Pokok Penilik adalah merencanakan, melaksanakan, menilai membimbing dan melaporkan hasil penilaian penilikan PNF. (2) Rincian tugas Penilik sebagai berikut : a. Menyusun rencana tugas kepenilikan; b. Melaksanakan program kerja kepenilikan; c. Melaksanakan pembinaan kepenilikan; d. Melaksanakan penilaian dari kegiatan kepenilikan; e. Melaporkan hasil penilaian kepenilikan; (3) Sasaran penilikan pada program pendidikan masyarakat berkoordinasi bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah : a. Keaksaraan Fungsional (KF); b. Paket A setara SD; c. Paket B setara SMP; d. Paket C setara SMA; e. Penyelenggaraan kursus; f. Kelompok Belajar Usaha (KBU); g. Pengarusutamaan Gender; h. Magang; (4) Sasaran penilikan pada program kepemudaan berkoordinasi bidang pemuda dan olahraga adalah : a. Napak Tilas Route Perjuangan Pahlawan; b. Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP); c. Pembinaan Purna Program Kepemudaan; d. Wisata Pemuda; e. Pemuda Pencinta Alam; f. Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3); g. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka); h. Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP); i. Kemah Satuan Pemuda; (5) Sasaran penilikan pada program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : a. Taman Penitipan Anak; b. Kelompok Bermain; c. PAUD sejenis; (6) Sasaran penilikan pada program Keolahragaan adalah: a. Olahraga Desa dan Kelurahan; 25

b. Pekan Olahraga Desa dan Kelurahan; c. Kelompok Berlatih Olahraga; (7) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Penilik mempunyai fungsi : a. Pengendali mutu pendidikan non formal; b. Tutor, inovator, konselor dan pusat informasi pendidikan; c. Mitra kerja dengan pengelola dan penyelenggara program pendidikan formal;

26

BAB V DINAS KESEHATAN Bagian Pertama Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 42 Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dan kewenangan lain yang diserahkan oleh Bupati kepadanya. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud pada pasal 42 dinas kesehatan mempunyai fungsi : a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi upaya- upaya kesehatan yang meliputi peningkatan kesehatan (Promotif) pencegahan penyakit (perventif) pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi) yang berorientasi pada masyarakat; b. Pelaksanaan pembinaan operasional atas pengelolaan pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasiltas kesehatan dan pembinaan kesehatan atas fasilitas non kesehatan yang mempunyai potensi kendali kesehatan masyarakat; c. Pelaksanaan dan evaluasi upaya peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan; d. Perencanaan dan evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan keluarga berencana; e. Perencanaan dan evaluasi bantuan pencegahan dan pemberantasan penyakit tertentu yang berjangkit di daerah dan tugas-tugas pemberantasan penyakit lainnya yang berjangkit di daerah dan tugas-tugas pemberantasan lainnya; f. Pelaksanaan dan pengawasan obat, makanan dan minuman; g. Pembinaan dan ketatalaksanaan pelaksanan kesehatan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

27

Bagian Kedua Susunan dan Struktur Organisasi Pasal 44 (1)Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat 1. Sub Bagian Perencanaan ; 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum c. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan 1. Seksi Kesehatan Dasar 2. Seksi Kesehatan Rujukan 3. Seksi Pembinaan Puskesmas d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 1. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra 2. Seksi Penanggulangan Penyakit 3. Seksi Penyehatan Lingkungan e. Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Seksi Kesehatan keluarga 2. Seksi Gizi Masyarakat 3. Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat f. Bidang Bina Farmasi dan Perbekalan dan Pembiayaan 1. Seksi Farmasi dan Obat Asli Indonesia 2. Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan 3. Seksi Pengawasan Obat, Makanan dan Alkes g. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) h. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga Uraian Tugas Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 45 (1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun, kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan, sebagaimana dimaksud pasal 42 dan 43 mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan sesuai 28

dengan kebijaksanaan Bupati dan dengan memperhatikan petunjuk / pedoman teknis dari Menteri Kesehatan RI. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok pada ayat (1) Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang kesehatan, meliputi tugas kewenangan desentralisasi dan di bidang kesehatan sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku; b. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang upaya kesehatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI; c. Pelaksanaan pembinaan operasional sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati; Bagian Kedua Paragraf 2 Sekretariat Pasal 46 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melakukan urusan perencanaan umum dan program, penyediaan data dan informasi kesehatan monitoring dan evaluasi program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan surat menyurat, humas dan protokol, perpustakaan serta hukum kesehatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan umum dan program, penyediaan data dan informasi kesehatan, monitoring dan evaluasi program serta penyusunan laporan; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan urusan umum, surat menyurat, perlengkapan, kerumah tanggaan, humas dan protokol, perpustakaan serta hukum kesehatan; e. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan program dalam upaya kesekretariatan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya;

29

Paragraf 2.1 Sub Bagian Perencanaan Pasal 47 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyusun rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor, menyusun data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas, menyusun rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas, menyusun perogram kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas. (1) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian perencanaan : a. Penyusunan rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor; b. Penyusunan data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas; c. Penyusunan rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas; d. Penyusunan Program kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas; Paragraf 2.2 Sub Bagian Keuangan Pasal 48 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan anggaran dan verifikasi serta pengurusan perbendaharaan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana anggaran dinas ; b. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas; c. Pembuatan laporan penggunaan keuangan Dinas; d. Pelaksanaan evaluasi anggaran dan penggunaan keuangan dinas; e. Pemberian usulan untuk perbaikan anggaran dan pengelolaan keuangan dinas; f. Pelaksanaan pembantuan kegiatan sub dinas dalam administrasi keuangan;

30

Paragraf 2.3 Sub Bagian Umum Pasal 49 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan serta urusan rumah tangga dan perlengkapan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian umum mempunyai fungsi : a. Pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman, dan pengarsipan; b. Pengurusan tata usaha perjalanan dinas; c. Pelaksanaan investasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barangbarang inventaris kantor; d. Penyusunan rencana penempatan dan mutasi pegawai di lingkungan dinas; e. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengembangan kepegawaian; Paragraf 3 Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Pasal 50 (1) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan peningkatan mutu dan pembinaan pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan serta keperawatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , bidang bina pelayanan kesehatan mempunyai fungsi. a. Perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan; b. Pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan; c. Pembinaan terhadap pelaksanaan sistim informasi pada sarana pelayanan kesehatan; d. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelaksanaan sistem informasi pada sarana pelayanan kesehatan e. Pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan sekunder dan tersier tertentu f. Registrasi, akreditasi, dan sertifikasi sarana kesehatan sesuai bidang tugasnya dan sesuai peraturan perundang-undangan. g. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehataan dan ketenagaan h. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam bidangnya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan pelaksanaan progam dalam upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan. 31

i.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Paragaf 3.1 Seksi Kesehatan Dasar

Pasal 51 (1) Seksi Kesehatan Dasar mempunyai tugas melaksanakan upaya pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan dasar ( Puskesmas ) (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi Kesehatan dasar mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan mengkoordinasikan perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pelayanan kesehatan dasar (puskesmas) b. Pengaturan, membina dan mengawasi pelaksanaan manajemen pelayanan kesehatan dasar ( Puskesmas ) c. Pelaksanaan pembinaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar ( Puskesmas ) d. Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Sistim Informasi Puskesmas ( SIMPUS ) e. Pengkoordiniran , penyusunan perencanaan dan operasional Anggaran ( POA ) puskesmas setiap tahunnya. f. Penyelenggaraan administrasi umum dalam bidang tugasnya dan perlengkapan seksi. g. Penyelenggaraan pembelajaran organisai dalam seksinya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun kegiatan yang bersifat pendidikan dalam jabatan. h. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai bidang tugasnya. i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidanng tugasnya Paragraf 3.2 Seksi Kesehatan Rujukan Pasal 52 (1) Seksi Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan upaya pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum dan Khusus, baik milik pemerintah maupun milik BUMN dan Swasta (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kesehatan rujukan mempunyai fungsi : 32

a. Penyusunan dan pengkoordinasian rencana tahunan dan lima tahunan upaya kesehatan rujukan. b. Pelaksanaan koordinasi upaya pelayanan Rumah Sakit. c. Pembinaan dan pengawasan upaya peningkatan mutu Pelayanan Rumah Sakit . d. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelaksanaan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS ) e. Pelaksanaan registrasi, sarana kesehatan rujukan sesuai peraturan perundangundangan. f. Pemberian izin dan rekomendasi izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit pemerintah dan swasta serta sarana kesehatan penunjang lainnya yang setara. g. Penyelenggaraan administtrasi umum perlengkapan seksi; h. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan. i. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Paragaf 3.3 Seksi Pembinaan Puskesmas Pasal 53 (1) Seksi Pembinaan Puskesmas mempunyai tugas mempersiapkan bahan, penyusunan petunjuk teknis pembinaan di bidang perawatan puskesmas kesehatan gigi, kesehatan mata, kesehatan jiwa, kesehatan kulit, kelamin, laboratorium dan perawatan kesehatan masyarakat serta praktek pelayanan kesehatan non medis dalam masyarakat; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pembinaan puskesmas mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pendidikan dan latihan (Diklat) teknis; b. Penyelenggaraan bimbingan teknis; c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan program. d. Pelaksanaan bimbingan teknis (Bintek) sesuai standar pelayanan minimal (SPM); e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP);

33

Paragraf 4 Bidang Bina Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pasal 54 (1) Bidang Bina Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan petunjuk teknis di bidang pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, pembinaan kesehatan matra dan upaya kesehatan lingkungan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang bina pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan petunjuk teknis dan bimbingan pengendalian program pencegahan penyakit menular maupun tidak menular; b. Pelaksanaan bimbingan dan pemberian petunjuk atas program imunisasi dan kesehatan matra; c. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pengamatan penyakit dan survailance epidemologi penyakit baik menular maupun tidak menular; d. Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan pembinaan, bimbingan peningkatan kualitas penyehatan lingkungan; e. Pengkoordinasian dibidang bina kesehatan masyarakat dalam promosi kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan bersumber daya manusia; Paragraf 4.1 Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra Pasal 55 (1) Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra mempunyai tugas melaksanakan pengamatan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah sesuai peraturan perundang-undangan serta penyelenggaraan imunisasi dan kesehatan matra. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra mempunyai fungsi : a. Penyusunan, mengkoordinasikan perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pengamatan penyakit menular dan penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra; b. Pengamatan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit serta upaya pemulihan paska KLB dan paskah bencana c. Penyusunan profil penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor resiko yang ada; 34

d. Penyelenggaraan pengamaan penyakit di unit pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, baik pemerintah maupun swasta; e. Pengaturan, pembinaan dan pengawasan kegiatan pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra; f. Penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan seksi; g. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, dalam bentuk rapatrapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; h. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 4.2 Seksi Penanggulangan Penyakit Pasal 56 (1) Seksi Penanggulangan Penyakit mempunyai tugas melaksanakan pengamatan dan penatalaksanaan kasus penyakit menular serta pengamatan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penanggulangan penyakit mempunyai fungsi : a. Penyusunan, mengkoordinasikan perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pengendalian penyakit menular; b. Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya pencegahan penyakit menular bersumber dari binatang melalui upaya pengendalian faktor resiko; c. Pengaturan, pembinaan dan pengawasan upaya pengobatan dan perawatan penderita penyakit menular langsung dan penyakit menular bersumber dari binatang; d. Pengadaan, pendistribusian dan pengawasan mutu perbekalan kesehatan obatobatan, reagensia dan peralatan dalam rangka upaya pengendalian penyakit menular; e. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, dalam bentuk rapatrapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; f. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuia dengan bidang tugasnya; 35

Paragraf 4.3 Seksi Penyehatan Lingkungan Pasal 57 (1) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan upaya-upaya kesehatan air, makanan dan udara, pengendalian binatang menular penyakit serta upaya-upaya pembinaan, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dibidang penyehatan lingkungan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penyehatan lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan, mengkoordinasikan perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya penyehatan lingkungan ; b. Pembinaan pelaksanaan pengawasan /inspeksi sanitasi terhadap mutu sarana dan air bersih/ air minum; c. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pembangunan sarana sanitasi dasar ( jamban, tempat sampah, saluran pembuangan air limbah dan pembuangan sampah); d. Pelaksanaan dan mengkoordinir pengawasan kualitas lingkungan ( air, udara, makanan, tanah ) e. Pelaksanaan dan mengkoordinasikan upaya penyehatan Tempat - Tempat Umum (TTU), Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat Pengolahan Pestisida (PPP) dan perumahan serta Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA); f. Pelaksanaan koordinasi upaya pengendalian binatang menular penyakit (BPP) g. Pelaksanaan koordinasi upaya pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan melalui penerapan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) h. Pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan dan kesehatan dan institusi i. Pelaksanaan koordinasi upaya pengembangan wilayah sehat (desa/kelurahan sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat) j. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugasnya. k. Pemberiaan rekomendasi izin kesehatan lingkungan Paragraf 5 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Pasal 58 (1) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyusunan teknis kesehatan keluarga, gizi masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat dan promosi kesehatan. 36

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) bidang bina kesehatan masyarakat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan dan penyusunan program upaya kesehatan keluarga, gizi masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat serta promosi kesehatan; b. Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan kualitas kesehatan keluarga, gizi masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat serta promosi kesehatan; c. Pelaksanaan dan pemberian petunjuk teknis pembinaan kesehatan keluarga, gizi masyarakat dn upaya kesehatan berbasis masyarakat serta promosi kesehatan; Paragraf 5.1 Seksi Kesehatan Keluarga Pasal 59 (1) Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan kesehatan ibu, balita, anak-anak persekolahan, anak usia sekolah, remaja, anak khusus (meliputi anak cacat, anak jalanan, anak terlantar dan penanganan kekerasan terhadap anak) dan usia lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi kesehatan keluarga mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pelayanan kesehatan keluarga; b. Penyusunan, penyebarluasan dan pengawasan pelaksanaan pedoman pelaksanaan (MANLAK), petunjuk tekhnis (JUKNIS) dan standar upaya kesehatan ibu, balita, anak usia sekolah, remaja, anak khusus dan usia lanjut; c. Pelaksanaan Advokasi dan sosialisasi upaya kesehatan ibu, balita, anak usia sekolah, remaja, anak khusus dan usia lanju;. d. Pembinaan melakukan upaya pasilitasi dan meyelenggarakan upaya kesehatan ibu, balita, anak usia sekolah, remaja, anak khusus dan usia lanjut; e. Penyusunan profil upaya pelayanan kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, anak usia sekolah, remaja, anak khusus dan usia lanjut; a. Penyelengaraan administrasi umum dan perlengkapan seksi; f. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; g. Pemberian fasilitas pelaksanaan pelatihan-pelatihan teknis upaya pelayanan kesehatan keluarga, gizi masyarakat dan promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; h. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; 37

i.

Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 5.2 Seksi Gizi Masyarakat

Pasal 60 (1) Seksi Gizi Masyarakat mempunyai tugas meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat, turutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. (2) Untuk melaksankan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1), seksi gizi masyarakat mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya gizi masyarakat; b. Pelaksanaan penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; c. Pelaksanan pengamatan (surveilans) dan penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk; d. Pelaksanaan upaya peningkatan pendidikan gizi; e. Penyelenggaraan upaya penanggulangan gizi lebih; f. Pelaksanaan upaya pemenuhan gizi mikro masyarakat; g. Peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian Keluarga Kadar Gizi (KADARZI); h. Penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan seksi; i. Peyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, dalam bentuk rapatrapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; j. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 5.3 Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pasal 61 (1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas untuk memperdayakan individu, keluarga dan masyarakat, agar mampu menumbuhkan prilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. 38

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan mengkoordinasikan perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyelengaraan upaya promosi kesehatan berdasarkan situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada; c. Pengembangan metode promosi kesehatan dan teknologi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE); d. Pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda (UKS, Pos/warung obat desa, Poskestren, Poskesdes, Karang taruna, Posyandu, Saka Bakti Husada, TOGA); e. Pembinaan dan pengembangan organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang kesehatan masyarakat; f. Pelaksanaan administarasi umum dan perlengkapan seksi; g. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, dalam bentuk rapatrapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; h. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 6 Bidang Bina Farmasi, Perbekalan dan Pembiayaan Pasal 62 (1) Bidang Bina Farmasi, Perbekalan dan Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kefarmasian, perbekalan kesehatan serta pengawasan, penertiban dan pembinaan atas pengadaan peredaran penjualan obat dan makanan, minuman, alkes, registrasi, perzinan tenaga, sarana . (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang bina farmasi, perbekalan dan pembiayaan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengelolaan kefarmasian dan perbekalan kesehatan; b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan obat asli Indonesia; c. Pelaksanaan pembiayaan dan jaminan kesehatan; d. Pelaksanaan pengawasan, penertiban dan pembiayaan atas pengadaan peredaran, penjualan obat, makanan, minuman, kosmetik dan alat kesehatan; e. Pemberian rekomendasi izin sarana dan peralatan kesehatan;

39

Paragraf 6.1 Seksi Farmasi dan Obat Asli Indonesia Pasal 63 (1) Seksi Farmasi dan Obat Asli Indonesia mempunyai tugas mempersiapkan bahan petunjuk teknis pengelolaan kefarmasian, perbekalan kesehatan dan pembinaan, pengembangan obat asli indonesia. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi farmasi dan obat asli Indonesia mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengendalian mutu sediaan farmasi; b. Pelaksanaan perencanaan kebutuhan, pengamanan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian serta pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan; c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan tekhnis dan operasional tentang pengelolaan kefarmasian dan obat asli Indonesia; d. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan obat asli Indonesia; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan; f. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan dalam bidang tugasnya; Paragraf 6.2 Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Pasal 64 (1) Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan mempunyai tugas mengatur, membina, dan mengawasi upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pembiayaan dan jaminan kesehatan mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan tahunan dan lima tahunan upaya pembiayaan jaminan kesehatan; b. Pembinaan dan pengembangan peserta, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan; c. Pelaksanaan advokasi dan sosialisasi terhadap peningkatan kapasitas pelaku jaminan pemeliaharaan kesehatan; d. Peningkatan cakupan kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan pengembangan standarisasi kendali biaya / kendali mutu; e. Penyelenggaraan administrasi umum, perlengkapan dan kepegawaian unit; f. Penyusunan profil pembiayaan dan jaminan pemelihaaan kesehatan sektor, formal dan informal; g. Peningkatan kemitraan dengan penyelenggaraan jaminan kesehatan; h. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; 40

i. j.

Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 6.3 Seksi Pengawasan Obat, Makanan, Minuman dan Alkes

Pasal 65 (1) Seksi Pengawasan Obat , Makanan, Minuman dan Alkes mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk tekhnis pengawasan, penertiban dan pembinaan atas pengadaan, peredaran, penjualan obat, makanan, minuman, kosmetik dan alkes serta melaksanakan registrasi dan perizinan tenaga, sarana dan alkes. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi pengawasan obat , makanan, minuman dan alkes mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan pengkoordinasian rencana tahunan dan lima tahunan upaya pembiayaan jaminan kesehatan; b. Penjaminan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik dan esensial yang bermutu bagi masyarakat; c. Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan; d. Pelaksanaan pemantauan, monitoring dan evaluasi ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; e. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian produksi dan distribusi obat, obat tradisional, makanan dan minuman, kosmetik, alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga untuk melindungi masyarakat dari peredaran dan penggunaan yang tidak memenuhi syarat; f. Pelaksanaan pemantauan, monitoring dan evaluasi penggunaan zat warna, pemanis buatan dan bahan berbahaya lainnya disarana produksi dan distribusi makanan, minuman, kosmetik dan perbekalan kesehatan rumah tangga; g. Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik ( Pharmatical care ), perubahan dari drug oriented ke patien oriented; h. Pemantauan dan pengendalian obat generik berlogo i. Pemantauan dan evaluasi pelayanan kefarmasian; j. Pelaksanaan sosislaisasi penggunaan obat tradisional pada sarana pelayanan kesehatan pemerintah; k. Pelaksanaan pemantauan monitoring dan evaluasi peredaran dan penggunaan narkotik, psikotropika dan bahan berbahaya di toko obat dan apotik dan rumah sakit; 41

l. Pembinaan dan pengendalian distribusi obat dan alat kesehatan; m. Penyelenggaraan pembelajaran organisasi dalam seksinya, baik dalam bentuk rapat-rapat bulanan maupun yang bersifat pendidikan dalam jabatan; n. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya; Paragraf 7 Organisasi Pasal 66 1. Organisasi UPT terdiri dari : a. Kepala UPT b. Kepala Sub Bagian Tata usaha 2. Bagan susunan organisasi UPT tercantum dalam lampiran peraturan Bupati ini. Paragraf 7.1 Unit Pelaksana Tekhnis Tugas Pokok Pasal 67 UPT bertugas sebagai perpanjangan tangan kepala dinas kesehatan membina dan mengurus unit pelayanan kesehatan pada semua jenjang yang ada di wilayah kecamatan. Fungsi Pasal 68 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 67 Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi : 1. Membantu Kepala Dinas melaksanakan perencanaan program pembinaan kegiatan pada semua unit pelayanan kesehatan dalam wilayah kecamatan berkoordinasi sesuai tugas kepala bidang masing - masing; 2. Membantu kepala dinas melaksanakan pelayanan langsung pada semua unit pelayanan kesehatan sesuai tugas koordinasi dengan kepala bidang masing masing dan camat; 3. Pengusulan mutasi pegawai dan usul pengangkatan kepala puskesmas pada semua unit pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan dan berkoordinasi kepada kepala bidang masing masing sesuai tugasnya; 42

4. Membantu kepala dinas melaksanakan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut pada semua unit pelayanan kesehatan diwilayah kecamatan dan berkoordinasi kepada kepala bidang masing-masing sesuai tugasnya; 5. UPT bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas dan tetap berkoordinasi kepala bidang masing masing; Paragraf 7.2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 69 Tugas sub bagian tata usaha : 1. Urusan tata usaha mempunyai tugas melaksanakan surat menyurat dan pendistribusian perlengkapan kantor dan urusan umum; 2. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, perlengkapan dan pemeliharaan kantor cabang dinas ; 3. Melaksanakan pengelolan administrasi; 4. Mengumpulkan hasil penyusunan rencana dan pelaporan ; 5. Urusan tata usaha dipimpin oleh seorang kepala urusan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala cabang dinas; Paragraf 8 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 70 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala unit masing masing ; (3) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian; (4) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada oleh Bupati melalui kepala dinas; (5) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sifat jenis kebutuhan dan beban kerja; (6) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Keputusan Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 43

(7) Kelompok Jabatan fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku.

44

BAB IV DINAS SOSIAL, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Bagian Pertama Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 71 Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenanganan atau urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang sosial, kebudayaan dan pariwisata yang menjadi tanggung jawabnya dan kewenangan lain yang diserahkan oleh Bupati kepadanya. Pasal 72 Untuk penyelenggaraan tugas tersebut pada pasal 71 Peraturan Daerah ini, Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangannya; 4. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian , perlengkapan dan peralatan; 5. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya; Bagian Kedua Susunan dan Struktur Organisasi Pasal 73 (1). Organisasi Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Sub Bagian Perencanaan ; b. Sub Bagian Keuangan a. Sub Bagian Umum 3. Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial a. Seksi Pengembangan Orsos, LSM, Karang Tarunan dan Tenaga Kerja Sosial Masyarakat b. Seksi Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan kejuangan c. Seksi Pengawasan Undian, Pengumpulan dana dan Penyuluhan Bimbingan Sosial 45

4. Bidang Rehabilitasi Bantuan Sosial a. Seksi Rehabilitas, Tuna Sosial dan PACA b. Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana c. Seksi Pembinaan Keluarga, Fakir Miskin, Anak Terlantar dan Lanjut Usia 5. Bidang Kebudayaan dan kesenian a. Seksi Pengembangan, Suaka Peninggalan Sejarah b. Seksi Pengembangan Budaya dan Kesenian c. Seksi Sarana Kesenian dan Nilai Tradisional 6. Bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran Kepariwisataan a. Seksi Sarana Pariwisata b. Seksi Promisi dan Investasi c. Seksi Penyuluhan dan Perjalan Wisata 7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) 8. Kelompok Jabatan Fungsional (2). Bagan struktur organisasi dinas sosial, kebudayaan dan pariwisata sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga Uraian Tugas Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 74 Kepala Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pasal 71 dan 72 serta memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan staf pelaksana Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata Paragraf 2 Sekretariat Pasal 75 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, pendistribusian, perlengkapan kantor, kepegawaian, keuangan dan urusan umum. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, perlengkapan rumah tangga; dan pemeliharaan Kantor Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata; b. Pelaksanaan pengelolaan Administrasi Kepegawaian; 46

c. Pengumpulan hasil penyusunan rencana, program kerja dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tata laksana; Paragraf 2.1 Sub Bagian Perencanaan Pasal 76 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyusun rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor,menyusun data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas,menyusun rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas, menyusun program kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian perencanaan memupunyai fungsi : a. Penyusunan rencana operasi dan pemeliharan kantor serta pembiayaan kantor; b. Penyusunan data dan informasi organisasi dan tatalaksana dinas; c. Penyusunan rencana pelatihan pegawai dan pengembangan SDM di lingkungan dinas; d. Penyusunan Program kerja strategis dan laporan pelaksanaan kinerja dinas. Paragraf 2.2 Sub Bagian Keuangan Pasal 77 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan anggaran dan verifikasi serta pengurusan perbendaharaan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana anggaran dinas ; b. Pengelolaan administrasi keuangan dinas; c. Pembuatan laporan penggunaan keuangan dinas; d. Pengevaluasi anggaran dan penggunaan keuangan dinas; e. Pemberian usulan untuk perbaikan anggaran dan pengelolaan keuangan dinas. f. Membantu kegiatan bidang dalam administrasi keuangan

47

Paragraf 2.3 Sub Bagian Umum (1) (2) Pasal 78 Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan serta urusan rumah tangga dan perlengkapan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), sub bagian umum mempunyai fungsi : a. Pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman, dan pengarsipan; b. Pengurusan tata usaha perjalanan Dinas; c. Pelaksanaan investasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barangbarang inventaris kantor; d. Penyusunan rencana penempatan dan mutasi pegawai di lingkungan Dinas; e. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pengembangan kepegawaian. Paragraf 3 Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial Pasal 79 (1) Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membina, mengembangkan dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga sosial, ORSOS/LSM/TKSM, Badan dan yayasan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial, serta melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta melaksanakan bimbingan dan penyuluhan sosial. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) bidang pengembangan kesejateraan sosial mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pegawasan terhadap kegiatan ORSOS/LSM/TKSM, Badan dan yayasan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial; b. Pemberian bantuan untuk peningkatan kinerja ORSOS/LSM/TKSM, karang taruna atau lembaga-lembaga lainnya yang bergerak dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial; c. Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan; d. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan sosial; e. Pelaksanaan koordinasi dan pemantauan atas seluruh pelaksanaan kegiatan program pembinaan dan pengembangan kesejahteraan sosial;

48

Paragraf 3.1 Seksi Pengembangan Orsos,LSM, Karang Taruna dan Tenaga Kerja Sosial Masyarakat Pasal 80 (1) Seksi Pengembangan Orsos,LSM, Karang Taruna dan Tenaga Kerja Sosial Masyarakat mempunyai tugas membina, mengembangkan, menilai dan mengawasi seluruh kegiatan ORSOS/LSM/TKSM, serta lembaga-lembaga lainnya yang bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pengembangan Orsos,LSM, Karang Taruna dan tenaga kerja sosial masyarakat mempunyai tugas : a. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan, penilaian dan pengawasan seluruh kegiatan Orsos,LSM dan lembaga-lembaga lainnya yang bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial; b. Pemberian bantuan terhadap lembagalembaga sosial lainnya Karang Taruna dan Tenaga Kerja Sosial Masyarakat ; c. Pelaksanaan koordinasi dan pemantauan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan program pembinaan kesejahateraan sosial; d. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis mekanisme kerjasama lembagalembaga sosial, organisasi dan yayasan kesejahteraan sosial; Paragraf 3.2 Seksi Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan Pasal 81 (1) Seksi Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan mempunyai tugas mengintensifkan sosialisasi nilai kepahlawanan dan kejuangan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan mempunyai fungsi ; a. Pelaksanaan identifikasi dan dokumentasi tentang nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan; b. Pelaksanaan indentikasi sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan; c. Pemberian bantuan dan pemberdayaan keluarga pahlawan nasional, perintis kemerdekaan dan pejuang; d. Pendayagunaan Taman Makam Pahlawan, Taman Makam Pahlawan Nasional , Makam Perintis Kemerdekaan sebagai sarana penghormatan dan penghargaan 49

kepada pahlawan, perintis kemerdekaan dan pejuang melalui pemeliharaan dan pemugaran Taman Makam Pahlawan serta makam pejuang; e. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga sektoral lainnya dalam rangka pelestarian, penghayatan, pengamalan nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan; Paragraf 3.3 Seksi Pengawasan Undian, Pengumpulan Dana dan Penyuluhan Bimbingan Sosial Pasal 82 (1) Seksi Pengawasan Undian, Pengumpulan Dana dan Penyuluhan Bimbingan Sosial mempunyai tugas meneliti, mengawasi, memberi rekomendasi, dan izin penyelenggaraan undian dan pengumpulan dana sosial yang dilakukan oleh organisasi, badan atau yayasan yang menyelenggarakan undian dan pengumpulan dana sosial. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pengawasan undian, pengumpulan dana dan penyuluhan bimbingan sosial mempunyai fungsi ; c. Pelaksanaan penelitian dan penilaian permohonan izin penyelenggaraan undian dan pengumpulan sosial; d. Pengurusan kegiatan organisasi, badan dan yayasan yang menyelenggarakan undian dan pengumpulan dana sosial; e. Pemberian rekomendasi kepada organisasi, badan dan yayasan yang menyelenggarakan undian dan pengumpulan dana sosial; Paragraf 4 Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Pasal 83 (1) Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan rehabilitasi tuna sosial dan penyadang cacat, pelayanan bantuan sosial dan korban bencana, menyelenggarakan pembinaan keluarga, fakir miskin, anak terlantar dan lanjut usia; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang rehabilitasi dan bantuan sosial mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan rehabilitasi sosial terhadap tuna sosial sesuai kelompok tuna sosial b. Pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat; c. Penyelenggaraan pelayanan bantuan sosial; 50

d. Pemberian bantuan bagi korban bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial; e. Pelaksanaan pembinaan keluarga fakir miskin, anak terlantar dan lanjut usia; Paragraf 4.1 Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Penyandang Cacat Pasal 84 (1) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan penyandang cacat mempunyai tugas menyelenggarakan pendataan dan identifikasi tuna sosial dan penyandang cacat, menyelenggarakan kegiatan penyantunan dan membina peran serta masyarakat dalam penyantunan sosial bagi penyandang cacat serta mewujudkan kemandirian sosial bagi penyandang cacat; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi rehabilitasi tuna sosial dan penyandang cacat mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan pendataan dan seleksi terhadap penderita cacat dan tuna sosial lainnya; b. Pelaksanaan penyuluhan sosial kepada penyandang masalah tuna sosial; c. Pelaksanaan indentifikasi dan seleksi kepada penyandang tuna sosial yang meliputi wanita tuna susila, bekas orang hukuman (ex napi ), korban nafsa, penanganan rumah tidak layak huni; d. Pembinaan komunitas adat terpencil (tuna wisma); e. Penyelenggaraan penyantunan dan latihan keterampilan penyandang cacat dan tuna sosial lainnya; f. Pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembinaan, penyantunan dan penyaluran dalam dunia usaha; Paragraf 4.2 Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana Pasal 85 (1) Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana mempunyai tugas melaksanaan pendataan dan identifikasi terhadap korban bencana baik jiwa maupun harta benda dan memberikan bantuan sosial sesegera mungkin bekerjasama dengan lembagalembaga terkait serta mengantisipasi kemungkinan dampak yang timbul akibat bencana dan mencegah dampak negatif penyaluran bantuan itu sendiri agar tepat sasaran; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi bantuan sosial dan korban bencana mempunyai fungsi 51

a. Pembinaan keluarga, fakir miskin, anak terlantar dan lanjut usia pelaksanaan pelayanan bantuan sosial dan pengurusan penampungan sementara bagi korban bencana dan anak terlantar; b. Pengkoordinasian kegiatan kerjasama dengan lembaga sosial dan instasi terkait untuk melakukan pelayanan bantuan sosial dan pencegahan meluasnya dampak negatif akibat bencana; Paragraf 4.3 Seksi Pembinaan Keluarga, Fakir Miskin, Anak Terlantar dan Lanjut Usia Pasal 86 (1) Seksi Pembinaan Keluarga, Fakir Miskin, Anak Terlantar dan Lanjut Usia mempunyai tugas meningkatkan penyuluhan sosial tentang peran dan fungsi keluarga, meningkatkan jangkauan dan pemerataan pelayanan sosial anak terlantar serta membangun dan mengembangkan sistem jaminan dan perlindungan sosial bagi lanjut usia; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pembinaan keluarga, fakir miskin, anak terlantar dan lanjut usia mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan indentifikasi dan penentuan masalah dan kebutuhan bagi keluarga, anak terlantar dan lanjut usia; b. Pelaksanaan sosialisasi tentang peran dan fungsi keluarga; c. Penyelenggaraan pelatihan, penelitian dan pengembangan ketenagaan d. Penyelenggaraan bimbingan peningkatan usaa ekonomi produktif; e. Pelaksanaan pelayanan sosial anak terlantar dan lanjut usia melalui panti dan non panti; f. Peningkatan partisipasi dan dukungan masyarakat termasuk LSM dan dunia usaha dalam pelayanan sosial bagi anak terlantar dan lanjut usia; Paragraf 5 Bidang Kebudayaan dan Kesenian Pasal 87 (1) Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai tugas meneliti, membina, mengembangkan dan melestarikan serta mendokumentasikan budaya dan kesenian tradsional dan modern.

52

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi kebudayaan dan kesenian mempunyai fungsi: a. Perencanaan kegiatan pembinaan, pengembangan dan pelestarian budaya dan kesenian tradsional dan modern; b. Pembinaan dan pengembangan budaya dan sejarah daerah, kepurbakalaan serta permuseuman; c. Perlindungan kegiatan budaya daerah, kesenian serta sejarah dan kepurbakalaan; d. Pengawasan dan pengendalian kegiatan budaya daerah, kesenian tradsional dan moder, sejara dan kepurbakalaan serta permuseuman; e. Pelaksanaan penelitian dan pengkajian budaya daerah, kesenian tradisional maupun modern, sejarah dan kepurbakalaan serta permuseuman; Paragraf 5.1 Seksi Pengembangan Suaka Peninggalan Sejarah Pasal 88 (1) Seksi Pengembangan Suaka Peninggalan Sejarah mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan perlindungan serta pemeliharaan benda cagar (Situs); (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pengembangan suaka peninggalan sejarah mempunyai fungsi: a. Pembuatan, penerapan pedoman pengelolaan dan pemanfatan benda cagar budaya / situs skala kabupaten; b. Penetapan kebijakan perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan Benda Cagar Budaya (BCB); c. Penetapan benda cagar budaya / situs skala kabupaten; d. Pembuatan pedoman pendirian museum dan pembangunan museum;

Paragraf 5.2 Seksi Pengembangan Budaya dan Kesenian Pasal 89 (1) Seksi Pengembangan Budaya dan Kesenian mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan perlindungan serta pemanfaatan kebudayaan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi pengembangan budaya dan kesenian mempunyai fungsi: a. Penanaman nilai-nilai tradisi dan pembinaan watak dan pekerti bangsa serta meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak 53

b. Peningkatan apresiasi seni tradisional dan non tradisional berdasarkan kebijakan nasional, norma dan standar serta pedoman penanaman nilai-nilai budaya bangsa di bidang tradisi masyarakat; c. Penyelenggaraan kegiatan revitalisasi dan kajian seni; d. Penyelenggaraan kegiatan festival pameran dan lomba secara berjenjang, baik skala kabupaten maupun nasional serta memberikan izin peyelenggaraan festival/lomba skala kabupaten dan izin membawa Benda Cagar Budaya keluar kabupaten; e. Pemberian fasilitas organisasi/lembaga perfilman serta penapisan dan pengawasan peredaran film dan rekaman vidio; f. Pengajuan usul rekomendasi pembebasan fiskal untuk kegiatan misi kesenian Indonesia ke luar negeri dari kabupaten. Paragraf 5.3 Seksi Sarana Kesenian dan Nilai Tradisional Pasal 90 (1) Seksi Sarana Kesenian dan Nilai Tradisional mempunyai tugas meniliti, membina dan mengembangkan sarana dan prasaranan kesenian serta nilai tradisional ; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), seksi kesenian dan nilai tradisional mempunyai fungsi: a. Perencanaan, pembinaan dan mengembangkan sarana dan prasarana kesenian tradisional; b. Pembangunan dan pengelolaan pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan; c. Penerapan dan pelaksanaan prosedur perawatan dan pengamanan aset atau benda kesenian (karya seni) d. Penyelenggaraan pengadaan sarana dan prasarana kesenian tradisional dan kesenian moderen. Paragraf 6 Bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran Kepariwisataan Pasal 91 (1) Bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran Kepariwisataan mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan pengkajiaan serta pembinaan objek daya tarik wisata, sarana pariwisata dan upaya pengembangan pemasaran potensi pariwisata; (2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran Kepariwisataan mempunyai fungsi :

54