perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang...

12
1 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA MATERI FUNGSI DI SMK PGRI 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Agus Kristiyono Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52 60 Salatiga, Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan modul dengan siswa yang diajar menggunakan CD Interaktif (Compact Disk Interaktif). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain Pretest- Posttest Equivalent-Group Design. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012, sejumlah 6 kelas. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas. Data dikumpulkan dengan metode tes yaitu pretest sebagai tes awal siswa sebelum diberikan perlakuan dan posttest sebagai tes akhir siswa setelah diberikan perlakuan. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan prestasi belajar matematika kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan modul dengan siswa yang diajar menggunakan CD Interaktif. Prestasi belajar siswa yang diajar menggunakan CD Interaktif lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan modul. Siswa yang diajar dengan modul memperoleh rata-rata posttest sebesar 46,129, sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan CD Interaktif memperoleh rata-rata posttest sebesar 68,000. Kata kunci : prestasi belajar matematika, modul, dan CD Interaktif. 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Peranan matematika yang penting, seharusnya matematika merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dengan baik sehingga prestasi belajar matematika baik. Kenyataan yang ada, objek matematika yang abstrak membuat para siswa begitu sulit mempelajari matematika. Hal ini menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa (Uno dan Lamatenggo, 2010: 140). Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: Di Balik Krisis: Konflik Militer dan Pendidikan yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Amerika Serikat, Senin (1/3) waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau Education For All di Indonesia menurun. Jika tahun lalu Indonesia berada di peringkat ke-65, tahun ini merosot di peringkat ke-69 (Kompas: Kamis, 3 Maret 2011). Purnama (2009: 93) menyatakan bahwa rendahnya prestasi belajar disebabkan dari diri siswa maupun dari luar diri siswa. Beberapa faktor dari dalam diri siswa

Upload: dodung

Post on 10-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

1

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANTARA

SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF

PADA MATERI FUNGSI DI SMK PGRI 02 SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2011-2012

Agus Kristiyono

Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga, Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang diajar menggunakan modul dengan siswa yang diajar menggunakan CD Interaktif

(Compact Disk Interaktif). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain Pretest-

Posttest Equivalent-Group Design. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga tahun

pelajaran 2011/2012, sejumlah 6 kelas. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang

terdiri dari 2 kelas. Data dikumpulkan dengan metode tes yaitu pretest sebagai tes awal siswa sebelum

diberikan perlakuan dan posttest sebagai tes akhir siswa setelah diberikan perlakuan. Uji t digunakan

untuk menguji signifikansi perbedaan prestasi belajar matematika kedua kelompok. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antara siswa yang

diajar menggunakan modul dengan siswa yang diajar menggunakan CD Interaktif. Prestasi belajar siswa

yang diajar menggunakan CD Interaktif lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan modul.

Siswa yang diajar dengan modul memperoleh rata-rata posttest sebesar 46,129, sedangkan siswa yang

diajar dengan menggunakan CD Interaktif memperoleh rata-rata posttest sebesar 68,000.

Kata kunci : prestasi belajar matematika, modul, dan CD Interaktif.

1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Peranan matematika yang penting, seharusnya matematika merupakan mata

pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dengan baik sehingga prestasi belajar

matematika baik. Kenyataan yang ada, objek matematika yang abstrak membuat

para siswa begitu sulit mempelajari matematika. Hal ini menyebabkan rendahnya

prestasi belajar siswa (Uno dan Lamatenggo, 2010: 140).

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report

2011: Di Balik Krisis: Konflik Militer dan Pendidikan yang dikeluarkan Organisasi

Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa

(UNESCO) yang diluncurkan di New York, Amerika Serikat, Senin (1/3) waktu

setempat, indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau Education For All di

Indonesia menurun. Jika tahun lalu Indonesia berada di peringkat ke-65, tahun ini

merosot di peringkat ke-69 (Kompas: Kamis, 3 Maret 2011).

Purnama (2009: 93) menyatakan bahwa rendahnya prestasi belajar disebabkan

dari diri siswa maupun dari luar diri siswa. Beberapa faktor dari dalam diri siswa

Page 2: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

2

diantaranya karena kurangnya motivasi belajar, kurangnya konsentrasi dalam

menerima materi pelajaran dikelas, kurang serius dan menganggap materi

matematika itu sulit. Beberapa faktor dari luar siswa dipengaruhi oleh peran dan

strategi guru dalam pembelajaran dikelas yang masih menggunakan pola

konvensional, banyak didominasi oleh model ceramah yang disampaikan guru yang

kurang memberi kesempatan siswa untuk ikut dalam pengalaman belajarnya,

sehingga pembelajaran terkesan monoton dan membosankan. Pemanfaatan media

pembelajaran yang terkesan seadanya bahkan kadang tidak ada sama sekali.

Pembelajaran matematika yang dilakukan disekolah biasanya banyak waktu

yang digunakan oleh siswa untuk mendengarkan dan mencatat. Melihat kondisi

seperti itu, maka seharusnya diciptakanlah sebuah pembelajaran yang mandiri tanpa

mengesampingkan sebuah penanaman konsep dengan membagi sebuah bagian-

bagian materi pembelajaran tersebut kedalam indikator - indikator tertentu secara

jelas dan mudah dipahami, maka dibuatlah sebuah modul pembelajaran

(Suryosubroto, 1983: 11).

Seiring dengan perkembangan jaman maka pembelajaran diarahkan pada media

berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Bentuk media pembelajaran ini adalah Compact Disk (CD) Interaktif untuk

membantu pembelajaran mandiri dengan menggunakan teknologi komputer yang

mampu menyajikan hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau

diam, tulisan dan suara yang direkam (Purnama, 2009: 94).

Al-Seghayer (2001), Hung, dkk. (2002), Pramono (2009), Prasetya & Sugiharti

(2011) menemukan bahwa prestasi belajar yang menggunakan CD Interaktif lebih

baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan modul. Spencer (2006) dan

Winarsih (2011) menemukan bahwa pembelajaran menggunakan modul

memberikan rerata yang lebih baik daripada pembelajaran menggunakan CD

Interaktif. Liu (2010) dan Agastya (2011) menemukan bahwa tidak ada perbedaan

prestasi belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan CD Interaktif dan

modul.

Page 3: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

3

2. KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

Menurut Purnama (2009: 95), prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha

yang dicapai oleh siswa dalam belajar yang yang berupa penambahan pengetahuan,

perubahan sikap dan tingkah laku, serta penguasaan keterampilan yang ada di

sekolah diwujudkan dalam bentuk prestasi (misalnya nilai ulangan harian, nilai

ulangan semester, rapor dan lain-lain).

Pengertian prestasi belajar juga dikemukakan oleh Hamdani (2010: 138) yaitu

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak,

dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap

bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar dan dapat diketahui setelah

diadakannya evaluasi.

Rumusan tentang prestasi belajar juga dikemukaakan oleh Tu’u (2004: 75) yaitu

prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan

mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah; prestasi belajar siswa

tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya kerena bersangkutan dengan

kemampuan siswa, serta prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui

nilai dari evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-

ulangan atau ujian yang ditempuh.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, penelitian ini sejalan dengan rumusan

Tu’u (2004: 75), maka dirumuskan pengertian prestasi belajar matematika adalah

hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

matematika di sekolah, terutama dinilai pada ranah kognitif siswa yang dibuktikan

melalui nilai dari evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap ujian atau tes siswa.

B. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, diantaranya

yaitu berasal dari diri siswa sendiri (intern) dan dari luar dirinya (ekstern). Purnama

(2009: 93) menyatakan bahwa rendahnya prestasi belajar disebabkan oleh faktor

dari dalam diri siswa diantaranya karena kurangnya motivasi belajar, kurangnya

konsentrasi dalam menerima materi pelajaran di kelas, kurang serius dan

Page 4: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

4

menganggap materi matematika itu sulit. Purnama (2009: 93) menyatakan beberapa

faktor dari luar siswa yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah

pembelajaran di dalam kelas masih menggunakan pola konvensional, banyak

didominasi oleh model ceramah yang disampaikan guru yang kurang memberi

kesempatan siswa untuk ikut dalam pengalaman belajarnya, sehingga pembelajaran

terkesan monoton dan membosankan. Pemanfaatan media pembelajaran yang

terkesan seadanya bahkan kadang tidak ada sama sekali.

C. Media Pembelajaran

Sanaky (2009: 40), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bentuk

saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran

kepada penerima pesan atau pembelajar; berbagai jenis komponen dalam

lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar; bentuk

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar;

dan bentuk-bentuk komunkasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar,

baik cetak maupun audio, visual, dan audio-visual. Media pembelajaran dapat

dikategorikan sebagai faktor eksternal yang ikut mempengaruhi proses

pembelajaran dikelas, baik dari diri pembelajar maupun pengajar.

Suherman (2009: 65) media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada

proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas yang digunakan dalam rangka

komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Secara fisik

media pembelajaran dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu

benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera. Sedangkan

pengertian secara nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu

kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang

ingin disampaikan kepada siswa. Media pembelajaran dapat digunakan secara

massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya

film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio

tape/kaset, video recorder). Pembelajaran bisa lebih menarik dengan adanya media.

Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap

terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik gambar

yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan

Page 5: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

5

keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya

menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, rumusan penelitian media pembelajaran

sejalan dengan Suherman (2009: 65), media pembelajaran memiliki pengertian alat

bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas yang digunakan

dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

D. Compact Disk (CD) Interaktif

Purnama (2009: 96) mengemukakan bahwa CD Interaktif adalah merupakan

program multimedia yang berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan

mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi,

numerik, narasi dan interaktifitas yang diprogram berdasarkan teori pembelajaran

dan dikemas dalam piringan Compact Disk (CD).

Warsita (2008: 153) menyatakan bahwa CD interaktif adalah program

multimedia Interaktif yang dirancang sebagai media pembelajaran. CD interaktif

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari berbagai media yang

dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan

pembelajaran tertentu yang disimpan dalam bentuk kepingan CD yang dapat

dijalankan oleh komputer. Peningkatan kemampuan komputer tersebut juga

diimbangi dengan dikembangkannya software yang memungkinkan kemudahan

penggabungan antara teks, video, grafik, dan animasi, menjadi suatu program

multimedia. Berbeda dengan media lain CD interaktif mempunyai sejumlah

kelebihan fleksibel, self packing, conten-rich, interaktif, dan individual.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, rumusan penelitian tentang CD Interaktif

sejalan dengan Warsita (2008: 153), CD Interaktif adalah program multimedia

interaktif yang dirancang sebagai media pembelajaran. CD Interaktif pembelajaran

dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari berbagai media yang dikemas

(diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan pembelajaran

tertentu yang disimpan dalam bentuk kepingan CD yang dapat dijalankan oleh

komputer. Peningkatan kemampuan komputer tersebut juga diimbangi dengan

dikembangkannya software yang memungkinkan kemudahan penggabungan antara

teks, video, grafik, dan animasi, menjadi suatu program multimedia.

Page 6: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

6

E. Modul

Nasution (2008: 204), modul dapat dirumuskan sebagai: satu unit yang lengkap

yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun

untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus

dan jelas. Salah satu tujuan pengajaran modul ialah membuka kesempatan bagi

siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Anggapan bahwa siswa

tidak akan mencapai hasil yang sama dalam waktu yang sama.

Menurut Winkel (2004: 472), modul merupakan suatu satuan program belajar

mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau

diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri, setelah siswa menyelesaikan satuan

yang satu, dia melangkah maju dan mempelajari satuan berikutnya. Pengajaran

yang menggunakan modul merupakan strategi tertentu untuk menyelenggarakan

pengajaran individual secara agak menyeluruh

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, rumusan penelitian tentang modul

sejalan dengan Nasution (2008: 204), modul dapat dirumuskan sebagai satu unit

yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar

yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan

secara khusus dan jelas. Pengajaran yang menggunakan modul merupakan strategi

tertentu untuk menyelenggarakan pengajaran individual secara agak menyeluruh.

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research)

dengan desain penelitian adalah Pretest-Posttest Equivalent-Group Design.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran, sedangkan variabel

terikatnya adalah prestasi belajar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

cluster random sampling. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK

PGRI 02 Salatiga. Kelompok eksperimen (exsperimental group) dalam penelitian

ini adalah siswa kelas X.E SMK PGRI 02 Salatiga dan kelompok kontrol (control

group) adalah siswa kelas X.F SMK PGRI 02 Salatiga.

Data dikumpulkan berdasarkan tes tertulis dan observasi. Tes tertulis berupa

lembar penilaian diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar kognitif

yang terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Observasi dilakukan

untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan kedua media.

Page 7: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

7

4. Hasil dan Pembahasan

Kelas dalam penelitian ini adalah kelas X.E dan X.F. Kelas X.E sebagai kelas

eksperimen. Siswa kelas X.E SMK PGRI 02 Salatiga berjumlah 33 siswa yang

terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 29 siswa perempuan. Kelas X.F sebagai kelas

kontrol. Siswa kelas X.F SMK PGRI 02 Salatiga berjumlah 32 siswa yang terdiri

dari 3 siswa laki-laki dan 29 siswa perempuan. Pengolahan data awal maupun akhir

dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 16.00. Hasil pengolahan

data deskriptif pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) baik kelas kontrol maupun

kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Deskriptif Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

Pretest (Tes Awal) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelas Eksperimen 33 25.00 75.00 53.5985 12.20655

Kelas Kontrol 32 18.75 75.00 50.3906 14.80191

Posttest (Tes Akhir) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelas Eksperimen 30 45.00 80.00 68.0000 7.38124

Kelas Kontrol 31 15.00 65.00 46.1290 9.37280

Hasil pengolahan data awal diperoleh hasil uji normalitas kedua kelas, baik

eksperimen maupun kontrol berada dalam sebaran distribusi normal, karena

signifikansi dari sampel lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat

pada Tabel 2. dibawah ini:

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Pretest (Tes Awal)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kelas eksperimen Kelas kontrol

Kolmogorov-Smirnov Z .755 .776

Asymp. Sig. (2-tailed) .619 .584

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

Prestasi Equal variances

assumed 1.109 .296 .955 63 .343 3.20786 3.36073

Equal variances

not assumed

.952 60.063 .345 3.20786 3.37074

Page 8: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

8

Berdasarkan Tabel 3., didapatkan hasil F hitung levene test sebesar 1,109

dengan signifikan probabilitas 0,296 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua

populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen.

Analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Pada

Tabel 3., terlihat bahwa nilai t adalah 0,955 dengan signifikansi 0,343, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pretest, artinya kedua kelas

memiliki kemampuan awal sama. Rata-rata nilai tes awal (pretest) siswa kelas

eksperimen mencapai 53,59. Rata-rata nilai siswa kelas kontrol pada mencapai

50,39.

Hasil pengolahan data akhir diperoleh hasil uji normalitas kedua kelas, baik

eksperimen maupun kontrol berada dalam sebaran distribusi normal, karena

signifikansi dari sampel lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat

pada Tabel 4., dibawah ini:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Posttest (Tes Akhir)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Kolmogorov-Smirnov Z 1.315 .890

Asymp. Sig. (2-tailed) .063 .407

Tabel 5. Hasil Uji Beda Rata-rata Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

Prestasi

Belajar

Equal variances

assumed 1.169 .284 10.103 59 .000 21.87097 2.16482

Equal variances

not assumed

10.142 56.688 .000 21.87097 2.15637

Berdasarkan Tabel 5 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 1,169 dengan

probabilitas 0,284 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki

variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Analisis uji beda t-test

harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Berdasarkan uji t-test hasil t-

hitung menunjukkan 10,103 dengan signifikan 0,000 < 0,05, artinya rata-rata nilai

kelas eksperimen berbeda dengan nilai kelas kontrol. Rata-rata prestasi belajar

kelas eksperimen yang diberi perlakuan media CD Interaktif lebih baik

Page 9: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

9

dibandingakan dengan rata-rata nilai kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan

pembelajaran menggunakan media modul. Hal ini dapat dilihat dari adanya

perbedaan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 21,87.

Rata-rata nilai tes akhir (posttest) siswa kelas eksperimen mencapai 68,000. Rata-

rata nilai siswa kelas kontrol mencapai 46,129.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Al-Seghayer (2001), Hung,

dkk. (2002), Pramono (2009), Prasetya (2011), dan Sugiharti (2011) yang

menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan CD Interaktif memberikan

pengaruh positif terhadap prestasi belajar dan menunjukkan bahwa nilai rata-rata

posttest kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest

kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan data, disimpulkan bahwa prestasi

belajar siswa dengan media CD Interaktif lebih baik daripada kelas yang

menggunakan media modul.

Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan CD Interaktif lebih

menyenangkan dibandingkan kelas yang menggunakan modul. Pada kelas yang

menggunakan CD Interaktif siswa berani untuk mengemukakan pendapatnya,

bertanya, serius dalam mengerjakan tugas dan mengikuti setiap kegiatan. Para

siswa merasa belajar matematika lebih menyenangkan dan tidak membosankan,

sehingga suasana pembelajaran tidak menegangkan. Suasana pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan pada kelas yang menggunakan CD Interaktif,

menjadikan siswa mampu mengkontruksi pengetahuannya sendiri dari

permasalahan-permasalahan yang diberikan lewat video dengan bimbingan guru,

siswa sangat antusias dan bersemangat mengikuti pelajaran yang selama ini

menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi mereka, sekarang menjadi mata

pelajaran yang bersahabat.

Temuan tersebut sejalan dengan pernyataan yang diungkapakan oleh Suherman

(2009: 65), yang menyatakan bahwa, pembelajaran bisa lebih menarik dengan

adanya media yang tepat. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan

membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan,

daya tarik gambar yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat

menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa nyaman dalam pembelajaran.

Adanya latihan, tes dan umpan balik pada CD Interaktif membuat media ini

sangat efektif dan efisien. Siswa dapat menerapkan konsep, prinsip, atau prosedur

Page 10: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

10

yang masih abstrak sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Temuan tersebut serupa

dengan yang diungkapkan oleh Warsita (2008: 276), yang menyatakan bahwa

dengan latihan siswa akan belajar aktif sehingga mudah menguasai materi yang

sedang dipelajari. Latihan yang dilakukan siswa harus diikuti dengan petunjuk,

bimbingan, dan koreksi sehingga siswa benar-benar menguasainya. Kegiatan

umpan balik sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Adanya tindak lanjut

dapat membuat siswa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi materi

selanjutnya.

Proses pembelajaran dengan menggunakan modul, siswa bersikap sedikit pasif,

jarang bertanya, dan sering menyepelekan pelajaran. Guru menerangkan dan

memberikan contoh soal dengan langkah-langkah penyelesaian jika siswanya

bertanya. Siswa disuruh mempelajari materi sendiri, kemudian siswa disuruh untuk

mengerjakan latihan soal yang berada pada modul. Siswa yang memiliki minat

belajar rendah akan malas untuk mempelajari modul tersebut dan pembelajaran

tidak menyenangkan. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Nasution

(2008: 204), yang menyatakan bahwa karena rutinitas yang dilakukan siswa

monoton pada setiap pertemuan, yaitu mempelajari modul dan menyelesaikan soal

latihan yang sebanyak-banyaknya, maka sistem modul dianggap tidak efektif;

penjadwalan dan proses penyesuaian waktu yang tersedia terkadang tidak sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran modul sehingga berpengaruh terhadap ketuntasan

belajar siswa. Siswa yang memiliki kemauan belajar rendah akan tertinggal dengan

siswa yang memiliki keantusiasan yang tinggi.

5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian maka kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar

matematika siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga yang diajar menggunakan media

modul dan CD Interaktif. Prestasi belajar siswa yang diajar dengan CD Interaktif

lebih baik daripada modul pada materi fungsi kelas X di SMK PGRI 02 Salatiga

tahun pelajaran 2011-2012. Siswa yang diajar dengan modul memperoleh rata-rata

posttest sebesar 46,129, sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan CD

Interaktif memperoleh rata-rata posttest sebesar 68,000.

Page 11: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

11

Daftar Pustaka Agastya, Widha Nur. 2011. “Penggunaan CD Interaktif dan Modul pada Pembelajaran Kimia dengan

Model Quantum Learning Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori” (Studi Kasus

pada Siswa SMAN 1 Sukomoro Magetan Kelas X Semester 1 Materi Pokok Ikatan Kimia

Tahun Ajaran 2011/2012). Tesis tidak dipublikasikan. Solo: Universitas Negeri Solo.

Al-Seghayer, Khalid.2001. THE EFFECT OF MULTIMEDIA ANNOTATION MODES ON L2

VOCABULARY ACQUISITION: A COMPARATIVE STUDY. University of Pittsburgh:

Language Learning & Technology.Vol. 5, No. 1, January 2001, pp. 202-232.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia: Bandung.

Hung, Jui-Chien, Teng, Huei-Chun, & Kuo, Jun-min. 2002. Taiwanese Freshmen’s Listening Strategies

in Watching an Interactive CD-ROM. Taiwan. Nasional Huwei Universitas Sains dan

Teknologi Vol. 26, September 2002, 65-74.

Liu, Jing. 2010. An Experimental Study on the Effectiveness of Multimedia in College English Teaching.

CCSE English Language Teaching, March 2010, Vol. 3, No. 1: pp. 1991-194.

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pramono, Harto Y.G. 2009. Developing Effective Educational Multimedia Software For Students Of

Elementary School. Widya Dharma. Jurnal Kependidikan, Vol. 19, No. 2, April 2009.

Prasetya, Dedy. 2011. PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN

MODUL PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 3 PADA

PEMBELAJARAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) POWER SYSTEM DI SMK NEGERI

3 YOGYAKARTA. Tesis tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Purnama, Edy S. 2009. Optimalisasi Prestasi Belajar Matematika melalui Pembelajaran Dengan media

CD Interaktif (Multimedia) Bagi Kelas &-C SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen.Vol

2 No.1, Januari 2009.

Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Safiria Insania Press: Yogyakarta.

Spencer, Carrie. 2006. Research on Learners’ Preferences for Reading From a Printed Text or From a

Computer Screen. JOURNAL OF DISTANCE EDUCATION REVUE DE L’ÉDUCATION À

DISTANCE SPRING/PRINTEMPS 2006, VOL. 21, No 1: pp 33-50.

Sugiharti, Ugik. 2011. “Pembelajaran Kimia Model Jigsaw Dengan Media Modul Dan CD Interaktif

Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Kreativitas Siswa “. (Studi Kasus Di SMA Batik 1

Surakarta Kelas X Tahun Pelajaran 2010/ 2011 Pokok Bahasan Ikatan Kimia). Tesis tidak

dipublikasikan. Solo: Universitas Negeri Solo.

Page 12: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1869/2/T1_202008038_Full...SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODUL DAN CD INTERAKTIF PADA

12

Suherman, Yuyus. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran bagi ABK. Makalah disajikan pada Diklat

Profesi Guru PLB Wilayah X Jawa Barat Bumi Makmur, Lembang Bandung, 2008.

Suryosubroto, B. 1983. Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta: Bina Aksara.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Uno, Hamzah B. dan Lamatenggo, Nina. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. PT.

Bumi Aksara: Jakarta.

Warsita, Bambang. 2008. TEKNOLOGI PEMBELAJARAN LANDASAN & APLIKASINYA. Rineka Cipta:

Jakarta

Winarsih. 2011. Pembelajaran Kimia Menggunakan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dengan

Media CD dan Modul Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Gaya Belajar Siswa (Studi

Kasus materi Hidrokarbon Kelas X Semester 2 SMA Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2010 /

2011. Tesis tidak dipublikasikan. Solo: Universitas Negeri Solo.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Kompas. 2011. “Peringkat Pendidikan Indonesia Turun”, (Online),

(http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/03/04463810/Peringkat.Pendidikan.Indonesia.Turun.

, diakses 10 Januari 2012).