perbedaan pengaruh model pembelajaran tutor … · hasil belajar matematika siswa. d. pembahasan...

4
32|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 Volume 4, No. 3, September 2018 http://www.untb.ac.id/September-2018/ PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DENGAN KLASIKAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Oleh : Bq. Malikah Hr Dosen Fakultas Teknik Universitas Nusa Tenggara Barat Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajar matematika siswa SMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan Post Test Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA NW Wanasaba tahun pembelajaran 2018/2019 yang berjumlah 44 siswa dan terdiri dari 2 kelas yaitu: kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan sampling jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metote tes dengan instrumen tes berbentuk soal essay. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa ditolak dengan taraf signifikan 5%, hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajar matematika siswa SMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Berdasarkan rerata marginalnya, siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) memiliki rerata marginal 70.43 dan siswa yang dikenai dengan model pembelajaran klasikal memiliki rerata marginal 66.57. Kata Kunci: Model Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching), Model Pembelajaran Klasikal, dan Hasil Belajar Matematika PENDAHULUAAN Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian dari pemerintah. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara memperbaiki mutu pendidikan. Salah satu pelajaran yang menjadi fokus dalam peningkatan mutu pendidikan adalah pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajarannya, terdapat permasalahan yang sering ditemukan yaitu pandangan siswa tentang pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan. Zakaria et al. (2010) menyatakan diantara alasan dari penurunan dan rendahnya prestasi matematika di sekolah karena siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Proses pembelajaran monoton dan kurang menarik yang sering ditemukan adalah proses pembelajaran bercorak teacher centered”. Pembelajaran ini biasanya dimulai dengan penjelasan konsep matematika yang disertai contoh, mengerjakan latihan soal, membahas masalah-masalah tertutup (closed problems) yang hanya mememiliki satu jawaban yang benar dengan satu cara pemecahannya. Closed problems ini biasanya disajikan dengan terstruktur, diawali dengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan metode apa yang digunakan. Hal ini mengakibatkan kemampuan penalaran siswa kurang berkembang. Ketika siswa menyelesaikan soal-soal baru dengan konteks yang berbeda, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan dan menerapkan rumus-rumus yang sudah dipelajari. Permasalahan ini berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika diberbagai jenjang pendidikan, termasuk jenjang SMA yang ada di Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB. Dilihat dari hasil nilai ujian nasional SMA di Kabupaten Lombok Timur tahun pelajaran 2017/2018, rata- rata nilai ujian nasional mata pelajaran matematika yaitu 31.80 berada dibawah materi pelajaran lainnya (Kemendikbud, 2018). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan inovasi pendidikan dengan memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Dalam penelitiam ini, model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran tutor sebaya (Peer Teaching) dan model pembelajaran klasikal. Model pembelajaran tutor sebaya (Peer Teaching) merupakan salah satu sumber belajar selain guru. Tutor sebaya ini biasanya dipilih oleh guru atas dasar berbagai pertimbangan seperti siswa yang memiliki prestasi akademik yang baik dan hubungan sosial yang memadai. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR … · hasil belajar matematika siswa. d. Pembahasan Hasil Analisis ... terpacu dan berlomba-lomba ingin menjadi yang ... mengajarkan siswa

32|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 4, No. 3, September 2018 http://www.untb.ac.id/September-2018/

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING)DENGAN KLASIKAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Oleh :

Bq. Malikah HrDosen Fakultas Teknik Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran TutorSebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajar matematika siswaSMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimentaldengan Post Test Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMANW Wanasaba tahun pembelajaran 2018/2019 yang berjumlah 44 siswa dan terdiri dari 2 kelas yaitu:kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan sampling jenuh dimanasemua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakanadalah metote tes dengan instrumen tes berbentuk soal essay. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,disimpulkan bahwa ditolak dengan taraf signifikan 5%, hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh

model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasilbelajar matematika siswa SMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Berdasarkan reratamarginalnya, siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) memilikirerata marginal 70.43 dan siswa yang dikenai dengan model pembelajaran klasikal memiliki reratamarginal 66.57.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching), Model Pembelajaran Klasikal, danHasil Belajar Matematika

PENDAHULUAAN

Pendidikan merupakan salah satu aspekkehidupan yang sampai saat ini masih menjadipusat perhatian dari pemerintah. Salah satu upayameningkatkan kualitas pendidikan adalah dengancara memperbaiki mutu pendidikan. Salah satupelajaran yang menjadi fokus dalam peningkatanmutu pendidikan adalah pembelajaran matematika.Dalam proses pembelajarannya, terdapatpermasalahan yang sering ditemukan yaitupandangan siswa tentang pelajaran matematikamerupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan.Zakaria et al. (2010) menyatakan diantara alasandari penurunan dan rendahnya prestasi matematikadi sekolah karena siswa menganggap matematikasebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.

Proses pembelajaran monoton dan kurangmenarik yang sering ditemukan adalah prosespembelajaran bercorak “teacher centered”.Pembelajaran ini biasanya dimulai denganpenjelasan konsep matematika yang disertaicontoh, mengerjakan latihan soal, membahasmasalah-masalah tertutup (closed problems) yanghanya mememiliki satu jawaban yang benar dengansatu cara pemecahannya. Closed problems inibiasanya disajikan dengan terstruktur, diawalidengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,dan metode apa yang digunakan. Hal inimengakibatkan kemampuan penalaran siswa

kurang berkembang. Ketika siswa menyelesaikansoal-soal baru dengan konteks yang berbeda, siswamengalami kesulitan dalam menyelesaikan danmenerapkan rumus-rumus yang sudah dipelajari.

Permasalahan ini berdampak pada rendahnyahasil belajar matematika diberbagai jenjangpendidikan, termasuk jenjang SMA yang ada diKabupaten Lombok Timur Provinsi NTB. Dilihatdari hasil nilai ujian nasional SMA di KabupatenLombok Timur tahun pelajaran 2017/2018, rata-rata nilai ujian nasional mata pelajaran matematikayaitu 31.80 berada dibawah materi pelajaranlainnya (Kemendikbud, 2018).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perludilakukan inovasi pendidikan dengan memilihmodel pembelajaran yang dapat meningkatkankeaktifan siswa. Dalam penelitiam ini, modelpembelajaran yang digunakan yaitu modelpembelajaran tutor sebaya (Peer Teaching) danmodel pembelajaran klasikal.

Model pembelajaran tutor sebaya (PeerTeaching) merupakan salah satu sumber belajarselain guru. Tutor sebaya ini biasanya dipilih olehguru atas dasar berbagai pertimbangan sepertisiswa yang memiliki prestasi akademik yang baikdan hubungan sosial yang memadai. Banyakpenelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR … · hasil belajar matematika siswa. d. Pembahasan Hasil Analisis ... terpacu dan berlomba-lomba ingin menjadi yang ... mengajarkan siswa

ISSNNo.2355-9292 JurnalSangkareangMataram|33

http://www.untb.ac.id/September-2018/ Volume 4, No. 3, September 2018

dengan rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebihefektif daripada pengajaran oleh guru (Lie, 2002).

Dalam kegiatan pembelajaran, peran guruhanya sebagai fasilitator atau pembimbing, artinyaguru hanya melakukan intervensi ketika benar-benar dibutuhkan peserta didik dan motivasipeserta didik untuk aktif belajar. MenurutMudyaharjo (1994) suatu kelompok sebaya adalahterdiri dari gabungan individu yang rata-ratausianya hampir sama. Jadi pengertian sebayaadalah anak-anak yang rata-rata usianya hampirsama atau satu kelas. Tutor sebaya tidak harusmerupakan siswa yang paling pandai di kelas,tetapi tentunya siswa tersebut sudah menguasaibahan atau materi pelajaran yang akan ditutorkan.

Adapun model pembelajaran klasikal adalahmelaksanakan pengelolaan kelas, yaitu penciptaankondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatanbelajar dengan baik, dan juga melaksanakanpengelolaan pembelajaran yang bertujuanmencapai tujuan belajar (Widya Wati, 2010). PadaModel pembelajaran klasikal, guru lebih menitikberatkan peranannya dalam pemberi informasimelalui mata pelajaran dan materi pelajaran yangdisajikannya (Aunurrahman, 2011). Ondi Saondidan Siti Khudriyah (2009) menjelaskan bahwadalam prakteknya, model pembelajaran klasikalmeliputi tiga langkah guru menerangkan tujuanpembelajaran, memberikan pemahaman konsep danmemberikan contohnya serta latihan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi-eksperimental) dengan menggunakanrancangan penelitian Post Test Only ControlDesign. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh siswa kelas XI SMA NW Wanasaba tahunpembelajaran 2018/2019 yang berjumlah 44 siswadan terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 denganjumlah 21 siswa dan kelas XI IPS 2 dengan jumlah23 siswa. Adapun sampel dalam penelitian diambildengan menggunakan sampling jenuh dimanasemua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustussampai dengan September 2018.

Model pembelajaran yang digunakan dalampenelitian ini adalah Model Pembelajaran TutorSebaya (Peer Teaching) dan Model PembelajaranKlasikal. Secara acak, masing-masing kelasdiberikan perlakuan yang berbeda. Kelas XI IPS 2dikenai dengan model pembelajaran tutor sebaya(peer teaching) dan kelas XI IPS 1 dikenai denganmodel pembelajaran klasikal.

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh modelpembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching)dengan Model Pembelajaran Klasikal terhadaphasil belajar matematika siswa diperlukan

instrumen yang dapat digunakan untukmengumpulkan data. Adapun metode yangdigunakan untuk mengumpulkan data dalampenelitian ini yaitu metode tes dengan instrumenberupa tes berbentuk soal essay berjumlah 5 butirsoal. Selanjutnya data yang dikumpulkan dari hasilpenelitian dianalisi dengan menggunakan statistikdeskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Data Hasil Belajar Matematika Siswa yangDikenai dengan Model Pembelajaran TutorSebaya (Peer Teaching)Data yang terkumpul diperoleh nilai hasil

belajar yang berkisar antara 40 sampai 95. Nilairata-rata hasil belajar siswa sebesar 70.43 danstandar deviasi sebesar 13.79. Berikut inidisajikan distribusi frekuensi data yangmenunjukkan hasil belajar yang dicapai Siswa padatabel 1.Tabel 1. Distribusi frekuensi data prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai denganModel Pembelajaran Tutor Sebaya (PeerTeaching)

No Interval Frekuaensi Mutlak1.2.3.4.5.6.

40 – 4950 – 5960 – 6970 – 7980 – 8990 – 99

226751

Jumlah 23

b. Data Hasil Belajar Matematika Siswa yangDikenai dengan Model PembelajaranKlasikalData yang terkumpul diperoleh nilai hasil

belajar yang berkisar antara 40 sampai 90. Nilairata-rata hasil belajar siswa sebesar 66.57 danstandar deviasi sebesar 12.44. Berikut inidisajikan distribusi frekuensi data yangmenunjukkan hasil belajar yang dicapai Siswa padatabel 1.2.Tabel 2. Distribusi frekuensi data prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai denganModel Pembelajaran Klasikal

No Interval Frekuaensi Mutlak1.2.3.4.5.6.

40 – 4950 – 5960 – 6970 – 7980 – 8990 – 99

354621

Jumlah 21

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR … · hasil belajar matematika siswa. d. Pembahasan Hasil Analisis ... terpacu dan berlomba-lomba ingin menjadi yang ... mengajarkan siswa

34|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 4, No. 3, September 2018 http://www.untb.ac.id/September-2018/

c. Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebihdahulu dilakukan uji keseimbangan kemampuanawal dan diperoleh bahwa populasi pada kelas yangdikenai dengan model pembelajaran Tutor Sebayadan Klasikal mempunyai kemampuan awal yangsama. Selain itu, dilakukan uji prasyarat analisis,dan didapatkan bahwa masing-masing sampelberasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Setelah terpenuhi persyaratan analisis tersebut,dilakukan uji hipotesis untuk memenuhi apakahhipotesis yang telah di ajukan diterima atau ditolak.Dari perhitungan data diperoleh seperti pada tabeldi bawah ini:Tabel 3. Uji Hipotesis Data Hasil Belajar

Matematika SiswaNoKelas N

(sampel)StandarDeviasi

(SD)1 Tutor

Sebaya23 13.79

2.017 1.6452 Klasikal 21 12.44

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai thitung =2,017 sedangkan ttabel = 1.645, dari hasilperhitungan uji hipotesis hasil belajar matematikasiswa didapatkan nilai thitung>ttabel, maka ditolak,

hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh modelpembelajaran Tutor Sebaya dan Klasikal terhadaphasil belajar matematika siswa.

d. Pembahasan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil penelitian yang berlangsungdengan menggunakan Model Pembelajaran TutorSebaya (peer teaching) dapat digambarkankegiatan kelas selama proses pembelajaran adalahsebagai berikut: (1) Semua anggota kelompokdibagikan LKS/butir soal yang sama. (2) Gurumemberikan batas waktu 15 menit untuk menjawabsemua soal pada LKS/butir soal, 10 menit untuktahap sang ketua (tutor) menjelaskan anggotakelompoknya, dan setelah itu para siswamempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasildiskusi kelompok ke depan kelas (share) secarabergantian. (3) Kelompok terbaik akan diberikanhadiah oleh guru dan ucapan selamat dari masing-masing kelompok.

Adapun Model Pembelajaran Kalsikal dapatdigambarkan kegiatan kelas selama prosespembelajaran adalah sebagai berikut; (1) Gurumemberikan LKS/ butir soal kepada siswa terkaitdengan materi yang akan dibahas untukdidiskusikan secara klasikal. (2) Siswamengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.(3) Guru mengecek pekerjaan siswa denganmeminta siswa untuk mempresentasikanjawabannya, kemudian guru memberikan umpan

balik kepada siswa, dalam tahap ini siswamenerima saran yang diberikan oleh guru sertamelakukan perbaikan dari soal yang dibahas.

Dari hasil penelitian, terdapat perbedaanpengaruh model pembelajaran Tutor Sebaya (PeerTeaching) dan Klasikal terhadap hasil belajarmatematika siswa. Hasil akhir dari penelitian inimenyatakan hasil dari kedua model pembelajaranyang digunakan ternyata Tipe Tutor Sebaya (PeerTeaching) lebih diminati dan lebih meningkatkanhasil belajar matematika siswa SMA NWWanasaba. Hal ini disebabkan karena Tutor/pengajarnya seusia menjadikan siswa merasa lebihterpacu dan berlomba-lomba ingin menjadi yangterbaik di dalam kelas.

Dengan keduaa model pembelajaran inimengajarkan siswa untuk bisa memecahan masalahsecara bersama dari apa yang dialami dandidapatkan siswa dalam soal menjadi sesuatu yangsangat bermakna dan kepuasan tersendiri pada dirisiswa, hal itu akan selalu diingat dan dikenang olehsiswa. Pemberian hadiah atau reward kepadamereka yang berprestasi akan merangsang naluridan pola pikir mereka untuk menjadi pemenang(terbaik), mereka berlomba-lomba untukmendapatkan hadiah dan skor tertinggi dalam tiapkompetisi. Itu semua bertujuan untuk meingkatkatmotivasi siswa di dalam menerima pelajarankhususnya dalam pembelajaran matematika.

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diSMA NW Wanasaba dan disertai dengan hasilanalisis data, diperoleh simpulan bahwa nilai thitung

= 2,017 sedangkan ttabel = 1.645, dari hasil tersebutdidapatkan nilai thitung>ttabel, maka ditolak, hal

ini berarti terdapat perbedaan pengaruh modelpembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) danmodel pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajarmatematika siswa SMA NW Wanasaba TahunPemelajaran 2018/2019. Berdasarkan reratamarginalnya, siswa yang dikenai dengan modelpembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching)memiliki rerata marginal 70.43 dan siswa yangdikenai dengan model pembelajaran klasikalmemiliki rerata marginal 66.57. Hal inimenunjukkan, Model Pembelajaran Tutor Sebaya(Peer Teaching) lebih diminati dan lebihmeningkatkan hasil belajar matematika siswadibandingkan dengan Model PembelajaranKlasikal.

b. Saran

Adapun saran dalam penelitian inidiantaranya: (1) Penggunaan model pembelajaran

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR … · hasil belajar matematika siswa. d. Pembahasan Hasil Analisis ... terpacu dan berlomba-lomba ingin menjadi yang ... mengajarkan siswa

ISSNNo.2355-9292 JurnalSangkareangMataram|35

http://www.untb.ac.id/September-2018/ Volume 4, No. 3, September 2018

yang bervariasi dapat mempengaruhi minat danmotivasi belajar siswa, untuk itu hendaknya gurumenggunakan model pembelajaran yang dapatmenumbuhkan keaktifan siswa dalam berdiskusi didalam kelas. Dengan adanya diskusi kelas akanmemudahkan siswa untuk memecahkan danmenyelesaikan masalah yang diberikan oleh gurukhususnya pada pembelajaran matematika. (2)Dalam kegiatan belajar di dalam kelas henadaknyaguru memberikan hadiah atau reward kepada siswayang berprestasi, kegiatan ini dapat menumbuhkansemangat dan pola pikir siswa untuk menjadi lebihbaik.

DAFTAR PUSTAKAAunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Alfabeta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018.Rekap Hasil Ujian Nasional (UN)Tingkat Sekolah. Jakarta: KementerianPendidikan dan Kebudayaan.

Lie. 2002. Penerapan Model Pembelajaran TutorSebaya. Bandung: Bumi Aksara.

Mudyaharjo. 1994. Aturan Penerapan ModelPembelajaran Tutor Sebaya. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Ondi Saondi dan Siti Khudriyah. 2009. KorelasiPenggunaan Model PembelajaranKlasikal dengan Kemampuan PenalaranAnalogi Matematika Siswa (Studi KasusPada Siswa Kelas VIII SMP N I GegesikKabupaten Cirebon). Journal EducationMathematics, vol. 1, no. 1, hlm. 17-24.

Widya Wati. 2010. Strategi PembelajaranPendekatan Pembelajaran. Makalah.Padang: Universitas Negeri Padang.

Zakaria, E., Chin, L. C., & Daud, Y. 2010. TheEffects of Cooperative Learning onStudents’ Mathematics Achievement andAttitude towards Mathematics. Journal ofSocial Sciences, 6 (2): 272-275