perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif

7
Nama : Nadia Anisa NIM : 06081281419029 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dalam arti yang paling sederhana, kuantitatif mengutamkan data dengan angka, sedangkan data kualitatif lebih melibatkan kata-kata. Metode kuantitatif dan kualitatif berbeda dalam pandangan tentang tujuan penelitian, metode penelitian, jenis penelitian, peran peneliti, dan sejauh mana generalisasi yang mungkin dilakukan. Peneliti kuantitatif biasanya mendasarkan pekerjaannya pada keyakinan bahwa fakta dan perasaan dapat dipisahkan, bahwa dunia adalah realitas tunggal dan terdiri dari fakta-fakta yang dapat ditemukan. Di sisi lain, peneliti kualitatif menganggap bahwa dunia terdiri dari beberapa realitas dan sosial yang dibangun oleh pandangan individu-individu berbeda dari situasi yang sama. Pada tujuan penelitiannya, peneliti kuantitatif berusaha untuk membangun hubungan antara variabel dan mencari serta terkadang juga menjelaskan penyebab hubungan tersebut. Sedangkan peneliti kualitatif, lebih peduli dengan memahami situasi dan peristiwa dari sudut pandang peserta sehingga tak jarang, peserta cenderung terlibat langsung dalam proses penelitian tersebut. Penelitian kuantitatif telah diketahui secara luas dan disepakati memiliki formulasi umum pada langkah-langkah yang memandu peneliti, serta desain penelitian kuantitatif cenderung prapembagunan. Peneliti kualitatif memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam strategi dan teknik yang mereka gunakan serta proses penelitian secara keseluruhan itu sendiri, dimana desain yang digunakan cenderung muncul selama penelitian. Peran peneliti yang ideal dalam penelitian kuantitatif adalah hanya sebagai pengamat, sedangkan peneliti kualitatif cenderung tenggelam dalam penelitiannya sendiri. Studi prototipikal dalam tradisi kuantitatif adalah percobaan; bagi para peneliti kualitatif, itu adalah etnografi. Terakhir, sebagian besar peneliti kuantitatif ingin membangun generalisasi yang melampaui situasi langsung atau pengaturan tertentu. Sebaliknya, peneliti kualitatif jarang bahkan tidak pernah mencoba untuk menggeneralisasi diluar situasi tertentu atau sangat terbatas dalam lingkup tertentu saja. Penjelasan di atas saya kutip dari buku How to Design and Evaluate Research in Education oleh Frankel, dkk. Berikutnya untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih dalam, maka harus diketahui perbedannya. Perbedaan antara metode

Upload: nadiaanisa22

Post on 10-Feb-2017

928 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Nama : Nadia Anisa

NIM : 06081281419029

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Dalam arti yang paling sederhana, kuantitatif mengutamkan data dengan angka,

sedangkan data kualitatif lebih melibatkan kata-kata. Metode kuantitatif dan kualitatif

berbeda dalam pandangan tentang tujuan penelitian, metode penelitian, jenis penelitian,

peran peneliti, dan sejauh mana generalisasi yang mungkin dilakukan. Peneliti kuantitatif

biasanya mendasarkan pekerjaannya pada keyakinan bahwa fakta dan perasaan dapat

dipisahkan, bahwa dunia adalah realitas tunggal dan terdiri dari fakta-fakta yang dapat

ditemukan. Di sisi lain, peneliti kualitatif menganggap bahwa dunia terdiri dari beberapa

realitas dan sosial yang dibangun oleh pandangan individu-individu berbeda dari situasi yang

sama.

Pada tujuan penelitiannya, peneliti kuantitatif berusaha untuk membangun hubungan

antara variabel dan mencari serta terkadang juga menjelaskan penyebab hubungan tersebut.

Sedangkan peneliti kualitatif, lebih peduli dengan memahami situasi dan peristiwa dari sudut

pandang peserta sehingga tak jarang, peserta cenderung terlibat langsung dalam proses

penelitian tersebut. Penelitian kuantitatif telah diketahui secara luas dan disepakati memiliki

formulasi umum pada langkah-langkah yang memandu peneliti, serta desain penelitian

kuantitatif cenderung prapembagunan. Peneliti kualitatif memiliki fleksibilitas yang lebih

besar dalam strategi dan teknik yang mereka gunakan serta proses penelitian secara

keseluruhan itu sendiri, dimana desain yang digunakan cenderung muncul selama penelitian.

Peran peneliti yang ideal dalam penelitian kuantitatif adalah hanya sebagai

pengamat, sedangkan peneliti kualitatif cenderung tenggelam dalam penelitiannya sendiri.

Studi prototipikal dalam tradisi kuantitatif adalah percobaan; bagi para peneliti kualitatif, itu

adalah etnografi. Terakhir, sebagian besar peneliti kuantitatif ingin membangun generalisasi

yang melampaui situasi langsung atau pengaturan tertentu. Sebaliknya, peneliti kualitatif

jarang bahkan tidak pernah mencoba untuk menggeneralisasi diluar situasi tertentu atau

sangat terbatas dalam lingkup tertentu saja.

Penjelasan di atas saya kutip dari buku How to Design and Evaluate Research in

Education oleh Frankel, dkk. Berikutnya untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan

kualitatif secara lebih dalam, maka harus diketahui perbedannya. Perbedaan antara metode

Page 2: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses

penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

A. Aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian meliputi sifat realitas,

jubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi ,

dan peranan nilai.

a. Realitas

Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteiti, terdapat

perbedaan antara penelitian kukualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif

berlandaskan filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit,

dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan, tidak beribah, dapat diukur

dan diverivikasikan. Dengan demikian dalam penelitian kuantitatif, peneliti dapat

menentukan hanya beberapa variabel saja dari obyek yang diteliti, dan kemudian

dapat membuat instrumen untuk mengukurnya.

Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau

paradigma interpretive, suatu relitas atau obyek yang tidak dapat dilihat secara

parsialdan dipecah ke dalam beberapa variabel. Penelitian ini memandang obyek

sebagai suatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpetasi terhadap

gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap setiap aspek dari obyek itu

mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam penelitian

kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati), tetapi sampai dibalik yang tampak

tersebut.

b. Hubungan Peneliti dengan yang Diteliti

Dalam penelitian kuantitatif, kebenarana itu di luar dirinya, sehingga

hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat

independen. Dengan menggunakan kesioner sebagai teknik pengumpulan data,

maka peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang

memberikan data. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrumant dan

dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta)

dan in depth interview (wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi

dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul

orang yang memberikan data.

Page 3: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

c. Hubungan Antar Variabel

Peneliti kuantitatif melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti

lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitaiannya ada variabel

independen dan dependen, dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian

kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyak yang diteliti lebih

bersifat interaktif yaitu daling mempengaruhi (reciprogal/interaktif), sehingga tidak

diketahui mana variabel independen dan dependennya.

d. Kemungkinan Generalisasi

Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan

informasi (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok untuk populasi yang luas

dengan variabel yang terbatas. Selanjutnya data yang diteliti dalaha data sampel

yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik probability sampling (random).

Berdasarkan data dari sampel tersebut, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (

kesimpulan sampel diberlakukan ke populasi di mana sampel tersebut diambil)

Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan

kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Makna adalah data

dibalik yang tampak. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi,

tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain.

Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability (keteralihan).

Maksudnya adalah bahwa, hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau

diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda

dengan tempat penelitian.

e. Peranan Nilai

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi

antara peneliti data dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun

sumber data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan

dan persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan

pembuatan laporan, akan terikat oleh nilai-bilai masing-masing. Dalam penelitian,

Page 4: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan

terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peniliti dan sumber data. Karena ingin bebas

nilai, maka peneliti menjaga jarak dengan sumber data, supaya data yang diperoleh

obyektif.

B. Karakteristik Penelitian

No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1 Desain

a. Spesifik, jelas, rinci

b. Ditetapkan secara mantap sejak

awal

c. Menjadi pegangan langkah demi

langkah

Desain

a. Umum

b. Fleksibel

c. Berkembang, dan muncul dalam

proses penelitian

2 Tujuan

a. Menunjukkan hubungan antar

variabel

b. Menguji teori

c. Mencari generalisasi yang

mempunyai nilai prediktif

Tujuan

a. Menemukan pola hubungan yang

bersifat interaktif

b. Menemukan teori

c. Menggambarkan realitas yang

kompleks

d. Memperoleh pemahaman makna

3 Teknik Pengumpulan Data

a. Kuisioner

b. Observasi dan wawancara

terstruktur

Teknik Pengumpulan Data

a. Participant observation

b. In depth interview

c. Dokumentasi

d. Tringulasi

4 Instrumen Penilaian

a. Test, angket, wawancara

terstruktu

b. Instrumen yang telah terstandar

Instrumen Penilaian

a. Peneliti sebagai instrumen (human

instrument)

b. Buku catatan, tape recorder, kamera,

handycam, dan sebagainya

5 Data

a. Kuantitatif

b. Hasil pengukuran variabel yang

dioperasionalkan dengan

menggunakan instrumen

Data

a. Deskriptif kualitatif

b. Dokumen pribadi, catatan lapangan,

ucapan dan tindakan responden,

dokumen, dan lainnya

C. Proses Penelitian

a. Proses Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan mengenai obyek yang

diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah

tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi

pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah

dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai

Page 5: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dirumuskan secara spesifik, dan pada

umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya.

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka,

peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir.

Selain itu, penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan

sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi

belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesa.

Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti dapat memilih

metode/strategi.pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan idealuntuk

memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data diharapkan dan konsisten yang

dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan

kemudahan yang lain. Dalam penelitian kuatitatif metode penelitian yang dpat

digunakan adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action

research, policy reserch (selain mode naturalistik dan sejarah)

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun

instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang

dapat bebrbentuk test, angket/kuisioner, untuk pedoman wawancara atau observasi.

Sebelum instrumen digunakan, maka sebelumnya instrumen harus diuji validitas

dan reliabilitasnya.

Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk

populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap

temuannya maka sampel yang diambil harus representatif (mewakili)

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawa rumusan

masalah dan menguji hipotesis yang diajukan sengan teknik statistik tertentu.

Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima atau

apakah penemuan itu seuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang

berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses kuantitatif di atas

maka tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-

langkahnya jelas, mulai dari rumusan maslah, berteori, hipoteis, mengumpulkan

data, analisis data, dan membuat kesimpulan seerta saran.

Page 6: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

b. Proses Penelitian Kualitatif

Rencana penalitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan seperti orang mau

piknik, dimana ia baru mengetahui tempat yang akan dituju, namun belum

mengetahui secara pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan mengetahui setetlah

memasuki obyek, membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir,

dan melihat obyek atau aktivitas orang yang ada di sekelilingnya, serta melakukan

wawancara dan sebagainya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat dikemukakan

bahwa walaupun peneliti dapat langsung memasuki obyek/lapamgan, namun

peneliti tentu masih merasa asing terhadap obyek tersebut.

Pada tahap selanjutnya yaitu tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand

tour question peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan

ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang

diperolehnya

Tahap ketiga ini disebut tahap reduksi/fokus yaitu peneliti mereduksi segala

informasi yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Pada proses reduksi ini

peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting,

berguna, dan baru.berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut

selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkansebagai

fokus penelitian.

Proses penelitian kualitatif pada tahap keempat adalah selection. Pada tahp

ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.setelah

melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh,

maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang

diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.

Hasil akhir dari penelitian ini bukan sekedar menghasilkan data atau

informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu

menghasilkan informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat

digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup

manusia.

Terkadang peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam

studi yang sama, metode penelitian ini disebut sebagai penelitian metode campuran.

Keuntungan menggunakan beberapa metode, peneliti lebih mampu mengumpulkan dan

Page 7: Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

menganalisis lebih banyak dan berbeda jenis data tetapi hanya dapat menggunakan satu

pendekatan karena adanya perbedaan-perbedaan dari kedua metode tersebut yang justru

saling melengkapi keduanya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat saya simpulkan bahwa

penelitian kuantitatif lebih berorientasi pada fakta, anlisis secara perhitungan,

penggeneralisasian dan memiliki langkah-langkah penelitian yang tersusun. Sedangkan pada

penelitian kualitatif penelitian dapat berdasrkan pada pengamatan peneliti pada suatu obyek

hingga memunculkan rumusan masalah, analisis yang dilakukan dapat berupa pemikiran

peneliti dan langkah-langkah penelitian yang dapat dikembang sesuai kebutuhan penelitian.

Sumber :

Frankel, Jack F, dkk. 1932. How to Design and Evaluate Research in Education 8th Edition.

New York: McGraw-Hill.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.