perbedaan ketepatan servis melalui latihan sepak sila dan...

21
1 PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW Herman H Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini berbentuk eksperimen lapangan yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan ketepatan servis melalui latihan sepak sila dan pantulan bola ketembok dalam permainan sepaktakraw. Populasi adalah putera SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang dengan sampel 10 orang. Tehnik pengambilan sample yang dipergunakan adalah random sampling. Dari data yang diperoleh kemudian di analisis dengan uji t pada taraf signifikan 5 % dan diperoleh t hitung sebesar 1,10 sedangkan t daftar sebesar 2,10. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar. Berdasarkan analisis statistik tersebut, maka hipotesis penelitian yang berbunyi: ada perbedaan ketepatan servis melalui latihan sepak sila dan pantulan bola ketembok dalam permainan sepaktakraw SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, dapat di terima. Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan Bola Ke tembok, Ketepatan servis dan Sepaktakraw PENDAHULUAN Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk mendorong perkembangan olahraga dalam mencapai prestasi yang tinggi. Melihat begitu pentingnya peranan olahraga dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, maka sebagai orang yang berkecimpung dalam bidang olahraga, seyogyanya bagaimana turut memikirkan dan mencari jalan unutk pengembangan olahraga Indonesia. Sebagai guru pendidikan jasmani dapat mengembangkan melalui pengajaran yang terencana dengan

Upload: nguyenthuy

Post on 05-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

1

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI

LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK

DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Herman H

Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

Penelitian ini berbentuk eksperimen lapangan yang bertujuan untuk mengetahui

perbedaan kemampuan ketepatan servis melalui latihan sepak sila dan pantulan bola

ketembok dalam permainan sepaktakraw.

Populasi adalah putera SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang dengan

sampel 10 orang. Tehnik pengambilan sample yang dipergunakan adalah random

sampling. Dari data yang diperoleh kemudian di analisis dengan uji t pada taraf signifikan

5 % dan diperoleh t hitung sebesar 1,10 sedangkan t daftar sebesar 2,10. Ternyata harga t

hitung lebih besar dari t daftar.

Berdasarkan analisis statistik tersebut, maka hipotesis penelitian yang berbunyi:

ada perbedaan ketepatan servis melalui latihan sepak sila dan pantulan bola ketembok

dalam permainan sepaktakraw SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, dapat

di terima.

Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan Bola Ke tembok, Ketepatan servis dan

Sepaktakraw

PENDAHULUAN

Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk

mendorong perkembangan olahraga dalam mencapai prestasi yang tinggi. Melihat begitu

pentingnya peranan olahraga dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, maka

sebagai orang yang berkecimpung dalam bidang olahraga, seyogyanya bagaimana turut

memikirkan dan mencari jalan unutk pengembangan olahraga Indonesia. Sebagai guru

pendidikan jasmani dapat mengembangkan melalui pengajaran yang terencana dengan

Page 2: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

2

menggunakan metode-metode yang efektif dan efisien agar tujuan yang diharapkan akan

tercapai.

Dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat-giatnya menjalankan program olahraga

yang telah dicanangkan lewat rencana pembangunan nasional, sehingga sebagai tenaga-

tenaga yang mempunyai tanggung jawab dalam bidang ini diharapkan dapat berperan

dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi kemajuan dunia pendidikan

jasmani dan olahraga.

Menyadari bahwa begitu pentingnya peranan olahraga dalam peningkatan sumber

daya manusia, maka pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga telah

mengeluarkan panji olahraga nasional yaitu “Memasyarakatkan olahraga dan

mengolahragakan masyarakat”. Dalam merealisasikan program pemerintah tersebut,

diperlukan keterlibatan dari seluruh anggota masyarakat dalam pelaksanaannya, apalagi

bagi para Pembina, pelatih serta guru olahraga, maupun orang-orang yang bergerak di

bidang olahraga yang merupakan ujung tombak dalam penerapannya.

Dalam dunia olahraga banyak faktor yang turut mempengaruhi, terwujudnya

tujuan yang diharapkan antara lain : sarana dan prasarana olahraga, tenaga penggerak

olahraga, yang di dalamnya pendekatan ilmiah dalam olahraga serta cara ataupun metode

yang tepat di samping unsur-unsur penunjang lainnya.

Salah satu tujuan dalam pembinaan olahraga adalah prestasi. Prestasi merupakan

masalah yang kompleks, karena berprestasi dalam olahraga adalah salah satu usaha untuk

mengangkat harkat dan martabat bangsa. Untuk mewujudkan prestasi tentunya bukanlah

hal yang mudah, karena banyak faktor yang turut mempengaruhi. Hal-hal yang perlu

diperhatikan antaranya unsur kondisi fisik.

Page 3: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

3

Unsur-unsur kondisi fisik adalah ; daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelentukan,

kelincahan, koordinasi, keseimbangan dan ketepatan, kecepatan reaksi, dan tenaga ledak

otot. Menurut Harsono (1988 ; 78) bahwa Kondisi fisik memegang peranan penting

dalam latihan Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan

sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kemampuan fungsional

dan sistem tubuh, sehingga dengan demikian memungkinkan atlit untuk mencapai

prestasi yang lebih baik.

Pada cabang olahraga Sepaktakraw perkembangannya di tanah air dari tahun ke

tahun sudah semakin menggembirakan baik di tingkat daerah, maupun di tingkat

nasional. Namun kita tidak dapat pungkiri, walaupun perkembangan olahraga ini sudah

semakin baik, ternyata atlit-atlit Sepaktakraw negara kita belum dapat menandingi

kemampuan atlit Sepaktakraw negara-negara lain.

Pembinaan sepaktakraw di daerah sudah ada namun belum seperti di kota-kota

besar. Oleh karena itu kegiatan pembibitan dan pembinaan atlit Sepaktakraw tidak cukup

hanya dilakukan di kota-kota besar saja, tapi kegiatan tersebut seyogyanya dilakukan

secara merata di seluruh Indonesia, seperti halnya di Daerah Kabupaten Pinrang.

Program KONI Daerah Kabupaten Pinrang dalam mensukseskan kegiatan

pembibitan dan pembinaan atlit Sepaktakraw, telah mengacu pada pembinaan olahraga di

Indonesia dan memiliki peluang yang sama dengan daerah lainnya, walaupun kita ketahui

bahwa prestasi atlit Sepaktakraw daerah ini masih tergolong rendah jika dibandingkan

dengan prestasi yang dicapai oleh atlit Sepaktakraw daerah lainnya di Indonesia.

Melihat kenyataan ini, para pelatih dan pembina olahraga dituntut untuk

melakukan berbagai terobosan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Dengan

Page 4: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

4

demikian diperlukan langkah-langkah pembibitan dan pembinaan yang intensif, agar

dapat menghasilkan atlit-atlit Sepaktakraw yang berkualitas.

Atlet sepaktakraw di tuntut untuk memiliki kondisi fisk yang prima. Kondisi fisik

yang di maksud antara lain adalah : kecepatan, kekuatan, kelentukan, daya ledak,

keseimbangan dan koordinasi.

Dalam pelaksanaan olahraga sepaktakraw selain kebutuhan komponen-komponen

biomotor, juga hal yang tidak kalah penting guna mendukung prestasi adalah, pemilihan

bentuk latihan keterampilan dasar yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan

bermain dalam cabang olahraga ini. Seorang pelatih harus jeli dan secara tepat

memberikan bentuk latihan kepada atlet untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik.

Seperti halnya dengan bentuk latihan dasar penguasaan bola dengan kaki sila dan latihan

pantulan bola ke dinding. Dengan latihan penguasaan bola kaki sila dan latihan pantulan

bola ke tembok/dinding, seorang pemain akan memiliki keterampilan dalam memainkan

bola.

Di Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, permainan sepaktakraw sangat digemari

oleh masyarakat, baik itu sekolah maupun masyarakat umum, hanya saja dalam

melakukan permainan ini, mereka tidak melalui suatu proses latihan yang benar dan

sistematis. Sebagai contoh yang nyata, pada SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten

Pinrang, pada jam istirahat para siswa sangat antusias melakukan permainan cabang

olahraga ini, namun pada pelaksanaannya para siswa belum mengetahui secara jelas

tentang bagaimanakah cara bermain sepaktakraw yang sebenarnya, baik itu pada saat

melaksanakan umpan, smash, blok terlebih pada saat melakukan servis. Hal tersebut

Page 5: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

5

merupakan salah satu gambaran dari kurangnya latihan tehnik dasar yang terprogram

dengan baik.

Untuk membentuk tim sepaktakraw yang tangguh, membutuhkan rencana latihan

yang tepat dan terarah dengan pendekatan ilmiah, melalui penelitian. Penelitian

merupakan langkah yang tepat guna mengetahui perbedaan kemampuan dalam berbagai

tehnik dasar permainan sepaktakraw. Dalam penelitian ini akan di lihat perbedaan hasil

dari dua bentuk latihan terhadap keterampilan servis. Penelitian ini di beri judul :

Perbedaan Ketepatan servis sepaktakraw melalui latihan penguasaan bola dengan kaki

sila dan pentulan bola ketembok.

HAKIKAT PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Permainan sepaktakraw adalah suatu permainan masyarakat yang dulunya dikenal

dengan nama sepak raga. Permainan sepaktakraw sangat digemari oleh para pemuda dan

masyarakat pada beberapa daerah di Indonesia, terutama yang berdomisili di pesisir

pantai, seperti : kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Makassar.

Darwis dan Penghulu Basa (1992 : 2) sepaktakraw adalah nama perpaduan antara

bahasa Malaysia dan Thailand, sepak berasal dari bahasa Malaysia, sedangkan takraw

berasal dari bahasa Thailand yang artinya bola.

Waharsono (1997 : 1) mengatakan bahwa cara memainkan bola pada permainan

sepaktakraw adalah dengan menggunakan kaki, kepala atau badan asalkan dalam keadaan

memantul. Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Denny ( 1999 : 4) yang mengatakan

bahwa Permainan sepaktakraw adalah suatu permainan yang dilakukan di atas lapangan

Page 6: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

6

empat persegi panjang, rata, terbuka maupun tertutup, dibatasi oleh net serta bebas dari

hambatan. Permainan ini mempergunakan seluruh anggota tubuh, kecuali tangan, dan

mempergunakan bola yang terbuat dari rotan atau plastik. Pemainan ini dilakukan oleh

dua regu yang masing-masing terdiri dari 1 orang pemain, dengan tujuan adalah

mengembalikan bola ke lapangan lawan melalui atas net.

Permainan sepaktakraw merupakan perpaduan unsur seni bertemu satu dengan

lainnya, sehingga permainan ini merupakan tontonan yang menarik untuk disaksikan

karena penuh dengan aksi-aksi akrobatik. Untuk itulah, agar dapat bermain sepaktakraw

dengan baik, maka dibutuhkan keterampilan. Istilah keterampilan adalah suatu istilah

yang mengandung kualitas yang relatif, hanya dapat dinilai di lapangan terhadap

seseorang dengan jalan membandingkan antara sesama anggota kelompok.

Pengertian keterampilan di atas menunjukkan bahwa suatu penampilan yang

berketerampilan mengandung empat faktor pendukung yaitu kecepatan, ketepatan,

efisiensi dan kemampuan menyesuaikan atau kemampuan beradaptasi. Umumnya suatu

keterampilan dalam olahraga yang dilakukan terbatas pada waktu pelaksanaan. Oleh

sebab itu, dibutuhkan unsur kecepatan.

Selain dari unsur kecepatan juga unsur lainnya yaitu ketepatan, karena gerakan

yang dilakukan secara tepat memberikan kontribusi terhadap penampilan secara terampil.

Misalnya arah gerak bola yang tepat, bidang perkenaan bola dengan bagian tubuh secara

tepat membuat gerakan terjadi dengan baik. Penggunaan energi secara efektif berarti

menghemat energi dalam melakukan gerakan, sehingga dengan pengeluaran tenaga

seminimal mungkin akan memberikan hasil yang maksimal. Demikian pula dengan

Page 7: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

7

kemampuan penyesuaian (adaptasi). Dimana orang dalam keadaan tetap tangkas

walaupun berada pada berbagai situasi yang berbeda.

Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa penampilan secara berketrampilan adalah

suatu kemantapan penguasaan gerakan-gerakan pada suatu cabang olahraga . Gerakan-

gerakan suatu cabang olahraga yang dimaksudkan adalah tehnik-tehnik cabang olahraga.

Jadi keterampilan dapat diartikan sebagai derajat penguasaan tehnik suatu cabang

olahraga.

Menguasai suatu tehnik cabang olahraga pada hakekatnya adalah suatu proses

belajar gerak sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam pelaksanaan gerak tersebut.

Berbagai teori yang berkaitan dengan belajar keterampilan gerak. Pada umumnya model

pembelajaran keterampilan gerak yang dipergunakan ialah model yang berdasarkan teori

skhema. Menurut Pate dan kawan-kawannya (1984) yang dialih bahasakan oleh Kasiyo

Dwijowinoto ( 1991 : 106 ) bahwa :

Model yang diberi nama teori skhema berdasarkan pada tiga asumsi. Asumsi

pertama menganggap bahwa olahragawan tidak dapat menyimpan sejumlah besar respon-

respon gerak yang tertentu yang dapat mereka laksanakan Sebagai gantinya ingatan gerak

berisi sejumlah kecil skhema umum yang dapat diterapkan dalam banyak situasi. Prinsip

penuntun yang kedua menunjukkan bahwa apabila olahragawan dihadapkan pada suatu

tugas gerak suatu klasifikasi gerakan umum (skhema) yang mula-mula diingat. Kemudian

respon yang khusus dibentuk sesuai dengan tugas. Asumsi ketiga menyatakan bahwa

pembelajaran keterampilan terjadi pada saat penampilan mengurangi perbedaan antara

Page 8: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

8

penampilan yang aktual saat tertentu dan model gerakan yang ideal untuk situasi

penampilan.

Dalam permainan sepaktakraw seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan

atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang dimaksud menurut Denny adalah :

menyepak bola dengan kepala, (main kepala), dengan dada, dengan paha, dengan bahu.

Selanjutnya Khalim ( 1996 : 19) mengatakan bahwa keterampilan dasar dalam bermain

sepaktakraw adalah : 1) sepak sila, sepak badek, sepak kuda, 2) memaha, 1) menanduk,

4) mendada.

Kemampuan atau keterampilan dasar tersebut di atas, antara satu dengan yang

lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebab tanpa menguasai

keterampilan dasar atau teknik dasar, maka sepaktakraw tidak dapat dimainkan dengan

baik dan kontinyu.

HAKIKAT KETEPATAN

Poerwanto (1980:155) mengemukakan bahwa : “Ketepatan adalah betul atau lurus

(arahnya, jurusannya) misalnya kena benar pada sasarannya, tujuannya maksudnya dan

sebagainya”.

Senada dengan teori di atas Sajoto (1988:59) mengemukakan bahwa “Ketepatan

(accruraty) adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak bebas, terhadap

suatu sasaran dapat berupa atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenal

misalnya dalam memasukkan bola dalam bola basket. Hal ini seirama dengan pendapat

Page 9: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

9

Reintulus, dkk (1997:7) bahwa : “ketepatan (accuraty) adalah kemampuan seseorang

untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki”.

Samaranch (1997 : 11) menilai bahwa sepaktakraw adalah cabang olahraga yang

penuh aksi-aksi akrobatik sehingga menarik untuk disaksikan. Selanjutnya Waharsono

(1997 : 1) mengatakan bahwa cara memainkan bola pada permainan sepaktakraw adalah

dengan menggunakan kaki, kepala atau badan asalkan dalam keadaan memantul.

Servis dalam permainan sepaktakraw adalah suatu rangkaian teknik dasar yang

sangat penting. untuk melakukan serangan awal ke daerah lawan. Karena dengan servis

keras, tajam, dan terarah akan menghasilkan point bagi regu yang melakukan servis.

Serangan awal dengan servis yang tepat sangat tergantung pada baik tidaknya lambungan

bola dari kawan. Apabila lambungan bola yang dilakukan liar/kurang stabil akan

berakibat burukya servis yang dilakukan, sehingga memungkinkan lawan untuk

melakukan serangan balik.

Servis merupakan suatu usaha atau upaya seseorang pemain dengan cara

menggunakan teknik tertentu bertujuan menyeberangkan bola ke daerah lawan. Dalam

permainan ini servis yang baik adalah servis dengan arah sasaran yang tepat ke daerah

titik kelemahan lawan, yang akan menyusahkan lawan untuk melakukan serangan.

Dalam melakukan servis atau sepak mula perhatian hendaknya dipusatkan

kepada hal-hal sebagai berikut :

1. Arah servis yang dilakukan

2. Tinggi lambungan yang dikehendaki kawan

3. Jenis servis yang akan dilakukan

Page 10: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

10

4. Waktu membuat servis harus tenang.

Jenis-jenis servis atau sepak mula:

1. Servis gaya bebas (Freestyle service)

2. Servis keras dan tajam (Spike service)

3. Servis tinggi ( Lob service)

4. Servis tipu (Trick service)

5. Servis sudut (Corner/angle service)

6. Servis skrup (Scrow service)

Cara latihan servis:

a. Apit dan tekong mengambil tempat, apit melambungkan bola sesuai kehendak

tekong

b. Tekong melakukan servis dengan sasaran yang dikehendaki lapangan diberi

tanda.

c. Tekong harus mengulangi servis dan memasukkan ke daerah lawan

HAKEKAT LATIHAN SEPAK SILA

Untuk bermain sepaktakraw yang baik seseorang harus mempunyai kemampuan

atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang sangat penting dan sangat perlu dalam

bermain sepaktakraw adalah keterampilan dasar. Siregar (1980 : 10) mengatakan tentang

batasan pengertian yang jelas sebagi berikut : “In the consistent degree of success is

achieving on objective with efficiency and effective” artinya, keterampilan adalah tingkat

kematangan dan kematangan atau kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai

tujuan secara efektif dan efesien.

Page 11: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

11

Sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan, maka keterampilan bermain

sepaktakraw merupakan suatu tingkat kemantapan untuk melaksanakan suatu teknik

dasar permainan sepaktakraw secara efektif dan efesien. Sehingga proses keterampilan

sangat membantu dalam suatu bentuk permainan serta menjadi bagian dalam mencapai

suatu penunjang untuk mencapai keterampilan yang tinggi. Bila seseorang tidak

mempunyai kemampuan tersebut, maka tidak bisa bermain sepaktakraw. Keterampilan

dimaksud adalah menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola

dengan kepala (heading), memainkan bola dengan dada, memainkan bola dengan bahu.

Keterampilan dasar tersebut merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa

menguasai teknik dasar permainan sepaktakraw atlet tidak dapat bermain dengan baik.

Siregar (1974 : 16) mengatakan bahwa : “…, teknis sebagai pelaksana suatu

kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan tercapainya hasil-hasil yang

lebih baik dalam pertandingan”. Defenisi tersebut dapat juga dikatakan bahwa teknik

suatu cabang olahraga sebagai suatu proses gerak dan pembuktian dalam praktek dengan

sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga tersebut.

Sepak takraw hampir sama dengan cabang olahraga sepak bola. Abdullah (1981 :

421) mengemukakan bahwa : “tendangan kaki bagian sebelah dalam banyak

dimanfaatkan untuk memberikan umpangan/operan antar pemain”. Hal senada

dikemukakan oleh Anwar,dkk (1999 : 4-11) bahwa “ dalam permainan sepaktakraw,

menyepak atau sepakan merupakan gerak yang dominan”. Dapat dikatakan bahwa

keterampilan menyepak itu merupakan induk dari permainan sepaktakraw.

Page 12: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

12

Tola (1988 : 24) membagi teknik dasar dalam permainan sepaktakraw sebagai

berikut : 1). Sepakan, 2). Heading, 1). Memaha, 4). Menahan dengan dada, 5). Menahan

dengan bahu.

Sepak sila adalah salah satu teknik dasar yang dibutuhkan dalam permainan

sepaktakraw. Hal ini terbukti dengan bermain sepaktakraw sepakan inilah yang paling

banyak digunakan untuk mengembalikan bola ke daerah lawan. Sepak sila merupakan

tahap awal memperoleh kemantapan keterampilan untuk melaksanakan dasar permainan

sepaktakraw secara efisien dan efektif. Sehingga sepak sila sangat membantu dalam suatu

bentuk permainan serta menjadi bagian dalam mencapai suatu penunjang untuk mencapai

keterampilan yang tinggi.

a. Latihan sepak sila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu

2. Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu

3. Bola kaki atau bersentuhan dengan bahagian dalam kaki sepak pada

bahagian bawah dari bola

4. Kaki tumpu agak ditekuk sedikit, badan dibungkukkan sedikit

5. Mata melihat ke arah bola, kedua tangan di buka dan dibengkokkan pada

siku untuk menjaga keseimbangan

6. Pergelangan kaki sepak waktu menyepak ditegangkan atau dikencangkan

7. Bola disepak ke atas melewati kepala

b. Latihan sepak sila perorangan

- Setiap pemain yang ada di lapangan di beri sebuah bola dan berjejer.

Page 13: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

13

- Bola dilambung dan disepak dengan kaki bagian dalam (sepak sila) lurus

ke atas setinggi kepala atau lebih, ditangkap

- Seperti latihan b, bola dikontrol/ditimang satu kali lalu ditangkap

- Seperti latihan b, bola ditimang dua kali lau ditangkap

- Ditimang sebanyak mungkin, bila jatuh diulangi

LATIHAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK

Permainan sepaktakraw adalah suatu permainan masyarakat yang dulunya dikenal

dengan nama sepak raga. Permainan sepaktakraw sangat digemari oleh para pemuda dan

masyarakat pada beberapa daerah di Indonesia, terutama yang berdomisili di pesisir

pantai, seperti : kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Makassar.

Dalam permainan sepaktakraw unsur seni bertemu satu dengan lainnya, sehingga

permainan ini merupakan tontonan yang menarik untuk disaksikan karena penuh dengan

aksi-aksi akrobatik. Untuk itulah, sehingga Samaranch (1997 : 11) menilai bahwa

sepaktakraw adalah cabang olahraga yang penuh aksi-aksi akrobatik sehingga menarik

untuk disaksikan. Selanjutnya Waharsono (1997 : 1) mengatakan bahwa cara memainkan

bola pada permainan sepaktakraw adalah dengan menggunakan kaki, kepala atau badan

asalkan dalam keadaan memantul. Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Denny ( 1999 : 4

) yang mengatakan bahwa Permainan sepaktakraw adalah suatu permainan yang

dilakukan di atas lapangan empat persegi panjang, rata, terbuka maupun tertutup, dibatasi

oleh net serta bebas dari hambatan. Permainan ini mempergunakan seluruh anggota

tubuh, kecuali tangan, dan mempergunakan bola yang terbuat dari rotan atau plastik.

Page 14: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

14

Pemainan ini dilakukan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 1 orang pemain,

dengan tujuan adalah mengembalikan bola ke lapangan lawan melalui atas net.

Untuk bisa bermain sepaktakraw dengan baik, maka dibutuhkan keterampilan.

Istilah keterampilan adalah suatu istilah yang mengandung kualitas yang relatif, hanya

dapat dinilai di lapangan terhadap seseorang dengan jalan membandingkan antara sesama

anggota kelompok.

Pengertian keterampilan di atas menunjukkan bahwa suatu penampilan yang

berketerampilan mengandung empat faktor pendukung yaitu kecepatan, ketepatan,

efisiensi dan kemampuan menyesuaikan atau kemampuan beradaptasi. Umumnya suatu

keterampilan dalam olahraga yang dilakukan terbatas pada waktu pelaksanaan. Oleh

sebab itu, dibutuhkan unsur kecepatan.

Selain dari unsur kecepatan juga unsur lainnya yaitu ketepatan, karena gerakan

yang dilakukan secara tepat memberikan kontribusi terhadap penampilan secara terampil.

Misalnya arah gerak bola yang tepat, bidang perkenaan bola dengan bagian tubuh secara

tepat membuat gerakan terjadi dengan baik. Penggunaan energi secara efektif berarti

menghemat energi dalam melakukan gerakan, sehingga dengan pengeluaran tenaga

seminimal mungkin akan memberikan hasil yang maksimal. Demikian pula dengan

kemampuan penyesuaian (adaptasi). Dimana orang dalam keadaan tetap tangkas

walaupun berada pada berbagai situasi yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas, jelas

bahwa penampilan secara berketrampilan adalah suatu kemantapan penguasaan gerakan-

gerakan pada suatu cabang olahraga . Gerakan-gerakan suatu cabang olahraga yang

dimaksudkan adalah teknik- teknik cabang olahraga. Jadi keterampilan dapat diartikan

sebagai derajat penguasaan teknik suatu cabang olahraga.

Page 15: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

15

Menguasai suatu teknik cabang olahraga pada hakekatnya adalah suatu proses

belajar gerak sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam pelaksanaan gerak tersebut.

Berbagai teori yang berkaitan dengan belajar keterampilan gerak. Pada umumnya model

pembelajaran keterampilan gerak yang dipergunakan ialah model yang berdasarkan teori

skhema. Menurut Pate dan kawan-kawannya (1984) yang dialih bahasakan oleh

Dwijowinoto ( 1991 : 106 ) bahwa Model yang diberi nama teori skhema berdasarkan

pada tiga asumsi. Asumsi pertama menganggap bahwa olahragawan tidak dapat

menyimpan sejumlah besar respon-respon gerak yang tertentu yang dapat mereka

laksanakan Sebagai gantinya ingatan gerak berisi sejumlah kecil skhema umum yang

dapat diterapkan dalam banyak situasi. Prinsip penuntun yang kedua menunjukkan bahwa

apabila olahragawan dihadapkan pada suatu tugas gerak suatu klasifikasi gerakan umum

(skhema) yang mula-mula diingat. Kemudian respon yang khusus dibentuk sesuai dengan

tugas. Asumsi ketiga menyatakan bahwa pembelajaran keterampilan terjadi pada saat

penampilan mengurangi perbedaan antara penampilan yang aktual saat tertentu dan

model gerakan yang ideal untuk situasi penampilan.

Dalam permainan sepaktakraw seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan

atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang dimaksud menurut Denny adalah :

menyepak bola dengan kepala, (main kepala), dengan dada, dengan paha, dengan bahu.

Selanjutnya Khalim ( 1996 : 19) mengatakan bahwa keterampilan dasar dalam bermain

sepaktakraw adalah : 1) sepak sila, sepak badek, sepak kuda, 2) memaha, 1) menanduk,

4) mendada.

Kemampuan atau keterampilan dasar tersebut di atas, antara satu dengan yang

lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebab tanpa menguasai

Page 16: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

16

keterampilan dasar atau teknik dasar, maka sepaktakraw tidak dapat dimainkan dengan

baik dan kontinyu.

Teknik dasar sepaktakraw yang menjadi kajian dalam penelitian ini, khusus pada

keterampilan sepak sila dengan pantulan bola ke tembok. Menyepak dengan

menggunakan bagian-bagian kaki, khususnya menggunakan kaki bagian dalam atau yang

biasa di sebut sepak sila. Tujuan dari latihan ini adalah untuk mematangkan teknik -

teknik gerakan dalam sepaktakraw. Cara mengatur latihannya ialah :

- Pemain berbaris, bershaf dihadapan tembok dengan jarak antara tembok

dengan pemain/orang coba 1 meter.

- Pemain melakukan sepakan bola dengan kaki bahagian dalam/sepak sila

diarahkan ke tembok/pantul secara terus menerus dengan ketinggian 1

meter.

- Apabila bola jauh, pemain menangkap bola dan memainkannya lagi.

Sepak sila adalah unsur teknik yang paling penting dalam bermain sepaktakraw,

karena sepakan ini paling banyak digunakan. Sepak sila dapat digunakan untuk

mengumpan atau mengoper bola ke teman seregu guna melakukan serangan (smas), lebih

mudah atau lebih aman digunakan untuk mengontrol bola, dan sangat efektif digunakan

untuk mengumpan atau membangun serangan. Darwis (1992 : 16) mengatakan bahwa :

Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan .kaki bahagian dalam untuk : 1)

menerima dan menimang (menguasai bola), 2) .mengumpan dan mengantar bola, 1)

menyelamatkan dari serangan lawan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai sepak sila, maka dapat

dikatakan bahwa sepak sila terutama sepak sila dengan pantulan bola ke tembok sangat

Page 17: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

17

penting dalam memberikan kontribusi terhadap servis yang dilakukan oleh seorang

pemain dalam permainan sepak takraw.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah “Eksperimen” yaitu mencari pengaruh antara variabel

yang satu dengan variabel yang lainnya. Variabel bebas adalah latihan sepak sila dan

latihan pantulan bola ketembok/dinding. Sedangkan variabel terikat adalah ketepatan

servis. Rancangan penelitan adalah Two group pres test- post test design. Populasi dalam

penelitian ini adalah Siswa Putera SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang

berjumlah 60 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 10 siswa dengan menggunakan

tehnik random sampling. Setiap sampel di tes dengan tes ketepatan servis, yang

sebelumnya masing-masing kelompok diberikan latihan yang berbeda yakni latihan sepak

sila dan pantulan bola ketembok/dinding. Data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan Uji t pada taraf signifikan 0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan dari data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang

homogen, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui

uji dua pihak. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu

dilakukan komparasi antara X1.1 dengan X1.2. Hasil pengujian menunjukkan harga thitung

sebesar -6,71. Sedang dari daftar distribusi diperoleh tdaftar sebesar 2,10. Ternyata harga

thitung lebih besar dari tdaftar, atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1.

Dalam pengujian hipotesis, dilakukan pula komparasi antara X2.1 dengan X2.2.

Hasil pengujian menunjukkan harga thitung sebesar -1,91. Sedang dari daftar distribusi

Page 18: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

18

diperoleh tdaftar sebesar 2,10. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar, atau harga thitung

telah berada di luar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan dapat menerima H1.

Sebagai akhir pengujian hipotesis dilakukan komparasi antara X1.2 dengan X2.2

(perbandingan skor setelah pelaksanaan eksperimen). Hasil pengujian menunjukkan

harga thitung sebesar 1,10. Sedang dari daftar distribusi diperoleh tdaftar sebesar 2,10.

Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar, atau harga thitung telah berada di luar daerah

penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat

menerima H1.

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, terdapat peningkatan

kemampuan siswa secara signifikan setelah pelaksanaan eksperimen, baik siswa yang

mengikuti latihan sepak sila maupun latihan pantulan bola ke tembok. Namun bentuk

latihan sepak sila menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang

dicapai oleh siswa yang mengikuti latihan pantulan bola ke tembok. Dengan demikian

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yang berbunyi: ”Terdapat perbedaan

ketepatan servis pada permainan sepak takraw melalui latihan sepak sila dan latihan

pantulan bola ke tembok pada siswa SMU 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang” dapat

diterima.

Bentuk latihan sepak sila dan latihan pantulan bola ke tembok pada prinsipnya

merupakan latihan dasar yang harus dikuasai oleh seorang atlit sepak takraw yang ingin

meningkatkan kemampuannya dalam permainan ini. Kedua bentuk latihan ini

memberikan dampak yang sangat berarti pada kemampuan siswa dalam dalam

melakukan servis. Namun dalam kenyataan yang ditemui melalui penelitian ini, ternyata

Page 19: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

19

bentuk latihan sepak sila yang meberikan dampak lebih tinggi pada ketepatan servis

dalam permainan sepak takraw dibandingkan dengan latihan pantulan bola ke tembok.

Selama kegiatan pelaksanaan eksperimen, penulis diperhadapkan dengan berbagai

kendala, antara lain keterbatasan waktu pelaksanaan latihan dan kurangnya disiplin siswa

dalam melakukan latihan. Di samping itu, siswa tidak pernah melakukan latihan di luar

jadwal yang telah ditetapkan. Latihan hanya dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan di sekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi siswa dan kondisi

lingkungan tempat tinggal siswa yang kurang menunjang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yang berbunyi: ”Terdapat

perbedaan ketepatan servis pada permainan sepak takraw melalui latihan sepak sila dan

latihan pantulan bola ke tembok pada siswa SMU Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten

Pinrang” dapat diterima. Dalam hal ini bahwa latihan sepak sila memberikan dampak

yang lebih tinggi terhadap skor capaian siswa dalam ketepatan servis pada permainan

sepak takraw dibandingkan dengan latihan pantulan bola ke tembok.

SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam ketepatan servis pada

permainan sepak takraw, maka sangat tepat jika digunakan bentuk latihan sepak sila.

Karena itu kepada guru dan pelatih cabang permainan sepak takraw diharapkan agar

Page 20: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

20

dapat menerapkan bentuk latihan sepak sila baik dalam pembelajaran maupun pada

kegiatan latihan di luar jam sekolah;

2. Kepada orang tua siswa diharapkan dapat memberikan motivasi kepada setiap anak

untuk melakukan aktivitas latihan sepak takraw di luar jam sekolah. Motivasi

dimaksud berupa dukungan moril maupun penyediaan fasilitas untuk menunjang

kegiatan latihan anak;

3. Bentuk latihan sepak sila diharapkan dapat dilakukan oleh siswa secara terus

menerus tanpa bimbingan guru di luar jam sekolah. Karena bentuk latihan ini di

samping dapat menjamin kesehatan fisik, juga merupakan aktivitas kemampuan

dasar yang harus dimiliki untuk menjadi atlit sepak takraw yang berprestasi.

Page 21: Perbedaan Ketepatan Servis Melalui Latihan Sepak Sila dan ...digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri makassar-digilib... · Kata - kata Kunci : Latihan sepak sila, Pantulan

21

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. Kharsian. 1999. Mari Bermain Sepaktakraw ; Pengurus Besar PERSETASI

Jakarta.

Chaniago, Herman. 1996. Buletin PB. Persetasi. Jakarta : PB. Persetasi

Denny. Muslim. 1999. Bermain Sepaktakraw ; PB. Persetasi, Jakarta.

Darwis. Ratinus. 1992. Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta : Dirjen. Dikti.

Depdikbud.

Dwijowinoto, Kasiyo. 1991. Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang,

Pres.,

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek psikologis dalam Coaching. Jakarta :

Depdikbud.

Khalim. 1996. Manual Latihan Sepaktakraw. Malaysia : Baron Production Sdn. Bhd.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik ; Pengantar Teori dan Metode. Jakarta

: Depdikbud P2LPTK.

Muslim. Deny. 1999. Mari Bermain sepaktakraw. Jakarta : PB. Persetasi.

Poerwanto. 1980. Dasar-Dasar Olahraga untuk Pembinaan, Pelaksana, dan Atlit ;

Indonesia, PT. Intidayu Press.

Rorintulus. 1990. Panduan Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani. Jakarta

Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang

: Dhahara Prize.

Sudjana, Metode Statistika. Tarsito Bandung, 1982, hlm. 212.

Tola, Ismail, 1988, Permainan Sepakraga Dan Sepaktakraw, FPOK IKIP Ujung

Pandang

Waharsono. 1977. Pembelajaran Sepaktakraw. Jakarta : Dikmenum. Depdikbud.