perbedaan kepuasan hidup pada laki-laki dan...

24
PERBEDAAN KEPUASAN HIDUP PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA DEWASA MADYA OLEH ARTHA PURWA HARJANTI 802008017 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: hacong

Post on 18-Aug-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

PERBEDAAN KEPUASAN HIDUP PADA LAKI-LAKI DAN

PEREMPUAN USIA DEWASA MADYA

OLEH

ARTHA PURWA HARJANTI

802008017

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan
Page 3: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan
Page 4: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan
Page 5: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan
Page 6: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kepuasan hidup pada laki-laki dan

perempuan usia dewasa madya. Subjek penelitian berjumlah 90 responden yang berusia

dewasa madya yaitu 40 sampai 60 tahun yang bertempat tinggal di RW 08 Kelurahan

Randuacir. Variabel kepuasan hidup diukur dengan menggunakan skala kepuasan hidup

(SWLS) yang terdiri dari 5 item pernyataan. Hasil pengukuran reliabilitas diperoleh nilai

alpha cronbach 0,788 yang tergolong cukup baik. Hasil nilai rata-rata pada laki-laki sebesar

23,31 dan nilai rata-rata perempuan sebesar 24,56 yang keduanya tergolong dalam kepuasan

hidup tinggi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai perbedaan kepuasan hidup

pada laki-laki dan perempuan usia dewasa madya diperoleh nilai sig 0,275 (p > 0,05), yang

artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kepuasan hidup laki-laki dan kepuasan

hidup perempuan.

Kata kunci :Kepuasan Hidup, Jenis Kelamin, Dewasa Madya

Page 7: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

Abstract

The aim of this study was to determine differences in life satisfaction in men and women aged

middle adulthood. Subjects numbered 90 respondents aged middle age is 40 to 60 years

residing in RW 08 Randuacir village. Variable life satisfaction was measured using life

satisfaction scale (SWLS) which consists of 5 items statement. Reliability of measurement

results obtained Cronbach alpha value of 0.788 which is quite good. Results of the average

value in males at 23.31 and the average value of 24.56 women who both belong to the high

life satisfaction. Based on the analysis of research on life satisfaction differences in men and

women aged middle adulthood obtained sig value of 0.275 (p> 0.05), which means there is

no significant difference in male life satisfaction and life satisfaction of women.

Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate

Page 8: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

1

PENDAHULUAN

Setiap orang menginginkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Kebahagiaan itu

sendiri dapat dicapai dengan terpenuhnya kebutuhan hidup. Bagi beberapa orang

kebahagiaan mungkin berarti mempunyai kelimpahan materi atau mendapatkan semua

yang diinginkan. Bagi sebagian orang lainnya ada pula yang akan merasa bahagia

apabila bisa membuat orang lain bahagia. Ada pula yang menganggap dengan

menikmati dan mensyukuri apa yang telah dimiliki dapat membuatnya merasakan

bahagia.

Kepuasan hidup sering dikaitkan dengan kebahagiaan dan kualitas hidup. Bagi

sebagian orang kebahagiaan diukur dengan cara melihat kepuasan akan hidupnya. Bila

mereka merasa puas maka mereka juga akan mengatakan dirinya bahagia. Sedangkan

untuk menilai kepuasan hidup itu berbeda bagi tiap individu. Masing-masing individu

mempunyai batasan ideal sendiri yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan

hidup. Oleh karena itu kepuasan hidup menjadi sangat subjektif tergantung dengan

batasan ideal yang dimiliki oleh masing-masing individu. Bila kita bicara mengenai

kepuasan hidup maka tidak terlepas dari bagaimana seseorang menilai kualitas hidupnya.

Penilaian kualitas hidup biasanya dilihat dari kepuasan individu terhadap hidupnya

begitu pula sebaliknya.

Pada kenyataannya masih ditemui orang yang merasa puas dengan segala yang

dimiliki dalam hidup, seperti materi, jabatan, dan keluarga tetapi masih belum merasa

bahagia dalam hidupnya. Ada juga yang merasa kualitas hidupnya buruk tetapi ternyata

di dalam keterpurukannya itu masih bisa merasakan kebahagiaan. Maka dapat dikatakan

bahwa bisa saja seseorang merasa puas tetapi tidak bahagia, merasa bahagia tetapi

hidupnya buruk atau merasa bahagia walaupun tidak puas dengan hidupnya.

Page 9: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

2

Kebahagiaan dapat diartikan sebagai sebuah penilaian menyeluruh tentang

kehidupan secara lengkap, yaitu meliputi aspek kognitif dan afektif (Galati, Manzano,

dan Sotgiu, dalam Diponegoro, 2008). Sedangkan yang dimaksud dengan kepuasan

hidup adalah penilaian subjektif atau kualitas hidup seseorang.

Hurlock (1996:443) menyatakan bahwa kepuasan hidup adalah keadaan

sejahtera dan adanya kepuasan hati yang merupakan kondisi menyenangkan dan timbul

bila kebutuhan dan harapan tertentu individu dapat terpenuhi. Selain itu George (1981,

dalam Krause, 2004), mendefinisikan kepuasan hidup sebagai penilaian kognitif dari

kesesuaian antara tujuan yang diinginkan dalam hidup dan hasil nyata yang didapatkan.

Hal ini berarti bahwa kepuasan hidup merupakan ringkasan penilaian dari tujuan dan

hasil yang mencangkup perjalanan sepanjang hidup. Kepuasan hidup bersifat sangat

subjektif, tergantung pada bagaimana individu memandang hidupnya sendiri.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup, seperti gender,

usia, kesehatan, hubungan sosial, pernikahan, agama, pekerjaan, relialisme, dan tingkat

kesejahteraan. Dari faktor gender atau jenis kelamin terdapat pro dan kontra mengenai

apakah jenis kelamin mempengaruhi kepuasan hidup. Penelitian yang dilakukan Forest

(1996), menemukan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan antara laki-laki dan

perempuan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Eddington & Shuman (tanpa

tahun) juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan hidup secara global pada

laki-laki dan perempuan. Berdasarkan penelitian Forest, hal ini disebabkan laki-laki dan

perempuan tidak memiliki perbedaan dalam merespon peristiwa hidup yang tidak

diinginkan. Namun demikian beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih

bahagia dibanding perempuan (Lewis, Maltby, dan Day, 2005).

Page 10: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

3

Laki-laki dan perempuan memiliki sumber yang berbeda dalam hal memberikan

penilaian terhadap kesejahteraan mereka. Kepuasan terhadap dirinya merupakan hal

yang penting bagi kesejahteraan laki-laki, sedangkan pada perempuan hal itu tidak

sepenuhnya berlaku. Pada perempuan, faktor lain yang berpengaruh adalah keterlibatan

dalam hubungan yang seimbang dan saling menguntungkan. Perempuan dengan harga

diri yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak afek positif dan afek negatif daripada

perempuan dengan harga diri rendah (Kwan et al.; Suh; Suh et al, dalam Reid, 2004).

Menarik untuk kemudian mengkaji kesejahteraan pada usia dewasa madya. Usia dewasa

madya bisa menjadi perangkap atau sarang kosong. Bisa menjadi usia terbaik atau

menjadi kemunduran. Bagi beberapa orang periode usia dewasa madya merupakan usia

terbaik dalam hidupnya. Tetapi bagi orang lain periode dewasa madya adalah permulaan

kemunduran.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran

kesejahteraan subjektif dewasa madya laki-laki dan perempuan serta perbedaan

kesejahteraan subjektif yang dimiliki pada usia dewasa madya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan kepuasan hidup pada

laki-laki dan perempuan usia dewasa madya?”

Page 11: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

4

TINJAUAN PUSTAKA

Kepuasan Hidup

Kepuasan hidup diartikan sebagai penerimaan individu terhadap segala situasi

dalam hidupnya serta evaluasi kognitif individu mengenai seberapa baik dan

memuaskan hal-hal yang sudah dilakukan individu dalam kehidupannya secara

menyeluruh berdasarkan standart yang dibuat oleh individu itu sendiri, sehingga

penilaian terhadap kepuasan hidup seseorang bersifat subjektif (Diener, Scollon, &

Lucas, 2003).

Kepuasan hidup memiliki berbagai faktor yang mempengaruhinya. Beberapa

faktor yang mempengaruhi timbulnya kebahagiaan secara umum dan khususnya

kepuasan hidup pada seseorang individu antara lain gender, usia, kesehatan, hubungan

sosial, pernikahan, agama, pekerjaan, relialisme dari konsep-konsep peran, dan tingkat

kesejahteraan.

Diener dan Biswas (2008) mengemukakan kepuasan hidup memiliki 5

komponen, yaitu keinginan untuk mengubah kehidupan, kepuasan terhadap kehidupan

saat ini, kepuasan hidup di masa lalu, kepuasan terhadap kehidupan di masa mendatang,

dan penilaian orang lain terhadap kehidupan seseorang.

Kelima komponen tersebut mewakili 5 item pernyataan dalam Satisfaction with

Life Scale oleh Diener (1985) yaitu :

1. Dalam banyak hal kehidupan saya mendekati ideal

2. Kondisi hidup saya bagus sekali

3. Saya sangat puas dengan hidup saya

4. Sejauh ini, saya telah memperoleh hal-hal penting yang diinginkan dalam hidup

5. Kalau saya menjalani hidup selamanya, tidak ada yang saya ubah

Page 12: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

5

Michalos (dalam Amat dan Mahmud, 2009) menegaskan kepuasan hidup adalah

melibatkan berbagai konstruk yang memerlukan seseorang itu menilai berbagai aspek

kehidupannya seperti kesehatan, keuangan, kerja, serta hubungan interpersonalnya.

Tetapi kebanyakan masyarakat meletakkan berbagai nilai tersebut terhadap salah satu

aspek saja.

Sementara itu Sousa dan Lyubomirsky (2001) menyatakan kepuasan hidup

seseorang itu merujuk kepada penerimaan seseorang terhadap keadaan kehidupannya

serta sejauh mana seseorang itu dapat memenuhi apa yang dikehendaknya secara

menyeluruh. Secara umum kepuasan hidup merujuk kepada sejauh mana seseorang itu

berpuas hati dengan apa yang diperolehnya selama ini.

Dewasa Madya

Menurut Hurlock (1999) orang dewasa adalah individu yang telah

menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat

bersama orang dewasa lainnya. Transisi peran adalah suatu hal yang harus dicapai untuk

menjadi orang dewasa.

Menurut Erikson (dalam Hoyer dan Roudin, 2003) masa dewasa ini terbagi

menjadi tiga tahapan, yaitu masa dewasa dini usia 20 sampai 35 tahun, masa dewasa

madya usia 35 sampai 60 tahun, dan dewasa lanjut dimulai dari usia 60 tahun ke atas.

Erikson (dalam Hurlock, 1999) mengatakan dewasa madya merupakan masa krisis

antara generativitas dengan stagnasi yang berarti selama usia madya individu akan

menjadi lebih sukses atau sebaliknya, tidak akan mengerjakan apapun lagi.

Dewasa madya adalah suatu masa menurunnya kondisi fisik dan semakin

besarnya tanggung jawab, suatu masa individu menjadi semakin sadar akan polaritas

muda-tua, semakin berkurangnya jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan, dan

Page 13: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

6

individu berusaha meneruskan sesuatu yang berarti pada generasi berikutnya, serta masa

ketika individu mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam karirnya (Santrock,

2002).

1. Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Madya

Hurlock (1980) mengemukakan tugas perkembangan dewasa madya sebagai berikut:

a. Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik

Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian

dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya.

b. Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat

Orang yang berusia dewasa madya sering kali mengasumsikan tanggung jawab

warga negara dan sosial serta mengembangkan minat pada waktu luang yang

berorientasi pada kedewasaan pada tempat kegiatan-kegiatan yang berorientasi

pada keluarga dan biasa dilakukan pada masa dewasa dini.

c. Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejuruan

Tugas ini berkisar pada pemantapan dan pemeliharaan standar hidup yang relatif

mapan.

d. Tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga

Tugas yang penting dalam kategori ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan

seseorang sebagai pasangan, menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah

lanjut usia dan membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang

bertanggung jawab dan bahagia.

Sedangkan menurut Havighurst, tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada

masa dewasa madya adalah :

a. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara.

Page 14: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

7

b. Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang

bertanggung jawab dan bahagia.

c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untukorang dewasa.

d. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai seorang individu.

e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang

terjadi.

f. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.

2. Karakteristik Dewasa Madya

Menurut Hurlock (1999) karakteristik individu pada masa dewasa madya adalah

periode yang sangat ditakuti, masa transisi, masa stres, masa sepi, usia yang berbahaya,

usia canggung, masa berprestasi, masa evaluasi, dan masa jenuh.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam kamus Bahasa Indonesia (2002), yang berarti sifat jasmani

atau rohani yang membedakan dua makhluk sebagai betina dan jantan atau wanita dan

pria, jenis laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin merupakan aspek identitas yang

sangat berarti. Wanita dan pria mempunyai pengalaman yang berbeda tentang

pembentukan identitas jenis kelamin. Jenis kelamin atau gender adalah perbedaan yang

tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.

Santrock (2005) mengemukakan istilah seks (jenis kelamin) mengacu pada

dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan. Artinya seks berarti perbedaan laki-

laki dan perempuan sebagai makhluk yang secara kodrati memiliki fungsi-fungsi

organisme yang berbeda. Dalam arti perbedaan jenis kelamin (seks) mengandung

pengertian laki-laki dan perempuan terpisah secara biologis. Laki-laki memiliki fisik

yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara berat, memiliki penis, testis, sperma

Page 15: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

8

yang berfungsi untuk alat reproduksi dalam meneruskan keturunan. Perempuan

memiliki hormon yang berbeda dengan laki-laki, sehingga terjadi menstruasi, perasaan

yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki-laki, seperti

bentuk pinggul yang lebih besar daripada laki-laki. Secara biologis hal ini akan terus

melekat pada laki-laki dan perempuan selamanya dan fungsinya tidak dapat

dipertukarkan.

Hipotesa Penelitian

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut : Ada perbedaan kepuasan hidup yang signifikan pada laki-laki dan

perempuan usia dewasa madya.

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini

adalah warga RW 08 Kelurahan Randuacir yang berjumlah 215 orang. Sampel pada

penelitian ini diambil dari seluruh populasi yang sesuai dengan kriteria yaitu laki-laki

dan perempuan yang berusia 40 sampai 60 tahun berjumlah 90 orang.Cara pengambilan

data yaitu dengan mendatangi subjek langsung. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan skala kepuasan hidup (Satisfaction With Life Scale) yang terdiri dari 5

item pernyataan. Pernyataannya disusun dengan 7 tingkat penilaian (skala Likert) yaitu

nilai 1-7. Respon-respon subyek untuk pernyataan favourable diberikan bobot masing-

masing nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju,

nilai 3 untuk jawaban agak tidak setuju, nilai 4 untuk jawaban netral, nilai 5 untuk

Page 16: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

9

jawaban agak setuju, nilai 6 untuk jawaban setuju, dan nilai 7 untuk jawaban sangat

setuju.

Reliabilitas dan Analisis Aitem

Dalam penelitian ini digunakan Alpha Cronbach untuk alat ukur analisis item.

Menurut penelitian Diener (2008) dalam The Satisfaction With Life Scale diperoleh

koefisien korelasi item total sebesar 0,82 dannilai alpha cronbach0,87 yang tergolong

cukup reliabel.

HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif

Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat

kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya kepuasan hidup dalam penelitian ini

akan dibuat 5 kategorisasi, yaitu kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat

tinggi.

Berdasarkan data yang ada, menunjukkan bahwa jumlah item yang valid adalah

5 item. Setiap itemnya memiliki 5 pilihan jawaban dengan 1 merupakan nilai terkecil

dan 7 nilai tertinggi. Jadi skor tertinggi dari 5 item yang valid adalah 5 x 7 = 35, dan

skor terendah adalah 5 x 1 = 5. Sedangkan kategori yang digunakan terdiri dari 5

kategori. Berikut ini adalah perhitungannya :

Interval = Jumlah Skor Tertinggi – Jumlah Skor Terendah

Jumlah Kategori

= 35-5

5

= 6

Page 17: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

10

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh penjang interval 6 Sehingga dapat

dibuat pengkategorian sebagai berikut :

Sangat Tinggi : 29< X ≤ 35

Tinggi : 23 < X ≤ 29

Sedang : 17< X ≤ 23

Rendah : 11 < X ≤ 17

Sangat Rendah : 5 ≤ X ≤ 11

Hasil pengukuran kepuasan hidup pada laki-laki usia madya dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1

Kategorisasi Kepuasan Hidup pada Laki-laki Usia Madya

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel kepuasan hidup terdapat 7

subjek yang tergolong dalam kepuasan hidup yang sangat tinggi atau 15,55%, 11 orang

masuk dalam kategori kepuasan hidup tinggi atau 24,4%, pada kategori sedang terdapat

21 orang atau 46,66% dan kategori rendah 6 orang atau 13,3%. Hasil pengukuran

kepuasan hidup pada laki-laki dan perempuan usia dewasa madya dapat dilihat pada

tabel 2.

Kategori Skor F % Min Max Mean

Sangat Tinggi 29< X ≤ 35 7 15,55 35

Tinggi 23< X ≤ 29 11 24,4 23,31

Sedang 17 < X ≤ 23 21 46,66

Rendah 11< X ≤ 17 6 13,3 13

Sangat Rendah 5≤ X ≤11 0 0

Page 18: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

11

Tabel 2

Kategorisasi Kepuasan Hidup Pada Perempuan usia Madya

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa variabel kepuasan hidup terdapat

5 subjek yang tergolong dalam kepuasan hidup yang sangat tinggi atau 11,11%, 22

orang masuk dalam kategori kepuasan hidup tinggi atau 48,88%, pada kategori sedang

terdapat 14 orang atau 31,11% dan kategori rendah 2 orang atau 4,44%. Dan pada

kategorisasi sangat rendah terdapat 2 orang atau 4,44%.

Uji Normalitas dan Homogenitas

Dalam uji normalitas diperoleh nilai sig 0,200 pada kedua kelompok > 0,05 oleh

karena itu data tiap kelompok berdistribusi normal. P value pada kelompok laki-laki

sebesar 0,084> 0,05 dan pada kelompok perempuan sebesar 0,161> 0,05. Karena semua

> 0,05 maka kedua kelompok sama-sama berdistribusi normal.

Hasil uji homogenitas dengan metode Levene's Test. Nilai Levene ditunjukkan

pada baris Nilai based on Mean, yaitu 0,040 dengan p value (sig) sebesar 0,841 di mana

> 0,05 yang berarti terdapat kesamaan varians antar kelompok atau yang berarti

homogen.

Kategori Skor F % Min Max Mean

Sangat Tinggi 29< X ≤ 35 5 11,11 35

Tinggi 23< X ≤ 29 22 48,88 24,56

Sedang 17 < X ≤ 23 14 31,11

Rendah 11< X ≤ 17 2 4,44 9

Sangat Rendah 5 ≤ X ≤11 2 4,44

Page 19: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

12

Pada Tabel Independent Samples Test di peroleh nilai sig 0,275. Karena nilai sig

0,275> 0,05, dengan demikiandapat diartikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara kepuasan hidup pada laki-laki dan perempuan pada usia madya.

Tabel 3

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differ

ence

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal

variances

assumed

.040 .841 -1.098 88 .275 -1.244 1.133 -3.497 1.008

Equal

variances

not assumed

-1.098 87.979 .275 -1.244 1.133 -3.497 1.008

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh hasil nilai sig 0,275> 0,05 (p

> 0,05), dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kepuasan

hidup pada laki-laki dan perempuan pada usia madya. Tidak terdapat perbedaan karena

Page 20: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

13

bukan hanya usia dan gender saja yang mempengaruhi kepuasan hidup seseorang

melainkan terdapat faktor-faktor yang lain.

Faktor kepuasan hidup yang lain adalah kesehatan, menurut Diener (2009)

ketidakmampuan fisik dan kesehatan buruk dapat menjadi penghalang untuk mencapai

kepuasan hidup seseorang. Hubungan sosial, menurut Bacoon (2001) semakin tinggi

tingkat dukungan sosialnya semakin tinggi pula kepuasan hidupnya. Pernikahan,

hubungan yang romantic merupakan sumber kebahagiaan (Weiten & Liyod, 2006).

Agama bermafaat bagi kehidupan psikologi yang berdampak pada kepuasan

hidup seseorang (Diener et al, 2009). Pekerjaan, menurut Sousa & Lyubomirsky (2001)

status pekerjaan mampu menggambarkan kepuasan hidup seseorang. Relialisme,

keberhasilan seseorang menjalankan tugasnya mempengaruhi kepuasan hidupnya

(Hurlock, 1997). Dan tingkat kesejahteraan, menurut Sousa & Lyubomirsky (2001)

semakin tinggi tingkat kesejahteraan hidup seseorang semakin tinggi juga tingkat

kepuasan hidupnya.

Hasil penelitian ini juga hampir sama dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Forest (1996) yang hasilnya bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan

hidup secara global pada laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan laki-laki dan

perempuan tidak memiliki perbedaan dalam merespon peristiwa hidup yang tidak

diinginkan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif kepuasan hidup pada laki laki dan

perempuan usia dewasa madya terdapat 13,33% yang tergolong memiliki tingkat

kepuasan hidup yang sangat tinggi. Pada kategori kepuasan hidup yang tinggi terdapat

36,66%. Kategori kepuasan hidup sedang terdapat 38,88%. Pada kategorisasi kepuasan

Page 21: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

14

hidup rendah terdapat 8,88%. Dan pada kategorisasi kepuasan hidup yang sangat rendah

terdapat 2,22%.

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian kepuasan hidup pada laki-laki dan perempuan pada

usia madya yang telah dilakukan di Kelurahan randuacir Kecamatan Argomulyo

khususnya RW VIII diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kepuasan hidup laki laki dan

perempuan pada usia madya.

2. Pada analisis deskriptif diperolehnilai rata-rata sebanyak 23,31 pada laki-laki dan

24,56 pada perempuan yang masuk dalam kategori kepuasan hidup tinggi.

SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti memberikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi laki-laki dan perempuan usia dewasa madya.

Bagi laki-laki dan perempuan yang berusia dewasa madya diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan hidupnya dengan mempertimbangkan beberapa faktor,

seperti faktor kesehatan, pernikahan, pekerjaan, tingkat kesejahteraan, hubungan

sosial. Misalnya saja dilihat dari faktor kesehatan. Mereka yang berusia dewasa

madya hendaknya tetap memeriksa kesehatannya secara rutin dan juga disarankan

berolahraga agar tidak ada penyakit yang dapat menurunkan kinerja seseorang

tersebut. Apabila orang tersebut memiliki kesehatan yang baik, maka bisa dikatakan

Page 22: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

15

orang tersebut memiliki kepuasan hidup yang baik pula, walaupun masih ada faktor

lain yang harus ditingkatkan agar tercipta kepuasan hidup yang tinggi.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan dan mengembangkan disarankan

untuk meneliti mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan hidup.

Adapun faktor tersebut yaitu usia, kesehatan, hubungan sosial, pernikahan, agama,

pekerjaan, serta tingkat kesejahteraan. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk

mempertimbangkan partisipan yang akan dijadikan subyek penelitian, karena

keadaan subyek tertentu dapat berpengaruh terhadap kepuasan hidup mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. S. (2012).Penyusunan skala psikologi . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Balai Pustaka (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Depdikbud.

Diener, E., Scollon, C. N., & Lucas, RE. (2003). The envolving concept of subjective

well-being: the multifacted nature of happiness. Advances in Cell Aging and

Gerontology, 15, 187-219.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2008). Hedonia, eudaimonia and well-being: An

introduction.Journal of Happiness Studies, 9, 1-11.

Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological Bulletin, 95, 542-575.

Page 23: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

16

Diener, E., Emmons, R.A., Larsen, R.J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction With

Life Scale. Journal of Personality Assessment. Diunduh pada 27 Juli 2015 dari

http://internal.psychology.illinois.edu/~ediener/Documents/Diener-Emmons-

Larsen-Griffin_1985.pdf

Diener, E., Suh, M. E., Lucas, E. R., & Smith, L. H. (1999). Subjective well-

being:Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125 (2), 276-302.

Diener, Ed. & Biswas-Diener, R. (2008). Happiness: Unlocking The Mysteries of

Psychological Wealth. Singapore: Blackwell publishing.

Diener, E., & Ryan, K. (2009). Subjective well-being: A general overview. South

African Journal of Psychology, 39 (4), 391-406.

Eddingtong, N. & Shuman, R. (Tanpa tahun). Well-being (happiness). Continuing

Psychological Education.

Eid, Michael. L, Randy J. 2008. The Science of Subjective Well-Being. New York : The

Guilford Press

Forest, K. B. (1996). Gender and the pathways to ubjective well-being. Social

Behaviour and Personality, 24 (1), 19-34.

Hadi, S. (2000). Methodology Research Jilid 3. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Hurlock, E. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hurlock, E. B. (2004). Developmental Psychology. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1980). Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hoyer, William. J.& Paul. A. R. (2003). Adult Development and Aging. New York : Mc.

Graw-Hill.

Page 24: Perbedaan Kepuasan Hidup pada Laki-Laki dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8588/2/T1...Keywords: Life Satisfaction, Sex, Adult Associate 1 PENDAHULUAN Setiap orang menginginkan

17

Lewis, C. A., Maltby J., & Day, L. (2005). Religious orientation, religious coping and

happiness among UK adults. Personality and Individual Defferences, 38, 1193-

1202.

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Melendez, J. C., Tomas, J.M, Oliver, A, Navarro, E. (2009). Psychological well-being

in old age. Journal of Health and Social Behavior.

Pavot, W. & E. Diener. (1993). Review of The Satisfaction with Life Scale. Journal of

Psychological Assesment, Vol 5 (2), pp. 164-172.

Reid, A. (2004). Gender and sources of subjective well-being, sex roles, 51 (11-12),

617-629).

Sousa, L., & Lyubomirsky, S. (2001). Life Satisfaction. In J. Worell (Ed.), Encylopedia

of women and gender: Sex similarities and differences and the impact of society

on gender (Vol. 2, pp.667-676). San Diego, CA: Academic

Santrock, J.W. 2002. Life-Span Developmnet: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5,

Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Santrock, J. W. (2005). Adolescence, eleven edition. New York: McGraw-Hill.

Sarwono, J. (2012). Buku metode riset skripsi pendekatan kuantitatif menggunakan

prosedur SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta