perbedaan kecenderung an aspek dominan need … file(krishnamurti, kartu motivasi, kanisius 2005)...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KECENDERUNGAN ASPEK DOMINAN NEED
FOR LOVE AND BELONGINGNESS PADA ROHANIWAN
DAN AWAM
S k r i p s i
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Cynthya Dewi
NIM : 019114029
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
When God prepares to do something wonderful, He begins with a difficulty.
When He plans To do something very wonderful,
He begins with an impossibility.(unkown)
“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya…”(Yesaya 42:3)
Cinta adalah mata air motivasi
yang mengalirkan semangat indahnya kehidupan (Krishnamurti, Kartu Motivasi, Kanisius 2005)
Adanya perbedaan tercipta sebagai warna-warni dunia Keunikan yang tak terhitung jumlahnya
Beragam karya agung-Nya memenuhi muka bumi ini Dan IA menciptakan …….CINTA
Hingga tiap kehidupan di muka bumi ini dapat terangkai dalam suatu harmonisasi
tangga nada yang mengalun penuh syahdu dalam panduan Sang Maestro….
(….Malang, 07 Mei 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya sederhanaku ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menemani
dan menjadi andalanku dalam setiap langkah hidupku serta
telah mengajariku akan arti CINTA…..aku percaya kasih setia-
Mu menuntunku sepanjang waktu.
Keluarga Dr. A Th. L. Gandiryanto, SpKO., yang sangat
kusayangi. papa Gandi, mama Lena, mas Rudy dan adek Adit.
Terima kasih akan segala kasih, cinta, doa dan segala canda-
tawa, suka–duka dan segala mujizat kehidupan yang pernah
dan akan selalu kita lewati bersama..I LOVE U ALL.
Keluarga Samad Valentinus, S.Pd., yang telah menerima
kehadiranku dan membantuku dalam banyak hal. Om Romo
Janto, SJ., thanks ya buku-buku teologinya.
F. Herwindra yang telah menemani jiwa dan ragaku dalam 2
tahun terakhir ini. Thanks, aku belajar banyak dari setiap
pengalaman yang pernah kita lalui. Semoga keberadaan kita
kan selalu menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita,
“Segalanya akan indah pada waktu-Nya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Perbedaan Kecenderungan
Aspek Dominan Need For Love And Belongingness Pada Rohaniwan dan Awam”
merupakan karya yang tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu Perguruan Tinggi manapun sebelumnya, dan sepanjang pengetahuan saya
di dalamnya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 18 Juni 2007
(I. M. Cynthya Dewi D. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam, laki-laki dan perempuan. Subjek penelitian berjumlah 112 orang, terdiri dari 28 rohaniwan laki-laki, 28 rohaniwan perempuan, 28 awam laki-laki dan 28 awam perempuan di kota Malang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan skala need for love and belongingness yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan statistic non-parametrik crosstabs chi-square dari program SPSS for windows versi 13. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan peran (rohaniwan-awam). Dimana rohaniwan memiliki kecenderungan dominan pada aspek saling percaya dan kaum awam memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima dengan sepenuh hati.
2. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (laki-laki-perempuan). Dimana laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek cinta yang menerima, sedangkan pada perempuan tidak muncul aspek yang dominant. Hanya saja prosentase terbesar muncul pada aspek cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut.
3. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (rohaniwan laki-laki-rohaniwan perempuan). Dimana rohaniwan laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek saling percaya, sedangkan rohaniwan perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek cinta yang memberi.
4. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness kaum awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (awam laki-laki – awam perempuan). Dimana awam laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek dimengerti secara mendalam, sedangkan awam perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima dengan sepenuh hati.
Kata kunci : aspek dominan need for love and belongingness, rohaniwan, kaum
awam, laki-laki, perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This study was a comparative research wich aimed to find the dominant tendency difference of need for love and belongingness among the spiritual leaders and the layme, male and female.. They where 112 persons as the subjects of the research consisting of 28 male spiritual leaders, 28 female spiritual leaders, 28 laymens and 28 laywomens in Malang, East Java. The data was collected by providing statements in the scale of need for love and belongingness of which the validity and reliability where tested. The data of the research was analyzed by non-parametrics statistic crosstabs chi-square of SPSS program for windows version 13. There were several conclusions from the data analysis result as follows :
1. There was a different dominant tendency of need for love and belongingness based on characters (the spiritual leader and the layman). In wich spiritual leaders had dominant aspect tendency in trusting each others, while the laymen have dominant aspect tendency in whole-hearted accepted aspect
2. There was a differences dominant tendency of need of love and belongingness based on the sexes (male and female). In wich males had dominant aspect tendency in accepting love, where females didn’t have dominant aspect tendency of need for love and belongingness. However, the main prosentages was in giving love and no anxiety.
3. There was a differences dominant tendency of spiritual leader need for love and belongingness based on the sexes (the male spiritual leader and the female spiritual leader). In wich male spiritual leaders had dominant aspect tendency in trusting each others, but female spiritual leaders had dominant aspect in giving love.
4. There was a differences dominant tendency of layman need for love and belongingness based on the sexes (laymens and laywomens). In wich laymens had dominant aspect tendency in deep understood by others, whereas laywomens have dominant aspect tendency in whole-hearted accepted
Key words : dominant tendency need for love and belongingness, spiritual leader,
layman, male, female.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Kasih karunia dariNya telah menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi yang merupakan bagian prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana
Psikologi di Fakultas Psikologi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga tidak
melupakan bantuan-bantuan yang diberikan oleh beberapa pihak lain secara moril
maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi. M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pembimbing akademik.
3. Ibu Dra. Lusi Pratidarmanastiti, M.S., selaku pembimbing skripsi yang dengan
sabar membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Thanks a lot telah
mengajariku untuk berani menghadapi setiap tantangan yang ada…
4. Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si. dan Bapak Wijoyo Adinugroho, S.Psi,
selaku dosen penguji skripsi...thanks a lot atas pengalaman indah dan
masukan-masukannya…
5. Ibu P. Henrietta PDASD., S.Psi. yang telah memberikan semangat, dan waktu
untuk berbagi. Semangat Cie….aku tunggu kehadiran ponakan kecilku…
6. Bapak C. Siswa Widyatmoko, S.Psi. yang telah memberikan saran dan pernah
menjadi pembimbing akademik penulis sebelumnya.
7. Bapak Agung Santoso, S.Psi. yang telah memberikan saran selama proses ini,
terutama dengan rumus-rumusnya. Sukses dengan ilmu yang akan dijelang Ko
8. Semua dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selamat mengajar dan memajukan psikologi SADHAR….
9. Semua karyawan Fakultas Psikologi USD Yogyakarta dan penjaga parkir
kampus III Paingan. Senyum kalian membuatku betah dan bahagia berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara kalian. Karya-karya kalian sangat indah, doaku untuk setiap karya atas
sentuhan tangan kalian…
10. Msgr. Herman Joseph Pandoyoputro, O.Carm., selaku Uskup Keuskupan
Malang. Terima kasih banyak atas segala waktu, dukungan, bantuan, semangat
dan sharing-sharingnya. Saya masih menunggu saat-saat sharing dan kerja
sama berikutnya.
11. Romo Janto, SJ., Romo Adam Pr., Romo Denny Pr., Romo Agi, O’Carm, Fr.
Monfort BHK, dan Suster Paulana SSpS, yang sudah banyak membantu dalam
penyebaran skala penelitian, dukungan fisik, moril, semangat dan doa-
doanya…… serta suster-suster Misi Abdi Roh Kudus atas doa, cinta dan
penerimaannya pada saya dalam kegiatan hariannya
12. Semua subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengisi skala penelitian, tanpa kalian penelitian ini tidak akan terselesaikan
dengan baik…thaks a lot.
13. Pakdhe Iwan yang bersedia mengedit dan berdiskusi tentang materi skripsi
ini.Thx a lot….
14. Tante Tiranda, thanks sudah mengajarkanku menjadi perempuan yang tegar
dan mandiri…..tetap semangat ya tante..doa dan cintaku untukmu selalu.
15. The “Lonchiez” fam.: Mami Mira, Ita, Yayack, Anita, Ul-ul, Vera and Tyas.
Thanks, semoga persahabatan kita akan abadi selalu. Saling dukung dalam
cinta dan doa demi kesuksesan bersama ya….liburan bareng yuks….
16. Keluarga besar TN: gendut jo, meant, kopet-shinta, ganyong-bertha, zigoto,
siye, itong, caphie (teman seperjuangan n additional playerku), acong-silau,
cuko-tinul, papidik-hera, kreteng, klowor, micil-ciel, dony-nana, dan masih
banyak lagi...atas kebersamaan hidup dan telah menjadi “keluarga” baru
bagiku, keunikan-keunikan kalian menceriakan duniaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Komunitas Tari GENTA RAKYAT…..Thanks a lot atas segala proses yang
telah kita lewati bersama, segala bentuk olah raga, rasa dan jiwa yang kita
lalui…..doaku untuk tiap kesuksesan yang akan dijelang…ILU guys...
18. Komunitas “FRIENDS”, terima kasih atas semua pengalaman yang selalu
memberi pengalaman baru….
19. Komunitas “Psychology Adventure Team” (PAT-su)…..thanks a lot bersama
kalian aku menemukan banyak pengalaman baru yang tak terlupakan….kapan
naik gunung lagi…
20. Kakak-adek dan temen angkatan se-Psikologi, Sadhar (maaf tidak bisa
kusebutkan satu-satu) , miss Yosie, S.Psi., miss Icha S.Psi. dan especially
temen-temen di KBT……guys thanks ya atas semua bantuan, doa, dukungan
dan persahabatan yang telah terjalin…..I’ll miss u much…
21. Temen-temen kost “Delima Raya” yang memberi keceriaan dengan suara-
suaranya yang “khas”….I’ll miss u all…
22. Temen-temen “jauh di mata tetapi dekat di hati”-ku dimanapun kalian berada,
doa-doa dan dukungan kalian sangat berarti. Walau tangan tak berjabat, raga
tak berpelukan dan wajah tak bersua namun untaian doa dan sapaan hangat
kalian selalu menemani hari-hariku…. Keep in touch ya friends…
Yogyakarta, 18 Juni 2007
Cynthya Dewi D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Persetujuan............................................................................... ii
Halaman Pengesahan .............................................................................. iii
Halaman Motto ....................................................................................... iv
Halaman Persembahan............................................................................ v
Halaman Pernyataan Keaslian Karya...................................................... vi
Abstrak .................................................................................................... vii
Abstract ................................................................................................... viii
Kata Pengantar ........................................................................................ ix
Daftar Isi ................................................................................................. xii
Daftar Tabel ............................................................................................ xvi
Daftar Gambar......................................................................................... xvii
Daftar Lampiran...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI......................................................... 9
A. Rohaniwan dan Awam ................................................. 9
B. Need For Love And Belongingness .............................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian............................................................... 12
2. Sifat ........................................................................ 16
3. Karakteristik Need For Love and Belongingness .. 17
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Need For
Love and Belongingness......................................... 19
a. Jenis Kelamin................................................... 19
b. Peran................................................................. 21
C. Perbedaan Kecenderungan Aspek Dominan
Need For Love And Belongingness Pada Rohaniwan
Dan Kaum Awam........................................................ 24
D. Hipotesis....................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN.................................................. 31
A. Jenis Penelitian.............................................................. 31
B. Variabel Penelitian ........................................................ 31
C. Definisi Operasional...................................................... 32
1. Peran dan Jenis Kelamin .......................................... 32
a. Peran .............................................................. 32
b. Jenis Kelamin................................................... 33
2. Need For Love And Belongingness .......................... 33
D. Subjek Penelitian........................................................... 34
E. Metode Pengumpulan Data ........................................... 35
1. Skala Need For Love and Belongingness................ 35
2. Kelayakan Skala Need ForLove and Belongingness 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Analisis Item .................................................... 39
b. Validitas ........................................................... 40
c. Reliabilitas ....................................................... 41
F. Prosedur Penelitian ........................................................ 42
G. Metode Analisis Data .................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 45
A. Persiapan Penelitian ...................................................... 45
1. Perijinan Penelitian .................................................. 45
2. Lokasi Penelitian...................................................... 45
3. Penentuan Sampel .................................................... 46
4. Tahap Uji Coba Penelitian ....................................... 46
a. Pelaksanaan Uji Coba......................................... 46
b. Hasil Uji Coba Penelitian................................... 47
1) Analisis Item .............................................. 47
2) Validitas ..................................................... 47
3) Reliabilitas ................................................. 48
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................. 51
1. Pengumpulan Data ................................................... 51
2. Pelaksanaan Skoring ................................................ 51
C. Hasil Analisis Data Penelitian....................................... 51
1. Prosentase Aspek Berdasarkan Peran
(Rohaniwan-Awam)............................................... 52
2. Prosentase Aspek Berdasarkan Jenis Kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(laki-laki-perempuan)............................................ 53
3. Prosentase Aspek Pada Rohaniwan Laki-laki–
Rohaniwan Perempuan .......................................... 54
4. Prosentase Aspek Pada Awam laki-laki –
Awam perempuan .................................................. 55
D. Pembahasan................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 66
A. Kesimpulan ................................................................... 66
B. Saran.............................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 69
LAMPIRAN ………................................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penyebaran Item Need For Love and Belongingness ........... 38
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas skala Need For Love And Belongingness 48
Tabel 3. Sebaran Item Skala Need For Love And Belongingness....... 49
Tabel 4. Sebaran Item Penelitian Skala Need For Love And
Belongingness ....................................................................... 50
Tabel 5. Statistik Deskriptif ................................................................ 51
Tabel 6. Crosstabulation 1 (Peran-Aspek).......................................... 52
Tabel 7. Analisis Chi-Square Tabel 6 ................................................. 52
Tabel 8. Crosstabulation 2 (Jenis Kelamin-Aspek) ............................ 53
Tabel 9. Analisis Chi-Square Tabel 8 ................................................. 53
Tabel 10. Crosstabulation 3 (Rohaniwan laki-laki – Rohaniwan
perempuan)............................................................................ 54
Tabel 11. Analisis Chi-Square Tabel 10 ............................................... 54
Tabel 12. Crosstabulation 4 (Awam laki-laki – Awam Perempuan).... 55
Tabel 13. Analisis Chi-Square Tabel 12 ............................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hirarki Kebutuhan Manusia............................................ 13
Gambar 2. Diagram Kebutuhan Manusia ......................................... 14
Gambar 3 “Lingkaran Maslow”....................................................... 15
Gambar 4 Alur Pikir Penelitian........................................................ 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Skala Need For Love And Belongingness Try-Out ......... 72
Lampiran B. Tabulasi Data Try-out ..................................................... 73
Lampiran C. Uji Reliabilitas Try- Out ................................................. 81
Lampiran D. Reliabilitas Item-Penelitian............................................. 83
Lampiran E. Kaidah Reliabilitas Menurut Guilford dan Frucher ........ 85
Lampiran F. Skala Need For Love And Belongingness Penelitian ...... 86
Lampiran G. Tabulasi Data Penelitian ................................................. 87
Lampiran H. Tabel Ringkasan Nilai Total, Z-Score & Dominan Aspek 96
Lampiran I. Hasil Olah Data Dan Analisis ......................................... 99
Lampiran J. Data Tambahan Mengenai Keuskupan Malang .............. 103
Lampiran K. Data Paroki-paroki Keuskupan Malang .......................... 106
Lampiran L. Statistik Rohaniwan Keuskupan Malang 2004 ............... 112
Lampiran M. Statistik Paroki & Stasi Gereja Katolik Indonesia 2004 . 117
Lampiran N. Surat Ijin dan Keterangan Penelitian .............................. 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tahap perkembangan manusia dalam rentang kehidupannya memiliki fase
dan tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan usianya.
Tahap perkembangan itu adalah anak-anak, remaja, dan dewasa. Tahap
dewasa sendiri dibagi lagi menjadi dewasa awal, dewasa madya dan dewasa
akhir. Kali ini peneliti akan memfokuskan pembicaraan pada masa
perkembangan dewasa awal (dewasa muda).
Masa dewasa muda dikatakan juga sebagai masa transisi, pada tahap ini
peran dan tanggung jawab yang dipikulnya menjadi semakin besar. Individu
dewasa awal tidak lagi bergantung baik secara ekonomis, sosiologis maupun
psikologis pada orang tuanya, berbagai permasalahan yang dialami justru
menjadi pelajaran berharga yang dapat membentuk pribadi yang lebih matang,
tangguh dan bertanggungjawab terhadap masa depan (Dariyo, 2004). Individu
dewasa awal adalah mereka yang berada pada usia 21 sampai 39 tahun yang
memasuki masa transisi baik secara fisik, intelektual maupun peran sosial
(Santrock, 2002). Dinamika kehidupan masa dewasa awal ini merupakan hal
yang amat menarik untuk diperhatikan. Berbagai segi dan pengalaman dialami
dalam bentuk yang semakin kompleks dan unik.
Keunikan adalah milik setiap pribadi, akan tetapi dalam menjalani suatu
kehidupan manusia masih akan terkelompokkan secara sosial sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manusia juga disebut sebagai mahluk sosial. Keberadaan manusia sebagai
mahluk sosial ini membawa konsekuensi bahwa individu memerlukan
hubungan manusiawi dengan sesamanya yaitu dengan menjalin hubungan
akrab. Pada penelitian kali ini tugas perkembangan sosio–emosional subjek
dikaitkan dengan hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Kebutuhan yang sesuai
dengan tugas-tugas perkembangan sosio-emosional pada masa ini adalah
kebutuhan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki (selanjutnya disebut
need for love and belongingness).
Kebutuhan-kebutuhan manusia ada yang bersifat biologis dan ada juga
yang bersifat psikologis. Abraham Maslow mengelompokan kebutuhan-
kebutuhan manusia menjadi sebuah hirarki. Hirarki kebutuhan tersebut
meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan cinta,
kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki, kebutuhan akan penghargaan dan
terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan yang
digambarkan oleh Abraham Maslow merupakan kebutuhan yang bertingkat.
Kebutuhan bertingkat artinya seseorang akan cenderung memenuhi kebutuhan
yang paling mendasar dahulu yaitu kebutuhan fisiologis, sebelum melangkah
pada pemenuhan kebutuhan di atasnya sampai dengan kebutuhan aktualisasi
diri. Artinya kebutuhan yang ada di tingkat dasar pemuasannya lebih
mendesak daripada kebutuhan di atasnya (Koswara, 1991). Penelitian ini
secara khusus difokuskan pada need for love and belongingness, dengan
asumsi bahwa subjek-subjek penelitian telah terpenuhi kebutuhan fisiologis
(makan, minum,tidur, dan lain-lain) dan kebutuhan akan rasa amannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(pekerjaan, keluarga, moral, kesehatan, dan lain-lain). Hal ini dapat dilihat
pada fakta kehidupan subyek baik rohaniwan maupun awam. Subjek awam
terdiri dari individu-individu yang belum menikah, baik yang sudah bekerja
maupun belum bekerja. Subjek awam sebagian besar masih tinggal dan
mendapat jaminan aspek kehidupan dari orang tua (terutama yang belum
bekerja) dan ada beberapa yang sudah memiliki tempat tinggal sendiri (yang
sudah bekerja). Fakta-fakta ini menjadi dasar asumsi bahwa subjek awam
telah terpenuhi kebutuhan fisiologis dan rasa amannya. Sedangkan pada
subjek rohaniwan, sehubungan dengan perannya, memiliki jaminan aspek
kehidupan (makan, tempat tiggal, dan lain-lain), dan kesehatan dari masing-
masing ordo dan konggregasinya. Rohaniwan yang menjadi subjek adalah
yang telah menerima sakramen imamat ataupun kaul kekal. Hal ini menjadi
dasar asumsi bahwa kebutuhan fisiologis dan rasa amannya telah terpenuhi.
Maslow mengatakan bahwa pada prinsipnya pembentukan dan
perkembangan kepribadian didasari oleh motivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya (Dariyo, 2004). Dorongan untuk memenuhi
kebutuhanlah yang mengarahkan perilaku individu pada pencapaian kepuasan.
Terpenuhinya kebutuhan akan membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan
dan perkembangan pribadinya. Sebaliknya apabila tidak terpenuhi dengan baik
dapat menyebabkan gangguan kepribadian atau psikopatologis. Demikian pula
halnya dengan need for love and belongingness yang merupakan salah satu
kebutuhan yang penting untuk terpenuhi pada masa ini (sehubungan dengan
tugas perkembangannya). Need for love and belongingness ini tidak terbatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya pada suatu hubungan romantis saja. Kebutuhan ini sehubungan dengan
kesempatan dan kebebasan tanpa diskriminasi untuk menjalin interaksi sosial
dengan siapa saja.
Masa transisi pada dewasa awal juga berkaitan dengan perubahan peran
sosial. Faktor gender sebagai elemen yang melekat dalam kehidupan
masyarakat pun ikut menyumbangkan pengaruhnya atas perubahan-perubahan
yang terjadi. Gender memiliki elemen yang kompleks, yaitu segala sesuatu
yang menyangkut jenis kelamin, peran, tingkah laku, kecenderungan dan
atribut yang lain. Pada penelitian ini peneliti akan melihat pada 2 elemen yaitu
peran dan jenis kelamin.
Manusia selain mempunyai kebutuhan juga terdapat pula berbagai macam
pilihan untuk pemenuhannya, termasuk cara menjalani kehidupan. Masing–
masing manusia menjalani hidupnya dengan cara yang unik. Salah satu bentuk
pilihan itu adalah hidup selibat, yaitu menjadi seorang rohaniwan. Rohaniwan
merupakan tokoh rohani pada agama Katolik. Para rohaniwan harus
menempuh pendidikan khusus sampai dianggap layak dan memiliki kesediaan
penuh dan mereka akan melalui pengukuhan peran melalui sakramen Gereja
maupun pengucapan kaul. Para rohaniwan lebih memilih untuk hidup secara
berbeda, yaitu mereka hidup di bawah naungan hirarki Gereja ataupun
konggregasi (dan meninggalkan keluarganya) dengan segala macam aturan–
aturan mengikat yang ada di dalamnya. Hal ini dirasa unik oleh peneliti,
karena begitu banyak pilihan hidup yang lain dan melihat tidak banyak
individu yang memilih cara hidup demikian (hal ini dapat dilihat dari jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
imam, biarawan dan biarawati yang lebih sedikit atau bahkan sangat sedikit
jika dibandingkan dengan jumlah umat yang ada). Berdasarkan data statistik
Gereja Katolik Indonesia Keuskupan Malang tahun 2004 jumlah umat Katolik
87.384, sedangkan jumlah rohaniwan 1.195. Sebagaimana kemunculan peran
akan selalu berpasangan maka keberadaan rohaniwan dilengkapi dengan
keberadaan awam, dimana kehidupan kaum awam cenderung lebih bebas.
Dunia selibat para rohaniwan yang terikat oleh banyak aturan terutama
tentang hidup selibat menimbulkan keterbatasan hubungan relasi sosial
terhadap lawan jenis. Kaum rohaniwan hidup dalam konggregasi tertentu
dengan segala aturan–aturan yang mengikatnya. Rohaniwan mulai masuk ke
dalam konggregasi sampai dengan mereka benar–benar menjadi imam, bruder,
frater atau suster melalui sebuah perjalanan yang tidak singkat. Lamanya
tahun pendidikan dan hidup selibat dengan berbagai tahapan–tahapannya
membuat peneliti memiliki persepsi bahwa kehidupan yang demikian sudah
terinternalisasi dalam diri mereka. Pada akhirnya perilaku dan sikap yang
tampak, sebagai hasil internalisasi tadi, menciptakan image tertentu dalam
masyarakat tentang rohaniwan yang notabene dikatakan “suci”. Kali ini
peneliti secara khusus tertarik dengan need for love and belongingness pada
kaum rohaniwan, meskipun mereka melaksanakan aturan–aturan secara
konsekwen (terutama aturan mendasar yang sangat umum yaitu tidak
menikah) bukan berarti menjadikan mereka kehilangan need for love and
belongingness itu sebagai manusia. Pada masyarakat umum keadaan tidak
menikah dan peran sebagai rohaniwan kerap kali menjadi “bumerang”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersendiri bagi para rohaniwan itu sendiri. Hubungan sosial mereka seringkali
mendapat sorotan yang kurang wajar (khususnya hubungan dengan lawan
jenis), hal ini memicu munculnya desas-desus miring, dianggap memalukan
bahkan merusak tatanan keagamaan (HIDUP, 18 Februari 2007). Selanjutnya
peneliti ingin melihat apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang terdapat pada peran
masing-masing (rohaniwan dan awam) menimbulkan perbedaan
kecenderungan munculnya aspek dominan pada need for love and
belongingness-nya.
Elemen lain yang mempengaruhi perjalanan kehidupan manusia adalah
jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan salah satu elemen gender yang
merupakan kategori dasar dalam kehidupan sosial (Sears, 1991). Salah satu
penelitian yang mendukung kecenderungan masyarakat untuk membagi dunia
menjadi sisi maskulin dan feminin adalah penelitian terhadap lukisan-lukisan
dan pahatan termashur. Menurut hasil penelitian, lukisan-lukisan dan pahatan
tersebut akan lebih menampilkan situasi kerja dan peperangan pada figur pria
sedangkan fenomena pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak pada figur
wanita (O’Kelly dalam Sears, 1991). Perbedaan berdasarkan jenis kelamin
inipun tampak pada ekspresi cinta, wanita dikatakan lebih mengekspresikan
kelembutan, ketakutan, dan kesedihan sedangkan bagi pria pengendalian
kemarahan adalah suatu orientasi emosional yang umum (Cancian&Gordon,
1988 dalam Santrock, 2002). Berdasarkan data-data perbedaan jenis kelamin
di atas peneliti ingin melihat lebih lanjut apakah ciri-ciri ataupun sifat-sifat
khas pada jenis kelamin masing-masing (laki-laki dan perempuan) juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menimbulkan perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love
and belongingness-nya.
Perbedaan peran yang telah dikemukakan pada kehidupan masing-masing
individunya tidak dapat lepas dari interaksinya dengan jenis kelamin.
Konkritnya pada rohaniwan ada rohaniwan laki-laki (romo, bruder, frater)
dan rohaniwan perempuan (suster), demikian pula halnya dengan awam ada
awam laki-laki dan awam perempuan. Kombinasi kedua hal ini sama-sama
melekat dalam diri individu, sehingga peneliti akan melihat pula apakah
kombinasi dari ciri-ciri atau sifat-sifat peran dan jenis kelamin ini dapat
menimbulkan perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love
and belongingness-nya.
Tambahan pada pembahasan selanjutnya peneliti lebih memilih untuk
menggunakan rumusan kalimat need for love and belongingness (dalam
bahasa Inggris). Alasan dari hal ini adalah karena penulis menemukan
rumusan terjemahan kalimat dalam bahasa Indonesia yang berbeda-beda pada
berbagai buku. Penulis berusaha untuk menghindari persepsi yang berbeda
atas terjemahan-terjemahan yang berbeda itu, maka diputuskan untuk
menggunakan rumusan kata dalam bahasa Inggris.
Kenyataan dan uraian di atas mendorong penulis untuk meneliti
mengenai “Perbedaan Kecenderungan Aspek Dominan Need For Love
and Belongingness Pada Rohaniwan dan Awam”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada rohaniwan dan awam baik laki-laki maupun perempuan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aspek
dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat praktis
a. Memberi pemahaman dan informasi kepada pembaca tentang
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada
rohaniwan dan awam baik laki-laki maupun perempuan.
b. Sebagai suatu wacana bahan evaluasi dan refleksi bagi individu pada
masa dewasa awal tentang kecenderungan aspek dominan need for
love and belongingness.
2. Manfaat teoritis
Menambah perbendaharaan ilmu psikologi kepribadian, psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, khususnya mengenai kecenderungan
aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan
awam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. ROHANIWAN DAN AWAM
Rohaniwan adalah orang-orang yang memilih cara hidup untuk mengejar
kesucian dan sedapat mungkin mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang
lain, dalam agama Katolik meliputi imam, bruder, frater (bagi yang berjenis
kelamin laki-laki), dan suster (bagi yang berjenis kelamin perempuan).
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia rohaniwan adalah orang yang memilih cara hidup untuk mengejar kesucian dan sedapat mungkin mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang lain. Dalam semua agama besar, ada orang-orang yang mengkhususkan diri untuk kesucian diri dan pengabdian kepada sesama. Dalam agama katolik, kaum rohaniwan meliputi imam, bruder dan suster (rohaniwati), yang termasuk dalam berbagai komunitas berupa konggregasi, ordo, atau serikat rohaniwan. Ada komunitas yang bersifat kontemplatif dan ada yang bersifat aktif. Komunitas kontemplatif memusatkan diri pada peningkatan kehidupan rohani para anggotanya, sedangkan komunitas aktif mencurahkan perhatian pada karya sosial dan kerohanian di sekolah, rumah sakit, serta perawatan kaum miskin dan yatim piatu, di samping meningkatkan kesucian para anggotanya. Sebagai pengikat diri pada pilihan hidup mereka, para rohaniwan mengucapkan kaul prasetya sementara atau selamanya di hadapan pimpinan dan Tuhan, yakni janji selibat (tidak menikah), janji hidup miskin secara sukarela, dan janji patuh kepada kehendak Tuhan.
Konsili Vatikan II merumuskan bahwa mereka yang mengikrarkan
nasehat-nasehat Injil ini diharuskan untuk dapat mencari segala sesuatu dan
mencintai atas dasar Allah yang telah terlebih dahulu mencintai manusia (bdk
1 Yo 4:10). Pada segala situasi hendaknya mereka dapat mengembangkan
hidup yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (bdk Kol 3:3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keadaan inilah yang nantinya akan dapat mengalirkan desakan cinta kasih
kepada sesama demi penyelamatan dunia dan pembangunan Gereja. Cinta
kasih inilah yang menjiwai dan mengarahkan mereka pada pengamalan
nasehat-nasehat Injil.
Poerwadarminta (1987), kaum awam adalah sekelompok orang yang
merupakan orang kebanyakan, yaitu orang biasa yang bukan rohaniwan.
Kaum awam ini juga terdiri dari dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan
perempuan perbedaannya adalah mereka tidak memiliki sebutan khusus
seperti pada rohaniwan.
Kaum awam adalah semua orang beriman kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan iman atau status religius yang diakui dalam gereja. Jadi kaum kristiani yang berkat babtis telah menjadi anggota Tubuh Kristus terhimpun menjadi umat Allah dengan cara mereka sendiri. Taat mengemban tugas imamat, kenabian, dan ragawi Kristus dan dengan demikian sesuai dengan kemampuan mereka melakukan perutusan segenap umat kristiani dalam gereja dan dunia (Katekismus Gereja Katolik , 1995).
Sears (1991) mengatakan pembedaan kategori pria dan wanita
merupakan pembedaan individu berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin ini
merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan sosial. Pembicaraan
tentang perbedaan jenis kelamin seringkali muncul dalam hubungannya
dengan sifat-sifat kepribadian umum yang merupakan kekhasan masing-
masing jenis kelamin. Sifat-sifat kepribadian umum yang khas dari masing-
masing jenis kelamin inilah yang kemudian memberikan perbedaan tertentu
bagi keduanya di dalam strata kehidupan sosial. Salah satu bukti yang
menguatkan adalah penelitian dari Rokenkrantz, dalam Sears (1991), yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan perbedaan perolehan nilai pada pria dan wanita. Hasilnya adalah
pria lebih tinggi pada sifat-sifat yang berhubungan dengan kecakapan (seperti
kepemimpinan, objektivitas, dan kemandirian), sedangkan wanita untuk sifat-
sifat yang berhubungan dengan kehangatan dan kemampuan mengungkapkan
perasaan (seperti kelembutan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain).
Individu yang telah menjadi rohaniwan merupakan individu-individu
yang berada pada usia perkembangan tahap dewasa awal ke atas, maka pada
penelitian ini lebih difokuskan pada subjek (baik imam/suster maupun kaum
awam) dengan rentang usia 26-39 tahun. Penentuan usia subjek dikaitkan
dengan usia minimal subjek yang memiliki peran rohaniwan berkaitan dengan
masa pendidikan yang harus mereka tempuh sebelum menyandang peran
sebagai imam/suster. Pemilihan rentang usia ini didasarkan pula atas teori
bahwa pada masa dewasa awal seorang individu memiliki tugas–tugas
perkembangan sosio-emosional antara lain adanya pernikahan dan keluarga,
dan peran sebagai orang tua. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan erat
dengan need for love and belongingness. Fase-fase yang akan muncul pada
tahap perkembangan ini adalah meninggalkan rumah dan menjadi orang
dewasa yang hidup sendiri, bergabung menjadi keluarga melalui pernikahan,
dan menjadi orang tua (Santrock, 2002). Ketika seseorang tidak mampu
melaksanakannya maka akan muncul hal–hal yang memicu munculnya rasa
frustasi seperti kesendirian. Santrock mengemukakan bahwa kesendirian
adalah awan hitam yang menutupi banyak sisi kehidupan individu, suatu hal
yang hanya ingin dirasakan sedikit orang. Mereka yang disebut juga sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dewasa muda ini secara umum berusia antara 21 sampai dengan 39 tahun
dimana mereka mengalami masa transisi baik secara fisik, intelektual dan
peran sosial (Santrock, 2002).
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah rohaniwan adalah orang-
orang yang memilih cara hidup untuk mengejar kesucian dan sedapat mungkin
mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang lain (dalam agama Katolik),
yang mana kehidupan mereka terikat pada kaul kemurnian, ketaatan dan
kemiskinan serta kaul-kaul lain serta sakramen tertentu sesuai dengan tarekat
ataupun konggregasinya masing-masing. Peran ini dipilih secara otonom oleh
individu itu sendiri demi pengabdian dan jiwa kerasulannya yang besar kepada
Kristus, mereka juga menjalani pendidikan khusus pada konggregasinya
masing-masing. Sedangkan kaum awam merupakan status bagi masyarakat
pada umumnya yang tidak menyandang peran rohaniwan siapapun dan apapun
profesinya. Pada penelitian ini dikhususkan pada kaum awam yang beragama
Katolik, dengan harapan bahwa mereka akan memiliki pandangan atau
minimal ajaran agama yang sama mengenai cinta dengan kaum rohaniwan.
B. NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS
1. Pengertian
Abraham Maslow, seorang ahli psikologi, membuat kerangka motif
manusia berdasarkan taraf kebutuhannya, mulai dari kebutuhan biologis
manusia yang dibawa sejak lahir, sampai dengan kebutuhan psikologis
yang paling kompleks yaitu aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
disusun dalam bentuk susunan hirarki dari yang paling rendah sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang paling tinggi. Maslow mengemukakan bahwa motif atau kebutuhan
tersebut akan menguasai tingkah laku manusia. Motif-motif yang berada di
atas biasanya akan mulai menguasai apabila kebutuhan di bawahnya telah
terpenuhi (Handoko, 1992).
Maslow merumuskan susunan hirarki yang menyebutkan lima
kebutuhan dimana masing-masing bersifat saling melengkapi satu dengan
yang lainnya (Kanuk, dalam Schiffman dan Kanuk, 2000). Kebutuhan–
kebutuhan tersebut diurutkan dalam bentuk piramid atau anak tangga
dimulai dari kebutuhan yang paling rendah tingkatannya. Maslow
mengatakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi akan cenderung muncul
ketika kebutuhan di bawahnya sudah terpenuhi.
Gambar 1. HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. Diagram Kebutuhan Manusia
Ketika kebutuhan secara fisiologis dan rasa aman sudah dapat terpenuhi maka
akan muncul need for love and belongingness sebagai kebutuhan di tingkat
selanjutnya. Berbeda halnya dengan kebutuhan yang lainnya, secara umum
kebutuhan ini memiliki eksistensi lebih besar, kebutuhan ini akan menetap relatif
lebih lama dalam diri seseorang sampai tercapai kestabilan untuk mengasihi dan
menerima serta dikasihi dan diterima oleh orang lain (gambar 2). Kanuk (dalam
Sciffman dan Kanuk, 2000) memberikan contoh kategori kebutuhan ini antara
lain adalah cinta dan kasih sayang serta penerimaan. Maslow, berdasarkan hasil
penelitiannya di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa mobilitas sosial yang tinggi
telah menjadi salah satu akibat dari kurang terpenuhinya need for love and
belongingness (Koswara, 1991). Selanjutnya Maslow dalam Koswara (1991) juga
menjabarkan bahwa need for love and belongingness yang tidak terpuaskan akan
membentuk sebuah lingkaran setan pada saatnya (gambar 3), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. Lingkaran Maslow
mobilitas sosial yang
tinggi
munculnya masalah- masalah pribadi, keluarga, dan masyarakat.
kegagalan memuaskan need for love
and belongingness
Maslow memberikan pendapatnya bahwa manusia pada umumnya
mendambakan hubungan yang penuh kasih sayang dengan orang lain dan secara
khusus merupakan kebutuhan akan rasa memiliki di tengah kelompoknya, hal ini
dipengaruhi keberadaan manusia juga sebagai mahluk sosial. Keterpisahan atau
ketiadaan hubungan dengan orang lain akan mengakibatkan munculnya perasaan
kesepian, terasing, hampa, dan tak berdaya pada individu (Koswara, 1991). Tidak
terpenuhinya hubungan akrab antar individu juga akan menimbulkan perasaan
tertekan (baik disadari maupun tidak) dimana individu merasa ditolak dan
terkurung dalam dirinya sendiri, keadaan ini mampu menghisap semangat dan
memboroskan energi (Hulme, 2000). Kebutuhan-kebutuhan sosial yang memiliki
keterkaitan dengan need for love and belogingness antara lain adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana dia hidup
dan bekerja.
b. Kebutuhan akan disayangi oleh teman-temannya dan orang lain
dimana dia hidup dan bekerja.
Maslow dalam Goble (1987) mengingatkan bahwa need for love and
belongingness disini janganlah dikacaukan dengan seks yang merupakan
kebutuhan fisiologis saja. Difokuskan disini need for love and
belongingness adalah suatu kebutuhan individu untuk mengasihi dan
menerima orang lain serta dikasihi dan diterima keberadaannya oleh orang
lain atau lingkungan hidupnya.
2. Sifat
Need for love and belongingness merupakan kebutuhan yang berkaitan
erat dengan kebutuhan afeksi/emosi seseorang. Albin (1986)
mengemukakan bahwa cinta merupakan emosi yang membawa
kebahagiaan terbesar dan perasaan puas yang sangat mendalam. Hal ini
menggambarkan bahwa cinta merupakan salah satu elemen penting dalam
kehidupan manusia terutama berkaitan dengan relasi individu terhadap
sesamanya atau hubungan sosial. Maslow juga menemukan bahwa tanpa
cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang akan
terhambat (Goble, 1987). Pendapat dari Kraeng memperkuat hal ini
dengan mengemukakan bahwa tendensi dari tindakan cinta yang paling
fundamental adalah menghidupkan, mengembangkan, dan
menyempurnakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan penjabarannya, need for love and belongingness bersifat
sangat penting di dalam kehidupan manusia. Ketidakberadaannya mampu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang, sedangkan
keberadaannya mampu menghidupkan, mengembangkan, dan
menyempurnakan. Keadaan demikian menjadi salah satu alasan bahwa
kebutuhan ini seringkali menetap dalam waktu yang relatif lebih lama
dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
3. Karakteristik Need for Love and Belongingness
Need for love and belongingness mendorong individu untuk
membangun hubungan afektif dengan sesamanya. Keterpisahan dan
kehilangan akan mengakibatkan individu merasa kesepian dan tidak
berdaya. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya hubungan yang
akrab dengan orang lain (Goble, 1987).
Roger mengemukakan beberapa karakteristik need for love and
belongingness yang disukai oleh Maslow, yaitu (Goble, 1987) :
a. Keadaan dimengerti secara mendalam
Keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan
sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya.
b. Diterima dengan sepenuh hati
Keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai
individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain, sehingga
individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena lingkungan di sekitarnya mampu bersikap menerima
keberadaannya dengan baik.
Selanjutnya Maslow sendiri juga menunjukkan beberapa karakteristik
yang menggambarkan kebutuhan ini, yaitu (Goble, 1987) :
a. Saling percaya
Keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki
keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai
satu sama lain.
b. Cinta yang memberi
Keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau
penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam
interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku.
c. Cinta yang menerima
Keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta
mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk
oleh siapa pun di lingkungan hidupnya.
d. Tidak ada rasa takut
Keadaan dimana individu dapat merasa senang, tenang dan aman ketika
melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada.
Need for love and belongingness yang dimaksudkan pada penelitian
berdasarkan penjabaran di atas merupakan kebutuhan afeksi yang
memiliki karakteristik dimana individu memiliki harapan untuk dimengerti
secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, saling percaya, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cinta yang memberi, cinta yang menerima, dan dalam keadaan tidak ada
rasa takut.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi need for love and belongingness
Perbedaan gender merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kebutuhan akan cinta (Dayakisni, 2006). Gender memiliki elemen yang
kompleks, yaitu segala sesuatu yang menyangkut jenis kelamin, peran,
tingkah laku, kecenderungan dan atribut yang lain (Baron & Byrne, 2003).
Berdasarkan penjabaran di atas dan penyesuaian dengan subjek penelitian
maka peneliti mengambil dua kategori faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan akan cinta yaitu jenis kelamin dan peran.
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan
cinta. Menurut Dayakisni (2006) dalam bukunya dikatakan bahwa
terdapat stereotype perempuan lebih romantis daripada laki-laki,
namun terdapat pula hasil riset yang menunjukkan laki-laki memiliki
skor lebih tinggi daripada perempuan pada skala romantisme. Selain
itu dikatakan juga bahwa laki-laki dan perempuan memiliki reaksi
berbeda pada pemutusan hubungan, tidak dijelaskan lebih lanjut
mengenai bentuk perbedaannya. Hasil penelitian Hatfield dan Walster
(1978) pun menunjukan bahwa laki-laki tiga kali lebih mungkin untuk
bunuh diri setelah berakhirnya hubungan cinta (dalam Bringham,
1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beberapa perbedaan yang antara laki-laki dan perempuan ini antara
lain bahwa kebanyakan perempuan merasa bahwa mereka memberikan
cinta yang diwarnai persahabatan kepada pasangan mereka lebih
banyak daripada yang mereka terima. Dalam hal berkomunikasi laki-
laki lebih bersedia untuk berbicara tentang pandangan politik dan
kebanggaan pada kekuatan mereka, sedangkan perempuan
mengungkapkan perasaannya tentang orang lain dan ketakutan-
ketakutan mereka (Traupman dan Hatfield dalam Bringham, 1991).
Perbedaan inipun tampak pada ekspresi cinta, perempuan dikatakan
lebih mengekspresikan kelembutan, ketakutan, dan kesedihan
sedangkan bagi pria pengendalian kemarahan adalah suatu orientasi
emosional yang umum (Cancian&Gordon, 1988 dalam Santrock,
2002). Beberapa penjelasan di atas kemudian menunjukkan bahwa
perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi munculnya perbedaan
need for love and belongingness.
Elemen-elemen biologis, seperti hormon, dalam tubuh laki-laki dan
perempuan turut berperanan mempengaruhi setiap perilaku yang
muncul. Salah satu contoh konkritnya adalah ketidakstabilan emosi
yang sering dialami oleh perempuan ketika masa-masa menjelang
menstruasi. Ketidakstabilan ini dipengaruhi juga oleh ketidakstabilan
hormon di dalam tubuhnya. Selain itu terdapat perbedaan sifat-sifat
khas individu secara umum antara laki-laki dan perempuan dimana
laki-laki dikenal lebih agresif, mandiri, tidak emosional, objektif, dll,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedangkan perempuan yang lemah-lembut, bijaksana, religius, peka
terhadap perasaan orang lain, mengungkapkan perasaan yang lembut,
tergantung, memiliki kebutuhan akan rasa aman yang besar.
Jenis kelamin yang dimaksudkan disini adalah pengkategorian
laki-laki dan perempuan dimana pembedaan ini muncul dari perbedaan
secara biologis, yang kemudian akan berpengaruh juga terhadap
perbedaan sikap, perilaku dan perlakuan di dalam kehidupan sosial.
b. Peran
Peran adalah harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di
tengah masyarakat. Peran menurut Boeree (2006) selalu hadir
berpasangan (rohaniwan-awam) yang mana masing-masing diharapkan
dapat memainkan perannya dengan baik. Agar suatu peran memiliki
makna maka individu harus memiliki serangkaian fungsi-fungsi
tertentu yaitu suatu manfaat/tugas di tengah-tengah masyarakat. Teori
peranan (role theory) mengakui bahwa faktor-faktor sosial memiliki
pengaruh pada tingkah laku individu dalam situasi yang berbeda.
Sedangkan peranan (dalam Dayakisni, 2006) adalah sekumpulan
tingkah laku yang dihubungkan dengan posisi tertentu (Sarbin&Allen,
1968 ; Biddle &Thomas, 1966). Teori peranan (Role Theory) yang
dikemukakan oleh Dayakisni mengatakan bahwa peranan yang
berbeda akan membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula. Peran
seseorang tidak hanya menentukan perilaku, tetapi juga beliefs
(keyakinan) dan sikap (Dayakisni & Hudaniah, 2006). Implikasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teori ini adalah apabila kita memiliki informasi tentang role
expectations untuk suatu posisi tertentu, maka kita dapat meramalkan
bagian dari perilaku yang bermakna dari orang yang melaksanakan
posisi tersebut. Pada penelitian ini peran yang dimaksud adalah
sebagai rohaniwan dan awam.
Sehubungan dengan need for love and belongingness maka akan
ada perbedaan kebutuhan ini pada rohaniwan dan awam. Konsili
Vatikan II merumuskan bahwa ketika seseorang memilih peran sebagai
rohaniwan maka mereka harus mencari dan mencintai di atas
segalanya Allah yang telah lebih dahulu mencintai kita (bdk 1Yo
4:10), dan dalam segala situasi mereka mengembangkan kehidupan
yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (bdk Kol 3:3).
Berdasarkan hal-hal tersebut maka akan mengalir desakan cinta kasih
kepada sesama demi penyelamatan dunia dan pembangunan Gereja,
cinta kasih ini juga yang akan menjiwai dan mengarahkan pengamalan
nasehat-nasehat Injil. Para rohaniwan ini mendalami tugas tersebut
dengan tinggal dan bekerja bersama Yesus, serta bekerja seperti Yesus,
dimana nantinya akan memunculkan cinta bakti dan cinta yang
bijaksana dimana selanjutnya terwujud pada cinta agape.
Cinta agape adalah model cinta yang luhur dan Ilahi. Cinta supaya dicintai adalah cinta manusiawi. Cinta supaya mencintai adalah cinta Ilahi cinta gaya Yesus Kristus, dan cinta gaya Yesus Kristus adalah cinta inkarnatoris – harus turun menyentuh dan menerangi cinta manusiawi manusia dan mengangkatnya ke taraf Ilahi, diluhurkan dan dikuduskan (Kraeng, 2000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cinta agape ini tidak berarti menghapus cinta manusiawi manusia,
cinta ini justru meresapi dan memberi daya hidup serta orientasi
kepada cinta manusiawi sehingga manusia menjadi mampu
mewujudkan diri secara utuh melalui suatu proses menuju tujuan
tertentu. Cinta agape merupakan cinta murni yang tidak
mementingkan diri sendiri atau tidak mencari keuntungan diri sendiri
(1 Kor 13:5). Dalam perjalanan hidupnya diharapkan para rohaniwan
dapat mendalami dan menghayati cinta agape ini.
Pada kaum awam cinta yang tumbuh tidak terbatasi secara lebih
ketat pada arah tertentu seperti layaknya pada rohaniwan. Kaum awam,
terutama pada masa perkembangan dewasa awal, memasuki tugas–
tugas perkembangan antara lain berumah tangga. Memasuki awal masa
dewasa muda mereka mulai memasuki tahapan untuk hidup lebih
mandiri, kemudian dilanjutkan dengan mencari pasangan hidup dan
akhirnya berkeluarga. Mereka berpendapat bahwa lebih baik mencintai
dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali (Santrock,
2002). Mereka memiliki kebebasan yang lebih luas untuk mencintai
siapapun dan dalam bentuk apapun. Seperti dikemukakan Santrock
(2002) dalam bukunya bahwa kesendirian merupakan salah satu hal
dihindari dan hanya ingin dirasakan sedikit orang.
Penjabaran di atas menunjukkan bahwa akan ada perbedaan
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness antara
rohaniwan dengan awam. Peran yang dimaksud disini adalah posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seorang individu dimana di dalamnya terdapat harapan bersama yang
menyangkut fungsi-fungsinya di tengah masyarakat.
Need for love and belongingness adalah kebutuhan yang memiliki
eksistensi besar dan menetap dalam kurun waktu relatif lebih lama pada
individu, yang memiliki kategori akan cinta, kasih sayang dan penerimaan
dimana di dalamnya meliputi keadaan dimengerti secara mendalam, diterima
dengan sepenuh hati, saling percaya, cinta yang memberi, cinta yang
menerima, serta tidak akan ada rasa takut.
Beberapa karakteristik di atas akan menjadi aspek yang digunakan oleh
peneliti untuk mengukur skala need for love and belongingness pada
penelitian ini, antara lain :
1). keadaan dimengerti secara mendalam
2). diterima dengan sepenuh hati
3). saling percaya
4). cinta yang memberi
5). cinta yang menerima
6). tidak ada rasa takut.
C. PERBEDAAN KECENDERUNGAN ASPEK DOMINAN NEED FOR
LOVE AND BELONGINGNESS PADA ROHANIWAN DAN KAUM
AWAM
Cinta merupakan elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa cinta mampu membawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebahagiaan terbesar dan perasaan puas yang sangat dalam, bahkan
kemudian Maslow menambahkan bahwa ketidakberadaan cinta akan mampu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang.
Pernyataan Freud juga mendukung hal di atas dimana ia mengatakan bahwa
cinta memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik
(Mc.Clelland, 1985). Sedemikian pentingnya keberadaan cinta dalam
kehidupan manusia maka pembicaraan tentang cinta akan selalu ada dalam
rentang kehidupan manusia. Maslow mengkategorikan kebutuhan ini pada
need for love and belongingness.
Sehubungan dengan sifat unik dari individu maka masing-masing
individu pun akan memenuhi kebutuhan ini dengan cara uniknya sesuai
dengan perannya masing-masing. Salah satu peran yang muncul dalam
masyarakat, khususnya pada umat Katolik, adalah kaum rohaniwan.
Sebagaimana sifat peran yang selalu tampil berpasangan maka selain
rohaniwan juga akan ada awam.
Rohaniwan sebagaimana telah dijelaskan dalam definisinya memiliki
batasan-batasan hidup tertentu yang sesuai dengan aturan-aturan di dalam
biaranya masing-masing sesuai dengan ordo, tarekat, maupun
konggregasinya masing-masing. Salah satu ciri yang terlihat paling konkrit
dan mendasar, yang berbeda dengan awam-sehubungan dengan need for
love and belongingness, adalah status tidak menikah.
Individu pada masa perkembangan dewasa awal memiliki tugas-tugas
perkembangan secara khusus pada kebutuhan sosio-emosionalnya antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lain menikah, berumah-tangga, dan memiliki keturunan. Kaum awam pada
tahapan ini akan berusaha memenuhi need for love and belongingness
dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan tersebut.
Keadaan tersebut berbeda dengan rohaniwan yang memiliki batasan-
batasan yang mutlak, akan tetapi batasan yang telah ada tidak membuat
mereka begitu saja kehilangan cinta. Hal ini berkaitan dengan inti pokok
mengenai manusia dimana ia diciptakan atas dasar cinta dan dalam cinta
untuk saling mencinta (Kraeng, 2000). Kraeng selanjutnya mengemukakan
bahwa manusia dapat mengarahkan seluruh kemampuannya melalui jalur
kesadarannya sendiri baik secara moral, sosial maupun spiritual menuju
puncak dari kesadaran itu sendiri, yaitu cinta. Pilihan hidup sebagai
rohaniwan membawa individu untuk lebih memfokuskan dirinya dalam
perjalanan bersama Yesus bahkan Allah sendiri dengan hidup dan bekerja
bersamaNya. Bentuk kehidupan yang demikian akan cenderung membawa
para rohaniwan pada bentuk cinta agape. Cinta agape merupakan cinta Ilahi,
cinta Allah sendiri yang senantiasa diarahkan kepada manusia, yang tidak
akan mungkin dapat dipahami dan dihayati serta diamalkan tanpa cinta
personal. Cinta personal yang dimaksudkan disini menurut Kraeng (2000)
adalah kesiapsediaan hati untuk menerima orang lain sebagaimana adanya,
yang merupakan penyerahan diri secara total, menghargai setiap
keunikannya. Makna teologis membawa rohaniwan pada kesepadanan arti
mengenal dan mencintai, dimana hal ini berarti menerima orang lain
sebagaimana ia ada tanpa tinjauan lahiriah saja namun lebih memusatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhatian pada nilai keseluruhan pribadi. Rohaniwan ini menjiwai Allah
sendiri sebagai pokok cinta yang menyentuh inti terdalam dari pribadi
manusia yaitu pada hatinya. Sehingga sebagai pribadi pencinta, sesuai
hakekat hidup manusia juga, mereka menjadi pribadi yang bisa memberi
semangat hidup kepada orang lain dengan cinta dan perhatiannya yang jujur
dan tulus iklhas. Karakteristik perbedaan peran di atas menunjukkan bahwa
akan ada kecenderungan rohaniwan lebih dominan pada indikator saling
percaya dan cinta yang memberi. Sedangkan pada awam lebih cenderung
dominan pada keadaan dimengerti secara mendalam, diterima dengan
sepenuh hati, cinta yang menerima, dan tidak ada rasa takut.
Elemen lain yang dapat mempengaruhi adanya perbedaan pada
kebutuhan ini adalah perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin
seperti telah dijelaskan di atas pembedaan individu berdasarkan ciri-ciri
biologis. Elemen-elemen biologis, seperti hormon, dalam tubuh laki-laki dan
perempuan turut berperanan mempengaruhi setiap perilaku yang muncul.
Salah satu contoh konkritnya adalah ketidakstabilan emosi yang sering
dialami oleh perempuan ketika masa-masa menjelang menstruasi.
Ketidakstabilan ini dipengaruhi juga oleh ketidakstabilan hormon di dalam
tubuhnya. Selain itu terdapat perbedaan sifat-sifat khas individu secara
umum antara laki-laki dan perempuan dimana laki-laki dikenal lebih agresif,
mandiri, tidak emosional, objektif, dll, sedangkan perempuan yang lemah-
lembut, bijaksana, religius, peka terhadap perasaan orang lain,
mengungkapkan perasaan yang lembut, tergantung, memiliki kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan rasa aman yang besar. Perbedaan-perbedaan di atas mampu
menyiratkan bahwa kecenderungan perempuan akan lebih dominan pada
aspek keadaan diterima dengan sepenuh hati, cinta yang memberi dan
keadaan tidak ada rasa takut. Sedangkan pada laki-laki lebih dominan pada
keadaan dimengerti secara mendalam, saling percaya dan cinta yang
menerima.
Beberapa penjelasan mengenai perbedaan rohaniwan dan awam, baik
dari sudut pandang perbedaan peran maupun jenis kelamin lebih lanjut akan
dijadikan bahan penelitian oleh peneliti untuk mengetahui apakah
perbedaan-perbedaan tersebut (peran dan jenis kelamin) akan mempengaruhi
perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness
dari masing-masing individu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INDIVIDU Masa dewasa awal
Latar belakang yang berbeda Hidup komunitas dengan budaya yang berbeda
Tuntutan sosial (norma) Pendidikan
PERAN
ROHANIWAN KAUM AWAM
JENIS KELAMIN
Imam,Bruder/Frater Suster Laki-laki Perempuan (laki-laki) (perempuan)
? ? ? ?
Aspek-aspek Need for Love And Belongingness :
keadaan dimengerti secara mendalam diterima dengan sepenuh hati saling percaya cinta yang memberi cinta yang menerima tidak ada rasa takut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. HIPOTESIS
Berdasarkan penjabaran di atas maka hipotesis bagi penelitian ini yaitu :
1. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada rohaniwan dan awam
2. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada laki-laki dan perempuan
3. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada rohaniwan laki-laki dan rohaniwan
perempuan.
4. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada awam laki-laki dan awam perempuan.
Pada hipotesis penelitian ini perbedaan akan dilihat berdasarkan skor
dominan pada aspek-aspek yang akan dijabarkan berdasarkan data-data hasil
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan kecenderungan aspek
dominan need for love and belongingness (sebagai variabel tergantung) ditinjau
dari perbedaan peran dan jenis kelamin (sebagai variabel bebas).
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian, juga bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut fungsinya dalam
penelitian, orang sering membedakan antara variabel tergantung dengan variabel
bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang menjadi pusat persoalan,
sedangkan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau
variabel tergantung.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas : a. peran
b. jenis kelamin
2. Variabel tergantung : aspek dominan need for love and belongingness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional
1. Peran dan jenis kelamin
a. Peran
Peran adalah harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di
tengah masyarakat. Rohaniwan merupakan individu yang memiliki peran
sebagai pemuka agama-guru iman dalam agama Katolik dimana
kehidupan mereka terikat pada kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan
serta kaul-kaul lain sesuai dengan tarekatnya masing-masing, yaitu para
suster, bruder dan imam. Peran ini dipilih secara otonom oleh individu itu
sendiri demi pengabdian dan jiwa kerasulannya yang besar kepada
Kristus, mereka juga menjalani pendidikan khusus. Sedangkan awam
merupakan peran bagi masyarakat pada umumnya yang tidak menyandang
status rohaniwan, siapapun dan apapun profesinya. Pada penelitian ini
dikhususkan pada awam yang beragama Katolik, dengan harapan bahwa
mereka akan memiliki pandangan atau minimal ajaran agama yang sama
mengenai cinta dengan para rohaniwan.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah pembedaan kategori laki-laki dan perempuan
yang merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan sosial.
Pembicaraan tentang perbedaan jenis kelamin seringkali muncul dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungannya dengan sifat-sifat kepribadian umum yang muncul secara
khas pada masing-masing jenis kelamin.
2. Need for love and belongingness
Need for Love and Belongingness adalah kebutuhan individu untuk
mengasihi dan menerima orang lain serta dikasihi dan diterima keberadaannya
oleh orang lain atau lingkungan hidupnya. Perbedaan kecenderungan
dominasi pada aspek-aspek yang ada akan diukur menggunakan skala need
for Love and Belongingness dengan dasar teori Maslow, yaitu :
a. keadaan dimengerti secara mendalam
b. diterima dengan sepenuh hati
c. saling percaya
d. cinta yang memberi
e. cinta yang menerima
f. tidak ada rasa takut
Pengukuran skala ini didasarkan pada besarnya harapan yang
mencerminkan kebutuhan mereka. Apabila semakin besar harapan mereka
pada salah satu item maka mereka akan memiliki kecenderungan lebih untuk
memilih jawaban sangat setuju pada favorabel dan sangat tidak setuju pada
unfavorabel. Semakin dominan skor statistik yang diperoleh pada salah satu
aspek maka akan semakin dominan pula kecenderungan subjek pada aspek
need for love and belongingness tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan
metode teknik sampling purposif (purposive sampling). Karakteristik subjek
antara lain :
1. Usia 26-39 tahun, individu berada pada tahap perkembangan dewasa
awal (Santrock, 1999) yang kemudian disesuaikan dengan usia minimal
rohaniwan ditinjau dari masa pendidikannya.
2. Beragama katolik, subjek penelitian akan memiliki ajaran yang sama
mengenai cinta dan kasih sayang.
3. Tidak/ belum menikah. Peran rohaniwan membawa konsekwensi
keadaan tidak menikah, mka pada subjek awam diambil subjek yang
memiliki kriteria belum menikah. Asumsinya status tidak/belum
menikah (yang kurang lebih hampir sama) akan mensejajarkan
keberadaan rohaniwan dan awam, sehingga kebutuhan, harapan-
harapan, maupun pengalaman dalam berelasi dalam kaitannya dengan
need for love and belongingness akan kurang lebih sama.
4. Kedua jenis kelamin terwakili (laki-laki dan perempuan), baik pada
rohaniwan maupun awam. Rohaniwan laki-laki (28 subjek), rohaniwan
perempuan (28 subjek), awam laki-laki (28 subjek), dan awam
perempuan (28 subjek).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode skala Need for
Love and Belongingness.
1. Skala Need for Love and Belongingness
Skala need for love and belongingness disusun dengan mengacu pada aspek-
aspek need for love and belongingness menurut Maslow. Aspek-aspek tersebut
adalah dimengerti secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, saling
percaya, cinta yang memberi, cinta yang menerima, dan keadaan tidak ada rasa
takut.
Skala need for love and belongingness akan memakai model penskalaan
Likert atau metode rating yang dijumlahkan (method of summated ratings) yaitu
metode penskalaan yang berorientasi pada respon (Goble dalam Azwar, 1999).
Setiap skala diberikan kategori empat jawaban. Masing-masing item akan diberi
penilaian 4, 3, 2, 1 untuk SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju),
STS (Sangat Tidak Setuju) untuk jawaban subjek pada item yang bersifat
favorabel. Sebaliknya, untuk pernyataan yang bersifat unfavorabel akan
digunakan penilaian 1, 2, 3, 4 untuk SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Skala ini berbentuk pernyataan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban
dengan menggunakan model skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu
meniadakan jawaban yang di tengah. Dasar pertimbangan yang dipergunakan
berdasarkan tiga pertimbangan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat
memutuskan atau memberi jawaban. Bias juga diartikan netral, setuju tidak,
tidak setuju juga tidak atau bahkan ragu-ragu
b.Tersedianya jawaban yang di tengah itu menimbulkan kecenderungan
menjawab ke tengah (central tendency effect)
c. Tersedianya jawaban yang di tengah akan menghilangkan banyak data
penelitian sehingga mengurangi informasi yang dapat dijaring dari responden.
(Hadi, 2000).
Guna mengungkapkan aspek-aspek tentang need for love and belongingness
maka dibuat pernyataan-pernyataan yang mengidentifikasikan aspek-aspek need
for love and belongingness. Pernyataan-pernyataan tersebut berbentuk item-
item yang bersifat favorabel dan unfavorabel. Item yang bersifat favorabel
adalah item yang mendukung atau menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan
diukur. Sedangkan item yang bersifat unfavorabel adalah item yang tidak
mendukung atau tidak menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan diukur.
Berdasarkan aspek-aspek need for love and belongingness tersebut, dibuat
60 item dengan spesifikasi 30 item bersifat favorabel dan 30 item bersifat
unfavorabel. Penyebaran item dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1.
Penyebaran Item Need for Love and Belongingness
No. Aspek-aspek Indikator item
Favorabel item
Unfavorabel ∑ %
1
Keadaan
dimengerti secara
mendalam
keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai
individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-
karakter uniknya.
24, 42, 45, 49, 55
20, 21, 44, 54, 58 10
16,67
2 Diterima dengan
sepenuh hati
keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai
individualnya tanpa keterikatan emosional
dari pihak lain
12, 27, 28,
34, 57
11, 16, 30, 31,
53
10
16,67
3 Saling
percaya
keadaan dimana kedua belah pihak yang
berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian
yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai
satu sama lain.
9, 25, 29,
35, 51
4, 8, 46, 50,
52
10
16,67
4 Cinta yang Memberi
keadaan dimana manusia sebagai individu yang
memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang
mampu mewujudnyatakannya
dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku
2, 13, 17,
18, 48
3, 14, 23, 26,
39
10
16,67
5 Cinta yang Menerima
keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta
mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh
dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan
hidupnya.
1, 6, 10, 15,
59
5, 22, 36, 47,
56
10
16,67
6 Tidak ada rasa takut
Keadaan dimana individu dapat merasa senang,
tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
7, 19, 33,
41, 60
32, 37, 38, 40,
43
10
16,67
Jumlah 30 30 60 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kelayakan Skala Need for Love and Belongingness
Alat ukur yang digunakan sebagai instrument penelitian harus
memiliki syarat-syarat tertentu agar dapat digunakan untuk mengungkap
fakta yang sebenarnya. Dua syarat di antaranya adalah alat ukur tersebut
harus valid dan reliabel. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid
nantinya akan memberikan kesimpulan yang keliru dan menggambarkan
yang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya (Azwar, 1997).
a. Analisis Item
Pengukuran validitas dilakukan dengan analisis butir menggunakan
teknik uji reliabilitas dan sekaligus uji validitas menggunakan
corrected item-total correlation. Teknik ini bertujuan untuk menguji
apakah tiap item atau butir pernyataan benar-benar mampu
mengungkapkan yang akan diukur atau konsistensi internal tiap item
alat ukur dalam mengukur semua faktor. Penghitungan ini dilakukan
dengan menggunakan komputer seri statistik program SPSS 13.00
Sebagai kriteria pemilihan item berdasar pada korelasi item total
biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30 (Azwar, 1999). Item yang
memiliki koefisien korelasi minimal 0,30 diinterpretasikan sebagai
item yang memiliki daya diskriminasi tinggi dan dianggap
memuaskan, sedangkan item yang memiliki koefisien korelasi kurang
dari 0,30 diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya
diskriminasi rendah dan dianggap gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997). Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat
sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Sebuah alat ukur
dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto,
2002).
Pengujian validitas menggunakan content validity dan face validity.
Content validity adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana
kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang
diajarkan atau diskripsi masalah yang akan diteliti (mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur). Penelaahan harus
dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidang bersangkutan
dengan analisis rasional, atau dikenal dengan istilah penilaian oleh
ahlinya (expert judgement/professional judgement) (Azwar, 1997).
Face validity telah terpenuhi apabila penampilan tes telah meyakinkan
dan memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang hendak
diukur. Skala psikologi ini diperiksa oleh Dosen Pembimbing
(Nurgiyantoro, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar, 1997). Teknik yang digunakan untuk mengetahui
reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan teknik statistika,
yaitu menggunakan rumus Alpha Cronbach.
α = ⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−∑
YSD
XSD
kk
2
2
11
Keterangan :
k = Jumlah aitem yang valid
∑SD²X = Jumlah varians butir
SD²Y = Varians total
Uji reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik
formula Alpha dari program SPSS versi 13.00.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Membuat item-item skala Need for Love and Belongingness untuk diuji
cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik yang sama
dengan kelompok subjek sesungguhnya.
2. Melakukan uji coba.
3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas skala untuk mendapatkan butir-
butir item yang valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria, kemudian mengukur
aspek-aspek Need for Love and Belongingness dengan cara subjek mengisi
skala yang sudah diketahui kesahihan dan keandalannya.
5. Mentransformasi data mentah (raw score) teknik z-score, kemudian
mencari aspek mana yang memiliki nilai tertinggi untuk dijadikan aspek
yang dominan.
6. Menganalisis kecenderungan aspek dominan sesuai hipotesis dengan
teknik crosstabs chi-square untuk melihat perbedaan kecenderungan aspek
dominan Need for Love and Belongingness dengan perbedaan peran dan
jenis kelamin.
7. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
G. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah z-score dan crosstabs chi-square yang bertujuan untuk
mengungkap perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada rohaniwan dan kaum awam. Uji statistik dilakukan
dengan menggunakan SPSS versi 13.00.
Standar score atau angka standar mempunyai arti yang sangat penting
untuk membandingkan angka-angka dari beberapa variabel. Bilangan-bilangan
pada data mentah disebut juga dengan angka kasar (raw score). Angka kasar
tersebut jarang sekali dapat dibandingkan maka untuk dapat
membandingkannya kita perlu mengubah atau mentransformasikannya ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam persentil atau tepatnya ke dalam angka standar. Ada banyak angka
standar, tetapi yang menjadi sumber adalah apa yang disebut dengan z-score
atau bilangan-z (Hadi,2004). Z-score adalah suatu bilangan yang menunjukkan
seberapa jauh suatu nilai (X) menyimpang dari mean (X) dalam satuan SD.
Nilai standar dapat memberikan satuan ukur yang baku dan dapat digunakan
sebagai ukuran untuk membandingkan 2 gejala atau lebih (Winarsunu, 2006).
X – X
Ζ = SD
Keterangan : Ζ = angka standar X = angka kasar yang diketahui X = mean distribusi SD = standar deviasi angka standar
Tes signifikansi pada penelitian ini menggunakan tes dengan chi-kuadrat.
Tes ini bermaksud menguji apakah frekwensi yang diobservasi (fo) berbeda
secara signifikan dari frekwensi yang diharapkan (fh). Apabila harga χ²
ternyata = atau > dari harga kritis yang ditetapkan pada suatu taraf signifikansi
maka kita dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara fo dengan fh.
Apabila terjadi sebaliknya maka perbedaan tidak meyakinkan atau secara
statistik dianggap perbedaan karena kesalahan sampling (Hadi, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Perijinan Penelitian
Penulis mengurus surat perijinan untuk penelitian, sedangkan uji coba
alat ukur penelitan dilakukan dengan menyebarkan alat ukur kepada
rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan, serta awam laki-laki dan
awam perempuan. Surat permohonan ijin untuk penelitian dikeluarkan pada
tanggal 10 Maret 2007 dengan nomor 22a/D/KP/Psi/USD/III/07 oleh Dekan
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Guna
mengesahkan bahwa peneliti telah melakukan penelitian di wilayah kerja
Keuskupan Malang, khususnya kota Malang, maka pada tanggal 18 Maret
2007 dikeluarkan surat keterangan dengan nomor 039/Kep/USK/C/III/2007
oleh Uskup Malang.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih adalah kota Malang dengan pertimbangan bahwa
kota Malang telah memiliki lembaga pendidikan tinggi filsafat dan teologi
yang berdiri sejak tahun 1971. Jumlah ordo dan konggregasi di kota ini juga
termasuk banyak. Pada data Keuskupan Malang, kota Malang juga
merupakan kota yang memiliki paroki terbanyak, yaitu 9 paroki dari 29
paroki se-Keuskupan Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rohaniwan laki-laki
dan rohaniwan perempuan serta awam laki-laki dan awam perempuan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode teknik pengambilan sampel purposif (Purposive Sampling). Teknik
sampling ini dihitung berdasarkan perbandingan dan ciri-ciri subjek yang
telah ditentukan (Usman, 2000). Jumlah keseluruhan sampel adalah 112,
yang terdiri dari 28 rohaniwan laki-laki, 28 rohaniwan perempuan, 28 awam
laki-laki, dan 28 awam perempuan yang berusia 26-39 tahun.
4. Tahap Uji Coba Penelitian
a. Pelaksanaan uji coba
Pelaksanaan uji coba penelitian dilaksanakan pada rohaniwan dan
awam di kota Malang yang berlangsung selama 10 hari, mulai 12-21
Maret 2007. Penyebaran skala kepada rohaniwan dilakukan dengan
bantuan imam dan suster. Consuelo (1993) mengatakan sebagai
mahasiswa peneliti, biaya dan waktu adalah aspek penting yang harus
dipertimbangkan dalam memilih prosedur. Keuangan para mahasiswa
mungkin membatasi mereka untuk menyusun instrument. Lebih dari itu
semua peneliti, utamanya mahasiswa, umumnya memiliki waktu yang
singkat untuk menyelesaikan suatu penelitian. Jumlah subjek try-out dan
penelitian pun mengacu pada beberapa pertimbangan di atas dan
pertimbangan serta masukan dari dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Hasil Uji Coba Penelitian
Skala yang disebarkan dalam penelitian ini adalah 60 skala, namun yang
terisi dengn baik dan dapat digunakan untuk pengolahan selanjutnya hanya
50 skala. Terdiri dari 12 rohaniwan laki-laki, 12 rohaniwan perempuan, 14
awam laki-laki dan 12 awam perempuan. Uji coba ini dianalisis dengan
program SPSS versi 13.00.
1) Analisis Item
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh skor korelasi item total
yang bergerak antara -0,004 sampai dengan 0,678. Skor yang < 0,30
dianggap sebagai item yang gugur. Dari 60 butir item, 50 item
dinyatakan lolos, namun melalui penyeleksian lebih lanjut hanya 48
item yang dijadikan item skala penelitian dan 10 item dinyatakan
gugur karena memiliki korelasi item total yang kurang dari 0,30 yaitu
no 2, 4, 9, 19, 22, 36,37, 45, 48, 58.
2) Validitas
Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi, dimana pengujian validitas ini dilakukan dengan cara professional
judgement. Dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi
yaitu dengan melihat kesesuaian masing-masing item yang ada dalam
skala dengan aspek-aspek yang hendak diungkap seperti yang terdapat
di dalam blueprint. Hasil dari uji validitas isi yang dilakukan oleh
professional judgement adalah ada beberapa kalimat yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibetulkan dan beberapa item disesuaikan lagi dengan aspek dan
indikatornya.
3) Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur
yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas
skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program
SPSS versi 13.00. Skala need for love and belongingness memiliki
koefisien Alpha sebesar 0,933. Semua pengolahan data dilakukan dengan
program komputer SPSS versi 13.00. Pengukuran validitas dengan
corrected item-total yang sekaligus menghitung reliabilitas atau keandalan
tiap-tiap item skala need for love and belongingness menggunakan teknik
analisis Alpha Cronbach.
Hasil uji reliabilitas atau keandalan dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas Need for Love and Belongingness
Variabel α Keterangan Kategori Kesimpulan Need for Love
And Belongingness
0,933 α > Tabel Tinggi Reliabel
Berdasarkan kaidah reliabilitas menurut Guilford dan Frucher α=0,8-
±1,00 mempunyai korelasi yang tinggi, pada uji reliabilitas skala need for
love and belongingness didapatkan α= 0,933, dapat diartikan bahwa
instrumen penelitian yang dipergunakan ini sangat dapat dipercaya
(reliabel) dan sangat memiliki keandalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3
Sebaran Item Skala Need for Love and Belongingness
No. Aspek-aspek Indikator item
favorabel item
Unfavorabel ∑ %
1 keadaan
dimengerti secara
mendalam
keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan
sepenuhnya dengan segala karakter-karakter
uniknya.
24, 42, 45*, 49, 55
20, 21, 44, 54, 58* 10
16,67
2 diterima dengan sepenuh
hati
keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai
individualnya tanpa keterikatan emosional
dari pihak lain
12, 27, 28,
34, 57
11, 16, 30,
31, 53
10
16,67
3 Saling
percaya
keadaan dimana kedua belah pihak yang
berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian
yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai
satu sama lain.
9*, 25, 29,
35, 51
4*, 8, 46, 50,
52
10
16,67
4 Cinta yang Memberi
keadaan dimana manusia sebagai individu yang
memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang
mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan
siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku
2*, 13, 17,
18, 48*
3, 14, 23, 26,
39
10
16,67
5 Cinta yang Menerima
keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta
mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh
dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan
hidupnya.
1, 6, 10,
15, 59
5, 22*, 36*,
47, 56
10
16,67
6 Tidak ada rasa takut
Keadaan dimana individu dapat merasa senang,
tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
7, 19*, 33,
41, 60
32, 37*, 38,
40, 43
10
16,67
Jumlah 30 30 60 100
Keterangan : * = butir yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4
Sebaran item penelitian Skala Need for Love and Belongingness
No. Aspek-aspek Indikator item
favorabel item
Unfavorabel ∑ %
1 keadaan
dimengerti secara
mendalam
keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan
sepenuhnya dengan segala karakter-karakter
uniknya.
24, 42, 49(2), 55(36)
20, 21, 44, 54(31) 8
16,67
2 diterima dengan sepenuh
hati
keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai
individualnya tanpa keterikatan emosional
dari pihak lain
12, 27, 28,
34
11, 16, 30,
53(22)
8
16,67
3 Saling
percaya
keadaan dimana kedua belah pihak yang
berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian
yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai
satu sama lain.
25, 29, 35,
51(9)
8, 46, 50(4),
52(19)
8
16,67
4 Cinta yang Memberi
keadaan dimana manusia sebagai individu yang
memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang
mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan
siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku
13, 17, 18
3, 14, 23, 26,
39
8
16,67
5 Cinta yang Menerima
keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta
mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh
dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan
hidupnya.
1, 6, 10,
15, 59(45)
5, 47, 56(37)
8
16,67
6 Tidak ada rasa takut
Keadaan dimana individu dapat merasa senang,
tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
7, 33, 41,
60(48)
32, 38, 40,
43
8
16,67
Jumlah 24 24 48 100
Keterangan : ( ) = nomer item baru
Pada aspek 2 no 31 dan 57 dihapuskan untuk mencapai keseimbangan jumlah
item, pemilihan item yang dihilangkan atas dasar koefisien realibilitas yang paling
kecil dari seluruh item pada aspek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 21 - 31 Maret 2007.
Skala yang tersebar sebanyak 125 eksemplar dan yang kembali dengan
baik 112 eksemplar.
2. Pelaksanaan Skoring
Pelaksanaan skoring atau pemberian nilai untuk skala yang sudah
dijawab dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan.
Setelah penilaian pada seluruh data telah dilakukan, maka data siap untuk
dianalisis.
C. Hasil Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
Tabel 5
Statistik deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KDSM 112 11 29 21.17 3.753DDSH 112 10 32 22.63 4.516SP 112 13 30 20.73 3.433CYM 112 15 32 24.63 3.552CYMN 112 11 30 21.87 4.145TART 112 17 31 24.51 3.134Valid N (listwise) 112
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
Data kasar (raw score) total dari masing-masing aspek distandarkan
dahulu dengan cara ditransformasi pada bentuk z-score agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan
statistik non-parametrik yaitu teknik crosstabs-chi square. Ringkasan hasil
analisis data adalah sebagai berikut :
1. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan peran (rohaniwan-awam)
Tabel 6
PERAN * ASPEK Crosstabulation
3 4 18 11 13 7 562.7% 3.6% 16.1% 9.8% 11.6% 6.3% 50.0%
13 14 6 8 6 9 5611.6% 12.5% 5.4% 7.1% 5.4% 8.0% 50.0%
16 18 24 19 19 16 11214.3% 16.1% 21.4% 17.0% 17.0% 14.3% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
R WANOHANI
AWAM
PERAN
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMNASPEK
TART Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengeDD = Diter n sepenuSP = salin
= Cint beri = Cint erima
RT = Tidak ada rasa takut
Chi tabel
rti secara mendalam SH
ima dengag percaya
h hati
CYM CYMN
a yang mema yang men
TA
Tabel 7
Rangkaian analisis Chi-Square
Sig Keterangan Kesimpulan 21,108 15,09 0,001 Sig < 0,01 Signifikan
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau
dari perbedaan peran yang signifikan (chi=21,108/p=0,001< 0,01).
Dimana pada rohaniwan aspek yang dominan adalah aspek saling percaya,
sedangkan pada awam aspek yang paling dominan adalah diterima dengan
sepenuh hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan jenis kelamin (laki-laki–
perempuan)
Tabel 8
JK * ASPEK Crosstabulation
10 7 14 5 18 2 568.9% 6.3% 12.5% 4.5% 16.1% 1.8% 50.0%
6 11 10 14 1 14 565.4% 9.8% 8.9% 12.5% .9% 12.5% 50.0%
16 18 24 19 19 16 11214.3% 16.1% 21.4% 17.0% 17.0% 14.3% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
LAKI-LAKI
PE UANREMP
JK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMNASPEK
TART Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalamDDSH = Diterima dengan sSP = saling percaya CYM = Cinta yang membeCY = Cinta nerima TA = Tida takut
Tabel 9
Rangkaian analisis Chi-Square
Chi
epenuh hati
ri MN RT
yang mek ada rasa
tabel Sig Keterangan Kesimpulan 31,029 15,09 0,000 Sig < 0,01 Signifikan
yang
menerima, sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan.
Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar dalam
kemunculannya adalah cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut.
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau
dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=31,029/p=0,000< 0,01).
Dimana pada laki-laki aspek yang dominan adalah aspek cinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pr ase aspek pada rohaniwanosent laki-laki dan rohaniwan perempuan
Tabel 10
RJK * ASPEKR Crosstabulation
0 1 14 0 13 0 28.0% 1.8% 25.0% .0% 23.2% .0% 50.0%
3 3 4 11 0 7 28
5.4% 5.4% 7.1% 19.6% .0% 12.5% 50.0%
3 4 18 11 13 7 565.4% 7.1% 32.1% 19.6% 23.2% 12.5% 100.0%
Count% of TotalCount% of Total
Count% of Total
ROHANIWAN LAKI-LAKI
ROHANIWANEMPUANPER
RJK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMNASPEKR
TART Total
KeteranganKDSM DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SPCYCYMN = Cinta yang menerima TA
Rangkaian analisis Chi-Square
; = Keadaan dimengerti secara mendalam
= saling percaya M = Cinta yang memberi
RT = Tidak ada rasa takut
Tabel 11
Chi tabel Sig Keterangan Kesimpulan 4 0 Sig < 0,01 Signifikan 0,556 15,09 0,00
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness rohaniwan
ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=40,556/p=0,000<
0,01). Dimana pada rohaniwan laki-laki aspek yang dominan adalah aspek
saling percaya, sedangkan pada roha iwan perempuan aspek yang dominan
adalah cinta yang memberi.
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Prosentase aspek pada awam laki-laki dan awam perempuan
Tabel 12
AJK * ASPEKA Crosstabulation
10 6 0 5 5 2 2817.9% 10.7% .0% 8.9% 8.9% 3.6% 50.0%
3 8 6 3 1 7 285.4% 14.3% 10.7% 5.4% 1.8% 12.5% 50.0%
13 14 6 8 6 9 5623.2% 25.0% 10.7% 14.3% 10.7% 16.1% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
AWAM LAKI-LAKI
AWAM PEREMPUAN
AJK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMNASPEKA
TART Total
Keterangan ; KDSM DDSSP CYM = Cinta yang memberi CYMTART
C
= Keadaan dimengerti secara mendalam H = Diterima dengan sepenuh hati
= saling percaya
N = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Tabel 13
Rangkaian analisis Chi-Square
hi tabel Sig Keterangan Kesimpulan 15,09 0,007 Sig < 0,01 Signifikan 15,999
ana pada awam laki-laki aspek yang
dominan adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam, sedangkan
secara statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada keempat
hipotesis.
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness kaum
awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan
(chi=15,999/p=0,007<0,01). Dim
pada awam perempuan aspek yang dominan adalah diterima dengan
sepenuh hati.
Data-data analisis di atas kemudian menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan dimana peneliti menerima keempat hipotesis. Hasil analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
yang signifikan atas kecenderungan aspek dominan Need for Love and
Belongingness. Pada penelitian ini digunakan batasan usia dan daerah tempat
tinggal sebagai kontrol langsung, artinya peneliti melihat bahwa batasan usia
dan daerah tempat tinggal akan besar “mengotori” dalam melihat perbedaan
kecenderungan aspek dominan Need for Love and Belongingness.
Analisis chi-square melihat terlebih dahulu akan adanya signifikansi
perbedaan yang muncul, hal ini penting karena apabila ditemukan bahwa
perbedaan tersebut tidak signifikan maka maknanya adalah perbedaan tersebut
hanya kebetulan saja terjadi pada sampel dan tidak terdapat pada populasi.
Perbedaaan yang tidak signifikan dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam
pengambilan sampel atau sering disebut sampling error (Winarsunu,2006).
Pada statistik terdapat 2 alternatif teknik yang dapat digunakan untuk
mengetahui koefisien perbedaan antara 2 buah distribusi data atau lebih, yaitu
t-test dan chi-square.
Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut :
1.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and
belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan peran
(chi=21,108 ; sig p=0,001 < 0,01)
2.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and
belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan jenis
kelamin ( chi=31,029 ; sig p=0,000 < 0,01)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and
belongingness yang sangat signifikan antara rohaniwan laki-laki dan
rohaniwan perempuan ( chi=40,556 ; sig p=0,000 < 0,01)
ingness berdasarkan
per
4.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and
belongingness yang sangat signifikan antara awam laki-laki dan awam
perempuan ( chi=15,999 ; sig p=0,007 < 0,01)
Peneliti melihat perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love
and belongingness ini dipengaruhi oleh perbedaan peran dan jenis kelamin.
Dominasi aspek yang cenderung muncul dari masing-masing kelompok subjek
berbeda-beda. Perbedaan kecenderungan ini juga tidak menilai sebagai baik
dan buruk. Perbedaan kecenderungan yang muncul justru bertujuan untuk
memperjelas gambaran mengenai perbedaan kecenderungan munculnya aspek
tertentu secara dominan pada need for love and belong
bedaan peran dan jenis kelamin. Semua kelompok subjek membutuhkan
semua aspek need for love and belongingness akan tetapi terdapat perbedaan
pada kecenderungan aspek yang muncul secara dominan.
Pada rohaniwan aspek yang muncul secara dominan adalah saling percaya.
Keadaan ini menunjukkan harapan akan keadaan dimana kedua belah pihak
yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan
dan pertimbangan nilai satu sama lain. Apabila dilihat kembali fenomena yang
kerapkali muncul di masyarakat (yang telah menjadi keprihatinan awal bagi
peneliti) bahwa hubungan sosial yang akrab dengan lawan jenis sering
menjadi “bumerang” bagi rohaniwan antara lain dengan munculnya desas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
desus miring. Ketegangan dalam diri rohaniwan dapat menjelaskan akan
dominasi aspek saling percaya, bagi rohaniwan mereka hidup dalam karyanya
sebagai gembala bagi umatnya, maka rasa saling percaya yang besar
dibutuhkan sehingga proses pembinaan iman umat dapat berjalan dengan lebih
dinamis dan harmonis. Keadaan saling percaya akan mampu mengurangi
kecemasan mereka terhadap munculnya kabar-kabar negatif yang kerap
muncul atas relasi sosialnya, khususnya dengan lawan jenis. Para rohaniwan
karena panggilan dan tahbisan maupun kaul dalam arti tertentu disendirikan
dalam pangkuan umat Allah, tetapi bukan untuk dipisahkan dari umat atau
dari sesama manapun juga, melainkan untuk secara penuh terfokus pada
karya, yaitu tujuan mengapa Tuhan memanggil mereka (Hardawiryana, 1993).
Perlu disadari juga bahwa rohaniwan tidak akan mampu melayani sesama,
sea
i
sika
ndainya para rohaniwan tetap asing terhadap kehidupan serta situasi
sesama, maka keadaan saling percaya merupakan aspek penting dalam
perjalanan hidupnya.
Para rohaniwan ini adalah manusia biasa yang bisa jatuh kapan saja, Mgr.
Murwito mengatakan rohaniwan bagaikan bejana tanah liat yang mudah
pecah, maka untuk itu rohaniwan membutuhkan dukungan dari umat (HIDUP,
2007). Tidak banyak orang yang mampu menjawab panggilan selibat
sementara tuaian sangat banyak, umat bisa membantu rohaniwan melalu
p dan doa-doanya. Jangan sampai rohaniwan yang jumlahnya sedikit ini
terganggu, biarkanlah rohaniwan menjadi pekerja pilihan dan setiap doa yang
umat panjatkan dengan tulus akan menjadi peneguhan bagi para rohaniwan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada awam aspek yang memiliki kecenderungan muncul secara dominan
adalah aspek diterima dengan sepenuh hati. Hal ini menunjukkan harapan
individu akan keadaan yang mana seseorang mampu merasa diakui dan
dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain,
sehingga individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat tertentu
karena lingkungan di sekitarnya mampu bersikap menerima keberadaannya
dengan baik. Pada masa perkembangan dewasa awal, terutama kaitannya
dengan tugas perkembangan sosio-emosionalnya, kaum awam lebih
cenderung untuk memenuhi tugas-tugasnya dalam hal ini meninggalkan
rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri, bergabung menjadi
keluarga melalui pernikahan, dan menjadi orang tua. Tugas-tugas ini
membawa mereka pada suatu hubungan khusus antara dua individu dengan
penuh komitmen. Santrock (2002) mengemukakan juga bahwa apabila tugas-
tugas tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik maka akan memicu
munculnya rasa frustasi seperti kesendirian. Hal inilah yang memiliki
kemungkinan mendasari munculnya kecenderungan aspek diterima dengan
sepenuh hati secara dominan. Aspek diterima dengan sepenuh hati muncul
secara dominan pada need for love and belongingness awam. Hal ini dapat
mengindikasikan juga akan kecenderungan kaum awam dalam usahanya
memenuhi need for love and belongingness-nya, yang akan tampak baik pada
sikap, perilaku, maupun keyakinan (beliefs). Keadaan ini sesuai dengan teori
peranan (role theory) yang telah dijabarkan di atas bahwa perbedaan peran
akan menimbulkan perilaku dan sikap bahkan keyakinan (beliefs) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ber
angkan laki-laki tidak (Santrock, 2002). Hal ini berkaitan juga
den
beda maka demikian pula yang terjadi pada perbedaan peran rohaniwan
dan awam (Dayakisni, 2006).
Berkaitan kecenderungan pada individu laki-laki, antara lain kemampuan
mengekspresikan perasaan yang kurang dan sifat ego laki-laki yang tidak
ingin dianggap lemah, maka kecenderungan munculnya aspek cinta yang
menerima muncul dengan sangat kuat. Aspek ini menunjukkan harapan akan
keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta
mendapatkan cinta dan kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh
siapapun di lingkungan hidupnya. John Gray pada bukunya Truly Mars and
Venus mengatakan apabila wanita dapat menerima pasangannya dengan tulus
maka pria akan merasa diterima apa adanya sehingga dengan sendirinya dan
penuh kesadaran mereka akan memahami dan memenuhi kebutuhan wanita
(Femina, 2006). Lucy Sanna dalam bukunya How to Romance The Man You
Love-The Way He Wants You To memberikan gambaran alternatif hadiah yang
mampu mendapatkan sambutan sukacita dari pria, salah satunya yaitu dengan
mengatakan “aku mencintaimu” tanpa mengharapkan balasan darinya
(Femina,2004). Goldberg berpendapat bahwa perbedaan kritis antara laki-laki
dan perempuan telah menciptakan jarak yang besar dimana perempuan dapat
merasakan dan mengartikulasikan perasaan dan masalah mereka dengan
mudah sed
gan sifat laki-laki yang cenderung lebih tidak emosional, objektif , dan
dominan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kondisi tersebut di atas kemudian menghasilkan lapisan pelindung
maskulinitas yang bersifat bertahan dan kuat dalam mempertahankan pola
yang menghancurkan. Dengan kata lain, Goldberg percaya bahwa berjuta-juta
laki-laki membunuh dirinya sendiri dengan berjuang menjadi laki-laki “sejati”
(Santrock, 2002). Dari keseluruhan aspek-aspek need for love and
belongingness, aspek yang menonjol adalah cinta yang menerima. Sebagai
tambahan beberapa subjek sempat memberikan opini yang mendukung
pernyataan bahwa sebagai laki-laki mereka memang lebih suka menerima
daripada memberi.
Data statistik menunjukkan bahwa perempuan tidak memiliki
kecenderungan aspek dominan tertentu, akan tetapi aspek yang memiliki
prosentase paling tinggi pada kecenderungan dominasinya adalah cinta yang
memberi dan tidak ada rasa takut. Aspek cinta yang memberi menunjukkan
harapan akan keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta
atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi
dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku. Seorang psikolog
wanita (Giligan) mengatakan bahwa wanita memiliki tahap perkembangan
moral tersendiri. Salah satu tahapan itu adalah kebaikan sebagai pengorbanan
diri (Dariyo, 2006). Ajaran bijak yang menyatakan bahwa memikirkan
kebaikan saja tidak cukup jika tidak disertai usaha mewujudkannya menjadi
salah satu ciri prinsip hidupnya. Keadaan ini dapat dilihat secara nyata dimana
mereka mampu berkorban dari segi waktu, tenaga ataupun materi demi
kebaikan orang lain. Kadang-kadang perempuan dalam keadaan tertentu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersikap dependen dalam mengambil keputusan tertentu, ia harus memikirkan
efek samping terhadap keputusannya dan (karena faktor gender) seringkali
seorang perempuan lebih banyak mengorbankan kepentingannya. Miller
(dalam Santrock, 2002) juga menunjukkan kesimpulan hasil penelitiannya
dimana perempuan menggunakan sebagian besar hidupnya dalam keterlibatan
aktif perkembangan orang lain seperti membantu perkembangan emosional,
intelektual dan sosial. Aspek tidak ada rasa takut juga muncul secara menonjol.
Keadaan ini menunjukkan harapan individu akan keadaan yang mana individu
tersebut dapat merasa senang, tenang, dan aman ketika melakukan setiap
perilaku dimanapun individu tersebut berada. Hal ini tentu saja berkaitan juga
den
ebelumnya mengenai tugas perutusan yang dimiliki
apa
gan sifat dasar seorang perempuan dimana dalam ekspresi cinta perempuan
lebih menunjukkan pada kehangatan, ketakutan dan kesedihan
(Cancian&Gordon dalam Santrock, 2002).
Rohaniwan laki-laki memiliki kecenderungan aspek dominan saling
percaya pada need for love and belongingness. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan data mengenai kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness pada rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Keadaan
ini menunjukkan harapan akan keadaan dimana kedua belah pihak yang
berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan
pertimbangan nilai satu sama lain. Data ini menunjukkan bahwa sesuai
penjelasan pada paragraf s
bila dikaitkan dengan sifat khas jenis kelamin laki-laki tetap menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa rohaniwan laki-laki, memiliki kebutuhan akan aspek saling percaya
yang cenderung dominan.
Berbeda halnya dengan rohaniwan perempuan (rohaniwati). Dominasi
sifat-sifat dasar individu berjenis kelamin perempuan membawa mereka untuk
secara dominan cenderung pada aspek cinta yang memberi. Cinta memberi
merupakan keadaan dimana keadaan dimana manusia sebagai individu yang
memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya
dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku.
Apabila ditelaah lebih lanjut hal ini berkaitan pula dengan bentuk cinta agape
yang cenderung identik dengan kehidupannya sebagai rohaniwan.
Kecenderungan bentuk cinta agape yang muncul sebagai salah satu ciri peran
yang dimilikinya dan diperkuat oleh ciri khas jenis kelaminnya sebagai seorang
perempuan yang antara lain kebaikan sebagai pengorbanan diri telah
memunculkan kecenderungan aspek cinta yang memberi muncul secara
dominan pada need for love and belongingness-nya. Peran rohaniwan
perempuan dalam pengabdiannya kepada sesama dan didorong oleh semangat
pelayanan serta naluri keibuannya mampu memunculkan kecenderungan
dominasi aspek cinta yang memberi pada need for love and belongingness-nya.
Perbandingan data mengenai perbedaan kecenderungan aspek dominan
need for love and belongingness dilakukan juga pada kaum awam ditinjau dari
perbedaan jenis kelamin. Pada awam laki-laki kecenderungan aspek dominan
yang muncul adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam. Data ini
menunjukan harapan akan keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya. Awam
sebagai individu yang tidak mendapat pengaruh dari panggilan selibat (yang
identik dengan cinta agape) memiliki kecenderungan untuk lebih dipengaruhi
oleh ciri-ciri atau sifat-sifatnya sebagai seorang laki-laki. Hal ini sesuai dengan
teori peran dimana dikatakan peran seseorang tidak hanya menentukan perilaku
tetapi juga beliefs (keyakinan) dan sikap (Dayakisni dan Hudaniah, 2006).
Sifat-sifat khas individu berjenis kelamin laki-laki cenderung mengarah pada
ego laki-laki yang tidak ingin dianggap lemah, objektif dan memiliki
kecenderungan untuk bepikir dengan logika (Santrock, 2002), maka aspek
yang muncul secara dominan adalah keadaan dimengerti secara mendalam.
Berbeda dengan kecenderungan yang muncul pada awam perempuan.
Awam perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima
dengan sepenuh hati pada need for love and belongingness. Hal ini berkaitan
dengan sifat-sifat dasarnya sebagai individu yang berjenis kelamin perempuan
yang berkarakteristik antara lain penuh perasaan, feminin, lemah lembut,
sensitif terhadap kebutuhan orang lain, dan lain-lain (Santrock, 2002). Aspek
ini menunjukkan harapan akan keadaan ketika seseorang mampu merasadiakui
dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak
lain, sehingga individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat
tertentu karena lingkungan di sekitarnya mampu bersikap menerima
keberadaannya dengan baik. Munculnya aspek-aspek tersebut sebagai
kecenderungan yang dominan berkaitan dengan sifat-sifat dasar seorang
perempuan dimana mereka lebih lemah-lembut, bijaksana, religius, peka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap perasaan orang lain, mengungkapkan perasaan yang lembut,
tergantung, memiliki kebutuhan akan rasa aman yang besar. Selain itu hal ini
berkaitan dengan karakteristik stereotype perempuan, antara lain penuh
perasaan, feminin sensitif terhadap kebutuhan orang lain, dan lain-lain
(Santrock, 2002). Karakteristik yang menonjol terutama mengenai perasaan
dimana perempuan selalu dikaitkan dengan kemampuannya yang lebih peka
terhadap sesuatu atas dasar perasaan yang dimilikinya dapat menjelaskan
kecenderungan dominasi aspek diterima dengan sepenuh hati pada need for
love and belongingness awam perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data penelitian, serta
diperkuat dengan dasar teori yang telah dijabarkan, maka diperoleh suatu
kesimpulan berikut:
1. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan peran
(chi=21,108 ; sig p=0,001 < 0,01). Dimana pada rohaniwan aspek
yang dominan adalah aspek saling percaya (16,1%), sedangkan
pada kaum awam aspek yang dominan adalah aspek diterima
dengan sepenuh hati (12,5%).
2. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness yang sangat signifikan ditinjau perbedaan jenis
kelamin (chi=31,029 ; sig p=0,000 < 0,01). Dimana pada laki-laki
aspek yang dominan adalah aspek cinta yang menerima (16,1%),
sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan.
Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar adalah
cinta yang memberi dan aspek tidak ada rasa takut (12,5%).
3. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness yang sangat signifikan antara rohaniwan laki-laki
dan rohaniwan perempuan (chi=40,556 ; sig p=0,000 < 0,01).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rohaniwan laki-laki aspek yang muncul secara dominan adalah aspek
saling percaya (25%), sedangkan pada rohaniwan perempuan adalah
aspek cinta yang memberi (19,6%).
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and
belongingness yang sangat signifikan antara awam laki-laki dan awam
perempuan ( chi=15,999 ; sig p
8.
=0,007 < 0,01). Dimana awam laki-laki
a memunculkan perpaduan unik yang
me baran penjelasan mengenai perbedaan yang terjadi pada
kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang muncul
pada rohaniwan dan kaum awam.
aspek yang muncul secara dominan adalah aspek dimengerti secara
mendalam (16,1%), sedangkan pada awam perempuan aspek diterima
dengan sepenuh hati (12,5%).
Tugas-tugas rohaniwan memunculkan harapan-harapan tertentu dalam
masyarakat yang menuntut untuk dapat terpenuhi dengan baik. Akan tetapi
perbedaan peran yang terdapat pada masyarakat tidak dapat
mengesampingkan keberadaan individu sebagai pribadi yang tetap memiliki
sifat-sifat khas berdasarkan jenis kelamin tertentu. Kombinasi antara peran
dan jenis kelamin ini akhirny
mberikan gam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. SA
bagi peneliti lain yang tertarik dengan
perm
a.
ya mengenai latar belakang budaya dari
b.
need for love and
c. gkup yang lebih luas dan
dengan jumlah subjek yang lebih banyak.
RAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan
saran-saran sebagai berikut, khususnya
asalahan yang sama, antara lain :
Diharapkan pada penelitian selanjutnya diusahakan dalam lingkup
yang lebih luas dan mendetail, salah satunya dengan menambah
variabel kontrol, misaln
masing-masing individu.
Penelitian dapat lebih dilengkapi data kualitatif sehingga dapat
melihat secara lebih mendalam mengenai hal-hal yang mempengaruhi
perbedaan kecenderungan aspek dominan
belongingness pada rohaniwan dan awam.
Penelitian dapat dilakukan pada ruang lin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Albin, Rachelle Semmel.1986. Emosi : Bagaimana Mengenal, Menerima, dan Mengarahkannya. Yogyakarta : Kanisius.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Cetakan kedua belas. Azwar, Saifuddin.2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
--------------------.1999. .Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Penyusunan Skala Psikologi
okumen terorum Ordinis, Dokumentasi
--------------------.1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar. Baron, Robert A. & Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial jilid 1. Jakarta :
Penerbit Erlangga. Brigham, J.C.1991. Social Psychology. New York : Harper Collins
Publishers. Boeree, George. 2006. Dasar-dasar Psikologi Sosial. Yogyakarta :
Penerbit Prismashopie. Bruno, Frank J.1983. Adjusment &Personal Growth Seven
Pathways.(Second ed.). New York : John Wiley & Sons. Chaplin, J.P.1981. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
Consuelo,S.Sevilla, Jesus.A.Ochave, wila 6. Punsalan, Bella P. Regala, Gabriel G. Uriarte. 1993.Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia. (Terjemahan Alimuddin Tuwu)
Dariyo, Agoes.2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta :
PT. Gramedia Widiasarana. Dayakisni, Tri & Hudaniah. Psikologi Sosial.2006. Malang : Penerbitan
UMM.
D Konsili Vatikan II. 1993. Presbydan Penerangan KWI. Jakarta: Obor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jilid 14.1990. Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka.
Feist,Jess & Feist, Gregory J.1998. Theories of Personality. (Fourth ed.).
NY : Mc. Graw Hill Companies Inc.
EMINA no 19/XXXII. 6-12 Mei 2004.
EMINA no 31/XXXII. 29 Juli-4 Agustus 2004
FEMINA
hasa : Dr. A. Supratiknya. Jogjakarta : Kanisius.
. Jogjakarta : Kanisius.
ardawiryana, R.,SJ.1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta : OBOR
HIDUP n
: Duxbury Press, PWS Publishers.
an. Jakarta : Penerbit Erlangga.
ed.). New Jersey : Prentice Hall.
Kartono, K. & Dali G. 1987. Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya
Katekismus Gereja Katolik. 1995. Ende : Percetakan Arnoldus.
Koswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Penerbit PT.
.
F F
no 49/XXXIV.14 – 20 Desember 2006 Goble, Frank G.1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham
Maslow. Alih Ba Hadi, Sutrisno, MA. 2004. Metodologi Research.Jilid 3. Yogyakarta :
Penerbit ANDI Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku
H
o 7 tahun ke 61. 18 Februari 2007. Howell, David C.1982. Statistical Methods for Psychology. Boston,
Massachusetts Hulme, W.E. 2000. Kesepian (Sumber Ilham Yang Kreatif). Jakarta : Cipta
Loka Caraka . Hurlock, Elisabeth B. 2000. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidup Kanuk, L. & Schiffman, Leon G.2000. Consumer Behavior. (Seventh
Eresco
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kraeng, Thoby M.2000. Cinta Yang Memanusiakan. Ende :Penerbit Nusa Indah
Kumalasari, Klaudia Anita Putri. 2007. Motivasi Kerja Pada Mahasiswa
Yang Bekerja Di Yogyakarta Menurut Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. Skripsi.(Tidak diterbitkan).Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Maslow, Abraham. Hierarcy of Human Needs. www.google.com. Diakses
bulan April 2006.
jah Mada University Press.
: Kanisius.
.
Hidup. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sarwono gan.Cetakan 2. Jakarta : Gramedia
akarta : Kanisius.
T. Gramedia
Mc.Clelland, David C. 1985. Human Motivation. USA : Scott, Foresman
& Company. Nurgiyantoro, 2000. Statistik Terapan Untuk Ilmu-Ilmu sosial.
Yogyakarta: Gad Poerwadarminta, W.J.S.1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta :
Balai Pustaka. Prasetyo, F.Mardi.2001. Tugas Pembinaan Demi Mutu Hidup Bakti
(Tinjauan Psiko-Spiritual). Yogyakarta Riberu, J.1991. Dokumen Konsili Vatikan II (Tonggak Sejarah Pedoman
Arah). Dokpen Mawi. Jakarta : Obor Santrock, John. W. 1995. Life -Span Development : Perkembangan Masa
, S.W.1995. Psikologi Lingkun
Schultz, D.1991. Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Jogy
Sears, David O., dkk. 1991. Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga. Siegal, Sidney.1994. Statistik Non-Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta : P Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit CV
Alfabeta Usman, Husaini dan Akbar R Purnomo Setiady.2000. Pengantar
Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhamadiyah.
Ziegler, Daniel J. & Hjelle, Larry A. 1981. Personality Theories : Basic
Assumptions, Research, & Applications. London : Mc. Graw Hill International Book Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A
SKALA TRY-OUT NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS
Skala ini disusun sebagai instrument penelitian yang dilakukan untuk keperluan
penyusunan skripsi peneliti. Guna kepentingan tersebut, peneliti meminta bantuan para
responden untuk menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masing-
masing. Pada skala ini tidak ada jawaban yang benar dan salah, semua jawaban adalah
benar. Kerahasiaan jawaban akan terjamin sehingga responden tidak perlu merasa
khawatir kondisinya akan diketahui orang lain.
Atas bantuan dan kesungguhan responden, peneliti mengucapkan terima kasih.
♥ Petunjuk :
Baca dan pahamilah setiap pernyataan, kemudian nyatakanlah apakah isinya
sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ ) pada
kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
Hormat saya,
Maria Cynthya Dewi/ PSI-USD ל
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA NEED OF LOVE AND BELONGINGNESS Usia :
Peran :
Jenis Kelamin : ♂/ ♀
Berilah tanda pada jawaban yang sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini
dengan cara memberikan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO ITEM SS S TS STS
1. Ketika kondisi tubuh saya sedang tidak fit
saya berharap akan selalu ada teman-
teman/keluarga yang memberikan semangat.
2. Sebagai salah satu bentuk kasih saya selalu
berusaha menyapa dengan ramah orang-
orang yang saya jumpai.
3. Menurut saya, saya hanya perlu memberikan
perhatian pada orang lain apabila diminta
saja.
4. Saya akan bersikap cuek ketika gerak-gerik
saya diperhatikan orang layaknya orang
yang sedang dicurigai tanpa alasan yang
jelas.
5. Bukanlah hal yang penting untuk mendapat
perhatian lebih dari yang saya dapatkan
sekarang.
6. Mendapatkan kejutan yang membahagiakan
dari teman saya merupakan salah satu hal
yang saya nanti-nantikan.
7. Saya berharap dapat selalu merasa nyaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tenang ditempat saya beraktivitas, baik
dirumah maupun lingkungan sosial lainnya.
8. Saya tidak akan ambil pusing ketika melihat
teman-teman sedang berkumpul tanpa saya
dan tampak sedang membicarakan saya.
9. Saya mersa bahagia apabila saya dan teman-
teman saling percaya bahwa ketika kami
sedang mengalami musibah atau masalah
yang berat tidak akan saling mendukung dan
meninggalkan satu sama lain
10. Saya merasa bahagia apabila dimanapun
saya berada selalu mendapatkan dukungan
dari orang-orang di sekitar saya.
11. Bukanlah hal yang penting ketika orang-
orang di sekitar saya tidak cukup mengenal
saya dengan baik, meskipun kami tinggal
dalam satu rumah.
12. Saya merasa nyaman jika saya diperlakukan
seperti dalam keluarga sendiri ketika
berkumpul bersama teman-teman.
13. Saya merasa bahagia apabila saya dapat
melakukan sesuatu yang berguna bagi orang
lain.
14. Saya tidak suka mencampuri urusan orang
lain walaupun diminta oleh orang yang
bersangkutan sendiri.
15. Saya berharap teman-teman saya selalu ingat
akan hari ulang tahun saya.
16. Saya tidak akan mudah merasa bersalah
ketika kehadiran saya membubarkan
kelompok teman yang sedang berkumpul
17. Saya ingin dan suka apabila setiap saat dapat
menunjukkan kasih kita dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bentuk.
18. Saya bahagia ketika saya dapat membuat
orang lain bahagia.
19. Saya senang ketika saya dapat
mengemukakan pendapat-pendapat atau ide-
ide saya walaupun sifatnya bertentangan
dengan pendapat orang lain.
20. Saya cenderung bersikap acuh ketika teman-
teman belum dapat memahami apa yang
saya rasakan walaupun saya telah bercerita
berkali-kali.
21. Saya tidak peduli ketika saya ditentang keras
oleh keluarga atas pilihan-pilihan hidup saya
yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
22. Menurut saya bukan suatu masalah ketika
perhatian dan kasih yang saya berikan pada
orang lain lebih besar daripada yang saya
dapatkan.
23. Sebaiknya kita hanya menunjukkan
perhatian atau kasih pada orang yang telah
memperhatikan kita terlebih dahulu.
24. Saya lebih senang ketika dapat mengenali
dan bertanya mengenai perasaan atau
kondisi saya sebelum saya bercerita.
25. Saya merasa nyaman ketika saya dan teman-
teman terbiasa untuk menitipkan barang-
barang berharga satu sama lain, apabila
dibutuhkan, tanpa merasa khawatir.
26. Menurut saya berempati hanyalah perasaan
yang penting bagi orang-orang melankolis.
27. Saya senang ketika teman-teman selalu
menantikan kabar dari saya walaupun kami
sudah jarang bertemu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. Saya merasa nyaman dan senang ketika
teman-teman menjadi lupa waktu apabila
sudah bertemu dan berinteraksi dengan saya.
29. Saya berharap saya dan teman-teman dapat
saling memahami apabila ada hal-hal yang
tidak dapat kami ceritakan satu sama lain.
30. Saya tidak terlalu memusingkan apabila
teman-teman tidak betah untuk tinggal dan
berinteraksi dengan saya dalam jangka
waktu lebih dari 1 jam.
31. Ketika saya hadir di tengah-tengah teman
yang sedang berkumpul dan tiba-tiba saja
suasana berubah menajdi tegang saya akan
memilih untuk bersikap cuek.
32. Saya kurang tertarik pada kegiatan
kelompok, kelompok merupakan tempat
yang kurang menyenangkan bagi saya.
33. Kebersamaan yang harmonis adalah hal
yang penting dan merupakan saat-saat yang
menyenangkan dalam hidup saya.
34. Berbagai macam karakter adalah hakekat
unik dari manusia, hal ini sering
menimbulkan perbedaan penerimaan, maka
saya berharap dapat selalu diterima dengan
baik dimanapun saya berada.
35. Saya merasa senang apabila saya
mengetahui banyak hal rahasia pribadi
teman-teman saya atas cerita mereka sendiri.
36. Saya merasa senang ketika segala sesuatu
permasalahan saya pikirkan dan cari
pemecahannya sendirian.
37. Saya merasa nyaman apabila saya memilih
untuk tidak mengikuti keputusan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
walaupun harus menghadapi konfrontasi.
38. Saya merasa biasa saja ketika menceritakan
perihal kehidupan dan keluarga saya kepada
siapapun, walaupun saya tahu resiko
terburuknya.
39. Saya tidak suka berpikir terlalu mendetil
tentang perasaan orang lain.
40. Saya biasa menceritakan masalah saya
karena saya tidak peduli apabila hal itu akan
dijadikan bahan ejekan.
41. Suatu hal yang sangat membahagiakan
ketika saya dapat merasakan kasih melalui
interaksi yang baik dengan sesama.
42. Saya senang ketika lebih dari 2 orang teman
saya mengetahui dengan pasti hal-hal yang
saya sukai dan tidak.
43. Saya lebih nyaman apabila melakukan
aktivitas sendirian.
44. Bukanlah hal yang bermasalah ketika saya
harus mengalami konflik karena
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
45. Saya merasa nyaman ketika orang-orang di
sekitar saya mengetahui kebiasaan-
kebiasaan saya yang baik maupun buruk.
46. Suatu hal yang tidak mudah untuk mencari
“sandaran” ketika saya sedang merasa
tertekan.
47. Menurut saya merupakan hal yang
membuang waktu ketika seseorang harus
berusaha diterima oleh orang lain.
48. Saya senang jika dapat membantu teman
yang mengalami kesulitan.
49. Saya berharap teman-teman dapat mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alasan saya mengambil keputusan tertentu
tanpa harus saya jelaskan secara mendetil.
50. Bukanlah hal yang penting untuk
menceritakan masalah pribadi kepada teman
dan demikian juga sebaliknya.
51. Saya tidak segan-segan untuk menceritakan
masalah saya kepada banyak sahabat-
sahabat saya.
52. Menurut saya adalah hal yang biasa saja
ketika saya mengalami kesulitan menjalin
relasi dengan orang –orang di sekitar saya.
53. Saya tidak peduli ketika perhatian dan kasih
dari orang-orang di sekitar saya hanya
berasal dari rasa simpati mereka saja.
54. Saya tidak akan ambil pusing ketika teman-
teman salah mengerti atas apa yang saya
kemukakan.
55. Saya ingin teman-teman mudah mengetahui
apa yang saya rasakan tanpa saya harus
mengatakan secara jelas kepada mereka.
56. Menurut saya berusaha menjadi individu
yang lebih baik untuk mendapatkan
perhatian dan kasih dari orang-orang
disekitar saya merupakan hal yang
membuang-buang waktu saja.
57. Saya ingin dan suka apabila kehadiran saya
selalu ditunggu-tunggu oleh teman-teman
saya.
58. Saya akan mudah emosi apabila ada lawan
bicara yang berbeda pendapat dengan saya.
59. Saya berharap setiap saat dapat menerima
kasih dari siapapun, yang akan membuat
hidup saya terasa lebih hidup dan indah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60. Bagi saya dapat berbagi cerita tentang
kehidupan dan keluarga kepada teman-
teman adalah hal penting yang mampu
membuat kami lebih dekat dan saling
menguatkan pribadi masing-masing.
Periksalah lagi dengan teliti agar tidak ada item yang terlewatkan untuk dijawab
☺ Terima kasih dan semoga Tuhan memberkati ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B DATA TRY-OUT
i.1 i.2 i.3 i.5 i.6 i.7 i.8 i.9 i.10 i.11 i.12 i.13 i.14 i.15 i.16 i.17 s.1 4 2 3 1 4 4 3 3 3 2 1 4 3 1 2 4 s.2 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 2 4 4 1 2 2 s.3 3 3 2 3 4 2 3 1 3 3 3 3 4 1 3 2 s.4 3 3 2 3 4 2 4 1 4 4 3 3 2 1 4 2 s.5 3 2 2 4 4 2 3 1 3 2 4 2 2 2 2 4 s.6 3 3 2 4 4 2 3 1 3 4 3 1 2 1 4 2 s.7 3 3 2 2 3 2 4 1 2 3 3 2 2 1 4 2 s.8 3 4 2 3 4 2 3 1 3 2 1 2 2 2 4 3 s.9 3 3 2 3 4 2 4 1 3 3 3 3 2 1 3 2 s.10 3 4 4 4 3 2 3 1 4 3 3 3 4 2 3 1 s.11 4 2 3 2 1 1 3 1 3 2 4 3 4 2 3 1 s.12 3 3 2 4 3 2 3 1 4 3 3 3 2 1 3 2 s.13 3 4 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 2 2 3 s.14 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 s.15 2 3 1 2 4 2 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 s.16 2 3 1 1 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 1 3 s.17 4 4 1 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 s.18 1 3 1 2 4 1 2 2 4 2 4 4 4 4 1 1 s.19 1 4 1 1 4 1 2 1 4 2 3 4 4 4 1 2 s.20 1 3 1 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 1 4 s.21 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 s.22 2 4 1 1 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 1 4 s.23 3 3 2 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 2 3 2 s.24 2 3 1 2 4 2 1 2 3 2 4 3 4 3 1 1 s.25 3 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 3 s.26 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 s.26 4 3 2 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 2 2 4 s.27 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 s.28 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 s.29 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 s.30 4 3 1 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 1 4 s.31 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 s.32 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 s.33 4 3 1 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 s.34 3 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 s.35 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 s.36 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 s.37 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 s.38 2 3 2 4 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 2 s.39 2 3 2 4 4 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 4 s.40 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 s.41 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 s.42 3 3 2 3 2 1 2 3 4 2 3 2 1 3 1 4 s.43 4 2 3 1 4 4 3 3 3 2 1 4 3 1 2 4 s.44 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
i.1 i.2 i.3 i.5 i.6 i.7 i.8 i.9 i.10 i.11 i.12 i.13 i.14 i.15 i.16 i.17 s.45 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 s.46 4 3 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 s.47 3 3 2 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 s.48 2 3 3 2 4 1 2 1 4 2 4 2 2 3 2 2 s.59 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 s.50 2 3 2 4 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.18 i.19 i.20 i.21 i.22 i.23 i.24 i.25 i.26 i.27 i.28 i.29 i.30 i.31 i.32 i.33 s.1 4 2 2 2 2 1 1 3 3 4 3 3 4 1 2 4 s.2 4 4 3 3 3 1 2 3 3 2 4 1 3 2 2 4 s.3 4 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 s.4 4 3 3 3 4 1 1 3 3 3 3 1 2 3 4 3 s.5 4 2 2 1 4 2 3 3 4 2 3 1 2 3 2 3 s.6 4 3 3 3 3 1 1 3 4 3 3 2 2 3 4 4 s.7 3 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 s.8 4 4 2 3 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 4 3 s.9 4 3 3 4 4 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 s.10 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 1 3 3 4 s.11 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 3 3 2 1 3 4 s.12 3 3 3 4 4 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 s.13 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 s.14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 s.15 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 s.16 4 3 2 3 2 3 3 1 3 2 4 1 2 2 1 2 s.17 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 s.18 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 1 4 3 1 1 s.19 4 4 3 1 4 4 3 1 3 2 3 1 2 3 1 1 s.20 3 3 2 4 2 4 4 1 3 2 3 1 1 1 1 2 s.21 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 s.22 3 4 1 4 1 4 4 2 3 1 4 1 2 2 1 2 s.23 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 s.24 4 3 4 2 3 3 4 1 3 2 3 1 2 3 1 2 s.25 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 1 3 s.26 4 3 2 3 2 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 s.26 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 s.27 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 s.28 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 s.29 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 s.30 3 3 4 4 2 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 4 s.31 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 s.32 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 s.33 4 3 4 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 4 2 4 s.34 4 4 2 3 2 2 1 1 3 4 3 4 4 3 4 3 s.35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 s.36 3 3 2 4 2 1 2 1 4 3 4 3 3 3 4 3 s.37 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 s.38 2 3 2 1 4 1 3 1 2 1 1 2 1 3 1 2 s.39 4 3 4 3 4 3 3 1 2 3 4 2 4 4 3 2 s.40 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 s.41 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 s.42 2 3 3 3 4 3 2 1 2 2 1 2 2 4 1 3 s.43 4 3 3 1 4 3 1 3 3 4 3 2 4 4 3 2 s.44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.18 i.19 i.20 i.21 i.22 i.23 i.24 i.25 i.26 i.27 i.28 i.29 i.30 i.31 i.32 i.33
s.45 4 2 2 2 2 1 1 3 3 4 3 3 4 1 2 4
s.46 4 3 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 3 4 1 4 s.47 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 s.48 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 2 s.59 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 s.50 2 3 2 1 4 1 3 1 2 1 1 2 1 3 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.34 i.35 i.36 i.37 i.38 i.39 i.40 i.41 i.42 i.43 i.44 i.45 i.46 i.47 i.48 i.49 s.1 3 3 3 4 1 2 4 1 3 1 4 4 1 1 4 3 s.2 3 3 4 2 1 3 4 2 2 2 1 4 2 2 4 3 s.3 3 4 4 1 1 3 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 s.4 2 3 4 2 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 s.5 2 3 4 2 1 3 3 4 2 1 2 3 3 2 4 3 s.6 2 3 4 1 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 s.7 2 3 4 2 1 3 3 4 2 1 1 2 1 2 2 3 s.8 2 4 4 1 1 3 3 3 2 1 2 4 1 2 4 3 s.9 2 3 4 2 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 s.10 4 3 4 4 1 3 3 4 4 1 1 2 4 2 2 2 s.11 4 2 3 2 4 2 4 1 2 4 3 4 1 1 4 1 s.12 2 3 4 1 1 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 3 s.13 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 s.14 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 s.15 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 s.16 4 2 2 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 s.17 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 s.18 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 1 3 3 1 3 s.19 4 1 1 3 4 1 1 3 1 4 2 2 3 3 2 3 s.20 4 2 2 3 4 2 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 s.21 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 s.22 3 1 1 3 4 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 3 s.23 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 s.24 4 1 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 4 3 1 4 s.25 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 s.26 4 4 4 1 2 1 4 4 4 2 3 2 1 1 2 4 s.26 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 s.27 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 s.28 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 s.29 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 s.30 3 4 4 3 3 2 4 3 1 3 4 2 1 3 2 2 s.31 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 1 3 s.32 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 s.33 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 3 1 2 3 1 1 s.34 4 3 4 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 s.35 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 s.36 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 4 1 2 1 1 4 s.37 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 1 3 s.38 2 1 3 2 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 2 s.39 2 1 4 4 4 2 2 4 2 4 2 1 3 2 1 2 s.40 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 s.41 3 1 3 3 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 s.42 1 1 4 4 4 1 3 4 2 4 1 1 2 3 1 2 s.43 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 1 1 3 1 3 s.44 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
i.34 i.35 i.36 i.37 i.38 i.39 i.40 i.41 i.42 i.43 i.44 i.45 i.46 i.47 i.48 i.49
s.45 3 3 3 4 1 2 4 1 3 1 4 4 1 1 4 3
s.46 3 1 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 2 s.47 3 1 4 3 4 2 3 4 2 4 2 2 3 2 2 3 s.48 2 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 s.59 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 s.50 2 1 3 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.50 i.51 i.52 i.53 i.54 i.55 i.56 i.57 i.58 i.59 i.60 s.1 1 3 2 1 2 4 1 3 1 3 4 s.2 2 2 4 2 1 1 3 3 1 3 2 s.3 2 1 4 2 1 2 3 3 3 3 2 s.4 2 2 4 2 1 1 3 3 3 3 2 s.5 1 1 3 2 1 2 3 3 3 4 4 s.6 2 2 4 2 1 1 3 3 4 3 2 s.7 1 1 4 2 2 1 3 3 2 3 2 s.8 2 2 4 2 1 1 3 3 3 3 3 s.9 2 1 4 2 1 1 3 3 3 3 2 s.10 2 4 4 2 1 1 2 4 4 2 1 s.11 1 3 1 2 1 3 3 3 2 3 1 s.12 2 2 4 2 1 1 3 3 3 3 2 s.13 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 s.14 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 s.15 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 s.16 3 1 3 2 2 3 4 3 1 4 3 s.17 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 s.18 3 1 3 3 4 1 1 2 2 1 1 s.19 4 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 s.20 3 1 3 2 1 4 4 3 1 4 3 s.21 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 s.22 4 1 4 1 1 4 4 3 1 4 4 s.23 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 s.24 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 s.25 4 3 4 4 4 1 4 1 2 4 3 s.26 1 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 s.26 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 s.27 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 s.28 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 s.29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 s.30 3 1 2 4 2 4 3 1 3 3 4 s.31 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 s.32 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 s.33 3 1 1 3 1 3 4 1 4 4 4 s.34 2 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 s.35 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 s.36 1 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 s.37 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 s.38 2 2 2 2 1 1 3 1 4 1 2 s.39 2 2 4 2 4 2 2 1 4 4 4 s.40 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 s.41 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 s.42 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 4 s.43 1 3 2 1 2 4 1 3 1 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.50 i.51 i.52 i.53 i.54 i.55 i.56 i.57 i.58 i.59 i.60
s.44 3 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 s.45 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 s.46 4 2 4 3 3 2 4 2 3 4 4 s.47 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 4 s.48 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 2 s.49 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 3 s.50 2 2 1 1 1 2 3 1 4 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C
Reliability Case Processing Summary
50 100.00 .0
50 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.933 .932 60
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Summary Item Statistics
2.819 2.100 3.640 1.540 1.733 .127 60Item MeansMean Minimum Maximum Range
Maximum /Minimum Variance N of Items
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
166.18 608.110 .406 . .932166.02 622.387 .121 . .933167.00 610.408 .337 . .933166.40 617.469 .140 . .934165.48 611.847 .390 . .932166.82 599.865 .611 . .931165.86 597.184 .648 . .931166.98 595.040 .644 . .931165.62 625.138 .010 . .934166.08 598.402 .616 . .931165.94 605.772 .459 . .932166.02 606.306 .467 . .932165.90 607.765 .403 . .932166.64 601.051 .465 . .932166.58 598.371 .480 . .932166.12 598.924 .521 . .931165.80 607.224 .427 . .932165.56 612.660 .360 . .933166.08 625.585 -.004 . .934166.16 607.117 .423 . .932166.12 599.210 .552 . .931165.92 624.606 .006 . .935166.58 598.453 .488 . .932166.46 605.233 .349 . .933166.52 597.438 .540 . .931166.18 610.967 .404 . .932166.46 594.947 .669 . .931166.02 606.551 .514 . .932167.02 607.693 .394 . .932166.32 588.712 .678 . .930166.06 610.874 .376 . .932166.54 594.825 .512 . .931166.12 608.883 .392 . .932165.96 605.794 .463 . .932166.58 605.269 .389 . .932165.80 622.122 .054 . .935166.40 612.041 .287 . .933166.36 598.439 .431 . .932166.56 598.292 .615 . .931166.22 606.787 .404 . .932165.98 611.081 .349 . .933166.52 595.969 .655 . .931166.28 600.328 .435 . .932166.64 598.153 .513 . .931166.68 614.059 .206 . .934166.54 604.907 .352 . .933166.48 607.438 .431 . .932166.62 614.404 .186 . .934166.18 611.416 .391 . .932166.48 608.051 .370 . .932166.98 607.734 .408 . .932165.98 607.693 .376 . .932166.36 595.419 .659 . .931166.62 589.996 .617 . .931166.70 597.480 .498 . .932166.08 601.014 .539 . .931166.64 607.868 .390 . .932166.44 616.088 .174 . .934166.24 598.676 .555 . .931166.20 600.571 .511 . .932
item1item2item3item4item5item6item7item8item9item10tem11item12item13item14item15item16item17item18item19item20item21item22item23item24item25item26item27item28item29item30item31item32item33item34item35item36item37item38item39item40item41item42item43item44item45item46item47item48item49item50item51item52item53item54item55item56item57item58item59item60
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D Reliability (tanpa item gugur)
Case Processing Summary
50 100.00 .0
50 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.941 .942 50
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Summary Item Statistics
2.798 2.100 3.640 1.540 1.733 .126 50Item MeansMean Minimum Maximum Range
Maximum /Minimum Variance N of Items
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
136.96 550.488 .386 . .941137.78 552.624 .319 . .941136.26 553.298 .389 . .941137.60 540.286 .653 . .939136.64 539.133 .653 . .939137.76 536.023 .673 . .939136.86 540.368 .619 . .939136.72 546.532 .483 . .940136.80 546.694 .502 . .940136.68 547.447 .452 . .940137.42 542.126 .483 . .940137.36 541.174 .466 . .940136.90 540.378 .534 . .940136.58 548.289 .442 . .940136.34 554.147 .356 . .941136.94 550.262 .385 . .941136.90 542.051 .533 . .940137.36 539.582 .506 . .940137.24 547.492 .339 . .941137.30 541.724 .494 . .940136.96 551.958 .418 . .941137.24 537.288 .666 . .939136.80 546.939 .552 . .940137.80 549.959 .378 . .941137.10 530.051 .703 . .939136.84 553.811 .334 . .941137.32 537.855 .497 . .940136.90 551.439 .366 . .941136.74 545.625 .512 . .940137.36 546.684 .395 . .941137.14 539.143 .455 . .941137.34 543.004 .550 . .940137.00 549.551 .377 . .941136.76 554.268 .303 . .941137.30 536.704 .691 . .939137.06 541.323 .453 . .941137.42 537.596 .568 . .940137.32 547.038 .344 . .941137.26 549.829 .411 . .941136.96 551.835 .422 . .941137.26 550.278 .355 . .941137.76 549.900 .394 . .941136.76 551.125 .333 . .941137.14 537.184 .670 . .939137.40 531.469 .637 . .939137.48 536.867 .552 . .940136.86 543.429 .528 . .940137.42 548.861 .405 . .941137.02 540.591 .558 . .940136.98 542.183 .519 . .940
item1item3item5item6item7item8item10tem11item12item13item14item15item16item17item18item20item21item23item24item25item26item27item28item29item30item31item32item33item34item35item38item39item40item41item42item43item44item46item47item49item50item51item52item53item54item55item56item57item59item60
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E
KAIDAH RELIABILITAS MENURUT GUILFORD AND FRUCHER
Angka Realibilitas Keterangan 0,8 - ± 1,00 Tinggi
0,6 - 0,79 Agak tinggi 0,4-0,5 Sedang 0,2-0,3 Rendah
0,01-0,15 Tidak berarti Dikutip dari Consuelo( 1993 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F
SKALA NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS (PENELITIAN)
Skala ini disusun sebagai instrument penelitian yang dilakukan untuk keperluan
penyusunan skripsi peneliti. Guna kepentingan tersebut, peneliti meminta bantuan para
responden untuk menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masing-
masing. Pada skala ini tidak ada jawaban yang benar dan salah, semua jawaban adalah
benar. Kerahasiaan jawaban akan terjamin sehingga responden tidak perlu merasa
khawatir kondisinya akan diketahui orang lain.
Atas bantuan dan kesungguhan responden, peneliti mengucapkan terima kasih.
♥ Petunjuk :
Baca dan pahamilah setiap pernyataan, kemudian nyatakanlah apakah isinya
sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ ) pada
kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
Hormat saya,
Maria Cynthya Dewi/ PSI-USD ל
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Usia :
Peran :
Jenis Kelamin : ♂/ ♀
Berilah tanda pada jawaban yang sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini
dengan cara memberikan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO ITEM SS S TS STS
1. Ketika kondisi tubuh saya sedang tidak fit saya senang
jika akan selalu ada teman-teman/keluarga yang
memberikan semangat.
2. Saya lebih senang apabila teman-teman dapat mengerti
alasan saya mengambil keputusan tertentu tanpa harus
saya jelaskan secara mendetil.
3. Menurut saya, saya hanya perlu memberikan perhatian
pada orang lain apabila diminta saja.
4. Menurut saya bukanlah hal yang penting untuk
menceritakan masalah pribadi kepada teman dan
demikian juga sebaliknya.
5. Bukanlah hal yang penting untuk mendapat perhatian
lebih dari yang saya dapatkan sekarang.
6. Mendapatkan kejutan yang membahagiakan dari teman
saya merupakan salah satu hal yang saya nanti-
nantikan.
7. Saya bahagia ketika dapat selalu merasa nyaman dan
tenang ditempat saya beraktivitas, baik dirumah
maupun lingkungan sosial lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO ITEM SS S TS STS
8. Saya tidak akan ambil pusing ketika melihat teman-
teman sedang berkumpul tanpa saya dan tampak
sedang membicarakan saya.
9. Saya tidak segan-segan untuk menceritakan masalah
saya kepada banyak sahabat-sahabat saya.
10. Saya merasa bahagia apabila dimanapun saya berada
selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di
sekitar saya.
11. Bukanlah hal yang penting ketika orang-orang di
sekitar saya tidak cukup mengenal saya dengan baik,
meskipun kami tinggal dalam satu rumah.
12. Saya merasa nyaman jika saya diperlakukan seperti
dalam keluarga sendiri ketika berkumpul bersama
teman-teman.
13. Saya merasa bahagia apabila saya dapat melakukan
sesuatu yang berguna bagi orang lain.
14. Saya tidak suka mencampuri urusan orang lain
walaupun diminta oleh orang yang bersangkutan
sendiri.
15. Saya akan merasa sangat senang apabila teman-teman
saya selalu ingat akan hari ulang tahun saya.
16. Saya tidak akan mudah merasa bersalah ketika
kehadiran saya membubarkan kelompok teman yang
sedang berkumpul
17. Saya senang apabila setiap saat dapat menunjukkan
kasih kita dalam berbagai bentuk.
18. Saya bahagia ketika saya dapat membuat orang lain
bahagia.
19. Menurut saya adalah hal yang biasa saja ketika saya
mengalami kesulitan menjalin relasi dengan orang –
orang di sekitar saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO ITEM SS S TS STS
20. Saya cenderung bersikap acuh ketika teman-teman
belum dapat memahami apa yang saya rasakan
walaupun saya telah bercerita berkali-kali.
21. Saya tidak peduli ketika saya ditentang keras oleh
keluarga atas pilihan-pilihan hidup saya yang tidak
sesuai dengan harapan mereka.
22. Saya tidak peduli ketika perhatian dan kasih dari orang-
orang di sekitar saya hanya berasal dari rasa simpati
mereka saja.
23. Sebaiknya kita hanya menunjukkan perhatian atau kasih
pada orang yang telah memperhatikan kita terlebih
dahulu.
24. Saya merasa lebih senang ketika dapat mengenali dan
bertanya mengenai perasaan atau kondisi saya sebelum
saya bercerita.
25. Saya merasa nyaman ketika saya dan teman-teman
terbiasa untuk menitipkan barang-barang berharga satu
sama lain, apabila dibutuhkan, tanpa merasa khawatir.
26. Menurut saya berempati hanyalah perasaan yang
penting bagi orang-orang melankolis.
27. Saya senang ketika teman-teman selalu menantikan
kabar dari saya walaupun kami sudah jarang bertemu.
28. Saya merasa nyaman dan senang ketika teman-teman
menjadi lupa waktu apabila sudah bertemu dan
berinteraksi dengan saya.
29. Saya berharap saya dan teman-teman dapat saling
memahami apabila ada hal-hal yang tidak dapat kami
ceritakan satu sama lain.
30. Saya tidak terlalu memusingkan apabila teman-teman
tidak betah untuk tinggal dan berinteraksi dengan saya
dalam jangka waktu lebih dari 1 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO ITEM SS S TS STS
31. Saya tidak akan ambil pusing ketika teman-teman salah
mengerti atas apa yang saya kemukakan.
32. Saya kurang tertarik pada kegiatan kelompok,
kelompok merupakan tempat yang kurang
menyenangkan bagi saya.
33. Kebersamaan yang harmonis adalah hal yang penting
dan merupakan saat-saat yang menyenangkan dalam
hidup saya.
34. Berbagai macam karakter adalah hakekat unik dari
manusia, hal ini sering menimbulkan perbedaan
penerimaan, maka saya berharap dapat selalu diterima
dengan baik dimanapun saya berada.
35. Saya merasa senang apabila saya mengetahui banyak
hal rahasia pribadi teman-teman saya atas cerita mereka
sendiri.
36. Saya ingin teman-teman mudah mengetahui apa yang
saya rasakan tanpa saya harus mengatakan secara jelas
kepada mereka.
37. Menurut saya berusaha menjadi individu yang lebih
baik untuk mendapatkan perhatian dan kasih dari orang-
orang disekitar saya merupakan hal yang membuang-
buang waktu saja.
38. Saya merasa biasa saja ketika menceritakan perihal
kehidupan dan keluarga saya kepada siapapun,
walaupun saya tahu resiko terburuknya.
39. Saya tidak suka berpikir terlalu mendetil tentang
perasaan orang lain.
40. Saya biasa menceritakan masalah saya karena saya
tidak peduli apabila hal itu akan dijadikan bahan ejekan.
41. Suatu hal yang sangat membahagiakan ketika saya
dapat merasakan kasih melalui interaksi yang baik
dengan sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO ITEM SS S TS STS
42. Saya senang ketika lebih dari 2 orang teman saya
mengetahui dengan pasti hal-hal yang saya sukai dan
tidak.
43. Saya lebih nyaman apabila melakukan aktivitas
sendirian.
44. Bukanlah hal yang bermasalah ketika saya harus
mengalami konflik karena kesalahpahaman dalam
berkomunikasi.
45. Saya berharap setiap saat dapat menerima kasih dari
siapapun, yang akan membuat hidup saya terasa lebih
hidup dan indah.
46. Suatu hal yang tidak mudah untuk mencari “sandaran”
ketika saya sedang merasa tertekan.
47. Menurut saya merupakan hal yang membuang waktu
ketika seseorang harus berusaha diterima oleh orang
lain.
48. Bagi saya dapat berbagi cerita tentang kehidupan dan
keluarga kepada teman-teman adalah hal penting yang
mampu membuat kami lebih dekat dan saling
menguatkan pribadi masing-masing.
Periksalah lagi dengan teliti agar tidak ada item yang terlewatkan untuk dijawab
☺ Terima kasih dan semoga Tuhan memberkati ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G
DATA PENELITIAN
i.1 i.2 i.3 i.5 i.6 i.7 i.8 i.9 i.10 i.11 i.12 i.13 i.14 i.15 i.16 i.17 s.1 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 3 1 4 2 s.3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 4 2 4 2 2 4 s.4 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 1 3 1 4 2 s.5 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 1 4 2 s.6 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 1 2 2 2 4 3 s.7 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.8 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 3 3 4 2 3 1 s.9 4 1 3 1 4 1 3 1 3 2 4 3 4 2 3 1
s.10 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.11 3 3 3 3 4 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.12 4 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 1 3 1 s.13 4 1 3 1 4 1 3 1 2 2 4 3 4 2 2 1 s.14 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 s.15 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 1 3 3 2 3 2 s.16 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 3 2 3 2 s.17 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 3 2 4 2 s.18 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 4 3 1 4 2 s.19 4 2 3 2 4 4 3 1 4 3 1 2 2 1 4 2 s.20 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 4 2 3 1 s.21 4 3 3 3 4 2 4 2 2 4 2 4 4 1 2 2 s.22 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.23 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 1 4 2 s.24 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 3 3 4 2 3 1 s.25 4 1 3 1 4 1 3 1 3 2 4 3 4 2 3 1 s.26 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 1 3 3 2 3 2 s.26 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 3 2 3 2 s.27 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 s.28 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 s.29 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 s.30 3 2 4 3 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 1 4 s.31 2 3 4 3 1 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 s.32 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 s.33 4 2 4 1 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 s.34 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 s.35 2 3 4 4 2 1 2 1 3 2 4 2 4 3 2 2 s.36 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 s.37 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 s.38 2 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 1 1 2 s.39 3 2 4 2 2 1 4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 s.40 4 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 4 s.41 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 s.42 3 3 4 2 1 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.1 i.2 i.3 i.5 i.6 i.7 i.8 i.9 i.10 i.11 i.12 i.13 i.14 i.15 i.16 i.17 s.43 4 2 2 2 2 3 4 2 2 4 3 4 4 1 2 3 s.44 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 1 2 2 s.45 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 3 s.46 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 s.47 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 s.48 2 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 s.49 1 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 s.50 4 4 1 2 4 3 1 4 1 3 4 1 1 2 1 1 s.51 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 s.52 2 2 4 3 1 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 s.53 2 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 1 1 2 s.54 3 2 4 2 2 1 4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 s.55 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 3 s.56 2 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 1 1 2 s.57 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 s.58 2 3 3 2 3 3 4 2 1 4 3 4 4 3 1 3 s.59 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 s.60 1 3 4 4 1 1 2 2 1 2 4 4 4 4 1 1 s.61 1 3 4 3 2 1 2 1 2 2 3 4 4 4 1 2 s.62 1 4 3 1 3 4 4 2 1 3 3 3 3 3 1 4 s.63 3 3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 s.64 2 3 3 1 4 3 3 1 1 4 3 4 4 4 1 4 s.65 3 3 3 2 3 3 3 1 2 4 4 4 3 2 3 2 s.66 2 4 3 4 1 2 1 2 1 2 4 3 4 3 1 1 s.67 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 2 s.68 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 s.69 3 3 4 3 4 1 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 s.70 2 4 3 2 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 1 3 s.71 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 s.72 4 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 s.73 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 s.74 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 s.75 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 s.76 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 2 s.77 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 s.78 4 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 s.79 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 2 2 3 s.80 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 s.81 2 3 3 2 3 3 4 2 1 4 3 4 4 3 1 3 s.82 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 s.83 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 s.84 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 s.85 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 s.86 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 s.87 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.1 i.2 i.3 i.5 i.6 i.7 i.8 i.9 i.10 i.11 i.12 i.13 i.14 i.15 i.16 i.17 s.88 4 2 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 4 2 1 4 s.89 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 s.90 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 s.93 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 s.94 3 4 4 1 1 3 4 3 3 4 4 3 3 1 4 3 s.95 4 3 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 s.96 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 s.97 4 2 4 4 1 1 4 2 2 3 3 4 3 2 2 4 s.98 2 4 3 1 1 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 s.99 4 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 4 2 2 3
s.100 4 3 3 2 3 1 4 1 2 2 1 2 3 3 1 1 s.101 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 s.102 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 2 2 3 s.103 4 3 4 1 4 1 4 2 2 2 1 2 3 3 1 1 s.104 1 4 4 2 1 2 4 2 2 1 3 3 3 2 1 3 s.105 4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 3 s.106 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 s.107 4 3 4 1 1 2 3 3 2 4 4 4 4 3 2 2 s.108 3 3 3 4 2 2 4 2 1 4 2 3 4 2 1 3 s.109 3 3 4 2 1 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 s.110 4 2 4 3 2 2 4 2 2 4 3 4 4 2 2 4 s.111 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 s.112 4 3 4 1 1 2 3 3 2 4 4 4 4 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.18 i.19 i.20 i.21 i.22 i.23 i.24 i.25 i.26 i.27 i.28 i.29 i.30 i.31 i.32 i.33 s.1 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.2 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.3 4 3 2 1 2 2 4 3 4 2 3 4 2 1 4 4 s.4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.5 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 s.6 4 4 2 3 2 2 4 3 3 1 2 4 2 1 4 4 s.7 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.8 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 1 4 4 s.9 1 1 1 3 2 2 4 3 1 1 3 4 2 1 1 3
s.10 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.11 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 4 3 2 1 3 4 s.12 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 1 3 3 s.13 1 1 1 4 2 2 4 3 1 2 4 3 2 1 1 3 s.14 4 3 3 3 1 2 4 4 3 2 3 4 1 2 3 3 s.15 4 3 3 3 1 2 4 3 3 2 4 3 1 2 3 3 s.16 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 3 4 s.17 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 3 4 s.18 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.19 3 1 4 4 2 2 2 4 1 3 2 3 1 1 1 3 s.20 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 s.21 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 4 s.22 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.23 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 s.24 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 1 4 4 s.25 1 1 1 3 2 2 4 3 1 1 3 4 2 1 1 3 s.26 4 3 3 3 1 2 4 3 3 2 4 3 1 2 3 3 s.26 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 3 4 s.27 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.28 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 s.29 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 s.30 2 3 3 3 3 4 2 1 4 2 1 3 2 3 4 3 s.31 4 4 3 1 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 s.32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 s.33 4 4 4 4 3 4 1 1 4 2 2 4 3 3 4 4 s.34 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 s.35 4 4 2 3 2 4 1 4 4 2 3 3 1 3 4 4 s.36 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 s.37 2 1 2 1 1 3 2 1 4 1 1 3 1 1 4 3 s.38 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 4 3 s.39 4 2 2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 1 3 3 4 s.40 4 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 s.41 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 s.42 4 2 3 2 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 s.43 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 s.44 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.18 i.19 i.20 i.21 i.22 i.23 i.24 i.25 i.26 i.27 i.28 i.29 i.30 i.31 i.32 i.33 s.45 4 1 3 3 1 2 3 3 1 4 3 3 1 2 1 4 s.46 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 s.47 3 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 4 3 s.48 3 3 3 3 3 1 3 4 2 4 3 3 2 1 3 2 s.49 2 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 1 4 s.50 2 4 1 1 1 4 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 s.51 2 2 2 1 2 3 2 1 4 1 1 3 1 1 4 3 s.52 4 4 4 3 2 4 2 1 4 3 4 3 4 4 4 2 s.53 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 4 3 s.54 4 2 2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 1 3 3 4 s.55 4 1 3 3 1 2 3 3 1 4 3 3 1 2 1 4 s.56 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 4 3 s.57 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 s.58 4 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 2 3 s.59 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 s.60 4 3 3 2 3 4 1 2 3 2 3 4 2 4 4 4 s.61 4 3 3 1 1 4 1 1 3 2 3 4 2 3 4 3 s.62 3 3 2 4 2 3 1 1 3 2 3 3 2 1 2 4 s.63 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 s.64 3 4 1 4 1 3 1 2 4 1 4 4 2 1 1 4 s.65 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 s.66 4 1 4 2 2 4 1 1 4 2 3 4 1 3 3 3 s.67 4 2 3 2 2 4 2 2 4 2 3 3 2 3 4 3 s.68 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 s.69 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 s.70 4 4 1 4 2 3 1 1 4 2 3 3 2 1 1 3 s.71 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 s.72 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 s.73 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 s.74 4 4 3 3 3 4 3 2 1 2 3 4 4 3 4 4 s.75 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 s.76 4 2 3 2 2 4 2 2 4 2 3 3 2 3 4 3 s.77 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 s.78 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 s.79 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 s.80 4 4 3 3 3 4 3 2 1 2 3 4 4 3 4 4 s.81 4 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 2 3 s.82 4 4 3 3 3 4 3 2 1 2 3 4 4 3 4 4 s.83 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 s.84 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 s.85 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 s.86 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 s.87 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 s.88 3 2 4 4 3 3 1 2 4 1 3 4 2 2 2 2 s.89 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.18 i.19 i.20 i.21 i.22 i.23 i.24 i.25 i.26 i.27 i.28 i.29 i.30 i.31 i.32 i.33 s.90 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 s.91 4 1 4 3 3 3 1 2 4 2 3 3 2 1 2 2 s.92 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 4 s.93 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 s.94 3 3 2 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 2 3 s.95 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 s.96 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 s.97 3 2 4 3 3 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 2 s.98 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 2 4 s.99 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3
s.100 4 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 s.101 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 s.102 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 s.103 3 2 4 4 2 4 2 2 2 4 3 4 2 1 2 4 s.104 3 4 3 2 4 2 2 1 4 3 3 3 2 2 2 4 s.105 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2 2 4 3 s.106 4 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 s.107 4 2 4 4 3 4 2 1 4 3 4 3 4 3 4 4 s.108 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 s.109 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 s.110 4 2 4 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 s.111 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 s.112 4 2 4 4 3 4 2 1 4 3 4 3 4 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.34 i.35 i.36 i.37 i.38 i.39 i.40 i.41 i.42 i.43 i.45 i.46 i.47 i.48 s.1 3 4 2 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.2 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 1 1 4 3 2 s.4 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.5 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.6 2 4 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.7 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.8 4 3 1 2 1 3 3 3 4 2 2 2 4 2 s.9 4 2 3 3 4 2 1 3 2 3 1 3 1 1
s.10 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.11 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 2 s.12 4 2 4 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 2 s.13 4 2 3 3 4 2 1 3 2 3 1 3 1 1 s.14 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 2 s.15 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 4 2 2 s.16 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 4 2 2 s.17 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.18 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.19 2 3 3 1 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 s.20 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.21 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 2 s.22 3 4 2 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.23 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.24 4 3 1 2 1 3 3 3 4 2 2 2 4 2 s.25 4 2 3 3 4 2 1 3 2 3 1 3 1 1 s.26 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 4 2 2 s.26 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 4 2 2 s.27 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.28 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 s.29 3 1 3 2 1 2 3 4 2 2 2 2 2 3 s.30 1 1 1 2 4 1 4 3 2 4 4 1 2 3 s.31 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 2 2 1 3 s.32 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 s.33 3 1 2 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 s.34 3 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 2 s.35 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 1 3 3 s.36 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 1 3 3 2 s.37 2 1 2 3 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 s.38 2 1 1 3 1 2 2 3 1 1 2 1 3 2 s.39 4 2 2 1 3 1 4 4 2 2 2 1 2 1 s.40 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 1 2 1 s.41 2 3 2 1 4 2 4 3 2 2 3 2 3 2 s.42 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 s.43 2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 s.44 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 1 4 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.34 i.35 i.36 i.37 i.38 i.39 i.40 i.41 i.42 i.43 i.45 i.46 i.47 i.48 s.45 3 3 2 2 1 1 4 1 3 2 3 4 3 1 s.46 3 4 2 3 1 3 3 3 2 2 1 3 1 2 s.47 3 1 4 2 3 4 2 4 4 2 2 4 3 3 s.48 2 2 4 3 4 4 1 2 4 3 3 1 2 2 s.49 4 1 3 3 3 2 2 4 1 1 1 4 2 3 s.50 2 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2 1 1 1 s.51 2 1 1 3 1 1 2 3 1 1 2 1 3 2 s.52 2 1 2 2 4 2 4 4 2 3 4 4 3 2 s.53 2 1 1 3 1 2 2 3 1 1 2 1 3 2 s.54 4 2 2 1 3 1 4 4 2 2 2 1 2 1 s.55 3 3 2 2 1 1 4 1 3 2 3 4 3 1 s.56 2 1 1 3 1 2 2 3 1 1 2 1 3 2 s.57 4 2 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 s.58 4 2 3 4 4 2 4 3 3 1 4 4 3 3 s.59 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 s.60 3 2 1 1 3 2 4 3 2 3 4 1 3 3 s.61 4 1 2 2 4 1 3 3 1 3 4 1 3 3 s.62 4 2 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 4 3 s.63 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 s.64 3 1 4 4 4 2 4 3 3 1 3 4 4 4 s.65 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 s.66 4 1 1 1 3 1 4 3 3 4 4 1 4 3 s.67 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 s.68 4 2 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 s.69 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 s.70 3 2 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 3 3 s.71 4 1 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 s.72 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 2 3 s.73 4 2 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 s.74 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 4 s.75 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 s.76 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 s.77 4 1 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 s.78 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 2 3 s.79 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 s.80 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 4 s.81 4 2 3 4 4 2 4 3 3 1 4 4 3 3 s.82 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 4 s.83 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 s.84 4 2 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 s.85 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 s.86 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 3 s.87 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 s.88 3 4 4 3 3 2 3 4 1 1 3 3 1 3 s.89 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
i.34 i.35 i.36 i.37 i.38 i.39 i.40 i.41 i.42 i.43 i.45 i.46 i.47 i.48 s.90 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 3 3 3 3 s.91 4 3 3 4 3 2 4 4 2 1 3 4 2 3 s.92 4 3 3 4 2 2 4 4 3 1 4 3 1 2 s.93 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 3 3 4 3 s.94 4 4 4 3 2 1 3 3 3 1 3 3 2 1 s.95 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 s.96 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 s.97 3 4 4 4 4 2 3 4 2 1 3 3 1 3 s.98 2 3 2 3 3 1 3 4 2 3 2 3 2 3 s.99 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s.100 4 1 2 4 3 2 3 3 1 4 3 4 2 3 s.101 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 s.102 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 s.103 4 1 1 3 3 2 3 3 1 4 3 4 1 3 s.104 2 3 2 3 3 1 4 3 2 4 2 3 2 3 s.105 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 s.106 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 s.107 4 1 2 4 4 1 4 4 3 2 1 4 2 4 s.108 4 4 2 1 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 s.109 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 s.110 3 3 3 3 3 2 3 4 2 1 3 3 2 3 s.111 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 s.112 4 1 2 4 4 1 4 4 3 2 1 4 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN H
NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
1 2 3 4 5 6 Z-1 Z-2 Z-3 Z-4 Z-5 Z-6 DOM P-JK
s.1 19 21 22 23 22 24 -0.578 -0.36 0.3694 -0.458 0.0323 -0.162 3 1 s.2 18 20 21 23 24 24 -0.844 -0.581 0.078 -0.458 0.5148 -0.162 5 1 s.3 16 21 21 24 21 23 -1.377 -0.36 0.078 -0.176 -0.209 -0.482 3 1 s.4 18 18 21 23 24 24 -0.844 -1.024 0.078 -0.458 0.5148 -0.162 5 1 s.5 20 19 21 21 22 22 -0.312 -0.803 0.078 -1.021 0.0323 -0.801 3 1 s.6 17 15 22 22 23 24 -1.111 -1.688 0.3694 -0.739 0.2736 -0.162 3 1 s.7 19 20 21 23 22 24 -0.578 -0.581 0.078 -0.458 0.0323 -0.162 3 1 s.8 21 21 24 23 19 24 -0.045 -0.36 0.952 -0.458 -0.691 -0.162 3 1 s.9 16 20 16 17 21 22 -1.377 -0.581 -1.379 -2.147 -0.209 -0.801 5 1
s.10 19 20 21 22 22 24 -0.578 -0.581 0.078 -0.739 0.0323 -0.162 3 1 s.11 19 21 21 21 23 23 -0.578 -0.36 0.078 -1.021 0.2736 -0.482 5 1 s.12 20 22 21 22 22 22 -0.312 -0.138 0.078 -0.739 0.0323 -0.801 3 1 s.13 17 22 14 17 20 21 -1.111 -0.138 -1.961 -2.147 -0.45 -1.12 2 1 s.14 19 15 23 24 21 22 -0.578 -1.688 0.6607 -0.176 -0.209 -0.801 3 1 s.15 19 16 20 24 24 22 -0.578 -1.467 -0.213 -0.176 0.5148 -0.801 5 1 s.16 20 20 21 24 24 23 -0.312 -0.581 0.078 -0.176 0.5148 -0.482 5 1 s.17 19 20 21 24 24 23 -0.578 -0.581 0.078 -0.176 0.5148 -0.482 5 1 s.18 19 20 20 21 23 24 -0.578 -0.581 -0.213 -1.021 0.2736 -0.162 5 1 s.19 20 15 20 17 24 17 -0.312 -1.688 -0.213 -2.147 0.5148 -2.396 5 1 s.20 20 20 21 23 22 24 -0.312 -0.581 0.078 -0.458 0.0323 -0.162 3 1 s.21 17 22 22 25 24 24 -1.111 -0.138 0.3694 0.1056 0.5148 -0.162 5 1 s.22 19 21 22 23 22 24 -0.578 -0.36 0.3694 -0.458 0.0323 -0.162 3 1 s.23 20 19 21 21 22 22 -0.312 -0.803 0.078 -1.021 0.0323 -0.801 3 1 s.24 21 21 24 23 19 24 -0.045 -0.36 0.952 -0.458 -0.691 -0.162 3 1 s.25 16 20 16 17 21 22 -1.377 -0.581 -1.379 -2.147 -0.209 -0.801 5 1 s.26 19 16 20 24 24 22 -0.578 -1.467 -0.213 -0.176 0.5148 -0.801 5 1 s.26 20 20 21 24 24 23 -0.312 -0.581 0.078 -0.176 0.5148 -0.482 5 1 s.27 19 20 21 22 22 24 -0.578 -0.581 0.078 -0.739 0.0323 -0.162 3 1 s.28 21 25 24 25 21 25 -0.045 0.5259 0.952 0.1056 -0.209 0.1567 3 1 s.29 21 23 21 26 18 23 -0.045 0.083 0.078 0.3871 -0.933 -0.482 4 2 s.30 20 18 18 22 14 28 -0.312 -1.024 -0.796 -0.739 -1.898 1.1141 6 2 s.31 20 31 22 27 21 30 -0.312 1.8543 0.3694 0.6687 -0.209 1.7523 2 2 s.32 23 25 21 24 21 24 0.4877 0.5259 0.078 -0.176 -0.209 -0.162 2 2 s.33 21 25 21 32 26 31 -0.045 0.5259 0.078 2.0765 0.9974 2.0714 4 2 s.34 21 26 20 27 20 29 -0.045 0.7473 -0.213 0.6687 -0.45 1.4332 6 2 s.35 19 18 24 28 15 27 -0.578 -1.024 0.952 0.9502 -1.657 0.7949 3 2 s.36 18 23 21 26 20 23 -0.844 0.083 0.078 0.3871 -0.45 -0.482 4 2 s.37 13 10 13 20 12 18 -2.177 -2.795 -2.252 -1.302 -2.38 -2.077 4 2 s.38 11 10 13 19 13 18 -2.709 -2.795 -2.252 -1.584 -2.139 -2.077 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
1 2 3 4 5 6 Z-1 Z-2 Z-3 Z-4 Z-5 Z-6 DOM P-JK
s.39 18 23 19 26 14 28 -0.844 0.083 -0.505 0.3871 -1.898 1.1141 6 2 s.40 19 24 18 28 17 24 -0.578 0.3044 -0.796 0.9502 -1.174 -0.162 4 2 s.41 20 21 22 22 17 25 -0.312 -0.36 0.3694 -0.739 -1.174 0.1567 3 2 s.42 21 24 18 29 21 25 -0.045 0.3044 -0.796 1.2318 -0.209 0.1567 4 2 s.43 19 21 22 23 22 24 -0.578 -0.36 0.3694 -0.458 0.0323 -0.162 3 2 s.44 20 21 19 23 22 27 -0.312 -0.36 -0.505 -0.458 0.0323 0.7949 6 2 s.45 18 21 21 25 24 27 -0.844 -0.36 0.078 0.1056 0.5148 0.7949 6 2 s.46 23 19 21 15 23 17 0.4877 -0.803 0.078 -2.71 0.2736 -2.396 1 2 s.47 20 20 21 22 21 25 -0.312 -0.581 0.078 -0.739 -0.209 0.1567 6 2 s.48 24 24 22 20 19 22 0.7541 0.3044 0.3694 -1.302 -0.691 -0.801 1 2 s.49 18 32 18 24 27 23 -0.844 2.0757 -0.796 -0.176 1.2386 -0.482 2 2 s.50 19 19 21 15 19 18 -0.578 -0.803 0.078 -2.71 -0.691 -2.077 3 2 s.51 12 11 14 19 12 17 -2.443 -2.574 -1.961 -1.584 -2.38 -2.396 4 2 s.52 23 25 19 29 18 27 0.4877 0.5259 -0.505 1.2318 -0.933 0.7949 4 2 s.53 11 10 13 19 13 18 -2.709 -2.795 -2.252 -1.584 -2.139 -2.077 4 2 s.54 18 23 19 26 14 28 -0.844 0.083 -0.505 0.3871 -1.898 1.1141 6 2 s.55 23 19 21 15 23 17 0.4877 -0.803 0.078 -2.71 0.2736 -2.396 1 2 s.56 11 10 13 19 13 18 -2.709 -2.795 -2.252 -1.584 -2.139 -2.077 4 2 s.57 26 26 24 28 25 28 1.2869 0.7473 0.952 0.9502 0.7561 1.1141 1 3 s.58 22 24 17 25 24 23 0.2212 0.3044 -1.087 0.1056 0.5148 -0.482 5 3 s.59 28 28 26 27 29 29 1.8198 1.1901 1.5346 0.6687 1.7211 1.4332 1 3 s.60 20 22 21 29 11 26 -0.312 -0.138 0.078 1.2318 -2.622 0.4758 4 3 s.61 18 21 18 27 13 25 -0.844 -0.36 -0.796 0.6687 -2.139 0.1567 4 3 s.62 24 23 17 23 23 24 0.7541 0.083 -1.087 -0.458 0.2736 -0.162 1 3 s.63 26 29 23 28 28 28 1.2869 1.4115 0.6607 0.9502 1.4799 1.1141 5 3 s.64 20 22 18 27 26 21 -0.312 -0.138 -0.796 0.6687 0.9974 -1.12 5 3 s.65 23 26 21 23 23 27 0.4877 0.7473 0.078 -0.458 0.2736 0.7949 6 3 s.66 22 20 18 27 13 24 0.2212 -0.581 -0.796 0.6687 -2.139 -0.162 4 3 s.67 21 20 18 27 16 24 -0.045 -0.581 -0.796 0.6687 -1.415 -0.162 4 3 s.68 26 26 24 28 25 28 1.2869 0.7473 0.952 0.9502 0.7561 1.1141 1 3 s.69 24 28 24 28 23 25 0.7541 1.1901 0.952 0.9502 0.2736 0.1567 2 3 s.70 23 23 18 26 25 21 0.4877 0.083 -0.796 0.3871 0.7561 -1.12 5 3 s.71 24 27 22 28 24 26 0.7541 0.9687 0.3694 0.9502 0.5148 0.4758 2 3 s.72 23 28 24 26 26 28 0.4877 1.1901 0.952 0.3871 0.9974 1.1141 2 3 s.73 26 26 24 28 25 28 1.2869 0.7473 0.952 0.9502 0.7561 1.1141 1 3 s.74 25 24 23 26 26 24 1.0205 0.3044 0.6607 0.3871 0.9974 -0.162 1 3 s.75 25 26 24 26 26 29 1.0205 0.7473 0.952 0.3871 0.9974 1.4332 6 3 s.76 21 20 18 27 16 24 -0.045 -0.581 -0.796 0.6687 -1.415 -0.162 4 3 s.77 24 27 22 28 24 26 0.7541 0.9687 0.3694 0.9502 0.5148 0.4758 2 3 s.78 23 28 24 26 26 28 0.4877 1.1901 0.952 0.3871 0.9974 1.1141 2 3 s.79 22 27 23 28 23 26 0.2212 0.9687 0.6607 0.9502 0.2736 0.4758 2 3 s.80 25 24 23 26 26 24 1.0205 0.3044 0.6607 0.3871 0.9974 -0.162 1 3 s.81 22 24 17 25 24 23 0.2212 0.3044 -1.087 0.1056 0.5148 -0.482 5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
1 2 3 4 5 6 Z-1 Z-2 Z-3 Z-4 Z-5 Z-6 DOM P-
JK s.82 25 24 23 26 26 24 1.0205 0.3044 0.6607 0.3871 0.9974 -0.162 1 3 s.83 22 22 18 23 21 24 1.2869 1.2869 0.7473 0.952 0.9502 0.7561 1 3 s.84 26 26 24 28 25 28 1.2869 0.7473 0.952 0.9502 0.7561 1.1141 1 3 s.85 27 28 28 30 25 28 1.5534 1.1901 2.1172 1.5133 0.7561 1.1141 3 4 s.86 29 30 27 31 30 27 2.0862 1.6329 1.8259 1.7949 1.9624 0.7949 1 4 s.87 28 28 28 28 28 24 1.8198 1.1901 2.1172 0.9502 1.4799 -0.162 3 4 s.88 21 22 19 25 21 22 -0.045 -0.138 -0.505 0.1056 -0.209 -0.801 4 4 s.89 29 28 28 29 25 29 2.0862 1.1901 2.1172 1.2318 0.7561 1.4332 3 4 s.90 27 28 26 28 28 23 1.5534 1.1901 1.5346 0.9502 1.4799 -0.482 1 4 s.91 18 26 17 25 24 22 -0.844 0.7473 -1.087 0.1056 0.5148 -0.801 2 4 s.92 25 28 20 26 25 24 1.0205 1.1901 -0.213 0.3871 0.7561 -0.162 2 4 s.93 28 27 27 31 27 24 1.8198 0.9687 1.8259 1.7949 1.2386 -0.162 3 4 s.94 27 27 21 22 22 22 1.5534 0.9687 0.078 -0.739 0.0323 -0.801 1 4 s.95 29 26 30 29 25 27 2.0862 0.7473 2.6999 1.2318 0.7561 0.7949 3 4 s.96 27 29 28 27 25 30 1.5534 1.4115 2.1172 0.6687 0.7561 1.7523 3 4 s.97 21 24 21 24 21 24 -0.045 0.3044 0.078 -0.176 -0.209 -0.162 2 4 s.98 19 24 18 21 18 25 -0.578 0.3044 -0.796 -1.021 -0.933 0.1567 2 4 s.99 21 23 19 25 24 26 -0.045 0.083 -0.505 0.1056 0.5148 0.4758 5 4
s.100 19 18 15 25 22 24 -0.578 -1.024 -1.67 0.1056 0.0323 -0.162 4 4 s.101 23 27 23 27 25 27 0.4877 0.9687 0.6607 0.6687 0.7561 0.7949 2 4 s.102 24 26 23 28 28 30 0.7541 0.7473 0.6607 0.9502 1.4799 1.7523 6 4 s.103 19 19 15 24 22 25 -0.578 -0.803 -1.67 -0.176 0.0323 0.1567 6 4 s.104 19 23 19 23 15 27 -0.578 0.083 -0.505 -0.458 -1.657 0.7949 6 4 s.105 23 25 20 27 23 28 0.4877 0.5259 -0.213 0.6687 0.2736 1.1141 6 4 s.106 26 27 23 29 25 30 1.2869 0.9687 0.6607 1.2318 0.7561 1.7523 6 4 s.107 22 28 15 28 25 28 0.2212 1.1901 -1.67 0.9502 0.7561 1.1141 2 4 s.108 23 24 21 25 19 27 0.4877 0.3044 0.078 0.1056 -0.691 0.7949 6 4 s.109 24 24 22 27 19 27 0.7541 0.3044 0.3694 0.6687 -0.691 0.7949 6 4 s.110 20 24 19 26 23 22 -0.312 0.3044 -0.505 0.3871 0.2736 -0.801 4 4 s.111 23 27 23 27 25 27 0.4877 0.9687 0.6607 0.6687 0.7561 0.7949 2 4 s.112 22 28 15 28 25 28 0.2212 1.1901 -1.67 0.9502 0.7561 1.1141 2 4
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Min 11 10 13 15 11 17 Max 29 32 30 32 30 31 Mean 21,17 22,63 20,73 24,63 21,87 24,51 SD 3,753 4,516 3,433 3,552 4,145 3,134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
HASIL OLAH DATA DAN ANALISIS
A. Descriptives Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation KDSM 112 11 29 21.17 3.753 DDSH 112 10 32 22.63 4.516 SP 112 13 30 20.73 3.433 CYM 112 15 32 24.63 3.552 CYMN 112 11 30 21.87 4.145 TART 112 17 31 24.51 3.134 Valid N (listwise) 112
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
B. Crosstabs 1. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan peran (rohaniwan-awam)
PERAN * ASPEK Crosstabulation
3 4 18 11 13 7 562.7% 3.6% 16.1% 9.8% 11.6% 6.3% 50.0%
13 14 6 8 6 9 5611.6% 12.5% 5.4% 7.1% 5.4% 8.0% 50.0%
16 18 24 19 19 16 11214.3% 16.1% 21.4% 17.0% 17.0% 14.3% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
ROHANIWAN
AWAM
PERAN
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMN TARTASPEK
Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chi-Square Tests
21.108a 5 .00122.268 5 .000
5.667 1 .017
112
Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 8.00.
a.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan peran yang signifikan (chi=21,108/p=0,001< 0,01). Dimana pada rohaniwan aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada awam aspek yang paling dominan adalah diterima dengan sepenuh hati. 2. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan jenis kelamin (laki-laki – perempuan)
JK * ASPEK Crosstabulation
10 7 14 5 18 2 568.9% 6.3% 12.5% 4.5% 16.1% 1.8% 50.0%
6 11 10 14 1 14 565.4% 9.8% 8.9% 12.5% .9% 12.5% 50.0%
16 18 24 19 19 16 11214.3% 16.1% 21.4% 17.0% 17.0% 14.3% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMN TARTASPEK
Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
31.029a 5 .00035.644 5 .000
.758 1 .384
112
Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 8.00.
a.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=31,029/p=0,000< 0,01). Dimana pada laki-laki aspek yang dominan adalah aspek cinta yang menerima, sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan. Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar dalam kemunculannya adalah cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prosentase aspek pada rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan
RJK * ASPEKR Crosstabulation
0 1 14 0 13 0 28.0% 1.8% 25.0% .0% 23.2% .0% 50.0%
3 3 4 11 0 7 28
5.4% 5.4% 7.1% 19.6% .0% 12.5% 50.0%
3 4 18 11 13 7 565.4% 7.1% 32.1% 19.6% 23.2% 12.5% 100.0%
Count% of TotalCount% of Total
Count% of Total
ROHANIWAN LAKI-LAKI
ROHANIWANPEREMPUAN
RJK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMN TARTASPEKR
Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
40.556a 5 .00054.064 5 .000
.039 1 .844
56
Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1.50.
a.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=40,556/p=0,000< 0,01). Dimana pada rohaniwan laki-laki aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada rohaniwan perempuan aspek yang dominan adalah cinta yang memberi. Apabila persen expected count lebih dari 20% (50%), maka untuk memperkuat signifikansi chi digunakan perhitungan likelihood ratio (p=0,000<0,01) (Howell, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Prosentase aspek pada awam laki-laki dan awam perempuan
AJK * ASPEKA Crosstabulation
10 6 0 5 5 2 2817.9% 10.7% .0% 8.9% 8.9% 3.6% 50.0%
3 8 6 3 1 7 285.4% 14.3% 10.7% 5.4% 1.8% 12.5% 50.0%
13 14 6 8 6 9 5623.2% 25.0% 10.7% 14.3% 10.7% 16.1% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of Total
AWAM LAKI-LAKI
AWAM PEREMPUAN
AJK
Total
KDSM DDSH SP CYM CYMN TARTASPEKA
Total
Keterangan ; KDSM = Keadaan dimengerti secara mendalam DDSH = Diterima dengan sepenuh hati SP = saling percaya CYM = Cinta yang memberi CYMN = Cinta yang menerima TART = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
15.999a 5 .00718.939 5 .002
1.593 1 .207
56
Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (66.7%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 3.00.
a.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada kaum awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=15,999/p=0,007<0,01). Dimana pada awam laki-laki aspek yang dominan adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam, sedangkan pada awam perempuan aspek yang dominan adalah diterima dengan sepenuh hati. Apabila persen expected count lebih dari 20% (66,7%), maka untuk memperkuat signifikansi chi digunakan perhitungan likelihood ratio (p=0,002<0,01) (Howell, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN J
DATA TAMBAHAN MENGENAI KEUSKUPAN MALANG 1. Alasan peneliti memilih lokasi di kota Malang
a. Banyaknya pemeluk Agama Katolik di kota Malang ini.
b. Banyaknya Paroki di Keuskupan Malang.
c. Banyaknya Ordo atau Konggregasi yang berkarya di kota Malang ini,
terutama yang bergerak dalam bidang pendidikan, pembimbingan dan
pembinaan dalam retret.
: Batas Keuskupan Malang
: Batas antara Regio Barat dan
Timur
5. Paroki Ijen 6. Paroki Kayutangan 7. Paroki Celaket 8. Paroki Blimbing 9. Paroki Kesatrian 10. Paroki Langsep 11. Paroki Tidar 12. Paroki Janti 14. Paroki Kepanjen
4. Paroki Batu
19. Paroki Pamekasan
2. Paroki Pandaan
13. Paroki Lodalem
15. Paroki Purworejo
16. Paroki Tumpang
25. Paroki Banyuwangi 26. Paroki Curah Jati 27. Paroki Genteng 28. Paroki Tanggul
24. Paroki Jember
23. Paroki Bondowoso
22. Paroki Situbondo
21. Paroki Probolinggo
17. Paroki Lumajang
20. Paroki Sumenep
3. Paroki Lawang
1. Paroki Pasuruan
18. Paroki Bangkalan
Peta: Posisi Paroki2 yang ada di Keuskupan Malang
Keadaan kota Malang yang mempunyai batas–batas seperti di atas, membuat
posisi kota Malang sebagai kota yang menghubungkan berbagai kota yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan bagian dari Keuskupan Malang, sehingga kota Malang juga menjadi
daerah central di Keuskupan Malang.
2. Kota Malang sebagai bagian Keuskupan Malang
Kota Malang di dalam Hierarki Gereja Katolik merupakan Bagian dari
Keuskupan Malang, yang terbagi atas 2 (dua) Regio yaitu Regio Barat dan
Timur yang terdiri dari 28 Paroki.
Dengan rincian sebagai berikut : No. Gereja / Paroki No. Gereja / Paroki
A. Regio Barat B. C. Regio Timur
1. Paroki Bangkalan 20. Paroki Banyuwangi
2. Paroki Batu 21. Paroki Bondowoso
3. Paroki Blimbing 22. Paroki Curahjati
4. Paroki Celaket 23. Paroki Genteng
5. Paroki Ijen (katedral) 24. Paroki Jember
6. Paroki Kayutangan 25. Paroki Probolinggo
7. Paroki Kepanjen 26. Paroki Lumajang
8. Paroki Kesatrian 27. Paroki Situbondo
9. Paroki Langsep 28. Paroki Tanggul
10. Paroki Lawang
11. Paroki Lodalem
12. Paroki Pamekasan
13. Paroki Pandaan
14. Paroki Pasuruan
15. Paroki Purworejo
16. Paroki Sumenep
17. Paroki Tidar
18. Paroki Tumpang
19. Paroki Janti
Sumber : Keuskupan Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Ordo atau Konggregasi dari Biarawan yang berkarya di kota Malang : No. Ordo / Konggregasi Berkarya dlm Bidang
1. Konggregasi Murid² Tuhan (CDD) Pendidikan, Retret
2. Konggregasi Misi (CM) Paroki, Pendidikan, Retret
3. Konggregasi Pasionis (CP) Retret
4. Ordo Karmel (O,Carm) Paroki, Pendidikan
5. Praja (Pr) Paroki, Pendidikan
6. Serikat Jesuit (SJ) Pembinaan
7. Serikat Sabda Allah (SVD) Paroki, Pambinaan
Sumber : Keuskupan Malang
• Ordo atau Konggregasi dari Biarawan yang berkarya di kota Malang : No. Ordo / Konggregasi Berkarya dlm Bidang
1. Konggregasi Murid² Tuhan (CDD) Pendidikan
2. Budi Mulia (BM) Pendidikan
3. Konggregasi Pasionis (CP) Pendidikan, Retret
4. Ordo Karmel (O,Carm) Pembimbingan, retret
5. Bunda Hati Kudus (BHK) Pembimbingan, Rumah Istirahat
6. Lembaga Sekulir (ALMA) Pembimbingan, Rumah Tangga
7. Serikat Sabda Allah (SVD) Pendidikan
Sumber : Keuskupan Malang
• Ordo atau Konggregasi dari Biarawati yang berkarya di kota Malang : No. Ordo / Konggregasi Berkarya dlm Bidang
1. Abdi Kristus (AK) Pendidikan, Asrama
2. Agustines (OSA) Rumah Sakit
3. Biarawati Ordo Karmel (O,Carm) Pendoa
4. Hermanas Karmelites (H,Carm) Pembimbingan
5. Konggregasi Pasionis (CP) Rumah Sakit, Retret
6. Lembaga Sekulir (ALMA) Pendidikan
7. Misericordia (MISC) Rumah Sakit, retret
8. Ordo Santa Ursula (OSU) Pendidikan
9. Puteri Karmel Retret
10. Puteri Kasih (PK) Poliklinik
11. Suster-suster Abdi Roh Kudus (SSpS) Poliklinik, Retret
12. Sang Timur (PIJ) Pendidikan
13. Santa Perwan Maria (SPM) Pendidikan
14. Suster Fransiskan (OSF) Pendidikan
15. Suster Pengikut Yesus (CIJ) Pendidikan
Sumber : Keuskupan Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN K
KEUSKUPAN MALANG
I. DATA KURIA A. USKUP : MGR HERMAN JOSEPH
SAHADAT PANDOYOPUTRO, O.CARM “In Verbo Veritatis Evangelii” (Dalam Firman Kebenaran Injil, Kol 1:5)
Tempat dan tanggal lahir : Magelang, 23 April 1939 Tahbisan Imam : 2 Agustus 1970 Pemilihan menjadi Uskup : 7 Juni 1989 Tahbisan Uskup : Malang, 3 September 1989 Alamat : Jl. Guntur 2, Malang 65112 Telp. : (0341) 362524, 359636 Faks. : (0341) 323744
Email : [email protected] ; [email protected]
B. VIKARIS JENDERAL : P. Laurentius Heru Susanto, Pr. Alamat : Jl. Guntur 2, Malang 65112 Telp. : (0341) 355039 Faks. : (0341) 323744 Email : [email protected] C. VIKARIS EPISKOPAL : P. Agustinus Girin, O.Carm
Alamat : Jl. PB. Sudirman No. 15, Tanggul 68155
Telp. : (0336) 441348 Faks. : - D. VIKARIS YUDISIAL : P. Alfonsus Tjatur Raharso, Pr. Alamat : Jl. Bend. Sigura-gura Barat, No.2,
Malang 65146 Telp. : (0341) 567378 Faks. : (0341) 567378 Email : [email protected] E. SEKRETARIS : P. Heribertus Supriyadi, Pr. Alamat : Jl. Guntur 2, Malang 65112 Telp : (0341) 362524 Faks. : (0341) 323744 Email : [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. EKONOM : P. Emmanuel Wahyu Widodo
Alamat : Jl. Bromo 24, Malang 65112 (kantor)
Jl. Guntur 2, Malang 65112 (rumah) Telp : (0341) 353237 (Bromo) (0341) 362524 (Guntur) Faks. : (0341) 323 744 (Guntur) Email : [email protected] II. JUMLAH (tahun 2003)
A. PENDUDUK : 14.743.310 B. UMAT : 86.574
III. IMAM DIOSESAN, IMAM TAREKAT, BRUDER/FRATER, SUSTER YANG ADA
A. IMAM DIOSESAN WISMA/PERWAKILAN UNIO : Jl. J.A. Suprapto 75, Malang 65112 Telp. : (0341) 324615 JUMLAH : 27
B. TAREKAT KLERIKAL (IMAM) : CDD, CM, CP, O.CARM, SVD JUMLAH : 117
C. TAREKAT LAIKAL (BRUDER/FRATER) : BM, BHK JUMLAH : 114
D. TAREKAT LAIKAL (SUSTER) : AK (ADSK), CIJ, CP, OSA, O.CARM, OSU, PIJ, PK, SPM, SSpS, Misc, H.CARM, P.KARM, HK
JUMLAH : 337
E. TAREKAT SEKULAR : ALMA JUMLAH : 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. PAROKI-PAROKI 1. AMBULU
Nama / Pelindung: St. Paulus Buku Baptis : Sejak tahun 2005
Sebelumnya di Paroki Jember Alamat : Jl.Candradimuka 4, Ambulu, Jember Telp. : 0812.4991114
2. BANGKALAN/Madura
Nama / Pelindung : Maria dari Fatima Buku Baptis : Sejak 1 Agustus 1956 Sebelumnya di Pamekasan. Sebelumnya di
Malang/Kayutangan. Alamat : Jl.Letnan Mestu 13, Bangkalan 69101 Telp. : (031)3095289
3. BANYUWANGI
Nama / Pelindung : Maria Ratu Damai Buku Baptis : Sejak 20 September 1945.
Sebelumnya di Jember. Alamat : Jl.J.A. Suprapto 35, Banyuwangi 68416 Telp. : (0333) 424693
4. BATU
Nama / Pelindung : Gembala Baik Buku Baptis : Sejak 1 September 1935
Sebelumnya di Kayutangan, Malang. Alamat : Jl.Ridwan 16, batu, 65311 Telp. : (0341) 592326
5. BONDOWOSO
Nama / Pelindung : St. Johannes Pengarang Injil Buku Baptis : Sejak 1 november 1936
Sebelumnya di Jember Alamat : Jl.Jend. A Yani 20, Bondowoso 68214 Telp. : (0332) 421538
6. CURAHJATI Nama / Pelindung : Ratu Para Rasul Buku Baptis : Sejak 1Agustus1956
Sebelumnya sejak Oktober 1927 di Glagahagung (Stasi Jember), Sebelumnya itu sejak 22 Maret 1940 di Jember.
Alamat : Pastoran Curahjati, Pos Purwoharjo, Banyuwangi 68483 Telp. : (0333) 593876
7. GENTENG Nama / Pelindung : Kristus Raja Buku Baptis : Sejak tahun 1970.
Sebelumnya di Curahjati Alamat : Jl. Hasanudin No. 73, Genteng 68465, Banyuwangi
Telp. : (0333) 845645
8. JEMBER Nama / Pelindung : St. Yusup Buku Baptis : Sejak tahun 1945 lengkap (tahun 1928-1945 tidak lengkap).
Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alamat : Jl. R.A.Kartini 26, Jember 68137 Telp. : (0331) 488943 /
486478 Faks. : (0331) 425732
9. LAWANG Nama / Pelindung : St. Perawan Maria
Tak Bernoda Buku Baptis : Sejak Desember 1927. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Argopuro 28, Lawang 65211 Telp. : (0341) 426627
10. LODALEM Nama / Pelindung : Maria Annunciata Buku Baptis : Sejak tahun 1971. Sebelumnya di Purworejo, Malang Selatan.
Alamat : Jl. Trisula 57, desa Arjowilangun, Kalipare 651166, Malang Selatan Telp. : (0341) 379629 Atau dengan alamat Alamat : Pastoran Katolik Kepanjen, Jl. Punten 8, Kepanjen 65163, Malang Telp. : (0341) 395577
11. LUMAJANG
Nama / Pelindung : Maria Ratu Damai Buku Baptis : Sejak 14 November 1936. Sebelumnya di Probolinggo dan Kartedral Malang.
Alamat : Jl. Yos Sudarso 42, Lumajang 67312 Telp. : (0334) 881462
12. MALANG/Blimbing Nama / Pelindung : St. Albertus de Trapani
Buku Baptis : Sejak 4 Desember 1960. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. Alamat : Jl. A. Yani 22, Malang 65125
Telp. : (0341) 491842
13. MALANG/Celaket Nama / Pelindung : Maria Diangkat Ke Surga Buku Baptis : Sejak 15 September 1953. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Lely 17, Malang 65115 Telp. : (0341) 493280
14. MALANG/Katedral Nama / Pelindung : St. Perawan Maria dari Gunung Karmel Buku Baptis : Sejak 20 November 1934. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Buring 60, Malang 65112 Telp. : (0341) 362454
15. MALANG/Kayutangan
Nama / Pelindung : Hati Kudus Yesus Buku Baptis : Sejak 2 Juli 1897. Sebelumnya di Kepanjen, Surabaya
Alamat : Jl. Mgr. Sugijopranoto 2, Malang 65119 Telp. : (0341) 323938
16. MALANG/Kepanjen
Nama / Pelindung : St. Perawan Maria Tak Bernoda Buku Baptis : Sejak Januari 1971. Sebelumnya di Paroki Purworejo (Malang Selatan)
Alamat : Jl. Punten 8, Kepanjen 65163 Telp. : (0341) 395577
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. MALANG/Kesatrian
Nama / Pelindung : Ratu Rosari Buku Baptis : Sejak 7 November 1982. Sebelumnya di Malang (Kayutangan dan Celaket).
Alamat : Jl. Plongkowati 2 Malang 65131 Telp. : (0341) 366371
18. MALANG/Langsep
Nama / Pelindung : St. Vincentius a Paulo Buku Baptis : Sejak 19 April 1972. Sebelumnya di Malang (Kayutangan).
Alamat : Jl. Ananas 41, Malang 65116 Telp. : (0341) 561336 19. MALANG/Tidar
Nama / Pelindung : St. Andreas Buku Baptis : Sejak 21 Maret 1999. Sebelumnya di Paroki Katedral.
Alamat : Jl. Puncak Esberg 22, Malang 65146 Telp. : (0341) 555611/555612
20. MALANG/Janti Nama / Pelindung : St. Yohanes Pembaptis Buku Baptis : Sejak 13 Januari 2002. Sebelumnya di Paroki Hati Kudus Kayutangan.
Alamat : Jl. Keben II Surya Timur 9-10, Malang 65148. Telp. : (0341) 800441 Fax. : (0324) 331675
21. PAMEKASAN/Madura
Nama / Pelindung : Maria Ratu para Rasul Buku Baptis : Sejak 8 Mei 1948. Sebelumnya mulai 1 Oktober 1937 di Sumenep (Madura).
Sebelum itu di Kayutangan, Malang. Alamat : Jl. Jokotole 2, Pamekasan 69313 Telp. : (0324) 322836 Fax. : (0324) 331675
22. PANDAAN
Nama / Pelindung : St. Theresia Buku Baptis : Sejak 1 Januari 1969. Sebelumnya September 1932-Mei 1966 di Pasuruan,
Mei 1966-Januari 1969 di Lawang, Stasi Tretes. Alamat : Jl. A. Yani 70, Pandaan 67156 Telp. : (0343) 631141
23. PASURUAN
Nama / Pelindung : St. Antonius Buku Baptis : Sejak 1 Januari 1932. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Balai Kota 1, Pasuruan 67125 Telp. : (0343) 424740
24. PROBOLINGGO
Nama / Pelindung : St. Maria Bunda Karmel Buku Baptis : Sejak 24 Februari 1944. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Suroyo 5, Probolinggo 67211 Telp. : (0335) 428237/423004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. PURWOREJO/Malang Selatan Nama / Pelindung : Permaisuri Damai Buku Baptis : Sejak 30 April 1960. Sebelumnya di Kepanjen, Malang.
Alamat : Jl. Trisula, Purworejo, Donomulyo 65167 (Malang Selatan) Telp. : (0341) 881133
26. SITUBONDO
Nama / Pelindung : Maria Bintang Samodra Buku Baptis : Sejak 1 April 1958. Tahun 1936-1958 di Bondowoso, sebelumnya di Jember.
Alamat : Jl. Mawar 50, Situbondo 68312 Telp. : (0338) 677460
27. SUMENEP/Madura Nama / Pelindung : Maria Gunung Karmel Buku Baptis : Sejak 1 Oktober 1937. Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
Alamat : Jl. Slamet Riyadi 33, Sumenep 69411 Telp. : (0328) 662836
28. TANGGUL Nama / Pelindung : St. Maria Tak Bernoda Buku Baptis : Sejak 15 Desember 1996. Sebelumnya di Paroki St. Yusup, Jember.
Alamat : Jl. PB. Sudirman 15, Tanggul 68115 Telp. : (0341) 441348
29. TUMPANG/Malang Nama / Pelindung : Sancta Trinitas Buku Baptis : Buku permandian sebelum Perang Dunia II hilang. Mulai tahun 1954
restaurasi atas dasar data-data yang masuk, selebihnya catatan permandian periodik/teratur. Buku-buku lainnya : catatan sesudah perang dunia II.
Alamat : Jl. Kebonsari 220, Tumpang 65156 Telp. : (0341) 787709
a. PANTI SAMADI, RUMAH RETRET/KHALWAT 1.Wisma M.Magdalena Postel (Misc) Jl. Jayagiri 20 Malang 65146 Telp. (0341) 567909 Fax. (0341) 539487 2. Sang Timur (P I J) Jl. Bandulan Barat 34 Malang 65134 Telp. (0341) 561197 3. Samadi Getsemani (Susteran CP)
Jl. Bendungan Sigura-gura Barat 4 Malang 65146 Telp. (0341) 572629 Fax. (0341) 572628 4. Pusat Spiritualitas Pasionis (CP Pria) Jl. Raya Pandanlandung 48, Malang Telp. (0341) 572528 5. Wisma Carmelitas (H.Carm)
Jl. Perumahan Giri Palma, Karangwidoro Telp. (0341) 580867
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. PPAG (Pusat Pembinaan Anggota Gereja) Jl. S. Supriyadi 18 Sukun Malang 65116 Telp. (0341) 713490 7. Syalom (SSpS) Jl. Hasanuddin 15 Batu 65311 Telp. (0341) 591304 8. Wisma Asri Lestari (Panti Nirmala) Jl. Sultan Agung 29 Batu 65321 Telp. (0341) 592955 9. Wisma Syanti (Keuskupan) Jl. Argopuro 26 Lawang 65216 Telp. (0341) 426185 10. Wisma Sawiran (CDD)
Jl. Raya Purwodadi KM 6, Dusun Sawiran Desa Dawuhan Senggon Kabupaten Pasuruan. Telp. (0343) 499301, 499302 Fax. (0343) 499304
11. Pondok Wisata Gunung Tabor Desa Tulus Ayu Tumpang 65156 d/a Jl. Semangka 20 Malang Telp. (0341) 787711 12. Pertapaan Ngadireso (Putri Karmel) Tromol Pos 1 Tumpang 65156 Telp. (0341) 788649, 788650 Fax. (0341) 788651 13. Griya Samadhi St. Vincentius (CM) Jl. Raya Ngemplak 2 Prigen 67157 Telp. (0343) 880764, 881629 Telp. &Fax. (0341) 881516 14. Wisma Bintang Timur (SPM) Jl. KH, Dahlan 9 Jember 68131 Telp. (0331) 482972 15. Institut Karmel Indonesia Jl. Talang 3, Malang 65112 Telp. (0341) 574929 *) Data terakhir : Email Rm. Piet tgl. 18 Januari 2005. (dikutip dari Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN N
SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI