perbanyakan bibit tanaman buah tahunan.docx

Upload: ahmad-hidayat

Post on 10-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBANYAKAN BIBIT TANAMAN BUAH TAHUNAN (Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Hortikultura)

OlehKelompok II

Aanisah Agusnani1214121003 Ahmad Hidayat 1214121010 Ainia Irwint Lestari1214121012 Angga Maycel Pandiangan 1214121021 Catur Putra Satgada 1214121041

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2014

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTanaman buah sangat banyak jenis dan macamnya, dan kebanyakan adalah tanaman perennial (tahunan). Di Indonesia, kebanyakan masih mengusahakan tanaman buah secara sampingan yaitu banyak ditanam di pekarangan rumah dan belum dibudidayakan secara komersial untuk kebanyakan petani. Sesuai dengan namanya, golongan tanaman buah-buahan ditanam untuk dimanfaatkan buahnya dalam pengertian sehari-hari. Bagian buah ini dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan akan tambahan variasi makanan pokok, jadi sebagai selingan dalam menu makanan. Pada masyarakat yang telah maju kebutuhan akan buah-buahan sudah merupakan kebutuhan pokok dalam menu makanan. Sehingga pada kalangan maju tersebut, buah-buahan memiliki nilai pasar yang tinggi. Karena nilai pasarnya yang tinggi, maka pembudidayaannya pun menjadi intensif agar dapat memberikan keuntungan yang tinggi pula. Hasil yang didapat oleh penanam pohon buah-buahan merupakan fungsi dari produktivitas pohin dan daerahnyaTanaman buah cara budidayanya dapat dilakukan dengan perbanyakan secara vegetatif dan generatif, kedua pembiakan tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun pada makalah kali ini akan dibahas mengenai perbanyakan tanaman buah dengan pembiakan vegetatif dengan menggunakan bibit.

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah:1. Mengetahui cara budidaya tanaman buah.2. Mengetahui cara perbanyakan bibit tanaman buah tahunan.3. Mengetahui jenis perbanyakan bibit tanaman.

II. PEMBAHASAN

Hanya sedikit buah-buahan yang diperbanyak dengan bijinya (pepaya dan markisa saja). Biji sekarang lebih banyak ditanam hanya untuk batang bawah. Untuk memproduksi batang bawah, dan perlu dipersiapkan dengan persemaian atau dapat pula langsung mendeder biji dalam media dalam kantung plastik.Perbanyakan tanaman buah-buahan terdiri dari tiga cara, yakni perbanyakan generatif, vegetatif serta generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman menggunakan biji (bagian tanaman yang dibuahi) disebut pembibitan secara generatif atau seksual. Disebut demikian, karena biji berasal dari pertumbuhan embrio basil penyerbukan (perkawinan, pembuahan) antara putik dengan serbuk sari. Perbanyakan tanaman yang tidak menggunakan biji disebut perbanyakan vegetatif atau aseksual. Bagian tanaman buah yang dapat digunakan untuk perbanyakan ini adalah akar dan batang atau tunas. Perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan teknologi kultur jaringan termasuk perbanyakan tanaman secara vegetatif, karena bibit itu ditumbuhkan dari bagian sel tanaman yang tidak dibuahi.

A. Pengertian BibitPengertian bibit dapat diartikan sebagai tanaman kecil (belum dewasa) yang berasal daripembiakan generatif (dari biji), vegetatif, kultur jaringan, atau melalui teknologi perbanyakan lainnya.Pengertian bibit biasanya diterapkan bagi tanaman buah tahunan.Pada tanaman buah tahunan dijual dalam bentuk tanaman kecil (bibit).Lain lagi pada tanamansayuran, hias, dan buah semusim yang sering dijual dalam bentuk biji hasil penangkaran yang biasa disebut benih untuk perbanyakan.

B. Cara Perbanyakan BibitBerdasarkan cara perbanyakan, bibit dibagi menjadi tiga yaitu bibit generatif, vegetatif serta generatif dan bibit vegetatif.1. Bibit Tanaman Buah GeneratifBibit tanaman buah yang dihasilkan secara generatif bisa berasal dari biji yang sengaja dibenihkan atau yang tumbuh secara alamiah di alam. Perbanyakan pohon buah-buahan secara genaratif sudah sejak dahulu kala dilakukan orang, dan sampai sekarang masih digunakan.

Kelemahan perbanyakan tanaman buah dengan cara generatif: memerlukan waktu yang lama untuk berbuah; kualitas buah baru bisa diketahui setelah tanaman berbuah; sifat-sifat baik yang dimiliki pohon induknya sulit diperoleh, kemungkinan bisa muncul sifat-sifat jelek pada bibit yang dihasilkan bahakan tanaman bisa tidak menghasilkan buah selama hidupnya, karena hanya berbunga jantan.

Kelebihan perbanyakan tanaman buah dengan cara generatif: pembibitan dapat dilakukan dengan mudah dan murah; kemungkinan menghasilkan varietas baru yang lebih baik; tanaman tumbuh sehat, kekar, kuat dan berumur panjang; kalau kebetulan biji bersifat poliembrional, sifat-sifat tanaman baru bisa persis sama dengan pohon induknya.Perbanyakan tanaman secara generatif dilakukan untuk:1. Perbanyakan tanaman yang sulit diperbanyak secara vegetatif 2. Tanamannya homozigot atau hampir serupa dengan induknya (duku, jambu bol, belimbing, sirsak, apokad) 3. Diinginkan tanaman yang kuat dan panjang umurnya atau untuk batang bawah 4. Tanaman apogamous (bunga yang hanya terdiri atas kelopak dan bakal buah) misalnya manggis 5. Tanaman bersifat poliembrionik yaitu dalam satu biji terdapat banyak tunas, misalnya jeruk dan mangga (yang diinginkan tumbuh adalah tunas vegetatif) .

2. Bibit tanaman buah VegetatifKeistimewaan bibit tanaman buah yang diperoleh secara vegetatif adalah sifat-sifat unggul dari pohon induk dapat diwarisi oleh keturunan berikutnya. Tanaman cepat berbunga dan berbuah karena masa pertumbuhan vegetatifnya lebih pendek jika dibanding dengan tanaman yang dihaslikan dari perbanyakan generatif. Tanaman ini dapat tumbuh baik di lahan yang permukaan air tanahnya dangkal.

Kelemahan bibit yang dihasilkan secara vegetatif diantaranya yaitu jumlah bibit yang dapat diperoleh dari satu pohon induk sedikit. Perakarannya yang dangkal mengakibatkan tanaman dari hasil perbanyakan vegetatif ini mudah tumbang atau roboh dan tidak tahan kekeringan pada musim kemarau. Selain itu, sifat-sifat jelek dari pohon induk tetap diwariskan pada keturunannya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit tanaman secara vegetatif yaitu stek, cangkok, merunduk, dan pemisahan anakan.

3. Bibit Kombinasi Vegetatif-GeneratifBibit kombinasi ini merupakan gabuangan antara bibt vegetatif dan bibit generatif. Bibit vegetatif memanfaatkan tanaman bagian atas, diambil dari tanaman berkualitas super yang memiliki banyak keunggulan (sifat-sifat unggul), sedangkan bibit generatif memanfaatkan tanaman bagian bawah, diambil dari tanaman dengan perakaran kuat dan tahan terhadap serangan hama penyakit akar, serta memiliki perakaran yang dalam. Kombinasi keduanya diharapkan mempu menghasilkan bibit unggul yang tahan serangan hama penyakit. Cara penggabungan bibit kombinasi vegetatif-generatif ini diantaranya dengan okulasi, sambungan, dan susuan (Satiadireja, 1969).C. Macam-macam BibitBibit yang kita kenal biasanyabibit yang biasa diperbanyak melalui bibit dari biji, okulasi, sambung, atau okulasi.1. Bibit dari bijiBibit yang berasal dari biji menupakan bibit yang sudah kita kenal sejak lama.Cara perbanyakan ini bisa terjadi secara alami. Ketika kita memakan buah dan biji dari buah tersebut kita buang, amak akan tumbuh biji tersebut menjadi tanaman, jika biji tersebut mendapatkan kondisi lingkungan yang mendukung maka, biji tersebut akan tumbuh dengan pertumbuhan yang baik.Tanaman yang bersal dari biji akan mempunyai perakaran yang baik dan dalam, dan pertumbuhan dari tajuk tanaman tersebut akan seimbang dengan tumbuhnya perakaran.Bibit yang berasal dari biji akan lebih awal dalam melakukan pertumbuhan vegetatif, hal ini disebabkan pembentukan yang pertama adalah membentuk batang dan tajuk tanaman sehingga pertumbuhan generatif akan lebih lambat.Berdasarkan dari sifat yang dimiliki, maka perbanyakan dari biji dapat dijadikan sebagai batang bawah pada okulasi, sambung dan susuhan, karena mengingat bahwa batang bawah harus memiliki pertumbuhan yang kuat dan tahan terhadap penyakit, agar dalam pertumbuhannya nanti mampu melakukan proses pertumbuhan secara normal dan kuat. Bibit dari biji dapat dikenali oleh kita, selain tanaman tersebut lurus dan sedikit percabangan serta tidak ada benjolan bekas okulasi.2. Bibit sambung(detached scion grafting)Bibit ini hampir sama dengan okulasi, karena bibit yang disambung memerlukan batang bawah yang berasal dari biji.Prinsip pembuatannya hampir sama dengan cara yang diokulasi.Kedua jenis bibit ini sering digolongkan ke dalam golongan yang sama sebagai bibit sambungan.Yang membedakannya, pada bibit okulasi yang disambungkan adalah kumpulan mata tunas, sedangkan pada bibit sambungan adalah kumpulan mata tunas atau batang.Kelebihan dan kekurangan pembibitan yang disambung hampir sama dengan cara pembibitan okulasi.Bibit sambung diperoleh dengan menggabungkan dua batang tanaman yang ditumbuhkan menjadi satu antara batang bawah dan batang atas (tunas).Cara ini dilakukan sebagai kombinasi antara pembiakan secara generati dan secara vegetatif, karena untuk memperoleh bibit sambungan dapat digunakan batang bawah yang diperoleh dari generatif, dan batang atas dapat diperoleh dari cabang tanaman induk.Untuk batang bawah yang siap digunakan untuk penyambngan harus memiliki sifat yang baikserta harus memenuhi persyaratan fisik antara lain umur dari 3 12 bulan, batang lurus, pertumbuhan subur dan sehat.Batang atas berasal dari tanaman induk yang memiliki sifat-sifat baik, diantaranya sudah berproduksi dengan baik, pertumbuhan sehat, umur cabang relatif sama dengan batang bawah, cabang lurusdan tidak terserang hama dan penyakit.Perbanyakan sambungan yang kita kenal terdapat tiga golongan besar sambungan yaitu : Okulasi (budding) Sambung pucuk (scion grafting) Penyusuhan (grafting by aproach atau marching)

3. Okulasi(budding)Bibit yang dipersiapkan dari okulasi atau tempelan merupakan perbanyakan tanaman yang paling baik, karena okulasi menggunakan batang bawah sebagai penopang tanaman, dan batang bawah tersebut mempunyai perakaran yang baik, sehingga untuk mendapatkan makanan dari bawah dan menyuplainya ke atas melalui akar tersebut, dengan demikian tunas yang menempel pada batang tetap terjaga pertumbuhannya.Bibit yang dihasilkandari okulasi mempunyai kelebihan sebagai berikut : Dapat mewarisi baik dari induk entres (tunas yang ditempel) karena induk yang dipilih memiliki sifat baik. Perakaran biji cukup kuat karena batang bawahnya berasal dari biji. Dapat mewarisi sifat baik dari batang bawah karena batang bawah dipilih dari yang memiliki sifat-sifat baik. Lebih cepat berbuah.Kelemahan dari okulasi tertama dalam masalah teknis pengerjaannya, karena pengerjaannya tersebut harus memerlukan keterampilan teknis yang baik melalui pengalaman dan latihan.Selain itu ada beberapa jenis tanaman yang belum dapat dikembangkan oleh perbanyakan melalui okulasi.Persiapan unruk melakukan perbanyakan secara okulasi ini dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana, seperti persiapan batang bawah, pembuatan persemaiaan untuk batang bawah, cara mengokulasi, dan pemeliharaan hasil okulasi.Persiapan batang bawahBatang bawah dipersiapkan dari biji yang sudah dipilih, biji tersebut harus dari tanaman yang mempunyai sifat baik, karena hal ini dapat membantu tunas tempelan mendapatkan sifat yang baik dari batang bawah maupun daribatang atas.Adapun kriteria untuk batang bawah sebagai berikut :1. Merupakan hasil semai biji / setek yang bersifat vegetatif.2. Kompatible terhadap batang atas3. Tahan terhadap serangan hamadan penyakit4. Tahan terhadap perubahan iklim (kering / genangan air)5. Memiliki sistem perakaran yang kuat6. Dapat menunjang pertumbuhan batang atas dengan baik.7. Tidak menyebabkan perubahan rasa pada buah yang dihasilkan batang atas.

4. Bibit setekSetek (cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau Potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru.Keuntungan bibit dari setek adalah : Tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya. Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang. Perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan. Setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.Kerugian bibit dari setek adalah: Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh. Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.

5. Bibit cangkokTeknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar.Pada teknik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas.Teknik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk.Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok : Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.Kerugian pembibitan dengan sistem cangkok: Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar runggang. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

IV. KESIMPULAN

Kesimpulah dari makalah ini adalah:1. Tanaman buah tahunan biasanya diperbanyak dengan menggunakan bibit (tanaman kecil), agar cepat berbuah dan berproduksi.2. Perbanyakan tanaman buah-buahan terdiri dari tiga cara, yakni perbanyakan generatif, vegetatif serta generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman menggunakan biji (bagian tanaman yang dibuahi) disebut pembibitan secara generatif atau seksual.3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit tanaman secara vegetatif yaitu stek, cangkok, merunduk, dan pemisahan anakan.4. Cara penggabungan bibit kombinasi vegetatif-generatif ini diantaranya dengan okulasi, sambungan, dan susuan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. http://agusmulyano.blogspot.com/2013/11/perbanyakan-tanaman-secara-vegetatis.html (diakses tanggal 7 April 2014).Anonim 2.http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/tanaman-buah.html (diakses tanggal 7 April 2014).Satiadireja, S. 1969. Hortikultura I, C. V. Yasaguna Jakarta.

L A M P I R A N