perbandingan+sistem+transportasi

53
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan lancar. Makalah ini merupakan hasil telaah pustaka dan diskusi mengenai persamaan dan perbedaan sistem transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris. Diharapkan dengan telaah ini dapat diketahui aspek apa saja yang dapat dipelajari dan diadaptasi oleh negara kita supaya dapat terwujud sistem transportasi yang baik di Indonesia. Karya tulis ini dapat selesai dengan lancar berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa; 2. Dosen sekaligus fasilitator dalam Mata Kuliah Perbandingan Administrasi Negara 3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami, serta berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan semua. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya masyarakat Indonesia. 1

Upload: alphariyan-benny-sukmara

Post on 13-Aug-2015

170 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

545t

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan

lancar. Makalah ini merupakan hasil telaah pustaka dan diskusi mengenai persamaan

dan perbedaan sistem transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris.

Diharapkan dengan telaah ini dapat diketahui aspek apa saja yang dapat dipelajari dan

diadaptasi oleh negara kita supaya dapat terwujud sistem transportasi yang baik di

Indonesia.

Karya tulis ini dapat selesai dengan lancar berkat bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Dosen sekaligus fasilitator dalam Mata Kuliah Perbandingan

Administrasi Negara

3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada

kami, serta berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan semua.

Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya

penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya

masyarakat Indonesia.

Depok, Maret 2010

Tim Penyusun

1

Page 2: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3

I.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3

I.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

I.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 4

I.4 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 6

II.1 Pengertian Transportasi.................................................................................... 6

II.2 Fungsi dan Manfaat Transportasi .................................................................... 6

II.3 Jenis Transportasi ............................................................................................ 7

II.4 Transportasi Publik .......................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 8

III.1 Sistem Transportasi di Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia .................... 8

III.2 Perbedaan, Persamaan, dan Hal yang dapat diaplikasikan di Indonesia dari

Sistem Transportasi Amerika Serikat dan Inggris ........................................27

III.3 Analisis ......................................................................................................... 30

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 31

IV.1 Kesimpulan ................................................................................................... 33

IV.2 Saran ............................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 35

2

Page 3: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri saat ini dunia sudah mulai terintegrasi satu sama

lainnya. Globalisasi membawa setiap negara seolah menjadi tanpa sekat dan tidak ada

batasan ruang dan waktu. Globalisasi membawa kesenjangan dan ketidaksetaraan

antara kaum miskin dan kaya. Istilah globalisasi sebenarnya sangat banyak dan

memiliki unsur tersendiri. Untuk pertama kalinya Theodore Levitt, 1995 menyatakan

bahwa globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses westernisasi atau modernisasi

yaitu merebaknya struktur modernitas barat yang menyangkut kapitalisme,

rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dan lain sebagainya yang cenderung

merusak budaya lokal yang sudah ada sebelumnya. Proses globalisasi juga

menghendaki adanya penyatuan dunia dalam satu sistem terpadu yang membentuk

perkampungan global (global village). Penyatuan dunia ini membuat dunia menjadi

semakin sempit dan tidak dapat terelakkan lagi bahwa kemajuan teknologi,

komunikasi, dan transportasi menjadi penyokong utama perubahan dunia tersebut.

Ketika dunia sedang berusaha disatukan dalam suatu tatanan yang integral

muncul pertanyaan pengaruh apa yang dihasilkan dari adanya globalisasi. Globalisasi

berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, nasionalisme,

komunikasi, sistem transportasi, dan bahkan lingkungan hidup. Sistem transportasi

menjadi hal yang penting dan krusial dalam masyakat yang sudah terglobalisasi.

Dunia yang semakin sempit tersebut menyebabkan manusia dapat lebih mudah untuk

melakukan perjalanan dikarenakan sistem transportasi yang ada menjadi lebih cepat,

mudah, massive, dan murah. Artinya, sistem transportasi menjadi bagian terpenting

dalam kehidupan sehari-hari manusia dan menjadi kebutuhan primer yang dapat

dirasakan langsung oleh masyarakat.

Berdasarkan pemaparan singkat mengenai globalisasi dan pengaruhnya

terhadap kebutuhan manusia akan sistem transportasi, penulis ingin mengetahui dan

mengkaji lebih jauh bagaimana sistem transportasi di Indonesia. Apakah sistem

transportasi Indonesia sudah lebih baik atau sebaliknya, menjadi semakin buruk dan

tidak terkontrol, terlebih apabila melihat fakta konkritnya yang terjadi di lapangan,

sistem transportasi di Indonesia cenderung disoroti sebagai sistem yang dijalankan

3

Page 4: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

dengan kualitas yang dianggap rendah, berstandar keselamatan rendah, dan

kenyamanan yang juga rendah.

Oleh karenanya, permasalahan yang kemudian hendak dikaji dalam makalah

ini adalah bagaimana kualitas dan kemajuan sistem tranportasi di Indonesia,

khususnya pada sistem transportasi massal (Mass Rapid Transportation, MRT) seperti

angkutan kereta commuter dan bus perkotaan. Untuk memperoleh gambaran yang

nyata, makalah ini akan membandingkan sistem transportasi Indonesia dengan sistem

transportasi di negara-negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat dan Inggris,

dimana masyarakat di dunia sudah mengakui kemajuan sistem transportasi di

Amerika Serikat dan Inggris. Berangkat dari kenyataan bahwa jumlah penduduk

Indonesia semakin banyak dan meningkat dari tahun ke tahun, tentu saja alangkah

baiknya untuk mencari tahu persamaan dan perbedaan sistem transportasi negara-

negara tersebut, pada segi MRT yang menyangkut aspek kehidupan pertransportasian

sehari-hari.

I.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah sistem transportasi kereta commuter dan bus perkotaan di

Indonesia jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris?

Apa saja persamaan dan perbedaan sistem transportasi ketiga negara tersebut

dan apa yang dapat dipelajari serta diaplikasikan di Indonesia dari sistem MRT

di Amerika Serikat dan Inggris ?

I.3 Tujuan Penulisan

Menjelaskan bagaimana sistem tranportasi kereta commuter dan bus perkotaan

di Indonesia dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Mengetahui persamaan dan perbedaan sistem transportasi ketiga negara

tersebut dan hal yang dapat dipelajari serta diaplikasikan di Indonesia dari

sistem MRT di Amerika Serikat dan Inggris

I.4 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini antara lain dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I pendahuluan antara lain terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori yang terdiri atas

4

Page 5: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

pengertian transportasi, fungsi dan manfaat transportasi, jenis transportasi, dan

transportasi publik . Bab III isi terdiri atas perbandingan sistem transportasi Indonesia

dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris, serta persamaan dan perbedaan

sistem transportasi ketiga negara tersebut dan hal yang dapat dipelajari serta

diaplikasikan di Indonesia dari sistem MRT di Amerika Serikat dan Inggris . Bab IV

penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

5

Page 6: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Transportasi

Menurut Utomo, transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah perpindahandari

suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang

digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep

transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan

(destination).

Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya

konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

Manusia yang membutuhkan

Barang yang dibutuhkan

Kendaraan sebagai alat/sarana

Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi

Organisasi (pengelola transportasi)

II.2 Fungsi dan Manfaat Transportasi

Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi

menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua

yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan

(the promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:

1. Manfaat Ekonomi

Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.

Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan

manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan

adanya transaksi.

2. Manfaat Sosial

Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk

perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan

untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk.

3. Manfaat Politis

Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi

bencana, dll.

6

Page 7: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

4. Manfaat Kewilayahan

Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.

II.3 Jenis-Jenis Transportasi

Menurut Utomo pula, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,

Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh

hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih

berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak

perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan

permukiman, faktor sosial-ekonomi.

Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit.

Transportasi udara: pesawat terbang.

Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat

ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih

cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan.

II.4 Transportasi Publik

Menurut Sukarto, transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana

penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi publik

umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai

penerbangan, feri, taxi, dan lain-lain.

Konsep transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep

kendaraan umum. Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor. 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di

Jalan dengan kendaraan umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan

bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran

baik langsung maupun tidak langsung.

BAB III

7

Page 8: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

PEMBAHASAN

III.1 Sistem Transportasi di Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia

Sistem Transportasi di New York, Amerika Serikat.

Pelayanan transportasi yang kurang prima, tidak nyaman dan berbahaya

menjadi salah satu faktor utama dimana masyarakat lebih menyukai menggunakan

kendaraan pribadi dibandingkan harus menggunakan kendaraan umum. Namun

pilihan berkendara menggunakan kendaraan pribadi menimbulkan berbagai dampak

negatif seperti keperluan akan bahan bakar yang besar, kemacetan dan polusi udara.

Negara-negara maju sangat peduli untuk memberikan pelayanan maksimal kepada

pelanggannya. Oleh karenanya, otoritas publik melakukan penyediaan sarana

transportasi kereta commuter dan bus perkotaan yang terdapat di New York, Amerika

Serikat di bawah naungan New York City Transit Authority (NYCTA).

NYCTA merupakan bagian dari Metropolitan Transportation Authority yang

memiliki kewenangan dalam mengurus :

a. New York City Subway, khususnya di Manhanttan, The Bronx, Brooklyn, dan

Queens

b. Staten Island Railway

c. NYCTA departement of buses

Pemerintah New York dalam menjalankan sistem transportasinya menggunakan

sistem public private partnership dimana mengikutsertakan NYCTA sebagai

perusahaan khusus yang bertanggungjawab dalam mengurusi masalah transportasi.

NYCTA menjadi bagian dari otoritas transportasi metropolitan yang paling sibuk dan

terbesar di Amerika Serikat karena pelayanannya menyangkut kepentingan

masyarakat.

Di New York, Amerika Serikat terdapat bermacam transportasi yang dapat

digunakan untuk memudahkan perjalanan karena terdapat angkutan kereta commuter,

bus express, kereta bawah tanah, dan Bus Rapid Transit (BRT). Dimana terdapat 16

jalur kereta commuter, 23 jalur kereta bawah tanah, 385 jalur bus, dan 1 jalur bus

rapid transportation.

1. New York Subway

New York City Subway adalah sebuah sistem transportasi cepat dan massal

yang berada di bawah tanah dan merupakan sistem transportasi terbesar di dunia.

8

Page 9: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Sistem kereta bawah tanah ini awalnya adalah tiga sistem yang terpisah dan bersaing

satu sama lain. Dua di antaranya dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan swasta,

yaitu Interborough Perusahaan Rapid Transit Agustus Belmont (IRT) dan Brooklyn-

Manhattan Transit Corporation (BMT). Namun lama-kelamaan karena kedua

perusahaan tersebut bangkrut akhirnya The Public Independent City-Owned Rapid

Transit Railroad menggabungkan keduanya menjadi satu bagian yang terintegrasi

yang menghasilkan sistem kereta bawah tanah yang dimiliki sepenuhnya oleh New

York City.

New York City Subway ini dikenal sebagai salah satu sistem angkutan yang

cepat di dunia karena beroperasi selama 24 jam dan 365 hari. Kereta bawah tanah

New York adalah satu-satunya sistem yang memegang rekor diantara sepuluh sistem

angkutan cepat di dunia dibandingkan dengan London, Paris dan Mexico City dilihat

menurut banyaknya perjalanan dan penumpang dalam satu tahun.

(http://commons.wikimedia.org/wiki/Category:MTA_Regional_Bus_Operations)

Kereta bawah tanah New York memegang peringkat pertama sebagai sistem

transportasi yang paling sibuk dikarenakan terdapat kapasitas kereta dan sumber daya

manusia yang memadai. Jumlah kereta bawah tanah di New York mencapai angka

6.388 kereta, angka yang menakjubkan dan sebanding apabila dilihat dari permintaan

konsumen yang menggunakan alat transportasi tersebut. Selain kereta bawah tanah,

terdapat juga kereta commuter yaitu Long Island Railroad.

2. Long Island Railroad

Long Island Railroad adalah sebuah sistem rel komuter yang melayani perjalanan

transportasi sepanjang Long Island yang diklasifikasikan sebagai kereta nomor dua

oleh dewan permukaan. Long Island Railroad adalah kereta commuter tersibuk di

Amerika yang melayani sekitar 81 juta penumpang setiap tahunnya dan ditunjang

dengan jumlah stasiun yang cukup banyak, yaitu sekitar 124 stasiun. Setiap hari kerja,

penumpang Long Island Railroad bisa mencapai 303.000 orang. Jumlah penumpang

yang banyak tersebut dikarenakan sistemnya telah ditata sedemikian baik oleh

Metropolitan Tranportation Authority sehingga masyarakat nyaman dalam

menggunkan alat transportasi tersebut.

(http://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Long_Island_Rail_Road)

Walaupun tergolong memiliki banyak penumpang, Long Island Railroad tetap

dapat memperlihatkan eksistensi dan keunggulannya dalam menciptakan keamanan

9

Page 10: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

dan kenyamanan bagi para penumpang. Hal tersebut terbukti pada tahun 2006, Long

Island Railroad mendapatkan penghargaan Bronze EH Harriman Award untuk catatan

keamanan transportasi. The Long Island Railroad juga merupakan satu-satunya kereta

commuter di Amerika serikat yang beroperasi selama 24 jam sehari dan tidak pernah

ada libur bahkan akhir pekan dan hari libur.

3. MTA Buses

Selain dalam bidang perkeretaapian, Metropolitan Transportation Authority

juga mengurusi masalah transportasi darat seperti bus yang dinamakan New York

City Transit Buses yang beroperasi di lima wilayah di New york City seperti

Manhanttan, The Bronx, Brooklyn, Staten Island, dan sebagian Queens dengan

jumlah kapasitas MTA buses sekitar 4.500 bus dan beroperasi mulai pukul lima pagi

sampai pukul satu dini hari. Adanya sistem bus ini dimaksudkan untuk melengkapi

jalur rel kereta MTA lainnya seperti subway, dan Long Island Railroad.

Sistem pembayaran ongkos MTA bus New York sedikit berbeda dengan yang

lain. Disini pembayaran ongkos melalui suatu mesin yang sudah disediakan di halte-

halte dekat tempat menunggu bus. Setiap penumpang yang akan naik dan

menggunakan fasilitas bus tersebut diharuskan untuk memasukkan sejumlah koin

yang telah ditentukan, setelah itu akan keluar bukti pembayaran yang dijadikan syarat

utama untuk dapat menggunakan fasilitas bus tersebut. Apabila terdapat masalah

dalam penggunaan mesin tersebut dihimbau agar calon penumpang menghubungi atau

melapor kepada petugas bus yang datang.

Biaya yang dibebankan kepada penumpang bus MTA adalah terbatas pada

setiap rute yang ada. Pembebanan biaya tidak tergantung dari berapa jauh jarak yang

ditempuh, untuk sekali perjalanan biaya yang dibebankan sebesar US $ 2,5 dan US $

1,10 untuk para manusia lanjut usia dan penyandang cacat.

Dalam sistem transportasi di negara maju seperti Amerika Serikat sangat

memperhatikan ketepatan waktu dalam melakukan pelayanan. Baik subway, Long

Island Railroad dan MTA bus memiliki jadwal keberangkatan yang telah ditentukan

dan dijalankan dengan konsisten, apabila terdapat penumpang sampai tempat tujuan

tidak sesuai dengan yang terdapat di jadwal, setiap keterlambatan 15 menit,

penumpang dapat menuntut haknya untuk mendapat kembali uangnya sebesar 50%

dan apabila keterlamatan sampai 30 menit, penumpang dapat meminta

pengembaliannya uangnya sebesar 100%.

10

Page 11: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

4. Jetblue Airlines

Selain transportasi daratnya yang baik, New York juga memiliki transportasi

udara yang dikatakan efektif dan dapat memenuhi keinginan pelanggan. Jetblue

airline adalah salah satu low cost airline Amerika yang dipegang oleh Jetblue Airways

Corporation yang merupakan non-union airline. Dengan hal tersebut berarti dalam

pelaksanaan pelayanan transportasinya, Jet Blue Airline tidak memiliki ikatan dengan

pihak lain seperti kerjasama dengan pihak lain. Jet blue airways beroperasi terutama

di Jhon F. Kennedy Airport di New York City. Namun, terdapat bandara lain juga

yang menjadi tujuan dari Jetblue Airways, yaitu Logan Internasional Airport yang

terdapat di Boston, Fort Lauderdale-Holiwood Internasional Airport, Orlanda

Internasional Airport, dan Long Beach Airport.

Jet Blue Airline memiliki slogan happy jetting dengan tujuan agar penumpang

merasa nyaman dan senang menggunakan transportasi tersebut. JetBlue didirikan di

Delaware pada Agustus 1998 oleh David Neeleman. Pada mulanya JetBlue didirikan

dengan nama Newair. Karena beberapa eksekutif JetBlue termasuk Neeleman adalah

mantan karyaean Southwest Airlines maka ketika JetBlue didirikan dimulai dengan

mengikuti pendekatan yang dilaksanakan oleh Southwest Airlines dengan

menawarkan perjalanan murah, tetapi berusaha untuk membedakan dirinya dengan

fasilitas, seperti hiburan dalam penerbangan, TV di setiap kursi dan radio satelit.  Hal

ini kembali lagi pada slogan dari Jet Blue, yaitu ingin mencipatakan kenyamanan

perjalanan bagi para penumpang terutama ketika melakukan perjalanan udara.

Dalam perjalanannya Jet Blue semakin baik dalam melakukan pelayanan

publik dalam bidang transportasi sehingga JetBlue dapat menjadi salah satu saham

maskapai penerbangan yang paling populer dalam sejarah dan saat ini memiliki

sekitar dua miliar dolar dalam kapitalisasi pasar. Karena hal tersebut banyak pihak

yang memuji keberhasilan JetBlue atas kecakapannya dalam melakukan pelayanan

dan dari hasil keuangan yang kuat.

Pada tahun 2004 Jet Blue memulai penerbangan dari Bandara LaGuardia, New

York City dan pada tahun 2005 Jet Blue menambahkan layanannya di Bandar Udara

Internasional Newark Liberty di Newark, New Jersey. Selain itu, Jet Blue

menambahkan layanan di John F. Kennedy yang sekarang menjadi basis utama Jet

Blue dan Logan Airport di Boston. Dengan penambahan yang terus menerus akhirnya

Jet Blue sekarang memegang ketiga bandara terbesar di New York City. Dalam satu

11

Page 12: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

hari Jet Blue airlines dapat melakukan sepuluh penerbangan yang dapat menampung

100-190 penumpang sekali perjalanan. Kiprah Jet Blue tidak sampai disini saja, pada

bulan Oktober 2006 JetBlue mengumumkan mereka akan mulai layanan dari Stewart

Bandar Udara Internasional, di Newburgh, New York dan di Westchester Country

Airport yang lebih sering dikenal dengan White Plains.

(http://en.wikipedia.org/wiki/JetBlue_Airways).

Untuk meningkatkan pelayanannya Jet Blue Airlines terus menerus

menambahkan armadanya, seperti pada tahun 2006 Jetblue melakukan penambahan

36 pesawat untuk memperluas eksistensinya dalam pelayanan transportasi udara. Pada

tahun 2007 Jetblue menjadi maskapai penerbangan domestik nomor satu di Amerika

Serikat yang diberikan oleh ”Conde Nast Traveler” untuk ke-enam kalinya secara

berturut—turut dan pada tahun 2009 JetBlue menduduki peringkat tertinggi dalam

aspek kepuasan pelanggan dikarenakan pelayanan yang baik, tepat waktu, dan biaya

yang murah.

Sistem Transportasi di London, Inggris.

Sebagai wujud dari pelayanan publik, pemerintah lokal di kota London

memiliki suatu badan yang bertanggung jawab atas sebagian besar aspek yang

berhubungan dengan sistem transportasi di kota London. Badan yang bertanggung

jawab atas sistem transportasi tersebut dinamakan Transport for London atau sering

disingkat menjadi TfL.

TfL terorganisasi dalam tiga direktorat utama, masing-masing dengan

tanggung jawab untuk aspek-aspek yang berbeda dan jenis transportasi. Tiga

direktorat utama adalah:

1. London Underground

London Underground bertanggung jawab untuk menjalankan kereta api bawah

tanah London yang biasa disebut sebagai tube. Walaupun tube merupakan miliki

pemerintah lokal, namun pengelola penyediaan layanan perawatan diserahkan kepada

sektor swasta. Rute tube ini dibagi menjadi tiga jalur yaitu:

BCV: Bakerloo, Tengah, Victoria dan Waterloo & City

JNP: Jubilee, Northern dan Piccadilly

SSR (Sub Surface Kereta Api): Metropolitan, District, Circle dan

Hammersmith & City

2. London Rail

12

Page 13: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

London Rail bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan operator yang

memberikan layanan rail nasional di London, khususnya kereta api di permukaan

tanah (London Overground) dan trem.

3. Surface Transport

Surface transport atau transportasi yang ada di permukaan tanah ini terdiri dari:

a. London Bus, yang bertanggung jawab untuk mengelola jaringan bus merah di

seluruh London, sebagian besar oleh jasa kontraktor sektor swasta operator

bus. Menggabungkan CentreComm, London Bus Command & Control Centre,

sebuah Pusat Kontrol Darurat 24hour berbasis di Southwark.

b. London Dial-a-Ride, yang menyediakan layanan paratransit di seluruh

London.

c. London River Services, bertanggung jawab untuk perizinan dan koordinasi

layanan penumpang di Sungai Thames di London.

d. London Streets, yang bertanggung jawab atas pengelolaan jaringan jalan

strategis.

e. London congestion charge.

f. Publik Kantor Carriage, bertanggung jawab untuk perizinan taksi hitam yang

terkenal dan menyewa kendaraan pribadi lainnya.

g. Victoria Coach Station, yang memiliki dan mengoperasikan terminal utama

London untuk bis jarak jauh dan layanan pelatih.

h. Cycling Centre of Excellence, yang mempromosikan bersepeda di London

i. Walking Center, yang mempromosikan akses pejalan kaki yang lebih baik.

j. London Road Safety Unit, yang mempromosikan jalan yang lebih aman

melalui iklan dan mengukur keselamatan di jalan raya.

k. Community Safety, Enforcement dan Policing, bertanggung jawab untuk

menanggulangi penghindaran ongkos di bis, memberikan layanan kepolisian

yang menangani kejahatan dan kekacauan pada transportasi umum

bekerjasama dengan Kepolisian Metropolitan Transport Service Komando

Operasi Unit (TOCU) dan British Transport Police.

(http://www.tfl.gov.uk/tickets/14415.aspx).

Traffic Enforcement, bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan lalu

lintas dan parkir

Freight Unit, yang saat ini sedang mengembangkan London Freight Plan

13

Page 14: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Walaupun London memiliki beberapa jenis transportasi publik, namun dalam

makalah ini, jenis transportasi di kota London yang dibahas hanya dua macam yaitu

kereta bawah tanah yang dikelola oleh London Underground (Tube) dan bus publik

untuk dalam kota yang dikelola oleh London Bus. Kedua jenis transportasi publik

tersebut akan dibahas lebih lanjut pada pemaparan berikut.

1. London Underground (Tube)

Sampai saat ini, Underground beroperasi sebagai Public-Private Partnership

(PPP), dimana perawatan infrastruktur yang dikelola oleh dua perusahaan swasta

(Perusahaan Tube Lines) di bawah 30 tahun kontrak, sementara kepemilikan dan

pengoperasian berapa pada tangan publik yaitu TfL. Di dalam sistem PPP tersebut,

Underground telah dianggap sebagai kereta bawah tanah yang berstandar dunia.

Standar dunia itu diberikan mengingat tersedianya kereta bawah tanah per waktu

tertentu untuk setiap jalur dilengkapi dengan fasilitas yang baik.

Underground tidak berjalan selama 24 jam sehari (kecuali pada Tahun Baru

dan acara-acara publik utama - seperti Queen's Golden Jubilee pada 2002 dan Upacara

Pembukaan dan Penutupan Olimpiade London pada tahun 2012) karena sebagian

besar garis hanya memiliki dua trek (satu di masing-masing arah) dan pada malam

hari untuk pembersihan dan pemeliharaan. (Menurut Asapsetia dalam

http://asepsetia.multiply.com/journal/item/68/Tube_London : 2010)

Untuk melihat keefektifitasan Underground ini, makalah ini melihat dari

beberapa indikator yang tercakup dalam pelayanan transportasi Underground ini.

Indikator adalah sebagai berikut:

a. Ketepatan Waktu

Kereta bawah tanah ini relatif tepat waktu berdasarkan jadwal yang diberikan, namun

dalam beberapa keadaan tertentu seperti kerusakan sinyal atau kecelakaan,

keterlambatan juga bisa terjadi. Menurut statistik yang diperoleh di bawah Freedom of

Information Act, komuter rata-rata pada baris Metropolitan terbuang tiga hari, 10 jam

dan 25 menit pada 2006 akibat penundaan. Antara 17 September 2006 dan 14 Oktober

2006 , terdapat 211 kasus kereta api yang tertunda oleh lebih dari 15 menit. Untuk

memberikan pertanggungjawaban, penumpang berhak mendapatkan pengembalian

dana jika perjalanan mereka tertunda selama 15 menit atau lebih.

b. Biaya Transportasi Berbanding dengan Pendapatan Per Kapita Inggris

Untuk menggunakan ini, para pengguna Underground dapat membeli tiket langsung

atau menggunakan kartu khusus bernama Oyster. Kartu Oyster bekerja seperti katu

14

Page 15: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

debet yang diisi dengan jumlah uang tertentu. Rata-rata orang mengeluarkan uang

sebesar 100 pound sterling per bulan atau untuk mengakses trasportasi ini, atau jika

dirupiahkan sebesar Rp. 1.351.600. Pengeluaran tersebut berbanding dengan nilai

pendapatan kotor per kapita kota London yaitu 26.192 pound sterling. Harga

transportasi yang cukup besar, namun sebanding dengan efisiensi waktu yang

diberikan jika menggunakan transportasi ini.

c. Kenyamanan dan Keselamatan

Selain dilengkapi alat-alat keselamatan, kereta bawah tanah ini dilengkapi dengan

pendingin dan penghangat ruangan, petugas kebersihan, informasi rute yang

terkomputerisasi, fasilitas khusus untuk penyamdang cacat, dan fasilitas penunjang

lainnya. Sedangkan kecelakaan di Underground jarang sekali terjadi.

d. Kepadatan Penggunaan Transportasi

Kereta api bawah tanah ini kurang lebih telah mengangkup satu milyar orang per

tahun, dimana jalur yang paling sibuk berada di Northern yang mengangkut 850.000

orang per hari dengan 91 kereta. Kepadatan tersebut berada pada puncaknya ketika

jam-jam sibuk seperti jam pergi dan pulang bekerja. Hal itu menjadikan kondisi yang

berdesak-desakan di stasiun. Kondisi crowded ini masih menjadi perhatian dari

pemerintah setempat.

2. London Bus

Seperti London Underground, London Bus juga menerapkan sistem PPP,

dimana terjadi kerjasama pengelolaan antara publik dan swasta. Perbedaannya adalah

servis yang diberikan oleh London Bus lebih banyak disediakan oleh swasta. Publik

memiliki tugas sbagai berikut:

Perencanaan rute bus

Menentukan tingkat pelayanan

Pemantauan kualitas layanan

Pengelolaan stasiun bis dan bus berhenti dan layanan dukungan lainnya

Memberikan informasi bagi penumpang dalam bentuk jadwal dan peta di halte bus

dan online, dan online jasa perencanaan rute

Memproduksi selebaran peta, tersedia dari Travel Information Centre,

perpustakaan dll, dan sebagai online download.

Operasi CentreComm London Bus 24hour pusat Komando dan Kontrol berbasis

di Southwark

15

Page 16: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Kualitas Bus ini sendiri dapat dilihat melalui empat indikator di atas dengan

penjabaran sabagai berikut:

a. Ketepatan Waktu

London Bus merupakan salah satu alat transportasi di dunia yang terkenal jarang

mengalami keterlambatan. Rute dan jadwal bus ini dapat diakses di halte-halte bus

atau di website yang disediakan oke TfL.

b. Biaya Transportasi Berbanding dengan Pendapatan Per Kapita Inggris

Seperti halnya dengan London Underground, pembayaran pelayanan publik ini

dilakukan dengan uang tunai atau menggunakan kartu Oyster. Untuk dewasa, biaya

yang dibutuhkan adalah 63.80 pound sterling per bulan atau sebesar Rp. 863.000,

sedangkan untuk pelajar berusia 18 tahun ke atas dikenai 44.60 pound sterling

perbulan atau Rp. 603 500. Tiket diberikan secara gratis bagi para penyandang cacat

dan pelajar di bawah 18 tahun. Harga tersebut terjangkau dibanding pendapatan kotor

per kapita kota London yang mencapai 26.192 pound sterling.

c. Kenyamanan dan Keselamatan

Bus yang bertingkat dua ini memiliki fasilitas yang diberikan bisa dikatakan sangat

baik. Selain terdapat fasilitas umum bus, London Bus juga memiliki tempat duduk

khusus untuk para penyandang cacat dan untuk orang yang membawa anjing. Selain

itu London Bus dilengkapi iBus yang dipercanggih dengan GPS yang memungkinkan

para penumpang untuk mengetahui jarak pemberhentian berikutnya.

d. Kepadatan Penggunaan Transportasi

Jaringan bus lokal di London adalah salah satu yang terbesar dan paling komprehensif

di dunia. Lebih dari 6.800 bus dijadwalkan beroperasi pada lebih dari 700 rute yang

berbeda. Selama tahun jaringan ini membawa lebih dari 1,8 milyar perjalanan

penumpang.

3. Maskapai Penerbangan Inggris

British Airways merupakan maskapai penerbangan terbesar yang

berkedudukan di Inggris. Maskapai penerbangan ini beroperasi dengan sistem Public

Private Partnership. Pusat operasinya berada di Bandara London Heathrow serta

beberapa pusat yang lebih kecil seperti di Bandara Internasional Manchester dan

Bandara Internasional Birmingham. British Airways sering disingkat menjadi BA.

16

Page 17: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

British Airways melayani hampir 150 kota, termasuk enam domestik. British

Airways adalah salah satu dari sembilan operator untuk terbang ke semua benua.

British Airways terus melakukan penerbangan hingga sekarang dengan performa yang

terus ditingkatkan seperti yang ada di dalam table berikut.

British Airways Financial Performance

Year Ended

Passengers Flown

Turnover (£)

Profit/Loss Before Tax (£)

Net Profit/Loss

(£)

Basic EPS (p)

31 March 2009

33,117,000 8,992 (401) (358) (32.6)

31 March 2008

33,161,000 8,753 883 696 59.0

31 March 2007

33,068,000 8,492 611 438 25.5

31 March 2006*

32,432,000 8,213 616 464 40.4

31 March 2006

35,634,000 8,515 620 467 40.4

31 March 2005

35,717,000 7,772 513 392 35.2

31 March 2004

36,103,000 7,560 230 130 12.1

31 March 2003

38,019,000 7,688 135 72 6.7

31 March 2002

40,004,000 8,340 (200) (142) (13.2)

31 March 2001

36,221,000 9,278 150 114 10.5

31 March 2000

36,346,000 8,940 5 (21) (2.0)

31 March 1999

37,090,000 8,915 225 206 19.5

31 March 1998

34,377,000 8,642 580 460 44.7

31 March 1997

33,440,000 8,359 640 553 55.7

31 March 32,272,000 7,760 585 473 49.4

17

Page 18: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

1996

Pelayanan yang digunakan di penerbangan domestik United Kingdom

umumnya sama dengan maskapai penerbangan lain. Kursi tersedia pada semua jenis

pesawat dan kursi tersebut berada dalam konfigurasi satu kelas. Makanan pada

pelayanan tergantung pada tujuan dan waktu. Pada semua layanan penerbangan

Inggris domestik, sebelum pukul sepuluh pagi, tersedia hidangan sarapan panas,

sedangkan setelah pukul sepuluh pagi terdapat layanan minuman dengan makanan

ringan, pengecualian bagi Skotlandia. Ada perbedaan sedikit dalam penerbangan ke

dan dari Heathrow di malam hari, di mana salad merupakan bagian dari menu setelah

makan malam. Selain itu, British Airways melakukan penerbangan untuk

penerbangan di wilayah Eropa dan Internasional dengan beberapa pilihan kelas.

(British Airways : 2010)

British Airways memang jarang mengalami kecelakaan saat perjalanan, namun

pihak British Airways sendiri memiliki tindakan pencegahan dengan terus melakukan

renovasi pada pesawat-pesawatnya serta memperlengkapi pesawat dengan alat-alat

keselamatan pada umumnya. Selain itu, keselamatan yang diberikan oleh maskapai

penerbangan ini ditanggung melalui asuransi yang diberikan untuk setiap penumpang

yang memakai jasa transportasi udara ini. Asuransi tersebut dikenakan pula pada

bagasi penumpang.

Sistem Transportasi di Jakarta, Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, ratusan pulau

sedang serta ribuan pulau kecil. Ribuan pulau ini dipersatukan laut dan angkasa

menjadi negara kesatuan Republik Indonesia. Laut dan angkasa adalah prasarana

perangkutan yang harus dipandang sebagai pemersatu pulau-pulau menjadi kesatuan

wilayah negara, bukan lagi sebagai pemisah antara satu pulau dengan pulau lainnya.

(Warpani, 1997)

Rentang wilayah negara mengharuskan penanganan moda transportasi

angkutan darat, laut dan udara secara terpadu untuk mewujudkan sistem angkutan

nasional yang andal, efektif dan efisien. Setiap moda angkutan memiliki karakter

khas, keunggulan dan kelemahannya. Moda transportasi darat, laut dan udara harus

menjadi kesatuan sistem agar dapat menjawab tujuan perangkutan, yakni melayani

perpindahan atau mobilisasi orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.

18

Page 19: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Untuk menjawab tantangan itu, disusun Sistem Transportasi Nasional

(Sistranas) yang bertujuan mewujudkan perangkutan yang andal dan berkemampuan

tinggi dalam menunjang sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan,

meningkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya pola

distribusi nasional yang mantap dan dinamis, serta mendukung pengembangan

wilayah dan lebih memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan peningkatan

hubungan internasional.

Moda transportasi darat dalam sistem angkutan di Indonesia terdiri atas

angkutan jalan, angkutan jalan rel serta angkutan sungai, danau dan penyeberangan.

Jaringan perangkutan darat tersusun dalam suatu jaringan pelayanan yang

menghubungkan seluruh pusat kegiatan di wilayah perkotaan maupun perdesaan.

Dalam seluruh sistem yang terdiri atas matra darat, laut dan udara, jaringan angkutan

darat menjadi titik simpul antarmoda yang vital. Ia menjadi mata rantai awal/akhir

moda angkutan laut dan udara pada titik terminal yang semuanya di daratan.

Kota Jakarta sebagai ibukota negara dengan beragam aktivitas yang tentunya

melibatkan banyak sekali individu dalam sistem yang berlaku di dalamnya. Daerah

hinterland yang menjadi tujuan untuk bertempat tinggal adalah Bogor, Depok,

Tanggerang dan Bekasi (Bodetabek). Penduduk pinggiran dalam melakukan aktivitas

kesehariannya termasuk kedalam kelompok penglaju (commuter).

Data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan,

kebutuhan perjalanan per hari dengan angkutan umum dari Bodetabek ke Jakarta dan

sebaliknya makin meningkat. Pada tahun 2002, misalnya, tercatat 7,3 juta perjalanan

per hari, tahun 2010 diperkirakan menjadi 9,9 juta perjalanan per hari, dan pada tahun

2020 meningkat menjadi 13 juta perjalanan setiap hari. Perjalanan ulang alik

Tangerang-Jakarta pada tahun 2010 akan mencapai 1.078.963 dan tahun 2010

menjadi 1.465.912. Adapun perjalanan Bogor-Depok-Jakarta dan sebaliknya pa- da

tahun 2010 diperkirakan 791.295 dan pada tahun 2020 melesat menjadi 1.148.528.

Perjalanan Bekasi-Jakarta dan sebaliknya cenderung lebih rendah. Tahun 2010

diprediksi 693.099 dan tahun 2020 mencapai 940.834. Angka-angka prediksi ini

masuk akal karena pertumbuhan kawasan perumahan baru ke arah Tangerang dan

Banten, juga masih ke arah Depok dan Bogor.

Mobilitas masyarakat yang semakin berkembang sangat menuntut tersedianya

pelayanan angkutan umum, disamping prasarana jalan untuk mengakomodasi

19

Page 20: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

permintaan perjalanan tersebut. Dalam penyediaan sarana transportasi juga perlu

diperhatikan kualitas layanan, terutama keselamatan. Dalam Bab I UU No. 22 tahun

2009, keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan diartikan sebagai suatu keadaan

tehindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan

oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan. Keselamatan transportasi di

Indonesia nampaknya masih menjadi perhatian besar. Tingginya tingkat kecelakaan

menjadi penyebabnya. Isu yang menjadi penyebab tingginya tingkat kecelakaan

tersebut di antaanya adalah isu sumber daya manusia (human resources issues), isu

utama (main issues), isu fasilitas (facility issues), isu infrastruktur (infrastructure

issues). (http://www.dephub.go.id/)

Isu sumber daya manusia (human resources issues) yaitu rendahnya

kedisiplinan akan aturan lalu lintas, rendahnya kesadaran akan keselamatan publik,

official competency dalan keselamatan lalu lintas masih belum mencukupi. Isu utama

(main issues) yaitu rendahnya koordinsi antara stekeholders dengan safety handling,

kurangnya dukungan organisasi dan financial, penegakan hukum yang tidak

membawa efek jera dan sistem informasi yang belum mencukupi. Isu fasilitas (facility

issues) yaitu keadilan kendaraan bermotor, ketersediaan safety facility bagi kendaraan,

desain dan teknologi kendaraan, pemeliharaan kendaraan. Isu infrastruktur

(infrastructure issues) yaitu kondisi jalan dan jembatan, jalan kereta api, rambu-

rambu lalu lintas, peralatan penguji kendaraan, jembatan timbang.

How Much is National Loss?

(estimated)

Condition Numbers of victim Total cost (million Rp)

Fatal 30.464 9.972.037

Serious 450.000 9.614.672

Slight 2.100.000 12.772.448

PDO 13.515.000 9.036.899

Total 41.396.056

PDB 1.427.000.000

% PDB 2,91

KAI Commuter Jabodetabek

20

Page 21: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Setelah Indonesia merdeka, lokomotif-lokomotif listrik hasil elektrifikasi jalur

kereta api pada zaman penjajahan masih setia melayani para pengguna angkutan

kereta api di daerah Jakarta – Bogor. Pemerintah Indonesia sejak kemerdekaan tidak

pernah membeli lokomotif listrik  untuk mengganti atau menambah jumlah lokomotif

listrik yang beroperasi. Namun pada akhirnya, dengan usia yang telah mencapai

setengah abad, lokomotif-lokomotif ini dipandang tidak lagi memadai  dan mulai

digantikan dengan rangkaian Kereta Rel Listrik baru buatan Jepang sejak tahun 1976.

KRL Jabotabek, yang sekarang dikenal bernama KA Commuter Jabodetabek, adalah

jalur kereta listrik yang dioperasikan oleh PT KAI Divisi Jabotabek sebelum berubah

nama menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek.

Seiring perkembangan zaman, KRL Jabotabek yang beroperasi sekarang sudah

memiliki berbagai fasilitas dan kelas, mulai dari tempat duduk yang ”empuk” hingga

Air Conditioner (AC) yang menyejukkan. Saat ini ada tiga kategori atau kelas

pelayanan KRL Jabodetabek (commuter), antara lain  Commuter  ekonomi non-AC,

Commuter Ekonomi AC dan Commuter Ekspres AC.

Sistem pengoperasian  Commuter terpadu di wilayah Jabotabek dimulai pada

tahun 2000,  saat itu pemerintah Indonesia menerima hibah 72 unit KRL. Dari jumlah

tersebut, sebanyak 50 unit gerbong bisa langsung digunakan dan dioperasikan sebagai

rangkaian-rangkaian KRL Pakuan yang melayani rute Jakarta – Bogor, PP.

Jumlah Penumpang dan Pendapatan Tahun 2001

Dirinci Menurut Jenis Kereta Api

No Jenis KeretaJumlah penumpang

(Jiwa)

Pendapatan

(Rp)

1 Eksekutif 6.022.366 632.645.130.000

2 Bisnis 13.165.543 342.751.540.000

3 Ekonomi 18.746.465 223.332.300.000

4 Lokal 25.771.448 28.297.530.000

5 Ekonomi Jabodetabek 115.080.970 64.268.850.800

21

Page 22: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

6 Ekspres Jabodetabek 6.353.332 27.831.840.500

Jumlah 185.140.124 1.319.127.191.300

KRL menjadi sarana transportasi pilihan para penglaju karena dinilai lebih

ekonomis dan dapat dijangkau dengan cepat. Pengguna sarana transportasi kereta

commuter sebagian besar adalah dengan maksud sekolah dan bekerja, yang dalam

sepekan melakukan perjalanan antara 5-6 kali. Alasan masyarakat memilih KRL yaitu

lebih murah dan lebih cepat.

Namun keterlambatan kereta masih sering dirasakan oleh masyarakat.

Gangguan utama yang dialami pengguna KRL adalah kepadatan penumpang dengan

kekurangan armada kereta. Kemudian keamanan penumpang dirasakan masih kurang

karena banyak pihak tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan kepadatan KRL.

Busway-Transjakarta

Dari lima aspek pengukuran yang digunakan untuk mengukur kualitas

pelayanan busway, hany satu aspek yang menunjukkan penilaian cenderung baik dan

sisanya menunjukkan skor yang cenderung kurang baik. Tingkat kualitas pelayanan

yang cenderung baik ditunjukkan pada hal-hal yang berkaitan dengan keamanan,

kenyamanan, kerapihan dan kondisi fisik bus. Sebaliknya, tingkat kualitas pelayanan

yang dirasakan masih cederung kurang baik adalah ketepatan waktu, lama waktu

terlambat, sikap petugas dalam memberikan pelayanan, kesopanan petugas,

kemampuan dan sikap petugas dalam menanggapi masalah, pengalaman petuga di

bidang pekerjaannya, keterampilan dalam memberikan layanan dan informasi,

kepedulian terhadap keluhan pengguna jasa, kebersihan petugas dan kondisi fisik

halte. (Chairunnisa, 2008)

Persepsi masyarakat terhadap tingkat kinerja busway Transjakarta tergolong

baik, khususnya dalam kesesuaian akan kebutuhan masyarakat, pelayanan yang adil

bagi penumpang dan tarif tiket. Persepsi masyarakat terhadap tingkat kualitas

pelayanan tergolong kurang baik, khususnya dalam ketepatan waktu, lama waktu

terlambat, sikap petugas dalam memberikan pelayanan dan informasi, kepedulian

terhadap pengguna jasa, kebersihan petugas dan kondisi fisik halte bus. Masyarakat

dinilai kurang puas terhadap Transjakarta-Busway, khususnya dalam hal pelayanan di

22

Page 23: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

loket, pelayanan di halte dan di dalam bus, jumlah kapasitas penumpang, lokasi halted

an rute bus, serta jumlah armada busway.

Maskapai Penerbangan Indonesia

Sejarah berdirinya perusahaan penerbangan pembawa bendera Negara (Flag

Carrier) Indonesia tidak terpisahkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Ketika bangsa Indonesia mengalami masa-masa yang sulit - berjuang

mempertahankan kedaulatannya, dan dalam kondisi yang serba tidak menentu setelah

proklamasi kemerdekaan, para pejuang Indonesia telah memikirkan tentang

pentingnya keberadaan angkutan udara nasional yang handal. Berangkat dari

pemikiran para pejuang inilah yang akhirnya mewujudkan hadirnya sebuah maskapai

penerbangan pembawa bendera nasional.

Sebagai national flag carrier, yang selanjutnya oleh Soekarno diberi nama

Garuda Indonesian Airways, harus selalu siap melaksanakan tugas-tugas kenegaraan.

Adapun tugas kenegaraan pertama adalah membawa Soekarno dari Yogkakarta

menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS)

pada tahun 1949.

Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan Negara pada tahun 1950, yang

kemudian berubah berdasarkan akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari Notaris

Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi peraturan Pemerintah No. 67 tahun

1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) No. 68 tanggal

26 Agustus 1975.

Menurut Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan adalah melaksanakan

dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang pembangunan dan

ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan

bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara serta memupuk

keuntungan bagi perseroan dengan menyelenggarakan angkutan penerbangan.

Garuda Indonesia menjalankan kegiatan usaha di bidang-bidang sebagai

berikut:

1. Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri

2. Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan

luar negeri

3. Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan udara

23

Page 24: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

4. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan

pengangkutan udara

5. Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan.Ketepatan waktu

Garuda Indonesia per akhir 2008 mengoperasikan 54 pesawat terbang,

termasuk tiga Boeing 747-400, enam Airbus 330-300, empat puluh lima pesawat

Boeing 737 (300, 400, 500 dan 800) dan saat ini melayani 50 penerbangan baik tujuan

dalam negeri maupun luar negeri.

Ulasan situs Forbestraveler.com menempatkan Bandara Soekarno Hatta

(Soetta) sebagai bandara nomor dua paling tepat waktu di dunia. Untuk maskapai

domestik, Garuda Indonesia keluar sebagai pemenang, mengungguli 5 pesaingnya.

Garuda Indonesia mencatat ketepatan waktu kedatangannya 92,55 persen dan

ketepatan keberangkatan 98,13 persen. Pada tahun 2002 Garuda Indonesia dinobatkan

menjadi pemenang untuk kategori ketepatan waktu. Garuda Indonesia mengalahkan

maskapai negara lain seperti KLM dan Singapore Airlines. Penganugerahan itu

diberikan Bandar Udara Schiphol, Belanda. Ketepatan terkait dengan waktu

kedatangan dan keberangkatan.

Keselamatan dan kenyamanan

Dalam usaha peningkatan aspek keselamatan dan kenyamanan Garuda Indonesia

mendapatkan sertifikasi internasional mengenai keselamatan dan kemanan

internasional dan penurunan tingkat kecelakaan.

1. IOSA Certification

Setelah melalui proses yang cukup panjang, Garuda Indonesia berhasil meraih

IATA Operational Safety Audit (IOSA) Certification yang merupakan

sertifikasi tingkat dunia terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan

yang telah terakreditasi secara internasional. Garuda menjadi maskapai

pertama dan satu-satunya dari Indonesia yang memiliki sertifikasi IOSA ini.

2. Incide Rate (2002-2008)

Upaya meningkatkan keselamatan penerbangan juga bisa diukur dari tingkat

Incident Rate. Berdasarkan data sejak tahun 2002 hingga 2008, tren Incident

Rate menunjukan penurunan. Incident Rate tahun 2008 adalah 0,41/ 1.000

departure, yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

24

Page 25: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Dalam hal keselamatan, Garuda Indonesia tercatat beberapa kali menghadapi

musibah kecelakaan, yaitu:

1. 6 Maret 1979 - Garuda Indonesia Penerbangan 553 menabrak lereng Gunung

Bromo di ketinggian 6.200 kaki menewaskan keempat awaknya.

2. 11 Juli 1979 - Fokker F-28 Garuda Indonesia menabrak lereng Gunung

Pertektekan menewaskan 57 penumpang beserta 4 orang awaknya.

3. 20 Maret 1982 - Fokker F-28 Garuda Indonesia terperosok setelah mendarat di

Bandara Branti, Lampung menewaskan 23 penumpang beserta 4 orang

awaknya

4. 17 Juni 1996 -Mcdonnel Douglas DC-10 Garuda Indonesia 865, pesawat

terbakar setelah overrun akibat aborting take off oleh penerbangnya di

Bandara Fukuoka, Jepang saat akan take off menuju Jakarta, Indonesia. 3 dari

275 penumpang tewas.

5. 26 September 1997 - Garuda Indonesia Penerbangan 152 jatuh di Desa Buah

Nabar, kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara,

Indonesia menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 222 penumpang

dan 12 awak pesawat. Kecelakaan ini merupakan yang terburuk di sejarah

penerbangan Indonesia.

6. 17 Januari 2002 - Garuda Indonesia Penerbangan 421 mendarat darurat di

Bengawan Solo menewaskan 1 awak pesawat.

7. 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200 terbakar dan meledak

sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Adi Sutjipto Kota Yogyakarta.

Sedikitnya 22 orang meninggal dunia. Pesawat tersebut membawa penumpang

sebanyak 133 orang dan 7 awak.

Kepadatan

Jumlah penumpang domestik yang diangkut oleh seluruh maskapai penerbangan

domestik meningkat hanya 2,4% dari 31,2 juta orang pada tahun 2007 menjadi 31,9

orang pada tahun 2008, sesuai laporan BPS. Laju pertumbuhan trafik penumpang

mengalami tekanan dan pada triwulan ketiga dan keempat mengalami penurunan

masing-masing 9,9% dan 7,9%. Hal ini disebabkan oleh:

1. kenaikan harga tiket setelah diterapkan kebijakan fuel surcharge

25

Page 26: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

2. penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat kenaikan harga BBM

bersubsidi dan inflasi yang melonjak

3. penurunan kapasitas industri penerbangan domestik yang disebabkan oleh

pelarangan terbang pesawat Adam Air. Mulai tanggal 19 Maret 2008,

Departemen Perhubungan RI memberlakukan larangan terbang pada seluruh

armada pesawat Adam Air, setelah ditemukan beberapa kelemahan yang

membahayakan keselamatan penerbangan.

Di mana per akhir 2008 Garuda Indonesia mengoperasikan 54 armada pesawat

terbang.

Jumlah penumpang domestik tahun 2005-2008

26

Page 27: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

III.2 Perbedaan, Persamaan, dan Hal yang dapat diaplikasikan di Indonesia dari

Sistem Transportasi Amerika Serikat dan Inggris

Tabel 1.1 Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia

No. VariabelNegara

Amerika Serikat Inggris Indonesia

1 Keselamatan Diperhatikan sekali Diperhatikan sekaliBelum jadi prioritas

utama

2 Biaya

Sekitar US $ 2,5

untuk umum dan

US $ 1,1 untuk

manu la dan

penyandang cacat.

a. kereta :

+/- 3,3 pound

b. bus :

dewasa: 2 pound

pelajar >18 tahun :

1,5 pound

penyandang cacat

dan pelajar < 18

tahun : gratis

a. Kereta:

termurah Rp 2.000

termahal Rp 11.000

b. Bus Perkotaan:

Rp 3.500

3 Kapasitas

6.388 subway, dan

4.500 bus

(kapasitas yang

memadai sebanding

dengan jumlah

penumpang).

Kapasitas alat

transportasi

sebanding dengan

jumlah penumpang

a. Kereta:

ideal 70 orang

maks 120 orang

b. Bus Perkotaan:

Busway

Ideal 40 - 80 orang

Maks 60-100 orang

4 Ketepatan waktu Sangat tepat waktu

Keterlambatan

paling lama adalah

3 menit, apabila

ketika sampai

keterlambatan lebih

dari 15 menit uang

a. kereta:

hampir selalu tepat

waktu, apabila

terlambat lebih dari

15 menit uang

dikembalikan.

b. bus

a. Kereta :

tepat waktu > 15

menit

15 menit < ideal <

30 menit

Telat > 30 menit

b. busway

27

Page 28: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

kembali 50 % dan

apabila

keterlambatan lebih

dari 30 menit, uang

kembali 100 %.

sesuai dengan

jadwal yang sudah

ada.

datang setiap 5

menit, tidak

berjadwal

5 Kenyamanan

a. Kereta:

dapat tempat

duduk, tempat

duduk harus

empuk, AC harus

nyala

b. Busway:

Tidak kelebihan

kapasitas, dapat

tempat duduk, AC

harus nyala, punya

fasilitas untuk

orang cacat.

Tempat duduk yang

nyaman, ada untuk

penyandang cacat

dan yang bawa

binatang peliharaan

(anjing).

a. Kereta:

dapat tempat duduk

b. busway:

dapat tempat duduk

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan apa saja yang dimiliki oleh negara

Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia dalam bidang transportasi. Untuk melihat

perbedaan apa yang terjadi dari sebuah sistem yang dijalankan, salah satunya dapat

diukur dari kualitas yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Dari tabel diatas dapat

terlihat dengan jelas perbedaan sistem transportasi yang dijalankan oleh Amerika

Serikat, Inggris dan Indonesia dilihat dari kualitas yang dirasakan langsung oleh

masyarakat, seperti kenyamanan, ketepatan waktu, biaya, kapasitas, dan keselamatan.

Dari perbedaan yang ada dapat dilihat bahwa aparatur negara Indonesia dalam

menyediakan pelayanan publik khususnya dalam bidang transpotasi baru memikirkan

kepada kepentingan atau pelaksanaan yang sifatnya hanya pada tahap primer, dimana

aparatur pemerintah atau para birokrat hanya berorientasi supaya penumpang dapat

sampai tepat waktu, ada alat transportasi yang dapat mengangkut para penumpang

sampai ke tujuan tanpa memikirkan keamanan dan kenyamanan para penumpang. Hal

tersebut juga dikarenakan biaya yang dibebankan pemerintah Indonesia tidak

sebanding dengan biaya yang dibebankan oleh pemerintah Amerika Serikat atau

Inggris.

28

Page 29: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Apabila diambil secara umum, dari segi perkeretaapian, biaya paling murah

yang dikeluarkan penumpang sekitar rentang Rp 2.000 – Rp 11.000, jika

dibandingkan dengan income perkapita Indonesia sekitar US $ 2.000 maka

perbandingannya sekitar 1 : 1636 sedangkan di negara Amerika Serikat dan Inggris,

tarif yang dikenakan untuk transportasi sekitar US $ 2,5. Perbandingan biaya

transportasi dengan angka pendapatan perkapita negara tersebut sekitar 1 : 16.000.

Hal itulah yang menyebabkan mengapa masyarakat di negara maju seperti Amerika

Serikat dan Inggris mendapatkan pelayanan yang lebih baik, dimana pemerintah

melakukan pelayanan sudah berorientasi pada tahap sekunder, yaitu sudah

memikirkan kepada kenyamanan dan keselamatan dari para penumpang bahkan sudah

ada yang akan mencapai pada tahap tersier yaitu sudah memperhitungkan

kemewahan.

Namun tidak serta merta dalam pelaksanaan sistem transportasinya, Amerika

Serikat, Inggris dan Indonesia hanya memiliki perbedaan saja, terdapat juga

persamaan yang dimiliki oleh ketiga negara tersebut. Pertama adalah ketiga negara

tersebut memandang dan sangat merasakan bahwa dengan adanya globalisasi yang

terjadi di dunia diperlukan adanya sistem transportasi yang baik, khususnya cepat.

Karena itu sistem transportasi yang cepat dan massal (Mass Rapid Transportation)

sudah menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesamaan yang lain adalah ketiga negara tersebut sama-sama menggunakan

sistem Public Private Sector, dimana ada kemitraan antara pemerintah dan swasta

atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah. Di Indonesia sendiri sistem ini hanya

dijalankan pada sistem transportasi busway (bus perkotaan) dimana Indonesia

bekerjasama dengan beberapa perusahaan swasta seperti Lorena. Namun hal tersebut

tidak ditemukan pada kereta commuter, dimana perkeretaapian Indonesia dipegang

seutuhnya oleh negara. Public Private Sector juga dijalankan di negara Amerika

serikat dan Inggris. Contohnya adalah di New York, Amerika Serikat, sistem

transportasi memang menjadi otoritas dan kewenangan negara, namun badan legislatif

negara Amerika Serikat memberikan kewenangan tersebut kepada Metropolitan

Transportation Authority untuk mengurusi masalah transportasi dan pemerintah

bertugas untuk membuat kebijakan dan mengawasi supaya jalannya sistem tersebut

dapat berjalan dengan baik.

29

Page 30: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

III.3 Analisis

Dari penguraian diatas mengenai sistem transportasi di Indonesia, Amerika

Serikat dan Inggris dapat terlihat perbedaan ketiga negara tersebut dalam hal

administrasi negaranya. Ketiga negara tersebut menjalankan administrasi negara yang

berbeda satu sama lain. Ketika kita berbicara tentang administrasi negara ada dua hal

yang menjadi fokus utama, yaitu bagaimana membuat kebijakan yang tepat untuk

masyarakat dalam negara tersebut dan bagaimana mengimplementasikan atau hasil

pengimplementasian kebijakan tersebut. Jadi intinya administrasi negara berbicara

masalah politik yaitu bagaimana membuat suatu kebijakan serta berbicara masalah

administrasi yaitu bagaimana mengimplementasikan kebijakan tersebut.

Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris memperlihatkan bagaimana ketiga

negara tersebut menjalankan adminitrasi yang berbeda, yaitu dari setiap kebijakan

pertransportasian yang dianut oleh Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris.

Contohnya adalah kebijakan mengenai kepemilikan atau kepengurusan transportasi

yang menjadi salah satu bagian terpenting di suatu negara. Indonesia, Amerika Serikat

dan Inggris sama-sama menerapkan sistem Public Private Sector namun yang

menjadi perbedaan, Indonesia tidak menerapkan sistem Public Private Sector pada

setiap jenis transportasi massal yang ada. Kereta commuter tetap dipegang dan

dikendalikan sepenuhnya oleh negara dikarenakan negara melihat apabila itu

diserahkan kepada swasta akan muncul yang namanya kegagalan pasar karena adanya

monopoli oleh swasta sehingga masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar

yang akan berakibat pada ketidaksejahteraan masyarakat di Indonesia.

Bahasan mengenai sistem transportasi Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris

dapat dihubungkan dengan mata kuliah Managemen Pelayanan Umum. Menurut

Zeithaml Berry dan Parasuraman dalam melakukan pelayanan publik, kualitas jasa

yang diberikan oleh administrator negara dapat diukur menggunakan metode servqual

30

Page 31: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

yang mengidentifikasikan kualitas jasa dalam lima dimensi, yaitu tangiable,

responsiveness, realibility, assurance, dan emphaty.

Tangiable (tampilan elemen fisik), dimensi ini mencakup tersedianya fasilitas

fisik, peralatan, sumberdaya manusia, materi-materi untuk komunikasi yang

merupakan bukti nyata pelayanan. Reliability (keandalan), dimensi ini mencakup

kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali

tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu

yang telah disepakati. Responsiveness (daya tanggap), dimensi ini mencakup

kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan

merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan

kemudian memberikan jasa secara cepat. Assurance (jaminan), dimensi ini mencakup

perilaku karyawan yang mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap

perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan

ini berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah

pelanggan dan yang terakhir adalah Emphaty (empati), berarti perusahaan memahami

masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi

yang nyaman.

Pelayanan publik dalam bidang transportasi di Amerika Serikat dan Inggris

pada dasarnya hampir sama, yaitu sudah memperhatikan kelima dimensi yang ada.

Amerika Serikat sudah sangat memperhatikan dimensi tangiable dari transportasinya,

dalam hal ini Amerika Serikat memperhatikan sekali dan melakukan perawatan

(maintenance) terhadap kendaraan angkutan, stasiun serta halte-halte bus agar

pelanggan dapat merasakan kenyamanan ketika sedang menunggu atau melakukan

perjalanan. Kedua adalah dimensi reability, kedatangan dan keberangkatan bus atau

kereta yang tepat waktu atau keterlambatan maksimal tiga menit dan pengembalian

uang kepada pelanggan apabila terjadi keterlambatan menjadi salah satu bentuk dari

keandalan yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Responsivessness ditunjukan dengan

sikap dari para petugas angkutan apabila terdapat mesin koin yang rusak dan

pelanggan merasa dirugikan akan hal tersebut. Dikarenakan pelayanannya yang baik

kepada masyarakat sehingga muncullah kepercayaan masyarakat untuk tetep

menggunakan transportasi massal yang telah disediakan, disini muncul akan apa yang

dimanakan dengan assurance. Dimensi yang terakhir adalah emphaty. Empati bukan

31

Page 32: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

hanya bagaimana petugas memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat

tetapi juga memiliki jam operasi yang nyaman, seperti terdapat jadwal yang tepat dan

angkutan yang sesuai dengan keperluan masyarakat di setiap jam-jam sibuk dalam

penggunaan pelayanan transportasi.

Sedangkan apabila kita melihat sistem transportasi di Indonesia, kelima

dimensi tersebut belum diterapkan seluruhnya dengan benar. Tangiable, angkutan di

Indonesia terutama kereta ekonomi sangat buruk dalam tampilan fisiknya, kurang ada

perawatan yang seimbang dibandingkan dengan jumlah penumpang dan jam

operasinya. Selain itu, tidak semua stasiun memberikan kenyamanan dan fasilitas

yang baik bagi para pelanggan yang sedang menunggu. Dalam dimensi

responsiveness, para petugas yang dtempatkan dilapangan (stasiun) kurang tanggap

dalam memberikan informasi dimana letak kereta yang paling cepat akan sampai ke

stasiun tersebut sehingga menimbulkan kebingungan bagi para penumpang yang

dalam keadaan terdesak. Reability, dalam aspek ini administrator negara telah

membuat kebijakan yang baik, yaitu dengan membuat jadwal yang harus diikuiti oleh

petugas kereta, namun terkadang rasa acuh yang dimiliki oleh petugas menjadi

momok sendiri bagi sistem perkeretaapian di Indonesia. Assurance, hal ini yang

sangat disoroti dari sistem transportasi Indonesia, terutama kereta. Masih banyaknya

tindakan kriminalitas diatas kereta dan di stasiun-stasiun menimbulkan rasa takut dan

khawatir bagi masyarakat yang akan menggunakan transportasi tersebut. Masyarakat

dihinggapi rasa takut dan cemas. Yang terakhir adalah dimensi emphaty, dimana

petugas yang melakukan pelayanan kadang dipengaruhi oleh keadaan dirinya

sehingga apabila keadaaan petugas tersebut sedang kurang baik, petugas akan

memberikan pelayanan yang kurang baik kepada masyarakat dan menimbulkan word

of mouth di masyarakat.

Apabila dilihat dari metode servqual tersebut, terdapat perbedaan bagaimana

administrator negara mengatur pelayanan publik dalam bidang transportasi. Amerika

Serikat dan Inggris yang sudah memperhatikan kelima dimensi tersebut sedangkan

Indonesia yang belum dapat melaksanakan pelayanan publik berdasarkan kelima

dimensi yang dikemukakan oleh Berry dan Parasuraman.

32

Page 33: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

BAB IV

PENUTUP

IV. 1 Kesimpulan

Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia sama-sama menyadari bahwa

transportasi merupakan hal krusial dan sama-sama menggunakan sistem public-privat

partnership dalam penyediaan layanan transportasi publik, kecuali layanan kereta

commuter di Indonesia. Pemerintah Indonesia menguasai sepenuhnya layanan kereta

commuter.

Perbedaan mendasar yaitu orientasi pemerintahnya. Dalam hal pengadaan

layanan transportasi publik, pemerintah Indonesia masih berada pada tahap primer

yang berorientasi pada bagaimana menyediakan transportasi publik agar masyarakat

dapat sampai pada tempat tujuan, sedangkan pemerintah Amerika Serikat sudah

berada pada tahap sekunder yang berorientasi pada kenyamanan dan sangat

memperhatikan keselamatan, bahkan sudah sampai pada tahap tersier, yaitu

memperhatikan kemewahan.

Hal yang dapat dipelajari dari penerapan sistem MRT di Amerika Serikat dan

Inggris adalah pengadaan layanan secara public-privat partnership dan berada pada

tahap sekunder di mana sangat memerhatikan keselamatan dan kenyamanan (kualitas

layanan). Busway-Transjakarta telah menerapkan sistem tersebut, namun pemerintah

masih tetap berada pada tahap primer. Hal ini dibuktikan bahwa Transjakarta

merupakan bus rapid transit yang memiliki rute atau jalur terbanyak di dunia namun

kualitas pelayanannya tidak sebaik bus rapid transit di negara lain.

IV. 2 Saran

33

Page 34: Perbandingan+Sistem+Transportasi

Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris

Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar pelayanan

transportasi di Indonesia dapat diubah kearah yang lebih baik. Salah satunya dengan

melakukan reformasi administrasi yang dikemukakan oleh Han Been Lee. Ada dua

alternatif reform yang disarankan oleh Han Been Lee apabila organisasi ingin

melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu dengan a new wine in an old

bottle atau an old bottle in a new wine.

A new wine in an old bottle adalah alternatif dimana dalam organisasi, tetap

menggunakan sistem yang lama tapi dengan orang-orang yang berbeda, sedangkan an

old bottle in a new wine adalah alternatif dimana organisasi tetap menggunakan

sumber daya manusia yang sama tapi dengan sistem atau peraturan yang berbeda.

Sebaiknya dalam masalah pertransportasiaan di Indonesia apabila ingin mendapatkan

bentuk pelayanan yang lebih baik diperlukan reform yang menggunakan an old bottle

in a new wine karena apabila semua sistem sudah diperbaiki, peraturan sudah

dijalankan dengan tepat, ketat dan tidak hanya sekedar formalitas, serta adanya sistem

reward and punishment, orang-orang dalam organisasi mau tidak mau harus

mengikuti peraturan ketat yang ada sehingga pelayanan akan jauh lebih baik dan

mengalami suatu perubahan ke arah yang lebih baik.

34