perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

26
MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN ANTARA NEGARA INDONESIA DENGAN AUSTRALIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undanag-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan presidensial? Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu dibahas mengenai sistem pemerintahan.

Upload: chaing-saing

Post on 10-Aug-2015

298 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM

PEMERINTAHAN ANTARA NEGARA INDONESIA

DENGAN AUSTRALIABAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan

Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk

dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1

Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan,

sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik

Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal

itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang

kekuasaan pemerintahan menurut Undanag-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem

pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Apa yang dimaksud

dengan sistem pemerintahan presidensial? Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu dibahas

mengenai sistem pemerintahan.

Para pemikir politik mendefinisikan demokrasi dengan pendapat yang berbeda-beda, hal

tersebut bisa dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu; kelompok pertama menyatakan bahwa

demokrasi merupakan sebuah bentuk pemerintahan umum, kelompok kedua menganggap konsep

demokrasi secara luas dan mencari jangkauan untuk memperpanjang bidang ekonomi dan juga

sosial. Sedangkan kelompok yang terakhir memegang bahwa demokrasi adalah filsafat

kehidupan, dimana menekankan martabat manusia dan memandang semua kehendak individu.

Berikut ini akan dijelaskan tentang demokrasi yang mana mengarah kepada pendapat kelompok

pertama dari para pemikir politik, yaitu :

- Pemerintahan rakyat.

Page 2: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Bisa dikatakan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana rakyat memiliki

kekuatan penuh didalam politik, baik secara langsung maupun melalui representatif. Lincoln

mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Seely

mendefinisikan bahwa demokrasi adalah pemerintahan bersama.

- Pemerintahan khalayak ramai.

Menurut pemikir jurusan demokrasi bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang besara

atau khalayak ramai. Dicey mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, dimana

badan yang memerintah didalamnya adalah pergeseran komparatif yang besar dari seluruh

populasi. Bryce dalam tulisannya “Kata demokrasi telah dipakai semenjak masanya Herodotus.

Untuk menunjukkan bahwa bentuk pemerintahannya terdapat para penguasa yang memiliki

kekuatan tetap dan secara legal, tetapi kekuasaan tersebut tidak dipegang oleh kelompok khusus

atau oknum- oknum lainnya. Akan tetapi dipegang oleh seluruh komunitas secara keseluruhan.”

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sistem Pemerintahan Negara RI

Negara Indonesia salah satu Negara yang berada diAsia Tenggara, dan menjadi salah satu

perintis pelopor, dan pendiri berdirinya ASEAN. Letak geografis Indonesia yang berada diantara

dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, serta diapit oleh dua benua, yaitu

Benua Asia dan Benua Australia.

Menurut Pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan berada ditangan rakyat, dan dilaksanakan

menurut UUD. Sistem pemerintahannya yaitu Negara berdasarkan hukum (rechsstaat). Dengan

kata lain, penyelenggara pemerintahan tidak berdasarkan pada kekuasaan lain (machssat. Dengan

berlandaskan pada hukum ini, maka Indonesia bukan Negara yang bersifat absolutism

(kekuasaan yang tidak terbatas). Semenjak lahirnya reformasi pada akhir tahun 1997, bangsa dan

Negara Indonesia telah terjadi perubahan system pemerintahan Indonesia, yaitu dari

pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.

Page 3: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Berikut ini adalah beberapa alat penyelenggara Negara yang ada di Indonesia yang

menjadi penentu keberhasilan Negara Indonesia dalam membangun dan menciptakan tujuan

Negara yang dikehendaki berdasarkan UUD 1945.

1.      Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Berdasarkan naskah asli UUD 1945 dinyatakan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat

dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dengan kata lain MPR adalah

penyelenggara dan pemegang kedaulatan rakyat. MPR dianggap sebagai penjelmaan rakyat yang

memegang kedaulatan Negara (Vertretung sorgan des Willems des Staat volkes). Akan tetapi

setelah dilakukan Amandemen terhadap UUD 1945, maka bunyi Pasal 1 ayat (2) tersebut

menjadi“ Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Jadi setelah

dilakukan Amandemen kedaulatan murni berada ditangan rakyat yang ketentuan lebih lanjut

diatur di dalam Undang-undang. Sedangkan dalam Pasal 2 ayat (1) bahwa Majelis

Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang di pilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut

dengan undang-undang. Keanggotaan MPR ini  di resmikan dengan Keputusan Presiden (Pasal 3

UU SUSDUK MPR). Masa jabat keanggotaan MPR adalah lim atahun dan akan berakhir pada

saat keanggotaan MPR yang baru mengucapkan sumpah atau janjinya. Dalam struktur

kepemimpinan dalam Majslis Permusyawaratan Rakyat, MPR terdiri dari satu orang pimpinan

dan tiga orang wakil ketua yang terdiri dari unsure DPR dan DPD yang dipilih dari anggota dan

oleh anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Menurut Pasal 7 UU SUSDUK MPR, jika

pimpinan MPR belum terbentuk, maka pimpinan siding dipimpin oleh pemimpin sementara

MPR, yaitu ketua DPR, ketua DPD dan satu wakil ketua sementara MPR. Apa bila ketua DPR

dan DPD berhalangan maka dapat digantikan oleh wakil ketua DPR dan wakil ketua DPD.

Peresmian sebagai ketua MPR sementara ini dilakukan melalui Keputusan MPR. Majelis

Permusyawaratan Rakyat menurut Pasal 2 UUD 1945, bersidang sedikitnya sekali dalam lima

tahun. Dengan kata lain jika dimungkinkan atau dipandang perlu, maka selama lima tahun itu

majelis dapat melakukan persidangan lebih dari satu kali.

2.Presiden

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. Dalam

melaksanakan tugasnya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Sebelum tahun 2004,

presiden di Indonesia dipilih oleh MPR. Sedangkan pasca 2004 presiden Republik Indoneisa

Page 4: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Jika terjadi suara berimbang, maka pemilihan

presiden pada dilanjutkan pada putaran kedua. Dan yang dalam pemilihan kedua ini merupakan

pemilihan saringan untuk menentukan calon pasangan presiden. Apabila terjadi persamaan atau

perimbangan suara, maka keputusan dapat diambil oleh MPR melalui musyawarah dengan

pengambilan suara terbanyak.

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, diberikan sejumlah  kekuasaan dan

kewenangan kepada presiden tanpa harus  mendapatkan persetujuan dari DPR. Adapun

kekuasaan dan kewenangan Presiden adalah sebagai berikut. 1) Menjalankan kekuasaan

pemerintahan, 2) Mengajukan RUU kepada DPR,  3) Menetapkan peraturan pemerintah untuk

menjalankan suatu undang-undang, 4) Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, danAU 5)

Mengangkat konsul  6) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan 7)

Memeberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, 8)

Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada

presiden, 9) Mengangkat dan memberhentikan menteri, 10) Menetapkan peraturan pemerintah

penganti undang-undang (perpu). Sementara itu, kekuasaan dan kewenagan presiden yang harus

mendapat persetujuan DPR adalah sebagai berikut. 1) Menyatakan perang, membuat perdamaian

dan perjanjian dengan Negara lain, 2) Mengangkat duta, 3) Menerima duta dari Negara lain,   4)

Memberikan amnesty dan abolisi, 5) Tidak dapat memberhentikan atau membekukan DPR

Menurut UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden.

Bahwa seorang calon presiden dan wakil presiden harus memiliki syarat-syarat khusus,

yaitu: 1) Bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, 2) WNI sejak kelahirannya dan tidak pernah

berkewarga negaraan lain atas kehendaknya sendiri, 3) Tidak pernah menghianati Negara, 4)

Mampu secara rohani dan jasmani melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang presiden,

5) Bertempat tinggal di wilayah NKRI, 6) Telah melaporkan kekayaan kepada instansi yang

berwenang meyelidiki kekayaan pejabat, 7) Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara

perseorangan dan atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan

keuangan Negara, 8) Tidak sedang dinyatakan pailit yang dinyatakan oleh pengadilan, 9) Tidak

pernah melakukan perbuatan tercelah, 10) Terdaftar sebagai pemilih, 11) Memiliki nomor pokok

wajib pajak, dan melaksanakan wajib pajak selama 5 tahun terakhir, 12) Memiliki dafta rriwayat

hidup, 13) Belum pernah menjabat sebagai presiden dan wakil presiden selama dua kali masa

jabatan dalam jabatan yang sama, 14) Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita

Page 5: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Proklamasi, 15) Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindakan maker berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap, 16) Berusia sekuarang-

kurangnya 35 tahun, 17) Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat, 18) Bukan

bekas organisasi terlarang PKI, organisasi massa atau terlibat langsung dalam G30S/PKI, 19)

Tidak pernah di jatuhi hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hokum tetap karena melakukan tindakan pidana yang diancam dengan pidana penjara

lima tahun atau lebih Setelah amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden tidakl agi

dipilih oleh MPR, melainkand ipilih langsung oleh rakyat.

Prinsip-prinsip pemilihan presiden dan wakil presiden diatur dalam Pasal 6A ayay (1)

sampai ayat (5). Yang secara jelas adalah sebagai berikut. 1) Presiden dan wakil presiden sebagai

suatu pasangan dipilih langung oleh rakyat, 2) Pasangan presiden dan wakil presiden diusulkan

oleh partai politik, 3) Presiden dan wakil presiden terpilih apa bila: a) mendapat suara lebih dari

50 % b) dari 50 % suara tersebut sedikitnya terdiri atas 20 % di setiap provinsi yang tersebar

lebih setengah dari jumlah provinsi, 4) apa bila tidak ada calon yang memenuhi poin c, maka : a)

dua calon pasangan presiden dan wakil presiden yang mendapa suara terbanyak pertama dan

kedua dipilih kembali oleh rakyat. b) calon pasangan presiden dan wakil presiden terpilih adalah

yang mendapat suara paling banyak, 5) pasangan presiden dan wakil presiden terpilih di lantik

oleh MPR Selain dari ketentuan diatas, presiden dan wakil presiden dapat diberhentikan oleh

MPR  massa jabatannya apa bila presiden dan wakil presiden melakukan: 1) pelanggaran hukum,

yang berupa a) penghianatan terhadap Negara b) korupsi c) penyuapan d) tindak pidana berat

lainya, 2) melakukan perbuatan tercelah, 3) terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden

dan wakil presiden.

Sedangkan untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam massa jabatannya,

MPR harus menerima usulan dari DPR dengan mekanisme kerja sebagai berikut. 1) DPR

menganggap atau menuduh presiden melanggar hukum, 2) Tuduhan DPR diajukan kepada

Mahkamah Konstitusi, 3) Tuduhan DPR dapat diajukan pada MK apabila didukung oleh

sekurang-kurangnya dua pertiga dari anggota DPR yang hadir dan batas kuota hadir adalah dua

pertiga anggota DPR 4) MK wajib memeriksa, mengadili, dan memutuskan tuduhan DPR paling

lama 90 hari, 5)  Apabila MK memutuskan presiden dan wakil presiden bersalah, maka DPR

mengusulkan MPR untuk menyelenggarakan siding paripurna, 6) MPR wajib menyelenggarakan

siding paripurna paling lambat selama 30 hari, 7) Presiden diberikan kesempatan menyampaikan

Page 6: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

penjelasan, 8) Keputusan MPR memberhentikan prresiden dan wakil presiden diambil dalam

rapat paripurna dihadiri sekurang-kurangnya tiga perempat anggota MPR dan disetujui dua

perempat anggota yang hadir.

Akan tetapi apa bila presiden mangkat, atau berhenti karena tidak dapat melakukan

kewajibannya dalam massa jabatannya, maka harus dilakukan seperti ketentuan berikut ini. 1)

Digantikan oleh wakil presiden sampai habis massa jabatannya, 2) Jika terjadi kekosongan wakil

presiden, MPR memilih wakil presiden dari dua calon untuk diangkat menjadi presiden, 3) Apa

bila presiden dan wakil presiden secara bersamaan mangkat, berhenti, atau diberhentikan, maka

tugas kepresidenan dijabat oleh menteri luar negeri, menteri dalam negeri dan menteri

pertahanan secara bersama-sama paling lama satu bulan, 4) Setelah itu MPR memilih presiden

dan wakil presiden dari dua calon pasangan yang diajukan partai politik, 5) Dua pasangan calon

tersebut berasal dari calon yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua pada pemilihan

sebelumnya Dengan mencermati sejumlah pasal-pasal dalam UUD 1945 ini, maka dapat

dikemukakan bahwa kekuasaan presiden harus dibatasi oleh sebagai peraturan atau mekanisme

tertentu. Dengan demikian, maka pernyataan ini lah yang dimaksud dengan Negara Indonesia

yang bercita-cita untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa sebagai Negara

demokratis.

3.PemerintahanDaerah

Indonesia adalah Negara nusantara atau Negara kepulauan, memiliki sejumlah hambatan dan

masalah, khususnya jika dikaitkan dengan luas wilayah dan jarak geografis yang tidak mudah

dijangkau. Oleh karena itu, pasca reformasi pemerintah mengeluarkan peraturan tentang

Otonomi Daerah. Hingga akhir tahun 2005 di Indonesia telah berdiri sebanyak 32 provinsi. Hal

ini berbeda jauh dengan kondisiI ndonesia sebelum reformasi, dimana negara Indonesia terdiri

dari 27 provinsi yang kemudian menjadi 26 provinsi karena provinsi Timor-Timur memisahkan

diri menjadi Negara Republik Timor Leste akibat diberlakukannya Undang-undang referendum

yang berujung jajak pendapat. Indonesia dibagi menjadi beberapa provinsi, kabupaten, dan kota

yang memiliki kewenagan untuk mengatur sendiri pemerintahannya. Pada tingkat pemerintahan

daerah ini, dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

B.     Sistem Pemerintahan Negara Australia

Page 7: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Sistem pemerintahan Australia merupakan sistem yang kompleks. Dimana lembaga-

lembaga pentingnya merupakan paduan elemen-elemen tradisi dan model pemerintahan Inggris

dan Amerika Serikat seperti Sistem penyelenggaraan pemerintahan Inggris dengan Majelis

Perwakilan Rendah, praktek pemerintahan Amerika Serikat dengan senat federal. Undang-

Undang Dasar Australia berisi ciri-ciri penting sistem pemerintahan Australia. Pembagian

kekuasaan antara Negara Bagian dan Commonwealth (Persemakmuran), Gubernur Jendral

mewakili Ratu Inggris. Terdapat Tiga Cabang Pemerintahan di Australia, yakni Cabang

Legislatif (Parlemen - Senat dan Majelis Perwakilan Rendah); Eksekutif (Kementrian dan

Pejabat Pemerintah); dan Cabang Yudikatif (sistem peradilan hukum).

Badan legislatif berisi parlemen - yakni badan yang mempunyai wewenang legislatif untuk

membuat undang-undang. Badan Eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh

badan legislatif, sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan

pengangkatan serta pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum,

termasuk di antaranya Konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya

boleh diubah melalui jajak pendapat.

Australia dikenal sebagai negara Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia adalah

negara yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang wewenangnya dibatasi oleh

Konstitusi atau UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah

Ratu Inggris, jabatan ini sedikit terpisah, baik dalam hukum maupun praktek pemerintahan atau

konstitusional. Dalam kenyataannya, Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem

politik Australia dan hanya berfungsi sebagai simbol atau hanya sebagai publik figur untuk

memobilisasi masyarakat. Di Australia Ratu secara resmi diwakili oleh seorang Gubernur

Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak mempunyai

peranan apapun dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

Gubernur Jenderal adalah wakil Ratu Inggris di Australia. Posisinya tidak harus

mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari Ratu dan Pemerintah Inggris. Dalam

Undang-Undang Dasar atau Konstitusi terdapat wewenang dan tugas Gubernur Jenderal

termasuk memanggil, menghentikan sidang badan pembuat undang-undang, dan membubarkan

parlemen. Selain itu, Gubernur juga bisa menyetujui rancangan peraturan, mengangkat menteri,

menetapkan departemen-departemen dalam pemerintahan, serta mengangkat hakim. Namun,

berdasarkan konvensi, Gubernur Jenderal hanya bertindak atas permintaan para Menteri dalam

Page 8: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi Gubernur jenderal dipilih

berdasarkan pertimbangan Pemerintah. Semua Gubernur negara bagian melaksanakan peran

yang sama di wilayah mereka masing-masing.

KESIMPULAN

Tidak ada parameter yang tepat untuk bisa menentukan keberhasilan keberadaan serta

pemberlakuan demokrasi dan demokratisasi yang terjadi di suatu negara secara tepat. Bentuk

sistem pemerintahan apapun yang dijalankan dalam suatu negara tersebut, bisa dikategorikan

sebagai negara yang memiliki pemerintahan demokratis apabila bisa menampung aspirasi dari

masyarakatnya serta membawa kearah yang lebih baik dengan dukungan masyarakatnya juga.

Representasi sistem presidensial yang dijalankan di Indonesia maupun sistem perlementer yang

ada di Australia sudah cukup menggambarkan bentuk demokrasi pada porsi yang tepat. Dimana

pada level Ke-Negaraan masing-masing beserta latar belakang sejarah negara dan

perkembangannya, masing-masing terdapat juga efisiensi proporsionalitas suatu sistem teruji,

karena fakta menunjukkan bahwa keberhasilan dan pengakuan internasional baik melalui sistem

politik maupun eksistensi negara itu sendiri. Karena dengan adanya perwakilan rakyat yang

dipilih secara sah dan legal yang duduk di kursi pemerintahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://Suara karya on-line.sekretariat Negara republic Indonesia_posisi strategis secretariat.co.id

www. _wikipedia Indonesia.org

Pelatihan pegembangan sumber daya manusia_pemda.

Tak sebatas cakrawala: Sistem politik Australia.

Yahoo!answer_apa bedanya system politik Australia dengan argentina.

Sejarah Australia.

Federasi Australia otonomi Indonesia.

Page 9: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

http://Australia.wikipedia.org

Page 10: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Makalah Perbandingan Sistem Pemerintahan

BAB IPendahuluan

A.  Latar Belakang Masalah Sebuah sistem pemerintahan dibuat demi terselenggaranya

pemerintahan negara yang mampu mewujudkan tujuan sebuah bangsa, yaitu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itulah, pemerintah bertugas mengatur dan mengarahkan kehidupan bersama dengan cara membuat hukum, melaksanakan dan menegakkannya, serta melakukan upaya-upaya lain demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Dalam kenyataan, tidak setiap sistem pemerintahan dapat berjalan sesuai harapan itu. Masalahnya mungkin terletak pada pengaturan sistem pemerintahan yang belum sempurna atau lengkap. Namun kemungkinan pula penyebabnya adalah ketidakmampuan para pejabat dalam melaksanakan sistem itu, atau kesengajaan pejabat pemerintah menyalahgunakan wewenang. dilain pihak, mungkin pula rakyat sendiri memang tidak siap mendukung sistem pemerintahan yang berlaku.

Satu hal yang harus di ingat adalah bahwa pelaksanaan sebuah sistem pemerintahan tidak berlangsung dalam ruang kosong. Pelaksanaan sistem pemerintahan dalam suatu negara sangat dipengaruhi antara lain oleh: (a) komitmen elite politik terhadap sistem politik yang hendak diwujudkan; (b) sistem kepartaian yang telah berkembang di negara yang telah bersangkutan (c) tradisi politik yang telah berkembang dinegara yang telah bersangkutan dan (d) budaya politik dominan dimasyarakat yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah1.     Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan

Negara Malaysia?2.    Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan

Negara Filiphina?3.    Bagaimana sistem pemerintahan, bentuk Negara, dan bentuk pemerintahan

Negara Indonesia?4.    Dimana letak perbandingannya?

Page 11: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

C. Tujuan Penulisan1.     Mengetahui sistem pemerintahan, bentu Negara, dan bentuk pemerintahan

pada tiga Negara, yaitu Malaysia, Filiphina, dan Indonesia.2.    Membandingkan ketiga Negara tersebut dalam hal sistem pemerintahan,

bentuk pemerintahan, dan bentuk Negara.3.    Dapat menganalisis berbagai sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan,

dan bentuk Negara yang ada.

D. Manfaat Penulisan1.     Menambah wawasan pengetahuan mengenai sistem pemerintahan, bentuk

pemerintahan, dan bentuk negara di berbagai negara di dunia2.    Dapat mencari persamaan dan perbedaan dari negara-negara yang ada

mengenai hal tersebut.3.    Dan lain-lain.

BAB IILandasan Teori dan Hipotesis

A.Landasan Teori Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan memengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislaif. Dengan demikian, sistem pemerintahan menggambarkan adanya lembaga-lembaga Negara, hubungan antar lembaga Negara, dan bekerjanya lembaga Negara dalam mencapai tujuan pemerintahan Negara yang bersangkutan. Bentuk Negara, adalah pengelompokkan Negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan (secara resmi) antar berbagai tingkat pemerintahan suatu negara. Berdasarkan kriteria itu, kita dapat membedakan bentuk Negara dalam tiga kategori; yaitu kesatuan, federasi, dan konfiderasi. Namun, saat ini kita hanya membahas negara kesatuan dan federasi. Negara Federasi/serikat adalah negara yang kekuasaannya secara formal dibagi menjadi dua, sebagian menjadi kekuasaan pemerintah pusat federal dan sebagian menjadi kekuasaan pemerintah negara bagian, dan baik pemerintah pusat federal maupun pemerintah negara bagian itu sama-sama berdaulat atas kekuasaan masing-masing. Bentuk pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara. Berdasarkan

Page 12: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

kriteria itu, secara tradisional para pakar membedakan adanya negara monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Monarki adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan seorang penguasa tunggal, yaitu raja/ratu. Aristorkasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan satu lembaga kecil yang terdiri atas sekelompok orang/sekelompok elite yang memiliki hak istimewa. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan semua warga negara. Aristoteles memilah bentuk pemerintahan berdasarkan dua ukuran,yaitu: (a) ditangan siapakah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada. (b) untuk siapa kekuasaan negara itu digunakan. Menurut Aristoteles, ada 6 kemungkinan bentuk pemerintahan,yaitu sebagai berikut.

        Monarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan satu orang, yang memerintah untuk kepentingan rakyat.

        Tirani yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan satu orang yang memerintah untuk kepentingan dirinya sendiri.

        Aristokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada ditangan elite, yang memerintah untuk kepentingan rakyat.

        Oligarki yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan sekelompok elite, yang memerintah untuk kepentingan kelompok penguasa itu sendiri.

        Politi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada ditangan rakyat yang pemerintahannya untuk kepentingan rakyat.

        Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara yang tertinggi ada ditangan rakyat,namun pemerintahannya hanya untuk kepentingan penguasa.

B. Hipotesis Berdasarkan materi dan teori yang ada, kami menyimpulkan pada setiap negara tidak ada sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara yang berbeda. Meskipun ada, namun dapat dipastikan tidak terlalu persis antara satu negara dengan negara lainnya.

BAB IIIMetodologi Teknik Penelitian

Page 13: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

A.Setting Penelitian1.     Waktu penelitian

Dilakukan dalam waktu 4 hari, dari tanggal 30 November sampai tanggal 4 Desember 2012. Waktu pengerjaan dilakukan dalam waktu 2 hari, dari tanggal 5 Desember sampai tanggal 6 Desember 2012.

2.    Tempat penelitianDilakukan di rumah masing-masing, yaitu rumah Aulia Tri Aryani, Dina Mariyana, Dian Ratna Fuedsi, Della Eka Putri, Wulan Sulistyowati, Prisda Faradina, dan Nico Frans Permadi.

3.    Tempat penyusunanDilakukan di rumah Aulia Tri Aryani dalam waktu satu setengah jam dan di sekolah dalam waktu dua jam.

B. Sumber Penelitian Yaitu sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk Negara

Malaysia, Filiphina, dan Indonesia.

C. Sumber Data Berasal dari internet, buku sumber paket dan Lembar Kerja Siswa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

D.Teknik dan Alat Pengumpulan Data1.     Melakukan pencarian atau searching di internet dan buku sumber mengenai

sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara malaysia, filiphina, dan indonesia.

2.    Alat pegumpulan data memakai koneksi jaringan internet, laptop, buku sumber, dan PC.

E. Alat dan Bahan1.     Alat :a.    Akses internet b.    Laptop c.    PCd.    Buku sumber paket dan Lembar Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan

2.    Bahan : Data dan informasi mengenai Negara Malaysia , Filipina dan Indonesia.

Page 14: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

F. Cara Kerja1.     Pengumpulan data2.    Pemilihan data3.    Penyusunan karya tulis4.    Pengeditan5.    Finishing

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan

A.      Negara Malaysia1. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah sistem parlementer. Sistem parlementer yang dipakai oleh Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, yang merupakan warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi apabila melihat prakteknya , kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan yudikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan yudikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Dalam system pemerintahan Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri. Sistem politik Malaysia dapat dikatakan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari adanya pembagian kekuasaan dan adanya pelaksanaan pemilu meskipun kalau dilihat lebih dalam tidak begitu demokratis karena tidak jurdil. Di Malaysia, seperti kebanyakan Negara lainnya kekuasaan Negara terdiri dari badan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

1.a Kekuasaan eksekutif a. Perdana menteri sebagai kepala pemerintahanb. Raja/ Sultan Yang di-Pertuan Agung sebagai kepala Negara

c. Perdana menteri merupakan anggota dewan rendah (DewanRakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan mayoritas parlemen

d.    Kabinet dipilih dari anggota Dewan rakyat dan Dewan Negara yang merupakan anggota parlemen

1.b Kekuasaan legislatif a.    menggunakan sistem bikameral yang terdiri dari senat (Dewan Negara) dan

House of Representatives (Dewan Rakyat).

Page 15: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

b.    Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal.

c.    Senat ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara bagian.

d.    Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.

1.c Kekuasaan Yudikatifa. Hakim pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat perdana menteri.b. Hakim adalah orang yang paling penting yang memiliki kekuasaan untuk menyatakan tindakan parlemen adalah inkonstitusional dan ultra vires sesuai dengan kewajiban Konstitusi dan pemahaman mereka tentang hukum

2. Bentuk Pemerintahan Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki konstitusional, yaitu berupa Negara kerajaan yang diatur oleh konstitusional. Dimana kepala negaranya merupakan seorang raja yang disebut dengan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan .

3. Bentuk Negara Malaysia merupakan Negara yang berbentuk federasi. Dimana Malaysia terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan yaitu persekutuan Kuala Lumpur, Labuan Island dan Putrajaya sebagai wilayah administratif federal. Setiap Negara bagian memiliki majelis, dan pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister) dimana kepala menteri di tiap negara bagian diangkat oleh majelis negara bagian.           Dalam Negara federal seperti Malaysia maka ada kekuasaan federal dan ada kekuasaan Negara bagian. Soal-soal yang menyangkut negra dalam keseluruhannya diserahkan kepada kekuasaan federal. Dalam hal tertentu misalnya mengadakan perjanjian internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari Negara bagian dan dalam bidang itupemerintah federal mempunyai kekusaan yang tertinggi. Tetapi, untuk soal yang menyangkut Negara bagian belaka dan tidak termasuk

Page 16: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

kepentingan nasional, diserahkan kepada kekuasaan Negara-negara bagian. Jadi, dalam soal-soal semacam itu pemerintah Negara bagian bebas dari pemerintah federal misalnya, soal kebudayaan, kesehatan pendidikan .

B.       Negara Filiphina1. Sistem Pemerintahan

Filipina merupakan negara kepulauan yang sistem pemerintahannya berbentuk republik.  Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala  pemerintahan, dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam  pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih dan mengepalai kabinet. Bentuk negara kesatuan dan sistem pemerintahan presidensil.

1.a Kekuasaan eksekutifa. Presiden sebagai kepala negara dan kepala

pemerintahanb. Bertugas mengawasi penegakan hukum untuk

memelihara perdamaian umum dan ketertiban umum

c. Di pilih langsung oleh rakyat dengan masa jabatan enam tahun

1.b Kekuasaan legislatifa. Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan, di pilih

melalui pemilu.b. Senat menjabat selama enam tahun, dan berjumlah 24

orang.c. Dewan Perwakilan, berjumlah kurang dari 250 orang, dan

menjabat selama 3 tahun. d. Kongres membuat undang-undang.

1.c Kekuasaan yudikatifa. Dilaksanakan oleh Mahkamah Agungb. Kepala MA dan 14 Hakim Agung di pilih oleh presidenc. Memiliki tugas mengawasi persolan administratif pada

peradiland. Berhak menurunkan dan memberikan sanksi kepada hakim peradilan yang lebih rendah

2. Bentuk Pemerintahan

Page 17: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Bentuk pemerintahannya yaitu kesatuan, dengan beberapa propinsi atau wilayah.

3. Bentuk Negara Bentuk pemerintahannya yaitu republik, dan menganut sistem presidensial.

C.       Negara Indonesia1. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial, dan tidak murni menganut Trias Politica, karena selain kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif, masih ada eksaminatif dan inspeksi (BPK). Untuk menentukan wakil-wakil rakyat di legislatif serta kepala pemerintah dan wakilnya di bentuk lembaga independen pemilihan umum, baik di tingkat pusat atau Negara, dan kabupaten atau kota.

1.a Kekuasaan eksekutif a. dilaksanakan oleh seorang presidenb. selain kepala Negara,juga kepala pemerintahc. presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat melalui

pemilu, bukan dari partai pemenangd. presiden berhak memilih kabinet nya.e. menyetujui RUU

1.b Kekuasaan legislatifa. dilaksanakan oleh DPR/DPD, yaitu sebagai berikut;

1.) mengawasi jalanya pemerintahan.2.) mengajukan RUU

b. DPR dapat menyetujui dan menolak perjanjian internasionalc. angota MPR mengangkat dan memberhentikan presiden dan

wakilnya sesuai pengawasan rakyak dan berbagai kelembagaan

1.c Kekuasaan yudikatifa. di laksanakan oleh MA (Mahkamah Agung)

b. ketua MA di pilih oleh para hakim agung dan hakim agung d usulkan oleh KY (Komisi Yudisial)c. MA memiliki wewenang kasasi final dalam suatu perkara.d. MA berwenang membatalkan atau menyatakan tidak sah keputusan hakim yang tidak sesuai UUD.

Page 18: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

e. MK berhak mereview UU

2.  Bentuk Pemerintahan Indonesia menganut bentuk pemerintahan Republik Konstitusional, merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden. Kekuasaan presiden dibatasi oleh UUD atau konstitusi. Presiden Republik Indonesia  memegang  kekuasaan  sebagai  kepala  negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan  pada Pasal 4 Ayat 1 yang  berbunyi, “Presiden  Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan  menurut Undang-Undang Dasar”. Dengan demikian, sistem  pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem presidensial merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif

3.  Bentuk Negara Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah  negara kesatuan (desentralis) yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah  kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.

BAB VKesimpulan

Sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan bentuk negara

antara satu negara dengan negara lainnya sangat berbeda. Meskipun

negara-negara tersebut saling berdekatan, namun tidaklah sama. Banyak hal

dan faktor yang melatarbelakangi hal tersebut. Namun, tidak menutup

kemungkinan ada negara yang memiliki sistem yang sama meskipun tidak

sama persis.

Page 19: Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia

Dengan membandingkan negara Indonesia, Malaysia, dan Filiphina,

kita dapat menarik kesimpulan bahwa negara tersebut memiliki banyak

perbedaan dan persamaan mengenai hal tersebut. Namun, jangan sampai

perbedaan tersebut dapat merusak hubungan negara-negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Suteng, Bambang. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Erlangga.

Soewito. 2007. Lembar Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan.

Solo:Tri Jaya Utama

Google.com