perbandingan pembelajaran matematika melalui ceramah dengan pembelajaran melalui ceramah dibantu...

12
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Scientific Paper PIPIT RIKA WIJAYA Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana IKIP PGRI Jember 2014

Upload: pipit-rika-wijaya

Post on 19-Jun-2015

2.528 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan

Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media

Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Scientific Paper

PIPIT RIKA WIJAYA

Program Studi Teknologi Pembelajaran

Program Pascasarjana IKIP PGRI Jember

2014

Page 2: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah pelajaran yang menjadi momok bagi banyak siswa.

Matematika sebagai salah satu pelajaran yang diikutsertakan dalam ujian nasional,

menambah beban siswa untuk diharuskan pandai matematika. Ada semacam

persepsi bahwa tidak mudah membuat siswa menjadi pandai matematika.

Sehingga siswa akan semakin tertekan dan akan cenderung lebih sulit menyerap

pelajaran. Ketakutan siswa dan orangtua siswa terhadap ujian akhir diatasi dengan

mengikutsertakan siswa pada bimbingan belajar di luar sekolah. Sekolah biasanya

hanya mengambil satu cara dan mengabaikan cara-cara yang lain. Cara yang tidak

diajarkan di sekolah tidak selalu buruk. Sebagian diantaranya justru lebih mudah

atau lebih cepat sehingga justru membantu siswa dalam menguasai matematika.

Disinilah guru berperan penting untuk mengajarkan matematika melalui

cara-cara yang mudah dimengerti oleh siswa. Hal ini bisa berdampak pada nilai

ujian sekolah dan nilai ujian nasional siswa. Jika dalam proses pembelajaran

matematika guru hanya mengejar selesainya materi, hanya dengan metode

ceramah, tanpa mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi tersebut,

maka bisa menimbulkan siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal matematika.

Kesalahan dalam cara penyampaian materi matematika selain akan menghambat

tujuan pendidikan yang hendak dicapai, juga akan berdampak pada rendahnya

kemampuan nalar siswa dalam pelajaran matematika.

Guru harus mempunyai strategi pembelajaran agar siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran

akan berhasil bila menggunakan media pembelajaran yang tepat. Agar terjalin

komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa maka guru perlu memperhatikan

pemilihan metode pembelajaran, media pembelajaran serta daya tangkap siswa.

Sehingga akan terjadi komunikasi dua arah dan pada akhirnya siswa akan lebih

mudah memahami matematika. Dalam hal ini, kreatifitas guru sangat diperlukan

untuk membuat suasana belajar-mengajar menjadi lebih menarik dan disukai oleh

siswa.

Page 3: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Identifikasi Masalah

Berangkat dari fenomena di atas, maka muncul identitfikasi masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan antara pembelajaran matematika melalui ceramah

dengan pembelajaran melalui ceramah dibantu media terhadap hasil belajar

siswa Sekolah Dasar?

2. Bila ada, mengapa terdapat perbedaan hasil belajar siswa Sekolah Dasar antara

pembelajaran matematika melalui ceramah dengan pembelajaran melalui

ceramah dibantu media?

3. Bagaimanakah pembelajaran melalui ceramah dibantu media dilaksanakan?

Page 4: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

II. PEMBAHASAN

2.1 Ada Perbedaan Antara Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Media pembelajaran dirumuskan dalam arti sempit dan dalam arti luas.

Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat

digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Sedangkan

dalam artian luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang

kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi,

diagram dan bagan buatan guru, objek-objek nyata seperti kunjungan ke luar

sekolah. Guru-gurupun dianggap sebagai media penyajian, disamping radio dan

televisi karena sama-sama membutuhkan dan menggunakan banyak waktu untuk

menyampaikan informasi kepada siswa. Hanya saja, guru juga berfungsi untuk

menyusun perencanaan pengajaran dan melaksanakan penilaian, sedangkan alat-

alat tidak melakukan fungsi tersebut (Hamalik, 2008).

Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian-

penelitian tindakan kelas. Menurut Wardhaniyatul dalam penelitiannya yang

berjudul “Penerapan Model Permainan Sirkuit Matematika Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Pada Materi Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1

Botolinggo Bondowoso Tahun Pelajaran 2012/2013” menyimpulkan bahwa

pembelajaran dengan model permainan sirkuit matematika memiliki dampak

positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan

ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Lebih lanjut Wardhaniyatul

menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika dengan model

permainan sirkuit matematika dapat meingkatkan motivasi belajar siswa.

Ningdian dalam “Penerapan Active Learning Melalui Card Short Untuk

Meningkatkan Hasil dan Aktifitas Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran

Matematika Kompetensi Dasar Menggunakan Pecahan Dalam Masalah

Perbandingan dan Skala Untuk Pemecahan Masalah di SD Negeri 8 Kilensari

Pada Tahun Pelajaran 2012/2013” menyatakan bahwa penerapan active learning

Page 5: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

melalui card short dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dengan kategori

sangat aktif, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan

ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.

II.2 Penyebab Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Antara Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media

Dalam metode ceramah terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

oleh guru, yaitu yang pertama adalah orientasi tujuan. Tujuan dari proses

pembelajaran adalah hasil belajar siswa. Penetapan orientasi tujuan pembelajaran

ini guru akan dapat membimbing siswa dalam menyimak materi, guru juga dapat

mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi dari penggunaan metode ceramah

tersebut. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berorientasi pada hasil belajar

siswa, guru harus menguasai materi yang akan disampaikan. Maka dari itu, guru

juga harus mengetahaui informasi-informasi terbaru yang terkait dengan materi

yang akan disampaikan. Penguasaan materi yang baik dan mengetahui informasi

terbaru, tentu akan meningkatkan rasa kepercayaan diri guru di dalam kelas.

Penetapan orientasi tujuan pembelajaran juga dapat membangkitkan motivasi dan

minat belajar siswa, dimana siswa akan mau untuk belajar lebih lanjut di luar

kelas. Siswa akan bisa keluar dari sikap pasif karena tumbuh rasa ingin tahunya.

Kedua, adalah komunikasi. Guru akan bisa menguasai kelas bila guru

dapat memilih penggunaan bahasa yang tepat, intonasi suara yang terkontrol,

menjaga kontak mata dengan siswa, dan menyelipkan humor-humor ringan

diantara kegiatan mengajar. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan dan

mewaspadai hal-hal yang bisa mempengaruhi proses penyampaian materi. Hal-hal

tersebut seperti latar belakang siswa, kondisi kelas, posisi berdiri guru dan posisi

tempat duduk siswa, serta perlengkapan penyampaian materi.

Ketiga, adalah berkelanjutan. Bila pada akhir proses pembelajaran siswa

mau belajar lebih lanjut di luar kelas, maka orientasi tujuan yang ditetapkan

berhasil. Guru dapat memicu tumbuhnya rasa ingin tahu siswa dengan cara

menghubungkan kegunaan materi dengan kehidupan. Prinsip berkelanjutan ini

dikatakn berhasil bila siswa mampu menyimpulkan materi dan bisa mengulang

Page 6: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

materi yang sudah diajarkan. Hal itu bisa dirangsang guru dengan memberikan

tugas yang relevan dan tes. Sehingga bisa meningkatkan kemampuan motorik

siswa dan meningkatkan kualitas berpikir siswa.

Sommerset dan Suryanto (dalam Hobri, 2005) menyatakan bahwa

kebanyakan guru masih melakukan metode konvensional yaitu mengadakan chalk

and talk, menggunakan buku ajar sebagai bahan yang siap disajikan pada

siswanya. Lebih lanjut, dalam penelitian Hobri yang berjudul “Kesulitan Siswa

SMK Dalam Pembelajaran Matematika: Studi Pada Siswa Kelas 1 Jurusan Listrik

SMK Berdikari Jember” didapatkan hasil mengenai penyebab kesulitan siswa

dalam mempelajari matematika yaitu: (1) materi pelajaran yang terlalu sulit; dan

(2) cara mengajar guru yang kurang enak. Hasil penelitian tersebut semakin

menguatkan pendapat Sommerset dan Suryanto bahwa guru kurang

mengembangkan strategi pembelajaran kepada siswanya. Guru hanya

mengandalkan metode ceramah sambil menerangkan materi, dan hanya fokus

untuk mengejar selesainya materi. Siswa pada akhirnya menjadi pasif karena

bentuk pembelajarannya berorientasi kepada guru.

Sebenarnya metode ceramah tidak selalu buruk bila memang guru sudah

menguasai materi yang akan diajarkan karena sudah mengajar matematika

beberapa tahun. Namun hal itu juga bisa menyebabkan guru menjadi malas untuk

meningkatkan lagi kemampuan mengajar karena sudah menjadi rutinitas kerjanya.

Guru juga menjadi enggan memodifikasi atau mengubah strategi pembelajaran

dari ceramah ke metode yang lain, walaupun siswa-siswanya terbukti kurang

memahami matematika.

(masukkan materi kuliah landasan pendidikan)

2.3 Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media

Kecintaan siswa terhadap matematika bisa dipupuk melalui beberapa cara.

Cara yang pertama adalah melalui visualisasi dan peragaan. Dengan peragaan atau

dengan permainan, siswa bisa melihat dan merasakan suatu proses. Alat peraga

Page 7: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

matematika bisa benda apa saja, yang paling sederhana adalah misalnya kelereng,

atau koin logam. Cara kedua adalah melalui eksplorasi atau penjelajahan.

Kegiatan eksplorasi akan melibatkan siswa merasakan suatu proses, dan anak

akan berada di dalam proses tersebut, tidak hanya semata-mata menghafalkan

rumus. Cara ketiga adalah dengan membangkitkan harga diri siswa. Siswa yang

menguasai trik-trik tertentu akan terkesan keren di mata teman-temannya.

Misalnya saja trik cara menghitung mudah, pandai dalam teka-teki matematika

atau pandai sulap matematika. Hal ini kemudian akan menciptakan efek berantai,

dimana siswa tersebut akan menjadi semakin suka matematika dan terus ingin

belajar matematika secara mendalam lagi.

Page 8: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. G

2. G

3.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, akhirnya penulis mengajukan saran sebagai

berikut:

1. Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan rata-rata tingkat daya

nalar satu kelas, karena perbedaan intelektual antar siswa.

2. Guru harus memahami langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penggunaan media pembelajaran yang dipilih sehingga kegiatan belajar-

mengajar berjalan dengan lancar

3. Guru melakukan evaluasi dari media pembelajaran yang digunakan. Bila ada

banyak kendala, sebaiknya guru mencari media lain yang lebih mudah

dipahami oleh siswa.

Page 9: Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Melalui Ceramah Dibantu Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

IV. REFERENSI

Ahmadi, I. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu: Pengaruhnya Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.

Wardhaniyatul, K. 2012. Penerapan Model Permainan Sirkuit Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Botolinggo Bondowoso Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jember: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Jember.

Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ningdian, S. 2012. Penerapan Active Learning Melalui Card Short Untuk Meningkatkan Hasil dan Aktifitas Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Menggunakan Pecahan Dalam Masalah Perbandingan dan Skala Untuk Pemecahan Masalah Di SD Negeri 8 Kilensari Pada Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jember: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Jember.

Hobri. 2005. Kesulitan Siswa SMK Dalam Pembelajaran Matematika: Studi Pada Siswa Kelas 1 Jurusan Listrik SMK Berdikari Jember. Jurnal Sains dan Edukasi Volume 3 Nomor 1 Maret 2005. Jember: Lembaga Penelitian IKIP PGRI Jember.