ThemeGallery PowerTemplate

CERAMAH/KULIAHASSARPRAS KAPOLRIKEPADAPESERTA DIDIK SESPIMMEN POLRI DIKREG KE-55 T.A. 201522 MEI 2015

1

1

MATERI CERAMAH/KULIAH:IMPLEMENTASI MANAJEMEN SARANA &PRASARANA POLRI DI TINGKAT KODI.MANAJEMEN STRATEGI POLRI DI BIDANG SARANA & PRASARANA

II.MANAJEMEN SARANA & PRASARANA POLRI DI TINGKAT KOD

III.HAL-2 LAIN YG PERLU DIKETAHUI2I. MANAJEMEN STRATEGI POLRIDI BIDANG SARANA & PRASARANA33TUPOKSI SSARPRAS POLRI1.SSARPRAS POLRI BERTUGAS MEMBINA & MENYELENGGARAKAN MENAJEMEN SARPRAS DI LINGK POLRI.2.DALAM MELAKS TUGAS, SSARPRAS POLRI MENYELENGGARAKAN FUNGSI:a.PERENCANAAN BUT & GAR UTK HARWAT PERSONEL MAUPUN SARPRAS, PENYELENGGARAAN KETATATUSAHAAN & URDAL DI LINGK SSARPRAS POLRI.b.PERENCANAAN BUT & GAR SARPRAS POLRI, PENGKAJIAN, PERUMUSAN, BANG SISMET SERTA STANDARDISASI SARPRAS POLRI.c.KERMA PENGADAAN LUAR NEGERI & PENYELENGGARAAN INFOSARPRAS POLRI.d.MANAJEMEN SARPRAS MATBEKUM.e.MANAJEMEN SARPRAS MATPAL.f.BIN TEKNIS FASKON BAIK YG BERSIFAT TERPUSAT MAUPUN DALAM RANGKA MENDUKUNG PELAKS TUGAS KEWILAYAHAN.g.MANAJEMEN PERGUDANGAN SERTA PELAKS STOCK OPNAME MATERIIL PERSEDIAAN.h.ADMIN, PELAPORAN & DAL KEUANGAN.3.DALAM MELAKS TUGAS, ASSARPRAS KAPOLRI DIBANTU OLEH BAGRENMIN, BIRO JIANSTRA, BIRO PAL, BIRO BEKUM, BIRO FASKON & DEPO MATERIIL (DOMAT).44STRUKTUR ORG SSARPRAS POLRI(PERKAP NOMOR 21 TAHUN 2010 TGL 14 SEPTEMBER 2010)ASSARPRAS KAPOLRIBIROJIANSTRABIROBEKUMBIROPALBIROFASKONDOMATBAGRENMINURKEUCATATAN :JUMLAH DSP 360 PERSONEL55VISI & MISI SSARPRAS POLRI 2015 - 20191.VISI SSARPRAS POLRI:TERPENUHINYA SARANA & PRASARANA POLRI DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA PELAYANAN KAMTIBMAS PRIMA, TEGAKNYA HUKUM & KAMDAGRI MANTAP SERTA TERJALINNYA SINERGI POLISIONAL YG PROAKTIF.2.MISI SSARPRAS POLRI:

a.MENYIAPKAN, MERUMUSKAN & MENYELENGGARAKAN KEBIJAKAN KAPOLRI & STRATEGI DI BIDANG SARPRAS KHUSUSNYA TATA KELOLA SARPRAS & TATA KELOLA ASET POLRI.

b.MELAKS PEMBINAAN SISTEM & METODE FUNGSI SARPRAS.

c.MENYUSUN PERENCANAAN UMUM KEBUTUHAN SARPRAS.

d.MENYELENGGARAKAN FUNGSI SARPRAS JENIS BEKUM, FASKON, PAL YG BERSIFAT TERPUSAT MAUPUN DALAM RANGKA MENDUKUNG PELAKS TUGAS KEWILAYAHAN.66MISI SSARPRAS POLRI:

e.MENYELENGGARAKAN WASDAL TERMASUK ANALISA & EVALUASI TERHADAP PELAKS FUNGSI SARPRAS POLRI.

f.MENYELENGGARAKAN TATA KELOLA SARPRAS & TATA KELOLA ASET POLRI.

g.MENYELENGGARAKAN ASET NEGARA DGN MELAKS SIMAK-BMN SECARA OPTIMAL.

h.MENYELENGGARAKAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK MELALUI LPSE POLRI.

i.MENYELENGGARAKAN KOORD DGN LKPP UTK PELATIHAN & UJIAN SERTIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, SEBAGAI WUJUD KERMA ANTAR INSTANSI.77REGULASI RENBUT SARPRAS POLRIUNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TTG KEUANGAN NEGARA & UNDANG-2 NOMOR 1 TAHUN 2004 TTG PERBENDAHARAAN NEGARA

PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 TTG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BESERTA PERUBAHANNYA & ATURAN TURUNANNYA

PP NOMOR 90 TAHUN 2010 TTG SUSUN RENCANA UMUM PENGADAAN

PERATURAN KEPALA LKPP NOMOR 12 TAHUN 2011 TTG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RENSTRA POLRI TAHUN 2015 - 2019 & RENSTRA SATKER SSARPRAS POLRI T.A. 2015 - 2019

PROGRAM PENINGKATAN SARPRAS POLRI T.A. 2015 - 2019

RENJA POLRI & RENJA SSARPRAS POLRI PADA TAHUN ANGGARAN BERJALAN8ARAH BIJAK DAN STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG KEAMANAN (SARPRAS) 2015-2019ARAH BIJAK:TERPENUHINYA ALMATSUS POLRI YANG DIDUKUNG INDUSTRI PERTAHANAN, ANTARA LAIN:1. MENINGKATKAN UPAYA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN (HARWAT).2.MELANJUTKAN PEMENUHAN ALMATSUS POLRI.3.MENINGKATKAN KONTRIBUSI INDUSTRI PERTAHANAN BAGI ALUT POLRI.MENINGKATKAN PROFESIONALISME POLRI:PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA DALAM RANGKA MEMPERMUDAH PROSES PERGERAKAN DAN MOBILISASI PASUKAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI KEPOLISIAN. PENINGKATAN SARPRAS INI, SEPERTI PERUMAHAN DINAS ATAU ASRAMA.MENGUATNYA KEAMANAN LAUT DAN DAERAH PERBATASAN, DILAKUKAN MELALUI PENINGKATAN SARPRAS PENGAMANAN LAUT DAN PERBATASAN.92.STRATEGI KEBIJAKAN:STRATEGI BIJAK PEMBANGUNAN UTK MENCAPAI SASARAN TERPENUHINYA ALMATSUS POLRI YANG DIDUKUNG INDUSTRI PERTAHANAN ADALAH PENGADAAN ALPALKAM/ALMATSUS POLRI.MENINGKATKAN PROFESIONALISME POLRI:1.PENINGKATAN FASILITAS, INFRASTRUKTUR DAN SARPRAS PENDUKUNG PERUMAHAN DINAS/ASRAMA/BARAK PERSONEL POLRI.2.PENINGKATAN FASILITAS DAN LAYANAN KESEHATAN POLRI.3.PENGEMBANGAN SARPRAS DLM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DAN PENGUATAN PELAKSANAAN TUGAS POLRI.4.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA DALAM RANGKA MEMPERMUDAH PROSES PERGERAKAN DAN MOBILISASI PASUKAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI KEPOLISIAN. PENINGKATAN SARPRAS INI, SEPERTI PERUMAHAN DINAS ATAU ASRAMA.MENGUATNYA KEAMANAN LAUT DAN DAERAH PERBATASAN, DILAKUKAN MELALUI PENINGKATAN SARPRAS PENGAMANAN LAUT DAN PERBATASAN.10ARAH BIJAK & STRATEGI POLRIARAH BIJAK & STRATEGI POLRI DALAM RANGKA PENCAPAIAN KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG KEAMANAN KHUSUS SARPRAS:MEMENUHI KEBUTUHAN MINIMAL ALMATSUS POLRI.MENETAPKAN STANDAR PERALATAN POLRI SESUAI KONDISI GEOGRAFIS DAN TANTANGAN TUGAS.MENYELENGGARAKAN PENGADAAN MELALUI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) DGN LPSE YG DIDAHULUI STUDY KELAYAKAN.MELANJUTKAN PEMBANGUNAN LABOTARIUM FORENSIK PADA TINGKAT PUSAT DAN POLDA YG BELUM TERSEDIA.MENYUSUN TYPOLOGI POLSEK DAN PERLENGKAPANNYA SESUAI KONDISI GEOGRAFIS DAN TANTANGAN TUGAS. MENYUSUN KEBUTUHAN SARPRAS SECARA BUTTOM UP.MENYUSUN BLUE PRINT SARPRAS.MENYEDIAKAN RUMDIN BAGI PEGAWAI POLRI.MELANJUTKAN KERJASAMA DGN KEMENPU-PERA DALAM RANGKA PEMBANGUNAN RUMDIN.MENAMBAH KAPAL TIPE A, TIPE B DAN TIPE C SECARA BERTAHAP.11PELAKS FUNGSI MANAJAMEN SARPRAS POLRIPENYELENGGARAAN FUNGSI SARPRAS :FUNGSI BIN SARPRAS MELIPUTI :a.MERENCANAKAN KEBUTUHAN & ANGGARAN.MENGKAJI, MERUMUSKAN, MENGEMBANGKAN SISTEM & METODE, SERTA STANDARISASI.MEMBERIKAN PEMBINAAN TEKNIS KEPADA SATKER & SATWIL DALAM PENYELENGGARAAN PENGADAAN BARANG/JASA.MENYELENGGARAKAN INFORMASI SARPRAS POLRI.2.FUNGSI DUK SARPRAS BERTUJUAN UTK MENDUKUNG PENYELENGGARAAN SISTEM ORGANISASI POLRI, MELIPUTI FUNGSI OPERASIONAL, PEMBINAAN, PENDUKUNG & PENGAWASAN. 3.FUNGSI DUK SARPRAS MELIPUTI :PEMBEKALAN, BARANG / PERALATAN YG DIBERIKAN DALAM SETIAP JENIS KEGIATAN.PEMELIHARAAN, UTK MEMPERTAHANKAN KONDISI BARANG / PERALATAN.KESEHATAN, MERUPAKAN DUKUNGAN BARANG / PERALATAN KESEHATAN & PELAYANAN TERHADAP KESEHATAN ANGGOTA AGAR TETAP DALAM KONDISI PRIMA.FASILITAS & KONSTRUKSI, MERUPAKAN KETERSEDIAAN TEMPAT (KANTOR, BARAK, GUDANG, LAPANGAN, TEMPAT PERAWATAN SEMENTARA).ANGKUTAN, MERUPAKAN SARANA MOBILISASI & DEMOBILISASI YG DIBERIKAN DALAM RANGKA KEGIATAN.124.PENGELOMPOKKAN BMN POLRI MELIPUTI :BARANG PERSEDIAAN, BERUPA BARANG HABIS PAKAI, BARANG TAK HABIS PAKAI & BARANG BEKAS PAKAI.TANAH, BERUPA TANAH PERSIL, TANAH NON PERSIL & LAPANGAN.PERALATAN & MESIN, BERUPA ALAT BESAR, ALAT ANGKUT, ALAT BENGKEL & ALAT UKUR, ALAT PERTANIAN, ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA, ALAT STUDIO, KOMUNIKASI & PEMANCAR, ALAT KEDOKTERAN & KESEHATAN, ALAT LABORATORIUM, ALAT PERSENJATAAN, KOMPUTER, RAMBU-2 & PERALATAN OLAHRAGA.GEDUNG & BANGUNAN, BERUPA BANGUNAN GEDUNG, MONUMEN, MENARA & TUGU TITIK KONTROL / PASTI.JALAN & JARINGAN, BERUPA JALAN & JEMBATAN, BANGUNAN AIR, INSTALASI & JARINGAN.ASET TETAP LAINNYA, BERUPA BAHAN PERPUSTAKAAN, BARANG BERCORAK KESENIAN / BUDAYA / OLAHRAGA & HEWAN.KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN.ASET TAK BERWUJUD, ANTARA LAIN BERUPA SOFTWARE KOMPUTER, HAK CIPTA & HAK PATEN.135.FUNGSI PEMBINAAN SARPRAS POLRI DIMULAI DARI PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN & ANGGARAN SARPRAS BERJENJANG DARI SATUAN BAWAH KE SATUAN ATAS DAN/ATAU DARI SATUAN ATAS KE SATUAN BAWAH YG DISELENGGARAKAN MELALUI SIKLUS :PENGADAAN SARPRAS SECARA TRANSPARAN & AKUNTABEL, BAIK YG DILAKS SECARA TERPUSAT MAUPUN YG DISALURKAN.PENYIMPANAN / PERGUDANGAN SARPRAS YG TERTIB & AMAN.PENDISTRIBUSIAN SARPRAS SECARA TEPAT JUMLAH, TEMPAT, WAKTU & SASARAN.PENGGUNAAN SARPRAS YG DILAKS BERDASARKAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN OLEH PENGELOLA BARANG.PEMANFAATAN SARPRAS SESUAI DGN TUPOKSI POLRI DGN TIDAK MENGUBAH STATUS KEPEMILIKAN.PEMELIHARAAN SARPRAS UTK MENCEGAH TERJADINYA PENURUNAN FUNGSI BARANG, JUMLAH BARANG & HILANGNYA BARANG.PENILAIAN SARPRAS YG DILAKUKAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN NERACA POLRI, PEMANFAATAN & PEMINDAHTANGANAN BMN.PENGHAPUSAN TERHADAP BMN POLRI YG SUDAH TIDAK BERFUNGSI & TIDAK DAPAT MENDUKUNG TUGAS POLRI.PEMINDAHTANGANAN SARPRAS MELALUI PENJUALAN, TUKAR MENUKAR, HIBAH DAN PENYERTAAN MODAL DILAKS SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.PENATAUSAHAAN / INVENTARISASI SARPRAS MELALUI PEMBUKUAN SIMAK-BMN.1415RENADAGUNA & HAR(PEMAKAI)SIM-PAN & DISIPENGENDALIANHAPUSSIKLUS SARPRAS POLRIMEKANISME USULAN RENBUT SARPRASDI TINGKAT MABES POLRI1616SSARPRAS POLRI HIMPUN USULANRENBUT SARPRAS DARI SATKER MABES MAUPUN SATKER KEWILAYAHAN/POLDA1SELEKSI USULAN RENBUT SATKER2AJUKAN USULAN RENBUT KE SRENA POLRI3BAHAS PAGU INDIKATIFBAHASPAGU / ALOKASI ANGGARAN45DIPA / RKA-KLSATKERPOLRI6MEKANISME PELAKSPENDISTRIBUSIAN SARPRASPERSIAPAN PENDISTRIBUSIAN, MELIPUTI :PENYIAPAN SPRIN PENDISTRIBUSIAN SARPRAS.PENYIAPAN SPPB.PENGAJUAN PENGESAHAN SPRIN PENDISTRIBUSIAN SARPRAS & SPPB.PENYIAPAN SURAT PEMBERITAHUAN / PENGIRIMAN SPPB KEPADA PENGGUNA (USER) & KEPALA GUDANG.PEMILAHAN & PENYIAPAN BARANG YG AKAN DIDISTRIBUSIKAN KE PENGGUNA (USER).PENYIAPAN BERITA ACARA PENGELUARAN BARANG & PENYERAHAN BARANG.2.DALAM PENGORGANISASIAN, KASUBBAG SARPRAS BAGSUMDA MENERBITKAN SURAT PENGIRIMAN BARANG, SURAT JALAN & BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG SERTA BERITA ACARA PENGELUARAN BARANG UTK PENGELUARAN & PENGIRIMAN BARANG DI JAJARAN POLRES.17PELAKS PENDISTRIBUSIAN BARANG DILAKS DGN KEGIATAN :PENERBITAN SPRIN PENDISTRIBUSIAN & SPPB.PEMBERITAHUAN / PENGIRIMAN SPPB KEPADA PENGGUNA.PENANDATANGANAN BERITA ACARA PENGELUARAN BARANG & PENYERAHAN BARANG.PENDISTRIBUSIAN KEPADA PENGGUNA.PENCATATAN BARANG KEPADA BUKU PENGELUARAN BARANG & PENGURANGAN PADA KARTU STOK.4.PELAPORAN PELAKS PENDISTRIBUSIAN & STOK BARANG.18SUMBER ANGGARAN YG BERKAITANDGN SARPRAS POLRISUMBER PLN1SUMBER PDN2SUMBER APBNSUMBER APBN-P & PNBPBAGAR 9993SUMBER APBD & HIBAH PIHAK-2 & 34SUMBERANGGARANPENGADAANSARPRASPOLRI19II. MANAJEMEN SARANA & PRASARANAPOLRI DI TINGKAT KOD20FUNGSI MANAJAMEN SARPRAS POLRIDI TINGKAT KODSTRUKTUR, TUGAS & DSP POLRES / RESTA / TABESPOLRES / TA / TABESBAGSUMDASUBBAG SARPRASUNSUR PIMPINANUNSUR PENGAWAS &PEMBANTU PIMPINANBAGSUMDA BERTUGAS MELAKS PEMBINAAN ADMINISTRASI PERSONEL, SARPRAS, PELATIHAN FUNGSI, PELAYANAN KESEHATAN, BANTUAN & PENERAPAN HUKUM

BAGSUMDA MENYELENGGARAKAN FUNGSI PEMBINAAN ADMINISTRASI SARPRAS ANTARA LAIN :-INVENTARISIR, RAWAT & SALUR BEKUM, ALSUS, SENPI & ANGKUTAN-MELAKS SIMAK-BMN-HAR FASJAS & KONSTRUKSI, LISTRIK, AIR & TELEPON

DSP SUBBAG SARPRAS : 1 AKP, 3 BA, 2 PNS GOL II / I21RENCANA USULAN KEBUTUHAN SARPRASDI TINGKAT KOD22SUBBAG SARPRAS BAGSUMDA HIMPUN KEBUTUHANDARI MASING-2 FUNGSI1BAGREN HIMPUN & USUL KE ROSARPRAS POLDA,TEMBUSAN KPD RORENA POLDAROSARPRAS POLDA HIMPUN & USUL KE RORENA POLDA & SSARPRAS POLRI3BAHAS PAGU INDIKATIFBAHASPAGU / ALOKASI ANGGARAN67DIPA / RKA-KLSATKER8SUBBAG SARPRAS AJUKAN KEBUTUHAN KE BAGREN24RORENA POLDA HIMPUN & USUL KE SRENA POLRI5MEKANISME PELAKS PENDISTRIBUSIAN SARPRASDI TINGKAT KODMENERIMA SP3M.MENERIMA / MENGAMBIL BARANG.MENANDATANGANI BERITA ACARA PENYERAHAN / PENERIMAAN BARANG.MEMBENTUK TIM KOMISI PENERIMAAN BARANG & MEMBUAT BERITA ACARA, SERTA MEMBUAT LAPORAN / BERITA ACARA PENERIMAAN BARANG.MEMBUAT RENCANA PENDISTRIBUSIAN KE TINGKAT PEMAKAI.MEMBENTUK TIM KOMISI PENGELUARAN BARANG.MELAKS PENDISTRIBUSIAN & MEMBUAT LAPORAN BESERTA BERITA ACARA.MEMBUAT PENCATATAN / PELAPORAN KE DALAM APLIKASI SIMAK-BMN.23MEKANISME PELAKSPEMELIHARAAN SARPRAS DI TINGKAT KODPENYUSUNAN PERENCANAAN PEMELIHARAAN BMN DISUSUN DGN KEGIATAN :MENGINVENTARISIR ASET BMN YG PERLU DILAKUKAN PEMELIHARAAN, PERAWATAN & PENGAMANAN.MELAPORKAN PERENCANAAN INVENTARISASI ASET BMN YG RUSAK, TIDAK LAYAK PAKAI & PERLU PENGAMANAN.MERENCANAKAN USULAN ANGGARAN PEMELIHARAAN & PENGAMANAN BMN.MENYIAPKAN REN GIAT PEMELIHARAAN & PENGAMANAN BMN.DALAM PENGORGANISASIAN, KASATKER SELAKU KPB MENYUSUN PERENCANAAN PEMELIHARAAN & PENGAMANAN BMN, SERTA MENGUSULKAN ANGGARAN KEPADA BIRO RENA POLDA SECARA BERJENJANG.DALAM PELAKS PEMELIHARAAN BMN PERLU MEMPERTIMBANGKAN :FAKTOR KEAMANAN DALAM PENYIMPANAN BARANG SESUAI DGN JENIS, SIFAT & BENTUK BMN DARI ASPEK ADMINISTRASI, FISIK & STATUS HUKUM.RESIKO KEAMANAN, KEHILANGAN & KERUSAKAN BMN DIPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA PERORANGAN / KESATUAN.KEWAJIBAN PEMEGANG BMN PERORANGAN UTK MENGEMBALIKAN KEPADA POLRI JIKA PENSIUN, MUTASI / DIBERHENTIKAN DARI JABATANNYA.PENGGUNAAN ANGGARAN PEMELIHARAAN LEBIH BESAR DARIPADA PEMANFAATAN BARANG.24MEKANISME PELAKS PENGENDALIAN SARPRASDI TINGKAT KODASPEK PENGADAANPENGENDALIAN PENGADAAN SARPRAS DILAKS OLEH KPA, PPK, PPHP & TIM INSPEKSI PABRIKASI. DGN BENTUK KEGIATAN MELIPUTI WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.PENGAWASAN PENGADAAN BARANG/JASA DAPAT DILAKS OLEH PENGAWAS INTERNAL YAITU KAPOLRES, KASIWAS & KASIPROPAM), SEDANGKAN DARI PENGAWAS EKSTERNAL YAITU DPR-RI / DPD, BPK-RI, BPKP, KOMPOLNAS & MASYARAKAT.ASPEK PENYIMPANAN / PERGUDANGANPENGENDALIAN PENYIMPANAN / PERGUDANGAN SARPRAS DILAKS OLEH KAPOLRES & KASUBBAG SARPRAS BAGSUMDA.BENTUK KEGIATAN PENGENDALIAN PENYIMPANAN / PERGUDANGAN SARPRAS MELIPUTI WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.3.ASPEK PENDISTRIBUSIANPENGENDALIAN PENDISTRIBUSIAN SARPRAS DILAKS OLEH KAPOLRES & KASUBBAG SARPRAS BAGSUMDA.BENTUK KEGIATAN PENGENDALIAN PENDISTRIBUSIAN SARPRAS MELIPUTI WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.254.ASPEK PENGGUNAANPENGENDALIAN TERHADAP PENGGUNAAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.5.ASPEK PEMANFAATANPENGENDALIAN TERHADAP PEMANFAATAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.6.ASPEK PEMELIHARAANPENGENDALIAN TERHADAP PEMELIHARAAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.ASPEK PENILAIANPENGENDALIAN TERHADAP PENILAIAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.ASPEK PENGHAPUSANPENGENDALIAN TERHADAP PENGHAPUSAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.ASPEK PEMINDAHTANGANANPENGENDALIAN TERHADAP PEMIDAHTANGANAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.10.ASPEK PENATAUSAHAANPENGENDALIAN TERHADAP PENATAUSAHAAN BMN DILAKUKAN DGN KEGIATAN WASLEKAT, SUPERVISI, MONITORING & ANEV.26MEKANISME PELAKS PENGHAPUSAN SARPRASDI TINGKAT KODTAHAP PERENCANAANPENYUSUNAN PERENCANAAN PENGHAPUSAN BMN BERTUJUAN UTK MEMPERSIAPKAN PROSES PEMBEBASAN PB & KPB ATAS TANGGUNG JAWAB ADMINSITRASI & FISIK BARANG YG BERADA DALAM PENGUASAANNYA.PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGHAPUSAN BMN DILAKUKAN DGN CARA MENGINVENTARISIR BMN YG AKAN DIHAPUS UTK DIUSULKAN KEPADA KAPOLRI SELAKU PB u.p. ASSARPRAS KAPOLRI.PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN PENGHAPUSAN BMN DGN OBJEK SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN, MEMPERHATIKAN :1)PERSYARATAN TEKNIS, SEPERTI :SECARA FISIK BARANG TIDAK DAPAT DIGUNAKAN KARENA RUSAK.SECARA FISIK BARANG TIDAK DAPAT DIGUNAKAN KARENA MODERNISASI.BARANG TELAH MEMASUKI BATAS WAKTU KADALUARSA.BARANG MENGALAMI PERUBAHAN SPESIFIKASI.BERKURANGNYA BARANG DALAM TIMBANGAN SUST DIKARENAKAN PENYIMPANAN & PENGANGKUTAN.PERSYARATAN EKONOMIS, YAITU LEBIH MENGUNTUNGKAN BAGI NEGARA KARENA BIAYA OPSNAL PEMELIHARAANNYA LEBIH BESAR DARIPADA MANFAAT.BARANG HILANG / DALAM KONDISI KEKURANGAN DALAM PERBENDAHARAAN / KERUGIAN KARENA KEMATIAN HEWAN / TANAMAN.d.PENYUSUNAN REN GIAT PENGHAPUSAN BMN DGN OBJEK TANAH DAN/ATAU BANGUNAN, MEMPERHATIKAN ANTARA LAIN :27BARANG DALAM KONDISI RUSAK BERAT KARENA BENCANA ALAM / SEBAB LAIN.LOKASI BARANG MENJADI TIDAK SESUAI DGN RENCANA UMUM TATA RUANG KARENA ADANYA PERUBAHAN TATA RUANG KOTA.SUDAH TIDAK MEMENUHI KEBUTUHAN ORGANISASI KARENA PERKEMBANGAN TUGAS.PENYATUAN LOKASI BARANG DGN BARANG LAIN.TAHAP PENGORGANISASIANKASATKER DI LINGKUNGAN MABES POLRI, POLDA & POLRES SELAKU KPB MENYUSUN PERENCANAAN PENGHAPUSAN BMN.KASATKER DI LINGKUNGAN MABES POLRI, POLDA & POLRES SELAKU KPB MENGUSULKAN PENGHAPUSAN BMN KEPADA KAPOLRI SELAKU PB u.p. ASSARPRAS KAPOLRI SESUAI DGN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.KAPOLRI u.p. ASSARPRAS KAPOLRI MEMBENTUK TIM PENILAI TERHADAP BMN YG AKAN DIHAPUS.TAHAP PELAKSANAANPELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN, TERDIRI ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN & SELAIN TANAH DAN BANGUNAN.TIM PENILAI MELAKUKAN PENAKSIRAN HARGA BMN YG AKAN DIHAPUS.HASIL PENILAIAN OLEH TIM DIBUAT DALAM BENTUK SURAT & DIKIRIMKAN KEPADA MENTERI KEUANGAN u.p. DJKN KEMENKEU RI.PELAKS PENGHAPUSAN BMN BRUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DILAKUKAN DGN CARA PENGUSULAN PENGHAPUSAN BMN OLEH KAPOLRI SELAKU PB u.p. ASSARPRAS KAPOLRI KEPADA MENTERI KEUANGAN SELAKU PB u.p. DJKN KEMENKEU RI, DGN DILAMPIRI HARGA TAKSIR.PELAKS PENGHAPUSAN BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DILAKUKAN OLEH TIM PENILAI YG TELAH DIBENTUK DGN SURAT PERINTAH.28III. HAL-2 LAIN YG PERLU DIKETAHUI2911 PROGRAM PRIORITAS KAPOLRIPENATAAN DALAM PEMBINAAN PERSONELPENATAAN KELEMBAGAAN DAN MENINGKATKAN BUDAYA ANTI KORUPSIPENINGKATAN PROFESIONALISME ANGGOTA POLRIPENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA POLRI DAN PEMENUHAN SARPRAS KHUSUSPENINGKATAN PERLINDUNGAN THDP WARGA NEGARA UTK PENINGKATAN RASA AMANMEMBANGUN PARTISIPASI PUBLIK DALAM PENGAMANAN LINGKUNGANMENGINTENSIFKAN SINERGITAS POLISIONAL DENGAN KEMENTERIAN/ LEMBAGAMENINGKATKAN PENEGAKAN HUKUM YANG PROFESIONAL, OBYEKTIF DAN BEBAS KKNMEMPERSIAPKAN RENCANA PAM DAN RENCANA KONTINJENSI PEMILUKADA SERENTAK123456789PENGUATAN PENGAWASAN POLRI103031aPENERTIBAN & PENEGAKAN HUKUM BAGI ORGANISASI RADIKAL & ANTI PANCASILAbPERBURUAN & PENANGKAPAN GEMBONG TERORISME SANTOSO & JEJARING TERORISMEcAKSI NASIONAL PEMBERSIHAN PREMAN & PREMANISMEdPEMBENTUKAN & PENGEFEKTIFAN SATGAS OPS POLRI KONTRA RADIKAL & DERADIKALISASI [KHUSUS ISIS]ePEMBERLAKUAN REKRUITMEN TERBUKA UNTUK JABATAN DI LINGKUNGAN POLRI [POLRES, POLDA, MABES POLRI]fPOLISI SEBAGAI PENGGERAK REVOLUSI MENTAL DAN PELOPOR TERTIB SOSIAL DI RUANG PUBLIKg

PEMBENTUKAN TIM INTERNAL ANTI KORUPSI (MELIBATKAN UNSUR PUBLIK DAN KPK)hCRASH PROGRAM PELAYANAN MASYARAKAT : PELAYANAN BERSIH DARI PERCALOANMELAKSANAKAN QUICK WINS POLRI11

PERLUNYA SERTIFIKASIPENGADAAN BARANG/JASABERDASARKAN PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 TTG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BESERTA PERUBAHANNYA & ATURAN TURUNANNYA, ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA WAJIB MEMILIKI SERTIFIKAT KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA, ARTINYA PENGADAAN BARANG/JASA TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH SEMBARANG ORANG.

SERTIFIKAT KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA ADALAH TANDA BUKTI PENGAKUAN DARI PEMERINTAH ATAS KOMPETENSI & KEMAMPUAN PROFESI DI BIDANG PENGADAAN BARANG/JASA, KOMPETENSI & KEMAMPUAN DI BIDANG PENGADAAN BARANG/JASA DIPERLUKAN UTK MENGHASILKAN BARANG & JASA YG DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN END USER YG TENTUNYA DGN MEMPERHATIKAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS, SERTA ASAS MANFAAT DARI BARANG/JASA TSB.

SERTIFIKASI KEAHLIAN TSB DIKELUARKAN OLEH LKPP DGN MENGIKUTI PELATIHAN & UJIAN, UJIAN JUGA DAPAT DILAKSANAKAN MELALUI UJIAN SERTIFIKASI BERBASIS KOMPUTER DI LKPP.32

33LPSE POLRI(PERKAP NOMOR 12 TAHUN 2013)LPSE POLRI ADALAH UNIT KERJA POLRI YG DIBENTUK UTK MENYELENGGARAKAN SISTEM PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK YG BERBASIS WEB/INTERNET DGN MEMANFAATKAN FASILITAS IT.

LPSE POLRI TELAH DILAUNCHING & TELAH DIOPERASIONALKAN PADA BULAN DESEMBER 2009.

LPSE POLDA TELAH DIOPERASIONALKAN SEJAK AWAL TAHUN 2013 DGN DILENGKAPI FASILITAS PERALATANNYA.

33SEKRETARIATLAYANAN PENGADAANTINGKAT MABES: SSARPRAS POLRIBARESKRIM POLRIBAHARKAM POLRIBAINTELKAM POLRILEMDIKPOLKORBRIMOB POLRIKORLANTAS POLRIDIV TI POLRILAYANAN PENGADAANTINGKAT POLDA:

31 BIROSARPRAS POLDASATKER LAIN YANG TIDAK TERMASUK DALAM 8 LAYANAN PENGADAAN MABES MELAKSANAKAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI LAYANAN PENGADAAN SSARPRAS POLRI (PASAL 7 AYAT (3))KEPALA ULP34ASSARPRAS KAPOLRIPERKAP NOMOR 14 TAHUN 2014 TTGUNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) POLRI

STRUKTUR ORGANISASI ULP343435SEKRETARIATPOKJASTAF PENDUKUNGPOKJAPOKJAPOKJASEKSI YANSEKSI UM, PERS,KEUSEKSI INFO & PENGADUANSTRUKTUR ORGANISASILAYANAN PENGADAANKEPALALAYANAN PENGADAAN3535KA ULP, SEK ULP, KA YAN PENGADAAN MABES POLRI & SEK YAN PENGADAAN MABES POLRI DIANGKAT & DITETAPKAN DGN KEP KAPOLRI.KA YAN PENGADAN POLDA & SEK YAN PENGADAAN POLDA DIANGKAT & DITETAPKAN DGN KEP KAPOLDA.POKJA YAN PENGADAAN MABES POLRI & POLDA DITETAPKAN DGN SPRIN KA YAN PENGADAAN.STAF PENDUKUNG YAN PENGADAAN MABES POLRI & POLDA DITETAPKAN DGN SPRIN KA YAN PENGADAAN.SEKRETARIAT YAN PENGADAAN MABES POLRI & POLDA DITETAPKAN DGN SPRIN KA YAN PENGADAANPENGANGKATAN ULP1234536361.PIMPIN & KOORD SELURUH GIAT YAN ADA POLDA.2.SUN PROJA & GAR YAN ADA POLDA.3.WAS SELURUH GIAT PENGADAAN B/J YAN ADA POLDA & LAPOR APABILA ADA PENYIMPANGAN DAN/ATAU INDIKASI PENYIMPANGAN.4.BUAT LAP PELAKS GIAT PENGADAAN B/J KPD KAPOLRI MELALUI KA ULP.5.LAKS KEMBANG & BINA SDM YAN ADA POLDA DLM BID ADA BRG/JASA.6.MENUGASKAN/MENEMPATKAN/MEMINDAHKAN ANGGOTA POKJA SESUAI DGN BEBAN KERJA MSG-2 POKJA YAN ADA.7. BERHENTIKAN ANGGOTA POKJA YAN ADA & BERITAHUKAN KPD PA/KPA, APABILA TERBUKTI LAKUKAN LANGGAR ATURAN PER-UU DAN/ATAU KKN .TUGAS & KEWENANGAN KA YAN ADA POLDA3737PELAKSANAAN SIMAK-BMNDI LINGKUNGAN POLRITHN 2004:DGN SISTEM AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SABMN), KENDALI BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA (BAKUN).

THN 2005:DGN SIMAK-BMN, KENDALI DJKN.DGN SKEP KAPOLRI NO.POL. : SKEP/330/V/2005, TGL 30 MEI 2005 TTG PETUNJUK SISTEM AKUNTANSI BMN DI LINGKUNGAN POLRI.

38REKONSILIASI SIMAK BMN POLRISEMESTER & TAHUNAN (1216 SATKER)1.DI TKT MABES (56 SATKER):REKON INTERNAL : SIMAK (UAKPB) DAN SAKPA (UAKPA).DGN KPKNL SETEMPAT.DGN SSARPRAS POLRI SELAKU UAPPB-E1.2. DI TKT POLDA & JAJARAN (1160 SATKER):REKON INTERNAL : SIMAK DGN SAKPA.DGN KPKNL DAN KANWIL DJKN.REKON DGN BIRO SSARPRAS POLDA SELAKU UAPPB-W.DGN SSARPRAS POLRI SELAKU UAPPB-E1.3.TINDAK LANJUT REKON:SSARPRAS POLRI SELAKU UAPB DGN PUSKEU POLRI SELAKU UAPA.SSARPRAS POLRI REKON DGN DJKN.c.PUSKEU POLRI REKON DGN DJPB.

39ALUR REKONSILIASI SIMAK-BMN

DJKNUAPBUAPPB-E1UAPPB-WUAKPBDIRJEN PBNUAPAUAPPA-E1UAPPA-WUAKPAKANWIL DJKNKPKNLKANWIL DITJEN PBNKPPNKETERANGAN :ALUR PELAPORANALUR REKONSILIASI4040LKPP VERSUS OPINI BPK-RILaporan Keuangan Pemerintah Pusat:LAPORAN REALISASI ANGGARAN2.NERACA3.LAPORAN ARUS KASCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

OPINI BPK atas Laporan Keuangan:ADVERSE (TIDAK WAJAR)DISCLAIMER (TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT)QUALIFIED OPINION (WAJAR DENGAN PENGECUALIAN/WDP)UNQUALIFIED OPINION (WAJAR TANPA PENGECUALIAN/WTP)vs41NILAI ASET DAN STATUS LAPKU POLRINOTAHUNNILAI ASETSTATUS OPINI120042.391.993.326.660220052.715.291.662.616320068.041.659.159.421DISCLAIMER4200742.021.753.879.2675200852.310.875.614.9496200968.545.345.699.9547201073.918.364.224.9908201175.428.460.977.4939201280.367.466.125.47510201369.905.284.622.602WTP MURNI11201471.893.789.929.203AUDITEDWTP DGN DPPCATATAN:THN 2008 : KEPPRES NO. 17/2007 TTG PENERTIBAN BMN.THN 2013 : APLIKASI PENYUSUTAN SESUAI PMK NO. 01/PMK.06/2013.

42PERMASALAHAN SIMAK BMN:ASET TANAH MSH ADA YG BLM DIDUKUNG DOK. KEPEMILIKAN YG SAH.ASET YG MSH DIKUASAI PIHAK KETIGA.DUPLIKASI PENCATATAN PD LAPORAN BARANG PENGGUNA DAN LAPORAN BMN.ASET YG BLM DICATAT PD LAPORAN DAN DAFTAR BMN.BMN YG BLM MEMPUNYAI NILAI WAJAR.BMN RUSAK YG MSH TERCATAT SBG ASET TETAP.

43USULAN PENSERTIFIKATAN ASET BMN.PENGURUSAN DOK. DGN PIHAK TERKAIT.PENGHITUNGAN KEMBALI NILAI ASET.TERTIB ADMIN PENCATATAN DAN PELAPORAN.PROSES PENGHAPUSAN ASET YG RUSAK.PENGURUSAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN.

UPAYA YG DILAKUKAN:

44REGULASI PENGELOLAAN BMNPP NOMOR 38 TAHUN 2008 TTG PERUBAHAN ATAS PP NOMOR 6 TAHUN 2006 TTG PENGELOLAAN BMN / DAERAH.BEBERAPA KETENTUAN DALAM PP NOMOR 6 TAHUN 2006 TTG PENGELOLAAN BMN / DAERAH DIUBAH SBB :1.DIANTARA ANGKA 4 & ANGKA 5 PADA PASAL 1 DISISIPKAN 1 (SATU) ANGKA YAKNI ANGKA 4 HURUF a & ANGKA 22, SEHINGGA BERBUNYI :4.a.PENILAI ADALAH PIHAK YG MELAKUKAN PENILAIAN SECARA INDEPENDEN BERDASARKAN KOMPETENSI YG DIMILIKINYA, TERDIRI DARI PENILAI INTERNAL & PENILAI EKSTERNAL.22.PENILAIAN ADALAH PROSES KEGIATAN YG DILAKUKAN OLEH PENILAI UTK MEMBERIKAN SUATU OPINI NILAI ATAS SUATU OBYEK PENILAIAN PADA SAAT TERTENTU DALAM RANGKA PENGELOLAAN BMN / DAERAH.2.KETENTUAN PASAL 2 AYAT (2) HURUF c DIUBAH, SEHINGGA BERBUNYI :(2)BARANG SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) HURUF b MELIPUTI :c.BARANG YG DIPEROLEH SESUAI DGN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.3.KETENTUAN PASAL 26 DITAMBAHKAN 2 (DUA) AYAT YAKNI AYAT (3) & AYAT (4), SEHINGGA BERBUNYI :(3)KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) HURUF g TIDAK BERLAKU DALAM HAL KERJASAMA PEMANFAATAN ATAS BMN / DAERAH DILAKUKAN UTK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR TSB DIBAWAH INI :45INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI MELIPUTI PELABUHAN LAUT, SUNGAI ATAU DANAU, BANDAR UDARA, JARINGAN REL & STASIUN KERETA API.INFRASTRUKTUR JALAN MELIPUTI JALAN TOL & JEMBATAN TOL.INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR MELIPUTI SALURAN PEMBAWA AIR BAKU & WADUK / BENDUNGAN.INFRASTRUKTUR AIR MINUM MELIPUTI BANGUNAN PENGAMBILAN AIR BAKU, JARINGAN TRANSMISI, JARINGAN DISTRIBUSI & INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM.INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH MELIPUTI INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH, JARINGAN PENGUMPUL & JARINGAN UTAMA & SARANA PERSAMPAHAN YG MELIPUTI PENGANGKUT & TEMPAT PEMBUANGAN.INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI MELIPUTI JARINGAN TELEKOMUNIKASI.INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN MELIPUTI PEMBANGKIT, TRANSMISI ATAU DISTRIBUSI TENAGA LISTRI.INFRASTRUKTUR MINYAK & GAS BUMI MELIPUTI PENGOLAHAN, PENYIMPANAN, PENGANGKUTAN, TRANSMISI & DISTRIBUSI MINYAK & GAS BUMI.(4)JANGKA WAKTU KERJASAMA PEMANFAATAN BMN / DAERAH UTK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (3) PALING LAMA 50 (LIMA PULUH) TAHUN SEJAK PERJANJIAN DITANDATANGANI.464.KETENTUAN PASAL 39 AYAT (1), AYAT (2) & AYAT (4) DIUBAH SERTA DITAMBAHKAN 2 (DUA) AYAT YAKNI AYAT (5) & AYAT (6), SEHINGGA BERBUNYI :PENILAIAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DALAM RANGKA PEMANFAATAN ATAU PEMINDAHTANGANAN DILAKUKAN OLEH PENILAI INTERNAL YG DITETAPKAN OLEH PENGELOLA BARANG & DAPAT MELIBATKAN PENILAI EKSTERNAL YG DITETAPKAN OLEH PENGELOLA BARANG.PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DALAM RANGKA PEMANFAATAN ATAU PEMINDAHTANGANAN DILAKUKAN OLEH PENILAI INTERNAL YG DITETAPKAN OLEH GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA & DAPAT MELIBATKAN PENILAI EKSTERNAL YG DITETAPKAN OLEH GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA.DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (3) BAGI PENJUALAN BMN BERUPA TANAH YG DIPERLUKAN UTK PEMBANGUNAN RUSUN SEDERHANA.NILAI JUAL BMN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADAAYAT (4) DITETAPKAN OLEH MENTERI KEUANGAN BERDASARKAN PERHITUNGAN YG DITETAPKAN OLEH MENTERI PEKERJAAN UMUM.KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENILAIAN BMN DIATUR DGN PERATURAN MENTERI KEUANGAN.475.KETENTUAN DALAM PASAL 44 AYAT (1) HURUF a DIUBAH, SEHINGGA BERBUNYI :(1)PENGHAPUSAN BMN / DAERAH DGN TINDAK LANJUT PEMUSNAHAN DILAKUKAN APABILA BMN / DAERAH DIMAKSUD :a.TIDAK DAPAT DIGUNAKAN, TIDAK DAPAT DIMANFAATKAN DAN/ATAU TIDAK DAPAT DIPINDAHTANGANKAN.6.KETENTUAN PASAL 46 SUBSTANSI TETAP & PENJELASAN PASAL 46 AYAT (3) HURUF e DIUBAH SEHINGGA RUMUSAN PENJELASAN PASAL 46 ADALAH SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PENJELASAN PASAL DEMI PASAL ANGKA 6 PP INI.7.KETENTUAN PASAL 51 AYAT (3) DIUBAH, SEHINGGA BERBUNYI :(3)PENGECUALIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) MELIPUTI :BMN / DAERAH YG BERSIFAT KHUSUS; DANBMN / DAERAH LAINNYA YG DITETAPKAN LEBIH LANJUT OLEH PENGELOLA BARANG.48PERMENKEU NOMOR : 96 / PMK.06 / 2007 TTG TATA CARA PELAKS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN DAN PEMINDAHTANGANAN BMN.PENGGUNAAN BMN.I.KETENTUAN POKOK PENGUNAAN BMN :BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN HARUS DITETAPKAN STATUS PENGUNAANNYA OLEH PENGELOLA BARANG.BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG HARUS DITETAPKAN STATUS PENGGUNANNYA OLEH PENGELOLA BARANG, YAITU :BARANG-2 YG MEMPUNYAI BUKTI KEPEMILIKAN, SEPERTI SEPEDA MOTOR, MOBIL, KAPAL & PESAWAT TERBANG.BARANG-2 DGN NILAI PEROLEHAN DIATAS Rp. 25.000.000,- PER UNIT / SATUAN.BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DGN NILAI PEROLEHAN S/D Rp. 25.000.000,- PER UNIT / SATUAN DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA OLEH PENGELOLA BARANG.BMN PADA TNI & POLRI YG MERUPAKAN ALUT SISTA, TIDAK MEMERLUKAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN DARI PENGELOLA BARANG.PENCATATAN BMN DIATUR SBB :PENCATATAN OLEH PB / KPB DILAKUKAN DALAM DAFTAR BARANG PENGGUNA / KPB UTK SELURUH BMN YG BERADA DALAM PENGUASAAN PB / KPB.PENCATATAN OLEH PENGELOLA BARANG DILAKUKAN DALAM DAFTAR BMN UTK TANAH DANATAU BANGUNAN & BARANG LAINNYA.6.BMN YG DARI AWAL PENGADAANNYA DIRENCANAKAN UTK PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT ATAU DIHIBAHKAN HARUS DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA OLEH PENGELOLA BARANG DGN TERLEBIH DAHULU DI AUDIT OLEH APARAT PENGAWAS FUNGSIONAL.49BMN YG TELAH DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA PADA PB, DAPAT DIGUNAKAN SEMENTARA OLEH PB LAINNYA DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU TANPA HARUS MENGUBAH STATUS PENGGUNAAN BMN TSB SETELAH TERLEBIH DAHULU MENDAPATKAN PERSETUJUAN PENGELOLA BARANG.PB / KPB WAJIB MENYERAHKAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG TIDAK DIGUNAKAN UTK PENYELENGGARAAN TUPOKSINYA KEPADA PENGELOLA BARANG.PENGELOLA BARANG MENETAPKAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG HARUS DISERAHKAN OLEH PB KARENA SUDAH TIDAK DIGUNAKAN UTK PENYELENGGARAAN TUPOKSI KEMENTERIAN / LEMBAGA YBS.DALAM RANGKA OPTIMALISASI BMN SESUAI DGN TUPOKSI PB, PENGELOLA BARANG DAPAT MENGALIHKAN STATUS PENGGUNAAN BMN DARI SUATU PB KEPADA PB LAINNYA.DALAM HAL BMN BERUPA BANGUNAN DIBANGUN DIATAS TANAH PIHAK LAIN, USULAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BANGUNAN TSB HARUS DISERTAI PERJANJIAN ANTARA PB DGN PIHAK LAIN TSB YG MEMUAT JANGKA WAKTU & KEWAJIBAN PARA PIHAK.50II.TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN :TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN.TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN.TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN YG DIOPERASIKAN OLEH PIHAK LAIN DALAM RANGKA MENJALANKAN PELAYANAN UMUM SESUAI TUPOKSI KEMENTERIAN / LEMBAGA.TATA CARA PENETAPAN KEMBALI STATUS PENGGUNAAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG TIDAK DIPERGUNAKAN UTK PENYELENGGARAAN TUPOKSI PB / KPB.TATA CARA PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BMN ANTAR PB.PEMANFAATAN BMN.PEMANFAATAN BMN DILAKUKAN TERHADAP BMN YG TIDAK DIGUNAKAN UTK MELAKS TUPOKSI KEMENTERIAN / LEMBAGA.PEMANFAATAN BMN DAPAT PULA DILAKUKAN TERHADAP SEBAGIAN BMN YG TIDAK DIGUNAKAN OLEH PB SEPANJANG MENUNJANG PENYELENGGARAAN TUPOKSI KEMENTERIAN / LEMBAGA.PEMANFAATAN TIDAK DAPAT MENGUBAH STATUS KEPEMILIKAN BMN.PEMANFAATAN BMN DILAKUKAN DALAM BENTUK SEWA, PINJAM PAKAI, KERJASAMA PEMANFAATAN & BANGUN GUNA SERAH & BANGUN SERAH GUNA.51PENGHAPUSAN BMN.PENGHAPUSAN BMN DILAKUKAN DGN CARA MENGHAPUSKANNYA DARI DAFTAR BARANG BERDASARKAN SKEP PENGHAPUSAN BMN OLEH PEJABAT YG BERWENANG.PENGHAPUSAN BMN MELIPUTI PENGHAPUSAN DARI DAFTAR BARANG PENGGUNA PADA PB DAN/ATAU KPB & DARI DAFTAR BMN PADA PENGELOLA BARANG.PENGHAPUSAN BMN DILAKUKAN DALAM HAL :PENYERAHAN BMN YG TIDAK DIGUNAKAN UTK MENJALANKAN TUPOKSI KEPADA PENGELOLA BARANG.PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BMN KEPADA PB LAINNYA.PEMINDAHTANGANAN BMN.DIMUSNAHKAN ATAU SEBAB-2 LAIN YG SECARA NORMAL DAPAT DIPERKIRAKAN WAJAR MENJADI PENYEBAB PENGHAPUSAN, ANTARA LAIN HILANG, KECURIAN, TERBAKAR, SUSUT, MENGUAP, MENCAIR, TERKENA BENCANA ALAM, KADALUARSA, RUSAK BERAT & MATI / CACAT BERAT / TIDAK PRODUKTIF UTK TANAMAN / HEWAN / TERNAK, SERTA TERKENA DAMPAK DARI TERJADINYA FORCE MAJEURE.PEMINDAHTANGANAN BMN.PEMINDAHTANGANAN BMN MERUPAKAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN BMN SBG TINDAK LANJUT DARI PENGHAPUSAN DGN CARA DIJUAL, DIPERTUKARKAN, DIHIBAHKAN ATAU DISERTAKAN SBG MODAL PEMERINTAH.52KEP KAPOLRI NOMOR : KEP / 491 / VIII / 2012 TTG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG KAPOLRI KEPADA ASSARPRAS KAPOLRI & PARA KAPOLDA UTK DAN ATAS NAMA KAPOLRI MENGUSULKAN & MENANDATANGANI KEPUTUSAN KAPOLRI TTG PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN & PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN POLRI.MERUPAKAN PENJABARAN TEKNIS DARI PERMENKEU NOMOR : 96 / PMK.06 / 2007, YG INTINYA MENGENAI PELIMPAHAN KEWENANGAN UTK PENGUSULAN & PENANDATANGANAN KEPUTUSAN TERHADAP PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN & PEMINDAHTANGANAN BMN DI LINGKUNGAN POLRI.53

Sekian & Terima Kasih54L/O/G/O