perbandingan kinerja keuangan syariah antara …

160
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCNP) DAN SHARIA MAQASHID INDEX (SMI) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Dewi Fitriani NIM. 11140850000072 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

i

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH

ANTARA SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY

(SCNP) DAN SHARIA MAQASHID INDEX (SMI) PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Dewi Fitriani

NIM. 11140850000072

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

ii

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH

ANTARA SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY

(SCNP) DAN SHARIA MAQASHID INDEX (SMI) PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Dewi Fitriani

NIM. 11140850000072

Dibawah Bimbingan

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDATARULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 3: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dewi Fitriani

NIM : 11140850000072

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid

Index (SMI) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2011-2016

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses uji komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan dan Bisnis Universitas Negeri Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Februari 2018

1. Umiyati, SEI., M.SI

NUPN. 9920100301

2. Cut Erika Ananda Fatimah, MBA

NIP.19741018 201411 2 001

Page 4: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 24 April 2018 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

Nama : Dewi Fitriani

Nim : 11140850000072

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul : Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid

Index (SMI) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2011-2016

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses uji skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan dan Bisnis

Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 April 2018

1. Fitri Damayanti, SE, M.Si

NIP. 19810731 200604 2 003

2. Dr. Herni Ali HT, SE, MM

NIDN. 0422125902

3. Dr. Herni Ali HT, SE, MM

NIDN. 0422125902

4. Santi Yustini, SE, M.Ak

NIDN. 2021078701

5. Yuke Rahmawati, S.Ag, MA

NIP. 19750903 200701 2 023

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dewi Fitriani

NIM : 11140850000072

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PERBANDINGAN

KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA SHARIA CONFORMITY AND

PROFITABILITY (SCNP) DAN SHARIA MAQASHID INDEX (SMI) PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016 adalah benar

merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyususnannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang

semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi

ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 13 Maret 2018

Yang Menyatakan

(Dewi Fitriani)

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Dewi Fitriani

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 21 Februari 1996

3. Alamat : Komplek Inkopad Blok G 3 No 7

Rt 04 Rw 06 Desa Sasakpanjang

Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten

Bogor 16320

4. Email : [email protected]

2. PENDIDIKAN

1. TK Dian Kartika Tahun 2001-2002

2. SDN Kartika Sejahtera Tahun 2002-2008

3. SMPN 1 Bojonggede Tahun 2008-2011

4. SMAN 1 Parung Tahun 2011-2014

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2018

3. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Departement Sosial dan Agama Himpunan Mahasiswa

Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2015-2016)

2. Anggota Karateka Nasional Inkanas Dojo 17 (2013-2014)

3. Anggota Karya Ilmiah Remaja (2013-2014)

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

vii

ABSTRACT

The performance of Islamic Banking can be measured from various aspects of this

study measuring the performance of Islamic Banking in Indonesia based on syariah

aspects which consist of syariah financial performance and performance of

maqashid syariah.This research aims to analyze the performance of Islamic

Banking in Indonesia during the six years period 2011 to 2016 measured from the

aspect of Islamic finance using Sharia conformity and Profitability (SCNP) and the

performance of maqashid syariah as measured by Sharia Maqashid Index (SMI).

The results of this study show the comparison between the performance of Islamic

finance and the performance of maqashid syariah, which based on cartesian and

ranking diagram shows the results of comparison of SCNP and SMI during the

period 2011-2016 Syariah Banks in Indonesia are in three quadrants namely URQ,

ULQ and LRQ sharia which are in URQ or Upper Right Quadrant quadrants of

three BUSs namely Bank Muamalat Indonesia (BMI), Panin Bank Syariah (PBS)

and Bank Central Asia Syariah (BCAS) and each ranked one to three. Quadrant

LRQ or Lower Right Quadrant amounted to two BUS namely Bank Rakyat

Indonesia Syariah (BRIS) and Bank Bukopin Syariah (BSB), each of which is

ranked fourth and five. The quadrant of ULQ or Upper Left Quadrant amounts to

three BUS namely Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Syariah Mandiri

(BSM) and Bank Mega Syariah (BMS) and each is ranked six to eight for SMI

calculations.

Keywords: Islamic Banking, Sharia conformity and Profitability (SCnP), Sharia

Maqashid Index (SMI)

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

viii

ABSTRAK

Kinerja perbankan syariah dapat diukur dari berbagai aspek penelitian ini mengukur

kinerja bank umum syariah di Indonesia berdasarkan aspek syariah yang terdiri dari

kinerja keuangan syariah dan kinerja maqashid syariah.Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa kinerja perbankan syariah khususnya bank umum syariah di

Indonesia selama enam tahun periode 2011 sampai 2016 yang diukur dari aspek

keuangan syariah dengan menggunakan Sharia conformity and Profitability (SCnP)

dan Sharia Maqashid Index (SMI). Objek penelitian yang digunakan adalah 8 Bank

Umum Syariah di Indonesia yang terdiri dari: Bank Muamalat Indonesia (BMI),

Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS),

Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah (BMS), Panin Bank Syariah

(PBS), Bank Syariah Bukopin (BSB), dan Bank Central Asia Syariah (BCAS).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbandingan antara kinerja keuangan

syariah dan kinerja maqashid syariah, dimana berdasarkan diagram kartesius dan

pemeringkatan memperlihatkan hasil perbandingan SCnP dan SMI selama periode

2011-2016 Bank Umum Syariah di Indonesia berada pada tiga kuadran yaitu URQ,

ULQ dan LRQ bank umum syariah yang berada pada kuadran URQ atau Upper

Right Quadrant berjumlah tiga BUS yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Panin

Bank Syariah (PBS) dan Bank Central Asia Syariah (BCAS) dan masing-masing

berada pada peringkat satu sampai tiga. Kuadran LRQ atau Lower Right Quadrant

berjumlah dua BUS yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dan Bank

Bukopin Syariah (BSB) yang masing-masing berada pada peringkat empat dan

lima. Kuadran ULQ atau Upper Left Quadrant berjumlah tiga BUS yaitu Bank

Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Mega

Syariah (BMS) dan masing-masing berada pada peringkat enam sampai delapan

untuk perhitungan SMI.

Kata kunci: Bank Umum Syariah, Sharia Conformity and Profitability (SCnP),

Sharia Maqashid Index (SMI)

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, segala puji hanya milik Allah swt yang

berkat izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Perbandingan

Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia conformity and Profitability (SCnP) dan

Sharia Maqashid Index (SMI) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2011-2016 ”. Shalawat teriring salam selalu tercurah untuk Nabi Muhammad SAW.

Tujuan penyususanan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan yang

disebabkan keterbatasan yang penulis miliki. Penulis juga menyadari bahwa skripsi

ini jauh dari sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kemampuan pendidikan di masa yang akan datang.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,

penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf dan jajarannya.

2. Cut Erika Ananda, SE, MBA dan Fitri Damayanti, SE, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf dan jajarannya.

3. Adhitya Ginanjar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama masa studi.

4. Dr. Herni Ali HT, SE, MM selaku Dosen Pembimbing I dan Santi Yustini, SE,

M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, ilmu serta

arahan, masukan, dan nasihat kepada penulis selama penulisan hingga

penyusunan skrispsi ini.

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

x

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan kepada

penulis selama masa studi.

6. Lukman Hakim dan Faritun selaku orang tua penulis yang senantiasa

memberikan yang terbaik dalam hal apapun.

7. Seluruh mas dan mba serta ketujuh ponakan penulis yang selalu memberikan

doa, motivasi dan dorongan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

8. Lavena, Luthfia, Arinda dan Qisthi yang selama empat tahun ini telah menjadi

teman yang baik dan terandalkan.

9. Seluruh member “balajaer” thank’s for all the gosips and the laughs.

10. Teman-teman Perbankan Syariah tahun 2014 khusunya kelas b yang telah sama-

sama berjuang melawati masa-masa kuliah.

11. Muhammad Abdul Mugni, thank you for all the support.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penyusunan

skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Semoga pihak-pihak yang telah

membantu memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 13 Maret 2018

Dewi Fitriani

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xi

DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................iv

LEMBAR PENYERTAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................vi

ABSTRACT ........................................................................................................vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................19

C. Batasan Masalah .....................................................................................19

D. Rumusan Masalah ...................................................................................20

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................................20

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ....................................................................22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ........................................................................................27

1. Perbankan Syariah .............................................................................27

a. Definisi Perbankan Syariah ........................................................27

b. Fungsi dan Peran Bank Syariah ..................................................28

2. Kinerja ...............................................................................................29

a. Definisi Kinerja dan Indikator Kinerja ......................................29

3. Kinerja Keuangan Syariah ................................................................30

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xii

a. Definisi kinerja keuangan ...........................................................30

b. Laporan Keuangan .....................................................................31

c. Rasio Keuangan .........................................................................32

d. Sharia conformity and Profitability (SCnP) ...............................33

4. Kinerja Maqashid Syariah .................................................................37

a. Maqashid Syariah .......................................................................37

b. Sharia Maqashid Index (SMI) ....................................................39

B. Kerangka Berpikir ...................................................................................41

C. Hipotesis ..................................................................................................43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sample ..............................................................................48

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................50

C. Sumber Data ...........................................................................................50

D. Instrumen Penelitian................................................................................50

1. Metode Sharia conformity and Profitability ....................................50

2. Indeks Maqashid Syariah ................................................................52

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................58

F. Teknik Pengolahan Data ........................................................................59

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan SCnP............................................60

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI) ....64

3. Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia Conformity

and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI) ...........72

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................73

1. Sejarah Singkat Perusahaan ..............................................................73

2. Perkembangan Usaha ........................................................................77

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan .......................................................79

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xiii

1. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Syariah Berdasarkan

SCnP ..................................................................................................79

2. Analisis Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah Berdasarkan

Sharia Maqashid Index (SMI) ..........................................................93

3. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP dan Sharia Maqashid

Index (SMI) .......................................................................................112

BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................115

B. Saran ........................................................................................................117

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................118

LAMPIRAN .......................................................................................................122

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xiv

DAFTAR TABEL

1.1 Indikator Utama Perbankan Nasional ..........................................................2

1.2 Jaringan Kantor Bank Syariah di Indonesia .................................................4

1.3 Perbandingan Rasio Keuangan Bank Syariah Pada Tahun 2015-2016 .......11

1.4 Tinjauan Kajian Terdahulu .........................................................................22

3.1 Proses Pengambilan Sample ........................................................................49

3.2 Sample Penelitian .........................................................................................49

3.3 Definisi Operasional Variabel SCnP ............................................................61

3.4 Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah ............................................66

3.5 Bobot Rata-rata Tujuan dan Elemen Pengukuran Maqashid Syariah ..........67

3.6 Contoh Tabel Perbandingan Kinerja Antara SCnP dan SMI .......................72

4.1 Rata-rata Rasio Sharia Conformity and Profitability Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016 .......................................................................................80

4.2 Kinerja Bank Umum Syariah Berdasarkan Sharia Conformity and

Profitability Tahun 2011-2016.....................................................................82

4.3 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Pertama Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016 ..........................................................................94

4.4 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Kedua Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016 ..........................................................................96

4.5 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Ketiga Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016 ..........................................................................97

4.6 Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Pertama Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016 ..........................................................................99

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xv

4.7 Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Kedua Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016 .......................................................................................100

4.8 Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Ketiga Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016 ......................................................................................101

4.9 Sharia Maqashid Index (SMI) BUS Periode 2011-2016 ............................102

4.10 Contoh Tabel Perbandingan Indeks Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI) Pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2016 ...............................112

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xvi

DAFTAR GAMBAR

1.1 Pertumbuhan Aset, PYD, dan DPK Perbankan Syariah di Indonesia..........8

2.1 Metode Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah ..........................................39

2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................41

3.1 Model Sharia Conformity and Profitability .................................................63

4.1 Rata-rata Laba Bersih Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2011-2016 ....................................................................................................77

4.2 Rata-rata Total Pembiayaan BUS di Indonesia Periode 2011-2016 .............78

4.3 Grafik SCnP Tahun 2011-2016 .....................................................................83

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Elemen Rasio Kinerja Keuangan Syariah Berdasarkan Sharia

Conformity and Profitability ...................................................................122

2. Rasio Kinerja Keuangan Syariah Berdasarkan Sharia conformity and

Profitability .............................................................................................128

3. Elemen Rasio Sharia Maqashid Index (SMI) .........................................132

4. Rasio Kinerja Maqashid Syariah Berdasarkan Sharia Maqashid

Index (SMI) .............................................................................................140

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi tantangan masa depan di era globalisasi ini perlu

dilakukan perubahan hampir disegala bidang. Restrukturisasi sektor bisnis

menjadi salah satu unsur penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan

restrukturisasi kinerja Perbankan Indonesia menjadi sarana utama bagi

Indonesia untuk pemulihan keadaan ekonomi disektor perbankan menuju

perubahan yang lebih baik.

Industri perbankan nasional tahun 2016 mengalami pertumbuhan

yang ditunjukkan dengan perbaikan indikator kinerja perbankan antara lain

peningkatan nilai aset, dana pihak ketiga, dan kredit yang disalurkan

perbankan nasional. Di akhir tahun 2016, aset perbankan nasional tercatat

sebesar Rp 6.843 triliun atau tumbuh sebesar 10,41%, angka pertumbuhan

ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan aset tahun 2015 yang hanya

sebesar 8,64%. Peningkatan aset perbankan nasional ditopang dengan

perbaikan permodalan perbankan nasional yang ditunjukkan dengan rasio

CAR yang meningkat sebesar 1,54% dari 21,39% di tahun 2015 menjadi

22,93% pada tahun 2016. Rasio kecukupan modal perbankan nasional ini

merupakan nilai tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Sementara dana pihak

ketiga yang dikelola oleh perbankan nasional tumbuh sebesar 9,59%

menjadi Rp 4.836 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh

sebesar 9,3%. Di sisi lain, kredit perbankan nasional juga masih

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

2

mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,87% atau meningkat sebesar Rp319

triliun menjadi Rp4.377 triliun di posisi akhir tahun, walaupun perbankan

nasional cenderung berhati-hati dalam penyaluran kredit mengingat tingkat

risiko kredit yang ditunjukkan dengan angka Non-performing Loan (NPL)

cenderung meningkat, namun tetap terjaga di angka 2,93%.

Tabel 1.1

Indikator Utama Perbankan Nasional

Sumber : Ojk, Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2016

Seiring dengan pesatnya perkembangan industri perbankan nasional,

kegiatan usaha berbasis syariah juga semakin berkembang mulai dari

perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi

berbasis syariah. Namun perkembangan paling pesat terjadi pada perbankan

syariah. Hal ini ditunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah jaringan

kantor perbankan syariah di Indonesia. Di tahun 2016, jumlah pelaku usaha

perbankan syariah tercatat sebanyak 13 Bank Umum Syariah, 21 Unit Usaha

Indikator 2012 2013 2014 2015 2016

Total aset (Rp Triliun) 4,330 5,032 5,705 6,198 6,843

Pertumbuhan Aset (yoy) 16,7% 16.2% 13.4% 8.64% 10.41%

Total Kredit (Rp Triliun) 2,708 3,293 3,674 4,058 4,377

Total DPK (Rp Triliun) 3,225 3,664 4,114 4,413 4,836

CAR 17.43% 18.13% 19.57% 21.39% 22.93%

ROA 3.11% 3.08% 2.85% 2.32% 2.23%

LDR 83.85% 89.70% 89 % 92.11% 90.70%

BOPO 74.10% 74.08% 76.29% 81.49% 82.22%

NPL 1.87% 1.77% 2.16% 2.49% 2.93%

NIM 5.49% 4.89% 4.23% 5.39% 5.63%

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

3

Syariah dan 166 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sementara itu jumlah

jaringan kantor BUS dan UUS di tahun 2016 berjumlah 2201 kantor, terdiri

dari 1869 jaringan kantor BUS dan 332 jaringan kantor UUS. Selama tahun

2016 beberapa BUS dan UUS masih melakukan konsolidasi internal dan

pemanfaatan jaringan kantor bank induk dalam bentuk Layanan Syariah

Bank (LSB) dan Layanan Syariah (LS) dalam rangka penerapan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 2/POJK.03/2016 tentang

pengembangan jaringan kantor perbankan syariah dalam rangka stimulus

perekonomian nasional bagi bank.

POJK tersebut merupakan salah satu kebijakan pemberian insentif

oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kepada bank induk yang mendukung

pengembangan bank syariah dengan membuka Layanan Syariah Bank di

kantor bank konvensional. Pada tahun 2016, terdapat penambahan sebanyak

480 LSB sehingga layanan BUS di kantor bank konvensional menjadi 2.655

LSB. Sedangkan layanan syariah Unit Usaha Syariah (UUS) di kantor bank

induk meningkat 558 LS menjadi 2.567 LS. Pada tahun 2016 terdapat

penambahan 5 BPRS baru dan 2 BPRS yang ditutup oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) sehingga jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) pada tahun 2016 menjadi 166 BPRS. Jumlah jaringan kantor BPRS

meningkat sebanyak 7 kantor menjadi 453 kantor dibandingkan tahun 2015

yang berjumlah 446 kantor. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 mengenai

perkembangan jaringan kantor bank syariah di Indonesia berdasarkan data

OJK pada Laporan Perkembangan Keuangan Syariah tahun 2016.

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

4

Tabel 1.2

Perkembangan Jaringan Kantor Bank Syariah di Indonesia

Sumber: Ojk, Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2016

Kinerja perbankan syariah yang relatif baik selama krisis ekonomi

tahun 1997 menjadikan pemerintah dan otoritas moneter semakin

mendukung berkembangnya perbankan syariah di Indonesia.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya

Bank Muamalat Indonesia tahun 1991. Sistem perbankan syariah juga diatur

dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan syariah yang

telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dan diperkuat

dengan Undang-Undang No. 21 tahun 2008.

Fenomena perbankan syariah merupakan fenomena yang hangat

dibicarakan dalam perkembangan industri perbankan belakangan ini, tidak

hanya di Indonesia namun juga di dunia. Sebagaimana yang dilakukan oleh

International Monetary Fund (IMF) atas kegiatan perbankan syariah

sebagai alternatif sistem keuangan internasional. Kegiatan tersebut

dilakukan sebagai upaya perbaikan sistem keuangan internasional yang

Kelompok Bank 2012 2013 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah 11 11 12 12 13

Jumlah Kantor BUS 1.745 1.998 2.151 1.990 1.869

Layanan Syariah Bank (LSB) 1.794 2.092 2.160 2.175 2.655

Unit Usaha Syariah 24 23 22 22 21

Jumlah Kantor UUS 5.17 590 320 311 332

Layanan Syariah (LS) 1.277 1.267 1.787 2.009 2.567

BPRS 158 163 163 163 166

Jumlah Kantor BPRS 401 402 439 446 453

Jumlah Kantor BUS, UUS, & BPRS

2.663 2.990 2.910 2.747 2.654

Page 22: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

5

belakangan ini banyak sekali mengalami ketidakstabilan yang di akibatkan

oleh dominannya sektor financial di bandingkan sektor riil dalam hubungan

ekonomi dunia. Berbeda dengan perbankan syariah, dimana setiap transaksi

keuangan harus ada transaksi riil yang mendasarinya, sehingga mampu

memperkuat pertumbuhan ekonominya. (Noor, 2009:17).

Sebagai suatu lembaga keuangan di Indonesia, bank syariah

memiliki suatu karakteristik pada sistem yang dijalankan. Bank Syariah

adalah bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Hal ini

terdapat dalam visi dan misi bank syariah. Berdasarkan Pasal 4 Undang-

Undang No. 21 tahun 2008 menyebutkan bahwa bank syariah wajib

menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, bank

syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga

baitulmal.

Berdasarkan publikasi Islamic Financial Services Industry Stability

Report 2016, disebutkan perbankan syariah Indonesia saat ini menjadi salah

satu kontributor perkembangan perbankan syariah global yang di estimasi

memiliki total aset sebesar $1,9 triliun di akhir tahun 2016 dengan

kontribusi sebesar 2,5% dari total aset keuangan syariah global. Sementara

dalam laporan Asian Development Bank tahun 2016 disebutkan bahwa

Indonesia berkontribusi sebesar 13,4% dari seluruh aset perbankan syariah

di Asia yang mencapai sebesar $209,3 miliar. Global Islamic Finance

Report 2016 juga menyebutkan Indonesia bersama Uni Emirat Arab (UEA),

Kuwait, Bahrain, dan Qatar dikelompokkan menjadi emerging leaders

Page 23: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

6

sebagai negara yang berpotensi untuk memiliki pengaruh pada keuangan

syariah global. Pertumbuhan positif menandai perkembangan perbankan

syariah tahun 2016 setelah 3 tahun terakhir mengalami perlambatan

pertumbuhan. Pada akhir tahun 2016, perbankan syariah Indonesia yang

terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) mencatatkan pertumbuhan aset,

Pembiayaan Yang Diberikan (PYD) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri

perbankan syariah nasional tahun 2016 tumbuh signifikan masing-masing

sebesar 20,28%, 16,41% dan 20,84%. Total aset, PYD dan DPK industri

perbankan syariah nasional pada tahun 2016 masing-masing mencapai

Rp365,6 triliun, Rp254,7 triliun dan Rp285,2 triliun.

Komposisi aset perbankan syariah nasional terdiri atas aset BUS

sebesar 69,52% atau sebesar Rp254,2 triliun, UUS sebesar 27,98% atau

sebesar Rp102,3 triliun dan BPRS sebesar 2,5% atau sebesar Rp9,1 triliun.

Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh

adanya konversi BPD Aceh menjadi pada bulan September 2016. Dalam

periode tahun 2016, aset BUS mengalami peningkatan sebesar Rp40,7 triliun

atau tumbuh 19,10%, sementara aset UUS meningkat sebesar Rp19,48

triliun atau tumbuh 23,51%, sedangkan aset BPRS meningkat sebesar

Rp1,48 triliun atau tumbuh 19,12%. Dari sisi pengelolaan Dana Pihak

Ketiga (DPK), sepanjang tahun 2016 DPK yang dihimpun oleh BUS, UUS,

dan BPRS tumbuh sebesar 20,84% atau meningkat sebesar Rp49,2 triliun

menjadi Rp285,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp236,0 triliun di tahun

Page 24: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

7

2015. Pertumbuhan DPK signifikan terjadi pada UUS yang tumbuh 29,58%

atau meningkat sebesar Rp16,6 triliun. Sementara, DPK BUS meningkat

sebesar Rp31,5 triliun atau tumbuh 18,02%, sedangkan DPK BPRS

meningkat sebesar Rp1 triliun atau tumbuh 21,28%. Secara umum,

peningkatan DPK disebabkan oleh meningkatnya penghimpunan dana

masyarakat baik dari giro, tabungan, maupun deposito.

Pembiayaan Yang Diberikan (PYD) oleh BUS, UUS dan BPRS

sepanjang tahun 2016 mengalami peningkatan walaupun lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan DPK. PYD perbankan syariah tercatat

meningkat 16,41% atau sebesar Rp35,9 triliun menjadi Rp254,6 triliun

dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp218,7 triliun.

Peningkatan pembiayaan perbankan syariah utamanya disebabkan

meningkatnya pembiayaan di sektor rumah tangga, konstruksi, dan

perdagangan besar dan eceran. Sebagaimana peningkatan aset dan DPK,

peningkatan PYD UUS pada tahun 2016 juga lebih baik dibandingkan PYD

BUS dan BPRS. PYD UUS tumbuh sebesar 19,48% atau meningkat sebesar

Rp11,5 triliun, sementara PYD BUS tumbuh sebesar 15,27% atau

meningkat sebesar Rp23,5 triliun. Sedangkan PYD BPRS tumbuh sebesar

15,57% atau meningkat sebesar Rp897 miliar. Berdasarkan uraian diatas,

maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini:

Page 25: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

8

Gambar 1.1

Pertumbuhan Aset, PYD, dan DPK Perbankan Syariah Indonesia

Sumber : Ojk, Laporan Perkembangan Keuangan Perbankan Syariah 2016

Kegiatan pengukuran kinerja, di maksudkan untuk mengetahui atau

memperoleh informasi penting yang nantinya dapat berguna sebagai

masukan. Kinerja juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengukur tingkat

keberhasilan perusahaan, di samping juga dimaksudkan sebagai alat

pengukuran tingkat kemampuan seseorang atau perusahaan. Pengukuran

kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat deviasi antara progres

yang direncanakan dengan kenyataan. Apabila terdapat deviasi berupa

progres yang lebih rendah daripada rencana, perlu dilakukan langkah-

langkah untuk memacu kegiatan agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai.

Seberapa jauh tujuan tersebut dapat dicapai mencerminkan hasil kerja, atau

prestasi kerja dan sering kali dinyatakan sebagai kinerja organisasi dan

50

Page 26: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

9

menunjukkan performa organisasi. Terhadap hasil kerja organisasi,

dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh hasil kerja yang dicapai

dengan tujuan yang diinginkan. Hasil kerja organisasi dapat sama dengan

tujuan yang ditetapkan, namun dapat pula lebih besar atau bahkan lebih

kecil dari harapan.

Pengukuran suatu kinerja untuk melihat tingkat keberhasilannya

merupakan suatu aktivitas yang tidak bisa ditawar lagi dalam upaya menuju

kepada suatu perusahaan yang sehat. Evaluasi kinerja merupakan aktivitas

dalam manajemen proses kebijakan yang dilakukan pada tahap pemantauan

pelaksanaan, pengawasan ataupun pertanggungjawaban. Setiap tahapan

berisikan kegiatan pengumpulan dan analisis data dan informasi serta

pelaporan mengenai tingkat perkembangan capaian hasil kegiatan

pelaksanaan, ketetapan sistem dan proses pelaksanaan, dan ketetapan

kebijakan serta akuntabilitas kelembagaan secara keseluruhan

(Mustopadidjaja, 2003:45).

Kinerja perbankan tidak terlepas dari pengukuran kinerja keuangan.

Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian

mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa

rasio keuangan perusahaan (Munawir, 2010:30). Rasio keuangan

merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang

dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam

periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu

periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang

Page 27: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

10

diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba

rugi (Irawati, 2005:22).

Perbandingan rasio keuangan yang terdiri dari ROA, ROE dan NPM

antara Bank Umum Syariah yang menjadi sample dalam penelitian ini

selama dua tahun terakhir 2015-2016 menunjukkan bahwa Bank Negara

Indonesia Syariah (BNIS) berhasil memperoleh nilai tertinggi untuk Return

On Asset (ROA) yaitu kemampuan bank dalam memperoleh laba bagi

perusahaan sebesar 1.43% ditahun 2015, kemudian pada tahun 2016 Bank

Mega Syariah (BMS) berhasil memperoleh ROA tertinggi yaitu sebesar

2.63%. Tingkat Return On Equity (ROE) atau kemampuan bank dalam

menghasilkan laba bagi para pemegang saham dengan pencapian tertinggi

adalah Bank Syariah Bukopin ditahun 2015 dan sebesar 5.35% dan

mengalami penurunan sebesar 0.2% pada tahun 2016 dan ditahun 2016

Bank Mega Syariah (BMS) menempati posisi tertinggi sebesar 11.97%

apabila dibandingkan dengan bank lain yang menjadi sample dalam

penelitian. Pada rasio Net Profit margin (NPM) Bank Central Asia Syariah

(BCAS) memperoleh nilai tertinggi untuk kategori kemampuan bank dalam

menghasilkan profit margin yaitu sebesar 19.55% di tahun 2015 dan 24.12%

di tahun 2016.

Page 28: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

11

Tabel 1.3

Perbandingan Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Pada

Tahun 2015-2016

Bank 2015 2016

ROA

(%)

ROE

(%)

NPM

(%)

ROA

(%)

ROE

(%)

NPM

(%)

BMI 0.20 2.78 2.20 0.22 3.00 3.06

BRIS 0.77 0.95 6.97 0.95 7.40 9.06

BNIS 1.43 4.94 8.18 1.44 1.76 11.40

BSM 0.56 5.92 5.56 0.59 5.81 6.08

BMS 0.30 1.61 1.45 2.63 11.97 16.01

PBS 1.14 4.94 10.59 0.37 1.76 4.11

BSB 0.79 5.35 7.18 0.76 5.15 7.12

BCAS 1.0 3.1 19.55 1.1 3.5 24.12

Sumber: Data diolah 2018

Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh

tingkat kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia. Menurut UU Nomor

21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank wajib memelihara tingkat

kesehatannya. Kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan agar

kepercayaan masyarakat terhadap bank dapat tetap terjaga. Selain itu,

tingkat kesehatan bank digunakan sebagai salah satu sarana dalam

melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank

serta menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau

permasalahan bank, baik berupa corrective action oleh bank maupun

supervisory action oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sampai saat ini pengukuran kinerja bank syariah khususnya Bank

Umum Syariah di Indonesia biasanya dilakukan dengan menggunakan alat

ukur bank konvensional, di antara alat ukur tersebut adalah metode FRA

(Financial Ratio Analysis), metode EVA (Economic Value Added), analisis

CAMELS (Capital, Assets, Management, Equity, Liability, Sensitivity),

Page 29: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

12

metode DEA (Data Envelope Analysis), dan lain sebagainya (Antonio,

Sanrego, & Taufiq, 2012). Padahal pengukuran kinerja perbankan syariah

menggunakan metode-metode konvensional menunjukkan hasil yang

kurang memuaskan dan menunjukkan kesan bahwa kinerja perbankan

syariah masih jauh tertinggal dibandingkan bank konvensional

(Kuppusamy, Saleh, & Samudhram, 2010). Hal ini turut dibuktikan oleh

banyak penelitian lain yang menunjukkan hasil serupa, beberapa

diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rosly dan Abu Bakar

(2003), Moin (2008), Badreldin (2009), Majid, et.al (2013), dan Erol et.al

(2014).

Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pengukuran tingkat

kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia dapat dilihat dari awal mula di

bentuknya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 dan Surat

Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tentang penilaian tingkat kesehatan

bank umum, mencakup penilaian terhadap faktor-faktor Permodalan

(capital), Kualitas aset (asset quality), Manajemen (management),

Rentabilitas (earning), Likuiditas (liquidity) dan Sensitivitas terhadap risiko

pasar (sensitivity to market risk). Kemudian pada tahun 2007 Bank

Indonesia Nomer 9/1/PBI/2007 perihal sistem Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Semenjak tahun 2011 penilaian tingkat kesehatan bank

disempurnakan menjadi Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011

dimana bank umum memiliki aturan baru mengenai penilaian tingkat

Page 30: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

13

kesehatan. Cakupan penilaiannya menggunakan pendekatan risiko dengan

faktor-faktor yang dinilai antara lain Risk profile (Profil Risiko), Good

Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas), Capital

(Permodalan). Penilaian tingkat kesehatan bank ini dikenal dengan metode

RGEC, namun berdasarkan peraturan tersebut, metode ini hanya digunakan

untuk bank umum konvensional. Sedangkan bank syariah hingga tahun

2013 masih menggunakan metode CAMELS (Capital, Assets,

Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity).

Setelah diterbitkan POJK Nomor 8/03/2014 bank syariah memiliki

pedoman baru dalam penilaian tingkat kesehatannya yaitu dengan

menggunakan metode RGEC, karena isi dari POJK Nomor 8/03/2014

hampir sama dengan PBI No.13/1/PBI/2011 yang menjelaskan bahwa

penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan pendekatan risiko

RBBR (Riskbased Bank Rating) dengan menggunakan faktor RGEC (Risk

profile, GCG, Earnings, Capital).

Apabila perbankan syariah hanya menggunakan pengukuran yang

sama dengan perbankan konvensional untuk mengukur kinerjanya, akan

terdapat nilai yang tidak sebanding dari penggunaan indikator kinerja

perbankan konvensional dengan objek yang lebih luas yang terdapat pada

perbankan syariah (Mohammed,dkk 2008:11).

Menurut Badreldin selama ini pengukuran kinerja bank syariah

dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan yang mengadopsi dari

Page 31: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

14

pengukuran kinerja bank konvensional. Pengukuran-pengukuran kinerja

yang dilihat dari sektor finansial masih memiliki kelemahan. Pertama,

bahwa masih sulit dalam membedakan karakteristik antara bank syariah

dengan bank konvensional (Zaman dan Movassaghi, 2002:11). Perbedaan

ini terjadi akibat adanya perbedaan pandangan tentang keuangan Islam yang

mempengaruhi fungsinya sebagai perantara serta kebutuhan untuk

menyesuaikan dengan lingkungan dan peraturan lokal (Hawary, Grais, dan

Iqbal, 2004:3). Kedua, banyak dari hasil penelitian yang menyebutkan

bahwa dalam mengukur kinerja bank syariah tentu tidak sama dengan

mengukur bank konvensional, karena keduanya benar-benar berbeda dalam

fungsi inti dan karakteristik operasionalnya (Bedoui, 2012:7). Ketiga,

kondisi ini juga mengindikasikan bahwa tujuan dasar adanya perbankan

syariah itu sendiri belum ditangani secara serius, sehingga dalam mengukur

kinerja perbankan syariah masih menggunakan alat ukur konvensional yang

hanya memfokuskan pada pengukuran finansial.

Selain itu, bahwa perbedaan-perbedaan tersebut merupakan yang

paling mendasar sehingga berimplikasi pada perbedaan penciptaan produk

kedua model perbankan, termasuk evaluasi kinerja masing-masing

perbankan. Umer Chapra menyimpulkan bahwa perbedaan sistem ekonomi

Islam dengan ekonomi yang lain terletak pada tiga hal utama: 1) Islamic

Wolrdview (pandangan dunia Islam), 2) Tujuan, dan 3) Strategi atau

kebijakan (Chapra, 2000:4). Dalam hal ini, pandangan dunia yang berbeda

akan berdampak pada perumusan tujuan bank syariah yang berbeda.

Page 32: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

15

Perumusan tujuan yang berbeda akan berdampak pula pada proses

perumusan strategi atau model evaluasi yang berbeda pula.

Nilai-nilai tersebut tidak hanya diimplementasikan dalam bentuk

legalitas fiqh sebuah produk tertentu, akan tetapi harus lebih memiliki

dampak yang luas pada aspek ekonomi dan sosial sebagai konsekuensi dari

upaya pencapaian maqashid syariah.

Sejatinya, penelitian mengenai alat ukur yang telah disesuaikan

dengan karakteristik perbakan syariah telah ada. Beberapa peneliti telah

berupaya untuk membuat alat ukur atau framework yang telah disesuaikan

dengan konsep dan praktik perbankan syariah. Shahul Hameed et al. pada

2004 memperkenalkan Islamicity Performance Index, selanjutnya

Mohammed, Djulzastri, dan Taib pada 2008 dengan Maqasid Index, dan

Kuppusamy et.al pada 2010 dengan metode Sharia Conformity and

Profitability (SCnP). Seluruh hasil penelitian yang menggunakan alat ukur

tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan

mengukur menggunakan metode konvesional. Oleh sebab itu, penelitian ini

akan mengukur kinerja perbankan syariah menggunakan metode yang telah

disesuaikan dengan perbankan syariah, yakni metode maqashid indeks dan

model SCnP.

Pada uraian diatas penelitian ini berusaha untuk memberikan

alternatif mengenai pengukuran kinerja yang menjunjung tinggi prinsip-

prinsip syariah pada bank umum syariah yang berdampak pada penilaian

tingkat kesehatan bank umum syariah itu sendiri. Kinerja keuangan yang

Page 33: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

16

diukur agar sesuai dengan tujuan syariah maka perlu dilakukan analisis

pengukuran kinerja keuangan yang sesuai dengan syariah. Penelitian yang

dilakukan oleh Kuppusamy,dkk 2010 berupa analisis untuk mengukur

kinerja keuangan bank syariah dan berhasil menciptakan suatu model

pengukuran kinerja keuangan yang berbasis syariah yaitu Model Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dapat dijadikan alternatif pengukuran

kinerja bank umum syariah.

Model SCnP yaitu analisis yang mengklarifikasikan bank-bank

syariah ke dalam empat kuadran yang terdiri dari Upper Right Quadrant

(URQ) yang mengindikasikan bank syariah memiliki kesesuaian prinsip

syariah dan profitabilitas yang tinggi. Lower Right Quadrant (LRQ)yang

mengindikasikan bank syariah memiliki kesesuaian prinsip syariah tinggi,

namun profitabilitas yang rendah. Upper Left Quadrant (ULQ) yang

mengindikasikan bank syariah memiliki kesesuaian prinsip syariah yang

rendah, namun profitabilitas yang tinggi. Lower Left Quadrant (LLQ) yang

mengindikasikan bank syariah memiliki kesesuaian prinsip syariah dan

profitabilitas yang rendah (Ratnaputri, 2013:223).

Berdasarkan pada hal tersebut, perlu dilakukan suatu pendekatan

tambahan dalam mengukur kinerja perbankan syariah selain pengukuran

kinerja dari aspek keuangan, yang sesuai dengan tujuan dari bank syariah

itu sendiri. Usaha-usaha untuk mengembangkan evaluasi kinerja yang

sejalan dengan konsep maqashid syariah pernah dilakukan oleh

Mohammed, Dzuljastri, dan Taib (2008), Afrinaldi (2013), Ali Rama dan

Page 34: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

17

Herni Ali (2016). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa praktek

pengukuran kinerja dengan pendekatan maqashid syariah merupakan solusi

atas permasalahan yang ada mengenai pengukuran kinerja bagi bank

syariah.

Pengukuran kinerja bank syariah berdasarkan konsep maqashid

syariah ini juga memiliki beberapa kelebihan. Pertama, konsep maqashid

syariah ini menyediakan jawaban yang menghasilkan pengukuran kinerja

berdasarkan nilai-nilai Islam sebagai alat ukurnya (Bedoui, 2012:2). Kedua,

hasil pengukuran kinerja bank syariah dapat dilakukan sebagai pendekatan

alternatif strategis yang dapat memberikan gambaran kinerja perbankan

syariah dengan lebih universal dan dapat diimplementasikan dalam bentuk

strategi dan kebijakan yang komprehensif. Ketiga, dengan adanya

pengukuran kinerja dengan pendekatan maqashid syariah juga menjawab

pertanyaan bahwa dalam mengukur kinerja, bank syariah memiliki alat ukur

yang berbeda dengan bank konvensional (Mohammed, Razak, dan Taib,

2008:3).

Pengukuran kinerja perbankan syariah dalam bentuk Sharia

Maqashid Index (SMI). SMI dikembangkan oleh Mustafa Omar

Mohammed dkk, tersebut dikembangkan dari konsep maqashid syariah

yang dijelaskan oleh Prof. Muhammad Abu Zahrah. Beliau menjelaskan

konsep maqashid syariah dengan membaginya kedalam tiga tujuan utama

yaitu tahzib al-fard (mendidik manusia), iqamah al-adl (menegakkan

keadilan), dan jalb al-mashlahah (kepentingan publik). Konsep tersebut

Page 35: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

18

oleh Mustafa Omar Muhammed, dkk kemudian dioperasionalkan menjadi

metode operasionalisasi sekaran sehingga menjadi parameter yang dapat

diukur.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan menggabungkan dua metode pengukuran kinerja

keuangan syariah melalui pendekatan Sharia conformity and Profitability

(SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI), sehingga penelitian ini

mengambil judul “Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI)

Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2016“. Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Afrinaldi

(2013) yang menganalisis kinerja perbankan syariah yang menggunakan

pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) dan Profitabilitas bank syariah.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah :

1. Pada metode yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan,

penelitian afrinaldi menggunakan Sharia Maqashid Index (SMI) dan

rasio profitabilitas sedangkan pada penelitian ini menggunakan Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI)

2. Penelitian Afrinaldi juga menggunakan 5 Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2009-2011, sedangkan pada penelitian ini

menggunakan objek penelitian 8 Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2011-2016.

Page 36: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

19

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pengukuran kinerja yang dilakukan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia harus diukur sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Pengukuran kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia tidak hanya

berasal dari indikator rasio keuangan saja, melainkan adanya kebutuhan

untuk mengukur kinerja berdasarkan tujuan bank syariah itu sendiri.

3. Indikator kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia harus

memperhatikan kemaslahatan umat yaitu dengan memahami tujuan-

tujuan syariah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah maka perlu adanya

batasan penelitian yang meliputi:

1. Pengukuran kinerja perbankan syariah terfokus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia yang sesuai dengan kriteria penelitian.

2. Pengukuran kinerja keuangan syariah hanya menggunakan alat analisis

dengan metode Sharia conformity and Profitability (SCnP) dan kinerja

maqashid syariah dengan menggunakan metode Sharia Maqashid

Index (SMI).

3. Laporan keuangan yang digunakan sebagai sumber data dalam

penelitian ini berada pada periode 2011 – 2016.

Page 37: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

20

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan syariah berdasarkan Sharia conformity

and Profitability (SCnP) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2016 ?

2. Bagaimana kinerja maqashid syariah berdasarkan pada Sharia

Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2016 ?

3. Bagaimana hasil perbandingan antara kinerja keuangan syariah

berdasarkan Sharia conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia

Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2016 ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja keuangan syariah berdasarkan

Sharia Conformity and Profitability (SCnP) pada Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2011-2016.

2. Untuk mengetahui pencapaian kinerja pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2011-2016 yang diukur berdasarkan Sharia

Maqashid Index (SIM).

3. Untuk mengetahui perbandingan pencapaian kinerja keuangan syariah

berdasarkan Sharia conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia

Page 38: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

21

Maqashid Index (SIM) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2016.

Berdasarkan tujuan-tujuan diatas maka penulis berharap dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan :

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan perusahaan yang

bergerak di bidang perbankan dalam melakukan penilaian kinerja yang

tidak hanya berorientasi pada kinerja keuangan semata namun juga

dapat berkembang pada penilaian kinerja yang sesuai dengan maqashid

syariah.

2. Bagi Kalangan Akademisi :

Penelitian ini dapat dijadikan referensi pengetahuan dikalangan

akademisi yang berkaitan dengan alternatif pengukuran atau penilaian

kinerja perbankan syariah yang ditinjau dari maqashid syariah dan

profitabilitas.

3. Bagi Peneliti :

Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

perbankan syariah khususnya dalam hal pengukuran kinerja perbankan

syariah.

Page 39: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

22

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang

terkait dengan judul, antara lain:

Tabel 1.4

Tinjauan Kajian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kesamaan Perbedaan

1 Mustafa

Omar

Mohammed

, dkk

(2008)

The

Performance

Measure of

Islamic

Banking

Based on the

Maqashid

Frame work

Menggunakan

penilaian

kinerja

maqashid

syariah pada

perbankan

syariah dengan

menggunakan

Sharia

Maqashid

Index(SMI)

Penelitian ini

mengukur

kinerja

keuangan bank

umum syariah

melalui Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP)

Hasil dari

penelitian

tersebut

menciptakan

sebuah metode

pengukuran

kinerja yang

sesuai dengan

tujuan-tujuan

syariah

melalui SMI

2

Kuppusamy

, Saleh dan

Samudhram

(2010)

Measurement

of Islamic

Banks

Performance

using a

Sharia

conformity

and

Profitability

(SCnP)

Menggunakan

Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP) untuk

mengukur

kinerja

keuangan

perbankan

syariah

Penelitian ini

menambahkan

kinerja

maqashid

syariah untuk

diukur pada

bank umum

syariah di

Indonesia

dengan Sharia

Maqashid

Index (SMI)

Hasil

penelitian

adalah

terciptanya

suatu model

pengukuran

kinerja

keuangan

syariah untuk

perbankan

syariah yaitu

SCnP

Berlanjut ke halaman selanjutnya

Page 40: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

23

Tabel 1.4 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kesamaan Perbedaan

3 Antonio,

Sanrego and

Taufik

(2012)

An Analysis

The Islamic

Banking

Performance:

Maqashid

Index

Implementati

on in

Indonesia

and

Jordania

Menggunakan

Sharia

Maqashid

Index sebagai

metode

pengukuran

kinerja bank

syariah

berdasarkan

aspek

maqashid

syariah

Penelitian ini

menambah

model Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP) yang

digunakan

untuk

mengukur

kinerja

keuangan Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Melalui

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

berdasarkan

penelitian

tersebut

membuktikan

bahwa Bank

Indonesia

menempati

peringkat

pertama

dibanding

bank syariah

Jordania

4

Afrinaldi

(2013)

Analisis

Kinerja

Perbankan

Syariah

ditinjau dari

maqashid

syariah:

Pendekatan

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

dan

Profitabilitas

Bank Syariah

Menggunakan

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

untuk

mengukur

kinerja

maqashid

syariah

Penelitian ini

menggunakan

model Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP) untuk

mengukur

kinerja Bank

Umum Syariah

sedangkan

Afrinaldi

menggunakan

Comparative

Performance

Index (CPI)

Penelitian ini

menunjukkan

kinerja dengan

aspek

profitabilitas

menjadikan

Bank Mandiri

Syariah

diurutkan

pertama

sedangkan

penilaian

kinerja dengan

aspek

maqashid

syariah

menjadikan

Bank

Muamalat

Indonesia

diurutkan

pertama.

Berlanjut ke halaman selanjutnya

Page 41: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

24

Tabel 1.4 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kesamaan Perbedaan

5 Widiya

Ratnaputri

(2013)

The Analysis

of Islamic

Bank

Financial

Performance

By Using

Camel,

Sharia

conformity

and

Profitability

(SCnP)

Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP)

digunakan

untuk menilai

kinerja

perbankan

syariah di

Indonesia

Penelitian ini

tidak

menggunakan

rasio Camel

dalam

melakukan

pengukuran

kinerja

keuangan Bank

Umum Syariah

di Indonesia.

Terdapat

rasio-rasio

CAR,ROR,

dan FDR

sudah sesuai

dengan

standar BI

yaitu namun

ada juga yang

belum yaitu

NPM dan

ROA. Pada

pengukuran

SCnP

menetapkan

Bank Syariah

Mandiri

sebagai

sasaran

investasi

6 Muhammad

Al- Ghifari,

Luqman

Hakim

Handoko,

dan Endang

Ahmad

Yani (2015)

Analisis

Kinerja

Perbankan

Syariah di

Indonesia dan

Malaysia

Menggunakan

metode Sharia

Maqashid

Index (SMI)

Objek yang

diteliti pada

penelitian Al

ghifari dkk

adalah

Perbankan

Indonesia dan

Malaysia,

sedangkan

pada penelitian

ini hanya

terfokus pada

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Hasil

menunjukkan

bahwa Bank

Muamalat

Indonesia

memiliki

kinerja terbaik

dengan dari

segi maqashid

syariah di

bandingkan

dengan

Perbankan

Syariah

Malaysia

Berlanjut ke halaman selanjutnya

Page 42: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

25

Tabel 1.4 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kesamaan Perbedaan

7 Lia

Anggraeni

dan

Lukman

Hakim

Handoko

(2016)

Pengukuran

Kinerja Bank

Umum

Syariah

Dengan

Maqashid

Index dan

Sharia

conformity

and

Profitability

(SCnP)

Menggunakan

Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP) dan

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

Dalam

pengukuran

kinerja Bank

Umum Syariah

Penelitian ini

menggunakan

metode

perbandingan

kinerja dengan

objek

penelitian

berjumlah 9

BUS dengan

periode

penelitian

tahun 2011-

2016

Hasil

menunjukkan

bahwa Bank

Muamalat

Indonesia

konsisten

selama lima

tahun periode

penelitian

2010-2014

menempati

posisi pertama

untuk kinerja

yang diukur

dengan

maqashid

syariah indeks

dan SCnP

8

Sukardi,

Taufiq dan

Marita

(2016)

Inklusivme

Maqashid

Syariah

Menuju

Pembangunan

Berkelanjutan

Bank Syariah

di Indonesia

Menggunakan

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

untuk proses

pengukuran

kinerja

maqashid

Penelitian ini

terfokus pada

bank umum

syariah yang

memenuhi

kriteria

penelitian dan

menggunakan

Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP) untuk

mengukur

kinerja

keuangan bank

umum syariah

periode 2011-

2016

Hasil ini

menunjukkan

urutan kinerja

bank devisa

sesuai dengan

aspek

maqashid

syariah yaitu :

Bank

Muamalat,

Bank Syariah

Mandiri, Bank

Negara

Indonesia

Syariah, dan

Bank Mega

Syariah

Berlanjut ke halaman selanjutnya

Page 43: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

26

Tabel 1.4 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kesamaan Perbedaan

9 Muhammad

Said dan

Herni Ali

(2016)

An Analysis

On The

Factor

Affecting

Profitability

Level of

Sharia

Banking In

Indonesia

Menggunakan

rasio

profitabilitas

untuk

mengukur

kinerja

perbankan

syariah

Penelitian ini

tidak

menggunakan

metode regresi

linear berganda

untuk

membuktikan

tingkat

profitabilitas

perbankan

syariah

Indonesia

Rasio GDP

dan Inflasi

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

profitabilitas

perbankan

syariah

sedangkan

TPF,OCOI

berpengaruh

negatif

signifikan, dan

CAR,NPF,FD

R dan NOM

tidak

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

perbankan

syariah

10 Herni Ali

dan Ali

Rama

(2016)

The Rangking

Performance

On Sharia

Financial

Institution

Based On

Maqashid Al-

Shari’ah

Menggunakan

Sharia

Maqashid

Index (SMI)

sebagai

pengukuran

kinerja sesuai

dengan tujuan

syariah

Penelitian ini

menggunakan

Sharia

conformity and

Profitability

sebagai

perbandingan

antara kinerja

keuangan dan

maqashid

syariah

Bank Syariah

Mandiri

dengan aset

yang jauh

lebih tinggi

memiliki

kinerja yang

rendah apabila

diukur dengan

Sharia

Maqashid

Index

dibandingkan

dengan

Maybank dan

Panin Syariah

Page 44: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Terkait dengan Variabel Penelitian

1. Perbankan Syariah

a. Definisi Perbankan Syariah

Kata Bank berasal dari kata Banque dalam Bahasa Prancis

dan Banco dalam Bahasa Italia, yang berarti peti, lemari atau

bangku. Kata peti atau bangku menyiratkan fungsi sebagai tempat

menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti berlian,

peti uang, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri perbankan dibagi

menjadi 2 yaitu Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Konvensional.

Menurut Undang-undang No 21 Tahun 2008 Bank Syariah

adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah

dan bank pembiayaan rakyat syariah. Sementara unit usaha syariah

menurut undang-undang No 21 tahun 2008 adalah unit kerja dari

kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah atau unit kerja di kantor cabang

dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi

Page 45: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

28

sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau

unit usaha syariah.

b. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum

dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI

(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

Institution), sebagai berikut:

1) Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan

kepadanya.

3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank

syariah dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana mestinya.

4) Melaksanakan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada

entitas keuangan syariah, bank syariah memiliki kewajiban

untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun,

mengadministrasi, dan mendistribusikan) zakat, serta dana-dana

sosialnya.

5) Bank Syariah memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :

Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat

secara islami, khususnya muamalat yang berhubungan dengan

Page 46: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

29

perbankan agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-

jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur

gharar, dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam

Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan ekonomi rakyat.

2. Kinerja

a. Definisi Kinerja

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang

memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau

prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang

lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana

proses kerja berlangsung. Menurut Armstrong dan Baron kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang

apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

b. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja-IK (Performance Indicator atau PI) adalah

menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

perusahaan atau keberhasilan tersebut. Jenis-Jenis Indikator Kinerja

terdiri dari:

1) Indikator Kualitatif, indikator ini menggantikan angka dengan

menggunakan bentuk kualitatif. Nilai yang diberikan berupa

Page 47: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

30

suatu kelompok derajat kualitatif yang berurutan dalam bentuk

rentang skala.

2) Indikator Kuantitas Absolut, indikator ini cenderung selalu

menggunakan angka absolut yaitu angka bilangan positif nol,

dan negatif. Termasuk dalam bentuk pecahan desimal.

3) Indikator Persentase, indikator ini menggunakan perbandingan

atau proporsi angka absolut dari suatu yang akan diukur dengan

total populasinya.

4) Indikator Rasio, indikator ini menggunakan perbandingan

absolut dan suatu yang akan diukur dengan angka absolut

lainnya yang terkait.

5) Indikator Rata-rata, indikator ini biasanya menggunakan bentuk

rata-rata angka dari sejumlah kejadian atau populasi. Angka

rata-rata ini berarti membagi total angka untuk sejumlah

kejadian atau suatu populasi kemudian dibagi dengan jumlah

kejadiannya atau jumlah populasinya.

6) Indikator Indeks, indikator ini menggunakan gabungan angka-

angka indikator lainnya yang dihimpun melalui formula

maupun pembobotan pada masing-masing variabel nya.

3. Kinerja Keuangan Bank Syariah

a. Definisi Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Page 48: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

31

dan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan secara baik dan benar

(Fahmi 2012:2). Pengertian lain mengenai kinerja keuangan juga

dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu kinerja

keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan

mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Semakin baik

kinerja keuangan suatu bank maka perkembangan suatu bank akan

semakin baik.

Kinerja keuangan bank dapat digambarkan melalui aspek (1)

Permodalan (Capital Adequacy Ratio, aset tetap terhadap modal),

(2) Aset Produktif (aset produktif bermasalah, Non Performing

Loan atau Non Performing Financing , penyisihan penghapusan aset

produktif terhadap aset produktif, pemenuhan penyisihan

penghapusan aset produktif), (3) Rentabilitas (Return on Assets,

Return on Equity, Net Interest Margin atau Net Operating Margin,

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), (4)

Likuiditas (Loan to Deposit Ratio), dan (5) Kepatuhan (persentase

pelanggaran BMPK atau Batas Maksimum Pemberian Kredit,

persentase perlampuan BMPK, Giro Wajib Minimum rupiah, Posisi

Devisa Neto) (Taswan , 2010:164).

b. Laporan Keuangan

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan

perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

Page 49: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

32

menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban, dan

ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan

perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode

tertentu dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan

ekuitas perusahaan (Munawir, 2010:5).

c. Rasio Keuangan

Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya

yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap,

2011:297). Rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi

lima kelompok (Rahardjo,2007 : 104), yaitu :

1) Rasio Likuiditas (liquidity ratio), yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek.

2) Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratio), yang

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Rasio Aktivitas (activity ratio), yang menunjukkan tingkat

efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.

Page 50: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

33

4) Rasio Profitabilitas (profitability ratio), yang menunjukkan

tingkat imbalan atau keuntungan dibanding penjualan atau

aktiva.

5) Rasio Investasi (investment ratio), yang menunjukkan rasio

investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan

obligasi.

d. Sharia conformity and Profitability (SCnP)

Sharia conformity and Profitability (SCnP) merupakan salah

satu model penilaian kinerja keuangan pada perbankan, khususnya

pada perbankan syariah. Model SCnP yang akan digunakan

merupakan model penelitian penilaian kinerja keuangan perbankan

syariah yang telah dilakukan oleh Kuppusamy, Saleh dan

Samudhram pada tahun 2010. Model ini menggabungkan

orientasinya pada indikator profitabilitas yang digunakan untuk

menilai kinerja keuangan konvensional dengan orientasi indeks

kesesuaian terhadap sistem syariah untuk menilai sosio-ekonomi

kewajiban bank syariah (Kuppusamy, Saleh dan Samudhram, 2010:

35-48).

Model dalam penelitian ini menggunakan dua indikator,

yaitu Sharia conformity and Profitability. Sharia conformity atau

kesesuaian syariah akan mengukur seberapa besar bank mampu

memenuhi kesesuaiannya dengan sistem syariah baik investasi,

pendapatan maupun bagi hasilnya menggunakan sistem syariah,

Page 51: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

34

sedangkan Profitability atau profitabilitas akan mengukur seberapa

besar bank syariah mampu menghasilkan keuntungan selama

periode tertentu dengan mengelola usahanya (Ratna, 2013:222).

Sharia conformity yaitu kinerja keuangan bank syariah dapat diukur

dengan menggunakan indikator keuangan baik konvensional

maupun syariah. Kuppusamy, dkk (2010) dalam Ratnaputri (2013)

menjelaskan bahwa Sharia conformity dapat diukur dengan

menggunakan indikator berikut:

1. Investasi syariah ( Islamic Investment )

Berdasarkan hukum Islam, Investasi syariah adalah aktivitas

penempatan dana yang tidak mengandung perbuatan maysir,

gharar dan riba pada satu aset atau lebih. Dalam perbankan

syariah di Indonesia tidak bisa di pungkiri bahwa asal usul dari

suatu bank syariah adalah rata-rata berasal dari bank

konvensional. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa

modal ataupun investasi yang dilakukan bank syariah juga

ditempatkan pada bank konvensional sebagai bentuk kelancaran

operasional kerja bank yang sewaktu-waktu dibutuhkan. Akun

pada laporan keuangan bank syariah yang mengatur hal tersebut

berada pada akun Penempatan pada bank lain atau Giro pada

bank lain. Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana

dalam bentuk “Interbank call money, tabungan, deposito

berjangka atau bentuk lain yang sejenis, yang dimaksudkan

Page 52: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

35

untuk memperoleh penghasilan. Penempatan pada bank lain

juga dapat diartikan sebagai penempatan atau simpanan milik

bank dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank lain, baik

yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun luar

Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antar

bank maupun sebagai secondary reverse dengan maksud untuk

memperoleh penghasilan. Adapun untuk menghitung Investasi

Syariah pada perbankan syariah adalah dengan membandingkan

Islamic Investment dengan Islamic Investment ditambah dengan

Non-Islamic Investment.

2. Pendapatan Syariah ( Islamic Income )

Pendapatan syariah adalah pendapatan bagi hasil yang diperoleh

bank dengan pembiayaan yang dikeluarkan atau disalurkan

bank syariah yang diharapkan dapat memperoleh hasil. Dalam

laporan keuangan bank syariah terdapat akun dana non halal

atau pendapatan non halal yang berasal dari sumber dana

kebajikan. Menurut Wahyudi dana non halal adalah sumber

dana kebajikan yang berasal dari transaksi bank syariah dengan

pihak lain yang tidak menggunakan sistem syariah. Hal ini

terjadi untuk keperluan lalu lintas keuangan dimana bank

syariah memiliki rekening di bank konvensional, baik yang ada

di dalam maupun di luar negeri. Adanya bunga bank dari bank

mitra merupakan suatu yang tidak dapat dihindari. Dalam hal

Page 53: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

36

ini bunga yang diterima tersebut tidak diperbolehkan untuk

menambah pendapatan syariah, tetapi dimasukkan sebagai dana

kebajikan. Adapun untuk mengetahui seberapa besar

pendapatan syariah pada perbankan syariah maka digunakan

Islamic Income dengan membandingkan Islamic Income

dengan Islamic Income digabung dengan Non-Islamic Income

atau pendapatan non halal.

3. Rasio Bagi Hasil ( Profit sharing )

Yaitu membandingkan kegiatan mudharabah dan musyarakah

dengan total pembiayaan yang dilakukan.

4. Profitability dalam Model SCnP pengukuran terhadap kinerja

keuangan diukur dengan salah satu indikator keuangan yaitu

profitabilitas (profitability). Kuppusamy dkk, (2010) dalam

Ratnaputri (2013), menjelaskan bahwa profitabilitas dapat

diukur dengan menggunakan indikator berikut:

a. Return on Asset (ROA), yaitu membandingkan pendapatan

bersih dengan rata-rata total aset untuk mengukur sejauh

mana asset perusahaan bisa menghasilkan laba perusahaan.

b. Return on Equity (ROE), yaitu membandingkan pendapatan

bersih dengan modal investor untuk mengukur sejauh mana

modal perusahaan bisa menghasilkan laba perusahaan.

c. Profit margin, yaitu dengan membandingkan pendapatan

bersih dengan pendapatan yang diterima untuk mengetahui

Page 54: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

37

seberapa besar pendapatan riil yang diterima oleh

perusahaan.

4. Kinerja Maqashid Syariah

Kinerja bank syariah lebih banyak berfokus pada kinerja

keuangan yang berbasis profit oriented. Sehingga, beberapa pakar

perbankan syariah internasional telah melakukan penelitian untuk

mengukur kinerja bank syariah dengan lebih komprehensif (Yuliani,

2012:16). Oleh sebab itu, dalam mengukur kinerja perbankan syariah

tidak hanya berasal dari dari indikator rasio keuangan saja, melainkan

adanya kebutuhan untuk mengukur kinerja berdasarkan tujuan bank

syariah itu sendiri. Indikator kinerja perbankan syariah harus

memperhatikan kemaslahatan umat, dimana Islam telah mengatur

bahwa kegiatan muamalat harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip

syariah, yaitu dengan memahami tujuan-tujuan syariah (maqashid

syariah) (Mohammed, Razak, & Taib, 2008:4).

a. Maqashid Syariah

Menurut Al Syatibi dalam Fazlulrrahman, secara bahasa

maqashid al-syari’ah terdiri dari dua kata, yakni maqashid dan al-

syari’ah. Maqashid berarti kesengajaan atau tujuan sedangkan al-

syariah berarti jalan menuju sumber air, dapat pula dikatakan

sebagai jalan ke arah sumber pokok kehidupan. Secara terminologi,

hukum atau undang-undang yang ditentukan Allah SWT untuk

Page 55: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

38

hamba-Nya yang terdapat dalam Al-Qur’an dan diterangkan oleh

Rasulullah SAW dalam bentuk sunnahnya (Ismail, 2011:4).

Menurut Abu Zahrah menjelaskan tujuan syariah (maqashid

syariah) adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-

Nya dengan tujuan untuk kemaslahatan manusia secara keseluruhan,

yaitu untuk menjaga eksistensi, mengembangkan baik kualitas

maupun kuantitas, baik material maupun spiritual nya. Selanjutnya,

Abu Zahrah yang membagi maqashid syariah menjadi tiga bagian,

yaitu penyucian jiwa atau pendidikan, keadilan dan kemaslahatan

(Zahrah, 2011: 543-548):

1. Penyucian jiwa, agar setiap Muslim bisa menjadi sumber

kebaikan bukan sumber keburukan bagi masyarakat

lingkungannya. Hal ini ditempuh dari berbagai ragam ibadah

yang di syari’atkan, yang semuanya dimaksudkan untuk

membersihkan jiwa.

2. Keadilan, dalam masyarakat Islam adil baik urusan sesama

kaum Muslim maupun dalam berhubungan dengan pihak lain

(non-muslim). Tujuan ditegakkannya keadilan dalam Islam

amatlah luhur. Dalam hal ini, Islam memandang bahwa setiap

orang mempunyai hak-hak yang sama, karena Islam mengacu

kepada keadilan sosial itu adil.

3. Kemaslahatan, ini merupakan tujuan puncak yang hendak

dicapai yang harus terdapat dalam hukum Islam. Tidak sekali-

Page 56: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

39

kali suatu perkara di syari’atkan oleh Islam melalui Al-Qur’an

dan As-Sunnah melainkan terkandung maslahat yang hakiki.

Maslahat hakiki ini menyangkut semua kepentingan umum,

bukan kepentingan pihak tertentu.

b. Sharia Maqashid Index (SIM)

Metode pengukuran maqashid syariah yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah model pengukuran maqashid syariah

yang dibuat dan digunakan oleh Mustafa Omar dan Dzulastri Abdul

Rozak (2008 dan 2010) dalam mengukur kinerja perbankan syariah

dalam bentuk Sharia Maqashid Index (SMI), yang bersumber dari

konsep maqashid syariah yang dijelaskan oleh Imam Abu Zahrah.

Gambar 2.1 Metode Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah

Tujuan 1

Tujuan 2

Tujuan 3

Dimensi 1

Dimensi 2

Dimensi 3

Dimensi 4

Dimensi 5

Dimensi 6

Dimensi 7

Dimensi 8

Dimensi 9

Elemen 1

Elemen 2

Elemen 3

Elemen 4

Elemen 5

Elemen 6

Elemen 7

Elemen 8

Elemen 9

Elemen 10

Rasio 2

Rasio 1

Rasio 4

Rasio 3

Rasio 5

Rasio 6

Rasio 7

Rasio 8

Rasio 9

Rasio 10

Page 57: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

40

Berdasarkan table diatas evaluasi kinerja untuk perbankan

syariah berdasarkan maqashid indeks yang merujuk pada konsep

maqashid syariah Abu Zahrah. Sharia Maqashid Indeks ini terbagi

menjadi 3 variabel yaitu Pendidikan Individu (Tahdzib al-Fard),

Menegakkan Keadilan (Iqamah Al-Adl), dan meningkatkan

kesejahteraan (Jalb Al Mashlahah). Kemudian, dari tiga variabel

tersebut ditransformasikan menjadi sepuluh rasio kinerja

(Mohammed, dkk 2008:16). Rasio-rasio tersebut terdiri dari:

a) Tujuan 1 Pendidikan Individu (Tahdzib al-Fard):

1. Hibah pendidikan

2. Penelitian

3. Pelatihan

4. Publisitas

b) Tujuan 2 Menegakkan keadilan (Iqamah Al-Adl) :

5. Pengembalian yang adil

6. Fungsi Distribusi

7. Produk Non Bunga

c) Tujuan 3 Meningkatkan Kesejahteraan (Jalb Al Mashlahah) :

8. Laba Kembali

9. Transfer Pendapatan Pribadi

10. Rasio Investasi pada sektor riil

Page 58: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

41

B. Kerangka Berpikir

Penelitian ini mengukur kinerja keuangan syariah dengan

menggunakan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia

Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2016, maka disusunlah kerangka berpikir yang sesuai dengan

penelitian diatas melalui gambar berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Pengukuran Kinerja

berdasarkan Aspek

Keuangan Syariah

Pengukuran Kinerja

berdasarkan Aspek

Maqashid Syariah

Perbandingan hasil kinerja keuangan

syariah berdasarkan Sharia conformity and

Profitability (SCnP dan Sharia Maqashid

Index (SMI) pada BUS di Indonesia

Periode 2011-2016

Laporan Tahunan Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2011-

2016

Perhitungan Kinerja

Maqashid Syariah dengan

Metode Sharia Maqashid

Index (SMI)

Hasil dan interpretasi penelitian

Kesimpulan dan rekomendasi penelitian

Indikator pengukuran kinerja

maqashid syariah : Tahdzib

al-Fard, Iqamah Al-Adl, dan

Jalb al Maslahah

Perhitungan Kinerja

Keuangan Syariah dengan

metode Sharia conformity

and Profitability (SCnP)

Model

Indikator Pengukuran kinerja

keuangan syariah : islamic

investment, islamic income,

ROA,ROE dan profit margin

Page 59: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

42

Penelitian ini berusaha untuk mengukur kinerja perbankan syariah

dengan menggunakan model Sharia conformity and Profitability melalui

indikator-indikator terukur. Data yang digunakan merupakan data sekunder,

yaitu laporan tahunan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode

2011-2016. Hasil dari model Sharia conformity and Profitability kemudian

di peringkatkan kedalam empat kuadran yang terdiri dari URQ (Upper Right

Quadrant), LRQ (Lower Right Quadrant), ULQ (Upper Left Quadrant),

dan LLQ (Lower Left Quadrant).

Selanjutnya dilakukan perhitungan kinerja berdasarkan indeks

maqashid syariah yang kemudian diperingkat menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW). Kemudian dilakukan perbandingan antara

kinerja berdasarkan indeks maqashid syariah dan kinerja keuangan syariah

melalui Sharia conformity and Profitability.

Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif

atas nilai indeks masing-masing bank umum syariah. Analisis deskriptif

dilakukan pada hasil perhitungan kinerja keuangan dan kinerja berdasarkan

indeks maqashid syariah serta hasil perbandingan dari kedua aspek tersebut.

Dari hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan dari penelitian ini

yang akan menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.

Page 60: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

43

C. Hipotesis

1. Tingkat kinerja keuangan syariah dengan menggunakan Sharia

conformity and Profitability (SCnP).

Sharia conformity and Profitability (SCnP) dalam penelitian ini,

menggunakan dua indikator, yaitu Sharia conformity dan Profitability.

Sharia conformity atau kesesuaian syariah akan mengukur seberapa besar

bank mampu memenuhi kesesuaiannya dengan sistem syariah mulai dari

investasi, pendapatan maupun bagi hasilnya sedangkan Profitability atau

profitabilitas akan mengukur seberapa besar bank syariah mampu

menghasilkan keuntungan selama periode tertentu, dengan mengelola

usahanya dalam periode tersebut (Ratnaputri, 2013: 220-232).

Widya Ratnaputri 2013 dalam penelitiannya yang berjudul The

Analysis Of Islamic Bank Financial Performance By Using Camel and

Sharia conformity and Profitability (SCnP) menjelaskan bahwa rasio

CAR, RORA, dan FDR telah memenuhi standar yang ditentukan oleh BI,

sedangkan rasio NPM dan ROA belum memenuhi standar. Analisis pada

hasil SCnP yaitu, bank syariah tersebar dalam empat kuadran (ULQ,

LLQ, URQ, dan LRQ) dan merekomendasikan Bank Syariah Mandiri

sebagai sasaran investasi karena mampu bertahan pada kuadran kanan

atas (URQ) selama periode 2009-2012.

Asrori 2014 dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi

Islamic Corporate Governance dan Implikasinya Terhadap Kinerja

Bank Syariah. Hasil penelitian menyatakan implementasi Islamic

Page 61: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

44

corporate governance pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Pengawas Syariah (DPS) berpengaruh positif terhadap kinerja bank

syariah yang diukur menggunakan rasio-rasio keuangan syari’ah

conformity pembiayaan bagi hasil dan zakat, akan tetapi tidak

berpengaruh positif jika diukur menggunakan rasio pendapatan Islami.

Implementasi Islamic corporate governance kepatuhan syariah

berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah yang diukur

menggunakan rasio-rasio keuangan syari’ah conformity pembiayaan

bagi hasil, pendapatan Islami dan zakat. Sedangkan implementasi Isamic

corporate governance pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS dan

kepatuhan syariah tidak berpengaruh positif terhadap kinerja bank

syariah diukur menggunakan rasio-rasio keuangan profitability return

on invesment,return on equity dan profit margin. Berdasarkan uraian

diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Tingkat kinerja keuangan syariah yang diukur menggunakan

metode Sharia conformity and Profitability (SCnP) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2011-2016 rata-rata memiliki tingkat

kinerja yang cukup baik.

2. Tingkat kinerja berdasarkan maqashid syariah

Analisis Sharia Maqashid Index (SMI) merupakan metode

pengukuran kinerja perbankan syariah yang dikembangkan oleh Mustafa

Omar Mohammed, Dzuljastri Abdul Razak, dan Fauziah Md Taib. Variabel

atau indikator yang digunakan terdiri dari mencakup mendidik individu

Page 62: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

45

(Tahdzib al-Fard), menegakkan keadilan (Iqamah al-Adl) dan

kesejahteraan (Jalb al Mashlahah). Melalui Konsep Sekaran, ketiga tujuan

tersebut di terjemahkan kedalam dimensi lalu diklasifikasikan menjadi

beberapa 10 elemen. Kesepuluh elemen kemudian di transformasikan ke

dalam rasio kinerja.

Herni Ali dan Ali Rama 2016 dalam penelitiannya yang berjudul

The Rangking Performance on Sharia Financial Institution Based on

Maqashid Al-Shari’ah. Penelitian ini menunjukkan bahwa suatu bank

syariah yang memiliki aset yang besar tidak menjadi jaminan akan memiliki

nilai skor indeks dalam pencapaian tujuan syariah yang tinggi pula.

Penelitian ini menempatkan Bank Mandiri Syariah sebagai bank syariah

dengan aset terbesar di Indonesia sebesar Rp67 triliun menempati posisi

kedua terbawah dalam hal peringkat kinerja pencapaian tujuan syariah.

Sementara Maybank Syariah dengan jumlah aset Rp2,4 triliun menempati

ranking pertama. Secara keseluruhan, posisi-posisi teratas dalam skor

indeks maqashid syariah secara umum ditempati oleh bank umum syariah

yang kepemilikan asetnya relatif lebih rendah.

Sukardi, Taufiq dan Marita 2016 dalam penelitiannya yang berjudul

Inklusivme Maqashid Syariah Menuju Pembangunan Berkelanjutan Bank

Syariah di Indonesia. Dalam penelitian menempatkan Bank Negara

Indonesia Syariah dengan capaian tertinggi dari seluruh indikator kinerja

sharia maqashid index pada tahun 2012-2014. Penelitian ini juga

menyatakan bahwa kontribusi inklusif maqashid syariah terhadap

Page 63: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

46

pembangunan berkelanjutan Bank Umum Syariah di Indonesia adalah

berupaya mereduksi minimnya akses jasa keuangan, yaitu pemberian akses

kepada masyarakat dan fokus terhadap risk sharing dan retribution of

wealth. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H2: Tingkat kinerja maqashid syariah yang diukur dengan

menggunakan metode Sharia Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2011-2016 rata-rata memiliki tingkat

kinerja yang baik.

3. Perbandingan tingkat kinerja keuangan syariah berdasarkan Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI)

Afriani Rifda 2016 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Kinerja Keuangan dengan Model Risk Based Bank Ranking dan Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) Model di Indonesia. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan keuangan Bank Umum

Syariah selama periode 2013-2015 berada pada kondisi stabil yang

dikategorikan sangat baik menurut model Risk Based Bank Rating dengan

rata- rata presentase sebesar 67,29% sedangkan kinerja kesesuaian syariah

pada periode akhir penelitian diperoleh BRI Syariah, BCA Syariah, Bank

Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas

yang tinggi. Sedangkan bank syariah lainnya membuktikan bahwa kinerja

Page 64: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

47

keuangan yang baik belum tentu memiliki kinerja kesesuaian syariah yang

baik pula.

LA Prasetyowati dan LH Handoko 2016 dalam penelitiannya yang

berjudul Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Maqashid Index

dan Sharia conformity and Profitability (SCnP) menjelaskan bahwa

pengukuran kinerja Bank Umum Syariah di tahun 2010-2014 dengan

menggunakan metode maqashid index menunjukkan hasil yang bervariasi

dan mayoritas Bank Umum Syariah di Indonesia menunjukkan kinerja yang

fluktuatif dengan rentang index antara 0,16901- 0,34297 sedangkan dengan

menggunakan pendekatan Sharia conformity and Profitability (SCnP)

selama kurun waktu lima tahun menunjukkan persebaran kedalam empat

kuadran yang berbeda-beda tiap tahunnya. Pengukuran kinerja Bank Umum

Syariah di tahun 2010-2014 pada penelitian ini juga memperoleh hasil

bahwa bank syariah yang memiliki nilai maqashid indeks tertinggi tidak

selalu berada pada URQ .Terbukti dari hasil penelitian bahwa bank syariah

yang mempunyai nilai maqashid indeks tertinggi pertama, tiga kali berada

pada URQ, dan dua kali berada pada LRQ. Berdasarkan uraian diatas maka

dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Tingkat kinerja maqashid syariah yang baik pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2016 belum tentu

menunjukkan tingkat kinerja keuangan dengan model Sharia

conformity and Profitability (SCnP) yang baik pula.

Page 65: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sample

Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, peristiwa atau

hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009:241). Tujuan dari adanya

populasi adalah agar dapat menentukan besarnya anggota sample yang

diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah

generalisasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank

Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

periode 2011-2016.

Sample adalah subset atau sub kelompok populasi (Sekaran,

2009:244). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam

pengambilan sample penelitian. Menurut Indriantoro metode purposive

sampling adalah tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu, yang pada

umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Kriteria-

kriteria sampel yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan periode 2011-2016.

2. Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi pada tahun

2011-2016.

Page 66: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

49

3. Bank yang telah mempublikasikan laporan tahunannya secara

berturut-turut dari tahun 2011-2016 pada website resminya.

4. Bank Umum Syariah yang memiliki kelengkapan data untuk

semua variabel pada model Sharia conformity and Profitability

(SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI).

Berdasarkan kriteria diatas maka sample yang digunakan dalam

penelitian ini adalah delapan BUS. Keterangan mengenai proses

pengambilan sample disajikan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sample

Keterangan

Jumlah

Bank

Perbankan Syariah yang telah berbentuk Bank Umum

Syariah periode tahun 2011-2016

13

Bank Umum Syariah yang tidak memenuhi kriteria

sample

5

Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria sample

8

Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria sample dapat

dilihat pada tabel 3.2:

Tabel 3.2

Sample Penelitian

No Nama Bank Kode

1 Bank Muamalat Indonesia

(BMI)

2 Bank Rakyat Indonesia Syariah

(BRIS)

3 Bank Negara Indonesia Syariah

(BNIS)

4 Bank Syariah Mandiri

(BSM)

Page 67: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

50

5 Bank Mega Syariah

(BMS)

6 Panin Bank Syariah

(PBS)

7 Bank Syariah Bukopin

(BSB)

8 Bank Central Asia Syariah

(BCAS)

Sumber: Data diolah (2018)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan media website khususnya pada laman

Laporan Keuangan dari masing-masing Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2011-2016 yang dijadikan sample dalam penelitian ini sebagai

tempat penelitian.

Waktu penelitian pada karya ilmiah ini berada pada rentang waktu

November 2017 sampai dengan Maret 2018.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah laporan

keuangan yang telah dipublikasi melalui website masing-masing bank

umum syariah yang dijadikan sample dalam penelitian ini selama periode

2011-2016.

D. Instrumen Penelitian

1. Metode Sharia conformity and Profitability (SCnP)

Variabel indikator yang digunakan pada model SCnP

sebagaimana yang diteliti oleh Ratnaputri (2013) :

a) Indikator Sharia conformity:

Page 68: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

51

1) Investasi Syariah

Menunjukkan presentase dari investasi yang dilakukan bank

pada produk halal. Investasi syariah dapat dihitung dengan

rumus :

Islamic Investment = Islamic Investment

Islamic Investment + non islamic investment

2) Pendapatan Syariah

Indikator yang menunjukkan presentase dari seberapa

banyak pendapatan halal yang didapatkan dibandingkan

dengan total pendapatan yang diperoleh bank. Pendapatan

syariah dapat dihitung dengan rumus :

Islamic Income = Islamic Income

Islamic income + non islamic income

3) Rasio Bagi Hasil

Indikator yang menunjukkan seberapa jauh bank syariah

dapat membagi hasil keuntungannya kepada para investor.

Rasio bagi hasil dapat dihitung dengan rumus :

Profit sharing Ratio = Mudharabah + Musyarakah

Total Financing

b) Indikator Profitability:

1) Return On Asset (ROA)

Indikator yang umum digunakan untuk mengukur kinerja

dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara rata-rata

Page 69: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

52

total asset dan pendapatan sebelum pajak, dihitung dengan

rumus :

ROA = EBIT

Total Asset

2) Return On Equity (ROE)

Indikator yang membagi pendapatan bersih dengan modal

pemegang saham yang ada, dihitung dengan rumus :

ROE = EAT

Stockholder Equity

3) Profit margin

Indikator yang dihitung dengan membagi keuntungan

dengan total pendapatan operasional yang ditunjukan dalam

presentase dari total operasional, dihitung dengan rumus :

Profit margin Ratio = EAT

Total Operating Revenue

2. Indeks Maqashid Syariah

Penjelasan dari variabel-variabel Sharia Maqashid Index (SMI)

menurut Mohammed, et al. (2008) pada tahel 3.1 diatas sebagai berikut :

a) Tahzib al-Fard (Mendidik Individu)

1) (D1) Advancement Knowledge

Bank syariah dituntut untuk ikut berperan serta dalam

mengembangkan pengetahuan tidak hanya pegawainya tetapi

Page 70: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

53

juga masyarakat banyak. Peran ini dapat diukur melalui elemen

seberapa besar bank syariah memberikan beasiswa pendidikan

(E1. Education Grant) dan melakukan penelitian dan

pengembangan (E2. Research).

Rasio pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar dana

beasiswa terhadap total pendapatannya (R1. Education Grant/

Total Expense) dan rasio biaya penelitian terhadap total

biayanya (R2. Research Expense/Total expense). Semakin besar

dana beasiswa dan biaya penelitian yang dikeluakan bank

syariah, menunjukkan bahwa bank syariah peduli terhadap

peningkatan pengetahuan masyarakat.

2) (D2) Instilling New Skill and Improvement

Bank syariah memiliki kewajiban untuk meningkatkan skill dan

pengetahuan pegawainya, hal ini ditunjukkan dengan seberapa

besar perhatian bank syariah terhadap pelatihan dan pendidikan

bagi pegawainya (E3. Training).

Rasio pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar biaya

pelatihan terhadap total biayanya (R3. Training Expense/Total

expense). Semakin besar rasio biaya training dikeluarkan bank

mengandung arti semakin besar kepedulian bank dalam

mendidik pegawainya.

Page 71: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

54

3) (D3) Creating Awareness of Islamic Banking

Peran bank syariah dalam meningkatkan pengetahuan

masyarakat khususnya tentang perbankan syariah adalah dengan

melakukan sosialisasi dan publisitas perbankan syariah dalam

bentuk informasi produk bank syariah, operasional dan sistem

ekonomi syariah (E4. Publicity)

Hal ini dapat diukur melalui seberapa besar biaya publisitas atau

promosi yang dikeluarkan bank terhadap total biaya yang

dikeluarkannya (R4. Publicity Expense / Total expense).

Semakin besar promosi dan publisitas yang dilakukan bank

syariah akan berdampak pada peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap perbankan syariah.

b) Iqamah al Adl (Menegakan Keadilan), dimensinya antara lain:

4) (D4) Fair Returns

Bank syariah dituntut untuk dapat melakukan transaksi secara

adil yang tidak merugikan nasabahnya. Salah satu yang dapat

dilakukan adalah dengan memberikan hasil yang adil dan setara

(fair return). Ukuran yang digunakan adalah rasio Profit

Equalization Reserve (PER) bank syariah. Untuk kasus bank

syariah di Indonesia, PER belum diterapkan secara penuh dan

belum ada bank syariah yang melaporkan tingkat PER dalam

laporan tahunannya. Hal ini tentunya berbeda dengan perbankan

syariah di Malaysia yang telah menggunakan PER tersebut. oleh

Page 72: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

55

karena itu, rasio PER (R5. Profit Equalization Reserves (PER)/

Net or Investment income) tidak dapat digunakan karena belum

adanya data terkait dengan hal tersebut.

5) (D5) Cheap Products and Services

Elemen pengukuran yang dilakukan adalah E6. Functional

Distribution dengan rasio kinerja pengukuran (R6. Mudharabah

or Musyarakah Modes / Total Investment Mode), berapa besar

pembiayaan dengan skim bagi hasil mudharabah dan

musyarakah terhadap seluruh model pembiayaan yang diberikan

bank syariah. Semakin tinggi model pembiayaan bank syariah

menggunakan mudharabah dan musyarakah menunjukkan

bahwa Bank syariah meningkatkan fungsinya untuk

mewujudkan keadilan sosio ekonomi melalui transaksi bagi

hasil.

6) (D6) Elimination of Injustices

Riba (suku bunga) merupakan salah satu instrumen yang

dilarang dalam sistem perbankan dan keuangan syariah. Hal ini

disebabkan riba memberikan dampak buruk terhadap

perekonomian dan menyebabkan ketidakadilan dalam transaksi

ekonomi. Riba memberikan kesempatan yang luas kepada

golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin. Bank

syariah dituntut untuk menjalankan aktivitas perbankan

khususnya investasi yang dilakukan terbebas dari riba. Semakin

Page 73: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

56

tinggi rasio investasi yang bebas riba terhadap total

investasinya, akan berdampak positif terhadap berkurangnya

kesenjangan pendapatan dan kekayaan dalam kehidupan

bermasyarakat. Hal ini dapat diukur melalui rasio Interest free

income terhadap total income.

c) Maslahah (Public Interest), dimensi pengukurannya antara lain:

7) (D7) Profitability of Bank

Semakin besar keuntungan yang diperoleh bank syariah maka

akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan tidak hanya

pemilik dan pegawai bank syariah tetapi dapat berdampak pada

semua stakeholder perbankan syariah. Hal ini dapat terlihat dari

rasio profitabilitas bank syariah dan dapat diukur melalui

seberapa besar Net profit terhadap total asset bank syariah.

8) (D8) Redistribution of Income & Wealth

Salah satu peran penting keberadaan bank syariah adalah untuk

mendistribusikan kekayaan pada semua golongan. Peran ini

dapat dilakukan bank syariah melalui pendistribusian dana zakat

yang dikeluarkan oleh bank syariah. Peran ini dapat diukur

melalui seberapa besar rasio zakat yang dibayar bank syariah

terhadap net income bank syariah tersebut.

9) (D9) Investment in Real Sector

Keberadaan bank syariah diharapkan mampu mendorong

pertumbuhan sektor riil yang selama ini tidak seimbang dengan

Page 74: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

57

sektor keuangan. Prinsip dan akad-akad bank syariah dinilai

lebih sesuai dalam pengembangan sektor rill, sehinggga tingkat

pembiayaan bank syariah diharapkan lebih banyak pada sektor

riil seperti sektor pertanian, pertambangan, konstruksi,

manufaktur dan usaha mikro. Salah satu cara pengukuran yang

dilakukan untuk melihat seberapa besar pembiayaan bank

syariah terhadap sektor-sektor riil dibandingkan dengan total

pembiayaan bank tersebut (R10. Investment in Real Economic

Sectors / total Investment).

Semakin tinggi pembiayaan yang disalurkan ke sektor riil yang

dilakukan syariah akan mendorong terjadinya pengembangan

ekonomi sektor riil yang akan memberikan kemaslahatan

kepada seluruh lapisan masyarakat. Pembiayaan mudharabah

dan musyarakah dijadikan sebagai rasio untuk mengukur tingkat

pembiayaan bank syariah terhadap sektor riil.

Mohammed, et al. (2008) memilih kesepuluh rasio ini sebagai

rasio dalam Sharia Maqashid Index (SMI) berdasarkan kriteria-kriteria

di bawah ini:

a. Diskusi mengenai tujuan-tujuan perbankan syariah, dimensi-

dimensi, serta elemen-elemen diidentifikasikan dari tujuan-tujuan

tersebut.

Page 75: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

58

b. Penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis menggunakan rasio-

rasio yang sama untuk mengukur kinerja perbankan syariah dan

perbankan konvensional.

c. Kemudahan dalam mendapatkan data, yaitu dari laporan keuangan

dan kemudahan metode riset.

d. Pengukuran implementasi konsep maqashid syari’ah lebih akurat

dengan menggunakan rasio-rasio ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data sekunder

yang bersifat time series. Data sekunder adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang

lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan

menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan

diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan

penelitian, selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari

internet (Sugiyono, 2005: 62).

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh data sekunder adalah sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan bertujuan untuk memperoleh konsep dan

landasan teori dengan mempelajari berbagai literatur, buku,

referensi, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek

pembahasan sebagai bahan analisis yang dicari pada perpustakaan.

Page 76: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

59

Mengumpulkan, memilih, memahami dengan cara membaca

penelitian terdahulu yaitu Jurnal, Skripsi, Tesis dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini merupakan cara untuk memperoleh data langsung

di tempat penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, peraturan-

peraturan, laporan relevan yang ada pada objek penelitian. Data

yang diperoleh biasanya berupa data sekunder. Dalam hal ini,

peneliti tinggal mengambil data yang telah diolah oleh pihak lain.

Atau dilakukan dengan menyalin data atau dokumen yang

dihasilkan oleh pihak lain. Data yang diperoleh dengan teknik ini

terdapat dalam laporan tahunan yang telah diaudit dari bank yang

menjadi objek penelitian selama periode 2011- 2016. Laporan

tahunan tersebut diperoleh peneliti melalui website masing-masing

bank yang menjadi objek penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Dalam menganalisis data untuk mengukur kinerja Bank Umum

Syariah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan mengolah

data-data perhitungan pada laporan tahunan yang selanjutnya di

presentasikan dengan analisis Sharia conformity and Profitability (SCnP)

untuk mengukur kinerja keuangan Bank Umum Syariah dan mengukur

kinerja maqashid syariah melalui Sharia Maqashid Index (SMI).

Page 77: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

60

1. Pengukuran Kinerja Keuangan dengan Sharia conformity and

Profitability (SCnP)

Model pengukuran kinerja yang diformulasikan oleh

Kuppusamy, Saleh, dan Samudhram ini mengukur kinerja perbankan

syariah melalui dua variabel, yakni variabel sharia conformity

(kesesuaian syariah) dan variabel profitabilitas. Kuppusamy,dkk

berpendapat bahwa pengukuran kinerja perbankan syariah haruslah

menggunakan alat ukur yang menunjukkan sisi kesyariahan suatu bank

syariah namun tidak mengabaikan sisi konvensional dalam hal ini

profitabilitas, hal ini dikarenakan bank syariah juga merupakan sebuah

lembaga bisnis yang salah satu tujuan didirikannya adalah untuk

mendapatkan keuntungan. Pada model SCnP, variabel syariah diukur

dengan menghitung nilai rata-rata rasio kesesuaian syariah, sedangkan

variabel konvensional diukur dengan menghitung rata-rata rasio

profitabilitas. Variabel kesesuaian syariah, diukur dengan tiga rasio,

yakni islamic investment ratio, islamic income ratio, dan profit sharing

ratio. Sedangkan dari sudut pandang konvensional, juga diukur dengan

tiga rasio, yakni ROA, ROE, dan NPM.

Masing-masing dari rasio kesesuaian syariah dan rasio

profitabilitas akan dirata-ratakan dan hasilnya akan dibentuk grafik

empat kuadran dimana setiap kuadran dipisahkan dengan rata-rata rasio

seluruh bank.

Page 78: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

61

Tabel 3.3

Definisi Operasional Variabel SCnP

Sharia conformity and Profitability

(SCnP)

Variabel Konsep Indikator Skala

Islamic

Investment

Menunjukkan persentase dari

investasi yang dilakukan bank

pada produk halal.

Total Islamic

investment of

bank

investment

Rasio

Islamic

Income

Menunjukkan persentase dari

seberapa banyak pendapatan

halal yang didapatkan

dibandingkan dengan total

pendapatan yang diperoleh

bank.

Total Islamic

income of

bank income

Rasio

Profit

sharing

Ratio

Menunjukkan seberapa jauh

bank syariah dapat membagi

hasil keuntungannya kepada

para investor.

Total profit

sharing of

total

financing

Rasio

ROA Digunakan untuk menilai

solvabilitas perusahaan, yaitu

kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka

panjang atau mengukur

kemampuan permodalan

perusahaan dalam menanggung

seluruh beban utangnya.

Net Profit to

Total

Assets

Rasio

ROE Digunakan untuk menilai

kemampuan bank dalam

menghasilkan laba selama

periode tertentu atas modal

investasi.

Net Profit to

Total

Equity

Rasio

Profit

margin

Menunjukkan keuntungan yang

didapat dari total pendapatan

operasional

Net Income

to

Total

Operating

Revenue

Rasio

Sumber : Kuppusamy, (2010)

Pengukuran kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS)

berdasarkan model SCnP yang dijabarkan dalam tahap-tahap berikut:

1. Menghitung rasio-rasio yang terdapat dalam variabel SCnP (lihat

table 3.3).

Page 79: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

62

2. Menghitung rata-rata dari setiap variabel, dengan rumus sebagai

berikut:

X SC = R1 + R2 + R3

3

Dan

X P = R1 + R2 + R3

3

Dimana:

X SC: Rata-rata rasio variabel sharia conformity

X p: Rata-rata rasio 1, 2, dan 3 dari variabel profitability

R1: Rasio pertama dari variabel Sharia conformity atau Profitability

R2: Rasio kedua dari variabel Sharia conformity atau Profitability

R3: Rasio ketiga dari variabel Sharia conformity atau Profitability

Rata-rata XSC akan dijadikan sebagai titik pada koordinat X (Sharia

conformity) dan rata-rata Xp akan dijadikan sebagai titik pada

koordinat Y (profitability).

3. Membuat Grafik SCnP dan mengintepretasi sesuai teori.

4. Membandingkan peringkat maqashid indeks dengan kuadran posisi

grafik SCnP.

Page 80: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

63

Gambar 3.1

Model Sharia conformity and Profitability (SCnP)

Ketentuan dalam menempatkan posisi bank sampel pada analisis

hasil penelitian SCnP Model ditentukan sebagai berikut:

a. Jika hasil analisis Sharia conformity and Profitability

menunjukkan hasil yang positif (>0), maka terletak pada

kuadran URQ (Upper Right Quadrant) yang menunjukkan

bahwa bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan

profitabilitas yang tinggi.

Upper Left

Quadran Bank

Tingkat kesesuaian

syariah rendah dan

profitabilitas tinggi

Lower Right

Quadrant Banks

Lower Left

Quadran Banks

Tingkat kesesuaian

syariah dan

profitabilitas rendah

Upper Right

Quadran Banks

Tingkat kesesuaian

syariah dan

profitabilitas tinggi

Profitabilitas

Tinggi

Profitabilitas

Rendah

Tingkat kesesuaian

syariah tinggi dan

profitabilitas rendah

Tingkat

kesesuaian

syariah

tinggi

Tingkat

kesesuaian

syariah

rendah

Page 81: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

64

b. Jika hasil analisis Sharia conformity tinggi (>0) dan

Profitability rendah (<0), maka terletak pada kuadran LRQ

(Lower Right Quadrant) yang menunjukkan bahwa bank sampel

memiliki tingkat kesesuaian syariah yang tinggi namun

profitabilitas yang rendah.

c. Jika hasil analisis Sharia conformity rendah (<0) dan

Profitability tinggi (>0), maka terletak pada kuadran ULQ

(Upper Left Quadrant) yang menunjukkan bahwa bank sampel

memiliki tingkat kesesuaian yang rendah namun profitabilitas

yang tinggi.

d. Jika hasil analisis Sharia conformity and Profitability

menunjukkan hasil yang negative (<0), maka terletak pada

kuadran LLQ (Lower Left Quadrant) yang menunjukkan bahwa

bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan

profitabilitas yang rendah.

2. Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah

Metode pengukuran Kinerja Maqashid Syariah yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode yang dilakukan atau

digunakan oleh Mustofa Omar dan Dzulastri Abul Razak (2008) dalam

bentuk Sharia Maqashid Index (SMI), yang bersumber dari Abu Zahra

dalam konsep Maqashid syariah.

a. Metode dengan Konsep Sekaran

Metode operasionalisasi Sekaran dapat digunakan untuk

Page 82: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

65

mengukur sebuah konsep dengan membuat dimensi pengukuran

dan elemen-elemen yang akan dapat mengukur dari konsep

tersebut. Berdasarkan Metode Sekaran, karakteristik perilaku-

perilaku yang akan diukur diturunkan ke dalam suatu konsep, yang

dinotasikan sebagai (C). Konsep akan diturunkan lagi ke dalam

beberapa dimensi yang akan lebih mudah diamati dan terukur, yang

dinotasikan dengan (D). Dimensi akan diturunkan kembali ke

dalam beberapa unsur yang lebih jelas pengukurannya, yang

dinotasikan dengan (E). Sebagaimana yang dipaparkan Mustofa

Ali (2008) mengenai contoh Metode Sakaran yaitu dengan

menggambarkan perilaku haus yang dialami seseorang.

Perilaku haus adalah konsep (C) dalam metode ini. Agar

dapat diukur, perilaku haus dapat diamati melalui seberapa sering

seseorang meminum cairan, yang dalam hal ini disebut dimensi

(D). Dimensi agar lebih jelas pengukurannya, maka diturunkan lagi

pada unsur-unsur yang lebih terukur, misalnya mengukur berapa

gelas cairan yang telah dihabiskan oleh orang tersebut untuk

menghilangkan hausnya. Inilah yang dimaksud dengan

pengukuran perilaku berdasarkan karakter atau kriteria tertentu

dalam Metode Sakaran yang dapat diilustrasikan melalui gambar

di bawah ini, dimana D untuk dimensi dan E untuk elemen (unsur).

Page 83: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

66

b. Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah

Tabel 3.4

Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah

Konsep

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber

Pendidikan

Individu

D1. Meningkatkan

Pegetahuan

E1. Hibah

Pendidikan

R1. Hibah

Pendidikan/Total

Biaya

Laporan

Tahunan

D2. Menambah

dan Meningkatkan

pengetahuan baru

E2. Penelitian R2.Biaya

Penelitian /Total

Biaya

Laporan

Tahunan

E3.Pelatihan R3. Biaya

Pelatihan/Total

Biaya

Laporan

Tahunan

D3. Menciptakan

kesadaran

masyarakat akan

keberadaan bank

syariah

E4. Publisitas R4. Biaya

Publisitas/ Total

Biaya

Laporan

Tahunan

Menciptakan

Keadilan

D4. Kontrak yang

adil

E5.

Pengembalian

yang adil

R5. Profit

Equalization

Reserve(PER) /

Net or

Investment

Income

Laporan

Tahunan

D5. Produk dan

Layanan

Terjangkau

E6. Fungsi

distribusi

R6. Mudharabah

dan Muyarakah/

Total

Pembiayaan

Laporan

Tahunan

D6.Penghapusan

Ketidakadilan

E7. Produk

Non Bunga

R7.Pendapatan

Non Bunga /

Total Pendapatan

Laporan

Tahunan

Kepentingan

Umum

D7. Profitabilitas E8. Rasio

Laba

R8.Laba Bersih/

Total Aset

Laporan

Tahunan

D8.Pendistribusian

Kekayaan dan

Laba

E9.

Pendapatan

Personal

R9. Zakat/ Net

Aset

Laporan

Tahunan

Page 84: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

67

D9. Investasi pada

sektor riil yang

vital

E.10 Rasio

Investasi Pada

Sektor Riil

R.10 Penyaluran

Investasi pada

sektor riil / Total

Penyaluran

Investasi

Laporan

Tahunan

Sumber: Mohammed, et al. (2008)

c. Verifikasi dan Pembobotan Model Pengkuran Kinerja Maqashid Syariah

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari pengukuran diatas, maka

dilakukan verifikasi dari model dan pembobotan pada setiap konsep dan

elemen pengukuran melalui wawancara dengan 16 pakar syariah di Asia dan

Timur Tengah (pembobotan berdasarkan hasil penelitian dari Mustafa

Omar, 2008) sebagaimana pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Bobot Rata-rata Tujuan dan Elemen Pengukuran Maqashid Syariah

Sumber: Mohammed, et al. (2008)

Tujuan

Rata-rata Elemen

(E)

Rata-rata

Pembobotan Pembobotan

100% 100 %

01.

Pendidikan

30 E1. Hibah Pendidikan/donasi 24

E2. Penelitian 27

E3. Pelatihan 26

E4. Publisitas 23

Total 100

02.

Keadilan

41 E5. Pengembalian yang Adil 30

E6. Harga produk Terjangkau 32

E7. Produk Non Bunga 38

Total 100

03.

Kesejahteraan

29 E8. Rasio Laba Bank

33

E9. Transfer Pendapatan 30

E10. Rasio Investasi ke Sektor

Rill

37

Total 100 Total 100

Page 85: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

68

1. Tahapan Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah

Ada tiga tahap yang akan dilakukan untuk mengukur kinerja maqashid

syariah bank syariah, yaitu:

a. Menilai setiap rasio kinerja maqashid syariah yang terdiri dari 10 rasio

kinerja yaitu:

b. Education Grant/Total Expense (R1.1)

c. Research expense/Total Expense (R2.1)

d. Training expense/Total Expense (R3.1)

e. Publicity expense/ Total Expense (R4.1)

f. Profit Equalization Reserves (PER) / Net or Investment Income

(R1.2)

g. Mudharabah and Musyarakah Modes/ Total Investment Mode

(R2.2)

h. Interest Free Income/Total Income (R3.2)

i. Net Income/ Total Asset (R1.3)

j. Zakah paid / Net Asset (R2.3)

k. Investment in Real Economic Sectors / Total Investment (R3.3)

b. Menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan Indikator Kinerja

(IK)

Proses menentukan peringkat dari setiap bank syariah dilakukan melalui

Indikator Kinerja (IK) setiap bank syariah. Proses tersebut menggunakan

Simple Additive Weighting Method (SAW) (Hwang and Yoon, 1981)

dengan cara pembobotan, agregat dan proses menentukan peringkat

Page 86: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

69

(weighting, aggregating and ranking processes) (Omar, 2008). SAW

merupakan metode Multiple Attribute Decision Making (MADM) yang

dilakukan sebagai berikut:

Pengambil keputusan (Decision Maker) mengidentifikasi setiap nilai

atribut dan nilai intra-atribut. Dalam penelitian ini yang menjadi atribut

adalah tiga tujuan maqashid syariah dan intra-atribut adalah 10 elemen

dan 10 indikator kinerja (rasio) sebagaimana pada tabel sebelumnya

(tabel 3.4).

Para decision maker menentukan bobot setiap atribut dan intra–atribut.

Bobot dari 3 tujuan maqashid syariah dan 10 elemen (intra-atribut) telah

diberikan bobot oleh pakar syariah sebagaimana pada tabel 3.5 diatas.

Evaluasi dari 10 rasio kinerja diperoleh dari laporan tahunan 5 bank

umum syariah yang menjadi objek penelitian periode 2011-2016.

Kemudian akan diperoleh skor total untuk setiap bank dengan cara

mengalikan rasio skala ke setiap atribut. Secara matematis, proses

menentukan Indikator Kinerja dan tingkat indeks maqashid syariah

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahzib al-Fard (Mendidik Individu) = Tujuan 1 (T1)

Indikator Kinerja (IK) untuk Tujuan 1 sebagai berikut:

IK (T1) = W1.1 x E1.1 x R1.1 + W1.1 x E2.1 x R2.1 + W1.1 x E3.1 x R3.1 +

W1.1 x E4.1 x R4.1

T1 = Tujuan pertama dari Maqashid Syariah (Tahzib al Fard)

Atau; W1.1 (E1.1 x R1.1 + E2.1 x R2.1 + E3.1 x R3.1 + E4.1 x R4.1) (1)

Keterangan :

Page 87: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

70

W1.1 = Bobot rata-rata untuk tujuan pertama (Tahzib al Fardi)

E1.1 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan 1

(E1.Education Grant)

E2.1 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan 1 (E2.Research)

E3.1 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan 1 (E3.Training)

E4.1 = Bobot rata-rata untuk elemen ke empat tujuan 1

(E4.Publicity)

R1.1 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan 1

R2.1 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan 1

R3.1 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan 1

R4.1 = Rasio kinerja untuk elemen ke empat tujuan 1

b. Iqamah Al-adl (Menegakkan keadilan) = Tujuan 2 (T2) indikator

kinerja (IK) untuk tujuan 2 sebagai berikut :

IK (T2) = W2.2 x E1.2 x R1.2 + W2.2 x E2.2 x R2.2 + W2.2 x E3.2 x R3.2

R3.2 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan kedua

Sehingga, IK (T1) = IK1.1 + IK2.1 + IK3.1 + IK4.1 (2)

IK1.1 = W1.1 x E1.1 x R1.1 (3)

IK2.1 = W1.1 x E2.1 x R2.1 (4)

IK3.1 = W1.1 x E3.1 x R3.1 (5)

IK4.1 = W1.1 x E4.1 x R4.1 (6)

Keterangan :

T2 = Tujuan maqashid syariah kedua

W2.2 = Bobot rata-rata untuk tujuan kedua

E1.2 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan kedua

E2.2 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan kedua

E3.2 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan ketiga

R1.2 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan kedua

R2.2 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan kedua

atau; W2.2 ( E1.2 x R1.2 + E2.2 x R3.2 + E3.2 x R3.2) (7)

Page 88: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

71

c. Jalb al Maslahah (Meningkatkan Kesejahteraan) = Tujuan 3 (T3)

Indikator Kinerja (IK) untuk tujuan 3 sebagai berikut:

IK (T3) = W3.3 x E1.3 x R1.3 + W3.3 x E2.3 x R2.3 + W3.3 x E3.3 x R3.3

c. Menentukan Sharia Maqashid Index (SMI) setiap bank syariah

Sharia Maqashid Index (SMI) untuk setiap bank syariah merupakan

total semua kinerja indikator dari 3 tujuan maqashid syariah. Sehingga

SMI setiap bank syariah dapat dirumuskan sebagai berikut:

SMI = IK(T1) + IK(T2) + IK(T3) (17)

Sehingga, IK (T2) = IK1.2 + IK2.2 + IK3.2 (8)

IK1.2 = W2.2 x E1.2 x R1.2 (9)

IK2.2 = W2.2 x E2.2 x R3.2 (10)

IK3.2 = W2.2 x E3.2 x R3.2 (11)

atau; W3.3 ( E1.3 x R1.3 + E2.3 x R2.3 + E3.3 x R3.3) (12)

Keterangan :

T3 = Tujuan maqashid syariah ketiga

W3.3 = Bobot rata-rata untuk tujuan ketiga

E1.3 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan ketiga

E2.3 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan ketiga

E3.3 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan ketiga

R1.3 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan ketiga

R2.3 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan ketiga

R3.3 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan ketiga

Sehingga, IK (T2) = IK1.3 + IK2.3 + IK3.3 (13)

IK1.3 = W3.3 x E1.3 x R1.3 (14)

IK2.3 = W3.3 x E2.3 x R 2.3 (15)

IK3.3 = W3.3 x E3.3 x R3.3 (16)

Page 89: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

72

d. Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dengan Sharia Maqashid Index

(SMI)

Setelah memperoleh hasil dari perhitungan indeks maqashid

syariah dan rasio keuangan setiap bank umum syariah, selanjutnya akan

dilakukan perbandingan dari kedua aspek tersebut (Afrinaldi, 2013).

Tabel 3.6

Contoh Tabel Perbandingan Antara Sharia Conformity and

Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum

Syariah

Bank Indeks Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP)

Posisi

Kuadran

Sharia

Maqashid

Index

(SMI)

Peringkat

SC P

BMI

BRIS

BNIS

BSM

BMS

PBS

BSB

BCAS

Page 90: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

73

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

a. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat Indonesia)

memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di

Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H.

Pendirian Bank Muamalat Indonesia di gagas oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari

Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1994, Bank

Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa.

(www.bankmuamalat.co.id).

b. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

PT Bank BRISyariah berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember

2007. Bank secara resmi beroperasi setelah mendapatkan izin usaha

dari Bank Indonesia melalui Surat No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008

pada 16 Oktober 2008. Dengan demikian, pada 17 November 2008,

PT Bank BRISyariah resmi beroperasi dan tidak pernah berganti

nama sejak saat itu. BRISyariah pun menjejakkan langkahnya

semakin jauh sejak ditandatanganinya akta pemisahan Unit Usaha

Page 91: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

74

Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke

dalam PT Bank BRISyariah pada 19 Desember 2008.

(www.brisyariah.co.id).

c. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

BNI Syariah berawal dari dibentuknya Unit Usaha Syariah (UUS)

oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada 29 April 2000

dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

Berawal dari lima kantor cabang di Yogyakarta, Malang,

Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin, selanjutnya UUS BNI

berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu, Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 menetapkan bahwa

status UUS hanya bersifat temporer dan oleh karena itu akan

dilakukan spin off pada 2009. Rencana spin off terlaksana pada 19

Juni 2010 dengan didirikannya PT Bank BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010.

(www.bnisyariah.co.id).

d. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Dalam menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah

mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4

(empat) Bank milik pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank

Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu Bank yang

kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk. pada tanggal

Page 92: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

75

31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT

Bank Mandiri (Perseroan) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank

Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu Bank

konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Kegiatan

usaha BSB bertransformasi dari Bank Konvensional menjadi Bank

yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id).

e. Bank Mega Syariah (BMS)

Pada awalnya dikenal sebagai PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu),

yaitu bank umum yang didirikan pada 14 Juli 1990 kemudian di

akuisisi oleh PT CT Corpora (d/h Para Group) melalui PT Mega

Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT Para Rekan

Investama pada 2001. Akuisisi ini diikuti dengan perubahan

kegiatan usaha pada tanggal 27 Juli 2004 yang semula bank umum

konvensional menjadi bank umum syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mega Indonesia (BSMI) serta dilakukan perubahan logo

untuk meningkatkan citranya di masyarakat sebagai lembaga

keuangan yang dapat dipercaya. (www.megasyariah.co.id)

f. Panin Bank Syariah (PBS)

Panin Dubai Syariah Bank didirikan berdasarkan Akta Perseroan

Terbatas No. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh Moeslim

Dalidd, Notaris di Malang dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara

Page 93: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

76

Djaja. Panin Dubai Syariah Bank telah beberapa kali melakukan

perubahan nama, berturut-turut menjadi PT Bank Bersaudara Djaja,

berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 25 tanggal 8 Januari 1990,

yang dibuat oleh Indrawati Setiabudhi, S.H., Notaris di Malang.

Kemudian menjadi PT Bank Harfa berdasarkan Akta Berita Acara

No. 27 tanggal 27 Maret 1997 yang dibuat oleh Alfian Yahya, S.H.,

Notaris di Surabaya. Kemudian menjadi PT Bank Panin Syariah

yang kegiatan usaha perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil

berdasarkan syariat Islam (www.paninbanksyariah.co.id).

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

Pendirian PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan)

sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah bermula

dengan masuknya PT Bank Bukopin, Tbk. yang mengakuisisi PT

Bank Persyarikatan Indonesia, yakni sebuah bank konvensional.

Sebelumnya, PT Bank Persyarikatan Indonesia bernama PT Bank

Swansarindo Internasional yang didirikan di Samarinda, Kalimantan

Timur berdasarkan akta nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. PT Bank

Swansarindo Internasional merupakan bank umum yang

memperoleh surat keputusan Menteri Keuangan nomor

1659/KMK.013/1990. (www.syariah Bukopin.co.id).

h. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat

di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., PT Bank

Page 94: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

77

Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama

Internasional Bank (Bank UIB). Selanjutnya, Bank UIB berubah

nama menjadi PT Bank BCA Syariah berdasarkan Akta Pernyataan

Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49

yang dibuat di hadapan Notaris Pudji Redjeki Irawati, S.H., tanggal

16 Desember 2009, tentang Perubahan Kegiatan Usaha dan

Perubahan Nama Dari PT Bank UIB menjadi PT Bank BCA

Syariah. (www.bcasyariah.co.id).

2. Perkembangan Usaha Bank Umum Syariah

a. Perolehan Rata-rata Laba Bersih BUS 2011-2016

Gambar 4.1

Rata-rata Laba Bersih Bank Umum Syariah Di Indonesia

Periode 2011-2016

Sumber: Data Diolah (2018)

Pada akhir tahun 2011 sampai 2016 total keseluruhan

laba bersih Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdiri dari

Bank Muamalat Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah,

Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank

Mega Syariah, Panin Bank Syariah, Bank Bukopin Syariah dan

311.92

126.13

217.95

600.93

119.5148.45 27.95 22.55

BMI BRIS BNIS BSM BMS PBS BSB BCAS

Page 95: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

78

Bank Central Asia Syariah sebesar Rp. 1,475.4 triliun.

Berdasarkan grafik diatas Bank Syariah Mandiri memiliki

perolehan laba bersih tertinggi dari tahun 2011-2016 sebesar

Rp600.93 miliar dan Bank Muamalat Indonesia menempati

posisi kedua dengan perolehan laba bersih sebesar Rp311.92

miliar, posisi ketiga ditempati oleh Bank Negara Indonesia

Syariah dengan nilai sebesar Rp217.95 miliar, posisi keempat

adalah BRIS dengan nilai sebesar Rp126.13 miliar, posisi kelima

adalah BMS sebesar Rp119.51 dan posisi tiga terendah adalah

PBS,BSB dan BCAS dengan nilai sebesar Rp48.45 miliar,

Rp27.95 miliar dan Rp22.55 miliar.

b. Perolehan Rata-rata Pembiayaan BUS 2011- 2016

Gambar 4.2

Rata-rata Total Pembiayaan BUS di Indonesia

Periode 2011-2016

Sumber: Data Diolah (2018)

Total rata-rata pembiayaan yang disalurkan pada tahun

2011 sampai 2016 pada Bank Umum Syariah (BUS) di

36.6

14.14 12.91

48.12

5.27 3.6 3.44 1.99

BMI BRIS BNIS BSM BMS PBS BSB BCAS

Page 96: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

79

Indonesia yang menjadi objek penelitian ini adalah Rp97.37

triliun. Bank Umum Syariah yang melakukan penyaluran

pembiayaan paling besar selama periode enam tahun berturut-

turut adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp48.12

triliun kemudian disusul oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI)

sebesar Rp36.6 triliun, kemudian Bank Rakyat Indonesia

Syariah(BRIS), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dengan

nilai sebesar Rp14.14 triliun, Rp12.91 triliun dan bank umum

syariah yang menyalurkan pembiayaan dengan posisi empat

terkecil selama periode enam tahun yaitu 2011-2016 adalah

Bank Mega Syariah (BMS), Panin Bank Syariah (PBS), Bank

Syariah Bukopin (BSB) dan Bank Central Asia Syariah (BCAS)

sebesar Rp5.27 triliun, Rp3.6 triliun,Rp3.44 triliun dan Rp1.99

triliun.

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan

1. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode

Sharia conformity and Profitability (SCnP)

Pengukuran kinerja berdasarkan aspek Sharia conformity and

Profitability (SCnP) dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, menghitung

rasio-rasio yang terdapat pada variabel SCnP. Kedua, menghitung rata-

rata dari setiap variabel sharia conformity dan variabel profitability.

Ketiga, membuat grafik SCnP dan menginterpretasikan sesuai dengan

teori.

Page 97: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

80

a. Rasio Sharia conformity and Profitability

Berikut adalah rata-rata rasio dari variabel Sharia conformity

and Profitability pada Bank Umum Syariah periode 2011-2016:

Tabel 4.1

Rata-rata Rasio Sharia conformity and Profitability

Bank Umum Syariah periode 2011-2016

Bank

Islamic

Investment

Islamic

Income

Profit

Sharing

ROA

ROE

Profit

margin

BMI 1.0000 0.9727 0.4654 0.0069 0.1156 0.0928

BRIS 1.0000 0.9999 0.2914 0.0067 0.0556 0.0650

BNIS 1.0000 0.9998 0.1793 0.0130 0.0704 0.1662

BSM 1.0000 0.9897 0.2612 0.0114 0.1257 0.1077

BMS 1.0000 0.9999 0.0203 0.0182 0.1953 0.1035

PBS 1.0000 1.0000 0.6803 0.0163 0.0403 0.1566

BSB 1.0000 0.9998 0.3957 0.0060 0.0567 0.0642

BCAS 1.0000 0.9999 0.4426 0.0093 0.0315 0.1815

Sumber: Data diolah (2018)

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa kinerja keuangan

berdasarkan aspek sharia conformity and profitability dibagi

menjadi dua variabel yaitu variabel sharia conformity dan variabel

profitability. Variabel sharia conformity terdiri dari rasio Islamic

investment, Islamic income dan profit sharing, sedangkan pada

variabel profitability terdiri dari rasio ROA, ROE dan profit margin.

Pada tabel diatas objek penelitian berupa bank umum syariah di

Indonesia tahun 2011-2016 rata-rata memiliki kinerja yang baik. Hal

Page 98: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

81

tersebut dapat dilihat pada rasio islamic investment seluruh bank

memperoleh pencapaian yang sama yaitu 1 atau 100%, sedangkan

pada rasio islamic income dan profit sharing Panin Bank Syariah

memperoleh pencapaian tertinggi yaitu 1 atau 100% dan 0.6803 atau

68,03%. Pada aspek profitability yang diukur dari rasio ROA, ROE,

dan profit margin diperoleh hasil Bank Mega Syariah memiliki nilai

rata-rata Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)

tertinggi selama periode 2011-2016 yaitu sebesar 0.0182 atau

1.82%, 0.1953 atau 19.53% yang artinya kinerja Bank Mega Syariah

dalam menghasilkan laba dengan aset yang dimiliki serta mampu

menghasilkan laba untuk para pemegang saham lebih baik

dibanding bank umum syariah lainnya. Nilai profit margin tertinggi

diperoleh oleh Bank Central Asia Syariah sebesar 0.1815 atau

18.15%. Kemampuan Bank Central Asia Syariah dalam

menghasilkan keuntungan bersih yang tinggi selama periode 2011-

2016 merupakan indikator kinerja yang baik dalam pencapaian

profitabilitas perusahaan.

b. Penggambaran Grafik Kinerja Keuangan Syariah Berdasarkan

Sharia conformity and Profitability (SCnP)

Berdasarkan perhitungan rata-rata rasio Sharia conformity

and Profitability bank umum syariah periode 2011-2016 pada tabel

4.1, tahap selanjutnya adalah menghitung rasio Sharia conformity

dan Profitability pada tahun 2011-2016 kemudian digambarkan

Page 99: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

82

dalam bentuk grafik kuadran. Berikut hasil kinerja keuangan bank

umum syariah berdasarkan aspek Sharia conformity and

Profitability (SCnP):

Tabel 4.2

Kinerja Bank Umum Syariah Berdasarkan Sharia conformity

and Profitability Tahun 2011-2016

Sumber: Data diolah (2018)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk

menentukan pemeringkatan tingkat Sharia conformity and

Profitability berdasarkan kuadran grafik maka dapat disajikan grafik

kinerja keuangan syariah berdasarkan Sharia conformity and

Profitability pada Bank Umum Syariah periode 2011-2016 dimana

x = sharia conformity dan y = profitability sebagai berikut:

Bank Sharia

conformity

(SC)

Profitability

(P)

Quadrant

(Q)

BMI 0.8127 0.0718 URQ

BRIS 0.7638 0.0424 LRQ

BNIS 0.7264 0.0832 ULQ

BSM 0.7503 0.0816 ULQ

BMS 0.6734 0.1057 ULQ

PBS 0.8934 0.0711 URQ

BSB 0.7985 0.0423 LRQ

BCAS 0.8142 0.0741 URQ

Page 100: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

83

Gambar 4.3

Grafik SCnP Tahun 2011-2016

Sumber: Data diolah (2018)

Secara umum dapat dilihat pada Gambar 4.3 Grafik SCnP

tahun 2011-2016 bahwa kondisi rata-rata bank umum syariah yang

dijadikan sample dalam penelitian ini selama enam tahun sebagian

besar terletak pada ULQ, URQ dan LRQ . Hal ini dibuktikan dengan

perhitungan rata-rata dari total delapan bank umum syariah selama

enam tahun yaitu 2011-2016 memperoleh hasil ULQ 3 titik, URQ 3

titik dan LRQ 2 titik. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa

mayoritas bank umum syariah di Indonesia memiliki kondisi nilai

kesesuaian syariah tinggi dan dengan profitabilitas rendah, atau nilai

kesesuaian syariah dan tingkat profitabilitas tinggi atau tingkat

kesesuaian syariah rendah dan profitabilitas tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bank umum syariah di

Indonesia yang menjadi objek dalam penelitian ini yang memiliki

pendapatan atau tingkat profitabilitas tinggi adalah bank umum

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

60% 65% 70% 75% 80% 85% 90%

Grafik Sharia Conformity and Profitability

Sharia Conformity

BMS

BNISBSM

BRISBSB

BCASBMI

PBS

Page 101: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

84

syariah dengan rasio profit sharing yang tinggi, sedangkan bank

umum syariah yang memiliki tingkat profitabilitas rendah

cenderung memiliki nilai rasio profit sharing yang rendah. Hal

tersebut diakibatkan karena bank umum syariah yang lebih banyak

menyalurkan pembiayaan dengan sistem bagi hasil, pendapatannya

menjadi lebih tinggi. Apabila di telusuri lebih mendalam pendapatan

yang diperoleh dengan sistem bagi hasil akan lebih besar dibanding

dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil jual beli atau akad

lainnya, meskipun dengan risiko yang cukup tinggi. Hal tersebut

sesuai dengan aksioma manajemen keuangan high risk high return.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh

Widya Ratnaputri (2013) yang berjudul The Analysis of Islamic

Bank Financial Performance By Using Camel, Sharia conformity

and Profitability (SCnP) dengan hasil pengukuran SCnP

menetapkan Bank Syariah Mandiri sebagai sasaran investasi dengan

pencapaian kinerja keuangan syariah yang sangat baik. Penelitian

yang selanjutnya dilakukan oleh Lia Anggraeni dan Lukman Hakim

Handoko (2016) yang berjudul Pengukuran Kinerja Bank Umum

Syariah dengan Maqashid Index dan Sharia conformity and

Profitability (SCnP) dengan hasil bahwa Bank Muamalat Indonesia

konsisten selama lima tahun periode penelitian 2010-2014

menempati posisi pertama untuk kinerja yang diukur dengan

maqashid syariah indeks dan SCnP.

Page 102: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

85

Berdasarkan hasil pada tabel 4.1 dan 4.2 maka dapat di

lakukan analisis dan interpretasi berdasarkan aspek keuangan

syariah sebagai berikut:

a. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

BMI berada pada kuadran Upper Right Quadrant (URQ)

untuk kinerja keuangan syariah yang artinya BMI memiliki

kesesuaian syariah (sharia conformity) dan profitabilitas tinggi.

Berdasarkan perhitungan menggunakan SCnP, Bank

Muamalat Indonesia berada pada kuadran URQ yang artinya adalah

kinerja keuangan syariah yang dinilai dari sharia conformity sebesar

0.8127 atau 81,27% lebih tinggi dibandingkan bank umum syariah

lainnya. Rasio islamic investment berada pada nilai 1.0000 atau

100% dimana investasi BMI 100% berada pada sektor halal, islamic

income BMI berada pada nilai 0.9727 hal ini disebabkan karena BMI

masih memiliki pendapatan non halal selama periode 2011-2016.

Pada rasio profit sharing BMI berada pada posisi kedua tertinggi

setelah PBS yaitu sebesar 0.4654.

Pada tingkat profitability BMI memiliki nilai rata-rata ROA

selama periode 2011-2016 sebesar 0.0069 atau 0.69% yang artinya

BMI mampu menghasilkan 0.69% laba dari total aset yang

dimilikinya, Pada rasio ROE nilai yang diperoleh BMI selama

periode 2011-2016 adalah sebesar 0.1156 atau 11.56% yang artinya

BMI mampu menghasilkan 11,56% laba dari penggunaan total

Page 103: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

86

ekuitas nya, lebih tinggi 0.1015 dari rata-rata bank umum syariah

lainnya. Rasio profit margin BMI berada pada nilai 0.0928 atau

9.28% artinya BMI mampu menghasilkan laba atau keuntungan

bersih dari total pendapatan operasional. Secara keseluruhan kinerja

keuangan syariah Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdasarkan

pengukuran SCnP berada pada posisi yang baik atas pencapaian nilai

sharia conformity dan profitability tinggi.

b. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

BRIS berada pada kuadran Lower Right Quadrant (LRQ)

yang artinya kesesuaian syariah tinggi dan profitabilitas rendah

untuk kinerja keuangan.

BRIS berada pada posisi kuadran kanan LRQ dengan tingkat

sharia conformity yang tinggi sebesar 0.7638 sama dengan nilai

rata-rata bank umum syariah lainnya sebesar 0.7671. Hal ini

disebabkan karena BRIS melakukan Investasi pada sektor halal,

pendapatan halal dan penyaluran pembiayaan bagi hasil yang cukup

baik. Pada tingkat profitability BRIS berhasil mencapai nilai 0.0424

atau 4.24% lebih rendah dari rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.0849 atau 8.49%. Artinya BRIS berhasil

memperoleh 4.24% keuntungan bagi perusahaan berdasarkan

pengukuran rasio-rasio ROA sebesar 0.0067 atau 0.67% BRIS

mampu memperoleh laba dari total asetnya, rasio ROE sebesar

0.0556 atau 5.56% BRIS mampu memperoleh laba dari total ekuitas

Page 104: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

87

yang dimilikinya dan rasio profit margin sebesar 0.0650 atau 6.50%

BRIS mampu memperoleh laba bersih dari total pendapatan

operasionalnya. Pencapaian pada rasio-rasio tersebut belum cukup

baik untuk peningkatan kinerja SCnP dari variabel profitability.

c. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

BNIS berada pada posisi Upper Left Quadrant (ULQ) yang

artinya BNIS memiliki tingkat kesesuaian syariah rendah dengan

tingkat profitabilitas yang tinggi pada kinerja keuangan syariah.

BNIS berada pada kinerja keuangan syariah yang cukup baik

pada perolehan islamic investment, islamic income dan profit

sharing. BNIS tingkat kesesuaian syariah rendah yang memiliki

nilai sebesar 0.7264 lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata

kesesuaian syariah bank umum syariah yang menjadi objek dalam

penelitian ini selama periode 2011-2016 yaitu sebesar 0.7671. Pada

tingkat profitabilitas BNIS berhasil memperoleh kinerja yang cukup

baik hal ini dibuktikan dengan pencapaian nilai profitability BNIS

yaitu sebesar 0.2396 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata bank

umum syariah lainnya yang sebesar 0.0849. Rasio ROA sebesar

0.0130 atau 1.30% perolehan laba perusahaan dari total aset yang

dimiliki. Rata-rata rasio ROE sebesar 0.0704 atau 7.04% dan profit

margin sebesar 0.1662 atau 16.62 % kemampuan BNIS memperoleh

laba bersih dari total pendapatan operasionalnya.

Page 105: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

88

d. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Bank Syariah Mandiri berada pada posisi kuadran Upper

Left Quadrant (ULQ) yang artinya BSM memiliki tingkat

kesesuaian syariah (sharia conformity) rendah dan profitability

tinggi untuk kinerja keuangan syariah.

BSM memiliki kinerja keuangan syariah yang cukup baik

dengan tingkat sharia conformity yang rendah dan diimbangi

dengan tingkat profitability yang tinggi. Nilai Sharia conformity

(kesesuaian syariah) BSM mencapai 0.7503 lebih rendah dari rata-

rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.7671. BSM selama

periode 2011-2016 mencapai nilai untuk tingkat profitability sebesar

0.0816 setara dengan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.0849. Nilai rata-rata ROA BSM selama periode

2011-2016 yaitu sebesar 0.0011 atau 0.11% yang artinya BSM

mampu menghasilkan laba sebesar 0.11% dari penggunaan total

asetnya. Nilai ROE yang dicapai oleh BSM adalah 0.1257 atau

12.57% artinya BSM mampu menghasilkan laba sebesar 12.57%

dari penggunaanya total ekuitas-nya. Pada rasio profit margin BSM

berhasil memperoleh nilai sebesar 0.1077 atau 10.77% artinya BSM

mampu menghasilkan laba 10.77% dari total pendapatan

operasionalnya.

Page 106: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

89

e. Bank Mega Syariah (BMS)

Bank Mega Syariah berada pada posisi kuadran Upper Left

Quadrant (ULQ) yang artinya BMS memiliki kesesuaian syariah

(sharia conformity) rendah dengan profitability tinggi.

BMS berada pada posisi dengan tingkat sharia conformity

yang rendah dengan nilai sebesar 0.6734 lebih rendah dari rata-rata

bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.7671. Rendahnya tingkat

kesesuaian syariah pada perhitungan SCnP disebabkan karena masih

sangat kecilnya pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan oleh

BMS selama periode 2011-2016. Pada tingkat profitability BMS

memperoleh nilai sebesar 0.1057 lebih tinggi dibandingkan rata-rata

bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.0849. Nilai rata-rata

ROA selama periode 2011-2016 sebesar 0.0182 atau 1.82% artinya

BMS mampu menghasilkan laba terhadap total aset yang

dimilikinya sebesar 1.82%. Nilai rata-rata ROE sebesar 0.1953 atau

19.53% nilai ini merupakan nilai rata-rata ROE tertinggi artinya

19.53% BMS berhasil memperoleh laba dari total ekuitasnya. Pada

rata-rata rasio profit margin BMS berhasil memperoleh nilai sebesar

0.1035% atau 10.35% artinya BMS mampu memperoleh laba bersih

dari total pendapatan operasionalnya yaitu sebesar 10.35%.

Page 107: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

90

f. Panin Bank Syariah (PBS)

Panin Bank Syariah berada pada posisi Upper Right

Quadrant (LRQ) yang artinya PBS memiliki tingkat kesesuaian

syariah tinggi dan profitability tinggi pada kinerja keuangan syariah.

PBS berdasarkan Sharia conformity and Profitability berada

pada tingkat kesesuaian syariah yang tinggi sebesar 0.8943 nilai ini

merupakan nilai tertinggi dibandingkan nilai rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.7671. Tingginya kesesuaian syariah

pada PBS disebabkan karena tingginya rata-rata nilai islamic income

1.0000 atau 100% dari total pendapatan merupakan pendapatan halal

dan profit sharing 0.6803 atau 68.03% dari total pembiayaan

disalurkan untuk pembiayaan berbasis bagi hasil.

Pada tingkat profitability PBS memperoleh nilai ROA

sebesar 0.0163 atau 1.63% artinya PBS mampu menghasilkan laba

dari total aset yang dimilikinya sebesar 1.63% lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya yang

sebesar 0.0131 atau 1.31%. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-

rata ROE PBS sebesar 0.0403 atau 4.03% yang artinya PBS mampu

menghasilkan rata-rata laba bersih 4.03% dari total ekuitas-nya.

Pada rasio profit margin PBS memperoleh nilai sebesar 0.1566 atau

15.66% lebih tinggi dari rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu

sebesar 0.1400 atau 14%. PBS mampu menghasilkan 15.66% laba

dari total pendapatan operasionalnya.

Page 108: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

91

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

Pada kinerja keuangan syariah berdasarkan Sharia

conformity and Profitability (SCnP) BSB berada pada posisi Lower

Right Quadrant (LRQ) yang artinya BSB memiliki tingkat

kesesuaian syariah yang tinggi dan profitabilitas rendah selama

periode 2011-2016.

Berdasarkan model SCnP untuk aspek keuangan syariah

BSB dengan tingkat kesesuaian syariah (sharia conformity) sebesar

0.7985 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.7671. Pada tingkat profitability BSB

berhasil memperoleh nilai sebesar 0.0423 lebih rendah apabila

dibandingkan dengan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.0849. Nilai ROA yang diperoleh BSB selama

periode 2011-2016 sebesar 0.0060 atau 0.60% artinya BSB mampu

menghasilkan laba sebesar 0.60% dari total aset yang dimilikinya,

nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata ROA bank

umum syariah lainnya sebesar 0.0131. Rata-rata ROE BSB sebesar

0.0567 atau 5.67% setiap tahunnya. Pencapaian tersebut masih di

bawah rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.1015

atau 10.15%. Nilai rata-rata profit margin yang diperoleh BSB

selama periode 2011-2016 adalah sebesar 0.0642 atau 6.42% artinya

BSB mampu menghasilkan laba sebesar 6.42% dari total pendapatan

operasionalnya selama 2011-2016. Nilai rata-rata BSB ini lebih

Page 109: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

92

rendah dibandingkan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.1400 atau 14%.

h. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

BCAS beradasarkan kinerja keuangan syariah berada pada

posisi Upper Right Quadrant (LRQ) yang artinya BSB memiliki

tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang tinggi selama

periode 2011-2016.

Berdasarkan perhitungan dengan model SCnP, BCAS

memiliki tingkat kesesuaian syariah (sharia conformity) dan tingkat

profitabilitas tinggi . Nilai rata-rata kesesuaian syariah selama

periode 2011-2016 sebesar 0.8142, nilai ini lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.7671. Nilai rata-rata rasio Islamic investment,

Islamic income dan Profit sharing yang tinggi menjadikan BCAS

memiliki tingkat kesesuaian syariah kedua tertinggi setelah PBS.

Pada pencapaian tingkat profitabilitas BCAS memperoleh nilai

sebesar 0.0741 dimana BCAS memiliki rata-rata ROA sebesar

0.0093 atau 0.93% artinya BCAS mampu menghasilkan 0.93% laba

bersih dari total asetnya. Nilai rata-rata ROE yang mampu diraih

oleh BCAS selama periode 2011-2016 adalah sebesar 0.0315 lebih

rendah dari nilai rata-rata ROE dibandingkan bank umum syariah

lainnya yaitu sebesar 0.1015. Perhitungan rasio profit margin yang

diperoleh BCAS sebesar 0.1815 lebih tinggi dibandingkan rata-rata

Page 110: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

93

profit margin bank umum syariah lainnya yang dijadikan objek

dalam penelitian ini.

2. Analisis Pengukuran Kinerja Maqashid Syariah Berdasarkan Sharia

Maqashid Index (SMI)

Pengukuran kinerja berdasarkan aspek maqashid syariah

dilakukan melalui 3 tahapan. Pertama, menghitung rasio kinerja dari

seluruh bank umum syariah. Kedua, menghitung indikator kinerja

berdasarkan hasil perhitungan rasio kinerja. Ketiga, menentukan

peringkat berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI) yang merupakan

total semua indikator.

a. Rasio Kinerja Maqashid Syariah Bank Umum Syariah

Rasio Kinerja maqashid syariah pada bank umum syariah

yang dijadikan sample dalam penelitian ini berfungsi untuk

menentukan bagaimana bank tersebut melaksanakan setiap tujuan-

tujuan syariah yang telah ditentukan. Rasio kinerja maqashid syariah

dibagi menjadi tiga tujuan, diantaranya: Tahdzib Al-Fard (mendidik

individu), Iqamah Al-Adl (menegakkan keadilan), dan Jalb Al-

Mashlahah (mendorong kesejahteraan).

Berikut adalah hasil perhitungan rasio kinerja maqashid

syariah pada 8 bank umum syariah yang dijadikan sample dalam

penelitian ini periode 2011-2016:

Page 111: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

94

1) Tujuan Pertama: Tahdzib Al-Fard (mendidik individu)

Pada tujuan pertama ini terdapat empat rasio kinerja yang

diukur untuk menentukan sejauh mana bank umum syariah dapat

memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk para

stakeholder. Rasio tersebut terdiri dari: Education Grant (R1.1),

Research (R2.1), Training (R1.3) dan Publicity (R1.4). Berikut

adalah tabel hasil perhitungan rasio kinerja untuk tujuan pertama:

Tabel 4.3

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Pertama Bank

Umum Syariah Periode 2011-2016

Bank Rasio Kinerja Tujuan 1

R1.1 R2.1 R3.1 R4.1

BMI 0.00387 0.00223 0.01273 0.00335

BRIS 0.03085 0.00000 0.01808 0.02571

BNIS 0.00736 0.00000 0.02798 0.06422

BSM 0.02671 0.00085 0.01303 0.02444

BMS 0.00426 0.00000 0.00847 0.00000

PBS 0.00965 0.00000 0.01133 0.01439

BSB 0.00000 0.00006 0.01192 0.02892

BCAS 0.00000 0.00000 0.01442 0.01062

Sumber: Data diolah (2018)

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada rasio pertama

tujuan pertama (R1.1) yaitu education grant Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRIS) memiliki nilai tertinggi sebesar 0.03085 atau 3.08%

artinya 3.08% dari total beban ditujukan untuk bantuan pendidikan.

Pada rasio kedua tujuan pertama (R2.1) yaitu research Bank

Muamalat Indonesia (BMI) yang memperoleh pencapaian nilai

Page 112: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

95

tertinggi sebesar 0.00223 atau 0.223% artinya 0.223% dari total

beban digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Pada rasio ketiga tujuan pertama (R3.1) yaitu training, dimana Bank

Negara Indonesia Syariah (BNIS) memperoleh nilai tertinggi

sebesar 0.02798 atau 2.798% artinya 2.798% dari total beban

digunakan untuk pelatihan karyawan. Pada rasio keempat tujuan

pertama (R4.1) yaitu publicity Bank Negara Indonesia Syariah

(BNIS) berada pada nilai tertinggi sebesar 0.06422 atau 6.422%

artinya 6.422% dari total beban digunakan untuk promosi atau

publikasi.

2) Tujuan Kedua: Iqamah al ’Adl (menegakkan keadilan)

Pada tujuan kedua ini terdapat tiga rasio yang diukur untuk

mengetahui sejauh mana komitmen bank syariah untuk menegakkan

keadilan agar terciptanya hubungan yang saling menguntungkan

antara bank syariah dan masyarakat. Rasio yang digunakan untuk

mengukur Iqamah al-Adl terdiri dari Fair return (R1.2), Fungsional

distribution (R2.2), dan Interest free income (R3.2). Berikut adalah

tabel rasio kinerja maqashid syariah untuk tujuan kedua:

Page 113: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

96

Tabel 4.4

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Kedua Bank

Umum Syariah Periode 2011-2016

Bank Rasio Kinerja Tujuan 2

R1.2 R2.2 R3.2

BMI 0.00000 0.49124 1.00000

BRIS 0.00000 0.29533 1.00000

BNIS 0.00000 0.17961 1.00000

BSM 0.00000 0.25174 1.00000

BMS 0.00000 0.02055 1.00000

PBS 0.00000 0.68065 1.00000

BSB 0.00000 0.38519 1.00000

BCAS 0.00000 0.43394 1.00000

Sumber: Data diolah (2018)

Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa untuk rasio pertama

tujuan kedua (R1.2) yaitu fair return yang diukur menggunakan PER

(Profit Equalization Reserve) dimana berdasarkan tabel diatas

bahwa tidak terdapat bank umum syariah di Indonesia yang

melaporkan alokasi dana untuk PER pada laporan keuangannya.

Menurut Agustianto PER tidak pernah ada dalam praktik fiqih

muamalat, sehingga ketika bank umum syariah menetapkan

sebagian pendapatannya untuk PER maka bank tersebut dianggap

memungkiri hak deposan atas keuntungannya, hal ini merupakan

bentuk ketidakadilan. Maka rasio PER yang tinggi menunjukkan

ketidakadilan bank umum syariah sedangkan rasio PER yang sangat

rendah yaitu mendekati 1 atau bahkan tidak terdapat cadangan PER

maka bank tersebut ber komitmen untuk menegakkan keadilan. Pada

Page 114: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

97

rasio kedua tujuan kedua (R2.2) yaitu fungsional distribution nilai

tertinggi dicapai oleh Panin Bank Syariah (PBS) sebesar 0.68065

atau 68.065% yang artinya bahwa Panin Bank Syariah

mendistribusikan sebesar 68.065% pembiayaan berbasis bagi hasil

dari seluruh total pembiayaan. Pada rasio ketiga tujuan kedua,

Interest Free Income dapat diukur melalui pendapatan bebas bunga

dari total pendapatan menunjukkan nilai 1 atau 100% yang artinya

bahwa bank umum syariah yang menjadi sample penelitian

memperoleh pendapatan bersih dari bunga atau transaksi yang tidak

sesuai syariah.

3) Tujuan Ketiga: Jalb al-Mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Pada tujuan ketiga, terdapat tiga rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana bank syariah mampu melaksanakan tujuan

untuk mendorong kesejahteraan. Rasio yang digunakan untuk

mengukur Jalb al-Mashlahah terdiri dari: Profit ratio (R1.3),

Personal income (R2.3), dan Investment in real sector (R3.3). Berikut

adalah tabel rasio kinerja maqashid syariah untuk tujuan ketiga:

Tabel 4.5

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Ketiga

Bank Umum Syariah Periode 2011-2016

Bank Rasio Kinerja Tujuan 3

R1.3 R2.3 R3.3

BMI 0.00677 0.00707 0.66714

BRIS 0.00633 0.00034 0.77179

BNIS 0.02806 0.00038 0.46905

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 115: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

98

Tabel 4.5 (lanjutan)

BSM 0.01024 0.00031 0.56809

BMS 0.01613 0.00052 0.53745

PBS 0.01197 0.00011 0.77429

BSB 0.00579 0.00000 0.70792

BCAS 0.00757 0.00000 0.83040

Sumber: Data diolah (2018)

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rasio pertama tujuan

ketiga (R1.3) yaitu profit ratio dengan pencapaian tertinggi terdapat

pada Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) yaitu sebesar 0.02806

atau 2.806% artinya dengan profit ratio yang tinggi

mengindikasikan kemampuan BNIS dalam memperoleh laba yang

tinggi melalui pengelolaan aset yang baik dan bijaksana. Rasio

kedua tujuan ketiga yaitu personal income pada tabel diatas

menunjukkan Bank Muamalat Indonesia (BMI) memperoleh nilai

tertinggi sebesar 0.00707 atau 0.707% artinya Bank Muamalat

Indonesia mampu menyalurkan dana zakat dari total aset bersihnya

dengan baik. Pada rasio ketiga tujuan ketiga, yaitu rasio investment

in real sector menempatkan Bank Central Asia Syariah (BCAS)

pada posisi pencapaian tertinggi dengan nilai 0.83040 atau 83.04%

yang artinya bahwa BCAS menyalurkan investasi nya pada sektor

riil dan sisanya pada sektor keuangan. Aktivitas sektor riil yang

disalurkan bank umum syariah di Indonesia diyakini mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat dibandingkan dengan

investasi di sektor keuangan.

Page 116: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

99

b. Indikator Kinerja Bank Umum Syariah

Tahap kedua untuk mengukur kinerja maqashid syariah

menggunakan Sharia Maqashid Index (SMI) adalah menghitung

Indikator Kinerja (IK) maqashid syariah. Metode yang digunakan

adalah SAW (Simple Additive Weighting) dengan cara pembobotan,

agregat dan proses penentuan yang peringkat yang dilakukan dengan

mengidentifikasi setiap nilai atribut dan nilai intra atribut seperti yang

telah disajikan di bab sebelumnya. Berikut adalah Indikator Kinerja (IK)

Maqashid Syariah pada Bank Umum Syariah untuk setiap tujuannya:

1) Tujuan Pertama: Tahdzib Al-Fard (mendidik individu)

Tabel 4.6

Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Pertama Bank

Umum Syariah Periode 2011-2016

Bank Indikator Kinerja Tujuan 1 (IK-T1) Total

IK 1.1 IK1.2 IK1.3 IK1.4

BMI 0.00028 0.00018 0.00099 0.00023 0.00168

BRIS 0.00222 0.00000 0.00141 0.00177 0.00540

BNIS 0.00053 0.00000 0.00218 0.00443 0.00714

BSM 0.00192 0.00007 0.00102 0.00169 0.00470

BMS 0.00031 0.00000 0.00066 0.00000 0.00097

PBS 0.00069 0.00000 0.00088 0.00099 0.00256

BSB 0.00000 0.00001 0.00093 0.00199 0.00293

BCAS 0.00000 0.00000 0.00112 0.00073 0.00185

Sumber: Data diolah (2018)

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa BRIS memperoleh

indikator kinerja yang lebih baik selama periode 2011-2016 dalam

menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat. Untuk

Page 117: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

100

indikator kinerja dalam hal penelitian BMI lebih baik dibandingkan

bank-bank umum syariah lain yang dijadikan objek dalam penelitian ini.

Indikator kinerja dalam hal pelatihan karyawan serta publikasi BNIS

menjadi yang terbaik. Secara keseluruhan, indikator kinerja pada tujuan

pertama dengan pencapaian nilai tertinggi atau kinerja terbaik diperoleh

BNIS. Hal tersebut membuktikan bahwa BNIS merupakan bank umum

syariah terbaik dibandingkan bank umum syariah lain yang menjadi

sample dalam penelitian ini pada pencapaian maqashid syariah pada

tujuan pertama.

2) Tujuan Kedua: Iqamah al ‘Adl (menegakkan keadilan)

Tabel 4.7

Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Kedua Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016

Bank Indikator Kinerja Tujuan 2 (IK-T2) Total

IK 1.2 IK2.2 IK3.2

BMI 0.00000 0.06445 0.15580 0.22025

BRIS 0.00000 0.03875 0.15580 0.19455

BNIS 0.00000 0.02356 0.15580 0.17936

BSM 0.00000 0.03303 0.15580 0.18883

BMS 0.00000 0.00270 0.15580 0.15850

PBS 0.00000 0.08930 0.15580 0.24510

BSB 0.00000 0.05054 0.15580 0.20634

BCAS 0.00000 0.05693 0.15580 0.21273

Sumber: Data diolah (2018)

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan untuk

indikator kinerja pada rasio fair return menunjukkan nilai 0 yang berarti

bahwa bank umum syariah yang menjadi sample dalam penelitian ini

Page 118: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

101

komitmen untuk menegakkan keadilan dengan tidak memanipulasi

keuntungan para deposan. Indikator kinerja tertinggi untuk penyaluran

pembiayaan pada skim bagi hasil yaitu pembiayaan mudharabah dan

musyarakah diperoleh PBS. Secara keseluruhan Indikator kinerja pada

tujuan kedua yaitu menegakkan keadilan dengan pencapaian tertinggi

atau kinerja maqashid syariah pada tujuan kedua terbaik adalah Panin

Bank Syariah selama periode 2011-2016.

3) Tujuan Ketiga: Jalb al-Mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Tabel 4.8

Indikator Kinerja Maqashid Syariah Tujuan Ketiga Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016

Bank Indikator Kinerja Tujuan 3 (IK-T3) Total

IK 1.3 IK2.3 IK3.3

BMI 0.00065 0.00062 0.07158 0.07285

BRIS 0.00061 0.00003 0.08281 0.08345

BNIS 0.00269 0.00003 0.05033 0.05305

BSM 0.00098 0.00003 0.06096 0.06197

BMS 0.00154 0.00005 0.05767 0.05926

PBS 0.00114 0.00001 0.08167 0.08282

BSB 0.00055 0.00000 0.07596 0.07651

BCAS 0.00072 0.00000 0.08910 0.08982

Sumber: Data diolah (2018)

Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa BNIS mampu memperoleh

nilai tertinggi pada indikator kinerja terkait dengan perolehan

keuntungan atau profitabilitas. BMI lebih baik dalam penyaluran dana

zakat. Indikator kinerja terkait investasi pada riil sektor menempatkan

BCAS sebagai bank umum syariah dengan nilai pencapaian tertinggi.

Page 119: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

102

Secara keseluruhan BCAS memperoleh nilai indikator kinerja yang

lebih baik dibandingkan dengan bank umum syariah lainnya yang

menjadi objek dalam penelitian ini dalam pencapaian maqashid syariah

untuk tujuan ketiga selama periode 2011-2016.

4) Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Umum Syariah di Indonesia

Proses perhitungan pada tahap selanjutnya adalah penentuan

peringkat berdasarkan Sharia Maqashid Index dengan cara

menjumlahkan indikator kinerja maqashid syariah dari tujuan pertama

sampai dengan tujuan ketiga. Berikut adalah tabel Sharia Maqashid

Index (SMI) beserta peringkat dari bank umum syariah yang dijadikan

sample dalam penelitian ini pada periode 2011-2016.

Tabel 4.9

Sharia Maqashid Index (SMI) BUS Periode 2011-2016

Bank IK(T1) IK (T2) IK(T3) SMI Peringkat

BMI 0.00168 0.22025 0.07285 0.29478 3

BRIS 0.00540 0.19455 0.08345 0.28340 5

BNIS 0.00714 0.17936 0.05305 0.23955 7

BSM 0.00470 0.18883 0.06197

0.25550 6

BMS 0.00097 0.15850

0.05926

0.21873 8

PBS 0.00256 0.24510 0.08282

0.33048

1

BSB 0.00293 0.20634

0.07651 0.28578

4

BCAS 0.00185

0.21273 0.08982

0.30440

2

Sumber: Data diolah (2018)

Berdasarkan tabel 4.9 Bank Negara Indonesia Syariah

(BNIS) menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan tujuan pertama

Page 120: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

103

(Tahdzib Al-Fard) selama periode 2011-2016 dibandingkan dengan

bank umum syariah lainnya yang menjadi sample dalam penelitian

ini. Pada pelaksanaan tujuan kedua (Iqamah al ‘Adl) Panin Bank

Syariah menjadi yang terbaik dan Bank Central Asia Syariah

(BCAS) menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan tujuan ketiga (Jalb

al-Mashlahah) selama periode 2011-2016. Secara keseluruhan

kinerja maqashid syariah bank umum syariah yang berada di

peringkat pertama atau dengan kategori terbaik yang mampu

memenuhi tujuan-tujuan syariah yang telah ditetapkan dalam Sharia

Maqashid Index adalah Panin Bank Syariah.

Bank umum syariah yang memperoleh penilaian paling

rendah dalam pemenuhan tujuan-tujuan syariah adalah Bank Mega

Syariah. Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian terdahulu dari

Sukardi, Taufiq dan Maria (2016) yang berjudul Inklusivme

Maqashid Syariah Menuju Pembangunan Berkelanjutan Bank

Syariah yang menunjukkan hasil bahwa Bank Muamalat Indonesia,

Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia Syariah, dan Bank

Mega Syariah sebagai bank devisa yang memiliki tingkat kinerja

maqashid syariah berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI) dari

yang tertinggi menuju paling rendah. Pada penelitian selanjutnya

yang dilakukan oleh Ali Rama dan Herni Ali (2016) yang berjudul

The Rangking Performance On Sharia Financial Institution Based

On Maqashid Al Sharia’ah menunjukkan Panin Bank Syariah dan

Page 121: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

104

Maybank Syariah sebagai bank umum syariah dengan pencapaian

nilai Sharia Maqashid Index tertinggi dibandingkan Bank Syariah

Mandiri (BSM) yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi namun

SMI rendah.

Berikut adalah hasil analisis dan interpretasi mengenai

kinerja pada aspek Sharia Maqashid Index (SMI) berdasarkan pada

data diatas:

a. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Bank Muamalat Indonesia berada pada peringkat tiga

untuk pengukuran kinerja maqashid syariah berdasarkan Sharia

Maqashid Index (SMI) sebesar 0.29478.

BMI sangat memperhatikan kinerja operasionalnya agar

sesuai dengan tujuan-tujuan syariah (maqashid syariah) hal ini

terbukti dalam pencapaian tujuan pertama (tahdzib al fard)

dimana BMI secara konsisten dari tahun 2011-2016 telah

menyalurkan biaya untuk bantuan pendidikan, penelitian dan

pengembangan, pelatihan karyawan serta kegiatan promosi.

Hasil perhitungan rata-rata pencapaian nilai tujuan pertama BMI

sebesar 0.00168 lebih rendah 0.00319 dari rata-rata bank umum

syariah lainnya, namun BMI tetap memenuhi unsur penyaluran

biaya-biaya yang ada pada tujuan pertama. Pencapaian tujuan

kedua (iqamah al-adl) BMI sebesar 0.22025 diatas rata-rata

bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.19594, penyaluran

Page 122: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

105

pembiayaan bagi hasil yang besar dan pendapatan yang bersih

dari bunga berperan penting dalam pencapaian tujuan kedua.

Pada pencapaian tujuan ketiga (jalb-al mashlahah), BMI

memperoleh nilai sebesar 0.07285 nilai ini sama besar dengan

nilai rata-rata bank umum syariah lainnya sebesar 0.07297, hal

ini disebabkan karena pembayaran zakat dan investasi pada

sektor riil yang dilakukan sudah cukup baik.

b. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Bank Rakyat Indonesia syariah berada pada peringkat

lima berdasarkan kinerja maqashid syariah dengan nilai Sharia

Maqashid Index sebesar 0.28340.

Kinerja BRIS pada aspek maqashid syariah yang diukur

dengan Sharia Maqashid Index (SMI) berada pada peringkat

ketiga. Pencapaian tujuan pertama (tahdzib al fard) sebesar

0.00540 lebih besar dari rata-rata bank umum syariah lainnya

sebesar 0.00319. Walaupun BRIS pada tahun 2011 belum

melaporkan adanya biaya yang dikeluarkan untuk bantuan

pendidikan dan baru konsisten pada tahun 2012-2016, BRIS

juga belum melaporkan adanya biaya yang dikeluarkan untuk

pelatihan dan pengembangan namun BRIS telah melaporkan

adanya biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan karyawan dan

biaya promosi yang tinggi selama periode 2011-2016 hal

tersebut menyebabkan masyarakat memiliki pengetahuan yang

Page 123: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

106

lebih tentang BRIS dan produk-produk yang ditawarkan.

Pencapaian tujuan kedua (iqamah al-adl) nilai BRIS sebesar

0.19455 lebih rendah dari rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.19594 hal ini disebabkan karena pembiayaan

bagi hasil yang disalurkan BRIS masih cenderung rendah. Pada

pencapaian tujuan ketiga (jalb-al mashlahah) berhasil

memperoleh nilai sebesar 0.08345 lebih besar dari rata-rata bank

umum syariah yaitu sebesar 0.07297. Pencapaian tersebut

disebabkan oleh secara konsistennya BRIS dalam melakukan

pembayaran zakat dan peningkatan investasi di sektor riil setiap

tahunnya yang baik.

c. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

Pada kinerja maqashid syariah BNIS berada pada

peringkat ketujuh dengan nilai pencapaian Sharia Maqashid

Index (SMI) sebesar 0.23955.

BNIS berada pada peringkat ketujuh dalam pencapaian

kinerja yang sesuai dengan tujuan-tujuan syariah berdasarkan

Sharia Maqashid Index. BNIS menempati peringkat pertama

pada pencapaian tujuan pertama (tahdzib al fard) yaitu sebesar

0.00714 atau lebih besar 0.00319.dibandingkan bank umum

syariah lainnya, hal tersebut disebabkan karena BNIS secara

konsisten melakukan penyaluran biaya pendidikan, pelatihan

dan pengembangan serta kegiatan promosi. Pencapaian tujuan

Page 124: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

107

kedua (iqamah al-adl) BNIS memperoleh nilai sebesar 0.17936

lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bank umum syariah

lainnya yaitu sebesar 0.19594.

Penyaluran pembiayaan berbasis bagi hasil dan pendapatan

bebas bunga yang masih cenderung rendah nilainya menjadi

penyebab rendahnya pencapaian tujuan kedua. Pada tujuan

ketiga (jalb-al mashlahah) BNIS memperoleh nilai sebesar

0.05305 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.07297 dan nilai tersebut

merupakan yang paling kecil, hal tersebut disebabkan karena

penyaluran dana zakat dan investasi pada sektor riil masih sangat

kecil.

d. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Pada kinerja maqashid syariah berdasarkan Sharia

Maqashid Index (SMI) Bank Syariah Mandiri berada pada

peringkat keenam dengan nilai pencapaian sebesar 0.25550.

BSM berada pada peringkat keenam dalam pencapaian

kinerja berdasarkan aspek maqashid syariah. Pencapaian tujuan

syariah (tahdzib al fard) pada Bank Mandiri Syariah

memperoleh nilai sebesar 0.00470 lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar

0.00319. Pada BSM selama periode 2011-2016 secara konsisten

tujuan pertama dilakukan dengan sangat baik hal tersebut

Page 125: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

108

terbukti bahwa BSM melakukan penyaluran untuk biaya

pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan serta

promosi. BSM berhasil memperoleh nilai untuk pencapaian

tujuan kedua (iqamah al-adl) sebesar 0.18883 lebih rendah

dibandingkan dengan rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu

sebesar 0.19594. Pembiayan berbasis bagi hasil yang disalurkan

oleh BSM masih kecil dibandingkan bank umum syariah lainnya

menyebabkan nilai pencapaian tujuan kedua pada BSM rendah.

Pada pencapaian tujuan ketiga (jalb-al mashlahah) nilai BSM

sebesar 0.0609 lebih rendah dibandingkan rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.07297.

e. Bank Mega Syariah (BMS)

Pada Sharia Maqashid Index BMS berada pada

peringkat sembilan untuk pencapaian kinerja berdasarkan

tujuan-tujuan syariah dengan nilai sebesar 0.21873.

BMS berada pada peringkat sembilan atau peringkat

terakhir dari total sembilan bank umum syariah yang dijadikan

objek dalam penelitian ini. Hasil BMS yang menunjukkan

peringkat terakhir pada SMI membuktikan bahwa BMS kurang

baik dalam pencapaian kinerja yang sesuai dengan maqashid

syariah atau tujuan-tujuan syariah. Pencapaian tujuan pertama

(tahdzib al fard) pada BMS memperoleh nilai sebesar 0.00097

lebih rendah dibandingkan rata-rata bank umum syariah lainnya

Page 126: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

109

yaitu sebesar 0.00319. Rendahnya pencapaian tujuan pertama

pada BMS disebabkan karena secara konsisten BMS selama

periode 2011-2016 tidak melaporkan adanya biaya yang

disalurkan untuk penelitian dan kegiatan promosi. Pencapaian

tujuan kedua (iqamah al-adl) pada BMS memperoleh nilai

sebesar 0.15850 lebih rendah dari rata-rata bank umum syariah

lainnya yaitu sebesar 0.19594. Rendahnya pencapaian tujuan

kedua BMS disebabkan karena kecilnya pembiayaan berbasis

bagi hasil yang disalurkan oleh BMS selama periode 2011-2016.

Tujuan ketiga (jalb-al mashlahah) BMS dicapai dengan nilai

sebesar 0.05926 lebih rendah dari nilai rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.07297, nilai yang rendah ini

disebabkan karena kecilnya investasi pada sektor riil yang di

salurkan oleh BMS selama periode 2011-2016.

f. Panin Bank Syariah (PBS)

Pada tingkat kinerja maqashid syariah berdasarkan

Sharia Maqashid Index (SMI) PBS berada pada peringkat

pertama dengan nilai sebesar 0.33048.

Pada perhitungan SMI PBS berada pada peringkat

pertama, hal tersebut menunjukkan bahwa PBS sangat baik

dalam pencapaian kinerja maqashid syariah. Pencapaian tujuan

pertama (tahdzib al fard) PBS memperoleh nilai sebesar 0.00256

lebih rendah dari nilai rata-rata bank umum syariah yaitu sebesar

Page 127: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

110

0.00319 selama periode 2011-2016, rendahnya pencapaian

tujuan pertama disebabkan karena PBS tidak melaporkan adanya

biaya untuk pelatihan dan pengembangan. Pencapaian tujuan

kedua (iqamah al-adl) PBS memperoleh nilai 0.24510, PBS

merupakan bank umum syariah terbaik dalam pencapaian tujuan

kedua. Nilai tersebut lebih tinggi dari rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.19594. Hal ini disebabkan karena

PBS memberikan pembiayaan berbasih bagi hasil lebih tinggi

dari bank umum syariah lainnya. Pada tujuan ketiga (jalb-al

mashlahah) PBS memperoleh nilai 0.08282 lebih tinggi dari

nilai rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.07297.

Tinggi pencapaian tujuan ketiga PBS karena selama tahun 2011-

2016 PBS sebesar 0.08282 lebih tinggi dari rata-rata bank umum

syariah lainnya yaitu sebesar 0.07297.

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

Pada tingkat kinerja maqashid syariah berdasarkan

Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Syariah Bukopin berada

pada peringkat keempat dengan nilai sebesar 0.28578.

BSB menempati peringkat keempat pada aspek

maqashid syariah dengan nilai SMI sebesar 0.28578. Pencapaian

tujuan pertama (tahdzib al fard) BSB sebesar 0.00293 lebih

rendah dari nilai rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu

sebesar 0.00319. Rendahnya nilai rata-rata BSB pada

Page 128: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

111

pencapaian tujuan pertama disebabkan karena BSB tidak

melaporkan adanya biaya pendidikan selama periode 2011-

2016. Pada pencapaian tujuan kedua (iqamah al-adl) dan tujuan

ketiga (jalb-al mashlahah) memperoleh nilai sebesar 0.20634

dan 0.07651. Nilai tersebut merupakan nilai rata-rata tertinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.19594 dan 0.07297. Pencapaian yang tinggi pada

pencapaian tujuan kedua dan ketiga disebabkan karena tingginya

skema pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan sebesar

0.05054 serta investasi di sektor riil sebesar 0.07596.

h. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

Pada tingkat kinerja maqashid syariah berdasarkan

Sharia Maqashid Index (SMI) Bank Central Asia Syariah berada

pada peringkat kedua yaitu sebesar 0.30440.

Kinerja BCAS dari segi pencapaian maqashid syariah

sangat baik dimana BCAS menempati posisi kedua. BCAS

menjadi yang terbaik dalam pencapaian tujuan ketiga (jalb-al

mashlahah) yaitu sebesar 0.08982, pencapaian tersebut

disebabkan karena BCAS mampu menyalurkan pembiayaan di

sektor riil lebih baik dibandingkan bank umum syariah lainnya.

Pencapaian tujuan kedua (iqamah al-adl) sudah sangat baik

dapat dilihat dari pembiayaan dengan skema bagi hasil yang

disalurkan dan perolehan pendapatan bebas bunga. Nilai yang

Page 129: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

112

diperoleh pada tujuan kedua sebesar 0.21273 lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata bank umum syariah lainnya. BCAS

selama periode 2011-2016 tidak melaporkan adanya biaya

bantuan pendidikan dan penelitian sehingga BCAS memperoleh

nilai untuk tujuan pertama yaitu sebesar 0.00185 lebih rendah

dibandingkan nilai rata-rata tujuan pertama bank umum syariah

lainnya sebesar 0.07297.

3. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index (SMI)

Perbandingan kinerja keuangan syariah dengan kinerja

maqashid syariah dilakukan berdasarkan perhitungan sebelumnya.

Kinerja keuangan syariah diukur dengan menggunakan Indeks Sharia

conformity and Profitability (SCnP) dan kinerja maqashid syariah

diukur dengan menggunakan Sharia Maqashid Index (SMI), maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.10

Perbandingan Kinerja Keuangan Syariah Antara Sharia

Conformity and Profitability (SCnP) dan Sharia Maqashid Index

(SMI) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2016

Bank Indeks Sharia

conformity and

Profitability

(SCnP)

Posisi

Kuadran

Sharia

Maqashid

Index

(SMI)

Peringkat

SC P

BMI 0.8127 0.0718 URQ 0.29478 3

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 130: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

113

Tabel 4.10 lanjutan

BRIS 0.7638 0.0424 LRQ 0.28340 5

BNIS 0.7264 0.0832 ULQ 0.23955 7

BSM 0.7503 0.0816 ULQ 0.25550 6

BMS 0.6734 0.1057 ULQ 0.21873 8

PBS 0.8934 0.0711 URQ 0.33048 1

BSB 0.7985 0.0423 LRQ 0.28578 4

BCAS 0.8142 0.0741 URQ 0.30440 2

Sumber: Data diolah (2018)

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bagaimana perbandingan kinerja

keuangan syariah dan kinerja Sharia Maqashid Index (SMI) Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2016.

Hasil perbandingan Bank Umum Syariah di Indonesia selama

periode 2011-2016 menunjukkan bahwa kinerja BUS berdasarkan

Sharia Maqashid Index yang berada pada peringkat pertama sampai

ketiga yaitu Panin Bank Syariah (PBS), Bank Central Asia Syariah

(BCAS), Bank Muamalat Indonesia (BMI) menunjukkan hasil quadran

grafik URQ (Upper Right Quadrant) yang artinya tingkat sharia

conformity dan profitability tinggi.

Bank Syariah Bukopin (BSB) dan Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRIS) berada pada peringkat empat dan lima menunjukkan

hasil kuadran grafik yang berada pada posisi Low Right Quadrant

(LRQ) yang artinya adalah memiliki tingkat kesesuaian syariah (sharia

conformity) yang tinggi, tingginya tingkat sharia conformity disebabkan

Page 131: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

114

pencapaian nilai islamic income, islamic investment dan profit sharing

dengan profitabilitas rendah pada kinerja keuangan syariah dan

profitabilitas rendah karena nilai ROA, ROE dan NPM yang rendah.

Pada peringkat enam sampai delapan kinerja maqashid syariah

ditempati oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Syariah

Indonesia Syariah (BNIS), dan Bank Mega Syariah (BMS) dan berada

pada posisi Under Left Quadrant (ULQ) dengan tingkat kesesuaian

syariah rendah dan tingkat profitabilitas tinggi.

Page 132: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Pengukuran kinerja keuangan syariah Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia pada periode 2011-2016 yang ditinjau dari aspek Sharia

conformity and Profitability (SCnP) menghasilkan nilai rata-rata untuk

variabel sharia conformity sebesar 0.7791 dan nilai rata-rata untuk

variabel profitability sebesar 0.0715. BUS yang memperoleh nilai

tertinggi untuk pencapaian sharia conformity atau kesesuaian syariah

adalah Panin Bank Syariah (PBS) dan BUS yang memperoleh nilai

tertinggi pada variabel profitability Bank Mega Syariah (BMS). Posisi

pencapaian sharia conformity terendah adalah Bank Mega Syariah

(BMS) sedangkan pencapaian profitability terendah berada pada Bank

Syariah Bukopin.

2. Pengukuran kinerja maqashid syariah Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia pada periode 2011-2016 yang ditinjau dari aspek Sharia

Maqashid Index (SMI), menghasilkan nilai rata-rata SMI sebesar

0.24663. BUS yang memperoleh nilai tertinggi untuk pencapaian SMI

adalah Panin Bank Syariah (PBS) dengan nilai sebesar 0.33048,

sedangkan BUS yang memperoleh nilai terendah pada pencapaian SMI

Page 133: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

116

adalah Bank Mega Syariah (BMS) dengan pencapaian nilai sebesar

0.21873.

3. Perbandingan kinerja keuangan syariah berdasarkan Sharia conformity

and Profitability (SCnP) dan kinerja maqashid syariah berdasarkan

Sharia Maqashid Index (SMI) pada Bank Umum Syariah di Indonesia

selama periode 2011-2016. Berdasarkan diagram kartesius dan

pemeringkatan memperlihatkan hasil perbandingan SCnP dan SMI

selama periode 2011-2016 Bank Umum Syariah di Indonesia berada

pada tiga kuadran yaitu URQ, ULQ dan LRQ bank umum syariah yang

berada pada kuadran URQ atau Upper Right Quadrant berjumlah tiga

BUS yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Panin Bank Syariah (PBS)

dan Bank Central Asia Syariah (BCAS) dan masing-masing berada pada

peringkat satu sampai tiga. Kuadran LRQ atau Lower Right Quadrant

berjumlah dua BUS yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dan

Bank Bukopin Syariah (BSB) yang masing-masing berada pada

peringkat empat dan lima. Kuadran ULQ atau Upper Left Quadrant

berjumlah tiga BUS yaitu Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank

Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Mega Syariah (BMS) dan masing-

masing berada pada peringkat enam sampai delapan untuk perhitungan

SMI. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bank umum syariah

yang memiliki peringkat SMI tinggi berada pada posisi URQ dan berada

pada peringkat tengah berada pada posisi LRQ dan bank umum syariah

dengan peringkat terendah berada pada ULQ.

Page 134: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

117

B. Saran

Setelah melakukan proses pengolahan data dan mendapatkan

kesimpulan dari penelitian ini maka peneliti memberikan rekomendasi

berupa saran-saran sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas Syariah (DPS) diharapkan mampu memberikan andil

dalam melakukan pengawasan untuk memastikan perbankan syariah

melakukan kinerja yang sesuai dengan prinsip syariah. Peran DPS untuk

memastikan operasional bank umum syariah yang sesuai dengan prinsip

syariah

2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai suatu lembaga yang memegang

peranan penting dalam sistem keuangan di Indonesia khususnya sistem

perbankan syariah diharapkan OJK mampu mengawasi penyajian

laporan keuangan BUS yang sesuai dengan perhitungan syariah. OJK

juga diharapkan dapat membuat suatu sistem perhitungan penyajian

laporan keuangan yang dikhususkan bagi bank umum syariah di

Indonesia.

3. Bank Umum Syariah (BUS) diharapkan mampu mentaati kaidah syariah

dalam operasionalnya, serta memberikan kemaslahatan bagi

shareholder maupun stakeholder.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian,

kinerja yang diukur tidak terbatas pada kinerja keuangan syariah.

Sehingga hasil yang di dapatkan lebih lengkap dan dapat dijadikan

sebagai sumber referensi tambahan bagi pihak yang membutuhkan.

Page 135: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

118

DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahrah, Muhammad. 2011. Ushul Al-Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus

Afrinaldi. 2013. Analisis Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari

Maqashid Syariah: Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan

Profitabilitas Bank Syariah. Jakarta : Prosiding Paper 24 Finalis Forum

Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah

Afriani, Rifda. 2016. Analisis Kinerja Keuangan dengan Model Risk Based Bank

Ranking dan Sharia conformity and Profitability (SCnP). Repository

Hasanudin University

Al- Arif, M. Nur Rianto. 2011.Dasar-dasar Ekonomi Islam. Surakarta: PT. Era

Intermedia

Ali, Herni. 2015. Mengukur Kinerja Perbankan Syariah Berdasarkan Kerangka

Maqashid Syariah. Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian &

Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ali, Herni HT dan Rama, Ali. 2016. “The Ranking Performance On Sharia Finance

Institutions Based On Al-Shari’ah”. Jurnal Dialog, Vol 39 No 2, 2016

Amstrong dan Baron. 2004. “Managing Performance: Performance Management

in Action. London: CIPD, Pilbeam

Anton Sudrajat, Amirus Sodiq. 2016. Analisis Penilaian Kinerja Bank Syariah

Berdasarkan Indeks Maqasid Shariah (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015). Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam Vol

4 No 1 STAIN Kudus 179-200

Antonio, Yulizar D. Sanrego, Muhammad Taufiq. 2012. “An Analysis of Islamic

Banking Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and

Jordania”, Journal of Islamic Finance, Vol. 1 No. 1. Malaysia: Institute of

Islamic Banking and Finance

AR. Mustopadidjaya. 2007. Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi,

Implementasi dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: LAN

Asrori. 2014. Implementasi Islamic Corporate Governance dan Implikasinya

Terhadap Kinerja Bank Syariah. Jurnal Dinamika Akuntasi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Vol 6, No 1

Any, Noor. 2009. Management Event. Bandung: Alfabeta

Page 136: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

119

Badreldin, Ahmed Mohammed. 2009. Measuring The Performance of Islamic

Banks by Adapting Conventional Ratios, Working Paper Series 16. German

University in Cairo: Faculty of Management Technology

Bank Central Asia Syariah. “Sejarah” artikel diakses 10 januari 2018 dari

http://www.bcasyariah.co.id/profil.korporasi/sejarah

Bank Mega Syariah. Sekilas Bank Mega Syariah artikel diakses 10 Januari 2018,

dari http://www.megasyariah.co.id/about-us/about-mega-syariah/

Bank Muamalat Indonesia. Profil Bank Muamalat artikel diakses 10 Januari 2018,

dari http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat

Bank Negara Indonesia Syariah. Sejarah BNI Syariah artiket diakses 10 Januari

2018, dari http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah/

Bank Rakyat Indonesia Syariah. Sejarah artikel diakses 10 Januari 2018, dari

http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah/

Bank Syariah Bukopin. Profil Perusahaan artikel diakses 10 Januari 2018, dari

http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan

Bank Syariah Mandiri. Sejarah artikel diakses 10 Januari 2018, dari

http://www.syariahmandiri.co.id/id/category/info-perusahaan/profil-

perusahaan

Bayu, Eka. 2017. “Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah Dengan Menggunakan

Indeks Maqashid Syariah dan Rasio Profitabilitas Pada Bank Umum

Syariah Periode 2010-2015”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta

Bedoui. 2012. Sharia-based Ethical Performance Measurement. Univestise Paris:

Chair For Ethic and Financial Norm

Budi Sukardi, Taufiq Wijaya, Maria Kusuma, Wardani. 2016. Inklusivime Maqasid

Syariah Menuju Pembangunan Berkelanjutan Bank Syariah di Indonesia.

Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol 12 No 1. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta 209-230, 2016

Chapra, Umer. 2011. Visi Islam dalam Pembangunan Ekonomi: Menurut Maqosid

Asy-Syariah Penerjemah: Ikhwan Abidin Basri. Solo: Al – Hambra

Chapra, Umer. 2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema Insasi Press & Tazkia

Press.

Page 137: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

120

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2012

Harahap, SofyanSayfri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Hawary, Grais, dan Iqbal. 2004. Regulating Islamic Financial Institutions: The

natureof thr regulated. Washington D.C: World Bank Research 3227

Irawati,S. 2005. Manajemen Keuangan. Bandung: Penerbit Pustaka

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana

Karim, Adiwarman.A. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Kirom, Bahrul. 2015. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen

(Service Performance and Customer Satisfaction Measurement. Bandung:

Pustaka Reka Cipta

Marimin dan Maghfiroh. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam

Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press

Moleong, Lexy.J. 2005 Moral Insani Pembentuk Budaya Kerja Perbankan.

Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2005

Mudiarasan Kuppusamy, Ali Salman Saleha, dan Ananda Samudhram. 2010.

“Measurement of Islamic Banks Performance Using a Sharia conformity

and Profitability Model”, Review of Islamic Economics, Vol. 13, No. 2.

(Leicester: Kube Publishing Ltd Islamic Foundation, 35-48

Munawir. 2010. Analisa Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty,

Mohammed, M. O & Razak, A., D. 2010. The Performance of Islamic Banking

Based on The Maqasid Syariah. Malaysia: Internasional Islamic University

Malaysia Journal

Omar dan Taib. 2010.“Developing Islamic Banking Performance Measures Based

on Maqasid Al-Shariah Framework : Cases of 24 selected banks”. 9th

Australian Society of Heterodox Economists Conference, UNSW, Sydney,

Australia

Omar, et.al. 2008.“The Performance Measures of Islamic Banking Based on the

Maqashid Framework,” 4th International Islamic University Malaysia

(IIUM), International Accounting Conference INTAC

Page 138: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

121

Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Perbankan Indonesia diakses 5 Januari 2018

melalui www.ojk.go.id

Rahardjo, E. 2007. Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif

Akuntansi. Fokus Ekonomi

Ratnaputri. 2013. “The Analysis of Islamic Bank Financial Performance By Using

Camel, Sharia conformity and Profitability (SCnP). Fakultas Ekonomi

Negeri Semarang: Jurnal Dinamika Manajemen Vol 4 No 2, 2013

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No. 94. Sekretariat Negara

Jakarta

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Panin Bank Syariah. Profil Perusahaan diakses 10 Januari 2018, dari

http://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami

Sekaran, Uma. 2006. “Research Methods for Business (Meode penelitian untuk

bisnis) Buku 2 Edisi 4”. Jakarta: Salemba Empat, 2006

Soemitra, Andri. 2014 Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Prenamedia

Group

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis Edisi I. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN

Umiyati, Queen. 2015. Pengukuran Kinerja Bank Syariah dengan Metode RGEC.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol 2 No 2

Wahyu, Muhammad. 2015. “Analisis Kinerja Keuangan dan Maqashid Syariah

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2014”. Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja Edisi Ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Yunia Ika dan Abdul. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-

Syariah. Jakarta: Prenamedia Group

Page 139: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

122

Lampiran 1 : Elemen Rasio Kinerja Keuangan Syariah

Berdasarkan Sharia conformity and Profitability

BMI 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

1.223,127,397,000 2,678,227,837,000 3,613,762,476,000 3,583,926,697,000 4,504,593,754,000 3,831,311,720,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

1,162,998,625,000 1,522,000,000,000 2,171,000,000,000 1,863,000,000,000 2,095,000,000,000 1,499,000,000,000

Pendapatan

Operasional

Utama

2,319,732,908,000 2,980,143,546,000 4,352,254,733,000 5,214,863,052,000 4,949,359,579,000 3,801,050,983,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

354,796,740,000 402,691,668,000 441,960,363,000 313,514,925,000 311,893,892,000 324,813,140,000

Pendapatan Non

Operasional

20,911,454,000 19,160,000,000 14,470,000,000 10,138,280,000 5,351,293,000 58,261,540,000

Pendapatan Non

Halal

2,083,798,831 954,894,717 1,048,513,000 1,637,005,000 1,460,868,000 1,258,508,000

Pembiayaan

Bagi Hasil

9.914,868,816,000 15,045,617,250,000 19,240,407,222,000 22,066,320,364,000 21,955,269,296,000 20,919,488,923,000

Total

Pembiayaan

22,585,416,129,000 32,931,814,201,000 40,043,504,385,000 43,274,908,654,000 40,782,391,915,000 40,010,469,069,000

Laba Bersih

371,670,266,000 521,841,321,000 653,620,388,000 99,044,264,000 108,909,838,000 116,459,114,000

ROA

1,52% 1,54% 0,50% 0,17% 0,20% 0,22%

ROE

20,79% 29,16% 11,41% 2,20% 2,78% 3,00%

Page 140: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

123

BRIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

243,919,000,000 169,631,000,000 170,067,000,000 667,851,000,000 2,181,054,000,000 4,706,065,000,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

584,157,000,000 810,806,000,000 972,921,000,000 1,061,778,000,000 1,397,310,000,000 1,598,700,000,000

Pendapatan

Operasional

Utama

1,046,062,000,000 1,338,401,000,000 1,737,511,000,000 2,056,602,000,000 2,424,752,000,000 2,634,201,000,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

95,708,000,000 169,071,000,000 138,109,000,000 83,450,000,000 130,460,000,000 127,967,000,000

Pendapatan Non

Operasional

11,630,000,000 7,017,000,000 4,202,000,000 5,499,000,000 10,090,000,000 -624,000,000

Pendapatan Non

Halal

27,000,000 47,000,000 337,000,000 161,000,000 166,000,000 129,000,000

Pembiayaan

Bagi Hasil

1,760,141,000,000 2,663,262,000,000 4,050,478,000,000 4,976,589,000,000 6,204,430,000,000 6,665,412,000,000

Total

Pembiayaan

9,175,657,000,000 11,429,433,000,000 14,167,362,000,000 15,607,348,000,000 16,533,130,000,000 17,911,153,000,000

Laba Bersih

16,701,000,000 138,052,000,000 183,942,000,000 10,378,000,000 169,069,000,000 238,609,000,000

ROA

0,20% 0,88% 1,15% 0,08% 0,77% 0,95%

ROE

1,19% 7,81% 10,20% 0,44% 6,33% 7,40%

Page 141: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

124

BNIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

764,628,000,000 1,115,972,000,000 1,992,725,000,000 1,882,557,000,000 2,299,101,000,000 3,924,065,000,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

252,413,000,000 645,350,000,000 914,913,000,000 1,334,664,000,000 1,583,174,000,00 1,896,543,000,000

Pendapatan

Operasional

Utama

754,442,000,000 729,000,000,000 1,062,000,000,000 1,435,000,000,000 1,702,000,000,000 1,998,000,000,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

222,911,000,000 84,000,000,000 147,000,000,000 100,000,000,000 119,000,000,000 102,000,000,000

Pendapatan Non

Operasional

-6,794,000,000 -3,483,000,000 -12,100,000,000 -2,190,000,000 20,169,000,000 5,536,000,000

Pendapatan Non

Halal

317,996,281 254,000,000 121,000,000 1,000,000 274,000,000 30,000,000

Pembiayaan

Bagi Hasil

1,009,346,000,000 1,253,595,000,000 1,768,300,000,000 2,471,853,000,000 3,359,000,000,000 4,089,000,000

Total

Pembiayaan

5,310,291,000,000 7,632,000,000,000 11,242,000,000,000 15,044,000,000,000 17,765,000,000,000 20,494,000,000,000

Laba Bersih

89,256,000,000 137,744,000,000 179,616,000,000 220,133,000,000 307,768,000,000 373,197,000,000

ROA

1,29% 1,48% 1,37% 0,79% 1,43% 1,44%

ROE

6,63% 10,18% 11,73% 7,01% 4,94% 1,76%

Page 142: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

125

BSM 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

1,620,344,108,655 1,896,000,000,000 1,374,000,000,000 1,722,000,000,000 7,726,930,000,000 6,586,550,000,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

3,714,216,460,000 2,771,000,000,000 3,356,910,000,000 3,095,259,000,000 3,521,790,000,000 4,128,180,000,000

Pendapatan

Operasional

Utama

3,771,000,000,000 5,824,000,000,000 6,631,000,000,000 6,489,000,000,000 6,899,000,000,000 7,328,000,000,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

9,843,676,567 1,139,000,000,000 1,193,419,000,000 1,002,553,000,000 938,860,000,000 860,070,000,000

Pendapatan Non

Operasional

1,231,210,000,000 6,000,000,000 9,000,000,000 14,000,000,000 16,795,574,959 6,991,286,020

Pendapatan Non

Halal

610,212,906 453,611,371 191,243,336 442,000,000 427,346,466 428,227,952

Pembiayaan

Bagi Hasil

10,099,340,895,617 10,610,528,889,508 11,246,889,397,382 10,809,667,369,576 13,479,642,950,358 16,489,863,415,250

Total

Pembiayaan

36,864,332,918,209 44,938,586,760,033 50,649,433,695,808 49,356,905,194,760 51,328,993,501,902 55,580,000,000,000

Laba Bersih

767,112,045,165 1,125,264,249,060 906,498,894,169 -22,862,984,137 383,719,283,949 445,850,545,553

ROA

1,95% 2,25% 1,53% -0,04% 0,56% 0,59%

ROE

24,24% 25,05% 15,34% -0,94% 5,92% 5,81%

Page 143: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

126

BMS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

536,527,250 21,448,809,000 20,452,879,000 33,385,971,000 391,878,000,000 343,826,000,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

730,424,493,000 964,707,000,000 1,022,929,000,000 783,177,000,000 539,453,000,000 416,769,000,000

Pendapatan

Operasional

Utama

889,900,865,000 889,900,865,000 1,355,754,354,000 1,195,321,911,000 1,154,817,000,000 919,748,000,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

92,705,609,000 150,098,000,000 318,088,000,000 185,054,000,000 615,364,000,000 502,978,000,000

Pendapatan Non

Operasional

- - 18,292,000,000 753,000,000 10,396,000,000 13,249,000,000

Pendapatan Non

Halal

77,000,000 52,531,000 128,909,000 166,072,000 374,718,000 159,215,000

Pembiayaan

Bagi Hasil

72,540,654,000 33,275,695,000 41,907,203,000 39,552,528,000 57,592,900,000 340,217,996,000

Total

Pembiayaan

4,094,796,842,000 6,213,570,000,000 7,185,390,000,000 5,455,672,000,000 4,211,473,000,000 4,714,812,000,000

Laba Bersih

73,904,672,000 253,053,922,000 204,858,856,000 21,269,552,000 16,727,372,000 147,247,753,000

ROA

1,58% 3,81% 2,33% 0,29% 0,30% 2,63%

ROE

16,89% 57,98% 26,23% 2,50 % 1,61% 11,97%

Page 144: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

127

PBS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penempatan

Surat Berharga

58,773,000,000 138,573,758,000 137,457,316,000 151,524,098,000 333,380,156,000 1 ,060,246,795,000

Hak Bagi Hasil

Milik Bank

- 89,422,289,000 122,989,137,000 215,776,967,000 286,302,076,000 282,195,703,000

Pendapatan

Operasional

Utama

74,894,000,000 146,346,178,000 273,812,379,000 526,519,793,000 711,211,000,000 693,130,000,000

Pendapatan

Operasional

Lainnya

4,633,000,000 5,760,000,000 9,947,000,000 79,623,000,000 23,030,660,000 23,528,000,000

Pendapatan Non

Operasional

121,000,000 133,001,000 86,928,000 676,399,000 (621,312,000) 967,768,000

Pendapatan Non

Halal

- - - - - -

Pembiayaan

Bagi Hasil

321,131,315,000 754,772,590,000 1,363,443,925,000 4,107,127,350 5,092,751,133, 5,242,569,000,

Total

Pembiayaan

703,442,345,000 1,525,739,073,000 2,605,918,001,000 4,793,905,359,000 5,716,720,579,000 6,263,352,000,000

Laba Bersih

12,410,724,000 49,571,981,000 29,161,500,000 95,728,849,000 75,372,666,000 28,462,800,000

ROA

1,75% 3,48% 1,03% 1,99% 1,14% 0,37%

ROE

2,80% 3,20% 4,44% 7,01% 4,94% 1,76%

Page 145: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

128

Lampiran 2 : Rasio Kinerja Keuangan Syariah

Berdasarkan Sharia conformity and Profitability

BMI 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0.9995 0.8375 0.9998 0.9998 0.9998 0.9998 0.9727

Profit sharing 0.4389

0.2604 0.4982 0.5121 0.5394 0.5431 0.4654

ROA

0.0152 0.0154 0.0050 0.0017 0.0020 0.0022 0.0069

ROE

0.2079 0.2916 0.1141 0.0220 0.0278 0.0300 0.1156

Profit margin 0.1602 0.1751 0.1502 0.0189 0.0220 0.0306 0.0928

BRIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999

Profit sharing 0.1918

0.2278 0.2802 0.3111 0.3679 0.3696 0.2914

ROA

0.0020 0.0088 0.0115 0.0008 0.0077 0.0095 0.0067

ROE

0.0119 0.0781 0.1020 0.0044 0.0633 0.0740 0.0556

Profit margin 0.0160

0.1031 0.1058 0.0051 0.0697 0.0906 0.0650

Page 146: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

129

BNIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0,9997 0,9998 0,9999 0,9999 0,9999 0,9999 0.9998

Profit sharing 0.1901 0.1643 0.1572 0.1643 0.1941 0.2055 0.1793

ROA

0.0129 0.0148 0.0137 0.0079 0.0143 0.0144 0.0130

ROE

0.0663 0.1018 0.1173 0.0701 0.0494 0.0176 0.0704

Profit margin 0.1183 0.1890 0.1691 0.1543 0.1808 0.1868 0.1662

BSM 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0.9999 0.9555 0.9832 0.9999 0.9999 0.9999 0.9897

Profit sharing 0.2740 0.2371 0.2461 0.2508

0.2647 0.2943 0.2612

ROA

0.0195 0.0225 0.0153 -0.0004 0.0056 0.0059 0.0114

ROE

0.2424 0.2505 0.1534 -0.0094 0.0592 0.0581 0.1257

Profit margin 0.2034

0.1932 0.1367 -0.0035 0.0556 0.0680 0.1077

Page 147: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

130

BMS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9998 0.9999 0.9999

Profit sharing 0.0177 0.0054 0.0058 0.0072 0.0137 0.0722 0.0203

ROA

0.0158 0.0381 0.0233 0.0029 0.0030 0.0263 0.0182

ROE

0.1689 0.5798 0.2623 0.0250 0.0161 0.1197 0.1953

Profit margin 0.0831 0.1943 0.1511 0.0177 0.0145 0.1601 0.1035

PBS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Profit sharing 0.4565 0.4925 0.5228 0.8671 0.9060 0.8370 0.6803

ROA

0.0175 0.0348 0.0103 0.0199 0.0114 0.0037 0.0163

ROE

0.0280 0.0320 0.0444 0.0701 0.0494 0.0176 0.0403

Profit margin 0.1657 0.3387 0.1065 0.1818 0.1059 0.0411 0.1566

Page 148: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

131

BSB 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 0.9999 0.9998 0.9999 0.9997 0.9997 0.9996 0.9998

Profit sharing

0.3297 0.3291 0.3147 0.3940 0.4809 0.5256 0.3957

ROA

0.0052 0.0055 0.0069 0.0027 0.0079 0.0076 0.0060

ROE

0.0619 0.0732 0.0763 0.0239 0.0535 0.0515 0.0567

Profit margin 0.0709 0.0783 0.0679 0.0249 0.0718 0.0712 0.0642

BCAS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Islamic Investment 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Islamic Income 1.0000 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999

Profit sharing 0.2841

0.4608 0.5166 0.4688 0.4995 0.4259 0.4426

ROA

0.0090 0,0080 0.0100 0.0080 0.0100 0.0110 0.0093

ROE

0.0230 0.0280 0.0430 0.0290 0.0310 0.0350 0.0315

Profit margin 0.0946 0.1645 0.2079 0.1852 0.1955 0.2412 0.1815

Page 149: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

132

Lampiran 3 : Elemen Rasio Sharia Maqashid Index (SMI)

BMI 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 15,363,230,552 2,100,000,000 581,880,000 5,415,971,500 4,659,661,999 150,000,000

Research Expense 4,418,982,000 2,350,801,000 2,868,674,000 3,519,767,000 4,175,175,000 12,278,172,000

Training Expense 17,481,331,000 15,271,747,000 45,043,604,000 14,535,262,000 39,919,950,000 14,171,653,000

Publicity Expense 47,291,447,000 59,548,341,000 75,227,442,000 70,810,982,000 97,083,732,000 18,125,590,000

Total Expense 1,167,036,553,000 1,422,213,230,000 1,970,790,705,000 2,068,024,369,000 2,328,176,827,000 4,130,624,672,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 9,914,868,816,000 15,045,617,250,000 19,240,407,222,000 22,066,320,364,000 21,955,269,296,000

20,919,488,923,000

Total Investment Modes 22,585,416,129,000 32,931,814,201,000 40,043,504,385,000 43,274,908,654,000 40,782,391,915,000

40,010,469,069,000

Interest Free Income 1,538,679,819,000 3,401,994,776,000 4,808,415,211,000 5,538,766,757,000 5,266,604,764,000

4,125,864,123,000

Total Income 1,538,679,819,000 3,401,994,776,000 4,808,415,211,000 5,538,766,757,000 5,266,604,764,000 4,125,864,123,000

Net Income 371,670,266,000 521,841,321,000 653,620,388,000 99,044,264,000 108,909,838,000 116,459,114,000

Total Asset 32,473,506,528,000 44,854,413,084,000 53,723,978,628,000 62,413,310,135,000 57,172,587,967,000 55,786,397,505,000

Zakah Paid 4,406,259,791 6,840,540,000 9,735,361,000 11,896,166,000 1,429,334,000 1,862,305,000

Net Asset 28,206,080,330,000 36,738,925,482,000 44,818,858,542,000 52,854,626,896,000 48,220,490,781,000 46,309,641,487,000

Investment in real economic sector 15,179,220,072,000 23,411,234,792,000 28,533,049,100,000 32,881,802,661,000 26,560,691,258,000

38,370,896,244,000

Total Investment 23,856,551,337,000 35,885,529,716,000 43,657,266,860,000 48,202,133,819,000 45,291,985,669,000 48,449,439,290,000

Page 150: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

133

BRIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 0 158,000,000 303,750,000 250,000,000 251,800,000, 577,790,000 Research Expense 0 0 0 0 0 0 Training Expense 19,840,000,000 6,262,000,000 15,821,000,000 11,862,000,000 5,597,000,000 5,858,000,000 Publicity Expense 26,923,000,000 12,399,000,000 27,614,000,000 29,333,000,000 40,015,000,000 20,977,000,000 Total Expense 657,098,000,000 848,842,000,000 931,290,000,000 1,140,353,000,000 1,368,791,000,000 1,487,435,000,000 PER 0 0 0 0 0 0 Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 1,760,141,000,000 2,663,262,000,000 4,050,478,000,000 4,976,589,000,000 6,204,430,000,000

6,665,412,000,000 Total Investment Modes 9,175,657,000,000 11,429,433,000,000 14,167,362,000,000 15,607,348,000,000 16,533,130,000,000

17,911,153,000,000

Interest Free Income 1,141,770,000,000 1,507,472,000,000 1,875,620,000,000 2,140,056,000,000 2,555,212,000,000

2,762,168,000,000

Total Income 1,141,770,000,000 1,507,472,000,000 1,875,620,000,000 2,140,056,000,000 2,555,212,000,000 2,762,168,000,000 Net Income 16,701,000,000 138,052,000,000 183,942,000,000 10,378,000,000 169,069,000,000 238,609,000,000 Total Asset 11,200,823,000,000 14,088,914,000,000 17,400,914,000,000 20,341,033,000,000 24,230,247,000,000 27,687,188,000,000 Zakah Paid 1,982,000,000 2,965,000,000 5,541,000,000 6,934,000,000 4,001,000,000 7,228,000,000 Net Asset 8,970,533,000,000 10,657,175,000,000 12,896,399,000,000 14,741,306,000,000 17,808,710,000,000 18,222,760,000,000 Investment in real economic sector 7,097,689,000,000 9,689,051,000,000 10,259,279,000,000 14,229,631,000,000 15,282,260,000,000

16,463,361,000,000

Total Investment 9,421,086,000,000 11,599,064,000,000 14,411,011,000,000 16,359,288,000,000 18,795,061,000,000

25,436,995,000,000

Page 151: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

134

BNIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 6,265,723,883 1,811,126,000 108,418,000 1,209,578,000 1,819,942,026 82,005,000 Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 7,816,000,000 30,630,000,000 29,779,000,000 27,349,000,000 25,538,000,000 29,536,000,000 Publicity Expense 30,706,000,000 50,420,000,000 46,928,000,000 59,685,000,000 76,357,000,000 79,459,000,000 Total Expense 388,918,000,000 673,953,000,000 878,405,000,000 1,119,482,000,000 1,193,136,000,000 1,306,363,000,000 PER 0 0 0 0 0 0 Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 1,009,346,000,000 1,271,224,000,000 1,832,532,000,000 2,471,835,000,000 3,448,754,000,000

4,089,070,000,000 Total Investment Modes 5,310,291,000,000 7,631,994,000,000 11,242,241,000,000 15,040,920,000,000 17,763,240,000,000

20,494,000,000,000

Interest Free Income 845,962,000,000 1,020,515,000,000 1,480,209,000,000 2,126,495,000,000 2,548,057,000,000

2,903,293,000,000

Total Income 845,962,000,000 1,020,515,000,000 1,480,209,000,000 2,126,495,000,000 2,548,057,000,000 2,903,293,000,000 Net Income 89,256,000,000 137,744,000,000 179,616,000,000 220,133,000,000 307,768,000,000 373,197,000,000 Total Asset 8,466,887,000,000 10,645,313,000,000 14,708,504,000,000 19,492,112,000,000 23,017,667,000,000 28,314,175,000,000 Zakah Paid 2,579,000,000 3,169,000,000 4,538,000,000 5,524,000,000 7,701,000,000 9,329,000,000 Net Asset 7,164,904,000,000 8,459,655,000,000 10,869,832,000,000 16,407,565,000,000 19,707,162,000,000 23,629,417,000,000

Investment in real

economic sector 2,199,755,000,000 3,529,368,000,000 5,560,404,000,000 7,583,815,000,000 8,624,645,000,000

19,816,886,000,000

Total Investment 5,792,578,000,000 8,751,124,000,000 13,237,743,000,000 16,925,133,000,000 20,064,927,000,000 27,024,319,000,000

Page 152: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

135

BSM 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 14,431,909,932 9,249,674,228 9,450,000,000 1,240,000,000 766,850,000 671,000,000

Research Expense 2,952,455,926 5,785,385,761 1,997,192,605 2,407,737,118 1,860,228,863 649,446,730

Training Expense 56,504,361,296 49,210,515,570 42,886,901,378 27,761,037,604 49,187,727,452 25,099,974,716

Publicity Expense 108,094,367,845 107,456,048,129 81,184,744,703 55,512,477,284 56,187,179,229 53,708,966,499

Total Expense 2,312,114,845,976 2,792,163,660,403 3,653,577,317,116 4,076,440,747,652 4,093,727,267,767 4,545,260,932,052

PER 0 0 0 0 0 0 Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 10,099,340,895,617 10,610,528,889,508 11,246,889,397,382 10,809,667,369,576 13,479,642,950,358

16,489,863,415,250 Total Investment Modes 36,864,332,918,209 44,938,586,760,033 50,649,433,695,808 49,356,905,194,760 51,328,993,501,902

55,580,000,000,000

Interest Free Income 4,859,777,304,512 5,830,994,402,207 6,641,017,937,110 6,504,879,631,224 6,915,670,721,771

8,188,070,000,000

Total Income 4,859,777,304,512 5,830,994,402,207 6,641,017,937,110 6,504,879,631,224 6,915,670,721,771 8,188,070,000,000

Net Income 767,112,045,165 1,125,264,249,060 906,498,894,169 -22,862,984,137 383,719,283,949 445,850,545,553

Total Asset 48,671,950,025,861 54,229,395,784,522 63,965,361,177,789 66,955,670,630,245 70,369,708,944,091 78,831,721,590,271

Zakah Paid 19,177,801,129 28,131,606,226 22,662,472,354 2,815,220,867 9,592,982,099 11,146,263,269

Net Asset 41,630,810,592,346 45,060,764,638,668 52,935,675,977,223 58,286,496,432,623 60,486,601,897,257 67,598,925,105,725 Investment in real economic sector 20,990,675,430,997 25,368,445,862,195 28,819,728,102,628 28,080,750,034,821 30,390,396,704,749

53,240,650,712,970

Total Investment 39,054,195,160,439 46,834,205,164,112 52,166,403,541,307 51,224,403,964,534 59,055,919,013,545 74,548,496,166,707

Page 153: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

136

BMS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 45,000,000 75,000,000 1,705,000,000 1,250,000,000 240,100,000 11,350,000 Research Expense 0 0 0 0 0 0 Training Expense 5,369,362,000 4,526,372,000 2,865,868,000 4,271,087,000 2,302,201,000 3,058,199,000 Publicity Expense 0 0 0 0 0 0 Total Expense 749,225,429,000 253,860,840,000 186,567,715,000 947,116,659,000 1,148,056,819,000 781,972,882,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 72,540,654,000 36,351,644,000 43,592,813,000 39,552,528,000 57,610,900,000

340,217,996,000 Total Investment Modes 4,094,796,842,000 6,213,570,262,000 7,185,390,218,000 5,301,184,028,000 4,099,578,915,000

4,714,812,000,000

Interest Free Income 982,606,474,000 1,302,341,564,000 1,673,842,811,000 1,380,376,188,000 1,420,692,005,000

1,422,496,000,000

Total Income 982,606,474,000 1,302,341,564,000 1,673,842,811,000 1,380,376,188,000 1,420,692,005,000 1,422,496,000,000 Net Income 73,904,672,000 253,053,922,000 204,858,856,000 21,269,552,000 16,727,372,000 147,247,753,000 Total Asset 5,564,662,066,000 8,163,668,180,000 9,121,575,543,000 7,044,587,889,000 5,559,819,466,000 6,135,241,922,000 Zakah Paid 1,847,617,000 6,326,348,000 5,121,471,000 597,939,000 428,907,000 3,775,583,000 Net Asset 3,745,393,468,000 6,046,617,000,000 7,216,233,555,000 5,743,839,544,000 4,625,295,223,000 5,481,264,313,000 Investment in real economic sector 3,013,928,689,000 3,106,349,327,000 3,233,584,695,000 2,868,533,353,000 1,644,367,985,000

4,670,113,689,000

Total Investment 4,631,324,092,000 6,751,339,262,000 7,654,922,518,000 5,760,843,528,000 4,545,218,415,000 5,615,403,705,000

Page 154: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

137

PBS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Education Grant 0 0 8,500,000 53,720,500 445,430,000 25,000,000

Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 711,886,000 480,999,000 1,018,779,000 2,462,038,000 784,731,000 1,122,680,000 Publicity Expense 254,889,000 330,796,000 1,187,588,000 4,097,513,000 4,814,524,000 4,751,005,000 Total Expense 30,654,732,000 40,381,847,000 83,441,296,000 166,684,233,000 235,060,879,000 449,952,481,000 PER 0 0 0 0 0 0 Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 321,131,315,000 754,772,590,000 1,363,443,925,000 4,155,867,855,000 5,176,920,410,000

5,242,569,907,000

Total Investment Modes 703,442,345,000 1,525,739,073,000 2,605,918,001,000 4,793,905,359,000 5,716,720,579,000

6,263,352,000,000

Interest Free Income 74,894,059,000 152,238,875,000 283,846,081,000 559,788,716,000 734,236,201,000

716,658,000,000

Total Income 74,894,059,000 152,238,875,000 283,846,081,000 559,788,716,000 734,236,201,000 716,658,000,000 Net Income 12,410,724,000 49,571,981,000 29,161,500,000 95,728,849,000 75,372,666,000 28,462,800,000 Total Asset 1,016,878,719,000 2,140,482,104,000 4,052,700,692,000 6,206,504,337,000 7,134,234,975,000 8,757,963, 600,000 Zakah Paid 0 0 0 0 2,454,654,000 1 ,932,632,000 Net Asset 988,442,103,000 1,931,239,343,000 3,650,091,335,000 5,319,454,424,000 6,292,887,151,000 7,738,831,350,000 Investment in real economic sector 703,442,345,000 1,262,232,286,000 1,361,196,280,000 4,396,974,070,000 5,560,023,404,000

6,263,402,937,000

Total Investment 837,215,727,000 1,664,362,834,000 2,743,425,319,000 4,945,479,459,000 6,050,150,737,000 8,431,469,790,000

Page 155: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

138

BSB 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 0 0 0 0 0 0 Research Expense 25,080,715 26,382,736 55,490,990 0 0 0 Training Expense 1,865,687,796 2,393,335,274 2,839,491,912 2,503,611,472 2,902,683,176 3,468,050,509 Publicity Expense 1,708,916,830 3,169,108,727 4,820,709,776 4,181,842,055 3,280,457,017 7,074,877,079 Total Expense 230,238,800,687 285,058,189,923 370,555,823,215 155,037,331,140 169,974,989,646 245,095,327,451 PER 0 0 0 0 0 0 Net or Investment Income 0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 631,199,705,384 831,262,602,860 896,751,362,691 1,461,971,543,421 2,071,513,646,274

2,477,450,954,561 Total Investment Modes 1,914,358,066,902 2,622,023,402,995 3,281,655,239,065 3,710,719,774,228 4,307,136,790,489

4,799,486,000,000

Interest Free Income 245,291,959,145 311,220,062,756 401,502,992,154 502,834,102,523 557,956,955,566

768,573,000,000

Total Income 245,305,959,145 311,220,062,756 401,502,992,154 502,834,102,523 557,956,955,566 768,573,000,000 Net Income 15,021,719,308 24,354,096,259 27,244,911,129 12,552,023,065 40,665,677,424 47,833,776,081 Total Asset 2,730,026,909,823 3,616,107,512,472 4,343,069,056,830 5,160,516,781,681 5,827,153,527,325 7,019,598,576,013 Zakah Paid 0 0 0 0 0 0 Net Asset 2,237,640,977,124 2,710,510,361,934 3,139,014,808,610 4,333,972,024,294 4,950,914,948,170 5,705,284,305,870 Investment in real economic sector 1,545,690,676,633 1,862,310,022,284 2,038,101,075,615 2,539,435,441,719 3,363,841,714,255

5,042,652,612,112

Total Investment 1,922,830,341,902 2,671,122,902,995 3,406,345,564,529 3,834,369,810,458 4,430,846,459,158 6,939,666,691,785

Page 156: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

139

BCAS 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Education Grant 0 0 0 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 1,170,040,000 1,046,841,376 937,378,214 1,034,421,984 2,207,269,870 2,011,917,739

Publicity Expense 805,817,495 1,203,261,557 649,262,293 1,064,416,556 1,252,508,149 602,588,838

Total Expense 54,572,907,938 70,164,704,953 79,476,154,469 95,222,966,744 141,225,142,088 169,269,525,719

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income

0 0 0 0 0

0

Mudharabah & Musyarakah Modes 207,798,311,042 467,852,687,436 740,941,590,450 1,007,345,021,195 1,348,175,115,288

1,630,189,323,289 Total Investment Modes 731,374,639,594 1,069,991,128,680 1,459,667,551,289 2,183,085,945,305 3,047,072,593,540

3,462,825,962,806

Interest Free Income 63,235,044,973 81,125,482,968 96,237,055,530 112,720,675,375 173,117,274,944

217,700,000,000

Total Income 63,523,386,948 81,125,482,968 96,237,055,530 112,720,675,375 173,117,274,944 217,700,000,000

Net Income 8,950,479,010 10,960,778,015 16,760,901,061 17,497,708,631 31,892,132,856 49,241,137,711

Total Asset 1,217,097,137,461 1,602,180,989,705 2,041,418,847,273 2,994,449,136,265 4,349,580,046,527 4,995,606,338,455

Zakah Paid 0 0 0 0 0 0

Net Asset 1,026,881,556,639 1,345,387,112,314 1,766,418,844,902 2,670,032,278,769 3,985,957,416,642 1,099,066,354,462

Investment in real economic sector 661,475,662,974 1,002,107,016,039 1,402,586,219,588 2,034,069,635,163 3,038,421,785,816 3,126,253,860,495

Total Investment 958,975,560,840 1,276,877,598,038 1,566,730,806,575 2,239,600,158,138 3,105,072,593,540 4,307,301,667,007

Page 157: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

140

Lampiran 4: Rasio Kinerja Maqashid Syariah Berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI)

BMI 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.01316 0.00148 0.00030 0.00262 0.00200 0.00363 0.00387

Research 0.00379 0.00165 0.00146 0.00170 0.00179 0.00297 0.00223

Training 0.01518 0.01074 0.02286 0.00703 0.01715 0.00343 0.01273

Publicity 0.04052 0.04187 0.03817 0.03424 0.04170 0.00439 0.00335

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.43899 0.45687 0.48049 0.50991 0.53835 0.52285 0.49124

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01145 0.01163 0.01195 0.00159 0.00190 0.00208 0.00677

Personal Income 0.00156 0.00019 0.00022 0.00023 0.00003 0.04021 0.00707

Investment in Real Sector 0.63627 0.65239 0.65357 0.68216 0.58643 0.79200 0.66714

BRIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00019 0.00033 0.00022 0.18396 0.00040 0.03085

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.03019 0.00738 0.01699 0.01040 0.00409 0.03940 0.01808

Publicity 0.04097 0.01461 0.02965 0.02572 0.02923 0.01410 0.02571

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.19183 0.23302 0.28442 0.31715 0.37345 0.37214 0.29533

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00149 0.00980 0.01057 0.00051 0.00698 0.00862 0.00633

Personal Income 0.00022 0.00028 0.00043 0.00047 0.00022 0.00040 0.00034

Investment in Real Sector 0.75338 0.83533 0.71191 0.86982 0.81310 0.64722 0.77179

Page 158: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

141

BNIS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.01611 0.00269 0.00012 0.00108 0.00153 0.02261 0.00736

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.02009 0.04545 0.03390 0.02443 0.02140 0.02261 0.02798

Publicity 0.07895 0.07481 0.05342 0.05331 0.06399 0.06082 0.06422

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.19007 0.16657 0.16300 0.16434 0.19415 0.19953 0.17961

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.10542 0.01293 0.01221 0.01129 0.01337 0.01318 0.02806

Personal Income 0.00036 0.00037 0.00042 0.00034 0.00039 0.00039 0.00038

Investment in Real Sector 0.37975 0.40330 0.42004 0.44808 0.42984 0.73329 0.46905

BSM 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00624 0.00331 0.00259 0.00030 0.00019 0.14763 0.02671

Research 0.00128 0.00207 0.00055 0.00059 0.00045 0.00014 0.00085

Training 0.02444 0.01762 0.01174 0.00681 0.01202 0.00552 0.01303

Publicity 0.04675 0.03848 0.02222 0.01362 0.01373 0.01182 0.02444

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.27396 0.23611 0.22205 0.21901 0.26261 0.29669 0.25174

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01576 0.02075 0.01417 -0.00034 0.00545 0.00566 0.01024

Personal Income 0.00046 0.00062 0.00043 0.00005 0.00016 0.00016 0.00031

Investment in Real Sector 0.53748 0.54166 0.55246 0.54819 0.51460 0.71417 0.56809

Page 159: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

142

BMS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00006 0.00030 0.00914 0.00132 0.00021 0.01451 0.00426

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.00717 0.01783 0.01536 0.00451 0.00201 0.00391 0.00847

Publicity 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.01772 0.00585 0.00607 0.00746 0.01405 0.07216 0.02055

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01328 0.03100 0.02246 0.00302 0.00301 0.02400 0.01613

Personal Income 0.00049 0.00105 0.00071 0.00010 0.00009 0.00070 0.00052

Investment in Real Sector 0.65077 0.46011 0.42242 0.49794 0.36178 0.83166 0.53745

PBS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00010 0.00032 0.00189 0.05556 0.00965

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.02322 0.01191 0.01221 0.01477 0.00334 0.00250 0.01133

Publicity 0.00831 0.00819 0.01423 0.02458 0.02048 0.01056 0.01439

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.45651 0.49469 0.52321 0.86691 0.90558 0.83702 0.68065

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01221 0.02316 0.00720 0.01542 0.01056 0.00325 0.01197

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00039 0.00025 0.00011

Investment in Real Sector 0.84022 0.75839 0.49617 0.88909 0.91899 0.74286 0.77429

Page 160: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SYARIAH ANTARA …

143

BSB 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research 0.00011 0.00009 0.00015 0.00000 0.00000 0.00000 0.00006

Training 0.00810 0.00840 0.00766 0.01615 0.01708 0.01415 0.01192

Publicity 0.07422 0.01112 0.01301 0.02697 0.01930 0.02889 0.02892

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.32971 0.31703 0.27326 0.39399 0.48095 0.51620 0.38519

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00550 0.00673 0.00627 0.00243 0.00698 0.00681 0.00579

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment in Real Sector 0.80386 0.69720 0.59832 0.66228 0.75919 0.72664 0.70792

BCAS 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.02144 0.01492 0.01179 0.01086 0.01563 0.01189 0.01442

Publicity 0.01477 0.01715 0.00817 0.01118 0.00887 0.00356 0.01062

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.28412 0.43725 0.50761 0.46143 0.44245 0.47077 0.43394

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00735 0.00684 0.00821 0.00584 0.00733 0.00986 0.00757

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment in Real Sector 0.68977 0.78481 0.89523 0.90823 0.97853 0.72580 0.83040