perbandingan kebudayaan

2
Perbandingan Kebudayaan Berdasarkan Watsuji Tetsuro dalam bukunya yang membahas mengenai “Fudo” Fudo =lingkungan yang mencakup kesulruhan termasuk sifat, cuaca, hingga rasa. Lingkungan yang ada di dunia ada 2 yaitu: Lingkungan alam à sungai, pemandangan Lingkungan buatan à sekolah, shopping centre Kategori kebudayaan menurut Watsuji Tetsuro: 1. Sabaku Teki Fudo (gurun) à Afrika Wilayah yang sangat panas, memiliki iklim ekstrim. Sehingga masyarakatnya tinggal nomaden sambil berdagang. Masyarakatnya menutupi kulit dengan pakaian panjang untuk melindungi dari sengatan matahari. Usaha perlindungan ini membentuk watak untuk senantiasa membela diri dan berwatak keras serta memiliki sifat memaksakan kehendak. 2. Monsun Teki Fudo (angin musim) à Asia Lingkungannya sedang, curah hujannya sedang, beriklim sedang (tidak terlalu panas dan tidak terlau dingin) sehingga tumbuhan bisa tumbuh dengan subur. Sehingga masyarakatnya tinggal menetap. Memiliki sifat yang emosinal (lebih mendahulukan perasaan) dan bertenggang rasa. Sifat masyarakatnya biasanya Juyoteki = pasif dan Ninjuteki = sabar/ tahan banting, tidak banyak berontak

Upload: illiann-rachmandanu-setiadi

Post on 29-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perbandingan jepang

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Kebudayaan

Perbandingan Kebudayaan

Berdasarkan Watsuji Tetsuro dalam bukunya yang membahas mengenai “Fudo”

Fudo =lingkungan yang mencakup kesulruhan termasuk sifat, cuaca, hingga rasa.

Lingkungan yang ada di dunia ada 2 yaitu:

Lingkungan alam à sungai, pemandangan Lingkungan buatan à sekolah, shopping centre

Kategori kebudayaan menurut Watsuji Tetsuro:

1. Sabaku Teki Fudo (gurun) à Afrika

Wilayah yang sangat panas, memiliki iklim ekstrim. Sehingga masyarakatnya tinggal nomaden sambil berdagang.

Masyarakatnya menutupi kulit dengan pakaian panjang untuk melindungi dari sengatan matahari.

Usaha perlindungan ini membentuk watak untuk senantiasa membela diri dan berwatak keras serta memiliki sifat memaksakan kehendak.

2. Monsun Teki Fudo (angin musim) à Asia

Lingkungannya sedang, curah hujannya sedang, beriklim sedang (tidak terlalu panas dan tidak terlau dingin) sehingga tumbuhan bisa tumbuh dengan subur. Sehingga masyarakatnya tinggal menetap.

Memiliki sifat yang emosinal (lebih mendahulukan perasaan) dan bertenggang rasa.

Sifat masyarakatnya biasanya Juyoteki = pasif dan Ninjuteki = sabar/ tahan banting, tidak banyak berontak

Menurut Yanagita Kunio à masyarakat yang memakan nasi biasanya tinggal menetap dan menyembah leluruh sehingga memiliki tradisi ziarah. Dalam keluarga didominasi oleh wanita karena wanita lebih teliti sehingga wanita diistilahkan sebagai okuradaijin (menteri keuangan)

Menurut Nakanae Chie à sikap adalah status= fungsi dan peran

Disebut juga sebagai Noukou Teki Bunka (kebudayaan pertanian)

Page 2: Perbandingan Kebudayaan

Sanchan no gyou à obaa-chan(nenek), okaa-chan(ibu), oyome-chan(menantu perempuan) karena perempuan yang mengurus pertanian

3. Makiba Teki Fudo (padang rumput) à Eropa

Mayoritas terdapat padang rumput sehingga memiliki ternak dan hidup sebagai peternak. Makanannya kebanyakan daging, susu, dan keju.

Masyarakatnya memiliki watak untuk menjajah dan menundukkan ternaknya. Sehingga memiliki sifat yang rasional (selalu menjalankan alam pikirannya) karena membentuk alam sesuai dengan kehendak/idealnya.

Menurut Watsuji orang Jepang diumpamakan sebagai :

seperti bunga sakura yang mekar dan gugur karena tertiup angin kemudian muncul daun hijau à orang Jepang sangat menyukai perubahan yang cepat, tidak suka berlambat-lambat.

seperti salju yang menumpuk diatas helai-helai daun bambu à kebudayaan monsoon dan makiba eksis di Jepang, maka orang Jepang adalah orang yang emosional dan rasional.