perbandingan kadar glukosa darah ...repository.unimus.ac.id/111/1/fulltext.pdftabel 3 uji independet...

71
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN GLUKOMETER SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Kesehatan Program Studi Analis Kesehatan Diajukan Oleh : Andi Firgiansyah G1C215038 PROGRAM STUDI D IV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016 http://lib.unimus.ac.id

Upload: dinhnhu

Post on 19-May-2018

258 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH

MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER

DAN GLUKOMETER

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Pendidikan Diploma IV Kesehatan

Program Studi Analis Kesehatan

Diajukan Oleh :

Andi Firgiansyah

G1C215038

PROGRAM STUDI D IV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2016

http://lib.unimus.ac.id

Page 2: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 3: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 4: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH MENGGUNAKAN ALAT

SPEKTROFOTOMETER DAN GLUKOMETER

Andi Firgiansyah1, Stalis Norma Ethica

2, Tulus Ariyadi

3

1. Program Studi D IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang,

2. Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang,

3. Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang.

ABSTRAK

Diabetes Melitus merupakan sekelompok gangguan metabolik dengan

gejala umum hiperglikemia. Pemeriksaan glukosa darah dapat menggunakan dua

alat yaitu Glukometer (Point of Care Test) dan Spektrofotometer. Meskipun

keduanya digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah, akan tetapi kedua alat ini

mempunyai beberapa perbedaan bila ditinjau dari prinsip kerja, sampel yang

digunakan, dan juga manfaat dalam penggunaannya. Kedua alat ini juga memiliki

kelebihan dan kekurangan, contohnya dari segi biaya, spektrofotometer lebih

mahal dibandingkan dengan alat glukometer yang cenderung lebih murah. Tujuan

penelitian ini untuk menganalisis adanya perbandingan hasil pemeriksaan glukosa

darah menggunakan alat spektrofotometer dan glukometer. Desain penelitian yang

digunakan yaitu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional menggunakan 25 sampel yang dimana untuk pemeriksaan glukosa darah

menggunakan alat spektrofotometer digunakan sampel darah vena berupa serum

sedangkan pemeriksaan glukosa darah menggunakan alat glukometer digunakan

sampel darah kapiler berupa whole blood dan dilakukan pengulangan sebanyak

dua kali (duplo) pada masing-masing alat. Data dianalisis dengan menggunakan

Uji Kolmogorov Smirnov setelah itu dilanjutkan dengan Independent sample t-

test Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan

antara pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat spektrofotometer dan

glukometer dengan nilai P-value = 0,000 (< dari nilai alpha 0,05).

Kata kunci : Diabetes Melitus, Kadar Glukosa Darah, Alat Spektrofotometer, Alat

Glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 5: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

COMPARISON OF BLOOD GLUCOSE LEVELS USING

SPEKTROPHOTOMETER AND GLUCOMETERS

Andi Firgiansyah1, Stalis Norma Ethica

2, Tulus Ariyadi

3

1. Medical Laboratory Study Programme of Health and Nursing Faculty

Muhammadiyah University of Semarang.

2. Chemistry Laboratory at Health and Nursing Faculty Muhammadiyah

University of Semarang.

3. Clinical Patology Laboratory at Health and Nursing Faculty

Muhammadiyah University of Semarang.

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders with common

symptoms of hyperglycemia. Blood glucose tests may use two tools that

glucometers (Point of Care Test) and Spectrophotometer. Though both are used

for blood glucose tests, but both of these tools have some differences when the

review of the working principles, the sample used, and also benefits in its use.

Both of these tools also have advantages and disadvantages, for example in terms

of cost, spectrophotometers more expensive than the tool glucometers are likely to

be cheaper. The purpose of this study to analyze their comparative blood glucose

test results using a spectrophotometer and glucometers. The design study is an

analytic observational study with cross sectional study using 25 samples where for

blood glucose tests using a spectrophotometer was used a sample of venous blood

in the form of serum while blood glucose tests using a glucometer used capillary

blood sample such as whole blood and be repeated twice (duplo) on each

appliance. Data were analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test after that

followed by Independent sample t-test results indicate there is a very significant

difference between the examination of blood glucose levels using a

spectrophotometer and glucometers with P-value = 0.000 (<than the alpha value

of 0.05 ).

Keywords : Diabetes Mellitus, Blood Glucose Levels, Spektrophotometer,

Glucometers

http://lib.unimus.ac.id

Page 6: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 7: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

limpahan rahmat dan hidayah-NYA, sholawat dan salam kepada junjungan kita

baginda Rosulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat-nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH MENGGUNAKAN ALAT

SPEKTROFOTOMETER DAN ALAT GLUKOMETER dengan baik.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Diploma IV Analis Kesehatan di Universitas Muhammadiyah

Semarang 2016.

Penulis menyadari bahwa terselesainya penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun

materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. DR. Stalis Norma Ethica M.Si selaku pembimbing kesatu

2. Tulus Ariyadi, SKM, M.Si selaku pembimbing kedua

3. Dra. Sri Sinto Dewi, M.Si. Med selaku ketua Program Studi Diplma IV

Analis Kesehatan

4. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Diploma IV Analis

Kesehatan jalur khusus angkatan 2015/2016 yang telah memberikan saran

dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

http://lib.unimus.ac.id

Page 8: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini agar dapat menjadi lebih

baik dan bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, September 2016

Penyusun

Andi Firgiansyah

http://lib.unimus.ac.id

Page 9: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

DAFTAR ISI

Nomor Halaman

Halaman Judul .....................................................................................................i

Halaman Persetujuan ...........................................................................................ii

Halaman Pengesahan ..........................................................................................iii

Abstrak ...............................................................................................................iv

Surat Pernyataan Originalitas .............................................................................vi

Kata Pengantar ...................................................................................................vii

Daftar Isi..............................................................................................................ix

Daftar Tabel .......................................................................................................xi

Daftar Gambar ....................................................................................................xii

Daftar Lampiran .................................................................................................xiii

BAB I, PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

1.5. Orisinalitas Penelitian ......................................................................... 5

BAB II, TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis ................................................................................. 6

2.1.1. Definisi Glukosa ....................................................................... 6

2.1.2. Definisi Glukosa Darah ............................................................ 7

2.1.3. Metabolisme Glukosa ............................................................... 8

2.1.4. Manfaat Glukosa ...................................................................... 9

2.1.4.1. Sumber Energi .............................................................. 9

2.1.4.2. Analit Dalam Tes Darah............................................... 10

2.1.5. Penetapan Kadar Glukosa ......................................................... 11

2.1.6. Metode Penetapan Kadar Glukosa ........................................... 11

2.1.7. Spektrofotometer ...................................................................... 13

2.1.8. Glukometer ............................................................................... 15

2.1.9. Diabetes Melitus ....................................................................... 20

2.1.9.1. Definisi Diabetes Melitus ............................................. 20

2.1.9.2. Gambaran Klinis .......................................................... 21

2.1.9.3. Faktor Resiko ............................................................... 21

2.2. Kerangka Teori ................................................................................... 23

2.3. Kerangka Konsep................................................................................ 24

2.4. Hipotesis ............................................................................................. 24

BAB III, METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ................................................................................... 25

3.2. Desain Penelitian ................................................................................ 25

3.3.Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 26

3.4. Populasi dan Sampel ........................................................................... 26

3.4.1. Populasi .................................................................................... 26

3.4.2. Sampel ...................................................................................... 26

3.5. Metode Sampling ................................................................................ 26

http://lib.unimus.ac.id

Page 10: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

3.6. Variabel Penelitian.............................................................................. 26

3.7. Definisi Operasional ........................................................................... 27

3.8. Pengumpulan Data .............................................................................. 27

3.9. Alat dan Bahan ................................................................................... 27

3.9.1. Alat ........................................................................................... 27

3.9.2. Bahan ........................................................................................ 27

3.10. Prosedur Penelitian ........................................................................... 27

3.10.1. Pengambilan Darah Vena ....................................................... 27

3.10.2. Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Spektrofotometer. ....... 28

3.10.3. Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Glukometer ................. 30

3.11. Desain Penelitian .............................................................................. 31

3.12. Analisis Data ..................................................................................... 32

BAB IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian .................................................................................. 36

4.1.1. Deskripsi Kadar Glukosa Darah Menggunakan

Alat Glukometer ...................................................................... 37

4.1.2. Deskripsi Kadar Glukosa Darah Menggunakan

Alat Spektrofotometer ............................................................ 37

4.1.3. Deskripsi Kadar Glukosa Darah .............................................. 38

4.1.4. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ...................................... 40

4.1.5. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................... 40

4.2. Pembahasan ....................................................................................... 41

BAB V, KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 46

5.2. Saran ............................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

http://lib.unimus.ac.id

Page 11: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tabel 1 Hasil Penelitian Terkait ..............................................................7

2. Tabel 2 Nilai kadar rata-rata hasil pemeriksaan glukosa darah

menggunakan alat spektrofotometer dan glukometer ............................39

3. Tabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar

glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer dan

spektrofotometer ....................................................................................41

http://lib.unimus.ac.id

Page 12: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

4. Gambar 1 Struktur Dua dan Tiga Dimensi Glukosa ...............................7

5. Gambar 2 Metabolisme Karbohidrat .......................................................10

6. Gambar 3 Kerangka Teori .......................................................................24

7. Gambar 4 Kerangka Konsep ...................................................................25

8. Gambar 5 Prinsip Kerja Spektrofotometer ..............................................29

9. Gambar 6 Prisip Kerja Glukometer.........................................................30

10. Gambar 7 Desain Penelitian ....................................................................32

11. Gambar 8 Grafik Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Alat

Glukometer .............................................................................................37

12. Gambar 9 Grafik Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Alat

Spektrofotometer ....................................................................................38

13. Gambar 10 Grafik Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Alat

Glukometer dan Alat Spektrofotometer .................................................39

http://lib.unimus.ac.id

Page 13: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

14. Lampiran 1 Data primer pemeriksaan kadar glukosa darah

15. Lampiran 2 Data primer pemeriksaan kadar glukosa darah (2)

16. Lampiran 3 Tabel hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

17. Lampiran 4 Tabel hasil Group Statistis

18. Lampiran 5 Tabel hasil Independent Samples Test

19. Lampiran 6 Tabel distribusi rata-rata kadar glukosa darah menurut

pengukuran pertama dan kedua

20. Lampiran 7 Gambar penelitian

http://lib.unimus.ac.id

Page 14: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut American Diabetes Association (2011), Diabetes Mellitus (DM)

merupakan sekelompok gangguan metabolik dengan gejala umum hiperglikemia.

Penyakit ini merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau

keduanya. Beberapa proses patologis terlibat dalam terjadinya diabetes, mulai dari

perusakan sel β pada pankreas dengan konsekuensi defisiensi insulin, sampai

abnormalitas yang berujung pada resistensi insulin.

Prevalensi diabetes melitus di dunia diperkirakan akan meningkat dari 2,8%

pada tahun 2000 menjadi 4,4% pada tahun 2030. Prevalensi DM di Indonesia juga

diperkirakan akan meningkat dari 8,4% pada tahun 2000 menjadi 21,3% pada

tahun 2030 (Yunir dan Suharko, 2008).

Pemeriksaan glukosa darah dapat menggunakan dua alat yaitu Glukometer

(Point of Care Test dan Spektrofotometer. POCT merupakan serangkaian

pemeriksaan laboratorium sederhana menggunakan alat meter. Alat ini disebut

juga Badside testing, Near Patient Testing, Alternative site Testing. POCT

dirancang hanya untuk sampel darah kapiler bukan untuk sampel serum atau

plasma. Penggunaan POCT karena harga yang terjangkau dan hasil yang relatif

singkat. Alat ini hanya memerlukan sedikit sampel darah (whole blood), sehingga

digunakan darah kapiler, sedangkan alat spektrofotometer mengunakan serum

http://lib.unimus.ac.id

Page 15: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

atau plasma sehingga tidak di pengaruhi sel-sel darah seperti pada sampel whole

blood. Sedangkan bila menggunakan spektrofotometer sampel yang digunakan

serum sehingga memerlukan lebih banyak darah, dan dalam pengerjaannya

memerlukan waktu yang lama. Point of care testing pemeriksan glukosa darah

terdiri dari alat meter glukosa darah, strip tes glukosa darah total dan autoklik 3

lanset (jarum pengambil sampel). Alat meter glukosa adalah alat yang digunakan

untuk mengukur kadar glukosa darah total berdasarkan deteksi elektrokimia

dengan dilapisi enzim glucose oxidase pada strip membran. (Menkes, 2010)

Kelebihan dari alat Glukometer (POCT), yaitu mudah digunakan dapat

dilakukan oleh perawat, pasien, dan keluarga untuk monitoring pasien, volume

sampel yang dipakai lebih sedikit, bisa dilakukan bed side, alat lebih kecil

sehingga tidak perlu ruangan khusus, dan bisa dibawa / mobile. Adapun

kekurangan dari alat POCT ini presisi dan akurasi kurang baik bila dibandingkan

dengan metode rujukan (spektrofotometer), kemampuan pengukuran terbatas,

hasil dipengaruhi oleh suhu, hematokrit dan dapat terinterverensi dengan zat

tertantu, pra analitik sulit di kontrol bila yang melakukan bukan orang yang

kompeten, pemantapan mutu internal kurang diperhatikan dan sulit

terdokumentasi, hasil sulit terdokomentasi terutama bila dilakukan dirumah.

(Menkes, 2010)

Dilain pihak, spektrofotometer sering digunakan di laboratorium klinik

karena dianggap sebagai alat yang paling tepat untuk menggambarkan kadar

glukosa darah. Tak heran spektrofotometer dijadikan sebagai standar pemeriksaan

kadar glukosa darah. Pengukuran glukosa darah dengan spektrofotometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 16: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

menggunakan prinsip enzimatik yang lebih spesifik untuk glukosa, yaitu

perubahan enzimatik glukosa menjadi produk dihitung berdasarkan reaksi

perubahan warna (kolorimetri) sebagai reaksi terakhir dari serangkaian reaksi

kimia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan nilai hasil pemeriksaan

kadar glukosa darah menggunakan glukometer lebih tinggi dibandingkan dengan

spektrofotometer pada penderita diabetes mellitus di Klinik Nirlaba Bandung

dengan menggunakan sampel darah yang ditambahkan antikoagulan NaF dan

C2K2O4 dengan nilai rata-rata kadar glukosa menggunakan alat glukometer sebesar

263,03 mg/dl, yang lebih tinggi 21,76 mg/dl dari nilai rata-rata kadar glukosa

menggunakan spektrofotometer, yaitu 214,27 mg/dl dengan p<0,05. Belum

diketahui apakah terdapat perbedaan hasil antara pemeriksaan glukosa darah

menggunakan spektrofotometer dan glukometer di daerah lain, yaitu Semarang

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang yang diuraikan tersebut, rumusan

masalah penelitian adalah: Apakah terdapat perbedaan hasil antara pemeriksaan

glukosa darah menggunakan spektrofotometer dan glukometer di daerah

Semarang?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar

glukosa darah yang diukur dengan spektrofotometer dan dengan glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 17: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kadar glukosa darah dengan spektrofotometer.

2. Mengetahui kadar glukosa darah dengan glukometer.

3. Menganalisis apakah terdapat perbedaan antara hasil pengukuran

glukosa darah dengan menggunakan spektrofotometer dan glukometer.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan

Manfaat penelitian ini bagi ilmu pengetahuan adalah sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai penentuan kadar glukosa darah

1.4.2. Manfaat bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah pengetahuan dan

keahlian peneliti dalam mengaplikasikan teori dan praktek yang telah diperoleh

selama proses perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Kimia Klinik.

1.4.3. Manfaat bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah sebagai tambahan informasi

tentang perbedaan pemeriksaan glukosa darah menggunakan spektrofotometer

glukometer.

http://lib.unimus.ac.id

Page 18: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

1.5. Orisinalitas Penelitian

Nama

Peneliti

dan Tahun

Judul Skripsi Hasil

Fenny

Mariady,

Christine

Sugiarto,

Lisawati

Sadeli,

2013

“Perbandingan Hasil Pemeriksaan

Kadar Glukosa Darah Sewaktu

Menggunakan Glukometer dan

Spektrofotometer Pada Penderita

Diabetes Melitus Di Klinik Nirlaba

Bandung”

Hasil Rerata kadar glukosa

darah sewaktu menggunakan

glukometer (236,03 mg/dl)

Lebih tinggi 21,76 mg/dl

daripada rerata kadar glukosa

darah sewaktu menggunakan

spektrofotometer (214,27

mg/dl) dengan p<0,05.

1.1.Tabel Hasil Penelitian Terkait

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada

sampel penelitian yang menggunakan sampel darah mahasiswa. Selain itu pada

sampel darah vena tidak digunakan antikoagulan karna yang diperiksa yaitu serum

darah sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan antikoagulan NaF dan

C2K2O4.

http://lib.unimus.ac.id

Page 19: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan Teoritis

2.1.1.Definisi Glukosa

Glukosa adalah karbohidrat terpenting; kebanyakan karbohidrat

terdapat dalam makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa, dan

gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah prekursor untuk

sintesis semua karbohidrat lain di tubuh, termasuk glikogen untuk

penyimpanan; ribosa dan deoksiribosa dalam asam nukleat; galaktosa dalam

laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebagai kombinasi dengan protein dalam

glikoprotein dan proteoglikan (Murray et al, 2006). Struktur molekul glukosa

ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur dua dan tiga dimensi glukosa

Sumber : www.ilmukimia.org

http://lib.unimus.ac.id

Page 20: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

2.1.2. Definisi Glukosa Darah

Glukosa adalah satu-satunya nutrisi yang dalam keadaan normal dapat

digunakan oleh otak, retina, dan epitel germinal dari gonad. Kadar glukosa darah

harus dijaga dalam konsentrasi yang cukup untuk menyediakan nutrisi bagi organ-

organ tubuh. Namun sebaliknya, konsentrasi glukosa darah yang terlalu tinggi

juga dapat memberikan dampak negatif seperti diuresis osmotik dan dehidrasi

pada sel. Oleh karena itu, glukosa darah perlu dijaga dalam konsentrasi yang

konstan (Guyton dan Hall, 2006).

Glukosa darah merupakan gula sederhana dalam makanan biasanya

dalam bentuk disakarida, atau terikat molekul lain. Konsentrasi glukosa dalam

vena orang yang tidak menderita diabetes umumnya antara 75-115 ml/dl. (Kosasih,

2008).

Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa

di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan

ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas 70-150

mg/dl sepanjang hari. Tingkatan ini akan naik setelah makan dan biasanya berada

pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Henrikson et al, 2009).

Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen.

Faktor endogen disebut juga humoral factor di antaranya hormon insulin,

glukagon, kortisol, sistem reseptor pada otot dan sel hati. Faktor eksogen antara

lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas fisik yang

dilakukan (Subari, 2008).

http://lib.unimus.ac.id

Page 21: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

2.1.3. Metabolisme Glukosa

Metabolisme glukosa sebagian besar menghasilkan energi bagi tubuh.

Glukosa yang berupa disakarida, dalam proses pencernaan di mukosa usus halus

akan diuraikan menjadi monosakarida oleh enzim disakaridase, enzim–enzim

maltose, sukrose, laktase yang bersifat spesifik untuk satu jenis disakarida. Dalam

bentuk monosakarida, gula akan diserap oleh usus halus (Sacher, 2004)

Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat melalui jalur glikolisis, yang

dapat terjadi secara anaerob, dengan produk akhir yaitu laktat. Jaringan aerobic

metabolisme piruvat menjadi asetil-KoA, yang dapat memasuki siklus asam sitrat

untuk oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O, berhubungan dengan

pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif (Murray et al, 2006).

Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat melalui jalur glikolisis, yang

dapat terjadi secara anaerob, dengan produk akhir yaitu laktat. Jaringan aerobik

metabolisme piruvat menjadi asetil-KoA, yang dapat memasuki siklus asam sitrat

untuk dioksidasi dengan sempurna menjadi CO2 dan H2O, berhubungan dengan

pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif (Murray et al., 2006).

Glukosa dan metabolitnya juga berperan dalam beberapa proses lain,

seperti konversi menjadi polimer glikogen dalam otot rangka dan hepar, jalur

pentosa fosfat yang merupakan jalur alternaltif dalam glikolisis untuk biosintesis

molekul pereduksi (NADPH) dan sumber ribosa bagi sintesis asam nukleat , triosa

fosfat membentuk gugus gliserol dari triasilgliserol, serta piruvat dan zat-zat

antara dalam siklus asam sitrat yang menyediakan kerangka karbon untuk sintesis

http://lib.unimus.ac.id

Page 22: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

asam amino dan asetil-KoA sebagai prekursor asam lemak dan kolesterol (Murray

et al., 2006).

Gambar 2. Gambaran metabolisme karbohidrat;

jalur-jalur utama dan produk akhir

(Murray et al., 2006)

2.1.4. Manfaat Glukosa

2.1.4.1. Sumber Energi

Glukosa merupakan suatu bahan bakar pada sebagian besar

makhluk hidup. Penggunaan glukosa antara lain adalah sebagai respirasi aerobik,

respirasi anaerobik, atau fermentasi. Glukosa adalah bahan bakar utama manusia.

http://lib.unimus.ac.id

Page 23: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Melalui respirasi aerob, dalam satu gram glukosa mengandung sekitar 3,75 kkal

(16 kilo Joule) energi. Pemecahan karbohidrat menghasilkan monosakarida dan

disakarida, dengan hasil yang paling banyak adalah glukosa.melalui glikolisis dan

siklus asam sitrat, glukosa dioksidasi membentuk CO2 dan air, menghasilkan

sumber energi dalam bentuk ATP. Glukosa merupakan sumber energi utama

untuk otak. Kadar glukosa yang rendah akan mengakibatkan efek

tertentu.

2.1.4.2. Analit dalam tes darah

Glukosa merupakan analit yang diukur pada sampel darah.Darah manusia

normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap yaitu antara 70-

100 mg tiap 100 mL darah. Glukosa dalam darah dapat bertambah

setelah memakan makanan berkarbohidrat. Namun 2 jam setelah itu, jumlah

glukosa akan kembali pada keadaan semula. Pada penderita diabetes mellitus atau

kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 mL darah.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran

pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel

otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai

glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali

menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak

simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara

langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang

http://lib.unimus.ac.id

Page 24: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang

mengkonversinya menjadi glukosa

2.1.5. Penetapan Kadar Glukosa

a. Glukosa darah sewaktu, merupakan pemeriksaan dimana sampel diambil

saat pemeriksaan akan segera dilakukan. (Widman, 1989)

b. Glukosa darah puasa, tes ini bermakna untuk diagnosa Diabetes Melitus

karena kenyataannya ¾ pasien yang sedang berpuasa memiliki kadar

glukosa normal.Sehingga, jika kadar glukosa puasa tetap tinggi maka

cukup menunjang diagnose Diabetes Melitus.

c. Glukosa darah toleransi tes, pemeriksaan glukosa toleransi dilakukan

untuk penentuan diagnosa jika masih diragukan. Pemeriksaan dilakukan

berbeda-beda tergantung beban glukosa yang diberikan. Pengambilan

darah dilakukan tiap jam setelah pemberian glukosa.

2.1.6. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

a. Metode Asatoor dan King

Penentuan ini menggunakan glukosa yang dapat mereduksi. Darah

dimasukkan dalam larutan natrium sulfat-Cu sulfat isotonik agar glukosa

tidak mudah mengalami glikolisis. Disini diadakan penambahan CuSO4

kedalam larutan natrium sulfat-CuSO4 isotonik. Metode ini dapat

digunakan untuk kadar glukosa darah sampai darah sampai 300 mg/100

ml, darah yang berada dalam larutan natrium sulfat-CuSO4 isotonik dapat

tahan selama 72 jam.

http://lib.unimus.ac.id

Page 25: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

b. Metode Folin-Wu

Glukosa akan mereduksi ion kupri menjadi senyawa kupro yang tidak

larut, penambahan pereaksi asam fosfomolibdat senyawa kupro akan larut

dan mereduksi ion fosfomolibdat yang berwarna biru. Warna biru yang

terjadi dibaca dengan spektrofotometer. Dengan metode ini kadar glukosa

puasa darah vena adalah 90-120 mg/100 ml darah.

c. Metode Nelson-Somogyi

Deproteinisasi dilakukan dengan larutan Zn hidroksida barium sulfat.

Filtrasi yang diperoleh boleh dikatakan tidak mengandung senyawa

mereduksi lain kecuali glukosa. Filtrat dipanaskan bersama reagen Cu

alkali kemudian direaksikan dengan reagen arseno molibdat, dan warna

yang terjadi dibaca dengan spektrofotometrik.

d. Ferisianida Spektrofotometrik

Glukosa dioksidasi oleh larutan kalium ferisianida alkali. Larutan

ferisianida ini berubah menjadi ferosianida yang kemudian diperlukan

lebih lanjut sehingga menjadi senyawa berwarna.

e. Metode Glukosa Oksidase

Glukosa oleh pengaruh enzim glukosa oksidase akan menjadi asam

glukonat dan reaksi terbentuk juga hidrogen peroksida. Adanya aseptor

oksigen hidrogen peroksida diubah menjadi air dan oksigen oleh enzim

peroksidase. Aseptor oksigen ini kemudian diubah menjadi senyawa yang

berwarna yang intensitasnya dapat dibaca dengan spektrofotometer.

http://lib.unimus.ac.id

Page 26: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

f. Metode Titriometri

Dasar untuk penentuan ini sama seperti metode yang lain, hanya setelah

reaksi reduksi berlangsung ditambahkan kalium iodide dan asam.

Kemudian banyaknya iodium yang ada ditentukan dengan menitrasinya

menggunakan natrium tiosulfat.

g. Metode Hagedorn dan Jensen

Pengendapan protein darah dengan n hidroksid pada suhu 100 ,

glukosa dalam filrat dioksidase oleh larutan kalium ferisianida alkali yang

dibufer pada pH 11,5 yang diberi berlebihan. Dalam reaksi ini terjadi

kalium ferosianida, yang akan diikat oleh Zn sulfat. Kelebihan kalium

ferisianida dititrasi secara iodimetrik. Dari banyaknya ferisianida yang

digunakan untuk mengoksidkan glukosa, dapat diketahui banyaknya

glukosa yang ada. Banyaknya ferisianida dapat diketahui dari banyaknya

natrium tiosulfat yang dalam titrasi iodimetrik ini.

h. Metode O-Toluidine

Glukosa bereaksi dengan o-toluidine dalam acetic acid panas dan

menghasilkan senyawa berwarna hijau yang dapat ditentukan secara

fotometris.

2.1.7. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi

dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu

obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan

diserap dan sisanya akan dilewatkan. Alat ini memiliki prinsip kerja hasil

http://lib.unimus.ac.id

Page 27: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat

yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu.

Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan

atau diabsorbsikan. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang

dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih. Pada fotometer terdapat

filter dari berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang

gelombang tertentu.

Spektrofotometer merupakan suatu alat/ instrumen yang dilengkapi

dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra-

violet) atau pun cahaya nampak (visible). Spektrofotometer mampu

membaca/mengukur kepekatan warna dari sampel tertentu dengan panjang

gelombang tertentu pula. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi

beberapa molekul seperti DNA/ RNA (UV light, 260 nm), protein (UV, 280 nm),

kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis light, 600 nm), dan lain-lain. Sinar UV

digunakan untuk mengukur bahan (larutan) yang terbaca dengan panjang

gelombang di bawah 400 nano meter (nm). Sedangkan visible light bisa

digunakan untuk mengukur bahan dengan panjang gelombang 400-700 nm.

Penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu

penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan, penyerapan oleh

transisi elektron d dan f dari molekul kompleks, dan penyerapan oleh perpindahan

muatan.

Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single

beam dan spektrofotometer double-beam. Pada single-beam, cahaya hanya

http://lib.unimus.ac.id

Page 28: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari

larutan yang dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer

double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang

diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Suatu spektrofotometer tersusun

dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi

untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan

absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

Selain itu spektrofotometer juga dikenal dalam pengukuran intensitas

cahaya atau penyerapan cahaya pada daerah panjang gelombang yang sempit,

yang disebut amperemonocromatic, yang dapat diperoleh dengan menggunakan

monokromator. Monokromator merupakan suatu alat khusus untuk

menyingkirkan atau membuang bagian-bagian dari cahaya yang tidak diperlukan

dalam sistem pemeriksaan. Dengan spektrofotometer maka senyawa-senyawa

organik maupun anorganik dapat diidentifikasi.

Di laboratorium ataupun klinik pada umumnya spektrofotometer

digunakan untuk memeriksa parameter kadar kimia dalam darah antara lain

kolesterol, gula darah, asam urat, trigliseride, sgot, sgpt, albumin, bilirubin,

amylase dan lain-lain.

2.1.8. Glukometer (POCT)

Glukometer yang menggunakan prinsip Point of Care Testing (POCT)

atau disebut juga Bedside Test didefinisikan sebagai pemeriksaan laboratorium

yang dilakukan pada pasien di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan

maupun pasien rawat inap. Menurut kriteria dari CLIA (Clinical Laboratory

http://lib.unimus.ac.id

Page 29: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Improvement Amendement). POCT pada umumnya dibagi menjadi 2 kategori

berdasarkan kompleksitasnya yaitu “waive” dan “non-waive”. Yang dimaksud

dengan waive test adalah pemeriksaan non kritis yang disetujui oleh FDA untuk

penggunaan di rumah, menggunakan metode yang sederhana dan cukup akurat

serta tidak beresiko untuk membahayakan pasien bila hasil pemeriksaan tidak

tepat. Sedangkan non-waive test adalah pemeriksaan yang cukup kompleks di

mana pemeriksaan yang dilakukan membutuhkan pengetahuan minimal teknologi

dan pelatihan untuk menghasilkan pemeriksaan yang akurat, langkah-langkah

pengoperasian secara otomatis dapat dengan mudah dikontrol dan membutuhkan

interpretasi minimal. Nama lain PO T adalah “near patient testing”, “patient self

testing”, “rapid testing”, atau “bedsite testing”.

Pemeriksaan yang seringkali menggunakan metode POCT adalah

pemeriksaan kadar gula darah, HbA1c, gas darah, kadar elektrolit, marker jantung,

marker sepsis, urine dipstik, koagulasi (PT/ INR), hemoglobin darah, tes

kehamilan dan ovulasi. Keuntungan penggunaan POCT yang utama adalah

kecepatan. POCT sudah banyak digunakan di rumah rumah. Sekitar 70 % POCT

digunakan di rumah sakit, ruang praktek dokter, dan lokasi lain-lain, dan angka

penggunaan POCT ini diperkirakan tumbuh sekitar 15,5 % per tahun, terutama

untuk penggunaan di rumah.

Dengan semakin canggihnya peralatan POCT, telah banyak pihak yang

mencoba menggunakan fasilitas ini tanpa pemahaman teknis penggunaannya.

Padahal, penggunaan alat-alat laboratorium, termasuk POCT, tanpa pengetahuan

http://lib.unimus.ac.id

Page 30: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

yang adekuat akan menyebabkan kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya

membahayakan nyawa pasien (Widagdho, 2013).

Gagasan yang melatarbelakangi adanya POCT adalah untuk

mempermudah dan mempercepat pemeriksaan laboratorium pasien sehingga hasil

yang didapat akan memberikan pengambilan keputusan klinis secara cepat oleh

dokter. Pada saat ini terdapat beberapa POCT antara lain pemeriksaan gula darah,

analisis gas darah dan elektrolit, pemeriksaan koagulasi rapid (Prothombin

Time/INR), Rapid Cardiac Marker, skrining narkoba, pemeriksaan urine metode

carik celup, tes kehamilan, analisa darah samar pada feses, pemeriksaan

hemoglobin, pemeriksaan asam urat, serta pemeriksaan kolesterol total

(Widagdho, 2013).

Instrumen POCT didesain portable (mudah di bawa kemana-mana) serta

mudah dioperasikan.Tujuannya adalah untuk mempermudah pengambilan sampel

(karena hanya membutuhkan sampel yang sedikit) dan memperoleh hasil pada

periode waktu yang sangat cepat atau dekat dengan lokasi sehingga perencanaan

pengobatan dapat dilakukan sesuai kebutuhan sebelum pasien pergi. Lebih murah,

lebih cepat, lebih kecil dan lebih "pintar" itulah sifat yang ditempelkan pada alat

POCT sehingga penggunaannya meningkat dan menyebabkan cost effective untuk

beberapa penyakit salah satunya adalah gula darah.

POCT bukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional,

melainkan layanan tambahan untuk sebuah laboratorium klinik. Dalam operasinya,

layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, namun pertanggungjawaban dan

operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari laboratorium klinik.

http://lib.unimus.ac.id

Page 31: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Hal ini selain untuk tetap menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk

menjamin bahwa hasil yang didapat tetap tercatat dalam sistem informasi

laboratorium (SIL), karena alat-alat POCT saat ini umumnya belum terkoneksi

langsung dengan SIL. Kalibrasi dan kontrol terhadap alat yang digunakan

dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan prosedur yang telah ditetapkan

dan dibandingkan dengan hasil dari peralatan standar yang ada di laboratorium

klinik (Widagdho, 2013).

Pemeriksan gula darah total menggunakan POCT, terdiri dari alat meter

gula darah total, strip test gula darah total dan autoclick lanset (jarum pengambil

sampel). Alat glukometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar gula

darah total berdasarkan deteksi elektrokimia dengan dilapisi enzim glukosa

oksidase pada strip membran. (Menkes, 2010).

Ada beberapa teknologi yang digunakan untuk mengukur kadar kimia

darah dalam sebuah alat POCT. Dua teknologi yang sering digunakan yaitu

amperometric detection dan reflectance. Amperometric detection adalah metode

deteksi menggunakan pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi

elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada strip, akan terjadi reaksi antara bahan

kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di dalam strip. Reaksi ini

akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia

yang ada dalam darah. Sementara itu, Reflectance (pemantulan) didefinisikan

sebagai rasio antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh

sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan

tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT dengan membaca

http://lib.unimus.ac.id

Page 32: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan

kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah test strip. Reagen yang ada

pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang

berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel.

Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip

(Widagdho, 2013).

http://lib.unimus.ac.id

Page 33: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

2.1.9. Diabetes Melitus

2.1.9.1. Definisi

Diabetes Mellitus (DM) (berasal dari kata Yunani διαβαίνειν, diabaínein,

yang memiliki arti "tembus" atau "pancuran air", dan kata Latin mellitus, yang

berarti "rasa manis") yang dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang

ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah yang terus-menerus

dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglisemia kronik disertai

berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan

berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi

(istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal dalam

tubuh) pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok gangguan metabolik

dengan gejala umum hiperglikemia.Terdapat beberapa tipe diabetes yang

merupakan akibat dari interaksi kompleks antara faktor genetik dan faktor

lingkungan. (Fauci et al, 2008). Beberapa proses patologis terlibat dalam

terjadinya diabetes, mulai dari perusakan sel β pada pankreas dengan konsekuensi

defisiensi insulin, sampai abnormalitas yang berujung pada resistensi insulin

(American Diabetes Association, 2011).

Diabetes sendiri bukanlah penyakit tunggal dan berdiri sendiri,

melainkan banyak. Hubungannya adalah antara penyakit-penyakit yang akan

ditimbulkan karena adanya ketidaksempurnaan dari sistem glukosa-insulin dalam

http://lib.unimus.ac.id

Page 34: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

tubuh. Apabila tidak dirawat, diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit

kronis lainnya seperti penyakit hati, kebutaan dan kerusakan lainnya.

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit dan

gangguan metabolisme kronik dengan multi etiologi yang ditandainya dengan

tingginya kadargula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,

lipid, protein sebagai akibat insufiensi insulin. Insufiensi fungsi insulin dapat

disebabkan oleh gangguan atau difisiensi produk insulin oleh sel-sel beta

langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel

tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

2.1.9.2. Gambaran Klinis

Menurut Waspadji (2005) gambaran klinis dari DM meliputi triple P

(poliurin, polidipsi, polifagia), kelainan kulit (gatal, bisul), kelainan gienkologis

(keputihan bagi wanita), kesemutan, rasa baal, kelemahan tubuh, luka atau bisul

yang tidak sembuh – sembuh, serta infeksi saluran kemih. Gejala akut pada

permulaan menunjukkan tanda yaitu polifagina (bayak makan), polidipsia (bayak

minum), dan poliurea (banyak kencing), dalam fase ini penderita menunjukkan

berat badan yang terus naik karena jumlah insulin masih mencukupi.

2.1.9.3. Faktor Resiko

Faktor resiko ialah faktor yang dapat menyebabkan kejadian DM.

Diabetes mellitus semakin bertambah prevalensinya dari tahun ke tahun, secara

garis besar factor yang menyebabkan peningkatan ada tiga macam. Antara lain,

faktor demografi yaitu jumlah penduduk yang terus meningkat,usia di atas 40

tahun yang meningkat , urbanisasi yang meningkat dan berpengaruh pada gaya

http://lib.unimus.ac.id

Page 35: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

hidup, faktor gaya hidup gaya hidup masarakat yang cendrung kebarat-baratan,

dan berkurangnya penyakit infeksi. Secara fisiologis faktor penyebab diabetes

mellitus antara lain, umur, obesitas, genetik, riwayat melahirkan > 4kg bayi, dan

riwayat DM pada saat kehamilan (Atmojo, 2002).

http://lib.unimus.ac.id

Page 36: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

2.2. Kerangka Teori

Life Style (Gaya Hidup)

Manusia

Kadar Gula dalam Darah

Pemeriksaan Glukosa Darah

Spektrofotometer Glukometer

Hasil

(apakah terdapat perbedaan hasil yang bermakna atau tidak)

http://lib.unimus.ac.id

Page 37: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

2.3. Kerangka Konsep

2.4. Hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan kadar

glukosa dengan menggunakan alat spektrofotometer dan alat glukometer.

H1 : terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan glukosa

dengan menggunakan alat spektrofotometer dan alat glukometer.

Pemeriksaan dengan Alat

Spektrofotometer dan

Alat Glukometer

Kadar Glukosa Darah

http://lib.unimus.ac.id

Page 38: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

analitik

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional, yaitu untuk mencari

perbedaan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang analisisnya untuk

menentukan ada tidaknya perbedaan antar variabel, sehingga perlu disusun

hipotesisnya. Pendekatan cross sectional adalah jenis pendekatan penelitian yang

menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan

variabel dependen hanya sekali waktu pada saat yang bersamaan (point time

approach), artinya tiap subyek penelitian hanya di observasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat

pemeriksaan (Nursalam, 2003).

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Patologi

Klinik Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan Agustus 2016.

http://lib.unimus.ac.id

Page 39: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa periode 2015-2016

DIV Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang kelas B

3.4.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa periode 2015-2016 DIV

Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang kelas B dengan besaran sampel

sebanyak 25 dan dilakukan pengulangan secara duplo baik dengan alat

spektrofotometer dan glukometer.

3.5. Metode Sampling

Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode

Accidental Sampling.

3.6. Variabel Penelitian

Variabel Bebas pada penelitian ini: Penggunaan spektrofotometer dan

glukometer.

Variabel Terikat pada penelitian ini :Hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah.

http://lib.unimus.ac.id

Page 40: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

3.7. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala

Kadar Glukosa

Darah

Jumlah kandungan glukosa dalam plasma atau

serum darah yang dinyatakan dalam satuan

mg/dl

Nominal

Spektrofotometer Alat yang dipakai untuk mengukur absorbansi

dengan cara melewatkan cahaya dengan

panjang gelombang tertentu.

Nominal

Glukometer (POCT) Alat untuk mengukur kadar glukosa darah

dinyatakan dalam satuan mg/dl

Nominal

Diabetes Melitus Suatu penyakit yang terjadi akibat kelebihan

kadar gula dimana kadar gulanya ≥ 140 mg/dl

Nominal

3.8. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah yang

dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Muhammadiyah Semarang.

3.9. Alat dan Bahan

3.9.1. Alat

Alat yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa darah yaitu spoit 3

ml, tourniquet, kapas alkohol, tabung, spektrofotometer, glukometer, sentrifus,

dan strip glukosa.

3.9.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa darah yaitu

darah vena berupa serum, darah kapiler, alkohol 70%, reagen glukosa, dan

aquadest.

3.10. Prosedur Penelitian

3.10.1. Pengambilan Darah Vena

Terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan setelah itu

dipilih bagian arteri radialis pada lengan kemudian dipasang tali pembendung

http://lib.unimus.ac.id

Page 41: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

(tourniquet), dilakukan palpasi (perabaan) dengan jari telunjuk untuk memastikan

letak arteri, lakukan desinfeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk dengan kapas

alkohol 70%, dibiarkan sampai kering. Ditekan bagian yang akan ditusuk dengan

dua jari tangan lalu ditusukkan jarum di samping bawah jari telunjuk dengan

posisi jarum agak miring. Jika tusukkan berhasil, darah akan terlihat memasuki

spuit dan mendorong torak ke atas kemudian tali pembendung dilepaskan. Setelah

tercapai volume darah yang diinginkan, dilepaskan atau ditarik jarum dan segera

diletakkan kapas pada tempat tusukkan lalu tekan kapas kuat-kuat selama kurang

lebih 2 menit. Setelah itu dipasang plester pada daerah tusukkan.

3.10.2. Pemeriksaan Glukosa Darah dengan Spektrofotometer

Sampel: Serum Darah

Prinsip: Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang

bersifat polikromatis diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada

spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan

mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-

berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel

yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat

cahaya yang diserap (diabrorpsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang

dilewatkan ini kemudian diterima oleh detektor. Detektor kemudian akan

menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh

sampel seperti yang tertera pada gambar 5. Enzim glukosa oksidase mengkatalisis

reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen

peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan

http://lib.unimus.ac.id

Page 42: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah

muda dan dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm.

Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat

dalam sampel Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat dalam

sampel secara kuantitatif (Indra, 2009).

Gambar 5. Prinsip Kerja Spektrofotometer

Sumber : www.indochinaco.com.vn

Cara Kerja:

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian darah yang telah

beku disentrifugasi untuk memisahkan serum dan plasma darah. Setelah itu

disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label yaitu (blanko, standar, dan

sampel) dan ke dalam ketiga buah tabung tersebut diisi reagen kerja sebanyak

1000 µl, kemudian ke dalam tabung standar ditambahkan 10 µl reagen standar,

dan ke dalam tabung sampel ditambahkan juga sampel sebanyak 10 µl.Setelah itu

sampel dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 20-2 dan

http://lib.unimus.ac.id

Page 43: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm, f = 100 dan

hasilnya dicatat.

3.10.3. Pemeriksaan Glukosa Darah dengan Glukometer

Sampel: Darah Kapiler

Prinsip: Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakkan pada

alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip, katalisator glukosa akan

mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat

strip setara dengan konsentrasi glukosa dalam darah seperti tertera pada gambar 6.

Gambar 6. Prinsip Kerja Glukometer

Sumber : www.mltunite.blogspot.co.id

Cara Kerja:

Terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, strip

glukosa dimasukkan ke glukometer kemudian darah diteteskan pada zona sampel

dengan cara perlahan sampai terdengar bunyi klik setelah itu hasil akan muncul

http://lib.unimus.ac.id

Page 44: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

pada layar dalam waktu 5 detik, hasil yang muncul kemudian dicatat dan strip

dilepaskan dari alat. Hasil dibaca dengan satuan mg/dl. Secara otomatis layar akan

menunjukkan kode dan tanda tetesan darah.

3.11. Desain Penelitian

Desain penelitian ini digambarkan secara skematis pada diagram berikut:

Pengambilan Sampel Darah Vena dan Kapiler

Darah Vena dibekukan dan disentrifuge Darah Kapiler

Serum diambil

Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Whole Blood

Spektrofotometer Glukometer

Hasil Pemeriksaan

Analisis Data Statistik

Pembahasan dan Kesimpulan

http://lib.unimus.ac.id

Page 45: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

3.12. Analisis Data

Analisis data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh

data atau ringkasan berdasarkan suatu kelompok data yang belum diolah. Data

yang telah dikumpulkan kemudian diproses dan dianalisis.

Data disajikan dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut :

TABEL 2. Rata-rata hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat

spektrofotometer dan glukometer

No

Sampel

Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

Alat Spektrofotometer (mg/dl) Alat Glukometer (mg/dl)

Data hasil pemeriksaan kadar glukosa darah meggunakan alat

spektrofotometer dan glukometer dianalisis dengan menggunakan uji independent

samples t-test dengan server komputer SPSS 16,0.

Uji Beda 2 Mean atau Independent Samples t-test bertujuan untuk

mengetahui perbedaan rata-rata (mean) antara dua kelompok data yang

independen.

Dengan syarat :

1. Distribusi normal

2. Kedua kelompok data independen

3. Jenis variabel numerik dan katagorik (dua kelompok)

http://lib.unimus.ac.id

Page 46: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Prinsip pengujian dua mean adalah melihat perbedaan variasi kedua

kelompok data. Oleh karena itu dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah

varaian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak. Bentuk varian kedua

kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan

membedakan rumus pengujiannya.

.a. Uji untuk varians sama

Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T. Uji

Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi diketahui dan jumlah sampel

besar (lebih dari 30) . Apabila kedua syarat tidak terpenuhi maka dilakukan uji

T. Pada umumnya nilai standar deviasi populasi sulit diketahui sehingga uji

beda dua mean biasanya menggunakan uji T (T-Test) Untuk varians sama

bentuk ujinya sebagai berikut :

1 2

1 2

1 1

X XT

Spn n

2 2

1 1 2 12

1 2

1 1

2

n S n SSp

n n

df = n1 + n2 - 2

dimana :

n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2

S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2

http://lib.unimus.ac.id

Page 47: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

a. Uji untuk varians berbeda

1 2

2 2

1 2

1 2

X XT

S S

n n

22 2

1 2

1 2

2 22 2

1 2

1 2

1 21 1

S S

n ndf

S Sn n

n n

b. Uji Homogenitas Varians

Tujuan dari uji ini untuk mengetahui varians antara kelompok data satu apakah

sama dengan kelompok data yang kedua.

Perhitungan dengan menggunakan uji F.

F hitung = S12 / S2

2 ( dimana S1

2 adalah varian yang lebih besar)

df1 = n1 – 1 dan df2 = n2 – 1

Pada perhitungan uji F, varian yang lebih besar sebagai pembilang dan varians

lebih kecil sebagai penyebut.

Keputusan:

* Jika F hitung Ftabel (df 1, df 2, ) Ho ditolak

Kesimpulannya varian kedua populasi tidak sama/ berbeda

http://lib.unimus.ac.id

Page 48: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

* Jika F hitung < Ftabel (df 1, df 2, ) Ho diterima/gagal ditolak

Kesimpulannya varian kedua populasi sama

Kriteria independent samples t-test :

a. Jika nilai p > dari alpha 0,05 maka “H0 diterima dan H1 ditolak”, artinya tidak

ada perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa darah dengan

menggunakan spektrofotometer dan glukometer.

b. Jika nilai p < dari nilai alpha 0,05 maka “H1 ditolak dan H0 diterima”, artinya

ada perbedaan bermakna antara kadar glukosa darah dengan menggunakan

spektrofotometer dan glukometer.

http://lib.unimus.ac.id

Page 49: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 50: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar glukosa darah

dengan menggunakan alat spektrofotometer dan glukometer. Sampel dalam

penelitian ini adalah mahasiswa analis kesehatan Universitas Muhammadiyah

Semarang yang bersedia diambil darahnya untuk dilakukan pemeriksaan glukosa

darah dengan menggunakan alat spektrofotometer dan glukometer pada pembuluh

darah kapiler dan juga vena, jumlah sampel keseluruhan adalah 25 sampel dan

dilakukan pengulangan sebanyak dua kali (duplo) pada masing-masing alat baik

itu spektrofotometer dan glukometer.

Penelitian dilakukan terlebih dahulu dengan pengambilan darah kapiler

secukupnya untuk pemeriksaan kadar glukosa darah dengan alat glukometer

setelah itu dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 3 ml untuk pemeriksaan

glukosa darah dengan alat spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan pada bulan

agustus 2016 di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Muhammadiyah

Semarang terhadap 25 sampel. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan

dianalisis.

http://lib.unimus.ac.id

Page 51: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

4.1.1. Deskripsi Kadar Glukosa Darah Menggunakan Alat Glukometer

Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah dengan

menggunakan alat glukometer ditampilkan dalam grafik batang (Gambar 8)

Gambar 8, Grafik pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat

glukometer

Berdasarkan Gambar 8, dari sebanyak 25 sampel darah kapiler pada

mahasiswa yang diperiksa kadar glukosa darahnya menggunakan alat glukometer,

diperoleh nilai rata-rata sebesar 142,50 mg/dl, nilai terendah 100,35 mg/dl, dan

nilai tertinggi 174,90 mg/dl.

4.1.2. Deskripsi Kadar Glukosa Darah Menggunakan Alat Spektrofotometer

Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah dengan

menggunakan alat spektrofotometer ditampilkan pada gambar 9.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Glukometer Kadar Glukosa

(mg/dl)

No Sampel

http://lib.unimus.ac.id

Page 52: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Gambar 9, Grafik pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat

spektrofotometer

Berdasarkan Gambar 9, dari jumlah 25 sampel darah vena pada mahasiswa

yang diperiksa kadar glukosa darahnya menggunakan alat spektrofotometer,

diperoleh nilai rata-rata sebesar 90,46 mg/dl, nilai terendah 63 mg/dl, dan nilai

tertinggi 146,5 mg/dl.

4.1.3. Deskripsi Kadar Glukosa Darah

Hasil dari pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat

spektrofotometer dan glukometer ditampilkan dalam Grafik batang (Gambar 10)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Spektrofotometer Kadar Glukosa

(mg/dl)

No Sampel

http://lib.unimus.ac.id

Page 53: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Gambar 10. Grafik pemeriksaan kadar glukosa darah dengan

menggunakan alat glukometer dan spektrofotometer

Tabel 2. Nilai kadar rata-rata hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan

alat spektrofotometer dan glukometer

No Kadar Rata-rata

1.

2.

Kadar Glukosa Darah :

Glukometer

Spektrofotometer

142,50

90,46

Gambar 10 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa 25 responden yang diteliti

memiliki nilai rata-rata kadar glukosa darah yang diperiksa menggunakan alat

glukometer sebesar 142,50 mg/dl, dengan nilai terendah 100,35 mg/dl, dan nilai

tertinggi 174,90 mg/dl. Sedangkan nilai rata-rata kadar glukosa darah yang

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425

Glukometer

Spektrofotometer

Kadar Glukosa (mg/dl)

No Sampel

http://lib.unimus.ac.id

Page 54: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

diperiksa menggunakan alat spektrofotometer adalah sebesar 90,46 mg/dl, dengan

nilai terendah 63 mg/dl, dan nilai tertinggi 146,5 mg/dl.

Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada gambar 10, dapat dikatakan

bahwa dari seluruh sampel yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa

darah, hasil yang diperoleh menggunakan alat glukometer seluruhnya

menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada kadar glukosa darah yang diperiksa

menggunakan alat spektrofotometer.

4.1.4. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh taraf signifikan kadar glukosa

darah 0,359 (P-Value) > 0,05 dengan demikian data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dan dilanjutkan dengan Uji Independent t-test yang terlebih

dahulu ditentukan dengan menggunakan uji homogenitas. Hasil uji ini

menunjukkan bahwa nilai p pada uji levene (0,835), nilai ini > dari alpha (0,05),

yang berarti varian pada kedua kelompok diatas sama.

4.1.6. Uji Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah yang diukur

menggunakan alat spektrofotometer dan glukometer, dilakukan analisis data

menggunakan Independent sample t-test .Hasilnya ditunjukkan pada tabel 3.

http://lib.unimus.ac.id

Page 55: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Tabel 3. Uji Independent samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan

menggunakan alat glukometer dan spektrofotometer

Variabel Rata-rata SD SE p value N

Kadar Glukosa Darah

a. Glukometer

b. Spektrofotometer

142,50

90,46

19,70

18,47

3,94

3,69

0.00

25

25

Tabel 3 menunjukkan perbandingan nilai kadar glukosa darah dengan

jumlah sampel sebanyak 25 dengan pengulangan sebanyak dua kali (duplo) pada

masing-masing alat. Nilai rata-rata kadar glukosa darah diperiksa menggunakan

alat glukometer sebesar 142,50 mg/dl sedangkan nilai rata-rata kadar glukosa

darah yang diperiksa menggunakan alat spektrofotometer sebesar 90,46 mg/dl.

Selain itu, nilai standar deviasi yang didapatkan pada alat spektrofotometer (18,47)

lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi pada alat glukometer (19,70)

Uji statitik yang dilakukan memberikan nilai p=0,000 (< dari α = 0,0 ),

yang berarti pada α = % terdapat nilai perbedaan yang signifikan antara rata-

rata kadar glukosa darah yang diperiksa menggunakan alat spektrofotometer dan

yang diperiksa menggunakan glukometer.

4.2. Pembahasan

Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat

spektrofotometer dan glukometer berbeda. Perbedaan nilai kadar glukosa darah

yang diperiksa dengan menggunakan alat spektrofotometer dan yang diperiksa

dengan glukometer dapat disebabkan karena jenis sampel yang digunakan berbeda.

http://lib.unimus.ac.id

Page 56: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Pada pemeriksaan dengan alat spektrofotometer menggunakan darah vena,

digunakan serum darah sebagai sampelnya, sedangkan pada pemeriksaan

menggunakan alat glukometer digunakan darah kapiler (whole blood) sebagai

sampelnya. Darah vena banyak mengandung karbondioksida karena merupakan

pembuluh balik yang membawa karbondioksida dari jaringan ke paru-paru

sedangkan darah kapiler merupakan pertemuan antara pembuluh darah vena dan

arteri yang mengandung karbondioksida, oksigen, dan zat-zat kimia lain yang

terkandung di jaringan sekitarnya.

Kadar glukosa pada darah kapiler menjadi lebih tinggi daripada vena

dikarenakan pada saat pemeriksaan glukosa darah, sampel darah vena yang

digunakan adalah serum dan sampel dari darah kapiler adalah darah lengkap

(whole blood). Darah lengkap dari kapiler yang merupakan pertemuan antara

arteri dan vena yang mengandung berbagai macam molekul baik karbondioksida,

oksigen, hormone, vitamin, mineral, dan zat kimia lain yang dapat menyulitkan

dalam pemeriksaan glukosa darah sehingga menyebabkan kadar glukosa darah

menjadi tinggi. Jika menggunakan darah vena, sampel serum yang digunakan

merupakan bagian cair dari darah yang mengandung molekul-molekul kimia yang

menunjukkan metabolisme tubuh manusia.

Penelitian terdahulu (Mariady Fenny, Sugiarto Christine, Sadeli Lisawati,

2013) mengenai perbandingan pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu

menggunakan glukometer dan spektrofotometer pada penderita diabetes melitus di

Klinik Nirlaba Bandung” menunjukkan hasil yang sejalan dengan hasil yang

diperoleh dalam penelitian ini. Dalam penelitian sebelumnya diperoleh hasil rerata

http://lib.unimus.ac.id

Page 57: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

kadar glukosa darah sewaktu menggunakan glukometer (263,03 mg/dl) lebih

tinggi 21,76 mg/dl daripada rerata kadar glukosa darah sewaktu menggunakan

spektrofotometer (214,27 mg/dl) dengan nilai p<0,05.

Pemeriksaan dengan alat spektrofotometer memiliki kelebihan, yaitu :

presisi tinggi, akurasi tinggi, spesifik, relatif bebas dari gangguan (kadar

hematokrit, vitamin C, lipid, volume sampel, dan suhu). Sedangkan

kekurangannya adalah memiliki ketergantungan pada reagen, butuh sampel darah

yang banyak, pemeliharaan alat dan reagen memerlukan tempat yang khusus dan

membutuhkan biaya yang cukup mahal. Sedangkan pada cara strip memiliki

kelebihan hasil pemeriksaan dapat segera diketahui, hanya butuh sampel sedikit,

tidak membutuhkan reagen khusus, praktis dan mudah dipergunakan jadi dapat

dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh keahlian khusus. Kekurangannya adalah

akurasinya belum diketahui, dan memiliki keterbatasan yang dipengaruhi oleh

kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin C, lipid, bilirubin dan hemoglobin),

suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan untuk menegakkan diagnosa

klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar glukosa (Suryaatmadja, 2003).

Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat spektrofotometer dan

glukometer memberikan perbedaan yang signifikan dengan menggunakan uji

Independent Samples t-test dimana didapatkan nilai p = 0,000 < dari nilai alpha

5%. Perbedaan ini dapat dilihat dari nilai standar deviasi kedua alat. Untuk nilai

standar deviasi pada alat spektrofotometer lebih kecil daripada nilai standar

deviasi pada alat glukometer yang berarti pada alat spektrofotometer memberikan

penyimpangan kesalahan yang kecil dibandingkan dengan alat glukometer dan

http://lib.unimus.ac.id

Page 58: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

juga alat spektrofotometer memberikan variasi hasil yang lebih sedikit

dibandingkan dengan alat glukometer.

Kedua alat ini baik itu spektrofotometer maupun glukometer sama-sama

menggunakan metode enzimatik dalam penggunaannya, akan tetapi masing-

masing alat terdapat perbedaan bila ditinjau dari prinsip kerja dan sampel

pemeriksaannya. Spektrofotometer menggunakan prinsip kerja yaitu enzim

glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan

hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol

dan 4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan

quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer

pada panjang gelombang 546 nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan

kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel (Riyani, 2009). Sedangkan

glukometer yaitu strip test diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan pada zona

reaksi tes strip, katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam darah.

Intensitas yang terbentuk dari elektron dalam strip setara dengan konsentrasi

glukosa dalam darah.

Pada alat spektrofotometer digunakan sampel berupa serum darah dari

darah vena sedangkan pada alat glukometer digunakan sampel berupa darah

kapiler.

http://lib.unimus.ac.id

Page 59: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

a. Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat spektrofotometer dari

sampel sebanyak 25 mahasiswa dengan pengulangan sebanyak dua kali

(duplo) memberikan nilai rata-rata sebesar 90,46 mg/dl, dengan nilai

terendah 63 mg/dl, nilai tertinggi 146,5 mg/dl, dan nilai standar deviasi

18,47 mg/dl.

b. Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat glukometer dari sampel

sebanyak 25 mahasiswa dengan pengulangan sebanyak dua kali (duplo)

memberikan nilai rata-rata sebesar 142,50 mg/dl, dengan nilai terendah

100,35 mg/dl, nilai tertinggi 174,90 mg/dl, dan nilai standar deviasi 19,70

mg/dl.

c. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000, yang berarti pada

alpha 5% terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata kadar glukosa

darah yang diperiksa menggunakan alat spektrofotometer dan yang

diperiksa menggunakan alat glukometer .

5.2. Saran

Dalam pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan di

laboratoratorium, baik itu laboratorium rumah sakit maupun klinik dianjurkan

http://lib.unimus.ac.id

Page 60: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

menggunakan alat spektrofotometer dalam pemeriksaan kadar glukosa darah.

Penggunaan alat glukometer dalam pemeriksaan kadar glukosa darah

diperbolehkan hanya untuk pemantauan penyakit diabetes mellitus dan ini bisa

dilakukan dimana saja dan siapa saja bisa menggunakannya akan tetapi jika untuk

menegakkan diagnose pada pemeriksaan glukosa darah alat yang dianjurkan yaitu

alat spektrofotometer yang dimana dapat memberikan hasil yang lebih akurat.

http://lib.unimus.ac.id

Page 61: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2011. Standard of Medical Care in Diabetes

Mellitus Diabetes Care; 34: S WHO, 1999

Anthony S. Fauci, 2008. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 17th

ed. New

York: Mc Graw-Hill, 1553-1558

Arjatmo, T, 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Balai Penerbit

FKUI, Jakarta.

Aryani, R. dkk., 2009. Prosedur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Dalam : Aryani,

R. dkk. ed. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Kebutuhan Dasar

Manusia. Jakarta : C.V. Trans Info Media, 111-138.

Frances K, Widmann, 1989, Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium,

Jakarta.

Guyton A.C., Hall J.E. 2006. Insulin, glucagon, and diabetes mellitus. In :

Textbook of medical physiology. 11th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders.

p. 962, 968-9.

Henrikson J. E., & Bech-Nielsen H., 2009. Blood Glucose Levels.

http://www.netdoctor.co.uk/healthadvice/facts/diabetesbloodsugar. htm.

Diakses 2 Juni 2016

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2010-2014. Jakarta

Kosasih EN. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta :

Karisma Publising Group

Murray, R. K., Granner, D. K., Rodwell, V. W. 2009. Glukoneogenesis Dan

Kontrol Gula Darah dalam Biokimia Harper. Jakarta: EGC

Sacher RA, Mc Pherson RA. 2004. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan

laboratorium. Edisi II. Penerjemah: Brahm Pendit, Dewi Wulandari.

Jakarta: EGC

Subari, N.D. 2008. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan

Penderita Diabetes Mellitus Dalam Mengikuti Senam di Klub Senam

Diabetes Mellitus RS dr. Oen Solo Baru. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Surya Atmadja, M. 2003. Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2003.

Jakarta: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia

Tonyushkina, K., & Nichols, J. H. 2009. Glucose Meters: A Review of Technical

Challenges to Obtaining Accurate Results. Journal of Diabetes Science

and Technology, July, 3(4): 971–980

Waspadji S. Diabetes Mellitus : Mekanisme dasar dan pengelolaannya yang

rasional. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005.

Widagho, 29 Desember 2013. Point of Care Testing (POCT) - Kimia Darah.

http://www.mltunite.com/2013/12/point-of-caretesting-poct-kimia-

darah.html. Diunduh pada tanggal 18 Februari 2016.

http://lib.unimus.ac.id

Page 62: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Yunir, Em dan Soebardi, Suharko. (2008). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta Pusat: Penerbitan Departemen Penyakit Dalam Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

http://lib.unimus.ac.id

Page 63: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Lampiran 1. Data Primer Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Data awal hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat

spektrofotometer dan glukometer, sampel yang digunakan sebanyak 25 orang

mahasiswa yang diperiksa kadar glukosa darahnya menggunakan kedua alat yang

kemudian dalam pemeriksaannya dilakukan pengulanggan sebanyak 2 kali (duplo)

agar hasilnya lebih akurat jadi data yang didapatkan dari kadar glukosa dengan

alat spektrofotometer sebanyak 50 data dan glukometer juga sebanyak 50 data,

seperti yang disajikan pada tabel dibawah ini

No Glukometer 1 Glukometer 2 Spektrofotometer 1 Spektrofotometer 2

1 94.7 106 63 63

2 93.4 116.8 67 65

3 117 110.7 88 78

4 148.4 126.8 93 95

5 160.1 161.1 98 98

6 149.7 151 98 93

7 146.4 124.2 90 90

8 134.6 121.5 71 71

9 149 138.9 94 90

10 135.9 133.6 73 71

11 154.9 144.3 113 113

12 154.9 138.9 74 71

13 143.1 131.5 81 78

14 147.1 146.3 100 98

15 119.6 143.6 78 76

16 120.9 133.6 95 90

17 121.6 165.1 113 113

18 132.7 153.7 88 78

19 149.7 148.3 76 78

20 169.9 179.9 132 130

21 156.9 160.4 78 76

22 159.5 158.4 83 81

23 152.9 154.4 107 93

24 154.2 159.1 95 93

25 177.1 172.5 150 143

http://lib.unimus.ac.id

Page 64: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Lampiran 2. Data Primer Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah (2)

Setelah itu dari kedua pengulanggan pada tiap-tiap alat dicari nilai rata-

ratanya sebelum dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov, data yang didapatkan yaitu sebagai berikut :

No Glukometer Spektrofotometer

1 100.35 63

2 105.1 66

3 113.85 83

4 137.6 94

5 160.6 98

6 150.35 95.5

7 135.3 90

8 128.05 71

9 143.95 92

10 134.75 72

11 149.6 113

12 146.9 72.5

13 137.3 79.5

14 146.7 99

15 131.6 77

16 127.25 92.5

17 143.35 113

18 143.2 83

19 149 77

20 174.9 131

21 158.65 77

22 158.95 82

23 153.65 100

24 156.65 94

25 174.8 146.5

http://lib.unimus.ac.id

Page 65: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Lampiran 3. Tabel Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar glukosa

N 50

Normal Parametersa Mean 116.4780

Std. Deviation 32.37419

Most Extreme Differences Absolute .131

Positive .131

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .925

Asymp. Sig. (2-tailed) .359

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil uji KS diketahui bahwa variabel kadar glukosa darah (p=0,359)

memenuhi asumsi yaitu berdistribusi normal sebab nilai p KS > 0,05.

Lampiran 4. Tabel Hasil Group Statistics

Group Statistics

metode

pemeriksaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kadar glukosa Glucometer 25 1.4250E2 19.70508 3.94102

spektrofotometer 25 90.4600 18.47358 3.69471

Pada output diatas (Group Statistics), terlihat bahwa rata-rata kadar glukosa

pada alat glukometer yaitu 142,500 mg/dl berbeda dengan rata-rata kadar

glukosa pada alat spektrofotometer yaitu 90,460 mg/dl

http://lib.unimus.ac.id

Page 66: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Lampiran 5. Tabel Hasil Independen Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

kadar glukosa Equal variances

assumed .044 .835 9.633 48 .000 52.03600 5.40209 41.17438 62.89762

Equal variances not

assumed

9.633 47.801 .000 52.03600 5.40209 41.17321 62.89879

Sedangkan pada output Independent Samples Test, SPSS menampilkan dua uji T yaitu uji t dengan asumsi varians kedua kelompok sama (Equal Variances

Assumed) dan uji T dengan asumsi varian kedua kelompok berbeda (Equal Variances Not Assumed). Untuk memilih uji mana dipakai, dapat dilihat uji

homogenitas melalui Uji Levene. Pada tabel diatas diperoleh nilai p pada uji levene (0,835), nilai ini > dari alpha (0,05), yang berarti varian pada kedua

kelompok diatas sama.

Jadi yang dilihat sekarang pada uji T dengan varian yang sama (equal). Dari hasil diatas didapat nilai p = 0,000 (< dari alpha 0,05), sehingga dapat

disimpulkan

bahwa pada alpha 5% didapat adanya perbedaan yang signifikan rata-rata kadar glukosa darah pada alat glucometer dan spektrofotometer.

http://lib.unimus.ac.id

Page 67: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

http://lib.unimus.ac.id

Page 68: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

Lampiran 6. Tabel distribusi rata-rata kadar glukosa darah menurut pengukuran

pertama dan kedua

Variabel Rata-

rata

SD SE p value N

Kadar Glukosa Darah

c. glukometer

d. spektrofotometer

142,50

90,46

19,70508

18,47358

3,94102

3,69472

0.000

25

25

http://lib.unimus.ac.id

Page 69: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

ii

(Alat Spektrofotometer) (Alat Glukometer)

(Mikropipet, tip biru, tip kuning, tourniquet, kapas alkohol, tabung reaksi, rak

tabung, dan spuit)

http://lib.unimus.ac.id

Page 70: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

iii

(Alat Sentrifuge)

(Reagen glukosa darah)

(Tabung yang berisikan sampel darah vena yang dibekukan)

http://lib.unimus.ac.id

Page 71: PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH ...repository.unimus.ac.id/111/1/FULLTEXT.pdfTabel 3 Uji Independet Samples t-test perbandingan kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer

iv

(Tabung yang berisikan sampel serum darah)

(Tabung yang berisikan reagen yang telah dihomogenkan dengan sampel)

http://lib.unimus.ac.id