perbandingan hasil pemeriksaan kadar ... erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi...

61
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH MENGGUNAKAN METODE GLUCOSE OKSIDASE PARA AMINO PEROKSIDASE ( GOD-PAP ) DENGAN METODE STRIP DI RS. DR. R. ISMOYO KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Polikteknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan Oleh : MUH. ERWAN DEWA P00320013122 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2016

Upload: others

Post on 21-Jun-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH

MENGGUNAKAN METODE GLUCOSE OKSIDASE PARA AMINO

PEROKSIDASE ( GOD-PAP ) DENGAN METODE STRIP

DI RS. DR. R. ISMOYO KOTA KENDARI

SULAWESI TENGGARA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Polikteknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Analis Kesehatan

Oleh :

MUH. ERWAN DEWA

P00320013122

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2016

Page 2: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 3: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 4: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 5: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

v

RIWAYAT HIDUP PENELITI

A. Identitas Diri

Nama : Muhammad Erwan Dewa

NIM : P00320013122

Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 11 September 1995

Suku / Bangsa : Wakatobi / Indonesia

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 18 Kendari Barat, tamat tahun 2007

2. SMP Kartika Kendari, tamat tahun 2010

3. SMKS Tunas Husada Kendari, tamat tahun 2013

4. Sejak Tahun 2013 Melanjutkan Pendidikan Di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Page 6: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

vi

MOTTO

Kesuksesan bukan tentang persoalan kaya, berkuasa, ataupun rupawan

seseorang, Kesuksesan adalah tentang seseorang yang mau berdamai

dengan keadaan dan mensyukuri setiap kejadian

Pedang membutuhkan tempaan berkali kali untuk menjadi tajam begitu

juga hidup agar menjadi hebat kita butuh berkali kali tempaan oleh

proses dan keadaan

Kurangi mengeluh perbanyak usaha

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan

boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui “ (Al-

Baqarah:216)

Karya Tulis Ini Kupersembahkan Kepada

Orangtuaku Tercinta

Saudara-Saudaraku Tercinta

Sahabat-Sahabatku Tersayang

Agama, Bangsa Dan Negara

Serta Almamaterku

Page 7: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

vii

ABSTRAK

Muh. Erwan Dewa, Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah

Menggunakan Metode GOD-PAP dengan Metode Strip di RS. Dr. R Ismoyo

Kota Kendari. Pembimbing I Sitti Rachmi Misbah S.Kp.,M.Kes, pembimbing II

Hj.St.Nurhayani, S.Kp.,Ns.,M.Kes Glukosa merupakan hasil metabolisme dari

karbohidrat. Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau serum.

Glukosa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi secara langsung dari

karbohidrat maupun tidak langsung dari makanan lain. Terdapat dua metode

utama yang digunakan untuk mengukur glukosa. Metode yang pertama adalah

metode kimiawi dan metode enzimatik. Metode enzimatik yang umumnya

menggunakan kerja enzim glukosa oksidase atau heksokinase, yang bereaksi pada

glukosa, tetapi tidak pada gula lain (misal : fruktosa, galaktosa, dan lain-lain) dan

pada bahan pereduksi. Contoh metode yang menggunakan kerja enzim adalah

GOD – PAP (Glucose Oksidase Para Amino Peroksidase) dan cara strip.

Pemeriksaan kadar glukosa darah di laboratorium saat ini sering dilakukan dengan

menggunakan metode GOD PAP karena mempunyai akurasi dan presisi yang baik

dengan menggunakan sampel serum, tetapi sekarang banyak laboratorium klinik

yang menggunakan metode Stik sebagai alat pengukur kadar glukosa darah

dengan menggunakan sampel darah utuh. Metode stik mempunyai kelebihan

cepat, praktis, sampel yang digunakan sedikit (4l). Metode stik ini belum

diketahui keakurasiannya dengan menggunakan metode GOD PAP sebagai

metode rujukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik,

Dimana jumlah sampel sebanyak 37 sampel darah yang kemudian di uji dengan

menggunakan Uji t. Tujuan dari penelititan ini untuk mengetahui perbedaan hasil

pemeriksaan glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode

strip. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa P value (0, ,240)

> α (0,05). Dengan tingkat kemaknaan α : 0,05 yang berarti Hipotesis diterima

dimana terdapat perbedaan bermakna dari hasil pemeriksaan glukosadarah

menggunakan metode GOD-PAP dengan metode strip, sehingga metode stik tidak

dapat dijadikan sebagai pilihan pemeriksaan glukosa darah untuk mendiagnosa

penyakit di rumah sakit. Kepada para petugas laboratorium agar memilih alat

yang akurat dan sudah diketahui kualitasnya demi menjamin hasil diagnosa dari

suatu pemeriksaan dan memperhatikan quality control alat secara berkala.

Kata Kunci : Glukosa Darah, Metode GOD-PAP, Metode Strip

Daftar pustaka : 18 (1996-2014)

Page 8: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan

judul “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Metode Glucose

Oksidase Para Amino Peroksidase (GOD-PAP) Dengan Metode Strip Di RS. Dr.

R. Ismoyo Kota Kendari ”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Proses penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan

penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis juga menghanturkan rasa terimakasih

kepada ibu Sitti Rachmi Misbah S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing I dan ibu

Hj.St.Nurhayani, S.Kp.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu

dan pikiran selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga

tujukan kepada:

1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Ibu Ruth Mongan, B.Sc., S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis

Kesehatan.

3. Bapak Petrus,SKM.,M.Kes, Bapak Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc Dan

Ibu Tuty Yuniarti, S.Si.,M.Kes selaku tim Penguji.

4. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik

yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.

5. Bapak Al Sadar.,AMAK . selaku kepala laboratorium RS. Dr. R Ismoyo Kota

Kendari, Ibu Herla dan A.Clemens., AMAK yang telah memberikan izin dan

kesempatan pada peneliti dalam mengadakan penelitian.

6. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada

Ayahanda yang selama ini telah banyak berkorban baik materi maupun non

materi demi kesuksesan penulis serta terima kasih buat saudara-saudaraku

Page 9: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

ix

7. Teman -temanku Mahasiswa DIII Analis Kesehatan , atas perhatiannya

semoga kita tetap menjalin serta menjaga silaturrokhim diantara kita

semua, amin.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan

yang ada, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih terdapat kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu

dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Karya ini merupakan tugas akhir yang wajib dilewati dari masa studi yang telah

penulis tempuh, semoga menjadi awal yang baik bagi penulis. Aamiin.

Kendari, Juli 2016

Penulis

Page 10: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.. ..................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN. ..................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP. ..................................................................................................... v

MOTTO . ...................................................................................................................... vi

ABSTRAK. .................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR . ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL . ..................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ........................................................................................ 4

D. Manfaat penelitian......................................................... ............................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................

A. Tinjauan umum tentang glukosa ............................................................... 6

B. Tinjauan tentang pemeriksaan laboratorium............................. ............... 11

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran ........................................................................................ 16

B. Bagan kerangka konsep ............................................................................. 16

C. Variabel penelitian..................................................................................... 16

D. Definisi oprasional.. .................................................................................. 16

E. Kriteria objek... .......................................................................................... 17

F. Hipotesis .................................................................................................... 17

BAB IV METODE PENELITIAN ..............................................................................

A. Jenis penelitian .......................................................................................... 18

B. Tempat dan waktu penelitian ................................................................... 18

Page 11: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

xi

C. Populasi,sampel dan teknik pengambilan sampel.................. ................... 18

D. Prosedur pengumpulan data.. .................................................................... 19

E. Instrumen penelitian.. ................................................................................ 19

F. Prosedur Kerja .. ........................................................................................ 20

G. Jenis Data. ................................................................................................. 23

H. Pengolahan dan analisis data. .................................................................... 23

I. Penyajian Data.. ........................................................................................ 24

J. Etika Penelitian.. ....................................................................................... 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Letak Geografis.. ....................................................................................... 26

B. Sejarah berdirinya RS. Dr. R Ismoyo........................................................ 26

C. Sarana dan prasarana.. ............................................................................... 27

D. Hasil penelitian.......................................................................................... 28

E. Pembahasan.. ............................................................................................. 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.. ............................................................................................. 41

B. Saran.. ........................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Jenis

Kelamin di Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo

Kota Kendari ......................................................................... 28

Tabel 5.2 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan umur di

Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota

Kendari .................................................................................. 29

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kadar

Glukosa Darah Meggunakan Metode GOD-PAP di

Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari ............................ 30

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kadar

Glukosa Darah Meggunakan Metode Strip di Rumah

Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari ........................................ 30.

Tabel 5.5 Distribusi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Metode GOD-PAP dengan Metode Strip di Rumah

Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari ........................................ 31

Tabel 5.6 Tabel 5.6 Distribusi Hasil Pemeriksaan Kadar

Glukosa Darah Metode GOD-PAP dengan Metode

Strip di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari

(Program SPSS) .................................................................... 32

Tabel 5.7 Hasil Analisis Uji T Independent Sampel Pemeriksaan

Kadar Glukosa Darah Menggunakan Metode GOD-

PAP Dengan Metode Strip .................................................... 32

Page 13: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Master Tabel Hasil Penelitian

Lampiran 2 Hasil Uji SPSS Versi 20

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Dari Poltekkes Kemenkes Kendari

Lampiran 4 Surat Izin Dari Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi

Sulawesi Tenggara

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Page 14: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karbohidrat adalah sumber terbesar kalori makanan untuk sebagian besar

populasi di dunia. Proses pencernaan mengubah karbohidrat makanan

menjadi monosakarida melalui hidrolisis ikatan glikosidat antara gula-gula

(Dawn B. Marks 2010)

Karbohidrat adalah polihidroksil aldehida atau keton atau senyawa yang

menghasilkan senyawa senyawa bila di hidrolisa. terdapat tiga golongan

utama karbohidrat: monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit hidroksil

aldehida atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adalah D-

glukosa 6-karbon (Joyce LeeFeyer. 2007 )

Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai

glikogen di hati dan otot rangka. Insulin dan glukagon,dua hormon yang

berasal dari pangkreas, dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Insulin di

perlukan untuk permeabilitas membran sel terhadap glukosa dan untuk

transportasi glukosa di dalam sel. tanpa insulin, glukosa tidak dapat memasuki

sel. -Glukagon menstimulasi glikogenolisis (pengubahan glikogen cadangan

menjadi glukosa) di dalam hati (Joyce LeeFeyer. 2007 )

Penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan

makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.

Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang

beredar tidak mencukupi; kondisi ini disebut diabetes militus. Kadar glukosa

darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya

diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah mencapai

kadar yang tepat di garis normal atau agak di atasnya, harus dilakukan uji gula

darah pascapradial dan uji toleransi glukosa (Joyce LeeFeyer. 2007)

Nilai rujukan untuk glukosa darah lengkap vena puasa pada waktu

istirahat adalah 3,0-5,5 mmol/l pada orang dewasa dan lebih rendah pada bayi.

dalam darah kapiler (yang mewakili darah arteri), pada waktu istirahat, nilai

Page 15: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

2

ini sekitar 0,2 mmol/l lebih tinggi karena luasnya penggunaan contoh kapiler,

maka glukosa darah lengkap lebih lazim diukur dari pada glukosa plasma,

walau yang terakhir lebih di sukai. Glukosa bisa berdiri secara bebas antara air

sel dan air plasma serta perbedaan kandungan air sel dan plasma menyebabkan

konsentrasi glukosa yang diukur di dalam plasma 10-15 persen lebih tinggi

dari pada yang di dalam darah lengkap (D.N Baron, 1990)

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap glukosa darah

antara lain yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP), glukosa

darah sewaktu ( GDS ) dan glukosa 2 jam setelah makan (Darwis, et al.,

2005).

Terdapat dua metode utama yang digunakan untuk mengukur glukosa.

Metode yang pertama adalah metode kimiawi yang memanfaatkan sifat

mereduksi dari glukosa, dengan bahan indikator yang akan berubah warna

apabila tereduksi. Akan tetapi metode ini tidak spesifik karena senyawa-

senyawa lain yang ada dalam darah juga dapat mereduksi (misal : urea, yang

dapat meningkat cukup bermakna pada uremia) (Sacher, 2004)

Dengan metode kimiawi, kadar glukosa dapat lebih tinggi 5 sampai 15

mg/dl dibandingkan dengan kadar glukosa yang diperoleh dengan metode

enzimatik (yang lebih spesifik untuk glukosa). Metode yang kedua adalah

enzimatik yang umumnya menggunakan kerja enzim glukosa oksidase atau

heksokinase, yang bereaksi pada glukosa, tetapi tidak pada gula lain (misal :

fruktosa, galaktosa, dan lain-lain) dan pada bahan pereduksi. Contoh metode

yang menggunakan kerja enzim adalah GOD – PAP (Glucose Oksidase Para

Amino Peroksidase) dan cara strip (Sacher, 2004)

Metode glucose oxidase merupakan metode yang paling banyak

digunakan di laboratorium yang ada di Indonesia. Sekitar 85% dari peserta

Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal bidang Kimia Klinik

(PNPME-K) memeriksa glukosa serum kontrol dengan metode ini

(Departemen Kesehatan RI, 2005). Prinsip pemeriksaan pada metode ini

adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi

asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk

Page 16: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

3

bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan bantuan enzim

peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan

dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm. Intensitas

warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam

sampel (Riyani, 2009)

Untuk mengontrol kadar gula darah, tersedia alat pemantau kadar glukosa

darah. Alat pemantau glukosa darah tersebut dapat di gunakan di institusi

seperti rumah sakit, dan di peruntukan pasien yang menderita diabetes militus

bergantung pada insulin atau IDDM ( insulin-dependent diabetes melitus )

atau tipe I dan diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin (non

insulin dependent diabetes melitus, NIDDM) atau tipe II, dapat

menggunakannya sendiri di rumah untuk menatalaksana diabetes mellitus. Uji

tersebut memerlukan waktu 2 menit, temuan uji biasanya dapat di andalkan

(Joyce LeeFeyer. 2007)

Alat pengukur glukosa ini sangat bermanfaat untuk memberikan umpan

balik yang cepat dan terus menerus bagi pasien sehingga mereka dapat

melakukan penyesuaian dalam pengobatan atau terapi. Banyak alat pengukur

glukosa pribadi memiliki kekurangan karena kadar hematokrit yang rendah

akan secara semu meningkatkan hasil pengukuran dan sebaliknya, hematokrit

yang tinggi menurunkan hasil pengukuran (Sacher, 2004)

Alat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering (glukometer)

tersebut dapat dipercaya bila kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara

pemeriksaan sesuai dengan standar yang dianjurkan. Secara berkala, hasil

pemantauan dengan cara Glukometer perlu dibandingkan dengan cara

konvensional, misalnya dengan metode GOD-PAP yang menggunakan alat

photometer ( Perkeni ,2006 )

Di Laboratorium Klinik RS. DR. R. Ismoyo Kota Kendari, jumlah

pemeriksaan glukosa darah merupakan pemeriksaan yang paling sering

dilakukan diantara pemeriksaan kimia darah yang lain, jumlah pemeriksaan

glukosa darah periode Januari – Maret 2016 adalah sebanyak 286

pemeriksaan. Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan menggunakan

Page 17: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

4

metode strip menggunakan alat glukometer serta GOD-PAP menggunakan

alat fotometer. Pemeriksaan menggunakan alat glukometer dilakukan pada

penderita yang hanya periksa kadar gula tanpa disertai jenis pemeriksaan

lainnya dan sebagai cadangan atau back up apabila alat fotometer mengalami

error. Pemeriksaan dengan alat fotometer dilakukan pada penderita yang

memerlukan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium sekaligus.

Telah dilakuakan penelitian sebelumnya tentang perbandingan kadar

glukosa darah vena dan kapiler dengan menggunakan alat glukometer dan

fotometer pada penderita diabetes mellitus di RSUD Abunawas Kota Kendari

oleh eka satria haefu tahun 2012 dimana hasilnnya memiliki perbedaan yang

signifikan antara hasil pemeriksaan menggunakan alat fotometer dan alat

glukometer, hasil pemeriksaan fotometer cenderung lebih tinggi dibandingkan

dengan hasil pemeriksaan menggunakan alat glukometer. Pada pemeriksaan

menggunakan fotometer diperoleh kadar glukosa darah rata-rata yaitu 290,085

mg/dl dan pemeriksaan menggunakan glukometer diperoleh kadar glukosa

darah rata-rata yaitu 266,142 mg/dl.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan tujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Pemeriksaan

kadar Glukosa Darah Metode GOD-PAP dengan metode strip di RS. Dr. R.

Ismoyo Kota Kendari.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah terdapat

perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan metode

GOD-PAP dengan metode strip.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah

Metode GOD-PAP dengan metode strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota

Kendari

Page 18: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

5

2. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah dengan metode

GOD-PAP di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari

b. untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah dengan metode

strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari

c. untuk menganalisis perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah

metode GOD-PAP dengan metode strip RS. Dr. R. Ismoyo Kota

Kendari.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi Institusi

Sebagai sumbangsih ilmiah bagi almamater Program Studi D3 Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Manfaat bagi praktisi Kesehatan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu

pengetahuan tentang pemeriksaan glukosa darah sehingga dapat

membantu dalam penegakan diagnosa suatu penyakit.

3. Peneliti

Menambah pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang

diperoleh di bangku perkuliahan di bidang laboatorium.

4. Masyarakat.

Memberikan gambaran pilhan terhadap masyarakat tentang

pemeriksaan glukosa darah yang lebih baik digunakan.

Page 19: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum Tentang Glukosa Darah

1. Glukosa Darah

Karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk gula

sederhana atau monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat

yang sudah ditelan akan dicerna menjadi monosakarida dan absorbsi.

Sesudah diabsorbsi, kadar glukosa darah akan meningkat untuk sementara

waktu dan akhirnya akan kembali ke kadar semula. Pengaturan kadar

glukosa darah sebagian besar tergantung dari ekstraksi glukosa, sintesis

glikogen, dan glikogenoisis dalam hati (Sylvia, 1995).

Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau serum.

Konsentrasi glukosa darah normal seseorang yang tidak makan dalam

waktu 3 atau 4 jam yang lalu sekitar 90 mg/dl. Bahkan setelah konsumsi

makanan yang banyak mengandung karbohidrat sekalipun, konsentrasi ini

jarang meningkat diatas 140 mg/dl kecuali orang tersebut menderita

Diabetes Mellitus. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber

utama energi untuk sel - sel tubuh. Pengaturan konsentrasi gula darah erat

hubungannya dengan hormon insulin dan glukagon (Suprapti, 2008).

Pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah pada orang normal

sangat sempit, pada orang yang sedang berpuasa kadar glukosa darah

hanya diantara 80 dan 90 mg/dl darah yang diukur pada waktu sebelum

makan pagi. Konsentrasi ini meningkat menjadi 120-140 mg/dl selama

jam pertama atau lebih setelah makan, namun ada suatu sistem umpan

balik yang mengatur kadar glukosa darah yang dengan cepat

mengembalikan konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya, biasanya terjadi

pada waktu 2 jam sesudah absorbsi karbohidrat yang terakhir. Pada waktu

kelaparan adanya fungsi glukoneogenesis dari hati menyebabkan

tersedianya glukosa yang dibutuhkan untuk menjaga tetapnya kadar

glukosa darah sewaktu puasa (Suprapti, 2008).

Page 20: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

7

2. Metabolisme gula darah

Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran

darah masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian

dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh

aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula dalam

tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon

insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan

menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila

kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka

glukosa darah akan keluar bersama urin (glukosuria ). ( Depkes RI, 1999 )

3. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Glukosa Darah

a. Enzim

Glukokinase penting dalam pengaturan glukosa darah setelah makan

(Murray, et al., 2003).

b. Hormon Insulin

Hormon insulin bersifat menurunkan kadar glukosa darah. Glukagon,

GH, ACTH, glukokortikoid, epinefrin, dan hormon tiroid cenderung

menaikkan kadar gula darah, dengan demikian mengantagonis kerja

insulin (Murray, et al., 2003).

c. Sistem gastrointestinal

Gangguan pada sistem gastrointestinal dapat mengurangi absorbsi

karbohidrat di usus dan menurunkan glukosa darah (Sherwood, 1996).

d. Stres

Hampir semua jenis stres akan meningkatkan sekresi ACTH oleh

kelenjar hipofise anterior. ACTH merangsang korteks adrenal untuk

mengeluarkan kortisol. Kortisol ini yang akan meningkatkan

pembentukan glukosa (Guyton dan Hall, 1997).

e. Asupan karbohidrat

Penurunan dan peningkatan asupan karbohidrat (pati) mempengaruhi

kadar gula dalam darah (Sherwood, 1996).

Page 21: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

8

4. Hormon-hormon yang Berperan dalam Menaikkan dan

Menurunkan Glukos Darah

a. Insulin

Insulin adalah hormon yang terbentuk di sel beta pankreas,

memiliki efek metabolik meningkatkan masuknya glukosa ke

dalam sel, meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen

atau konversi menjadi asam lemak, meningkatkan sintesis protein

dan asam lemak, dan menekan perombakan protein menjadi asam

amino, jaringan lemak menjadi asam lemak bebas.

b. Somatostatin

Somatostatin adalah hormon yang terbentuk di sel D pankreas,

memiliki efek metabolik menekan pelepasan glukagon dari sel alfa

(bekerja lokal), menekan pelepasan insulin, hormon-hormon tropik

gastrin dan sekretin.

c. Glukagon

Glukagon adalah hormon yang terbentuk dari sel alfa pankreas

memiliki efek metabolik meningkatkan pelepasan glukosa dari

glikogen, meningkatkan sintesin glukosa dari asam amino atau

asam lemak.

d. Adrenalin

Adrenalin adalah hormon yang terbentuk di sel medulla adrenal

memiliki efek metabolik meningkatkan pelepasan glukosa dari

glikogen, meningkatkan pelepasan asam lemak dari jaringan

lemak.

e. Cortisol

Cortisol adalah hormon yang terbentuk di sel cortex adrenal yang

memiliki efek metabolik meningkatkan sintesis glukosa dari asam

amino atau asam lemak, dan melawan insulin.

Page 22: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

9

f. ACTH

ACTH adalah hormon yang terbentuk di sel pars anterior hipofisis

yang memilki efek metabolik meningkatkan pelepasan cortisol,

meningkatkan pelepasan asam lemak dari jaringan lemak.

g. Growth hormone Tiroxine

Growth hormone Tiroxine adalah hormon yang terbentuk di sel

pars anterior hipofisis kelenjar tiroid memiliki efek metabolik

melawan insulin, meningkatkan pelepasan glukosa dan glikogen,

meningkatkan absorbsi gula-gula dari usus (Sacher, 2004)

5. Sumber glukosa darah

a. Karbohidrat dalam makanan (glukosa, galaktosa, fruktosa)

Karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk polisakarida,

disakarida, dan monosakarida. Karbohidrat dipecah oleh ptyalin dalam

saliva di dalam mulut. Enzim ini bekerja optimum pada pH 6,7

sehingga akan dihambat oleh getah lambung ketika makanan sudah

sampai di lambung. Dalam usus halus, amilase pankreas yang kuat juga

bekerja atas polisakarida yang dimakan. Ptyalin saliva dan amilase

pankreas menghidrolisis polisakarida menjadi hasil akhir berupa

disakarida, laktosa, maltosa, sukrosa.

Laktosa akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa dengan

bantuan enzim laktase. Glukosa dan fruktosa dihasilkan dari pemecahan

sukrosa oleh enzim sukrase. Sedangkan enzim maltase akan mengubah

maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Monosakarida akan masuk melalui

sel mukosa dan kapiler darah untuk diabsorbsi di intestinum. Masuknya

glukosa ke dalam epitel usus tergantung konsentrasi tinggi Na+ di atas

permukaan mukosa sel.

Glukosa diangkut oleh mekanisme ko-transpor aktif natrium-

glukosa di mana transpor aktif natrium menyediakan energi untuk

mengabsorbsi glukosa melawan suatu perbedaan konsentrasi.

Mekanisme di atas juga berlaku untuk galaktosa. Pengangkutan

fruktosa menggunakan mekanisme yang berbeda yaitu dengan

Page 23: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

10

mekanisme difusi fasilitasi (Ganong, 2003). Unsur-unsur gizi tersebut

diangkut ke dalam hepar lewat vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa

segera dikonversi menjadi glukosa di dalam hepar (Murray, et al.,

2003).

b. Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk

semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab atas perubahan

senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Proses ini

memenuhi kebutuhan tubuh atas glukosa pada saat karbohidrat tidak

tersedia dengan jumlah yang cukup di dalam makanan. Substrat utama

bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol,

dan propionat. Hepar dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat

karena kedua organ tersebut mengandung komplemen lengkap enzim-

enzim yang diperlukan (Murray, et al., 2003).

c. Glikogenolisis

Mekanisme penguraian glikogen menjadi glukosa yang

dikatalisasi oleh enzim fosforilase dikenal sebagai glikogenolisis.

Glikogen yang mengalami glikogenolisis terutama simpanan di hati,

sedang glikogen otot akan mengalami deplesi yang berarti setelah

seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. Di hepar dan ginjal

(tetapi tidak di dalam otot) terdapat enzim glukosa 6-fosfatase, yang

membuang gugus fosfat dari glukosa 6-fosfat sehingga memudahkan

glukosa untuk dibentuk dan berdifusi dari sel ke dalam darah (Murray,

et al., 2003).

Page 24: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

11

B. Tinjauan umum tentang pemeriksaan laboratorium

1. Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah

a. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan glukosa darah sewaktu merupakan pemeriksaan

penyaring untuk mendiagnosa penyakit diabetes mellitus. Setelah

makan atau minum, terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang

merangsang pankreas menghasilkan insulin untuk mencegah kenaikan

kadar glukosa darah lebih lanjut. Peningkatan kadar glukosa darah

(Hiperglikemia) dapat terjadi jika insulin yang beredar tidak

mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik. Keadaan ini disebut

diabetes mellitus

b. Glukosa darah puasa

Test glukosa darah puasa dapat memberikan petunjuk terbaik

mengenai homeostasis keseluruhan. Test ini digunakan untuk

mengetahui kemampuan seseorang untuk mengatur kadar glukosa agar

tetap dalam batas normal. Dalam keadaan puasa dimana tidak ada

makanan yang diabsorbsi maka proses untuk mempertahankan kadar

glukosa darah puasa normal tergantung oleh hati, jaringan perifer, dan

hormon – hormon yang dapat menurunkan dan meningkatkan kadar

glukosa darah yang beritegersi dengan baik. Jika sesorang tidak

mengatur glukosa secara normal, maka ketidakmampuannya ini akan

tercermin dari kadar glukosa darah puasa yang meningkat atau

menurun. Dengan demikian, tes glukosa darah puasa dapat membantu

mengevaluasi integritas mekanisme yang mengatur glukosa darah

(Sylvia, 1995).

c. Glukosa darah 2 jam post prandial

Test glukosa 2 jam post prandial merupakan suatu test

penyaring sederhana untuk mengetahui kemampuan seseorang untuk

membuang beban glukosa yang ada. Test ini terdiri dari pengukuran

kadar glukosa darah pasien 2 jam setelah makan. Jika kadar glukosa

kurang dari 140 mg/dl 2 jam setelah makan, maka dapat disimpulkan

Page 25: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

12

bahwa kadar glukosanya sudah kembali ke kadar semula sesudah

kenaikan awal. Ini merupakan petunjuk bahwa orang tersebut

mempunyai mekanisme pembuangan glukosa yang normal. Sebaliknya,

jika kadar glukosa pasien sesudah 2 jam masih tinggi, maka dapat

disimpulkan adanya gangguan mekanisme pengaturan kadar glukosa

(Sylvia, 1995).

d.Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dilakukan jika kadar

glukosa darah 2 jam post prandial abnormal. Test dapat memberikan

keterangan yang lebih lengkap mengenai adanya gangguan

metabolisme karbohidrat. Pada test toleransi glukosa, kadar glukosa

puasa diukur, kemudian pasien makan 75 g glukosa dalam waktu 5

menit. Kadar glukosa kemudian diukur dalam interval setengah jam

selama 2 jam setelah pemberian glukosa. Pada orang yang sehat dan

tidak beristirahat ditempat tidur, kadar glukosa setelah pemberian beban

glukosa mula-mula meningkat, tetapi kemudian kembali ke kadar asal

dalam waktu 2 jam. Nilai – nilai normal untuk TTGO didefinisikan

sebagai berikut: kurang dari 200 mg/dl pada menit ke-30, 60, dan 90,

dan kurang dari 140 mg/dl pada menit ke-120 (Sylvia, 1995)

2. Metode Pengukuran Kadar Glukosa

a. Metode kimia

Sebagian besar pengukuran dengan metode kimia yang

didasarkan atas kemampuan reduksi sudah jarang dipakai karena

spesifitas pemeriksaan kurang tinggi (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Prinsip pemeriksaan, yaitu proses kondensasi glukosa dengan

akromatik amin dan asam asetat glasial pada suasana panas, sehingga

terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur secara fotometri

(Departemen Kesehatan RI, 2005 ).

Beberapa kelemahan atau kekurangan dari metode kimia adalah

memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan,

sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan besar bila dibandingkan

Page 26: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

13

dengan metode enzimatik. Selain itu, reagen-reagen pada metode

kimiawi ini bersifat korosif pada alat laboratorium. Dan gula selain

glukosa dapat terukur kadarnya sehingga menyebabkan hasil tinggi

palsu. Pada penderita gagal ginjal, kadar ureum tinggi akan terjadi hasil

pengukuran kadar glukosa yang lebih tinggi. Demikian juga pada bayi

yang baru lahir, akan tetapi penyebabnya kadar bilirubin yang tinggi.

Peningkatan kadar glukosa pada bayi yang baru lahir karena terbentuk

biliverdin yang berwarna hijau dan pada metode kimiawi ini hasil

reaksi antara glukosa dan reagen adalah warna hijau (Departemen

Kesehatan RI, 2005 ).

b. Metode enzimatik

Metode enzimatik pada pemeriksaan glukosa darah memberikan

hasil dengan spesifitas yang tinggi, karena hanya glukosa yang akan

terukur. Cara ini adalah cara yang digunakan untuk menentukan nilai

batas.

Ada 3 macam metode enzimatik yang digunakan yaitu glucose

oxidase dan metode hexokinase (Departemen Kesehatan RI, 2005 ).

1) Metode glucose oxidase merupakan metode yang paling banyak

digunakan di laboratorium yang ada di Indonesia. Sekitar 85% dari

peserta Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal bidang Kimia

Klinik (PNPME-K) memeriksa glukosa serum kontrol dengan

metode ini (Departemen Kesehatan RI, 2005). Prinsip pemeriksaan

pada metode ini adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi

oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida.

Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-

amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan

quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm. Intensitas warna

yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat

dalam sampel (Riyani, 2009).

Page 27: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

14

Digunakannya enzim glucose oxidase pada reaksi pertama

menyebabkan sifat reaksi pertama spesifik untuk glukosa

(Departemen Kesehatan RI, 2005).

2) Metode hexokinase merupakan metode pengukuran kadar glukosa

darah yang dianjurkan oleh WHO dan IFCC. Baru sekitar 10%

laboratorium yang ikut PNPME-K menggunakan metode ini untuk

pemeriksaan glukosa darah (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah hexokinase akan

mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk

glukosa-6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa-6-fosfat

dehidrogenase akan mengkatalisis oksidasi glukosa-6-fosfat dengan

nicotinamide adenine dinocleotide phosphate (NADP+) (Departemen

Kesehatan RI, 2005).

Pada metode ini digunakan dua macam enzim yang baik karena

kedua enzim ini spesifik. Akan tetapi, metode ini membutuhkan

biaya yang relatif mahal

(Departemen Kesehatan RI, 2005).

3) Cara Strip Merupakan alat pemeriksaan laboratorium sederhana yang

dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler, bukan

untuk sampel serum atau plasma. Strip katalisator spesifik untuk

pengukuran glukosa dalam darah kapiler (Suryaatmadja, 2003).

Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakkan

pada alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip,

katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas

dari elektron yang terbentuk dalam alat strip setara dengan

konsentrasi glukosa dalam darah. Cara strip memiliki kelebihan hasil

pemeriksaan dapat segera diketahui, hanya butuh sampel sedikit,

tidak membutuhkan reagen khusus, praktis, dan mudah

dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh

keahlian khusus. Kekurangannya adalah akurasinya belum diketahui,

dan memiliki keterbatasan yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit,

Page 28: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

15

interfensi zat lain (Vitamin C, lipid, dan hemoglobin), suhu, volume

sampel yang kurang, dan strip bukan untuk menegakkan diagnosa

klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar glukosa

(Suryaatmadja, 2003)

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah

a. Obat-obatan, dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah

b. Trauma atau stress, dapat menyebabkan peningkatan kadar glikosa

darah

c. Merokok, dapat meningkatan kadar glukosa darah

d. Aktifitas yang berat sebelum uji laboratorium, dapat menurunkan kadar

Glukosa garah

e. Penundaan pemeriksaan

Penundaan pemeriksaan akan menurunkan kadar glukosa darah dalam

sampel, hal ini dikarenakan adanya aktifitas yang dilakukan sel darah.

Penyimpanan sampel pada suhu kamar akan menyebabkan penurunanan

kadar glukosa darah kurang lebih 1-2 % per jam.

Page 29: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

16

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran

Karbohidrat didalam makanan melakukan serangkaian proses

kimiawi dalam tubuh (metabolisme) menjadi bentuk glukosa, selanjutnya

glukosa yang telah diserap oleh usus halus akan terdisatribusi ke dalam

semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa dapat

tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot, hati, namun juga dapat

tersimpan pada serum darah dalam bentuk glukosa darah yang mana

digunakan sebagai bahan pemeriksaan. Pemeriksaan kadar glukosa dalam

darah sering menggunakan metode GOD-PAP dan hasil dibaca pada alat

fotometer dan juga menggunakan metode strip yang di baca menggunakan

alat glukometer. Adapun hal-hal yang dapat memepengaruhi hasil

pemeriksaan diantaranya factor instrument, metode, reagen dan sumber

daya manusia (SDM).

B. Kerangka konsep

C. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah metode GOD-PAP dan

metode strip.

D. Definisi oprasional

1. Glukosa darah adalah kadar glukosa yang terdapat didalam darah yang

dinyatakan dalam satuan mg/dl.

2. Metode GOD-PAP adalah metode enzim glucose oxidase yang

mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan

hidrogen peroksida dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 546 nm.

METODE GOD-PAP

METODE STRIP

Kadar glukosa darah

Page 30: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

17

3. Metode Strip ini adalah metode reflektan fotometri yang di gunakan

untuk pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan sampel darah

segar yang di tetapkan dengan instrumen glukometer.

E. Kriteria objektif

1. Kriteria objek dalam penelitian ini untuk metode GOD-PAP

normal : jika kadar glukosa darah 72-104 mg/dl.

Tidak normal : jika kadar glukosa darah kurang dari 72 mg/dl atau lebih

dari 104 mg/dl.

2. Kriteria objek dalam penelitian ini untuk metode Strip

normal : jika kadar glukosa darah 74-106 mg/dl.

Tidak normal : jika kadar glukosa darah kurang dari 74 mg/dl atau lebih

dari 106 mg/dl.

F. Hipotesis penelitian

Ada perbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan glukosa

darah metode GOD-PAP dengan metode strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota

Kendari. Hipotesis diterima jika P value < α. Dengan tingkat kemaknaan α :

0,05.

Page 31: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

18

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitik yang bersifat studi komparatif untuk membandingkan hasil

pemeriksaan glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode

strip.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di laboratorium RS. Dr. R. Ismoyo Kota

Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 6 – 23 Juni 2016.

C. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang

ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated) (Abdul Nasir, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melalukan

pemeriksaan glukosa darah di RS.Dr.R. Ismoyo Kota Kendari periode

Januari – Maret 2016 yaitu sebanyak 233 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi yang ciri-cirinya diungkapkan

dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi (Abdul Nasir,

2011)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang

akan memeriksakan kadar glukosa darah sewaktu di Laboratorium RS.

Dr. R. Ismoyo Kota Kendari pada bulan Juni.

a. Kriteria sampel

1. Kriteria inklusi

a) Sampel darah sewaktu

b) Sampel darah tidak rusak atau lisis

Page 32: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

19

c) Pasien yang memeriksakan kadar glukosa darah di

laboratorium RS. DR. R. Ismoyo Kota Kendari

d) Pasien yang memeriksakan kadar glukosa darah sewaktu

2. Kriteria Ekslusi

a) Sampel darah lisis

b) Sampel darah bukan sewaktu

c) Pasien yang memeriksakan kadar glukosa darah bukan

sewaktu

b. Besar Sampel

jika populasi > 100 maka diambil sampel 15-30 %, jika besarnya

populasi < 100 maka di ambil sampel sebanyak 25-50% (soryono,

2011)

Besar sampel = total populasi x 15%

= 233 x 15 % = 37 = 37

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 37

sampel

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian

kali ini adalah secara Accidental Sampling, yaitu sampel yang diambil

adalah sampel yang datang atau yang memeriksakan kadar glukosanya di

laboratoriun RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat data yang di perlukan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Data yang di peroleh

dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan menggunakan metode

GOD-PAP dengan metode strip.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan sampel

a) Alat : spoit 3 cc, torniquet, tabung reaksi

b) Bahan : Kapas, alkohol 70%, EDTA, plaster.

Page 33: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

20

2. Instrumen Yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa darah

a) Metode GOD-PAP

1. Alat : Centrifuge, fotometer, rak tabung, klinipet 10ul dan

1000ul.

2. Bahan : Reagen Glukosa enzimati metode GOD-PAP,

Aquadest, Tips, Darah vena.

b) Metode Strip

1. Alat : Glukometer

2. Bahan : Strip glukosa, kapas, darah kapiler.

F. Prosedur kerja

1. Pra Analitik

a. Persiapan pasien : menjelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien

b. Persiapan sampel

1. Pengambilan darah vena

a) Dilakukan pendekatan pada pasien dengan tenang dan ramah,

usahakan pasien senyaman mungkin

b) Diidentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di

lembar permintaan

c) Diverifikasi keadaan pasien,misalnya puasa atau konsumsi

obat. Dicatat bila pasien minum obat tertentu

d) Diminta pasien untuk meluruskan lengan dan mengepalkan

tangannya

e) Dipasangkan tali pembendung (torniquet) kira kira 10 cm di

atas lipatan siku

f) Dipilih vena bagian median cubital atau cephalic. Lakukan

perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba

seperti sebuah pipa kecil,elastis dan memiliki dinding tebal.

Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah

pergelangan ke siku

Page 34: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

21

g) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas

alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah

dibersihkan jangan dipegang lagi

h) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap

keatas. Jika jarum telah masuk kedalam vena akan terlihat

darah masuk kedalam semprit (dinamakan flash) usahakan

sekali tusuk vena

i) Setelah volume darah dianggap cukup, lepas tourniquet dan

minta pasien membuka kepalan tangan.

j) Letakkan kapas ditempat suntikan lalu segera lepaskan atau

tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester kira-kira

15 menit.

k) Masukkan darah kedalam tabung EDTA

c. Persiapan alat dan bahan

1. Alat penelitian

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian antara lain:

centrifuge, fotometer, glukometer easytouch, mikropipet 10ul

dan 1000 ul, rak tabung, tips kuning dan biru, tabung reaksi.

2. Bahan penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian antara

lain: alkohol 70%, Darah kapiler, darah vena, kapas, strip

glukometer, reagen metode enzimatik GOD-PAP.

2. Analitik

a. Pemeriksaan glukosa metode GOD-PAP

1. Prinsip : enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi

glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen

peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino

phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan

quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur

dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm

Page 35: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

22

2. Cara kerja

a) Disediakan tiga buah tabung reaksi,diisi dengan larutan kerja

glukosa masing-masing 1000ul

b) Ditabung standar diisi dengan larutan standar 10ul. Dan

tabung sampel diisi 10 ul serum

c) Ketiga tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 c selama 5

menit

d) Di baca pada fotometer dengan panjang gelombang 540 nm

b. Pemeriksaan glukosa metode strip

1. Prinsip: Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim glukosa

oksidase (yang ada dalam strip) menjadi glukagon. Proses

pemecahan glukosa menjadi glukagon menimbulkan elektron

yang kemudian dibaca oleh sensor yang terdapat pada alat.

2. Cara kerja:

a) Dicocokkan kode alat dengan kode strip, secara otomatis alat

akan menyalakan. Nomor kode strip akan tampil pada

bagiankanan atas monitor alat. Nomor kode harus sesuai

dengan nomor kode yang terdapat bada botol kemasan. Jika

berbeda di cocokkan nomor kode pada alat terlebih dahulu.

b) Dimasukkan strip kedalam lubang pada alat pengukur, tekan

sampai ujung. Alat akan secara otomatis menyala dan

terdengar bunyi “bip”, yang menandakan bahwa kode pada

alat sudah sama dengan kode pada strip.

c) Darah yang telah diambil, diteteskan pada ujung strip, darah

akan terserap secara otomatis

d) Hasil pengukuran akan muncul selama 10 detik dan akan

tersimpan secara otomatis kedalam memori alat. Setelah

pengukuran selesai strip segera di cabut.

Page 36: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

23

3. Pasca analitik

a. Interprestasi hasil

Nilai rujukan kadar glukosa darah sewaktu

Tes (mg/dl)

GDS <180

b. Pencatatan dan pelaporan

G. Jenis data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari pengujian langsung pemeriksaan kadar

glukosa darah dengan menggunakan metode GOD-PAP dan metode

strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, buku,

gambaran umum rumah sakit serta jumlah pemeriksaan pasien.

H. Pengolahan dan analisis data

1. Pengelolahan Data

Pengolaahan data dilakukan dengan cara :

a. Entry , yaitu memasukan data dalam program computer untuk

analisis lanjut.

b. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah diperoleh.

c. Coding, yaitu memberikan kode pada data untuk memudahkan

dalam memasukkan ke program computer.

d. Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian direkap

dan disususn dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah.

2. Analisis data

Analisis data secara univariate dan bivariate dengan

menggunakan uji statistik. Hasil penelitian disajikan dengan bentuk

tabel. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan maka dilakukan pengujian

statistik dengan “uji t independent sampel” dengan kriteria pengujian

jika P value < α maka hipotesis di terima. Dengan tingkat kemaknaan

Page 37: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

24

α : 0,05. Hipotesis diterima berarti ada perbedaan yang bermakna

terhadap hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan metode GOD-

PAP dengan metode strip dengan menggunakan program SPSS.

I. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk narasi, tabel, atau

gambar yang disertai dengan penjelasanya.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subyek. Dalam

penelitian ini menekankan masalah etika yang meliputi antara lain :

1. Ananomity (Tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada

lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

2. Confidentiality (Kerahasiaan)

Yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 38: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

25

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Dr.R. Ismoyo

1. Letak Geografis

Rumah Sakit Dr. R Ismoyo berdomisili di Kecamatan Mandonga,

Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Sulawesi Tenggara. Rumah sakit

Ismoyo berada pada tempat yang sangat strategis bagi Masyarakat Sultra

karena berada di jalan poros baik Kota maupun poros antar provinsi

yakni jalan Laute no.1 Poros Jalan antar provinsi, dan jalan Abd.

Silondae poros utama kota Kendari.

Rumah sakit Tk IV Dr. R Ismoyo adalah Rumah Sakit Milik TNI

AD yang berada di wilayah Korem 143/Ho berdasarkan Surat keputusan

Menteri Kesehatan RI No. YM 02.04.3.2.4548 tentang penyerahan

kepada Mabes TNI AD untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum

dengan nama “ Rumkit Tk.IV Dr.R Ismoyo Kendari”.

2. Sejarah berdirinya rumah sakit Dr.R. Ismoyo

Pada tahun 1958 terbentuklah Komando Pasukan Sulawesi

Tenggara (=KO-PST) dengan Komando Letnan Kolonel Soekaha. Pos

Komando berkedudukan di Kota Kendari. KO-POST dilengkapi dengan

Kesatuan Kesehatan, berkekuatan 1 (satu) Pleton Kesehatan, dipimpin

oleh Calon Perwira Soenar dengan perlengkapan kesehatan kompi.

Kesehatan KO-PST ini menempati bangunan Rumah Sakit Umum

Kendari sebagai TEMPAT PERAWATAN TENTARA (TPT) beserta

staf kesehatannya.

Pada tahun 1963, terjadi perubahan nama Korem dan pimpinan

KesRem. Korem VI/Halu oleo diubah menjadi KOREM 143, kepala Kes

Rem/Kepala TPT diserahkan dari Lettu Dr. Tan Swie Giok kepada wajib

Militer Letnan Satu Dr. Lie Hap Djoen. Pada tahun ini pula, melalui

KEPUTUSAN PERWIRA KESEHATAN KODAM XIV/HASANUDIN,

sebutan Kepala Kes Rem diubah menjadi PERWIRA KESEHATAN

KOREM dan TPT diubah menjadi RUMAH SAKIT ANGKATAN

Page 39: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

26

DARAT TINGKAT IV KENDARI atau disingkat RUMKIT AD TK. IV

KENDARI.

Pada masa jabatan Mayor Cdm dr. Sumadi, Nama Rumah Sakit

Korem 143 di ubah menjadi Rumah Sakit Tk. IV Dr. R. Ismoyo Kendari

diresmikan pada tanggal 5 April 1983 oleh Mayor Jendral Sugiarto

Panglima Kodam XIV/Hasanudin. Dan lokasi pintu masuk dipindahkan

menghadap ke jalan Laute hingga saat sekarang.

3. Sarana dan prasarana

Sarana gedung yang dimiliki Rumah Sakit Dr R Ismoyo Kota Kendari

a. bangunan kantor Denkesyah

b. kantor Rumah Sakit

c. Instalasi Gawat Darurat

d. Radiologi

e. Laboratorium

f. Instalasi Dapur

g. Instalasi Perawatan

h. Instalasi Bersalin

i. Poliklinik

j. KIA/KB

k. Apotek

l. Apotek Pelengkap Kimia Farma

m. Instalasi Bedah

n. Gudang

o. Kantin

p. Tempat Parkir

q. Sarana Olah Raga

r. Instalasi Mesin Genzet

Page 40: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

27

B. Hasil penelitian

Telah dilakukan penelitian perbandingan hasil pemeiksaan kadar glukosa

darah dengan menggunakan metode GOD-PAP dengan metode Strip pada

tanggal 6 – 23 Juni 2016 di Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota

Kendari, dengan hasil sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

pada saat penelitian berlangsung diperoleh karakteristik

responden berdasarkan umur banyak yang berjenis kelamin

perempuan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

di Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota

Kendari.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 16 43,2

Perempuan 21 56,8

Total 37 100

(sumber: Data Primer 2016)

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa distribusi pasien

berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang (43,2%) dan

berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang (56%). Jadi total

frekuensi berdasarkan jenis kelamin pasien terdapat 37 pasien dengan

persentase 100%.

Page 41: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

28

b. Umur

pada saat penelitian berlangsung diperoleh karakteristik

responden berdasarkan umur banyak yang berumur 31-40 dan ≥ 60

tahun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.2 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Umur di

Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari

(sumber: Data Primer 2016)

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa dari total

frekuensi 34 responden selama penelitian, jumlah responden

terbanyak yaitu yang berumur 26-35 dan 56-65 tahun yaitu sebanyak 8

orang (21,6%) dan jumlah responden terendah yaitu yang berumur 17-

25 yaitu sebanyak 2 orang (5,4).

No Umur Frekuensi (n) Presentase (%)

1 17-25 2 5,4

2 26-35 8 21,6

3 36-45 7 19,4

4 46-55 7 19,4

5 56-65 8 21,6

6 >65 5 13,5

Total 37 100

Page 42: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

29

2. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Meggunakan Metode GOD-

PAP di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Meggunakan Metode GOD-PAP di Rumah Sakit DR R Ismoyo

Kota Kendari.

No Hasil Glukosa Frekuensi (n) Presentase

(%)

1 Normal 21 56,8

2 Tidak Nomal 16 43,2

Total 37 100

(sumber: Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.3, Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

menggunakan metode GOD-PAP di rumah sakit DR R Ismoyo Kota Kendari

menunjukan bahwa sebanyak 21 orang (56%) pasien memiliki kadar glukosa

normal dan sebanyak 16 orang (43,2%) pasien memiliki kadar glukosa tidak

normal. Jadi total frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode GOD-PAP yaitu 37 pasien dengan persentase

100%

3. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Meggunakan Metode Strip di

Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Meggunakan Metode Strip di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota

Kendari.

No Hasil Glukosa Frekuensi (n) Presentase (%)

1 Normal 8 21,7

2 Tidak Nomal 28 78,3

Total 37 100

(sumber: Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.4, Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

menggunakan metode Strip di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari

menunjukan bahwa sebanyak 8 orang (21,7%) pasien memiliki kadar glukosa

normal dan sebanyak 28 orang (78,3%) pasien memiliki kadar glukosa tidak

Page 43: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

30

normal. Jadi total frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode Strip yaitu 37 pasien dengan persentase 100%

4. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode GOD-

PAP dengan Metode Strip di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari

Tabel 5.5 Distribusi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode

GOD-PAP dengan Metode Strip di Rumah Sakit DR R

Ismoyo Kota Kendari

Kode

Sampel

Umur / Jenis

Kelamin

Pemeriksaan Glukosa Darah

Metode GOD-PAP Metode Stick

X1 30/P 109 104

X2 52/L 257 374

X3 69/L 105 141

X4 63/P 100 92

X5 53/L 126 134

X6 38/P 92 127

X7 27/L 88 85

X8 38/P 95 115

X9 27/P 88 97

X10 18/P 92 102

X11 42/P 135 152

X12 39/L 278 310

X13 39/L 220 328

X14 31/P 92 121

X15 63/L 106 130

X16 24/L 83 99

X17 34/P 89 98

X18 39/L 212 245

X19 61/P 127 135

X20 52/L 167 189

X21 56/P 95 151

X22 50/L 235 357

X23 35/P 93 121

X24 44/P 182 240

X25 27/P 82 135

X26 35/P 102 155

X27 57/P 91 133

X28 53/P 92 135

X29 69/P 116 140

X30 45/L 82 115

X31 69/L 126 140

X32 85/P 62 95

X33 63/L 141 168

X34 60/P 80 107

X35 58/P 91 120

X36 50/L 94 127

X37 71/L 98 133

Mean 122,24 155,4

Page 44: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

31

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode

GOD-PAP dengan Metode Strip di Rumah Sakit DR R

Ismoyo Kota Kendari (Program SPSS)

Group Statistics

Hasil Glukosa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

GOD-PAP 37 122,2432 53,63063 8,81682

Strip 37 155,4054 74,81550 12,29959

(sumber: Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.5 dan 5.6, Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode strip di Rumah Sakit

DR R Ismoyo Kota Kendari menunjukan bahwa dari 37 responden yang

dilakukan pemeriksaan terdapat perbedaan rata-rata hasil pemeriksaan

glukosa darah yang di lakukan dengan metode GOD-PAP dan metode Strip.

Hasil pemeriksaan Strip cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan hasil

pemeriksaan glukosa darah GOD-PAP dengan selisih 33,16.

Tabel 5.7 Hasil Analisis Uji T Independent Sampel Pemeriksaan Kadar

Glukosa Darah Menggunakan Metode GOD-PAP Dengan Metode

Strip

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Differen

c

95% Confidence Interval of

the Difference

Upper Lowwer

Equal variances

assumed 1,406 ,240 -2,191 72 ,032 -33,16216 5,13328 -63,32981 -2,99451

Equal variances

not

assumed

-2,191 65,269 ,032 -33,16216 15,13328 -63,38306 -2,94127

(sumber: Data Primer 2016)

Dari hasil tabel diatas, menunjukan bahwa pada derajat kepercayaan

0,05, di dapat hasil uji t independent sampel test menggunakan program SPSS

diperoleh nilai P = 0,032 dimana (P value < 0,05) hipotesis diterima. Artinya

Page 45: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

32

ada perbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan glukosa darah metode

GOD-PAP dengan metode Strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari.

C. Pembahasan

Pada penelitian perbandingan kadar Glukosa darah menggunakan

metode GOD-PAP dengan metode strip telah dilakukan terhadap 37

responden di Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari. Penelitian ini

dilakukan secara observasi laboratorik, yang dimana penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

menggunakan metode GOD-PAP dengan metode Strip.

1. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Meggunakan Metode

GOD-PAP

Berdasarkan tabel 5.3 Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode GOD-PAP di rumah sakit DR R Ismoyo

Kota Kendari menunjukan bahwa sebanyak 21 orang (56%) pasien yang

memiliki kadar glukosa darah normal dan sebanyak 16 orang (43,2%)

pasien memiliki kadar glukosa darah tidak normal dengan total frekuensi

berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan

metode GOD-PAP yaitu 37 pasien dengan persentase 100%.

Metode GOD-PAP adalah metode enzim glucose oxidase yang

mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan

hidrogen peroksida dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 546 nm merupakan metode yang digunakan untuk mengukur

kadar glukosa darah. Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam

darah atau serum. Kadar glukosa darah yang normal dapat terjadi bila

seseorang melakukan pola hidup sehat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang

berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi,

meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia,

Page 46: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

33

serta dampak perawatan dari obat, misalnya steroid (Fox & Kilvert,

2010).

Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan

ketat di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik

negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level

glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi

glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi

tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel

di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa

(proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran

darah, hingga meningkatkan level gula darah. (Fox & Kilvert, 2010).

Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan

glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan

dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang

disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa

menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi

level gula darah. (Fox & Kilvert, 2010).

Selain itu kadar glukosa darah dipengaruhi oleh umur , umumnya

manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun

dengan cepat setelah umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang

memasuki daerah rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka

yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi

terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan bahwa seseorang ≥45 tahun

memiliki resiko terhadap terjadinnya diabetes melitus dan intoleransi

glukosa yang disebabkan oleh faktor degeneratif yaitu menurunya fungsi

tubuh, khususnya kemampuan sel β dalam memproduksi insulin untuk

memetabolisme glukosa. (pangemanan, 2014). Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian dimana tingginya angka tidak normal pada umur >45

tahun pada penelitian ini yaitu pada metode GOD-PAP sebanyak 12

pasien (75%).

Page 47: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

34

Selain umur, jenis kelamin mempengaruhi kadar glukosa darah

seseorang. Jenis kelamin adalah suatu konsep analisis yang digunakan

untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari sudut

non biologis, yaitu aspek sosial, budaya, maupun psikologis (Sitti

Mutmainah, 2006). Jenis kelamin laki laki memiliki resiko diabetes

meningkat lebih cepat. Perbedaan resiko ini dipengaruhi distribusi lemak

tubuh. Pada laki-laki, penumpukan lemak terkonsentrasi di sekitar perut

sehingga memicu obesitas sentral yang lebih memicu gangguan

metabolisme (Pramudiarja, 2011). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

dimana pada responden berjenis kelamin laki-laki memiliki hasil kadar

glukosa darah yang tidak normal lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang berjenis kelamin perempuan.

2. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Meggunakan Metode

Strip

Berdasarkan tabel 5.4 Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode Strip di rumah sakit DR R Ismoyo kota

kendari menunjukan bahwa sebanyak 8 orang (21,7%) pasien yang

memiliki kadar glukosa darah normal dan sebanyak 28 orang (78,3%)

pasien memiliki kadar glukosa darah tidak normal dengan total frekuensi

berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan

metode Strip yaitu 37 pasien dengan persentase 100%.

Cara Strip Merupakan alat pemeriksaan laboratorium sederhana

yang dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler, bukan

untuk sampel serum atau plasma. Strip katalisator spesifik untuk

pengukuran glukosa dalam darah kapiler (Suryaatmadja, 2003).

Cara strip memiliki kelebihan hasil pemeriksaan dapat segera

diketahui, hanya butuh sampel sedikit, tidak membutuhkan reagen

khusus, praktis, dan mudah dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh

siapa saja tanpa butuh keahlian khusus. Kekurangannya adalah

akurasinya belum diketahui, dan memiliki keterbatasan yang dipengaruhi

oleh kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin C, lipid, dan

Page 48: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

35

hemoglobin), suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan untuk

menegakkan diagnosa klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar

glukosa (Suryaatmadja, 2003)

Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau

serum. Kadar glukosa darah yang normal dapat terjadi bila seseorang

melakukan pola hidup sehat (Fox & Kilvert, 2010).

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang

berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi,

meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia,

serta dampak perawatan dari obat, misalnya steroid (Fox & Kilvert,

2010).

Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan

ketat di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik

negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level

glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi

glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi

tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel

di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa

(proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran

darah, hingga meningkatkan level gula darah.

Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan

glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan

dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang

disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa

menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi

level gula darah.

Selain itu kada glukosa darah dipengaruhi oleh umur , umumnya

manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun

dengan cepat setelah umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang

memasuki daerah rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka

yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi

Page 49: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

36

terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan bahwa seseorang ≥45 tahun

memiliki resiko terhadap terjadinnya diabetes melitus dan intoleransi

glukosa yang disebabkan oleh faktor degeneratif yaitu menurunya fungsi

tubuh, khususnya kemampuan sel β dalam memproduksi insulin untuk

memetabolisme glukosa. (Pangemanan, 2014). Hal ini ditandai dengan

tingginya kadar glukosa darah tidak normal pada umur >45 tahun pada

penelitian ini pada metode strip sebanyak 19 pasien (65%).

Selain itu jenis kelamin mempengaruhi kadar glukosa darah

seseorang. Jenis kelamin adalah suatu konsep analisis yang digunakan

untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan peremuan dari sudut non

biologis, yaitu aspek sosial, budaya, maupun psikologis (Sitti

Mutmainah, 2006) jenis kelamin laki laki memiliki resiko diabetes

meningkat lebih cepat. Perbedaan resiko ini dipengaruhi distribusi lemak

tubuh. Pada laki-laki, penumpukan lemak terkonsentrasi di sekitar perut

sehingga memicu obesitas sentral yang lebih memicu gangguan

metabolisme (Pramudiarja, 2011). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

dimana pada responden berjenis kelamin laki-laki memiliki hasil kadar

glukosa darah yang tidak normal lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang berjenis kelamin perempuan.

3. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode

GOD-PAP dengan Metode Strip

Berdasarkan tabel 5.5 dan 5.6 distribusi hasil pemeriksaan kadar

glukosa darah metode GOD-PAP dengan metode Strip di Rumah Sakit

DR R Ismoyo Kota Kendari terlihat metode strip kadarnya lebih tinggi

dibandingkan dengan menggunakan metode GOD PAP. Rata-rata kadar

Glukosa menggunakan metode stik 155,4054 mg/dl dan rata-rata kadar

glukosa menggunakan metode GOD PAP 122,2432 mg/dl. Terlihat

perbedaan rata-rata kedua alat yaitu 33,14 mg/dl, hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah yang

diperiksa dengan metode GOD-PAP dengan metode Strip.

Prinsip pemeriksaan metode stik berdasarkan teknik deteksi elek-

trokimia, arus listrik yang dihasilkan diukur oleh sensor di mana arus

Page 50: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

37

listrik ini dipengaruhi oleh sumber arus. Sedangkan prinsip pemeriksaan

metode GOD PAP adalah menggunakan glukosa oksidase / peroksidase

dengan indikator quinonimine yang berwarna merah (reaksi ini cukup

stabil). Intensitas warna ini diukur pada spektro-fotometer sehingga kadar

glukosa yang terkandung dalam sampel tergantung dari warna yang

dihasilkan (Suyaatmadja, 2006)

Tabel 5.7 Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan T-test

independent sampel diperoleh signifikansi (p) 0,032 < (α) 0,05 hal ini

berarti Hipotesis diterima. Maka hasil analisa menyatakan bahwa

terdapat perbedaan hasil antara kadar glukosa darah yang diperiksa

menggunakan metode GOD-PAP dan metode Strip. Hal ini sejalan

dengan penelitian sebelumnnya yang telah dilakukan oleh eka satria

haefu tahun 2012 dimana hasilnnya memiliki perbedaan yang signifikan

antara hasil pemeriksaan menggunakan alat fotometer dan alat

glukometer.

Terjadinya perbedaan hasil pemeriksaan pada kedua alat tersebut

karena dipengaruhi oleh berbagai faktor baik itu di tahap pra analitik

maupun analitik. Pada tahap pra analitik biasanya disebabkan oleh

preparasi bahan pemeriksaan, sampel yang terkontaminasi oleh zat-zat

yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, maupun alat

yang akan digunakan belum terkalibrasi sehingga bisa memberikan hasil

positif palsu. Pada tahap analitik kesalahan yang sering terjadi adalah

perlakuan sampel yang tidak sesuai, waktu inkubasi, salah mencampur

reagen, maupun faktor suhu yang diperlukan sampel sebelum dilakukan

pemeriksaan.

Selain itu hal yang paling sering terjadi adalah alat yang digunakan

tidak dilakukan validasi hasil. Validasi hasil pemeriksaan merupakan

upaya untuk memantapkan kualitas hasil pemeriksaan yang telah

diperoleh dengan membandingkan nilai rujukan yang sudah ditentukan

oleh rumah sakit dengan hasil yang dikeluarkan alat. Jika terdapat

perbedaan signifikan maka akan dilakukan pemeriksaan ulang. Validasi

Page 51: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

38

dapat mencegah keragu-raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan.

Dan yang utama adalah selalu memperhatikan quality control dari alat

tersebut. Apakah masih layak atau perlu dilakukan kalibrasi sehingga

hasil yang dikeluarkan dapat di pertanggung jawabkan. Serta secara

berkala melakukan PMI (Pemantapan mutu Internal) dan PME

(Pemantapan Mutu Eksternal).

Pemeriksaan metode GOD-PAP memiliki kelebihan yaitu memiliki

presisi yang tinggi, akurasi tinggi, spesifik, relatif bebas dari gangguan

(kadar hematokrit, vitamin C, lipid, volume sampel dan suhu).

Sedangkan kekurangannya adalah memiliki ketergantungan terhadap

reagen, butuh sampel darah yang banyak, pemeliharaan alat dan reagen

memerlukantempat yang khusus dan membutuhkan biaya yang cukup

mahal. Sedangkan pada metode strip memiliki kelebihan yaitu hasil

pemeriksaan dapat segera diketahui, hanya butuh sampel sedikit, tidak

membutuhkan reagen khusus, praktis dan mudah dipergunakan jadi dapat

dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh keahlian khusus. Kekurangannya

adalah akurasinya belum diketahui, dan memiliki keterbatasan yang

dipengaruhi oleh kadar hematokrit, interfensi zat lain (vitamin C, lipid,

bilirubin dan hemoglubin), suhu, volume sampel yang kurang, dan strip

bukan untuk menegakkan diagnosa klinis melainkan hanya untuk

pemantauan kadar glukosa darah (suryaatmadja, 2013).

Menurut ISO 15197:2003 prosedur pengukuran glukosa rutin

menggunakan analyzer dengan ketelitian dan ketepatan yang telah

divalidasi dapat digunakan sebagai metode rujukan. Validasi hasil

pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP dilakukan dengan cara

melakukan standarisasi pada saat proses pemeriksaannya hal ini

bertujuan untuk mengetahui bahwa proses pemeriksaan yang lakukan

sesuai dengan standar dan hasil pemeriksaan akurat. Sedangkan pada

pemeriksaan glukosa metode strip tidak dilakukan standar sehingga hasil

pemeriksaannya akurasinnya belum di ketahui.

Page 52: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

39

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 37 pasien

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada metode GOD-PAP diperoleh kadar glukosa darah rata rata yaitu

122,24 mg/dL dimana terdapat 2 sampel hasil pemeriksaan kadar

glukosa darah lebih tinggi dibandingkan dengan metode strip.

2. Pada metode strip diperoleh kadar glukosa darah rata rata yaitu 155,4

mg/dL dimana terdapat 35 sampel hasil kadar glukosa darah lebih

tinggi dibandingkan dengan metode GOD-PAP.

3. Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan kadar

glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode Strip

B. Saran

1. Kepada para petugas laboratorium diharapkan agar memilih alat dan

metode yang akurat dan sudah diketahui kualitasnya demi menjamin

hasil diagnosa seperti metode GOD-PAP dari suatu pemeriksaan dan

memperhatikan quality control alat secara berkala.

2. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

membandingkan seberapa besar perbandingan hasil glukosa darah

dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda serta diharapkan

memperhatikan faktor faktor yang dapat meningkatkan atau

menurunkan kadar glukosa darah pasien karna dapat memberiksan

hasil yang palsu seperti mengkonsumsi obat-obatan, merokok, dan

aktifitas yang berat sebelum dilakukan pemeriksaan.

3. Untuk masyarakat lebih menjalankan pola hidup sehat dalam

kahidupan sehari hari untuk mengontrol kadar glukosa darah serta

memilih jenis pemeriksaan yang akurat untuk memeriksakan kadar

glukosa darahnya.

Page 53: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

40

4. Diharapkan bagi institusi agar terus membina mahasiswa dalam

melaksanakan penelitian guna pengembangan institusi khususnya

jurusan analis kesehatan.

Page 54: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Nasir, Abdul Muhith, Ideputri (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan,

Mulia Medika, Yogyakarta.

Charle Fox, Anne Kilvert. 2010. Bersahabat dengan Diabetes Tipe 2. Jakarta :

Penebar Plus+

Darwis Y, dkk. 2005. Pedoman pemeriksaan laboratorium untuk penyakit

Diabetes mellitus. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia.

Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Untuk

Penyakit Diabetes Melitus, Jakarta.

Gandasoebrata. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan 11. Jakarta : Dian

Rakyat.

Henry J.B., dan Howanitz, J.H. (1996). Carbohydrate. In: Clinical Diagnosis

and Management by Laboratory Methods. Editor: Henry John Bernard.

Philadelphia: W.B Saunders Company. Halaman 175.

Lee, Joyce le Fever Pedoman pemeriksaan laboratorium & diagnostic, Joyce le

Fever Kee : alih bahasa, Sari Kurnianingsih ( et al ); editor edisi Bahasa

Indonesia, Ramona P. Kapoh – Ed.6 –Jakarta: EGC, 2007

Markam, Suprapti Sumarmo. 2008. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta:

Universitas Indonesia – Press

Marzuki Suryaatmadja, Imelda Yulianti Hardjasudarma. 2006. Uji Kinerja

Glukosameter ACCU-CHEK® Advantage. Indonesia : Departemen

Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia & BLU RS

Dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Murray, R.K. et al.. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta. Kedokteran. EGC. 2003

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Sacher RA, Mc Pherson RA. 2004. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan

laboratorium. Edisi II. Penerjemah: Brahm Pendit, Dewi

Wulandari.Jakarta: EGC.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi

Pemula. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Surya Atmadja, M. 2003. Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2003.

Jakarta: Bagian Patoligi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

Sylvia Anderson Prince & Lorraine McCarty Wilson. Patofisiologi Konsep Klinik

Proses-Proses Penyakit. Buku 2 Edisi 4. Jakarta : EGC.

Pangemanan, M. 2014. Pedoman pemeriksaan laboratorium untuk penyakit

Diabetes mellitus.: Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM

Universitas Samratulangi.

Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes mellitus tipe 2.

Jakarta: PB Perkeni.

Poedjiadi, Anna, 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia

PRESS

Page 55: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 56: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 57: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah
Page 58: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

Kode sampel Jenis Kelamin Umur

Pemeriksaan Glukosa Darah

Metode GOD-PAP Metode Stick

P/L P L 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65 Hasil Tidak Normal

Normal Hasil Tidak normal

Normal

1. X1 P √ √ 109 √ 104 √

2. X2 L √ √ 257 √ 374 √

3. X3 L √ √ 105 √ 141 √

4 X4 P √ √ 100 √ 92 √

5. X5 L √ √ 126 √ 134 √

6. X6 P √ √ 92 √ 127 √

7. X7 L √ √ 88 √ 85 √

8. X8 P √ √ 95 √ 115 √

X9 P √ √ 88 √ 97 √

10. X10 P √ √ 92 √ 102 √

11. X11 P √ √ 135 √ 152 √

12. X12 L √ √ 278 √ 310 √

13. X13 L √ √ 220 √ 328 √

14. X14 P √ √ 92 √ 121 √

15. X15 L √ √ 106 √ 130 √

16. X16 L √ √ 83 √ 99 √

17. X17 P √ √ 89 √ 98 √

18. X18 L √ √ 212 √ 245 √

19. X19 P √ √ 127 √ 135 √

20. X20 L √ √ 167 √ 189 √

Page 59: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

21. X21 P √ √ 95 √ 151 √

22. X22 L √ √ 235 √ 357 √

23. X23 P √ √ 93 √ 121 √

24. X24 P √ √ 182 √ 240 √

25. X25 P √ √ 82 √ 135 √

26. X26 P √ √ 102 √ 155 √

27. X27 P √ √ 91 √ 133 √

28. X28 P √ √ 92 √ 135 √

29. X29 P √ √ 116 √ 140 √

30. X30 L √ √ 82 √ 115 √

31. X31 L √ √ 16 √ 140 √

32. X32 P √ √ 62 √ 95 √

33. X33 L √ √ 141 √ 168 √

34. X34 P √ √ 80 √ 107 √

35. X35 P √ √ 91 √ 120 √

36. X36 L √ √ 94 √ 127 √

37. X37 L √ √ 98 √ 133 √

Total 7 21 2 8 7 7 8 5 16 21 29 8

Persentase (%)

100 56,8

43,2

5,4 21,6 19,4 19,4 21,6 13,5 43,2 56,8 78,3 21,7

Mengetahui

Instruktur Penelitian

Alsadar, AMAK

Peneliti

Muahmmad Erwan Dewa

NIM: P00320013122

Page 60: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

1 Alat dan Bahan

a. Glukometer dan strip b. Pipet mikro dan Tips

b. kapas alkohol,tabung reaksi, torniquet spoit 3cc d. Reagen Glukosa

e. Fotometer f. Stopwatch

Page 61: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ... Erwan...darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah

2. Proses Kerja

a. Memipet Reagen b. Mencentrifuge

c. Mengukur kadar Glukosa (Fotometer) d. Sampling

e. Pemeriksaan Glukosa Metode Strip