perbandingan hasil belajar ips terpadu menggunakan …digilib.unila.ac.id/57381/1/skripsi tanpa bab...

80
(Skripsi) Oleh Ardianing Tyas Tami FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MINAT BELAJAR SISWA

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • (Skripsi)

    Oleh

    Ardianing Tyas Tami

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2019

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN

    PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY

    DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

    MINAT BELAJAR SISWA

    http://www.kvisoft.com/pdf-merger/

  • ABSTRAK

    Oleh

    ARDIANING TYAS TAMI

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar IPS Terpadu

    menggunakan model Picture and Picture dan Course Review Horay dengan

    mempertimbangkan minat belajar siswa. Metode yang digunakan adalah

    komparatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah

    seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Pelindung. Penentuan sampel

    menggunakan metode sampling jenuh, yaitu sebanyak 45 siswa. Pengumpulan

    data menggunakan observasi, angket, dan tes. Berdasarkan analisis data

    disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa

    yang pembelajarannya menggunakan model PnP dibandingkan dengan model

    CRH, (2) Rata-rata hasil belajar siswa dengan model PnP lebih tinggi

    dibandingkan CRH pada minat belajar tinggi, (3) Rata-rata hasil belajar siswa

    dengan model PnP lebih rendah dibandingkan CRH pada minat belajar rendah, (4)

    Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar.

    Kata kunci: Course Review Horay, Hasil Belajar, Minat Belajar Siswa, Picture

    and Picture

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN

    PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY

    DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

    MINAT BELAJAR SISWA

  • ABSTRACK

    By

    ARDIANING TYAS TAMI

    The aim of this study was to determine the comparison of students’ achievement

    of social studies using Picture and Picture and Course Review Horay model

    consider to the students’ learning interest. This study used comparative method

    with experimental approach. The population of this study was all the eighth grade

    students at SMP Negeri 1 Gunung Pelindung. The researcher used saturation

    sampling in determining the sample, the total number of students was 45 students.

    The data collection used are observation, questionnaire, and test. Based on the

    results of the research obtained as follows: (1) There is difference of students’

    achievement between students who have taught by using PnP model and the

    students who have taught by using CRH model. (2) The mean score of students’

    achievement using PnP model was higher than CRH model in students who have

    high learning interest. (3) The mean score of students’ achievement using PnP

    model was lower than CRH model in students who have low learning interest. (4)

    There is an interaction between PnP and CR with students’ learning interest.

    Keyword: Course Review Horay, Picture and Picture, Students’ Achievement,

    Students’ Learning Interest

    COMPARISON BETWEEN STUDENTS’ ACHIEVEMENT OF SOCIAL

    STUDIES USING TECHNIQUE PICTURE AND PICTURE

    AND TECHNIQUE COURSE REVIEW HORAY CONSIDER

    TO THE STUDENTS’ LEARNING INTEREST

  • Oleh

    ARDIANING TYAS TAMI

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

    SARJANA PENDIDIKAN

    Pada

    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDARLAMPUNG

    2019

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN

    PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY

    DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

    MINAT BELAJAR SISWA

  • Judul Skripsi : PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS

    TERPADU MENGGUNAKAN PICTURE AND

    PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY

    DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MINAT

    BELAJAR SISWA

    Nama Mahasiswa : Ardianing Tyas Tami

    Nomor Pokok Mahasiswa : 1513031054

    Program Studi : Pendidikan Ekonomi

    Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    MENYETUJUI

    1. Komisi Pembimbing

    Pembimbing I, Pembimbing II,

    Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. Rahmah Dianti P., S.E., M.Pd.

    NIP 19770808 200604 2 001 NIP 19851009 201404 2 002

    2. Mengetahui

    Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi

    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

    Drs. Tedi Rusman, M.Si. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. NIP 19600826 198603 1 001 NIP 19770808 200604 2 001

  • MENGESAHKAN

    1. Tim Penguji

    Ketua : Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. …………....

    Sekretaris : Rahmah Dianti P., S.E., M.Pd. .....................

    Penguji

    Bukan Pembimbing : Drs. Tedi Rusman, M.Si. ……....…….

    2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.

    NIP 19620804 198905 1 001

    Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 9 Mei 2019

  • KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandarlampung 35145

    Telepon (0721) 704624, Faximile (0721) 704624

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    nama : Ardianing Tyas Tami

    NPM : 1513031054

    jurusan/program studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

    fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

    pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi

    dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

    pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar

    pustaka.

    Bandar Lampung, 17 Juni 2019

    Ardianing Tyas Tami

    1513031054

  • RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama Ardianing Tyas Tami dan biasa disapa

    dengan Tyas. Penulis lahir pada tanggal 31 Agustus 1997,

    merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan

    Bapak Surajiman dan Ibu Wiwik Umi Sholehah. Penulis

    berasal dari Gunung Pelindung, Lampung Timur.

    Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.

    1. SD Muhammadiyah 1 Pelindung Jaya lulus pada tahun 2009.

    2. SMP Muhammadiyah 1 Gunung Pelindung lulus pada tahun 2012.

    3. SMA Muhammadiyah 1 Metro lulus pada tahun 2015.

    4. Pada tahun 2015 penulis diterima pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.

    Pada tahun 2017 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian

    melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di SMK PGRI Pasir Sakti dan

    Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pasir Sakti Kec. Pasir Sakti Kab. Lampung

    Timur pada tahun 2018. Penulis pernah aktif di organisasi kampus yakni BEM

    FKIP Unila dan Assets FKIP Unila.

  • PERSEMBAHAN

    Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.

    Karya kecil ini ku persembahkan untuk orang terkasih di hidupku.

    Kedua orang tuaku tercinta

    Yang dengan tulus, ikhlas dan sabar mendidik, membesarkan dan mendoakanku. Tak

    pernah berhenti menasehati, mendukung, memenuhi segala kebutuhanku dan memberikan

    kebebasan memilih jalan hidupku.

    Kakakku tersayang

    Terimakasih telah menjadi saudara terbaik bagi adik kecil kalian ini sehingga membuatku

    bersyukur kepada Allah akan kehadiran kalian dan bersama-sama semoga menjadi pribadi

    yang selalu membanggakan keluarga.

    Keluarga besar Bapak dan Ibu

    Terimakasih untuk seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan mendoakan

    keberhasilanku, semoga aku menjadi kebanggaan kalian.

    Sahabat dan teman-teman Universitas Lampung khususnya Pendidikan Ekonomi.

    Semua guru, dosen, dan pendidik

    Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal kepadaku, pengalaman dan ilmu yang

    bermanfaat untuk menjadi bekal dimasa depan.

    Almamater Tercinta Universitas Lampung.

  • MOTTO

    Saat masalahmu jadi terlalu berat untuk ditangani, beristirahatlah dan hitung

    berkah yang sudah kau dapatkan.

    (Anonimous)

    I never paint dreams or nightmares. I paint my own reality.

    (Frida Kahlo)

    Barangkali hidup adalah doa yang panjang, pasrahkan saja di dalam Dia.

    (Jason Ranti)

    Lakukanlah sekarang. Terkadang “nanti” bisa jadi “tak pernah”.

    (Ardianing Tyas Tami)

  • SANWACANA

    Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil

    Belajar IPS Terpadu Menggunakan Picture and Picture dan Course Review

    Horay dengan Mempertimbangkan Minat Belajar Siswa”. Sholawat serta salam

    senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

    bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis

    mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

    1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas Lampung.

    2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

    3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama

    FKIP Universitas Lampung.

    4. Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

    FKIP Universitas Lampung.

    5. Dra. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

    Alumni FKIP Universitas Lampung.

    6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

    Sosial FKIP Universitas Lampung dan juga selaku pembahas yang telah

    memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

  • 7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

    FKIP Universitas Lampung dan juga selaku pembimbing I yang selalu

    memotivasi penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Ibu adalah sosok

    panutan saya, selalu sabar dalam membimbing saya. Terimakasih bu sudah

    membagikan ilmu kepada saya.

    8. Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah bersedia

    membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    Terimakasih atas banyak saran dan motivasi yang telah ibu berikan.

    9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

    Pendidikan Ekonomi Drs. Yon Rizal, M.Si., Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., Drs.

    Nurdin, M.Si., Drs. I komang Winatha, M.Si., Albet Maydiantoro, M.Pd.,

    Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Suroto, S.Pd.,

    M.Pd., dan Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd., terima kasih atas ilmu yang

    telah diberikan.

    10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Surajiman dan Ibu

    Wiwik Umi Sholehah yang paling perhatian dan sabar yang telah mendidikku

    sehingga menjadikanku seperti saat ini. Maaf jika selama ini aku tidak nurut

    dan belum menjadi apa yang diinginkan. Aku selalu berusaha menjadi yang

    terbaik untuk kalian. Aku sayang mamix dan bapix.

    11. Untuk Kakak-kakakku Arif Munandar dan Ari Pamitra brothers paling frik.

    Namun dibalik sifat yang “frik” itu ada kasih sayang yang amat besar padaku.

    Selalu menjagaku dan memberi perhatian dengan cara yang berbeda. Mbak

    Maura dan Mbak Lia serta keponakan-keponakan lucu ku Nadhif, Naura,

    Hafsah, Umaiza dan Ahda. Terimakasih atas keceriaan yang diberikan.

  • 12. Keluarga besar Bapak dan Ibu yang sudah mendukung serta mendoakan ku,

    semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki dan kesehatan untuk kalian

    semua.

    13. Sahabat-sahabat terbaikku Reseque Squad : Rahmi Afrizal, Ririn Wulandari,

    Ni Kadek Widyawati, Nia Fenti Yani, Ratna Setiawati, Lucky Nadya, Noviea

    Setyowati dan Onky Jun Comando yang selalu memberikan semangat,

    keceriaan dan menemani setiap perjalanan ku. Kalian luar biasa gengs.

    14. Teman ujung kuliahku Devy Anggraeny si acil yang selalu ada dalam senang

    maupun sedihku. Semoga kita berteman selamanya.

    15. Sahabat SMA ku Rima Rahmawati, Fitra Afifa Helda, dan Anggara Paksi

    terimakasih telah menjadi temanku dan semoga selalu terjalin pertemanan

    kita hingga tua nanti.

    16. Sahabat kecilku Nurul Hidayanti, terimakasih tetap setia menemaniku. Aku

    akan selalu ingat impian kecil kita. Semoga pertemanan kita tetap terjaga.

    17. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2015, Nidev, Pia, Eca, Ses,

    Erine, Mail, Meliza, Eva, Azka, Bibil, Nuning, Faje, Dama, Lilin, Enzo, dan

    seluruh angkatan 2015 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu,

    terimakasih atas kebersamaan dan perjuangan selama ini.

    18. Untuk kakak tingkat dan adik tingkat terimakasih sudah menyemangati.

    19. Keluarga kecilku, KKN dan PPK Pasir Sakti Kab. Lampung Timur, lebih

    kurang 45 hari kita bersama, senang dan susah bersama, menghadapi

    rintangan dan keceriaan bersama-sama.

  • 20. Almamater tercinta SD Muhammadiyah 1 Pelindung Jaya, SMP

    Muhammadiyah 1 Gunung Pelindung dan SMA Muhammadiyah 1 Metro

    yang sudah memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan padaku.

    21. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung

    atau tidak langsung semoga bernilai ibadah.

    Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemuliaan-Nya atas

    kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam

    penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat

    membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

    khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

    Bandar Lampung, 17 Juni 2019

    Penulis,

    Ardianing Tyas Tami

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR GRAFIK

    DAFTAR LAMPIRAN

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ......................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9 F. Kegunaan Penelitiann ................................................................... 10 G. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 11

    II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

    A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13 1. Hasil Belajar ............................................................................. 13 2. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 15 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................. 17 4. Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture ........................ 18 5. Model Pembelajaran Tipe Course Review Horay .................... 21 6. Minat Belajar Siswa ................................................................. 25

    B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 30 C. Kerangka Pikir .............................................................................. 31 D. Hipotesis ....................................................................................... 34

    III. METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................... 36 B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 40

  • 1. Populasi .................................................................................... 40 2. Sampel ...................................................................................... 40

    C. Variabel Penelitian ........................................................................ 41 D. Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 42

    1. Hasil Belajar ............................................................................. 42 2. Picture and Picture .................................................................. 42 3. Course Review Horay............................................................... 43 4. Minat Belajar Siswa ................................................................. 43

    E. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 43 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 45

    1. Observasi .................................................................................. 45 2. Angket ...................................................................................... 45 3. Test ........................................................................................... 45

    G. Uji Persayaratan Instrumen ........................................................... 45 1. Uji Validitas Instrumen ............................................................ 46 2. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................ 47 3. Taraf Kesukaran ....................................................................... 48 4. Daya Beda ................................................................................ 49

    H. Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................ 50 I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 51 J. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 53

    IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 56

    1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ............ 56

    2. Profil Sekolah........................................................................... 56

    3. Sarana dan Prasarana ................................................................ 57 4. Keadaan SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ............................. 58 5. Kegiatan Kesiswaan/ Ekstrakulikuler ..................................... 59

    B. Deskripsi Data ............................................................................... 59

    1. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Eksperimen ..................... 60

    a. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Eksperimen ................ 60 b. Deskripsi Data Minat Belajar Tinggi Kelas Eksperimen .... 63 c. Deskripsi Data Minat Belajar Rendah Kelas Eksperimen ... 64

    2. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Kontrol ............................ 66

    a. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Kontrol ....................... 66 b. Deskripsi Data Minat Belajar Tinggi Kelas Kontrol ........... 68 c. Deskripsi Data Minat Belajar Rendah Kelas Kontrol ......... 69

    3. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen . 71

    a. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen ................................................................ 71

    b. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Tinggi Kelas Eksperimen ................................................................ 73

    c. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Rendah Kelas Eksperimen ................................................................ 75

    4. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ........ 76

    a. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ... 76

  • b. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Tinggi Kelas Kontrol....................................................................... 79

    c. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Rendah Kelas Kontrol....................................................................... 80

    C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 82

    D. Pembahasan .................................................................................. 87

    E. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 94

    V. SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan ....................................................................................... 96

    B. Saran.............................................................................................. 97

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 98

    LAMPIRAN ............................................................................................... 100

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel

    1. Rata-Rata Hasil Ulangan Harian ........................................................ 4 2. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 30 3. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 44 4. Tingkat Besarnya Reliabilitas ............................................................ 48 5. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan ............................... 53 6. Ruang Kantor dan Penunjang SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ..... 57 7. Prasarana SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ..................................... 57 8. Jumlah dan Keadaan Guru SMP Negeri 1 Gunung Pelindung .......... 58 9. Jumlah dan keadaan staff dan karyawan SMP Negeri 1

    Gunung Pelindung .............................................................................. 58

    10. Jumlah dan keadaan siswa SMP Negeri 1 Gunung Pelindung Tahun Pelajaran 2018/2019 ............................................................... 59

    11. Distribusi frekuensi minat belajar pada kelas eksperimen ................ 61 12. Distribusi frekuensi minat belajar tinggi pada kelas eksperimen ...... 63 13. Distribusi frekuensi minat belajar rendah pada kelas eksperimen..... 65 14. Distribusi frekuensi minat belajar pada kelas kontrol ....................... 66 15. Distribusi frekuensi minat belajar tinggi pada kelas kontrol ............. 69 16. Distribusi frekuensi minat belajar rendah pada kelas kontrol ........... 70 17. Distribusi frekuensi hasil belajar pada kelas eksperimen .................. 71 18. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat tinggi

    pada kelas eksperimen ....................................................................... 74

    19. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat rendah pada kelas eksperimen ....................................................................... 76

    20. Distribusi frekuensi hasil belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol .... 77 21. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat belajar tinggi

    pada kelas kontrol .............................................................................. 79

    22. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat belajar rendah pada kelas kontrol .............................................................................. 81

    23. Hasil Pengujian Hipotesis 1 ............................................................... 82 24. Hasil Pengujian Hipotesis 2 .............................................................. 83 25. Hasil Pengujian Hipotesis 3 ............................................................... 85 26. Hasil Pengujian Hipotesis 4 ............................................................... 86

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar

    1 Diagram Persentase Rata-rata Hasil Ulangan Harian ........................ 5 2 Kerangka Pikir ................................................................................... 34 3 Desain Penelitian Eksperimen ........................................................... 37 4 Estemated Marginal Means of Hasil Belajar ..................................... 93

  • DAFTAR GRAFIK

    Halaman

    Grafik

    1 Kategori Minat Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen ................... 62 2 Kategori Minat Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol.......................... 67 3 Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen .................... 73 4 Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ........................... 78

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran

    1. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 101 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .................... 105 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 112 4. Daftar Nama Siswa ............................................................................ 119 5. Angket Minat Belajar ........................................................................ 121 6. Kisi-Kisi Angket Pengukuran Minat Belajar Siswa .......................... 124 7. Soal Tes Hasil Belajar Siswa ............................................................. 125 8. Kunci Jawaban Soal Tes .................................................................... 134 9. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa ............................................. 135 10. Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa ............................... 136 11. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ........................... 137 12. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Reliabiltas, Taraf Kesukaran

    dan Daya Beda Soal ........................................................................... 138

    13. Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 142

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Faktor utama yang memegang peran penting terhadap perkembangan hidup

    manusia adalah pendidikan. Karena pendidikan merupakan wadah aktivitas

    dan sarana pembelajaran dalam memperoleh serta menyampaikan ilmu

    pengetahuan dan pengalaman belajar oleh seseorang yang dimungkinkan

    akan dapat diteruskan pada generasi selanjutnya. Bogner dalam Miftahul

    Huda (2014: 37), mengemukakan bahwa, ”Pembelajaran dapat didefinisikan

    sebagai rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai

    lebih pada makna pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan

    untuk mengarahkan model pengalaman selanjutnya”.

    Berkenaan dengan ini, kualitas pendidikan merupakan salah satu syarat

    mutlak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang demokratis,

    disiplin, bersatu, dan penuh toleransi. Hakikat pendidikan pada dasarnya

    memberikan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik

    mengembangkan bakat, motivasi, dan kemampuan secara optimal dan utuh

    (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik).

  • 2

    Dalam hal ini, sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

    secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan nasional.

    Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003, tentang sistem pendidikan

    nasional disebutkan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

    untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

    didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

    spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

    mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

    Negara”.

    Rendahnya daya serap siswa menjadi masalah dalam pembelajaran pada

    pendidikan formal (sekolah). Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar

    siswa yang tergolong masih sangat memprihatikan karena sistem

    pembelajaran masih bersifat konvensional. Proses pembelajaran ini masih

    memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk

    berkembang secara mandiri serta kemampuan bekerjasama dengan siswa

    lain. Melihat kenyataan bahwa masih banyak sekolah yang terhalang

    berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti

    penerapan model pembelajaran yang digunakan, atau ketersediaan sarana

    dan prasarana di sekolah yang kurang mendukung proses pembelajaran bagi

    siswa sehingga pembelajaran di sekolah cenderung kurang efektif.

    Meskipun demikian, lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan

    wadah terpenting yang memberikan pengajaran kepada peserta didik.

    Sekolah memegang peran yang sangat luar biasa dalam peningkatan kualitas

  • 3

    serta mutu pendidikan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta

    didik. Melalui sekolah dan guru, peserta didik dapat belajar dan

    memperoleh pengetahuan dan keterampilan guna menggapai cita-cita di

    masa depan. Pendidikan formal (sekolah) memiliki beberapa

    jenjang/tingkatan, yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

    dan pendidikan tinggi. SMP Negeri 1 Gunung Pelindung merupakan salah

    satu sekolah menengah yang terdapat di Kecamatan Gunung Pelindung

    Lampung Timur.

    Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti

    di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung, diketahui bahwa jumlah guru IPS

    Terpadu yang ada di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung sebanyak dua orang,

    yang berstatus sebagai guru PNS. Dalam proses pembelajaran pada mata

    pelajaran IPS Terpadu khususnya di kelas VIII, guru lebih banyak

    menggunakan metode konvensional dengan sedikit tanya jawab dan diskusi.

    Dengan metode konvensional, guru lebih banyak mendominasi kegiatan

    pembelajaran sedangkan siswa lebih banyak pasif mendengarkan dan

    mencatat. Karena fenomena ini, guru juga terkadang menerapkan model

    pembelajaran yang dirasa dapat mendorong keaktifan siswa, namun pada

    kenyataannya siswa tetap kurang antusias. Minat belajar siswa terhadap

    mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung juga

    tergolong masih sangat rendah. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa

    mata pelajaran IPS Terpadu tidak menarik dan membosankan, karena terlalu

    banyak materi yang harus dihapalkan.

  • 4

    Sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran, bahwa

    nilai siswa banyak yang belum mencapai KKM, kemudian setelah peneliti

    melakukan observasi awal di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung, peneliti

    mendapatkan data nilai dari ulangan harian yang telah dilaksanakan oleh

    guru mata pelajaran.

    Nilai ulangan harian digunakan sebagai acuan untuk melihat hasil belajar

    siswa setelah melakukan hasil belajar. Hasil nilai ulangan harian kelas VIII

    SMP Negeri 1 Gunung Pelindung sebagai berikut :

    Tabel 1. Rata-Rata Hasil Ulangan Harian 1 & 2 Mata Pelajaran IPS

    Terpadu Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

    Gunung Pelindung Lampung Timur TP 2018/2019

    Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Gunung

    Pelindung

    Dari tabel di atas, diketahui bahwa ternyata benar bahwa nilai hasil belajar

    siswa kelas VIII yang telah dirata-rata dari ulangan harian 1 & 2 pada mata

    pelajaran IPS Terpadu masih kurang optimal. Terlihat dari sedikitnya

    jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM, yaitu 12 siswa,

    sedangkan untuk yang tidak mencapai KKM sebanyak 33 siswa.

    No

    Kelas

    Nilai Jumlah

    Siswa

    75

    1 VIII A 17 5 22

    2 VIII B 16 7 23

    Siswa 33 12 45

  • 5

    Setelah dihitung rata-rata, tingkat persentase dari kedua hasil ulangan harian

    adalah sebagai berikut :

    > 75

    < 75

    27%73 %

    Gambar 1. Persentase Nilai Ulangan Harian Semester Ganjil Mata

    Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

    Gunung Pelindung Tahun Pelajaran 2018/2019

    Berdasarkan diagram presentase di atas, dapat diketahui bahwa keberhasilan

    belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu masih tergolong

    rendah. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

    ditentukan di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung berjumlah 33 siswa dari

    jumlah 45 siswa atau jika dipersentasekan sebesar 27%. Sedangkan untuk

    siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 33 siswa atau

    sebesar 73%. Hal ini mempertegas bahwa hasil belajar siswa di SMP Negeri

    1 Gunung Pelindung tergolong rendah.

    Menurut Djamarah (2010: 07), kriteria tingkat keberhasilan siswa adalah

    sebagai berikut:

    1. Sempurna/Maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh peseta didik.

    2. Baik sekali/Optimal, apabila sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

    3. Baik/Minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik hanya sebesar 60% - 75% saja.

    4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai kurang dari 60%.

  • 6

    Melihat hasil belajar siswa yang belum optimal, hal ini menunjukkan bahwa

    guru dan siswa sering kali menemui kesulitan yang menghambat dalam

    proses pembelajaran. Saat guru menjelaskan perihal materi pelajaran, siswa

    hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru. Meskipun ada

    beberapa materi yang belum paham, sebagian besar dari siswa enggan

    mengajukan pertanyaan dan memilih untuk diam atau bertanya dengan

    temannya. Saat pelajaran berlangsung, sedikit siswa yang berinisiatif untuk

    mengajukan pertanyaan. Hanya jika ditunjuk dan diberi pertanyaan, siswa

    baru menjawab. Hal ini menunjukkan kegiatan pembelajaran yang bersifat

    hanya satu arah. Siswa cenderung pasif dan kurang antusias dalam belajar.

    Sebagai upaya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang

    berdampak pada hasil belajar IPS Terpadu yang lebih memuaskan, guru

    dituntut untuk dapat menciptakan suasana kelas yang aktif dan cara belajar

    mengajar yang menyenangkan. Salah satu yang dapat dilakukan guru untuk

    meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatkan aktivitas dan hasil

    belajar siswa, yaitu dengan menggunakan berbagai model pembelajaran

    kooperatif.

    Model pembelajaraan kooperatif sangat cocok diterapkan pada

    pembelajaran IPS Terpadu karena dalam mempelajari mata pelajaran IPS

    Terpadu tidak hanya mengetahui dan menghafal saja, melainkan juga

    dibutuhkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan sistem kolaborasi

  • 7

    bersama teman guna menumbuhkan minat belajar dan siswa lebih aktif

    dalam memahami materi yang diajarkan.

    Sebagai salah satu upaya dalam membantu siswa yang memiliki kesulitan

    dalam proses pembelajaran, peneliti memilih penerapan model pembelajaran

    Picture and Picture dan model Course Review Horay (CRH) karena diduga

    model pembelajaran ini dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kreatifitas

    siswa dalam berfikir dan berinteraksi guna menciptakan suasana belajar

    yang menyenangkan.

    Hal ini diperkuat oleh pendapat Huda (2013: 78), “Materi yang diajarkan

    menggunakan model Picture and Picture lebih terarah, karena pada awal

    pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi

    secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar

    karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang

    dipelajari”.

    Menurut Imran dalam Nur Malechah (2011), Model Course Review Horay

    merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bersifat

    menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetisi

    secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat mengembangkan

    kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa untuk mengingat

    konsep yang dipelajari secara mudah.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul “Studi Perbandingan Hasil Belajar IPS Terpadu

    Menggunakan Picture and Picture dan Course Review Horay dengan

    Mempertimbangkan Minat Belajar Siswa”.

  • 8

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang maslalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah

    sebagai berikut :

    1. Hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP Negeri 1 Gunung Pelindung

    Lampung Timur yang dirasa kurang memuaskan terbukti dari 73%

    siswa yang nilainya belum mencapai KKM.

    2. Kurangnya keaktifan dan antusias siswa saat proses pembelajaran

    berlangsung.

    3. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu sangat kurang

    karena dianggap sangat membosankan.

    4. Metode yang digunakan guru sebatas ceramah dan diskusi dengan cara

    konvensional.

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan,

    penelitian ini hanya membatasi pada perbandingan antara hasil belajar IPS

    Terpadu yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe Picture and Picture dan model pembelajaran kooperatif tipe

    Course Review Horay dengan mempertimbangkan minat belajar siswa.

  • 9

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka

    perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa

    yang diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture dan

    Course Review Horay?

    2. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar dengan model

    pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan yang

    diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada siswa

    yang memiliki minat belajar tinggi?

    3. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar dengan model

    pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan yang

    diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada siswa

    yang memiliki minat belajar rendah?

    4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar

    siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu?

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar

    siswa yang diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture dan

    yang diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada

    mata pelajaran IPS Terpadu.

  • 10

    2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang

    diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi

    dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran Course Review

    Horay pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi.

    3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang

    diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay lebih tinggi

    dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran Picture and

    Picture pada siswa yang memiliki minat belajar rendah.

    4. Untuk mengetahui adakah interaksi antara model pembelajaran

    dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.

    F. Kegunaan Penelitian

    Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Secara Teoritis

    a. Untuk melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori

    yang telah diperoleh sebelumnya.

    b. Untuk memberikan informasi bagi peneliti dan untuk

    mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang

    pendidikan.

    c. Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian

    berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan

    pada mata pelajaran IPS Terpadu.

  • 11

    2. Secara Praktis

    a. Bagi siswa, membantu meningkatkan hasil belajar dan

    meningkatkan keaktifan, motivasi, minat serta hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran IPS Terpadu.

    b. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan

    masukan bagi guru untuk bahan pertimbangan dalam pemilihan

    variasi model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa.

    c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

    rujukan yang bermanfaat guna memperbaiki kualitas pembelajaran

    yang ada di sekolah khususnya dan pendidikan pada umumnya.

    G. Ruang Lingkup Penelitian

    1. Objek Penelitian

    Objek penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture

    dan Course Review Horay, variabel moderator yaitu Minat Belajar

    Siswa, serta variabel dependen berupa Hasil Belajar IPS Terpadu.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester 2

    3. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung

    Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.

  • 12

    4. Ruang Lingkup Ilmu

    Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan pada

    mata pelajaran IPS Terpadu.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai setelah mengikuti

    proses belajar. Seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila

    terjadi perubahan dalam dirinya, seperti perubahan dalam segi

    keterampilan, sikap, dan kebiasaan baru lainnya. Hal ini sesuai dengan

    pendapat Hamalik (2009: 36) yang menyatakan bahwa, “Hasil belajar

    adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak

    tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku

    memiliki unsur subjektif (rohaniah) dan unsur motoris (jasmaniah)”.

    Menurut Mulyasa (2009: 212),“Hasil belajar merupakan prestasi belajar

    siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan

    derajat perubahan perilaku yang bersangkutan”. Sedangkan menurut

    Sudjana (2009: 22), “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

    dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.

    Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan

    suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah

    siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

  • 14

    Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Sudjana (2009:22-23)

    menyatakan bahwa: “Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah

    yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif

    berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

    yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis

    dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

    aspek, yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

    interaksi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

    dan kemampuan bertindak”.

    Gagne dalam Sudjana, (2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil

    belajar menjadi lima macam antara lain:

    1. Hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingsikolastik.

    2. Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan

    masalah.

    3. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan

    bertingkah laku terhadap orang dan kejadian.

    4. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 5. Keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk

    lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambing.

    Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu. :

    1. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimilikinya,

    motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

    ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

    2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,

    terutama kualitas pengajaran.

    Secara menyeluruh, hasil belajar merupakan sebuah perubahan baik dari

    segi cara pandang, tingkah laku dan pengalaman menuju kearah yang lebih

    baik yang dicapai seseorang yang dihasilkan dari adanya sebuah proses

  • 15

    yang disebut pembelajaran. Seberapa besar perubahan yang dihasilkan

    akan sangat bergantung pada proses yang diberikan. Salah satunya dapat

    diwujudkan dengan penggunaan metode yang proporsional terhadap

    aktivitas pembelajaran serta ketersediaan waktu yang memadai untuk

    kelangsungan proses pembelajaran itu sendiri. Baik buruknya hasil belajar

    yang diperoleh siswa dari proses pengajaran, hal tersebut akan tampak

    dalam perubahan tingkah laku secara keseluruhan yaitu ranah kognitif,

    afektif dan psikomotor.

    2. Belajar dan Pembelajaran

    Belajar merupakan proses kegiatan penting setiap manusia, termasuk di

    dalamnya belajar bagaimana belajar. Kegiatan belajar juga dapat

    berlangsung di mana saja. Misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah

    dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak disadari. Slameto (2013: 2)

    berpendapat bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

    seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

    dengan lingkungannya”. Sementara itu, menurut E.H Hilgard dalam

    Susanto (2013: 3), “belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi

    terhadap lingkungan. Perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan,

    kecakapan, tingkah laku, dan diperoleh melalui latihan (pengalaman)”.

    Selanjutnya, Djamarah (2011: 13) mengemukakan bahwa, belajar adalah

    serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

    dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses belajar lebih

    ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek belajar yaitu siswa.

  • 16

    Sementara menurut Gagne dalam Komalasari (2011: 2), mendefinisikan

    belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi

    perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan

    perubahan kemampuannya, yakni peningkatan kemampuan untuk

    melakukan berbagai jenis performance (kinerja).

    Mengacu pada pengertian tersebut, proses belajar berarti suatu proses yang

    akan menghasilkan suatu perubahan, baik dari sikap maupun kemampuan

    berpikir manusia, perubahan tersebut akan mengarah ke peningkatan

    kualitas manusia itu sendiri. Usaha seseorang untuk mengerti dan

    memahami suatu hal baru yang tentunya didapatkan karena keterbukaan

    diri untuk menerima pengetahuan atau pengalaman yang belum pernah

    dialami sebelumnya.

    Sementara jika berbicara tentang belajar, maka akan sangat berhubungan

    dengan proses pembelajaran. Oleh karenanya, Bogner dalam Miftahul

    Huda (2014 : 37), merangkum pemikiran Dewey tentang pembelajaran dan

    mengemukakan, ”Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai rekonstruksi

    atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai lebih pada makna

    pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan untuk mengarahkan

    model pengalaman selanjutnya”. Pendapat lain disampaikan oleh Kemp

    dalam Rusmono (2014: 6) bahwa, “pembelajaran merupakan proses yang

    kompleks, yang terdiri atas fungsi dan bagian-bagian yang saling

    berhubungan satu sama lain serta diselenggarakan secara logis untuk

    mencapai keberhasilan belajar”.

  • 17

    Dari beberapa teori ahli di atas, dapat dimaknai bahwa pembelajaran

    merupakan perubahan tingkah laku atau proses modifikasi pada diri

    manusia yang dipertahankan dalam segi pemahaman dan proses interaksi

    individu dengan lingkungannya.

    3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    Ilmu Pengetahuan Sosial (social studies) dapat diartikan sebagai

    penelaahan tentang masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu

    disiplin ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

    generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial yang ada di tengah

    masyarakat. Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006, mata pelajaran

    IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses

    pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

    masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan peserta didik akan

    memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu

    yang berkaitan.

    Menurut Jarolimek dalam Susanto (2013: 141) yang menyatakan bahwa,

    “Pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat dengan pengetahuan,

    keterampilan, sikap, dan nilai- nilai yang memungkinkan siswa berperan

    serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal”.

    Pada jenjang sekolah menengah, mata pelajaran IPS memuat materi

    tentang Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial (IPS) mengambil peran penting dalam memberikan

    pemahaman yang luas dan mendalam pada ilmu yang berkaitan.

  • 18

    Adapun tujuan Pendidikan IPS Terpadu yaitu sebagai berikut :

    1. Memperkenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

    2. Membekali kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

    kehidupan sosial.

    3. Memupuk komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

    4. Membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan kompetensi dalam masayarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

    global. (Sapriya, 2008 : 161)

    Berdasarkan definisi dan tujuan IPS di atas, jelas bahwa mata pelajaran

    IPS Terpadu merupakan himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial

    dari keadaan atau realita kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Di

    dalam pengetahuan tersebut, dihimpun semua materi yang berhubungan

    langsung dengan masalah yang ada di masyarakat. Selain itu, tidak hanya

    memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi juga dilakukan upaya

    pengembangan keterampilan berpikir kritis dan sikap yang berguna dalam

    kehidupan sehari- hari untuk menjadi warga negara yang baik.

    4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture

    Model pembelajaran Picture and Picture yaitu model pembelajaran yang

    didasarkan atas contoh. Model pembelajaran ini lebih berfokus pada

    gambar yang disusun menjadi sebuah peristiwa yang logis.

    Hal ini seperti yang dinyatakan Suyatno (2009:74), “Model pembelajaran

    Picture and Picture merupakan sajian informasi kompetensi, sajian materi,

    memperlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa yang

    mewakili kelompoknya mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru

    mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai

    materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi, dan refleksi.”

  • 19

    Santoso, Eko Budi (2012:46) menyebutkan, “Model pembelajaran Picture

    and Picture merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar

    dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis”. Gambar-

    gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum

    melaksanakan proses pembelajaran, guru sudah menyiapkan gambar yang

    akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam

    ukuran besar, atau jika di sekolah sudah menggunakan media

    pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology)

    dalam menggunakan power point atau software yang lain yang

    mendukung.

    a. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture

    Dalam penerapan model Picture and Picture, siswa dituntut agar

    lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran di

    dalam kelas tidak terkesan monoton karena selalu berpusat kepada

    guru. Hal tersebut akan merangsang siswa untuk menyelesaikan

    tugas atau masalah yang diberikan dengan baik.

    Hal ini diperkuat oleh pendapat Huda (2013: 78), “Materi yang

    diajarkan menggunakan model Picture and Picture lebih terarah,

    karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang

    harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih

    cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-

    gambar mengenai materi yang dipelajari”.

    Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture menurut

    Suyatno (2009: 116) adalah sebagi berikut :

    a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Menyajikan materi sebagai pengantar.

  • 20

    c. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.

    d. Guru kemudian akan menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar

    menjadi urutan yang logis.

    e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. f. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan

    konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

    g. Kesimpulan/rangkuman.

    b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture

    Pada setiap model pembelajaran, pasti memiliki kelebihan dan

    kekurangan. Sama halnya dengan model pembelajaran Picture and

    Picture. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran

    Picture and Picture, yaitu:

    Kelebihan dari model pembelajaran Picture and Picture menurut

    Jhonson dan Jhonson dalam Trianto (2009 : 12), adalah :

    a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. b. Melatih berpikir logis dan sistematis. c. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu

    subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam

    praktik berpikir.

    d. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. e. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

    Adapun kekurangan dari model pembelajaran Picture and Picture

    menurut Santoso (2012: 44), yaitu sebagai berikut :

    a. Memakan banyak waktu. b. Banyak siswa yang pasif. c. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. d. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan

    yang lain.

    e. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

  • 21

    5. Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay (CRH)

    Menurut Hamid (2013: 223), menyatakan bahwa “pembelajaran Course

    Review Horay merupakan model yang menyenangkan, karena siswa diajak

    untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang

    disampaikan secara menarik dari guru”. Menurut Dwitantra (2010),

    “model pembelajaran Course Review Horay adalah suatu metode

    pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang

    diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu

    mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay”.

    Sedangkan menurut Imran dalam Nur Malechah (2011), Model Course

    Review Horay merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang

    bersifat menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam

    berkompetisi secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat

    mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa

    untuk mengingat konsep yang dipelajari secara mudah.

    Model pembelajaran Course Review Horay ini juga merupakan suatu

    model pembelajaran yang dapat digunakan bagi guru untuk mengubah

    suasana pembelajaran di dalam kelas yang terkesan monoton menjadi lebih

    menyenangkan, sehingga siswa merasa lebih tertarik. Karena dalam

    model pembelajaran Course Review Horay ini, apabila siswa dapat

    menjawab secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata

    “horay” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati oleh setiap

    anggota kelompok maupun individu siswa itu sendiri.

  • 22

    Dalam aplikasinya, model pembelajaran kooperatif Course Review Horay

    tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan materi

    akademik, melainkan Course Review Horay sebagai salah satu proses

    learning to know, learning to do, learning to be and learning to live

    together untuk mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta

    didik (Widodo, 2009)

    Berbekal dari pengertian para ahli di atas bahwa model pembelajaran

    Course Review Horay (CRH) adalah suatu model atau desain pembelajaran

    untuk menguji pemahaman siswa dengan menggunakan strategi games

    yang mana jika siswa mampu menjawab benar maka siswa akan berteriak

    ''horay''.

    a. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay

    (CRH)

    Langkah-langkah metode pembelajaran Course Review Horay

    menurut Huda (2013: 230), adalah sebagai berikut:

    1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik

    dengan tanya jawab melalui ceramah.

    3. Guru membagi dalam kelompok-kelompok. 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau

    kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut

    kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.

    5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan

    oleh guru.

    6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah

    diberikan tadi.

  • 23

    7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda cheklist (√) dan langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-

    yelnya.

    8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horay”.

    9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau kelompok yang sering berteriak “horay”.

    Sejalan dengan pendapat di atas, Hamid (2011: 223) juga

    mengemukakan langkah – langkah model Course Review Horay

    dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :

    1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan materi pelajaran. 3. Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab. 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kotak

    9/16/25 sesuai dengan kebutuhan, dan tiap kotak diisi angka

    sesuai dengan selera masing-masing siswa.

    5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan

    langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan

    salah diisi tanda silang (X).

    6. Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horizontal, ataupun diagonal harus berteriak “horay!!” atau menyanyikan

    yel-yel lainnya.

    7. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan jumlah “horay!!” yang diperoleh.

    8. Penutup.

    b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

    Course Review Horay (CRH)

    Huda, (2013: 231) menyebutkan beberapa kelebihan model Course

    Review Horay, diantaranya sebagai berikut:

    1. Strukturnya menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya.

    2. Metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan.

    3. Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan.

    4. Skill kerjasama antar siswa yang semakin terlatih.

  • 24

    Sedangkan menurut Hamid (2011: 223), bahwa Course Review Horay

    memiliki beberapa kelebihan yaitu:

    a. Tidak membutuhkan biaya yang relatif mahal.

    b. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa aktif.

    c. Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas

    dalam bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan.

    d. Melatih siswa untuk bekerjasama.

    Selain kelebihan, tipe pembelajaran ini juga memiliki kekurangan,

    yaitu:

    a. Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.

    b. Adanya peluang untuk curang.

    c. Berisiko mengganggu suasana belajar kelas lain.

    Sedangkan Huda (2013: 231), menyebutkan beberapa kekurangan

    model Course Review Horay diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Antara siswa yang aktif dan pasif nilainya cenderung sama, sulit

    untuk member nilai.

    2. Adanya peluang untuk curang (menyontek pekerjaan teman

    sebelah).

    3. Menganggu suasana kelas belajar lainnya.

    Mengacu pada pendapat para ahli di atas, dapat diketahui bahwa

    model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay merupakan

    model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan

    dengan cara membagi siswa menjadi kelompok kecil dimana setiap

  • 25

    kelompoknya dapat saling membelajarkan antar anggota

    kelompoknya, agar suasana belajar tidak membosankan. Pada setiap

    kelompok membuat yel-yel dan akan menyanyikannya saat kelompok

    menjawab soal dengan benar pada presentasi kelompok secara

    klasikal.

    6. Minat Belajar Siswa

    a. Pengertian Minat Belajar

    Menurut Slameto (2013: 180), “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan

    rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

    menyuruh”. Sedangkan menurut Purwanto (2010: 66) mengatakan

    bahwa minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk

    melakukan kegiatan dengan baik yaitu dorongan seseorang untuk

    berbuat. Minat (interest) pada dasarnya kecenderungan dan gairah yang

    tinggi serta keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan

    penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di

    luar diri. Semakin besar hubungan tersebut, maka akan semakin kuat

    minat yang ada pada diri seseorang. Selain itu, minat juga merupakan

    sumber motivasi yang mendorong diri seseorang untuk melakukan apa

    yang mereka inginkan.

    Menurut Slameto (2013: 180-181), “intensif merupakan alat yang

    dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak

    ingin dilakukannya dengan baik”. Dengan diberikannya intensif

    (kegiatan yang berfokus dan bersungguh-sungguh atau perangsang)

  • 26

    diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap

    bahan yang diajarkan.

    Berdasarakan uraian di atas, minat belajar (learning interest) merupakan

    salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan

    serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

    sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi di lingkungannya

    yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

    b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

    Minat merupakan salah satu faktor utama untuk meraih hasil belajar

    yang baik. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil

    dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Minat tidak dibawa sejak lahir,

    melainkan diperoleh ketika seseorang merasakan ketertarikan oleh

    sesuatu. Minat terhadap sesuatu akan memperngaruhi belajar

    selanjutnya serta mempengaruhi permintaan minat baru. Minat itu tidak

    muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat

    mempengaruhi munculnya minat.

    Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa,

    yaitu:

    1. Motif

    Istilah motif diartikan sebagai daya yang mendorong seseorang untuk

    melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak

    dari dalam diri seseorang untuk melakukan kreatifitas tertentu demi

    mencapai suatu tujuan. Motif akan melahirkan suatu motivasi

  • 27

    tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Hamalik (2008: 158),

    “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

    ditandai dengan timbulnya perasaan atau reaksi untuk mencapai

    tujuan”. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan

    energi pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan

    persoalan gejala kejiwaan, perasaan, emosi, untuk kemudian

    bertindak atau melakukan sesuatu. Berkenaan dengan motivasi dan

    pengaruhnya, Purwanto (2010: 61) menjelaskan, pada umumnya

    suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang

    kompleks di dalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku

    terhadap suatu tujuan atau perangsang.

    2. Perhatian

    Suryabrata (2010: 14) mengatakan, “perhatian adalah banyak

    sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.

    Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu

    kepada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai

    suatu aktivitas”. Berkaitan dengan fungsi perhatian dalam belajar,

    Suryabrata (2010: 18) menjelaskan sebagai berikut.

    “Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses

    dan prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya apabila tiap

    pelajaran dapat diterima siswa dengan perhatian yang cukup intensif.

    Perhatian spontan atau perhatian tidak disengaja cenderung untuk

    berlangsung lebih lama dan lebih intensif daripada perhatian yang

    disengaja. Dalam kenyataan sebagian besar pelajaran akan diterima

    siswa dengan perhatian yang disengaja. Oleh karena itu guru atau

    pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak

    didiknya”.

  • 28

    3. Bahan Pelajaran

    Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan sering dipelajari

    oleh siswa yang bersangkutan. Sebaliknya bahan pelajaran yang

    tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan. Slameto

    (2010: 182) mengatakan, “bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

    sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan

    sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”.

    4. Sikap Guru

    Guru juga salah satu objek yang dapat merangsang dan

    membangkitkan minat belajar siswa. Guru yang berhasil

    memberikan kenyamanan belajar kepada murid-muridnya, berarti

    telah melakukan hal-hal terpenting yang dapat dilakukan demi

    kepentingan murid-muridnya. Hal ini dapat menarik minat siswa

    untuk belajar sehingga mengembangkan minat belajar siswa.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa minat belajar pada siswa

    (Student learning Interest) tidak akan muncul dan berkembang dengan

    sendirinya, melainkan ada faktor yang memperngaruhi munculnya minat

    tersebut. Dengan adanya minat dan dorongan yang tinggi, maka

    semakin tinggi pula hasil yang dicapai.

  • 29

    c. Indikator Minat Belajar

    Dalam Slameto (2013 : 181) mengatakan bahwa ada beberapa indikator

    siswa memiliki minat belajar yang tinggi, yaitu:

    1. Perasaan Senang

    Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran

    tertentu, maka keinginan untuk belajar akan semakin kuat dan tidak

    akan ada rasa terpaksa untuk belajar.

    2. Keterlibatan Siswa

    Ketertarikan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang

    tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan

    kegiatan dari objek tersebut.

    3. Ketertarikan Siswa

    Berhubungan dengan ketertarikan siswa pada suatu benda, orang,

    kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh

    kegiatan itu sendiri.

    4. Perhatian Siswa saat Belajar

    Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam

    penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi

    siswa terhadap pengamatan dan pengertian dengan

    mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada objek

    tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

  • 30

    B. Penelitian Yang Relevan

    Tabel 2. Penelitian yang Relevan

    Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

    Marta Indri

    Hapsari

    (Jurnal,2017)

    Use Of Picture And

    Picture Method In

    Increasing Ability Of

    Sunware Students

    The results showed that (1)

    There is an increase in the

    ability of elementary students

    in recognizing the sun through

    the study of picture and

    picture method by 19%; (2).

    Elementary students are

    enthusiastic about learning

    the picture and picture method

    given by the teacher.

    Marliyah

    (2015)

    Peningkatan Aktivitas

    dan Hasil Belajar IPA

    Melalui Pembelajaran

    Kooperatif Picture and

    Picture Kelas IV SDN

    Muara Putih Kecamatan

    Natar Kabupaten

    Lampung Selatan Tahun

    2014/2015

    Hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa model

    pembelajran kooperatif tipe

    Picture and Picture dapat

    meningkatkan aktivitas dan

    hasil belajar IPA.

    Novita Sari

    (Jurnal,2013)

    Perbedaan Hasil Belajar

    Siswa Menggunakan

    Model Pembelajaran

    Kooperatif Course

    Review Horay Dengan

    Pembelajaran

    Konvensional Pada Mata

    Pelajaran Ekonomi Siswa

    Kelas X SMA Adabiah

    Padang

    Berdasarkan hasil analisis data

    dan pembahasan maka

    diperoleh kesimpulan bahwa

    terdapat perbedaan yang

    signifikan antara hasil belajar

    ekonomi siswa pada kelas

    yang menggunakan model

    pembelajaran Course Review

    Horay dengan hasil belajar

    ekonomi menggunakan

    pembelajaran konvensional.

  • 31

    Rusmiati

    (Jurnal,2017)

    Pengaruh Minat Belajar

    Terhadap Prestasi Belajar

    Bidang Studi Ekonomi

    Siswa MA Al Fattah

    Sumbermulyo

    Berdasarkan hasil penelitian,

    dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    (1) Berdasarkan analisis skor

    angket diketahui bahwa

    tingkat minat belajar

    pelajaran ekonomi siswa

    adalah tinggi dengan

    perhitungan t-hitung > dari t-

    tabel yaitu 5,797 > dari 2,021

    sehingga Ho yang

    menyatakan tidak terdapat

    pengaruh yang signifikan

    variabel X terhadap variabel

    Y ditolak, sedangkan Ha yang

    menyatakan terdapat

    pengaruh yang signifikan

    variabel X terhadap variabel

    Y diterima.

    (2) Berdasarkan hasil

    dokumentasi nilai raport

    siswa diketahui bahwa

    prestasi belajar pelajaran

    ekonomi siswa adalah sedang.

    Berdasarkan analisis korelasi

    antara hasil angket dan hasil

    dokumentasi nilai raport

    siswa diketahui bahwa minat

    belajar pelajaran ekonomi

    mempunyai pengaruh yang

    sedang atau cukup terhadap

    prestasi belajar bidang studi

    ekonomi siswa.

    C. Kerangka Pikir

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan dua

    model pembelajaran berbeda. Selain itu, peneliti juga ingin melihat

    bagaimana minat siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu setelah

  • 32

    diberikan perlakuan. Pada penelitian ini, terdiri dari dua variabel bebas

    (independent), yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Picture and

    Picture (X1) dan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay

    (X2). Selain itu terdapat variabel terikat (dependent) yang berupa Hasil

    Belajar IPS Terpadu (Y). Minat Belajar Siswa juga digunakan sebagai

    variabel moderator (Z).

    Penerapan model pembelajaran merupakan suatu kegiatan di dalam kelas di

    mana dalam hal ini melibatkan berbagai komponen pembelajaran yang

    meliputi guru, siswa, materi pelajaran, metode, alat dan sumber

    pembelajaran, dan tujuan dari proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu

    komponen yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran

    adalah metode pembelajaran yang baik. Dalam hal ini, baik buruknya

    metode yang diberikan dapat dilihat dari keberhasilan belajar siswa.

    Model pembelajaran Picture and Picture yaitu model pembelajaran yang

    berfokus pada gambar yang disusun menjadi sebuah peristiwa yang logis.

    Pada penerapannya, guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang

    berkaitan dengan materi, kemudian guru akan menunjuk atau memanggil

    siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar

    menjadi urutan yang logis.

    Istarani (2011:8) menyatakan bahwa: “dengan model pembelajaran picture

    and picture ini dapat melatih siswa berpikir logis dan sistematis serta

    membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu objek

    bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir serta

    mengembangkan motivasi untuk minat belajar yang lebih baik”. Dengan

  • 33

    penerapan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar siswa dapat

    lebik baik.

    Menurut Hamid (2013: 223), menyatakan bahwa “pembelajaran Course

    Review Horay merupakan model yang menyenangkan, karena siswa diajak

    untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang

    disampaikan secara menarik dari guru”. Model pembelajaran Course Review

    Horay ini juga merupakan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan

    bagi guru untuk mengubah suasana pembelajaran di dalam kelas yang

    terkesan monoton menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa merasa

    lebih tertarik. Karena dalam model pembelajaran Course Review Horay ini,

    apabila siswa dapat menjawab secara benar maka siswa tersebut diwajibkan

    meneriakan kata “horay” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati

    oleh setiap anggota kelompok maupun individu siswa itu sendiri. Dengan

    metode ini, siswa dapat berkompetisi secara positif dalam kegiatan

    pembelajaran dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

    serta membantu siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari dengan

    mudah. Jadi, dengan menggunakan model pembelajaran Course Review

    Horay, dapat berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar yang lebih baik.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, perbedaan yang ada pada kedua model

    pembelajaran diduga akan berakibat pada perbedaan hasil belajar dan minat

    pada mata pelajaran IPS Terpadu antara siswa yang pembelajarannya

    menggunakan model kooperatif tipe Pucture and Picture dan Course

    Review Horay.

  • 34

    Gambar 2. Kerangka Pikir

    D. Hipotesis

    Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini

    dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa yang

    pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    Picture and Picture dibandingkan siswa yang diajarkan dengan

    Hasil Belajar

    Model Picture

    and Picture

    Model Course

    Reviwe Horay

    Minat Belajar

    Tinggi/Rendah

    Minat Belajar

    Tinggi/Rendah

    Hasil Belajar

  • 35

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

    Horay.

    2. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang memiliki minat

    belajar tinggi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

    tipe Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan dengan yang

    diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe Course Review

    Horay.

    3. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang memiliki minat

    belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model

    pembelajaran Picture and Picture lebih rendah dibandingkan dengan

    yang diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe Course Review

    Horay

    4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan minat

    belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.

  • III. METODOE PENELITIAN

    A. Jenis dan Pendekatan

    Metode adalah cara kerja dengan menggunakan kerangka berfikir yang

    sistematis. Sedangkan metode penelitian merupakan cara yang digunakan

    oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Metode penelitian

    yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah metode penelitian

    eksperimen dengan pendekatan komparatif. Menurut Sugiyono (2008: 57),

    “Penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang membandingkan

    keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang

    berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Melalui analisis komparatif ini,

    peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau

    mereduksi bila dipandang terlalu luas (Sugiyono, 2008: 93). Sehingga

    analisis pada penelitian komparatif ini dilakukan dengan cara

    membandingkan antara keefektifitasan hasil yang didapat dari penerapan

    teori satu dengan teori yang lain.

    Menurut Arikunto (2008 : 3), Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

    hubungan sebab akibat (hubungan klasual) antara dua faktor yang sengaja

    ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau

    menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Sedangkan menurut

  • 37

    Sugiyono (2008: 107), “Penelitian eksperimen merupakan suatu jenis

    penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

    terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, variabel-variabel lain

    yang dapat mempengaruhi proses eksperimen dapat dikontrol secara ketat”.

    Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimen

    semu (quasi experimental design). Penelitian quasi experimental design

    dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau

    eksperimen semu.

    Penentuan sampel dilakukan secara acak (Random Sampling). Pada

    penelitian ini, kelas VIII A melaksanakan pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

    sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VIII B melaksanakan

    pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    Course Review Horay sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

    maupun kelas kontrol terdapat siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan

    rendah. Desain penelitan adalah sebagai berikut :

    Model

    Pembelajaran

    Minat Belajar

    Kooperatif Tipe PnP Kooperatif Tipe CRH

    Tinggi Hasil Belajar IPS > Hasil Belajar IPS

    Rendah Hasil Belajar IPS < Hasil Belajar IPS

    Gambar 3. Desain Penelitian Eksperimen

  • 38

    Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    a. Melakukan observasi dan penelitian pendahuluan ke sekolah untuk

    mengetahui jumlah kelas yang menjadi populasi kemudian digunakan

    sebagai sampel dalam penelitian. Selain itu, untuk memastikan bahwa

    setiap kelas dalam populasi merupakan kelas-kelas yang mempunyai

    kemampuan relatif sama, atau tidak adanya kelas unggulan.

    b. Menentukan sampel penelitian. Dalam hal ini teknik yang digunakan

    adalah sampel jenuh.

    c. Penentuan jenis perlakuan yang akan diberikan dengan cara mengundi

    kelas manakah yang akan diajar menggunakan model pembelajaran

    Picture and Picture dan kelas manakah yang diajar dengan model

    pembelajaran Course Review Horay.

    d. Memberi perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Pada kelas eksperimen, guru menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe Picture and Picture. Langkah-langkah model

    pembelajaran adalah sebagai berikut :

    1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

    2. Menyajikan materi sebagai pengantar.

    3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang

    berkaitan dengan materi.

    4. Guru kemudian akan menunjuk atau memanggil siswa secara

    bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar

    menjadi urutan yang logis.

  • 39

    5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

    6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan

    konsep/materi sesuai dengan kompetensiyang ingin dicapai.

    7. Kesimpulan/rangkuman.

    Sedangkan pada kelas kontrol, guru menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe Course Review Horay. Langkah-langkah model

    pembelajaran adalah sebagai berikut :

    1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

    2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik

    dengan tanya jawab melalui ceramah.

    3. Guru membagi dalam kelompok-kelompok.

    4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau

    kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut

    kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.

    5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya

    didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan oleh guru.

    6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu

    atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan

    tadi.

    7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda

    cheklist (√) dan langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-

    yelnya.

    8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak

    berteriak “horay”.

  • 40

    9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai

    tertinggi atau kelompok yang sering berteriak “horay”.

    e. Pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu 6 kali

    pertemuan.

    f. Memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar pada kedua kelas

    tersebut.

    g. Menarik kesimpulan dari penilitian yang telah dilakukan.

    B. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

    Negeri 1 Gunung Pelindung Lampung Timur Tahun Pelajaran

    2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah keseluruhan 45

    siswa.

    2. Sampel

    Karena populasi yang ada hanya dua kelas, sehingga peneliti

    mengambil semua populasi yang ada untuk dijadikan sebagai sampel.

    Dari kedua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas mana yang

    menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari pengundian

    didapat kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang akan menggunakan

    model pembelajaran Picture and Picture, dan kelas VIII B sebagai

    kelas kontrol yang akan menggunakan model pembelajaran tipe Course

    Review Horay. Jumlah dari seluruh sampel yaitu 45 orang dengan

  • 41

    masing-masing berjumlah 22 siswa pada kelas VIII A dan 23 siswa

    pada kelas VIII B.

    C. Variabel Penelitian

    Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas (independent),

    variabel terikat (dependent), dan variabel moderator.

    1. Variabel Bebas (independent)

    Variabel bebas atau stimulus variable dilambangkan dengan X, dimana

    variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam

    penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model pembelajaran

    Picture and Picture sebagai X1 yang ditetapkan pada kelas VIII A

    (kelas eksperimen) dan model pembelajaran Course Review Horay

    sebagai X2 yang ditetapkan pada kelas VIII B (kelas kontrol).

    2. Variabel Terikat (dependent)

    Variabel terikat atau yang disebut dengan output variable biasanya

    dilambangkan dengan Y dimana variabel ini merupakan variabel yang

    akan diukur untuk mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya

    bergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini, variabel terikat

    adalah hasil belajar IPS Terpadu pada kelas eksperimen (Y1) dan hasil

    belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol (Y2).

  • 42

    3. Variabel Moderator

    Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi

    (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan

    variabel terikat. Diduga minat belajar siswa dapat mempengaruhi

    (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara model pembelajaran

    dengan hasil belajar IPS Terpadu yaitu melalui model pembelajaran tipe

    Picture and Picture dan Course Review Horay.

    D. Definisi Konseptual Variabel

    1. Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang ditunjukkan oleh

    seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi

    mengerti. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai prestasi belajar

    pada siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar

    dan derajat perubahan perilaku oleh yang bersangkutan.

    Jadi, hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan

    yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

    2. Picture and Picture

    Dalam penerapan Picture and Picture, siswa dituntut agar lebih aktif

    dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran di dalam kelas

    lebih mudah diserap dengan adanya gambar-gambar dan tidak hanya

    berpusat kepada guru. Hal tersebut akan merangsang siswa untuk

    menyelesaikan tugas atau masalah yang diberikan dengan baik.

  • 43

    3. Course Review Horay

    Pembelajaran Course Review Horay merupakan model yang

    menyenangkan, karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk

    menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan secara menarik dari

    guru dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan kotak yang

    diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu

    mendapatkan tanda benar langsung berteriak “horay”.

    4. Minat Belajar Siswa

    Minat (interest) pada dasarnya kecenderungan dan gairah yang tinggi

    serta keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan

    penerimaan akan suatu