perbandingan hasil belajar ips terpadu menggunakan …digilib.unila.ac.id/57381/1/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
-
(Skripsi)
Oleh
Ardianing Tyas Tami
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN
PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
MINAT BELAJAR SISWA
http://www.kvisoft.com/pdf-merger/
-
ABSTRAK
Oleh
ARDIANING TYAS TAMI
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar IPS Terpadu
menggunakan model Picture and Picture dan Course Review Horay dengan
mempertimbangkan minat belajar siswa. Metode yang digunakan adalah
komparatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Pelindung. Penentuan sampel
menggunakan metode sampling jenuh, yaitu sebanyak 45 siswa. Pengumpulan
data menggunakan observasi, angket, dan tes. Berdasarkan analisis data
disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa
yang pembelajarannya menggunakan model PnP dibandingkan dengan model
CRH, (2) Rata-rata hasil belajar siswa dengan model PnP lebih tinggi
dibandingkan CRH pada minat belajar tinggi, (3) Rata-rata hasil belajar siswa
dengan model PnP lebih rendah dibandingkan CRH pada minat belajar rendah, (4)
Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar.
Kata kunci: Course Review Horay, Hasil Belajar, Minat Belajar Siswa, Picture
and Picture
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN
PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
MINAT BELAJAR SISWA
-
ABSTRACK
By
ARDIANING TYAS TAMI
The aim of this study was to determine the comparison of students’ achievement
of social studies using Picture and Picture and Course Review Horay model
consider to the students’ learning interest. This study used comparative method
with experimental approach. The population of this study was all the eighth grade
students at SMP Negeri 1 Gunung Pelindung. The researcher used saturation
sampling in determining the sample, the total number of students was 45 students.
The data collection used are observation, questionnaire, and test. Based on the
results of the research obtained as follows: (1) There is difference of students’
achievement between students who have taught by using PnP model and the
students who have taught by using CRH model. (2) The mean score of students’
achievement using PnP model was higher than CRH model in students who have
high learning interest. (3) The mean score of students’ achievement using PnP
model was lower than CRH model in students who have low learning interest. (4)
There is an interaction between PnP and CR with students’ learning interest.
Keyword: Course Review Horay, Picture and Picture, Students’ Achievement,
Students’ Learning Interest
COMPARISON BETWEEN STUDENTS’ ACHIEVEMENT OF SOCIAL
STUDIES USING TECHNIQUE PICTURE AND PICTURE
AND TECHNIQUE COURSE REVIEW HORAY CONSIDER
TO THE STUDENTS’ LEARNING INTEREST
-
Oleh
ARDIANING TYAS TAMI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN
PICTURE AND PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
MINAT BELAJAR SISWA
-
Judul Skripsi : PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS
TERPADU MENGGUNAKAN PICTURE AND
PICTURE DAN COURSE REVIEW HORAY
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MINAT
BELAJAR SISWA
Nama Mahasiswa : Ardianing Tyas Tami
Nomor Pokok Mahasiswa : 1513031054
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. Rahmah Dianti P., S.E., M.Pd.
NIP 19770808 200604 2 001 NIP 19851009 201404 2 002
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Tedi Rusman, M.Si. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. NIP 19600826 198603 1 001 NIP 19770808 200604 2 001
-
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. …………....
Sekretaris : Rahmah Dianti P., S.E., M.Pd. .....................
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Tedi Rusman, M.Si. ……....…….
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.
NIP 19620804 198905 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 9 Mei 2019
-
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandarlampung 35145
Telepon (0721) 704624, Faximile (0721) 704624
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama : Ardianing Tyas Tami
NPM : 1513031054
jurusan/program studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi
fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, 17 Juni 2019
Ardianing Tyas Tami
1513031054
-
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ardianing Tyas Tami dan biasa disapa
dengan Tyas. Penulis lahir pada tanggal 31 Agustus 1997,
merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan
Bapak Surajiman dan Ibu Wiwik Umi Sholehah. Penulis
berasal dari Gunung Pelindung, Lampung Timur.
Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.
1. SD Muhammadiyah 1 Pelindung Jaya lulus pada tahun 2009.
2. SMP Muhammadiyah 1 Gunung Pelindung lulus pada tahun 2012.
3. SMA Muhammadiyah 1 Metro lulus pada tahun 2015.
4. Pada tahun 2015 penulis diterima pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian
melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di SMK PGRI Pasir Sakti dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pasir Sakti Kec. Pasir Sakti Kab. Lampung
Timur pada tahun 2018. Penulis pernah aktif di organisasi kampus yakni BEM
FKIP Unila dan Assets FKIP Unila.
-
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk orang terkasih di hidupku.
Kedua orang tuaku tercinta
Yang dengan tulus, ikhlas dan sabar mendidik, membesarkan dan mendoakanku. Tak
pernah berhenti menasehati, mendukung, memenuhi segala kebutuhanku dan memberikan
kebebasan memilih jalan hidupku.
Kakakku tersayang
Terimakasih telah menjadi saudara terbaik bagi adik kecil kalian ini sehingga membuatku
bersyukur kepada Allah akan kehadiran kalian dan bersama-sama semoga menjadi pribadi
yang selalu membanggakan keluarga.
Keluarga besar Bapak dan Ibu
Terimakasih untuk seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan mendoakan
keberhasilanku, semoga aku menjadi kebanggaan kalian.
Sahabat dan teman-teman Universitas Lampung khususnya Pendidikan Ekonomi.
Semua guru, dosen, dan pendidik
Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal kepadaku, pengalaman dan ilmu yang
bermanfaat untuk menjadi bekal dimasa depan.
Almamater Tercinta Universitas Lampung.
-
MOTTO
Saat masalahmu jadi terlalu berat untuk ditangani, beristirahatlah dan hitung
berkah yang sudah kau dapatkan.
(Anonimous)
I never paint dreams or nightmares. I paint my own reality.
(Frida Kahlo)
Barangkali hidup adalah doa yang panjang, pasrahkan saja di dalam Dia.
(Jason Ranti)
Lakukanlah sekarang. Terkadang “nanti” bisa jadi “tak pernah”.
(Ardianing Tyas Tami)
-
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Hasil
Belajar IPS Terpadu Menggunakan Picture and Picture dan Course Review
Horay dengan Mempertimbangkan Minat Belajar Siswa”. Sholawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas Lampung.
2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama
FKIP Universitas Lampung.
4. Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
FKIP Universitas Lampung.
5. Dra. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lampung dan juga selaku pembahas yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
-
7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Lampung dan juga selaku pembimbing I yang selalu
memotivasi penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Ibu adalah sosok
panutan saya, selalu sabar dalam membimbing saya. Terimakasih bu sudah
membagikan ilmu kepada saya.
8. Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah bersedia
membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas banyak saran dan motivasi yang telah ibu berikan.
9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi
Pendidikan Ekonomi Drs. Yon Rizal, M.Si., Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., Drs.
Nurdin, M.Si., Drs. I komang Winatha, M.Si., Albet Maydiantoro, M.Pd.,
Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Suroto, S.Pd.,
M.Pd., dan Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd., terima kasih atas ilmu yang
telah diberikan.
10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Surajiman dan Ibu
Wiwik Umi Sholehah yang paling perhatian dan sabar yang telah mendidikku
sehingga menjadikanku seperti saat ini. Maaf jika selama ini aku tidak nurut
dan belum menjadi apa yang diinginkan. Aku selalu berusaha menjadi yang
terbaik untuk kalian. Aku sayang mamix dan bapix.
11. Untuk Kakak-kakakku Arif Munandar dan Ari Pamitra brothers paling frik.
Namun dibalik sifat yang “frik” itu ada kasih sayang yang amat besar padaku.
Selalu menjagaku dan memberi perhatian dengan cara yang berbeda. Mbak
Maura dan Mbak Lia serta keponakan-keponakan lucu ku Nadhif, Naura,
Hafsah, Umaiza dan Ahda. Terimakasih atas keceriaan yang diberikan.
-
12. Keluarga besar Bapak dan Ibu yang sudah mendukung serta mendoakan ku,
semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki dan kesehatan untuk kalian
semua.
13. Sahabat-sahabat terbaikku Reseque Squad : Rahmi Afrizal, Ririn Wulandari,
Ni Kadek Widyawati, Nia Fenti Yani, Ratna Setiawati, Lucky Nadya, Noviea
Setyowati dan Onky Jun Comando yang selalu memberikan semangat,
keceriaan dan menemani setiap perjalanan ku. Kalian luar biasa gengs.
14. Teman ujung kuliahku Devy Anggraeny si acil yang selalu ada dalam senang
maupun sedihku. Semoga kita berteman selamanya.
15. Sahabat SMA ku Rima Rahmawati, Fitra Afifa Helda, dan Anggara Paksi
terimakasih telah menjadi temanku dan semoga selalu terjalin pertemanan
kita hingga tua nanti.
16. Sahabat kecilku Nurul Hidayanti, terimakasih tetap setia menemaniku. Aku
akan selalu ingat impian kecil kita. Semoga pertemanan kita tetap terjaga.
17. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2015, Nidev, Pia, Eca, Ses,
Erine, Mail, Meliza, Eva, Azka, Bibil, Nuning, Faje, Dama, Lilin, Enzo, dan
seluruh angkatan 2015 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu,
terimakasih atas kebersamaan dan perjuangan selama ini.
18. Untuk kakak tingkat dan adik tingkat terimakasih sudah menyemangati.
19. Keluarga kecilku, KKN dan PPK Pasir Sakti Kab. Lampung Timur, lebih
kurang 45 hari kita bersama, senang dan susah bersama, menghadapi
rintangan dan keceriaan bersama-sama.
-
20. Almamater tercinta SD Muhammadiyah 1 Pelindung Jaya, SMP
Muhammadiyah 1 Gunung Pelindung dan SMA Muhammadiyah 1 Metro
yang sudah memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan padaku.
21. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
atau tidak langsung semoga bernilai ibadah.
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemuliaan-Nya atas
kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat
membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, 17 Juni 2019
Penulis,
Ardianing Tyas Tami
-
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ......................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9 F. Kegunaan Penelitiann ................................................................... 10 G. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 11
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13 1. Hasil Belajar ............................................................................. 13 2. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 15 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................. 17 4. Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture ........................ 18 5. Model Pembelajaran Tipe Course Review Horay .................... 21 6. Minat Belajar Siswa ................................................................. 25
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 30 C. Kerangka Pikir .............................................................................. 31 D. Hipotesis ....................................................................................... 34
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................... 36 B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 40
-
1. Populasi .................................................................................... 40 2. Sampel ...................................................................................... 40
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 41 D. Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 42
1. Hasil Belajar ............................................................................. 42 2. Picture and Picture .................................................................. 42 3. Course Review Horay............................................................... 43 4. Minat Belajar Siswa ................................................................. 43
E. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 43 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 45
1. Observasi .................................................................................. 45 2. Angket ...................................................................................... 45 3. Test ........................................................................................... 45
G. Uji Persayaratan Instrumen ........................................................... 45 1. Uji Validitas Instrumen ............................................................ 46 2. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................ 47 3. Taraf Kesukaran ....................................................................... 48 4. Daya Beda ................................................................................ 49
H. Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................ 50 I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 51 J. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 53
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 56
1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ............ 56
2. Profil Sekolah........................................................................... 56
3. Sarana dan Prasarana ................................................................ 57 4. Keadaan SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ............................. 58 5. Kegiatan Kesiswaan/ Ekstrakulikuler ..................................... 59
B. Deskripsi Data ............................................................................... 59
1. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Eksperimen ..................... 60
a. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Eksperimen ................ 60 b. Deskripsi Data Minat Belajar Tinggi Kelas Eksperimen .... 63 c. Deskripsi Data Minat Belajar Rendah Kelas Eksperimen ... 64
2. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Kontrol ............................ 66
a. Deskripsi Data Minat Belajar Kelas Kontrol ....................... 66 b. Deskripsi Data Minat Belajar Tinggi Kelas Kontrol ........... 68 c. Deskripsi Data Minat Belajar Rendah Kelas Kontrol ......... 69
3. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen . 71
a. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen ................................................................ 71
b. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Tinggi Kelas Eksperimen ................................................................ 73
c. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Rendah Kelas Eksperimen ................................................................ 75
4. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ........ 76
a. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ... 76
-
b. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Tinggi Kelas Kontrol....................................................................... 79
c. Deskripsi Data Hasil Belajar untuk Minat Belajar Rendah Kelas Kontrol....................................................................... 80
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 82
D. Pembahasan .................................................................................. 87
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 94
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................... 96
B. Saran.............................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 98
LAMPIRAN ............................................................................................... 100
-
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Rata-Rata Hasil Ulangan Harian ........................................................ 4 2. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 30 3. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 44 4. Tingkat Besarnya Reliabilitas ............................................................ 48 5. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan ............................... 53 6. Ruang Kantor dan Penunjang SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ..... 57 7. Prasarana SMP Negeri 1 Gunung Pelindung ..................................... 57 8. Jumlah dan Keadaan Guru SMP Negeri 1 Gunung Pelindung .......... 58 9. Jumlah dan keadaan staff dan karyawan SMP Negeri 1
Gunung Pelindung .............................................................................. 58
10. Jumlah dan keadaan siswa SMP Negeri 1 Gunung Pelindung Tahun Pelajaran 2018/2019 ............................................................... 59
11. Distribusi frekuensi minat belajar pada kelas eksperimen ................ 61 12. Distribusi frekuensi minat belajar tinggi pada kelas eksperimen ...... 63 13. Distribusi frekuensi minat belajar rendah pada kelas eksperimen..... 65 14. Distribusi frekuensi minat belajar pada kelas kontrol ....................... 66 15. Distribusi frekuensi minat belajar tinggi pada kelas kontrol ............. 69 16. Distribusi frekuensi minat belajar rendah pada kelas kontrol ........... 70 17. Distribusi frekuensi hasil belajar pada kelas eksperimen .................. 71 18. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat tinggi
pada kelas eksperimen ....................................................................... 74
19. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat rendah pada kelas eksperimen ....................................................................... 76
20. Distribusi frekuensi hasil belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol .... 77 21. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat belajar tinggi
pada kelas kontrol .............................................................................. 79
22. Distribusi frekuensi hasil belajar untuk minat belajar rendah pada kelas kontrol .............................................................................. 81
23. Hasil Pengujian Hipotesis 1 ............................................................... 82 24. Hasil Pengujian Hipotesis 2 .............................................................. 83 25. Hasil Pengujian Hipotesis 3 ............................................................... 85 26. Hasil Pengujian Hipotesis 4 ............................................................... 86
-
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1 Diagram Persentase Rata-rata Hasil Ulangan Harian ........................ 5 2 Kerangka Pikir ................................................................................... 34 3 Desain Penelitian Eksperimen ........................................................... 37 4 Estemated Marginal Means of Hasil Belajar ..................................... 93
-
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik
1 Kategori Minat Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen ................... 62 2 Kategori Minat Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol.......................... 67 3 Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen .................... 73 4 Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol ........................... 78
-
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 101 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .................... 105 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 112 4. Daftar Nama Siswa ............................................................................ 119 5. Angket Minat Belajar ........................................................................ 121 6. Kisi-Kisi Angket Pengukuran Minat Belajar Siswa .......................... 124 7. Soal Tes Hasil Belajar Siswa ............................................................. 125 8. Kunci Jawaban Soal Tes .................................................................... 134 9. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa ............................................. 135 10. Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa ............................... 136 11. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ........................... 137 12. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Reliabiltas, Taraf Kesukaran
dan Daya Beda Soal ........................................................................... 138
13. Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 142
-
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Faktor utama yang memegang peran penting terhadap perkembangan hidup
manusia adalah pendidikan. Karena pendidikan merupakan wadah aktivitas
dan sarana pembelajaran dalam memperoleh serta menyampaikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman belajar oleh seseorang yang dimungkinkan
akan dapat diteruskan pada generasi selanjutnya. Bogner dalam Miftahul
Huda (2014: 37), mengemukakan bahwa, ”Pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai
lebih pada makna pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan
untuk mengarahkan model pengalaman selanjutnya”.
Berkenaan dengan ini, kualitas pendidikan merupakan salah satu syarat
mutlak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang demokratis,
disiplin, bersatu, dan penuh toleransi. Hakikat pendidikan pada dasarnya
memberikan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik
mengembangkan bakat, motivasi, dan kemampuan secara optimal dan utuh
(aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik).
-
2
Dalam hal ini, sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan nasional.
Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003, tentang sistem pendidikan
nasional disebutkan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara”.
Rendahnya daya serap siswa menjadi masalah dalam pembelajaran pada
pendidikan formal (sekolah). Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar
siswa yang tergolong masih sangat memprihatikan karena sistem
pembelajaran masih bersifat konvensional. Proses pembelajaran ini masih
memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk
berkembang secara mandiri serta kemampuan bekerjasama dengan siswa
lain. Melihat kenyataan bahwa masih banyak sekolah yang terhalang
berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti
penerapan model pembelajaran yang digunakan, atau ketersediaan sarana
dan prasarana di sekolah yang kurang mendukung proses pembelajaran bagi
siswa sehingga pembelajaran di sekolah cenderung kurang efektif.
Meskipun demikian, lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan
wadah terpenting yang memberikan pengajaran kepada peserta didik.
Sekolah memegang peran yang sangat luar biasa dalam peningkatan kualitas
-
3
serta mutu pendidikan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didik. Melalui sekolah dan guru, peserta didik dapat belajar dan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan guna menggapai cita-cita di
masa depan. Pendidikan formal (sekolah) memiliki beberapa
jenjang/tingkatan, yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. SMP Negeri 1 Gunung Pelindung merupakan salah
satu sekolah menengah yang terdapat di Kecamatan Gunung Pelindung
Lampung Timur.
Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti
di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung, diketahui bahwa jumlah guru IPS
Terpadu yang ada di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung sebanyak dua orang,
yang berstatus sebagai guru PNS. Dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS Terpadu khususnya di kelas VIII, guru lebih banyak
menggunakan metode konvensional dengan sedikit tanya jawab dan diskusi.
Dengan metode konvensional, guru lebih banyak mendominasi kegiatan
pembelajaran sedangkan siswa lebih banyak pasif mendengarkan dan
mencatat. Karena fenomena ini, guru juga terkadang menerapkan model
pembelajaran yang dirasa dapat mendorong keaktifan siswa, namun pada
kenyataannya siswa tetap kurang antusias. Minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung juga
tergolong masih sangat rendah. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa
mata pelajaran IPS Terpadu tidak menarik dan membosankan, karena terlalu
banyak materi yang harus dihapalkan.
-
4
Sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran, bahwa
nilai siswa banyak yang belum mencapai KKM, kemudian setelah peneliti
melakukan observasi awal di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung, peneliti
mendapatkan data nilai dari ulangan harian yang telah dilaksanakan oleh
guru mata pelajaran.
Nilai ulangan harian digunakan sebagai acuan untuk melihat hasil belajar
siswa setelah melakukan hasil belajar. Hasil nilai ulangan harian kelas VIII
SMP Negeri 1 Gunung Pelindung sebagai berikut :
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Ulangan Harian 1 & 2 Mata Pelajaran IPS
Terpadu Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Gunung Pelindung Lampung Timur TP 2018/2019
Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Gunung
Pelindung
Dari tabel di atas, diketahui bahwa ternyata benar bahwa nilai hasil belajar
siswa kelas VIII yang telah dirata-rata dari ulangan harian 1 & 2 pada mata
pelajaran IPS Terpadu masih kurang optimal. Terlihat dari sedikitnya
jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM, yaitu 12 siswa,
sedangkan untuk yang tidak mencapai KKM sebanyak 33 siswa.
No
Kelas
Nilai Jumlah
Siswa
75
1 VIII A 17 5 22
2 VIII B 16 7 23
Siswa 33 12 45
-
5
Setelah dihitung rata-rata, tingkat persentase dari kedua hasil ulangan harian
adalah sebagai berikut :
> 75
< 75
27%73 %
Gambar 1. Persentase Nilai Ulangan Harian Semester Ganjil Mata
Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Gunung Pelindung Tahun Pelajaran 2018/2019
Berdasarkan diagram presentase di atas, dapat diketahui bahwa keberhasilan
belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu masih tergolong
rendah. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditentukan di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung berjumlah 33 siswa dari
jumlah 45 siswa atau jika dipersentasekan sebesar 27%. Sedangkan untuk
siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 33 siswa atau
sebesar 73%. Hal ini mempertegas bahwa hasil belajar siswa di SMP Negeri
1 Gunung Pelindung tergolong rendah.
Menurut Djamarah (2010: 07), kriteria tingkat keberhasilan siswa adalah
sebagai berikut:
1. Sempurna/Maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh peseta didik.
2. Baik sekali/Optimal, apabila sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.
3. Baik/Minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik hanya sebesar 60% - 75% saja.
4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai kurang dari 60%.
-
6
Melihat hasil belajar siswa yang belum optimal, hal ini menunjukkan bahwa
guru dan siswa sering kali menemui kesulitan yang menghambat dalam
proses pembelajaran. Saat guru menjelaskan perihal materi pelajaran, siswa
hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru. Meskipun ada
beberapa materi yang belum paham, sebagian besar dari siswa enggan
mengajukan pertanyaan dan memilih untuk diam atau bertanya dengan
temannya. Saat pelajaran berlangsung, sedikit siswa yang berinisiatif untuk
mengajukan pertanyaan. Hanya jika ditunjuk dan diberi pertanyaan, siswa
baru menjawab. Hal ini menunjukkan kegiatan pembelajaran yang bersifat
hanya satu arah. Siswa cenderung pasif dan kurang antusias dalam belajar.
Sebagai upaya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang
berdampak pada hasil belajar IPS Terpadu yang lebih memuaskan, guru
dituntut untuk dapat menciptakan suasana kelas yang aktif dan cara belajar
mengajar yang menyenangkan. Salah satu yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa, yaitu dengan menggunakan berbagai model pembelajaran
kooperatif.
Model pembelajaraan kooperatif sangat cocok diterapkan pada
pembelajaran IPS Terpadu karena dalam mempelajari mata pelajaran IPS
Terpadu tidak hanya mengetahui dan menghafal saja, melainkan juga
dibutuhkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan sistem kolaborasi
-
7
bersama teman guna menumbuhkan minat belajar dan siswa lebih aktif
dalam memahami materi yang diajarkan.
Sebagai salah satu upaya dalam membantu siswa yang memiliki kesulitan
dalam proses pembelajaran, peneliti memilih penerapan model pembelajaran
Picture and Picture dan model Course Review Horay (CRH) karena diduga
model pembelajaran ini dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kreatifitas
siswa dalam berfikir dan berinteraksi guna menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Huda (2013: 78), “Materi yang diajarkan
menggunakan model Picture and Picture lebih terarah, karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi
secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar
karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang
dipelajari”.
Menurut Imran dalam Nur Malechah (2011), Model Course Review Horay
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bersifat
menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetisi
secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa untuk mengingat
konsep yang dipelajari secara mudah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Studi Perbandingan Hasil Belajar IPS Terpadu
Menggunakan Picture and Picture dan Course Review Horay dengan
Mempertimbangkan Minat Belajar Siswa”.
-
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maslalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP Negeri 1 Gunung Pelindung
Lampung Timur yang dirasa kurang memuaskan terbukti dari 73%
siswa yang nilainya belum mencapai KKM.
2. Kurangnya keaktifan dan antusias siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
3. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu sangat kurang
karena dianggap sangat membosankan.
4. Metode yang digunakan guru sebatas ceramah dan diskusi dengan cara
konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan,
penelitian ini hanya membatasi pada perbandingan antara hasil belajar IPS
Terpadu yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture dan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay dengan mempertimbangkan minat belajar siswa.
-
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture dan
Course Review Horay?
2. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan yang
diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada siswa
yang memiliki minat belajar tinggi?
3. Apakah hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan yang
diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada siswa
yang memiliki minat belajar rendah?
4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar
siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar
siswa yang diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture dan
yang diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay pada
mata pelajaran IPS Terpadu.
-
10
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang
diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi
dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran Course Review
Horay pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang
diajar dengan model pembelajaran Course Review Horay lebih tinggi
dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran Picture and
Picture pada siswa yang memiliki minat belajar rendah.
4. Untuk mengetahui adakah interaksi antara model pembelajaran
dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a. Untuk melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori
yang telah diperoleh sebelumnya.
b. Untuk memberikan informasi bagi peneliti dan untuk
mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang
pendidikan.
c. Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan
pada mata pelajaran IPS Terpadu.
-
11
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa, membantu meningkatkan hasil belajar dan
meningkatkan keaktifan, motivasi, minat serta hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu.
b. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan
masukan bagi guru untuk bahan pertimbangan dalam pemilihan
variasi model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
rujukan yang bermanfaat guna memperbaiki kualitas pembelajaran
yang ada di sekolah khususnya dan pendidikan pada umumnya.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture
dan Course Review Horay, variabel moderator yaitu Minat Belajar
Siswa, serta variabel dependen berupa Hasil Belajar IPS Terpadu.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester 2
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gunung Pelindung
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.
-
12
4. Ruang Lingkup Ilmu
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan pada
mata pelajaran IPS Terpadu.
-
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai setelah mengikuti
proses belajar. Seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila
terjadi perubahan dalam dirinya, seperti perubahan dalam segi
keterampilan, sikap, dan kebiasaan baru lainnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hamalik (2009: 36) yang menyatakan bahwa, “Hasil belajar
adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak
tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku
memiliki unsur subjektif (rohaniah) dan unsur motoris (jasmaniah)”.
Menurut Mulyasa (2009: 212),“Hasil belajar merupakan prestasi belajar
siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan
derajat perubahan perilaku yang bersangkutan”. Sedangkan menurut
Sudjana (2009: 22), “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan
suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah
siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
-
14
Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Sudjana (2009:22-23)
menyatakan bahwa: “Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
interaksi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak”.
Gagne dalam Sudjana, (2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil
belajar menjadi lima macam antara lain:
1. Hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingsikolastik.
2. Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan
masalah.
3. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan
bertingkah laku terhadap orang dan kejadian.
4. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 5. Keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk
lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambing.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu. :
1. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Secara menyeluruh, hasil belajar merupakan sebuah perubahan baik dari
segi cara pandang, tingkah laku dan pengalaman menuju kearah yang lebih
baik yang dicapai seseorang yang dihasilkan dari adanya sebuah proses
-
15
yang disebut pembelajaran. Seberapa besar perubahan yang dihasilkan
akan sangat bergantung pada proses yang diberikan. Salah satunya dapat
diwujudkan dengan penggunaan metode yang proporsional terhadap
aktivitas pembelajaran serta ketersediaan waktu yang memadai untuk
kelangsungan proses pembelajaran itu sendiri. Baik buruknya hasil belajar
yang diperoleh siswa dari proses pengajaran, hal tersebut akan tampak
dalam perubahan tingkah laku secara keseluruhan yaitu ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
2. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses kegiatan penting setiap manusia, termasuk di
dalamnya belajar bagaimana belajar. Kegiatan belajar juga dapat
berlangsung di mana saja. Misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah
dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak disadari. Slameto (2013: 2)
berpendapat bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Sementara itu, menurut E.H Hilgard dalam
Susanto (2013: 3), “belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi
terhadap lingkungan. Perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku, dan diperoleh melalui latihan (pengalaman)”.
Selanjutnya, Djamarah (2011: 13) mengemukakan bahwa, belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses belajar lebih
ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek belajar yaitu siswa.
-
16
Sementara menurut Gagne dalam Komalasari (2011: 2), mendefinisikan
belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi
perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan
perubahan kemampuannya, yakni peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
Mengacu pada pengertian tersebut, proses belajar berarti suatu proses yang
akan menghasilkan suatu perubahan, baik dari sikap maupun kemampuan
berpikir manusia, perubahan tersebut akan mengarah ke peningkatan
kualitas manusia itu sendiri. Usaha seseorang untuk mengerti dan
memahami suatu hal baru yang tentunya didapatkan karena keterbukaan
diri untuk menerima pengetahuan atau pengalaman yang belum pernah
dialami sebelumnya.
Sementara jika berbicara tentang belajar, maka akan sangat berhubungan
dengan proses pembelajaran. Oleh karenanya, Bogner dalam Miftahul
Huda (2014 : 37), merangkum pemikiran Dewey tentang pembelajaran dan
mengemukakan, ”Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai rekonstruksi
atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai lebih pada makna
pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan untuk mengarahkan
model pengalaman selanjutnya”. Pendapat lain disampaikan oleh Kemp
dalam Rusmono (2014: 6) bahwa, “pembelajaran merupakan proses yang
kompleks, yang terdiri atas fungsi dan bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sama lain serta diselenggarakan secara logis untuk
mencapai keberhasilan belajar”.
-
17
Dari beberapa teori ahli di atas, dapat dimaknai bahwa pembelajaran
merupakan perubahan tingkah laku atau proses modifikasi pada diri
manusia yang dipertahankan dalam segi pemahaman dan proses interaksi
individu dengan lingkungannya.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (social studies) dapat diartikan sebagai
penelaahan tentang masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu
disiplin ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial yang ada di tengah
masyarakat. Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006, mata pelajaran
IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
Menurut Jarolimek dalam Susanto (2013: 141) yang menyatakan bahwa,
“Pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat dengan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai- nilai yang memungkinkan siswa berperan
serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal”.
Pada jenjang sekolah menengah, mata pelajaran IPS memuat materi
tentang Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mengambil peran penting dalam memberikan
pemahaman yang luas dan mendalam pada ilmu yang berkaitan.
-
18
Adapun tujuan Pendidikan IPS Terpadu yaitu sebagai berikut :
1. Memperkenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Membekali kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3. Memupuk komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan kompetensi dalam masayarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global. (Sapriya, 2008 : 161)
Berdasarkan definisi dan tujuan IPS di atas, jelas bahwa mata pelajaran
IPS Terpadu merupakan himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial
dari keadaan atau realita kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Di
dalam pengetahuan tersebut, dihimpun semua materi yang berhubungan
langsung dengan masalah yang ada di masyarakat. Selain itu, tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi juga dilakukan upaya
pengembangan keterampilan berpikir kritis dan sikap yang berguna dalam
kehidupan sehari- hari untuk menjadi warga negara yang baik.
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture yaitu model pembelajaran yang
didasarkan atas contoh. Model pembelajaran ini lebih berfokus pada
gambar yang disusun menjadi sebuah peristiwa yang logis.
Hal ini seperti yang dinyatakan Suyatno (2009:74), “Model pembelajaran
Picture and Picture merupakan sajian informasi kompetensi, sajian materi,
memperlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa yang
mewakili kelompoknya mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru
mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai
materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi, dan refleksi.”
-
19
Santoso, Eko Budi (2012:46) menyebutkan, “Model pembelajaran Picture
and Picture merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis”. Gambar-
gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum
melaksanakan proses pembelajaran, guru sudah menyiapkan gambar yang
akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam
ukuran besar, atau jika di sekolah sudah menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology)
dalam menggunakan power point atau software yang lain yang
mendukung.
a. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture
Dalam penerapan model Picture and Picture, siswa dituntut agar
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran di
dalam kelas tidak terkesan monoton karena selalu berpusat kepada
guru. Hal tersebut akan merangsang siswa untuk menyelesaikan
tugas atau masalah yang diberikan dengan baik.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Huda (2013: 78), “Materi yang
diajarkan menggunakan model Picture and Picture lebih terarah,
karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang
harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih
cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-
gambar mengenai materi yang dipelajari”.
Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture menurut
Suyatno (2009: 116) adalah sebagi berikut :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Menyajikan materi sebagai pengantar.
-
20
c. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.
d. Guru kemudian akan menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis.
e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. f. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
g. Kesimpulan/rangkuman.
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture
Pada setiap model pembelajaran, pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sama halnya dengan model pembelajaran Picture and
Picture. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
Picture and Picture, yaitu:
Kelebihan dari model pembelajaran Picture and Picture menurut
Jhonson dan Jhonson dalam Trianto (2009 : 12), adalah :
a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. b. Melatih berpikir logis dan sistematis. c. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu
subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam
praktik berpikir.
d. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. e. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Adapun kekurangan dari model pembelajaran Picture and Picture
menurut Santoso (2012: 44), yaitu sebagai berikut :
a. Memakan banyak waktu. b. Banyak siswa yang pasif. c. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. d. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan
yang lain.
e. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
-
21
5. Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay (CRH)
Menurut Hamid (2013: 223), menyatakan bahwa “pembelajaran Course
Review Horay merupakan model yang menyenangkan, karena siswa diajak
untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang
disampaikan secara menarik dari guru”. Menurut Dwitantra (2010),
“model pembelajaran Course Review Horay adalah suatu metode
pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang
diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu
mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay”.
Sedangkan menurut Imran dalam Nur Malechah (2011), Model Course
Review Horay merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
bersifat menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkompetisi secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa
untuk mengingat konsep yang dipelajari secara mudah.
Model pembelajaran Course Review Horay ini juga merupakan suatu
model pembelajaran yang dapat digunakan bagi guru untuk mengubah
suasana pembelajaran di dalam kelas yang terkesan monoton menjadi lebih
menyenangkan, sehingga siswa merasa lebih tertarik. Karena dalam
model pembelajaran Course Review Horay ini, apabila siswa dapat
menjawab secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata
“horay” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati oleh setiap
anggota kelompok maupun individu siswa itu sendiri.
-
22
Dalam aplikasinya, model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan materi
akademik, melainkan Course Review Horay sebagai salah satu proses
learning to know, learning to do, learning to be and learning to live
together untuk mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta
didik (Widodo, 2009)
Berbekal dari pengertian para ahli di atas bahwa model pembelajaran
Course Review Horay (CRH) adalah suatu model atau desain pembelajaran
untuk menguji pemahaman siswa dengan menggunakan strategi games
yang mana jika siswa mampu menjawab benar maka siswa akan berteriak
''horay''.
a. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay
(CRH)
Langkah-langkah metode pembelajaran Course Review Horay
menurut Huda (2013: 230), adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
dengan tanya jawab melalui ceramah.
3. Guru membagi dalam kelompok-kelompok. 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau
kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut
kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan
oleh guru.
6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi.
-
23
7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda cheklist (√) dan langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-
yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horay”.
9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau kelompok yang sering berteriak “horay”.
Sejalan dengan pendapat di atas, Hamid (2011: 223) juga
mengemukakan langkah – langkah model Course Review Horay
dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan materi pelajaran. 3. Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab. 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kotak
9/16/25 sesuai dengan kebutuhan, dan tiap kotak diisi angka
sesuai dengan selera masing-masing siswa.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan
langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan
salah diisi tanda silang (X).
6. Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horizontal, ataupun diagonal harus berteriak “horay!!” atau menyanyikan
yel-yel lainnya.
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan jumlah “horay!!” yang diperoleh.
8. Penutup.
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Course Review Horay (CRH)
Huda, (2013: 231) menyebutkan beberapa kelebihan model Course
Review Horay, diantaranya sebagai berikut:
1. Strukturnya menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya.
2. Metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan.
3. Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan.
4. Skill kerjasama antar siswa yang semakin terlatih.
-
24
Sedangkan menurut Hamid (2011: 223), bahwa Course Review Horay
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Tidak membutuhkan biaya yang relatif mahal.
b. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa aktif.
c. Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas
dalam bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan.
d. Melatih siswa untuk bekerjasama.
Selain kelebihan, tipe pembelajaran ini juga memiliki kekurangan,
yaitu:
a. Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.
b. Adanya peluang untuk curang.
c. Berisiko mengganggu suasana belajar kelas lain.
Sedangkan Huda (2013: 231), menyebutkan beberapa kekurangan
model Course Review Horay diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Antara siswa yang aktif dan pasif nilainya cenderung sama, sulit
untuk member nilai.
2. Adanya peluang untuk curang (menyontek pekerjaan teman
sebelah).
3. Menganggu suasana kelas belajar lainnya.
Mengacu pada pendapat para ahli di atas, dapat diketahui bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay merupakan
model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan
dengan cara membagi siswa menjadi kelompok kecil dimana setiap
-
25
kelompoknya dapat saling membelajarkan antar anggota
kelompoknya, agar suasana belajar tidak membosankan. Pada setiap
kelompok membuat yel-yel dan akan menyanyikannya saat kelompok
menjawab soal dengan benar pada presentasi kelompok secara
klasikal.
6. Minat Belajar Siswa
a. Pengertian Minat Belajar
Menurut Slameto (2013: 180), “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”. Sedangkan menurut Purwanto (2010: 66) mengatakan
bahwa minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk
melakukan kegiatan dengan baik yaitu dorongan seseorang untuk
berbuat. Minat (interest) pada dasarnya kecenderungan dan gairah yang
tinggi serta keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di
luar diri. Semakin besar hubungan tersebut, maka akan semakin kuat
minat yang ada pada diri seseorang. Selain itu, minat juga merupakan
sumber motivasi yang mendorong diri seseorang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan.
Menurut Slameto (2013: 180-181), “intensif merupakan alat yang
dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak
ingin dilakukannya dengan baik”. Dengan diberikannya intensif
(kegiatan yang berfokus dan bersungguh-sungguh atau perangsang)
-
26
diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap
bahan yang diajarkan.
Berdasarakan uraian di atas, minat belajar (learning interest) merupakan
salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi di lingkungannya
yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat merupakan salah satu faktor utama untuk meraih hasil belajar
yang baik. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil
dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh ketika seseorang merasakan ketertarikan oleh
sesuatu. Minat terhadap sesuatu akan memperngaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi permintaan minat baru. Minat itu tidak
muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat
mempengaruhi munculnya minat.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa,
yaitu:
1. Motif
Istilah motif diartikan sebagai daya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak
dari dalam diri seseorang untuk melakukan kreatifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Motif akan melahirkan suatu motivasi
-
27
tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Hamalik (2008: 158),
“motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan atau reaksi untuk mencapai
tujuan”. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan, emosi, untuk kemudian
bertindak atau melakukan sesuatu. Berkenaan dengan motivasi dan
pengaruhnya, Purwanto (2010: 61) menjelaskan, pada umumnya
suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku
terhadap suatu tujuan atau perangsang.
2. Perhatian
Suryabrata (2010: 14) mengatakan, “perhatian adalah banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu
kepada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai
suatu aktivitas”. Berkaitan dengan fungsi perhatian dalam belajar,
Suryabrata (2010: 18) menjelaskan sebagai berikut.
“Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses
dan prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya apabila tiap
pelajaran dapat diterima siswa dengan perhatian yang cukup intensif.
Perhatian spontan atau perhatian tidak disengaja cenderung untuk
berlangsung lebih lama dan lebih intensif daripada perhatian yang
disengaja. Dalam kenyataan sebagian besar pelajaran akan diterima
siswa dengan perhatian yang disengaja. Oleh karena itu guru atau
pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak
didiknya”.
-
28
3. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan sering dipelajari
oleh siswa yang bersangkutan. Sebaliknya bahan pelajaran yang
tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan. Slameto
(2010: 182) mengatakan, “bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”.
4. Sikap Guru
Guru juga salah satu objek yang dapat merangsang dan
membangkitkan minat belajar siswa. Guru yang berhasil
memberikan kenyamanan belajar kepada murid-muridnya, berarti
telah melakukan hal-hal terpenting yang dapat dilakukan demi
kepentingan murid-muridnya. Hal ini dapat menarik minat siswa
untuk belajar sehingga mengembangkan minat belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa minat belajar pada siswa
(Student learning Interest) tidak akan muncul dan berkembang dengan
sendirinya, melainkan ada faktor yang memperngaruhi munculnya minat
tersebut. Dengan adanya minat dan dorongan yang tinggi, maka
semakin tinggi pula hasil yang dicapai.
-
29
c. Indikator Minat Belajar
Dalam Slameto (2013 : 181) mengatakan bahwa ada beberapa indikator
siswa memiliki minat belajar yang tinggi, yaitu:
1. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran
tertentu, maka keinginan untuk belajar akan semakin kuat dan tidak
akan ada rasa terpaksa untuk belajar.
2. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari objek tersebut.
3. Ketertarikan Siswa
Berhubungan dengan ketertarikan siswa pada suatu benda, orang,
kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
4. Perhatian Siswa saat Belajar
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi
siswa terhadap pengamatan dan pengertian dengan
mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada objek
tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
-
30
B. Penelitian Yang Relevan
Tabel 2. Penelitian yang Relevan
Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Marta Indri
Hapsari
(Jurnal,2017)
Use Of Picture And
Picture Method In
Increasing Ability Of
Sunware Students
The results showed that (1)
There is an increase in the
ability of elementary students
in recognizing the sun through
the study of picture and
picture method by 19%; (2).
Elementary students are
enthusiastic about learning
the picture and picture method
given by the teacher.
Marliyah
(2015)
Peningkatan Aktivitas
dan Hasil Belajar IPA
Melalui Pembelajaran
Kooperatif Picture and
Picture Kelas IV SDN
Muara Putih Kecamatan
Natar Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
2014/2015
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa model
pembelajran kooperatif tipe
Picture and Picture dapat
meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar IPA.
Novita Sari
(Jurnal,2013)
Perbedaan Hasil Belajar
Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran
Kooperatif Course
Review Horay Dengan
Pembelajaran
Konvensional Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa
Kelas X SMA Adabiah
Padang
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan maka
diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar
ekonomi siswa pada kelas
yang menggunakan model
pembelajaran Course Review
Horay dengan hasil belajar
ekonomi menggunakan
pembelajaran konvensional.
-
31
Rusmiati
(Jurnal,2017)
Pengaruh Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar
Bidang Studi Ekonomi
Siswa MA Al Fattah
Sumbermulyo
Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(1) Berdasarkan analisis skor
angket diketahui bahwa
tingkat minat belajar
pelajaran ekonomi siswa
adalah tinggi dengan
perhitungan t-hitung > dari t-
tabel yaitu 5,797 > dari 2,021
sehingga Ho yang
menyatakan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan
variabel X terhadap variabel
Y ditolak, sedangkan Ha yang
menyatakan terdapat
pengaruh yang signifikan
variabel X terhadap variabel
Y diterima.
(2) Berdasarkan hasil
dokumentasi nilai raport
siswa diketahui bahwa
prestasi belajar pelajaran
ekonomi siswa adalah sedang.
Berdasarkan analisis korelasi
antara hasil angket dan hasil
dokumentasi nilai raport
siswa diketahui bahwa minat
belajar pelajaran ekonomi
mempunyai pengaruh yang
sedang atau cukup terhadap
prestasi belajar bidang studi
ekonomi siswa.
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan dua
model pembelajaran berbeda. Selain itu, peneliti juga ingin melihat
bagaimana minat siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu setelah
-
32
diberikan perlakuan. Pada penelitian ini, terdiri dari dua variabel bebas
(independent), yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture (X1) dan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay
(X2). Selain itu terdapat variabel terikat (dependent) yang berupa Hasil
Belajar IPS Terpadu (Y). Minat Belajar Siswa juga digunakan sebagai
variabel moderator (Z).
Penerapan model pembelajaran merupakan suatu kegiatan di dalam kelas di
mana dalam hal ini melibatkan berbagai komponen pembelajaran yang
meliputi guru, siswa, materi pelajaran, metode, alat dan sumber
pembelajaran, dan tujuan dari proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu
komponen yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
adalah metode pembelajaran yang baik. Dalam hal ini, baik buruknya
metode yang diberikan dapat dilihat dari keberhasilan belajar siswa.
Model pembelajaran Picture and Picture yaitu model pembelajaran yang
berfokus pada gambar yang disusun menjadi sebuah peristiwa yang logis.
Pada penerapannya, guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang
berkaitan dengan materi, kemudian guru akan menunjuk atau memanggil
siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis.
Istarani (2011:8) menyatakan bahwa: “dengan model pembelajaran picture
and picture ini dapat melatih siswa berpikir logis dan sistematis serta
membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu objek
bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir serta
mengembangkan motivasi untuk minat belajar yang lebih baik”. Dengan
-
33
penerapan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar siswa dapat
lebik baik.
Menurut Hamid (2013: 223), menyatakan bahwa “pembelajaran Course
Review Horay merupakan model yang menyenangkan, karena siswa diajak
untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang
disampaikan secara menarik dari guru”. Model pembelajaran Course Review
Horay ini juga merupakan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan
bagi guru untuk mengubah suasana pembelajaran di dalam kelas yang
terkesan monoton menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa merasa
lebih tertarik. Karena dalam model pembelajaran Course Review Horay ini,
apabila siswa dapat menjawab secara benar maka siswa tersebut diwajibkan
meneriakan kata “horay” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati
oleh setiap anggota kelompok maupun individu siswa itu sendiri. Dengan
metode ini, siswa dapat berkompetisi secara positif dalam kegiatan
pembelajaran dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
serta membantu siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari dengan
mudah. Jadi, dengan menggunakan model pembelajaran Course Review
Horay, dapat berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, perbedaan yang ada pada kedua model
pembelajaran diduga akan berakibat pada perbedaan hasil belajar dan minat
pada mata pelajaran IPS Terpadu antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model kooperatif tipe Pucture and Picture dan Course
Review Horay.
-
34
Gambar 2. Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture dibandingkan siswa yang diajarkan dengan
Hasil Belajar
Model Picture
and Picture
Model Course
Reviwe Horay
Minat Belajar
Tinggi/Rendah
Minat Belajar
Tinggi/Rendah
Hasil Belajar
-
35
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay.
2. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang memiliki minat
belajar tinggi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
tipe Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan dengan yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe Course Review
Horay.
3. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang memiliki minat
belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture lebih rendah dibandingkan dengan
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe Course Review
Horay
4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.
-
III. METODOE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Metode adalah cara kerja dengan menggunakan kerangka berfikir yang
sistematis. Sedangkan metode penelitian merupakan cara yang digunakan
oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Metode penelitian
yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen dengan pendekatan komparatif. Menurut Sugiyono (2008: 57),
“Penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang membandingkan
keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Melalui analisis komparatif ini,
peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau
mereduksi bila dipandang terlalu luas (Sugiyono, 2008: 93). Sehingga
analisis pada penelitian komparatif ini dilakukan dengan cara
membandingkan antara keefektifitasan hasil yang didapat dari penerapan
teori satu dengan teori yang lain.
Menurut Arikunto (2008 : 3), Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan klasual) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Sedangkan menurut
-
37
Sugiyono (2008: 107), “Penelitian eksperimen merupakan suatu jenis
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi proses eksperimen dapat dikontrol secara ketat”.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimen
semu (quasi experimental design). Penelitian quasi experimental design
dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau
eksperimen semu.
Penentuan sampel dilakukan secara acak (Random Sampling). Pada
penelitian ini, kelas VIII A melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture
sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VIII B melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol terdapat siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan
rendah. Desain penelitan adalah sebagai berikut :
Model
Pembelajaran
Minat Belajar
Kooperatif Tipe PnP Kooperatif Tipe CRH
Tinggi Hasil Belajar IPS > Hasil Belajar IPS
Rendah Hasil Belajar IPS < Hasil Belajar IPS
Gambar 3. Desain Penelitian Eksperimen
-
38
Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan observasi dan penelitian pendahuluan ke sekolah untuk
mengetahui jumlah kelas yang menjadi populasi kemudian digunakan
sebagai sampel dalam penelitian. Selain itu, untuk memastikan bahwa
setiap kelas dalam populasi merupakan kelas-kelas yang mempunyai
kemampuan relatif sama, atau tidak adanya kelas unggulan.
b. Menentukan sampel penelitian. Dalam hal ini teknik yang digunakan
adalah sampel jenuh.
c. Penentuan jenis perlakuan yang akan diberikan dengan cara mengundi
kelas manakah yang akan diajar menggunakan model pembelajaran
Picture and Picture dan kelas manakah yang diajar dengan model
pembelajaran Course Review Horay.
d. Memberi perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada kelas eksperimen, guru menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture. Langkah-langkah model
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang
berkaitan dengan materi.
4. Guru kemudian akan menunjuk atau memanggil siswa secara
bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis.
-
39
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensiyang ingin dicapai.
7. Kesimpulan/rangkuman.
Sedangkan pada kelas kontrol, guru menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay. Langkah-langkah model
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
dengan tanya jawab melalui ceramah.
3. Guru membagi dalam kelompok-kelompok.
4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau
kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut
kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya
didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan oleh guru.
6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu
atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan
tadi.
7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda
cheklist (√) dan langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-
yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak
berteriak “horay”.
-
40
9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi atau kelompok yang sering berteriak “horay”.
e. Pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu 6 kali
pertemuan.
f. Memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar pada kedua kelas
tersebut.
g. Menarik kesimpulan dari penilitian yang telah dilakukan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Gunung Pelindung Lampung Timur Tahun Pelajaran
2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah keseluruhan 45
siswa.
2. Sampel
Karena populasi yang ada hanya dua kelas, sehingga peneliti
mengambil semua populasi yang ada untuk dijadikan sebagai sampel.
Dari kedua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas mana yang
menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari pengundian
didapat kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang akan menggunakan
model pembelajaran Picture and Picture, dan kelas VIII B sebagai
kelas kontrol yang akan menggunakan model pembelajaran tipe Course
Review Horay. Jumlah dari seluruh sampel yaitu 45 orang dengan
-
41
masing-masing berjumlah 22 siswa pada kelas VIII A dan 23 siswa
pada kelas VIII B.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas (independent),
variabel terikat (dependent), dan variabel moderator.
1. Variabel Bebas (independent)
Variabel bebas atau stimulus variable dilambangkan dengan X, dimana
variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model pembelajaran
Picture and Picture sebagai X1 yang ditetapkan pada kelas VIII A
(kelas eksperimen) dan model pembelajaran Course Review Horay
sebagai X2 yang ditetapkan pada kelas VIII B (kelas kontrol).
2. Variabel Terikat (dependent)
Variabel terikat atau yang disebut dengan output variable biasanya
dilambangkan dengan Y dimana variabel ini merupakan variabel yang
akan diukur untuk mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya
bergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini, variabel terikat
adalah hasil belajar IPS Terpadu pada kelas eksperimen (Y1) dan hasil
belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol (Y2).
-
42
3. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Diduga minat belajar siswa dapat mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara model pembelajaran
dengan hasil belajar IPS Terpadu yaitu melalui model pembelajaran tipe
Picture and Picture dan Course Review Horay.
D. Definisi Konseptual Variabel
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang ditunjukkan oleh
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai prestasi belajar
pada siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar
dan derajat perubahan perilaku oleh yang bersangkutan.
Jadi, hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
2. Picture and Picture
Dalam penerapan Picture and Picture, siswa dituntut agar lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran di dalam kelas
lebih mudah diserap dengan adanya gambar-gambar dan tidak hanya
berpusat kepada guru. Hal tersebut akan merangsang siswa untuk
menyelesaikan tugas atau masalah yang diberikan dengan baik.
-
43
3. Course Review Horay
Pembelajaran Course Review Horay merupakan model yang
menyenangkan, karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk
menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan secara menarik dari
guru dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan kotak yang
diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu
mendapatkan tanda benar langsung berteriak “horay”.
4. Minat Belajar Siswa
Minat (interest) pada dasarnya kecenderungan dan gairah yang tinggi
serta keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan
penerimaan akan suatu