perbandingan efektivitas sistem finishing dan...

24
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN POLISHING PADA PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT drg. I G. A. Sri Pradnyani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2017

Upload: others

Post on 16-May-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN

POLISHING PADA PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT

drg. I G. A. Sri Pradnyani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

Page 2: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Perbandingan Efektivitas Sistem Finishing dan Polishing pada

Permukaan Resin Komposit.”

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan

mengenai Finishing and Polishing Material yang sangat penting peranannya pada

tahap akhir dalam melakukan restorasi gigi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa

Universitas Udayana. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari para pembaca.

Denpasar, 20 Juli 2017

Penulis

TTD

Page 3: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

Abstrak ............................................................................................................. 1

1. Pendahuluan ................................................................................................. 1

1.1 Tujuan .................................................................................................. 3

2. Bahan dan Metode ....................................................................................... 3

3. Hasil ............................................................................................................. 7

4. Diskusi ......................................................................................................... 8

5. Telaah Pustaka ............................................................................................. 12

5.1 Material Finishing dan Polishing .......................................................... 12

5.2 Sistem Finishing dan Polishing ............................................................. 16

6. Penutup ........................................................................................................ 19

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 19

6.2 Saran .................................................................................................... 19

Daftar Pustaka .................................................................................................. 20

Gambar 1 .......................................................................................................... 13

Gambar 2 .......................................................................................................... 14

Gambar 3 .......................................................................................................... 17

Gambar 4 .......................................................................................................... 17

Gambar 5 .......................................................................................................... 18

Tabel 1 ............................................................................................................. 5

Tabel 2 ............................................................................................................. 5

Tabel 3 ............................................................................................................. 6

Tabel 4 ............................................................................................................. 7

Tabel 5 ............................................................................................................. 7

Diagram 1 ......................................................................................................... 8

Page 4: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

1

ABSTRAK

Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan

tiga sistem finishing dan polishing pada permukaan komposit nanofilled, dan untuk

mengevaluasi pengaruh pengaplikasian sealant di permukaan (prime & bond)

terhadap kekasaran permukaan setelah prosedur finishing dan polishing diuji dengan

komposit.

Bahan dan Metode: Sebanyak 30 disc komposit berdimensi 6 x 3 mm (dengan

diameter 6 mm x ketebalan 3 mm) dibuat dengan menggunakan cetakan stainless

steel yang dibuat khusus dan kemudian dibagi menjadi tiga sub kelompok untuk

finishing dan polishing dengan tiga metode yang berbeda; Strip Sof-Lex, Shofu dan

Mylar. Rata-rata kekasaran permukaan (Ra, μm) dari semua spesimen diukur dengan

aprofilometer. Permukaan di sealant kemudian diterapkan pada semua spesimen yang

digunakan, sesuai petunjuk pabrik dan kekasaran rata-rata diukur lagi.

Hasil: Perbedaan yang signifikan secara statistik diamati pada nilai kekasaran

permukaan sebelum dan sesudah aplikasi sealant saat finishing dan polishing dengan

sistem Shofu. Nilai terendah, sebelum dan sesudah aplikasi sealant, didapat ketika

dicure dibawah Mylar strip dan nilai tertinggi diperoleh ketika dirawat dengan Shofu.

Kesimpulan: Mylar strip memberi nilai Ra terendah diikuti oleh Sof-Lex diikuti oleh

Shofu dan permukaan yang di sealant memperbaiki tekstur permukaan spesimen yang

diuji secara drastis.

Kata kunci: Komposit nanofilled; Mylar Strip; sistem Sof-Lex dan Shofu finishing dan

polishing.

1. PENDAHULUAN

Salah satu langkah yang paling penting untuk mendapatkan restorasi yang

sukses adalah finishing dan polishing. Menurut definisi, finishing adalah pengurangan

ketebalan atau kotoran untuk mendapatkan anatomi yang dibutuhkan untuk restorasi,

sementara polishing mengacu pada pengurangan kekasaran dan goresan yang

biasanya dibuat dengan instrumen finishing.1

Page 5: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

2

Finishing and polishing yang tepat akan meningkatkan hasil estetika serta

meningkatkan umur restorasi yang lama sehingga memaksimalkan kesehatan rongga

mulut dari pasien. Finishing dan polishing sangat penting karena permukaan yang

halus mengurangi kemungkinan adhesi yang berarti kecil kemungkinannya untuk

plak dapat terakumulasi pada permukaan yang dipolishing sehingga restorasi bertahan

lama, permukaan gigi yang halus dapat meminimalkan iritasi gingiva dan

diskolorisasi, dapat meningkatkan integritas marginal restorasi karena pada

permukaan interproksimal memiliki potensi retensi plak maksimum dengan

melakukan polishing pada permukaan interproksimal secara signifikan akan

menurunkan risiko karies sekunder dan penyakit periodontal, dan dapat tahan terdapat

aus.2 Selain itu, permukaan restorasi yang halus mempunyai sifat mekanik yang baik.

Pengenalan bahan restorasi komposit pada tahun 1960 menandai bahwa

dimulainya kedokteran gigi kosmetik yang modern dengan menggabungkan prinsip-

prinsip estetika dan konservasi gigi.3

Studi awal telah menunjukkan bahwa permukaan restorasi resin yang halus

dicapai saat resin dipolimerisasi terhadap strip matriks yang sesuai. Bila matriks tidak

digunakan, maka polimerisasi lapisan luar terhambat, menghasilkan lapisan

permukaan (surface layer) yang kaya dengan pengikat organik dengan konsistensi

yang lengket dan lunak. Pembersihan resin pada lapisan terluar dengan prosedur

trimming dan finishing akan menyebabkan permukaan restorasi lebih keras, lebih

tahan aus, dan lebih stabil secara estetis.4

Tujuan utama finishing adalah untuk mendapatkan restorasi dengan kontur

yang baik, oklusi, bentuk embrasure yang baik dan permukaan yang halus. Margin

restorasi harus berbaur secara estetis ke dalam kontur alami gigi.4

Matrik resin dan partikel filler dari resin komposit memiliki tingkat kekerasan

yang berbeda-beda. Lubang atau kawah sering terbentuk di sekitar partikel hard

quartz dari resin komposit konvensional setelah dipolishing. Akibatnya, muncul

ketidakberaturan dipermukaan restorasi. Kandungan pengisi (filler) dari resin

komposit juga mempengaruhi kekasaran, karena resin komposit microfilled

menunjukkan permukaan yang lebih halus daripada resin komposit hybrid. Demikian

Page 6: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

3

pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir restorasi.5

Prosedur finishing dan polishing melibatkan beberapa prinsip dasar yang

memungkinkan kita untuk lebih memahami aplikasinya dalam kedokteran gigi.

Terdapat tiga system atau prosedur yang dapat mempengaruhi kekasaran permukaan

komposit seperti Sof-Lex, Shofu dan Mylar Strip. 6

Berbagai instrumen yang biasanya digunakan untuk finishing dan polishing

bahan restoratif gigi adalah; carbide dan diamond finishing burs, abrasive

impregnated rigid points, impregnated rubber cups and points, aluminium oxide

coated abrasive discs, abrasive strips, dan pasta polishing. 7 Masing-masing

instrumen ini menghilangkan lapisan penghambat (inhibited layer) oksigen namun

meninggalkan permukaan bahan restorasi dengan berbagai tingkat kekasaran

permukaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis perawatan permukaan

finishing mana yang secara signifikan akan mempengaruhi ketidakberaturan

permukaan restorasi resin komposit yang berbeda.

1.1 TUJUAN

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh prosedur atau sistem

finishing dan polishing yaitu Sof-Lex, Shofu dan Mylar Strip pada kekasaran

permukaan komposit nanofilled dan efektivitas aplikasi sealant dipermukaan setelah

prosedur finishing dan polishing diuji dengan komposit.

2. BAHAN & METODE

Sampel resin komposit yang digunakan adalah resin komposit nanofiller

(Z350) dengan shade A3, seperti yang tercantum pada Tabel 1. Sebanyak 30 blok

komposit dibuat dengan diameter 6 mm x ketebalan 3 mm dibuat dengan

menggunakan cetakan stainless steel mold. Cetakan stainless steel diletakkan pada

glass slab dan kemudian komposit dimasukkan ke dalam setiap cetakan sampai

penuh dengan sekali penempatan menggunakan resin packing plastic instrument.

Kelebihan komposit dihilangkan dan disamaratakan dengan ketinggian cetakan.

Mylar Strip & glass slide diletakan diatas cetakan dan disc spesimen di light-cured

Page 7: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

4

dari kedua sisi selama 40 detik seperti yang diinstruksikan dengan menggunakan Unit

Quartz-Tungsten-Halogen (QTH). Ujung tip dari light curing diletakkan pada glass

slide tegak lurus dengan permukaan spesimen, dimana ujung sinar harus diletakkan

sedekat mungkin dengan permukaan sampe untuk standarisasi jarak antara sumber

cahaya dan sampel. Semua spesimen resin komposit yang telah mengeras direndam

dalam air suling pada suhu 370C selama 24 jam dalam inkubator (Inkubator (DBK

BOD, Model - DTC 96, Inovatif Bacteriological Incubator) agar dapat terjadi

polimerisasi penuh. 30 sampel dari resin komposit kemudian dibagi secara acak

menjadi 3 subkelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 2. Kelompok Mylar Strip

yang terdiri dari 10 sampel dari kedua bahan tersebut tidak dilakukan polishing

setelah di cured. Setelah itu, sisanya yaitu 20 spesimen dipoles dengan diamond

finishing bur dengan rotary motion atau gerakan memutar, selama 15 detik dengan air

pendingin untuk simulasi awal finishing material restorasi

Tiga sistem finishing dan polishing yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Shofu finishing dan polishing kit, Soflex komposit finishing dan polishing kit

(3M), Mylar Strips (UNIDENT). Tabel 3 menunjukkan deskripsi secara lengkap dari

sistem tersebut. 10 sampel dari masing-masing resin komposit di finished dan

polished dengan sistem Sof-Lex dan sistem polishing Shofu sesuai yang

dispesifikasikan oleh pabrik. Untuk mengukur kekasaran permukaan dari sampel,

digunakan alat profilometer. Pengukuran dilakukan dari 3 arah yang berbeda lalu

dicatat untuk 10 sampel pada setiap kelompok. Nilai rata-rata Ra ditentukan dari

setiap sampel dan mean Ra ditentukan dari setiap kelompok. Kemudian permukaan di

sealant (prime & bond) diaplikasikan pada semua sampel yang digunakan dan rata-

rata kekasaran (Ra) diukur. Hasilnya dianalisis secara statistik dengan uji ANOVA F,

paired dan unpaired 't'.

Page 8: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

5

Tabel 1: Deskripsi dari Materi Restoratif yang digunakan dalam penelitian

Material Kategori Komposisi Merk

Z 350 Komposit

nanofilled

Resin Bis-GMA, UDMA, TEGDMA,

Bis-EMA

Fillers merupakan kombinasi dari

kumpulan gugus filler Zirconia/silica

dengan ukuran rata-rata gugus

partikel 0,6-1,4 microns dengan

ukuran primer partikel 5-20 nm dan

filler silica tidak teragregat 20nm

3M ESPE

Sealant Resin di- dan trimethacrylate

functionalized amorphous silica,

PENTA (dipentaerythritolpenta

acrylate monophosphate),

Photoinitiators, Stabilisers,

Cetylaminehydrofluoride, Acetone

Prime &

Bond

(Denstply)

Tabel 2: Deskripsi kelompok

Kelompok (n=10 untuk

setiap kelompok)

Komposit Sistem finishing dan

polishing

1-A Z-350 Shofu

1-B Z-350 Sof-Lex

1-C Z-350 Mylar Strip

Page 9: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

6

Tabel 3: Deskripsi dari sistem finishing/polishing

Sistem Deskripsi Merk

Shofu finishing dan

polishing kit

2 Dura-Green dan 2 Dura-

White stones untuk finishing.

6 komposit untuk prepolishing

dan polishing.

2 fine Komposit (white

band)

polishers untuk superpolishing

Shofu Dental

Corporation

Sof-Lex finishing dan

polishing kit

Coarse disc aluminium oxide

(50µ) Medium disc aluminium

oxide (40µ) fine disc

aluminium oxide (24µ) Extra

fine disc aluminium oxide (8µ)

3M ESPE

Mylar strip UNIDENT

Page 10: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

7

3. HASIL

Nilai kekasaran permukaan dari komposit yang diujikan dengan tiga sistem

polishing dan finishing yang berbeda sebelum dan setelah aplikasi disebutkan pada

tabel 4. Perbedaan signifikan secara statistik ditemukan pada nilai kekasaran

permukaan sebelum dan setelah aplikasi sealant dengan sistem finishing dan

polishing Shofu. Nilai kekasaran paling rendah, sebelum dan setelah aplikasi sealant,

didapatkan saat di-curing dibawah Mylar strip dan nilai tertinggi didapatkan saat

dirawat dengan Shofu.

Tabel 4: Perbandingan dari roughness (kekasaran) permukaan diantara

masing-masing kelompok menggunakan Z-350 (sebelum aplikasi sealant)

Z-350 Before N Mean Std. Deviation ANOVA

F P

Shofu 10 .8985 .15621

3.63 0.04 Sig Sof-lex 10 .7960 .42589

Mylar strip 10 .5510 .23965

Tabel 5: Perbandingan dari roughness (kekasaran) permukaan diantara

kelompok yang berbeda menggunakan Z-350 (setelah aplikasi sealant)

Z-350 After N Mean Std. Deviation ANOVA

F P

Shofu 10 .8000 .21546

6.40 0.005 Sig Sof-Lex 10 .6210 .19564

Mylar strip 10 .4890 .17195

Tabel 4 dan 5 menunjukkan analisis statistika yang dilakukan dengan

ANOVA F, yang membandingkan nilai Ra dengan sistem finishing dan polishing

yang berbeda untuk Z350. Perbedaan signifikan secara statistik sebelum (nilai p 0.04)

dan setelah (p value 0.005) aplikasi sealant.

Page 11: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

8

Diagram 1. Perbandingan dari nilai roughness (kekasaran) permukaan untuk

Z350 dengan tiga sistem sebelum dan sesudah aplikasi sealant

4. DISKUSI

Banyak kemajuan signifikan telah dilakukan sejak pengenalan material

komposit pada 1960. Berkaitan dengan peningkatan sifat bahan dari restorasi berbasis

resin sebelumnya. Bahan resin ini telah berkembang dari macrofilled menjadi

microfilled dan dari hybrid menjadi microhybrids, dan material baru seperti packable

dan nanofilled komposit telah diperkenalkan ke pasar kedokteran gigi. Setiap jenis

resin komposit memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.8

Komposit Nanofilled telah diproduksi dengan teknologi nanofilled dan

diformulasikan dengan partikel pengisi nanomer dan nanocluster. Kombinasi ini

mengurangi jarak antara partikel pengisi. Oleh karena itu membuat peningkatan pada

pemuatan filler. Sifat fisik yang lebih baik dan pemolesan mengkilap serta retensi

yang kuat.4

Mekanisme dalam finishing dan polishing menggunakan partikel abrasif

merupakan bagian dari triobiologi, disiplin yang terkait dengan ilmu material, fisika,

kimia dan teknik permukaan. Finishing dalam kedokteran gigi mengacu pada langkah

manipulasi permukaan yang berkontur kasar dari restorasi untuk mendapatkan

anatomi yang diinginkan, sementara polishing mengacu pada pengurangan dan

kehalusan dari permukaan yang kasar dan goresan yang dibuat oleh instrumen

finishing dalam proses pengurangan kekasaran dan awal polishing.6

Page 12: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

9

Dokter gigi selalu didorong untuk memberikan waktu dan usaha untuk

memberikan finishing dan polishing yang adekuat. Alasan klinis dan ilmiah untuk

finishing dan polishing dengan hati-hati adalah untuk menghilangkan kelebihan resin

komposit dan memperbaiki margin restorasi, untuk mengurangi risiko fraktur, karena

permukaan kasar mungkin cenderung mudah patah, untuk mengurangi

ketidaksempurnaan permukaan, sehingga mengurangi permukaan daerah dan dengan

demikian dapat mengurangi risiko kerusakan permukaan dan korosi. Alasan lainnya

adalah menghasilkan permukaan yang halus sehingga mengurangi perlekatan plak,

untuk meningkatkan fungsi pengunyahan sehingga makanan bergeser/bergerak

dengan mudah di permukaan gigi yang dipoles, untuk menghasilkan permukaan halus

yang memudahkan prosedur pembersihan mulut dengan akses ke semua permukaan,

area marginal dan interproksimal. Melalui penyikatan gigi dan penggunaan benang

gigi, untuk menghasilkan kontak restorasi yang lembut agar menyebabkan

berkurangnya efek kepada gigi yang berlawanan dan berdekatan serta menghasilkan

hasil yang lebih estetis untuk pasien.6

Dilaporkan bahwa pengukuran warna Geometri (berdasarkan sudut

penglihatan atau sumber cahaya) resin komposit dipengaruhi juga oleh kekasaran

permukaan yang berbeda. Jika konfigurasi permukaan memiliki matte finish akan ada

jumlah cahaya yang tercermin secara berlebihan pada permukaan dan terjadi

pengurangan transmisi cahaya melalui material. Tekstur permukaan mengendalikan

derajat hamburan atau pantulan cahaya yang mencolok pada gigi asli atau bahan

restoratif. Untuk alasan tersebut para ahli klinis mengalami masalah dalam

membentuk kesesuaian dari tingkat warna yang diperoleh dari warna asli dipilih

dengan menggunakan shade guide khususnya setelah prosedur finishing dan

polishing.5

Seluruh alat abrasif finishing dan polishing termasuk salah satu dari tiga

kategori yaitu coated abrasive, bonded abrasive atau loose abrasives. Coated

abrasive merupakan alat finishing yang biasanya berbentuk kertas, Mylar strip atau

beberapa polimer pendukung lainnya, dimana partikel abrasif terdistribusi pada

permukaan pendukung atau beberapa desain matriks simetris lainnya. Aluminium

Page 13: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

10

oksida merupakan senyawa abrasif yang paling umum digunakan pada cakram abrasif

dilapisi dengan silikon karbida. Bonded abrasives adalah perangkat dimana partikel

abrasif atau media tersebar secara merata di seluruh perangkat matriks. Perangkat ini

biasanya bahan elastomerik seperti karet atau senyawa silikon namun dapat bersifat

kaku atau tidak elastis. Kelompok terakhir yang tergolong adalah loose abrasives.

Sehubungan dengan penggunaan loose abrasives di kedokteran gigi, polishing pasta

loose abrasives mengandung distribusi ukuran partikel halus atau partikel aluminium

oksida atau partikel diamond yang terdispersi ke dalam zat yang larut dalam air

seperti gliserin.6

Perbedaan pergerakan mungkin berpengaruh terhadap daya optimal kehalusan

permukaan. Gerakan rotasi, gerakan planar, dan gerakan maju-mundur dapat

digunakan untuk memoles permukaan bahan berbasis resin. Dalam gerak putar sumbu

rotasi sejajar dengan permukaan yang dihaluskan. Gerakan planar adalah gerakan

rotasi dengan sumbu rotasi perangkat abrasif tegak lurus terhadap permukaan yang

diperhalus. Gerak maju-mundur digunakan saat strip finishing ditarik bolak-balik di

atas permukaan.

Hasil yang diperoleh Fruit dan lain-lain (1996) membandingkan berbagai

gerakan pemolesan menunjukkan bahwa untuk semua kemungkinan kombinasi dari

bahan dan ketahanan abrasif, gerakan planar mencapai nilai kekasaran rata-rata

terendah.9 Dalam penelitiannya, spesimen yang dipoles dengan gerakan planar (disk

Sof-Lex) memberikan nilai kekasaran permukaan yang lebih rendah daripada

spesimen yang dipoles dengan gerakan rotasi (Shofu).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa partikel besar yang

disematkan/dilekatkan di disk Sof-Lex cenderung merobek permukaan resin komposit

dan, bila digunakan dengan komposit hibrida tertentu, cenderung memotong dan

menghilangkan partikel pengisi dan matriks resin secara merata, menghasilkan

permukaan yang halus.9 Untuk sistem finishing komposit agar efektif, partikel

pemotong (abrasif) harus relatif lebih keras daripada bahan pengisi, jika tidak, bahan

polishing hanya akan mengeluarkan/menghilangkan matriks resin yang lembut dan

membiarkan partikel pengisi menonjol dari permukaan. Kekerasan dari aluminium

Page 14: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

11

oksida secara signifikan lebih tinggi daripada silikon dioksida, dan umumnya lebih

tinggi dari kebanyakan bahan pengisi yang digunakan dalam formulasi komposit.7

Gaya dari disk Sof-Lex adalah memberikan permukaan yang sedikit lebih halus

dengan abrasif aluminium oksida pada matriks yang kaku/rigid karena hal ini disk

memiliki kemampuan untuk meratakan partikel pengisi dan menurunkan matriks

resin yang lebih lembut pada tingkat yang sama.

Dalam literatur, metode yang paling umum digunakan untuk menilai

keefektifan instrumen finishing dan polishing meliputi: Evaluasi visual, Scanning

electron microscopy dan Profilometric analysis. Kami menggunakan Profilometric

analysis untuk mengevaluasi permukaan finishing komposit yang berbeda dengan

sistem polishing yang berbeda. Ada dua kelebihan dengan metode profilometer

mekanik yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama, profilometer memberikan

aspek kuantitatif melalui perhitungan (Ra) yang tidak dapat diperoleh dengan SEM,

dan yang kedua, memungkinkan permukaan sampel untuk dipelajari lebih tepat,

karena stylus menyapu permukaan sampel yang mendeteksi variasi kecil.5

Dalam hal ini dan studi lainnya, Mylar strip membentuk permukaan paling

halus di semua uji kelompok komposit permukaan yang diperoleh dengan Mylar strip

sangat halus dan kaya akan resin pengikat organik. Karena itu pembersihan resin

terluar dengan prosedur finishing-polishing akan cenderung menghasilkan lapisan

yang lebih keras dan lebih kuat sehingga permukaan estetis stabil. Meski penempatan

matrik sangat hati-hati, pengangkatan kelebihan bahan dan recontouring restorasi

sering terjadi. Hal ini membutuhkan beberapa tingkat finishing dan polishing yang

akan menganggu kehalusan yang diperoleh dengan matriks.3-7,10

Bahkan setelah penyelesaian teknik finishing dan polishing yang tepat

permukaan semua resin komposit menunjukkan adanya perbedaan mikro yang

inheren sehingga menyebabkan keausan bahan, keburukan dan infiltrasi marginal

yang dihasilkan terutama dari proses abrasif dimana restorasi ini terdapat di

lingkungan rongga mulut. Dalam upaya mengatasi masalah ini, penggunaan lapisan

tipis resin pada restorasi komposit viskositas rendah yang terpolimerisasi telah

Page 15: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

12

diselidiki. Pendekatan ini diasumsikan dapat memberikan keseragaman, permukaan

yang rapi, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan permukaan yang halus.

Meski sifat resin komposit terbaru sudah dioptimalkan, tetapi masih memiliki

kekurangan. Studi yang melaporkan apakah permukaannya konsisten atau tidak,

bahan ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan dari sealant viskositas rendah.

Cukup dengan bahan resin viskositas rendah dengan karakteristik dan formulasi yang

tepat, meski tidak dikembangkan secara khusus tujuan seperti itu, dapat berhasil

digunakan sebagai permukaan sealant. Berbagai studi telah menyarankan pelapisan

resin komposit terpolimerisasi dengan zat perekat atau fissure sealant.11 Rebonding

restorasi komposit dengan unfilled resin telah direkomendasikan untuk penetrasi

microcracks sub-surface dan Interfacial gaps yang dihasilkan selama prosedur

finishing dan polishing.12 Dalam sealing permukaan penelitian kami dengan Prime

and Bond (Dentsply), memiliki efek positif pada permukaan kasar. Hasil penelitian

ini adalah sesuai dengan hasil penelitian oleh CYG Takuchi, EHG Lara, 200311 dan

Nuray Attar 2007.1

5. TELAAH PUSTAKA

5.1. Material Finishing dan Polishing

A. Carbide Finishing Bur

Carbide burs tersedia dalam berbagai bentuk untuk contouring dan

finishing. Bur yang paling umum digunakan memiliki 8 sampai 40 fluted blades,

bisa berbentuk lurus atau bengkok. Paling umum digunakan adalah fluted

carbide finishing burs yang memiliki 12, 20, atau 40 blades untuk contouring

dan merapikan berbagai bahan restoratif dan struktur gigi. Carbide finishing burs

kurang baik dalam melakukan pengerjaan abrasif, sehingga lebih baik digunakan

untuk jaringan lunak yang berada pada margin gingiva dibandingkan dengan

diamond bur atau bonded abrasive contouring instruments. Pada restorasi

indirek, seperti pada perselen dan bahan keramik lainnya, akan diperlukan bahan

dan teknik spesifik untuk finishing dan polishing. Pada evaluasi in-vivo trehadap

kualitas margin dan permukaan menggunakan komposit dan restorasi inlay

Page 16: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

13

keramik, finishing awal dengan diamond 30μm diikuti denga finishing

menggunakan tungsten carbide finishing bur menghasilkan margin yang secara

siginifikan lebih baik jika dibandingkan finishing menggunakan dua finishing

diamond (20μm diikuti 30μm diamond). Studi tersebut menunjukkan

penggunaan yang sesuai pada carbide finishing burs digunakan setelah finishing

diamonds untuk contouring awal serta pegurangan secara luas untuk

memperbaiki permukaan dan kualitas marginal.13

B. Diamond Finishing Bur

Finishing diamonds berfungsi untuk membentuk kontur, menyesuaikan

serta menghaluskan material restorasi seperti komposit. Tidak seperti fluted

carbide finishing burs, diamond rotary finishing bur lebih bersifat abrasive

dibandingkan bersifat sebagai instrumen pemotong. Bur ini memiliki partikel

diamond yang disisipkan pada permukaan kerjanya. Diamond instrumen terdiri

dari tiga bagian yaitu: metal shank atau blank, bubuk atau partikuat diamond

abrasive, dan metallic bonding material yang mengikat serbuk diamond pada

Gambar 1. Tooth cut by Carbide finishing

burs (Anusavice, et ell, 2013)

Page 17: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

14

shank atau blank. Bahan yang diproduksi terdapat dalam berbagai macam bentuk

dan ukuran hingga di dalam bentuk grits yang berbeda, berkisar antara 7 sampai

50 mm, tergantung pada pabrik. Dalam kebanyakan kasus, mereka diterapkan

secara berurutan, dimulai dengan grit kasar dan berkembang sampai ke grit yang

lebih halus. Diamond burs harus selalu digunakan dengan semprotan air untuk

menghilangkan panas dan kecepatan pada kisaran yang lebih rendah dari turbin

kecepatan tinggi. Kinerja diamond abrasive instruments tergantung pada variabel

seperti ukuran, jarak, keseragaman, eksposur, dan ikatan partikel diamond.

Diamond finishing burs sangat efisien dalam tingkat removal material, tetap

meninggalkan permukaan yang kasar secara signifikan, sehingga membutuhkan

finishing dan polishing yang lebih lanjut. Alhasil, alat finishing dan polishing

lainnya, seperti fluted carbide finishing burs, coated abrasive discs, bonded

abrasive rubber polishing instruments, dan loose abrasive polishing pastes.

Namun, jika dibandingkan dengan aluminium oxide discs atau carbide finishing

bur, ultrafine finishing diamond burs (40 μm) menghilangkan lebih sedikit dentin

disekitar margin gingiva pada preparasi kelas V dengan restorasi flowable

composite.13

Gambar 2. Tooth ground by diamond bur

(Anusavice, et ell, 2013).

Page 18: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

15

C. Aluminium Coated Abrasive Discs

Aluminium oxide adalah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen

dengan rumus kimia Al2O3.13 Fused aluminium oxide merupakan abrasive

sintetis kedu yang dikembangkan. Aluminium oxide (alumina) sintetik tersedia

dalam bentuk bubuk berwarna putih dan bersifat lebih keras daripada corrundum

(natural alumina) karena kemurniannya. Aluminium oxide digunakan secara luas

dalam membuat bonded abrasives, coated abrasives, dan air-propelled grit

abrasives. Sintered aluminium oxide digunaknan dalam membuat white stone

yang berfungsi dalam finishing resin komposit.14 Aluminium oxode memiliki

kekerasan yang cukup (9 on Mohs’ hardness scale) untuk memoles porselen,

keramik, dan resin komposit. Partikel halus aluminium oxide dapat dicampur

menjadi polishing paste untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dipoles

pada berbagai jenis restorasi, termasuk akrilik dan komposit13.

Coated abrasive dibuat dengan melapisi partikel abrasive menggunakan

material pendukung fleksibel (heavyweight paper, metal atau Mylar) dengan

perekat yang sesuai. Sediaannya berupa disc atau fiishing strip. Discs tersedia

dalam ukuran yang berbeda dengan didukung dari ketebalan ada yang tipis dan

sangat tipis. Penandaan dibuat untuk mengetahui apakah sebuah discs atau strip

tahan terhadap kelembaban. Keuntungan menggunakan abrasive discs atau strip

dengan moisture resistant backings adalah kekakuan yang dimiliki tidak

berkurang oleh degradasi air. Selain itu, kelembaban berperan sebagai lubricant

dalam meningkatkan efisiensi pada proses cutting.14

D. Abrasive Strips

Abrasives strips tersedia dengan backing terbuat dari plastik maupun

logam berperan dalam menghaluskan dan memoles permukaan proksimal dari

semua direct & indirect bonded restoration.Metal strips biasanya digunakan

pada situasi tertentu dimana kontak proksimal sangat rapat. Berguna dalam

restorasi keramik tapi juga bisa digunakan untuk rein komposit dan amalgam.

Metal backed strips lebih mahal, namun bisa di sterliasi menggunakan autoclave

Page 19: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

16

jadi bisa digunakan beruang kali selama beberapa waktu jika tidak mengaami

kerusakan. Plastic backed strips utamanya digunakan pada bahan resin komposit,

compomers, hybrid ionomers dan resin semen.14

E. Abrasive Pastes

Abrasive pastes yang umum digunakan mengandung aluminium oxide

(alumina) atau partikel diamond. Pasta alumina harus digunakan bersamaan

dengan rotary instrument dan jumlah iar yang banyak akibat polishing dari

penggunaan partikel kasar hingga partikel abrasive halus. Diamond abrasive

paste digunakan pada kondisi relative kering, instrument yang digunakan dalam

aplikasi pasta ke permukaan material sangat penting. Instrument tersebut

termasuk ribbed prophy cup, brush, dan felt wheels. Abrasive pastes memiliki

beberapa kekurangan. Pertama, yakni relative tebal dan tidak bisa mendapatkan

akses ke embrasures. Kedua, pasta cenderung memercik ketika rotary instrument

diputar dengan kecepatan berlebih atau pada kondisi basah. Ketiga, panas

dihasilkan ketika pendinginan tidak cukup atau bila tekanan polishing dilakukan

terus menerus tanpa membiarkan pendingin mencapai permukaan.14

5.2. Sistem Finishing dan Polishing

1. Mylar Strip

Mylar strip lebih banyak digunakan untuk membentuk resin komposit dan

menghasilkan permukaan yang paling halus dan mengkilap. Namun, komposit

yang dipolimerisasikan dibawah matrix akan menyebabkan lapisan permukaan

yang kaya resin (resin-rich) yang mudah terabrasi dalam lingkungan rongga

mulut sehingga menampakkan material filler inorganik yang kasar. Sehingga

perlu dilakukan finishing untuk mencegah keausan dan diskolorisasi pada

permukaan.15

Page 20: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

17

2. Sof-lex

Sistem sof-lex menggunakan material berbentuk disc yang digunakan

dengan gerakan planar. Finishing dan polishing disc digunakan untuk gross

reduction, contouring, finishing dan polishing restorasi. Biasanya disc dilapisi

dengan bahan abrasif aluminium oxide. Disc dapat digunakan untuk finishing dan

polishing restorasi komposit, keramik, dan glass ionomer. Course-grit disc

digunakan untuk gross reduction, medium-grit disc digunakan untuk final

countouring, kemudian finishing dengan menggunakan fine-grit disc dan

dipolishing dengan menggunakan superfine-grit disc.14, 16

Gambar 3. Mylar strip

Gambar 4. Abrasive disc

Page 21: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

18

3. Shofu

Sistem finishing dan polishing shofu menggunakan beberapa material stone

dengan gerak rotasi yaitu14,17:

• Dura green yang terbuat dari silicon carbide grit, biasanya digunakan

untuk contouring dan finishing secara cepat pada porselain, komposit,

logam dan amalgam

• Dura white ideal digunakan untuk finishing enamel glass ionomer cement,

komposit, porselain, dan abutment gigi.

• Composite polisher untuk finishing dan prepolishing dan composite fine

polisher sebagai final polishing untuk mengilapkan

Gambar 5. dura green dan white stone

Page 22: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

19

6. PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

1. Resin nano komposit yang telah dilakukan pengujian (z350) memberikan

hasil bahwa Mylar strip menghasilkan permukaan paling halus disusul Sof-lex

kemudian yg terakhir Shofu

2. Tekstur permukaan dari komposit meningkat secara drastis ketika sealant

diaplikasikan setelah finishing dan polishing.

6.2 SARAN

1. Pada jurnal perlakuan setiap spesimen berbeda-beda sehingga diperlukan

penelitian yang lebih lanjut terkait dengan ketiga sistem tersebut

2. Sebagai calon dokter gigi hendaknya memahami ketiga sistem tersebut

dimana ketiga system memiliki kekasaran yang berbeda

Page 23: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

20

DAFTAR PUSTAKA

1. LeSage B. Finishing and polishing criteria for minimally invasive composite

restorations. J Cosmetic Dentistry. 2011 June 24:422-28

2. Mopper KW. Contouring, Finishing, and Polishing Anterior Composites. J

INSIDE ESTHETICS DENTISTRY. March 2011:62-70

3. Endo T, Finger WJ, Kanehira M, Utterodt A, Komatsu M. Surface texture and

roughness of polished nanofilled and nanohybrid resin composites. Dent

Mater J 2010 Mar;29(2):213-23.

4. Türkün LS, Türkün M. The effect of one-step polishing system on the surface

roughness of three esthetic resin composite materials. Oper Dent

2004;29(2):203-11

5. Sarac D, Sarac YS, Kulunk S, Ural C, Kulunk T. The effect of polishing

techniques on the surface roughness and color change of composite resins. J

Prosthet Dent 2006;96(1):33-40.

6. Jefferies SR. Abrasive finishing and polishing in restorative dentistry: a state-

of-the-art review. Dent Clin North Am 2007;51(2):379-97.

7. Ruyter IE. Composites - characterization of composite filling materials:

reactor response. Adv Dent Res 1988;2(1):122-9.

8. Attar N. The effect of finishing and polishing procedures on the surface

roughness of composite resin materials. J Contemp Dent Pract 2007;8(1):27-

35.

9. Lu H, Roeder LB, Powers JM. Effect of polishing systems on the surface

roughness of microhybrid composites. J Esthet Restor Dent. 2003;15(5):297-

303.

10. Uctasli MB, Arisu HD, Omurlu H, Eliguzeloglu E, Ozcan S, Ergun G. The

effect of different finishing and polishing systems on the surface roughness of

different composite restorative materials. J Contemp Dent Pract 2007;8(2):89-

96.

Page 24: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SISTEM FINISHING DAN ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/13840/1/af506ad5854d3a98f29f...3 pula, komposisi matriks resin juga dapat berperan dalam kehalusan akhir

21

11. Neme AL, Frazier KB, Roeder LB, Debner TL. AL Neme, KB Frazier, LB

Roeder, TL Debner. Effect of prophylactic polishing protocols on the surface

roughness of esthetic restorative materials. Oper Dent 2002;27(1):50-8.

12. Hoelscher DC, Neme AM, Pink FE, Hughes PJ. The effect of three finishing

systems on four esthetic restorative materials. Operative Dentistry,

1998,23,36-42. Oper Dent 1998;23(1):36-42.

13. Steven R. Jefferies, MS, DDS, Dent Clin N Am 51 (2007) 379–397, Abrasive

Finishing and Polishing in Restorative Dentistry: A State-of-the-Art Review,

Department of Restorative Dentistry, Temple University School of

Dentistry,3223 North Broad Street, Philadelphia, PA 19140, USA.Dent Clin

N Am 51 (2007) 379–397,

14. Anusavice, et ell, 2013, Phillips’ Science of Dental Material,, 12th Edition,

CV Saunders

15. Ece E, Dilsah C, Thomas A. The Effect of Finishing and Polishing Systems

on Surface Roughness, Microhardness and Microleakage of a Nanohybrid

Composite. Journal of International Dental and Medical Research. 2012

16. 3M ESPE Z100TMMP. Restorative Instruction for Use. St. Paul, MN, USA:

3M ESPE. 2012

17. Jefferies SR. Abrasive Finishing and Polishing in Restorative Dentistry: A

State-of-the-Art Review. Dental Clinics of North America. 2007:51(2):379-

397