perbandingan bidang api isothermal kompor engkel dinding...
TRANSCRIPT
Yusufa Anis Silmi
(2108 100 022)
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M.Eng. Sc
PERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL
KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN
DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR
BIOETHANOL
LATAR BELAKANG
Keunggulan suatu produk, tidak cukup hanya diperlihatkan secara visual, tetapi harus dilengkapi pula dengan data-data faktual. Sehingga melalui serangkaian pengujian dapat diketahui apakah kompor uji berbahan bakar bioethanol benar-banar bagus peformanya.
TUJUAN
Mendapatkan informasi ilmiah yang lebih lengkap dari kompor bioethanol dinding api tunggal dan ganda.
PERMASALAHAN
Bagaimana profil api pada bagian bawah beban
kompor tersebut?
Bagaimana profil nyala api ditinjau dari pola
distribusi temperature isothermal dinding api?
PENELITIAN TERDAHULU
Ryan Juliani. Teknik Mesin ITS, 2010. “Study Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Kompor Minyak Tanpa
Sumbu Berbahan Bakar Bioethanol Dengan Kompor Minyak Tanah Bersumbu”
Pada kompor minyak tanah sumbu 18, temperatur tertinggi mencapai 623°C pada ketinggian tuas 25 mm dan tinggi pengukuran 20 mm. Sedangkan pada kompor minyak tanah sumbu 24 temperatur tertinggi dicapai pada temperatur 602°C dengan ketinggian tuas 30 mm dan tinggi pengukuran 20 mm.
PENELITIAN TERDAHULU Ryan Juliani. Teknik Mesin ITS, 2010. “Study Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Kompor Minyak Tanpa
Sumbu Berbahan Bakar Bioethanol Dengan Kompor Minyak Tanah Bersumbu”
Pada kompor uji dengan konfigurasi sebaris 3 inch temperatur tertinggi sebesar 692°C didapat pada ketinggian pengukuran 80 mm. Pada konfigurasi susun 3 inch temperatur tertinggi juga pada ketinggian pengukuran 80 mm dengan temperatur sebesar 637°C. Sedangkan pada kompor susun 2 inch temperatur tertinggi mencapai 395°C didapat pada ketinggian pengukuran 20 mm.
Agib Faruq Afanny. Teknik Mesin ITS, 2012. “Perbandingan Unjuk Kerja Kompor Dinding Api Tunggal dengan Dinding Api Ganda
Berbahan Bakar Bioethanol” “
Pada kompor dengan dinding api tunggal, rata-rata temperatur tertinggi didapat pada tinggi pengukuran 55 mm sebesar 432,9 oC, mendidihkan air dalam waktu 31’48”
sedangkan pada kompor dinding api ganda temperatur tertinggi diperoleh pada tinggi pengukuran 35 mm sebesar 435,0 °C. mendidihkan air dalam waktu 19’38”
PENELITIAN TERDAHULU
• Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K., MEng.Sc. Unpublished research dengan kompor uji kompor minyak tanah merek butterfly yang telah dimodifikasi dengan bahan bakar ethanol 99% menghasilkan warna api biru ketika diberi beban hal ini dikarenakan uap bahan bakar masih memiliki kesempatan lebih lama untuk kontak dengan udara, pembakaran lebih sempurna. Api dibawah beban menyebar.
Profil api di bawah beban Profil api tanpa beban
Kompor uji sebelum dan setelah modifikasi
PENELITIAN TERDAHULU
PENELITIAN TERDAHULU
• Djoko Santoso Teknik Mesin ITS, 2001.
• “Studi Distribusi Temperatur Api Laminer pada Bunsen Burner”,
• api laminer 1 mempunyai distribusi temperatur isothermal dan pelepasan panas ke sekeliling lebih tinggi jika dibandingkan dengan percobaan 2 dan 3, hal ini dikarenakan pada percobaan api laminer 1 reaksi kimia yang terjadi lebih sempurna (ditunjukkan oleh nyala api biru).
Gambar Profil Api : laminer 1 laminer 2 laminer 3
BATASAN MASALAH
• Suhu dan kelembaban ruangan dijaga agar tetap. Pengaruh angin diabaikan.
• Pembuatan bahan bakar kompor bioethanol, tidak dibahas. • Bejana yang digunakan tetap • Pengambilan data dilakukan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut: • Sistem dalam kondisi steady state • Kompor yang digunakan adalah kompor tanpa sumbu
berbahan bakar bioethanol 99 % , dinding api tunggal (do = 3 in) serta dinding api ganda (do = 3 in dan di = 1,5 in)
CONT.
• Kondisi ruangan konstan pada T = 29°C dan P = 1 atm • Nyala api optimum ditandai dengan warna api biru dan temperatur api
yang tertinggi yang bisa dicapai. • Api dalam keadaan rata melingkar (simetri) • Bahan bakar dalam tanki konstan. • Nilai kalor bahan bakar tetap. • Panas specifik air (Cpw), panas specifik bejana (Cpbjn) dan panas
laten air yang menguap (H) dianggap konstan. • Volume air tetap
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni • Bahan Bakar Uji : Bioethanol 99% • Spesifikasi Kompor
Indikator
Jenis kompor
Keterangan Dinding api tunggal Dinding api ganda
Daya 1.921 kW 2.220 kW Ganda
Efisiensi 48,733% 51,916 % Ganda
Debit konsumsi BB 0.388L/jam 0.486 L/jam Tunggal
SFC 0.314 kg/kg jam 0.250 kg/kg jam Ganda
SPESIFIKASI KOMPOR UJI
• Kompor Uji : 1. Kompor dinding api tunggal (Do = 3 inch)
Dlubang = 5mm dengan jumlah 18 jarak lubang 20 mm dari tepi atas dinding api.
(a) Tampak samping, (b) Rancangan, (c) Tampak atas
2. Kompor dengan dinding api ganda (Do = 3 inch, Di = 1,5 inch)
Dlubang = 5 mm dengan jumlah 13
jarak lubang 20 mm dari tepi atas dinding api.
bagian tengahnya terdapat laluan udara sebesar 1,5 inch dengan lubang 5mm dengan jumlah lubang 17 sebanyak 2 baris pada ujungnya.
(a) Rancangan, (b) Tampak samping , (c) Tampak atas
SPESIFIKASI KOMPOR UJI
KUBUNG
Jenis Kompor Konsumsi Bahan
Bakar (kg) Daya (Kw)
Kompor dinding api tunggal 0,301051 1.921
Kompor dinding api ganda 0,347886 2.220
BEJANA
Tingkat Daya
Maksimum
Diameter Panci
(cm)
Volume Air
[± 2/3 volume panci]
(liter)
0,981 – 1,325 20 2,2
1,325 – 1,741 22 2,7
1,741 – 2,235 24 3,5
2,235 – 2,816 26 5,7
2,816 – 3,489 28 7,3
3,489 – 4,262 30 9,3
a) Thermocouple
tipe K (-190ºC s/d 1260°C) berjumlah 8 dan disusun sejajar dengan jarak 1cm.
b) Infus set
c) Thermometer
• 1 buah thermometer ruangan -30ºC s/d 50ºC ketelitian 1ºC
• - 1 buah thermometer digital mengukur temperatur nyala api.
d) Penggaris
• 50 cm dengan ketelitian 0,5mm
ALAT UKUR
1. Tabung infus
2. Valve in
3. Saluran in
4. Kompor uji
5. Kubung
6. Saluran kuras
7. Saluran out
8. Valve out
9. Reservoir I
10. Reservoir II
SKEMA PERALATAN
• Thermocouple diletakkan diatas kompor pada ketinggian 0,5 cm dan dilakukan pengukuran temperatur dan luasannya.
• Thermocouple dinaikkan terus tiap ketinggian 0.5 cm, hingga mencapai ketinggian 15 cm dan pada tiap-tiap ketinggian dilakukan pengukuran temperatur dan luasan nyala api.
METODE PENELITIAN
• Panci kaca berisi air dinaikkan temperaturnya sampai mendidih,
lalu diamati pengembangan apinya serta perubahan fasa dari air pada
tiap kenaikan temperatur
Persiapan Pengujian Kompor
Peralatan Pendukung:- Bahan Bakar Bioethanol- Peralatan Ukur
Pengukuran temperatur kompor engkel dinding api
tunggal dan dinding api ganda
Data hasil pengujian :-Temperatur api
- Tinggi api- Luasan penampang api
- Warna api
Komparasi dan analisa profil api
End
Start
Perbandingan bidang api isothermal dari kompor bioethanol 99% berdinding api tunggal dan
ganda tanpa beban
Studi Literatur:- Tugas Akhir- Paper/Artikel- Internet- Text Book
Pemeriksaan kompor engkel siap uji dinding api tunggal
(D=3inch), dinding api ganda (Do=3inch dan Di=1,5inch) dan
Uji properties bahan bakar
Kompor sesuai kriteria
Kriteria:- Tidak Terjadi Kebocoran- Api Biru
A
A
FLOWCHART PERCOBAAN
KELEBIHAN KOMPOR UJI
Bentuk dan besar laluan
lubang optimal
Lebih tipis tanki bahan bakarnya
Laju konsumsi
bahan bakar dapat diatur
Desain sederhana dan bahan
bakar dapat diproduksi
sendiri
MANFAAT
1. Agar kompor tersebut mampu bersaing dengan kompor-kompor berbahan bakar non etanol.
2. Perbaikan terus dilakukan agar kompor ini menunjukan performance yang bagus, tangguh dan irit.
3. Kehadiran kompor ini diharapkan mampu memberikan jawaban bagi para pengusaha bioethanol yang kesulitanan memasarkan bioethanol.
4. Dan juga merupakan alternatif penggunaan bahan bakar minyak. Sangat cocok lagi bagi daerah-daerah yang memiliki potensi bahan baku alkohol yang banyak, akan tetapi akses untuk bahan bakar minyak tanah, BBG yang terbatas.
ANALISA PROPERTIES BAHAN BAKAR
No Properties Satuan Bioethanol 99%* Kerosene** LPG***
1
Density at 15°C g/cm3 0,8216 0,7996 -
Density at 15°C kg/m3 821,6 799,6 -
2 Dynamic Viscosity cPs 1.095 1.64 -
3 Flash Point °C 30 48 -
4 LHV kJ/kg 22341,732 4700 23000
STRUKTUR API LAMINER
Bioetanol 99%
Uap
Udara
Concentration of temperature, or rate of heat release (Q)
Reactans
Preheat Zone Reaction Zone
Temperature
Fuel Intermediates HO2 H2O2
Unburnt Gas
Preheating
After Burning
Q
Burnt Gas
ANALISA TEMPERATUR RATA-RATA
Ketinggian (mm) Temperatur (C)
Tunggal Ganda
0 269.0630 411.986 5 280.9544 409.4527
10 258.825 423.2409 15 222.9792 427.0692 20 242.5567 418.9534 25 239.9358 399.2503 30 202.4818 430.6147 35 189.2916 370.4691 40 187.6061 341.0271 45 178.9191 327.229 50 177.8275 255.6142 55 175.8143 247.8659 60 167.1372 247.6033 65 161.6109 230.5348 70 157.9856 199.0942 75 159.1784 210.4211 80 156.1297 218.9989 85 0 212.1148 90 0 217.3942 95 0 206.7885 100 0 0 105 0 0 110 0 0
Maksimum 280.9544 430.6147
ANALISA TRANSFER ENERGI BIOETHANOL
Indikator
Jenis kompor
Dinding api tunggal Dinding api ganda
Temperatur api rata-rata 280.95oC 430.62oC
Ketinggian peletakan beban 5 mm 30 mm
Efisiensi 48,733% 51,916 %
Waktu pendidihan 26’12” 14’01”
Bahan Bakar yang Dikonsumsi 0.12324 kg 0.115024 kg
Energi yang ditransfer bahan bakar 0,8536 kW 1.58639 kW