perbaikan menyeluruh ekosistem investasi dan kegiatan … · 2020. 6. 10. · penyederhanaan...
TRANSCRIPT
KADIN INDONESIA
Perbaikan Menyeluruh
Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha
Melalui RUU Cipta Kerja
Rosan P. Roeslani Ketua Umum Kadin Indonesia RDPU DPR, 9 Juni 2020
KADIN INDONESIA
Indonesia akan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2040. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan iklim investasi yang baik
2
KADIN INDONESIA
Dampak COVID-19 Terhadap Perekonomian Nasional
COVID-19 BERIMBAS BESAR BAGI EKONOMI NASIONAL Harus direspon dengan kebijakan extraordinary untuk melindungi masyarakat, dunia usaha dan stabilitas sektor keuangan
5,3% (APBN 2020)
-0,4% (sangat berat)
2,3% (berat)
Sebelum COVID-19
Sesudah COVID-19
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 Potensi dampak sosial penurunan pertumbuhan
Kemiskinan
Pengangguran
Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan tidak menuju
skenario sangat berat
Sama halnya dengan dunia dan negara-negara lain, ancaman COVID-19 pada perekonomian Indonesia sangat
signifikan
Eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, kesinambungan dunia usaha, serta stabilitas sektor keuangan – melalui kebijakan extraordinary
3
KADIN INDONESIA
Pentingnya Penciptaan Lapangan Kerja yang Berkualitas untuk 46.32 juta orang + 6.4 juta?
*Jumlah dari Pengangguran + Setengah Penganggur + Pekerja Paruh Waktu Sumber: Sakernas, dalam kemenko Perekonomian 4
KADIN INDONESIA
Diperlukan Investasi yang Mampu Menciptakan Banyak Lapangan Kerja
5
146,5 151,6 155,3 159,4 165,8 170,8 176,6 179,6 185,3 176,3 173,8
185,9 195,1 200,5 205,7 208,3 210,7
327,1 354,74
276,02
434,4
194,1
345,27
286,49
350,39
201,2
289,84
213,7
255,17 235,3
255,3
212,6
330,5 303,08
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
0
50
100
150
200
250
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw 1
2016 2017 2018 2019 2020
Investasi (Rp Triliun) Tenaga Kerja (Ribu Orang)
• Pada 2016, Rp 1 triliun investasi yang tercatat di BKPM mampu menghasilkan tenaga kerja 2.271 orang.
• Namun 2019, Rp 1 triliun investasi yang tercatat di BKPM hanya mampu menghasilkan tenaga kerja 1.276 orang.
• Padahal nilai investasi semakin meningkat
• Jadi perlukan investasi yang mampu menyerap banyak tenaga kerja Sumber: BKPM, 2020
Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
KADIN INDONESIA
Tapi investasi Indonesia tidak hanya rendah dalam hal kualitas tetapi juga kuantitas
Efektivitas Investasi masih rendah dibandingkan negara peers lain. ICOR = 6.8 artinya dibutuhkan investasi sebesar 6,8% dari PDB untuk menghasilkan 1% pertumbuhan ekonomi. Rata-rata negara ASEAN hanya membutuhkan rata-rata investasi sebesar 5% dari PDB. Diharapkan RUU Cipta Kerja tidak hanya meningkatkan arus investasi yang masuk ke Indonesia mengingat arus investasi ke Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain, tetapi juga dan memperbaiki efektivitas investasi Alokasi Investasi perlu diarahkan agar lebih focus ke sektor-sector produktif dan berorientasi ekspor, serta mendorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
6
Sumber: World Bank (2020)
1,81 1,55
2,97 2,61
6,32
2,39
Indonesia India Philippines Thailand Vietnam Malaysia
Penanaman Modal Asing (% of GDP)
KADIN INDONESIA 7
RUU Cipta Kerja dan Perbaikan Iklim Investasi
KADIN INDONESIA
Simplifikasi &b Harmonisasi Regulasi dan Perizinan Sebagai Ruh dari RUU Cipta Kerja
Obesitas Regulasi Saat ini:
• 8,848 Peraturan Pusat
• 14,815 Peraturan Menteri
• 4,337 Peraturan LPNK
• 15,966 Peraturan Daerah
8
Manfaat Utama RUU Cipta Kerja:
KADIN INDONESIA
MENYAMBUT PELUANG RELOKASI PABRIK DARI CHINA: Indonesia Kalah Siap dari Negara-Negara Tetangga
9
Project 30 tahun 2010 Pemudah 2007 Sunset Law Tahun 2015
Jauh sebelum Pandemi Covid19, Negara-negara di ASEAN telah melakukan reformasi struktural dengan pemangkasan perizinan sehingga lebih siap melakukan recovery paska Pandemi berakhir
2010 2020 90 70
2010 2020 23 12
2015 2020 46 21 EODB RANK:
Sumber: EODB 2020
TAHUN REFORM:
KADIN INDONESIA
Terobosan Omnibus Law Di Perlukan agar Indonesia bisa Bersaing dengan Negara-Negara Tetangga
Peringkat kemudahan Indonesia masih di bawah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Indonesia memerlukan perbaikan radikal dalam indikator (i) starting business; (ii) dealing with construction
permits; (iii) registering property; (iv) paying taxes; (v) trading across orders; dan (vi) resolving insolvency
Omnibus Law Cipta Kerja dan Perpajakan adalah terobosan mengatasi ketertinggalan dari negara
tetangga
ASEAN-5Global
Rank
Starting a
Business
Dealing with
Construction
Permits
Getting
Electricity
Registering
Property
Getting
Credit
Protecting
Minority
Investors
Paying
Taxes
Trading
across
Borders
Enforcing
Contracts
Resolving
Insolvency
Malaysia 15 122 3 4 29 32 2 72 48 33 41
Thailand 27 39 67 6 66 44 15 59 59 35 24
Vietnam 69 104 21 27 60 32 89 131 100 62 133
Indonesia 73 134 112 33 100 44 51 112 116 146 36
Filipina 124 166 94 29 116 184 132 94 104 151 63
Sumber: Bank Dunia (2019)
10
KADIN INDONESIA
Indonesia Merupakan Negara yang Paling Tertutup bagi Investasi Dibandingkan Negara-negara lain di Asia Tenggara
11
Indonesia Singapura Malaysia Thailand Filipina Vietnam
TERTUTUP 20 0 0 0 1 6
TERBUKA DENGAN
PERSYARATAN 495 4 11 43 33 0
TOTAL* 515 4 11 43 34 6
* Satuan: Bidang Usaha - Source: BKPM
KADIN INDONESIA
Hingga 2014, Jumlah bidang usaha yang di atur dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) terus bertambah
12
297* 298* 664* 515*
PERPRES
77/2007
PERPRES
36/2010
PERPRES
39/2014
PERPRES
39/2014
KADIN INDONESIA 13
Pandangan Mengenai Kemudahan dan Persyaratan Investasi dalam RUU Cipta Kerja
KADIN INDONESIA
Kemudahan dan Persyaratan Investasi di RUU Cipta Kerja
14
1. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko 2. Penyederhanaan Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha
dan Pengadaan Lahan a. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang b. Persetujuan Lingkungan c. Persetujuan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik
Fungsi 3. Penyederhanaan Perizinan Berusaha Sektor serta
Kemudahan dan Persyaratan a. Penyeragaman konsepsi Perizinan Berusaha (standar)
dengan penerapan Risk Based Approach b. Pengaturan kewenangan penerbitan Perizinan
Berusaha yang diatur NSPK c. Pengaturan Perizinan Berusaha pada 15 Sektor d. Persyaratan Investasi Pada Sektor Tertentu
Bab III: Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha
1. Kemudahan Keimigrasian untuk penanaman modal asing (penjaminan dapat berupa deposit)
2. Kemudahan atas paten untuk membuat produk atau menggunakan proses di Indonesia (fleksibilitas).
3. Kemudahaan pendirian Perseroan Terbatas (PT) dan pendirian PT untuk Usaha Mikro dan Kecil (dapat didirikan oleh 1 orang).
4. Mencabut Undang-Undang Gangguan (Izin Gangguan). 5. Ketersediaan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
Bagi Industri dan pengaturan atas importasi komoditas perikanan dan komoditas pergaraman.
6. MencabutketentuanWajib Daftar Perusahaan. 7. Mendorong BUMDes berbentuk Badan Hukum.
Bab VI: Kemudahan Berusaha
KADIN INDONESIA
1. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
• Penerapan perizinan berusaha berbasis risiko (RBA)
adalah bentuk inovasi perizinan di Indonesia yang
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan perizinan
selama ini
• Perizinan berbasis risiko sudah menjadi praktik terbaik
(best practice) di sejumlah negara seperti Inggris, Belanda
dan Australia
• Pelajaran dari OECD:
• Penerapan perizinan risiko juga tidak dapat
diseragamkan untuk seluruh sektor
• Implementasi perizinan berbasis risiko perlu dilakukan
secara bertahap, dengan memfokuskan sektor yang
memiliki kepastian data yang kuat
• Indonesia
• Indonesia memiliki sektor informal yang sangat banyak
dibandingkan negara-negara OECD sehingga
implementasi RBA perlu hati-hati
• Perlu adanya pengawas pengawas penentu risiko di
berbagai sektor
15
• Semua usaha diseragamkan
untuk memiliki Izin Usaha
tanpa mempertimbangkan
kompleksitas dan karateristik
• Dampaknya adalah
peraturan dan perizinan
sangat banyak padahal
belum tentu substansial
• NSPK tidak terstandardisasi
• Karena fokus kepada aspek
perizinan, maka pelaksanaan
pengawasan kegiatan usaha
tidak standar dan belum
optimal
Dari License Approach Menjadi Risk Approach
License Approach Risk Approach
• Perizinan berusaha
merupakan didasarkan pada
tingkat risiko kegiatan usaha
• Jenis perizinan berusaha
adalah NIB (registrasi),
SERTIFIKAT STANDAR dan
IZIN
• Perizinan berusaha dan
pelaksanaan pengawasan
berdasarkan tingkat risiko
kegiatan usaha
• Difokuskan kepada
pengawasan untuk
pengendalian kegiatan
bukan pada perizinan
KADIN INDONESIA 16
1. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko: Dampak Penerapan Risk Based Approach (RBA)
BHI NIB Izin
Usaha
Izin Lokasi,
Operasi
Lama, dan
Tidak Efisien
BHI NIB Cepat,
dan Efisien
License Approach
Risk Approach
Dampak Penerapan RBA terhadap Kemudahan Usaha Pada Kegiatan Usaha Berisiko Rendah
KADIN INDONESIA 17
1. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko: Penetapan Kegiatan Usaha Berisiko Tinggi dan Rendah
• Mekanisme penetapan definisi risiko menjadi sangat krusial. Penetapan definisi risiko yang tidak tepat justru
dapat membuat risk based approach menjadi tidak optimal dan bahkan kontraproduktif -> Perlu adanya
database yang baik untuk menentuk risiko, transparansi perhitungan risiko, dan perhitungan risiko yang
dapat dipertanggung jawabkan
• Salah satu pendekatan menetapkan definisi risiko adalah sebagai berikut (World Bank, 2013):
“Tingkat Risiko = Dampak Bahaya x Probabilitas terjadinya Pelanggaran”
• Lalu menggunakan matriks untuk melihat sektor mana yang berisiko tinggi dan rendah:
Probabilitas terjadinya Pelanggaran1
Sangat Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Dam
pak
B
ahay
a2&
3
Sangat Tinggi Risiko Rendah Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Tinggi Risiko Rendah Risiko Tinggi Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Rendah Risiko Sangat Rendah Risiko Rendah Risiko Tinggi Risiko Tinggi
Sangat Rendah Risiko Sangat Rendah Risiko Sangat Rendah Risiko Rendah Risiko Tinggi
1: Probabilitas terjadinya pelanggaran dilihat dari kasus pelanggaran selama ini 2: Dampak bahaya dinilai dari kesehatan, keselamatan kerja dana lingkungan (K3L), keterbatasan sumber daya, dan aspek lainnya 3: Orange Book (2020) yang dikeluarkan oleh UK mencakup sejumlah risiko yang lebih kompleks seperti risiko hukum, risiko reputasi, risiko masyarakat. Dalam hal ini perlu dicari keseimbangan antara aspek risiko yang komprehensif dan kemudahan membuat indikator risiko
KADIN INDONESIA
2. Penyederhanaan Perizinan Berusaha Sektor
18
Penyederhanaan Perizinan
Berusaha Sektor serta
Kemudahan dan Persyaratan
Investasi
a) Penyeragaman konsepsi
Perizinan Berusaha
(standar) dengan
penerapan Risk Based
Approach
b) Pengaturan kewenangan
penerbitan Perizinan
Berusaha yang diatur
NSPK
c) Pengaturan Perizinan
Berusaha pada 15 Sektor
d) Persyaratan Investasi Pada
Sektor Tertentu
Sejalan Dengan Penerapan RBA, Perizinan Sektor Perlu Diubah Sebagai Berikut:
KADIN INDONESIA
3. Penyederhanaan Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha
• Perizinan lokasi perlu memanfaatkan peta digital
• Perlu integrasi rencana tata ruang dan rencana zonasi
• One map policy perlu segera direalisasikan
• Rencana tata ruang perlu ditinjau
Izin Lokasi
• Perlu adanya jenjang perizinan lingkungan berbasis risiko: AMDAL hanya untuk sektor risiko tinggi, sedangkan untuk risiko menengah cukup penerapan standar pengelolaan lingkungan
• Perlu adanya integrasi antara AMDAL dengan AndaLalin (Analisis dampak lalu lintas)
Perizinan Lingkungan
•Perlu adanya jenjang perizinan bangunan gedung berbasis risiko: Gedung dengan kompleksitas yang tinggi perlu mendapatkan persetujuan pemerintah. Gedung yang tidak berisiko cukup dengan prototipe
•Pengawasan pembangunan gedung dilakukan berdasarkan tahapan proses konstruksi
•Manajemen Konstruksi atau pengawas menerbitkan sertifikat layak fungsi
Perizinan Bangunan Gedung
19
Beberapa Fokus dalam Penyederhanaan Perizinan Dasar
KADIN INDONESIA
4. Kemudahan Berusaha Pada Sejumlah Sektor
• Sejumlah sektor perlu mendapatkan perhatian untuk mendapatkan kemudahan berusaha
• Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu mendapatkan kemudahan agar dapat tumbuh
dan memberikan dampak positif bagi daerah
• BUM Des sebagai badan hukum
• Pengesahan badan hukum oleh Menteri Hukum dan HAM melalui sistem online
• Selain BUMDes, kemudahan berusaha juga dapat diberikan kepada sektor pertambangan
dan minyak dan gas (migas)
• Sektor pertambangan:
• Insentif untuk hilirisasi, dalam bentuk bebas DMO dan royalty serta penetapan jangka waktu izin tambang
20
KADIN INDONESIA 21
DAFTAR PRIORITAS INVESTASI • Dari latar belakang sebelumnya, oleh karena itu
diperlukan langkah Pemerintah dalam penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam merelaksasi bidang usaha yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi sesuai Perpres No. 44/2016
KADIN INDONESIA
Ruang Lingkup Daftar Prioritas Investasi
22
Bidang Usaha
Terbuka
Bidang Usaha
Tertutup
Bidang Usaha
yang
Merupakan
Kegiatan
Pemerintah
KADIN INDONESIA
Bidang Usaha Terbuka:
23
No
Daftar Bidang Usaha Terbuka pada Perpres DPI
1 Bidang Usaha Prioritas:
Bidang usaha yang menjadi prioritas pemerintah sehingga akan dibuka sepenuhnya untuk investasi asing dan
diberikan Fasilitas Fiskal, Non Fiskal, dan Kemudahan Berusaha Lainnya.
2 Bidang Usaha Dengan Persyaratan:
Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu, seperti mengatur proporsi PMA pada sejumlah
bidang usaha, kepemilikan modal dalam negeri 100%, dan perizinan khusus.
3 Bidang Usaha dengan kewajiban kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah:
bidang usaha terbuka dengan kewajiban melakukan kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4 Bidang Usaha Terbuka Lainnya
KADIN INDONESIA
Bidang Usaha Tertutup:
24
• Jumlah bidang usaha yang ditutup total dari penanaman modal dalam Perpres DPI berkurang dari sebelumnya 20 bidang
usaha menjadi 6 (enam) bidang usaha, yaitu:
No
Daftar Bidang Usaha Tertutup pada Perpres DPI
1 Segala bentuk perjudian/Kasino;
2 Budidaya dan Produksi Narkotika Golongan I;
3 Industri Pembuatan Senjata Kimia;
4 Industri Pembuatan Bahan Perusak Lapisan Ozon (BPO);
5 Penangkapan Spesies Ikan yang Tercantum dalam Appendix I Convention on International Trade In
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES),
6 atau Pemanfaatan (Pengambilan) Koral/Karang dari Alam.
KADIN INDONESIA
HIGHLIGHTS
25
Dibandingkan Perpres DNI tahun 2016, Perpres DPI Tahun 2020 menambahkan beberapa keterangan, diantaranya DPI
yang mendapatkan fasilitas fiskal, DPI yang mendapat kemudahan perizinan, DPI untuk PMDN dan wajib kemitraan,
Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan, serta DNI.
Untuk DNI, jumlah bidang usaha yang tertutup bagi investasi akan berkurang dari 20 bidang usaha menjadi hanya 6
bidang usaha. 6 bidang usaha yang tertutup itu pun sama dengan yang terlampir dalam draft Omnibus Law UU Cipta
Kerja :
1. Budi daya dan industri narkotika golongan I.
2. Segala bentuk kegiatan perjudian dan/atau kasino.
3. Penangkapan Spesies ikan yang Tercantum dalam Appendix I Convention on International Trade in Endangered
Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
4. Pemanfaatan atau pengambilan koral dan pemanfaatan atau pengambilan karang dari alam yang digunakan untuk
bahan bangunan/kapur/kalsium, akuarium, dan souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral mati (recent death
coral) dari alam.
5. Industri pembuatan senjata kimia.
6. Industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak lapisan ozon.
KADIN INDONESIA
HIGHLIGHTS:
Bidang usaha sisanya yang tertutup dalam Perpres No. 44/2016 dimungkinkan untuk dikeluarkan karena bidang usaha tersebut tidak dibatasi secara spesifik dalam UU. Menurut Pemerintah, banyak bidang-bidang usaha yang selama ini tertutup untuk investasi dalam Perpres No. 44/2016 seperti alkohol sangat dibutuhkan untuk menunjang industri lain seperti farmasi dan kosmetik. Disaat dibuka seperti dijelaskan dalam Perpres DPI tahun 2020, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Pemerintah tidak akan mengeluarkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari DNI. Pasalnya sektor UMKM menopang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini sejalan dengan spirit pemberdayaan UMKM dan UKM domestik sebagai pilar terdepan dunia usaha.
26
KADIN INDONESIA
Masukan/Posisi Pengusaha terhadap Perpres DPI TAHUN 2020:
27
Penyusunan DPI Merupakan Langkah Positif Untuk Menarik Investasi. Namun, Tetap Harus Diiringi
dengan Perbaikan Masalah-Masalah Fundamental lainnya.
• Penyusunan Daftar Prioritas Investasi harus diiringi dengan perbaikan masalah-masalah fundamental dalam
berinvestasi, seperti iklim usaha, kepastian hukum, pengadaan lahan, biaya logistik, kebijakan pengupahan,
hingga kepastian pasokan energi.
Berbagai Permasalahan Fundamental tersebut menyebabkan biaya investasi untuk peningkatan
pertumbuhan ekonomi relatif Mahal.
• Kondisi Ini Tercermin dari Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang cukup tinggi, yakni 6,3.
Oleh karena itu perbaikan masalah fundamental dalam berinvestasi diperlukan, disamping Penyusunan
Daftar Prioritas Investasi.
KADIN INDONESIA
Masukan/Posisi Pengusaha terhadap Perpres DPI TAHUN 2020 ... (lanjutan)
28
• Pemerintah melalui Perpres DPI Tahun 2020 tetap harus menjaga kedaulatan ekonomi sehingga sektor vital yang
masih bisa dikelola pengusaha lokal jangan diserahkan ke asing.
• Pengusaha lokal yang berada pada sektor strategis tidak sedikit jumlahnya. Karena itu pengusaha-pengusaha ini juga
perlu mendapatkan sokongan dan perhatian pemerintah. Selama sektor strategis ini dikelola dengan kompetitif bagi dunia usaha
lokal, pelaku usaha memandang bahwa wajar sektor ini dipertahankan pemerintah.
• Banyak sektor vital yang pengusahaannya harus diperhatikan pemerintah. Pelaku usaha pernah bersurat kepada
Presiden perihal sektor pelayaran yang berlaku asas cabotage atau kapal-kapal berbedera Indonesia, serta bersurat perihal
masukan-masukan dari sektor-sektor lainnya. Untuk asas cabotage tentu ini harus dipertahankan karena ini menyangkut
kedaulatan negara, dan pelaku usaha berharap agar Perpres DPI Tahun 2020 harus tetap memperhatikan concern tersebut.
KADIN INDONESIA
Masukan/Posisi Pengusaha terhadap Perpres DPI TAHUN 2020 ... (lanjutan)
29
• Pelaku usaha menghimbau agar Pemerintah (BKPM) tetap membuka lebih lebar kepemilikan asing di sektor industri yang
menghasilkan bahan baku untuk industri hilir domestik, terutama di sektor industri yang sangat dibutuhkan untuk
menangani pandemi COVID-19 secara cepat, seperti farmasi dan sejenisnya. Indonesia masih kekurangan industri
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, yang sebagian besar bahan baku masih sangat bergantung pada
impor. Indonesia perlu lebih banyak membangun industri bahan baku untuk memperkuat struktur industri dalam
negeri.
• Sebagian besar UKM di Indonesia adalah di bidang Kulinari, fashion, dan kerajinan. Bidang kerajinan dan pariwisata terpuruk
tetapi kebutuhan primer penduduk setempat masih di butuhkan. Harga dipastikan harus turun karena ekonomi
sedang terpuruk.
• Pemerintah dalam Perpres No. 44/2016 telah menjamin bahwa kebijakan tidak akan berimbas buruk terhadap pelaku usaha kecil
menengah (UKM), demikian halnya jaminan serupa di dalam Perpres DPI Tahun 2020. Secara prinsip, UU No. 20/2008 telah
melandasi pemberian perlindungan bagi pelaku UKM. Oleh karena itu, pelaku usaha menghimbau agar Pemerintah
segera melakukan penyesuaian terhadap regulasi-regulasi terkait (Kepmen, Permen, dll) yang masih kurang sejalan
dengan pengaturan investasi terkait UKM dalam Perpres DPI Tahun 2020 tersebut. Tidak dibenarkan adanya
diskriminasi kebijakan terhadap UKM dari investasi asing maupun investasi dalam negeri jika sudah mengikuti
ketentuan DNI tersebut.
KADIN INDONESIA
Masukan/Posisi Pengusaha terhadap Perpres DPI TAHUN 2020 ... (lanjutan)
30
• Selain revisi terhadap regulasi-regulasi di tingkat pusat yang belum bersifat harmonis, Pelaku usaha juga menghimbau agar Pemerintah Daerah juga melakukan revisi regulasi-regulasi tingkat daerah agar sejalan dengan semangat Perpres DPI Tahun 2020.
• Terkait dengan wacana perubahan istilah DNI menjadi DPI, Pelaku Usaha menilai bahwa wacana perubahan tersebut dinilai tidak substansial. Daftar Negatif Investasi (DNI) / Negative Investment List (NIL) merupakan terminologi umum yang berlaku secara internasional. Pelaku Usaha menilai Panduan Investasi lebih merupakan istilah yang memberikan penjelasan kepada calon investor mengenai proses tahapan yang harus dilalui untuk berinvestasi – yang berbeda secara substansial dengan DNI. Yang dipentingkan saat ini adalah mempercepat realisasi penyerapan investasi di dalam negeri pasca pengumuman Perpres DPI Tahun 2020 tersebut.
KADIN INDONESIA
Masukan/Posisi Pengusaha terhadap Perpres DPI TAHUN 2020 ... (lanjutan)
31
• Pelaku Usaha menghimbau agar Presiden dan para menteri dan kementerian terkait harus bergerak cepat untuk mensosialisasikan Perpres DPI Tahun 2020 tersebut hingga ke level pejabat terendah. Seringkali, eksekusi dan implementasi berlangsung tersendat dan lamban dikarenakan minimnya pejabat teknis di tingkat terbawah. Sehingga, Presiden dan menteri-menteri terkait diharapkan tidak berhenti pada penerbitan Perpres dan kebijakan lainnya, namun harus memastikan perkembangan investasi kuartal-kuartal berikutnya di tahun 2020 berjalan kembali dengan pesat untuk memulihkan perekonomian nasional di sisa kuartal tahun 2020 ini.
• Kendala terhadap realisasi percepatan penyerapan investasi seringkali bersumber dari lemahnya peran sosialisasi dari pihak yang berwenang (Pemerintah). Pelaku usaha berharap agar BKPM, Kemenperin, Kemenlu, dll dapat segera mensosialisasikan khususnya kepada para pelaku dunia usaha di dalam dan luar negeri, seluruh KBRI, Kedutaan-Kedutaan Besar negara sahabat di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri berbagai negara, dan lain-lain.
KADIN INDONESIA
Menara Kadin Indonesia 3rd, 24th & 29th Floor H.R. Rasuna Said X-5 Kav 2-3 Jakarta 12950 Indonesia
Phone : +62 21 5274484 (Hunting) Fax : +62 21 5274331, 5274332
TERIMA KASIH