perawatan & pemeliharaan peminchingan dan...

2
PERAWATAN & PEMELIHARAAN TANAMAN 3. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama-penyakit dilakukan apabila ada tanda/gejala serangannya, Penggunaan pestisida seminimal mungkin diikuti dengan rotasi jenis pestisida sangat disarankan. Pengendalian hama, tungau merah dan mite menggunakan propargit: 570 g/l (1 cc/l), abamektin 18,4 g/l (0.5 cc/l). Ulat dikendalikan dengan lamda sihalotrin: 6 g/l (0.5 cc/l), betasiflutrin: 25 g/l (0.5 cc/l). Serangan karat daun dikendalikan dengan zineb: 80% (2 g/l), karbendazim: 500 g/l (1 cc/l), bitertanol: 300 g/l (0.5 cc/l). Busuk pangkal batang dan fusarium dengan ropamokarb hidroklorida: 722 g/l (1.5 cc/l), iprodion: 50% (2 g/l). Setelah tanaman tumbuh dan memiliki 8-10 pasang daun, potong dan sisakan 4-5 pasang daun, sebagian tunas aksiler yang tumbuh dan berdaun 5-6 pasang daun selanjutnya dipotong dan disisakan 2-3 pasang daun untuk dapatkan produksi mingguan dan semua tunas dipotong untuk dapatkan produksi bulanan. Bunga dipanen setelah petal mulai mekar satu 4 bulan tergantung respon kultivar). (Budi Winarto & Minangsari D) BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS Jl. Raya Ciherang Segunung – Pacet Cianjur 43253 PO. Box 8 Sindanglaya Telp. 0263-512607/ Fax. 0263-514138 E-mai:[email protected] Indonesian Ornamental Crops Research Institute ( IOCRI ) AGRO INOVASI GAMBAR KLON – KLON ANYELIR BALITHI 2005 Klon 001.45 Klon 001.41 Klon 001.1 Klon 014.2 Klon 034.1 Klon 20.10 1. Penyiraman Penyiraman tanaman dilakukan sesuai kondisi keersediaan air pada media tanam, minimal sehari sekali, untuk menjaga tanaman agar tidak kekurangan air. 2. Pemupukan susulan Pemupukan dilakukan menggunakan campuran 26.76 g NPK (15:15:15), 25.6 g KCl, 10.12 g Urea, 5.6 g MgSO 4 , 6 g Ca(NO) 3 per meter persegi untuk musim kemarau (April- September) dan 40 g NPK (15:15:15), 54.5 g KCl, 8.8 g Urea, 5.6 g MgSO4, 6 g Ca(NO)3 per meter persegi untuk musim hujan (Oktober-Maret). Pupuk dilarutkan dalam air dan diberikan setiap 2 minggu sekali. Aplikasi pupuk mikro sesuai anjuran juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman. Merah (Red Group 43C) Putih (White Group 155A); Corak Garis Pink (Red purple group 68D) Merah (Red Purple Group 62C) Kuning (Yellow Group 3D); Corak garis merah (Red Group 54C) Merah Cerah (Red Purple Group 59A) Putih (White Group 155D) Corak garis-garis merah muda (Red Purple group 65D) 6,23 6,36 6,13 6,91 5,68 6,32 118,2 102,3 97,2 83,4 99,4 82,5 Standar Standar Standar Standar Spray Standar 034.1 001.41 20.10 001.45 014..2 001.1 1. 2. 3. 4. 5. 6. Warna Bunga Diameter Bunga (cm) Tinggi Tanaman (cm) Tipe Bunga No. Klon No. PEMINCHINGAN DAN PEMANENAN KARAKTERISASI KLON ANYELIR Designed by : Iskandar Sanusie

Upload: vodung

Post on 13-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERAWATAN & PEMELIHARAANTANAMAN

3. Pengendalian Hama dan PenyakitPengendalian hama-penyakit dilakukan apabila adatanda/gejala serangannya, Penggunaan pestisidaseminimal mungkin diikuti dengan rotasi jenispestisida sangat disarankan.Pengendalian hama, tungau merah dan mitemenggunakan propargit: 570 g/l (1 cc/l), abamektin18,4 g/l (0.5 cc/l). Ulat dikendalikan dengan lamdasihalotrin: 6 g/l (0.5 cc/l), betasiflutrin: 25 g/l (0.5 cc/l).Serangan karat daun dikendalikan dengan zineb: 80% (2 g/l), karbendazim: 500 g/l (1 cc/l), bitertanol: 300 g/l(0.5 cc/l). Busuk pangkal batang dan fusariumdengan ropamokarb hidroklorida: 722 g/l (1.5 cc/l),iprodion: 50% (2 g/l).

Setelah tanaman tumbuh dan memiliki 8-10 pasangdaun, potong dan sisakan 4-5 pasang daun, sebagian tunas aksiler yang tumbuh dan berdaun 5-6 pasang daunselanjutnya dipotong dan disisakan 2-3 pasang daun untukdapatkan produksi mingguan dan semua tunas dipotonguntuk dapatkan produksi bulanan. Bunga dipanen setelahpetal mulai mekar satu (± 4 bulan tergantung responkultivar).

(Budi Winarto & Minangsari D)

BALAI PENELITIAN TANAMAN HIASJl. Raya Ciherang Segunung – Pacet Cianjur 43253

PO. Box 8 SindanglayaTelp. 0263-512607/ Fax. 0263-514138

E-mai:[email protected]

Indonesian Ornamental CropsResearch Institute

( IOCRI )AGRO INOVASI

GAMBAR KLON – KLON ANYELIRBALITHI 2005

Klon 001.45

Klon 001.41

Klon 001.1Klon 014.2

Klon 034.1 Klon 20.10

1. PenyiramanPenyiraman tanaman dilakukan sesuai kondisikeersediaan air pada media tanam, minimal seharisekali, untuk menjaga tanaman agar tidak kekuranganair.

2. Pemupukan susulanPemupukan dilakukan menggunakan campuran 26.76 g NPK (15:15:15), 25.6 g KCl, 10.12 g Urea, 5.6 g MgSO4, 6 g Ca(NO)3 per meter persegi untuk musimkemarau (April- September) dan 40 g NPK (15:15:15), 54.5 g KCl, 8.8 g Urea, 5.6 g MgSO4, 6 g Ca(NO)3 per meter persegi untuk musim hujan(Oktober-Maret). Pupuk dilarutkan dalam air dandiberikan setiap 2 minggu sekali. Aplikasi pupuk mikro sesuai anjuran juga dilakukanuntuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman.

Merah (Red Group 43C)

Putih (White Group 155A); CorakGaris Pink (Red purple group 68D)Merah (Red Purple Group 62C)

Kuning (Yellow Group 3D); Corakgaris merah (Red Group 54C)Merah Cerah (Red Purple Group 59A)Putih (White Group 155D) Corakgaris-garis merah muda (Red Purple group 65D)

6,23

6,36

6,13

6,91

5,68

6,32

118,2

102,3

97,2

83,4

99,4

82,5

Standar

Standar

Standar

Standar

Spray

Standar

034.1

001.41

20.10

001.45

014..2

001.1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Warna BungaDiameter

Bunga(cm)

TinggiTanaman

(cm)

TipeBunga

No. KlonNo.

PEMINCHINGAN DAN PEMANENAN

KARAKTERISASI KLON ANYELIR

Designed by : Iskandar Sanusie

Anyelir (Dianthus caryophyllus L.) merupakan salah satujenis tanaman hias komersial, bernilai ekonomi tinggi, kayavariasi warna dan populer dibudidayakan oleh petani danpengusaha pada lokasi yang berketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut.

Berdasarkan jenisnya dikenal tipe standar dan spray. Berdasarkan umurnya dikenal jenis tanaman semusim (6-12 bulan) dan tahunan (2-4 tahun). Tanaman ini digunakansebagai bahan rangkaian bunga, obat dan kosmetika.

Kualitas bunga anyelir dinilai dari batang yang kuat danlurus dengan daun yang lebar, tangkai bunga kuat dan lurus, bunga berwarna cerah, tidak ada penyimpangan pada petalnya(calyx splitting) dan ketahanan simpan (vase life) yang lama dan bebas dari pengaruh serangan hama dan penyakit.

Dalam budidayanya, anyelir diperbanyak menggunakanbiji, perundukan dan setek. Tetapi untuk tujuan komersial, umumnya tanaman diperbanyak menggunakan stek tunas pucuk dan lateral.

Proses budidaya tanaman anyelir perlu memperhatikansyarat tumbuhnya, pemilihan bibit, pengakaran, pengolahantanah, pemupukan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenanbunga. Pemanenan bunga dapat dilakukan secara mingguanmaupun bulanan tergantung pada cara pemincingan tanamanyang dilakukan.

PENDAHULUAN

Anyelir tumbuh bagus pada tanah pasirberlempung/lempung berpasir, atau dapat juga ditanam dalampot dengan media campuran pupuk kandang + pasir (1:1, v/v)/ arang sekam + kompos (1:1, v/v) /arang sekam + humus bambu(1:1, v/v)/arang sekam + kompos + humus bambu (1:1:1, v/v/v) dengan pH media berkisar antara 6.0-7.0.

Bibit anyelir yang bagus, diambil dari tanaman induk(mother stock plant) yang berusia muda (4 bulan), yang dirawatsecara optimal dan intensif dan tetap dalam kondisipertumbuhan vegetatif. Tanaman induk yang digunakan adalahtanaman induk yang dihasilkan dari benih penjenis yang benar, murni secara genetik, seragam, bebas hama-penyakit, baik yang dihasilkan secara konvensional maupuninkonvensional. Setek lateral yang vigor, sehat, tidak adaindikasi terserang hama dan penyakit, memiliki 6-7 pasangdaun dan berkualitas; dipilih dan 4-5 pasang daun dipotong daritanaman induk, kemudian diakarkan. Tanaman induk digantisetelah 7-9 kali pemanenan stek lateralnya.

Setek pucuk dipanen setelah tanaman berumur 3-4 minggu, Atau sesudah daun tanaman berjumlah 8-10 pasangdaun. Potong stek pucuk mendatar dibawah ruas kedua/ketiga(panjang 4-5 cm, 3-4 pasang daun), celupkan stek dalamlarutan 1-naftalenasetamida (0,067%);2 metil-1 naftalenasetamida (0,13%);2-metil-1 naftalen asetamida (0,13%);2-metil-1 naftalen asetat (0,33%); indol-3 butirat (0,057%);tiram (4%) dosis 10g/50cc), sedalam 0.5 cm, biarkan agak kering, tanam dalam arang sekam + kompos (2:1v/v) dalam bakpembibitan, letakan pada tempat yang teduh/tutup denganplastik transparan/koran selama 5-10 hari dan bibit berakar 20-25 hari tergantung respon kultivar

Gambar 1. Bedengan untuk Tanamam

Tanah diolah dengan baik dengan kedalaman 40 cm, kemudian diberi pupuk kandang atau kompos 3-4 m3 per 100 m2, 6.7 kg TSP, 15 kg K2SO4 ,13 kg KCL dan 5 kg MgSO4 padasatuan luas yang sama.

Pupuk dasar tersebut kemudian diaduk rata dengan tanah. Jika pH tanah rendah tambahkan kaptan/dolomit hingga pH mendekati pH 6-7. Setelah itu dibuat bedengan-bedengandengan lebar 100 cm, tinggi 30-40 cm, lebar antar bedengan 50 cm, dan panjang disesuaikan kondisi lapangan, (Gambar 1).

Tanaman Induk Pengakaran Setek BerakarSetek

SYARAT TUMBUH

PEMILIHAN BIBIT

GAMBAR PEMBIBITAN ANYELIR

PEMBIBITAN

PENGOLAHAN TANAH

Suhu tanah/media 16ºC, cukup sirkulasi udara. Cukupcahaya matahari, kelembaban yang relatif tinggi, suhu 16-20ºC dengan panjang hari/fotoperiodisitas kurang dari 8 jam.

100 cm

50 cm

30-40

cm

Setelah petak tanaman dibuat, dilakukan sterilisasi tanahmenggunakan Basamid (40 g/m2) dengan cara menaburkanrata ke permukaan petakan, siram dengan air secukupnya, tutupdengan plastik selama 1 minggu, biarkan terbuka selama 1.5-2.0 minggu, aduk lagi tanah seperlunya.

Pasang net (ukuran 12.5 x 12.5 cm) sesuai jarak tanam diatas bedengan. Tanam stek berakar sesuai ukuran net dengankepadatan populasi 32/m2. Pemberian paranet 55% pada awalpenanaman (1 minggu) disarankan jika cuaca terlalu panas.