peraturan menteri keuangan nomor 92 tahun 2013 32 - 2013.pdf · tahun anggaran 2013 dan disahkan...

70
Menimbang Mengingat MENTERlI<EUANGAN REPUEUI< INDONESIA SAlINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 3Z/PMK.OZ/ZOI3 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAI-lA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa berdasarkan ketentuan PasaI 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan BeIanja Negara Tahun Anggaran 2013 dan ketentuan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013, perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013 diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lernbaga, tata cara perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara zl.embaga dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksariaan Anggaran Belanja Pemerintah Pus at Tahun Anggaran 2013 serta percepatan pencapaian kinerja Kementerian Negars./ Lembaga, perlu diatur tata cara revisi anggaran pada Tahun Anggaran 2013; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan ten tang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013; "I. Undarig-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Upload: duonghanh

Post on 01-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

Menimbang

Mengingat

MENTERlI<EUANGANREPUEUI< INDONESIA

SAlINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.

NOMOR 3Z/PMK.OZ/ZOI3

TENTANG

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAI-lA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa berdasarkan ketentuan PasaI 11 ayat (6)Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang AnggaranPendapatan dan BeIanja Negara Tahun Anggaran 2013 danketentuan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2012tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TahunAnggaran 2013, perubahan Rincian Anggaran BelanjaPemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013 diatur denganPeraturan Menteri Keuangan;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 Peraturan PemerintahNomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerjadan Anggaran Kementerian Negara/Lernbaga, tata caraperubahan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara zl.embaga dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara diatur dengan Peraturan MenteriKeuangan;

c. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksariaanAnggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013serta percepatan pencapaian kinerja Kementerian Negars./Lembaga, perlu diatur tata cara revisi anggaran padaTahun Anggaran 2013;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkanPeraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara RevisiAnggaran Tahun Anggaran 2013;

"I. Undarig-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4355);

Page 2: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

Menetapkan

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang AnggaranPendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5361); ,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentangRencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nornor 4405);

5. Peraturan Pemerintah Nomor90 Tahun 2010 tentangPenyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran KementerianNegara/Lernbaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik _.~

Indonesia Nomor 5178);

6. Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2012 tentang RincianAnggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2013;

7.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2012tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahari Rencana KerjaDan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.02/2012tentang Petunjuk Penyusunan Dan Pengesahan Daftar IsianPelaksanaan Anggaran;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARAREVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:

1. Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara, yang selanjutnyadisingkat APBN adalah rencana, keuangan tahunanpemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan PerwakilanRakyat.

2. Revisi Anggaran adalah perubahan rincian anggaran belarijapemerintah pusat yang telah ditetapkan berdasarkan APBNTahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar IsianPelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2013.

3. Kementerian Negara, yang selanjutnya disebut Kementerianadalah perangkat Pemerintah yang membidangi urusantertentu dalam pemerintahan.

Page 3: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

4. Lembaga adalah organisasi non Kementerian Negara daninstansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untukmelaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturanperundang-undangan lainnya.

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnyadisingkat DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yangdisusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

6. Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang ditetapkanuntuk meridanai belanja pernerintah pusat dalam . APBNTahun Anggaran 2013.

7. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lernbaga,yang selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumenrencana keuangan tahunan Kementeriarr/Lernbaga yangdisusun menurut bagian anggaran Kementeriarr/Lernbaga.

8. Satuan Kerja, yang selanjutnya disebut Satker adalah bagiandari suatu unit organisasi pada Kementerlarr/Lembaga yangmelaksanakan 1 (satu) atau beberapa programy kegiatan danmernbebani dana APBN.

9. Daftar Hasil Penelaahan Rencana Kerja dan AnggaranKemerrteriarr/Lembaga, yang selanjutnya disingkatDHP RKA-K/L adalah alokasi anggaran yang ditetapkanmenurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalamsatuan Satker-Satker berdasarkan hasil penelaahan RKA-K/Lterrnasuk DHP Rencana Dana Pengeluaran Bendahara UmumNegara (RDP BUN) khusus untuk belanja.

10. Program adalah penjabaran kebijakan KementerianNegara/Lernbaga yang berisi 1 (satu) atau beberapa kegiatandengan menggunakan sumber daya yang disediakan untukmencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi yangdilaksanakan "inatansi atau masyarakat dalam koordinasiKementerian Negara/Lembagayang bersangkutan.

,II. Hasil (Outcome) .adalah kinerja atau sasaran yang akandicapai dari suatu pengerahan sumber daya dan anggaranpada suatu program dan kegiatan. ," "

12. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakari oleh'I (satu) atau beberapa Satker sebagai bagian dari pencapaiansasaran terukur pada suatu program yang terdiri darisekurnpulan tindakan pengerahan surnber daya baik berupapersonel (sumber daya manusia), barang modal terrnasukperalatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapaatau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan(input) untuk rnenghasilkan keluaran (output) dalam bentukbarang dan jasa.

Page 4: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

13. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatukegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaiansasaran dan tujuan program da.n kebijakan.

14. Kegiatan Prioritas Nasional adalah kegiatan yang ditetapkandi dalam Buku I Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 yangmenjadi tanggung jawab KementerianyLernbaga yangbersangkutan.

15. Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkan adalahProgram/Kegiatarr/Keluaran yang ditetapkanoleh Pemerintahsetelah Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 ditetapkandany atau ditetapkan pada tahun anggaran berjalan.

16. Kegiatan Prioritas Kementerlan /Lembaga adalah kegiatan­kegiatan selain kegiatan prioritas nasional dan/ ataukebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkan.

17. Kegiatan Operasional, yang selanjutnya disebut BiayaOperasional adalah anggaran yang dibutuhkan untukpenyelenggaraan sebuah Batker dalam melaksanakan tugasdan fungsinya meliputi pembayaran gaji, tunjangan yangmelekat pada gaji, uang makan, dan pembayaran yang terkaitdenganbelanja pegawai (Komponen 001) dan kebutuhansehari-hari perkantoran, langganan daya dan jasa,pemeliharaan kantor, dan pembayaran yang terkait denganpelaksanaan operasionalkantor (Komponen 002), termasuktunjangan profesi guru/ dosen dan tunjangan kehormatanprof{Osor.. .

18. Komponen Input, yang selanjutnya disebut Komponen adalah.bagian atau tahapan ' Kegiatan .yang dilaksanakan untukmenghasilkan sebuah Keluaran.

19. Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BUN)Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) yang selanjutnyadisebut BA999.08 adalah bagian anggaran BUN yangmenarnpung Belanja Pemerintah Pusat di luar BelanjaPembayaran Bunga Utang, Hibah, dan Subsidi yang paguanggarannya tidak dialokasikan dalam bagian anggaranKementerian/ Lembaga, . ..,

20. Hasil Optimalisasi adalah hasil lebih atau sisa dana. yang. diperoleh setelah pelaksanaan dan/ atau penandatanganankontrak dari suatu kegiatan yang target sasarannya telahdicapai.

21. Sisa Anggaran Swakelola adalah hasil lebih atau sisa danayang berasal dari kegiatan swakelola yang tidak mengurangivolume keluaran yang direncanakan,

I

Page 5: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

22. Perubahan Pagu Penerimaan Negara Bukan Pajak, yangselanjutnya disebut Perubahan Pagu PNBP adalah perubahanpagu sebagai akibat kelebihan realisasi PNBP dari ta.rget yangdirencanakan dalam APBN.

23. Lanjutan Pinjaman ProyekjHibah Luar Negeri (PHLN) atauPinjaman /Hibah Dalam Negeri (PHDN) adalah penggunaankembali sisa alokasi anggaran yang bersurnber dariPHLN/PHDN yang tidak terserap.

24. Percepatan Penarikan PHLNjPHDN adalah tambahan alokasianggaran yang berasal dari sisa pagu PI-ILNjPHDN untukmemenuhi kebutuhan pendanaan kegiatan dalam rangkapercepatan penyelesaian pekerjaan dan/ atau memenuhikebutuhan anggaran yang belum tersedia pada tahun 2013'-

25. Keadaan Kahar adalah kondisijkeadaan yang terjadi di luarkehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakansebelumnya, meliputi bencana alam, bencana non alam,pemogokan, kebakaran.: dan / atau gangguan industri lainnyasebagaimana ditetapkan melalui KeputusanMenterijPimpinan Lembaga teknis terkait,

26. Subsidi Energi adalah subsidi dalam bentuk subsidi BahanBakar Minyak (BBM) jenis tertentu dan bahan bakar gas cair(liquefied petroleum gasjLPG tabung 3 (tiga) kilogram danliquefied gas for vehic1ej LGV), dan subsidi listrik.

27. Sekretaris .Jenderal/ Sekretaris Utamaj Sekretaris/PejabatEselon 1" Kementerian /Lembaga adalah Eselon I selakupenanggung jawab Program yang memiliki alokasi anggaran(portofolio) pada Bagian Anggaran Kementerian NegarajLembaga.

BAB II

RUANG LINGKUP DAN BATASAN REVISI ANGGARAN

Bagian Kesatu

Ruang Lingkup Revisi Anggaran

Pasal2

(1) Revisi Anggaran terdiri atas:

a. perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahanatau pengurangan pagu anggaran belanja termasukpergeseran rincian anggaran belanjanya;

b. perubahan atau pcrgeseran :rincian anggaran dalam halpagu anggaran tetap; dan/atau

c. perubahany ralat karena kesalahan administrasi.

Page 6: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 6 -(2) Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengakibatkan perubahan alokasi anggaran ·danjatauperubahan jenis belanja danjatau volume Keluaran pada:

a. Kegiatan; .

b. Satker;

c. Program;

d. Kementeriarr/Lembaga; danj atau

e. APBN.

Pasal3

Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 jugadilakukan dalam hal terjadi:

a. perubahan atas APBN Tahun Anggaran 2013;

b. penerapan pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi(reward and punishment system);

c. Instruksi Presiden mengenai penghematan anggaran;danjatau

d. Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkanlainnya.

Pasal4

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahanatau pengurangan pagu anggaran belanja termasukpergeseran rincian anggaran belanjanya sebagaimana.dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a sebagai akibat dariadanya hal-hal sebagai berikut:

a. kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakandalam APBN;

b. lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumberdari PHLN danjatau PHDN;

c. Percepatan Penarikan PHLN danjatau PHDN;

d. penerimaan Hibah Luar Negeri (I~LN)/Hibah Dalam Negeri(HDN) setelah Undang-Undang mengenai APBN TahunAnggaran 2013 ditetapkan;

e. penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang;

f. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBPdi atas pagu APBN untuk Satker BLU;

g. pengurangan alokasi pinjaman proyek luar negeri;

h. 'per'uba.han pagu anggaran. pembayaran Subsidi Energi;dany atau

Page 7: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLlI< INDONESIA

- 7 -

I. perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang.

(2) Perubahan rincian anggaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) mengakibatkan perubahan berupa:

a. penambahan alokasi anggaran pada Keluaran zKegiatarr/Program/ Satker/ Kementeriarr/ LernbagayAPBNdan penambahan volume Keluaran;

b. periambahan alokasi anggaran pada Keluaran/Kegiatan/Program/Satker/Kementerian/Lemhaga/APBN dan volumeKeluaran tetap; atau

c. pengurangan alokasi anggaran pada Kehrararr/KegiatanyProgram/ Satker/Kementeriarr/LembagayAPBN dan volumeKeluaran tetap.

Pasal5

(1) Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal paguanggaran tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2ayat (1) huruf b sebagai akibat dari adanya hal-hal sebagaiberikut:

a. Hasil Optimalisasi;

b. Sisa Anggaran Swakelola;

c. kekurangan Biaya Operasional;

d. perubahan prioritas penggunaan anggaran;

e. perubahan kebijakan pemerintah; dan/ atau

f. Keadaan Kahar.

(2) Perubahan atau pergeseran rinciananggaran dalam hal paguanggaran tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2ayat (1) huruf b dibedakan dalam:

a. pagu anggaran tetap pada level Program;atau

b. pagu anggaran tetap pada level' APBN.

(3) Pagu anggaran tetap . pada level, Program sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a .meliputi:

a. pergeseran dalam satu Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan1 (satu) Satker; ,

b. pergeseran antar Keluaran, satu Kegiatan dan 1 (satu]Satker;

c. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yangsama dan antar Satker;

d. pergeseranantar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antarSatker;

e. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker;

Page 8: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

f. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker;

g. pencairan blokir/tanda bintang (*);

h. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inlcracht;

1. penggunaan dana Output Cadangan;

j. penambahanyperubahan rumusan kinerja; dan Zatau

k. perubahan komposisi sumber pendanaan.

(4) Pagu anggaran tetap pada level APBN sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b meliputi:

a. pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan BelanjaLainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;

b. pergeseran antar subbagian anggaran dalam BagianAnggaran 999 (BA BUN); dany atau

c. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkrachi.

(5) Perubahan atau pergeseran rincian anggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,huruf e, dan huruf f terdiri atas:

a. pergeseran anggaran dan penambahan volume Keluaran;

b. pergeseran anggaran dan volume Keluaran tetap;

c. pergeseran antarjenis belanja;

d. pergeseran anggaran dalam rangka memeriuhi kebutuhanbiaya operasional;

e. pergeseran anggaran dalam rangka mernenuhi kebutuhanselisih kurs;

f. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaiantunggakan tahun yang lalu;

g. pergeseran rincian anggaran untuk Satker BLU yangsumber dananya berasal dariPl'[Bl-';

h. pergeseran dalam .satu .provinsiZkabupatenykota untukKegiatan dalam rangka Tugas Pembantuan dim UrusanBersama, atau dalam satu provinsi untuk Kegiatan dalamrangka Dekonsentrasi;

1. pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantorbaru;

J. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian kegiatan­kegiatan pembangunan infrastruktur serta rehabilitasi danrekonstruksi bencana alam tahun 2012; dany atau

k. pergeseran anggaran dalam rangka tanggap daruratbencana.

~I

Page 9: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

b.

c.

,~d.

e.

f.

g.

h.

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 9 -

Pasal6

Perubahanjralat karena kesalahan administrasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal2 ayat (1) huruf c meliputi:

a. ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalamperuntukan dan sasaran yang sarna;

ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);

perubahan nomenklatur bagian anggaran danj atau Satkersepanjang kode tetap;

ralat kode nomor register PHLNjPHDN;

ralat kode kewenangan;

ralat kode lokasi;

ralat cara penarikan PHLNjPHON; danjatau

ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yangberbeda antara RKA-KjL dan RKP atau hasil kesepakatanDPR-RI dengan Pemerintah.

Bagian Kedua

Batasan Revisi Anggaran

Pasal7

, Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkanpengurangan alokasi anggaran terhadap:

a. kebutuhan Biaya Operasional Satker kecuali untukmemenuhi Biaya Operasional pada Satker lain dan dalamperuntukan yang sarna;

b. alokasi tunjangan profesi guru/ dosen dan tunjangankehormatan profesor kecuali untuk memenuhi tunjanganprofesi guru/ dosen dan tunjangan kehormatan profesor padaSatker lain; ,

c. kebutuhan pengadaan bahan rnakanan danjatau perawatantahanan untuk tahanany narapidana kecuali untukmemenuhi kebutuhan pengadaarr bahan makanan danj atau

.perawatan tahanan untuk tahananjnarapidana pada Satkerlain;

d. pembayaran berbagai tunggakan;

e. Rupiah Murni Pendamping (RMP) sepanjang paket pekerjaanmasih berlanjut (on-going); dan Zatau

f. paket pekerjaan yang telah dikoritrakkan danj ataudirealisasikan dananya sehingga menjadi minus.

Page 10: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 10 -

Pasal8

Revisi Anggaran dapat dilakukan setelah volume Keluaran yangtercantum dalam DIPA tercapai dan tidak mengakibatkanpengurangan volume Keluaran terhadap:

a. Kegiatan Prioritas Nasional; dany atau

b. Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang Telah Ditetapkan.

Pasal9

ayat (1) merupakanKebijakan Prioritaskhususnya bidang

(1) Hasil Optimalisasi dapat digunakan untuk hal-halbersifat prioritas, mendesak, kedaruratan, atau yangdapat ditunda.

(2) Prioritas sebagaimana dimaksud padaKegiatan Prioritas Nasional darr/ atauPemerintah Yang Telah Ditetapkaninfrastruktur.

yangtidak

(3) Mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakanKegiatan-Kegiatan yang harus segera dilaksanakan sebagaiakibat adanya kebijakan pemerintah yang ditetapkan dalamsidang kabinet atau rapat di tingkat Menteri Koordinator.

(4) Kedaruratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan Kegiatan-Kegiatan yang harus segeradilaksanakan sebagai akibat adanya bencana atau KeadaanKahar dan belum direncanakan sebelumnya.

(5) Tidak dapat ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan Kegiatan-Kegiatan yang harus dilaksanakan danapabila tidakdilaksanakan akan menimbulkan biaya yanglebih besar, belum direncanakan sebelumnya, dan ditetapkandalam sidang kabinet atau rapat di tingkatMenteri Koordinator.

(6) Sisa Anggaran Swakelola dapat digunakan untuk hal-halyang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan,' atau yangtidak dapat ditunda.

, ' .(7) Prioritas, mendesak, kedaruratan, atau yang tidak dapat

ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan'Kegiatan-kegiatan Kementeriany Lernbaga yang telahditetapkan: dalam Rencana Kerja Kementerianj Lernbagadanyatau kebijakan pemerintah yang ditetapkan dalam tahunanggaran berjalan.

,.-i

I

Page 11: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 11 -

(8) Penggunaan Hasil Optimalisasi dan/ atau Sisa AnggaranSwakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6)dilaksanakan melalui:

a. pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan, dan1 (satu) Satker dan/atau pergeseran antar Keluaran, dalam1 (satu) Kegiatan dan 1 .(satu) Satker sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a dan huruf b;

b. pergeseran dalam Keluaran yang sama, dalam Kegiatanyang sama dan antar Satker dany atau pergeseran antarKeluaran, Kegiatan yang sama dan antar ·Satkersebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c danhuruf d; atau

c. Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Satker dan/ atauPergeseran antar Kegiatan dan antar Satker sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf e dan huruf f.

(9) Penggunaan Hasil Optimalisasi dan/ atau Sisa AnggaranSwakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6)harus dilengkapi Surat Pernyataan Penggunaan HasilOptimalisasi/Sisa Anggaran Swakelola yang ditandatanganioleh Kuasa Pengguna Anggaran.

(10) Format Surat Pernyataan Penggunaan HasilOpstimalisasi/Sisa Anggaran Swakelola sebagaimanadimaksud pada ayat (9) tercantum dalam Lampiran 1 yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteriini. - .

Bagian Ketiga

Perubahan Rincian Anggaran Yang Disebabkan Penambahan Atau PenguranganPagu Anggaran Belanja Termasuk Pergeseran Rincian Anggaran Belanjanya

Pasall0

(1) Perubahan rincian anggaran .. yang disebabkan adanyakelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakandalam APBN sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (1)huruf a merupakan tambahan alokasi anggaran yang dapatdigunakan oleh Kementeriarr/Lembaga,

(2)Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyakelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakandalam APBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifatmenambah pagu anggaran belanja Tahun Anggaran 2013 dandiatur dengan ketentuari sebagai berikut:

~I

Page 12: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLlI< iNDONESIA

- 12 -

a. dapat digunakan oleh KementerianjLembaga penghasilsesuai dengan ketentuan izin penggunaan yang berlaku;

b. adanya jenis PNBP baru yang ditetapkan dalam PeraturanPemerintah dan penerimaan serta penggunaan dari jenisPNBP dimaksud belum tercantum dalam APBN;

c. adanya Keputusan Menteri Keuangan mengenaipersetujuan penggunaan sebagian dana yang berasal dariPNBP yang baru, atau tambahan be saran (persentase)persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP;

d. adanya kontrakjkerjasamajnota kesepahaman' ataudokumen yang dipersamakan; danj atau

e. adanya Satker PNBPjBLU baru.

Pasal 11

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyalanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dariPHLN danj atau PHDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf b bersifat menambah pagu anggaran belanjaTahun Anggaran 2013.

(2) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyalanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan sepanjang PHLNjPHDN belum closing date.

(3) Lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumberdari-Pl-Il.N danjatau PHDN sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak termasuk pinjaman proyek baru yang belumdialokasikan dalam APBN Tahun Anggaran 2013 sertapinjaman Iuar negerijpinjaman dalam negeri yang bukanmerupakan kelanjutan dari proyek tahun jamak.

Pasal 12

(1) Perubahan rincian anggaran, yang disebabkan adanyaPercepatan Penarikan PHLN danj atau PHDN sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4, ayat (1) huruf c merupakanoptimalisasi pemanfaatan dana yang 'bersumber, dari PHLNdanj atau PHDN dan bersifat menambah pagu anggaranbelanja Tahun Anggaran 2013.

(2) Percepatan Penarikan PHLN danj atau PHDN sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak termasuk pinjaman proyek baruyang belum dialokasikan dalam APBN Tahun Anggaran 2013.

~I

Page 13: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 13 -

Pasal 13

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyaperierimaan . HLN/HDN setelah Undang-Undang mengenaiAPBN Tahun Anggaran 2013 ditetapkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d merupakanHLN/HDN yang diterima oleh Pemerintah c.q. KernenterianKeuangan dan dilaksanakan oleh Kementeriarr/Lembaga danbersifat menambah pagu anggaran belanja Tahun Anggaran2013.

(2) Penerimaan HLN/HDN setelah Undang-Undang mengenaiAPBN Tahun Anggaran 2013 ditetapkan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), rincian peruntukannya dituangkandalam dokumen RKA-K/L dan diajukan olehKernenterian/ Lembaga.

Pasal14

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyapenerimaan hibah langsung dalam bentuk uang sebagaimanadimaksud dalam ,Pasal 4 ayat (1) huruf e merupakanHLN/HDN . dalam bentuk uang yang diterima setelahUndang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2013ditetapkan dan dilaksanakan secara langsung olehKementeriarr/Lernbaga dan bersifat menarnbah paguanggaran belanja Tahun Anggaran 2013.

(2) Tata cara pencatatan dan pelaporan untuk penerimaan hibahlangsung dalam bentuk uang sebagaimana dimaksud padaayat (1), dilaksanakan sesuai ketentuan dalam PeraturanMenteri Keuangan mengenai mckanisme pengelolaan hibah.

Pasal15

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyapenggunaan anggaran belanja ryang :bersurnber dari PNBPdi atas pagu APBN untuk Satker BLU sebagaimana dimaksud ,dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f merupakan tambahan alokasianggaran yang dapat digunakan oleh Satker BLU dan bersifat

, menambah pagu anggaran belanja Tahun Anggaran 2013.

(2) Tambahan. alokasi anggaran yang dapat digunakan olehSatker BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersurnberdari:

a. realisasi PNBP di atas target yang direncanakan; dan/ atau

b. periggunaan saldo BLU dari tahun sebelurnnya.

Page 14: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 14 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Revisi Anggarantentang penggunaan anggaran belanja yang bersumber dariPNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan.

Pasal16

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyapengurangan alokasi pmjaman proyek luar negerisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf gbersifat mengurangi pagu anggaran belanja Tahun Anggaran2013.

(2) Pengurangan alokasi pmjaman proyek luar negerisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal:

a. paket Kegiatanjproyek yang didanai dari pinjaman luar. negeri telah selesai dilaksanakan, target kinerjanya telah

tercapai dan sisa alokasi anggarannya tidak diperlukanlagi;

b. terjadi perubahan penjadwalan pembiayaan (cost table)yang disetujui oleh pemberi Pinjaman; atau

c. adanya pembatalan alokasi pinjaman luar negeri.

(3) Dana Rupiah Murni Pendamping (RMP) yang telahdialokasikan untuk paket Kegiatanjproyek sebagaimanadimaksud pada ayat(2) dapat digunakanjdirealokasi untukmendanai Rupiah Murni Pendamping (RMP) pada paketKegiatanjproyek yang lain atau -diubah menjadi RupiahMurni untuk mendanai kegiatan prioritas lain dan menambahvolume Keluaran.

Pasal 17

(1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanyaperubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf hmerupakan tambahan alokasi anggaran yang diberikan untukmemenuhi pembayaran 8ubsidiEnergi dan bersifatmenambah pagu anggaran belanja Tahun Anggaran 2013.

(2) Tambahan. alokasi anggaran yang diberikan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. merupakan selisih antara alokasi yang telah ditetapkandalam APBN dengan hasil perhitungan sesuai perubahanparameter;

b. diberikan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan;dan .

~I

Page 15: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

.MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 15 -

c. tata cara pembayaran subsidi dilaksanakan sesuaiketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur mengenai tata cara pembayaran subsidi dibidang energi. .

Pasal 18

Perubahan rincian anggaran yang disebabkan perubahan paguanggaran pembayaran bunga utang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf i merupakan tambahan alokasianggaran dalam rangka pembayaran bunga utang karena adanyaperubahan kurs termasuk pemenuhan kewajiban yang timbuldari transaksi lindung nilai.

Bagian Keempat

Perubahan atau Pergeseran Rincian Anggaran Dalam Hal Pagu Anggaran Tetap

Pasal 19

(1) Perubahan karena pencairan bloldr/ tanda bintang (*)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf gmerupakan penghapusan sebagian atau seluruh blokir/tandabintang (*) pada alokasi yang ditetapkan dalam RKA-K/Luntuk mendanai suatu Kegiatan.

(2) Pencairan blokirZtanda bintang (*) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:

a. penghapusan blokirZtanda bintang (*) kareria telahdilengkapinya dokurnen pendukung yang dipersyaratkan;dan Zatau

b. penghapusan blokirj tanda bintang (*) terhadap Kegiatanyang sudah jelas peruntukannya namun masih terpusat.

(3) Pencairan blokir / tanda bintang (*) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat 'dilakukan setelah persyaratan dipenuhidengan lengkap.

Pasal20

(1)

(2)

Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht. sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf hmerupakan kewajiban pengeluaran yang timbul sehubungandengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap.

Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkrachisebagaimana dimaksud pada ayat (1) rnerupakan tanggungjawab Kernenterianj'Lembaga.

~I

Page 16: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 16 -

(3) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkrachisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukanantarjenis belanja dan/ atau antarjenis Kegiatan dalam satuprogram dany atau antarprogram dalam satu Kernenteriarr/Lembaga.

Pasal21

(1) Penggunaan dana. output cadangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (3) huruf i merupakan pemanfaatankernbali alokasi anggaran yang telah dialokasikan .dalamRKA-K/L dan belumjelas peruntukannya,

(2) Penggunaan dana output cadangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat digunakan dengan ketentuan sebagai ~~

berikut:

a. mendanai kebutuhan biaya operasional Satker;

b. mendanai prioritas nasional yang belum dialokasikansebelumnya;

c. menambah volume ouput prioritas nasional;

d. percepatan pencapaian output prioritas nasional;

e. mendanai kegiatan yg bersifat mendesak, kedaruratanatau yang tidak dapat ditunda; dan/ atau

f. mendanai kebutuhan prioritas Kementerian/Lembaga,

(3) Pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan outputcadangan dapat dilakukan dalam Kegiatan yang sarnadan/ atau antar Kegiatan dalam satu Program.

Pasal22

(1) Penambahan/perubahan rumusan kinerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf j dapat dilakukandalam rangka meningkatkan kinerja Kementerian /Lembagadarr/ atau menindaklanjuti adanya perubahan tugas fungsi.

(2) Penambahan Zperubahan rumusankinerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. penambahan Zperubahan rumusan Keluaran; darr/atau

b. penambahanyperubahan rumusan selain .rumusanKeluaran.

(3) Penambaharr/perubahan rumusan Keluaran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a dapat dilakukan:

a. sebagai akibat adanya penyempurnaan rumusan.11omenklatur, perubahan tugas fungsi unit dan!atauaclanya tambahan penugasan; clan

Page 17: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 17 -

b. sepanjang tidak mengubah pagu anggaran dan tidakmengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasionaldan/atau Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang TelahDitetapkan.

(4) Tata cara penambaharr/perubahan rumusan Keluaransebagaimana . dimaksud pada ayat (3) diatur denganketentuan sebagai berikut:

a. usulan penambahan Zperubahan rumusan Keluarandiajukan oleh Sekretaris .Jenderaly Sekretaris Utama./Sekretaris/ Pejabat Eselon I Kementerian/Lembagakepada Direktur Jenderal Anggaran;

b. hasil penambahan Zperubahan rumusan Keluaran sebagaidasar untuk melakukan perubahan databaseRKA-K/L/DIPA;dan

c. berdasarkan perubahan database RKA-K/L/DIPA menjadidasar pengajuan revisi RKA-K/L dan revisi DIPA kepadaDirektur Jenderal Anggaran.

(5) Penambahan Zperubahan rumusan selain rumusan Keluaransebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapatdilakukan:

a. sebagai akibat adanya reorganisasi atau penyempurnaanperumusan nomenklatur antara lain nomenklaturprogram, indikator kinerja program, kegiatan, indikatorkinerja kegiatan, fungsi, perubahan tugas fungsi unitdarr/utau adanya tambahan penugasan; dan

b. sepanjang tidak mengubah pagu anggaran dan tidakmengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasionaldan/ atau Kebijakan Prioritas Pemerintah Yang TelahDitetapkan.

(6) Tata cara penambahanyperubahan rumusan selain rumusanKeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur denganketentuan sebagai berikut:

a. usulan penarnbahan Zperubahan rumusan selain rumusanKeluaran diajukan oleh Sekretaris Jenderal/ SekretarisUtamay Sekretaris /Pejabat Eselon I Kementerian/Lembagakepada Direktur Jenderal Anggaran dan Deputi PendanaanPembangunan Bappenas;

b. penambaharr/perubahan rumusan selain rumusanKeluaran dapat ditetapkan sepanjang telah disepakatidalam pertemuan tiga pihak antara KementerianPerencanaan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian/Lembaga yang bersangkutan;

c.hasil penambahany perubahan rumusan selain rumusanKeluaran sebagai dasar untuk melakukan perubahandatabase RKA-KL/DIPA; dan

I

Page 18: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 18 -d. berdasarkan perubahan database RKA-KL/DIPA menjadi

dasar pengajuan revisi RKA-K/L dan revisi DIPA kepadaDirektur Jenderal Anggaran ..

Pasal23

(1) Perubahan komposisi sumber pendanaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf k dapat dilakukandalam rangka efisiensi pendanaan dan/ atau percepatanpencapaian kinerja sebuah Kegiatan.

(2) Perubahan komposisi sumber pendanaan sebagaimanadirnaksud pada ayat (I) dapat dilakukan dalam hal:

a. sumber dana yang direncanakan sulit untuk dipenuhi;

b. terdapat sumber dana lain yang biayanya lebih murah;

c. Kegiatan harus segera dilaksanakan; dany atau

d. adanya perubahan kebijakan Pemerintah.

Pasal24

(1) Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan BelanjaLainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) huruf a bersifat insidentildan menambah pagu anggaran belanja Kementeriarr/LembagaTahun Anggaran 2013 namun tidak menjadi dasarperhitungan untuk penetapan alokasi anggaran tahunberikutnya.

(2) Tata cara Revisi Anggaran untuk pergeseran anggaran belanjasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuaiketentuandalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai tata cara pergeseran anggaran belanja dariBA 999.08 ke bagian anggaran kementerian/Iembaga,

Pasal25

(1) Pergeseran antar subbagian anggarandalam Bagian Anggaran999 (BA BUN) sebagaimana dimaksudrlalam Pasal 5 ayat (4)huruf b merupakan pergeseran anggaran yang dilakukandalam rangka memenuhi kewajiban Pemerintah selakupengelola fiskal.

(2) Pergeseran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan hanya untuk subbagian Bagian Anggaran 999(BA BUN) mengenai belanja meliputi BA 999.02, BA 999.07,BA 999.08, dan BA 999.99.

Page 19: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 19 -

Pasal26

(1) Pergeseran anggaran dan penambahan volume 'Keluaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf a dapatdilakukan sepanjang tidak mengurangi volume Keluarandalam DIPA termasuk dalam rangka addendum kontraksampai dengan 10% (sepuluh persen) dari nilai kontrak.

(2) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran:

a. dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu)Satker;

b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

c. dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

d. antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker;

e. antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; atau

f. antar Kegiatan dan antar Satker.

Pasal27

(1) Pergeseran anggaran dan volume Keluaran tetap sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf b dapat dilakukansepanjang tidak mengurangi volume Keluaran dalam DIPA. '

(2) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melaluipergeseran:

a. dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu)Satker;

b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

c. dalarn Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sama dan antarSatker;

d. antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker;

e. antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; atau

f. antar Kegiatan dan antar Satker.

Pasal28

(1) Pergeseran antar jenis belanja sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (5) huruf c dapat dilakukan sepanjang tidakmengurangi volume Keluaran dalam DIPA.

Page 20: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 20 -

(2) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran:

a. dalam I (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu)Satker;

b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

c. dalam Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sarna dan antarSatker; atau

d. antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker.

Pasal29

(1) Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhanbiaya operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (5) huruf d dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangivolume Keluaran dalam DIPA.

(2) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran :

a. dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan I (satu)Satker;

b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

c. dalam Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

d. antarKeluaran, Kegiatan yang sarna dan antar Satker;

e. antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; atau

f. antar Kegiatan dan antar Satker.

Pasal30

(1) Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhanselisih kurs sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5)huruf e, merupakan pergeseran anggaran rupiah karenaadanya kekurangan alokasi anggaran untuk pembayaranbiaya operasional Satker perwakilan di luar negeri ataupembayaran sebuah kontrak dalam valuta asing sebagaiakibat adanya selisih kurs.

(2) Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhanselisih leurs sebagaimana dimaksud pada ayat(l) dapatdilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. merupakan selisih antara nilai kurs yang digunakan dalamAPBN dengan nilai kurs pada saat transaksi dilakukan;

b. selisih tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani;

vAjl

Page 21: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 21 -

c. pergeseran alokasi anggaran yang dilakukan paling tinggisebesar nilai kontrak dikalikan dengan selisih kurssebagaimana dimaksud pada huruf a; dan

d. kebutuhan anggaran 'untuk mernenuhi selisih kursmenggunakan alokasi anggaran KementerianjLembagayang bersangkutan.

(3) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran :

a. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

b. dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

c. antar Ke1uaran, Kegiatan yang sarna dan antar Satker;

d. arrtar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; atau

e. antar Kegiatan dan antar Satker.

Pasal31

(1) Pergeseran anggaran dalam rangka penye1esaian tunggakantahun yang lalu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5)huruf f dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi volumeKeluaran dalam DIPA.

(2) Dalam hal jumlah seluruh tunggakan per DIPA per Satkersebagaimana dimaksud pada ayat (1) nilainyaRp500.QOO.OOO,OO (lima ratus juta rupiah) ke atas, harusdilampiri hasil verifikasi dad BPKP setempat.

(3) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran :

a. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;

b. dalam Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

c. antar Ke1uaran, Kegiatan yang sarna dan antar Satker;

d. antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; atau

e. antar Kegiatan dan antar Satker.

Pasal32

(1) Pergeseran rincian anggaran untuk Satker BLU yang sumberdananya berasal dad PNBP sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (5) huruf g dapat dilakukan dalam rangkamempercepat pencapaian kinerja Satker BLU.

~I

Page 22: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLlI< INDONESIA

- 22 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Revisi Anggaranmengenai pergeseran rincian anggaran untuk Satker BLUyang sumber dananya berasal dari PNBP sebagaimariadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan, '

Pasal33

(1)

(2)

Pergeseran dalam satu provlnsi/Jcabupatenykota untukKegiatan dalam rangka Tugas Pembantuan dan UrusanBersama, atau dalam satu provinsi untuk Kegiatan dalamrangka Dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (5) huruf h dapat dilakukan dalam hal terjadi perubahanprioritas atau kebijakan dari Kementeriarr/Lembaga.

Pergeseran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan setelah mendapat persetujuan dari Unit Eselon IKementeriarr/ Lembaga yang memberi penugasan ataupelimpahan.

Pasal34

(1) Pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantor barusebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf i dapatdilakukan dalam hal ketentuan mengenai pembentukankantor baru sudah mendapat persetujuan dari KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

(2) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui pergeseran anggaran dari DIPA PetikanSatker Induk ke DIPA Petikan Satker baru.

(3) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi melalui pergeseran :

a. dalam Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

b. antar Keluaran, Kegiatan yang sarna dan antar Satker:atau

c. antar Kegiatan dan antar Si3.tker:' ' "

Pasal35

(1) Pergeserari anggaran dalam rangka penyelesaian Kegiatan­Kegiatan pembangunan infrastruktur serta rehabilitasi danrekonstruksi, bencana alam tahun 2012 sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf j dapat dilakukansepanjang tidak mengurangi volume Keluaran dalam DIPA.

Page 23: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 23 -

(2) Pergeseran anggaran sebagairnana dirnaksud pada ayat (1)pendanaannya bersumber dari pagu ' anggaranKernerrteriarry Lerribaga yang bersangkutan Tahun .Anggai-ari2013,

(3) Tata cara Revisi Anggaran untuk pergeseran anggaransebagairnana dirnaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuaiketentuan dalarn Peraturan Menteri Keuangan yang merigaturmengenai pelaksanaan sisa pekerjaan tahun berkenaan yangdibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)tahun anggaran berikutnya.

Pasal36

(1) Pergeseran anggaran dalarn rangka tanggap darurat bencanasebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 5 ayat (5) huruf k dapatdigunakan untuk rnendanai pelaksanaan rnitigasi bencana,tanggap darurat, dan penanganan pasca bencana.

(2) Pergeseran anggaran dalarn rangka tanggap darurat bencanasebagairnana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh PenggunaAnggararr/Kuasa Pengguna Anggaran dengan dilerigkapialasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Pergeseran anggaran sebagairnana dirnaksud pada ayat (1)dapat dipenuhi rnelalui pergeseran:

a. dalarn Keluaran yang sarna, Kegiatan yang sarna dan antarSatker;

b. antar Keluaran, Kegiatan yang sarna dan antar Satker;atau

c. antar Kegiatan dan antar Satker.

BAB III

KEWENANGAN DAN TATA CARA REVISI ANGGARAN

Bagian Kesatu

Revisi Anggaran Pada Direktorat Jenderal Anggaran

Pasal37

(1)' Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat JenderalAnggaran ineliputi:

a. perubahan rincian anggaran yang disebabkanpenarnbahan atau pengurangan pagu anggaran belanjatcrrriasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya;

b. perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalarn hal, pagu anggaran tetap; darr/ atau

c. 'perubahanl ralat karena kcsalahan adrninistrasi.

Page 24: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 24 -

(2) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat JenderalAnggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf asebagai akibat adanya:

a. kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakandalam APBN;

b. lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumberdari PI-ILN darr/utau PHDN;

c. percepatan Penarikan PHLN dan Zatau PHDN;

d. penerimaan HLN/HDN setelah Undang-Undang mengenaiAPBN Tahun Anggaran 2013 ditetapkan;

e. pengurangan alokasi pinjaman proyek luar negeri;

f. perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi;dan Zatau

g. perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang.

(3) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat JenderalAnggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiriatas:

a. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sarna dan antarSatker dan/ atau pergeseran antar Kegiatan dan antarSatker;

b. pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan BelanjaLainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L;

c. pergeseran antar subbagian anggaran dalam BagianAnggaran 999 (BA BUN);

d. perubahan karena pencairan blokir/tanda bintang (*)meliputi:

1. penghapusan blokir / tanda bintang (*) karena telahdilengkapinya dokumen pendukung yangdipersyaratkan; atau

2. penghapusan blokiry tanda bintang {"k} terhadapKegiatan yang. sudah jelas peruntukannya namunmasih terpusat; ..

e. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkrachi;

f. penggunaan dana Output Cadangan;

g. penambahan/Perubahan Rumusan Kinerja; darr/atau

h. perubahan komposisi sumber pendanaan.

(4) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat JenderalAnggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cmeliputi ralat pencantuman volume, jenis, dan satuanKeluaran yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasilkesepakatan DPR-RI dengan Pemerintah.

Page 25: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 25 -

Pasal38

(1) Mekanisme Revisi Anggaran pacta Direktorat JencteralAnggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) danayat (3) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g,dan huruf h dapat dilakukan dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan usulanRevisi Anggaran kepada Sekretar'is .Jcnderal/SekretarisUtamay Sekretaria/Pejabat Eselon I Kemeriteriarr/Lembagayang dilampiri dokumen pendukung berupa: '

1. Surat Usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriksperubahan (semula-menjadi).

2. SPTJM yang ditandatangani oleh KPA;

3. ADK RKA-K/L DIPA Revisi;

4. Surat Pernyataan Penggunaan Hasil Optimalisasi/SisaAnggaran Swakelola dalam hal Revisi Anggaran berasaldari Hasil Optimalisasi/Sisa Anggaran Swakelola;dan Zatau

5. dokumen pendukung terkait,

b. Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris /PejabatEselon I Kementerian/Lernbaga meneliti usulan RevisiAnggaran dan vkelerigkapan dokumen yang disampaikanoleh Kuasa Pengguna Anggaran.

c. Dalam hal usulanRevisi Anggaran yang diajukan olehKuasa Pengguna Anggaran mengakibatkan perubahanpagu . anggaran, Sekretaris Jenderal/SekretarisUtama/Sekretads/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembagaterlebih dahulu melakukan koordinasi/konsultasi denganunit Inspektorat terkait.

d. Berdasarkan hasil koordinasiykonsultasi, SekretarisJenderal/Sekretaris Utamaj'Sekretaria/Pejabat Eselon IKementerian/Lembaga menyampaikan usulan RevisiAnggaran kepada Direktur Jerideral Anggaran denganmelampirkan dokumen pendukung 'berupa:

1. Surat Usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriksperubahan (semula-menjadi);

2. SPTJM yang ditandatangani oleh pejabat Eselon I;

3. ADK RKA-K/L DIPA Revisi Satker; dan

4. SPTJM yang ditandatangani oleh KPA.

Page 26: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 26 -

(2) Direktorat Jenderal Anggaran meneliti usulan Revisi Anggaranserta kelengkapan dokumen yang dipersyaratkansebagaimana dimaksud pada ayat (1) lruruf d.

(3) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidaksesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf d, Direktorat Jenderal Anggaran mengeluarkan suratpenolakan usulan Revisi Anggaran. .

(4) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapatdisetujui dan tidak mengakibatkan perubahan pagu DIPAInduk, Direktur Anggaran 1/ Direktur Anggaran II/ DirekturAnggaran III menetapkan:

a. Revisi DHP RKA-K/L; dan

b. surat pengesahan Revisi Anggaran yang dilampiri notifikasidari sistem.

(5) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapatdisetujui dan mengakibatkan perubahan pagu DIPA Induk,Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur AnggaranIII:

a. menetapkan Revisi DHP RKA-K/L; dan

b. mencetak Revisi DIPA Induk dan disampaikan kepadaSekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris/PejabatEselon I Kementeriari/Lembaga untuk ditandatangani.

(6) Berdasarkan Revisi DIPA Induk yang telah ditandatanganioleh-Sekretaris J enderal / Sekretaris Utama/ Sekretaris /PejabatEselon I Kementerian/Lernbaga sebagaimana dimaksud padaayat (5) huruf b, Direktur Jenderal Anggaran atas namaMenteri Keuangan mengesahkan Revisi DIPA Induk denganmeriandatangani Revisi SP DIPA Induk.

(7) Berdasarkan Revisi DIPA Induk yang telah disahkan olehDirektur Jenderal Anggaran, Direktur Anggaran I/DirekturAnggaran II/Direktur Anggaran III menetapkan suralpengesahan Revisi Anggaran yang dilampiri notifikasi darisistem.

(8) Proses Revisi Anggaran pada Direkt~'rat .Jenderal Anggaransebagaimana dimaksud pacla ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat(5), ayat (6), dan ayat (7) diselesaikan paling lambat 5 (lima)had kerja setelahdokumen diterima secara lengkap.

Page 27: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 27 -

Pasal39

(1) Mekanisrne Revisi Anggaran pada Direktorat· JenderalAnggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal37 ayat (3)huruf a dan ayat (4) dapat dilakukan dengan ketentuan:

a. Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan usulan RevisiAnggaran kepada Sekretaris Jenderal/SekretarisUtamay Sekretaria/Pejabat Eselon I Kementerian /Lernbagadengan melampirkan dokumen pendukung berupa:

1. Surat Usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriksperubahan [semula-menjadi);

2. SPTJM yang ditandatangani oleh KPA;

3. ADKRKA-K/L DIPA Revisi;

4. Surat Pernyataan Penggunaan Hasil Optimalisasi/SisaAnggaran Swakelola dalam hal Revisi Anggaran berasaldari hasil optimalisasi/ sisa anggaran swake1ola;darr/ atau

6. dokumen pendukung terkait.

b. Sekretaris .Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris /PejabatEselon I Kementcriarr/Lembaga meneliti usulan RevisiAnggaran dan kelengkapan dokumen pendukung dariKuasa Pengguna Anggaran.

c. Berdasarkan hasil penelitian usulan Revisi AnggaranSekretaria J enderal/ Sekretaris Utarnay Sekretaris/PejabatEselon I menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepadaDirektur Jenderal Anggaran yang dilampiri dokumenpendukung berupa:

1. Sprat Usulan Revisi Anggaran yang dilampirimatriksperubahan (semula-menjadi};

2. SPTJM yang ditandatangani oleh pejabat Eselon I;

3. ADK RKA-K/L DIPA Revisi Satker; dan

4. SPTJM yang ditandatangani .oleh Kuasa . PenggunaAnggaran. .

(2) . Direktorat Jenderal Anggaran meneliti usulan Revisi Anggaranserta kelengkapan dokumen yang dipersyaratkansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.

(3) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidaksesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c, Direktorat .JenderalAnggaran mengeluarkan suratpenolakan usulan Revisi Anggaran.

--vy/

Page 28: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 28 -

(4) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapatdisetujui, Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/DirekturAnggaran III menetapkan:

a. Revisi DHP RKA-K/L; dan

b. surat pengesahan Revisi Anggaran yang dilampiri notifikasidari sistem.

(5) Proses Revisi Anggaran pada Direktorat Jenderal Anggaransebagaimana dimakaud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (4)diselesaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelahdokumen diterima secara lengkap.

Pasal4b

Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38 dan Pasal 39 tercantum dalam Lampiran II yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal41

(1) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang diajukan olehKementeriarr/Lembaga memuat substansi yang meliputikewenangan Direktorat Jenderal Anggaran dan KantorWilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, DirektoratJenderal Anggaran memproses /menyelesalkan RevisiAnggaran yang diusulkan.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi Anggaranpada Direktorat Jenderal Anggaran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38 dan Pasal 39 berlaku mutatis mutandis dalampengajuan Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat(1). .

Bagian Kedua

Revisi Anggaran Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pasal42

(1) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor WilayahDirektorat Jenderal Perbendaharaan nieliputi:

a. perubahan rincian anggaran yang disebabkanpenambahan atau pengurangan pagu anggaran belanjatermasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya;

b. perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam halpagu anggaran tetap; dan/atau

c. perubaharr/ralar karena kesalahan administrasi.

Page 29: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 29 -

(2) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor WilayahDirektorat Jenderal Perbendaharaan sebagaimanadimaksudpada ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang; dan/ atau

b. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBPdi atas pagu APBNuntuk Satker BLU.

(3) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor WilayahDirektorat .Jerideral Perbendaharaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) hurufb terdiri atas:

a. pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan1 (satu) Satker;

b.' pergeseran antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu)Satker; dan

c. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker.

(4) Revisi Anggaran yang 'dilaksanakan pada Kantor WilayahDirektorat Jenderal Perbendaharaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c meliputi:

a. ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalamperuntukan dan sasaran yang sarna;

b. ralat kcde Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN);

c. perubahan nomenklatur bagian anggaran dan/ atau Satkersepanjang kode tetap;

d. ralat kode nomor register PI-ILN/PHDN;

e. ralat kode kewenangan;

f. ralat kcde lokasi; dan/ atau

g. ralat cara penarikan PHLN/PHDN.

Pasal43

(1) Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan usulan RevisiAnggaran kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat JenderalPerbendaharaan dilengkapi dokumen pendukung berupa:

a. Surat Usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriksperubahan (semula-menjadi};

.b. SPTJM yang ditandatangani oleh Kuasa PenggunaAnggaran; dan

c. ADK RKA-K/L DIPA Revisi.

Page 30: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 30 -

(2) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanmeneliti usulan Revisi Anggaran serta kelengkapan dokumenyang dipersyaratkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidaksesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2), Kantor Wilayah Direktorat JenderalPerbendaharaan mengeluarkan surat penolakan usulan RevisiAnggaran,

(4) Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapatdisetujui, Kepala Kantor Wilayah Direktorat JenderalPerbendaharaan menetapkan surat pengesahan RevisiAnggaran yang dilampiri notifikasi dari sistem, paling lambat1 (satu) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.'

(5) Mekanisme penyelesaian Revisi Anggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tercantumdalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Menteri ini.

Bagian Ketiga

Revisi Anggaran Pada Unit Eselon I Kementerian/Lembaga

Pasal44

(1) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Unit Eselon IKementerian/Lembaga meliputi:

a. pergeseran dalam Keluaran yang sama, Kegiatan yangsarna dan antar Satker;

b. pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antarSatker; dan/ atau

c. pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker.

(2) Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayatdisampaikan kepada Direktorat Jenderal .Anggaran.

Pasal45

(1),

(1) Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan usulan Revisi. Anggaran kepada Unit Eselon I Kementerian /Lernbagadilengkapi dokumen pendukung berupa:

a. Surat Usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriksperubahan (sernula-menjadi].

b. SPTJM yang ditandatangani oleh Kuasa PenggunaAnggaran;

c. ADK RKA-K/L DIPA Revisi;

Page 31: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 31 -

d. TOR dan RAB; dan

e. Surat Pernyataan Penggunaan Hasil Optimalisasi/SisaAnggaran Swakelola dalam hal Revisi Anggaran berasaldari Hasil Optimalisasi/Sisa Anggaran Swakelola.

(2) Unit Eselon I. Kementeriarr/Lembaga meneliti usulan RevisiAnggaran dan memeriksa kelengkapan dan kebenarandokumen pendukung yang disampaikan.

(3) Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan usulan RevisiAnggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Eselon IKementerian/Lembaga menyampaikan usulan RevisiAnggaran kepada Direktorat Jenderal Anggaran untukmendapat pengesahan.

(4) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi Anggaranpada Direktorat Jenderal Anggaran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 39 berlaku mutatis mutandis dalam pengajuanRevisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Mekanisme penyelesaian Revisi Anggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (5)tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Bagian Keempat

Revisi Anggaran Pada Kuasa Pengguna Anggaran

Pasal46

(1) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kuasa PenggunaAnggaran merupakan Revisi Anggaran dalam hal paguang~aran tetap meliputi: .

a. pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan.1 (satu) Satker; dan/ atau

b. pergeseran antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu]Satker.

(2) Revisi Anggaran sebagaimana dirnaksud pada ayat (1)dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: '

. a. dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahanDIPA Petikan.. Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikanusul Revisi Anggaran kepada Kantor Wilayah DirektoratJenderal Perbendaharaan; dan

b. dalam hal Revisi Anggaran tidak mengakibatkanperubahan DIPA Petikan;: Kuasa Pengguna Anggaranmengubah ADK RKA-Satker berkeriaan melalui aplikasi

.RKA-K/L-DIPA, mencetak Petunjuk Operasional Kegiatan(POK), dan Kuasa Pengguna Anggaran menetapkanperubahan POE:.

Page 32: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

~-~' fJ""'"~ i~.

"'Jii~'i\~('"

MENTERI KEUANGANREPUBLII< INDONESIA

- 32 -

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi Anggaranpada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaansebagaimana dimaksud dalarn Pasal 43 berlaku mutatismutandis dalam pengajuan Revisi Anggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a. .

(4) Mekanisme penyelesaian Revisi Anggaran pada KuasaPengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2), dan ayat (3) tercantum dalam Lampiran V yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri1n1,

Bagian Kelima

Revisi Anggaran Yang Memerlukan Persetujuan DPR-RI

Pasa147

(1) Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR-RImeliputi:

a. tambahan Pinjaman Proyek Luar NegerijPinjaman DalamNegeri baru setelah Undang-Undang mengenai APBNTahun Anggaran 2013 ditetapkan;

b. pergeseran anggaran antar Program selain untukmemenuhi kebutuhan Biaya Operasional dan penyelesaianinlcracht;

c. perges.eran anggaran antar Kegiatan yang tidak berasal dariHasil Optimalisasi danj atau Sisa Anggaran Swakelola;

d. pergeseran anggaran yang mengakibatkan perubahan HasilProgram;

e. penggunaan anggaran yang harus mendapat persetujuanDPR-RI terlebih dahulu;

f. pencairan blokirjtanda bintang (*) yang dicantumkan olehDPR-RI termasuk pencairan blokir yang tidak sesuaidengan rencana peruntukan rpenggunaannya; danjatau

g. pergeseran antar provinsijkabupatenjkota untuk Kegiatandalam rangka Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama,atau antarprovinsi untuk Kegiatan dalam rangkaDekonsentrasi.

(2) Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR"RIdiajukan oleh Sekretaris Jenderalj Sekretaris UtamajSekretarisjPejabat Eselon I KementerianjLembaga kepadaMenteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran untukselanjutnya dimintakan persetujuan dari DPR-RI.

Page 33: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 33 -

(3) Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan o!eh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jendera!Anggaran sete!ah mendapat persetujuanDPR-RI.

(4) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi Anggaranpada Direktorat Jendera! Anggaran sebagaimana dimaksuddalam Pasa! 38 dan Pasa! 39 berlaku mutatis mutandis da!ampengajuan Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat(1). .

Pasa!48

Daftar rincian ruang !ingkup, kewenangan penye1esaian RevisiAnggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasa! 4, Pasa! 5, danPasa! 6 serta persyaratan Revisi Anggaran sebagaimana dimaksudda!am Pasa! 38, Pasa! 39, dan Pasa! 45 tercantum da!am

. Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dadPeraturan Menteri ini.

Pasa!49

Format surat usu!an Revisi Anggaran sebagaimana dimaksudda!am Pasa! 38, Pasa! 39, Pasa! 43, Pasa! 45, dan Pasa! 47tercantum da!am Lampiran VII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasa!50

Format SPTJM sebagaimana dimaksud da!am Pasa! 38, Pasa! 39,Pasa! 43, Pasa! 45, dan Pasa! 47 tercantum da!am Lampiran VIIIyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteriini. . .

Pasa! 51

Format Surat Pengesahan Revisidimaksud da!am Palm! 38, Pasa! 39,da!am Lampiran IX yang vrnerupakandari Peraturan Menteri ini.

,Anggaran sebagaimanadan Pasa! 43 tercantumbagian tidak terpisahkan

Page 34: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 34 -

Bagian Keenam

Batas Akhir Penerimaan Usul Revisi Anggaran

Pasal52

(1) Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untukTahun.Anggaran 2013 ditetapkan sebagai berikut:

a. tangga1 11 Oktober 2013, untuk 'Revisi Anggaran padaDirektorat Jenderal Anggaran; dan

b. tangga1 18 Oktober 2013, untuk Revisi Anggaran padaKantor Wilayah Direktorat Jendera1 Perbendaharaan.

(2) Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan:

a, Kegiatan yang dananya bersumber dari PLN, HLN, dan HDNserta Pinjaman Dalam Negeri;

b. Kegiatan dalam lingkup BA BUN termasukpergeserananggaran dari BA 999.08 ke Bagian Anggaran K/L danpergeseran antar subbagian anggaran dalam BagianAnggaran 999 (BA BUN); dany atau

c. Kegiatan-Kegiatan yang membutuhkan dataj dokumen yangharus mendapat persetujuan dari unit eksternalKementerianyLembaga seperti persetujuan DPR,persetujuan Menteri Keuangan, hasil audit eksterna1, dansejenisnya,

batas akhir penerimaan usu1 Revisi Anggaran oleh DirektoratJendera1 Anggaran ditetapkan 5 (lima) hari kerja sebe1umbatas akhir pengajuanpencairan anggaran sebagaimana diaturda1am ketentuan .mengenai 1angkah-1angkah akhir TahunAnggaran 2013.

(3) Da1am hal ketentuanmengenai 1angkah-1angkah akhir TahunAnggaran 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) be1umditerbitkan, batas akhir penerimaan usu1 Revisi Anggaran olehDirektorat .Jenderal Anggaran ditetapkan paling lambat tangga116 Desember 2013.

(4) Pada saat penerimaan usu1 Revisi Anggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), seluruh dokumen te1ahditerima secara 1engkap.

(5) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi Anggaran padaDirektorat Jendera1 Anggaran sebagaimana dimaksud dalamPasa1 38 dan Pasa1 39 ber1aku mutatis mutandis da1ampengajuan Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud padaayat (2).

Page 35: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 35 -

BABIV

PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN

Pasal53

Penyampaian Pengesahan Revisi Anggaran diatur denganketentuan sebagai berikut:

a. Pengesahan Revisi Anggaran yang ditetapkan oleh DirekturJenderal Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 danPasal 39, disampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran yangbersangkutan dan KPPN terkait dan tembusan kepada;

1. MenterijPimpinan Lembaga;

2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

3. Gubernur;

4. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansidan Pelaporan Keuangan dan Direktur PelaksanaanAnggaran; dan

5. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanterkait.

b. Pengesahan Revisi Anggaran yang ditetapkan oleh KepalaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, disampaikan kepadaKuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan dan KPPNterkait dan tembusan kepada:

1. MenterijPimpinan Lembaga;

2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

3. Gubern'ur;

4. Direktur Jenderal Anggaran; dEl.11

5. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansidan Pelaporan Keuangan . dan Direktur Pelaksanaa~Anggaran.

BABV

PELAPORAN REVISI ANGGARAN KEPADA DPR-RI

Pasal54

(1) Setiap Revisi Anggaran yang ditetapkan dalam perubahanDHP RKA-K/L dan DIPA Induk sebagaimana dimaksud dalamPasal 38 dan Pasal 39 tembusannya disarnpaikan kepadaDPR-RI oleh Direktur Jenderal Anggaran atas nama MeriteriKeuangan.

vfl

Page 36: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 36 -

(2) Seluruh Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaporkan kepada DPR-RI dalam APBN-Perubahan danj atauLaporari Keuangan PemerintahPusat (LKPP).

(3) Revisi Anggaran yang dilaporkan dalam APBN-Perubahansebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan RevisiAnggaran yang dilakukan sebelum APBN-Perubahan diajukankepada DPR-RI.

(4) Revisi Anggaran yang dilaporkan dalam LKPP sebagaimanadimaksud pada ayat (2) merupakan seluruh Revisi Anggaranyang dilakukan sepanjang Tahun Anggaran 2013.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal55

(1) Dalam hal terdapat paket pekerjaan yang alokasi anggarannyadiblokir/ dibintang (*) sebagai akibat belum dilengkapiTOR/RAB dan sampai dengan akhir bulan Maret 2013 KuasaPengguna Anggaran tidak melengkapi dokumen yangdipersyaratkan, alokasi anggaran yang diblokir/ dibintang (*)tersebut tidak dapat digunakan sampai dengan akhir TahunAnggaran 2013.

(2) Paket pekerjaan yang alokasi anggarannya diblokir/ dibintang(*) sebagairnana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk paket

. pekerjaan yang sudah jelas peruntukannya namunpelaksanaannya memerlukan syarat dan kondisi tertentu.

Pasal56

(1) Dalam hal terdapat pagu minus terkait pembayaran gaji dantunjangan yang melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran2013, pagu minus tersebut harus diselesaikan melaluimekanisme revisi DIPA. '

'(2) Penyelesaian pagu minus melalui mekanisme revisi DIPATahun Anggaran 2013' sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan penyesuaian administratif. '

(3) Penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan .ketentuan sebagai berikut:

a. selisih minus dipenuhi melalui pergeseran anggaran darisisa anggaran pada Satker yang bersangkutan;

b. dalam hal sisa anggaran pada Satker yang bersangkutantidak mencukupi, selisih minus dipenuhi, melaluipergeseran anggaran antar Satker dalam satu Program;

Page 37: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 37 -

c. dalam hal selisih minus tidak dapat. dipenuhi melaluipergeseran anggaran antar Satker dalam satu Program,selisih minus dipenuhi rnelalui pergeseran anggaran antarProgram dalam satu bag,ian anggaran; dan/atau

d. dalam hal selisih minus tidak dapat dipenuhi melaluipergeseran . anggaran antar Program dalam satu bagiananggaran, selisih minus dipenuhi melalui BA 999.0"8.

(4) Mekanisme penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a dan huruf b diajukan kepada KepalaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan denganketentuan mengikuti tata tara pengajuan Revisi Anggaranpada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 43. .

(5) Mekanisme penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf c dan huruf d diajukan kepada DirekturJenderal Anggaran dengan ketentuan mengikuti tata carapengajuan Revisi Anggaran pada Direktorat JenderalAnggaran sebagaimana dimaksud dalam .Pasal 38 danPasal39.

(6) Batas akhir penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling lambat tanggal 30 Desember 2013.

Pasal57

Dalam rangka memperoleh data yang akurat, Direktorat JenderalAnggaran. dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukanpernutakhiran data anggaran (rekonsiliasi) berdasarkan revisiDIPA yang telah disahkan paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasa158

Ketentuan teknis yang diperlukan dalarn rangka pe1aksanaanRevisi Anggaran Tahun Anggaran 20 13sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri ini diatur lebih Ianjut oleh Direktirr JenderalAnggaran dan Direktur Jenderal Perbendaharaan secara bersama­sama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan kewenangannya.

Pasal59

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan MenteriKeuangan Nomor 49/PMK.02/2012 tentang Tata Cara RevisiAnggaran Tahun Anggaran 2012, dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.

Page 38: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERlI<EUANGANREPUBLlI< INDONESIA

- 38 ­

Pasal 60

Ketentuan mengenai tata cara Revisi Anggaran yang diatur dalamPeraturan Menteri ini masih tetap berlaku sebagai acuan tata caraRevisi Anggaran untuk Tahun Anggaran 2014, sampai denganditetapkannya pengganti Peraturan Menteri ini.

Pasal61

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam BeritaNegara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal6 Februari 2013MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Diundangkan di .Jakartapada tanggal6 Februari 2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 212

Page 39: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPIRAN IPERATURAN MENTERI l{(WANGAN REPUBLll{ INDONESIANOMOR 32/PMK.02/2013TENTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHVN ANGGARAN 2013

MENTEni J(EUANGANHEPUBUI\ INDONESIA·

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASIATAU SISA ANGGARAN SWAKELOLA

LOGO (I) KEMENTERIAN/LEMBAGA (2)}UNIT ESELON I (3) KOP Kementeriany LembagaAlamat (4)

SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASIATAU SISA ANGGARAN SWAKELOLA

NOMOR: (5)

r Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : (6)

NIP/NRP : (7)

Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran

Dengan ini menyatakan dan bertanggungjawab secara penuh atas hal-hal sebagaiberikut:

1. Berdasarkan Kontrak nomor........ tanggaI....... atau KegiatanSwakelola (8) terdapat Hasil Optimalisasi/Bisa Anggaran Swakelolasebesar Rp (9)

2. Hasil Optimalisasi /Sisa Anggaran Swakelola sebesar Rp (10) akandigunakan untuk mendanai Kegiatan yang bersifat (11) sebagaimana

...- diusulkan melalui surat Nomor: S- / /2013 tanggaI 2013 sebagaitindak lanjut ....... (12)

Dernikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, Apabiladikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugiannegara, saya bertanggung jawab dan bersedia menyetorkan kerugian negaratersebut ke Kas Negara.

.. , 2013 (13)Yang Membuat PernyataanKuasa Pengguna Anggaran

(nama lengkap) (14)N1P/NRP .

Page 40: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTEI11 KEUANGANREI'UBLlI( INDONESIA-

- 2 -Keterangan:1. Diisi dengan logo KementerianjLembaga.2. Diisi dengan nomenklatur KementerianjLembaga.3. Diisi dengan Unit Eselon I pengusul revisi.4. Diisi dengan alamat KementerianjLembaga.5. Diisi dengan nomor surat pernyataan.6. Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran.7. Diisi dengan NIPjNRP Kuasa Pengguna Anggaran.8. Diisi dengan rumusan Kegiatan yang dikontrakan, nomor dan tanggal kontrak

atau rumusan Kegiatan Swakelola, yang menghasilkan Hasil OptimalisasijSisaAnggaran.

9. Diisi dengan total Hasil OptimalisasijSisa Anggaran Swakelola.10. Diisi dengan jumlah anggaran yang berasal dari Hasil OptimalisasijSisa

Anggaran Swakelola yang akan digunakan.11. Diisi dengan PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN, danjatau YANG TIDAK

DAPAT DITUNDA sesuai kriteria penggunaan Hasil OptimalisasijSisa AnggaranSwakelola.

12. Diisi dengan alasanjpertimbanganjdasar kebijakan penggunaan HasilOptimalisasijSisa Anggaran Swakelola sebagaimana diatur dalam ketentuanPasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan ini, contoh: Keputusan sidangkabinet tanggal. ..... atau Keputusan rapat yang dipimpin oleh MenteriKoordinator Bidang PerekonomianjKesejahteraan R~atjPOLHUKAM.

13. Diisi dengan tempat dan tanggal surat pernyataan.14. Diisi dengan nama lengkap KPA dan NIPjNRP.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 41: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPIRAN lJ

PERATURAN MENTERl KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 32/PMK.02/2013TENTANG

TATA CARA REVISl ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERlI<ElJANGANREPUBLlI( INDONESIA

MEKANISME PENYELESAIAN REVISI ANGGARANPADA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

.. PencetakauDHPRt\A­K!L.

y

l'!l:)tlfik"si darl ststem l

"" lHH'setllju.\u revlsh11 Rode- dig.iti\I st'l.lttP yg

bam.

" D:\I'.\mh111):lt'-'\hel1.lb:1h:

... Cet:\k DWA rltdttl: 4£--"• P~llg~(l;\h"n DIP:!!

uulul(

.. SUI'>\t VN':Htlllu'ot"~'evilJj, llllmnptflNiI\ifiltl\,,1.

N

Keterangan:

1. Eselon I menyiapkan usulan-usulan Revisi Anggaran dan melengkapidokumen pendukung.

2. DJA meneliti surat usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumenpendukung.

3. DJA meneliti apakah usulan Revisi Anggaran K/L memerlukan persetujuanDPR. Jika memerlukan persetujuan akan diajukan ke DPR melalui MenteriKeuangan untuk mendapat persetujuan.

4. DalaITI hal Revisi Anggaran tidak memerlukan persetujuan DPR atau hanyakewenangan DJA, dilakukan pengecekan jenis revisi apakah mengubah paguanggaran Kementeriarr/Lembaga. DalaITI hal tidak mengubah pagu anggaranKementeriarr/Lembaga (Pasal 5 ayat (2) huruf d dan f), tidak dilakukanpenelaahan.

5. DJA melakukan penelaahan dengan Kementeriany l.embaga untuk usulanrevisi yang menyebabkan pagu anggaran Kementeriau/Lembaga berubah.

Page 42: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERlI(EUANGANREPUGLII( INDONESIA

- 2 -6. Dalam hal:

1. dokumen pendukung tidak lengkap;

2. penelaahan Revisi Anggaran ditolak; atau

3. DPR tidak menyetujui usulan Revisi Anggaran

DJA akan menetapkan Surat Pemberitahuan Penolakan Revisi Anggaran danmenyampaikannya ke Eselon I.

7. Dalam hal:

1. penelaahan atau penelitian kelengkapan Revisi Anggaran disetujui; atau

2. DPR menyetujui usulan Revisi Anggaran

DJA Wean menerbitkan DHP RKA-K/L Revisi.

8. Berdasarkan DHP RKA-K/L Revisi, DJA akan mengunggah ADK RKA-K/L­DIPA Revisi untuk memperbarui database.

9. Setelah di upload, server akan memberikan notifikasi persetujuan revisi danmenerbitkan kode digital stamp barn.

10. Dalam hal Revisi Anggaran menyebabkan Pagu Anggaran berubah diterbitkanDIPA Induk baru dan disahkan Direktur Jenderal Anggaran atas namaMenteri Keuangan.

11. DJA menerbitkan surat persetujuan revisi yang dilampiri notifikasi sistem.

12. Eselon I menerima persetujuan revisi dari DJA dan melaksanakan kegiatansesuai persetujuan revisi.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 43: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMf'I.Ri\N IU

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 32/PMK.02/2013TENTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERlI(EUANGANREPUBUI( INDONESIA·

MEKANISME PENYELESAIAN REVISI ANGGARANPADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

• Menelltl Surat usnlau revlslenggarau dan kelengkapauDokumeu pendukuugr

• Surnt Usulan Revlsi Anggaranr• SPTJ~I,

• ADK RKA-K/L DIPA RevIs!,• Suratpernyatann Penggnnaan

HO <10m Slsa Auggarnu Swakelola

i1iI Upload ke sei ...·E."1'

RIVI-K/lrDIPA

• Suratpengesnhan revlsi,dllamphf Notfffkast.

Norifikasl dart slstem : 'IjiIiJ'

• peugesahan revlsf• Kode digital stamp yg baru.

Keterangan:

1. KPA/Eselon I menyiapkan usulan Revisi Anggaran yang menjadi kewenanganKanwil DJPBN dengan dilengkapi dokumen pendukung.

,,,,--

2. Kanwil DJPBN meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumenpendukung.

3. Dalam hal Revisi Anggaran ditolak, Kanwil DJPBN akan menerbitkan suratpenolakan Revisi Anggaran.

4. Dalam hal Revisi Anggaran disetujui, Kanwil DJPBN akan me1akukan uploadADK RKA-K/L DIPA ke server.

5. Setelah ADK RKA-K/L DIPA divalidasi oleh sistem, secara otomatis akanditerbitkan notifikasi dan kode digital stamp baru sebagai tanda pengesahanRevisi Anggaran.

6. Kanwil DJPBN menyampaikan surat persetujuan yang dilampiri notifikasipengesahan Revisi Anggaran.

7. KPA me1aksanakan kegiatan berdasarkan pengesahan Revisi Anggaran dariKanwil DJPBN

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 44: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPrRAN IV

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA'NOMOR 32jPMK.02j2013TENTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

MENTER! I<EUANGANREPUBLII( INDONESIA·

MEKANISME PENYELESAIAN REVISI ANGGARANPADA UNIT ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

-t-felnmpil'an: 0II Surat Usulanrevlsl.;• SPTjN,• ADK RKA-K/L DIPA

RevtsfII TOR dan RAB• Surar pernyataau

Penggunaan HO dan SisaAnggarnn Swakelolu

• Menelltt Surat nsulauI'evlsi;

• Mengecek keweuaugau,II Nemeriksa keleugkapau

Dokumeu pendukungr

Bselou I menylapkatu• Surat usulau revlsl,• Upd"teADKRKA-K/l.;• SPTjlol.• Surat pernyataau Pengguuaan HO

dan stsn Auggaran Swakelola

Keterangan:

1. KPA menyiapkan usulan Revisi Anggaran yang menjadi kewenangan Eselon Ibeserta data dukung.

2. Eselon I menerima usulan Revisi Anggaran meneliti surat usulan, mengecekkewenangan Revisi Anggaran, serta memeriksa kelengkapan dokumenpendukung.

3. Eselon I menyiapkan surat usulan Revisi Anggaran yang dilengkapi dokumenpendukung sebagai dasar bagi DJA untuk mengesahkan dan meng-updatesistem database.

4. Berdasarkan usulan Revisi Anggaran Eselon I, DJA melakukan updatedatabase RKA-K/L DIPA dan mengesahkan Revisi Anggaran.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 45: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPlRA.N V

PERATURAN MENTERl KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 32/PMK.02/2013TENTANGTATA CARA REVISl ANGGARAN 'rABUN ANGGARAN 2013

MENTERlI\EUANGANREPUBUK INDONESIA·

MEKANlSME PENYELESAIAN REVISl ANGGARANPADA KUASA PENGGUA ANGGARAN_41

• Melakuknn revtsi 'i .auggaran. _»-

• Update ADK RKA-K/L;• Cet"kPOK;• Menetapkau POl\.

y.....,.

y<E--

KPA uienytepkam• Suratnsulau revlsh• DowllloadADKRKA~

K/L.uut tuenyusuuNarriks Semula­Menladl;

• Update ADK RKA-K/L;• Dokumen pendukuugi• SPTIM.

.j,N

y.....,.

N

Keterangan:

1. KPA melakukan Revisi Anggaran sesuai dengan kewenangannya.

2. KPA meneliti apakah Revisi Anggaran yang dilakukan KPA mengubah DIPAPetikan atau tidak.

3. Dalam hal DIPA Petikan tidak berubah, KPA meng-update ADK RKA-K/L DIPAserta mencetak dan menetapkan POJ(. Dalam hal Revisi Anggaranmengakibatkan perubahan DlPA Petikan, KPA menyiapkan usulan RevisiAnggaran beserta dokumen pendukungnya.

4. Dalam hal Satker yang direvisi merupakan Satker BLU dan pagu Satker tidakberubah, Kanwil DJPBN akan langsung menyelesaikan revisi RKA-K/L DlPA.

5. Dalam hal Satker yang direvisi bukan merupakan Satker BLU dan paguSatker berubah, revisi RKA-K/L DlPA diteruskan ke Eselon I untuk diproseslebih lanjut.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 46: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPIRAN III

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLlK INDONESIANOMOR 32jPMK.02j2013TENTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERII<EUANGANREPUBLlI( INDONESIA·

MEKANISME PENYELESAIAN REVISI ANGGARANPADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

• Surat Usulau Revisi Anggaram• SPTIM:• ADKRKA~J(jL DIPARevlsl;• Surnt pernyataan Peuggunaan

HOdan Slsn Anggarnn Swakeloln

• sumr peuolakan revlsl,

• Nenelltt Surat usulau revlslnnggamu dim kelengknpanDokmuen pendukungr

1• upload k('sen'el'

RK..\~I-\ 'L-EHPA

• Suratpengesahan revtsl,dtlamplrt Notfflkasl.

Noriflkasl dart stsrem :• pengesahau revlsh• Kode digital stamp yg barn.

Keterangan:

1. KPA/Eselon I menyiapkan usulan Revisi Anggaran yang menjadi kewenanganKanwil DJPBN dengan dilengkapi dokumen pendukung.

2. Kanwil DJPBN meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumenpendukung.

3. Dalam hal Revisi Anggaran ditolak, Kanwil DJPBN akan menerbitkan suratpenolakan Revisi Anggaran.

4. Dalam hal Revisi Anggaran disetujui, Kanwil DJPBN akan melalrukan uploadADK RKA-K/L DIPA ke server.

5. Setelah ADK RKA-K/L DIPA divalidasi oleh sistern, secara otomatis akanditerbitkan notifikasi dan kode digital stamp baru sebagai tanda pengesahanRevisi Anggaran:

6. Kanwil DJPBN menyampaikan surat persetujuan yang dilampiri notifikasipengesahan Revisi Anggaran.

7. KPA melaksanakan kegiatan berdasarkan pengesahan Revisi Anggaran dariKanwil DJPBN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 47: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPlRAN VIPEHATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 32/PMIC02/2013mNTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERI ICEUANGANREPUBLlIC INDONESIA

DAFTAR RINCIAN RUANG LINGKUP, KEWENANGAN PENYELESAIAN DANPERSYARATAN REVISI ANGGARAN

1. DAFTAR REVISI ANGGARAN YANG DISEBABKAN PENAMBAHAN ATAUPENGURANGAN PAGU ANGGARAN BELANJA TERMASUK PERGESERANRINCIAN ANGGARAN BELANJANYA

Kelebihan reaIisasi PNBP di atas target yang PasaI 4direncanakan daIam APBN. Persyaratan yang ayat (1)harus diIampirkan yaitu:

a. Surat usuIan Revisi Anggaran yang dilampirimatriks perubahan (semuIa-menjadi)termasuk matriks perubahan target PNBP;

b. SPTJM;c. Copy DIPA terakhir;d. Revisi RKA-K/L;e. ADK RKA-K/L DIPA;f. TOR dan RAB; dan

SSBP dan NTPN.

2.

3.

Lanjutan pelaksanaan Kegiatan y811g dananyabersumber dari PHLN danyatau PHDN.Persyaratan yang h81'uS dilampirkan yaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran yang dilampiriMatriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Copy DIPA terakhir;d. Revisi RKA-K/L;e. ADK RKA-K/L DIPA; danf. Sisa PHLN dan /atau PHDN y811g ditanda

tangani kepaIa KPPN.

Percepatan penarikan PHLN darr/atau PHDN.Persyaratan yang harus diIampirkan yaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran yang diIampiriMatriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Copy DIPA terakhir;d. Revisi RKA-K/L;e. ADK RKA-K/L DIPA; danf. AWP yang disetujui Lender.

PasaI 4ayat (1)

PasaI 4ayat (1)

Page 48: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 2 -

4. Penerimaan HLN/HDN setelah Undang-Undang Pasal4 .ymengenai APBN Tahun Anggaran 2013. ayat (1)Persyaratan yang harus dilarnpirkan yaitu:

, a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri .Matriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. ADK RKA-K/L DIPA; dand. Nomor register.

5.

6.

7.

8.

Penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiriMatriks perubahan (semula-menjadi];

b. SPTJM; danc. ADK RKA-K/L DIPA.

Penggunaan anggaran belanja yang bersumberdari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiriMatriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM; danc. ADK RKA-K/L DIPA.

Pengurangan alokasi PHLN darr/ atau PHDN.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiriMatriks perubahan (sernula-menjadi};

b. SPTJM;c. Copy DIPA terakhir;d. Revisi RKA-K/L; dane. ADK RKA-K/L DIPA.

Perubahan pagu anggaran pembayaran SubsidiEnergi. Persyaratan yang harus dilampirkanyaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiriMatriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Copy DrPA terakhir;d. Revisi RKA-K/L;e. ADK RKA-K/L DIPA; danf. Surat persetujuan Menteri Keuangan.

Pasal4ayat (1)

Pasa14ayat (1)

Pasal4ayat (1)

..y

Page 49: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

I'·. ,

MENTERI KEUANGANREPUBLIK iNDONESIA

- 3 -.

9. Perubahan pagu anggaran pernbayaran bungautang. Persyaratan yang harus dilampirkanyaitu:

a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiriMatriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Dokumen nilai tukar rupiah terhadap valuta

asing sesuai kurs tengah Bank Indonesia;... d. Copy DIPA terakhir;

e. Revisi RKA-K/L; danf. ADK RKA-K/L DIPA.

Pasal4ayat (1)

~I

Page 50: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 4 -II. DAF'TAR REVISI ANGGARAN DALAM HAL PAGU ANGGARAN TETAP

A. KEWENANGAN REVISI

1. Pergeseran dalam satu Keluaran,Kegiatan, dan satu Satker.

2. Pergeseran antar Keluaran,Kegiatan, dan satu Satker.

satu Pasal 5 ayat (3) pengeeahen

3. Pergeseran dalam Keluaran yang sarna, Pasal 5 ayat (3) pengesahen

Kegiatan yang sama, dan antar Satker.

4. Pergeseran antar Keluaran,ang sarna, dan antar Satker.

Kegiatan Pasal 5 ayat (3)Pengesahan

5. Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Pasal 5 ayat (3)Satker.

6. Pergeseran antar Kegiatan dan antar Pasal 5 ayat (3)Satker.

Pengesahan

pengesahan

7. Pencairan blokirI tanda bintang ("k). , Pasal 5 ayat (3)

8. Pergeseran anggaranpenyelesaian inkrachi.

dalam rangka Pasal 5 ayat (3)dan ayat (4)

rumusan Pasal 5 ayat (3)

9. Penggunaan dana Output Cadangan.

10. Penambaharr/perubahankinerja.

Pasal 5 ayat (3)

11. Perubahanpendanaan.

komposisi sumber Pasal 5 ayat (3)

12. Pergeseran anggaran dari BA BUN Pasal 5 ayat (4)Pengelola Belanja Lainnya (BA 999.08)ke Bagian Anggaran K/L.

13. Pergeseran antar subbagian anggaran Pasal 5 ayat (4) , .ydalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN).

~I

Page 51: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 5 -B. PERSYARATAN REVISI

Pergeseran anggaran dan volume a.Keluaran tetap.

2.

3.

Pergeseran anggaran "penambahan volume Keluaran.

Pergeseran antarjenis belanja,

dan a. Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi);

b. SPTJM;

c. Usulan revisi DIPA;

d. ADK RKA-K/L DIPA; dan

e. Adendum kontrak.

Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi};

b. SPTJM;

c. Usulan revisi DIPA; dan

d. ADK RKA-K/L DIPA.

a. Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi) ;

b. SPTJM;

c. Usulan revisi DlPA; dan

d. ADK RKA-K/L DIPA.

Anggaranperubahan

Anggaranperubahan

Anggaranperubahan

4. Pergeseranmemenuhioperasional.

anggaran dalarnkebutuhan

rangka"biaya

a. Surat usulan Revisidilainpiri " Matriks(semula-menjadi}:

b. SPTJM;

c. Usulan revisi DIPA; dan

d. ADK RKA-K/L DIPA:

Anggaranperubahan

5. Pergeseran anggaran dalam rangka a. Surat usulan Revisi Anggaranmemenuhi kebutuhan selisih kurs. dilampiri Matriks perubahan "

(semula-menjadi);

b. SPTJM;

c. Usulan revisi DIPA;

d. ADK RKA-K/L DIPA; dan

e. Surat pernyataan mengenai kursyang dipakai dan dasar penetapankurs. "

Page 52: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

Anggaran]perubahan

6. Pergeseran anggaran dalam rangkapenyelesaian tunggakan tahun yanglalu.

a. Surat usulan .Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi);

b. Sl?TJM;

c. Usulan revisi DIPA;

d. ADK RKA-K/L DIPA; dan

e. Hasil audit BPKP untuk di atasRp500juta per masing-masingSatker.

Anggaranperubahan

termasuk

Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi)perubahan target PNBP;

b. SPTJM;

Pergeseran rineian anggaran untuk a.Satker BLU yang sumber dananyaberasal dari PNBP.

7.

e. Surat pernyataan penggunaan HasilOptimalisasi;

d. Usulan revisi DIPA;

e. ADK RKA-K/L DIPA; dan

f. SSBP dan NTPN.

8. Pergeseran dalam satu a. Surat usulan Revisiprovinsi/kabupaterr/kota untuk dilampiri MatriksKegiatan dalam rangka Tugas (semula-menjadi);Pembarituan dan Urusan Bersama,b. SPTJM;atau dalam satu provmsi untuk e. Usulan revisi DIPA;Kegiatan dalam rangka d. ADK RKA-K/L DIPA; dan

Dekonsentrasi. e. Persetujuan Eselon 1.

Anggaranperubahan

9. Pergeseran anggaran dalam rangka a. Surat usulan Revisipembukaan kantor baru. dilampiri Matriks

(semula-menjadi];

b. SPTJM;

e. Usulan revisi DIPA; dan

d. ADK RKA-K/L DIPA.

Anggaranperubahan

10. Pergeseran anggaran dalam rangkapenyelesaian kegiatan-kegiatanpembangunan infrastruktur sertarehabilitasi dan rekonstruksibeneana alam tahun 2012.

a. Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi);

b. SPTJM;

e. Copy DIPA terakhir;

d. Revisi RKA-K/L;

e. ADK RKA-K/L DIPA; dan

f. TOR dan RAB.

Anggaranperubahan

Page 53: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

Anggaranperubahan

Surat usulan .Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi) ;

b. SJ?TJM;

e. Copy DIPA terakhir;

d. Revisi RKA-K/L;

e. ADK RKA-K/L DIPA;

f. TOR dan RAB; dan

g. Surat pernyataan PenggunaAnggaran tentang keadaan daruratbeneana.

rangka a,Pergeseran anggaran dalamtanggap darurat beneana.

11.

12. Pergeseran anggaranpenye1esaian inkrachi.

dalam rangka a. Surat usulan Revisi Anggarandilampiri Matriks perubahan(semula-menjadi);

b. SPTJM;

e. Copy DIPA terakhir:

d. Salinan putusan pengadilan yangtelah berkekuatan hukumtetap; dan

e. ADK RKA-K/L DIPA.

Anggaranperubahan

Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi);

b. SPTJM;

e. ADK RKAcK/L DIPA;

d. TOR/RAB; dan

e. Data dukung lain scsuar tujuanpenggunaan output eadangan.

13. Penggunaan dana Output Cadangan. a.

rumusan a.14. Penambahan/perubahankinerja,

Surat usulan Revisi Anggarandilampiri Matriks perubahan(semula-menjadi);

b. SPTJM; dan

e. ADK RKA-K/L DIPA.

15. Perubahanpendanaan.

komposisi sumber a. Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-menjadi);

b. SPTJM; dane. ADK RKA-K/L DIPA.

Anggaran. perubahan

I

Page 54: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

16. Pergeseran anggaran dari BA BUNPengelola Belanja Lainnya (BA 999.08)ke Bagian Anggaran K/L.

a. Surat usulan .Revisi .Anggaran .Matriks perubahan (semula-menjadi);

b. SPTJM; dan

c. ADK RKA-K/L DIPA.

a. Pencairan blokir/ tanda bintang(,x) karena telah clilengkapinyasyarat administratif.

17. Pergeseran antar subbagian anggaran a. Surat usulan Revisi Anggarandalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN). dilampiri Matriks perubahan

(semula-menjadi);

b. Usulan revisi DIPA;

c. Matriks perubahan (semula-rnenjadi);dan

d. ADK RKA-K/L DIPA.

18. Pencairan blokir /tanda bintang (*) a. Surat usulan revisi dilampiri Matriksterdiri atas: perubahan [semula-menjadi);

b. SPTJM;

c. Revisi RKA-K/L;

d. ADK RKA-K/L DIPA; dan

e. Dokumen penyebab blokir sesuaikeperluan.

Anggaranperubahan

b. Pencairan blokir terhaclapkegiatan yang suclah jelasperuntukannya namun masihterpusat.

a. Surat usulan Revisidilampiri Matriks(semula-rnenjadi);

b. SPTJM;

c. Daftar distribusi alokasi anggaran;

d. Revisi RKA-K/L; dan

e. ADK RKA-K/L DIPA.

Page 55: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 9 -

III. DAFTAR REVISI ANGGARAN KARENA KESALAI-IAN ADMINISTRASI

1. Ralat kode akun sesuai kaidah akuntansisepanjang dalam peruntukan dan sasaranyang sama. Persyaratan yang harusdilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan (semula-menjadi).b. SPTJM.c. UsuIan revisi DIPA.d. ADK RKA-K/L DIPA.

Pasa16huruf a

2. Ralat kode Kantor Pe1ayanan PerbendaharaaNegara (KPPN). Persyaratan yang harudilampirkan yaitu:

Pasa16hurufb

a. Surat usulan Revisi AnggaranMatriks perubahan . KodePe1ayanan Perbendaharaan(semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

dilampiriKantorNegara

3.

4.

Perubahan nornenklatur bagian anggarandan/ atau Satker sepanjang kode tetap.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan nomenklatur BAdan/ atau Satker (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Ralat kode nomor register PHLN/PHDN.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan' nomor registerPHLN/PHDN (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Pasa16hurufc

Pasa16hurufd

Page 56: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

5.

6.

7.

8.

MENTER! I<EUANGANAEPUBLlI( INDONESIA

- 10 -

Ralat kode kewenangan, Persyaratan yangharus dilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan kode kewenangan(semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Ralat kode lokasi, Persyaratan yang harusdilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan kode lokasi (semula­menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Ralat cara penarikan PHLN/PHDN.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan cara penarikanPHLN/PHDN (semula-menjadi);

b. SPTJM;c. Usulan revisi DIPA; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Ralat pencantuman volume, jenis, dansatuan Keluaran yang berbeda antara RKA­K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR.Persyaratan yang harus dilampirkan yaitu:a. Surat usulan Revisi Anggaran dilampiri

matriks perubahan volume keluaran(semula-menjadi] ;

b. SPTJM;c. Revisi RKA-K/L; dand. ADK RKA-K/L DIPA.

Pasal6huruf e

Pasal6huruff

Pasal6hurufg

Pasal6hurufh

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 57: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTER! I<EUANGANREPUBUIC INDONESIA

LAMPIRAN VIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESJNOMOR 32/PMIC02/2013TENTANG

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

LOGO (1)

FORMAT SURAT USULAN REVISI ANGGARAN DARI KPAKEPADA KANWIL DJPBN

KEMENTERIAN/LEMBAGA (2)}UNIT ESELON I (3) KOP Kementerian/LembagaSATKER (4)AIamat (5)

NornorSifatLampiranHal

: S- / /2013: Segera: Satu Berkas: UsuIan Revisi Anggaran

(tanggal-bulan] 2013

/PMK.02/2013

Yth. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (6)Di

................. (7)

1. Dasar Hukum:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013.b (8)c. DlPA Petikan No. Tanggal

kode digital stamp ..

2. Alasan /perttmbangan perlunya Revisi Anggaran:a (9)b (10)

3. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:a. Kategori revisi., .... (11)b. Jenis revisi.. .... (12)

4. Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini dilampirkan data dukung berupa:a. Matriks perubahan [semula-menjadi] sebagaimana daftar terlampir.b. SPTJM.c. ADK RKA-K/L DlPA Revisi.d (13)

Demikian kami sarnpaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kuasa Pengguna Anggaran

........................................ (14)NIP/NRP .

Page 58: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERlI<EUANGANI1EPUBI.II< INDONESIA

- 2 -Keterangan:

1. Diisi dengan Logo KementerianjLembaga.2. Diisi dengan nomenklatur KementerianjLembaga.3. Diisi dengan Unit Eselon I pengusuI revisi anggaran.4. Diisi dengan Satker pengusul revisi anggaran5. Diisi dengan alamat KementerianjLembaga.

6. Diisi dengan tujuan (Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan)

7. Diisi dengan alamat Kanwil DJPBN.

8. Diisi dengan peraturan-peraturan lain sebagai dasar hukum revisi (jika ada).

9. Diisi dengan alasanjpertimbangan yang menjadi penyebab dilakukannya RevisiAnggaran dari sisi perubahan kebijakan atau aela penugasan baru.

10. Diisi dengan alasanjpertimbangan elari sisi tujuan Revisi Anggaran, antara lain:antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas kebutuhan, mempercepatpencapaian kinerja KementerianjLembaga, danjatau meningkatkan efektivitas,kualitas belanja dan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilihsesuai keperluan],

11. Diisi elengan kategori Revisi Anggaran yaitu: perubahan rincian anggaran yangdisebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja termasukpergeseran rincian anggaran belanjanya, perubahan atau pergeseran rinciananggaran dalam hal pagu anggaran tetap, elanjatau perubahanjralat karenakesalahan administrasi (pilih sesuai keperluan)

12. Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, contoh antara lain : pergeseran antarkeluaran dalam satu kegiatan dan satu Satker dalam rangka memenuhikebutuhan biaya operasional.

13. Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaranyang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Hasil OptimalisasijSisaAnggaran Swakelola].

14. Diisi elengan nama lengkap elan NIPj NRP Kuasa Pengguna Anggaran.

Page 59: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERlI<EUANGANREPUGLlI( INDONESIA

- 3 -

MATRIKS PERUBAHAN (SEMULA-MENJADI)SATKER. (1)

No. Uraian Semula Menjadi +I-I. Program ... (2)2. Kegiatan ... (3)3. Keluaran ... (4)

• Volume aaa (5) bbb (6) ccc(7)

• Rupiah Rp.xxx.xxx (8) Rp.yyy.yyy (9) Rp.zzz.zzz( 10)

4. Kode Digital Stamp 9999.9999.9999.9999 --

Keterangan:

1. Diisi dengan nomenklatur Satker pengusul Revisi Anggaran.2. Diisi dengan Program yang direvisi.3. Diisi dengan Kegiatan yang direvisi.4. Diisi dengan Keluaran yang direvisi (tennasuk apabila terjadi perubahan jenis

Keluaran).5. Diisi dengan volume Keluaran awal sebelum Revisi Anggaran.6. Diisi dengan volume Keluaran akhir setelah Revisi Anggaran.7. Diisi dengan penarnbeharr/pengurangan volume Keluaran sete1ah Revisi

Anggaran.8. Diisi dengan alokasi anggaran awal sebelum Revisi Anggaran.9. Diisi dengan alokasi anggaran akhir setelah Revisi Anggaran.10. Diisi dengan penambahan Zpengurangan alokasi anggaran setelah Revisi

Anggaran.

Page 60: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERlI<EUANGANREPUBLlI( INDONESIA

- 4 -FORMAT SURAT USULAN REVISI ANGGARAN DARI ESELON I

KEPADA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

LOGO (1) KEMENTERIAN/LEMBAGA (2) }UNIT ESELON I (3) KOP Kementerian/LembagaAlamat (4)

NomorSifatLampiranHal

: S- / /2013: Segera: Satu Berkas: Usulan Revisi Anggaran

(tanggal-bulan) 2013

Yth. Direktur Jenderal AnggaranDi

jakarta

1. Dasar Hukum:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor /PMK.02/2013

tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013.b (5)c. DHP RKA-K/L Ditjen No Tanggal .d. DIPA Induk No Tanggal kode Digital Stamp .e. DIPA Petikan No Tanggal kode Digital Stamp .f. DIPA Petikan No Tanggal kode Digital Stamp .

2. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:a (6)b (7)

3. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:a. Kategori revisi (8)b. Jenis revisi. (9)

4. Berkenaan dengan usulan Revisi Anggaran tersebut di atas dilampirkan datadukung berupa:a. Matriks perubahan (semula-menjadi) sebagaimana daftar terlampir.b. SPTJM.c. ADK RKA-K/L DIPA Revisi.d (10)

Dernikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

(Sekretaris .Jenderal /Sekretaris Utama/Selcrctaris /Pejabat Eselon IKementerian/ Lembaga)

....................................... (11)NIP/NRP .

Page 61: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTER! I<EUANGANREPUGLlI< INDONESIA

- 5 -Keterangan:

1. Diisi dengan Logo Kementeriarr/Lernbaga.2. Diisi dengan nomenklatur Kernenterian/Lembaga.3. Diisi dengan Unit Eselon I pengusul revisi anggaran.4. Diisi dengan alamat Kementerian/Lembaga.

5. Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti : UU, PP, Perpres] atau keputusansidang kabinet atau keputusan rapat yang dipimpin menteri koordinator,

6. Diisi dengan alasanZpertimbangan yang menjadi penyebab dilakukannya RevisiAnggaran dari sisi perubahan kebijakan atau ada penugasan baru,

7. Diisi dengan alasan Zpertimbangan dari sisi tujuan Revisi Anggaran, antara lain:antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas kebutuhan, mernpercepatpencapaian kinerja Kementerian/Lembaga, dau/atau meningkatkan efektivitas,kualitas belanja dan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilihsesuai keperluan).

8. Diisi dengan kategori revisi yaitu: perubahan rincian anggaran yang disebabkanpenambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja termasuk pergeseranrincian anggaran belanjanya, perubahan atau pergeseran rincian anggarandalam hal pagu anggaran tetap, dari/atau perubahanj'ralat karena kesalahanadministrasi (pilih sesuai keperluan).

9. Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, contoh antara lain : pergeseran antarkeluaran dalam satu kegiatan dan satu Satker dalam rangka memenuhikebutuhan biaya operasional.

10. Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaranyang dilalmkan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Hasil Optimalisasi/SisaAnggaran Swakelola).

11. Diisi dengan nama lengkap dan NIP/NRP Pejabat Eselon I K/L.

Page 62: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERJ I<EUANGANflEPUBUI< INDONESIA

- 6 -

MATRIKS PERUBAHAN (SEMULA-MENJADI)

ESELON 1. (1)

No. Uraian Semula Menjadi + j-

A. Satker. ...... (2) (kode DigitalStamp)(12)

1. Program ... (3)2. Kegiatan '" (4)3. Keluaran ' .. (5)

• Volume aaa (6) bbb (7) ccc(8)

• Rupiah Rp.xxx.xxx (9) Rp.yyy.yyy (10) Rp.zzz.zzz(11)

B. Satker....... (2) (kode DigitalStamp)(12)

1. Program ... (3)2. Kegiatan ... (4)3. Keluaran ... (5)

• Volume aaa (6) bbb (7) ccc(8)

• Rupiah Rp.xxx.xxx (9) Rp.yyy.yyy (10) Rp.zzz.zzz( 11)

Keterangan:

1. Diisi dengan nomenklatur Eselon I pengusul Revisi Anggaran.2. Diisi dengan Nomenklatur Satker yang direvisi.3. Diisi dengan Program yang direvisi.4. Diisi dengan Kegiatan yang direvisi.5. Diisi dengan Keluaran yang direvisi (termasuk apabila terjadi perubahan jenis

Keluaran] .6. Diisi dengan volume Keluaran awal sebelum Revisi Anggaran.7. Diisi dengan volume Keluaran akhir setelah Revisi Anggaran,8. Diisi dengan penambahanjpengurangan volume Keluaran setelah Revisi

Anggaran,9. Diisi dengan alokasi anggaran awal sebelum Revisi Anggaran.10. Diisi dengan alokasi anggaran akhir setelah Revisi Anggaran.11. Diisi dengan penambahanjpengurangan alokasi anggaran setelah Revisi

Anggaran.12. Diisi dengan Digital stamp Semula.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 63: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

LAMPIRAN VIIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIiNOMOR 32/ PMK.02/2013TENTANGTATA CARA REVISI ANGGARAN 'l'AHUN ANGGARAN 2013

MENTERI KEUANGANREPUBlIi( INDONESIA

FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

LOGO (1) KEMENTERIAN/LEMBAGA (2)}UNIT ESELON I (3) KOP Kementcriarr/ l.embagaSatuanKerja (4)Alamat (5)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAKNOMOR: (6)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : (7)

NIP/NRP : (8)

Jabatan : KuasaPenggunaAnggaran

Dengan ini menyatakan dan bertanggung jawab secara penuh atas hal-halsebagai berikut:

1. Usulan Revisi Anggaran telah disusun sesuai ketentuan sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi AnggaranTahun 2013.

2. Dokumen-dokurnen yangdipersyaratkandalamrangkaRevisiAnggarantelahdisusundenganlengkapdanbenar, disimpanolehSatuanKerja, dansiapuntukdiauditsewaktu-waktu.

3. Perhitungankebutuhananggaran yang dituangkandalam TOR/RABtelahdisusunmengikutiketentuandanmerupal{anharga yang paling ekonomis.

4. Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas kebenaran formil danmateril usulan RevisiAnggaranyang diajukan,

5. Apabiladikemudianhariterbuktipernyataaninitidakbenardanmenimbulkankerugiannegara, sayabersediamenyetorkankerugiannega.ratersebutke KasNega.ra.

6. Dalamhalterjadipermasalahanhukum yangdiakibatkanRevisiAnggaraninimenjaditanggungjawabKuasaPenggunaAnggaran.

Dernikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaansadar, dan tidak dibawah tekanan,

. , (9)

Kuasa Pengguna Anggaran

Materai6000

............................................................. (10)

NIP/NRP (11)

Page 64: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2 -Keterangan:

. L Diisi dengan logo Kementeriarr/Lernbaga.

", 2. Diisi dengan uraian nama Kementeriarr/Lembaga,

3. Diisi dengan uraian nama unit Eselon 1.

4. Diisi dengan uraian nama Satker.

5. Diisi dengan alamat.

6. Diisi dengan nomor Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.

7. Diisi dengan nama pejabat penanda tangan SUI-at Pernyataan 'TanggungJawab Mutlak.

8. Diisi dengan NIP/NRP.

9. Diisi dengan tempat dan tanggal.

10. Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran.

11. Diisi dengan NIP/NRP.

~I

Page 65: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 3 -FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

LOGO (1) KEMENTERIAN/LEMBAGA , (2)}UNIT ESELON 1. ,(3) KOP Kementeriau/LembagaAlamat (4)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAKNOM OR : (5)

,.- Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : (6)

NIP : (7)

.Jabatan : Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Bekretaria/Pejabat Eselon 1(8)

Dengan ini menyatakan dan bertanggung jawab secara penuh atas hal-halsebagai berikut:

1. Usulan Revisi Anggaran yang diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran telahditeliti, diperiksa kebenaran dan kelengkapan dokumen pendukung yangdisampaikan.

2. Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam rangka Revisi Anggaran telahdisusun dengan lengkap dan benar, disimpan oleh Satuan Kerja dan unitEselon I, dan siap untuk diaudit sewaktu-waktu.,-

3. Dalam hal pagu anggaran berubah, usul Revisi Anggaran telah dibahasdengan unit Inspektorat terkait.

4. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan Jill tidak benar danmenirnbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian negaratersebut ke Kas Negara.

Dernikian .surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan

sadar, dan tidak di bawah tekanan.

.. , (9)

Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama./

Sckretaria/Pejabat Eselon I

,Materai6000

............. : (10)

NIP/NRP (11)

~I

Page 66: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTER! KEUANGANREPUBLlI( INDONESIA

- 4 -

Keterangan:

1. Diisi denganlogo KementerianjLembaga.

2. Diisi denganuraian nama KementerianjLembaga.

3. Diisi denganuraian nama unit Eselon I.

4. Diisi denganalamat Eselon I.

5. Diisi dengannomor Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.

6. Diisi dengannama pejabat penanda tangan Surat Pernyataan TanggungJawab Mutlak,

7. Diisi denganNIPjNRP.

8. Diisi denganuraian jabatan penanda tangan Surat PernyataanTanggung Jawab Mutlak sesuai keperluan,

9. Diisi dengantempat dan tanggal.

10. Diisi dengannama pejabat penanda tangan.

11. Diisi dengan NIPj NRP

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Page 67: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTEHII(EUANGANAEI'UBLlI(INDONESIA·

LAMPIRAN IX

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLJI< INOONENOMOR 32/PMK.02/2013TENTANG

TATA CARA REVISI ANGGARAN TABUN ANOGARAN 2013

SFORMAT SURAT PENGESAI-IAN REVISI ANGGARAN OLEI-IKANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN (1)Alamat... (2)

NomorSifatLampiranHal

: S- 1 12013: Segera: Satu Berkas: Pengesahan Revisi Anggaran

(tanggal-bulan) 2013

Yth. 1. Kuasa Pengguna Anggaran Satker (3)2. Kepala KPPN (4)3. Kepala KPPN (4)

DiTempat

Sehubungan dengan surat usulan Revisi Anggaran nomor. (5) Tanggal. (6) denganini disampaikan:

1. Usulan Revisi Anggaran telah disahkan dan Database RKA-KIL DIPA pada KementerianKeuangan telah diperbaharui.

2. Dengan pengesahan Revisi Anggaran ini Kode Pengaman (Digital Stamp) DIPA Petikan yangdigunakan sebagai dasar transaksi berubah menjadi (7)

3. Dalam rangka memenuhi kebutuhan administrasi, Kuasa Pengguna Anggaran dan Kepala KPPNagar mengunduh PDF File DIPA Petikan Revisi sebagai dasar untuk mencetak DIPA PelikanRevisi sebagaimana tercantum dalam nolifikasi terlampir.

Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

a.n. Menteri Keuangan RIKepala Kantor WilayahDireklorat Jenderal Perbendaharaan (8)

........................................ (9)NIP (10)

Tembusan:

1. Menteri/Pimpinan Lembaga (11);2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;3. Gubernur. (12);4. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan;5. Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

dan Direktur Pelaksanaan Anggaran.

Page 68: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2 -Keterangan:

1. Diisi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yangmengesahkan Revisi Anggaran.

2. Diisi dengan alamat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang';;mengesahkan Revisi Anggaran. .

3. Diisi dengan nama dan kode Satker yang direvisi.

4. Diisi dengan KPPN yang yang melakukan pernbayaran.

5. Diisi dengan nomor surat usulan Revisi Anggaran.

6. Diisi dengan tanggal surat usulan Revisi Anggaran.

7. Diisi dengan kode Digital Stamp baru.

8. Diisi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yangmelakukan Revisi Anggaran.

.9. Diisi dengan nama Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang mengesahkan Revisi Anggaran.

10. Diisi dengan NIP Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang mengesahkan Revisi Anggaran.

11. Diisi dengan Menteri atau Pimpinan Lembaga Satker yang direvisi.

12. Diisi-dengan Gubenur terkait.

Page 69: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

MENTERI I<EUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 3 -FORMAT SURAT PENGESAHAN REVISI ANGGARAN OLEH

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARANGedung Soelikno Slamel Lanlal4, Jatan Dr.Wahldin No.1, Jakarta Pusat 10710, Kalak Pas 2435 JKP 10024

TELEPON (021) 3849315 FAKSIMILE (021) 3847157; SITUS www.anggaran.depkeu.go.id

NomorSifatLampiranHal

: S- I /2013: Segera: Satu Berkas: Pengesailan Revisi Anggaran

(tanggal-bulan) 2013

Yth, 1. Kuasa Pengguna Anggaran Satker , (1)2. Kuasa Pengguna Anggaran Satker (1)3. Kepala KPPN (2)4. Kepala KPPN (2)

DiTempat

Seilubungan dengan surat usulan Revisi Anggaran nomor (3) Tanggal. (4) denganini disampaikan:

1. Usulan Revisi Anggaran telah disailkan dan Database RKA-KfL DIPA pada KementerianKeuangan telah diperbailarui.

2. Dengan pengesailan Revisi Anggaran ini Kode Pengaman (Digital Stamp) DIPA Petikan yangdlqunakansebaqai dasar transaksi berubail menjadi sebagai berikut:

a. Satker. Kode Pengaman (Digital Stamp) (5)

b. Satker Kode Pengaman (Digital Stamp) (5)

3. Dalam rangka rnernenuhi kebutuilan administrasi, Kuasa Penqquna Anggaran dan Kepala KPPNagar mengunduil PDF File DIPA Petikan Revisi sebagai dasar untuk mencetak DIPA PetikanRevisi sebagaimana tercantum dalam notifikasi terlampir.

Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuil tanggung jawab.

a.n. Menteri Keuangan RIDirektur Jenderal Anggaran

u.bDirektur Anggaran I/Anggaran IIfAnggaran III

.......... , , (6)NiP , (7)

Tembusan:

1. MenterilPimpinan Lembaga ......... (8);2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

3. Gubernur (9);4. Eselon I (10);5. Direktur Jenderal Perbendailaraan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

dan Direktur Pelaksanaan Anggaran;6. Kepala Kantor Wilayail Direktorat Jenderal Perbendailaraan ........ (11).

Page 70: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2013 32 - 2013.pdf · Tahun Anggaran 2013 dan disahkan dalam Daftar ... menurut unit organisasi dan program dan dirinci ke dalam ... a. ralat

,• ~ ,1

MENTERlI(EUANOANHEPUBUf( INDONESiA·

- 4 -Keterangan:

1. Diisi dengan nama dan kode Satker yang direvisi.

2. Diisi dengan KPPN yang yang melakukan pembayaran.

3. Diisi dengan nomor surat usulan Revisi Anggaran.

4. Diisi dengan tanggal surat Usulan Revisi Angga.ran.

5. Diisi dengan kode Digital Stamp baru per masing-masing Satker.

6. Diisi dengan nama Direktur Anggaran II Anggaran III Anggaran III yangmengesahkan Revisi Anggaran.

7. Diisi dengan NIP Direktur Anggaran I/Anggaran II/Anggaran III yangmengesahkan Revisi Anggaran.

8. Diisi dengan Menteri atau Pimpinan Lembaga Satker yang direvisi.

9. Diisi dengan Gubenur terkait.

10. Diisi dengan Eselon I tempat Satker.

11. Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah Direktorat J enderal Perbendaha.raanterkait.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO