peraturan menteri kehutanan nomor : p. 02/menhut...

26
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6187/Kpts- II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Sumber Daya Alam, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; b. bahwa dalam rangka optimalisasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, maka perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b tersebut di atas, maka perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Nasional; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Kehutanan kepada Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa;

Upload: duongnga

Post on 10-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut-II/2007

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6187/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Sumber Daya Alam, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

b. bahwa dalam rangka optimalisasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, maka perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b tersebut di atas, maka perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Nasional;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Kehutanan kepada Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa;

Page 2: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 2 -

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

13. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2004;

14. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

15. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2006;

16. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.71/Menhut-II/2005.

Memperhatikan : Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/2964./M.PAN/12/2006 tanggal 22 Desember 2006 perihal Kriteria Klasifikasi dan Penataan Organisasi UPT Ditjen PHKA Departemen Kehutanan.

Page 3: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 3 -

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 1

(1) Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam adalah organisasi pelaksana tugas teknis di bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

(2) Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2

Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar kawasan konservasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi: a. penataan blok, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi

pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

b. pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

c. koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung;

Page 4: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 4 -

d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil hutan dan tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

e. pengendalian kebakaran hutan; f. promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; g. pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam

hayati dan ekosistemnya; h. kerja sama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya serta pengembangan kemitraan; i. pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi; j. pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam; k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Bagian Kedua

Klasifikasi

Pasal 4

Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam diklasifikasikan sebagai berikut : a. Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam Kelas I, yang disebut

dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam; b. Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam Kelas II, yang disebut

dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Kesatu

Struktur dan Tipologi Organisasi

Pasal 5

(I) Struktur organisasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam terdiri dari: a. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A; b. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B.

(2) Struktur organisasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam terdiri dari: a. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A; b. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B.

(3) Bagan struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

Page 5: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 5 -

Bagian Kedua

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

Pasal 6

(1) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam; c. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I; d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II; e. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A yang telah memiliki Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam; c. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I; d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II; e. Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam; c. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I; d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 7

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusunan perencanaan dan kerja sama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan.

Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 7, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; b. penyiapan rencana dan kerja sama; c. pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta

kehumasan.

Page 6: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 6 -

Pasal 9

Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Perencanaan dan Kerjasama; c. Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Humas.

Pasal 10

(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan.

(2) Subbagian Perencanaan dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana, kegiatan, anggaran dan kerja sama.

(3) Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan.

Pasal 11

Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas penyiapan rencana kerja di bidang perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung, pelayanan di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 11, Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pelaksanaan koordinasi teknis bidang perlindungan dan pengamanan

hutan, serta penyiapan pelayanan dan penegakan hukum; b. penyiapan pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengawetan tumbuhan dan

satwa liar; c. penyiapan pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi

geografis dan website; d. penyiapan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan; e. penyiapan pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengembangan dan

pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata alam, tumbuhan dan satwa liar; f. penyiapan pelaksanaan koordinasi teknis bidang penyuluhan, bina cinta alam,

pengembangan koperasi, dan pemberdayaan masyarakat; g. penyiapan pelaksanaan pelayanan dan promosi bidang konservasi sumber daya

alam hayati dan ekosistemnya.

Page 7: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 7 -

Pasal 13

Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam terdiri dari: a. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan; b. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan.

Pasal 14

(1) Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang perlindungan dan pengamanan hutan, serta penyiapan pelayanan dan penegakan hukum, pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website, dan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan.

(2) Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata alam, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pelayanan dan promosi bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan pelaksanaan koordinasi teknis bidang penyuluhan, bina cinta alam, pengembangan koperasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 15

Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung serta pelaksanaan konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar kawasan konservasi di wilayah kerjanya.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 15, Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah menyelenggarakan fungsi di wilayah kerjanya: a. penyusunan rencana, anggaran, dan evaluasi pengelolaan kawasan cagar alam,

suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

b. pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

c. pelaksanaan penyidikan, perlindungan, dan pengamanan hutan, hasil hutan dan tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

d. pengendalian kebakaran hutan (untuk Unit Pelaksana Teknis yang tidak ada Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan);

Page 8: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 8 -

e. pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;

f. pelaksanaan kegiatan penyuluhan, bina cinta alam, pengembangan koperasi, dan pemberdayaan masyarakat;

g. penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya;

l. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Pasal 17

(1) Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah pada Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Tipe A terdiri dari: a. Seksi Konservasi Wilayah I; b. Seksi Konservasi Wilayah II; c. Seksi Konservasi Wilayah III; d. Seksi Konservasi Wilayah IV; e. Seksi Konservasi Wilayah V; f. Seksi Konservasi Wilayah VI.

(2) Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah pada Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Tipe A yang telah memiliki Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) terdiri dari: a. Seksi Konservasi Wilayah I; b. Seksi Konservasi Wilayah II; c. Seksi Konservasi Wilayah III; d. Seksi Konservasi Wilayah IV; e. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah I; f. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah II.

(3) Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah pada Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Tipe B terdiri dari : a. Seksi Konservasi Wilayah I; b. Seksi Konservasi Wilayah II; c. Seksi Konservasi Wilayah III; d. Seksi Konservasi Wilayah IV.

(4) Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah pada Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Tipe B yang telah memiliki Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) terdiri dari: a. Seksi Konservasi Wilayah I; b. Seksi Konservasi Wilayah II; c. Seksi Konservasi Wilayah III; d. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan.

(5) Seksi Konservasi Wilayah mempunyai tugas melakukan pengelolaan kawasan konservasi, pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan, perlindungan dan pengamanan kawasan, pemberantasan penebangan dan peredaran kayu,

Page 9: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 9 -

pengendalian pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, melaksanakan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 18

Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf e mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan serta pembinaan pengendalian kebakaran hutan di wilayah kerja Balai.

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 15, Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan menyelenggarakan fungsi di wilayah kerja Balai: a. penyiapan bahan usulan anggaran pengendalian kebakaran hutan; b. penyiapan koordinasi pelaksanaan pengendalian kebakaran pada kawasan

hutan; c. penyiapan peta kerawanan kebakaran hutan; d. peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pengendalian

kebakaran hutan; e. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis bidang pengendalian kebakaran hutan; f. penyiapan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pengendalian

kebakaran hutan; g. penyiapan bahan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan

bidang kebakaran hutan.

Pasal 20

(1) Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan sebagaimana dimaksud Pasal 19 terdiri dari: a. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah I; b. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah II.

(2) Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah dan Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat (4) huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dalam rangka perencanaan pengendalian kebakaran hutan, koordinasi pelaksanaan pengendalian kebakaran pada kawasan hutan, penyusunan peta kerawanan kebakaran hutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pelaksanaan bimbingan teknis dan penyuluhan, analisis data, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengendalian kebakaran hutan di wilayah kerjanya.

Page 10: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 10 -

Bagian Ketiga

Balai Konservasi Sumber Daya Alam

Pasal 21

(1) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Konservasi Wilayah I; c. Seksi Konservasi Wilayah II; d. Seksi Konservasi Wilayah III; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B terdiri dari:

a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Konservasi Wilayah I; c. Seksi Konservasi Wilayah II; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 22

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, perencanaan, kerjasama, data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan.

(2) Seksi Konservasi Wilayah mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, bimbingan teknis, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, pengelolaan kawasan, perlindungan, pengawetan, pemanfaatan lestari, pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan, pemberantasan penebangan dan peredaran kayu, tumbuhan, dan satwa liar secara illegal serta pengelolaan sarana prasarana, promosi, bina wisata alam dan bina cinta alam, dan penyuluhan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta kerjasama di bidang pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, kerjasama di bidang konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan, serta kerjasama di bidang rehabilitasi satwa liar di wilayah kerjanya.

Page 11: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 11 -

Bagian Keempat Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 23

(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, Polisi Kehutanan, Penyuluh Kehutanan, dan fungsional lainnya.

(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang Ketua Kelompok yang ditetapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III

TATA KERJA

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan satuan organisasi masing-masing maupun dengan instansi lain di luar instansinya sesuai bidang tugasnya.

Pasal 25

Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan dan apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Pasal 26

Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 27

Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Page 12: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 12 -

Pasal 28

Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing dan selanjutnya Kepala Bagian Tata Usaha atau Subbagian Tata Usaha mengkoordinasikan dan menyusun laporan Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.

Pasal 29

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan kebijakan lebih lanjut dan dalam rangka memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 30

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB IV

ESELONISASI

Pasal 31

(1) Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A dan Tipe B adalah jabatan Eselon II-b.

(2) Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A dan Tipe B adalah jabatan Eselon III-a.

(3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam adalah jabatan Eselon III-b.

(4) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A dan Tipe B serta pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A dan Tipe B adalah jabatan Eselon IV-a.

BAB V

LOKASI

Pasal 32

(1) Sejak berlakunya Peraturan ini, terdapat 3 (tiga) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A, 5 (lima) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B, 10 (sepuluh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A, dan 9 (sembilan) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

(2) Nama, tipe, lokasi, dan wilayah kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

Page 13: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

- 13 -

BAB VI KETENTUAN LAIN

Pasal 33

(1) Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan wilayah pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe A, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Tipe B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat ditetapkan Resort Konservasi Wilayah yang merupakan jabatan non struktural dengan keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.

(2) Penempatan tugas Pejabat Fungsional di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam diatur dan ditetapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam;

(3) Pelaksanaan tugas Pejabat Fungsional di wilayah kerjanya dikoordinasikan oleh Kepala Bidang atau Kepala Seksi Konservasi Wilayah masing-masing.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6187/Kpts-II/2002 dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 35

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : J A K A R T A pada tanggal : 1 Februari 2007

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi, MENTERI KEHUTANAN, ttd. Ttd. S U P A R N O, SH H.M.S. KABAN, SE, M.Si NIP. 080068472

L A M P I R A N

Page 14: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN I. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE A

BALAI BESAR KSDA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM

SUBBAG PERENCANAAN DAN KERJASAMA

SUBBAG DATA, EVLAP DAN HUMAS

BIDANG TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

SEKSI PERLINDUNGAN, PENGAWETAN

DAN PERPETAAN

SEKSI PEMANFAATAN

DAN PELAYANAN

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH II

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH I

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH III

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI KONSERVASI WILAYAH VI

SEKSI KONSERVASI WILAYAH V

SEKSI KONSERVASI WILAYAH IV

SEKSI KONSERVASI WILAYAH III

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH II

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH I

Page 15: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN II. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.02/Menhut-II/2007 Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE A DENGAN BRIGADE PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN

(MANGGALA AGNI)

BALAI BESAR KSDA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM

SUBBAG PERENCANAAN DAN KERJASAMA

SUBBAG DATA, EVLAP DAN HUMAS

BIDANG TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

SEKSI PERLINDUNGAN, PENGAWETAN

DAN PERPETAAN

SEKSI PEMANFAATAN

DAN PELAYANAN

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH II

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH I

BIDANG PENGENDALIAN

KEBAKARAN HUTAN

SKW IV SEKSI PENGENDALIAN

KEBAKARAN HUTAN WIL. I

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI PENGENDALIAN

KEBAKARAN HUTAN WIL. II

SEKSI KONSERVASI WILAYAH IV

SEKSI KONSERVASI WILAYAH III

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH II

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH I

Page 16: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN III. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007

Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE B

BALAI BESAR KSDA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM

SUBBAG PERENCANAAN DAN KERJASAMA

SUBBAG DATA, EVLAP DAN HUMAS

BIDANG TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH I

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH II

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH I

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH II

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH III

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH IV

SEKSI PEMANFAATAN

DAN PELAYANAN

SEKSI PERLINDUNGAN, PENGAWETAN

DAN PERPETAAN

Page 17: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN IV. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.02/Menhut-II/2007

Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE B DENGAN BRIGADE PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN

(MANGGALA AGNI)

BALAI BESAR KSDA

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG UMUM

SUBBAG PERENCANAAN DAN KERJASAMA

SUBBAG DATA, EVLAP DAN HUMAS

BIDANG TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH I

BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

WILAYAH II

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH I

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH II

SEKSI

KONSERVASI WILAYAH III

SEKSI PENGENDALIAN

KEBAKARAN HUTAN

SEKSI PEMANFAATAN

DAN PELAYANAN

SEKSI PERLINDUNGAN, PENGAWETAN

DAN PERPETAAN

Page 18: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN V. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE A

BALAI KSDA

SUBBAGIAN TATA USAHA

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH I

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH II

SEKSI KONSERVASI WILAYAH III

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 19: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN VI. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 Tanggal : 1 Februari 2007

STRUKTUR ORGANISASI

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TIPE B

BALAI KSDA

SUBBAGIAN

TATA USAHA

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH I

SEKSI KONSERVASI

WILAYAH II

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 20: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

LAMPIRAN Vll. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 Tanggal : 1 Februari 2007

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 I BALAI BESAR KSDA TIPE A

1. Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten

Bandung 1. Bagian Tata Usaha/ Bandung

2. Bidang Teknis KSDA/ Bandung

3. Bidang KSDA Wil. I/

Bogor 4. Bidang KSDA Wil. II/

Soreang

5. Bidang KSDA Wil. III/ Ciamis

1. Subbag Umum/ Bandung 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Bandung 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Bandung 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Bandung 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Bandung 6. SKW I/ Serang / Kab&Kota: Provinsi

Banten (Serang, Pandeglang, Lebak, Cilegon).

7. SKW II/ Bogor/ Kab&Kota: Depok, Bogor, Sukabumi dan Cianjur.

8. SKW III/ Soreang / Kab&Kota : Bandung, Cimahi, dan Sumedang.

9. SKW IV/ Purwakarta/ Kab&Kota: Purwakarta, Subang, dan Karawang.

10. SKW V/ Garut/ Kab&Kota : Garut, Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis.

11. SKW VI/ Cirebon/ Kab&Kota: Kuningan, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

2. Jawa Timur Provinsi Jawa Timur

Surabaya 1. Bagian Tata Usaha/ Surabaya

2. Bidang Teknis KSDA/

Surabaya 3. Bidang KSDA Wil. I/

Madiun

4. Bidang KSDA Wil. II/ Gresik

5. Bidang KSDA Wil. III/

Jember

1. Subbag Umum/ Surabaya 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Surabaya 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Surabaya 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Surabaya 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Surabaya 6. SKW I/ Trenggalek/ Kab&Kota:

Trenggalek, Madiun, Magetan, Tulungagung, Ponorogo, dan Pacitan.

7. SKW II/ Kab. Bojonegoro/ Kab: Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Mojokerto.

8. SKW III/ Surabaya/ Kab&Kota: Surabaya,

Gresik, Lamongan, dan Sidoarjo. 9. SKW IV/ Sumenep/ Kab&Kota : Sumenap,

Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. 10. SKW V/ Probolinggo/ Kab&Kota:

Probolinggo, Pasuruan, Malang, Batu, Blitar, dan Lumajang.

11. SKW VI/ Banyuwangi/ Kab&Kota: Banyuwangi, Jember, Situbondo, dan Bondowoso.

Page 21: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 3. Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara Medan 1. Bagian Tata Usaha/

Medan 2. Bidang Teknis KSDA/

Medan 3. Bidang KSDA Wil. I/

Kaban Jahe

4. Bidang KSDA Wil. II/ Padang Sidempuan

5. Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan/ Sibolangit

1. Subbag Umum/ Medan 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Medan 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/ Medan 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Medan 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Medan 6. SKW I/ Sidikalang/ Kab&Kota: Tanah

Karo, Pak-Pak Bharat, Dairi, Samosir, Simalungun, dan Pematang Siantar.

7. SKW II/ Stabat/ Kab&Kota: Deli Serdang, Langkat, Asahan, Serdang Bedagai, Medan, Binjai, Tanjung Balai, Kisaran, dan Tebing Tinggi.

8. SKW III/ Tarutung / Kab&Kota: Tapanuli

Utara, Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Nias, Nias Selatan, Tarutung, dan Sibolga.

9. SKW IV/ Sipirok/ Kab&Kota: Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Padang Sidempuan.

10. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan

Wil. I/ Aek Nauli/ Kab&Kota : Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Asahan, Tanah Karo, Pak-Pak Bharat, Dairi, Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Tengah, Medan, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Tapanuli Utara, Humbang Hasudutan, Binjai, Kisaran, dan Sibolga.

11. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Wil. II/ Langga Payung/ Kab&Kota : Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, dan Padang Sidempuan.

II BALAI BESAR KSDA TIPE B

1. Papua Provinsi Papua

Jayapura 1. Bagian Tata Usaha/ Jayapura

2. Bidang Teknis KSDA/

Jayapura

3. Bidang KSDA Wil. I/ Merauke

4. Bidang KSDA Wil. II/ Nabire

1. Subbag Umum/ Jayapura 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Jayapura 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Jayapura 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Jayapura 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Jayapura.

6. SKW I/ Agats/ Kab&Kota: Asmat, Mappi, Yahukimo, Bovendigoel, dan Merauke.

7. SKW II/ Timika/ Kab&Kota: Mimika, Puncak Jaya, Tolikare, Jayawijaya, dan Peg. Bintang.

8. SKW III/ Biak/ Kab&Kota: Biak Numfor, Supriori, Yapen Waropen, Nabire, dan Paniai.

9. SKW IV/ Sarmi/ Kab&Kota: Sarmi, Jayapura, dan Kerom.

Page 22: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 2. Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur Kupang 1. Bagian Tata Usaha/

Kupang 2. Bidang Teknis KSDA/

Kupang 3. Bidang KSDA Wil. I/

Soe 4. Bidang KSDA Wil. II/

Maumere

1. Subbag Umum/ Kupang 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Kupang 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/ Kupang 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Kupang 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Kupang 6. SKW I/ Atambua/ Kab&Kota : Belu, Timor

Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, dan Kupang.

7. SKW II/ Waingapu/ Kab&Kota : Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

8. SKW III/ Ruteng/ Kab&Kota : Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, dan Ende.

9. SKW IV/ Larantuka/ Kab&Kota : Sikka, Flores Timur, Lambata, dan Alor.

3. Riau Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau

Pekanbaru 1. Bagian Tata Usaha/ Pekanbaru

2. Bidang Teknis KSDA/

Pekanbaru 3. Bidang KSDA Wil. I/

Rengat

4. Bidang KSDA Wil. II/ Dumai

1. Subbag Umum/ Pekanbaru 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Pekanbaru 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Pekanbaru 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Pekanbaru 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Pekanbaru 6. SKW I/ Pangkalan Kerinci/ Kab&Kota:

Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir.

7. SKW II/ Batam/ Kab&Kota:Provinsi Kepulauan Riau.

8. SKW III / Duri/ Kab&Kota: Kampar,

Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Dumai, Rokan Hulu, dan Pekanbaru.

9. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan/ Dumai/ Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.

4. Irian Jaya Barat

Provinsi Irian Jaya Barat Manokwari 1. Bagian Tata Usaha/

Manokwari 2. Bidang Teknis KSDA/

Manokwari 3. Bidang KSDA Wil. I/

Sorong

4. Bidang KSDA Wil. II/ Fak-Fak

1. Subbag Umum/ Manokwari 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Manokwari 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Manokwari 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Manokwari 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Manokwari 6. SKW I/ Waisai/ Kab&Kota: Raja Ampat 7. SKW II/ Teminabuan/ Kab&Kota: Sorong

dan Sorong Selatan.

8. SKW III/ Teluk Bintuni/ Kab&Kota: Teluk Bintuni, Manokwari dan Teluk Wondama

9. SKW IV/ Kaimana/ Kab&Kota: Fak-fak dan Kaimana.

Page 23: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 5. Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat

Makassar 1. Bagian Tata Usaha/ Makassar

2. Bidang Teknis KSDA/

Makassar 3. Bidang KSDA Wil. I/

Palopo 4. Bidang KSDA Wil. II/

Pare-pare

1. Subbag Umum/ Makassar 2. Subbag Perencanaan dan Kerjasama/

Makassar 3. Subbag Data, Evlap, dan Humas/

Makassar 4. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan/

Makassar 5. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan

Perpetaan/ Makassar 6. SKW I/ Mamuju/ Kab&Kota: Enrekang,

Tanatoraja, Luwu Bagian Selatan, dan Provinsi Sulawesi Barat (Majene, Polewali Mandar, Mamasa, Mamuju, dan Mamuju Utara)

7. SKW II/ Malili/ Kab&Kota: Palopo, Luwu Bagian Utara, Luwu Utara,dan Luwu Timur.

8. SKW III/ Soppeng/ Kab&Kota: Makassar, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Selayar, Pare-Pare, Pinrang, Sidrap, Barru, Soppeng, Wajo, Bone, dan Pangkep.

9. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan/ Gowa/ Kab&Kota: Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

III BALAI KSDA TIPE A

1. Maluku Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara

Ambon

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Ambon 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Ternate/

Kab&Kota: Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, dan Tidore Kepulauan.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Masohi/ Kab&Kota: Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Buru, dan Ambon.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Saumlaki/ Kab&Kota: Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru.

2. Nusa Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mataram

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Mataram 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Praya/

Kab&Kota: Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur.

3. Seksi Konservasi Wilayah II / Sumbawa Besar/ Kab&Kota: Sumbawa dan Sumbawa Barat.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Raba Bima/ Kab&Kota: Bima dan Dompu.

3. Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur

Samarinda

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Samarinda 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Tanjung

Redeb/ Kab&Kota: Berau, Bulungan, Nunukan, Malinau, danTarakan.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Tenggarong/ Kab&Kota: Kutai Kertanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, dan Samarinda.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Balikpapan/ Kab&Kota: Pasir, Penajam Paser Utara, Tanah Grogot, dan Balikpapan.

Page 24: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 4. Jakarta

Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

Jakarta

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Jakarta 2. SKW I/ Jakarta Pusat/ Kab&Kota: Jakarta

Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Bekasi.

3. SKW II/ Jakarta Barat/ Kab&Kota: Jakarta Barat dan Tanggerang.

4. SKW III/ Jakarta Utara/ Kab&Kota: Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

5. Sumatera Barat Provinsi Sumatera Barat

Padang

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Padang 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Lubuk

Sikaping/ Kab&Kota: Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Bukit Tinggi, dan Agam.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Batusangkar/ Kab&Kota: Tanah Datar, Padang, Padang Pariaman, Kepulauan Mentawai, Padang Panjang, dan Pariaman.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Muaro Sijunjung/ Kab&Kota: Dharmasraya, Sawahlunto-Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Solok, dan Sawahlunto.

6. Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Barat

Pontianak

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Pontianak 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Ketapang/

Kab&Kota: Ketapang. 3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Sintang/

Kab&Kota: Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, dan Kapuas Hulu.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Sambas/ Kab&Kota: Singkawang, Bengkayang, Sambas, Pontianak, dan Landak.

7. Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung

Palembang

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Palembang 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Sekayu/

Kab&Kota: Musi Banyuasin, dan Palembang.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Lahat/ Kab&Kota: Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Prabu Mulih, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Baturaja/ Kab&Kota: Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur, dan Ogan Komering Ulu Induk, Bangka, Belitung, dan Pangkal Pinang.

8. Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah

Palangkaraya

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Palangkaraya 2. Seksi Konservasi Wilayah I/

Palangkaraya/ Kab&Kota: Palangkaraya, Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, dan Kapuas.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Pangkalan Bun/ Kab&Kota: Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Seruyan, dan Sukamara.

4. Seksi Konservasi Wilayah III / Muara Teweh/ Kab&Kota: Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya.

Page 25: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5

9. Jambi Provinsi Jambi

Jambi

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Jambi 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Bangko/

Kab&Kota: Kerinci, Merangin, Sarolangun, dan Bungo.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Muara Bulian/ Kab&Kota: Jambi, Batanghari, Muaro Jambi, dan Tebo.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Kuala Tungkal/ Kab&Kota: Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

10. Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Banjarbaru 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Pelaihari/

Kab&Kota: Tanah Laut, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, dan Banjarbaru

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Banjarmasin/ Kab&Kota: Barito Kuala, dan Banjarmasin.

4. Seksi Konservasi Wilayah III/ Batu Licin/ Kab&Kota: Tanah Bumbu, dan Kota Baru.

IV BALAI KSDA TIPE B

1. Bali Provinsi Bali

Denpasar

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Denpasar 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Badung/

Kab&Kota: Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Buleleng.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Gianyar/ Kab&Kota: Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Karangasem.

2. Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah

Semarang

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Semarang 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Ungaran/

Kab&Kota: Pati, Demak, Kudus, Jepara, Rembang, Blora, Grobogan, Surakarta, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Sragen, Semarang, Kendal, dan Batang.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Purwokerto/ Kab&Kota: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purwokerto, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Pekalongan.

3. Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tengah

Palu

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Palu 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Pangi/

Kab&Kota: Palu, Donggala, Parimo, Toli-toli, dan Buoi.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Poso/ Kab&Kota : Poso, Tojo Una-una, Morowali, Banggai, dan Banggai Kepulauan.

4. Sulawesi Tenggara Provinsi Sulawesi Tenggara

Kendari

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Kendari 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Bau-bau/

Kab&Kota: Muna, Buton, Buton Utara, dan Bau-bau.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Kolaka/ Kab&Kota: Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Konawe Utara, dan Kendari.

Page 26: PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 02/Menhut …bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/... · - 4 - d. penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil

Lokasi Kantor/ Wilayah Kerja No Tipe/ Nama Balai KSDA/ Provinsi

Lokasi Balai Bagian/ Bidang/ Lokasi Subbag/ Seksi Konservasi Wilayah/ Lokasi/ Wilayah Kerja

1 2 3 4 5 5. Bengkulu

Provinsi Bengkulu Bengkulu

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Bengkulu

2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Curup/ Kab&Kota: Kepahiyang, Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, dan Muko-muko.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Tais/ Kab&Kota: Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Bengkulu.

6. Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo

Manado

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Manado 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Bitung/

Kab&Kota: Bitung, Tomohon, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondouw, Sangihe, Kepulauan Talaud, Minahasa, Minahasa Utara, dan Manado.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Limboto/ Kab&Kota: Pohuwato, Boalemo, Gorontalo, dan Bone Bolango.

7. Lampung

Provinsi Lampung Bandar

Lampung

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Bandar Lampung 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Teluk Betung/

Kab&Kota: Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Tanggamus, dan Lampung Timur.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Kotabumi / Kab&Kota: Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, dan Lampung Barat.

8. Yogyakarta

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Yogyakarta

2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Sleman/ Kab&Kota: Yogyakarta, Sleman dan Kulon Progo.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Bantul/ Kab&Kota: Bantul dan Gunung Kidul.

9. Nanggroe Aceh Darussalam

Provinsi Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam

Banda Aceh

--- 1. Subbag Tata Usaha/ Banda Aceh 2. Seksi Konservasi Wilayah I/ Pidie/

Kab&Kota: Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jeumpa, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Sabang, Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Langsa.

3. Seksi Konservasi Wilayah II/ Singkil/ Kab&Kota: Aceh Jaya, Aceh Barat, Nangan Raya, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Singkil, Simeuleu, dan Subulussalam.

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi, MENTERI KEHUTANAN, ttd. S U P A R N O, SH H.M.S. KABAN, SE, M.Si NIP. 080068472