peraturan daerah kabupaten morowau t e ntang - … · (lembaran daerah kabupaten morowali tahun...

19
NeMOR S2 l EM IlARAN T)A ERAH KABUI'ATEN MORO\\,AU TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOROWAU NOMOR 52 T AHUN 2001 TE NTANG RITRIBUSI IZlN TRA YEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATJ MOROWALI Mc nimlxulg : il. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah yang penting guna membiayai tugas-tugas dan pdaks."1naan pemlxulgunan secara berdaya guna dan berhasil guna da l am rangk.1 meulantapkan peJaksanaan Olonomi Daerah y an g luas, nyala d an bertanggung jawab; b. bah"'a dengan diletapkilnnya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tent: mg Pcrubahan at<lS Un dang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan RelTibusi Daerah, maka kewenangan pemungutan Retribusi Da erah lebih diperlua5 kepadi! Kilbupillen ; c. bilhwil berda5i1rkan pertimbangan terscbut pada huruf a dan b dia las, perlu dite ta pkan dengan Peraturan Da erah. : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 [entang HukuuI Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lcmbaran Negara Nomor 3209) ; ; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerinlahan Oa emh (Lembaran Negara Tahun 1999 NOOlor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undrmg Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimban3an Kcuangan antara Pcmerintah Pusat dan Oaerah (lembaran Negara Tahlll\ 1999 Nomor 72, Tambah an Lembaran Negara Nomor 3848); 76

Upload: lamtram

Post on 16-Jul-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NeMOR S2

l EM IlARAN T)A ERAH KABUI'ATEN MORO\\,AU

TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOROWAU NOMOR 52 T AHUN 2001

T E NTANG

RITRIBUSI IZlN TRA YEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATJ MOROWALI

Mcnimlxulg : il. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah yang penting guna membiayai ~nyelenggaraan tugas-tugas ~merintall!lil dan pdaks."1naan pemlxulgunan seca ra berdaya guna dan berhasil guna dalam rangk.1 meulantapkan peJaksanaan Olonomi Daerah yang luas, nyala dan bertanggung jawab;

b. bah"'a dengan diletapkilnnya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tent:mg Pcrubahan at<lS Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan RelTibusi Daerah, maka kewenangan pemu ngutan Retribusi Daerah lebih diperlua5 kepadi! Kilbupillen ;

c. bilhwil berda5i1rkan pertimbangan terscbut pada huruf a dan b dialas, perlu di tetapkan dengan Peraturan Daerah.

~~ngillgat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 [entang HukuuI Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lcmbaran Negara Nomor 3209) ; ;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerinlahan Oaemh (Lembaran Negara Tahun 1999 NOOlor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-undrmg Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimban3an Kcuangan antara Pcmerintah Pusat dan Oaerah (lembaran Negara Tahlll\ 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

76

4. Undang-Wldang Nomor 28 Tahun 1999 lentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dati Korups~ Kolus! dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

5. Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tenlang Pembentukan !(abupalen [luo\, }(.1bupaten Morowali dan }(.1.bupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Ncgara Tahu'n 1999 Nomor 179, Tambahan l.embar.ln Negara Nomor 3900), scbagaimana Iclah diubah dan discmpurnakan dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2000;

6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 lentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan l.emb.1Tan Negara Nomor 3685), sebagaimana lelah d iubah dan disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000;

7. Peraturan Pemerinlah Nomor 27 Tahun 1983 lentang Pc1.1ks;!naan Kililb Undang-Undang Hukum ACilTa Pidana (Lcmb.:lTan Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lcmbaran Negara Nomor 3258);

8. Peraluran Pemcrintah Nomor 20 Tahun 1997 lentang Retribusi Daerah (Lembariln Ncgilra Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692);

9. Peraturan Pemerint;ili Nomor 25 Tahun 2000 tenlang Kewenangan Pemerintah diln Kewenangan Propinsi sebagai Dacrah C lonOm (Lcmbaran Ncgara Tahun 2000 Nomor 54, Tambah.1.n Lcmbaran Ncgara Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaba.n Kcuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 202. Tambahan Lembaran NegMiI N0n10r 4022);

11. Kepulusan Presiden Nomor H Tahun 1999 tcntllng Teknis Penyusunlln Peraturilll Perundang-Undangan dan Bentuk R~I\(:anr,~n Undnnr.-\lndill1y~ RanCiln!;an PeT(I\uran Pelflerintilh <.liln HanClmgoln Kcpulus;", 1',,·~jdl·I';

12. Peraturan MCnteri Dalalll Ncgeri Nomor 4 Tahuo 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pcmerintah Daerah;

13. !<cpulusan Menleri Dil lam Negeri NODlor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman dan Tala Cara Pemungutan Retriousi Daerah;

14. Kepulu51ln Menleri Oalam Negeri Nomor 175 Tilhun 1997 tentllng Tala CilTa Pcmeriks.1an <.libidang RetTibusi Daerah;

77

, 15. KeputUs.1n Mcntcri Dalam Ncgeri

tentang Ruang Lingkup dnn IeI' Tingkat I d an Daerah Tingkat 11;

16. Keputusan Mentcri DaJam Ncr tentang Komponen Pcnctapan T:

17. Kcputusan Menteri Dalam " tcntang Sistim dan Prosed Rctribusi Oacrah dan Penerimaa..

18. Peraturan Daerah Kabupalcn Morowa..

lalah Badan

tentang Kcwenangan Kabupa ten Morowaij {lA....

Kabupaten MorowalJ Tahun 2001 Nomor 2. ,~

Lembamn Dacrall Nomor 0002); 19. Peraturan Daerah Kabupaten MorowaJi NOlllor IS Tahun 2001

{entang Org<lnisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Morowali (Lembaran OaCTilh Kabupaten Morowali Tahun 2001 Nomer 15, Tamb.,h,m Lcmbaran O.lcrah Nomer (01 5) ;

20. Peraturan Dacrah Kabupaten MaTewali NoUtor 25 Tllhun 2001 {entang Organisasi Dinas Pendapatan Kabupalcn Morowali (lembaran Daerah Kabupa ten Morowali Tahun 2001 Nome r 15, Tambahiln Lcmbar,"\n Dacrah Nomer 0015).

Dcngan persetujuan

'£WAN PERWAKTLAN RAKYAT DA ERAli KABUPATEN M OROWALI ~

MEMunJSKAN

~pkan: PERATIJRAN DAERAH KABUPATEN MOROWALI TENTANG RrrrnJBUSI lZlN -rnA Y[K

BAH I

KET ENTUAN UMUM

Peraturan Dacrah ini )"lIlg d i01aksud dcngll!l: aer.ili adalah Kabupatcn MorowaU; 'Bncrintah Dilerah ad<lbh Bupati beserta Pcrangkat Daerah Olonomi yang lain ~ai Badan Eksekulif Oilerah;

78

Ktpala Daerah adalah lIupati Morowali;

Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah sclanjutnya disebut DPRD adaJah Badan

Legislatif Daerah;

Dinas Pertdapatan adaJ., h Dinas Pendapatan Kabupaten Morowali;

Dinas Perhubungan adaJah Dinas Perhubungan Kabupatcn Morowali;

'" Kas Daerah adaJah Kas: Kabupatcn Morowali;

l Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Rctribusi sesuai de!1!:an peraturan pcrundang-undangan yang berlaku;

L Angkutan Kendaraan Umum adalah kendaraan bermotor yang disediakan , untuk dipcrgunakan olch umum dengan d ipungut pembayaran ;

~ Ttayck adalah lintasan kcndaraan umum untuk pclayanan jasa angkutan orang

dC!1gan mobil bus, mobil pcnumpang dan a!1gkutan khusus yang mempunyai asa l dan tujuan perjalanan tetap, lintasan Ictap da!1 jadwal tetap maupun tidak !erjadwal dalam ",iJayah Daerah ;

1:. Mobil pCllm:npang adalah seliaI' kenduaan bermotor yang dilengkapi seoonyak- banyaknya 8 (dclapan) tempal duduk, tidak tcrmasuk tcmpat d uduk

pengemudi, bail< dengan maupun lanpa perlcngkapan peng~gkuta:n bagasi ;

l Mobil Bus adalah setinp kendnraan bemlOtor yang dilengkapi lebili dari 8 (detapan) lempal dud uk tidal< tcrmasuk tempat d uduk pengemudi, bail< rlcngan maupun tanpil perlenekapan pengangkutiln bagasi ;

m. Angkutan khusus adalah ken(laraan bcnnolor yang disediakan untUk dipcrgunakan olch umum mcngangkut o rang unw.k kepcrluan khusus auu

untuk mengangku! barang-barang khusus;

n. Retribusi Perizinan Tertentu adaJah Retribu.si at.15 kegiatan ler tcntu pemcrintah

Daerah dcngclI1 pemberian izin kcpada orang pribadi atau badan yang dim~ksud untuk pembinaan, pengaturan, pcngendalia:n dan pengilwasan atas kegi;:tan pelllanfaatan ruang, sarana, atau fasilitas tertcntu Buna melindungi kcrcnlin&,,,, urnu rn <1,,,, rncnj"g" ~cI,,,,t" r;.,,, lil1!',k'''' I:'''' ;

o. Rctribusi Izin Trayck yang sclaz'jutnya d isebut retribusi adalah pembayara:n alas izin kepada orang pribadi atau b.,dan unt uk mcnyediakan peJayanan

angkutan penumpang umum pada suatu alau bcberap<' !rayek te-rtentu dalam

wilayah Dacrah; p. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yan;; menu,.!t peraturar.

perundang-undangan re!ribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran

rctribusi ;

79

Masa Retribusi adalah jangka waklu lerlenlu yang merupakan babs waktu

bagi wajib retribusi untuk mcmanlaatkan jasa dan perizinan dari Pemerinlah Dacrab yang bersangkulan ;

; Surat Perodaftaran Obyek Rctribusi Dacrah, yang selanjutnya dapal disingkat SPdORD aqalah Surat yang digunakan oleh wajib retribus! untuk melaporkan dala obyek rctribusi dan wajib rctribnsi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terulallg mcnurut peraturan pcrundang.undangan Retribusi Daerab;

l. Sural Ketetapan Retribusi Dacrah yang selanjulnya disingkal SKRO adalah surat keputusan yang menentu.kan bcsarnya jumlah retribusi yang lerotang ;

: Sural Ketelapan Retribusi O.1crah Kllrang Sayar selanjlllnya disingkal SKROKB adalah sural kepll tusan yang mencntukan besarnya jllllliah retribusi yang terulang. jumlah kredil retribusi, jumlah pembayaran kekllrangan pembayaran pokok retribusi, bcsarny .. sanksi administrasi dan jumlah YaJlS masih harus

dibayar; Sural Tagihan Retribusi Oaerah, yang sclanjutnya disingka! STRO adalah surat untuk mcJakukan tagihan rembllSi dan at.1U sanksi administrasi berupa dcnda ; b:ir. Trap:k adalah izin yil.ng diberikiln untuk melakukan kcgiatan allgkutan orang dalam trayck tclap d<ln tcriltur; It.in Operasi adalah izin yang diocrikan untuk melakukan kcgiatan angkulan orang tidak dalam trayek; .. ltin Insidentil adalah izin yang dapal diberikan kepada pemegang izin trayck / izin operasi untuk mClayani angkutan orang diluar trayek / Dacrah operasi yang !ciah dilctapkan; Laik lalan adalah persyar.1i..1n minimum kondisi suatu kendaraan yang harus dipenuhi agar terjaminnya keselamatan dan mcnccgab !(.'rjadinya penccmaran ullar,{ dan kebi~ingan li.ngkunga.n pad;1 wakhl diopcr~sikan di jaJan; Pemniksaall ada I,,), s(>r"nl~k"i"n kelliatan nnluk mcn<':ad, Ilwngumpll lk<ln, mengolah dala dan Mall kclcrangan I~innya dal':lIll mngka pcngawasiln kep~tllhan pemellulwn kcwiljiban relr ibusi bcrda~~rkan perMnriln perund ang­und'angan Retribusi Dacrah;

a Pcnyidikan Tindak Pidana di bidang Retribllsi adalah serangkrtian tindakan p ng dilakukan penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya discbut Penyidik. untuk mencari serb mcnglllllpuikan bukti yang dengan bukti itu mcmbual lerang tindak pidana di bidang retribusi yang terjadi serta

mencnttlkan lersangkanya.

so

BAE rr

PERI Z INAN

Pasa] 2

(l) Seti.1p or~ng atau hadan hukum yang menyelenggarakan angkutan orang dengan kendaraan umum hams rnendapatkan izin dati Bupati;

(2) Izin sebagalmana dimaksud ayat (1) pasa! Uri ada!ah Izin Trayek, lzin Operasi dan Izin Insidcntil;

Pasal 3

(I) [zin sebagaimana dimaksud Pasa! 2 ayat (1) Peratwan Daewh ini, berlaku Imtuk jangka waktu 5 (lima) tah\UI dan wajih dalw ulang sctiap 1 (satu) tahun sekali;

(2) Untuk penBawasan Izin Taryek dan Iziu Operasi setiap kendaraan umum dilengkapi dengan Kartu Pengawasan yang rnasa berlakunya 1 (salu) tahun;

(3) Tala (ara permohonan, melllperolch permohonan dan kewajiban scrta kctcntuan larangan perizinan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat 2

ditetapkan oleh Bupali;

BAi3 III

NAMA,OI3YEK DAN SUBYEK RETRIBUSI • Pasal 4

Dengan nama Rctribusi Izin Tmyek dipungut rehibusi sebagai pembayaran alas p€mberian izin trayek kepada orang pribadi alau badan untuk penyedian p€layanan angkulan kcndaraaan umum pada suatu atau beberapa trayek lertentu dalall1 \\";!ayah Kabupilten;

Ob)'ek Retribllsi adalah pemberian izi.n lr"yek lInluk mcnyediabn pclayanan Angkutan Penumpang Umum pada suatu atau beberapa trayek terlentu yang .seluruhnya berada dalarn Wilayah Kabupaten;

P" sal 6

Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapat dan alau mcmperolch izin trilyek

81

BAS IV

GOLONGAN RETIUBUSI

PasaI 7

Rc tribusi izin trayek digolongkan sebagai Rctribusi Perizinan Terlentu.

BAil V

CARA MENGUKUR TLNGKAT PENGGUNAAN JASA

Tingkat Pcngunaan jasa d iukur berdas.·ukan jenis angkutan dan kapasitas tempat duduk penumpang;

I3AB VI

PRTNsrp DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF RET!UBUSl

Pasa] 9 •

(1) Prinsip dan 5~ dalam pcnctapan struktW" dan bes.unya tart! fctribusi d idasarkan pada mjuan untuk menutup scbagian a tau sama d engan biaya penyelengaraan pembcrian izin tTayek;

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada aya! (l) meliputi kompol1en biaya survey Japangan dan biaya tTansportasi dalam rangka pengcndalian dan pcngawasan dan biaya pCllggantiall admnistrasi.

BAB VU

smUKTUR DAN BESARNY AT ARIF RETRIBUSI

Pas.,l 10

(I) Struktur dan bes3rnya tarif rctTibusi dite tapkan sebagai befikut

82

a. RctribllSi lzin Tr<lyek ditctrlpkan : • Mobil Bus (26 tcmpat dudllk kcatas) scbcsar • Mobil Bus (16 - 25 tempn! dud uk) scbcsar • Mobil Bus{10-15 !empnl duduk) sebcsar

Rp. 150.000 / 3 TahlUl I~p. 135.000 / 3 TahlUl Rp. 120.000 / 3 Tahun

• Mobil Pcnulllpnng (1 -9 Tcmpat Duduk ) sebcsar Rp.l00.000 / 3 Tahun

b. Relribusi untuk d aftar wang diletapkan : • Mobil Bus (26 temP'll dllduk kcat.1s)

Sebesar Rp. 55.000 / TahlUl • Mobil Bus (16 - 25 tcmpat duduk)

Sebcsar • Mobil Bus (10 -15 tcnlpa\ d uduk)

Sebesar • Mobil Penumpilllg (1 - 9 tcmpat

Duduk) sebesar

c. Untuk J:till Operasi dilclapkilll : • Izin Operasi Taksi sebesar • Daftar Ulang scbc>sar

Rp. 50.000 / Tahun

Rp. 40.000 / Tahun

Rp. 35.000 / Tahun

Rp. 100.000 / 3 Tahun Rp. 50.000 / 1 Tahun

d. Besarnya izin Insidentilsebesar Rp. 10.009 /1 kali perjalanan

(2) Tarif rctribusi d~p~t dilinjau seliap 5 (lima) tahu.rl .

HAB VII! • WJLAYAH PEMUNGUTAN

PnsnI 11

Retribusi y"ng lerutang dipungut di wilnyah OaeraJltcmpa\ izin trayck dibe rikan.

HAtJ IX

MASA RETRWUSI DAN SAA T R"TRHlUSI TERUTANG

Pasal 12

(I ) Masa Rettibusi adaJah jangka waktu yang hunan}'a 3 (tiga) tahun dan harus d idaftar ulang seliap 1 (5a tu) tahun scki"lJ i.

(2) Rettibusi dipungut setiap t"hun dcngan menggllnakan kartu pengawasan.

rasal 13

Retribusi terutang adalah pada SMt ditcrbitkannya SKRD atau dokllmen lain yang dipersamakan.

BAB X

SURATPENDAFTARAN

Pasa1 14

(1) Wajib Rctribusi wajib mengisi SPdORD; (2) SPdORD sebagaimana dimak~ud pada ayat (1) hams dllsi dengan jelas, benar

dan lcngkap scrta ditanda tangani oleh Wajib Retribusi Mau Kuasanya; (3) &ntuk, isi, scrta lata cara pengisian dan penyampaian $PdORD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditctapkan oleh Bupati.

BA B Xl

PENETAPAN REll~IBUSI

• Pasal 15

\1) Bcrdasarkan SPdQRT sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) ditetapkan Retribusi Temtang dcng,1n mencrbi tko1l"l SKRD atau Dokumen lainnya yang diperSilllH1kan;

(2) Bentuk, ,si dan tata (ara pcnerbi tan SKRD atau Ookumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olch i3upati..

BAH XII

TAT A CARA PEMUNCUT AN

Pas,11 1:'>

(l ) Pcmungutan Rctribusi lidilk dilpat diborongkan;

84

q Rctrihusi dipungut dcngan menggunakan SKRD atau dokumcll lain yang dipersamakan ;

Gl HasH pernungutan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini disetor ke Kas Dacrah mcJalui Dinas Pcndapatall.

BAll XIII

PEMBAGlAN BASIL PEMUNGtITAN

Pasal 17

i'embagian' hasil pungutan sebagaimana dimakslld pada Pa~al16 Pcraturan Daerah :0. dia tur sebagai benkllt; L 70 % (tujuh puJuh pcrsen) untuk Daerah; :::: 30 %, (tiga puluh pcrscn) untuk Dcsa, se telah dikurangi uang pcrangsang

sebesar 5 % (lima pcrscn) kepada ararat dan instansi Icrkait lainnya yang memmjang pendapatan daerah.

BA\3 XlV

SANKS! ADMIN!STRASr

Pasal 18

• :'a!am hal Wajib Retribusi tidak mem bayar tepa t waktunya atau huang ~bayarannya, dikenakan sanksi administrasi bcrupa denda scbesar 2 % (dua ~n) sctiap bulan dari retribusi yang te rhu tang a lau kurang dibayar dan ditagih Qengan mcnggunakan STRD.

13A[3 XV

'rATA CARA PEMBA Y ARAN

1, RetribtL~i yang terut,illg hams dilunasi sekaligus; Re tribusi yang tcrutilng harus d ilullilSi sc1ambat-lambil tnya 30 (tiga puiuh) han sejnk d ice rhitka!1nyz. SKRD ",au dokumen Jilin yang dipcrsamakan. SKRDKI3T dan STRD; Til ta cara p eiunasan, pcnyetoran, temp3t pembayaran rctribusi diatur dengan Keputusan Bupati.

S5

1jAB XVI

TATACARAPENAGUiAN

Pasal 20

Utribusi lerutang berdnsarkan SKRD Mau dokumCll lain yang

d:persamakan, SKRDKBT, SI'RD dan surat kepuillsan keberMan yang ~yebabkan jumlah retribusi yang harus dibayar bcrtrunbah, yMg tidak

.uu kurang dibayar oleh Wajib Retribusi dapat ditagih dengM surat paksa;

Penagihan Retribusi dengan surat paksa dilaksanakan berda.~arkan peraturan

;oerurtdang-undangan yang berJaku.

BAB XVlI

KEBERATAN

l'asal 21

Wajib Retribusi dapa t mengajl.lkan keberatan hanya kepada Bupati atau

pejabat ya.ng dilunjuk alas SKRD alau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKROLB;

Keberalan diajukan ~ara t!!rtulis dalam Uahasa Indonesia dengan diserlal

I..!a.san-alasan yangjeias;

Oalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan at;ls keletapan retribusi,

Wajib RelTihusi ha rus dapat membuktikan ketidak benaran ketetapan

retribusi tersebul;

Keberatan haTUS diajukan dalam j,'ngk~ w~ktu p~ling lama 2 (dua) bulan

sej"k tanggal SKRD, SKRDKBT dan SKRDLB diterbitkan kecuali apabila

Wajib \{etribllsi lertentu dapa t menunjukkan bah"'a j1lllgka waktu itu tidak

dapat dipenuhi karc n1l keadaan diluar kckuasaanny .. ;

Keberatan yang tidak mcmcnuhi persyaratan sebagairnana dimaksud pada

aya t (2) dan (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan.. schingga tidak

dipertimbangkan;

Pengajuan keberatan tidak mcnunda kewajiban membayar relTibusi dan

pelaksanaan penagihan retribusi.

86

')

l'asaJ 22

, Bupati dalam jangka waktu paling Jama 6 (enam) bulan sejak tanggal sural keberatan diterima hams memberi keputusan alas kelx!ralan yang diajukan; Keputusan Bupati atas keberalan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menoJak atau menambah lx!srunya retribusi yang tcrutang; ApabiJa jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayal (1) t('1ah Jewat dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, kcberatan yang diajukan terscbut dianggap dikabulkan.

BAI3 XVIII

PENGURANGAN. KERlNGANAN DAN PEMBEBASAN RETRmU;:;1

P~sal 23

1) Bupa ti d~pat mernberikan penguranean, keringanan dan pembebasan retribus!;

:) Pemberian pcngurangnn atnu kcringan,ln retTibusi scbagaimilna dimaksud padil ayat (1) dengan memperhatikan ketnampuan Wajib rerribusi, antara Jain d,'p.lt diberikan kepacla pengu.~aha keeiJ untuk mcngangsur;

3) Pembeb"s~n rerribusi scbagairnana climakslld pada ayat (1) antara l~in diberikan kepada Wajib Retribll!;i yang ditimpa benca.na aLun, kemsuhan ; ..

"") Tata cara pengunmgnn, keringilnnn, dan pcmbebasan retribusi ditetapkan oleh Bupati .

BAB XIX

TATA CARlI. PEMBh-TULAN, PENGURANGAN KETFrAPAN PGNGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKS! ADMIN15IHASJ

D AN PEMBATA1.IIN

PasaJ 24

1) Wajib Retribnsi daral mcngajukan permohonan SKRD dan STRD yang daJam penerbitannya tcrdapat kesalahan htlis, kesaJahan hihmg dan kekeliruan d,,!am penetapan Paaturan Daerah ini;

1:2) Wajib Rerribusi dapat mengajukan pennohonan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bWlga dan kenaikan karena kehilapan wajib relribusi iJtall bukan karena kesalahannya;

87

Wajib Retribusi dapM mengajukan pennohonan pengumngan atau pembatalan ke tetapan retribusi yang i!dak benar; Permohonan pembetuJan sebagaimana dimaksud ayat (1), (2), dan (3) pasal ini harus disampaikan seeMa tertulis dalam Bahasa Indonesia oleh Wajib Re tribusi kepada Bupati, paling lama 30 (liga puluh) hari sejak tanggal dilerimanya SKRD dan Sffi.D dengan memberikan alasan yang jelas dan meyakinkan Ulltuk mendukung permohonannya;

SI Kepulusan atas pemlohonan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dikeluarkan oleh Bupan paling lama 3 (tiza) bulam sejak sura! pcrmohonan di t('rima; ApabUa setelah lewat 3 (tiea) bulan sebagaimana dimaksud ayat (5) pasal ini, 6upati lidak memberikan kcputusan maka permohonan pcmbetuian, pengurangan kete tapan pcnghapusan atau pengurim gan sanksi administrasi dan pembatalan dianggap dikabul.kan.

BAB XX

T ATA CARA PENYELFSAlAN KEBERA T AN

Pasal 25

lVajib Rctribusi dapat mengajukilll penn ohonan keber<llan alas SKRD dan SffiD; Pcrmohonan kebcrala.n sebilgaimana dilllaksud pada ayat (1) pasal ini haTUS d isamp~an seeMa tertul.is kepada Bupali atau Pejabat yang ditunjuk paling lambat 2 (dua) bulan scjak tanggal SKRD dan SlnD; Pcngaduan kebcratan tidak mcnunda pembayaran;

.. Permohonan keberatan sebagaimana d imaksud pada ayat (1) dan aya t (2) pasal ini harus diputusk~n oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk dalam ja ngka waktu pil ling lamil 6 (enam) bulan sejak surM permohonan keberatan diler;m3.

BAB XXl

'rAT A CARA PERHITUNGAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pas;!1 26

(l) IVajib ~etribus i haTUS mengajukan permohonan se<:ara tertulis dalam Ba:1asa

Indonesia kepada Bup3tL untllk perhitungan pengcmbalian kelebihan pemb"yaran retribusi;

8S

Atas dasar permohonall seb.1gaimana ayat (1) pasal ini atas kclebihan pcmbayaran retribusi dapat IangsW\g diperhitungkan terlebih dahulu dengan utang retribus i dan sanksi administrasi herupa bunga oleh Bupati; Atas permohonan seb.1gaimantl dimaksud ayat (2) pasal ini yang bcrhak atas kclebihan pembayaran terscbut dapa t diperhitungkan dengnn pembayarnn rctribusi selanjutnya.

Pasal 27

Dalam hal kclcbihM pcmb.1yaran retribus i yang ma5ih tersisa setelah dilakukan perhihIngan scbagaimana dimaksud pada Pasal 26 Pcraturan Daerah ini, diterbitkan SKRDLB paling lambat 2 (dua) bulan scjak ditC'rimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi; KeiC'bihan pembayaran re tribusi sebagaimana dimak.~ud ayat (I) pasal ini dikembalikiln kepada wajib retribusi paling lama 2 (dua) bulan sejak d iterbitkannya SKRDLB; Pcngembalian kelebihan pcmbay;u;m r('tribusi dilakukan sctelnh lewat waktu 2 (dua) bulan sC'jak ditC'rbitkannya SKRDLB, Bupati nlC'moorikan imbalan bunga 2 % (dua pt"rs('n) scbuian ati1s kcl('riambatan pembayaran kelebihan rC' tribusi.

Pasal 28

(1) Pengembalian seb.1gaimanil dimaksud Pasal27 dalam Pcraturan Dacrah ini dilakukan dengan menerbitkan Surat PeTintah membay.1r kelcbihan retribusi;

'1) Atas perhitungan sell<1gaimann dimaksud d alam Pasal 27 Peraturan Daerah ini, diterbitkan bukti pemindah bukuan yang herlaku juga sebagai bukti pembayaran.

II)

13AB xxn

KEDALUARSA PENAGlHAN

Pils"l 2')

Hak lU\tuk melilkukan penagihan rctriullSi, kedaluarsa serta mclnmpaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitlmg sejak saat terutangnya ret:ribusi, kecuali apabila wajib retribusi oleiakukan tindak pidana dibidang retribusi; K('daiuarsa penagihan retribusi scbagaimana dimaksud pada a.vat (1) tertangguh apabila : a. Ditcrbi tkan surat tcguran; atau b. Ad., pengakuan utang retrihus i dari wajib retribus i baik langslU\g

maupun tidak iangsung.

BAI3 XXJll

KE"ffiNIUAN PIDANA

Pasal 30

Wajib ReLTibusi yang tidal::. melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan Keuangan Oaerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enrun) bulan atau denda paling banyak 4 (cmpat) kali jumlah teru~ng; Tindal::. Pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggara,\.

BAB XXIV

KETENTUAN PENYIDlKAN

Pasa] 31

Pejahal Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingku.n.gan Pemerintah Oaerah dibcri wewenang khusus scbagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah scbagaimana dimaksud dalaOl Undang-undang Hukum Acara Pidana yang bcrlaku; Wewenang penyidik scbagaimana dirnaksud pada ayal (1) pasal ini adalah: a. Mencrima, mencari, mcngumpulkan dan mcneliti ketc rangan atau

Iaporan berkenaan dcngan tindak pidana dibidang Rctribusi Daerah agar kctcrangan atau i<lporan tcr.scbut menjadi lcngkap dan jelas;

b. Mendili, mencari dan mcngumpul.kan kcterangan mengenai orang pribadi atau badan ten tang kcbcnaran perbuatan yang dilakukan sehubu.ngan dengan tindilk pidana Retribusi Dacrah;

c. Mcminta ketcrangan dan bill'iln bukti dari orang pribadi atau hadan schubungan dcngan tiJldak pidana dibidang Rctribusi Dacrah;

d. MCOlcriksa buku-buku, catatan-catatan aiau dokumen-dokumen lain berken..1.an dengan tindak pidana. dibidang Retribusi Oaerah;

e. Melakukan penggelcdahan untuk mcndapalkan b..lhan bukti

r.

,.

pembukll.1n. p.mGl la l,1 n dan dnkunwII-ch,kunIl'II lain ~cr l.' mcl.1kukllll pCllyilaan tcrh<ldap bahan bukti tCr~cbul; Meminlll banluan Icnaga alili daJam rangka tugas Penyidikan Tindak Pidllnll dibidllng Rctribusi Dacrah; Menyuruh berhcnti dan atau D\elaTang sescorang Ineninggalkan ruangan atau tempal pada saa.1 pemeriksaaan sedang bi.1r1l1ngsung da.n mcmcriksa identitas orang atau dokurnen yang dibawil scbagaimana dimaksud pada huruf e;

90

h. MemOlret sescorang yang bcrka itan dengan Hndak Pidana Relo ., Daerah;

l Memanggil orang untuk didengar keterangMnya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

]. Menghcntikan penyidikan; k. Melilku.kan tindakan lain yang pcrlu untuk kclancaran penyidikan

lindak pidana dibidang Relribusi Daerah menurut hukum yang dapat d ipcrtanggung jawabkan,

Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini memberitahukan dim ulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Pcnu nlllt UII111111 mel.1Jui PC'nyidik Pl>jahat p()l j~ j Ncp,ara Republik Indonesia . ... '.11.11 ')'·10>,/<,10 }.d."j .I'M·

:Idana yang berJakll.

" .1 . ,. , .' . . " . ·C . -',.._ ., -'- ; ..•. - :";:"'- .I,. -'~.1 VO"? ........ .. , ...•. <.-... 6··- - . .......:... .:!> •• _' ....... ' . ....... . , ,

BAB XXV

P ENGA WASAN

Pasal 32

Setiap anggota Di'RD. berh.1k untuk melakllkan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Dacrah ini; .. Setiap anggota DPRO, yang meneUlukan pelanggaran alas Perllturan Daerah ini berkewajiban unhlk mclaporkan kepada pimpinan DPRD, untuk proses lebih lanjllt sesu1li ketentuan perund.1ng-undangan yang berlaku.

BAB XXVI

KETENTUAN PENUTIJP

Pasal33

Hal.hal yang bclulll cukup diatur daJam reraturan Daerah ini sepanjang mcngenai tchnis pelaksanaannya d itetapkan Icbih lanjll l dengan Keputusan

l3 up(l ti; lkngall berla.k\lnya l'eraturan Daerah. ini,. lIlaka sejak ketentuan yang pc~nah berl"ku dan berhubungan dcngan Pcratllran D3erah ini dinyatakan ttdal<

berl"kulagi.

91

P.lsal 34

P!!aturall Daerah ini mulai wlaku pada tanggal d iundallgkan..

Agar sewp orang dapat mcngelahuinya, memerinlahkan pengundangan ~tu.ran Daerah ini dengall penempatannya da1am lcmbaran Dacrah Kabupaten Iorownli.

D:undangkan di Kolollodale Flda lallggal : 1 September 2001

SEKRETARIS DAERAH,

Ttd + Cap

Drs. CHAERUDIN ZEN Pembina Tkt. I Nip. 010081774

Ditclapkan di Kol o ll o da' e

Pada Tanggal : 31 Agustus 2001

BUPATI MOROWAU,

TId + Cap

TATOMASITUDJU

LE~mARAN OAF-RAJ-! KADUPATEN MORQWAU TAHUN 2001 NO MO R 52

92

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN OAERAH KABUPATEN MOROWAU NOMOR 52 TAHUN 2&n

TENTANG

RETRmUSI lZIN rnA YEK

.&.. PENJELA$AN UMUM

Sesuai dcngan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pernerintahan Dacrah, Pajak dan Rctribusi mcrupakan sumber pendapatan daerah agar dacrah dapat mclaksanakan otonorninya yang luas, nyata dan bcrtanggung jawab s«ara proporsional serta mampu mengatur dan mcngurus rumah tangganya scndiri.

Sumber pendapatan daerah tcrscbut di harapkan, mampu menjadi sumber IJ(!mbiayaan penyclcnggaraan pcmCrintahan dan pc:mbangunan daerah scrta dapat mcnil'lgkatkan kesejah tcraan masyarakat Olch karena itu diperlukan kctcntuan yang dapat membcrikan pedoman dan arahan kepada dacrah khususnya Daerah Kabupatcn Morowa!!. dalam nal ini pcmungutan pajak dan rclTibusi daernh.

Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Dacrah, sebagaimana tela ll d iubah dan disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, Pemerintah Oacrah Kabupaten dibcrikan kewenangan untuk melaksanakan pcmungutan rctri blL~i dru::rah terma.~\lk didalamnya adalah Re tribusi Tzin Trayck, mengingat b.1hwa Daerah Kabupatcn mcrupakan basis pclaksanaan otonomi d<lcr<lh Y."Ir; Tuas, nyata d<l" bcrlanp,r.unr. j,1wab mak.1 sebagai konsekw~nsinya Pemerintah Dacrah wajib mcnggali patensi yang ada di daerah yang merupakan sumbcr l'C'ndapatan Asli Onerah, Guna mendukung ke!ancaran pclaksanMn roda pcmC'rintahnn dan ~mbangunan ..

PENJELASAN Pi\SAL DEMT PASAL

Pasal 1 sl d 15 C ukup jclas

93

Pasal 16 Ayat (1)

Yang dimaksud tidal<. dapat diborongkan adal'l.h bahwa scluruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga, namun dalam pengetian ini bokan berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak boleh bekeja Solma dengan badan-hadan tcrtentu yang hilrus proporsionalismenya layak dipercaya untuk mclaksanak1lJl scbagi"n tugas pemungutan jenis retriblL~i serla Icbih efisien. Kegiatan pemungutan rctribusi yang tidak dapat dikerja samakan dengan pihak ketiga adalah keg:iatan pengrutungan retribusi yang tcrutang. pengawasan, penyetoran dan penagihan retnOusi.

Ayal (2) dan (3) Cukup ielas

Pasal 17 sid 28 Cukup jclas

PaS<l1 29 Ayal (1)

Cukup jl'las

Aya l (2) Huruf a

Dalam hal dilerbilkilnnya surat teguran kedaluilr5a penagihan dihilung scjak tanggal penyampaian sural teguran tersebut. ..

Huruf b Yang dimaksud dengan pengakuan IIlang retribusi secara langsung adalah waj ib rctribusi dengan kcsadarannya menyatak.ln masih mempunyai utang dan belum melunasinya kepada Pemerintah Oaerah. Yang dimaksud dengan pengakuiln \l tang secara tidak langsung adalah wajib retribusi tidak secara nyata·nynta Ilmgsl1ng rnenyatilkan bahwa 111 mcngakui mempunyai ulang retribusi kepada Pemerintah tlaerah

Pas.ll 30 sI d 3-l Cukup jel.ls

T,\MllAHAN LEM IJARAN DA£RAH KAIIUPATEN MQROWALI NOMOR 0051