peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

19
25/08/22 25/08/22 1 PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH Mata Kuliah HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Fakultas Hukum

Upload: iolana

Post on 14-Jan-2016

1.589 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH. Fakultas Hukum. PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH. DASAR HUKUM Pasal 18 ayat (6) UUD 1945, “ Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. ” - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

21/04/2321/04/23 11

PERATURAN DAERAH DAN

PERATURAN KEPALA DAERAH

Mata KuliahHUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Fakultas Hukum

Page 2: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

DASAR HUKUM Pasal 18 ayat (6) UUD 1945, “Pemerintahan

daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.”

Pemerintahan Daerah = Perda dibuat oleh Kepala Daerah dan DPRD.

Peraturan daerah dan peraturan lain menjadi dasar pelaksanaan otonomi oleh pemerintah daerah sesuai dengan prinsip negara hukum.

Peraturan daerah dibuat oleh Kepala Daerah dan DPRD sesuai dengan prinsip demokrasi.

Peraturan lain > Peraturan Kepala Daerah.

Page 3: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

DASAR HUKUM UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Permendagri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah

Permendagri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Peraturan MA Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil

Page 4: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Jenis dan hierarki Peraturan (UU Nomor 12 Tahun 2011)

1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2.Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

3.Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

4.Peraturan Pemerintah;5.Peraturan Presiden;6.Peraturan Daerah Provinsi; dan7.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Page 5: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah diatur secara lebih Spesifik pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 15/2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah (pasal 2) dinyatakan bahwa Jenis Produk Hukum Daerah terdiri atas: (a) Peraturan Daerah (b) Peraturan Kepala Daerah (c) Peraturan Bersama Kepala Daerah (d) Keputusan Kepala Daerah (e) Instruksi Kepala Daerah

Page 6: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

PEMBENTUKAN Rancangan Perda dapat berasal dari DPRD,

Gubernur, atau Bupati/Walikota. Apabila DPRD dan kepala daerah menyampaikan

Raperda yang sama, yang dibahas adalah Raperda DPRD, Raperda kepala daerah sebagai bahan persandingan.

Raperda DPRD disampaikan oleh anggota, komisi, gabungan komisi, atau alat kelengkapan DPRD yang khusus menangani bidang legislasi.

Raperda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan kepala daerah disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada kepala daerah (dalam jangka waktu 7 hari setelah persetujuan) untuk ditetapkan sebagai Perda dalam waktu 30 hari sejak persetujuan bersama.

Dalam hal rancangan Perda tidak ditetapkan kepala daerah dalam waktu 30 hari, Raperda tersebut sah menjadi Perda dan wajib diundangkan dengan memuatnya dalam lembaran daerah

Page 7: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Asas-Asas Pembentukan

1.kejelasan tujuan;2.kelembagaan atau organ pembentuk

yang tepat;3.kesesuaian antara jenis dan materi

muatan;4.dapat dilaksanakan;5.kedayagunaan dan kehasilgunaan;6.kejelasan rumusan; dan7.keterbukaan

Page 8: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

PENGAWASAN Perda disampaikan kepada Pemerintah paling lama 7 hari setelah

ditetapkan. Perda yang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau

peraturan perundang-Undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah.

Apabila Pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan Presiden untuk membatalkan Perda, Perda dimaksud dinyatakan berlaku.

Keputusan pembatalan Perda ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lama 60 hari sejak diterimanya Perda oleh pemerintah.

Paling lama 7 hari setelah keputusan pembatalan, kepala daerah harus memberhentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama kepala daerah mencabut Perda dimaksud.

Apabila provinsi/kabupaten/kota tidak dapat menerima keputusan pembatalan Perda, kepala daerah dapat mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung.

Apabila keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, putusan Mahkamah Agung menyatakan Peraturan Presiden menjadi batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum

Page 9: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Materi Muatan Penjabaran atau amanat peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi. Kebutuhan daerah. Dilarang bertentangan dengan kepentingan umum

atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Perda dapat memuat ketentuan tentang pembebanan biaya paksaan penegakan hukum, seluruhnya atau sebagian kepada pelanggar sesuai dengan peraturan perundangan.

Perda dapat memuat ancaman pidana kurungan paling lama 6 bulan atau denda paling banyak lima puluh juta rupiah atau ancaman pidana atau denda lain sesuai dengan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

Page 10: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Asas-Asas Materi Muatan1. pengayoman;2. kemanusiaan;3. kebangsaan;4. kekeluargaan;5. kenusantaraan;6. bhineka tunggal ika;7. keadilan;8. kesamaan kedudukan dalam hukum &

pemerintahan;9. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau10 keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Page 11: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Asas pengayoman,  bahwa setiap materi muatan Perda harus berfungsi memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan ketentraman masyarakat

Asas kemanusiaan,  bahwa setiap materi muatan Perda harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan hak-hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara proporsional

Asas kebangsaan, bahwa setiap muatan Perda harus mencerminkan sifat  dan  watak bangsa Indonesia yang pluralistik (kebhinnekaan) dengan tetap menjaga prinsip negara kesatuan Republik Indonesia

Asas kekeluargaan,  bahwa setiap materi muatan Perda harus mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan

Asas kenusantaraan, bahwa setiap materi muatan Perda senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh wilayah Indonesia dan materi muatan Perda merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasila

Page 12: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Asas bhinneka   tunggal   ika, bahwa setiap materi muatan Perda harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan golongan, kondisi daerah  dan  budaya khususnya yang menyangkut masalah-masalah sensitif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Asas keadilan, bahwa setiap materi muatan Perda harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi  setiap warga negara tanpa kecuali

Asas kesamaan dalam hukum dan pemerintahan, bahwa setiap materi muatan Perda tidak boleh berisi hal-hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang, antara lain agama, suku, ras, golongan, gender atau status sosial

Asas ketertiban  dan  kepastian hukum,   bahwa   setiap materi muatan Perda harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum

Asas keseimbangan, keserasian dan  keselarasan, bahwa  setiap materi muatan Perda harus mencerminkan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan individu dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara

Page 13: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Selain asas dan  materi muatan di atas, DPRD dan Pemerintah Daerah dalam menetapkan Perda harus mempertimbangkan keunggulan lokal /daerah, sehingga mempunyai daya   saing dalam pertumbuhan ekonomi   dan kesejahteraan masyarakat daerahnya

Page 14: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

PERATURAN DAERAHPERATURAN DAERAH

PERDA

DPRD

MATERI MUATAN PERDA MENGANDUNG ASAS

1. Pengayoman;2. Kemanusiaan;3. Kebangsaan;4. Kekeluargaan;5. Kenusantaraan;6. Bhineka tunggal ika;7. Keadilan;8. Kesamaan dalam

hukum dan pemerintahan;

9. Ketertiban dan kepastuian hukum

10. Keseimbangan, keserasiaan, dan keselarasan

KEPALA DAERAH

Page 15: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Partisipasi Masyarakat Masyarakat berhak memberikan

masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan rancangan Perda.

Penyebarluasan rancangan Perda yang berasal dari DPRD dilaksanakan oleh sekretariat DPRD.

Penyebarluasan rancangan Perda yang berasal dari Gubernur, atau Bupati/Walikota dilaksanakan oleh sekretariat daerah.

Page 16: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Pelaksanaan dan Penegakan Perda

Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang-undangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah.

Untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja dapat diangkat sebagai penyidik pegawai negeri sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyidikan dan penuntutan terhadap pelanggaran atas ketentuan Perda dilakukan oleh pejabat penyidik dan penuntut umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dengan Perda dapat juga ditunjuk pejabat lain yang diberi tugas untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran atas ketentuan Perda.

Page 17: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Peraturan Kepala Daerah  dan Keputusan Kepala Daerah

Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah diatur dalam Pasal 146 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu : Untuk melaksanakan Peraturan Daerah dan atas kuasa peraturan perundangundangan, kepala daerah menetapkan Peraturan Kepala Daerah dan atau Keputusan Kepala Daerah

Sudah menjadi hal yang jamak dalam penyelenggaraan  pemerintahan daerah  ketika suatu raperda ditetapkan menjadi perda maka pemerintah daerah diminta secepatnya menyusun Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah untuk mengimplementasikan perda yang telah disetujui

Dengan demikian  Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah  baru ada bila ada delegasi dari Peraturan Daerah. Sehingga Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang didelegasikan oleh Peraturan Daerah kedudukannya adalah sebagai peraturan perundang-undangan

Page 18: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

Tetapi selain tentang peraturan perundang-undangan yang menggunakan asas legalitas, didalam konsep Negara kesejahteraan (welfare state) asas legalitas saja tidak cukup untuk dapat berperan secara maksimal dalam melayani masyarakat . akhirnya muncullah apa yang sering disebut dengan Freies Ermessen (diskresionare)

Pengertian Freies ermessen (diskresionare) adalah salah satu sarana yang memberikan ruang gerak bagi pejabat atau badan-badan administrasi negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat sepenuhnya kepada undang-undang. Tercakup dalam arti freies ermessen ini ialah membuat peraturan tentang hal-hal yang belum ada pengaturannya, atau, mengimplementasikan peraturan yang ada sesuai dengan kenyatan

Pencakupan yang demikian disebut discretionary power. Atas dasar itulah, maka kepala daerah selain delegasi dari peraturan daerah juga mempunyai kekuasaan membentuk Peraturan Kepala Daerah/Keputusan Kepala Daerah yang berasal Freies Ermessen dalam hal belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyelesaian masalah tertentu, padahal masalah tersebut menuntut penyelesaian yang segera

Tetapi kedudukan Peraturan Kepala Daerah atau Keputusan Daerah yang berdasar dari Freies ermessen ini kedudukannya bukan sebagai peraturan perundang-undangan, tetapi sebagai peraturan kebijaksanaan

Page 19: PERATURAN DAERAH  DAN PERATURAN  KEPALA DAERAH

1919

SEKIANTERIMA KASIH