gubernur kepala daerah tingkat i jawa timur … timur_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i...

27
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAIFUL ANWAR PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat, dipandang perlu menyempurnakan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organsasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah; b. bahwa untuk melaksanakan maksud sebagaimana tersebut pada huruf a konsideran Menimbang, Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah. MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaram Negara Tahun 1974 Nomor 3037) ; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 3495) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 3347) ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

Upload: vudan

Post on 03-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURNOMOR 21 TAHUN 1994

TENTANG

ORGANISASI DAN TATAKERJARUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAIFUL ANWAR

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat, dipandang perlu menyempurnakan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organsasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud sebagaimana tersebut pada huruf a konsideran Menimbang, Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaram Negara Tahun 1974 Nomor 3037) ;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 3495) ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 3347) ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

Page 2: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 3373) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat Pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 3487) ;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 1993 ;

8. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 544 / Menkes/SKB/X/1981 Nomor 0430 a/U/1981 dan Nomor 324 A Tahun 1981 tentang Pembagian Tugas, Tanggung Jawab dan Penetapan Prosedur sebagai Rumah Sakit Pemerintah yang digunakan untuk Pendidikan Dokter ;

9. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan Nomor 23 Tahun 1993, Nomor 273/Menkes/SKB/VII/1983 dan Nomor 335a/KMK. 03/1983 tentang Subsidi / Bantuan Biaya Operasional Rumah Sakit Umum Daerah yang digunakan untuk Pendidikan Calon Dokter Umum dan Dokter Spesialis ;

10.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 51/MENKES/SK/1979 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit - Rumah Sakit Umum Pemerintah ;

11.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ;

12.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;

13.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1992 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ;

14.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ;

15.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 983/MENKES/SK/XI 71992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum ;

16.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;

17.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah;

18. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tingkat I dan Dinas Tingkat II ;

19.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 20 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur .

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2

Page 3: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Dengan persetujuan Dewan Penvakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAIFUL ANWAR PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.

BAB IKETENTUN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat

I Jawa Timur ;b. Daerah, adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Timur ;d. Dinas Kesehatan Daerah, adalah Dinas Kesehatan Daerah

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;e. Kepala Dinas Kesehatan Daerah, adalah Kepala Dinas

Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur;f. Rumah Sakit, adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful

Anwar milik Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur yang berkedudukan di Kotamadya Daerah Tingkat II Malang ;

g. Direktur, adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar.

BAB IIKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Rumah Sakit adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan ;(2) Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan

Direktur yang secara teknis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah dan taktis operasional kepada Gubernur Kepala Daerah.

Pasal 3

Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan menyelenggarakan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3

Page 4: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini, Rumah Sakit mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan pelayanan medis ;b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan ;d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan ;e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan paramedik;f. Penyediaan fasilitas pendidikan bagi calon dokter dan dokter

spesialis ;g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan ;h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan ;i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur

Kepala Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

BAB IIISUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Rumah Sakit diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B Pendidikan yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik terbatas.

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit terdiri dari :a. Direktur ;b. Wakil Direktur ;c. Bagian Umum ;d. Bagian Perencanaan dan Rekam Medik ;e. Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan ;f. Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana ;g. Bidang Pelayanan Medis ;h. Bidang Keperawatan ;i. Bidang Penunjang Medis ;j. Bidang Pendidikan dan Penelitian;k. Instalasi-instalasi yaitu :

1. Instalasi Rawat Inap ;2. Instalasi Rawat Jalan ;3. Instalasi Rawat Darurat;4. Instalasi Perawatan Intensip ;5. Instalasi Bedah Sentral ;6. Instalasi Anestesi ;7. Instalasi Radiologi;8. Instalasi Farmasi;9. Instalasi Gizi ;10. Instalasi Rehabilitasi Medis ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 4

Page 5: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

11. Instalasi Laboratorium Sentral;12. Instalasi Patologi Anatomi ;13. Instalasi Kedokteran Kehakiman ;14. Instalasi Pemeliharaan Sarana ;

l. Komite Medis ; m. Staf Medis Fungsional ;

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini, merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

Bagian PertamaDirektur dan Wakil Direktur

Pasal 7

Direktus mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina, mengkordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas Rumah Sakit sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Dalam menjalankan tugasnya, Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Direktur, yaitu :a. Wakil Direktur Umum dan Keuangan ;b. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan ;c. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan ;

(2) Wakil Direktur berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Pasal 9

(1) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas pengawasan, pengendalian dan kordinasi kegiatan Sekretariat, penyusunan perencanaan, anggaran dan pengelolaan keuangan, pelayanan rekam medik, kegiatan kedokteran kehakiman dan pemeliharaan Rumah Sakit ;

(2) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membidangi :a. Bagian Umum ;b. Bagian Perencanaan dan Rekam Medik ;c. Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan ;d. Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana ;e. Instalasi Kedokteran Kehakiman ;f. Instalasi Pemeliharaan Sarana ;

(3) Masing-masing Bagian dan Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian atau Kepala Instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 5

Page 6: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 10

(1) Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan, mempunyai tugas pengawasan, pengendalian, kordinasi kegiatan pelayanan medis dan asuhan keperawatan, yang meliputi rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, perawatan instensip, pelayanan bedah sentral dan anestesi;

(2) Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan membidangi :a. Bidang Pelayanan Medis ;b. Bidang Keperawatan ;c. Instalasi Rawat Inap ;d. Instalasi Rawat Jalan ;e. Instalasi Rawat Darurat;f. Instalasi Perawatan Intensip ;g. Instalasi Bedah Sentral;h. Instalasi Anestesi ;

(3) Masing-masing Bidang dan Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang atau Kepala Instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan.

Pasal 11

(1) Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan, mempunyai tugas pengawasan, pengendalian dan kordinasi kegiatan pelayanan radiologi, farmasi, gizi, laboratorium sentral, patologi anatomi, rehabilitasi medis serta kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan ;

(2) Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan, membidangi :a. Bidang Penunjang Medis ;b. Bidang Pendidikan dan Penelitian ;c. Instalasi Radiologi;d. Instalasi Farmasi;e. Instalasi Gizi;f. Instalasi Laboratorium Sentral ;g. Instalasi Patologi Anatomi ;h. Instalasi Rehabilitasi Medik.

(3) Masing-masing Bidang dan Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang atau Kepala Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan.

Bagian KeduaBagian Umum

Pasal 12

Bagian Umum, mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan yang meliputi tata usaha kepegawaian, perlengkapan, surat menyurat, kearsipan dan urusan rumah tangga.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 6

Page 7: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 12 Peraturan Daerah ini, Bagian Umum mempunyai fungsi :a. Pelaksanaan urusan kepegawaian ;b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan ;c. Pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan ;d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur dan

Wakil Direktur Umum dan Keuangan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 14

(1) Bagian Umum terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha ;b. Sub Bagian Kepegawaian ; c. Sub Bagian Rumah Tangga ;

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum.

Pasal 15

(1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :a. Melakukan urusan surat menyurat, pengetikan dan

penggandaan ;b. Melakukan tata kearsipan ; c. Mengurus perjalanan dinas ;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Umum sesuai dengan bidang tugasnya;(2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :

a. Menyusun dan memelihara data perencanaan serta pengembangan pegawai ;

b. Menyiapkan bahan dan memproses pengangkatan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, bebas tugas, kenaikan gaji berkala dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian ;

c. Menyiapkan bahan dan melakukan upaya dalam meningkatkan disiplin pegawai serta mengurus kesejahteraan dan kedudukan hukum pegawai ;

d. Menyiapkan bahan dan menyusun perencanaan pegawai untuk mengikuti penataran, kursus, tugas belajar dan lainnya yang berhubungan dengan peningkatan mutu dan ketrampilan serta pengembangan karier pegawai;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Secretariat sesuai dengan bidang tugasnya;

(3) Sub Bagian Rumah Tangga, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan, melakukan tata usaha serta

pemeliharaan perlengkapan/peralatan kantor termasuk kendaraan dinas dan barang inventaris lainnya ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 7

Page 8: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

b. Menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan kantor atau bangunan lainnya yang dikuasai dan dikelola Rumah Sakit ;

c. Mengurus kebersihan, keamanan dan ketertiban Rumah Sakit;

d. Menyiapkan bahan kerja sama dan kordinasi dengan Instalasi terkait dalam pemeliharaan peralatan Rumah Sakit ;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya;

Bagian KetigaBagian Perencanaan dan Rekam Medik

Pasal 16

Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan program, pelaporan, rekam medik, naskah peraturan perundangan dan pelayanan informasi, hubungan masyarakat serta pengelolaan perpustakaan.

Pasal 17

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 16 Peraturan Daerah ini, Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, mempunyai fungsi :a. Kordinasi dalam penyusunan rencana dan program serta

pelaporan dan naskah peraturan perundangan ;b. Pengelolaan rekam medik ;c. Penyelenggaraan perpustakaan, pelayanan informasi,

dokumentasi dan hubungan masyarakat; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur

Umum dan Keuangan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 18

(1) Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, terdiri dari :a. Sub Bagian Program ;b. Sub Bagian Rekam Medik ;c. Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat;

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik.

Pasal 19

(1) Sub Bagian Program, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengkaji data sebagai bahan penyusunan

rencana dan program ;b. Menyusun rencana dan kegiatan Rumah Sakit;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 8

Page 9: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program serta mengkaji laporan dari Bagian, Bidang dan Instalasi ;

d. Menyusun laporan pelaksanaan program Rumah Sakit;e. Pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Perencanaan dan Rekam Medik sesuai bidang tugasnya ;

(2) Sub Bagian Rekam Medik, mempunyai tugas :a. Menghimpun, memelihara dan mensistimatisasikan catatan

medik Rumah Sakit;b. Melakukan kegiatan rekam medik ;c. Menyajikan informasi rekam medik bagiyang membutuhkan;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Perencanaan dan Rekam Medik sesuai dengan bidang tugasnya ;

(3) Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan untuk penyusunan dan pelaksanaan

peraturan perundangan ;b. Melaksanakan kegiatan dokumentasi dan menyiapkan bahan

untuk kegiatan hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat;

c. Mengelola perpustakaan ;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Perencanaan dan Rekam Medik sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian KeempatBagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan

Pasal 20

Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk menyusun anggaran serta kegiatan perbendaharaan dan verifikasi.

Pasal 21

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 20 Peraturan Daerah ini, Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai fungsi :a. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit;b. Pengelolaan perbendaharaan dan verifikasi ;c. Penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan ;d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil

Direktur Umum dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 22

(1) Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan, terdiri dari :a. Sub Bagian Penyusunan Anggaran ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 9

Page 10: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

b. Sub Bagian Perbendaharaan ;c. Sub Bagian Verifikasi ;

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan.

Pasal 23

(1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran, mempunyai tugas :a. Menghimpun bahan dari Bagian, Bidang dan Instalasi untuk

penyusunan anggaran ;b. Meneliti bahan dan menyusun rencana Anggaran Rutin dan

Anggaran Pembangunan ;c. Menyusun Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek

(DIP) ;d. Menyiapkan bahan untuk pengusulan dan penyusunan

Perubahan Anggaran ;e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Sub Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan untuk penyusunan Surat Perintah

Pembayaran (SPP), baik Rutin maupun Pembangunan;b. Melaksanakan pengelolaan Anggaran Rutin maupun

Anggaran Pembangunan ;c. Menyusun laporan pertanggung jawaban pengeluaran

Anggaran Rutin maupun Anggaran Pembangunan ;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan sesuai dengan bidang tugasnya ;

(3) Sub Bagian Verifikasi, mempunyai tugas :a. Melaksanakan penelitian dan pengujian terhadap dokumen

pengeluaran dan penerimaan Rumah Sakit;b. Mengevaluasi pelaksanaan anggaran berdasarkan realisasi

penerimaan maupun pengeluaran ;c. Menyiapkan bahan teguran terhadap Bendaharawan yang

tidak menyiapkan laporan sesuai ketentuan yang berlaku;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian KelimaBagian Akuntansi dan Mobilitasi Dana

Pasal 24

Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana, mempunyai tugas menyelenggarakan pencatatan, transaksi keuangan Rumah Sakit pengajuan laporan dan pengendalian akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen serta kegiatan mobilisasi dana.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 10

Page 11: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 25

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 24 Peraturan Daerah ini, Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana mempunyai fungsi :a. Pencatatan dan penyelenggaraan transaksi Rumah Sakit;b. Penyajian laporan akuntansi keuangan dan akuntansi

manajemen;c. Pelaksanaan kegiatan mobilisasi dana ;d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil

Direktur Umum dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 26

(1) Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana, terdiri dari :a. Sub Bagian Akuntansi Keuangan ;b. Sub Bagian Akuntansi Manajemen ;c. Sub Bagian Mobilisasi Mobilisasi Dana ;

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana.

Pasal 27

(1) Sub Bagian Akuntansi Keuangan, mempunyai tugas :a. Meneliti dan mencatat semua pengeluaran maupun

penerimaan Rumah Sakit;b. Melakukan perhitungan Anggaran Rutin maupun Anggaran

Pembangunan ;c. Menyusun laporan tentang pengeluaran dan penerimaan

keuangan pada Rumah Sakit;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Sub Bagian Akuntansi Manajemen, mempunyai tugas :a. Menghimpun data sebagai bahan pengkajian pelaksanaan

manajemen Rumah Sakit;b. Melakukan pengkajian penyelenggaraan manajemen Rumah

Sakit, baik di bidang manajemen keuangan, manajemen perlengkapan maupun manajemen personil ;

c. Menyusun laporan tentang penyelenggaraan manajemen Rumah Sakit ;

d. Menyajikan bahan serta saran dalam rangka perbaikan manajemen Rumah Sakit;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana sesuai dengan bidang tugasnya ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 11

Page 12: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

(3) Sub Bagian Mobilisasi Dana, mempunyai tugas :a. Menghimpun bahan dalam rangka menyusun rencana

pemanfaatan dan pendayagunaan dana ;b. Melakukan upaya dalam menggerakkan dana Rumah Sakit

seefisien mungkin ;c. Mengelola dana hasil mobilisasi ;d. Menyusun laporan pertanggung jawaban hasil pengelolaan

mobilisasi dana Rumah Sakit;e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Akuntansi dan Mobilisasi Dana sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian KeenamBidang Pelayanan Medis

Pasal 28

Bidang Pelayanan Medis, mempunyai tugas mengkordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis serta pengawasan, penilaian administratip, penerimaan dan pemulangan pasien rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, perawatan intensip, bedah sentral dan anestesi.

Pasal 29

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 28 Peraturan Daerah ini, Bidang Pelayanan Medis mempunyai fungsi :a. Kordinasi rencana kebutuhan pelayanan medis ;b. Pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan

pelayanan medis ;c. Pengawasan serta pengendalian penerimaan dan pemulangan

pasien pada Instalasi terkait ;d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur

Pelayanan Medis dan Perawatan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 30

(1) Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari :a. Seksi Pelayanan Rawat Inap ;b. Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Pelayanan Darurat ; c. Seksi Pelayanan Rawat Intensip dan Operasi ;

(2) Mas ing-mas ing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis.

Pasal 31

(1) Seksi Pelayanan Rawat Inap, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan dan mengkordinasikan kebutuhan

pelayanan medis pada Instalasi Rawat Inap ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 12

Page 13: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

b. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan serta penggunaan fasilitas pelayanan medis pada Instalasi Rawat Inap ;

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan penerimaan dan pemulangan pasien pada Instalasi Rawat Inap ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Pelayanan Darurat mempunyai tugas :a. menyiapkan bahan dan mengkordinasikan kebutuhan

pelayanan medis pada Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Darurat ;

b. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan Kegiatan serta penggunaan fasilitas pelayanan medis pada Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Darurat;

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan penerimaan dan pemulangan pasien pada Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Darurat;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis sesuai dengan bidang tugasnya;

(3) Seksi Pelayanan Rawat Intensip dan Operasi, mempunyai tugas:a. Menyiapkan bahan dan mengkordinasikan kebutuhan

pelayanan medis pada Instalasi Perawatan Intensip, Bedah Sentral dan Anestesi;

b. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan serta penggunaan fasilitas pelayanan medis pada Instalasi Perawatan Intensip, Bedah Sentral dan Anestesi ;

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan penerimaan dan pemulangan pasien pada Instalasi Perawatan Intensip, Bedah Sentral dan Anestesi ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian KetujuhBidang Keperawatan

Pasal 32

Bidang Keperawatan mempunyai tugas mengkordinasikan, mengatur, mengendalikan kegiatan asuhan keperawatan, kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan, pembinaan dan bimbingan pelaksanaan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan.

Pasal 33

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 32 Peraturan Daerah ini, Bidang Keperawatan, mempunyai fungsi :a. Kordinasi perencanaan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana

kegiatan asuhan keperawatan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 13

Page 14: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

b. Pengawasan dan penilaian kegiatan asuhan keperawatan dan pendayagunaan tenaga serta fasilitas keperawatan ;

c. Pembinaan dan upaya pengembangan tenaga keperawatan ;d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur dan

Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 34

(1) Bidang Keperawatan, terdiri dari :a. Seksi Pembinaan Paramedis Keperawatan ;b. Seksi Peralatan Keperawatan ;c. Seksi Pengembangan Profesi Keperawatan ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan,

Pasal 35

(1) Seksi Pembinaan Paramedis Keperawatan, mempunyai tugas:a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana pembinaan

tenaga paramedis keperawatan ;b. Melakukan pembinaan tenaga paramedis keperawatan dalam

rangka melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar ;

c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Seksi Peralatan Keperawatan, mempunyai tugas :a. Menyiapkan kebutuhan dan mengatur peralatan keperawatan;b. Melakukan bimbingan dalam pemanfaatan peralatan

keperawatan sesuai standar ;c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan peralatan

keperawatan ;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Keperawatan sesuai dengan bidang tugasnya ;(3) Seksi Pengembangan Profesi Keperawatan, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana peningkatan mutu dan etika asuhan keperawatan ;

b. Melakukan kegiatan dalam rangka pengembangan profesi tenaga keperawatan ;

c. Melakukan evaluasi dan penilaian tentang mutu, etika serta kemampuan profesi tenaga keperawatan ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 14

Page 15: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Bagian KedelapanBidang Penunjang Medis

Pasal 36

Bidang Penunjang Medis, mempunyai tugas mengkordinasikan kebutuhan pelayanan penunjang medis, melaksanakan pemantauan, pengawasan dan penilaian terhadap penggunaan fasilitas penunjang.

Pasal 37

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 36 Peraturan Daerah ini, Bidang Penunjang Medis mempunyai fungsi :a. Kordinasi perencanaan semua kebutuhan pelayanan penunjang

medis ;b. Penggerakan pelaksanaan pengelolaan kebutuhan pelayanan

penunjang medis ;c. Pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan

penunjang medis ;d. Pembinaan dan pengembangan tenaga paramedis non

perawatan;e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur

Penunjang Medis dan Pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 38

(1) Bidang Penunjang Medis, terdiri dari :a. Seksi Pelayanan Radiologi dan Farmasi;b. Seksi Gizi dan Rehabilitasi Medis ;c. Seksi Pelayanan Laboratarium ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medis.

Pasal 39

(1) Seksi Pelayanan Radiologi dan farmasi, mempunyai tugas: a. Menyusun rencana kebutuhan pelayanan penunjang medis;b. Melaksanakan pematauan, pengawasan dan evaluasi

penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis pada Instalasi Radiologi dan Instalasi Farmasi ;

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan upaya pengembangan tenaga paramedis dan tenaga non perawatan pada Instalasi yang bersangkutan ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis sesuai dengan bidang tugasnya;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 15

Page 16: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

(2) Seksi Gizi dan Rehabilitasi Medis, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan pelayanan penunjang medis;b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi

penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis pada Instalasi Gizi dan Instalasi Rehabilitasi Medik ;

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan upaya pengembangan tenaga paramedis dan tenaga non perawatan pada Instalasi yang bersangkutan ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis sesuai dengan bidang tugasnya;

(3) Seksi Pelayanan Laboratorium, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan pelayanan penunjang medis;b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi

penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis pada Instalasi Patologi Anatomi dan Laboratorium Sentral ;

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan upaya pengembangan tenaga paramedis non perawatan pada Instalasi yang bersangkutan ;

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian KesembilanBidang Pendidikan dan Penelitian

Pasal 40

Bidang Pendidikan dan Penelitian, mempunyai tugas mengkordinasikan semua kebutuhan untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta melakukan bimbingan dan pemantauan pelaksanaannya.

Pasal 41

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 40 Peraturan Daerah ini, Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kordinasi perencanaan kebutuhan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ;

b. Pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ;

c. Pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ;

d. Peningkatan mutu dan pengembangan sumber daya manusia;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 16

Page 17: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 42

(1) Bidang Pendidikan dan Penelitian terdiri dari : a. Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Medis ;b. Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Paramedis ;c. Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Non Medis ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian.

Pasal 43

(1) Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Medis, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan pendidikan, pelatihan dan

upaya pengembangan tenaga medis ;b. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, penelitian dan upaya pengembangan tenaga medis;

c. Menilai dan menyiapkan data untuk pengiriman tenaga medis yang akan mengikuti pendidikan ;

d. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan upaya pengembangan tenaga medis ;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Paramedis, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan pendidikan, pelatihan,

penelitian dan upaya pengembangan tenaga Paramedis;b. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, penelitian dan upaya pengembangan tenaga paramedis ;

c. Menilai dan menyiapkan data untuk pengiriman tenaga paramedis yang akan mengikuti pendidikan ;

d. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan upaya pengembangan tenaga paramedis ;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian sesuai dengan bidang tugasnya ;

(3) Seksi Pendidikan dan Penelitian Tenaga Non Medis, mempunyai tugas :a. Menyusun rencana kebutuhan pendidikan, pelatihan,

penelitian dan upaya pengembangan tenaga non medis;b. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, penelitian dan upaya pengembangan tenaga non medis ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 17

Page 18: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

c. Menilai dan menyiapkan data untuk pengiriman tenaga non medis yang akan mengikuti pendidikan ;

d. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan pendidikan, pelatihan dan upaya pengembangan tenaga non medis ;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Kesepuluh Instalasi Pasal 44

Instalasi sebagaimana tersebut dalam pasal 6 huruf k Peraturan Daerah ini, merupakan fasilitas yang menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan, pelayanan penunjang, kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.

Pasal 45

(1) Masing-masing Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur sesuai bidang tugasnya ;

(2) Kepala Instalasi adalah jabatan non struktural.

Pasal 46

(1) Instalasi Rawat Inap, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan bagi pasien rawat inap ;

(2) Instalasi Rawat Jalan, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan bagi pasien rawat jalan ;

(3) Instalasi Rawat Darurat, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan bagi pasien rawat darurat;

(4) Instalasi Perawatan Intensip, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan perawatan intensip ;

(5) Instalasi Bedah Sentral, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pembedahan ;

(6) Instalasi Anestesi, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan anestesi ;

(7) Instalasi Radiologi, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan diagnosa penyakit melalui pemeriksaan radiologi dan pengobatan melalui radio terapi ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 18

Page 19: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

(8) Instalasi Farmasi, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan obat dan alat kesehatan ;

(9) Instalasi Gizi, mempunyai tugas menyediakan fasilitas dan kebutuhan serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan, penyediaan dan penyaluran makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi ;

(10)Instalasi Rehabilitasi Medis, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemulihan kesehatan, yang meliputi fisiotherapi, orthotik prostetik, terapi wicara, terapi kerja dan terapi sosial ;

(11)Instalasi Laboratorium Sentral, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan darah, urine, faeces dan cairan tubuh ;

(12)Instalasi Patologi Anatomi, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan jaringan tubuh ;

(13)Instalasi Kedokteran Kehakiman, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan penyusunan dan pemeriksaan jenazah serta pemberian visum et repertum ;

(14)Instalasi Pemeliharaan Sarana, mempunyai tugas menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan serta menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana Rumah Sakit.

Bagian KesebelasKomite Medis

Pasal 47

(1) Komite Medis, adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari Anggota Staf Medis Fungsional;

(2) Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Pasal 48

Komite Medis, terdiri dari :a. Ketua merangkap Anggota ;b. Wakil Ketua merangkap Anggota ;c. Sekretaris merangkap Anggota ;d. Anggota-anggota.

Pasal 49

Komite Medis, mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi Anggota Staf Medis Fungsional dan mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 19

Page 20: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 50

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medis dapat dibantu oleh Panitia-panitia yang Anggotanya terdiri dari Staf Medis Fungsional dan tenaga profesi lainnya secara exofficio ;

(2) Panitia adalah Kelompok Kerja Khusus di dalam Komite Medis yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus ;

(3) Pembentukan Panitia tersebut pada ayat (2) pasal ini ditetapkan oleh Direktur.

Bagian Kedua belasStaf Medis Fungsional

Pasal 51

(1) Staf Medis Fungsional, adalah kelompok Dokter yang bekerja di Instalasi dalam jabatan fungsional ;

(2) Staf Medis Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan;

(3) Dalam melaksanakan tugas, Staf Medis Fungsional dikelompokkan sesuai dengan keahliannya dan setiap kelompok dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh Anggota kelompok untuk masa bakti 3 (tiga) tahun ;

(4) Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medis Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

BAB IV TATAKERJA

Pasal 52

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur, Wakil Direktur, Komite Medis, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Instalasi wajib menerapkan prinsip kordinasi, integrasi, simplifikasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain sesuai tugasnya masing-masing.

Pasal 53

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit bertanggung jawab memimpin dan mengkordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas ;

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 20

Page 21: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 54

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 55

(1) Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Instalasi wajib menyampaikan laporan kepada Wakil Direktur;

(2) Masing-masing laporan dimaksud pada ayat (1) pasal ini, diberikan tembusan kepada satuan organisasi lain dalam Rumah Sakit yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 56

Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan satuan organisasi dalam memberikan bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat secara rutin / berkala.

BAB VPENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 57

(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Kesehatan Daerah setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri dan pertimbangan Menteri Kesehatan ;

(2) Wakil Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Kesehatan Daerah setelah mendapat pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Timur ;

(3) Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Kesehatan Daerah;

(4) Kepala Instalasi adalah Jabatan Non Struktural yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.

BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 58

(1) Untuk kelancaran pelaksanaan misi dan pengelolaan sumber daya Rumah Sakit, dapat dibentuk Dewan Penyantun dan Satuan Pengawas Intern ;

(2) Dewan Penyantun adalah kelompok Pengarah atau Penasehat yang keanggotannya tcrdiri dari unsur Pemilik Rumah Sakit dan Tokoh Masyarakat yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 21

Page 22: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

(3) Satuan Pengawas Intern adalah kelompok fungsional yang keanggotaannya ditetapkan oleh Direktur.

Pasal 59

(1) Dalam hal diperlukan, Rumah Sakit dapat mengelola Paviliyun yang pada dasarnya memberikan perawatan kepada pasien secara khusus ;

(2) Tata cara pelaksanaan Paviliyun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah.

Pasal 60

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 61

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 10 Tahun 1985 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerahdr. Saiful Anwar, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

BAB VIIKETENTUAN PENTUP

Pasal 62

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Ditetapkan di : SurabayaPada tanggal : 29 Desember 1995

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROPINSI DAERAH TINGKAT I

JAWA TIMURKetua,

ttd,

TRIMARJONO, SH

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT IJAWA TIMUR

ttd,

M. BASOFI SOEDIRMAN

Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 13 Agustus 1995 Nomor 121 Tahun 1995.

MENTERI DALAM NEGERIttd.

M. Y 0 G I E SM.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 22

Page 23: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 16 Nopember 1995 Nomor 9 Tahun 1995 Seri D.

A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT IJAWA TIMUR

Sekretaris Wilayah/Daerah

ttd.

Drs. MOH. SAFII AS'ARlPembina Utama Madya

NIP 010 052 819

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 23

Page 24: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994
Page 25: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURNOMOR 21 TAHUN 1994

TENTANGORGANASASI DAN TATAKERJA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAIFUL ANWARPROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

I. PENJELASAN UMUM

Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, maka Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah mengalami perubahan, yang meliputi :a. Kedudukan Wakil Direktur ;b. Nomenklatur Unit Pelaksana Fungsional menjadi Instalasi yang berfungsi sebagai tempat

dan fasilitas pelayanan kesehatan serta pendidikan ;c. Adanya kelompok Staf Medis Fungsional serta Komite Medis.

Sehubungan hal tersebut maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar perlu segera disempumakan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar sebagai unsur pelaksana sebagian urusan di bidang kesehatan, merupakan Rumah Sakit Kelas B Pendidikan yang melaksanakan pelayanan kesehatan, penyembuhan pasien, pemulihan kesehatan termasuk cacat tubuh dan jiwa, baik spesialistik maupun sub spesialistik serta sebagai tempat pendidikan, pelatihan dan penelitian bagi calon Dokter Umum, calon Dokter Spesialis maupun Tenaga Kesehatan lainnya.

Rumah Sakit sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang kesehatan mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat serta mengutamakan misi kemanusiaan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :a. Menghormati dan memperlakukan pasien sebagai manusia seutuhnya dengan tidak

dipengaruhi oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, adat istiadat, perbedaan kelamin, golongan dan kedudukan sosial ;

b. Menghormati etika profesi tenaga yang bekerja di Rumah Sakit;c. Menghormati kemandirian keputusan profesional tenaga profesi yang dilandasi oleh

kesadaran, tanggung jawab dan moral yang tinggi sesuai dengan etika profesi masing-masing.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 : Cukup Jelas.

Pasal 2 ayat(1) : Cukup Jelas.

Ayat (2) : Direktur secara teknis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah dalam hal pengelolaan program, sumber daya manusia dan peralatan Rumah Sakit. Sedangkan taktis operasional bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah dalam hal

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

Page 26: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

kelancaran pengelolaan anggaran Rumah Sakit, mengingat fungsi Rumah Sakit yang membutuhkan kecepatan dan kelancaran pelayanan kepada pasien.

Pasal 3 : Cukup Jelas.

Pasal 4 : a. Pelayanan Medis meliputi pelayanan medis umum dan kesehatan gigi, pelayanan spesialistik dan sub spesialistik ;

b. Penunjang Medis mencakup Radio terapi, Radiodiagnostik, Anestesiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi,Gizi, Farmasi dan Rehabilitasi Medis ; Penunjang Non Medis mencakup Laundry, Pemeliharaan Sarana dan Perawatan Jenazah ;

c. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan meliputi pelayanan dan asuhan keperawatan dasar dan lanjutan ;

d. Pelayanan rujukan mencakup rujukan IPTEK, specimen dan pasien ;e. Pendidikan dan Pelatihan mencakup tenaga medik, paramedik

tenaga medik, paramedik dan non medik ;f. Cukup Jelas; g. Cukup Jelas.

Pasal 5 : RSUD Dr. Saiful Anwar diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan yang didasarkan pada pembedaan tingkatan menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan dan dipergunakan untuk pendidikan baik pendidikan medik, paramedik maupun non medik.Pelayanan kesehatan yang spesialistik terdiri antara lain :bedah, penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, kesehatan anak, mata, THT, kulit kelamin, jantung, syaraf, gigi dan mulut, paru, bedah syaraf, ortopedi, jiwa, radiologi, anestesiologi, patologi klinik, patologi anatomi dan rehab medis.Pelayanan yang bersifat sub spesialistik adalah pelayanan kesehatan dengan pendalaman tertentu dalam salah satu pelayanan spesialistik.

Pasal 6 sampai dengan 43

: Cukup Jelas.

Pasal 44 : Pada Instalasi bertugas paramedis fungsional yang terdiri dari paramedis perawatan dan non perawatan dalam jabatan fungsional.Dalam melaksanakan fungsinya paramedis fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi. Penempatan paramedis dan tenaga non medis dilakukan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas usul Kepala Bidang atau Kepala Bagian yang terkait.

Pasal 45 dan 46 : Cukup Jelas.

Pasal 47 : Komite Medis adalah suatu organisasi yang terdiri dari Ketua-ketua Kelompok Staf Medis Fungsional.

Pasal 48 dan 49 : Cukup Jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2

Page 27: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR … TIMUR_21_1994.pdfgubernur kepala daerah tingkat i jawa timur peraturan daerah propinsi daerah tingkat i jawa timur nomor 21 tahun 1994

Pasal 50 : Panitia yang dapat dibentuk antara lain: Panitia Pengendalian Instalasi Nosokomial, Panitia Rekam Medik, Panitia Farmasi dan Terapi, Panitia Audit Medis dan lain-lain.

Pasal 51 sampai dengan 56

: Cukup Jelas.

Pasal 57 : Status Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit Klas B Pendidikan milik Pemerintah Daerah sehingga pengangkatan dan pemberhentian Direktur oleh Gubemur Kepala Daerah.Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas-tugas teknis mempunyai hubungan konsultatip dan dibina secara teknis oleh Departemen Kesehatan. Disamping itu Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar digunakan sebagai pendidikan calon Dokter, maka berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri tanggal 23 September 1981 Nomor 544/MENKES/ SKB/XX/81,Nomor 0430 a/U/1981 dan Nomor 324 a Tahun 1981 ditetapkan bahwa tanggung jawab dan penetapan prosedur Rumah Sakit Pemerintah yang dipergunakan untuk pendidikan, berlaku juga bagi Rumah Sakit Umum Daerah, dengan demikian pengangkatan dan pemberhentian Direktur dimintakan pertimbangan kepada Menteri teknis yang terkait.

Pasal 58 ayat (1)

: Cukup Jelas.

Ayat (2) : Dewan Penyantun mempunyai tugas mengarahkan Direktur dalam melaksanakan misi Rumah Sakit dengan memperhatikan kebijaksanaan yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah.

Ayat (3) : Satuan Pengawas Intern adalah kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit.

Pasal 59 sampai dengan 62

: Cukup Jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3