perattjran daeraii kabijpaten gresikjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/perda_29... ·...

26
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa di Kabupaten Gresik terdapat potensi kepariwisataan yang terdiri dan seni, budaya dan keadaan alam yang sangat strategis untuk dikembangkan dalam rangka pelestarian sejarah dan lingkungan. dari sisi seni akan dapat digali dan dikembangkan kesenian daerah, dari sisi budaya akan dapat mengangkat Gresik sebagai salah satu tempat penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa, sedangkan dari sisi alam akan dapat dikembangkan menjadi obyek wisata baik wisata darat maupun air. Selain hal tersebut pengembangan kepanwisataan dari sisi ekonomi akan dapat mendorong pemberdayaan perekonomian rakyat dan sebagai sumbangan dalam Pendapatan Asli Daerah; b. bahwa guna meningkatkan upaya pembinaan, pengawasan dan pengembangan usaha pariwisata, di Kabupaten Gresik; c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK

NOMOR 29 TAHUN 2000

TENTANG

PENGELOLAAN USAHA PARIWISATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK

Menimbang : a. bahwa di Kabupaten Gresik terdapat potensi kepariwisataan yang

terdiri dan seni, budaya dan keadaan alam yang sangat strategis untuk

dikembangkan dalam rangka pelestarian sejarah dan lingkungan. dari

sisi seni akan dapat digali dan dikembangkan kesenian daerah, dari sisi

budaya akan dapat mengangkat Gresik sebagai salah satu tempat

penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa, sedangkan dari sisi alam akan

dapat dikembangkan menjadi obyek wisata baik wisata darat maupun

air. Selain hal tersebut pengembangan kepanwisataan dari sisi

ekonomi akan dapat mendorong pemberdayaan perekonomian rakyat

dan sebagai sumbangan dalam Pendapatan Asli Daerah;

b. bahwa guna meningkatkan upaya pembinaan, pengawasan dan

pengembangan usaha pariwisata, di Kabupaten Gresik;

c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a dan b

konsideran ini, maka perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan;

4. Undang-undang nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Pemerintahan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

Page 2: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1974 tentang Perubahan Nama

Kabupaten Surabaya;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan

Keriwisataan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 (tentang Kewenangan

Pemerintah Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonomi;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 tahun 1997 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah

Kabupan Daerah Tingkat II Gresik;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 Tahun 2000 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten

Gresik.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN GRESIK

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG

PENGELOLAAN USAHA PARIWISATA

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan istilah :

a. Daerah, adalah Kabupaten Gresik;

b. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Gresik;

c. Kepala Daerah, adalah Bupati Gresik;

d. Kepela Dinas, adalah Dinas Pariwisata Informasi dan Komunikasi;

e. Pejabat yang ditunjuk, adalah Kepala Dinas;

f. Dinas Pariwisata Informasi dan Komunikasi adalah Dinas Pariwisata

Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gresik;

g. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha

yang terkait di bidang tersebut;

Page 3: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

h. Kepariwisataan, adalah keseluruhan kegiatan Pemerintah, Dunia

Usaha, Masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan Perjalanan

dan Persinggahan wisatawan;

i. Usaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan

jasa pariwisata menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik

wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang

tersebut;

j. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi

sasaran wisata;

k. Pimpinan Usaha Pariwisata, adalah orang yang memimpin dan

bertanggung jawab atas usaha periwisata;

l. Tamu/pengunjung adalah setiap orang yang menggunakan jasa

pelayanan pariwisata dengan membayar sejumlah uang;

m. Badan usaha adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan terbatas, persatuan komenditer, perseroan

lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan

dalam bentuk apapun, kongsi, koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan,

Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik,

atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk Usaha tetap dan

Bentuk Badan lainnya;

n. Izin Usaha, adalah ijin yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada

Badan Usaha dan/atau Perorangan untuk menjalankan usaha

Pariwisata;

o. Peraturan Daerah, adalah Peraturan Daerah Kabupaten Gresik.

Pasal 2

(1) Usaha pariwisata digolongkan dalam :

a. Usaha Jasa Pariwisata;

b. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata;

c. Usaha Sarana Wisata.

(2) Usaha Jasa pariwisata sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a pasal ini

meliputi:

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata;

b. Jasa Agen Perjalanan Wisata;

c. Jasa Pramuwisata;

d. Jasa-jasa Konvensi, Perjalanan insentif dan pameran;

e. Jasa Imprasariat;

Page 4: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

f. Jasa Konsultan Pariwisata;

g. Jasa Informasi Pariwisata.

(3) Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud ayat (1)

hufuf b pasal ini meliputi :

a. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam;

b. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya;

c. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus;

d. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.

(4) Usaha Sarana Pariwisata sebagaimana dimakaud ayat (1) huruf c pasal

ini, meliputi :

a. Akomodasi;

b. Rumah Makan;

c. Penyediaan Angkutan Wisata;

d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta;

e. Penyelenggarasn Kawasan Pariwisata.

Pasal 3

Usaha pariwisata sebagaimana dimaksud Peraturan Daerah ini dapat

didirikan diseluruh Wilayah Kabupaten Gresik.

BAB II

BENTUK USAHA DAN PERMODALAN

Pasal 4

(1) Usaha pariwisata yang seluruh modalnya dimiliki oleh perorangan

atau patungan dapat berbentuk Badan Usaha atau Perorangan sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Usaha pariwisata dengan modal patungan antara warga negara

Indonesia dan warga negara Asing Badan Usaha harus berbentuk

Perseroan Terbatas (PT)

BAB III

PERUSAHAAN

Pasal 3

(1) Usaha jasa pariwisata pada pokoknya adalah perusahaan yang

menyediakan fasilitas jasa pariwisata dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan Peraturan

Perundangan yang berlaku ;

Page 5: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

(2) Usaha obyek dan daya tarik wisata pada pokoknya adalah usaha

yang menyediakan fasilitas obyek dan data tarik wisata, termasuk

usaha rekreasi dan hiburan umum dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan Peraturan

Perundangan yang berlaku.

(3) Usaha sarana pariwisata pada pokoknya adalah usaha yang

menyediakan fasilitas dan jasa pelayanan sarana pariwisata dengan

persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan

Peraturan Perundangan yang berlaku;

(4) Pimpinan/pemilik usaha pariwisata seperti dimaksud ayat (1), ayat

(2) dan ayat (3) pasal ini mempunyai kewajiban untuk :

a. Memberi perlindungan kepada tamu pengunjung;

b. Melarang penggunaan tempat usaha untuk kegiatan-kegiatan

yang menimbulkan dan mengganggu keamanan dan ketertiban

umum serta dapat melanggar kesusilaan dan norma agama;

c. Memelihara dan memenuhi persyaratan sanitasi dan hygine

didalam lingkungan;

d. Menyelenggarakan tata buku perusahaan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan upaya terus menerus untuk meningkatkan mutu

tenaga kerja;

f. Memasang tarif (dasar harga) yang mudah dilihat oleh

tamu/pengunjung;

g. Memasang papan nama Usaha Pariwisata dengan ukuran

minimal 150 x 100 cm dibangunan depan yang jelas dan

mudah dibaca oleh umum.

h. Memenuhi ketentuan perjanjian kerja, keselamatan kerja, dan

jaminan sosial bagi karyawan sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6

Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pasal 5 Peraturan Daerah ini

apabila menyediakan hiburan atau kesenian harus memiliki ijin dari

Kepala Daerah.

Page 6: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

Pasal 7

Penggunaan tenaga kerja warga negara asing oleh pengusaha usaha

pariwisata harus mendapatkan izin kerja sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

PENGGOLONGAN

Pasal 8

(1) Persyaratan teknis dan penetapan kriteria penggolongan usaha

pariwisata ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah atau Pejabat

yang ditunjuk, sesuai dengan peraturan Perundangan yang berlaku;

(2) Berdasarkan peninjauan oleh Pejabat yang ditunjuk, Kepala

Daerah dapat menaikkan atau menurunkan kelas usaha pariwisata

sesuai dengan persyaratan yang berlaku;

(3) Perubahan golongan kelas dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dapat

didasarkan atas permohonan pemilik yang diajukan kepada Kepala

Daerah atau Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 9

Kepala Daerah menyatakan dengan piagam atau ketentuan

penggolongan dimaksud dalam pasal Peraturan Daerah ini, setelah

diadakan penilaian terhadap Usaha Pariwisata tersebut.

BAB V

PERIZINAN

Pasal 10

(1) Untuk melakukan Usaha, Pengusaha yang bersangkutan harus

memiliki izin usaha;

(2) Setiap kegiatan menambah kapasitas dan/atau permohonan

perubahan ijin usaha;

(3) Izin usaha dan perubahannya diberikan oleh Kepala Daerah.

Pasal 11

(1) Tata cara untuk mendapatkan izin usaha perubahan izin usaha,

bentuk surat izin serta persyaratan teknis ditetapkan lebih lanjut

dengan keputusan Kepala Daerah sesuai dengan Peraturan

Perundang-undngan yang berlaku;

Page 7: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

(2) Dalam surat izin usaha ditetapkan syrat-syarat yang harus dipenuhi

oleh Pemegang izin tersebut.

Pasal 12

(1) Izin usaha yang telah diberikan tidak dapat dipindahtangankan

kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Kepala Daerah dan harus

mengajukan permohonan perubahan izin usaha disertai dengan

pemberitahuan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 6

(enam) bulan terhitung sejak dipindahtangankan;

(2) Izin usaha sebagaimana pasal 11 Peraturan Daerah ini dapat dicabut

karena :

a. Memperoleh izin usaha secara tidak sah;

b. Tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Daerah;

c. Tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam Surat izin;

d. Melanggar pasal 5 ayat (4) Peraturan Daerah ini.

(3) Tata cara pencabutan izin usaha ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 13

(1) Pembinaan dan pengawasan atas kegiatan usaha dilakukan oleh

Kepala Daerah;

(2) Dalam upaya pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1) pasal ini Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk

memberikan bimbingan dan petunjuk tekhnis operasional.

BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 14

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pasal 5,6,7, dan 10 Peraturan

Daerah ini, diancam pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga)

bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta

rupiah)

(2) Tindak Pidana yang dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran

Page 8: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

BAB VIII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 15

Selain pejabat penyidik umum yang bertujuan menyidik tindak pidana,

penyidikan atas tindakan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 14

dapat juga diajukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Kabupaten yang kewenangannya dan pengangkatannya

ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pasal 16

(1) Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak

pidana atas tindak pidana sebagaimana dimaksud pada pasal 15

Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kabupaten yang kewenangan

dan pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku;

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pasal ini sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

DAN PENUTUP

Pasal 17

Untuk setiap usaha pariwisata yang telah ada sebelum berlakunya

Peraturan Daerah ini diwajibkan dalam waktu selambat-lambatnya 1

(satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini diundangkan dinyatakan

berlaku, harus telah memenuhi ketentuan persyaratan teknis untuk

mendapatkan Izin Usaha sesuai dengan Ketentuan Peraturan Daerah

ini.

Pasal 18

Semua ketentuan atau Peraturan yang ada dan mengatur tentang

Pariwisata di Kabupaten Gresik yang ada sebelum berlakunya

Peraturan Daerah ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Page 9: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daeran ini, akan

ditetapkan oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai Pelaksanaanya

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Gresik.

Ditetapkan di Gresik

Pada tanggal 28 Pebruari 2001

BUPATI GRESIK

Ttd

Drs. KH. ROBBACH MA’SUM

Diundangkan di Gresik

Pada Tanggal 15 Maret 2001

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

GRESIK

Ttd

Drs. GUNAWAN, M.Si.

Pembina Tk. I

NIP. 010 080 491

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001 NOMOR 1 SERI B

Page 10: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK

NOMOR 29 TAHUN 2000

TENTANG

PENGELOLAAN USAHA PARIWISATA

DI KABUPATEN GRESIK

I. PENJELASAN UMUM

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, pada dasarnya Pemerintah telah

meletakkan semua kewenangannya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara

luas, nyata, dan bertanggungjawab sehingga memberi peluang kepada daerah agar leluasa

mengatur dan melaksanakan kewenangannya dan prakarsa sendiri sesuai dengan

kepentingan masyarakat dan potensi setiap daerah.

Sebagai pelaksanaan dari kewenangan tersebut maka dalam hal kewenangan

kepariwisataan Pemerintah Kabupaten Gresik telah membentuk lembaga yaitu Dinas

Pariwisata Informasi dan Komunikasi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Gresik Nomor 26 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas

Daerah kabupaten Gresik. Keberadaan dinas Pariwista informasi dan komunikasi

mempunyai tugas pokok membantu kepala Daerah dalam menyelenggarakan urusan

rumah tangga daerah di bidang kepariwisataan, informasi, dan komunikasi.

Kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan hasil karya seni, budaya dan keadaan

alam ternyata kesemuanya itu ada di kabupaten Gresik, misalnya untuk seni yang telah

ada di daerah tertentu seperti hadrah, samroh, terbang jidor, qosidah, dan keberadaan

gending atau gamelan yang diciptakan oleh para wali penyebar agama Islam.

Untuk budaya ternyata dengan kehadiran Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri

yang makamnya juga berada di Gresik telah membawa nilai budaya Islam yang sangat

melekat bagi msyarakat Gresik, disamping itu keberadaan makam kedua wali tersebut

merupakan tujuan utama bagi wisata ziarah wali songo yang setiap tahun menunjukkan

jumlah peziarah yang selalu meningkat. Keberadaan makam Siti Fatimah binti Maimun

adalah juga sangat monumental bagi perkembangan Agama Islam di Indonesia yang

berdasarkan hasil penelitian arkeologi pada tahun 1995/1996 disebut bahwa pada prasasti

di makam tersebut menunjukkan angka tahun makam Islam tertua di Indonesia.

Page 11: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

Adapun dari panorama alam, oleh karena wilyah Kabupaten Gresik terdiri dari

wilayah daratan dan kepulauan ternyata pada tempat-tempat tertentu telah dimanfaatkan

oleh masyarakat sebagai tempat rekresi/wisata misalnya : Goa kelelawar, pantai dan

perairan laut di pulau Bawean, Pelabuhan, Waduk bekas galian bahan semen dan lain-lain.

Dalam rangka untuk pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Gresik ternyata

kondisi sebagaimana tersebut diatas adalah berpotensi untuk dikembangkan. Adapun

proyeksi pengembangannya adalah harus mengacu kepada nilai budaya dan kepentingan

masyarakat setempat, tidak bertentangan dengan norma kesusilaan, dapat menjadi

identitas yang mempunyai kemampuan penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai

dengan kepribadian bangsa. Selain hal tersebut pengembangan kepariwisatan diharapkan

dapat membuka minat usaha di bidang kepariwisataan, menciptakan lapangan kerja,

perkembangan investasi dan peningkatan pendapatan masyarakat dalam rangka

pemberdayaan ekonomi masyarakat serta dapat mendukung pendapatan daerah.

Pengembangan seni dalam hal ini dapat dilakukan dengan menggali seni-seni

tradisional yang berada di daerah yang kemudian ditampilkan pada kegiatan di daerah

misalnya pada acara hari jadi kota Gresik atau penampilan kesenian pada acara pasar

bandeng tradisional dan pada setiap promosi daerah misalnya pada penampilan kesenian

daerah di Taman Mini Indonesia Indah, di Jambore Pariwisata dan Budaya Jawa Timur.

Untuk budaya yang berkembangnya sangat dekat dengan masa-masa

perkembangan agama Islam terutama untuk wisata ziarah hal ini hendaknya dapat

diciptakan jalur/paket wisata untuk menambah obyek bagi peziarah ke Makam Malik

Ibrahim dan Sunan Giri diarahkan ke Makam Nyi Ageng Pinatih (Ibu asuh Sunan Giri),

Makam Dewi Sekar Dadu (ibu kandung Sunan Giri), makam Siti Fatimah binti Maimun

(Makam Islam tertua). Selain wisata ziarah juga perlu lebih mempromosikan budaya

daerah seperti Pasar Bandeng Tradisional, Rebo Wekasan, Malam Selawe, dan

sebagainya.

Untuk wisata alam dalam hal ini perlu segera diadakan kajian terhadap obyek

panorama alam yang potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata sehingga dapat

menarik investor menanamkan modalnya sebagaimana yang dilakukan oleh PT. Swabina

Gatra dalam mengelola Kawasan Wisata “Giri Wana Tirta” di lahan bekas penambangan

bahan semen di Desa Ngipik.

Dengan demikian keberadaan Peraturan Daerah ini dalam rangka pembinaan,

arahan, penangkalan dan yang sekaligus memberikan kepastian hukum dan perlingungan

bagi obyek dan daya tarik wisata serta pengusaha jasa pariwisata.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup Jelas

Pasal 2 huruf a : yang termasuk usaha jasa pariwisata adalah :

Page 12: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

a. Jasa biro Perjalanan Wisata yaitu suatu usaha yang

menyedikan jasa perencanaan dan/atau jasa pelayanan dan

penyelenggaraan wisata;

b. Jasa agen Perjalanan wisata yaitu suatu usaha yang

menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai

perantara di dalam menjual dan/atau mengurus jasa untuk

melakukan perjalanan;

c. Jasa Pramuwisata yaitu suatu usaha yang mengatur,

mengkoordinir dan menyediakan tenaga pramuwisata untuk

memberikan pelayanan bagi seseorang atau kelompok orang

yang melakukan perjalanan wisata;

d. Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran yaitu suatu

usaha yang menyediakan jasa perencanaan, penyediaan

fasilitas, jasa pelayanan, jasa penyelenggaraan konvensi

perjalanan insentif dan pameran;

e. Jasa Impresariat yaitu suatu usaha yang menyediakan jasa

pengurusan penyelenggaraan hiburan yang berupa

mendatangkan, mengirim maupun mengembalikannya, serta

menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan;

f. Jasa konsultasi Pariwisata yaitu suatu usaha yang

menyediakan jasa konsultasi yang bergerak di bidang

pariwisata;

g. Jasa Informasi Pariwisata yaitu suatu usaha yang

menyediakan informasi, penyebaran dan pemanfaatan

informasi kepariwisataan.

Huruf b : Yang termasuk Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

adalah :

a. Pengusahaan Obyek dan daya tarik wisata alam adalah suatu

usaha yang memanfaatkan sumber daya alam dan tata

lingkunganya untuk dijadikan sarana wisata;

b. Pengusahaan Obyek dan daya tarik wisata budaya yaitu suatu

usaha yang memanfaatkan seni budaya bangsa untuk

dijadikan sasaran wisata;

c. Pengusahaan Obyek dan daya tarik wisata minat khusus yaitu

suatu usaha yang memanfaatkan sumber daya alam dan

potensi seni budaya bangsa untuk menimbulkan daya tarik

dan minat khusus sebagai sarana wisata;

Page 13: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

d. Pengusahaan Rekreasi dan Hiburan Umum yaitu suatu usaha

komersial yang dimaksudkan untuk memberikan kesegaran

jasmani dan rokhani. Termasuk usaha Rekreasi dan Hiburan

Umum antara lain :

1. Taman Rekreasi : Suatu usaha yang menyediakan tempat

dan berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran

jasmani dan rokhani yang mengandung unsur hiburan

pendidikan dan kebudayaan sebagai usaha pokok di suatu

kawasan tertentu dan dapat dilengkapi penyediaan jasa

pelayanan makan dan minum serta akomodasi;

2. Pemandian Alam : Suatu usaha yang menyediakan

tempat dan fasilitas untuk mandi-mandi dengan

memanfaatkan air panas dan/atau air terjun sebagai usaha

pokok dan juga dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan

makan dan minum serta akomodasi;

3. Kolam Memancing : Suatu usaha yang menyediakan

tempat dan fasilitas untuk memancing ikan sebagai usaha

pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa

pelayanan makan dan minum;

4. Bioskop : Suatu usaha yang menyediakan tempat dan

fasilitas untuk memamerkan, menjual atau

mendemonstrasikan kegiatan (karya) seni;

5. Teater atau panggung terbuka : Suatu usaha yang

menyediakan tempat dan fasilitas untuk pertunjukan

karya seni budaya ditempat terbuka (tanpa atap) dan

dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan

makan dan minum di dalam gedung tertutup;

6. Teater atau panggung tertutup : Suatu usaha yang

menyediakan tempat dan fasilitas untuk pertunjukan

(pentas) seni budaya dan dapat dilengkapi dengan

penyediaan jasa pelayanan makan dan minum di dalam

gedung tertutup;

7. Pentas Pertunjukan Satwa : Suatu usaha yang

menyediakan tempat dan fasilitas untuk

mempertunjukkan permainan dan ketangkasan satwa;

8. Balai Pertemuan Umum : Suatu usaha yang menyediakan

tempat dan fasilitas untuk menyelenggarakan pertemuan,

rapat, pesta atau pertunjukan sebagai usaha pokok dan

Page 14: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan

minum;

9. Barber Shop : Setiap tempat usaha komersial yang mana

lingkup kegiatannya menyediakan jasa pelayanan

memotong dan/atau menata dan merias rambut;

10. Salon Kecantikan : Setiap usaha komersial yang ruang

lingkup kegiatannya menyediakan tempat dan fasilitas

untuk memotong, menata rambut, merias muka serta

merawat kulit dengan bahan kosmetik;

11. Usaha Sarana Fasilitas Olah Raga atau Seni Budaya :

Suatu usaha yang menyediakan tempat dan peralatan atau

perlengkapan untuk berolah raga atau ketangkasan baik

di darat, air dan udara serta kegiatan seni dan budaya

yang dikelola secara komersial;

12. Pusat Kesehatan atau Health Centre : Suatu usaha yang

menyediakan tempat dan berbagai fasilitas untuk

melakukan kegiatan latihan kesegaran jasmani atau terapi

sebaga usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan jasa

pelayanan makan minum;

13. Gelanggang dan/atau Sarana Olah Raga Tertutup : Suatu

usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk

kegiatan berbagai (anak/cabang) atau satu jenis olah raga

sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan jasa

pelayanan makan dan minum dalam arena tertutup;

14. Gelanggang dan/atau Sarana Olah Raga Terbuka : Suatu

usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk

kegiatan berbagai (anak/cabang) atau satu jenis olah raga

sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan jasa

pelayanan makan dan minum dalam arena terbuka;

15. Gelanggang : suatu usaha yang menyediakan tempat dan

fasilitas untuk permainan dan ketangkasan yang

menggunakan mesin atau elektronik sebagai usaha pokok

dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan

makan dan minum;

16. Dunia Fantasi : Suatu usaha yang menyediakan tempat

dan fasilitas untuk mempertunjukkan karya (seni)

fantastis;

Page 15: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

17. Taman Satwa : Suatu usaha yang menyediakan tempat

dan fasilitas untuk memelihara berbagai jenis satwa dan

dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan

minum;

18. Pagelaran Seni Budaya dan Olah Raga adalah suatu

kegiatan menyelenggarakan pagelaran/tontonan

pertunjukan seni budaya atau olah raga di tempat usaha

tertentu atau ditempat yang bersifat insidentil baik.

Huruf c : Yang termasuk Usaha Sarana Pariwisata adalah :

1. Akomodasi : yaitu suatu wahana untuk penyediaan jasa

penginapan yang dapat dilengkapi dengan jasa lainnya.

Termasuk pengertian akomodasi :

A. Hotel adalah usaha komersial dengan menggunakan

seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus

disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa

penginapan dan memoperasikan minimal 6 (enam) kamar

ke atas;

B. Penginapan Remaja adalah suatu usaha yang tidak

bertujuan komersial dengan menggunakan seluruh atau

sebagian dari suatu bangunan yang disediakan bagi

remaja, pelajar dan mahasiswa untuk memperoleh

pelayanan penginapan dan pelayanan lain;

Tidak termasuk dalam pengertian Penginapan Remaja

menurut Peraturan Daerah ini adalah jenis akomodasi

lain seperti :

a. Asrama Haji;

b. Tempat-tempat Penginapan yang

dikelola oleh instansi pemerintah maupun swasta

yang khususnya digunakan sebagai tempat

peristirahatan para karyawan;

c. Panti-panti Sosial;

d. Pondok Pesantren.

C. Pondok Wisata adalah suatu usaha perorangan yang

mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk

penginapan bagi setiap orang dengan perhitungan

pembayaran harian;

Page 16: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

Termasuk pengertian Pondok Wisata dalam peraturan

Daerah ini yaitu : Villa, Home Stay, Bungalow, Guest

House dan sejenisnya yang dikomersilkan;

D. Perkemahan adalah usaha wisata dengan menggunakan

tenda yang dipasang dialam terbuka atau kereta

gandengan bahawan sendiri sebagai tempat penginapan;

E. Rumah pemondokan mahasiswa/pelajar dan karyawan :

suatu usaha perorangan yang mempergunakan sebagian

atau seluruh rumah tinggalnya untuk penginapan bagi

mahasiswa/pelajar, dan karyawan dengan perhitungan

pembayaran bulanan/tahunan.

2. Rumah makan, adalah setiap usaha komersial yang

ruanglingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan

minuman untuk umum ditempat usahanya. Termasuk

pengertian rumah makan :

a. Steack House;

b. Sate House, warung Sate;

c. Coffe House, Warung Kopi;

d. Cafetaria;

e. Depot;

f. Fast Food;

g. Ice Cream;

h. Toko Roti/bakery/Cake shop yang menyelenggarakan

pelayanan umum dan tempat duduk ditempat usahanya;

i. Usaha jasa pangan lain dan sejenisnya.

3. Penyediaan Angkutan Wisata adalah setiap usaha komersial

yang ruang linkup kegiatannya menyediakan angkutan wisata.

Pengertian Angkutan Wisata :

a. Sarana Angkutan;

b. Tenaga.

4. Penyediaan Sarana Wisata Tirta adalah setiap usaha

komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan

tempat, peralatan atau perlengkapan wisata tirta. Termasuk

pengertian penyediaan Sarana Wisata Tirta :

a. Penyelaman, Flora Fauna Air Laut;

b. Sarana Rekreasi Air;

c. Kegiatan Marina.

Page 17: PERATTJRAN DAERAII KABIJPATEN GRESIKjdih.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2017/01/PERDA_29... · Web viewUsaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata

5. Penyelenggaraan Kawasan Pariwisata, adalah setiap

usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya

menyelenggarakan kawasan pariwisata. Termasuk pengertian

penyelenggaraan Kawasan Pariwisata :

a. Penyewaan Lahan;

b. Penyediaan Fasilitas;

c. Penyediaan Bangunan.

Pasal 3 s/d 8 : Cukup jelas

Pasal 9 : Piagam yang masih berlaku diletakkan ditempat yang mudah

dibaca oleh tamu/pengunjung.

Pasal 10 ayat (2) : Surat keterangan permohonan adalah keterangan nama, pekerjaan,

tanggal lahir, kewarganegaraan, alamat dan lain-lain.

Pasal 11 s/d 12 : Cukup jelas

Pasal 13 ayat (1) : Pembinaan dan pengawasan adalah suatu upaya meningkatkan

mutu pengetahuan dan pelayanan administrasi, keuangan dan

ketertiban/kebersihan secara terus menerus dalam

mengembangkan usaha.

Pasal 13 ayat (2) : Kepala Daerah di dalam melakukan pembinaan dan pengawasan

mengikutsertakan dinas/instansi terkait.

Pasal 14 s/d 16 : Cukup jelas

Pasal 17 : Bagi badan usaha yang telah ada sebelum adanya Peraturan

Daerah ini, maka usaha-usaha tersebut dimana pemberian ijinnya

belum sesuai dengan Peraturan Daerah ini, maka diberikan

tenggang waktu 1 (satu) tahun untuk menyesuaikan.

Pasal 18 s/d 20 : Cukup jelas