peranprovinsidalam& pelaksanaan&program&ppsp&nawasis.org/portal/panduan/paparan...
TRANSCRIPT
PERAN PROVINSI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PPSP
OLEH: PIU KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN
Paparan ini terdiri atas: I. Kondisi objektif kesiapan Provinsi dalam Pelaksanaan PPSP tahun 2015 dan usulan rencana tindak lanjut. II. Peran Provinsi dalam Pelaksanaan PPSP (keberlanjutan pokja, RSP, Lokakarya MPS dan fasilitasi penyusunan dokumen kab/kota) III. Pengawalan Pasca Lokakarya yang berintikan Pengawalan Pendanaan (funding gap)
a. Sebagian besar SK Pokja Provinsi masih menggunakan SK tahun 2014.
b. SK Pokja Provinsi untuk tahun 2015 belum dikirim ke pusat.
c. Ketersediaan pendanaan yang mendukung operasional pokja masih bervariasi.
d. Workplan provinsi belum ditembuskan ke PIU-KP. e. Sebagian kecil pokja provinsi masih belum
memiliki ruang sekretariat untuk melaksanakan aktivitas.
f. Rincian status
a. Keberlanjutan Pokja: Mengacu kepada mandat PERPRES 185 Tanggal 22 Desember 2014: 1. Pasal 15 ayat (1) Pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota membentuk
kelompok kerja air minum dan sanitasi/kelompok kerja lainnya. 2. Pasal 15 ayat (2) Anggota kelompok kerja Air Minum dan Sanitasi/kelompok
kerja lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri dari atau unsur pemerintah, perguruan tinggi , organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, media massa, pelaku usaha, dan anggota masyarakat.
3. Pasal 15 ayat (3) Ketentuan mengenai keanggotaan, tugas, dan tata kerja Kelompok Air Minum dan Sanitasi/kelompok kerja lain provinsi diatur oleh Gubernur dan Kelompok Kerja Air Minum dan Sanitasi/kelompok kerja lain kabupaten/kota diatur oleh Bupati /Walikota.
Pedoman lebih lanjut terkait dengan hal diatas akan diatur dalam draft permendagri 2015 tentang Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi di Daerah.
¨ Tahun 2012 tiga Provinsi menyusun Roadmap. ¨ Tahun 2013 sepuluh Provinsi menyusun
Roadmap. ¨ Tahun 2014 lima belas Provinsi menyusun
Roadmap. ¨ Terdapat lima Provinsi yang belum melakukan
aktifitas penyusunan Roadmap terdiri: Kepulauan Riau, NTT, Kaltara, Papua, Papua Barat.
Status Penyusunan Roadmap per provinsi
USULAN RENCANA TINDAK LANJUT
No Provinsi Verifikasi
Sinkronisasi
Distribusi ke PIU
KP Lokakarya
1 Aceh √ √
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
√ √ √
4 Sumatera Selatan
√ √ √
5 Jambi √ √
6 Riau
7 Kepulauan Riau
8 Bengkulu
9 Bangka Belitung
10 Lampung √ √ √ √
11 Banten
12 Jawa Barat
13 DKI Jakarta
14 Jawa Tengah √ √ √
15 DI Yogyakarta √
16 JawaTimur
17 Kalimantan Barat
√ √ √ √
No Provinsi Verifikasi
Sinkronisasi
Distribusi ke PIU KP
Lokakarya
18 Kalimantan Tengah √ √ √ √
19 Kalimantan Utara
20 Kalimantan Selatan
21 Kalimantan Timur
22 Bali √ √ √
23 NTB
24 NTT
25 Sulawesi Selatan √ √ √
26 Sulawesi Barat
27 Sulawesi Tenggara √ √ √
28 Sulawesi Tengah √ √ √ √
29 Sulawesi Utara
30 Maluku
31 Maluku Utara √ √
32 Gorontalo √ √ √ √
33 Papua
34 Papua Barat
• APL merupakan tindaklanjut Pasca Lokakarya MPS Provinsi, titik fokus pengawalan pendanaan skala provinsi-pusat (khusus funding gap)
• APL jabaran teknis dari /Perpres/PMM PPSP sesuai TUSI tanggungjawab masing masing yang akan melakukan dukungan pendanaan
• APL adalah salah satu alat dan mekanisme dukungan, untuk melaksanakan proses implementasi program prioritas PPSP Tahunan/MPS yang akan ditampung dalam RKPD tahun yad.
• APL dikonsolidasikan di Pusat/regional dengan output utama kompilasi pendanaan tahunan sesuai RKA K/L, RKA SKPD Prov dan Kab/kota.
• APL diikuti oleh Bidang Perencanaan dan Bidang Pendanaan Pokja dikoordinasikan bersama PMU + PIU.
• APL jika dipandang perlu dapat dilakukan 2 kali se tahun, dengan melibatkan K/L yang memiliki program terkait sanitasi,pokja masing-masing daerah,donor,sesuai tingkat urgensinya.
Komitmen Pendaan (tahun n…)
Pusat & Provinsi (dana K/L-APBN)
Kab/Kota & Provinsi (dana APBD, CSR)
RKP RKPD Prov
RKPD Kab/Kota
Berdasarkan Dokumen Kesepakatan
Berdasarkan Dokumen (FUNDING GAP)
Komitmen Pendaan
(tahun n+1)
Implementasi (n+1)
Komitmen Pendaan Non Pemerintah
(tahun n+1)
Komitmen Pendaan K/L, Provinsi (APBN
tahun n+1)