perang padri
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
Keinginan memperbaiki syariat
Islam
Tinggalkan kebiasaan yang
buruk
Campur tangan Belanda dalam konflik
kedua kaum
Pertentangan aliran agama kaum adat dan kaum padri (Faham Wahabi)
3 Haji dari Mekkah : Hj Miskin, Hj Sumanik, Hj Piabang (1803)
Membawa Gerakan Padri Kelompok Adat
Kaum Adat
Kaum Padri
Meletus di daerah Lawas, Alahan Panjang, Tanah
Datar, dan Bonjol
Tuanku Imam BonjolMenggantikan Datuk Bandaro, adakan pertahanan di Bonjol
Tanah Datar (dipimpin Tuanku Pasaman),
Kaum Padri menang atas Kaum Adat
Kaum Adat
Kaum Adat meminta bantuan Belanda melawan Kaum Padri
Minangkabau VS Belanda
VS
1. Menyerang pos di Semawang (September
1821) dan patroli Belanda
2. Mengerahkan 25000 pasukan & senjata
tradisional3. Kerugiannya yaitu ada
350 orang gugur4. Berhasil mundur ke
Lintau5. Pasukannya kuat di
daerah Bonjol, Lintau, Marapalam, Rao,
Alahan Panjang, dan Bonio
1. Soli air dan sipinang dapat gangguan dari Padri
2. Mengerahkan 2000 serdadu Eropa, 6ton
meriam , 1000 pasukan bumiputera
3. Banyak serdadu tewas dan luka
4. Memutuskan jalan ke Lintau
5. Serangan Belanda mengalami kegagalan
beberapa kali 6. Kuasai Tanah Datar dan
mendirikan benteng di Batusangkar
Kolonel StuersAdakan perundingan damai di
Ujung Karang 29 Oktober 1825
Terjadi karena Belanda terdesak akibat adanya dua perlawanan yaitu
perlawanan Diponegoro dan padri
Isi Perjanjian : 1. Belanda akan mengakui kekuasaan
TuankuTuanku yang ada di Lintau, Limapuluh kota, Telawas, dan Agam
2. Kedua belah pihak akan melindungi orangorang dalam perjalanan dan
pedagang3. Kedua belah pihak akan melindungi
orang yang kembali dari pengungsian
Baru ditandatangani di Padang, 15 November 1825
Pasukan Belanda di Padang diperkuat dengan pasukan tambahan dari Batavia
(1832) dan legiun Sentot Ali Basyah terdiri dari 300 orang bersenjata
Belanda kuat dan akhirnya menguasai markas utama
kaum Padri di daerah Bonjol
Kaum Padri melemah dan tidak mampu menahan serangan musuh
Belanda kuasai Benteng Bonjol , Imam Bonjol dan
pasukan menyerah pada 25 Oktober 1837
Tuanku Tambusi adakan perlawanan di Angkola
Pemberontakan Batipo (1841)