perancangan waktu istirahat pekerja pembuatan tempe

21
PERANCANGAN WAKTU ISTIRAHAT PEKERJA PEMBUATAN TEMPE BERDASARKAN KRITERIA FISIOLOGIS DAN KETIDAKNYAMANAN KERJA (INDUSTRI TEMPE MUCHLAR) Agra Zulfanuddin 08/268760/TP/09161

Upload: agra-zulfanuddin

Post on 08-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

PERANCANGAN WAKTU ISTIRAHAT PEKERJA PEMBUATAN TEMPE

BERDASARKAN KRITERIA FISIOLOGIS DAN KETIDAKNYAMANAN KERJA

(INDUSTRI TEMPE MUCHLAR)

Agra Zulfanuddin

08/268760/TP/09161

Page 2: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

LATAR BELAKANG Kelelahan kerja merupakan proses

menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya ketahanan fisik tubuh. Kelelahan kerja yang dialami oleh seseorang dalam bekerja dapat mempengaruhi tingkat kinerja dan hasil kerja yang dihasilkan.

Page 3: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

RUMUSAN MASALAH Proses produksi Tempe Muchlar

dilakukan secara kontinyu dan belum terdapat jam istirahat yang diatur dengan baik. Tingkat kelelahan kerja dan beban kerja dapat diukur dari berbagai aspek diantaranya adalah tingkat denyut jantung, tingkat mengantuk, suhu tubuh, suhu lingkungan kerja. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap beberapa aspek yang terkait.

Page 4: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

BATASAN MASALAH Pekerja yang diamati adalah satu orang

setiap stasiun kerja. Fisiologis beban kerja dilihat dari denyut

jantung, tingkat mengantuk, suhu tubuh, dan suhu lingkungan.

Pekerja yang diteliti merupakan pekerja yang sehat atau normal.

Page 5: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

TUJUAN PENELITIAN Merancang waktu istirahat pekerja. Mengetahui tingkat beban kerja dan

kelelahan kerja pekerja selama bekerja.

Page 6: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

MANFAAT PENELITIAN Memberikan usulan waktu istirahat kerja

bagi pekerja kepada industri berdasarkan denyut jantung, tingkat mengantuk, suhu tubuh, suhu lingkungan kerja.

Page 7: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

TINJAUAN PUSTAKA Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa

latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan.

Page 8: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

TINGKAT DENYUT JANTUNG Tingkat denyut jantung adalah salah satu faktor

penujuk kelelahan yang baik dalam bekerja. Tingkat denyut jantung yang terukur dapat dihubungkan dengan konsumsi energi atau konsumsi oksigen untuk melihat kelelahan yang dialami pekerja selama bekerja. Ada empat cara untuk mengukur tingkat denyut jantung, yaitu (Konz, 2008)

70

80

90

100

110

120

130

sebelumbekerja

saatbekerja

istirahat/pemulihan

waktu bekerja

deny

ut ja

ntun

g (d

enyu

t/m

enit

)

•Tingkat denyut jantung yang terjadi selama seseorang bekerja mengikut pola seperti digambarkan berikut ini (Helander, 2006)

Page 9: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Untuk merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan heart rate (denyut jantung), dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy expediture dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisa regresi. (widodo,2008)

dengan : Y : Energi (kilokalori per menit)

X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

2410.71733,40229038,080411,1 XXY

Page 10: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Hubungan antara metabolisme, respirasi, suhu tubuh, dan denyut jantung sebagai media pengukur beban kerja dapat dilihat pada tabel Christensen sebagai berikut (Nurmianto, 2003) :

Beban kerja Konsumsi oksigen (l/mnt)

Ventilasi paru-paru (l/mnt)

Suhu rektal (0C)

Denyut jantung (denyut/mnt)

Rendah sekali (mengaso)

0.25-0.3 6-7 37.5 60-70

Rendah 0.5-1.0 11-20 37.5 75-100

Sedang 1.0-1.5 20-31 37.5-38.0 100-125

Tinggi 1.5-2.0 31-43 38.0-38.5 125-150

Tinggi sekali 2.0-2.5 43-56 38.5-39.0 150-175

Amat tinggi sekali (olah raga)

2.5-4.0 60-100 >39 >175

Tabel Christensen

Page 11: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

TINGKAT MENGANTUK Stanford Sleepiness Scale (SSS) atau Skala

Mengantuk Stanford adalah skala penilaian diri yang digunakan untuk melihat secara kuantitas perubahan tingkat mengantuk (Hoddes, 2007).

Angka penilaian

Keterangan

1 sama sekali tidak merasa mengantuk, terjaga

2 bisa konsentrasi penuh, namun tidak merasa pada puncaknya

3 terjaga dalam keadaan santai, masih responsif

4 mulai merasa malas beraktivitas

5 respon melambat, kehilangan niat untuk beraktivitas

6 mulai mengantuk, merasa ingin berbaring, melawan rasa kantuk

7 tidak lagi dapat melawan rasa kantuk, ingin memejamkan mata

X tidur

Page 12: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

SUHU TUBUH Ritme Circadian adalah suatu ritme yang

dimiliki tubuh dengan salah satu parameternya adalah suhu tubuh. Ritme Circadian “mengharuskan” tubuh untuk bekerja aktif pada siang hari dan istirahat tidur pada malam hari. (Konz, 2008)

Suhu tubuh ritme Circadian

Page 13: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Waktu Kerja dan Istirahat Kelelahan dalam bekerja dapat diatasi

dengan memberikan istirahat dalam bekerja. Waktu istirahat dapat diklasifikasikan dalam dua kategori besar yaitu off-work (libur dari pekerjaan selama beberapa waktu ) dan at-work (istirahat yang dilakukan selama dalam proses bekerja).

Page 14: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

TEMPE Tempe merupakan makanan tradisional yang telah

lama dikenal di Indonesia. Didalam SNI No. 01-3144-1992 tempe didefiniskan sebagai produk makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang tertentu, berbentuk padatan kompak dan berbau khas serta berwarna putih atau sedikit keabuabuan.

Jenis tempe bermacam-macam, tergantung pada jenis bahan baku yang digunakan. Beberapa jenis tempe yang ada dan cukup banyak dibuat di Indonesia

Bahan Baku Nama

Kedelai (Glycine max) Tempe kedelai

Ampas tahu/kedelai Tempe gembus

Bungkil kacang tanah Tempe bungkil (Jateng)

Ampas kelapa Tempe bongkrek

Bungkil kacang + ampas tahu Tempe enjes (Malang)

Koro benguk (Mucuna pruriens) Tempe benguk (Yogya)

Lamtoro (Laucaena glau) Tempe lamtoro (Yogya)

Page 15: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

OBYEK PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan

terhadap karyawan di Industri Tempe Muchlar muwotan, kasihan , bantul, Yogyakarta

Page 16: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

METODE PENGUMPULAN DATA Pengamatan Langsung

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak dapat di berikan oleh pekerja yaitu data pengamatan dan pencatatan pada obyek yang diteliti.

Survei dilakukan untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan bertanya atau wawancara terhadap pekerja yang terlibat dengan obyek penelitian. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah cara pengumpulan data yang dimiliki oleh perusahaan atau referensi terkait obyek penelitian.

Page 17: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

DATA YANG DIPERLUKAN Data Primer

Data primer adalah data yang di dapat dengan pengamatan, pengukuran, dan pencatatan langsung terhadap obyek penelitian. Data yang diperlukan antara lain :

- Denyut jantung pekerja

- Suhu tubuh pekerja

- Suhu lingkungan kerja

- Data kuesioner kelelahan

- Data tingkat mengantuk

Page 18: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang sudah ada sebelum dilakukan penelitian. Data diperoleh dari data industri yang terkait ataupun literatur dan referensi. Data yang diperlukan yaitu :

- Profil perusahaan- Proses produksi- Deskripsi pekerjaan- Obyek dan responden penelitian- Konsumsi energi- Profil pekerja- Produksi harian

Page 19: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Mulai

Survei pendahuluan

Pendefinisian masalah dan penetapan tujuan

Studi Pustaka

Pengambilan data :1. Deskripsi perusahaan2. Tingkat denyut Jantung3. Suhu tubuh4. Tingkat mengantuk5. Suhu lingkungan kerja

Analisis Hasil dan pembahasan

Penarikan kesimpulan dan saran

Selesai

Perhitungan konsumsi energi pekerja denyut jantung

Analisis suhu tubuh

Analisis tingkat mmengantuk

Penentuan Waktu istirahat pekerja:1. Berdasarkan tingkat denyut jantung2. Berdasarkan Suhu tubuh3. Berdasarkan tingkat mengantuk4. Berdasarkan Suhu lingkungan

Page 20: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

PENGOLAHAN DATA Tingkat denyut jantung pekerja

Data tingkat denyut jantung pekerja didapatkan dengan mengukur denyut jantung pekerja selama bekerja dalam selang waktu tertentu. Data ini didapatkan dengan menggunakan alat Pulse Meter.

Data tingkat denyut jantung kemudian diplotkan ke dalam grafik menggunakan software Microsoft Excel 2007. Pengeplotan ke bentuk grafik ini digunakan untuk mengetahui pola denyut jantung selama bekerja.

Menghitung konsumsi energi pekerja dengan rumus (menggunakan Microsoft Excel 2007) :

Y= 1,80411-0,0229038X+4,71733.10-4X2 ... (1)

dengan : Y = energi (kkal/menit)

X = denyut nadi (bpm)

 

Page 21: Perancangan Waktu Istirahat Pekerja Pembuatan Tempe

Menghitung lama waktu istirahat pekerja dengan rumus

 

2

1001BMK

SKT

S

K

RP

BMK

SKTRP

untuk k < s ... (2)

untuk k > s ... (3)

dengan : K = Energi yang dikonsumsi (kkal/menit)S = Standar beban kerja normal yang diaplikasikan

(kkal/menit) yaitu 5 kkal/menit (pria) T = total waktu yang dipergunakan untuk kerja (menit) BM = metabolisme basal (kkal/menit) yaitu 1,7 kkal/menit (pria)