perancangan visual identity dan pengaplikasian media ... · tri murbagas yudidamar 2411412094...
TRANSCRIPT
-
i
PERANCANGAN VISUAL IDENTITY DAN
PENGAPLIKASIAN MEDIA PROMOSI DELACOUR
DECORATION KENDAL
Proyek Studi
Diajukan dalam rangka menyelesaian Studi Strata Satu (S1) Program Studi
Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual
oleh
Tri Murbagas Yudidamar
2411412094
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
-
ii
-
iii
-
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Socrates berkata, “Kenali dirimu”. Sedangkan aku mengatakan ,
“Pahamilah klienmu!”. Pada akhirnya, klien tidak berpikiran seperti apa
yang kita lakukan padanya. (Joshua Brewer)
It’s strange. A lot of the time you don’t register the important moments as
they happen. You only see that they were important when you look back.
(TEOTFW)
Proyek Studi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Musrihadi di sana, sebagai bukti
bahwa saya bisa dan mampu. Ibu saya dan
kaka adik saya yang selalu mendoakan dan
support dalam kondisi apapun.
2. Teman, saudara, dan keluarga besar
WESTCO_Official yang selalu
menginspirasi dari segala medan kehidupan.
3. Pemantik semangat dan inspirasi (teman-
teman Seni Rupa 2012, keluarga Delacour)
-
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proyek Studi ini. Penyelesaian Proyek Studi ini dapat terlaksana atas bantuan
berbagai pihak, secara langsung maupun tidak. Dengan segala kerendahan hati,
penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Syakir, M.Sn., Ketua Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas
administratif dalam penyusunan proyek studi ini;
2. Bapak Eko Haryanto, S.Pd.,M.Ds., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan kepercayaan kepada penulis;
3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang yang telah membagikan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis, juga menjadi inspirasi dan bagi penulis;
4. Ibunda, Ayahnda dan kakak, yang telah memberi doa restu, kasih sayang,
dorongan moril, spriritual, dan materi kepada penulis;
5. Keluarga Delacour Decoration berserta seluruh punggawanya.
6. Teman-teman istimewa Seni Rupa 2012 yang selalu memberikan inspirasi,
motivasi, bantuan dan pengalaman yang tak terlupakan;
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sadar dengan apa yang telah disusun dan disampaikan masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis menerima segala
-
vi
a.
-
vii
SARI
Yudidamar, Tri Murbagas. 2019. Perancangan Visual Identity dan
Pengaplikasian Media Promosi Delacour Decoration Kendal. Proyek Studi.
Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing : Dr. Eko Haryanto, S.Pd.,M.Ds.
Kata Kunci: visual identity, media promosi, decoration.
Identitas sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang terpenting, karena
identitas adalah sebagai penanda dan pembeda dengan perusahaan lain. “Delacour
Decoration” bergerak di bidang jasa dekorasi khususnya dekorasi pernikahan dan
acara lainnya. Usaha ini mulai dirintis sejak tahun 2012. Nama Delacour sendiri
diambil dari salah satu tokoh di film Harry Potter yaitu Fleur Delacour, Fleur
Delacour sendiri merupakan bahasa Perancis yang berarti bunga di taman.
Delacour dikelola oleh pemiliknya yang bernama Sulistiyanto. Pengguna jasa
Delacour sendiri dari konsumen menengah keatas, dengan segmen pasar
menengah keatas dapat dipastikan konsumen memiliki nilai keindahan dekorasi
tersendiri, hal ini sesuai dengan jati diri Delacour yang berubah sesuai dengan
minat konsumen yang menggunakan jasa Delacour. Permasalahan dalam UMKM
adalah tidak adanya Visual Identity dari perusahaan Delacour yang bekerja secara
fleksibel menyesuaikan minat dari konsumen dan memberikan keindahan pada
setiap acara yang dibuat konsumen selain itu Delacour juga kurangnya kesadaran
tentang pentingnya promosi. maka Delacour Decoration membutuhkan suatu
rancangan identitas visual yang nantinya akan diaplikasikan pada media promosi.
Kontribusi perancangan tersebut di atas bertujuan untuk meningkatkan citra
pelaku usaha dan meningkat omset penjualan produk.
Perancangan identitas visual ini melalui beberapa tahap berkarya dengan
urutan: pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pemilihan media dalam
perancangan identitas visual perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan dan
anggaran biaya pengeluaran perusahaan. Konsep perancangan identitas visual dan
pengaplikasiannya pada media promosi Delacour Decoration adalah simpel dan
membuat orang tertarik, sesuai citra produk yang ingin ditampilkan. Berdasarkan
analisis tersebut, maka desain yang akan dirancang sebagai media promosi adalah
logo, stationary set, vehicle, uniform, leaflet, katalog dan merchandise.
Tugas akhir ini telah menghasilkan rancangan desain identitas visual dan
aplikasinya pada media promosi bagi Delacour Decoration berupa logo,
stationary set, vehicle, uniform, leaflet, katalog dan merchandise untuk
dipergunakan sebagai media yang menarik untuk menampilkan citra produk
sehingga dapat membangun citra positif pada masyarakat yang membaca
danmelihat. Harapan penulis agar hal ini dapat memberikan dampak yang positif
untuk pemilik usaha dalam memasarkan produknya.
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
PRAKATA ............................................................................................................ iv
SARI ...................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.1.1 Alasan Pemilihan Tema ...................................................................... 1
1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya ............................................................ 3
1.1.3 Analisi Kebutuhan (SWOT) ............................................................... 4
1.2 Riset ............................................................................................................ 9
1.2.1 Wawancara ......................................................................................... 9
1.2.2 Dokumentasi .................................................................................... 10
1.2.3 Studi Pustaka .................................................................................... 11
1.3 Tujuan Proyek Studi ................................................................................... 11
1.4 Manfaat Proyek Studi ................................................................................. 11
-
ix
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL ................................................................ 13
2.1 Desain Komunikasi Visual ......................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual.............................................. 13
2.1.2 Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual .......................................... 14
2.1.3 Prinsip-prinsip Dasar Desain Komunikasi Visual............................. 17
2.1.4 Elemen-elemen Desain Komunikasi Visual...................................... 21
2.1.5 Fungsi Desain Komunikasi Visual ................................................... 23
2.2 Identitas Visual Perusahaan ...................................................................... 24
2.2.1 Pengertian Identitas Visual Perusahaan ............................................ 24
2.2.2 Fungsi Identitas Visual Perusahaan ................................................. 25
2.2.3 Macam-macam Identitas Visual ........................................................ 26
2.2.4 Penerapan Identitas Visual Perusahaan ............................................ 28
2.3 Media Promosi .......................................................................................... 29
2.3.1 Pengertian Media Promosi ............................................................... 29
2.3.2 Jenis-jenis Media Promosi ............................................................... 30
2.3.3 Fungsi Media Promosi ..................................................................... 32
2.3.4 Unsur Media Promosi ...................................................................... 33
2.4 Profil Delacour Decoration ....................................................................... 40
2.4.1 Data Perusahaan ............................................................................... 40
2.4.2 Produk .............................................................................................. 41
BAB III METODE BERKARYA ....................................................................... 43
3.1 Media Berkarya .......................................................................................... 43
3.1.1 Alat .................................................................................................... 43
-
x
3.1.2 Bahan................................................................................................. 45
3.2 Teknik Berkarya ......................................................................................... 46
3.2.1 Teknik Print ...................................................................................... 46
3.2.2 Teknik Bordir .................................................................................... 47
3.3 Proses Berkarya .......................................................................................... 47
3.3.1 Preliminary Planning ........................................................................ 47
3.3.2 Pra Produksi ...................................................................................... 53
3.3.3 Produksi ............................................................................................ 54
3.3.4 Pasca Produksi .................................................................................. 56
BAB IV ANALISIS KARYA .............................................................................. 58
4.1 Corporate Identity ...................................................................................... 58
4.1.1 Logo .................................................................................................. 58
4.1.2 Stationery Sets ................................................................................... 63
4.1.3 Vehicle .............................................................................................. 75
4.1.4 Uniform ............................................................................................. 77
4.1.5 Katalog dan Leaflet ........................................................................... 80
4.1.6 Wedding Sign .................................................................................... 89
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 92
5.1 Simpulan ..................................................................................................... 92
5.2 Saran ........................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95
LAMPIRAN .......................................................................................................... 97
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hasil Dekorasi dari Delacour ........................................................... 41
Gambar 4.1 Logo Delacour Decoration Kendal ................................................... 58
Gambar 4.2 Logo Delacour Decoration dengan penerapan dibeberapa warna
background ............................................................................................................. 59
Gambar 4.3 Inspirasi pembuatan logo Delacour Decoration ............................... 60
Gambar 4.4 Kartu Nama Delacour Decoration Kendal ........................................ 63
Gambar 4.5 Kartu Nama Delacour Decoration Kendal Bagian Depan ............... 65
Gambar 4.6 Kartu Nama Delacour Decoration bagian belakang ........................ 65
Gambar 4.7 Kop Surat Delacour Decoration ........................................................ 67
Gambar 4.8 Amplop Delacour Decoration ............................................................ 70
Gambar 4.9 Stampel Delacour Decoration ........................................................... 73
Gambar 4.10 Vehicle Delacour Decoration .......................................................... 75
Gambar 4.11 Uniform Delacour Decoration ........................................................ 77
Gambar 4.12 Katalog produk Delacour Decoration ............................................. 80
Gambar 4.13 Katalog produk Delacour Decoration ............................................. 83
Gambar 4.14 Detail Katalog produk Delacour Decoration .................................. 84
Gambar 4.15 Cover leaflet ..................................................................................... 85
Gambar 4.16 Isi leaflet .......................................................................................... 86
Gambar 4.17 Wedding Sign ................................................................................... 89
-
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penetapan Dosen Pembimbing…………………………….….98
Lampiran 2 Biodata Penulis………………………………………………….…..99
Lampiran 3 Atribut Pameran……………………………………………………100
Lampiran 4 Dokumentasi Pameran……………………………..……………....103
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Alasan Pemilihan Tema
Pada zaman yang telah maju dan berkembang ini terjadi persaingan yang
sangat sengit dalam bidang usaha ataupun jasa. Dengan demikian untuk tetap
menarik perhatian pelanggan atau pembelinya dalam pasar yang sarat dengan
persaingan-persaingan ini sangat diperlukan identitas grafik yang membentuk
suatu image oleh perusahaan-perusahaan. Terlebih lagi di era globalisasi yang
memungkinkan meluasnya penyampaian informasi diberbagai belahan dunia
sehingga sangatlah diperlukan suatu image untuk melambangkan identitas
perusahaan agar tetap bisa bertahan dan survive dalam persaingan yang semakin
keras ini.
Hampir tidak ada produk dan jasa yang merupakan pemain tunggal di pasar
yang sangat padat dengan persaingan ini. Perkembangan pasar yang sangat
dinamik menarik banyak perusahaan besar maupun kecil untuk berkecimpung di
sebuah bidang usaha yang sama. Dengan demikian banyak perusahaan yang
bersaing untuk memperebutkan perhatian dari pelanggan atau target market
mereka. Image suatu perusahaan sangatlah penting dalam menentukan
keberhasilan suatu perusahaan menarik perhatian konsumennya. Sebuah identitas
grafik yang menonjol serta unik diperlukan sebagai pengenal suatu produk atau
perusahaan. Image grafis tersebut berguna sebagai sarana untuk melakukan
promosi, menyampaikan visi dan misi perusahaan, menggambarkan filosopi dari
-
2
organisasi atau perusahaan, agar mudah diingat oleh masyarakat dan memberikan
citra positif kepada masyarakat.
Delacour Decoration merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang
jasa dekorasi khususnya dekorasi pernikahan dan acara lainnya. Usaha ini mulai
dirintis sejak tahun 2012. Nama Delacour sendiri diambil dari salah satu tokoh di
film Harry Potter yaitu Fleur Delacour, Fleur Delacour sendiri merupakan bahasa
Perancis yang berarti bunga di taman. Delacour Decoration merupakan salah satu
perusahaan penyedia jasa dekorasi di Kendal yang beralamat di Jalan Pegadaian
No. 51 RT 02 RW 03 Weleri, Kendal, dikelola oleh pemiliknya yang bernama
Sulistiyanto.
Delacour Decoration memberikan jasa pembuatan dekorasi pesta
pernikahan, pesta ulangtahun, maupun acara lainnya. Desain yang ditawarkan
juga beragam bahkan bisa sesuai permintaan dari client. Sedangkan harga
dekorasi mulai dari Rp. 5.000.000 sampai Rp. 20.000.000 tergantung besar
dekorasi, kerumitan, dan luas dekorasinya.
Keunggulan dari Delacour Decoration adalah memberikan kesan mewah
dan elegan pada setiap acara yang dibuat dan dapat membuat kesan meriah acara.
Kelemahan dari Delacour Decoration adalah kurangnya promosi dan pengiklanan
sehingga masih banyak yang tidak mengetahui adanya usaha ini. Selain itu,
mulainya banyak kopetitor dari Delacour yang menjadi pesaing dibidang dekorasi
ini. Maka dari itu Delacour perlu mengembangkan identitas visual usaha yang
konsisten dan terkonsep.
-
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan Saudara Sulistiyanto selaku pemilik
Delacour Decoration, identitas visual dari Delacour sudah ada, namun
penggunaan desain identitas visualnya masih belum konsisten dan belum
terkonsep secara matang. Selain itu citra yang ditimbulkan pada identitas visual
yang lama, belum mencerminkan citra yang dimiliki produk, misalkan dalam
pemilihan huruf, penentuan ukuran huruf, dan penggunaan warna yang masih
berubah-ubah.
Berkaitan dengan hal tersebut, agar menghasilkan identitas visual baru yang
mencerminkan citra produk dan terkonsep sesuai dengan filosofi yang dimaksud,
Delacour Decoration membutuhkan perancangan ulang identitas visual. Selain
identitas visual penulis juga merancang sarana-sarana promosi yang mendukung
sesuai perkembangan zaman yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan
ketertarikan konsumen.
1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya
Usaha pada bidang kreatif membutuhkan faktor citra positif yang sesuai
dengan harapan dari sebuah usaha itu sendiri. Untuk pembentukan citra tersebut,
harus ada yang dilakukan agar tujuan dan harapan dapat terwujud. Maka dari itu
dalam usaha dibutuhkan identitas. Identitas korporat (corporate identity) adalah
suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan
dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa
identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang
meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik
(Anggoro, 2000:280).
-
4
Identitas visual merupakan sarana yang cukup efektif untuk
mengkomunikasikan keberadaan sebuah usaha atau perusahaan yang meliputi
nama, logo, warna, tipografi yang dikombinasikan sehingga dapat diaplikasikan
melalui merchandise, stationary, seragam, brosur, kemasan dan masih banyak
lagi. Hal ini logo merupakan identitas visual yang akrab dengan khalayak umum,
sehingga pemilihan logo Delacour Decoration sangat tepat untuk dirancang dan
diaplikasikan dalam berbagai media promosi.
Namun sebelum merancang sebuah identitas visual usaha Delacour
Decoration, dibutuhkan gagasan dan konsep yang sesuai, dan peninjauan
mengenai harapan dan tujuan pemilik usaha Delacour Decoration ini. Oleh karena
itu dibutuhkan riset yang mendalam mengenai usaha Delacour Decoration ini
yang meliputi aspek kesatuan, tipografi, ilustrasi, warna, keseimbangan, agar tidak
sembarangan dalam merancang identitas visual tersebut. Sehingga dibutuhkan
ketelitian dan ketekunan dalam perancangan identitas visual ini.
1.1.3 Analisis Kebutuhan (SWOT)
Dalam menentukan jenis karya identitas visual dan bauran media promosi
bagi Delacour Decoration yang tepat, maka akan dilakukan analisis kebutuhan
dengan pendekatan SWOT. Analisis SWOT tersebut meliputi analisis kekuatan
(strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) serta ancaman
(threats). Segi kekuatan dan kelemahan termasuk dalam faktor internal sedangkan
peluang dan ancaman termasuk dalam faktor eksternal.
-
5
FAKTOR
INTERNAL
FAKTOR
EKSTERNAL
KEKUATAN
STRENGHTS
1. Delacour Decoration
sudah berdiri selama 7
tahun
2. Lebih mengutamakan
kualitas alat dan bahan
yang digunakan untuk
dekorasi.
3. Harga yang ditawarkan
relatif.
4. Lebih mengutamakan
kualitas.
5. Produk yang dihasilkan direalisasikan secara
handmade.
KELEMAHAN
WEAKNESSES
1. Logo identitas nya
belum mampu
merepresentasikan
bidang usaha dengan
baik
2. Sistem pengelolaan
media sosial sebagai
saran promosi masih
buruk
3. Kurangnya informasi
masyarakat tentang
Delacour Decoration
PELUANG
OPPORTUNITIES
1. Sedikitnya jasa dekorasi
eksklusif di Kabupaten
Kendal.
2. Desain dekor selalu
mengikuti trend yang sedang
berkembang.
3. Permintaan jasa dekor relatif
tinggi.
4. Memiliki jariang customer
yang cukup luas.
STRATEGI S-O
1. Mempertahankan
kualitas pelayanan jasa
agar konsumen merasa
puas dan nyaman
sehingga dapat menarik
calon konsumen lain.
2. Perusahaan tetap selalu
update untuk desain
dekorasi.
3. Dibuatnya trik cara unik untuk menarik
konsumen, bertujuan
agar konsumen
menggunakan jasa ini
STRATEGI W-O
1. Sebagai strategi untuk
memperkuat posisi dan
citra perusahaan, maka
memerlukan sebuah
perancangan ulang
terhadap identitas visual
dengan nama baru
perusahaan berupa logo
agar bisa bersaing di
pasar yang lebih luas.
2. Menerapkan identitas
visual baru ke dalam
media promosi yang
kreatif dan komunikatif,
baik pada media yang
-
6
akan mendapat potongan harga atau diganti
dengan bonus
merchandise (special
gift).
konvensional maupun
media yang berbasis
internet sehingga dapat
meningkatkan volume
penjualan perusahaan.
3. Dibuatnya seragam baru untuk tim karyawan yang
lebih mencerminkan ciri
khas perusahaan agar
mudah dikenal
masyarakat dan
dibedakan dengan
perusahaan lainnya.
ANCAMAN
TREATS
1. Banyaknya kompetitor dari
luar daerah yang masuk ke
Kabupaten Kendal.
2. Kompetitor yang menjual
dengan harga lebih murah.
3. Sarana dan prasarana kompetitor lebih memadai
dalam penggunaan media
promosi.
STRATEGI S-T
1. Meningkatkan kapasitas
perusahaan dengan
memanfaatkan
kemampuan kerjasama
tim dan pengalaman
perusahaan untuk meraih
pasar yang lebih luas.
2. Perusahaan harus selalu
cek update desain dan
kemampuan beli
konsumen.
3. Membangun perusahaan
dengan mempertahankan
kualitas dan ciri produk
yang konsisten
4. Menjamin kualitas dan
pelayanan yang
sempurna agar pelanggan
tidak pindah ke pesaing.
5. Tim karyawan harus memberikan informasi
detail terkait tentang jasa
yang ditawarkan
perusahaan, baik itu
STRATEGI W-T
1. Menjaga komunikasi
yang baik dengan
pelanggan
2. Memaksimalkan media
promosi dengan
memberikan discount
pada pelanggan.
3. Membentuk konsep perancangan identitas
visual yang modern dan
berkarakter sesuai
dengan permintaan
konsumen.
-
7
kepada calon konsumen
maupun pelanggan yang
bertanya-tanya.
Tabel 1.1 Analisis SWOT Delacour Decoration
Berdasarkan hasil Analisis SWOT, dapat dirumuskan bahwa untuk
merancang identitas visual Delacour Decoration membutuhkan visual brand yang
kuat untuk lebih mampu merepresentasikan citra dari merek dan sesuai dengan
segmen pasar yang akan dicapai. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa Delacour
Decoration membutuhkan sebuah media promosi untuk memberikan feedback dan
mampu memperluas jangkauan konsumen. Karenanya dibutuhkan suatu identitas
visual penyampaian pesan dari produsen kepada konsumen dengan lebih
-
8
terstruktur agar dapat menarik konsumen untuk menggunakan jasa dari Delacour
Decoration.
Karena target market dari Delacour Decoration kelas menengah ke atas
namun tetap terjangkau, maka logo Delacour Decoration perlu dirancang ulang
untuk membangun citra produk yang berkualitas. Rustan (2009:42) mengatakan
bahwa logo harus unik dan mencerminkan dan mengangkat citra sekaligus
membedakannya dengan yang lain. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh
penulis dalam analisis kebutuhan Delacour Decoration, membutuhkan
perancangan identitas visual yang akan diaplikasikan pada media promosi untuk
membangun citra positif dan ketertarikan calon konsumen terhadap Delacour
Decoration di antaranya adalah:
1. Logo
Delacour Decoration belum memiliki konsep logo yang sesuai dengan
produk dari segi pemilihan font dan penggunaan warna, selain itu logo
tersebut belum dipatenkan. Maka dari itu pemilik usaha Delacour Decoration
menginginkan untuk perancangan ulang identitas visual yang sesuai dengan
konsep dan karakter perusahaan.
2. Stationery Set
Stationery set merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat-
menyurat dan sebagai pos material karena di dalamnya tercetak identitas
perusahaan lengkap dengan alamat, nomor telepon, e-mail, ataupun fax.
Stationery set terdiri dari kartu nama, map, amplop, kop surat, stempel, id
card, notes (buku catatan kecil), dan CD (Compact Disk) beserta cover.
-
9
3. Vehicle
Vehicle merupakan kendaraan untuk menunjang kinerja perusahaan saat
mengerjakan project dekorasi, berguna untuk mengangkut barang-barang
dekorasi.
4. Uniform
Uniform merupakan seperangkat pakaian dalam bekerja untuk
keperluan identitas perusahaan juga dapat berfungsi untuk media promosi
perusahaan.
5. Leaflet
Leaflet merupakan salah satu media komunikasi grafis yang sangatlah
praktis, biasanya terdiri dari satu lipatan, dua lipatan atau lebih dan tujuannya
untuk menampilkan informasi secara rinci mengenai produk/jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Kelebihan dari media tersebut selain bersifat
informatif, juga mudah dibawa dan disimpan. Penggunaan leaflet dalam
mempromosikan perusahaan dengan cara diunggah lewat media sosial
(seperti instagram, facebook) dan juga disebar pada tempat-tempat yang
ramai dikunjungi banyak orang dengan cara dibagikan.
6. Katalog
Katalog dirancang untuk mempermudah kegiatan promosi pada jenis
bauran media yang dilakukan oleh perusahaan. Katalog adalah alat publikasi
yang digunakan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan jasa atau
produk yang ditawarkan. Katalog yang akan dibuat adalah katalog tercetak
-
10
yang nantinya akan dibagikan ketika mengikuti kegiatan bazar dan di
tempatkan di kantor Delacour.
7. Merchandise
Merchandise berfungsi sebagai bonus dan media penunjang promosi
yang lainnya. Selain itu, merchandise juga merupakan media promosi yang
cukup memberi kesan pada konsumen atau pelanggan agar senantiasa ingat
tentang keunggulan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Merchandise
yang dibuat berupa wedding sign.
1.2 Riset
Riset Kegiatan riset dilakukan dalam rangka mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan terkait dengan perancangan corporate identity. Riset awal telah
dilakukan pada 1.1.1, 1.1.2, dan 1.1.3. sedangkan riset mendalam diakukan
dengan beberapa alat pengumpulan data.
1.2.1 Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui seluk beluk perusahaan
secara detail. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada
pemilik dari Delacour. Adapun aspek yang ditanyakan antara lain yaitu tentang
profil dari Delacour, media-media yang telah digunakan untuk membantu
meningkatkan citra Delacour serta upaya yang telah dilakukan oleh Delacour
untuk meningkatkan penjualan produknya.
-
11
NO Tanggal Narasumber Materi yang ditanyakan
1 28 Februari 2019 Sulistiyanto - Profil Delacour Decoration
meliputi sejarah berdirinya
perusahaan, jenis bidang yang
dijalankan, proses kegiatan
kerja.
2 15 Maret 2019 Sulistiyanto - Promosi yang telah dilakukan
oleh Delacour Decoration.
3 20 Maret 2019 Sulistiyanto - Konsultasi Pembuatan logo dari
Delacour Decoration meliputi
bentuk logo dan warna yang
digunakan.
4 1 Mei 2019 Sulistiyanto - Konsultasi pengaplikasian logo
5 18 Mei 2019 Sulistiyanto - Konsultasi desain karya
Tabel 1.2 Hasil Waancara dengan Pemilik Delacour
1.2.2 Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang
diperoleh dari dokumen atau catatan-catatan yang tersimpan ataupun saat penulis
mendokumentasikan sendiri kejadian dilapangan dengan alat bantu kamera.
Kegiatan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai
bahan percangan corporate identity dari Delacour Decoration. Pada tahap
dokumentasi ini diperoleh hardfile dari profil Delacour Decoration secara lengkap
selain itu juga diperoleh beberapa media yang telah digunakan sebagai pendukung
dalam peningkatan citra Delacour Decoration, penulis juga menggunakan
dokumentasi pribadi yaitu dengan memotret beberapa dekorasi dari Delacour
Decoration.
-
12
1.2.3 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
literatur, baik buku, website, jurnal ataupun artikel pendukung lainnya. Penulis
memperoleh bahan pustaka jadi jurnal yang membahas mengenai corporate
identity, buku mengenai Metode Perancanga Komunikasi Visual Periklanan, Buku
mengenai Pengantar Desain Komunikasi Visual serta beberapa buku lainnya.
Untuk detail bahan pustaka yang digunakan dapat dilihat pada lampiran daftar
pustaka.
1.3 Tujuan Proyek Studi
Proyek studi ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan ulang identitas
visual baru dari perusahaan yang bernama Delacour Decoration sehingga dapat
memperbaiki citra perusahaan serta memperluas sekmen pasar yang dimiliki
dengan cara membuat media promosi berupa logo, stationary set, vehicle,
uniform, leaflet, katalog dan merchandise.
1.4 Manfaat Proyek studi
Hasil Proyek Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Selain mengembangkan kreativitas berkarya, tentunya dengan merancang
ulang identitas visual perusahaan dan menerapkannya pada media promosi
sehingga penulis dapat mengetahui permasalahan strategi komunikasi,
segmentasi pasar, dan kebutuhan promosi terkait perusahaan jasa dekorasi
-
13
pernikhan serta mampun memecahkan masalah dengan desain komunikasi
visual.
2. Bagi Perusahaan
Dapat menerapkan hasil perancangan desain identitas visual dan media
promosi pada usahanya. Dan dapat meningkatkan penjualan produk setelah
menerapkan hasil perancangan penulis.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Diharapkan hasil proyek studi ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi pihak perpustakaan dan menjadi bahan bacaan yang dapat
menambah ilmu pengetahuan serta informasi bagi mahsiswa lainnya.
-
14
BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
2.1 Desain Komunikasi Visual
2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual
Menurut Supriyono (2010:9) desain grafis belakangan ini lebih sering
disebut Desain Komunikasi Visual karena memiliki peran mengkomunikasikan
pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti
tipografi, ilustrasi, warna, garis, layout, dan sebagainya dengan bantuan teknologi.
Menurut Tinarbuko (2009:23), Ilmu yang mempelajari konsep dan ungkapan daya
kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media visual dengan mengolah elemen
dari desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf dan tipografi, warna, komposisi
dan layout. Dalam pandangan Safanayong (2006:2) desain berasal dari kata
designare (Latin) yang berarti “to make preliminary sketches of”, yaitu membuat
sketsa awal. Sedangkan arti komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan
penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak. Visual berkaitan dengan
penglihatan, yang meliputi proses tahapan merasakan, menyeleksi, dan
memahami.
Dalam pandangan Sanyoto (2006:8), desain komunikasi visual memiliki
pengertian secara menyeluruh, yaitu rancangan sarana komunikasi yang bersifat
kasat mata. Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan
mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai
media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola
elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta
-
15
komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian,
gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima
pesan (Kusrianto, 2007:2).
Berdasarkan beberapa pengertian Desain Komunikasi Visual diatas dapat
dipahami bahwa Desain Komunikasi Visual merupakan sebuah solusi atau upaya
pemecahan masalah, yaitu menyampaikan informasi atau pesan menggunakan
bahasa visual yang disampaikan melalui media yang bertujuan menginformasikan,
mempengaruhi, mengubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
2.1.2 Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual
Ada beberapa unsur yang harus dipahami oleh seorang desainer agar
menghasilkan komposisi desain yang estetik, harmonis, komunikatif dan
menyenangkan untuk dinikmati audiens. Unsur-unsur tersebut di antaranya:
1. Garis (Line)
Garis dapat dimaknai sebagai jejak sesuatu. Misalnya, goresan pensil,
pena atau mouse di komputer dan lain sebagainya. Garis tidak memiliki
kedalaman (depth), hanya memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karena itu,
garis adalah elemen satu dimensi. Wujud garis sangat bervariasi. Garis lurus
mengesankan kaku dan formal, garis lengkung memberikan kesan lembut dan
luwes, garis zig-zag berarti keras dan dinamis, garis tidak beraturan berarti
fleksibel dan tidak formal. Kemudian, garis horizontal mengesankan pasif,
tenang, dan damai. Garis vertikal memiliki kesan stabil, gagah, dan elegan.
Garis diagonal dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis, dan menarik
-
16
perhatian. Masih banyak variasi lainnya yang biasa digunakan, seperti garis
putus-putus, gradasi, tebal tipis, dan sebagainya. Penggunaan garis dalam
desain komunikasi visual tidak terikat pada aturan dan ketentuan, karena pada
dasarnya garis adalah elemen visual yang dapat dipakai di mana saja, asalkan
bertujuan memperjelas dan mempermudah audiens, atau sekadar pemanis
yang bisa disusun sedemikian rupa. Dalam layout, penggunaan garis-garis
juga berperan untuk menambah unsur estetika dan kenyamanan pembaca
(Casofa dan Alib Isa 2013:9-10).
2. Arah
Di dalam suatu perancangan/desain, arah berperan untuk memberikan
kesan gerak dan irama. Tujuan utama dari arah gerak ini adalah agar gerakan
maupun irama yang terjadi tetap membentuk suatu kesatuan dan tidak keluar
dari bidang gambar.
3. Bidang (Shape)
Shape atau bidang adalah segala bentuk apapun yang memiliki dimensi
tinggi dan lebar. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran,
segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-
bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal,
sedangkan bidang non-geometris memiliki kesan tidak formal dan dinamis.
Dalam dunia desain, pengertian bidang tidak terbatas hanya itu saja. Area
kosong yang berada di antara elemen-elemen visual dan space yang
mengelilingi gambar atau foto, bisa juga disebut sebagai bidang. Blank space
(bidang kosong) bahkan bisa dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong
-
17
dimaksudkan untuk menambah kenyamanan baca (legibility) dan
menimbulkan gairah membaca. Bidang kosong juga memberikan kesan
nyaman dan bernapas serta memberikan tekanan kepada objek visual yang
ada dalam sebuah desain (Casofa dan Alib Isa 2013:11).
4. Ukuran
Perbedaan jarak antargaris dan antarbidang membentuk sebuah ukuran.
Ukuran tersebut dapat sama, tetapi bisa juga berbeda-beda
5. Tekstur (Texture)
Setiap material mempunyai struktur tersendiri. Struktur adalah susunan
bahan pada bidang. Oleh karena ada struktur bahan maka pada permukaan
bahan tersebut akan menimbulkan tekstur. Dengan kata lain, tekstur adalah
akibat dari struktur. Tekstur sendiri adalah keadaan fisik permukaan bahan
yang penghayatannya dirasakan dengan indra peraba. Tekstur ini berpengaruh
terhadap psikis, yang sangat berpengaruh bagi para ahli desain. Oleh karena
itu, tekstur sangatlah penting bagi para ahli desain tersebut.
6. Khroma
Khroma adalah deret intensitas dari warna. Dalam hal ini, khroma
merupakan pigmen dari warna. Dua warna mungkin terdiri dari dua unsur
yang sama dan adanya sama. Umpamanya kedua warna tersebut adalah
merah. Keduanya memiliki nada yang sama, tidak ada yang lebih gelap atau
lebih terang, hanya berbeda dalam intensitas warna. Warna yang satu merah
kuat dan yang lainnya merah lemah.
-
18
7. Warna
Warna adalah elemen visual penarik perhatian paling utama. Jika
penggunaan warna salah, kualitas, citra, keterbacaan, pun akan salah.
Contohnya, warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis dan
ketenangan. Sementara warna-warna tegas dan kuat akan memberi kesan
dinamis. Penggunaan yang salah tempat tentu akan menimbulkan kesan yang
salah di benak audiens. Setiap warna memiliki karakteristik, kegunaan dan
makna masing-masing (Casofa dan Alib Isa 2013:12).
2.1.3 Prinsip-prinsip Dasar Desain Komunikasi Visual
Sebuah karya desain selalu melewati sebuah proses penciptaan dan penataan
yang sesuai dengan konsep agar menghasilkan karya desain yang sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan fungsinya. Irawan dan Tamara (2013:33)
menyatakan bahwa pada proses penataan rupa ini terdapat prinsip-prinsip yang
harus dipahami, agar para pelaku seni rupa mampu menerjemahkan karyanya
menjadi sebuah karya seni yang indah.
Dimaksud dengan prinsip penataan ialah hukum paduan atau perencanaan
yang menentukan cara memadukan unsur rupa untuk mencapai efek tertentu yang
diinginkan dan bernilai estetis. Prinsip-prinsip penataan rupa antaranya sebagai
berikut:
1. Ulang
Semua unsur rupa memungkinkan pengulangan. Tolak ukurnya adalah
selisih antara dua bentuk yang letaknya di dalam ruang. Jadi pengulangan
dapat diukur dengan interval ruang. Bentuk lingkaran yang diulang, yang
-
19
membuatnya akan tampak menarik jika terus diulang adalah interval ruang
diantara keduanya.
2. Mirip
Pada prinsipnya semua unsur rupa yang dipadukan satu sama lainnya
saling mirip dan dengan interval sedang akan menimbulkan laras. Lingkaran
dan silinder memiliki bentuk yang mirip sehingga tampak selaras apabila
disatukan.
3. Kontras (Contrast)
Kontras atau perbedaan yang drastis merupakan sebuah dinamika dari
semua eksistensi. Di dalam desain, kontras sama pentingnya dengan keutuhan
(kesatuan). Kontras merangsang minat, menghidupkan desain, dan
membubuhi komposisi. Komposisi dengan terlalu sedikit kontras akan
menjadi monoton. Tinggi rendahnya kontras umumnya sesuai dengan watak
si seniman atau desainer dan tujuan dari desain itu sendiri.
4. Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan merupakan tujuan akhir yang harus dicapai
dalam penciptaan suatu komposisi desain, agar hasil karya tersebut dapat
dikatakan baik dan menarik untuk dilihat. Keutuhan adalah kohensi dan
konsistensi, yang merupakan inti pokok dari komposisi. Di dalam
perancangan atau desain visual, diperlukan adanya keterkaitan dari unsur-
unsur rupa menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam pencapaian keutuhan
tersebut, salah satu dari unsur-unsur rupa tersebut dijadikan lebih dominan.
-
20
Penonjolan yang menghasilkan dominan tersebut memperkuat dominan
tersebut memperkuat nilai kontras. Unsur dominan juga dapat dihasilkan
dengan pengulangan. Dominan atau penekanan pada pengulangan ini
merupakan hal yang paling sederhana untuk menciptakan keutuhan estetik
dan sudah dilakukan oleh pelaku seni rupa sejak ribuan tahun lalu.
5. Gerak
Di dalam perancangan, gerak adalah suatu susunan unsur-unsur rupa
yang teratur pada suatu komposisi dan mempunyai arah yang menuju pada
suatu tujuan tertentu. Gerak dapat menimbulkan arah. Arah tersebut belum
dapat dikatakan irama apabila belum ada keteraturan dari arah tersebut. Ada
gerak yang monoton atau statis, ada pula gerak yang dinamis, yaitu himpunan
unsur gerak yang tidak teratur arahnya, tetapi kesannya tidak menarik.
6. Irama
Dalam seni rupa, irama adalah gerak teratur (organized movement) dari
unsur-unsur rupa yang mempunyai interval yang berproporsi dan terukur.
Irama terdiri dari repetition, alternation, progression, dan regression.
7. Ragam
Ragam merupakan variasi dari sebuah garis, bidang, dan lain-lain.
8. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dari satuan ukuran yang dinyatakan
dengan bilangan dan simbol. Proporsi itu penting. Suatu komposisi visual
dinyatakan baik apabila memiliki proporsi yang pas, apa pun bentuk dan gaya
-
21
dari karya seni tersebut. Di dalam perancangan visual, semua unsur rupa
terlibat dalam proporsi yang merupakan perbandingan tersebut.
9. Aksentuasi
Aksentuasi atau aksen adalah sentuhan pada suatu komposisi yang
kehadirannya seolah-olah dominan, proporsional, dan terukur dalam
komposisi tersebut.
10. Dominan
Dominan adalah penonjolan dalam suatu komposisi. Dominan membuat
suatu unsur rupa yang kontras diperbesar dan diperkuat nilainya. Dominan
dapat dicapai dengan pengulangan dan penonjolan unsur desain.
11. Keseimbangan
Keseimbangan adalah sama berat dari kekuatan yang bertentangan.
Konsep dari keseimbangan ini sering digambarkan berupa batang timbangan.
Namun, penggambaran tersebut hanya dimaksudkan sebagai abstraksi atau
tanda yang tidak ditafsirkan secara langsung, yang mengandung arti bahwa
konsep keseimbangan itu terbatas pada massa dan berat.
2.1.4 Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan
elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering
digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbol,
ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa
juga digabungkan.
-
22
Elemen-elemen desain komunikasi visual tersebut menurut Cenadi (1999: 5-
8) adalah sebagai berikut:
1. Tipografi
Tipografi adalah jenis-jenis huruf dalam bidang desain. Tipografi
digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam
bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media,
mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan
majalah.
2. Simbol
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat
tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita
akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa
penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan,
hotel, restoran, rumah sakit, dan bandar udara, semuanya menggunakan
simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak
berbicara atau menggunakan bahasa yang sama. Simbol sangat efektif
digunakan sebagai sarana informasi untuk menyampaikan perbedaan bahasa
yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah
pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum,
restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
-
23
3. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam
penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi
(nonphotographic image) untuk visualisasi. Illustrasi adalah suatu gambar
yang sifatnya menerangkan atau visualisasi dari suatu uraian, baik berupa
cerita, berita, karangan, maupun naskah. Dengan kata lain, ilustrasi yang
dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
4. Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan
elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising).
Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini
hampir sama. Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu
tempat, orang atau produk. Selain itu sebuah foto juga harus dapat
memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal
mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru.
2.1.5 Fungsi Desain Komunikasi Visual
Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual
mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana
informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi
(Cenadi, 1990: 4). Adapun fungsi Desain Komunikasi Visual menurut Cenadi
(1999: 4-5) sebagai berikut:
-
24
1. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai
sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang
itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk,
jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan
mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan
lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran
Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita
akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening,
bersih, dan “sehat”.
2. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual
bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain
dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan
penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada
orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang
dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-
simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas,
simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran
dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali
lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat
universal.
-
25
3. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan
promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi)
dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat;
contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat
sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk
mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat
persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk
atau jasa.
2.2 Identitas Visual Perusahaan
2.2.1 Pengertian Identitas Visual Perusahaan
Identitas visual perusahaan menurut Anggoro (2000:280) adalah suatu cara
atau hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari
perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus
diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau
khas tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Menurut Cenadi
(1999:75) identitas visual perusahaan merupakan suatu bentuk visual serta
ekspresi grafis dari image dan identitas suatu perusahaan. Sedangkan menurut
Kasali (2003:110-114) dalam buku “Manajemen Public Relations Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia” mengatakan bahwa identitas visual perusahaan disebut
juga sebagai simbol perusahaan, bisa berbentuk logo perusahaan atau lambang
lainnya dengan tujuan agar lebih mudah diingat oleh konsumen serta agar dijiwai
oleh segenap karyawannya.
-
26
Berdasarkan beberapa konsepsi di atas, dapat ditegaskan bahwa pengertian
identitas visual perusahaan adalah suatu hal yang unik disajikan dalam bentuk
visual yang mencerminkan citra atau image suatu perusahaan sebagai daya tarik
sehingga perusahaan dapat dikenal dan dibedakan dari perusahaan lainnya.
2.2.2 Fungsi Identitas Visual Perusahaan
Menurut Cenadi (1999:76-77), identitas visual perusahaan mempunyai
beberapa fungsi antara lain:
1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan
Sebuah identitas visual perusahaan yang baik harus sejalan dengan visi
misi rencana perusahaan tersebut, baik di masa sekarang dan yang akan
datang. Selain itu identitas visual juga harus tepat mencerminkan image
perusahaan, melalui produk atau jasanya.
2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan
Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan identitas visual
perusahaan adalah bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh publik.
Pertanyaan ini secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan
tersebut berpikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini.
Dari sinilah dapat ditemukan kelemahan yang selama ini dilakukan, sehingga
tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.
3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik
Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dan dapat dipercaya
akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam
-
27
perusahaan tersebut. Jenis perusahaan seperti ini mendapat banyak
keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank.
4. Sebagai alat jual dan promosi
Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen yang telah lama memakai
produk dari perusahaan tersebut akan dengan setia terus memakai produk itu.
2.2.3 Macam-macam Identitas Visual
1. Logo
Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu brand
(bisa produk, perusahaan, pemerintah, wilayah, organisasi, personal, dan
sebagainya). Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain
yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar
unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing.
Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah
dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu
juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra
positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol.
Karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah unik dan
mudah diingat. Selain itu, logo juga harus divisualisasikan seimbang dan enak
dipandang, serta relefan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai
apa yang ditawarkan perusahaan pemilik logo.
-
28
2. Stationery Set
Stationery set merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat-
menyurat dan sebagai pos material karena di dalamnya tercetak identitas perusahaan
lengkap dengan alamat, nomor telepon, e-mail, ataupun fax. Stationery set terdiri
dari kartu nama, map, amplop, kop surat, stempel, id card, notes (buku catatan
kecil), dan CD (Compact Disk) beserta cover.
3. Leaflet
Leaflet merupakan salah satu media komunikasi grafis yang sangatlah praktis,
biasanya terdiri dari satu lipatan, dua lipatan atau lebih dan tujuannya untuk
menampilkan informasi secara rinci mengenai produk/jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Kelebihan dari media tersebut selain bersifat informatif, juga mudah
dibawa dan disimpan. Penggunaan leaflet dalam mempromosikan perusahaan
dengan cara diunggah lewat media sosial (seperti instagram, facebook) dan juga
disebar pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi banyak orang dengan cara
dibagikan.
4. Selebaran atau flyer
Flyer merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif
sedang dan biasanya hanya satu lembar kertas, tanpa lipatan seringkali dicetak dalam
jumlah yang banyak agar mudah menjangkau banyak orang. Penyebarannya
dilakukan dengan cara dibagi-bagikan. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan
informasi langsung tentang keberadaan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Biasanya flyer berupa selebaran yang dibagikan kepada khalayak dan isinya berupa
informasi tentang program promosi seperti diskon atau kegiatan tertentu.
-
29
5. Merchandise
Merchandise berfungsi sebagai bonus dan media penunjang promosi yang
lainnya. Selain itu, merchandise juga merupakan media promosi yang cukup
memberi kesan pada konsumen atau pelanggan agar senantiasa ingat tentang
keunggulan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Merchandise yang dibuat
berupa totebag, pouch bag, stiker, kalender duduk, buket.
2.2.4 Penerapan Identitas Visual Perusahaan
Identitas visual yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran
pada publik bahwa keberadaan perusahaan tersebut konsekuen dam profesional,
karena itu perlu kiranya memegang prinsip unity dalam menerapkan identitas
visual ke seluruh media promosinya. Penerapan identitas pada berbagai media
didasarkan pada berbagai faktor, antara lain besar kecilnya perusahaan, besar
kecilnya budget, sektor industri dan bidang usaha, brand architecture, dan lain-
lain.
Media apa saja yang dibutuhkan, sangat tergantung dari bidang usahanya.
Menurut Rustan (2009:86-87) banyak media yang umumnya digunakan dalam
penerapan identitas visual perusahaan antara lain:
1. Pedoman identitas: book and electronic format, electronic templates.
2. Stationery: kartu nama, kertas surat, amplop, Purches Order (PO), kwitansi,
surat jalan, tanda terima, memo, binder, stiker, name tags.
3. Marketing/sales: company profiles, katalog produk, brosur, flyer, poster,
banner, billboard, iklan koran, majalah, iklan tv, radio, website.
4. Humas dan internal: newsletter, news release, press kit folder, annual report.
-
30
5. Facilities signs: exterior (dinding gedung, pintu masuk), interior.
6. Packaging: inner pack, bag, display box, corrugated box.
7. Kendaraan: mobil staf, mobil box, truk pengangkut barang.
8. Pakaian seragam: seragam kerja buruh, seragam karyawan kantor, seragam
marketing.
9. Gift: internal (tas, kaos, dasi, pin), eksternal (pen, payung, flashdisk).
2.3 Media Promosi
2.3.1 Pengertian Media Promosi
Kotler (1997:219) berpendapat media adalah alat untuk memperlancar
komunikasi atau dapat diartikan sebagai alat komunikasi non personal. Alat
komunikasi non personal yaitu saluran komunikasi yang menyampaikan pesannya
tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Media terdiri atas media cetak,
media penyiaran, media elektronik, dan media display. Menurut Swastha (dalam
Rangkuti 2009:50) menjelaskan bahwa promosi adalah kegiatan penjualan dan
pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap
produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar
mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
2.3.2 Jenis-Jenis Media Promosi
Media promosi digolongkan menjadi 2 bagian yaitu media cetak dan online.
Media promosi yang dimaksud ialah:
-
31
1. Media Cetak
a. Stationary
Stationary merupakan sarana yang digunakan pelaku usaha untuk
melakukan kegiatan usahanya sehari-hari dalam bidang tulis-menulis,
surat-menyurat, maka dari itu stationary harus didesain semenarik
mungkin agar memberi nilai tambah bagi citra pelaku usaha.
b. X-Banner
X-Banner merupakan media cetak yang biasa digunakan untuk
keperluan promosi. X-banner berwujud stand banner karena memiliki
kerangka sendiri yang berbentuk X dan memiliki penyangga. Ukuran X-
banner: 60x160 cm, 80x180 cm, 80x200 cm. Informasi yang terdapat
pada X-banner biasanya keterangan singkat tentang pelaku usaha yang
berisi teks dan atau gambar.
c. Merchandise
Merchandise merupakan barang yang didesain untuk kenang-
kenangan, bonus, sarana promosi, atau bentuk penghargaan terhadap
pelanggan. Maka dari itu merchandise harus didesain semenarik mungkin
agar melalui merchandise ini dapat meningkatan ketertarikan calon
konsumen dan pelanggan dan dapat tingkat penjualan sebuah produk atau
jasa.
-
32
d. Seragam Karyawan
Seragam karyawan merupakan atribut pelaku usaha yang
dikenakan ketika sedang menjalankan usaha. Seragam karyawan
merupakan hal penting ketika sedang pameran atau melakukan usaha
penjualan karena seragam karyawan merupakan tanda pembeda dengan
pelaku usaha lainnya.
e. Katalog
Katalog merupakan salah satu sarana promosi dan informasi yang
dicetak untuk membantu calon konsumen dan pelanggan untuk
memahami dan mengerti tentang apa yang pelaku usaha tawarkan dalam
bentuk buku. Katalog merupakan hal penting dalam melakukan kegiatan
usaha karena dapat menimbulkan kesan kepercayaan pada calon
konsumen dan pelanggan pada produk atau jasa. Maka dari itu katalog
harus didesain berdasarkan fungsi dan nilai estetik.
f. Brosur
Brosur merupakan salah satu media promosi yang memuat
informasi-informasi produk atau jasa yang diberikan kepada calon
konsumen dan pelanggan secara percuma yang berupa selembaran kertas.
Brosur ini berfungsi memberikan tawaran-tawaran atau promosi tertentu
sesuai dengan kebijakan pelaku usaha sehingga dapat mengundang
ketertarikan calon konsumen dan pelanggan.
-
33
2.3.3 Fungsi Media Promosi
1. Fungsi Pengenalan
Fungsi pengenalan adalah agar produk yang akan dijual diketahui oleh
masyarakat. Biasanya produk yang dipromosikan hanya memuat informasi-
informasi dasar. Misalnya rincian informasi produk yaitu seperti apa produk
atau jasa tersebut, informasi merek produk, harga produk, dan keunggulan
produk dibandingkan yang lain.
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah konsumen bukan hanya diajak untuk
mengetahui informasi mengenai produk atau jasa yang anda tawarkan, tetapi
juga menawarkan kepada konsumen agar membuat keputusan untuk
membeli.
3. Fungsi Penjagaan Konsumen
Fungsi penjagaam konsumen adalah lebih menekannkan pada kualitas
transaksi dan bukan kualitas jumlah konsumen. Kegiatan utamanya adalah
memberikan pelayanan agar konsumen setia pada produk maupun jasa yang
diberikan.
2.3.4 Unsur Media Promosi
Media promosi sering dipilah atas dasar tujuan dan pesan yang ingin
disampaikan. Ada lima alat promosi yang dibedakan atas tugas yang harus
diembannya. Lima unsur promosi yang utama (Durianto, dkk: 2003) adalah
sebagai berikut:
-
34
1. Periklanan
Periklanan adalah segala bentuk pembayaran untuk presentasi
nonpersonel dan promosi pemikiran, barang, atau jasa oleh sponsor yang
sudah dikenal. Tujuannya untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman
produk atau pelayanan. Periklanan merupakan promosi tidak langsung.
Indikasi iklan adalah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman
sementara pertimbangan lainnya adalah armada promosi sedikit.
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang
dapat diatur untuk merangsang pembelian produk atau meningkatkan jumlah
barang yang dibeli pelanggan.
3. Hubungan Masyarakat (public relation)
Merupakan suatu upaya komunikasi menyeluruh suatu perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap sebagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut. Kelompok demikian bisa karyawan dan
keluarganya, pemegang saham, pelanggan, pemerintah, mediamassa, dll.
4. Penjualan Secara Pribadi (personal selling)
Merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman
pelanggan sehingga mau membeli atau mencobanya.
-
35
5. Pemasaran langsung (direct marketing )
Merupakan kemampuan teknik untuk mengoperasikan suatu produk
atau kemampuan teknik tenaga penjual. Semakin tinggi kemampuan teknik,
semakin yakin konsumen akan menggunakan produk/jasa perusahaan
tersebut.
Pada kutipan diatas menjelaskan tentang unsur yang ada dalam promosi.
Diantara kelima unsur tersebut ada salah satu unsur yang bisa diterapkan untuk
unsur media promosi tercetak. Dalam unsur periklanan menjelaskan tentang
promosi tidak langsung tujuannya untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman
produk atau pelayanan.
Sebagai karya desain, maka media promosi tercetak memiliki unsur-unsur
dalam ilmu desain komunikasi visual sebagai berikut:
1. Garis
Garis merupakan elemen terbanyak yang digunakan dalam menciptakan
sebuah gambar. Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan
antara satu titik dengan titik yang lain, sehingga bisa membentuk gambar
garis lengkung (curve), atau lurus (straight). Menurut Hendi Hendratman
(2008:15), garis secara orientasi terdiri dari:
a. Garis lurus horisontal, memberi kesan: sugesti ketenangan atau hal yang
tak bergerak
-
36
b. Garis lurus vertikal, member kesan: stabil, kokoh, kekuatan atau
kemegahan
c. Garis lurus miring atau diagonal, member kesan: tidak stabil, sesuatu
yang terkesan bergerak
d. Garis melengkung, memberi kesan: keagungan, halus.
2. Warna
Warna subtraktif adalah warna yang berasal dari pigmen, misalnya yang
terdapat pada sari dedaunan, cat, tekstil, lukisan, dan lain-lain. Tokoh yang
mempelajari warna pigmen antara lain adalah Le Blond (1731), Wolfgang
von Goethe (1810), dan Charles Blanc (1873). Warna primer dari warna
subtraktif adalah merah, kuning, dan biru. Seperti halnya warna aditif, hasil
pencampuran dari warna-warna primer disebut warna sekunder. Sedangkan
warna tersier adalah hasil pencampuran dari warna-warna sekunder, sehingga
mengandung ketiga warna primer. Dalam warna subtraktif, hitam,putih, dan
abu-abu digolongkan sebagai warna netral yang bisa bercampur dengan
warna-warna lainnya.
Warna berperan vital dalam visualisasi artistik sebuah karya desain
komunikasi visual. Warna bisa memberikan persepsi dan dampak psikologis
pada audience, sehingga dikonotasikan dengan berbagai macam sifat, emosi,
atau karakter.
-
37
3. Bidang
Menurut Bahari (2008:100), bidang atau disebut dengan shape adalah
suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi oleh garis. Secara umum garis
dikenal dalam dua jenis, bidang yaitu geometris dan organis. Bidang
geometris seperti lingkaran atau bulatan, segi empat, segitiga dan segi
lainnya, sementara bidang organis dengan bentuk bebas yang terdiri dari
aneka macam bentuk yang tidak terbatas.
4. Tekstur
Menurut Kusrianto (2009: 32), tekstur adalah nilai raba dari suatu
permukaan. Secara fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus,
dengan kesan pantul mengkilap dan kusam. Ditinjau dari tampilanya, tekstur
digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata
bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan.
5. Ruang
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya
yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain. Tanpa adanya ruang, seseorang tidak akan mengetahui secara jelas
mana yang menjadi kata dan mana kalimat atau paragraf, serta mana yang
harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti.
-
38
6. Gelap terang
Ungkapan Gelap-terang sebagai hubungan pencahayaan dan juga
bayangan dinyatakan dengan gradasi mulai dari yang paling putih untuk
menyatakan terang, sampai yang paling hitam untuk bagian yang gelap.
Unsur ini dimanfaatkan diantaranya adalah memperkuat kesan trimatra dalam
suatu bentuk, mengilusikan kedalaman atau ruang, dan menciptakan kontras
atau suasana tertentu.
Dengan demikian maka dibutuhkan prinsip-prinsip dalam merancang desain
ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan desainer (perancang) untuk
memadukan unsur-unsur visual kedalam sebuah desain. Prinsip-prinsip seperti
kesatuan (unity), keserasian (harmony), irama (rhymth), dominasi (point of
interest) ,keseimbangan (balance) dan kesebandingan (proportion). Adapun
penjabaranya sebagai berikut:
1. Kesatuan
Kesatuan merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling
mendasar. Tujuan akhir dari penerapan prinsip desain yang lain, seperti
keseimbangan, kesebandingan, irama, dan lainya adalah untuk mewujudkan
kesatuan yang padu atau keseutuhan. (Sunaryo, 2002:31).
2. Keserasian
Keserasian (harmony) merupakan prinsip desain yang
mempertimbangan keselarasan dan keserasian antar bagian dalam suatu
-
39
keseluruhan sehingga cocok satu dengan yang lain, serta terdapat keterpaduan
yang tidak saling bertentangan (Sunaryo, 2002: 32)
3. Irama
Irama alias ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti
suatu penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik
(Adi Kusrianto, 2007:41). Ciri khas irama terletak pada pengulangan-
pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi takanan.
4. Dominasi
Dominasi Merupakan peraturan peran atau penonjolan bagian atas
bagian yang lainnya dalam suatu keseluruhan (Sunaryo, 2002: 36). Dominasi
dalam sebuah karya dalam hal ini brosur dan poster bertujuan menarik
perhatian atau menjadi pusat perhatian. Adapun cici-ciri yang menunjukkan
pusat perhatian adalah sebabagi berikut:
a. Menggerombolkan objek pada sebuah karya,
b. Membedakan warna pada satu komponen dengan komponen yang
lainnya,
c. Adanya tambahan sedikit hiasan yang dapat menguasai bidang karya,
d. Latar belakang sederhana serta detail pada bentuk utama pada karya rupa,
e. Menampilkan sesuatu yang lain dari sekian komponen yang ada (Sidik
dan Prajitno, 1981: 49-50).
f.
-
40
5. Keseimbangan
Menurut Adi Kusrianto (2007:38), keseimbangan atau balance
merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari berat sebelah atas
suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Keseimbangan
ada tiga, yaitu: keseimbangan simetris (formal), keseimbangan asimetris
(informal) dan keseimbangan radial (memusat/memancar).
6. Kesebandingan
Sunaryo (2002: 40) mengatakan bahwa kesebandingan (proportion),
berarti hubungan antar bagian atau antara bagian terhadap keseluruhannya.
Selanjutnya juga dikatakan bahwa pengaturan hubungan yang dimaksut
bertalian dengan ukuran, yakni besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian,
panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya bagian.
7. Heirarki Visual
Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus
terfokuskan/diarahkan pada satu titik. Ada beberapa tahap fokus, mulai dari
yang terpenting (dominant), pendukung (sub-dominant), dan pelengkap (sub-
ordinan) (Hendratman 2008:35).
a. Dominant adalah objek yang paling menonjol dan paling menarik atau
dalam kata lain ana yang dilihat pertama kali.
b. Sub-dominant adalah objek yang mendukung penampilan objek dominan
atau mana yang dilihat setelah yang pertama kali dilihat.
c. Sub-ordinan adalah objek yang kurang menonjol, bahkan tertindih oleh
objek dominant, contohnya adalah background.
-
41
Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi
untuk menunjukkan bagian penting dan diharapkan menjadi perhatian utama
(Kusrianto 2007:42).
8. Komposisi
Komposisi atau layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-
elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep atau pesan yang dibawanya. Me-layout merupakan salah satu proses
atau tahapan kerja dalam desain. Me-layout sering disamakan dengan
mendesain (Rustan 2009:40)
2.4 Profil Delacour Decoration
Delacour Decoration merupakan sebuah usaha kecil menengah yang fokus
dalam bidang dekorasi pernikahan. Delacour Decoration mulai berdiri sejak
Desember 2012, sistem promosi yang dilakukan saat itu adalah memposting hasil
dekorasi di facebook disertai dengan membagikan kartu nama dan leaflet dengan
begitu mulai dikenal masyarakat.
2.4.1 Data Perusahaan
Nama perusahaan : Delacour
Bidang usaha : Jasa Dekorasi
Jenis produk/ Jasa : Dekorasi Pernikahan
Alamat perusahaan : Jl. Pegadaian no.51 Rt. 2 Rw. 3 Weleri, Kendal
No telepon/ Fax : 085640014069 / 081914308654
Email : [email protected]
Pemilik Perusahaan : Sulistiyanto
mailto:[email protected]
-
42
2.4.2 Produk
Berikut ini merupakan beberapa foto-foto hasil dekorasi yang dibuat oleh
Delacour Decoration:
-
43
Gambar 2.1 Hasil Dekorasi dari Delacour
-
93
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Identitas usaha merupakan sarana yang dipergunakan untuk
mengkomunikasikan visi, misi, citra, karakteristik suatu usaha secara visual.
Identitas usaha yang dirancang adalah Delacour Decoration, usaha ini mengeluti
bidang kreatif. Target pasar dari usaha ini yaitu orang yang memiliki Socio-
Economic Status (SES) menengah dan atas. Perancangan ulang identitas visual
Delacour Decoration memiliki tujuan untuk membuat citra usaha tersebut
meningkat. Setelah dilakukan perancangan identitas visual selanjutnya identitas
visual tersebut diaplikasikan pada beberapa media promosi seperti: logo,
stationary set, leaflet, merchandise, dan katalog.
Identitas usaha dan media promosinya yang telah dirancang, kemudian
dicetak sesuai dengan kebutuhan, dan selanjutnya bisa digunakan oleh pelaku
usaha untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Fungsi merancangan ulang desain
identitas visual dan media promosinya ini adalah mempermudah calon konsumen
dan pelanggan untuk mengerti dan memahami jasa yang ditawarkan oleh
Delacour Decoration.
Perancangan media promosi memiliki keterkaitan dan keterpaduan dari segi
fungsi dan desain. Sebagian besar mnggunakan warna putih dan hitam sebagai
identitas baru dari Delacour Decoration. Pesan yang terkandung dalam sebagian
besar media promosi adalah pesan informatif yang berfungsi memberikan
-
94
informasi mengenai jasa yang ditawarkan oleh Delacour Decoration kepada
masyarakat dan merujuk kepada masyarakat untuk menggunakan jasa dari
Delacour karena Delacour dapat mewujudkan acara yang tak terlupakan.
Tugas akhir ini telah menghasilkan perancangan logo, stationary set, leaflet,
selebaran atau flyer, merchandise, dan company profile. Melalui hal tersebut dapat
menambah citra usaha, tingkat omset penjualan, tingkat kepercayaan calon
konsumen dan pelanggan, tingkat loyalitas pelanggan dan juga semakin dikenal
oleh masyarakat umum.
5.2. Saran
Bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual, Universitas Negeri Semarang,
diharapkan melalui pengalaman penulis dalam merancang desain identitas visual
dan media promosinya, dapat mengerti bahwa identitas visual merupakan sebuah
hal penting bagi perusahaan atau bidang usaha. Maka dari itu dalam perancangan
desain identitas visual dan media promosinya dibutuhkan riset, analisis, kepekaan,
dan ketelitian yang tinggi sehingga dapat menemukan rancangan yang sesuai
dengan citra dan karakter usaha. Selain itu juga dibutuhkan kesabaran dan
ketelitian yang tinggi ketika pada proses pencetakan, karena sering kali terjadi
pergeseran warna pada hasil cetakan dan kendala-kendala lainnya yang mungkin
bisa terjadi.
Bagi Delacour Decoration diharapkan desain yang telah dirancang dapat
diterapkan dan direalisasikan pada usahanya. Perancangan desain identitas visual
dan media promosinya ini telah dirancang bertujuan untuk meningkatkan citra dan
-
95
karakter usaha sehingga dapat menambah citra usaha, tingkat omset penjualan,
tingkat kepercayaan calon konsumen dan pelanggan, tingkat loyalitas pelanggan
dan juga semakin dikenal oleh masyarakat umum.
Bagi Universitas Negeri Semarang diharapkan tugas akhir ini yang berjudul
Perancangan Visual Identity Dan Pengaplikasian Media Promosi Delacour
Decoration Kendal ini dapat menambah daftar pustaka yang dapat dipergunakan
untuk referensi mahasiswa yang membutuhkan terkhusus pada bidang
perancangan desain identitas visual dan media promosi. Dengan demikian
diharapkan juga kepada Universitas Negeri Semarang menambah referensi berupa
buku fisik agar semakin banyak referensi yang bisa dibaca oleh mahasiswa karena
dapat menambah wawasan pentingnya desain identitas visual dan media promosi
bagi pelaku usaha.
-
96
Daftar Pustaka
Buku-buku:
Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Supriyono, Rachmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. Andi.
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta. Jalansutra.
Safanayong, Yongky. 2006. Desain komunikasi visual Terpadu. Jakarta: ARTE
INTERMEDIA
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual
Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.
Adi, Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi
Offset
Casofa, Fachmy dan Alib Isa. 2013. Gerbang Kreatifitas Jagat Desain Grafis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Irawan dan Priscilla Tamara. 2013. Dasar-Dasar Desain untuk Arsitektur,
Interior-Arsitektur, Seni Rupa, Desain Produk Industri dan Desain
Komunikasi Visual. Jakarta: Griya Kreasi.
Cenadi, Christine Suharto. 1999, Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi
Visual, Jakarta
Kasali, R. 2003. Manajemen Public Relations. Grafiti, Jakarta.
Siswanto Sutojo, 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia
Pustaka
-
97
Kotler,Philip.1997, Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia jilid satu.
Jakarta: Prentice Hall.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sutrisno dan Kusmawan. 2007. Modul Penyerahan/Pengiriman Produk.
Sukabumi: Yudhistira.
Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Efektif. Jakarta;
Cetakan Gramedia Pustaka.
Sunaryo, Aryo. 2002. Paparan Perkuliahan Nirmana I. Jurusan Seni Rupa FBS
UNNES.
Hendratman, Hendi. 2008. Tips & Trik Graphic Desain. Bandung: Informatika.
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Internet :
Chan, winda. 2014. 4 Fungsi Promosi Bagi Bisnis Anda, (on line) (https://yea-
indonesia.com) diakses 21 Juni 2019.
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-visual/ tanggal akses
https://www.bangtohir.com/pengertian-produk-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenis-produk/
tanggal akses
http://ardiansyahgumay.blogspot.com/2015/01/pengertian-desain-komunikasi-visual.html
tanggal akses