perancangan video sistim pembayaran tilang secara online ... text.pdf1. martin setyawan, s.t., m.cs....
TRANSCRIPT
Perancangan Video Sistim Pembayaran Tilang Secara Online
Pada Kendaraan Bermotor
(Studi Kasus : SATLANTAS Kota Salatiga)
Oleh:
Sahid Bayu Nugraha (692012029)
Martin Setyawan, S.T., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2019
1
2
3
4
5
Pernyataan
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sahid Bayu Nugraha
NIM : 692012029
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Teknologi Informasi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul :
Perancangan Video Sistim Pembayaran Tilang Secara Online
Pada Kendaraan Bermotor (Studi Kasus SATLANTAS Kota Salatiga)
yang dibimbing oleh :
1. Martin Setyawan, S.T., M.Cs.
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya tanpa memberikan
pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 22 April 2019
Yang memberi pernyataan,
Sahid Bayu Nugraha
6
1. Pendahuluan
Pelaksanaan program Operasi Zebra Candi 2016 yang dilaksanakan sejak Rabu
(16/11/2016) telah usai pada Selasa (29/11/2016). Hasilnya, Satlantas Polres Salatiga
masih menjumpai ribuan pelanggaran yang dilakukan masyarakat [1].
Menurut informasi yang didapat setelah wawancara dengan pihak SATLANTAS
POLRES SALATIGA bapak Ibnu Awal Riyanto (KAURBINOPS SATLANTAS
POLRES SALATIGA), didapati bahwa selain banyak pengendara yang masih kurang
paham tentang sistim operasi tertib lalulintas yang dijalankan, dilapangan ternyata masih
banyak pengendara yang belum tahu tentang tentang sistim pembayaran tilang secara
online dengan menggunakan kode BRIVA (BRI Virtual Account), dari data yang didapat
setelah melakukan wawancara dengan masyarakat, didapati mayoritas dari responden
wawancara masih kurang paham mengenai sistim pembayaran tilang secara online
tersebut.
Dari penjelasan oleh bapak Ibnu, didapati bahwa sebenarnya pihak SATLANTAS
POLRES Salatiga sudah melakukan penyuluhan melalui media cetak dan media radio.
Akan tetapi karena saat ini media tersebut dirasa kurang up to date maka masyarakat Kota
Salatiga yang menjadi target audience banyak yang kurang paham, khususnya anak muda.
Kekurangan dari media yang dipakai yaitu juga kurang menarik, karena hanya sekedar
suara dan gambar diam saja.
Penarikan data yang diperoleh dari 270 responden dengan rentan umur 17-25 tahun
didapati bahwa lebih dari 61% masyarakat Kota Salatiga belum memahami mengenai
sistim pembayaran tilang secara online yang ada di Kota Salatiga, masyarakat yang belum
pernah mendengar sosialisasi sistim tilang secara online di Kota Salatiga sebesar 70%, dan
yang membutuhkan media pendukung yaitu video dalam memberikan informasi mengenai
sistim pembayaran tilang secara online di Kota Salatiga yaitu lebih dari 80% dari total
responden.
Dari data tersebut maka didapati bahwa masyarakat Kota Salatiga mayoritas belum
memahami sistim pembayaran tilang secara online di Kota Salatiga, media yang
digunakan oleh pihak Satlantas Kota Salatiga ternyata juga belum bisa efektif
menyampaikan informasi dan mayoritas masyarakat Kota Salatiga dengan rentan umur 17-
25 tahun membutuhkan media lain dalam penyampaian informasi sistim pembayaran
tilang secara online di wilayah Kota Salatiga.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka dirancang sebuah video edukasi yang
nantinya akan memuat mengenai pembayaran denda tilang melalui BANK BRI dengan
menggunakan kode BRIVA. Karena video terbuat dari 2 elemen, yaitu Audio dan Visual
yang dinamis, oleh karena itu video akan lebih menarik untuk diperhatikan dan tidak
mudah bosan dibanding dengan teks yang hanya menggunakan visual yang statis maka
pikiran akan lebih mudah bosan dan monoton [2]. Sehingga diharapkan masyarakat umum
lebih paham dan dapat mengurangi stigma buruk masyarakat terhadap operasi lalulintas
pada kendaraan bermotor di Salatiga. Serta meningkatkan kepekaan masyarakat pada
aturan-aturan berlalu lintas di jalan raya.
2. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian Fitria Wulandari (2015), dengan judul Pemahaman Pelajar
Tentang Disiplin Berlalu Lintas (Studi Di SMK Kesehatan Samarinda) didapati
kecelakaan yang terjadi semakin tahun semakin meningkat, dan dari penelitian pada
pelajar SMK Kesehatan Samarinda yang dilakukan oleh Fitria Wulandari, kesimpulan
7
yang didapat adalah banyak siswa di SMK Kesehatan Samarinda yang kurang paham
mengenai aturan menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya, dikarenakan masih
maraknya jasa calo dalam pembuatan SIM (Surat Ijin Mengemudi) [3]. Penelitian tersebut
memiliki hasil dimana menjelaskan alasan atau penyebab utama mengapa siswa di SMK
Kesehatan Samarinda masih banyak yang kurang paham mengenai aturan lalulintas.
Penelitian tersebut tidak hanya membahas tentang kurang pahamnya siswa SMK
Kesehatan Samarinda dalam pemahaman lalulintas, tetapi juga menjelaskan peran serta
pihak kepolisian dalam menanggulangi hal tersebut yaitu dengan membuat banner,
membuat sticker keselamatan berlalu lintas, serta membagikan helm gratis kepada pelajar
SMK Kesehatan Samarinda.
Berdasarkan penelitian dari Hendra Saputra dengan judul Pelaksanaan eksekusi
denda uang tilang Perkara pelanggaran lalu-lintas oleh kejaksaan negeri Salatiga (studi
kasus di kejaksaan negeri Salatiga) membahas mengenai proses persidangan tindak pidana
ringan yaitu tilang [4]. Penelitian ini memiliki keunggulan dimana menjelaskan secara
rinci mengenai sistim pembayaran denda tilang melalui persidangan di kejaksaan Kota
Salatiga berdasarkan survey lapangan yang dilakukan oleh peneliti sehingga data yang
didapati bisa dipertanggung jawabkan serta cocok dengan kondisi saat itu juga.
Kedua penelitian tersebut menjadi dasar pembuatan video ini, karena memuat
beberapa hal yang cocok untuk diterapkan didalam video edukasi ini nantinya.
Keselamatan berlalu lintas dan sistim pembayaran denda tilang merupakan komponen
yang saling berhubungan dalam perancangan video ini.
Video edukasi yang akan diproduksi ini nantinya akan memuat informasi yang
edukatif tentang sistim pembayaran tilang secara online dengan menggunakan kode
BRIVA. Konsep dari video ini nantinya adalah video yang mengandung informasi yang
mengedukasi dalam pembayaran tilang secara online dan diperkuat dengan sisipan motion
graphic supaya lebih jelas dan lebih menarik bagi audience.
Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan yang beroda dua atau lebih yang
didarat digunakan untuk mengangkut barang dan atau orang yang digerakkan dengan
motor yang dijalankan dengan bensin, dengan minyak lain atau gas yang ada dalam lalu
lintas bebas (diluar daerah pengawasan pabean) dalam tahun 1962 [5].
Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfiah lalu
lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut Poerwadarminta
dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas adalah
berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan dan sebagainya serta
berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke
tempat lain di jalan dengan menggunakan alat gerak [6].
Polisi lalu lintas merupakan unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas
kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan
masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi atau kendaraan
bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu
lintas guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas [7].
Razia Lalulintas, adalah pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan
pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan yang bertujuan: agar terpenuhinya persyaratan
teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor, memastikan dokumen registrasi dan identifikasi
pengemudi dan kendaraan bermotor serta dokumen perizinan dan kelengkapan kendaraan
bermotor angkutan umum, terdukungnya pengungkapan perkara tindak pidana, dan
terciptanya kepatuhan dan budaya keamanan dan keselamatan berlalu lintas [8].
8
E-tilang adalah sistem tilang pelanggaran lalu lintas menggunakan peranti elektronik
berupa gadget atau HP Android. Konsep awal sebenarnya sama dengan tilang biasa,
namun akan menghemat waktu karena tidak harus menunggu sidang dan denda dapat
dibayarkan melalu BANK BRI [9].
BRIVA adalah layanan perbankan yang diberikan kepada rekening giro dengan kode
khusus, dimana untuk mengakses fasilitas tersebut menggunakan nomor rekening virtual
sebagai rekening yang mewakili rekening giro [10].
Menurut Robin dan Linda, Multimedia adalah sebuah alat yang dapat digunakan
sebagai media presentasi yang lebih interaktif dan dinamis dimana dalam media ini
penggunanya dapat mengkombinasikan berbagai macam data seperti teks, grafik, video,
animasi, dan juga audio [11].
Video merupakan gambar gambar dalam frame, di mana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar
hidup [12].
Video pembelajaran/ video edukasi adalah video yang menyajikan audio dan visual
yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori
aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran [13].
Motion graphic adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang
menggabungkan film dan desain grafis. Hal tersebut bisa dicapai dengan menggabungkan
berbagai elemen-elemen seperti animasi 2D dan 3D, video, film, tipografi, ilustrasi,
fotografi, dan musik. Penggunaan motion graphic yang umum adalah sebagai title
sequence (adegan pembuka) film atau serial TV, logo yang bergerak di akhir iklan,
elemen-elemen seperti logo 3D yang berputar-putar di sebuah siaran dan dengan adanya
internet, animasi berbasis web, dll [14].
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 , mengatakan bahwa pendidikan adalah
suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang
ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,
pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya dan masyarakat [15].
3. Metode Perancangan
Metode dalam perancangan video sistim pembayaran tilang secara online pada
kendaraan bermotor studi kasus Kota Salatiga ini menggunakan metode kualitatif,
yakni mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
sudut pandang partisipan. Dengan demikian pengertian metode penelitian kualitatif
tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah
dimana merupakan instrumen kunci [16].
Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini linear strategy atau strategi
garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif mudah
dipahami komponennya [17]. Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Bagan Strategi Linier
Tahap 1 : Identifikasi Masalah
Tahap 3 : Perancangan Film
Tahap 4 : Pengujian
Tahap 2 : Pengumpulan Data
9
Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah
dimana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kenali sebagai suatu masalah [18].
Menurut informasi yang didapat setelah wawancara dengan pihak SATLANTAS
POLRES SALATIGA bapak Ibnu Awal Riyanto (KAURBINOPS SATLANTAS
POLRES SALATIGA), didapati bahwa selain banyak pengendara yang masih kurang
paham tentang sistim operasi tertib lalulintas yang dijalankan, dilapangan ternyata masih
banyak pengendara yang belum mengetahui tentang sistim pembayaran tilang melalui
bank BRI dengan menggunakan kode BRIVA.
Berdasarkan dengan identifikasi masalah yang didapat maka dilakukan pengumpulan
data 2 pihak dengan cara yaitu wawancara dan pengambilan data dari sampel masyarakat
dengan kuisioner. Dimana hasil pengumpulan data digunakan untuk perancangan dan
produksi video.
1. Pengumpulan data pertama dilakukan melalui wawancara langsung kepada pihak
SATLANTAS POLRES SALATIGA
Wawancara pertama dilakukan kepada KAURBINOPS SATLANTAS
POLRES SALATIGA yaitu bapak Ibnu Awal Riyanto mengenai sistim operasi
lalulintas, pelanggaran yang sering muncul ketika dilaksanakan kegiatan operasi lalu
lintas, serta proses tindak penilangan hingga pada tahap pembayaran denda dimana
pelanggar lalulintas bisa memilih untuk menggunakan beberapa metode pembayaran
yaitu menunggu saat siding yang dilaksanakan di kantor kejaksaan Kota Salatiga,
dengan menggunakan aplikasi E-Tilang, atau membayar langsung ke BANK BRI
dengan menggunakan kode BRIVA yang dapat diminta di kantor tilang
SATLANTAS POLRES SALATIGA.
Dari hasil wawancara didapati bahwa sebenarnya dari pihak kepolisian telah
memberikan sosialisasi secara berkala baik melalui media radio, media pamphlet,
serta giat keselamatan berlalu lintas. Namun menurut pernyataan bapak Ibnu
mengungkapkan bahwa masih banyak yang kurang peduli dengan keselamatan
lalulintas dikarenakan 2 hal, yaitu tidak tahu dan kurang tertarik dengan media
informasi yang sudah dilakukan.
2. Pengumpulan data kedua yaitu adalah penarikan data melalui pengisian kuisioner
oleh responden masyarakat Kota Salatiga.
Berdasarkan teori dari Roscoe dalam buku Research Methods For Business
1982, yaitu bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri-pegawai swasta, dan lain-lain) maka jumlah sampel setiap kategori minimal
30 orang. Dari teori tersebut maka bisa diambil sample sejumlah 270 orang dengan
pembagian yaitu 30x9 (setiap umur).
Dalam pengumpulan data ini, didapati mayoritas narasumber belum
memahami tentang sistim pembayaran tilang online tersebut, serta masih banyak
yang belum pernah mendengar sosialisasi dari SATLANTAS Salatiga tentang sistim
pembayaran tilang online melalui radio. Disamping itu, menurut responden
menyatakan perlu media lain karena dirasa media radio kurang diminati untuk saat
ini. Media yang diharapkan adalah video, dikarenakan selain bisa didengar tetapi
juga bisa diilihat sehingga akan lebih menarik dan lebih informatif. Data dari
presentase responden dapat dilihat pada tabel 1.
10
Tabel 1 Persentase Hasil Kuisioner
Proses perancangan yang dilakukan dalam video edukasi ini terdiri dari tiga tahap
yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Proses perancangan dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2 Bagan Perancangan Film
Nomor Pertanyaan
Persentase Jawaban Responden
SS S KS TS
1 61,80% 31,50% 5,20% 1,50%
2 1,80% 12,60% 45,20% 40,40%
3 1,50% 6,70% 35,90% 55,90%
4 69,30% 23,70% 3,70% 3,30%
5 1,50% 4,80% 46,70% 47%
6 1,80% 1,50% 35,60% 61,10%
7 69,30% 24,10% 4,40% 2,20%
8 2,60% 4,10% 47,40% 45,90%
9 1,10% 2,20% 31,10% 65,60%
10 74,20% 24,40% 0,70% 0,70%
11 57% 41,60% 0,70% 0,70%
12 1,90% 3,30% 29,60% 65,20%
13 73,40% 25,20% 0,70% 0,70%
14 55,90% 41,90% 1,90% 0,40%
15 3,70% 2,60% 24,80% 68,90%
Pra Produksi
Pasca Produksi
Produksi
Film Statement
Storyline
Shooting
Offline Editing
Online Editing
Evaluasi
Hasil
Ya
Tidak
Revisi
Ide dan Konsep
Treatment
Storyboard
Mixing
Audio
11
Sesuai dengan pembahasan, penelitian ini menggunakan media video edukasi yang
mengangkat tentang informasi dari penjelasan mengenai proses pembayaran tilang
melalui BANK BRI menggunakan kode BRIVA. Alur yang ditampilkan sesuai dengan
data yang didapat melalui wawancara dengan bapak Ibnu, yaitu pelanggar akan diberikan
surat tilang seperti biasa yang selanjutnya pelanggar meminta kode BRIVA untuk
melakukan pembayaran di BANK BRI, setelah pembayaran selesai dilakukan, maka
bukti pembaran dan surat tilang bisa ditukarkan kembali dengan surat yang disita di
kantor tilang SATLANTAS POLRES Salatiga.
Konsep utama dalam video edukasi ini adalah memberikan informasi penjelasan kode
BRIVA dan alur pembayaran melalui BANK BRI, yang dikemas dengan menarik
memanfaatkan tekhnik cinematography dan motion graphic. Perpaduan ini nantinya
diharapkan bisa meberikan edukasi serta perhatian lebih dari target audience sehingga
akan tertarik melihat video ini dari awal hingga akhir dan dapat lebih memahami tentang
sistim pembayaran tilang melalui BANK BRI, serta membantu pihak SATLANTAS
POLRES SALATIGA dalam menyajikan informasi dengan media video.
Setelah menentukan ide dan konsep adalah pembuatan film statement. Film statement
dari perancangan ini adalah, bagaimana membuat sebuah video yang menarik dan
memberikan informasi kepada pengguna kendaraan bermotor di Kota Salatiga, sehingga
nantinya diharapkan akan lebih memahami cara pembayaran tilang melalui Bank BRI,
serta meningkatkan kepekaan terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan raya khususnya
wilayah Kota Salatiga.
Setelah menentukan film statement dibutuhkan storyline untuk merangkai kejadian
menjadi sebuah cerita sehingga menjadi kerangka utama pembuatan film [18]. Adapun
storyline dimulai dengan judul video edukasi ini sehingga akan memberikan gambaran
tentang isi dari video ini. Diawali dengan penjelasan singkat dari narasumber tentang
proses tilang yang berlaku di Kota Salatiga, yang dilanjutkan dengan tata cara meminta
kode BRIVA yang berguna untuk melakukan pembayaran melalui BANK BRI,
dilanjutkan dengan penjelasan kode BRIVA tersebut, diakhiri dengan tata cara penukaran
bukti pembayaran dan surat tilang dengan surat yang disita.
Adegan wawancara narasumber dalam proses pembayaran denda tilang secara online
ini nantinya akan diimbangi dengan ilustrasi dan rangkuman singkat sistim pembayaran
tilang secara online dikemas dengan motion graphic yang bertujuan untuk menarik
perhatian dan memperjelas pemahaman audience saat melihat video ini nantinya.
Treatment disusun berdasarkan hasil riset awal (baik langsung maupun tak langsung)
dan berdasarkan rumusan ide dalam bentuk film statement yang diuraikan secara
deskriptif tentang bagaimana rangkaian video edukasi dalam penelitian ini.
Scene 1 : Judul dan lambang SATLANTAS POLRES SALATIGA.
Scene 2 : Wawancara dengan bapak Ibnu sebagai narasumber.
1.(Eye level – close up) Pengambilan gambar keterangan pembayaran
tilang online dari bapak Ibnu.
Scene 3 : Kegiatan operasi tetib lalulintas.
1. (eye level – medium shot) Ilustrasi dari keterangan informasi yang
diberikan dari narasumber.
Scene 4 : Penjelasan Kode BIRVA (BRI Virtual Account).
1. (eye level – close up) wawancara bapak Ibnu menjelaskan tentang
kode BRIVA.
12
Scene 5 : Pembayaran melalui BANK BRI.
1. (eye level – full shot) pengambilan gambar ilustrasi menuju
BANK BRI untuk melakukan pembayaran.
Scene 6 : Motion graphic rangkuman tata cara pembayaran tilang online.
Scene 7 : Pesan dari bapak Ibnu.
1. (Eye level – medium close up) penutup berupa pesan dari pihak
tilang SATLANTAS POLRES SALATIGA.
Scene 8 : Penutup
1. Logo SATLANTAS POLRES SALATIGA, K2I dan UKSW
Salatiga
Setelah merancang treatement dilanjutkan pembuatan storyboard. Storyboard
merupakan rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menerjemahkan adegan-adegan
yang telah dirumuskan didalam skenario. Didalam sebuah storyboard yang dihasilkan
dapat memuat informasi mengenai pelaku, lokasi, properti maupun sudut pengambilan
gambar [19]. Storyboard yang telah dirancang sesuai dengan tahapan sebelumnya untuk
mempermudah pengambilan film dokumenter dalam penelitian ini. Storyboard dari
dokumenter ini dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Storyboard
Tahap selanjutnya adalah tahap produksi, yaitu Video Live Action, pada tahap ini
yang dilakukan adalah proses shoting di kantor tilang SATLANTAS POLRES
SALATIGA dengan narasumber yaitu bapak Ibnu maupun pengambilan footage dengan
mengikuti konsep seperti pada storyline dan treatment. Proses pembuatan video live
action ini menggunakan kamera DSLR untuk menghasilkan gambar yang baik serta
didukung dengan peralatan pendukung kamera berupa lensa, mic, tripod, dan lain-lain.
13
Pembuatan motion graphic juga di lakukan sembari pengeditan video. Tahap pertama
pembuatan motion graphic dengan data yang didapat dari wawancara narasumber dapat
dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Motion Graphic
Pasca produksi adalah proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan sebuah
film. Pasca produksi meliputi tiga proses, yaitu proses offline editing, online editing dan
mixing. Off line editing adalah editing untuk menyambung raw material atau bahan dasar
sehingga hasilnya masih berupa bahan setengah jadi, karena masih perlu penambahan
berbagai bahan lain, seperti sound effect, video effect, ilustrasi, transisi, mungkin perlu
penambahan credit title dan lain-lain.
Dalam proses ini dilakukan penambahan efek-efek seperti efek transisi, dan efek-efek
lainnya sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini juga dilakukan grading cold dan crop
mark yang bertujuan supaya video edukasi mendapat kesan dingin dan lebih terasa kesan
sinematografi seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Proses colour grading
Setelah online editing selesai maka dilakukan proses mixing yaitu penggabungan dan
penyelarasan antara visual dan audio agar menjadi kesatuan yang utuh. Dalam tahap ini
pengaturan audio antara audio wawancara dan musik latar diatur agar tidak saling
mengganggu.
Tahap terakhir yaitu penggabungan antara video edukasi dan motion graphic
sehingga informasi yang diberikan akan lebih lengkap dan memberikan edukasi yang
menarik.
14
4. Hasil dan Pembahasan
Video edukasi ini berisikan informasi kepada masyarakat Kota Salatiga tentang
sistim pembayaran tilang secara online dimana memudahkan dalam pembayarannya dan
menghemat waktu. Scene 1 yang ada dalam video ini terdapat intro logo SATLANTAS
POLRES SALATIGA dan judul dalam video ini . Hal ini bertujuan agar memperjelas isi
dari video yang akan ditampilkan. Scene 1 dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 Judul video
Scene 2 adalah sesi penjelasan awal dari narasumber tentang pelanggaran apa saja
yang dilakukan pengendara pada umumnya. Jenis shot pada scene ini adalah eye level,
close up untuk mendapatkan penekanan terhadap narasumber, kemudian scene ini juga
ditambah dengan logo SATLANTAS POLRES SALATIGA dan nama dari narasumber.
Scene 2 dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Penjelasan awal narasumber
Scene 3 menunjukkan proses kegiatan operasi tertib lalulintas di Kota Salatiga
disertai voice over dari narasumber menjelaskan dan diperjelas dengan teks yang
menegaskan pelanggaran yang sering dilakukan. Jenis shot yang digunakan adalah eye
level, medium shot agar penonton dapat lebih memahami penyampaian dari narasumber.
Kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Proses kegiatan operasi lalulintas
15
Scene 4 yang menunjukkan penjelasan tentang kode BRIVA (BRI Virtual Account)
oleh narasumber dan ilustrasi proses permintaan kode BRIVA. Jenis shot yang digunakan
adalah eye level, medium shot agar penonton dapat lebih memahami penyampaian dari
narasumber. Scene 4 dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9 Penjelasan kode BRIVA
Scene 5 menvisualisasikan pembayaran dan penjelasan pembayaran melalui BANK
BRI. Scene ini jenis shot yang digunakan adalah tracking, still, medium close up, full
shot yang dapat menunjukkan dengan jelas proses pembayaran melalui BANK BRI yang
dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10 Penjelasan pembayaran melalui BANK BRI
Scene 6 berisi mengenai motion graphic yang berisi rangkuman singkat tentang tata
cara pembayaran tilang secara online dengan menggunakan kode BRIVA. Scene 6 dapat
dilihat pada gambar 11.
Gambar 11 Motion graphic rangkuman cara pembayaran tilang online
16
Pada scene 7 yaitu penutup dan pemberian pesan-pesan kepada pengendara
kendaraan bermotor di Kota Salatiga oleh bapak Ibnu selaku KBU SATLANTAS
POLRES SALATIGA. Jenis shot yang digunakan adalah medium close up, eye level
yang menunjukkan penekanan pesan yang disampaikan. Scene 7 dapat dilihat pada
gambar 12.
Gambar 12 Pesan dari bapak Ibnu
Pada scene 8 yaitu penutup dengan logo SATLANTAS POLRES SALATIGA, K2I
dan UKSW Salatiga. Scene 8 dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Penutup
Pada hasil akhir video edukasi tentang sistem pembayaran tilang secara online ini
akan diunggah pada media sosial instagram dengan dibagi dalam 3 bagian dan halaman
facebook milik SATLANTAS POLRES SALATIGA, agar penyebarannya lebih luas.
Selain itu video edukasi ini akan dibagikan dalam bentuk Compact Disc di
SATLANTAS POLRES SALATIGA sebagai media informasi dan dapat menjadi arsip
sosialisasi SATLANTAS POLRES SALATIGA. Media perancangan pada media sosial
dan dalam bentuk Compact Disc dapat dilihat pada gambar 14.
17
Gambar 14
Evaluasi film dokumenter ini dilakukan secara kualitatif melalui wawancara dengan
bapak Ibnu Awal Riyanto sebagai KAURBINOPS SATLANTAS POLRES SALATIGA.
Dari hasil wawancara film yang telah dirancang, konten edukasi yang terkandung sudah
sesuai serta dinilai menarik dan cukup memberikan informasi tentang sistim pembayaran
tilang secara online. Serta beliau memberikan apresiasi atas karya yang sudah dibuat,
karena dapat membantu pihak SATLANTAS untuk proses sosialisasi kedepannya.
Evaluasi kedua dilakukan kepada Yehuda Aribowo, S.Ds. selaku ahli dallam bidang
videographer menilai bahwa untuk teknik pengambilan video secara informasi, serta
efisiensi gambar sudah sesuai, ketepatan penggunaan montase dalam menjelaskan
informasi secara keseluruhan sudah cukup baik. Documentary treatment yang informatif
sangat cocok dalam pengambilan gambar di dalam perancangan ini. kebutuhan elemen
dalam informasi secara visual sudah sesuai, serta penggunaan angle seperti medium atau
close up untuk membedakan poin informasi sudah tepat. Untuk bisa ditambahkan agar
lebih baik lagi yaitu pengaturan audio agar terdengar lebih seragam.
Evaluasi selanjutnya dilakukan kepada bapak George Nicholas Huwae, S.Pd.,
M.I.Kom. selaku dosen dan koordinator bagian promosi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana dalam sisi komunikasi, beliau mengungkapkan bahwa
dari keseluruhan video yang disajikan sudah memiliki informasi dan pesan yang jelas.
Penggunaan tokoh polisi sebagai pembicara merupakan hal yang tepat, karena dapat
menegaskan tentang informasi yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk
keseluruhan penilaian dari video edukasi ini sudah layak untuk di gunakan sebagai media
edukasi karena memiliki informasi yang jelas dan dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat Kota Salatiga.
18
5. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil bahwa Perancangan Video Sistim
Pembayaran Tilang Secara Online Pada Kendaraan Bermotor Studi Kasus Kota Salatiga
dapat menyampaikan informasi mengenai sistim pembayaran tilang secara online melalui
BANK BRI dengan menggunakan kode BRIVA. Bagi SATLANTAS POLRES
SALATIGA, video edukasi ini dinilai menarik dan mampu memberikan pengetahuan
kepada masyarakat. Sedangkan unsur-unsur sinematografi, motion graphic serta
komunikasi verbal dan visual dalam video edukasi ini sudah baik dan memiliki informasi
yang cukup jelas sehingga diharapkan video ini dapat menjadi media pengetahuan bagi
masyarakat mengenai pembayaran tilang secara online.
19
6. Daftar Pustaka
[1] Deni, (2016). Pelanggar Lalu Lintas di Salatiga Didominasi Usia 21-25 Tahun,
http://jateng.tribunnews.com/2016/11/30/pelanggar-lalu-lintas-di-salatiga-
didominasi-usia-21-25-tahun. Diakses 6 September 2017.
[2] Enzy, (2015). Alasan mengapa video lebih menarik dibandingkan dengan teks,
https://brainly.co.id/tugas/3588358. Diakses 8 Januari 2017.
[3] Fitria, Wulandari. 2015. Pemahaman pelajar tentang disiplin berlalulintas (Studi
di SMK kesehatan Samarinda), http://ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2015/06/Jurnal%20Fitria%20Wulandari%20(06-24-15-03-26-
13).pdf. Diakses pada 6 September 2017.
[4] Saputra, Hendra (2008). Pelaksanaan eksekusi denda uang tilang Perkara
pelanggaran lalu-lintas Oleh kejaksaan negeri salatiga (studi kasus di kejaksaan
negeri salatiga). Surakarta : Universtas Sebelas Maret.
[5] Surjoadiningrat, (1963). Penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-
undang nomor 13 tahun 1962 tentang sumbangan wajib istimewa tahun 1962 atas
kendaraan bermotor (lembaran negara tahun 1962 nomor 51), menjadi undang-
undang, http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1963_3.pdf. Diakses
pada 10 September 2017.
[6] Widiastuti, Ika. 2014. Upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran undang-
undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan oleh siswa
di Kulon Progo. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
[7] Waldi, Indrawan. 2013. Peran POLRI dalam mengatasi peningkatan jumlah
kecelakaan di jalan raya berdasarkan PP nomor 80 tahun 2012 (Studi Di
Polresta Bandar Lampung). Lampung : Universitas Lampung.
[8] Fathan, (2013). Aturan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor pada Malam Hari,
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4fb93387505d0/aturan-pemeriksaan-
kendaraan-bermotor-pada-malam-hari. Diakses pada 9 September 2017.
[9] Barberita.com, (2017). Pengertian e-Tilang, Cara Membayar dan Prosedur
Lengkap, http://www.berberita.com/2017/04/pengertian-e-tilang-cara-
membayar-dan-prosedur-lengkap.html. Diakses pada 8 Januari 2017.
[10] Anita, (2013). BRI Sosialisasi Layanan BRIVA di Unhas,
http://makassar.tribunnews.com/2013/12/13/bri-sosialisasi-layanan-briva-di-
unhas. Diakses pada 8 Januari 2017.
[11] Janiansyah, (2009). Pengertian Multimedia,
https://janiansyah.wordpress.com/2009/05/15/pengertian-multimedia/. Diakses
pada 8 Oktober 2017.
[12] Siwi, Utaminingtyas. 2012. Pengaruh penggunaan media video terhadap
kemampuan minyimak dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas v SD Negeri Panjatan, Panjatan, Kulon Progo. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.
[13] Fiskha, Ayuningrum. 2012. Pengembangan media video pembelajaran untuk
siswa kelas x pada kompetensi meengolah soup kontinental di SMK N 2 Godean.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
[14] Sukarno, Iman Satriaputra. 2008. Perancangan Motion Graphic ilustrarif
mengenai Majapahit untuk Pemuda-Pemudi. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan
Desain (FSRD) ITB
20
[15] Min, (2016). 20 Pengertian Pendidikan dan Fungsinya Menurut Para Ahli
LENGKAP, http://www.pelajaran.co.id/2016/23/pengertian-pendidikan-dan-
fungsinya.html. Diakses pada 17 Oktober 2017.
[16] Noval. (2015). Metode Penelitian Kualitatif dan Kualitatif,
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02metode-penelititan-kualitatif-
dan.html. Diakses 6 September 2017.
[17] Sarwono, Jonathan dan Harry Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
[18] Husaini Usman dan Purnomo, (2008). Metodologi Penelitian Sosial.
http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-identifikasi-masalah-dalam-
penelitian.html. Diakses tanggal 6 September 2017.
[19] Syaiful, Agil (2015). Teknik Pembuatan dan Pengertian Storyboard,
https://sites.google.com/site/elearningtp2010/media-3d/teknik-pembuatan-
storyboard-media-animasi-3d/pengertian-storyboard. Diakses tanggal 6
September 2017.