perancangan sistem informasi monitoring bus pada kantor …€¦ · selama perjalanan pada checker...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING BUS
PADA KANTOR PRIMAJASA CABANG TASIKMALAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
LIA LURIANTI
NIM : 12150957
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Tasikmalaya
Tasikmalaya
2018
2
3
4
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil
sebagai berikut “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Bus Pada Kantor
Primajasa Cabang Tasikmalaya”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Akademi Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan
penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa
sumber literatur yang mendukung penulisan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak
akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Naba Adji Notoseputro selaku Direktur Akademi BSI.2. Drs. Dedi Supriadi, S.Kom,M.Kom selaku Pembantu Direktur I Bidang
Akademik BSI Tasikmalaya.3. Ibu Tuti Alawiyah, S.T,M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.4. Bapak Asep Nino Hadianto, selaku Staff EDP pada Kantor Primajasa Cabang
Tasikmalaya.5. Staff / pegawai di Kantor Primajasa Cabang Tasikmalaya.6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual.7. Rekan-rekan mahasiswa AMIK BSI Tasikmalaya.
6
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas
akhir ini masih jauh sekali dari sempurna., untuk itu penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Tasikmalaya, 03 Agustus 2018
Penulis
Lia Luriantii
7
ABSTRAK
Lia Lurianti (12150957), Perancangan Sistem Informasi Monitoring BusPada Kantor Primajasa Cabang Tasikmalaya
Angkutan bus merupakan salah satu alat transportasi yang paling banyakdigunakan untuk melakukan perjalanan jauh. Dalam perjalanan bus, monitoringsupir bus dibutuhkan untuk mengetahui situasi yang terjadi selama perjalanan,memantau penumpang yang naik-turun. Perusahaan Primajasa adalah perusahaanyang bergerak di bidang jasa transportasi yang berada di kota Tasikmalaya. Prosesmonitoring dilakukan pada setiap pos kontrol selama bus beroperasi supir wajibmembawa Surat Perintah Jalan dan melaporkan jumlah penumpang yang naikselama perjalanan pada checker yang berada di pos kontrol, kemudian checkerakan mengecek dan mengisi Surat Perintah Jalan yang dibawa supir untukdilapokan kebagian operasional oleh supir. Permasalahan yang sering terjadidalam proses monitoring diantaranya pada saat bus keluar pool satpam akanmencatat dalam laporan keberangkatan armada, dan pada saat dilakukannyaperekapan Surat Perintah Jalan oleh bagian operasional masih menggunakan semikomputerisasi. Sehingga resiko terjadi kehilangan Surat Perintah Jalan bisa sajaterjadi yang membuat proses perekapan data monitoring penumpang menjadilama. Oleh karena itu penulis membuat perancangan sistem informasi monitoringbus Pada Kantor Primajasa Cabang Tasikmalaya untuk mengatasi prosesperekapan surat perintah jalan menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan sistemterkomputerisasi berbasis web.
Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi, Monitoring Bus, Web.
8
ABSTRACT
Lia Lurianti (12150957), Design of Bus Monitoring Information System atPrimajasa Office Tasikmalaya Branch.
Bus transportation is the most widely used means of transportation for longtrips. In the bus trip, bus driver monitoring’s needed to find out the situation thatoccurred during the trip, monitor the passengers who boarded. Primajasa is acompany engaged in the field of transportation services located in Tasikmalayacity. The monitoring process is carried out at each control post as long as the busoperates the driver is obliged to carry a Road Warrant and report the number ofpassengers who boarded during the trip at the checker in control post, then thechecker will check and fill the Road Warrant that the driver brought to report tooperational by the driver. Problems that often occur in the monitoring processinclude when bus exits the security guard pool will record in the fleet departurereport, and when carrying out the recapitulation of the road, the operationalsection still uses semi-computerization. the risk of losing a Road Warrant couldhappen,it makes recording process longer than usually. Therefore, the authormakes the design of the bus monitoring information system at the TasikmalayaPrimajasa Office to overcome the process of road order recapitulation becomeseasier with a web-based computerized system.
Keywords: Information System Designing, Bus Monitoring, Web.
9
x
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir...................................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ............................................. ii
Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah ........................................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ................................. iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ............................................................. v
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Abstrak .................................................................................................... viii
Daftar Isi.................................................................................................. x
Daftar Simbol .......................................................................................... xii
Daftar Gambar ......................................................................................... xvii
Daftar Tabel ............................................................................................ xviii
Daftar Lampiran ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 2
1.3. Ruang Lingkup ....................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem ............................................................. 6
A. Monitoring ............................................................... 6
B. Sistem ....................................................................... 6
C. Website ..................................................................... 8
D. Basis Data ................................................................. 8
2.2. Teori Pendukung .................................................................... 9
A. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................ 9
Kardinalitas Relasi ................................................... 10
Logical Record Structure (LRS) ............................... 10
B. UML (Unified Modelling Language) ...................... 11
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Tinajauan Perusahaan ............................................................ 15
3.1.1. Sejarah Perusahaan ...................................................... 15
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ................................... 17
3.2. Prosedur Sistem Berjalan ....................................................... 18
3.3. Use Case Diagram ................................................................. 19
xi
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan ................................... 25
3.5. Permasalahan Pokok .............................................................. 26
3.6. Pemecahan Masalah ............................................................... 27
BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Tahapan Perancangan Sistem ................................................ 28
4.1.1. Analisis Kebutuhan ..................................................... 28
4.1.2. Rancangan Diagram Usecase ...................................... 29
4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas ..................................... 33
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan .......................... 34
4.1.5. Rancangan Prototype ................................................... 37
4.2. Perancangan Perangkat Lunak ............................................... 48
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................... 48 4.2.2. Logical Record Structure (LRS) .................................. 49
4.2.3. Spesifikasi File ............................................................ 50
4.2.4. Class Model/Class Diagram ......................................... 54
4.2.5. Sequence Diagram ....................................................... 55
4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software ............................. 56
4.3. Jadwal Implementasi .............................................................. 58
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 59
5.2. Saran ...................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN PKL/RISET
LAMPIRAN
xii
DAFTAR SIMBOL
1. Use Case Diagram
Actor
Menggambarkan orang, sistem atau
external entitas/stakeholder yang
menyediakan atau menerima informasi
dari sistem.
Use Case Menggambarkan fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga customer atau pengguna
sistem paham dan mengerti mengenai
kegunaan sistem yang akan dibangun.
Asosiasi Hubungan, menggambarkan hubungan
association. Garis ini digunakan untuk
menghubungkan antara actor dengan
usecase. Hubungan ini berarti actor
menggunakan usecase.
Include
merupakan di dalam use case lain
(required) atau pemanggilan use case
oleh use case lain, contohnya adalah
pemanggilan sebuah fungsi program.
Extend
Merupakan perluasan dari use case lain
jika kondisi syarat terpenuhi.
xiii
2. Activity Diagram
Start Point Menggambarkan awal dari suatu
aktivitas yang berjalan pada sistem.
End Point Menggambarkan akhir dari suatu
aktivitas yang berjalan pada sistem.
Activity Menggambarkan aktivitas yang
dilakukan pada sistem.
Fork
Percabangan.
Join
Penggabungan.
Decision Menggambarkan kondisi dari suatu
yang bernilai benar/salah.
Swimlane Menggambarkan pembagian/
pengelompokan berdasarkan tugas
dan fungsi tersendiri.
Time
Tanda waktu.
xiv
Pengiriman(Send) Menggambarkan tanda pengiriman
data.
Transisi (Transition) Menyatakan alur aktifitas . Alur
menghubungkan antara state awal,
akhir maupun aktifitas. Alur dapat
menunjukkan dari state aktifitas
kedirinya sendiri.
3. Entity Relationship Diagram(ERD)
Entitas atau obyek data
Kumpulan obyek atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat
diidentifikasi secara unik.
Relationship
Hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih. Kumpulan
relationship yang sejenis disebut
relationship set.
Atribut atau elemen data
Karakteristik dalam entity atau
relationship yang mengerjakan
penjelasan detail tentang entity atau
relationship atau dengan kata lain
adalah kumpulan elemen data yang
membentuk suatu entitas.
xv
Weak Entity
Suatu entity dimana keberadaan dari
entity tersebut tergantung dari entity
lain.
Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki nilai lebih dari
satu.
Connection
Digunakan sebagai penghubung
entitas yang membedakan entitas
tersebut dengan entitas lainnya.
4. Class Diagram
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari
2 objek.
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut
serta operasi yang sama.
xvi
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan
sistem yang menhasilkan suatu hasil yang terukur
bagi suatu aktor
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu
objek
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada
suautu elemen mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri.
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan
yang lainnya.
5. Sequence Diagram
Lifeline
Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang
membuat informasi-informasi tentang aktifitas
yang terjadi
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1. Struktur Organisasi................................................................ 17Gambar III.2. Use case diagram monitoring supir bus ............................... 19Gambar IV.1. Rancangan Diagram Use Case Usulan monitoring............... 29Gambar IV.2. Diagram Aktivitas Usulan monitoring .................................. 33Gambar IV.3. Tampilan Login..................................................................... 37Gambar IV.4. Tampilan Surat Perintah Jalan.............................................. 37Gambar IV.5. Tampilan Data Surat Perintah Jalan..................................... 38Gambar IV.6. Tampilan Input Data Mobil.................................................. 38Gambar IV.7. Tampilan Input Data Rute..................................................... 39Gambar IV.8. Tampilan Data Supir.............................................................. 39Gambar IV.9. Tampilan Login Supir............................................................ 40Gambar IV.10. Tampilan Tampilan Bagian Supir........................................ 40Gambar IV.11. Tampilan Logi Checker....................................................... 41Gambar IV.12. Tampilan Input Data Hasil Monitoring............................... 41Gambar IV.13. Tampilan Data Hasil Monitoring ........................................ 42Gambar IV.14. Tampilan Login Audit.......................................................... 42Gambar IV.15. Tampilan Input Data Mobil Audit....................................... 43Gambar IV.16. Tampilan Data Mobil........................................................... 43Gambar IV.17. Tampilan Input Rute Audit.................................................. 44Gambar IV.18. Tampilan Data Rute............................................................. 44Gambar IV.19. Tampilan Input Supir Audit ................................................ 45Gambar IV.20. Tampilan Input Petugas....................................................... 45Gambar IV.21. Tampilan Data Petugas........................................................ 46Gambar IV.22. Tampilan Laporan Surat Perintah Jalan............................... 46Gambar IV.23. Tampilan Laporan POS....................................................... 47
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III.1. Deskripsi Use Case Surat Perintah Jalan................................... 20Tabel III.2. Deskripsi Use Case Menunjukan Surat Perintah Jalan............. 21Tabel III.3. Deskripsi Use Case Mencatat dan Melaporkan Jadwal............ 22Tabel III.4. Deskripsi Use Case Mencatat Waktu dan Jumlah .................... 23Tabel III.5. Deskripsi Use Case Catatan...................................................... 24Tabel III.6. Deskripsi Use Case Merekap Surat Perintah Jalan................... 25Tabel IV.1. Deskripsi Use Case Membuat Surat Perintah Jalan.................. 30Tabel IV.2. Deskripsi Use Case Mengecek Surat Perintah Jalan................. 30Tabel IV.3. Deskripsi Use Case Menginput Data Surat Perintah Jalan........ 31Tabel IV.4. Deskripsi Use Case Mengelola Data Petugas............................ 31Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Mengelola Laporan................................... 32Tabel IV.6. Spesifikasi File Petugas............................................................. 32Tabel IV.7. Spesifikasi File Supir................................................................. 50Tabel IV.8. Spesifikasi File Mobil................................................................ 51Tabel IV.9. Spesifikasi File Rute.................................................................. 52Tabel IV.10. Spesifikasi File Surat Perintah Jalan....................................... 53Tabel IV.11. Spesifikasi File Check............................................................. 54Tabel IV.12.Jadwal implementasi ............................................................... 58
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1. Surat Perintah Jalan.......................................................... 58Lampiran A.2. Laporan keberangkatan armada.................................. 59Lampiran B.1. Laporan 15 hari.................................................................. 60Lampiran C.1. Halaman input surat perintah jalan .......................................... 61Lampiran C.2. Input data mobil........................................................................ 62Lampiran C.3. Input data rute audit ................................................................. 63Lampiran C.4. Halaman Input data Hasil monitoring SPJ............................... 64Lampiran C.5. Halaman Input Petugas............................................................. 65Lampiran C.6. Laporan Surat perintah jalan.................................................... 66Lampiran C.7. Laporan POS............................................................................ 67
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat
persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat
salah satunya adalah penyediaan jasa transportasi bagi masyarakat luas agar
tercapainya kemudahan dan kepuasan masyarakat luas sebagai konsumen dalam
menggunakan jasa transportasi yang sangat penting bagi kehidupan. Perusahaan
angkutan bus merupakan salah satu alat transportasi yang paling banyak
digunakan untuk melakukan perjalanan jauh.
Dalam perjalanan bus, monitoring supir bus dibutuhkan untuk mengetahui
situasi yang terjadi selama perjalanan, memantau penumpang yang naik.
Perusahaan Primajasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
transportasi yang berada di kota Tasikmalaya. Proses monitoring dilakukan pada
setiap pos kontrol selama bus beroperasi supir wajib membawa Surat Perintah
Jalan dan melaporkan jumlah penumpang yang naik selama perjalanan pada
checker yang berada di pos kontrol, kemudian checker akan mengecek dan
mengisi Surat Perintah Jalan yang dibawa supir untuk dilapokan kebagian
operasional oleh supir.
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses monitoring diantaranya
pada saat bus keluar pool satpam akan mencatat dalam laporan keberangkatan
armada, dan pada saat dilakukannya perekapan Surat Perintah Jalan oleh bagian
operasional masih menggunakan semi komputerisasi. Sehingga resiko terjadi
2
kehilangan Surat Perintah Jalan bisa saja terjadi. Oleh karena itu penulis
membuat suatu sistem informasi berbasis web untuk memudahkan pada saat
melakukan perekapan Surat Perintah Jalan yang nantinya menjadi pendapatan
armada bus.
1.2. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan saat ini mengenai monitoring dan
perekapan di Kantor Primajasa.
2. Mengetahui permasalahan yang ada pada proses monitoring dan perekapan di
Kantor Primajasa.
3. Memberikan solusi pada permasalahan yang terjadi saat proses perekapan di
Kantor Primajasa.
Manfaat penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk penulis
Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) Program
Studi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK
BSI) Tasikmalaya.
2. Manfaat untuk objek penelitian
a. Sebagai bahan evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan.
b. Menghasilkan suatu sistem yang dapat membantu dan memudahkan proses
monitoring bus dan perekapan.
c. Memudahkan checker untuk memonitoring penumpang.
d. Mengatasi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam proses pembuatan laporan.
3
3. Manfaat untuk pembaca
Memberikan pemahaman mengenai konsep perancangan sistem informasi
monitoring bus.
1.3 Metode Penelitian
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan
pengumpulan data umtuk pembuatan Tugas Akhir adalah:
1. Teknik Observasi
Penulis melakukan penelitian langsung ke tempat penelitian yaitu Kantor
Primajasa Cabang Tasikmalaya dan mengambil data yang berhubungan
dengan monitoring Bus Primajasa.
2. Teknik Wawancara
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, untuk mendapatkan informasi
secara lengkap maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab kepada
audit Kantor Primajasa mengenai semua kegiatan yang berhubungan
dengan monitoring Bus Primajasa. Sehingga data yang terkumpul
dipastikan akurat.
3. Studi Pustaka
Selain melakukan kegiatan tersebut, penulis melakukan studi kepustakaan
melalui literatur-literatur atau referensi yang ada di perpustakaan maupun
di jurnal.
4
1.3.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu
menggunakan model waterfall. Menurut (A.S & Shalahuddin, 2013) metode
waterfall terbagi menjadi lima tahapan yaitu:
1. Analis
Dalam tahapan ini penulis menganalisa secara detail dan teliti sistem berjalan
yang digunakan. Dari analisa sistem berjalan, penulis mengetahui masalah
yang ada dan kemudian mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
2. Desain
Penulis merancang sistem dari data yang telah di analis ke dalam bentuk yang
mudah dipahami oleh pengguna, diantaranya yaitu merancang prosedur sistem
usulan, diagram alir data usulan, kamus data usulan, spesifikasi rancangan
sistem usulan, spesifikasi sistem komputer, dan jadwal implementasi.
3. Pengodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai yang diinginkan.
5
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintemance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru.
1.4. Ruang Lingkup
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan pada sistem monitoring di Kantor Primajasa yang dimulai dari
proses Pembuatan Surat Perintah Jalan, pelaporan daftar jumlah penumpang,
proses perekapan, proses pembuatan laporan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
A. Monitoring
Menurut (Herliana & Rasyid, 2016) Monitoring, dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan istilah pemantauan. Monitoring merupakan sebuah kegiatan untuk
menjamin akan tercapainya semua tujuan organisasi dan manajemen (Handoko,
1995). Dalam kesempatan lain, monitoring juga didefinisikan sebagai langkah
untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana,
mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan
penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk
mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan (Sutabri, 2012). Dengan kata lain, monitoring
merupakan salah satu proses didalam kegiatan organisasi yang sangat penting
yang dapat menentukan terlaksana atau tidaknya sebuah tujuan organisasi. Tujuan
dilakukannya monitoring adalah untuk memastikan agar tugas pokok organisasi
dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan (Aviana, 2012).
B. Sistem
Menurut (Ashari, 2014) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang di
buat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Semua sistem memiliki input, proses, output, dan umpan balik.
Menurut (Ashari, 2014) Informasi merupakan hasil pemrosesan data
(fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan
7
keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, segala aktivitas pengambilan keputusan
kita juga menjadi mudah dengan adanya informasi. Informasi tidak dapat terlepas
dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan
membutuhkan informasi (Bonnie Soeherman& Marion Pinontoan, 2004).
Menurut (Ashari, 2014) Sistem informasi merupakan serangkaian
komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti komputer) yang
digunakan untuk menghasilkan informasi yang bernilai untuk pengambilan
keputusan. Sistem informasi yang melekat dan merupakan infrastruktur penunjang
keberhasilan bagi setiap organisasi dalam mencapai tujuannya (Bonnie
Soeherman & Marion Pinontoan, 2004).
Pemograman Berbasis Objek/OOP (Object Oriented Programming)
Menurut (Ashari, 2014) Pemrograman berorientasi objek atau object-
oriented programming merupakan suatu pendekatan pemrograman yang
menggunakan object dan class. Saat ini konsep OOP sudah semakin berkembang.
Hampir semua programmer maupun pengengmbang aplikasi menerapkan konsep
OOP. OOP bukanlah sekedar cara penulisan sintaks program yang berbeda,
namun lebih dari itu, OOP merupakan cara pandang dalam menganalisa sistem
dan permasalahan pemrograman. Dalam OOP, setiap bagian dari program adalah
object. Sebuah object mewakili suatu bagian program yang akan diselesaikan.
Beberapa konsep OOP dasar, antara lain:
a. Encapsulation (Class dan Object)
b. Inheritance (Penurunan sifat)
c. Polymorphisme
8
C. Website
Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) Pada dasarnya website adalah
kepanjangan dari Word Wide Web (WWW). Informasi WWW ini disimpan pada
web server untuk dapat diakses dari jaringan browser terlebih dahulu, seperti
Internet Explorer atau Mozilla Firefox.
Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) Sedangkan web browser adalah
aplikasi yang mampu menjalankan dokumen- dokumen web dengan cara
diterjemahkan. Prosesnya dilakukan oleh komponen yang terdapat didalam
aplikasi browser yang biasa disebut Web Engine. Semua dokumen web
ditampilkan oleh browser dengan cara diterjemahkan. Beberapa jenis browser
yang populer saat ini diantaranya adalah Internet Explorer yang diproduksi oleh
Microsoft, Mozilla Firefox, Opera, dan Safari yang diproduksi oleh Apple.
Menurut (Andi Christian1, Sebri Hesinto2, 2018) Web server adalah
sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau
HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali
hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen
HTML.
D. Basis Data
Menurut (Erinawati, 2012) Basis data atau database merupakan kumpulan
dari data yang saling terhubung satu dengan lainnya. Database merupakan salah
satu komponen yang sangat penting di dalam suatu sistem karena berfungsi
sebagai penyedia informasi bagi pemakainya.
9
2.2. Teori Pendukung
Teori pendukung atau landasan teori dalam penyususunan Laporan Tugas
Akhir ini sangat diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau
memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan.
ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) ERD (Entity Relationship
Diagram) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau
menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini tersebut
dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan
hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya. Menurut Simarmata
(2010:67), “Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data
utama dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam
entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”. Proses memungkinkan
analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan dan diambil secara efisien.
Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:
a. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik
dimana kita akan menyimpan data.
b. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas
tertentu.
c. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
d. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan
entitas dengan relasi.
10
Kardinalitas Relasi
a. Satu ke satu (One to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
paling banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya
setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.
b. Satu ke banyak (One to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap
elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di
Entitas A.
c. Banyak ke satu (Many to One) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
paling banyak dengan satu elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap
elemen dari Entitas B behubungan dengan maksimal banyak elemen di
entitas A.
d. d. Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap elemen dari Entitas
Aberhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian
sebaliknya.
LRS (Logical Record Structure)
Menurut Simarmata dan paryudi (2007:115) dalam jurnal (Fridayanthie &
Mahdiati, 2016), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari
struktur record- record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record
Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :
a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu
dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
11
b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas
Many.
c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi
dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.
B. UML (Unified Modelling Language)
Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk medefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arstitektur dalam pemograman berorientasi objek”. UML muncul
karena adanya kebutuhan pemodel visual untuk menspesifikasikan,
menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
UML mempunyai beberapa atau sejumlah elemen grafis yang bisa
dikombinasikan menjadi diagram. Diagram tersebut akan menggambarkan atau
mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah sistem. Abstraksi konsep dasar
UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model
management, Berikut adalah diagram yang ada pada UML:
1. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan sebuah aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,
dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga menggambarkan proses
pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus dimana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selainnya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
12
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub
sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur
aktifitas dari level atas secara umum. Sebuah aktifitas dapat direalisasikan oleh
suatu use case atau lebih. Aktifitas menggambarakan proses yang berjalan,
sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk
melakukan aktifitas.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana
setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak
2. Use case diagram
Use case diagram merupakan sebuah gambaran fungsionalitas sebuah sistem.
Sebuah use case merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use case
sangat menentukan karakteristik sistem yang sedang dibuat. Seorang/sebuah aktor
adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan
dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu mendefinisikan apa yang
disebut aktor dan use case.
13
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
3. Class diagram
Class merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan (atribut/poperti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek yang
berhubungan satu sama lain seperti contaiment, asosiasi, dan lain-lain.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi
sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau
programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak
sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
14
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari
pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang
menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi
sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua
tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari
hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri
dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau
tetap ada di dalam perancangan kelas.
4. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan
disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence
diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan
output tertentu apa yang dihasilkan.
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Bus Primajasa berdiri pada tahun 1991 dengan bendera PT. PRIMAJASA
PERDANA RAYA UTAMA. Didirikan oleh Bapak H. Amir Mahfud, Dierktur
utama sekaligus sebagai pemilik.
Pada awalnya Bus Primajasa melayani trayek Bogor-Tangerang dengan
jumlah armada 20 unit. Dan seiring dengan perjalanan waktu Bus Primajasa kini
berjumlah 600 unit armada dengan 30 trayek yang menyebar dan melayani
masyarakat di 3 provinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan banten.
PT. Primajasa Perdanarayautama berafiliasi dengan perusahaan besar yaitu
Group Mayasari Bhakti Utama sebagai salah satu pelopor perusahaan Angkutan
Umum Bus Kota di Jakarta sejak tahun 1967 dan yang terbesar sampai dengan
sekarang, dipimpin oleh H. Mahpud sebagai Presiden Direktur. Perusahaan yang
tergabung didalamnya antara lain :
1. P.T. Mayasari Bhakti Utama (Holding).
2. P.T. Mayasari Bhakti. (Bus Kota).
3. P.T. Primajasa Perdanarayautama. (Bus Luar Kota, Taksi, Pariwisata, Angkutan
Karyawan).
16
4. P.T. Mayasari Utama (Karoseri).
Pada tahun 1996 Primajasa melayani trayek Tasikmalaya-Bekasi sampai
sekarang, bahkan kini untuk trayek tersebut primajasa melakukan peremajaan
besar-besaran dengan menghadirkan keandaraan model baru.
Sekarang Bus Primajasa semakin mantap dan percaya diri dengan trayek
baru Tasikmalaya-Jakarta karena semakin dipercaya oleh masyrakat pengguna bus
angkutan umum yang hendak melakukan perjalanan ke Jakarta dan sekitarnya.
Bus Primajasa trayek Tasikmalaya-Jakarta memberikan fasilitas yang lengkap
tetapi dengan harga yang ekonomis, yang pasti terjangkau yaitu, AC Ekonomi,
ada Ruang Merokok, TV, Video dan full Music.
Saat ini selain melayani bus antar kota, Bus Primajasa juga melayani Bus
Pariwisata dengan armada berlabel Red White Star yang khusus melayani
perjalanan wisata masyarakat. Untuk melakukan reservasi atau pemesanan Bus
Pariwisata Bus Primajasa dapat dilakukan di pool Bus Primajasa yang tersebar di
berbagai wilayah di Jakarta dan Jawa Barat.
Visi untuk perusahaan Bus Primajasa adalah menjadi perusahaan transportasi
darat yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.
Misi untuk perusahaan Bus Primajasa :
• Pelayanan masyarakat
• Mematuhi seluruh peraturan Perundang-undangan yang berlaku
• Selalu memperhatikan dan memelihara lingkungan hidup
17
• Serta mengikuti perkembangan ilmu dan tekhnologi
• Dan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat
3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi
Gambar: III.1 Struktur Organisasi Pada Kantor Primajasa Cabang
Tasikmalaya
1. KA. WIL. OPS POOL TASIK, kepala bagian wilayah bertugas menaungi
seluruh devisi.
2. Edp Tasik, Electronic data processing bertugas sebagai audit.
3. KEPALA TEHNIK, bertugas untuk mengurusi tehnik didalam bus.
4. OPERASI P.07, Pengurus operasi bus Non-AC jurusan Bekasi.
5. OPERASI P.07, Pengurus operasi bus AC jurusan Bekasi.
6. OPERASI P.19AC, Pengurus operasi bus AC jurusan Lebak Bulus.
7. OPERASI P.27AC, Pengurus Operasi bus jurusan Cililitan.
18
8. OPERASI P24EXE, Pengurus operasi bus jurusan Kp.Rambutan.
9. OPERASIONAL UMUM, Yang membantu pengkondisian armada bus
supaya beroperasi seluruh rute.
10. KASIE BODY, bertugas sebagai pengurus bus jika terjadi kerusakan pada
body bus.
11. TEHNIK DIVISI, bertugas memperbaiki keluhan atau perbaikan bus.
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Menjelaskan sistem berjalan yang terjadi pada sistem Monitoring bus
Primajasa sebagai berikut:
1. Proses Surat Perintah Jalan
Surat Perintah Jalan dikeluarkan oleh staff operasional dan diberikan ke
pengemudi, kemudian pengemudi menunjukan surat perintah jalan ke satpam
yang berada di pos, pada saat berangkat satpam mencatat jam keluar atau
waktu keberangkatan kemudian satpam melaporkan ke bagian audit.
2. Proses Monitoring
Ketika bus sudah sampai di pos pertama, pengemudi memberikan Surat
Perintah Jalan ke petugas checker untuk dicatat waktu tiba dan jumlah
penumpang, proses tersebut terus dilakukan sampai dengan pos ke 5.
Kemudian petugas checker memberikan catatan waktu tiba dan jumlah
penumpang ke bagian operasional untuk diinput jumlah penumpang sebagai
bahan laporan ke bagian audit.
19
3. Proses Pembuatan Laporan
Bagian audit merekap jumlah penumpang, jumlah bus operasi dan tidak
beroperasi, bus yang ada, dan Surat Perintah Jalan. Bagian audit membuat
laporan 15 hari berdsarakan rekapan tersebut.
3.3. Use Case Diagram
Gambar: III.2 Use Case Diagram Monitoring Supir Bus Pada Kantor
Primajasa Cabang Tasikmalaya
20
Tabel III.1 Deskripsi Use Case Surat Perintah Jalan
Use Case Name Surat perintah jalan
Requirements Bagian Audit memberikan surat perintah
jalan kepada pengemudi
Goal Surat perintah jalan sebagai bukti
Pre-Conditions Bagian Audit memberikan surat perintah
jalan
Post-Conditions Surat perintah jalan diterima oleh pengemudi
Failed end Condition Surat perintah jalan tidak diterima oleh
pengemudi
Actors Bagian audit dan pengemudi
Main Flow/ Basic Path 1. Bagian audit memberikan surat perintah
jalan
2. Pengemudi mendapatkan surat perintah
jalan.
21
Tabel III.2 Deskripsi Use Case Menunjukan Surat Perintah Jalan
Use Case Name Menunjukan surat perintah jalan
Requirements Pengemudi memperlihatkan surat perintah
jalan kepada satpam, satpam mencatat waktu
keberangkatan.
Goal Satpam mencatat waktu keberangkatan dan
melaporkan.
Pre-Conditions Pengemudi memperlihatkan surat perintah
jalan
Post-Conditions Satpam mencatat waktu keberangkatan dan
melaporkan.
Failed end Condition Pengemudi tidak memperlihatkan surat perintah
jalan
Actors Pengemudi dan satpam
Main Flow/ Basic Path 1. Pengemudi memperlihatkan surat perintah
jalan
2. Satpam mencatat waktu keberangkatan dan
melaporkan.
22
Tabel III.3 Deskripsi Use Case Mencatat dan Melaporkan Jadwal
Keberangkatan
Use Case Name Mencatat dan melaporkan jadwal
keberangkatan
Requirements Satpam mencatat dan melaporkan ke bagian
audit.
Goal Bagian audit mendaapatkan laporan dari
satpam.
Pre-Conditions Satpam mencatat dan melaporkan ke bagian
audit.
Post-Conditions Bagian audit mendaapatkan laporan dari
satpam.
Failed end Condition Bagian audit tidak mendaapatkan laporan dari
satpam
Actors Bagian audit dan satpam
Main Flow/ Basic Path 1. Satpam mencatat dan melaporkan ke
bagian audit.
2. Bagian audit mendaapatkan laporan dari
satpam
23
Tabel III.4 Deskripsi Use Case Mencatat Waktu dan Jumlah Penumpang
Use Case Name Mencatat waktu dan jumlah penumpang
Requirements Pengemudi memberikan surat perintah jalan
kepada pengurus
Goal Pengurus mngecheck surat perintah jalan dan
mencatat waktu dan jumlah penumpang
Pre-Conditions Pengemudi memperlihatkan surat perintah
jalan
Post-Conditions Pengurus mengecheck surat perintah jalan
dan mencatat waktu dan jumlah penumpang
Failed end Condition Pengemudi tidak memperlihatkan surat perintah
jalan.
Actors Pengemudi dan penguruss
Main Flow/ Basic Path 1. Pengemudi memperlihatkan surat perintah
jalan
2. Pengurus mngecheck surat perintah jalan
dan mencatat waktu dan jumlah
penumpang
24
Tabel III.5 Deskripsi Use Case Catatan
Use Case Name Catatan
Requirements Bagian pengurus memberikan catatn kepada
bagian audit
Goal Catatan untuk merekap surat perintah jalan
Pre-Conditions Bagian pengurus memberikan catatan
Post-Conditions Bagian audit merekap catatan
Failed end Condition Surat perintah jalan tidak diterima oleh
pengemudi
Actors Bagian audit dan pengurus
Main Flow/ Basic Path 1. Bagian pengurus memberikan catatan
2. Bagian audit merekap catatan
25
Tabel III.6 Deskripsi Use Case Merekap Surat Perintah Jalan
Use Case Name Merekap surat perintah jalan
Requirements Bagian audit merekap semua surat peintah
jalan
Goal Membuat laporan
Pre-Conditions Bagian audit merekap surat perintah jalan.
Post-Conditions Bagian audit membuat laporan
Failed end Condition Bagian audit tidak merekap surat perintah jalan
Actors Bagian audit
Main Flow/ Basic Path 1. Bagian audit merekap surat perintah jalan
2. Bagian audit membuat laporan
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
Menjelaskan secara rinci setiap dokumen input dan output pada sistem yang
digunakan pada tempat riset. Parameter-parameter dokumen tersebut antara lain:
A. Dokumen Masukan :
1. Nama Dokumen : Surat Perintah Jalan
Fungsi : Sebagai salah satu laporan
Sumber : Bagian audit dan pengurus
Tujuan : Pengemudi
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap melakukan perjalanan
26
Bentuk : Lampiran A.1
B. Dokumen Keluaran :
1. Nama Dokumen : Laporan keberangkatan armada
Fungsi : Sebgai salah satu laporan
Sumber : Satpam
Tujuan : Bagian audit
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap pengemudi memulai keberangkatan
Bentuk : Lampiran A.2
2. Nama Dokumen : Laporan 15 hari
Fungsi : Sebagai salah satu laporan
Sumber : Bagian audit
Tujuan : Pimpinan
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap perekapan surat perintah jalan
Bentuk : Lampiran B.1
3.5. Permasalahan Pokok
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah antara lain :
1. Saat ini proses Monitoring di Primajasa masih bersifat manual belum
terkomputerisasi.
27
2. Sering terhambatnya proses monitoring sehingga membuat data antara
checker dan pengemudi serta Surat Perintah Jalan yang hilang kemudian
proses laporan perekapan membutuhkan waktu yang lama.
3.6. Pemecahan Masalah
Adapun pemecahan masalah dalam perancangan ini:
1. Membangun sistem informasi berbasis web yang mendukung kinerja
Primajasa. Khususnya pada sistem monitoring.
2. Dengan adanya perancangan sistem berbasis web dapat menanggulangi
masalah-masalah yang terjadi pada perancangan sistem yang sebelumnya
berjalan.
28
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Tahapan Perancangan Sistem
4.1.1. Analisa Kebutuhan
A. Analisi Kebutuhan Pengguna
Dalam sistem usulan yang penulis buat terdapat empat pengguna yang saling
berinteraksi dalam lingkungan sistem, yaitu: Bagian Operasional, Supir, Checker
dan Audit. Keempat pengguna tersebut memiliki karakteristik interaksi dengan
sistem yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda,
seperti berikut :
1. Skenario Kebutuhan Bagian Operasional
a. Membuat Surat Perintah Jalan
b. Menginput data Rute
c. Menginpukan data Supir
d. Menginputkan data Mobil
2. Skenario Kebutuhan Supir
a. Mengecek Data SPJ
3. Skenario Kebutuhan Checker
a. Menginput SPJ
4. Skenario Kebutuhan Audit
a. Input dan edit data checker, supir dan bagian operasional
b. Menerima data Surat Perintah Jalan
29
c. Mengelola Laporan Surat Perintah Jalan
B. Analisi Kebutuhan Sistem
1. Petugas harus melakukan Daftar Akun dan Login saat memasuki halaman
Petugas
2. Pengolahan data laporan hanya dilakukan oleh audit
3. Pengguna harus logout setelah menggunakan aplikasi
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case
Gambar IV.1. Diagram Use Case Usulan Monitoring Bus Primajasa Pada
Kantor Primajasa Cabang Tasikmalaya
30
Tabel IV.1. Deskripsi Use Case Membuat Surat Perintah Jalan
Use Case Name Membuat SPJ
Requirements Oprasional dapat menginput data SPJ
Goal Oprasional berhasil membuat SPJ
Pre-Conditions Oprasional harus melakukan login dan input data
sebelum membuat SPJ
Post-Conditions Menu dan Input SPJ sudah tersedia
Failed end Condition Apoteker tidak dapat membuat SPJ
Actors Oprasional
Main Flow / Basic Path 1. Oprasional melakukan login
2. Oprasional menginput data Rute,Supir dan
Mobil
3. Oprasional Menginput data SPJ
4. SPJ berhasil disimpan
Alternate Flow A.1 sistem menampilkan form membuat surat
perintah jalan
Invariant B B.1 operasional memilih menu
B.2 operasional menginputkan data surat perintah
jalan.
B.3 sistem tidak menginputkan data surat perintah
jalan.
Tabel IV.2. Deskripsi Use Case Mengecek Surat Perintah Jalan
Use Case Name Mengecek SPJ
Requirements Supir dapat mengecek SPJ
Goal Supir berhasil mengecek SPJ
Pre-Conditions Supir harus melakukan Login
Post-Conditions Data SPJ tampil
Failed end Condition Supir tidak dapat mengecek SPJ
Actors Supir
31
Main Flow / Basic Path 1. Supir harus login terlebih dahulu
2. Sistem menampilkan data SPJ
3. Supir berhasil mengecek SPJ
Alternate Flow/Invariant A - Checker bisa langsung cek SPJ Sescara online
setelah Login
Tabel IV.3. Deskripsi Use Case Menginput Data Surat Perintah Jalan
Use Case Name Menginput data SPJ
Requirements Checker dapat menginput data spj
Goal Checker berhasil menginput data spj dalam
memonitoring
Pre-Conditions Checker harus melakukan login
Post-Conditions Form Input data SPJ Tersedia
Failed end Condition Checker tidak bisa menginput hasil monitoring ke
Form SPJ
Actors Checker
Main Flow / Basic Path 1. Checker harus login terlebih dahulu
2. Sistem menampilkan data SPJ
3. Checker Menginput data hasil monitoring ke
Form SPJ
4. Data SPJ berhasil disimpan
Alternate Flow A.1 sistem menampilkan form data surat perintah
jalan
Invariant B B.1 checker memilih menu
B.2 checker menginputkan data SPJ
B.3 sistem tidak menampilkan form data SPJ
32
Tabel IV.4. Deskripsi Use Case Mengelola Data Petugas
Use Case Name Mengelola data Petugas
Requirements Audit bisa menginput data petugas
Goal Audit berhasil menyimpan data petugas
Pre-Conditions Audit harus melakukan login
Post-Conditions Sistem menampilkan form input Petugas
Failed end Condition Audit tidak bisa menginput data petugas
Actors Audit
Main Flow / Basic Path 1. Audit harus login terlebih dahulu
2. Audit memilih menu Input petugas
3. Sistem menampilkan input data petugas
4. Audit menginput data petugas
5. Audit berhasil menyimpan data petugas
Alternate Flow A.1 sistem menampilkan form data petugas
Invariant B B.1 audit memilih menu
B.2 audit menginputkan data petugas
B.3 sistem tidak menampilkan form data petugas
Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Mengelola Laporan
Use Case Name Mengelola Laporan
Requirements Audit mengelola laporan
Goal Audit berhasil mencetak laporan
Pre-Conditions Audit telah login
Post-Conditions Menu laporan telah tersedia
Failed end Condition Audit tidak dapat mengelola data laporan
Actors Audit
Main Flow / Basic Path 1. Audit login terlebih dahulu
2. Audit memilih menu laporan
3. Audit menginput tanggal dan cetak laporan
4. Sistem berhasil menampilkan dan mencetak
33
laporan
Alternate Flow A.1 Sistem menampilkan form laporan
Invariant B B.1 Audit memilih menu laporan
B.2 audit menginputkan data laporan
B.3 sistem tidak menampilkan data laporan
4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas
Gambar IV.2. Diagram Aktivitas Usulan Monitoring Bus Pada Kantor
Primajasa Cabang Tasikmalaya
34
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan
Rancangan Dokumen Masukan
1. Nama Dokumen : Halaman Input Surat Perintah Jalan
Fungsi : Untuk menginput Surat Perintah Jalan
Sumber : Operasional
Tujuan : Supir, Checker, Audit
Media : Tampilan layar
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap pemberangkatan bus
Bentuk :C.1
2. Naman Dokumen : Input Data Mobil
Fungsi : Untuk meninputkan Data Mobil
Sumber : Operasional
Tujuan : Checker, Audit
Media : Tampilan layar
Jumlah : 1
Frekuensi :Setiap pemberangkatan bus
Bentuk : C.2
3. Naman Dokumen : Input Data Rute Audit
Fungsi : untuk menginputkan data rute
Sumber : Operasional
Tujuan : Checker,Audit
Media : Tampilan Layar
Jumlah : 1
35
Frekuensi : Setiap Pemberangkatan bus
Bentuk : Lampiran C.3
4. Naman Dokumen : Halaman Input data Hasil monitoring SPJ
Fungsi : Untuk menginputkan Data hasil monitoring
Sumber : Checker
Tujuan : Audit
Media : Tampilan layar
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap Bus berhenti di setiap pos
Bentuk : Lampiran C.4
5. Naman Dokumen : Halaman Input Petugas
Fungsi : Untuk menginputkan data petugas
Sumber : Audit
Tujuan : Operasional
Media : Tampilan Layar
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap ada petugas baru
Bentuk : Lampiran C.5
36
Rancangan Dokumen Keluaran
1. Nama Dokumen : Laporan Surat Perintah Jalan
Fungsi : Sebagai bukti untuk mengetahui data operasional
bus
Sumber : Audit
Tujuan : Pimpinan
Media : Tampilan Layar
Jumlah : 1
Frekuensi : 15 Hari
Bentuk : Lampiran C.6
2. Nama Dokumen : Laporan POS
Fungsi : Untuk mengetahui data penumpang selama
pengecekan di POS
Sumber : Audit
Tujuan : Pimpinan
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ingin mengetahui data penumpang selama
melakukan monitoring Pos
Bentuk : Lampiran C.7
37
4.1.5. Rancangan Prototype
A. Halaman Operasional
1. Tampilan Login
Gambar IV.3. Tampilan Login
2. Tampilan Surat Perintah Jalan
Gambar IV.4. Tampilan Surat Perintah Jalan
38
3. Tampilan Data Surat Perintah Jalan
Gambar IV.5. Tampilan Data Surat Perintah Jalan
4. Tampilan Data Mobil
Gambar IV.6. Tampilan Input Data Mobil
39
5. Tampilan Input Data Rute
Gambar IV.7. Tampilan Input Data Rute
6. Tampilan Data Supir
Gambar IV.8. Tampilan Data Supir
40
B. Halaman Bagian Supir
1. Tampilan Login Supir
Gambar IV.9. Tampilan Login Supir
2. Tampilan Tampilan Bagian Supir
Gambar IV.10. Tampilan Tampilan Bagian Supir
41
C. Halaman Bagian Checker
1. Tampilan Login Checker
Gambar IV.11. Tampilan Logi Checker
2. Tampilan Input Data Hasil Monitoring Di Halaman Surat Perintah Jalan
Gambar IV.12. Tampilan Input Data Hasil Monitoring Di Halaman Surat
Perintah Jalan
42
3. Tampilan Data Hasil Monitoring Surat Perintah Jalan
Gambar IV.13. Tampilan Data Hasil Monitoring Surat Perintah Jalan
D. Halaman Bagian Audit
1. Tampilan Login Audit
Gambar IV.14 Tampilan Login Audit
43
2. Tampilan Input Data Mobil Audit
Gambar IV.15. Tampilan Input Data Mobil Audit
3. Tampilan Data Mobil
Gambar IV.16. Tampilan Data Mobil
44
4. Tampilan Input Rute Audit
Gambar IV.17. Tampilan Input Rute Audit
5. Tampilan Data Rute
Gambar IV.18 Tampilan Data Rute
45
6. Tampilan Input Supir Audit
Gambar IV.19. Tampilan Input Supir Audit
7. Tampilan Input Petugas
Gambar IV.20 Tampilan Input Petugas
46
8. Tampilan Data Petugas
Gambar IV.21 Tampilan Data Petugas
9. Tampilan Laporan Surat Perintah Jalan
Gambar IV.22 Tampilan Laporan Surat Perintah Jalan
47
10. Tampilan Laporan POS
Gambar IV.23. Tampilan Laporan POS
48
4.2. Perancangan Perangkat Lunak
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar IV.24. Entity Relationship Diagram (ERD)
49
4.2.2. Logical Structure Record (LRS)
Gambar IV.25. Logical Structure Record (LRS)
50
4.2.3. Spesifikasi File
1. Spesifikasi File Petugas
Nama File : Petugas
Akronim : petugas
Fungsi : Untuk menyimpan data petugas
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 325 Byte
Kunci Field : nik_petugas
Software : MySQL
Tabel IV.6. Spesifikasi File Petugas
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 NIK Petugas nik_petugas Varchar 15 Primary Key
2 Nama Petugas nm_petugas Varchar 50
3 Alamat Alamat Varchar 100
4 Jenis Kelamin Jenkel Varchar 30
5 Tugas Tugas Varchar 30
6 Username Username Varchar 50
7 Password Password Varchar 50
2. Spesifikasi File Supir
Nama File : Supir
Akronim : supir
Fungsi : Untuk menyimpan data supir
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 230 Byte
51
Kunci Field : nik_supir
Software : MySQL
Tabel IV.7. Spesifikasi File Supir
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 NIK Supir nik_supir Varchar 15 Primary Key
2 Nama Supir nm_supir Varchar 50
3 Nama
Kondektur nm_kondektur Varchar 50
4 Kode Mobil kd_mobil Varchar 15 Foreign Key
5 Username Username Varchar 50
6 Password Password Varchar 50
3. Spesifikasi File Mobil
Nama File : Mobil
Akronim : mobil
Fungsi : Untuk menyimpan data mobil
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 75 Byte
Kunci Field : kd_mobil
Software : MySQL
Tabel IV.8. Spesifikasi File Mobil
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 Kode Mobil kd_mobil Varchar 15 Primary Key
2 No. Mesin no_mesin Varchar 30
3 No. Polisi no_polisi Varchar 30
52
4. Spesifikasi File Rute
Nama File : Rute
Akronim : rute
Fungsi : Untuk menyimpan data rute
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 65 Byte
Kunci Field : kd_rute
Software : MySQL
Tabel IV.9. Spesifikasi File Rute
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 Kode Rute kd_rute Varchar 15 Primary Key
2 Nama Rute nm_rute Varchar 50
5. Spesifikasi File SPJ
Nama File : Surat Perintah Jalan
Akronim : surat perintah jalan
Fungsi : Untuk menyimpan data surat perintah jalan
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 70 Byte
Kunci Field : no_spj
Software : MySQL
53
Tabel IV.10. Spesifikasi File Surat Perintah Jalan
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No. SPJ no_spj Varchar 15 Primary Key
2 Tanggal SPJ tgl_spj Date
3 Kode Rute kd_rute Varchar 15 Foreign Key
4 NIK Supir nik_supir Varchar 15 Foreign Key
5 Tanggal Keluar tgl_keluar Date
6 Jam Keluar jam_keluar Varchar 5
7 Kilometer
Keluar km_keluar Bigint
8 Tanggal Masuk tgl_masuk Date
9 Jam Masuk jam_masuk Varchar 5
10 Kilometer
Masuk km_masuk Bigint
11 NIK Petugas nik_petugas Varchar 15 Foreign Key
6. Spesifikasi File Check
Nama File : Check
Akronim : check
Fungsi : Untuk menyimpan data check setiap pos
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 55 Byte
Kunci Field : id_check
Software : MySQL
54
Tabel IV.11. Spesifikasi File Check
No. Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 ID Check id_check Varchar 15 Primary Key
2 Tanggal Check tgl_check Date
3 No. SPJ no_spj Varchar 15 Foreign Key
4 Pos Pos Varchar 5
5 Jam Tiba jam_tiba Varchar 5
6 Jumlah
Penumpang jml_pnp Bigint
7 NIK Petugas nik_petugas Varchar 15 Foreign Key
4.2.4. Class Diagram
Gambar IV.26. Class Diagram Usulan
55
4.2.5. Sequence Diagran
56
4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software
A. Spesifikasi Hardware
1. Server
a. CPU
1) Processor Pentium® Core 2 Duo
2) RAM DDR2 4 GB
3) Hard Disk 500 GB
b. Mouse
c. Keyboard
d. Monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768
e. Koneksi internet dengan kecepatan 2 Mbps.
2. Client
a. CPU
1) Processor Pentium® 4
2) RAM DDR2 1GB
3) Hard Disk 20 GB
b. Mouse
c. Keyboard
d. Monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768
e. Koneksi internet dengan kecepatan 56 kbps.
57
B. Spesifikasi Software
1. Server
a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows atau
Linux (Ubuntu, Fedora, dll).
b. Aplikasi bundle web server seperti: Xampp, WampServer, php2triad yang
terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:
1) Aplikasi Apache Server v2
2) Aplikasi PHP Server v5
3) Aplikasi MySQL Server v5
4) Aplikasi phpMyAdmin v3
c. Aplikasi Web Lihatr seperti Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet
Explorer, Google Chrome.
2. Client
a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows atau
Linux (Ubuntu, Fedora, dan lain-lain).
b. Aplikasi web browser seperti Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet
Explorer, Google Chrome.
58
4.3. Jadwal Implementasi
No KEGIATAN WAKTU
BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan data awal
2 Analisa
3 Desain Sistem
4
Desain Perangkat
Lunak
5
Pembuatan & Tes
Program
6 Tes Sistem
7 Pelatihan
8
Pembuatan Buku
Petunjuk
9 Evaluasi & Operasional
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai sistem monitoring bus pada Kantor Primajasa
Cabang Tasikmalaya pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Proses pencatatan laporan keberangkatan armada dan proses perekapan surat
perintah jalan oleh bagian operasional masih manual belum terkomputerisasi
sehingga sering terjadi resiko kehilangan surat perintah jalan.2. Dengan dibuatkannya perancangan sistem terkomputerisasi berbasis web
dalam proses monitoring dan perekapan pada Kantor Primajasa Cabang
Tasikmalaya akan memudahkan pegawai dalam melakukan proses perekapan
surat perintah jalan, serta data tidak mudah hilang.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran
demi pengembangan sistem yang ada:
1. Primajasa sudah seharusnya melakukan pengembangan dan memanfaatkan
teknologi informasi dengan menerapkan sistem terkomputerisasi dalam
sistem monitoring.2. Diperlukannya pemeliharaan yang baik terhadap perangkat keras maupun
perangkat lunak yang digunakan untuk menghindari terjadinya kerusakan
atau kehilangan data.
59
DAFTAR PUSTAKA
(Andi Christian1, Sebri Hesinto2, 2018; Ashari, 2014; Belakang, 2013; Erinawati,
2012; Fridayanthie & Mahdiati, 2016; Herliana & Rasyid, 2016; Ii, 2008;
Journal & Engineering, 2015; Kadek Wibowo, 2015; Pamungkas, 2017;
Retnoningsih, Shadiq, & Oscar, 2017)Andi Christian1, Sebri Hesinto2, A.
(2018). Rancang Bangun Website Sekolah Dengan Menggunakan
Framework Bootstrap ( Studi Kasus SMP Negeri 6 Prabumulih ), 7, 22–27.
Ashari, A. (2014). Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP) pada Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pacitan.
Indonesian Journal on Networking and Security, 3(3), 65–70.
Belakang, L. (2013). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU BERBASIS WEBSITE PADA
SMP NEGERI 2 MOJOSONGO Pendahuluan Landasan Teori & Tinjauan
Umum, 14(4), 2–7.
Erinawati, H. D. (2012). Pembangunan Sistem Informasi Pembayaran Sekolah
Pada Sekolah Menegah Atas ( SMA ) Negeri 1 Rembang Berbasis Web.
Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 4(4), 40–46.
https://doi.org/10.3112/speed.v4i4.1090
Fridayanthie, E. W., & Mahdiati, T. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi
Permintaan Atk Berbasis Intranet (Studi Kasus: Kejaksaan Negeri
Rangkasbitung). Jurnal Informatika, 4(2), 126–137.
Herliana, A., & Rasyid, P. M. (2016). Sistem Informasi Monitoring
Pengembangan Software Pada Tahap. Jurnal Informatika, III(1), 41–50.
60
Ii, B. A. B. (2008). No Title, 6–26.
Journal, I., & Engineering, S. (2015). Volume 1 No 1 – 2015
Lppm3.bsi.ac.id/jurnal IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering,
1(1), 1–10.
Kadek Wibowo. (2015). Analisa Konsep Object Oriented Programming Pada
Bahasa Pemrograman Php. Khatulistiwa Informatikaw, 3(2), 151–159.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pamungkas, R. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi
SMK Negeri 1 Jiwan, 1(2), 129–136.
Retnoningsih, E., Shadiq, J., & Oscar, D. (2017). Pembelajaran Pemrograman
Berorientasi Objek ( Object Oriented Programming ) Berbasis Project Based
Learning, 2(1), 95–104.
61
62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LampiranA.1
64
Lampiran A.2
65
Lampiran B.1
66
Lampiran C.1
67
Lampiran C.2
68
Lampiran C.3
69
Lampiran C.4
70
Lampiran C.5
71
Lampiran C.6
72