analisis halte bus

25
Pengertian Halte Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96 Pengertian Halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan dan Tempat Perhentian Bus (Bus Stop) adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang (selanjutnya disebut TPB). Menurut Wikipedia,Halte bus atau shelter atau stopan bus (dari bahasa Inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 m. Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Persyaratan Halte Persyaratan umum tempat perhentian kendaraan penumpang umum, Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96 adalah : 1. Berada di sepanjang rute angkutan umum/bus; 2. Terletak pada jalur pejalan (kaki) dan dekat dengan fasilitas pejalan (kaki); 3. Diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman; 4. Dilengkapi dengan rambu petunjuk; 5. Tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas. Fasilitas Halte 1. Fasilitas utama 1) Identitas halte berupa nama dan/ atau nomor 2) Rambu petunjuk 3) Papan informasi trayek 4) Lampu penerangan 5) Tempat duduk 2. Fasilitas tambahan a. Telepon umum ANALISIS HALTE BUS 13

Upload: indo159

Post on 15-Apr-2017

516 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis halte bus

Pengertian Halte

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96 Pengertian Halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan dan Tempat Perhentian Bus (Bus Stop) adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang (selanjutnya disebut TPB).

Menurut Wikipedia,Halte bus atau shelter atau stopan bus (dari bahasa Inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 m.

Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan.

Persyaratan Halte Persyaratan umum tempat perhentian kendaraan penumpang umum, Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96 adalah :1. Berada di sepanjang rute angkutan umum/bus;2. Terletak pada jalur pejalan (kaki) dan dekat dengan fasilitas pejalan (kaki);3. Diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman;4. Dilengkapi dengan rambu petunjuk;5. Tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.

Fasilitas Halte 1. Fasilitas utama

1) Identitas halte berupa nama dan/ atau nomor2) Rambu petunjuk3) Papan informasi trayek4) Lampu penerangan5) Tempat duduk

2. Fasilitas tambahana. Telepon umumb. Tempat sampahc. Pagard. Papan iklan/pengumumanPada persimpangan, penempatan fasilitas tambahan itu tidak boleh mengganggu ruang bebas pandang.

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 2: Analisis halte bus

Penentuan jarak antara Halte Zona Tata Guna Lahan Lokasi Jarak Tempat Henti

( m )

1 Pusat kegiatan sangat padat : Pasar, Pertokoan CBD, Kota 200 -- 300 *)

2 Padat : Perkantoran, Sekolah, Jasa Kota 300 -- 400

3 Permukiman Kota 300 -- 400

4 Campuran padat : Perumahan, Sekolah, Jasa Pinggiran 300 -- 500

5 Campuran jarang : Perumahan, Ladang, Sawah,Tanah kosong Pinggiran 500 -- 1000

Keterangan : *)=jarak 200m dipakai bila sangat diperlukan saja, sedangkan jarak umumnya 300 m.

Tata Letak Halte 1. Tata letak halte Bus terhadap ruang lalu lintas

a. Jarak maksimal terhadap fasilitas penyeberangan pejalan kaki adalah 100 meter.

b. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter atau bergantung pada panjang antrean.

c. Jarak minimal gedung (seperti rumah sakit, tempat ibadah) yang membutuhkan ketenangan adalah 100 meter.

d. Peletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara sesudah persimpangan (farside) dan sebelum persimpangan (nearside), sebagaimana Gambar 1 dan 2.

e. Peletakan di ruas jalan terlihat sebagaimana Gambar 3 dan 4.

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 3: Analisis halte bus

Gambar 1. Peletakan tempat perhentian di pertemuan jalan simpang empat

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 4: Analisis halte bus

Gambar 2. Peletakan tempat perhentian di pertemuan jalan simpang

Gambar 3. Tata Letak Halte pada Ruas Jalan

2. Tata letak Lindungana. Menghadap ke muka ( lindungan jenis 1 )

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 5: Analisis halte bus

Gambar 4. Lindungan menghadap ke Muka

b. Menghadap ke belakang ( lindungan jenis 2 )

Gambar 5. Lindungan menghadap ke Belakang

Standar Rancang Bangun Halte

Halte dirancang dapat menampung penumpang angkutan umum 20 orang per halte pada kondisi biasa (Penumpang dapat menunggu dengan nyaman).

Gambar 6. Kapasitas Lindungan (10 berdiri, 10 duduk)

Keterangan gambar :a) Ruang gerak per penumpang di tempat henti 90 cm x 60 cmb) Jarak bebas antara penumpang:

- dalam kota 30 cm- antar kota 60 cm

c) Ukuran tempat henti per kendaran, panjang 12 m dan lebar 2,5 md) Ukuran lindungan minimum 4,00 m x 2,00 m

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 6: Analisis halte bus

Gambar Halte

Gambar tampak depan, belakang, samping, dan atasCatatan :- Bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi setempat.- Ukuran minimum dengan luas efektif halte adalah

panjang = > 4 m, lebar = > 2 m1. Typikal Halte Jenis 1

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 7: Analisis halte bus

Gambar 7. Typikal Halte Jenis 1

2. Typikal Halte Jenis 2

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 8: Analisis halte bus

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 9: Analisis halte bus

3. Typikal Halte Jenis 3

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 10: Analisis halte bus

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 11: Analisis halte bus

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 12: Analisis halte bus

Desain tempat perhentian tergantung kepada beberapa kriteria, yaitu:

Estetika

Estetika tergantung kepada kebijakan daerah, ada yang menggunakan pendekatan modern, yang minimalis, ataupun menggunakan pendekatan kedaerahan dengan ciri chas daerah yang bersangkutan. Semakin bagus tempat perhentian bus tersebut semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembangunannya.

Dimensi

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 13: Analisis halte bus

Tergantung kepada jumlah penumpang yang akan menggunakan yang kaitannya dengan jumlah bus yang melewati tempat perhentian tersebut, frekuensi bus yang melalui tempat tersebut jumlah trayek yang melalui tempat perhentian tersebut.

Jarak antara tempat perhentian bus

jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya dipusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m ataupun kurang dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum[2].

Halte Bus Sulawesi Selatan

Ini adalah salah satu halte bus di

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 14: Analisis halte bus

Jl. Raya Lanto Kelurahan Mallingi Kec. Bantaeng di Propinsi Sulawesi Selatan

Dari segi Desain tampak simple dan minimalis dengan dimensi lebih kecil karena penumpang yang menggunakan halte tersebut bisa di bilang relative sedikit karena letaknya yang bukan di pusat kota ,hanya dilengkapi fasilitas tong sampah.

Sedangkan penggunaan ruang Iklan pada halte t sb hanya menonjolkan slogan Daerah setempat tanpa dilengkapi Papan Informasi Trayek dan Telepon Umum.

Penggunaan bahan materil Halte di dominasi bahan Besi dengan warna cat Biru.

Halte Bus di Kota Pekanbaru,Riau

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 15: Analisis halte bus

ini adalah salah satu halte bus di jalan kota Pekanbaru Propinsi Riau.Tampak Desain lebih Kokoh karena dengan domonasi bahan beton pada kolom penahan atap karena di fungsikan sekalian untuk ruang iklan

salah satu produk rokok.Dilihat dari segi dimensi Halte nampak penguna pada jalur halte ini tidaklah terlalu padat karena space halte lebih didominasi kursi duduk dengan 2 deret sehingga memakan tempat untuk ruang berdiri. Sedangkan komposisi warna lebih menonjolkan karakter iklan produk rokok tersebut dengan dominasi warna merah dan putih. Dan Nampak fasilitas utama yaitu papa rute trayek sudah disediakan sedangkan fasilitas tambahan seperti tong sampah dan telpon umum belum terealisasi.

Halte Tran Jogja

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 16: Analisis halte bus

Halte Busway Jakarta

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 17: Analisis halte bus

Desain Halte Bus di Amerika

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 18: Analisis halte bus

Desain Halte bus di Paris

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 19: Analisis halte bus

Desain Halte Bus di Belanda

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 20: Analisis halte bus

Halte Bus di Palembang

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 21: Analisis halte bus

Halte bus Trans Musi, Depan RS SITI QOTIJAH, Demang Lebar Daun - Palembang

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 22: Analisis halte bus

A N A L I S I S H A L T E B U S 13

Page 23: Analisis halte bus

A N A L I S I S H A L T E B U S 13