perancangan sistem informasi laboratorium mkha bbpbap

22
Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Perdana Sigit Nugroho (672012085) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA

BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Perdana Sigit Nugroho (672012085)

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP
Page 3: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP
Page 4: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP
Page 5: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP
Page 6: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

1

1. Pendahuluan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara merupakan Unit

Pelaksana Teknis yang secara administratif dan teknis bertanggung jawab pada

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Balai

Besar Perikanan Budidaya Air Payau mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengembangan, penerapan teknik pembenihan, pembudidayaan, pengelolaan

kesehatan ikan dan pelestarian lingkungan budidaya. Selain itu, BBPBAP juga

memiliki fungsi sebagai pusat jasa layanan analisis laboratorium.

Salah satu tugas laboratorium manajemen kesehatan hewan akuatik (MKHA)

adalah melakukan pelayanan pengujian terhadap pihak internal BBPBAP maupun

pihak eksternal. Pelayanan laboratorium harus menerapkan standar pelayanan yang

sama, serta tidak membedakan antara pelanggan yang satu dan yang lain. Bagi

laboratorium, pelanggan berarti organsiasi atau orang yang menerima atau

berkepentingan terhadap produk laboratorium yaitu laporan pemeriksaan, termasuk

pendapat dan interpretasi terhadap hasil tersebut, baik perusahaan besar maupun kecil

sebagai pihak eksternal maupun internal laboratorium.

Contoh uji yang akan diujikan di laboratorium MKHA akan melewati beberapa

proses yang telah ditetapkan oleh petugas laboratorium. Pertama, pelanggan

menyerahkan contoh uji dan mengisi form pengajuan analisis. Penerima contoh akan

menerima contoh dan memberikan kode laboratorium. Selanjutnya manajer teknik

akan melakukan penugasan pengujian kepada analis. Analis melakukan pengujian

dan membuat LHU (Laporan Hasil Uji) sementara. Penyelia melakukan verifikasi

LHU sementara. Kemudian bagian administrasi mengetik LHU dan manajer teknik

melakukan verifikasi LHU serta menandatangani LHU. Terakhir, bagian administrasi

menyerahkan Laporan Hasil Uji kepada pelanggan dan melakukan pengarsipan LHU.

Berdasarkan wawancara terhadap manajer teknis, belum adanya sistem

informasi yang menangani pencatatan, pelaporan hingga pengarsipan informasi hasil

pengujian laboratorium menyebabkan beberapa kendala, salah satunya adalah

kesulitan dalam mencari arsip hasil pengujian yang pernah dilakukan. Oleh karena itu

diperlukan sebuah sistem informasi laboratorium yang dapat mempermudah proses

pencatatan, pelaporan hingga pengarsipan data hasil uji laboratorium MKHA

BBPBAP Jepara. Sistem informasi yang dibuat diharapkan dapat mempermudah

petugas laboratorium dalam melakukan pengarsipan maupun mencari arsip hasil

pengujian.

Penggunaan framework laravel diharapkan dapat mempermudah dalam

pembuatan sistem informasi laboratorium yang memiliki kualitas tinggi, source code

yang mudah dibaca dan keamanan lebih baik dikarenakan fitur-fitur keamanan yang

telah disertakan. Faktor kepuasan pelanggan terhadap pelayanan laboratorium di

antaranya adalah perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan

pelanggan terhadap data hasil pemeriksaan, keakuratan, kejelasan dan tidak

meragukan, objektivitas laporan pemeriksaan dan ketepatan waktu penyampaian

laporan hasil pemeriksaan. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dilakukan

Page 7: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

2

penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA

BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem informasi laboratorium telah beberapa kali

dilakukan. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan

Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais yang membahas

tentang pembuatan aplikasi Sistem Informasi Laboratorium dimana komponen-

komponen di dalamnya terintegrasi antara sistem yang satu dengan sistem lain yang

ada dalam RSKD dan juga adanya fitur pengiriman hasil pemeriksaan dengan

menggunakan SMS dan email, selain diambil langsung ke RSKD dan dikirim ke

alamat yang dituju. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seluruh transaksi yang

terdapat dalam Laboratorium Klinik RSKD telah terkomputerisasi dan terintegrasi

[1].

Penelitian lain adalah penelitian yang membahas mengenai pengunaan

framework laravel untuk membuat sebuah sistem informasi pendukung keputusan.

Pada penelitian ini dihasilkan sebuah sistem informasi yang mampu menganalisis dan

menghitung data pemilihan mawapres [2]. Jika dibandingkan dengan penelitian

terdahulu, penelitian yang akan dilakukan berfokus pada bagaimana membuat sistem

informasi laboratorium MKHA BBPBAP Jepara untuk melakukan pencatatan

pengujian contoh uji dan pelaporan hasil pengujian contoh uji. Sistem infomasi yang

dihasilkan diharapkan dapat mempermudah pencatatan, pelaporan, pengarsipan

informasi hasil pengujian laboratorium dan meningkatkan kinerja karyawan

laboratorium.

JavaScript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan script yang pada

fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. JavaScript bergantung kepada

browser (navigator) yang memanggil halaman web yang berisi script-script dari

JavaScript dan tentu saja terselip di dalam dokumen HTML. JavaScript juga tidak

memerlukan kompilator atau penerjemah khusus untuk menjalankannya (pada

kenyataannya kompilator JavaScript sendiri sudah termasuk di dalam browser

tersebut). Lain halnya dengan bahasa Java yang memerlukan kompilator khusus

untuk menterjemahkannya di sisi user. Penulisan JavaScript ditulis langsung dalam

dokumen HTML dan sangat mudah terlihat, sedangkan di Java, script sudah

berbentuk setengah terkompilasi (dalam bentuk applet) dan tidak mungkin terlihat

dari dalam dokumen HTML, satu mesin virtual di sisi user yang bertanggung jawab

untuk menterjemahkan program di dalam applet tersebut setiap kali halaman HTML

yang memuat applet tersebut dipanggil oleh browser [3].

UML (Unified Modelling Language) merupakan satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk merincikan atau menjelaskan sistem piranti lunak

yang dijadikan sebagai standar pemodelan objek. UML dapat dijadikan panduan bagi

developer dalam mengetahui sudut pandang sebuah sistem dan dikomunikasikan

Page 8: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

3

kepada pihak yang terkait dengan sistem dalam bentuk diagram. UML merupakan

bahasa kesatuan yang mendeskripsikan model sebuah sistem secara efektif [4].

Framework dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja, untuk memudahkan

pekerjaan sebagai programmer. Jika dikaitkan dengan PHP (Hypertext Preprocessor)

maka dapat diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang telah terpola dan

memudahkan pengembang web dalam pembuatan web yang menggunakan script

PHP. Pada saat membuat sebuah aplikasi web programmer sering menulis script PHP

secara keseluruhan dan itu pun diulang pada halaman yang lain. Adanya kerangka

kerja menyebabkan programmer dimudahkan dengan fungsi-fungsi yang ada dan

mampu meningkatkan efisiensi program [5].

Laravel adalah framework PHP dengan kode terbuka (open source) dengan

desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi

web. Laravel adalah framework berbasis MVC yang ditulis menggunakan bahasa

pemrograman PHP. Laravel telah dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat

lunak dengan mengurangi biaya, baik biaya pengembangan awal dan biaya

pemeliharaan, serta memberikan sintaks ekspresif yang jelas dan set fungsi inti yang

akan menghemat waktu pengerjaan. Laravel adalah salah satu dari beberapa kerangka

bahasa pemrograman PHP yang menawarkan code modular. Hal ini dicapai melalui

kombinasi driver dan system bundle-nya. Driver memungkinkan programmer untuk

dengan mudah mengubah dan memperluas caching, session, database, dan fungsi

otentikasi. Penggunaan bundle mampu mengemas hingga segala jenis kode untuk

digunakan kembali atau untuk memberikan kepada seluruh pengguna Laravel.

Laravel sangat menarik, karena apapun yang ditulis dalam Laravel dapat dikemas

dalam sebuah kemasan [6].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan penelitian yang secara

garis besar terbagi ke dalam lima tahapan, yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan

pengumpulan data yang diperlukan; 2) Perancangan Sistem; 3) Perancangan

aplikasi/program; 4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil

pengujian; dan 5) Penulisan laporan hasil penelitian [9]. Tahapan yang dilakukan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Page 9: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

4

Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian

yang dilakukan adalah sebagai berikut: tahap pertama: analisis dan pengumpulan

data, yaitu melakukan analisis tentang apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan dan

petugas laboratorium juga kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas laboratorium

dalam melaksanakan tugasnya. Tahap kedua: Perancangan sistem meliputi

perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) misalnya

perancangan use case diagram, sequence diagram, class diagram. Perancangan

database yaitu perancangan table-tabel database yang berfungsi menyimpan data

yang dibutuhkan oleh aplikasi sistem informasi laboratorium. Perancangan antarmuka

yaitu sebagai interaksi antara user dengan sistem, berupa interface aplikasi sistem

informasi laboratotium dibuat aplikasi untuk petugas laboratorium.

Tahap perancangan aplikasi terdapat desain sistem, perancangan arsitektur dan

preancangan proses. Terdapat dua pengguna sitem untuk aplikasi sistem informasi

laboratorium, pertama adalah petugas laboratorium sebagai user dan manajer

laboratorium sebagai admin. User dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) User

dapat memilih daftar pekerjaan yang ada pada halaman pekerjaan; 2) User dapat

melakukan aktifitas memasukan data pengajuan uji laboratorium; 3) User dapat

melakukan update akun; 4) User dapat melihat pengumuman pada halaman

pengumuman.

Admin dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) Admin dapat melihat dan

mengelola user; 2) Admin dapat menambah, melihat dan mengelola pekerjaan; 3)

Admin dapat melihat dan mengelola hasil uji sementara; 4) Admin dapat menambah

dan mengelola pengumuman; 5) Admin dapat melakukan aktifitas memasukan dan

mengelola data pengajuan uji laboratorium.

Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang

digunakan dalam membangun sistem informasi laboratorium ini yaitu: Prosesor Intel

Core i5, 3.30 GHz, RAM 2 GB dan Hardisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak

yang digunakan adalah sistem operasi Windows 7 Ultimate, Sublime Text, Wamp

Server (Apache dan MySQL), Web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla

Firefox) dan Rational Rose untuk membuat UML(Unified Model Language) sistem.

Prosedur penggunaan sistem informasi laboratorium sebagai berikut: 1) User

membuka web browser kemudian menuliskan alamat web aplikasi; 2) User login

menggunakan username dan password yang diberikan admin; 3) User yang sudah

login dapat melihat halaman dashboard yang memiliki menu pilihan dari tombol

yang berupa link menuju halaman lain, antara lain pengajuan analisa, daftar

pekerjaan, profile, laporan hasil uji dan pengumuman; 4) User yang sudah login dapat

melakukan kelola akun melalui menu profile; 5) User yang sudah login dapat

melakukan input data pengujian melalui menu pengajuan analisa kemudian

menginputkan data pengujian; 6) User dapat keluar dari aplikasi sistem informasi

laboratorium dengan melakukan klik pada tombol logout.

Metode pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

prototyping model. Prototyping model merupakan sebuah proses untuk membangun

sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan pengguna. Metode ini dilakukan secara

Page 10: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

5

bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih

dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak

selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu

sistem atau subsistem [7]. Tahap-tahap dalam metode Prototyping ditunjukkan pada

Gambar 2.

Gambar 2 Metode Prototyping [7]

Metode prototype diawali dengan pengumpulan data kebutuhan. Pengumpulan

kebutuhan dilakukan dengan cara komunikasi dengan pengguna aplikasi, yang dapat

berupa wawancara atau kuesioner. Pengembang dan pengguna aplikasi menentukan

kebutuhan, tujuan dan gambaran suatu sistem. Pengembang kemudian membangun

model prototype yang dapat menggambarkan sistem. Model prototype yang sudah

dibuat kemudian diuji oleh pengguna. Hasil pengujian kemudian menjadi acuan

apakah sistem yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Jika model

prototype tidak dapat menjawab kebutuhan sistem, maka pengembang memperbaiki

model prototype tersebut sampai model prototype dapat menjadi suatu sistem yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahapan yang dilakukan pada metode prototype

dalam membangun sistem informasi laboratorium adalah listen to costomer,

build/revise mock-up dan costomer test-drive mock-up.

Tahap listen to customer dilakukan untuk mengetahui dan menerjemahkan

semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang

dibangun. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan pencarian data serta

informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Ada empat analisis kebutuhan dalam

perancangan sistem yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, analisis

kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan perangkat lunak.

Supaya sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka

diperlukan suatu analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan

wawancara dengan manajer teknik laboratorium. Berdasarkan hasil wawancara,

contoh uji yang akan diujikan di laboratorium MKHA akan melewati beberapa proses

yang telah ditetapkan oleh petugas laboratorium. Pertama, pelanggan menyerahkan

contoh uji dan mengisi form pengajuan analisis. Kedua, penerima contoh akan

menerima contoh dan memberikan kode laboratoium. Ketiga, Manajer teknik akan

melakukan penugasan pengujian kepada analis. Keempat, Analis melakukan

pengujian dan membuat LHU (Laporan Hasil Uji) sementara. Kelima penyelia

Page 11: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

6

melakukan verifikasi LHU sementara. Keenam, bagian administrasi mengetik LHU.

Ketujuh, manajer teknik melakukan verifikasi LHU dan menandatangani LHU.

Kedelapan, bagian administrasi menyerahkan Laporan Hasil Uji kepada pelanggan

dan melakukan pengarsipan LHU. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang

dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut: a) kebutuhan admin mencakup dapat

mengelola data hasil uji, mengelola data pekerjaan pengujian, dapat mengelola user,

dapat mengelola data pengumuman. b) kebutuhan petugas laboratorium dapat

mengelola data hasil uji dan mengelola data pekerjaan pengujian.

Pada tahap build/revise mock-up dilakukan pembuatan ptototype sistem

informasi laboratorium. Pembuatan prototype ini berdasarkan saran dari penanggung

jawab laboratorium, yaitu manajer laboratorium MKHA. Sumber berupa kebutuhan

sistem dan form pengajuan uji sample laboratorium. Form yang telah ada

diimplementasikan kedalam aplikasi sistem informasi laboratorium. Perancangan

sistem mulai dibuat menggunakan UML.

Pada prototype pertama sistem dibangun menggunakan framework laravel dan

framework bootstrap untuk desain antarmuka. Kelemahan pada prototype pertama

yaitu sistem informasi laboratorium belum dapat menampilkan hasil uji sementara

dan beberapa fungsi yang ada pada sistem informasi laboratorium belum dapat

digunakan. Kelemahan pada prototype pertama kemudian menjadi acuan untuk

melakukan perbaikan pada prototype kedua. Perbaikan prototype kedua yaitu

perbaikan dan penambahan fungsi hasil uji sementara dan tambah pengumuman pada

sistem informasi laboratorium. Kelemahan pada prototype kedua yaitu sistem

informasi laboratorium masih belum dapat mencetak laporan hasil uji. Kelemahan

tersebut kemudian diperbaiki pada prototype ketiga dan keempat.

Tahapan costomer test-drives mock-up dilakukan untuk untuk mengetahui apa

saja yang masih menjadi kekurangan aplikasi dan apa saja yang sudah memenuhi

kebutuhan sistem. Jika masih terdapat kekurangan dalam sistem, maka dilakukan

perbaikan. Apabila sistem informasi laboratotrium sudah sesuai dengan kebutuhan,

maka proses selesai.

Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML,

meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.

Page 12: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

7

view user

delete user

update user

insert user

Mengelola User

insert pengumuman update pengumuman

Mengelola Pengumuman

delete pengumuman

insert data pengujian

update data pengujian

delete data pengujian

view data pengujian

view pengumuman

Mengelola Data Pengujian

Admin

insert data uji

update data uji

delete data uji

User

Mengelola Data Hasil Uji

view data uji

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>><<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Gambar 3 merupakan use case diagram dari sistem yang dibuat. Terdapat 2

(dua) aktor dalam aplikasi, yaitu aktor admin dan user. Aktor admin merupakan

pemilik hak akses tertinggi, di mana dapat melakukan pengelolaan data pengujian,

data hasil uji, data user dan data pengumuman. Hak akses user memiliki 2 (dua) use

case, yaitu mengelola data pengujian dan data hasil uji.

Gambar 4 Activity Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 4 merupakan activity diagram dari proses memasukan data pengujian

baru. Activity dimulai dari memilih menu pengajuan uji contoh kemudian petugas

laboratorium mengisi data form pengajuain uji contoh yang terdiri dari data

pelanggan, contoh yang diujikan, jenis-jenis pengujian, tanggal pengajuan dan

kondisi contoh uji. Data kemudian akan disimpan dalam database setelah petugas

menekan tombol submit.

Page 13: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

8

Gambar 5 Activity Diagram Tambah Data Hasil Pengujian

Gambar 5 merupakan activity diagram dari proses memasukan data hasil

pengujian. Petugas pertama memilih pekerjaan yang dikerjakan kemudian

memasukan data hasil uji dan gambar hasil pengujian contoh uji. Setelah petugas

menekan tombol save maka data akan di simpan di dalam database.

Gambar 6 Activity Diagram Tambah Pengumuman Gambar 6 merupakan activity diagram untuk proses tambah pengumuman yang

dilakukan oleh pengelola jurnal. Pengelola jurnal memilih menu pengumuman pada

halaman utama. Selanjutnya pilih tambah pengumuman. Admin selanjutnya

memasukkan isi pengumuman pada form yang ditampilkan. Data pengumuman ini

berupa judul pengumuman dan isi pengumuman. Data pengumuman selanjutnya akan

disimpan dalam database.

Page 14: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

9

Gambar 7 Sequence Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 7 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data

pengujian. User mengisikan data pengujian contoh uji dengan memasukan nomor

registrasi, kode contoh, kode lab, nama perusahaan, alamat, jenis contoh, jumlah dan

jenis analisa. Seletah user melakukan klik tombol save data akan disimpan kedalam

database.

Gambar 8 Sequence Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk mengisi data hasil pengujian

yang telah selesai. Petugas memilih data pekerjaan dan mengisikan data hasil

pengujian sementara. Kemudian sistem akan menyimpan data kedalam database dan

secara otomatis membuat laporan hasil pengujian sementara.

Gambar 9 Sequence Diagram Tambah Pengumuman

Page 15: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

10

Gambar 9 merupakan diagram sequence untuk proses tambah pengumuman

yang dilakukan oleh petugas laboratorium. Data pengumuman terdiri dari judul

pengumuman dan isi pengumuman. Perintah selanjutnya adalah memanggil fungsi

insert yang berada controller pekerjaan. Fungsi insert akan memanggil model untuk

melakukan perintah simpan ke dalam database. Database kemudian menyimpan data

pengumuman tersebut dalam tabel pengumuman.

Gambar 10 Class Diagram Sistem

Gambar 10 merupakan penggambaran dari modul-modul yang ada di dalam

sistem. Berdasarkan Gambar 7, terdapat empat class yang digunakan dalam sistem

ini, yaitu data_pekerjaan, data_analisa, data_contoh, dan data_hasil_uji. Setiap class

memiliki fungsi/method masing-masing. Method insert() digunakan untuk

memasukan data. Method update() digunakan untuk melakukan update data, terakhir

method delete() untuk menghapus data. Class yang digunakan pada aplikasi ini terdiri

dari tiga jenis yaitu entity class, controller, dan boundary class. Entity class berisikan

informasi mengenai beberapa class yang digunakan seperti atribut dan fungsi yang

digunakan dalam class yang bersangkutan, misal pada class data_contoh terdapat

entity class yang berisikan atribut kode_lab, kode_contoh dan id_pekerjaan selain itu

juga terdapat fungsi insert(), update() dan delete(). Kemudian controller, class ini

berisikan fungsi untuk mengolah data, pada class hasil_uji terdapat

controller_hasil_uji yang berisikan beberapa fungsi seperti get_data(),

tambahHasilUji(), ubahHasilUji() dan hapusHasilUji(). Class yang terakhir adalah

boundary, class ini berinteraksi langsung dengan pengguna, atau bisa dibilang user

interface, pada class penjadwalan boundary direpresentasikan sebagai class

Interface_HASIL_UJI. Konfigurasi yang sama juga dilakukan pada class yang lainya

yang ada pada sistem ini.

Page 16: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

11

4. Hasil Implementasi dan Pembahasan

Implementasi dari pengembangan sistem informasi laboratorium dilakukan

dengan framework Laravel. Terdapat beberapa pengaturan yang harus dilakukan

pertama kali saat pembuatan, yaitu pengaturan koneksi ke database. Pengaturan

koneksi basis data dilakukan pada file env. Pengaturan ini ditunjukkan pada Kode

Program 1. Kode Program 1 Koneksi Framework Laravel dengan Basis Data

Kode Program 1 merupakan konfigurasi untuk koneksi dengan database

MySql. Konfigurasi ini terdapat dalam file .env pada folder project laravel. Pada

konfigurasi ini dilakukan pengisian untuk nama database yang digunakan,

DB_CONNECTION, DB_HOST, DB_USERNAME dan DB_PASSWORD.

Gambar 11 Membuat Migration dengan artisan

Gambar 11 merupakan fungsi untuk membuat database migration

menggunakan fitur generator artisan yang ada pada laravel. Fungsi generator dapat

digunakan untuk menulis baris kode secara otomatis. Kode Program 2 Membuat Schema Tabel Dengan Artisan Database Migration

1. DB_CONNECTION=mysql

2. DB_HOST=127.0.0.1

3. DB_PORT=3306

4. DB_DATABASE=LAB

5. DB_USERNAME=root

6. DB_PASSWORD=

1. <?php

2. use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

3. use Illuminate\Database\Migrations\Migration;

4. class TbContoh extends Migration

5. { public function up()

6. { Schema::create('TB_Contoh', function (Blueprint $t) {

7. $t->string('kode_lab');

8. $t->string('kode_contoh');

9. $t->string('id_pengajuan');

10. $t->primary('kode_lab'); 11. }); 12. } 13. public function down() 14. { Schema::drop('TB_Contoh'); 15. } 16. }

Page 17: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

12

Kode Program 2 merupakan contoh code database migration untuk tabel

contoh. Pengembang dapat menggunakan fungsi pada artisan untuk melakukan

generator baris kode secara otomatis. Pada konfigurasi migration, pengembang

cukup menuliskan kolom pada database yang akan dibuat, kemudian melakukan

migrasi database. Kode Program 3 Template Layout Menggunakan Blade Engine

Kode Program 3 merupakan contoh kode template layout menggunakan blade

engine. Penggunaan fitur blade engine pada laravel sangat memudahkan pengembang

dalam melakukan penulisan baris kode dengan lebih rapi dan terstruktur dengan cara

menuliskan baris kode yang sering diulang pada file tersendiri. Cara pemangilan baris

kode yang telah tersimpan pada file head.blade.php, header.blade.php dan

footer.blade.php adalah dengan melakukan @include pada file layout.blade.php.

Gambar 12 Landing Page Sistem

Gambar 12 merupakan landing page aplikasi sistem informasi laboratorium.

Pada halaman ini akan ditampilkan informasi tentang laboratorium MKHA,

pelayanan yang diberikan dan menu login khusus untuk petugas atau karyawan

laboratorium. Ada dua user dalam sistem ini, yaitu admin dan petugas laboratorium.

User hanya dapat melakukan input hasil uji sementara. Sedangkan admin dapat

melakukan validasi hasil uji sementara yang kemudian dijadikan laporan hasil uji.

1. <html>

2. <head>

3. @include('includes.head')

4. </head>

5. <body>

6. <div class="container">

7. <header class="row">

8. @include('includes.header')

9. </header>

10. <div id="main" class="row"> 11. @yield('isi') 12. </div> 13. <footer class="row"> 14. @include('includes.footer') 15. </footer> 16. </div> 17. </body> 18. </html>

Page 18: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

13

Gambar 13 Halaman Dashboard Admin

Gambar 13 merupakan halaman dashboard admin yang menampilkan chart

data jumlah permintaan pengujian dan hasil pengujian yang sudah diselesaikan.

Untuk menampilan chart menggunakan plugin chartJS. Kode Program 4 Fungsi Menampilkan Data Chart

Kode Program 4 merupakan fungsi JavasSript untuk menampilkan data chart

dan konfigurasi tampilan warna chart. Baris sebelas adalah fungsi untuk mengambil

data dari controller datapengujian.

Gambar 14 Halaman Pengajuan Analisis

Gambar 14 adalah halaman pengajuan analisis contoh uji. Pada halaman ini

petugas mengisikan data meliputi nomor registrasi, nama perusahaan, alamat

1. DB datasets:

2. [ {

3. label: "Data Pengujian",

4. fillColor: "rgba(26,179,148,0.5)",

5. strokeColor: "rgba(26,179,148,0.7)",

6. pointColor: "rgba(26,179,148,1)",

7. pointStrokeColor: "#fff",

8. pointHighlightFill: "#fff",

9. pointHighlightStroke: "rgba(26,179,148,1)",

10. data: localhost:8000/admin/datapengujian

11. } 12. ]

Page 19: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

14

perusahaan, tanggal penyerahan, jenis contoh uji, jumlah contoh, kode sample, kode

lab, kondisi contoh, deskripsi kondisi contoh dan daftar pengujian yang dilakukan.

Ada beberapa form yang wajib diisi, khusus untuk form contoh uji setidaknya harus

diisi oleh satu data.

Gambar 15 Halaman Daftar Pekerjaan

Gambar 15 adalah halaman daftar pekerjaan. Halaman ini menampilkan

semua daftar pekerjaan yang belum selesai. Pada halaman ini terdapat fungsi untuk

mencari pekerjaan, tombol detail berfungsi untuk melihat detail lebih lanjut dari

pekerjaan tersebut.

Gambar 16 Halaman Detail Pekerjaan

Gambar 16 adalah halaman detail pekerjaan. Pada halaman ini ditampilkan

data detail pekerjaan meliputi nama perusahaan, alamat, tanggal penerimaan, daftar

contoh, kode lab, daftar pengujian contoh. Pada halaman ini juga terdapat tiga menu

untuk mengubah, menghapus pekerjaan dan tombol untuk mengisikan laporan hasil

uji laboratorium.

Pengujian sistem dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari sistem yang

telah dibuat untuk mencari kesalahan/bug pada sistem. Pengujian sistem dilakukan

agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi

Page 20: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

15

kebutuhan pengguna. Pengujian sistem ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu

pengujian alpha dan pengujian beta.

Pengujian alpha menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi

sistem secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini

dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan

sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari sistem yang telah

dilakukan. Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox

Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang

dihasilkan sistem

Status

Pengujian

Login Username dan password

benar

Username dan password

salah maupun kosong

Sukses login

Gagal login

Sukses login

Gagal login

Valid

Tambah pengajuan

analisis

Form diisi dengan benar

Form wajib diisi kosong

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Valid

Ubah pengajuan analisis Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus pengajuan analisis

Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Tambah hasil analisis Form diisi dengan benar Sukses tambah data Sukses tambah data Valid

Ubah hasil analisis Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus hasil analisis Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Menampilkan data pekerjaan

Buka halaman daftar pekerjaan

Sukses menampilkan data

Sukses menampilkan data

Valid

Menampilkan data hasil

uji

Membuka halaman hasil

uji

Sukses menampilkan

data

Sukses menampilkan

data

Valid

Menampilkan data arsip Membuka halaman arsip Sukses menampilkan data

Sukses menampilkan data

Valid

Menampilkan data

pengumuman

Buka halaman

pengumuman

Sukses menampilkan

data

Sukses menampilkan

data

Valid

Menampilkan data user Buka halaman user Sukses menampilkan data

Sukses menampilkan data

Valid

Ubah data user Data user diisi dengan

benar

Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status

pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan

dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang

dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon pengguna

aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan

melakukan tanya jawab melalui telfon kepada sample user. Sample user berjumlah 15

responden dan dipilih secara acak, sample user pada pengujian ini adalah petugas

laboratorium yang menggunakan sistem informasi laboratorium. Hasil jawaban

kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Jawaban Kuesioner

No Pernyataan STS TS CS S SS

1 Aplikasi aplikasi ini mudah digunakan 0 0 2 8 5

2 Tampilan, huruf dan gambar dari aplikasi ini dapat dilihat

dengan jelas

0 0 5 5 5

3 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak

membingungkan

1 0 4 3 7

4 Aplikasi ini membantu dalam melakukan pengelolaan data

pekerjaan

0 0 0 10 5

5 Aplikasi ini membantu dalam melakukan pengelolaan hasil 0 1 5 4 5

Page 21: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

16

pengujian sample

6 Aplikasi ini bermanfaat untuk menyimpan arsip hasil

pengujian sample

0 3 5 3 4

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung

presentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner.

Rumus Index % = ∑ Skor:Y*100% (1)

Rumus 1 adalah rumus untuk menghitung presentase jawaban responden. Hasil

analisa untuk pertanyaan pertama didapatkan index 84,00% responden setuju jika

aplikasi sistem informasi laboratorium mudah digunakan. Untuk pertanyaan kedua

80,00% responden setuju bahwa huruf dan gambar pada aplikasi sistem informasi

laboratorium dapat dilihat dengan jelas. Untuk pertanyaan ketiga 80,00% responden

setuju bahwa menu pada aplikasi sistem informasi laboratorium mudah untuk

dipahami dan tidak membingungkan. Untuk pertanyaan keempat 86,70% responden

setuju bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium membantu dalam melakukan

pengelolaan data hasil pekerjaan. Untuk pertanyaan kelima 76,00% responden setuju

bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium membantu dalam melakukan

pengelolaan hasil pengujian sample. Untuk pertanyaan keenam 70,67% responden

setuju bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menyimpan

arsip hasil uji pengujian sample.

Pengujian manfaat juga dilakukan dengan wawancara kepada manajer

laboratorium MKHA. Berdasarkan wawancara dengan manajer laboratorium, dengan

adanya sistem informasi laboratorium memudahkan manajer laboratorium dalam

melakukan pengawasan pekerjaan petugas laboratorium dan dalam melakukan

pencarian arsip hasil pengujian sample uji laboratorium. Selain itu petugas

laboratorium juga dimudahkan dengan adanya fitur pengumuman.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pengembangan sistem informasi laboratorium MKHA BBPBAP Jepara dapat

dikembangkan dengan menggunakan framework laravel. Penggunaan sistem

informasi laboratorium dapat diterapkan untuk mempermudah petugas laboratorium

dalam melakukan pencatatan dan pengarsipan hasil uji laboratorium. Adanya

framework PHP khususnya framework laravel memudahkan pengembang untuk

mengembangkan aplikasi baru. Laravel memiliki berbagai macam paket yang dapat

digunakan oleh pengembang untuk mengembangkan aplikasi. Beberapa fitur dalam

laravel yang dapat digunakan adalah blade engine yang sangat memudahkan

pengembang dalam melakukan penulisan kode dengan lebih terstruktur, dan database

migration yang memudahkan pengembang dalam melakukan perancangan database.

Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi

laboratorium mampu membantu dalam proses pencatatan hasil uji laboratorium,

pengarsipan hasil uji dan adanya fitur untuk melakukan pencarian arsip hasil uji.

Dengan adanya sistem informasi laboratorium juga mempermudah petugas

laboratorium untuk menyampaikan informasi melalui fitur pengumuman.

Page 22: Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP

17

6. Pustaka [1] Michael, Y. R., 2010. Analisis dan perancangan sistem informasi laboratorium rumah

sakit kanker dharmais. Jurnal ComTech, 01 (02). ISSN 2087-1244.

[2] AM, E. H., 2015. Penerapan metode analytical hierarchy process (AHP) pada sistem

pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi menggunakan framework

laravel. Jurnal SCRIPT 3(1). Desember 2015 ISSN: 2338-6304.

[3] Ducket, J., 2010. Beginning HTML, XHTML, CSS, and JavaScript. Penerbit:

Wiley Publishing. [4] Bentley, L. D., & Whittne, J. L., 2007. Systems analysis and design for the global

enterprise. 7th edition. New York: McGraw-Hill.

[5] Isaknudin, M. S., 2009. Apa dan mengapa harus framework. Diakses tanggal 5

Januari 2015 dari http://www.kuliah-informatika.com/2009/10/framework-apa-

dan-mengapa-harus.html. [6] McCool, S. 2007. Laravel starter. Birmingham: Packt Publishing.

[7] Pressman, R. S., 2001. Software engineering: a practitioner’s approach. Amerika

Serikat: R.S. Pressman and Associates.

[8] Dyle R., 2015. Laravel: Code Bright.

[9] Hasibuan, Zainal A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta: Ilmu Komputer

Univesitas Indonesia.