perancangan sistem informasi data kependudukan...

18
1. Pendahuluan Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat didunia tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja dari sektor swasta dalam melakukan kegiatan ekonominya. Hubungan antara masyarakat sebagai pelanggan telah membentuk sebuah standar pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Percepatan di dunia swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di sektor pelayanan publik (pemerintah), sehingga masyarakat dalam melihat adanya kepincangan dalam standar kualitas pemberian pelayanan. Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti perkembangan teknologi, untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan suatu sistem informasi administrasi kependudukan maka pengolahan data akan lebih mudah dan efisien. Pemerintah dapat mengolah data- data yang bersangkutan dengan pengurusan kependudukan di suatu daerah. Pencatatan biodata penduduk diarahkan pada pemenuhan data dari setiap penduduk dan keluarga yang merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Data tersebut merupakan sumber basis data kependudukan secara nasional yang menjadi tanggung jawab pusat (dalam hal ini Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan). Namun hingga saat ini di Indonesia hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat secara maksimal digunakan untuk kepentingan pelayanan publik. Banyak sekali peristiwa, seperti kelahiran, perkawinan dan sebagainya yang belum ditata secara benar. Begitu juga masalah kependudukan, seperti pindah datang belum ditata secara baik, bahkan penduduk masih banyak yang belum memiliki dokumen penduduk. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang terjadi, yaitu kurangnya sarana pelayanan publik untuk menyebarkan informasi tentang pelayanan pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) ,akta kelahiran, akta kematian dan lainnya mengakibatkan lambatnya pembuatan surat-surat pengurusan biodata penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi administrasi kependudukan berbasis komputer yang memanfaatkan teknologi komputer yang dapat menyajikan informasi secara cepat , murah , mudah dan akurat. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang berjudul “ Implementasi E-Goverment Pada Sistem Pencatatan Sipil “ yaitu membahas sistem pencatatan sipil tentang Kartu Tanda Penduduk (KTP) , Kartu Keluarga (KK) dan akta lainnya. Meskipun telah menerapkan electronic-government dalam pelayanan KTP, KK dan akta namun belum banyak memberikan perbaikan. Pelayanan KTP on-line misalnya. Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan real time, namun praktiknya justru

Upload: vodung

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

1. Pendahuluan

Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat didunia tidak terlepas dari

semakin membaiknya kinerja dari sektor swasta dalam melakukan kegiatan

ekonominya. Hubungan antara masyarakat sebagai pelanggan telah membentuk

sebuah standar pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu.

Percepatan di dunia swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di

sektor pelayanan publik (pemerintah), sehingga masyarakat dalam melihat adanya

kepincangan dalam standar kualitas pemberian pelayanan.

Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti

perkembangan teknologi, untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem

informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan

efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat. Dengan suatu sistem informasi administrasi kependudukan maka

pengolahan data akan lebih mudah dan efisien. Pemerintah dapat mengolah data-

data yang bersangkutan dengan pengurusan kependudukan di suatu daerah.

Pencatatan biodata penduduk diarahkan pada pemenuhan data dari setiap

penduduk dan keluarga yang merupakan tanggung jawab pemerintah

kabupaten/kota. Data tersebut merupakan sumber basis data kependudukan secara

nasional yang menjadi tanggung jawab pusat (dalam hal ini Direktorat Jenderal

Administrasi Kependudukan). Namun hingga saat ini di Indonesia hasil

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat

secara maksimal digunakan untuk kepentingan pelayanan publik. Banyak sekali

peristiwa, seperti kelahiran, perkawinan dan sebagainya yang belum ditata secara

benar. Begitu juga masalah kependudukan, seperti pindah datang belum ditata

secara baik, bahkan penduduk masih banyak yang belum memiliki dokumen

penduduk.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan yang terjadi, yaitu kurangnya sarana pelayanan publik untuk

menyebarkan informasi tentang pelayanan pembuatan dokumen kependudukan

seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) ,akta kelahiran, akta

kematian dan lainnya mengakibatkan lambatnya pembuatan surat-surat

pengurusan biodata penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi

administrasi kependudukan berbasis komputer yang memanfaatkan teknologi

komputer yang dapat menyajikan informasi secara cepat , murah , mudah dan

akurat.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang berjudul “ Implementasi E-Goverment Pada

Sistem Pencatatan Sipil “ yaitu membahas sistem pencatatan sipil tentang Kartu

Tanda Penduduk (KTP) , Kartu Keluarga (KK) dan akta lainnya. Meskipun telah

menerapkan electronic-government dalam pelayanan KTP, KK dan akta namun

belum banyak memberikan perbaikan. Pelayanan KTP on-line misalnya. Program

ini dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan real time, namun praktiknya justru

Page 2: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

memakan waktu yang lebih lama, ada yang sampai 3 (tiga) bulan. Sementara itu

waktu yang dijanjikan paling lama 3 (tiga) hari. Selain itu, juga permasalahan

persyaratan pelayanan yang menjadi lebih rumit, biaya yang tidak pasti serta

prosedur yang tidak jelas [1].

Dalam Penelitian ini, dirancang sistem informasi data kependudukan pada

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Salatiga dengan sistem yang

terkoneksi dengan jaringan dikarenakan melihat keadaan lingkup yang ada yaitu

koneksi data antara kelurahan dan kecamatan serta Dinas Kependudukan dan

Pencatatan sipil dalam pendaftaran pencatatan kelahiran, pencatatan kematian,

pernikahan, perceraian serta pendaftaran kartu keluarga yang dilakukan oleh

masyarakat. Sehingga proses akta - akta yang dijanjikan dapat selesai dan sesuai

dengan waktu yang ditentukan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Empat operasi dasar dari sistem informasi yaitu: mengumpulkan,

mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. informasi mungkin

dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan

ke dalam atau ke luar organisasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak

manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu,

sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal penganalisaan dan

visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru. Sistem informasi yang baik

harus bisa dimengerti oleh penerima, sesuai dengan kebutuhan, mempunyai nilai

surprise, dan dapat menuntun pengguna dalam membuat keputusan[2].

SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) merupakan suatu

sistim informasi yang disusun berdasarkan prosedur – prosedur, dan memakai

standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan

sehingga tercapai tertib dokumen dan administrasi dibidang kependudukan.

Administrasi kependudukan meliputi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil

dalam rangka mewujudkan database kependudukan nasional. Pada dasarnya SIAK

merupakan sub sistem dari sistem administrasi negara yang mempunyai peranan

penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi

kependudukan. Dalam Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

administrasi kependudukan disebutkan bahwa administrasi kependudukan adalah

rangkaian kegiatan penataan dan penertiban, dalam penerbitan dokumen dan data

kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan

informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Peristiwa kependudukan adalah

kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat

terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk

(KTP) dan surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang,

perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. Pencatatan

peristiwa penting yang berkaitan dengan kehidupan seseorang sering disebut

dengan catatan sipil, yaitu kegiatan pelayanan pencatatan oleh pemerintah yang

merupakan catatan kependudukan / kewarganegaraan serta menyangkut

Page 3: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

kedudukan hukum seseorang dengan tujuan untuk menyediakan bukti hukum

peristiwa penting (peristiwa vital) dalam kehidupan seseorang meliputi kelahiran,

kematian, pembatalan perkawinan, pembatalan perceraian, perkawinan,

perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan

nama dan perubahan status kewarganegaraan.

3. Metodologi Penelitian

Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar.1. Tahapan penelitian yang digunakan ini dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Tahap studi pustaka, yaitu dimulai dengan cara mengumpulkan data-data

untuk memenuhi landasan teori yang didapat dari hasil studi literatur atau

kepustakaan.

b. Tahap pengumpulan data, yaitu melalui teknik wawancara atau tanya jawab

langsung dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

c. Tahap analisis masalah, yaitu menemukan sebuah masalah berdasarkan hasil

wawancara. Masalah yang ditemukan yaitu proses pembuatan KTP (Kartu

Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) serta akta kelahiran , akta

kematian,akta pernikahan dan akta perceraian yang dijanjikan tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan sistem ini diharapkan

masyarakat juga dapat mengetahui proses pembuatan KTP , KK , akta data

kelahiran, akta data kematian, akta data perkawinan dan akta data perceraian

baru yang sudah didaftarkan.

d. Tahap perancangan sistem, yaitu merancang sebuah aplikasi sistem infomasi

data kependudukan sesuai dengan kebutuhan.

e. Tahap pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian sistem kepada staf Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Tahap implementasi sistem, yaitu tahap terakhir yang dilakukan dalam penelitian

ini. Setelah melakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun, maka sistem

dapat langsung diimplementasikan. Mulai

Pengembangan

Sistem

Pengujian Sistem

Wawancara

Analisis Masalah

Pengumpulan

Data

Studi Pustaka

Implementasi

Sistem

Selesai

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Page 4: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

prototype model. Prototype model melibatkan user secara langsung dengan

analisis dan perancangan yang efektif untuk pengoreksian sistem. Melalui

prototype model, pengembang dan pengguna dapat berinteraksi selama proses

pembuatan sistem [3] Bagan prototype model dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Prototype Model

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam prototype model adalah

mengumpulkan informasi tentang kebutuhan aplikasi. Selanjutnya, dari kebutuhan

tersebut akan dibuat prototype. Pada pembuatan prototype, yang diutamakan

adalah proses masukan dan keluaran dari aplikasi, sedangkan kualitas aplikasi

yang dibangun belum diperhatikan. Setelah pembuatan prototype, tahapan

selanjutnya adalah memperlihatkan prototype yang telah dibuat kepada pengguna.

Pada tahap inilah evaluasi prototype dilakukan. Tiga tahapan tersebut terus

diulang selama prototype yang dibangun belum sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Pada penelitian ini, tahap listen to customer dimulai dengan melakukan

wawancara tahap pertama untuk mengumpulkan informasi kebutuhan system

yang akan dibangun. Kebutuhan sistemdari hasil waawancara tahappertama

adalah membangun sistem informasi data kependudukan.Setelah melakukan

wawancara pertama, tahap selanjutnya adalah build/revise mock-up. Tahapan ini

memfokuskan pada input dan output aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang

dijelaskan pada wawancara pertama. Tahap ini menghasilkan sistem informasi

data kependudukan prototype pertama.

Setelah prototype pertama selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah

customer test-drives mock-up. Pada tahap ini, prototype pertama sistem

informasi data kependudukan diserahkan kepada pengguna dan didiskusikan

bersama untuk membahas kendala-kendala yang ada serta solusi pada pembuatan

prototype pertama. Tahapan-tahapan dalam metode prototype pun mulai

berulang.

Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru

tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Kebutuhan aplikasi dari hasil

wawancara kedua adalah memberikan hak akses kepada tiga orang user yaitu

admin dan petugas operator kelurahan serta operator kecamatan. Admin

mempunyai hak akses penuh dalam menggunakan sistem dari maintenance data

sampai mencetak akta-akta, sedangkan petugas kelurahan memasukkan data

pendaftar kartu keluarga, kelahiran, kematian, perkawinan serta data perceraian.

Page 5: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Untuk operator kecamatan bertugas untuk memproses data kartu keluarga untuk

dicetak.

Prototype kedua dibangun setelah mendapat informasi baru tentang

kebutuhan aplikasi yang akan dikembangkan. Selanjutnya, prototype kedua

diserahkan kepada pengguna untuk dievaluasi. Pada saat evaluasi prototype

kedua, perlu ditambahkan user baru yaitu masyarakat. Diharapkan masyarakat

sebagai user bisa memantau sampai dimana pendaftaran data akta atau kartu

penduduk telah di proses Berdasarkan informasi tersebut, maka dibuatlah

prototype ketiga. Saat evaluasi prototype ketiga, tahapan dalam metode prototype

telah selesai karena pengguna menyatakan bahwa prototype ketiga sudah

memenuhi kebutuhan instansi

Setelah mengetahui kebutuhan aplikasi sesuai dengan prototype kedua

yang telah dibuat, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah pengembangan

sistem informasi data kependudukan tersebut.

Sistem informasi data kependudukan ini dirancang menggunakan Unified

Modelling Language (UML). UML terdiri dari berbagai jenis diagram yang dapat

digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. Aplikasi yang akan dibangun

dimodelkan dengan dua diagram, yaitu use case diagram, dan activity diagram.

Use case diagram menggambarkan hubungan antara masing-masing aktor

dengan setiap proses yang digambarkan melalui sebuah use case. Use case

diagram sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.

tambah data user edit data user hapus data user

tambah data instansi

edit data instansi

hapus data instansi

melihat data user

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

melihat data instansi

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

restore database

backup database

admin capil

melihat data kelahiran

cetak akta kelahiran

melihat data perkawinan

cetak akta perkawinan

melihat data kematian

cetak akta kematian

melihat data perceraian

cetak akta perceraian

<<extend>><<extend>>

<<extend>> <<extend>>

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem untuk Admin

Page 6: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

tambah data KK

edit data KK

hapus data KK

proses data KKoperator

kecamatan

tambah data penduduk

edit data penduduk

hapus data penduduk

tambah data kematian

hapus data kematian

edit data kematian

tambah data perceraian

hapus data perceraianmain tenance data perceraian

edit data kelahiran

hapus data kelahiran

simpan data klahiran

hapus data perkawinan

edit data perkawinan

tambah data perkawinan

maintenance data perkawinan

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

maintenance data kematian

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>maintenance data perceraian

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

maintenance kartu keluarga

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

maintenance data penduduk

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

operator kelurahan

maintenance data kelahiran

masyarakatcari data pendaftaran

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem untuk Operator

Gambar 3 menjelaskan tentang use case diagram sistem. Dalam use case

diagram tersebut, terdapat 1 aktor yaitu admin. Admin mempunyai wewenang

untuk mengelola data user, mengelola data instansi, mengelola data penduduk,

mengelola database, memproses data kelahiran yang ada serta mencetak akta,

memproses data pernikahan dan mencetak akta, memproses data perceraian serta

mencetak akta perceraian dan memproses data kematian.

Berbeda dengan admin, pada Gambar 4, operator kelurahan diberi

wewenang untuk mencatat data penduduk, mencatat data pernikahan, mencatat

data kematian, mencatat data perceraian dan mencatat data kartu keluarga.

Kemudian operator kecamatan mempunyai wewenang untuk memproses

pendaftaran kartu keluarga. Sedangkan untuk masyarakat dapat melihat status

pendaftaran akta atau kartu keluarga sudah selesai diproses atau belum.

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aktivitas berawal, decision

yang mungkin terjadi serta bagaimana mereka berakhir [4]. Activity diagram yang

digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut.

Activity diagram untuk melakukan maintenance kartu keluarga dapat

dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang

terjadi pada saat admin dan operator kelurahan akan melakukan maintenance

kartu keluarga. Admin dan operator kelurahan harus melakukan login terlebih

dahulu, dan sistem akan melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan

Page 7: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

oleh admin dan operator kelurahan. Jika proses login berhasil, admin akan

memilih menu kartu keluarga dan sistem akan menampilkandata kartu keluarga.

Selanjutnya, admin dan operator kelurahan akan memilih untuk melakukan

tambah, ubah, atau hapus kartu keluarga. Setelah itu, sistem akan menyimpan

perubahan data kartu keluarga yang telah dilakukan.

mulai

login

memilih menu

kartu keluarga

simpan data

keluarga

edita data

keluarga

hapus data

keluarga

selesai

validasi

valid?tidak

menampilkan

halaman utama

ya

menampilkan data

kartu kelluarga

simpan data

perubahan keluarga

sistemoperator kelurahan

Gambar 5 Activity Diagram Maintenance Kartu Keluarga

Activity diagram untuk melakukan maintenance data pernikahan dapat

dilihat pada Gambar 6 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat admin dan operator kelurahan akan melakukan maintenance data

pernikahan. Admin dan operator kelurahan harus melakukan login terlebih dahulu,

dan sistem akan melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh

admin dan operator kelurahan. Jika proses login berhasil, admin akan memilih

menu data pernikahan dan sistem akan menampilkan data pernikahan.

Selanjutnya, admin dan operator kelurahan akan memilih untuk melakukan

tambah, ubah, atau hapus data pernikahan. Setelah itu, sistem akan menyimpan

perubahan data pernikahan yang telah dilakukan.

mulai

login

memilih menu

pernikahan

hapus data

pernikahan

simpan data

pernikahan

edit data

pernikahan

selesai

validasi

valid?tidak

menampilkan

halaman utama

ya

menampilkan data

pernikahan

simpan data perubahan

pernikahan

sistemadmin

Gambar 6 Activity Diagram Maintenance Data Pernikahan

Page 8: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Activity diagram untuk melakukan maintenance data perceraian dapat

dilihat pada Gambar 7 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat operator kelurahan akan melakukan maintenance data perceraian.

operator kelurahan harus melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan

melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh operator

kelurahan. Jika proses login berhasil, operator kelurahan akan memilih menu data

perceraian dan sistem akan menampilkan data perceraian. Selanjutnya, operator

kelurahan akan memilih untuk melakukan tambah, ubah, atau hapus data

perceraian. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data perceraian yang

telah dilakukan.

mulai

login

memilih menu

perceraian

hapus data

perceraian

simpan data

perceraian

edit data

perceraian

selesai

validasi

menampilkan

halaman utama

valid?

ya

tidak

menampilkan menu

perceraian

simpan data

perubahan

sistemadmin

Gambar 7 Activity Diagram Maintenance Data Perceraian

Activity diagram untuk proses data kelahiran dapat dilihat pada Gambar 8

yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi pada saat operator

kelurahan akan melakukan maintenance data kelahiran. Operator kelurahan harus

melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan melakukan validasi terhadap

proses login yang dilakukan oleh operator kelurahan. Jika proses login berhasil,

operator kelurahan akan memilih menu data kelahiran dan sistem akan

menampilkan data kelahiran. Selanjutnya, operator kelurahan akan memilih untuk

melakukan tambah, ubah, atau hapus data kelahiran. Setelah itu, sistem akan

menyimpan perubahan data kelahiran yang telah dilakukan.

Page 9: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

mulai

login

memilih menu

kelahiran

selesai

tambah data

kelahiran

hapus data

kelahiran

edit data

kelahiran

validasi

valid?tidak

menampilkan

halaman utama

ya

simpan data perubahan

kelahiran

menampilkan

menu kelahiran

sistemadmin

Gambar 8 Activity Diagram Data Kelahiran

Activity diagram untuk melakukan maintenance data kematian dapat

dilihat pada Gambar 9 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat operator kelurahan akan melakukan maintenance data kematian.

operator kelurahan harus melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan

melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh operator

kelurahan. Jika proses login berhasil, operator kelurahan akan memilih menu data

kematian dan sistem akan menampilkan data kematian. Selanjutnya, operator

kelurahan akan memilih untuk melakukan tambah, ubah, atau hapus data

kematian. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data kematian yang

telah dilakukan.

mulai

login

memilih menu

kematian

tambah data

kematian

edit data

kematian

hapus data

kematian

selesai

validasi

valid?tidak

menampilkan

halaman utama

ya

menampilkan

data kematian

simpan perubahan

data kematian

sistemadmin

Gambar 9 Activity Diagram Maintenance Data kematian

4. Hasil dan Pembahasan

Page 10: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Tampilan halaman login pada aplikasi yang dibangun dapat dilihat pada

Gambar 10 yang menunjukkan tentang tampilan awal pada saat aplikasi

dijalankan. User harus melakukan login terlebih dahulu supaya dapat mengakses

sistem dengan cara memasukkan username dan password yang telah didaftarkan.

Gambar 10 Halaman Login

Halaman Cari Kartu Keluarga

Tampilan halaman cari kartu keluarga pada aplikasi yang dibangun dapat

dilihat pada Gambar 11 yang menjelaskan tentang cari data keluarga. Masyarakat

dapat melakukan pencarian data kartu keluarga melalui form pencarian yang

tersedia. Masyarakat dapat mencari kartu keluarga dengan memasukkan nomor

pendaftaran kartu keluarga untuk mengecek sudah sampai mana proses

pendaftaran berada.

Gambar 11 Halaman Cari Data Kartu Keluarga

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kelahiran dapat dilihat

pada Gambar 12 yang menjelaskan tentang halaman registrasi kelahiran. Operator

kelurahan dapat menambah,menghapus dan mengedit data kelahiran melalui form

yang tersedia . Selanjutnya, setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti

pendaftarannya. Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh

admin dinas kependudukan untuk mencetak akta kelahiran dengan membawa

bukti pendaftaran. Tampilan bukti pendaftaran dapat dilihat pada Gambar 13.

Page 11: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 12 Halaman Registrasi Kelahiran

Gambar 13 Bukti Pendaftaran Kelahiran

Gambar 13 menjelaskan tentang bukti pendaftaran kelahiran untuk

selanjutnya ditukarkan dengan akta kelahiran di kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk

pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kematian dapat dilihat

pada Gambar 14 yang menjelaskan tentang halaman registrasi kematian. Operator

kelurahan dapat mencatat data kematian melalui form yang tersedia . Selanjutnya,

setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti pendaftarannya. Secara

otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas kependudukan

untuk mencetak akta kematian dengan membawa bukti pendaftaran. Tampilan

bukti pendaftaran dapat dilihat pada Gambar 15.

Page 12: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 14 Halaman Registrasi Kematian

Gambar 15 Bukti Pendaftaran Kematian

Gambar 15 menjelaskan tentang bukti pendaftaran kematian untuk

selanjutnya ditukarkan dengan akta kematian di kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk

pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi pernikahan dapat dilihat

pada Gambar 16 yang menjelaskan tentang halaman registrasi pernikahan.

Operator kelurahan dapat mencatat data pernikahan melalui form yang tersedia .

Selanjutnya, setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti pendaftarannya.

Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas

kependudukan untuk mencetak akta pernikahan dengan membawa bukti

pendaftaran. Tampilan bukti pendaftaran dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 13: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 16 Halaman Registrasi Pernikahan

Gambar 17 Bukti Pendaftran pernikahan

Gambar 17 menjelaskan tentang bukti pendaftaran pernikahan untuk

selanjutnya ditukarkan dengan akta pernikahan di kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk

pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi perceraian dapat dilihat

pada Gambar 18 yang menjelaskan tentang halaman registrasi perceraian.

Operator kelurahan dapat mencatat data perceraian melalui form yang tersedia .

Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas

kependudukan untuk mencetak akta perceraian dengan membawa bukti

pendaftaran. Selanjutnya, setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti

pendaftarannya.

Page 14: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 18 Halaman Registrasi Perceraian

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kartu keluarga dapat

dilihat pada Gambar 19 yang menjelaskan tentang halaman registrasi keluarga.

Operator kelurahan dapat mencatat data kartu keluaarga melalui form yang

tersedia . Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh operator

kecamatan untuk mencetak akta keluarga dengan membawa bukti pendaftaran.

Gambar 19 Halaman Registrasi Kartu Keluarga

Dalam pengujuan sistem ini , dilakukan dengan pada dua buah komputer

yang berbeda dengan menggunakan IP sebagai berikut : Yang pertama

mempunyai alamat IP 192.168.1.1 yang menggunakan user administrator.

Sedangkan komputer kedua mempunyai alamat IP 192.168.1.2 yang

menggunakan user operator kelurahan. Dapat dilihat pada Gambar 20 dan 21.

Page 15: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 20 User Administrator

Gambar 21 User Kelurahan Blotongan

Dalam pengujian ini operator kelurahan melakukan pencatatan data

kematian yang dapat dilihat pada Gambar 22. Setelah selesai melakukan

pencatatan data akan masuk ke dalam database. Selanjutnya data pencatatan dapa

diterima oleh admin . Setelah itu admin akan melakukan proses pencetakan akta

kematian untuk dapat di serahkan kepada pemohon akta kematian yang dapat

dilihat pada Gambar 23. Akta kematian dapat dilihat pada Gambar 24.

Page 16: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 22 Pendaftaran Registrasi Kematian

Gambar 23 Proses Registrasi Kematian

Page 17: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

Gambar 24 Akta Kematian

5. Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik melalui perancangan aplikasi sistem data

kependudukan ini adalah didalam sistem data kependudukan ini menghasilkan

data yang lebih akurat, cepat, mudah diakses, dan hasil yang lebih baik

dibandingkan pencatatan secara manual, sehingga membantu kinerja pemerintah.

Aplikasi yang dibangun terkoneksi antar instansi,sehingga dalam pendaftaran akta

oleh masyarakat secara cepat akan mencetak akta sesuai dengan janji yang

pemerintah dalam pelayanan akta .

6. Daftar Pustaka

[1] Wahyuningrat, 2007, pelayanan publik era Goverment,Purwokerto : FISIP

UNSOED [10] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6, Boston:

Addison Wesley.

[2] Leicth, Robert. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta : Andi Offset

Page 18: Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2831/2/T1_682008030_Full... · manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan ... yaitu merancang

[3] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6, Boston: Addison Wesley

[4] Nugroho, Adi, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,

Bandung: Penerbit Informatika.