perancangan sistem informasi akuntansi...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM MENUNJANG OPERASIONAL USAHA
MIKRO TEMPAT KURSUS VIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
PRI AULIA MARISSA FIRDAUS
NIM, 11140820000053
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2018
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM MENUNJANG OPERASIONAL USAHA
MIKRO TEMPAT KURSUS VIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
PRI AULIA MARISSA FIRDAUS
NIM, 11140820000053
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Pri Aulia Marissa Firdaus
2. Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 20 Februari 1996
3. Alamat : Jl Angsana II Blok DJ9 No.1
Villa Pamulang, Pondok Petir
Bojongsari-Depok
4. Telepon : 082225541335
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SDN Pondok Petir 01 Tahun 2003-2008
2. SMPN 2 Kota Tanggerang Selatan Tahun 2009-2011
3. SMK Kharismawita Depok Tahun 2012-2014
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2014-2018
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Divisi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Akuntansi
periode 2015-2016
2. Wakil Sekertaris Umum Himpunan Mahasiswa Akuntansi periode
2016-2017
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1 Workshop oleh HMJ Akuntansi: Aplikasi Akuntansi Zahir, 2017
2. Seminar Nasional oleh HMJ Akuntansi: Pathway Profesi
Akuntansi Indonesia, Untuk Mengembangkan Wawasan berbagai
Profesi Akuntansi di Indonesia, 2015
3. Seminar Konsentrasi Jurusan oleh HMJ Akuntansi: Right Way,
Bright Future with Accounting, 2014
vii
4. KEPANITIAAN
1. Company Visit Goes to PT. Dellote Consulting oleh HMJ
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai Wakil
Sekertaris, 2016.
2. Galaksi 2016 oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sebagai Anggota Divisi Acara, 2016.
5. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Slamet Riyadi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 30 Desember 1965
3. Ibu : Prianam Yuliati
4. Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 06 Juli 1970
6. Alamat : Jl Angsana II Blok DJ9 No.1
Villa Pamulang, Pondok Petir
Bojongsari-Depok
5. Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara
viii
ABSTRACT
DESIGN OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS COMPUTERIZED
IN SUPPORTING OPERATIONAL MICRO ENTERPRISES VIA
By
Pri Aulia Marissa Firdaus
This study aims to develop Computerized Accounting Information Systems
required by VIA Course Venue in order to support business operations. This
research is a development research. Subject of the study was Skinny VIA
addressed at Jalan Village 4 Blok D Nomor 24, Pamulang Village, Pondok Petir,
Bojongsari, Depok. The object of research is the cycle of accounting and
production scheduling in the VIA Course. Data collection techniques used were
interviews, observation, documentation, literature study.
The results of this study indicate that micro enterprises where the VIA
Course has made accounting records that are feasible enough to be used for the
level of micro-enterprises. The design of this computerized accounting
information system can facilitate and accelerate the preparation of financial
statements. In addition to the system in the financial statements, the author also
makes the system of student attendance scheduling within a period of one month.
This system is running well, so business owners can apply this system well for
business operations, especially in terms of student scheduling.
Keywords: Designing, Accounting Information System, Accounting Cycle,
Production Cycle, MS Excel
ix
ABSTRAK
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM MENUNJANG OPERASIONAL USAHA
MIKRO VIA
Oleh
Pri Aulia Marissa Firdaus
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi
Akuntansi Terkomputerisasi yang dibutuhkan oleh Tempat Kursus VIA dalam
rangka menunjang kegiatan operasional usaha. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan. Subjek penelitian adalah Kurus VIA yang
beralamatkan di Jalan Village 4 Blok D Nomor 24, Pamulang Village, Pondok
Petir, Bojongsari, Depok. Objek penelitian adalah siklus akuntansi dan produksi
penjadwalan yang ada di Kursus VIA. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dokumentasi, studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha mikro tempat Kursus
VIA telah melakukan pencatatan akuntansi yang cukup layak digunakan untuk
tingkat usaha mikro. Perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi ini
dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan laporan keuangan. Selain
sistem dalam laporan keuangan, penulis juga membuat sistem penjadwalan
absensi siswa dalam periode satu bulan. Sistem ini berjalan dengan baik, sehingga
pemilik usaha dapat menerapkan sistem ini dengan baik bagi operasional usaha
terutama dalam hal penjadwalan siswa.
Kata Kunci: Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Akuntansi, Siklus
Produksi, MS Excel
x
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Dalam
Menunjang Operasional Usaha Mikro VIA” . Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan
doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini, kepada:
1. Orangtuaku tercinta, mama dan papa yang tidak hentinya melantunkan doa,
mencurahkan kasih sayang, semangat, dukungan, dan perhatian kepada
penulis. Terimakasih atas doa, saran, didikan serta nasehatnya sehingga
membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. Semoga saya senantiasa
bisa membuat kalian bangga dan bahagia.
2. Adikku tersayang Pri Camelia Marissa Jannah, terimakasih telah memberikan
dukungan secara moril maupun materil yang diberikan kepada penulis.
3. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
4. Estu Bagus Wibisono yang memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc.,MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE. M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Hepi Prayudiawan SE, M.M, Ak, CA selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
8. Ibu Zuwesty Eka Putri selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk berdiskusi dan memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
9. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatulla Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat terbaikku Risda, Riana, Shofa dan Tika yang telah
memberikan motivasi, dukungan kepada penulis. Terimakasih atas
kebersamaan dan kerjasamanya selama perkuliahan berlangsung,
11. Seluruh Kawan-kawan Akuntansi 2014 terimakasih atas doa dan dukungan
yang diberikan kepada penulis.
12. Teman-teman di HMJ Akuntansi, yang telah bersama-sama memberikan
pelajaran yang berharga selama di kampus.
13. Sahabat-sahabatku Lailly, Rizka, Eka, dan Nuriyah terimakasih telah
memberikan doa, dukungan serta motivasinya kepada penulis.
14. Temen-teman KKN MAPAN terimakasih atas doa dan motivasinya.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wasalammu‟alaikum Wr.Wb
Jakarta, 28 Februari 2018
Pri Aulia Marissa Firdaus
xii
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................
COVER DALAM ............................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. .iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................. ..iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................. ..v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................................... ..vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... ..vii
ABSTRACT ....................................................................................................................... ..x
ABSTRAK ....................................................................................................................... ..xi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ..xii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ..xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ..xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... ..xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. ..xvii
BAB I ................................................................................................................................. ..1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. ..1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ ..1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ ..7
C. Pembatasan Masalah. ............................................................................................. ..7
D. Rumusan Masalah. ................................................................................................. ..8
E. Tujuan Penelitian. .................................................................................................. ..8
F. Manfaat Penelitian. ................................................................................................ ..9
BAB II ............................................................................................................................... ..10
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... ..10
xiii
A. Tinjauan Literatur .................................................................................................. ..10
1. Usaha Mikro ...................................................................................................... ..10
2 Sistem Informasi Akuntansi ............................................................................... ..12
3 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Laporan Keuangan ..................................... ..18
4 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Produksi...................................................... ..21
5 Perancangan Sistem ............................................................................................ ..28
6 Microsoft Excel ................................................................................................... ..30
7 Alat-alat Dokumentasi ........................................................................................ ..36
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... ..44
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. ..46
BAB III ............................................................................................................................. ..47
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ ..47
A. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................... ..47
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................................... ..47
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................... ..48
1. Wawancara .......................................................................................................... ..48
2. Observasi ........................................................................................................... ..48
3. Dokumentasi ...................................................................................................... ..48
4. Studi Kepustakaan ............................................................................................. ..48
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................................................... ..49
E. Metode Analisis Data ............................................................................................. ..50
1. Analisis Sistem .................................................................................................. ..51
2. Perancangan Sistem ........................................................................................... ..55
3. Tahap Implementasi Sistem ............................................................................... ..56
BAB IV ............................................................................................................................. ..58
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ ..58
A. Deskripsi Data Usaha ............................................................................................. ..58
1. Sejarah Usaha .................................................................................................... ..58
2 Struktur Organisasi................................................................................................. ..59
xiv
3 Sistem Akuntansi Yang Dipergunakan .................................................................. ..59
4. Akun Yang Dipergunakan ..................................................................................... ..60
5. Pencatatan Transaksi ............................................................................................ ..61
6. Data Flow Diagram Siklus Laporan Keuangan ..................................................... ..62
7. Bagan Alir (Flowchart) Siklus Laporan Keuangan .............................................. ..63
8. Proses Pembentukan Sistem Informasi Akuntansi ................................................ ..64
9. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Produksi Penjadwalan
Siswa ..................................................................................................................... ..89
10. Implementasi Sistem Informasi Akuntansi ......................................................... ..96
BAB V .............................................................................................................................. ..104
PENUTUP ......................................................................................................................... ..104
A. Kesimpulan ........................................................................................................... ..104
B. Saran ...................................................................................................................... ..105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... ..107
xv
DAFTAR TABEL
2.1 Simbol Data Flow Diagram ................................................................................. ..36
2.2 Simbol Flowchart ................................................................................................. ..39
2.3 Daftar Penelitian Sebelumnya .............................................................................. ..44
xvi
DAFTAR GAMBAR
4.1 Pengklasifikasian Akun ........................................................................................ ..64
4.2 Code Of Account (COA) .................................................................................... ..67
4.3 Jurnal Umum Link Account Name ...................................................................... ..70
4.4 Jurnal Umum Link Credit .................................................................................... ..72
4.5 Jurnal Umum Link Balance ................................................................................. ..73
4.6 Trial Balance Coding ........................................................................................... ..75
4.7 Trial Balance Kode Akun..................................................................................... ..75
4.8 Trial Balance Movement ...................................................................................... ..77
4.9 Trial Balance Hasil Movement ............................................................................ ..78
4.10 Trial Balance This Month .................................................................................. ..79
4.11 Laporan Laba Rugi ............................................................................................ ..80
412 Laba Rugi Total Pendapatan ............................................................................... ..81
4.13 Hasil Laba Rugi ................................................................................................ ..82
4.14 Laporan Neraca .................................................................................................. ..83
4.15 Neraca Perolehan Nominal ................................................................................ ..83
4.16 Neraca Total Aktiva ........................................................................................... ..85
4.17 Neraca Total Pasiva............................................................................................ ..86
4.18 Arus Kas Nama Akun ........................................................................................ ..87
4.19 Arus Kas Hasil ................................................................................................... ..88
4.20 Penjadwalan Siswa Kursus VIA Nama Sheet .................................................... ..92
4.21 Penjadwalan Siswa Kursus VIA Kedatangan Siswa .......................................... ..93
4.22 Penjadwalan Siswa Kursus VIA Sisa Waktu Belajar ......................................... ..95
4.23 Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Jurnal Januari 2017 ........................ ..97
4.24 Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Trial Balance Januari 2017 ............ ..98
4.25 Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Laba Rugi Januari 2017 ................. ..100
4.26 Implementasi Sistem Informasi Akuntansu Neraca Januari 2017...................... ..101
4.27 Implementasi Sistem Informasi Akuntansu Arus Kas Januari 2017 .................. ..102
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar Wawancara ................................................................................................... ..102
2 Dokumen yang digunakan VIA ............................................................................. ..103
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya disebut
dengan usaha ekonomi. Jika berbicara tentang ekonomi, dapat dikatakan
bahwa kehidupan selalu berkaitan dengan ekonomi. Ekonomi yang baik dapat
digunakan sebagai penunjang taraf kehidupan manusia. Setiap orang tentunya
menginginkan kehidupan ekonomi yang baik dan mencukupi kebutuhan
hidupnya. Segala upaya dan usaha pun dilakukan untuk mendapatkan
peningkatan ekonomi.
Menurut studi dalam akuntansi, usaha dibagi menjadi dua, yaitu usaha
dalam bidang dagang dan usaha dalam bidang jasa. Usaha dagang adalah
usaha yang melakukan kegiatan usahanya menjual barang tanpa memproduksi.
Sedangkan, usaha jasa adalah suatu kegiatan usaha yang dimana dalam usaha
tersebut tidak menjual suatu barang, namun menjual jasa. Menurut Liang,
Klein, Li dan Parolia (2012) yang menyatakan bahwa jasa dibedakan dari
produk, seperti perangkat lunak, yang berhubungan dengan performa dan
proses dibandingkan pada hal-hal konkrit yang bisa diuji, dihitung dan diukur.
Pada saat sekarang ini dimana teknologi informasi sudah menjadi
jantung dari usaha. Terlebih dalam teknologi informasi akuntansi. Baik usaha
dalam bidang perdagangan maupun dalam bidang jasa. Maka tidak dapat
1
dipungkiri bahwasannya bukan hanya perusahaan dagang yang membutuhkan
sistem informasi akuntansi untuk membantu proses bisnisnya agar dapat
berjalan dengan efektif, namun kini perusahaan jasa pun juga sangat
membutuhkan adanya sistem informasi akuntansi tersebut. Bahkan pada era
globalisasi saat ini, dimana peran teknologi sangat penting bagi setiap entitas.
Membuat perusahaan–perusahaan besar telah bergantung pada sistem
teknologi informasi akuntansi untuk melakukan usahanya dan meningkatkan
pendapatannya.
Dua tokoh pertama yang mengemukakan definisi mengenai sisitem
informasi, yaitu Stair dan Reynolds (2010) mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan informasi merupakan kumpulan dari fakta yang sudah terorganisir
sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya memiliki nilai tambah pada usernya,
selain fakta individu itu sendiri. Selain itu, Bodnar & Hopwood (2013)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi
merupakan suatu kumpulan dari berbagai macam sumber daya, seperti
manusia dan juga peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan juga data lainnya menjadi sebuah informasi yang berguna bagi user dan
penggunanya. Dan menurut Romney dan Steinbart (2015) mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan sistem informasi akuntasi merupakan sebuah sistem
yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga memproses data
menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan
keputusan.
2
Menurut Soudani, Siamak Nejadhosseini (2012) dalam Andrew
Sanjaya et al., menyatakan bahwa, sistem informasi akuntansi sebagai sistem
yang mengoperasikan fungsi pengumpulan data, pengolahan, pengkategorian
dan pelaporan kejadian keuangan dengan tujuan memberikan informasi yang
relevan untuk tujuan mencetak, mengarahkan perhatian dan pengambilan
keputusan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi merupakan segala sesuatu yang mencakup bentuk dari
sistem informasi manajemen yang berguna untuk membantu mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan juga menyediakan informasi akuntansi dan juga
keuangan dalam sebuah perusahaan dalam sebuah proses transaksi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi ini tidak hanya dapat dilakukan dalam
perusahaan–perusahaan besar. Namun juga dapat dilaksanakan dalam usaha–
usaha mikro, kecil maupun menengah. Seperti yang dikemukan oleh Inbar dan
Tractinsky (2013) yang mana telah menekankan bahwa perkembangan
ekonomi dan teknologi terbaru telah menyebabkan semakin pentingnya
industri jasa dan peran penting teknologi informasi (TI) yang berada di
dalamnya.
Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi jika diterapkan
dalam perusahaan sangat dapat membantu perusahaan dalam pencatatan
operasional perusahaan, dan dapat meminimalisir resiko–resiko yang akan
muncul dikemudian hari. Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi juga
dapat mempermudah perusahaan dalam pembuatan laporan keuangan yang
diperlukan dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu dalam
perusahaan-perusahaan besar pasti sudah menerapkan sistem informasi
akuntansi ini dalam bentuk terkomputerisasi.
Namun, sangat disayangkan dalam usaha mikro terutama dalam usaha
dibidang jasa, masih belum memadai dalam adanya sistem informasi
akuntansi yang ada. Usaha mikro menurut Undang–Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2008 Pasal 1 ayat (1), Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini. Sedangkan pada Pasal 6 ayat (1) menyebutkan kriteria asset: Maksimal 50
Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta rupiah dalam satu tahun.
Banyak usaha mikro yang belum menggunakan sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi dalam operasional usahanya. Dikarenakan pemilik
usaha yang juga terlibat langsung dalam menjalankan usahanya, dan hampir
rata–rata usaha mikro tidak memiliki pegawai. Ini dikarenakan usahanya yang
kecil dengan jumlah pelanggan yang masih relatif sedikit dan membuat segala
kegiatan dalam usaha tersebut dirasa dapat dilakukan sendiri. Dengan
melakukan operasional perusahaan sendiri, maka akan mengurangi beban gaji
yang harus dibayarkan kepada karyawannya, hal ini dapat meningkatkan laba
dari usahanya tersebut. Dan ini juga merupakan suatu efisiensi dari dana yang
dimilikinya.
3
Menurut pendapat dari beberapa pengusaha mikro terutama dalam
bidang jasa, pencatatan secara manual sudah cukup bagi mereka. Hal yang
terpenting bagi mereka adalah dapat mengetahui laba dari usaha mereka setiap
bulannya. Namun sebenarnya penggunaan sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi dapat sangat membantu mereka dalam menjalankan
usahanya.
Seperti usaha mikro yang semakin bertumbuh pesat pada lingkungan
Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pada lokasi ini
banyak terdapat usaha–usaha mikro yang tumbuh dalam bidang perdagangan
maupun jasa. Ini disebabkan karena tingginya kebutuhan hidup masyarakat
pada saat ini. Ada beberapa usaha mikro dibidang jasa yang juga semakin hari
semakin besar persaingannya. Yaitu seperti, usaha mikro dalam bidang jasa
kursus bimbel maupun bahasa Inggris. Ini terjadi, karena para pengusaha
dapat membaca kebutuhan pasar yang ada pada saat ini yaitu dalam tingkat
pendidikan. Dimana, masyarakat sekarang sudah lebih menyadari pentingnya
berpendidikan yang baik untuk menunjang kebutuhan hidupnya dikemudian
hari.
Dari banyaknya usaha mikro dalam jasa kursus bimbel ataupun bahasa
asing yang ada dalam lingkungan Kelurahan Pondok Petir. Terdapat salah satu
usaha mikro yang sudah menerapkan pencatatan usahanya dengan siklus
akuntansi yang sesuai. Tempat kursus ini bernama VIA. VIA telah melakukan
pencatatan akuntansi mulai dari pencatatan transaksi hingga dapat
menghasilkan laporan keuangan laba rugi. Ini jelas sangat membantu pemilik
4
usaha dalam pengambilan keputusan untuk usahanya. Namun, pencatatan ini
masih dilakukan secara manual dan belum melakukan pencatatan secara
terkomputerisasi. Maka, sering terjadi selisih antara pencatatan dan keadaan
uang yang sebenarnya yang diakibatkan dari hilangnya kwitansi pembayaran
dari siswa atau pun nota pembelian kebutuhan usaha. Namun, dalam
administrasi seperti surat–menyurat sudah terkomputerisasi.
Dalam usaha Kursus VIA ini pencatatan penjadwalan absensi siswa
dilakukan secara manual, maka sering terjadi tidak tercatatnya absensi siswa
tersebut dikarenakan guru yang lupa menaruh penjadwalan tersebut, dan siswa
yang sering masuk tidak sesuai jamnya. Maka dari itu, diperlukan juga Sistem
Informasi Akuntansi Siklus Produksi yang terkomputerisasi guna menunjang
operasional usaha tersebut.
Maka dari itu, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian ini
dikarenakan pentingnya suatu sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi untuk diterapkan dalam segala bidang usaha dan jenis
usahanya. Tidak terkecuali usaha dalam bidang jasa yang tergolong usaha
mikro ini. Peneliti memberikan judul penelitian ini sebagai “Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Dalam Menunjang
Operasional Usaha Mikro VIA”.
5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil suatu identifikasi masalah
yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu usaha mikro dalam bidang jasa
memerlukan suatu sistem informasi akuntansi terkomputerisasi untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang terdapat dalam perusahaan dan untuk
pengambilan keputusan. Sehingga pada nantinya dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, juga dapat menghasilkan data yang baik sehingga dapat diolah
menjadi suatu laporan yang berguna untuk perbaikan dan pengambilan
keputusan.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki batasan penelitian. Dari sekian
banyak ruang lingkup usaha yang ada, peneliti hanya berfokus pada usaha
mikro saja, karena pada saat ini kebutuhan sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi tidak hanya dibutuhkan oleh usaha-usaha besar. Usaha mikro
pun perlu menerapkan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi
tersebut. Dalam perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi
peneliti hanya berfokus pada laporan keuangan dan sistem informasi akuntansi
siklus produksi pada penjadwalan untuk menunjang operasional usaha.
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah butuhnya Sistem
Informasi Akuntansi pada usaha dibidang jasa. Tidak hanya pada usaha-usaha
besar tetapi juga dapat diterapkan dalam usaha mikro ini.
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi yang sudah diterapkan Kursus
VIA pada saat ini?
2. Bagaimana sistem informasi akuntansi terkomputerisasi yang sesuai dan
dapat diterapkan dalam tempat Kursus VIA ini?
3. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjadwalan yang sesuai dan dapat
diterapkan dalam tempat kursus VIA untuk menunjang operasional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah. Penelitian ini dibuat untuk
menunjukkan bahwa pentingnya Sistem Informasi Akuntansi terkomputerisasi
untuk dapat diterapkan dalam berbagai usaha dari mulai usaha mikro, kecil,
menengah maupun usaha besar.
7
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat,
yakni:
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah bukti empiris mengenai sistem informasi akuntansi
yang dapat diterapkan pada usaha mikro dibidang jasa.
2. Manfaat Praktisi
a. Untuk pengusaha mikro khususnya dalam bidang jasa
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan informasi
terkait penerapan sistem informasi akuntansi yang dapat dilakukan
dalam usaha mikro dibidang jasa. Yang mana sistem informasi
akuntansi ini dapat berfungsi sebagai refrensi data utnuk
pengambilan keputusan.
b. Untuk Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan informasi terkait dengan
perancangan sistem informasi akuntansi pada usaha mikro dibidang
jasa. Serta, dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Usaha Mikro
Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha
mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan pekerjaan
serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan
dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan
stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama
ekonomi nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan,
perlindungan serta pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang
tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan
peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah. Menurut Departemen
Tenaga Kerja (Depnaker) usaha mikro adalah usaha yang memiliki kurang
dari 5 orang tenaga kerja.
10
a. Tujuan Usaha Mikro
Untuk tujuan dari usaha mikro itu sendiri berdasarkan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro bertujuan
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang
berkeadilan.
b. Kriteria Usaha Mikro
Pada Undang-Undang Nomor 20 Pasal 6 Tahun 2008
disebutkan bahwa kriteria dari usaha mikro antara lain a) Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b)
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
c. Ciri-Ciri Usaha Mikro
Adapun ciri-ciri dari usaha mikro itu sendiri adalah sebagai berikut:
1) Jenis barang usahanya tidak tetap,dapat berganti pada periode
tertentu;
2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, dapat berubah sewaktu-
waktu;
11
3) Belum melaksanakan administrasi keuangan yang sederhana dan
tidak memisahkan antara keuangan keluarga dengan keuangan
usaha;
4) Sumber daya manusia (pengusaha) belum memiliki jiwa
enterpreuner yang memadai;
5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif rendah;
6) Pada umumnya belum akses ke perbankan, namun sebagian dari
mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
7) Umumnya tidak mempunyai izin usaha atau prasyaratan legalitas
lainnya termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
2. Sistem Informasi Akuntansi
Salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem informasi
yang digunakan manajemen dalam mengolah perusahaan adalah sistem
informasi akuntansi. Ada berbagai macam pendapat tentang definisi dari
sistem informasi akuntansi itu sendiri. Diantaranya seperti yang
dikemukakan oleh Bodnar dan Hopwood (2013) sistem informasi
akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti orang dan perlengkapan,
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi. Istilah sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood (2013)
memiliki cakupan yang antara lain mencakup siklus pemrosesan transaksi,
penggunaan teknologi, dan pengembangan sistem informasi.
12
Menurut Mulyadi (2013) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi akuntansi kepada berbagai pihak
pengguna baik pihak internal maupun pihak eksternal. Pendapat lain juga
diungkapkan oleh Romney dan Steinbart (2015) “Accounting information
sistem (AIS) a system that collects, records, stores, and processes data to
produce information for decision makers. An AIS has six components:
people, procedures and intructions, data, software, information technology
infrastructure, and internal controls and security measures.” Yang artinya
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi
bagi pengambil keputusan. SIA memiliki enam komponen: orang,
prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi
informasi, dan pengendalian internal dan tindakan pengamanan.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan segala sesuatu yang
mencakup bentuk dari sistem informasi manajemen yang berguna untuk
membantu mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga menyediakan
informasi akuntansi dan juga keuangan dalam sebuah perusahaan dalam
sebuah proses transaksi akuntansi dengan kata lain Sistem Informasi
Akuntansi merupakan pengaturan pihak, data dan proses yang saling
berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses kejadian ekonomi untuk
menyiapkan dan menyediakan output informasi dari suatu organisasi untuk
pihak-pihak yang berkepentingan atas organisasi tersebut mengambil
keputusan.
a. Komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi
Seperti dengan pengertian Sistem Informasi Akuntansi yang
telah dikemukakan oleh Romney dan Steinbart (2015), terdapat enam
komponen yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi
yaitu:
1) Orang atau pihak (People)
Yaitu orang – orang atau pihak yang mengoperasikan sistem
tersebut dan melaksanakan berbagai macam fungsi dalam sistem.
2) Prosedur dan Instruksi (Procedures and Instruction)
Prosedur dan intruksi ini baik manual maupun yang otomatis yang
melibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan
data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3) Data (Data)
Data merupakan kumpulan informasi tentang proses bisnis dalam
organisasi.
4) Perangkat lunak (Software)
Software merupakan Suatu perangkat lunak yang digunakan dalam
memproses data organisasi.
13
5) Infrastruktur teknologi informasi (Information Technology
Infrastructure)
Infrastruktur Teknologi Informasi termasuk di dalamnya komputer,
pelengkapan pendukung dan alat jaringan komunikasi yang
digunakan dalam proses pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan
dan transmisi data dan informasi.
6) Control Internal dan Pengukuran Keamanan (Internal Controls and
Security Measures)
Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi.
Romney dan Hopwood (2015) juga menjelaskan bahwa
keenam komponen diatas secara bersama-sama memungkinkan suatau
Sistem Informasi Akuntansi dapat memenuhi tiga fungsi dalam
organisasi, yaitu:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi
oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat
dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para
pegawai, dan pihak-pihak eksternal yang berkepentingan dapat
meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
14
2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-
aset dalam organisasi, termasuk data yang dimiliki organisasi,
untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia pada saat
dibutuhkan, tidak hanya tersedia namun data tersebut juga akurat
dan dapat diandalkan.
b. Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Di dalam organisasi, peranan Sistem Informasi Akuntansi
menjadi pusat perhatian bagi pihak internal maupun eksternal
perusahaan. Pihak eksternal memerlukan Sistem Infromasi Akuntansi
suatu organisasi dalam proses pendekatan guna mengetahui lebih
dalam organisasi tersebut yang biasanya tergambar dalam SOP
(Standar Operasional Perusahaan). Sedangkan pihak Internal
membutuhkan Sistem Informasi Akuntansi untuk mengetahui prosedur
yang harus dilalui atau dilaksanakan terkait kegiatan operasional
organisasi tersebut sehari-hari.
Sistem informasi akuntansi mempunyai peranan untuk
memberikan nilai tambah pada suatu organisasi. Suatu Sistem
Informasi Akuntansi yang disusun dengan baik dan tepat dapat
memberikan hal tersebut dengan:
15
1) Improving the quality and reducing the costs of products or
services
Dengan sistem yang baik proses pengawasan dapat berjalan
sehingga meningkatkan kualitas produksi dan dapat meminimalisir
biaya yang akan dikeluarkan untuk mereproduksi kembali produk-
produk yang cacat.
2) Improving Efficiency
Suatu Sistem Informasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi,
efisiensi tersebut tercipta dengan diberikannya suatu batasan waktu
pada sistem yang dibuat. Dengan adanya Sistem Informasi
Akuntansi yang baik perusahaan dapat mengambil kesempatan
tepat pada waktunya dan sesuai dengan kebutuhan.
3) Sharing Knowledge
Dengan Sistem Informasi Akuntansi yang baik, sistem tersebut
mampu membagi informasi atau pengetahuan kepada sesama
pengguna sistem tersebut. Contohnya, pada Siklus Pembelian, bagi
pihak pembelian dapat mengakses pengetahuan terkait jumlah
persediaan tanpa perlu meminta atau menanyakan terlebih dahulu
jumlah persediaan tersebut kurang atau tidak.
4) Improving the Efficiency and Effectiveness of its Supply Chain
Berhubungan dengan contoh di poin sebelumnya (poin c), dengan
adanya Sistem Informasi Akuntansi yang baik, bagian pembelian
dapat melakukan pembelian tepat pada waktunya sebelum pihak
16
yang membutuhkan persediaan tersebut kekurangan atas
persediaan sehingga harus menunggu kembali sampai proses
pembelian lalu barang tersebut terkirim ke gudang. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa efektivitas dan efisiensi dalam rantai
pembelian tercipta karena adanya Sistem Informasi Akuntansi yang
baik sehingga memberikan nilai tambah bagi organisasi.
5) Improving the Internal Control Structure
Keamanan, pengawasan, dan kerahasiaan merupakan topik penting.
Suatu Sistem Informasi Akuntansi yang memberikan gambaran
struktur kontrol yang memadai dapat melindungi suatu sistem
tersebut dari kecurangan, eror, kegagalan software dan peralatan,
dan bencana alam maupun konspirasi politik antar pegawai.
6) Improving Decision making
Menurut Romney dan Steinbart (2015) Mengambil keputusan
merupakan tindakan yang tidak mudah, pendataan yang ada
ataupun sistem yang baik diharapkan mampu mengurangi kesulitan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi adalah tahap pencatatan atau pembukuan (ke
dalam jurnal dan buku besar), pengolahan atau pemrosesan (dengan
membuat neraca percobaan pada kertas kerja berlajur dan melakukan
penyesuain), dan pembuatan laporan keuangan berupa neraca, perhitungan
17
laba rugi, perubahan ekuitas, dan arus kas yang merupakan hasil dari
pengolahan data keuangan. Urutan prosedur akuntansi sebagaimana
normalnya di lakukan selama periode akuntansi atau disebut juga siklus
akuntansi memiliki beberapa tahap sebagai berikut:
a. Penganalisisan transaksi (analyzing transaction).
b. Pencatatan atau pembukuan transaksi ke dalam jurnal (recording
transaction in journals).
c. Pemindahan debit dan kredit dari jurnal ke akun atau rekening yang
sesuai dalam buku besar (posting debits and credits from journals to
individual accounts).
d. Mempersiapkan neraca percobaan dan mengkompilasikan angka-angka
yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan.
e. Mempersiapkan laporan keuangan (preparing financial statements).
f. Membukukan penyesuaian dan menutup buku jurnal (recording
adjusting and closing entries in the general journal).
g. Melakukan penyesuaian sesuai posnya dan menutup buku (posting
adjusting and closing entries).
h. Menyiapkan neraca percobaan setelah menutup buku (preparing a
post-closing trial balance).
18
Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari
investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini
merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan
perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan
keuangan yang datanya diambil dari buku besar.
a. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan, yaitu:
1) Sistem pemilikan.
2) Sistem catatan jurnal.
3) Sistem pelaporan keuangan
b. Batasan Aplikasi Siklus Keuangan
Siklus laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan
eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya
dalam rekening keuangan. Organisasi mengikut sertakan tiga bentuk
transaksi capital:pinjaman bank,pengeluaran obligasi, dan pengeluaran
saham kapital. Catatan akuntansi secara manual untuk capital eguiti
adalah: buku besar wesel bayar, buku besar pemilik surat
obliigasi(pemegang obligasi), dan buku besar pemilik saham.
c. Subsistem Aplikasi Siklus Keuangan
Memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan
penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Subsistem aplikasi
siklus keuangan yaitu:
1) Sistem pemilikan.
2) Sistem catatan jurnal.
3) Sistem pelaporan keuangan.
19
4. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Produksi
Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan
pembuatan produk. Tujuan dari siklus produksi adalah mengotorisasi
semua produksi dan perolehan aktiva tetap dengan baik, menjaga
persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, mencatat siklus produksi
yang valid dan sah, mencatat siklus produksi secara akurat dan melakukan
setiap aktivitas siklus produksi secara efisien dan efektif (Romney dan
Steinbart, 2012).
Dengan adanya keberadaan sistem informasi akuntansi sangat
penting dalam siklus produksi.Dengan sistem informasi akuntansi
membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang
jelas untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perencanaan
produk atau jasa yang dihasilkan. Informasi tersebut biasanya akan
menjelaskan tentang barang yang akan dihasilkan, berapa harga pokok
produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi
sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana
merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja
terhadap produktivitas yang dihasilkan.
Siklus produksi bertujuan agar semua produksi dan perolehan
aktiva tetap diotorisasi dengan baik, persediaan barang dalam proses dan
aktiva tetap dijaga keamannya, semua transaksi siklus produksi yang valid
dan sah akan dicatat, semua transaksi siklus produksi dicatat dengan
akurat, catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilanagan,
serta aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu:
a. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus
produksi.Aktivitas ini bertujuan membentuk atau merancang sebuah
produk sesuai dengan pesanan dan memenuhi permintaan dalam hal
kualitas, ketahanan fungsi produk, dapat meminimalkan biaya
produksi. Aktivititas ini menciptakan dua dokumen utama, yaitu daftar
bahan baku yang menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, serta
jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam
satu unit produk jadi dan daftar operasi yang menyebutkan kebutuhan
tenaga kerja serta mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk
tersebut.
b. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan
penjadwalan. Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana
produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.
Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum
digunakan, yaitu Perencanaan Sumber Daya Produksi (Manufacturing
20
Resource Planning (MRP)) dan Sistem Produksi Just-In-Time (JIT).
MRP adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku
yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memnuhi perkiraan permintaan
penjualan. Sistem MRP sering disebut sebagai Push Manufacturing,
karena barang diproduksi sebagai ekspektasi atas permintaan
pelanggan, sedangkan Just-In-Time (JIT) adalah meminimalkan atau
menekan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
JIT sering kali disebut sebagai Pull Manufacturing, karena barang
diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan. Jadi metode
ini hanya berproduksi apabila ada pesanan dari pelanggan (pesanan
jangka pendek).
Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule – MPS)
menspesifikasikan beberapa banyak produk akan diproduksi selama
periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku memindahkan pengeluaran jumlah bahan baku
yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut
dibutuhkan. Dokumen ini berisi nomor perintah produksi, tanggal
pembuatan, dan berdasarkan pada daftar bahan baku, nomor barang
serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan
selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan
didokumentasikan dalam bentuk kartu perpindahan, yang
21
mengidentifikasikan bagian-bagian yang dipindahkan, lokasi
perpindahannya serta waktu perpindahan.
Peran akuntan dalam aktivitas ini yaitu memastikan bahwa SIA
mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik
perencanaan produksi perusahaan.Para akuntan juga membantu
perusahaan memilih antara MRP atau JIT, untuk melihat manakah
yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi
perusahaan.
c. Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi actual
produk.Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda diberbagai
perusahaan. Perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang
diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses
produksi. Penggunaan berbagai teknologi informasi dalam proses
produksi, seperti mesin yang dikendalikan oleh computer, disebut
sebagai Computer Intergrated Manufacturing (CIM). Metode ini
digunakan untuk mengurangi biaya produksi.Para akuntan tidak
diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM, tetapi mereka harus
memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA.Salah satu
pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi missal ke produksi
sesuai pesanan.
22
Walau sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat berbeda
diberbagai perusahaan, namun setiap perusahaan membutuhkan data
mengenai empat segi berikut, yaitu bahan baku yang digunakan, jam
tenaga kerja yang digunakan, operasi mesin yang dilakukan, serta
biaya overhead produksi lainnya yang terjadi selama proses produksi
berlangsung.
d. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi
biaya.Sistem informasi akuntansi biaya berfungsi mengumpulkan
biaya berdasarkan klasifikasi, kemudian membebankan biaya tersebut
ke produk tertentu dari unit departemen terkait. Pada tahap ini,
dibutuhkan keseriusan dalam pemberian nomor pada data biaya selama
proses pendataan, sebab sering terjadi kesalahan pengalokasian biaya
yang sama pada produk yang berbeda.
Sebagian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya
pesanan dan proses untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan
biaya pesanan membebankan biaya ke bagian produksi tertentu, atau
pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau jasa yang dijual
terdiri dari bagian-bagian yang dapat diidentifikasikan secara terpisah.
Sebaliknya, perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap
proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit
yang diproduksi. Perhitungan ini digunakan ketika produk atau jasa
23
yang hampir sama diproduksi dalam jumlah masal dan unit terpisah
tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan berdasarkan pesanan atau proses hanya
mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankanm biaya-
biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.
Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan mengenai empat
jenis biaya, yaitu:
1) Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan
baku memicu debit barang dalam proses untuk bahan baku yang
dikirim ke bagian produksi.
2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja. Dokumen
ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk
setiap tugas pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini
dengan menggunakan terminal online di setiap bengkel kerja
pabrik.
3) Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk
mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang lebih besar dari
biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
24
4) Overhead Pabrik
Semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk
ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Asset Tetap, SIA juga dapat mengumpulkan informasi
tentang gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus
produksi. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan
pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap.
Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya
yaitu Nomor Identifikasi, Nomor Seri, Lokasi, Biaya, Tanggal
Perolehan, Nama dan Alamat pemasok, Umur yang diharapkan, Nilai
sisa yang diharapkan, Metode Penyusutan, Beban Penyusutan ke
tanggal Perbaikan, dan Kinerja Service Pemeliharaan.
Pada awalnya desain produk akan membuat desain seperti apa
produk yang akan dijual. Kemudian ia akan membuat daftar bahan
baku apa saja yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut dan
memberikan daftar bahan baku kepada bagian perencanaan. Bagian
perencanaan akan mengajukan pembelian bahan baku yang nantinya
akan masuk kedalam siklus pengeluaran. Lalu bahan baku tersebut
akan diberikan keada operasi produksi, dan akan diproses yang
menghasilkan barang dalam proses. Barang dalam proses tersebut
serta biaya-biaya yang dikeluarkan seperti biaya pembelian bahan
baku serta bahan bakunya akan dicatat oleh bagian akuntansi biaya.
25
Selanjutnya barang dalam proses akan masuk kembali ke
bagian perencanaan untuk diproses kembali kedalam bagian operasi
produksi. Setelah menjadi barang jadi, produk tersebut akan dicatat
oleh akuntansi biaya sebagai barang siap dijual yang akan dimasukkan
ke dalam gudang untuk dijual dan dipasarkan. Seluruh biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi akan dicatat oleh akuntansi biaya
dan akan dilaporkan kepada jajaran pimpinan perusahaan.
5. Perancangan Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012), perancangan Sistem
adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana
sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk
perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user. Perancangan sistem
informasi dapat juga diartikan sebagai pengembangan sistem baru dari
sistem lama yang ada, di mana masalah-masalah yang terjadi pada sistem
lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Adapun Siklus
Hidup Pengembangan Sistem Informasi (System Development Life Cycle-
SDLC) sebagai berikut:
a. Analisis Sistem
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya
untuk sistem informasi dan proses organisasi.
26
b. Perancangan Sistem
Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat
keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem
informasi.
c. Pembangunan dan Testing Sistem
Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan
testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
d. Implementasi Sistem
Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan
panduan seperlunya.
e. Operasi dan Perawatan
Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau
tambahan fasilitas.
f. Evaluasi Sistem
Mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas
merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-
model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan
dari model klasik di atas.
27
Sistem informasi akuntansi harus mengikuti perkembangan
kebutuhan informasi yang berjalan sesuai dengan berkembangnya
perusahaan dan perkembangan teknologi (terutama alat untuk memproses
data) untuk itu diperlukannya penyusunan kembali sistem yang baru.
Perancangan sistem dalam suatu entitas merupakan suatu kegiatan
menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Sebelum menyusun sistem yang baru, pertama kali yang harus
dilakukan adalah menganalisis sistem yang telah ada. Yang mana ini
bertujuan untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan dari sistem yang
berlaku. Analisis ini dilakukan dengan penelitian (survey). Data yang
harus dikumpulkan dalam penelitian, adalah analisis laporan keuangan
yang digunakan saat ini, analisis transaksi, analisis catatan pertama dan
analisis catatan terakhir.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan
informasi yang handal dan sistem informasi akuntansi tersebut dapat
menyediakan informasi yang berkualitas bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan
sistem informasi akuntansi harus jelas maksud dan tujuannya. Untuk dapat
menghasilkan informasi dengan karakteristik tersebut, data yang diproses
dalam sistem informasi akuntansi harus data yang benar dan akurat agar
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.
28
6. Microsoft Excel
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah
program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan
oleh Microsoft Corporation yang dapat dijalankan pada Microsoft
Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan
pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing
Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu
program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro
hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program
spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform
PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS,
semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan
bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi
Microsoft Office Excel 2013 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft
Office System 2013.
a. Dasar Penggunaan Microsoft Excel
Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel, idealnya harus
terlebih dahulu menguasai dasar - dasar penggunaan Microsoft
Windows dan penggunaan mouse, serta harus sudah mengenal istilah –
istilah komputer yang terdapat di smi dan mengenal fungsi tombol -
tombol pada keyboard. Sebab nanti dalam prakteknya, sangat penting
dan membantu mempersingkat waktu, dibandingkan jika tidak
mengenal dan tidak mengetahui sama sekali.
ProgTanl Microsoft Excel ini merupakan bagian dan Microsoft
Office pada Windows 10.0 Untuk mengaktifkan program Microsoft
Excel pada Windows versi 10.0 maka dari Program Manager, arahkan
pointer mouse ke icon group Microsoft Office lalu klik dua kali tombol
sebelah kiri mouse. Setelah jendela Microsoft Office terbuka arahkan
pointer mouse ke icon program Microsoft Excel lalu klik dua kali lagi.
Sedangkan pada Windows 10.0, caranya click tombol Start, lalu pilih
Programs, kemudian sorot dan click Microsoft Excel, atau jika sudah
terdapat icon Microsoft Excel, maka icon tersebut dapat langung di
click dua kali untuk mengaktifkan program Microsoft Excel.
b. Tampilan Microsoft Excel
1) Tampilan Menu Microsoft Excel
Tampilan menu Excel Elemen-elemen Excel yang perlu
diketahui adalah:Title Bar, letaknya paling atas, berisi judul
program dan nama file yang dibuka, ditampilkan nama program
yang digunakan yaitu Microsoft Excel dan nama file yaitu Book 1
yang terdiri atas:
a) Lajur Menu, berisikan menu-menu Excel seperti File, Edit,
View,
b) Insert, Format, Tools, Data, Help.
29
c) Standard Toolbar, berisikan icon-icon standard Excel untuk file
baru, membuka, menyimpan, mencetak, menghapus dan
memindahkan, mencopy dIl.
d) Format Toolbar, berisikan icon-icon yang mengubah tampilan
format data, seperti tampilan jenis huruf (Añal), ukuran size
huruf (10) cetak tebal (B), miring (I),garis bawah (U),
lambang keuangan($), prosentase (%), menambah atau
mengurangi tampilan decimal dil.
e) Lajur Rumus, terdiri atas dua bagian yaitu yang disebelah kiri
menginformasikan sel yang aktif, sementara di sebelah
kanannya, menampilkan isi pada sel yang aktif tersebut
f) Area lembar kerja (worksheet) adalah bidang dimana kita
menuliskan input dan sekaligus melihat oulputnya. Area ini
terdiri atas beberapa kolom yang ditandai dengan huruf A, B,
C dan sejenisnya, lalu beberapa bans yang ditandai dengan
angka 1, 2, 3 dan seterusnya.Petpotongan antara kolom dan
baris disebut juga sel. Pada bagian pojok kiri bawah terdapat
nama dañ setiap worksheet. Namanya bisa diganti, caranya
arahkan pointer mouse ke nama worksheet, lalu click tombol
kanan mouse lalu pilih Rename. Setelah itu ketikkan nama
worksheet yang diinginkan.
30
2) Tampilan Layar Microsoft Excel
a) Area Worksheet
Menempati bidang yang paling besar, area worksheet terletak
di tengah-tengah layar dan merupakan tempat diiuana output
tampilan dan aktifitas kita ditampilkan di si. Aktifitas yang
dimaksud dapat berupa, misalnya: memindahkan pointer,
menyisipkan atau menghilangkan suatu baris, kolom,
menghapus data pada suatu sel atau range, dan lain sebagainya.
b) Indikator / Petunjuk Status
Penunjuk status terdapat di bagian bawah dañ lembar kerja
(worksheet). Dalam penunjuk status ini terdapat informasi
mengenai keterangan penintah yang Anda sorot dañ menu. Jika
tidak ada penintah, maka akan ditampilkan status ready yang
artinya Excel siap menerima perintah.
c. Kelebihan Microsoft Excel
1) Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang
dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif
menjadikan Microsoft Excel sebagii salah satu program computer
yang popular digunakan di dalam computer mikro hingga saat ini.
2) Memiliki program pengolahan data statistik.
3) Dengan memanfaatkan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP. Kita
bisa mengkontrol identitas responden untuk keperluan transfer
informasi antar table, antar sheet atau antar file excel.
31
4) Loading lebih cepat dan lebih ringan.
5) Dapat menyimpan file dalam format PDF, dapat membuka open
office (Linux)
6) Tampilan sederhana namun powerful
7) Sudah terintegrasi dengan web browser, File bisa diaksese dan
diedit lewat web browser.
8) Fitur thumbnail.Microsoft Excell 2010 meniru fitur thumbnail atau
preview layaknya Adobe Reader untuk file PDF. Dengan begitu
kita dapat mengetahui isi file dokumen (.xlsx) dari tampilan atau
tanpa harus membukanya terlebih dahulu.
d. Kekurangan Microsoft Excel
1) Tidak dapat secara otomatis menyimpan file dalam format
OpenDocument / Linux (odt, ods, odp, dsb)
2) Tampilan MS Office 2010 yang lebih banyak eye-candy
membuat lebih boros baterai laptop.
3) Pada OS Windows XP, harus update ke Service Pack 3.
Pengalaman, windows SP2 setelah di update ke SP3 komputer
menjadi agak lamban.
4) Pada windows XP, proses aktivasi lebih bayak gagalnya.. Pada
windows 7 proses aktivasi cukup 1x klik langsung sukses.
32
7. Alat-Alat Dokumentasi
Alat-alat dokumentasi dalam menunjang sistem informasi akuntansi
terdiri dari:
a. Document Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan deskripsi grafis dari suatu sumber dan
perjalanan data- data yang merepresentasikan alur data yang terkait
dengan organisasi memproses data dan bagaimana data tersebut
dialokasikan. Romney dan Steinbart (2015) menjelaskan dalam
menggambarkan alur dalam sistemnya, DFD menggunakan simbol-
simbol yang dijelaskan pada tabel 2.1 tentang simbol Data Flow
Diagram.
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram
Simbol Nama Keterangan
Sumber dan Tujuan
Data
Pihak yang mengirim
dan menerima data
Data Flows
Alur dari data yang
masuk dan keluar
Proses
Representasi kegiatan
pengolahan data dari
input menjadi output
Data stores
tempat akhir atau
sementara penyimpanan
data
Sumber: Romney dan Steinbart (2015)
33
Dalam membuat atau menggambar DFD, ada beberapa
ketentuan yang harus dijadikan pedomen. Pedoman tersebut adalah:
1) Memiliki pemahaman penuh tentang sistem yang akan dibuat
2) Menghindari aspek-aspek spesifik dari sistem tersebut, hal tersebut
dikarenakan DFD hanya berfokus pada hal-hal yang utama dari
data asli, proses, lalu alur ke data stores.
3) Menentukan batas-batas sistem, dengan memilih hal-hal apa saja
yang harus masuk ke sistem atau yang tidak perlu dimasukkan ke
dalam sistem.
4) Mengembangkan diagram konteks. Diagram konteks memberikan
gambaran pihak yang mengirim dan menerima data dari suatu
sistem, selanjutnya DFD memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai alur yang berjalan secara umum dalam sistem tersebut.
5) Mengidentifikasi alur data. Dalam membuat DFD, kemana alur
data itu bergerak menjadi pusat perhatian. Hal tersebut
dikarenakan DFD hanya berfokus pada pergerakan data.
6) Kelompok alur data. Dalam proses ataupun alurnya, data yang
masuk memungkinkan berjumlah lebih dari satu dan pada proses
dalam sistem tersebut akan dipisahkan menjadi satu kelompok.
7) Mengidentifikasi proses transformasi
8) Kelompok proses transformasi
35
9) Mengidentifikasi semua files atau data stores, hal tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah pencairan data dan
pengalokasiannya dalam sistem.
10) Mengidentifikasi semua sumber dan sumber perjalanannya
11) Memberikan nama pada elemen DFD
12) Membagi-bagi DFD, hal tersebut dimaksudkan untuk suatu DFD
yang dalam siklusnya memiliki lima sampai tujuh proses.
13) Memberikan setiap prosesnya nomor-nomor yang berurutan.
penomoran tesebut menggambarkan urutan proses atau kegiatan
dalam suatu siklus
14) Mengulangi proses. Suatu proses yang digambarkan oleh DFD
bergerak dari atas kebawah juga dari kiri ke kanan dan akan
mengalami perputaran terus menerus seperti itu.
15) Menyiapkan salinan dari bentuk DFD final. DFD yang dibuat harus
disertai dengan nama dari DFD tesebut, tanggal dibuatnya, dan
nama pembuat DFD di setiap halamannya.
b. Flowchart
Alat dokumentasi berikutnya adalah berbagai jenis flowchart.
Flowchart memiliki pengertian sebagai suatu teknik analitis yang
digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dalam suatu
sistem informasi menjadi jelas, ringkas, dan logis (Romney,2015).
36
Flowchart yang digunakan sebagai alat dokumentasi terdiri dari
beberapa jenis yaitu Document Flowchart, Systems Flowchart, dan
Program Flowchart. Simbol-simbol yang dipakai dalam
menggambarkan flowchart dijelaskan secara singkat pada tabel 2.2
tentang Simbol Flowchart.
Tabel 2.2 Simbol Flowchart
Simbol Nama Keterangan
INPUT / OUTPUT
Dokumen
Dokumen atau laporan
Multiple Copies dari satu
dokumen
Digambarkan dengan
symbol dokumen
overlapping
Input/output; Fungsi Input/output
Journal/ledger dalam program
flowchart. Juga
digunakan mewakili
jurnal dan ledger
dalam document
Flowchart
Display
Informasi yang
disajikan dengan
menggunakan alat
online sebagai
terminal, monitor atau
layar.
Online keying
Data yang dimasukkan
dengan peralatan
online seperti terminal
ataupun personal
computer
37
Simbol Nama Keterangan
Terminal atau Personal
Computer
Simbol Display dan
Online Keying
digunakan secara
bersamaan untuk
mewakili terminal,
personal computer, dan
peralatan elektronik
lainnya yang dapat
digunakan untuk input
ataupun output
Transmital tape
Manual control totals;
digunakan sebagai
pengendalian untuk
dibandingkan dengan
computer generated
totals.
PROSES
Proses computer Fungsi proses pada
komputer;
menghasilkan
perubahan pada data
atau informasi
Manual Operation Proses yang dilakukan
secara manual
Auxiliary Operation Fungsi proses yg
dilakukan oleh suatu
alat selain computer
Off-line keying Penggunaan operasi
pada Off-line keying
seperti cash register
PENYIMPANAN
Magnetic disk/drive Penyimpanan data
pada suatu Magnetic
disk/drive
38
Simbol Nama Keterangan
Magnetic tape Penyimpanan data
pada Magnetic tape
File File dari suatu
dokumen yang
disimpan secara
manual dan digunakan
kembali; dilabeli
dengan suatu huruf
yang mengindikasikan
urutan penyusunannya.
(N=Nomor;
A=Alfabet;
D=Tanggal)
ALUR DAN YANG LAINNYA
Alur dokumen atau
Proses
Arah proses atau alur
dokumen; alur
mormalnya ke bawah
dan ke kanan
--------
Alur data /informasi Arah data/informasi
sering digunakan untuk
menunjukkan salinan
data dari suatu dokumen
ke doukumen lainnya
Penghubung
komunikasi
Transmisi data dari
lokasi satu ke lokasi
lainnya melalui garis
penghubung
komunikasi
On-page connector Menghubungkan alur
proses pada satu
halaman; digunakan
untuk menghindari
adanya garis yang
saling bertabrakan
N
39
Sumber Romney dan Steinbart (2015)
Dalam membuat atau menggambar flowchart, ada beberapa
ketentuan yang harus dijadikan pedoman.
1) Mengerti suatu sistem yang akan dibuat flowchart
2) Indentifikasi terlebih dahulu entitas yang akan masuk dalam flowchart
3) Apabila terdapat beberapa entitas, seperti departemen atau fungsi yang
banyak, sebaiknya dibagi-bagi ke dalam kolom yang disertai dengan
label masing- masing entitas tersebut. Aktivitas pada entitas tersebut
digambarkan di dalam kolomnya masing - masing.
Off-Page Connector Masuk atau keluarnya
suatu alur dari halaman
yang berbeda
Simbol Nama Keterangan
Terminal Permulaan, akhiran atau
titik interupsi dalam
proses atau program
yang juga digunakan
untuk mengindikasikan
pihak
Eksternal
Keputusan Tahap pengambilan
keputusan; digunakan
pada program flowchart
to menunjukkan cabang
ke jalur alternative
Anotasi Penjelasan tambahan
atau catatan klarifikasi
40
4) Flowchart hanya menggambarkan alur normal suatu operasi, pastikan
semua prosedur dan proses berada dalam tugas yang benar. Identifikasi
prosedur dijelaskan dengan simbol anotasi.
5) Desain flowchart melalui alur dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan
6) Beri kejelasan di mana dimulai dan berakhirnya suatu flowchart
7) Gunakan simbol–simbol standar pada flowchart dan gambarkan pada
suatu template atau komputer.
8) Labeli simbol-simbol dengan jelas. Jelaskan deskripsi apa inputnya,
outputnya dan proses apa yang sedang dijelaskan pada simbol-simbol
yang digunakan.
9) Ketika menggunakan beberapa salinan kopi, letakkan nomor dokumen
tersebut pada pojok kanan atas dokumennya.
10) Setiap simbol manual harus memiliki input dan output.
11) Gunakan on-page connectors untuk mencegah adanya garis yang
saling bertabrakana. Off-page connector digunakan untuk perpindahan
flowchart dari halaman satu ke flowchart di halaman yang berbeda.
12) Gunakan tanda panah untuk setiap pergerakkan atau alur-alur yang
ada dalam flowchart.
13) Apabila flowchart tidak bisa disajikan dalam satu halaman, gunakan
label halaman pada setiap flowchart yang dibuat. Contohnya: 1 dari 3,
2 dari 3, dan selanjutnya.
14) Tampilkan dokumen atau report terlebih dahulu pada kolom ditempat
dokumen tersebut dibuat.
15) Tampilkan semua data yang masuk atau yang keluar dari file
komputer terlebih dahulu.
16) Gambarkan suatu garis dari dokumen ke file untuk mengindikasikan
bahwa dokumen tersebut sudah diarsipkan.
41
17) Buat gambaran kasar dari suatu flowchart sebagai percobaan.
18) Mendesain kembali flowchart untuk kerapihan dan mencegah adanya
banyak garis yang berpotongan.
19) Verifikasi keakuratan flowchart dengan orang yang familiar dengan
sistem.
20) Gambarkan bentuk flowchart akhir. Tempatkan nama, tanggal dan
nama pembuat flowchart tersebut.
43
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi atau acuan oleh peneliti, yaitu:
Perbedaan Persamaan
Objek Penelitian
terdapat dalam bidang
pendidikan (tempat
kursus), dalam lingkup
usaha mikro, variable
Sistem Informasi
Akuntansi
Analisis Sistem
Informasi
Akuntansi
Penerimaan Kas
Jasa Dengan
Metode DAD
Pada PT.
METROPEST
CONTROL
Rahadianto (2014)
2.
Sistem informasi akuntansi penerimaan
kas jasa menunjukkan bahwa sistem
penerimaan kas jasa pada PT. Metropest
Control belum mampu menyajikan
informasi yang akurat mengenai
kebenaran data akuntansi yang dihasilkan
dan belum berjalannya sistem akuntansi
yang efektif antar bagian. Hal ini
ditunjukkan dengan masih adanya
perangkapan fungsi penagihan dan
akuntansi, serta tidak efektifnya kualitas
aliran data yang dihasilkan
Variabel Sistem
Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas
Hasil Penelitian
Tabel 2.3 Daftar penelitian - penelitian sebelumnya
1.
Peneliti(Tahun)No.Judul
Penelitian
Metodologi Penelitian
Reninda Regin,
Defie, Desiska
Engriany, dan
Margaretha
Endang (2014)
Analisa Dan
Perancangan
System Informasi
Jasa Kursus
Mengemudi
Mobil Pada CV.
Tirta Jaya
Objek Penelitian
terdapat dalam bidang
pendidikan (tempat
kursus), dalam lingkup
usaha mikro, variable
Sistem Informasi
Akuntansi
Metode Penelitian
yang digunakan
metode pengumpulan
data berupa penelitian
yang terdiri dari
observasi, wawancara,
studi dokumentasi, dan
studi kepustakaan
CV. Tirta Jaya memerlukan suatu sistem
informasi yang menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan
juga data yang baik sehingga bisa diolah
menjadi laporan yang berguna untuk
perbaikan dan pengambilan keputusan.
44
Perbedaan Persamaan
1. Sistem pelaporan keuangan pada PT.
Tirtasari Abadi Sejahtera berbasis web
memudahkan bagian keuangan dalam
pengolahan laporan keuangan perusahaan
dan membantu dalam pelaporan kepada
pimpinan perusahaan.
2. Sistem pelaporan keuangan
mempermudah bagian keuangan
PT.EMKL Tirtasari Abadi Sejahtera
dalam menghasilkan laporan keuangan
yang cepat, tepat dan akurat.
3. Sistem informasi akuntansi membantu
pimpinan PT.EMKL Tirtasari Abadi
Sejahtera dalam melihat laporan
keuangan perusahaan dengan cepat dan
tepat dimanapun berada, membantu
pimpinan PT.EMKL Tirtasari Abadi
Sejahtera dalam melihat kondisi
keuangan perusahaan mengenai
kewajiban-kewajiban perusahaan dalam
kegiatan jasa export import dan
kekayaan perusahaan
Tabel 2.3 Daftar penelitian - penelitian sebelumnya
No. Peneliti(Tahun)Judul
Penelitian
Metodologi PenelitianHasil Penelitian
3. Umy Mukhofifah,
Migunani, Arief
Hidayat (2016)
Perancangan
Sistem
Pelaporan
Keuangan
Berbasis Web
(Studi Kasus
Pada PT.EMKL
Tirtasari Abadi
Sejahtera
Semarang)
Variable sistem
informasi akuntansi
berbasis web
Variable sistem
informasi akuntansi
laporan keuangan dan
pengembangan sistem
dengan sdlc
45
C. Kerangka Pemikiran
Berkembang pesatnya usaha mikro dalam bidang pendidikan
(tempat kursus) dan pentingnya sistem informasi akuntansi dalam
pencatatan keuangan dalam usaha untuk pengambilan keputusan.
Belum adanya penggunaan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi didalam usaha mikro yang bergerak dalam bidang
pendidikan (tempat kursus) ini.
Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro
Tempat Kursus
Metode Analisis
Pembuatan Code Of Account
Pembuatan Jurnal Transaksi
Pembuatan Trial Balance
Pembuatan Laba Rugi
Pembuatan Neraca
Pembuatan Arus Kas
Pembuatanan Penjadwalan Siswa
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERKOMPUTERISASI DALAM MENUNJANG
OPERASIONAL USAHA MIKRO VIA
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development) guna mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi yang
Terkomputerisasi pada usaha mikro yang sesuai dan layak diterapkan di
Tempat Kursus VIA. Penelitian ini diharapkan dapat membantu membuat
desain Sistem Informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas sampai
dengan menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan dengan mudah
pada usaha agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang benar dan
dengan waktu yang cepat. Selain itu, penelitian ini juga mengembangkan
Sistem Informasi Akuntansi pada siklus produksi yang terdapat dalam
Tempat Kursus VIA guna menunjang operasional usaha. Penelitian ini
menggunakan pengembangan sistem model SDLC (System Development Life
Cycle). Menurut Widjajanto (2008), SDLC adalah daur dari suatu
perkembangan sistem informasi mulai dari konsepsi yang berwujud gagasan,
proses pengembangannya, hingga implementasi dan pengoperasiannya.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada Kursus Bahasa Inggris dan Bimbel VIA.
Yang beralamat di Jl. Village IV blok D No.24 Pamulang Village Kel.
Pondok Petir Kec. Bojongsari Kota Depok.
47
C. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada
narasumber di perusahaan yang dilakukan penelitian. Data atau informasi
yang diperoleh dari metode tanya jawab adalah adalah gambaran umum
perusahaan, sistem yang ada, siklus akuntansi, serta hal – hal yang
berkaitan dengan sistem informasi akuntansi yang ada pada usaha tersebut.
Hal ini dibutuhkan guna mendapatkan informasi yang lebih detail terkait
hal-hal apa saja yang ada di perusahaan guna menunjang penelitian.
2. Observasi
Observasi merupakan metode mengamati secara langsung di
lapangan pada obyek penelitian dengan tujuan memperoleh gambaran
kondisi yang terjadi berdasarkan persepsi dari peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan yang diperoleh dari dokumen-
dokumen fisik maupun non fisik di lokasi penelitian terkait. Metode ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi di perusahaan.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku
48
ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan
sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara yang di
dalamnya berisi pertanyaan mengenai kegiatan siklus akuntansi pada
usaha dan sistem informasi akuntansi yang telah berjalan pada usaha.
Wawancara yang dilakukan mencakup beberapa aspek dan indikator yang
dibutuhkan oleh penulis sebagai informasi dalam penelitian dan
perancangan sistem infromasi akuntansi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Dimana peneliti mengambil informasi langsung ke usaha yang dijadikan
objek penelitian dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan
studi kepustakaan.
D. Operasionalisasi Variabel Peneltian
Perancangan merupakan proses organisasional kompleks dimana
sistem informasi terkomputerisasi diimplementasikan. Siklus keuangan atau
siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan
untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya
transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode.
Sistem informasi akuntansi siklus keuangan merupakan pelaporan
keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar
dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar. dengan tujuan untuk menghasilkan informasi terkait transaksi penjualan
dengan cepat, tepat, dan akurat. Sistem informasi akuntansi siklus produksi
adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Sementara sistem informasi akuntansi terkomputerisasi adalah sistem
akuntansi yang menggunakan komputer dan perangkat lunak akuntansi dalam
memproses data. Dengan menggunakan alat bantu tersebut akan dapat
mempermudah pengguna dalam mengolah data yang dibutuhkan, dengan
terkomputerisasi ini pun menghasilkan proses yang lebih cepat. Dan data yang
dimiliki oleh pengguna dapat disimpan dengan aman dan lebih akurat.
Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan
sistem informasi akuntansi terkomputerisasi pada siklus keuangan dan siklus
produksi adalah perancangan dengan menggunakan komputerisasi yang
mencakup seluruh tahapan pemrosesan data dan pelaporan keuangan berbasis
komputer untuk memberikan informasi atau pelayanan pada pengguna, serta
menunjang operasional usaha.
E. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan yaitu menggunakan model
System Development Life Cycle (SDLC). SDLC terdiri serangkaian tahapan,
yaitu : tahap perencanaan, analisis sistem, desain sistem, seleksi sistem,
implementasi sistem dan perawatan sistem (Jogiyanto, 2001:41). Untuk
teknik analisis data diantaranya:
49
1. Tahap Analisis Sistem
a. Kerangka Analisis:
1) Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi)
Menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan
beserta informasi yang dihasilkan.
2) Analisis terhadap flow informasi
Mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang
memerlukan, dari mana asalnya.
3) Analisis terhadap input dan output
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu: wawancara,
observasi, sampling and document gathering, charting (organisasi,
flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric.
b. Katagori aspek kelayakan:
1) Kelayakan teknis: Kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2) Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian,
efisiensi biasa operasional organisasi.
3) Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan
orang yang menjalankan organisasi
4) Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan
seperti PERT dan GANT CHART. Apakah jadwal pengembangan
layak atau tidak.
50
Peneliti akan melakukan pengamatan langsung atau observasi
terhadap kegiatan operasional perusahaan terkait sistem siklus
keuangan yang diawali dari transaksi pada penerimaan kas dan
pengeluaran kas pada usaha Kursus VIA, sehingga peneliti mampu
mengetahui data atau dokumen apa saja yang dibutuhkan pada sistem
informasi akuntansi siklus keuangan yang terkomputerisasi.
Analisis kebutuhan sistem terbagi menjadi dua, yaitu analisis
kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional.
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-
proses apa saja yang dilakukan oleh sistem. Sedangkan kebutuhan non
fungsional adalah kebutuhan yang berisi properti perilaku yang
dimiliki oleh sistem meliputi operasional, kinerja, keamanan, politik,
dan budaya.
c. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini meliputi:
1) Dokumen Transaksi
Dokumen transaksi merupakan langkah awal suatu siklus
akuntansi. Dokumen berupa transaksi dari peristiwa yang mampu
memengaruhi posisi keuangan perusahaan, misalnya bon, kuitansi,
formulir, catatan pengeluaran dan pemasukan kas, dan sebagainya.
2) Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah buku harian untuk mencatat transaksi
keuangan menurut urutan tanggal awal ke tanggal akhir ke dalam
kelompok akun debet dan akun kredit. Jurual umum merupakan
51
langkah awal untuk membuat suatu laporan keuangan, yang
nantinya akun - akun yang berada pada jurnal umum dapat
mempengaruhi buku besar hingga laporan keuangan. Pada jurnal
umum terdapat kolom tanggal, nomor akun, nama akun, serta
kolom debet dan kredit untuk menentukan nilai dan suatu transaksi
tersebut.
3) Buku Besar
Buku Besar merupakan daftar transaksi semacam
kronologis (menurut urutan tanggal) yang dikelompokkan ke
masing - masing perkiraan. Proses pengelompokan akun dari jurnal
umum ke Buku Besar disebut dengan posting. Pada buku besar
terdapat pula kolom nomor akun, nama akun, serta kolom debet
kredit yang nilainya diperoleh dari penjumlahan dan pengurangan
suatu rekening bergantung pada posisi debet atau kredit dari akun
tersebut.
4) Neraca Saldo
Neraca Saldo merupakan pengelompokkan saldo akhir di
dalam buku besar. Fungsi neraca saldo adalah untuk mengevaluasi
adanya kesalahan posting atau penjurnalan melalui ketidaksamaan
antara debet dan kredit, pada neraca saldo terdapat kolom tanggal,
nama akun, kolom transaksi yang nilainya berasal dan saldo buku
besar, serta kolom saldo nilainya berasal dan pengurangan kolom
debet dan kredit transaksi.
52
5) Laporan Keuangan
Laporan Keuangan suatu perusahaan disusun secara berurutan,
yang terdiri dari:
a) Laporan laba/rugi
Laporan laba/rugi berisi akun serta nilai yang berasal dari
neraca saldo pada kolom transaksi. Pendapatan dan beban
termasuk akun yang masuk pada laporan laba/rugi yang jumlah
dan masing akun tersebut akan dikurangi sehingga didapat laba
atau rugi.
b) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
c) Neraca
Neraca benisi aktiva dan pasiva. Pada sisi aktiva terdapat
seluruh rckening aktiva lancar, aktiva tetap berwujud dan
aktiva tetap tidak berwujud ini didapat dari neraca saldo.
Sedangkan pada sisi pasiva terdapat seluruh rekening hutang
jangka panjang, hutang jangka pendek yang didapat dan nenaca
saldo dan modal akhir yang didapat dan laporan perubahan
modal. Total akfiva dan pasiva harus seimbang (balance).
53
2. Perancangan Sistem
Dalam tahap perancangan sistem peneliti merancang sistem
menggunakan Microsoft Excel:
a. Pembuatan Kode Akun
Dalam kode akun ini terdapat nomor dan nama akun yang digunakan
pada saat transaksi keuangan dalam usaha.
b. Pembuatan Jurnal Periode Satu Bulan
Di dalam jurnal ini semua transaksi yang terjadi pada bulan tertentu
dicatat. Transaksi yang dicatat menggunakan metode double entry
transaction.
c. Pembuatan Neraca Saldo Percobaan
Neraca saldo percobaan ini berisikan daftar yang berisi saldo-saldo
sementara dari setiap akun pada suatu periode akuntansi tertentu.
d. Pembuatan Laba Rugi
Laba rugi merupakan laporan keuangan yang menunjukkan bahwa
usaha tersebut dalam periode berjalan menghasilkan laba atau rugi
dari usaha yang dijalankannya
e. Pembuatan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang berisikan tentang
perputaran kas yang terjadi pada usaha.
54
f. Pembuatan Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang dibutuhkan oleh
pemilik usaha. Di dalam neraca berisikan aktiva (harta) dan pasiva
(utang dan modal) usaha yang dimiliki pada suatu periode tertentu.
3. Tahap Implementasi Sistem
Setelah dilakukan perancangan sistem, tahap selanjutnya adalah
implementasi sistem. Ditahap ini sistem yang sudah dibuat dioperasikan
sehingga diketahui secara langsung apa yang terjadi. Tahap implementasi
ini terdiri dari:
a. Persiapan Rencana Implementasi
Pada tahap ini akan dipersiapkan segala kebutuhan sebelum
implementasi dilakukan, seperti Software dan Hardware. Selain itu
data-data yang akan digunakan diinput terlebih dahulu guna
mengefisienkan proses selanjutnya.
b. Implementasi Sistem
1) Pengenalan Sistem
Pada tahap ini akan diajarkan tentang cara pengoperasian
sistem, fitur-fitur yang ada, dan penanganan ketika terjadi masalah.
Sasaran pertama untuk pengenalan ini adalah pemilik usaha.
2) Pengembangan dan Pengujian Program
Pada tahap ini dilakukan praktek secara langsung terhadap
penerapan sistem. Tahap ini diperlukan agar pengguna mulai
56
terbiasa dalam pengoperasian sistem. Selain itu pengujian ini juga
sebagai pembanding antara sistem yang lama dengan sistem yang
baru. Proses ini menggunakan konversi panel, yaitu dengan
melakukan implementasi sistem baru secara bersamaan dengan
sistem lama. Pendekatan ini memberikan pelindungan ini untuk
mengantisipasi kegagalan sistem yang baru.
3) Analisis Hasil Implementasi
Analisis ini dimaksud untuk mengetahui hasil implementasi
sistem jika ada kekurangan maka sistem akan diperbaiki analisis ini
digunakan untuk mengetahui konversi yang tepat untuk
menerapkan sistem tersebut.
4) Konversi Sistem
Konversi ini digunakan untuk mengubah sistem lama ke
dalam sistem baru. Konversi ini diterapkan sesuai dengan hasil
analisis sistem.
Penelitian ini menggunaan model konversi Modular, dimana sistem
baru yang sudah terkomputerisasi diimplementasi ke dalam organisasi
secara sebagian.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Usaha
1. Sejarah Usaha
Tempat kursus VIA merupakan usaha jasa dalam bidang
pendidikan bahasa Inggris mau pun bimbingan belajar. Tempat kursus
VIA berlokasi di Jalan Village IV, Pamulang Village, Pondok Petir,
Bojongsari, Depok. Usaha ini mulai didirikan pada tahun 2014 oleh Ibu
Prianam Yuliati. Usaha tempat kursus ini dapat dikatakan sebagai usaha
mikro, karena beberapa kriteria yang disbutkan dalam Undang Undang
No.20 Tahun 2008 tentang UMKM sesuai dengan keadaan yang ada di
tempat kursus ini.
Dengan menyewa sebuah rumah yang berada di Pamulang Village
tersebut. Ibu Yuli menjalankan usahanya dibantu oleh seorang karyawan
yang membantunya dalam mengajar. Kursus VIA cukup sukses dalam
memanfaatkan potensi pasar yang ada. Pada saat ini banyak orang tua
yang membutuhkan bimbingan belajar untuk anak-anaknya sebagai
penunjang pelajaran mereka di Sekolah. Karena di Pondok Petir ini masih
terdapat beberapa lingkungan dengan ekonomi menengah kebawah, maka
Kursus VIA menentukan harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan
dengan tempat kursus sejenis lainnya. Maka, tidak heran jika banyak orang
tua yang mengkursuskan anaknya di tempat kursus VIA.
58
Ibu Yuli pemilik VIA ini memberikan kisaran harga yang
terjangkau karena beliau ingin membantu anak-anak yang orang tuanya
tidak mampu untuk mengkursuskan anak-anak mereka. Dan beliau juga
sadar akan pentingnya pendidikan. Namun meski pun harga kursus di VIA
ini terjangkau, VIA tidak kalah dalam kualitas. Ibu Yuli selalu
memperhatikan kualitas dari kinerjanya dalam mengajar siswa siswinya.
Sehingga para siswa pun puas dan paham tentang apa yang dipelajarinya
dan nilai para siswa di Sekolah menjadi lebih meningkat.
2. Struktur Organisasi
3. Sistem Akuntansi yang Dipergunakan
Kebanyakan dari pengusaha mikro atau UMKM melakukan
pencatatan akuntansi hanya sekedar untuk mengetahui keuntungan yang
mereka peroleh dalam setiap bulannya. Maka dari itu pelaku usaha
biasanya melakukan pencatatan yang sesederhana mungkin dan tidak
mempersulit para pelaku usaha tersebut.
Pemilik Usaha
Administrasi Guru
59
Sistem akuntansi yang diterapkan dalam Kursus VIA ini, termasuk
sistem akuntansi yang cukup layak digunakan untuk usaha mikro. Seluruh
transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan sudah dikelola dengan
baik. Pengklasifikasian biaya dan pendapatan usaha sudah dilakukan
secara tepat. Yaitu dengan memisahkan pengeluaran kas kedalam biaya-
biaya yang sering dikeluarkan. Namun, masih sering terjadi kesalahan
antara pencatatan dan jumlah rill kas usaha. Hal ini disebabkan karena
hilangnya bukti transaksi penerimaan atau pun pengeluaran kas. Biasanya
selisih antara pencatatan dan jumlah rill kas dimasukkan kedalam
keperluan pemilik sebagai biaya yang telah dikeluarkan. Kursus VIA ini
menerapkan periode keuangan dalam bulanan, yang mana nantinya
direkapitulasi menjadi periode tahunan.
4. Akun yang Dipergunakan
Adapun akun yang sudah diklasifikasikan oleh pengelola Kursus
VIA adalah Pendapatan les inggris, Pendapatan bimbel, Pendapatan paket,
Pendapatan buku, Pendapatan ujian, Pendapatan lain-lain, Biaya
opersional, Biaya non operasional dan Biaya operasional Sedangkan jurnal
yang dipergunakan dalam usaha Kursus VIA ini adalah:
a. Jurnal Penerimaan Kas
Dalam jurnal penerimaan kas akun yang digunakan adalah kas yang
terletak di debet, dan akun pendapatan les inggris, pendapatan bimbel,
pendapatan sistem paket, pendapatan pendaftaran, pendapatan ujian
pendapatan buku, dan pendapatan lain-lain yang terletak di kredit.
60
b. Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam jurnal pengeluaran kas akun yang digunakan antara lain adalah
biaya gaji, biaya sewa kantor, biaya operasional, biaya promosi, biaya
cetak buku.
Dalam penelitian ini penulis menempatkan beberapa akun yang
belum digunakan oleh pelaku usaha, dengan tujuan agar memberikan
kemudahan bagi pelaku usaha untuk mengontrol biaya-biaya secara detail
sehingga bisa dijadikan sebagai acuan untuk efisiensi budget biaya dan
melakukan transaksi keuangan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
5. Pencatatan Transaksi
Pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Kursus VIA, dilakukan
dalam beberapa buku dan tahapan. Pencatatan dicatat ketika terdapat
transaksi yang berlangsung pada tanggal yang terjadi. Dimulai dari
pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang terjadi pada saat itu,
pencatatan ini dilakukan didalam buku daily report, ini berisikan seperti
jurnal umum. Lalu setelah dari daily report, pencatatan dilanjutkan ke
buku bulanan, disini pencatatan dikelompokkan berdasarkan akun
transaksinya selama satu bulan. Setelah dari buku bulanan ini pencatatan
transaksi diteruskan ke dalam laba rugi bulanan.
61
Penggunaan komputer dengan bantuan Microsoft Excel dilakukan
untuk mempermudah pencatatan transaksi keuangan usaha Kursus VIA,
namun pelaku usaha belum menerapkan sistem dengan rumus dan formula
yang terdapat dalam Microsoft Excel.
6. Data Flow Diagram Siklus Keuangan
Data Flow Diagram secara grafis mendeskripsikan arus data di
dalam sebuah organisasi. DFD dipergunakan untuk mendokumentasikan
sistem yang telah ada dan untuk merencanakan sistem yang baru dalam
tempat Kursus VIA.
Penyiapan
Laporan
Keuangan
Penjualan
Jasa
Penerimaan
Penerimaan
Kas
Pembelian
Operasional
, Jasa,
Tenaga Penerimaan
Operasional, Jasa,
Tenaga Kerja, dll
Pengeluaran
Kas
62
7. Bagan Alir (Flowchart) Siklus Keuangan
Akun
Pengklasifikasian
Jenis Akun
Pemrosesan
Akun
Jurnal Umum
Neraca Saldo Percobaan
Pengkodingan Sesuai
dengan Penggolongan Biaya
Laporan Laba Rugi
Laporan Neraca
Laporan Arus Kas
63
8. Proses Pembentukan Model Sistem Informasi Akuntansi
Pembentukan model sistem informasi akuntansi dengan
menggunakan model ini adalah: pengklasifikasian nomor dan nama akun,
pembuatan jurnal, dan uji simulasi penerapan.
a. Pengklasifikasian Akun
Pengklasifikasian nama dan nomor akun ini berdasarkan
pengamatan pada keseluruhan aktivitas transaksi keuangan yang sering
digunakan Kursus VIA pengkalsifikasian nomor dan nama akun ini
menerapkan unsur penyesuaian dan penambahan akun yang dianggap
perlu digunakan berdasarkan aktivitas pencatatan transaksi keuangan
pada usaha Kursus VIA. Nama dan nomor akun yang telah dapat
diklasifikasikan antara lain:
Gambar 4.1
64
Gambar 4.1
Gambar 4.1
65
Gambar 4.1
Tabel 4.1 menunjukkan nama-nama akun atau rekening yang
digunakan pada sistem.
b. Siklus Akuntansi yang Digunakan
Pembuatan jurnal pada sistem berfungsi untuk mencatat seluruh
transaksi keuangan yang terjadi. Dalam jurnal seluruh transaksi dicatat
sesuai tanggal terjadinya transaksi, dan pengimputan akun disesuaikan
dengan nomor dan nama akun yang telah diklasifikasikan sebelumnya.
Siklus akuntansi yang dilakukan dimulai dari jurnal umum, neraca
saldo percobaan, laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan neraca,
dan arus kas).
66
c. Perancangan Code of Account
Pada sheet awal sistem ini yaitu sheet code of account (COA),
pada sheet ini terdapat nomor dan nama akun yang digunakan pada
saat transaksi keuangan dalam usaha.
Gambar 4.2
Gambar 4.2
67
Gambar 4.2
Gambar 4.2
68
Gambar 4.2
Proses pencatatan dalam code of account ini dilakukan secara
manual (terlihat pada gambar 4.2), langkah pertama yang dilakukan
adalah merubah nama sheet 1 menjadi COA (Code Of Account),
dengan cara arahkan kursor pada sheet 1, lalu klik kanan dan pilih
rename, lalu ganti nama menjadi COA. Setelah itu langkah kedua
nomor dan nama akun diketik dan diberi nama. Dalam COA terdapat
juga kolom code, yang berisikan kode sesuai dengan klasifikasinya.
d. Perancangan Jurnal Umum
Seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam usaha akan
dicatat menggunakan jurnal umum. Pada sistem ini, transaksi
dipisahkan berdasarkan bulan transaksi. Jadi, pembuatan jurnal umum
dilakukan setiap awal bulan sampai pada akhir bulan. Semua transaksi
keuangan yang dicatat dalam jurnal umum ini, akan memiliki sifat
double entry transaction. Yang mana semua transaksi yang terjadi akan
selalu mempengaruhi penambahan dan berkurangnya antara dua atau
lebih akun dan akan dicatat pada kolom debit atau kredit. Unsur-unsur
yang terdapat dalam jurnal umum ini adalah:
1) Nomor ini berfungsi untuk mengetahui telah terjadi berapa
transaksi yang terjadi dalam satu bulan tersebut.
2) Tanggal transaksi, yaitu sebagai keterangan waktu transaksi yang
terjadi.
3) Nomor akun, nama akun, kolom debit, kolom kredit, dan kolom
total. Pada kolom debet dan kredit terdapat nama dan nomor akun,
fungsi dari keduanya adalah mencatat nomor dan nama akun yang
terjadi pada debet dan kredit.
Gambar 4.3
69
Pada kolom nomor, tanggal, code account diketik secara manual.
Namun, pada nama akun tidak diketik manual namun dengan cara link
dari sheet COA. Formula yang terdapat dalam kolom nama akun adalah
“=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;
[ ] )”. Pada gambar tersebut menunjukkan sumber dari:
Keterangan:
C3 = nilai yang akan dicari dari kolom pertama di sebuah range.
COA!$A$6:B91 = table data atau informasi dari data yang akan di
cari.
2 = nomor urut kolom dari table data yang dipakai. Dimana nilai
yang akan kita ambil berada pada kolom tersebut.
FALSE = nilai logika yang menentukan apakah pengguna
menghendaki untuk mencari nilai yang sama persis atau nilai yang
mirip sama atau hampir sama dari nilai lookup_value yang kita
tentukan.
=VLOOKUP(C3,COA!$A$6;B91,2,FALSE)
70
Gambar 4.4
Secara prinsip pencatatan jurnal adalah nilai debet dan nilai
kredit harus balance atau sama, sehingga kolom kredit juga
menggunakan link dari kolom debet. Dalam satu (1) item transaksi,
jika transaksi hanya dua (2) baris maka nilai debet bisa dicopy paste ke
kolom kredit. Dari gambar tersebut nominal kredit dari akun tersebut
didapatkan dari kolom kredit, dengan cara ketik “=” pada range yang
akan di link, lalu pindahkan kursor ke kolom nominal debit pada
transaksi dan klik range dari sumber tersebut.pada gambar diatas
terlihat sumber dari G3.
G3 merupakan range yang dituju untuk dijadikan sumber link
tersebut. Ini dengan syarat transaksi hanya dua baris. Jika transaksi
lebih dari dua abris maka hal yang perlu diperhatikan adalah nilai
debet dan total nilai kredit harus sama atau balance.
71
Gambar 4.5
Kolom balance ini berfungsi untuk mengetahui total saldo akhir
dari transaksi yang terjadi. Kolom balance ini terdapat dikedua sisi
akun debet mau pun kredit. Dari gambar tersebut nominal balance di
dapat dari formula “=IF(logical_test [ ],[ ] ”
lalu masukkan formula ke dalam kolom yang akan kita gunakan. Pada
gambar tersebut menunjukkan =IF(G3>0,G3,H3*-1).
Arti dari rumus formula tersebut dalah jika kolom debit lebih
besar (>) dari nol, maka hasil nilai dikolom debet (sel G3). Dan jika
G3<0 maka dipastikan transaksi tersebut adalah kredit yang
diidentifikasikan dengan nilai minus maka nilai transaksi dikalikan
dengan minus satu (-1).
72
e. Perancangan Trial Balance/Neraca Saldo
Neraca saldo berisikan daftar yang berisi saldo-saldo sementara
dari setiap akun pada suatu periode akuntansi tertentu. Ini bertujuan
untuk memeriksa kesamaan antara jumlah saldo yang tercantum
didalam kolom debit dan jumlah saldo yang terdapat dalam kolom
kredit. Neraca saldo merupakan langkah awal dalam tahap
pengikhtisaran sehingga dapat membantu ketelitian pencatatan dalam
jurnal dan mempermudah pengikhtisaran untuk menyusun laporan
keuangan.
1) Tambahkan Sheet Baru Pada Workbook
Pembuatan neraca saldo diawali dengan menambahkan sheet baru
pada workbook. Pengguna harus mengklik gambar panah yang
terdapat disebelah kanan sheet 1 atau COA. Yang mana hasilnya
menjadi sheet 2.
2) Ubah Nama Sheet 2
Setelah menambahkan sheet pada workbook, maka langkah
selanjutnya adalah mengganti nama sheet 2 menjadi Trial Balance.
3) Pengisian Coding
Coding berisikan kode akun yang berasal dari code of account
(COA), yang mana nantinya berfungsi untuk pengklasifikasian
akun pada kolom selanjutnya. Pada coding ini diisi secara manual,
seperti yang terlihat pada gambar berikut:
73
Gambar 4.6
4) Pengisian Kode Akun
Kode akun berisikan kode akun yang terdapat dalam COA. Kode
Akun ini di ketik secara manual seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4.7
74
5) Pengisian Nama Akun
Nama Akun dalam neraca saldo awal ini menggunakan formula
“=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;
[ ] )” pada gambar tersebut menunjukkan:
Keterangan:
B5 adalah nilai yang akan dicari dari kolom pertama di sebuah
range.
COA!$A$6:B91 adalah table data atau informasi dari data
yang akan di cari.
2 adalah nomor urut kolom dari table data yang dipakai.
Dimana nilai yang akan kita ambil berada pada kolom
tersebut.
FALSE adalah nilai logika yang menentukan apakah pengguna
menghendaki untuk mencari nilai yang sama persis atau nilai
yang mirip sama atau hampir sama dari nilai lookup_value
yang kita tentukan.
6) Pengisian Movement
Movement berfungsi untuk mengetahui pergerakan sebuah
nilai akun dalam periode berjalan. Pada kolom movement ini
menggunakan formula “=SUMIF(range,criteria,[ ])”
seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
=VLOOKUP(B5,COA!$A$6:$B$91,2,FALSE
75
Gambar 4.8
Seperti kita ingin mengetahui nilai transaksi untuk setiap
akun yang terdiri pada periode Oktober sebagai contoh yang
terlihat pada gambar diatas formula yang di gunakan adalah:
=SUMIF('Jurnal Oktober'!$C:$C,B5,'Jurnal Oktober'!$I:$I)
Keterangan:
„Jurnal Oktober‟!$C:$C merupakan table data atau informasi
dari data yang akan di cari.
B5 adalah nilai yang akan dicari dari kolom pertama di sebuah
range.
„Jurnal Oktober‟!$I:SI merupakan sel cells sebenarnya untuk
nominal atau jumlah. Jika ini dihilangkan, maka cells yang
berada dalam jangkauan akan digunakan.
76
Gambar 4.9
Gambar diatas menunjukkan bahwasannya setelah tampil
semua dalam kolom movement terisi. Yang mana dari kolom
jumlah tersebut pemilik usaha dapat mengetahui laba atau rugi
pada bulan berjalan dengan menjumlahkan kolom movement
dimulai dari akun pendapatan ke akun biaya. Formula yang
digunakan pada kolom ini adalah “=SUM(number1,[ ])”.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas formula yang ada pada
kolom tersebut adalah =SUM(V38:V91)
Keterangan:
V38 adalah cell awal data yang akan dihitung
V91 adalah cell akhir data yang akan dihitung
7) Pengisian This Month
Kolom this month ini berfungsi untuk mengetahui saldo
akhir yang terjadi pada periode berjalan. Perhitungan pada kolom
ini menggunakan formula “=SUM(number1,[ ])”. Yang
artinya pada kolom ini merupakan hasil dari saldo akhir dari bulan
sebelumnya yang ditambahkan dengan hasil dari movement.
Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.10
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, formula yang digunakan
adalah =U5+V5
Keterangan:
U5 adalah nominal dari this month pada bulan September (bulan
sebelumnya)
V5 adalah nominal dari movement pada bulan Oktober (periode
berjalan)
f. Perancangan Laba Rugi
Laba rugi merupakan laporan keuangan yang menunjukkan bahwa
usaha tersebut dalam periode berjalan menghasilkan laba atau rugi dari
usaha yang dijalankannya. Informasi dari laporan laba rugi ini berfungsi
77
untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dapat mengelola sumber daya
yang ada untuk dikelola dan dijadikan keuntungan bagi usahanya.
Dalam laba rugi ini beisikan hanya akun dari pendapatan dan
beban yang terdapat transaksi yang terjadi pada periode tersebut. Pada
laporan laba rugi ini, pengisian nama akun masih dilakukan secara manual,
penulis akan mengelompokan akun apa saja yang menjadi komponen
dalam laba rugi, dengan cara menggolongkan biaya operasional dan biaya
non operasional yang menjadi dasar perhitungan laba rugi dengan cara
pengkodingan.
Gambar 4.11
Pada laporan laba rugi nominal yang tercantum pada setiap nama
akun diperoleh dari sheet neraca saldo, sehingga digunakan rumus link.
Formula yang digunakan pada kolom nilai tersebut adalah
“=SUMIF(range,criteria,[ ] Dari gambar dibawah ini terlihat
78
bahwa nominal pada akun pendapatan sebesar Rp 4.400.000. Pada kolom
formula terlihat range bersumber dari sheet neraca saldo.
=-SUMIF('Trial Balance'!$A:$A,$B8,'Trial Balance'!$V:$V)
Gambar 4.12
Pada bulan Oktober 2017 usaha Kursus VIA mendapatkan laba
sebesar Rp 863.500. Nominal laba tersebut diperoleh dari total pendapatan
dikurangi dengan total biaya. Pada gambar dibawah ini terlihat bahwa laba
diperoleh dari pengurangan dai range W20 dengan W28. Pada formula
terlihat sebagai berikut =W20-W28.
79
Gambar 4.13
g. Perancangan Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh pemilik usaha. Karena di dalam neraca berisikan
tentang aktiva(harta) dan pasiva (utang dan modal) usaha yang dimiliki
pada suatu periode tertentu.
Karena informasi yang diberikan oleh laporan keuangan neraca
ini akun-akun yang terdapat dalam aktiva dan pasiva perusahaan.
Maka nama akun yang ada hanya diperoleh dari akun kas dan setara
kas, hutang dan modal usaha saja. Nama akun dalam laporan arus kas
ini masih diinput secara manual, seperti yang terlihaat pada gambar
dibawah ini:
80
Gambar 4.14
Gambar 4.14
81
Gambar 4.14
Nominal-nominal yang terdapat dalam laporan neraca ini
diperoleh dari sheet trial balance. Memindahkan nominal tersebut
menggunakan link yang menggunakan formula
“=SUMIF(range,criteria,[ ])” yang mana range dan
sum_range diperoleh dari sheet trial balance. Seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 4.15
82
Pada gambar diatas terlihat bahwa formula yang terdapat dalam range
tersebut =SUMIF('Trial Balance'!$A:$A,$C10,'Trial Balance'!$W:$W)
Gambar 4.16
Pada kolom Total Asset diberikan formula “=ROUND” yang
berfungsi untuk menjumlah dari akun kas lancar dan kas tidak lancar.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas formula yang terdapat dalam
range tersebut adalah ROUND (V31+V19,0)
Keterangan:
V31 merupakan range dari total asset tidak lancar.
V19 merupakan range dari total asset lancar.
0 adalah jumlah digit yang akan diputar. Jika bilangan tersebut
merupakan titik decimal maka berarti putaran negative ke kiri, dan
nol kebilangan bulat terdekat.
83
Dalam penjumlahan pada total hutang dan total modal juga
menggunakan rumus yang sama yaitu “=ROUND” hanya saja range
yang dituju dalam menjumlah berbeda dengan range yang dituju dalam
total asset.
Gambar 4.17
Pada range nominal laba ditahan diperoleh dari penjumlahan
laba rugi pada bulan-bulan sebelumnya dengan menggunakan formula
“=SUM(number1,[ ])”. Seperti yang terlihat pada gambar
diatas, formula yang digunakan dalam range tersebut adalah:
=LabaRugi!$E$33+LabaRugi!$G$33+LabaRugi!$I$33+LabaRugi!$K
$33+LabaRugi!$M$33+LabaRugi!$O$33+LabaRugi!$Q$33+LabaRu
gi!$S$33+LabaRugi!$U$33+LabaRugi!$W$33
84
h. Perancangan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang berisikan
tentang perputaran kas yang terjadi pada usaha. Pada laporan arus kas
ini hanya berisikan akun kas yang diperoleh dari akun-akun yang
terkait dengan kas atau setara kas. Pada laporan arus kas ini, nama
akun yang ada masih diinput secara manual, seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 4.18
85
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Nominal yang terdapat pada setiap nama akun yang ada pada
laporan arus kas ini diperoleh dari sheet laporan laba rugi atau pun
sheet neraca. Dalam range tersebut menggunakan formula
“=SUMIF(range,criteria,sum_range). Seperti yang terlihat dalam
gambar diatas formula yang terdapat dari range tersebut adalah
=SUMIF('TrialBalance'!$A:$A,$C10,'TrialBalance'!$W:W).
86
9. Perancangan Sistem Informaasi Akuntansi Produksi Penjadwalan
Siswa
Dalam tempat Kursus VIA ini yang bergerak dalam bidang jasa,
terdapat juga proses produksi yang dilakukan. Yaitu, proses produksi
dalam menghasilkan siswa yang cerdas. Dalam hal proses produksi yang
dimiliki oleh tempat Kursus VIA, bahan baku yang dimiliki adalah siswa
dari Kursus VIA itu sendiri, sedangkan proses produksinya adalah pada
saat siswa itu menghadiri kelas yang telah ditetapkan dalam satu bulan
tersebut. Dan hasil atau output dari produksi ini adalah ketika siswa telah
menyelesaikan jam belajarnya dan dipastikan sudah menerima segala
materi yang ditetapkan, maka dengan itu siswa dianggap sudah bisa dan
dapat memahami materi yang diberikan.
Perancangan produksi ini dilakukan agar pemilik usaha dapat
mengetahui seberapa banyak produk yang dihasilkan selama periode
tertentu. Dan berapa biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pengelola
usaha untuk menghasilkan produk tersebut. Biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam produksi ini berupa biaya gaji pengajar, biaya pembelian peralatan
dan perlengkapan mengajar, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
produksi.
89
a. Diagram Flow Diagram Produksi Penjadwalan Siswa
b. Bagan Alir (Flowchart) Produksi Penjadwalan Siswa
Penjadwalan
absensi
belajar siswa Siswa
Mendaftaran
Menentukan hari les
Mengisi
Formulir
Membayar
Uang
Pendaftaran
Buku Induk
Siswa
Jam belajar siswa
Nama Guru
Nama siswa
Proses waktu belajar
siswa
Sisa waktu belajar siswa (output)
90
c. Sistem Produksi Penjadwalan Siswa yang Berjalan di Kursus VIA
Dalam satu periode atau satu bulan para siswa diberikan waktu
belajar sebanyak delapan (8) jam, atau delapan (8) kali pertemuan
dalam satu bulan. Dalam waktu itu dibagi menjadi dua (2) kali
pertemuan dalam satu minggu. Yang mana hari pertemuan itu sudah
diatur oleh pengelola. Pengelola membuka kelas pada hari Senin-Rabu,
Selasa-Kamis, dan Jum‟at-Sabtu. Jadwal ini ditentukan sesuai dengan
kelas dan progam yang dipilih.
Pada saat ini penjadwalan yang terjadi pada tempat Kursus VIA
dilakukan secara manual. Yaitu dimulai pada saat siswa medaftar,
siswa harus mengisi buku pendaftaran yang berisikan data siswa dan
kelas yang dipilih. Untuk jadwal kelas sudah ditentukan oleh pengelola
dan dilakukan kesepakatan antara pengelola usaha dan siswa.
Kemudian sesuai jadwal waktu yang ditentukan, nama siswa langsung
dari siswa tersebut. Namun, sering terjadi buku absen tersebut hilang
entah kemana, sehingga pengelola harus membuatnya berulang-ulang
dan pencapaian siswa tidak terkontrol dengan baik.
d. Mengganti Nama Sheet
Terdapat tiga sheet yang akan digunakan pada sistem
terkomputerisasi ini. Sebelum masuk ke dalam isi dari setiap sheet.
Pengelola usaha merubah nama dari setiap sheet, yaitu dengan cara:
91
1) Arahkan kursor pada sheet 1
2) Lalu klik kanan pada mouse yang digunkan
3) Klik rename lalu ganti dengan Selasa&Kamis
4) Lalu nama dari setiap sheet tersebut akan berubah sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pengelola usaha, ini dapat terlihat
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.20
e. Siklus Produksi Penjadwalan Kursus VIA
Dalam penjadwalan produksi ini berisaikan tentang informasi
kapan jadwal siswa belajar dan siswa siapa saja yang belajar pada
waktu tersebut. Pada penjadwalan ini juga terdapat table kedatangan
yang harus diisi oleh pengelola usaha ketika setiap siswa dating untuk
belajar, sehingga pada akhir bulan pengelola dapat mengetahui apakah
produksinya sudah terselesaikan atau belum.
92
Gambar 4.21
Gambar 4.21
93
Gambar 4.21
Gambar 4.21
Seperti yang terlihat pada table diatas menunjukkan bahwa hari
Senin & Kamis, terdapat jadwal belajar mengajar yang dimulai pada
pukul 08:00 dan berakhir pada pukul 17:00. Pada waktu tersebut
berbeda-beda pula siswa yang di produksinya. Semua sesuai dengan
jadwal kelasnya masing-masing.
94
Gambar 4.22
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada table “SISA” yang
berfungdi untuk mengetahui berapa output yang telah selesai darai
produksi. Menunjukkan formula yang digunakan, yaitu formula
=(8-D8-E8-F8-G8-H8-I8-J8-K8).
Keterangan:
8 merupakan jumlah pertemuan yang harus diselesaikan oleh setiap
siswa
D8 table yang menunjukkan bahwa pada tanggal tersebut siswa
menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
E8 table yang menunjukkan bahwa pada tanggal tersebut siswa
menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
F8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
G8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
H8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
95
I8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
J8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
K8 merupakan table yang menunjukkan bahwa pada tanggal
tersebut siswa menghadiri dan mengikuti kelas yang dilaksanakan
10. Implementasi Sistem Informasi Akuntansi
Berikut merupakan beberapa contoh kasus dan penyelesaiannya dari
transaksi yang terjadi dalam Tempat Kursus VIA pada bulan Januari 2017.
TANGGAL
TRANSAKSINAMA TRANSAKSI
Pendapatan sistem paket a.n Keysha sebesar Rp 150.000
Pendapatan bimbel a.n Najswa sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Bisma sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Putri M sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Tubagus sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Mutiara sebesar Rp 100.000
Pendapatan a.n Estilianasebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Ichsan Lutfi sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Davina A sebesar Rp 100.000
Pendapatan inggris a.n Zian sebesar Rp 75.000
Pendapatan inggris a.n Deanavia sebesar Rp 75.000
Pendapatan bimbel a.n Ashraf sebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Putri sebesar Rp 100.000
Pendapatan sistem paket a.n Farrah Manna sebesar Rp 150.000
Pendapatan inggris a.n Syauqi sebesar Rp 75.000
Pendapatan bimbel a.n Eeriqah sebesar Rp 100.000
pendapatan bimbel a.n Agustina sebesar Rp 100.000
pendapatan bimbel a.n Naylanasebesar Rp 100.000
Pendapatan bimbel a.n Salman sebesar Rp 100.000
Biaya sewa kantor Januari sebesar Rp 600.000
Biaya gaji guru Yuli Januari sebesar Rp 2.160.000
Biaya telekomunikasi sebesar Rp 100.000
31 Januari 2017
7 Januari 2017
5 Januari 2017
4 Januari 2017
3 Januari 2017
.
96
Gambar 4.23
Gambar 4.23
97
Gambar 4.23
Gambar 4.24
98
Gambar 4.24
Gambar 4.24
99
Gambar 4.24
Gambar 4.25
100
Gambar 4.25
Gambar 4.26
101
Gambar 4.26
Gambar 4.26
102
Gambar 4.27
Gambar 4.27
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Usaha mikro tempat Kursus VIA telah melakukan pencatatan akuntansi
yang cukup layak digunakan untuk tingkat usaha mikro. Namun,
pencatatan akuntansi ini masih dilakukan secara manual, belum
terkomputerisasi dan masih sering terjadi kesalahan catat yang
dikarenakan hilangnya bukti transaksi. Transaksi keuangan dicatat
menurut penerimaan dan pengeluaran kas, yang mana pencatatan ini
hanya berupa kas yang masuk dan yang keluar bukan dalam bentuk
jurnal. Dari pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas ini nantinya
dapat menghasilkan suatu laporan keuangan laba rugi.
2. Setelah sistem yang dirancang penulis berjalan dengan baik, dapat
dikatakan bahwa perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi
ini dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan laporan keuangan
yang dimulai dari pembuatan jurnal umum, pembuatan trial balance,
sampai dengan pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba
rugi, laporan arus kas, dan neraca. Sehingga pemilik usaha dapat
menerapkan sistem ini dengan baik bagi kelangsungan usaha terutama
dalam hal pencatatan keuangan.
104
3. Selain pencatatan dalam laporan keuangan, dalam menunjang operasional
usaha tempat Kursus VIA juga menggunakan suatu absensi penjadwalan
siswa yang mana berguna untuk mengetahui berapa kali kedatangan siswa
untuk melakukan belajar mengajar dalam satu bulan, namun penjadwalan
ini masih dilakukan secara manual dan sering terjadinya kekeliruan dan
siswa dapat mengikuti jam belajar mengajar diluar waktu yang telah
ditentukan. Selain sistem dalam laporan keuangan, penulis juga membuat
perancangan sistem informasi akuntansi dalam hal produksi yang mana
pada tempat Kursus VIA ini produksi terletak pada belajar mengajar siswa.
Pada sistem yang dirancang ini yang dibuat adalah sistem penjadwalan
absensi siswa dalam periode satu bulan. Sistem ini berjalan dengan baik,
sehingga pemilik usaha dapat menerapkan sistem ini dengan baik bagi
operasional usaha terutama dalam hal penjadwalan siswa.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya bagi usaha mikro
tempat Kursus VIA dalam rangka pengembangan sistem akuntansi bagi usaha
mikro antara lain:
1. Model sistem informasi akuntansi yang dibuat lebih dikembangkan lagi,
dengan menggunakan sistem database yang lebih mudah penggunaannya
bagi tingkat usaha mikro.
2. Untuk mengetahui jumlah saldo awal, usaha mikro Kursus VIA harus
menyertakan perhitungan aktiva tetap, depresiasi dan modal.
105
3. Seluruh tanda bukti transaksi baik penerimaan atau pun pengeluaran kas
harus dirapikan dengan baik dan lengkap, sehingga tidak terjadi lagi
kekeliruan atau salah catat yang mengaikabatkan adanya selisih pada uang
nyata dengan kas pada laporan keuangan.
106
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kusrianto, Dhani Yudhiantoro, “Mempraktikan Rumus-rumus Excel dalam
Bekerja”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017
Andrew Sanjaya, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Expenditure Cycle dan Inventory Pada PT. Asia Putra Perkasa (APP)” ,
Jurnal Binus University, 2012
Andri Kristanto, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Gaya Media,
Yogyakarta, 2008
Bin Ladjamudi. A, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, diakses pada 20 April
2017 Pukul 22:53, dari http://ahlibaca.com/pengertian-perancangan-sistem-
berbagai-sumber
Bodnar, George H, Hopwood, William S, “Sistem Informasi Akuntansi” edisi ke-
11, Terjemahan Jusuf Amir Abadi dan Tambunan Rudi M,Salemba Empat,
Jakarta, 2013
DosenIT.com, ”Sistem Informasi Menurut Para Ahli”, diakses pada 20 April 2017
Pukul 23:13, dari http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/pengertian-
sistem-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli
George H. Bodnar William S. Hopwood, Accounting Information Systems, 11th
Edition, Florida Atlantic University, 2013
Hamdan Lugina Jaya, “Regenerasi Excel 2007-2013”, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2017
Hanif Al-Fattah, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”, Andi,
Yogyakarta, 2007
Inbar Ohad, Tractinsky Noam, “Lowering the Line of Visibility: Incidental User in
Service Ecounters Behaviour & Information Technology” (31):p245-260,
2013
Jiang, Klein, Li dan Parolia “Information System Evaluation”, Vol 15, 2012
Jogiyanto, “Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori &
Praktek Aplikasi Bisnis”, Andi, Yogyakarta, 2001
John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd, Introduction To Systems
Analysis And Design :An Agile, Iterative Approach (Paperback), 2012
107
Madcoms, Microsoft Excel 2010 VBA : Pemograman (Macro Excel). Andi,
Yogyakarta, 2011
Mulyadi, “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat, Jakarta, 2016
Mulyadi, “Sistem Informasi Akuntansi”, Salemba Empat, Jakarta, 2008
Marshall B Romney dan Paul John Steibart, “Accounting Information System”,
13th
edition, Terjemahan Kinkin Sakinah Nur Safira, dan Novita Puspasari,
Salemba Empat, Jakarta, 2015
Nugroho Widjajanto, “Sistem Informasi Akuntansi”, Erlangga, Jakarta, 2008
O‟Brien dan Marakas, “Management System Information”,edisi 9, McGraw Hill,
NewYork. 2014
Reninda Regin, et.all, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Jasa Kursus
Mengemudi Mobil Pada CV.Tirta Jaya”, Jurnal Binus University, 2014
Rouf, Irwan dan Sheina Ananda, Buku Pintar Menguasai Microsoft Office2007.
Media Kita,Jakarta 2010
Wilkinson, Joseph W and cerullo, Michael J, “Accounting Information System,
Essential Concept and Aplication”, 4 th,
John Wiley & Sons, Inc, USA, 2000
Yudhy Wicaksono, Solusi Kantor, “Panduan Lengkap Otomatisasi Pekerjaan
Menggunakan Macro Excel”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017
Yudhy Wicaksono, Solusi Kantor, “Tip dan Trik Membuat Laporan Menggunakan
Excel”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2017
108
LAMPIRAN
Daftar Wawancara
1. Bagaimana awal mula berdirinya usaha ini?
2. Bagaimana perkembangan usaha Kursus VIA?
3. Dimana saja usaha VIA ini berdiri?
4. Bagaimana struktur organisasi VIA?
5. Produk apa saja yang dihasilkan VIA?
6. Data keuangan apa saja yang dimiliki VIA?
7. Apakah pengelola VIA mengetahui Sistem Informasi Akuntansi?
8. Bagaimana siklus akuntansi yang diterapkan VIA?
9. Dokumen apa saja yang digunakan untuk melakukan siklus keuangan
VIA?
10. Bagaimana sistem penerimaan kas yang diterapkan VIA?
11. Bagaimana sistem pengeluaran kas yang diterapkan VIA?
12. Bagaimana sistem pembuatan laporan keuangan laba rugi VIA?
13. Informasi apa saja yang dibutuhkan VIA untuk meningkatkan operasional
usahanya?
109
111
PENDAPATAN KOTOR
1 Uang Pendaftaran
2 Uang Kursus Inggris
3 Uang Kursus Bimbel
4 Uang Ujian
5 Uang Buku
6 Uang Lain-lain
TOTAL PENDAPATAN KOTOR
PENGELUARAN
1 Biaya Gaji Karyawan
2 Biaya Gaji Guru
3 Biaya Gaji Guru Bimbel
4 Biaya Operasional
5 Biaya Cetak Buku/Fotocopy
6 Biaya Promosi
7 Biaya THR
8 Biaya Lain-lain
9 Biaya Sewa Gedung
TOTAL PENGELUARAN
TOTAL PENDAPATAN KOTOR
PENGEMBANGAN
TOTAL PENDAPATAN BERSIH
LAPORAN LABA RUGI
YAYASAN PENDIDIKAN VIA
112