perancangan dan analisis pemanfaatan redirector pada akses...

26
Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy (Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti : Karyono Abraham (672007190) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M. Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2014

Upload: truongdan

Post on 16-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy

(Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Peneliti : Karyono Abraham (672007190)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M. Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Desember 2014

Page 2: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

i

Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy

(Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti : Karyono Abraham (672007190)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M. Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Desember 2014

Page 3: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

ii

Page 4: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

iii

Page 5: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

iv

Page 6: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

v

Page 7: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

vi

Page 8: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

vii

Pernyataan

Penelitian berikut ini :

Judul : Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses

HTTPS untuk Web Cache Proxy (Studi Kasus: Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Salatiga)

Pembimbing : Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Adalah benar hasil karya saya :

Nama : Karyono Abraham

NIM : 672007190

Saya menyatakan tidak mengambil sebagian atau seluruhnya dari hasil karya orang lain

kecuali sebagaimana yang tertulis pada daftar pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dalam penulisan karya ilmiah.

Salatiga, 30 November 2014

Karyono Abraham

Page 9: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

viii

Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy

(Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)

1) Karyono Abraham, 2) Teguh Indra Bayu Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Internet access on web pages require web cache as the storage mechanism towards ever accessed web pages more than once. However, in cases where a web proxy cache cannot do a web caching for Internet sites using HTTPS URL (Hypertext Transport Protocol Secure), especially when the intensity of use HTTPS URL is most prevalent, then the solution that can be offered is to utilize the URL (Uniform Resource Locator) switcher or can be called the redirector. URL redirector can use extension browser HTTPS-Everywhere. Through its use, the redirector can help web cache proxy to do web caching towards website pages that have a URL HTTPS by diverting URL into HTTP. Keywords: Redirector, HTTPS to HTTP, Web Proxy Cache, Internet.

Abstrak

Akses internet pada halaman website memerlukan web cache sebagai mekanisme penyimpanan terhadap halaman website yang pernah diakses lebih dari sekali. Namun pada keadaan dimana web cache proxy tidak dapat melakukan web caching karena situs internet menggunakan URL HTTPS (Hypertext Transport Protocol Secure), terlebih lagi ketika intensitas penggunaan URL HTTPS paling banyak terjadi, maka solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan memanfaatkan pengalih URL (Uniform Resource Locator) atau dapat disebut dengan redirector. Pengalih URL dapat menggunakan extension browser HTTPS-Everywhere. Melalui pemanfaatannya, redirector dapat membantu web cache proxy melakukan web caching terhadap halaman website yang memiliki URL HTTPS dengan mengalihkan URL menjadi HTTP.

Kata Kunci: Redirector, HTTPS ke HTTP, Web Cache Proxy, Internet.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 10: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

1

1. Pendahuluan

Akses internet pada halaman website memerlukan web cache sebagai mekanisme penyimpanan terhadap halaman website yang pernah diakses lebih dari sekali. Sehingga pada suatu instansi atau departemen yang menyediakan komputer dengan dukungan akses internet, web cache berperan penting dalam mengurangi pemakaian bandwidth dan beban trafik data. Selain itu, pada jaringan lokal yang terkonfigurasi dengan router juga dapat ditemukan adanya mekanisme web cache di dalam router atau browser, sehingga peran penting web cache masih belum dapat dilepaskan dari penggunaan akses internet. Namun pada keadaan dimana web cache proxy tidak dapat melakukan web caching karena situs internet menggunakan URL HTTPS (Hypertext Transport Protocol Secure), terlebih lagi ketika intensitas penggunaan URL HTTPS paling banyak terjadi, maka solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan memanfaatkan pengalih URL (Uniform Resource Locator) atau dapat disebut dengan redirector.

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga atau disingkat PERSIPDA Salatiga merupakan salah satu lembaga teknis daerah berdasarkan nomenklatur kantor pada peraturan daerah nomor 2 tahun 2010[1]. Berdasarkan visi “menjadi pusat informasi, pengetahuan dan kebudayaan”, PERSIPDA Salatiga menyediakan komputer dengan dukungan akses internet untuk melengkapi kebutuhan informasi selain buku-buku yang ada pada layanan perpustakaan, hal ini berdasarkan pada fungsi internet saat ini, yaitu sebagai salah satu sarana pemenuhan kebutuhan informasi yang ada di masyarakat. Terdapat dua golongan komputer yang memerlukan akses internet pada layanan perpustakaan yaitu komputer sirkulasi dan komputer publik. Ada pun pekerjaan pustakawan yang telah ada, ditinjau dari layanan sirkulasi saja yaitu peminjaman, pengembalian, foto dan pendaftaran, masih belum memerlukan akses internet, karena server dari layanan sirkulasi hanya terletak pada jaringan komputer lokal. Namun pada kenyataannya, terdapat penggunaan akses internet terhadap halaman website yang diakses dari komputer jaringan lokal. Seperti ketika perpustakaan mendapatkan buku baru, maka untuk dapat dipergunakan di dalam layanan sirkulasi, data dari buku tersebut harus dimasukan ke dalam database server lokal dari aplikasi layanan sirkulasi, ada pun data yang diperlukan berupa gambar cover dan profil didapatkan melalui pencarian gambar search engine Google.

Berdasarkan data history browser Mozilla Firefox komputer layanan perpustakaan PERSIPDA Salatiga tanggal 8 - 14 Oktober 2014, halaman website internet yang sering dikunjungi pada layanan sirkulasi adalah Facebook dan Google selain halaman web server lokal dari pekerjaan sirkulasi perpustakaan. Meskipun terdapat kebijakan memblokir akses Facebook pada komputer yang disediakan untuk pengunjung, pada komputer layanan sirkulasi Facebook tidak diblokir karena Facebook dibutuhkan oleh pustakawan dalam menerima informasi dan masukan dari masyarakat, selain itu Facebook juga cukup populer sebagai media penyebaran informasi yang efektif pada saat ini. Sedangkan pada layanan komputer publik terdapat situs media pencarian Google yang paling banyak dipergunakan untuk mencari informasi berupa gambar dan tulisan. Walaupun konten dari Google terlihat sedikit di depan layar komputer, namun telah

Page 11: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

2

diketahui bahwa Google memiliki akses yang paling sibuk pada aktivitas internet. Baik Facebook maupun Google menggunakan URL HTTPS, sehingga web cache yang telah ada pada aplikasi proxy di dalam router tidak dapat berfungsi.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian yang membahas tentang Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy, dengan mengambil studi kasus pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan redirector untuk web cache proxy terhadap akses HTTPS di layanan internet perpustakaan PERSIPDA Kota Salatiga dengan menggunakan redirector HTTPS-Everywhere dan browser Mozilla Firefox, sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan perancangan dan analisis pemanfaatan redirector pada akses HTTPS untuk web cache proxy di layanan internet perpustakaan PERSIPDA Kota Salatiga. Ada pun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah dapat membantu meningkatkan penghematan bandwidth dan mengurangi beban trafik akses internet karena penggunaan akses HTTPS yang cukup tinggi. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan pada layanan internet yang sering mengalami overload pada penggunaan bandwidth karena akses yang dilakukan pada jalur HTTPS.

2. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut. Penelitian “Design and Configuration of App Supportive Indirect Internet Access using a Transparent Proxy Server”. Tujuan dari penelitian untuk membangun model indirect akses internet dengan menggunakan transparent proxy server sebagai solusi terhadap masalah yang terjadi karena beberapa aplikasi yang terhubung ke internet melalui proxy tidak dapat bekerja sama sekali. Hasil yang diperoleh adalah penerapan indirect akses dapat membuat aplikasi dapat bekerja dengan baik tanpa menghindari penggunaan proxy untuk melakukan web cache, web filtering, monitoring dan hal lainnya. Pada penelitian, terdapat uji coba melakukan kontrol akses terhadap media sosial Facebook dengan seluruh akses Facebook mengalami “request denied” menggunakan fungsi proxy filtering, hal ini adalah bukti bahwa sistem tetap menggunakan proxy[2].

Penelitian tentang Menguraikan Data HTML Menggunakan Pendekatan Regular Expression, yang mengambil studi kasus PT. Rocktokom Media, membahas tentang cara alternatif untuk melakukan redirect URL menggunakan regex menggantikan teknologi DOM yang sedang diterapkan di PT. Rocktokom Media. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah pengolahan data HTML dengan menggunakan regex mengalami peningkatan kecepatan hingga 96% dari kecepatan teknologi DOM[3].

Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait proxy server dan redirect URL, maka akan dilakukan penelitian mengenai Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy, dengan mengambil studi kasus pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini akan

Page 12: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

3

merancang sebuah ruleset dari sebuah redirector untuk keperluan web cache dalam hal pengalihan URL HTTPS menjadi HTTP. Hal ini diperlukan, mengingat pada saat ini, penggunaan akses HTTPS sering dipaksakan kepada pengguna internet ketika melakukan browsing internet, padahal telah diketahui bahwa pada sisi pengguna tidak semua akses HTTPS dibutuhkan. Hal ini juga mengingat peforma yang dihasilkan dari akses HTTPS itu sendiri, yang hingga saat ini belum lebih baik dari HTTP biasa.

Uniform Resource Locator (URL) adalah representasi kumpulan data string yang kompak merujuk kepada sumber daya yang tersedia melalui internet[4]. Syntax pada penulisan URL mengacu kepada lokasi pengalamatan suatu resource, sehingga ketika suatu URL diketikan maka browser akan menampilkan isi dari lokasi resource yang diketikan. Pengubahan pada URL dapat terjadi melalui layanan URL redirection yang dilakukan oleh sebuah redirector.

Gambar 1 Skema URL Redirection

Gambar 1 adalah skema dari URL redirection yang merupakan mekanisme

pengalihan URL kepada URL yang lain. Dalam pemanfaatannya, kemampuan mekanisme pengalihan suatu URL bergantung kepada layanan yang tersedia di dalam sebuah redirector, seperti HTTPS-Everywhere, dikembangkan oleh organisasi non-profit EFF (The Electronic Frontier Foundation) yang memiliki lisensi GNU versi 3+, merupakan extension browser yang dapat dipasang pada browser Firefox, Chrome, dan Opera. Extension tersebut berfungsi untuk melakukan redirect dari URL HTTP ke URL HTTPS atau sebaliknya pada domain host yang sama melalui suatu ruleset yang diberikan[5]. Hal ini dapat dilihat melalui skema yang terjadi pada pembentukan ruleset-nya.

Gambar 2 Skema Pembentukan Ruleset pada HTTPS Everywhere dari URL HTTPS ke HTTP

Gambar 2 adalah skema dari pembentukan ruleset pada extension browser

HTTPS-Everywhere untuk pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP. Pada saat user melakukan permintaan objek, terdapat URL yang diproses ke dalam browser, sehingga browser akan memproses URL tersebut berdasarkan ruleset yang dirancang. Ketika melakukan redirect dari URL HTTPS ke HTTP, maka ruleset memerlukan parameter “downgrade=1”, sehingga dengan demikian terjadi perubahan URL dari HTTPS ke HTTP. Proses ini masih bergantung kepada

Page 13: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

4

ketersediaan layanan yang ada di dalam extension tersebut, sehingga dalam penggunaannya memerlukan pengujian untuk mengetahui apakah URL HTTPS pada suatu halaman website dapat dialihkan menjadi URL HTTP. Selain “downgrade” terdapat parameter “exclusion pattern”. Parameter ini berfungsi untuk membuat pengecualian terhadap suatu URL dari halaman situs internet. Dengan demikian, URL yang diberikan parameter “exclusion pattern” tidak mengalami pengalihan.

Ekspresi regular atau disebut dengan istilah regex adalah gabungan karakter yang menentukan suatu pola. Istilah "regular" berasal dari istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan grammar dan bahasa formal. Regex digunakan untuk mencari pola kesamaan dari beberapa baris teks dan biasanya dipergunakan dalam pemrograman atau penggunaan sebuah aplikasi[6]. Pada redirector HTTPS-Everywhere, regex dipergunakan untuk mencari pola kesamaan URL yang biasanya terletak pada host dari suatu domain.

Ada dua macam tipe web cache yaitu web cache proxy dan web cache browser [7]. Web cache proxy adalah perangkat sharing resource yang dapat melakukan transaksi permintaan data ke suatu website sebagai perwakilan client, sehingga konten yang pernah diminta, dapat dikembalikan lagi ke client tanpa harus mengambil konten dari web server di internet pada saat terjadi permintaan konten yang sama. Sedangkan web cache browser merupakan web cache yang menjadi bagian dari browser. Web cache pada proxy maupun browser sama-sama dapat menyimpan konten web, namun web cache browser belum dapat melakukan sharing resource. Proses web caching yang terjadi pada browser dapat dilakukan pada saat aplikasi browser sedang dijalankan, namun mengingat keterbatasan web cache browser, proses web caching pada browser hanya berguna pada komputer yang berdiri sendiri (stand-alone).

Mekanisme sharing resource atau berbagi sumber daya pada web cache dapat dilakukan oleh server proxy pada umumnya. Selain itu web cache proxy juga dapat ditemukan pada perangkat router. Walaupun dapat melakukan sharing resource, namun hal tersebut cukup membebani router terlebih pada tipe router Small Office Home Office (SOHO) seperti pada router Mikrotik RB750 yang memiliki spesifikasi hardware yang minimalis[8]. Pada kondisi tersebut, maka sebuah cache server dapat ditambahkan di dalam jaringan lokal. Sehingga dengan adanya dua cache server, hirarki cache server dapat terbentuk secara bertingkat.

Gambar 3 Susunan Hirarki Dua Cache Server

Gambar 3 menunjukkan susunan hirarki dua cache server. Melalui sebuah

protokol cache seperti ICP (Internet Cache Protocol), dua web cache proxy dapat saling bekerja sama dengan membentuk tingkatan hirarki cache server. Bentuk

Page 14: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

5

kerja sama dari kedua cache server, sebagai berikut: (1) Cache Parent, cache server yang wajib mencarikan konten yang diminta oleh client; dan (2) Cache Sibling, cache server yang dapat wajib memberikan konten yang jika tersedia dan jika tidak, sibling tidak wajib untuk mencarikannya[9]. Karena pada sibling tidak harus mencarikan konten yang diminta, besar penyimpanan cache yang terdapat pada cache sibling dapat dikosongkan dengan penyimpanan cache sibling nantinya akan bergantung kepada cache parent, sehingga hubungan dua cache server yang berikutnya dapat menjadi transparent proxy.

Gambar 4 Trafik Data URL pada Mode Transparent Proxy Melalui Router

Gambar 4 merupakan trafik data URL pada mode transparent proxy dengan melibatkan aplikasi web proxy pada perangkat router, dijelaskan sebagai berikut. Pada saat client membuka hubungan HTTP pada port 80 dengan suatu web server, firewall pada router mengenali bahwa ada paket data yang berasal dari client dengan nomor port 80, terdapat juga web cache proxy server yang berjalan pada port 3128, maka pada firewall router dibuatkan suatu aturan melalui web proxy router yang menyatakan bahwa setiap paket yang datang dari jaringan lokal menuju ke port 80 harus dibelokkan ke arah alamat proxy dengan nomor port 3128. Akibatnya, semua URL HTTP request akan masuk dan diwakili oleh web cache proxy server, sedangkan untuk non-HTTP trafik seperti HTTPS, paket data akan langsung kepada server yang dituju[9]. Ada pun web cache proxy server dapat dibangun sebagai cache parent dengan menggunakan aplikasi proxy seperti Squid yang terintegrasi di dalam sistem operasi seperti Linux. 3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC)[10], yang terdiri dari 6 (enam) tahapan, yaitu : (1) Analysis; (2) Design; (3) Simulation Prototyping; (4) Implementation; (5) Monitoring; dan (6) Management.

Page 15: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

6

Gambar 5 Network Development Life Cycle [10]

Gambar 5 merupakan tahapan penelitian pada Network Development Life

Cycle (NDLC), dijelaskan sebagai berikut. Tahap Analysis, yaitu analisis jaringan komputer, analisis permasalahan yang muncul dan analisis kebutuhan. Metode yang dipergunakan pada tahap pertama adalah survey langsung dengan memperhatikan kondisi yang terjadi di lapangan, hal ini bertujuan untuk melakukan pengamatan dan pengambilan data. Survey berperan penting untuk menentukan ide dan gagasan terhadap solusi yang akan dibangun pada tahap berikutnya; Tahap Design, pada tahap design akan dibuat gambaran perancangan sistem yang akan dibangun; Tahap Simulation Prototyping, pada tahap ini prototype dibangun untuk menggambarkan sistem yang akan diterapkan dengan sebuah simulasi; Tahap Implementation, pada tahapan ini sistem diterapkan di lapangan meliputi seluruh perencanaan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya; Tahap Monitoring dan Management, berdasarkan hasil pada tahapan sebelumnya, akan dilakukan pengujian sistem. Apabila hasil pengujian belum cukup, maka tahapan penelitian dapat kembali ke tahap awal untuk dilakukan Analysis kembali. Analisis yang dilakukan pertama kali adalah mengamati kondisi jaringan yang telah ada. Hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang muncul dan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk dilakukan pengembangan. Ada pun kondisi jaringan diamati dari topologi jaringan telah yang ada dan akses yang dilakukan pada jaringan.

Gambar 6 Topologi Jaringan Komputer Layanan Perpustakaan

Gambar 6 adalah topologi dari jaringan komputer yang ada sebelumnya pada layanan perpustakaan. Pada penggunaan bandwidth, jaringan didukung dengan dukungan akses internet 1 (satu) Megabit. Ada pun perangkat jaringan yang telah ada adalah sebuah router, sebuah server sirkulasi lokal untuk pekerjaan

Page 16: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

7

pustakawan dan 10 (sepuluh) client terdiri dari 4 (empat) komputer administrasi layanan sirkulasi dan 6 (enam) komputer publik untuk pengunjung. Selain itu berdasarkan topologinya, jaringan komputer menggunakan topologi star dengan pusat kontrol berada pada router. Sedangkan mekanisme web cache yang telah ada pada jaringan tersebut dapat ditemukan pada browser client dan aplikasi HTTP web proxy yang berada pada router. Ada pun browser yang dipergunakan oleh client adalah Mozilla Firefox. Permasalahan yang ada adalah mekanisme web cache yang terdapat pada router adalah belum dapat melakukan proses caching pada akses ke situs internet yang memiliki URL HTTPS, namun telah dapat melakukan sharing resource dalam mekanisme web cache. Hal ini berkebalikan dengan web cache yang terdapat pada browser, meskipun memiliki mekanisme web cache untuk URL HTTPS, namun mekanisme web cache di dalam browser belum dapat melakukan sharing resource sehingga hanya bekerja untuk komputer yang berdiri sendiri (stand-alone). Selain itu, diketahui bahwa router yang ada pada jaringan tergolong dalam klasifikasi penggunaan untuk SOHO (Small Office Home Office) yang memiliki spesifikasi minimalis, sehingga tidak tepat apabila router yang ada tersebut dipergunakan untuk pusat kontrol sekaligus web cache, terlebih mekanisme web cache pada umumnya memerlukan media penyimpanan yang cukup besar. Permasalahan berikutnya adalah akses internet yang dilakukan oleh user. Setelah melakukan pengamatan pada histori browser yang dipergunakan, kunjungan situs internet yang dilakukan oleh user paling banyak menggunakan URL HTTPS. Hal ini dapat dilihat pada histori browser dari keseluruhan komputer client.

Gambar 7 Grafik Jumlah Visit Count Histori Browser

Gambar 7 merupakan Grafik Jumlah Visit Count Histori Browser pada

akses internet user menggunakan Mozilla Firefox, dijelaskan sebagai berikut. Jumlah visit count tertinggi dari tanggal 8 - 14 Oktober, terjadi pada media sosial Facebook, namun akses Facebook hanya terjadi pada komputer admin layanan sirkulasi. Terdapat juga akses media pencarian Google yang diakses di seluruh komputer admin dan publik. Pada histori browser diketahui bahwa Facebook dan Google memiliki URL HTTPS pada seluruh konten dan halaman web yang dikunjungi lebih dari sekali memberikan petunjuk bahwa akses internet pada jaringan komputer memerlukan mekanisme web cache. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk masalah yang ada adalah dengan memanfaatkan sebuah redirector yang ditempatkan pada browser client untuk mengalihkan URL HTTPS menjadi URL HTTP. Redirector nantinya

Page 17: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

8

membutuhkan sebuah script ruleset dengan format ekstensi XML (Extensible Markup Language) yang berfungsi sebagai aturan untuk pengubahan URL. Selain itu diperlukan sebuah server web cache proxy yang menjadi parent terhadap HTTP proxy di router dalam bentuk hubungan transparent proxy. Melalui transparent proxy konfigurasi penyimpanan web cache proxy pada router nantinya dapat dikosongkan, sehingga konten halaman web dari situs yang memiliki URL HTTP akan disimpan ke dalam sebuah web cache proxy server untuk kemudian didistribusikan kembali kepada client melalui web proxy router ketika terdapat permintaan URL yang sama. Dengan demikian konten halaman website yang berhasil dialihkan dari HTTPS ke HTTP akan terakumulasi pada sebuah penyimpanan proxy server.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka akan dirancang sebuah jaringan baru dengan menempatkan ruleset pada redirector yang dipasang pada masing-masing browser komputer. Sedangkan untuk akumulasi, objek cache ditampung dalam sebuah proxy server yang dikonfigurasi pada router. Perancangan yang dilakukan adalah skema topologi, web caching, ruleset dari pemanfaatan redirector dan transparent proxy.

Gambar 8 Perancangan Topologi Jaringan

Gambar 8 merupakan perancangan topologi jaringan pada penempatan ruleset dan web cache proxy berdasarkan solusi yang ditawarkan. Pada bagian administrasi terdapat 4 (empat) komputer terdiri atas komputer layanan foto, pendaftaran, peminjaman, dan pengembalian. Sedangkan komputer layanan publik terdiri atas penomoran yaitu komputer 1 hingga 6. Redirector ditempatkan pada browser dari masing-masing komputer client dengan ruleset yang telah dirancang. Ada pun pada penambahan web cache proxy server dilakukan dengan mengkonfigurasi alamat jaringan pada interface router dan interface proxy server sehingga proxy server dapat terhubung dengan router. Sedangkan untuk melakukan transparent proxy, aplikasi web proxy pada router dikonfigurasi dengan memberikan ip parent dan port yang dipergunakan.

Page 18: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

9

Gambar 9 Skema Perancangan Web Caching Memanfaatkan Pengalihan URL

Gambar 9 adalah skema perancangan web caching memanfaatkan pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP, dijelaskan sebagai berikut. Pada saat akses internet berjalan, komputer lokal melakukan akses URL HTTPS. Ketika sedang diakses, URL dipaksa untuk digantikan dengan URL yang baru yaitu dari URL HTTP melalui layanan yang tersedia di dalam redirector. Sehingga dengan demikian trafik akses paket data tidak lagi langsung ke server, melainkan harus melalui proses caching pada HTTP proxy untuk diteruskan ke server. Pemanfaatan redirector diperlukan untuk mengubah URL HTTPS menjadi URL HTTP agar dapat disimpan ke dalam web cache proxy server. Pengubahan URL dapat dilakukan dengan memanfaatkan URL redirection service dari redirector extension browser HTTPS-Everywhere. Keberhasilkan pengubahan URL bergantung kepada layanan yang tersedia, sehingga pada pengubahan URL yang menyebabkan halaman tidak dapat ditampilkan akan dibatalkan. Proses pengubahan akses ini menghasilkan ruleset terhadap URL yang dapat melakukan redirect dari HTTPS ke HTTP atau tidak sama sekali melalui sebuah pengujian. Sehingga terdapat kemungkinan suatu URL HTTPS dapat dialihkan ke URL HTTP atau tidak sama sekali.

Gambar 10 Skema Perancangan Pengalihan URL dengan Redirector HTTPS-Everywhere

Gambar 10 adalah Skema Perancangan Pengalihan URL dengan menggunakan Redirector HTTPS-Everywhere. Terdapat dua macam parameter yang dapat dipergunakan dalam membangun sebuah ruleset dari redirector tersebut, yaitu : (1) Downgrade, paramater downgrade=1 digunakan untuk mengalihkan URL dari HTTPS ke HTTP; (2) Exclution Pattern, adalah parameter yang membuat suatu URL tidak dmasukan ke dalam pengalihan URL. Dengan demikian, maka URL yang dialihkan ke HTTP dapat menggunakan “downgrade=1”, sebaliknya menggunakan parameter “exclution pattern” dengan menyertakan URL di dalam meta tag parameternya.

Pengubahan URL dari HTTPS ke HTTP memerlukan pemetaan target host dan URL. Seperti pada media sosial Facebook, terdapat pengubahan URL yang membuat halaman tidak dapat ditampilkan, sehingga dilakukan pemetaan URL terhadap host tersebut. Terdapat juga media pencarian Google. Pemetaan URL Google juga dilakukan karena akses Google terjadi pada keseluruhan komputer. Pemetaan dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap URL Facebook dan

Page 19: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

10

Google menggunakan network tools default yang terdapat pada browser Mozilla Firefox. Berdasarkan banyak URL yang terdapat pada rentang waktu akses internet maka diperlukan teknik ekspresi regular untuk menentukan URL yang akan dimasukkan ke dalam proses perancangan ruleset. Pada redirector, untuk mewakili banyak host yang memiliki kesamaan pola, penulisan ruleset dapat dilakukan dengan menentukan pola kesamaan host level domain-nya.

Tabel 1 Pemetaan Host dan URL HTTPS Domain website URL by n-level-host-domain

Facebook https://*.facebook.com/* https://*.fbexternal-([a-z]).akamaihd.net/* https://*.fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net/* https://*.fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/* https://*.fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/* https://*.fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net/* https://*.scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net/* https://*static*.akamaihd.net/* https://*static*.fbcdn.net/*

Google https://*.google.com/* https://*.gstatic.com/* https://*.mail.google.com/* https://*.google-analytics.com/*

Tabel 1 adalah Pemetaan dari target URL yang akan melakukan redirect dari HTTPS ke HTTP, dengan penjelasan sebagai berikut. Target host domain yang akan mengalami pengubahan URL adalah host dari situs Facebook dan Google. Terdapat juga beberapa URL yang dipetakan dari Facebook dan Google yang akan direncanakan beralih URL menjadi URL HTTP. Setelah didapati URL yang telah ditandai untuk dilakukan pengalihan, maka URL tersebut diuji menggunakan redirector HTTPS-Everywhere untuk mengetahui apakah URL dapat dialihkan atau tidak sama sekali. Setelah melakukan perancangan ruleset, perancangan transparent proxy dilakukan pada jaringan komputer.

Gambar 11 Skema Perancangan Transparent Proxy dari Web Proxy pada Router

Gambar 11 adalah skema perancangan transparent proxy dari web proxy router. Perancangan ini bertujuan untuk mengakumulasi objek dari URL HTTP ke dalam sebuah server proxy, dengan meniadakan proses caching pada web proxy router. Transparent proxy dikonfigurasi pada aplikasi web proxy yang ada di dalam router melalui remote akses menggunakan aplikasi Winbox.

Page 20: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

11

Setelah melalui tahapan desain maka proses masuk kepada tahapan berikutnya. Dengan tujuan menjelaskan gambaran sistem yang dibangun maka akan dibuat simulasi untuk mendeskripsikan proses dari sistem yang dibangun, yaitu : (1) Redirector menggunakan ruleset yang berupa aturan pengubahan URL HTTPS pada domain Google dan Facebook, ditempatkan pada browser sebagai extension; (2) Ketika user mengetikan suatu URL HTTPS maka URL akan digantikan dengan URL yang baru apabila sesuai dengan ruleset-nya; (3) Untuk URL HTTP akan diakumulasi ke dalam media penyimpanan Web Cache Proxy, sedangkan URL HTTPS akan diteruskan ke internet tanpa melalui proses penyimpanan konten.

Implementasi dilakukan dengan melakukan pemasangan extension redirector HTTPS-Everywhere pada browser dan penempatan ruleset-nya. Pemasangan redirector dapat dilakukan melalui internet dengan mengunjungi situs pengembangnya untuk dilakukan instalasi. Setelah dilakukan instalasi redirector pada browser Mozilla Firefox, penempatan ruleset dapat dilakukan dengan memasukan script yang memiliki format file XML pada folder “HTTPSEverywhereUserRules” dengan membuka folder profil pada browser melalui pengetikan “about:support” pada textbox URL browser. Pada option extension terlihat nama dari ruleset-nya yang telah dirancang, sedangkan untuk ruleset default yang telah ada dapat di non-aktifkan karena berfungsi untuk mengubah URL HTTP menjadi HTTPS. Seluruh redirector nantinya ditempatkan pada masing-masing browser komputer client beserta ruleset-nya. Implementasi berikutnya dilakukan pada penempatan web cache proxy pada router melalui proses konfigurasi dengan menggunakan aplikasi Winbox. Ada pun proxy server sudah terkonfigurasi dengan kemampuan caching pada objek global seperti teks dan gambar. Penempatan dilakukan setelah dilakukan konfigurasi alamat jaringan melalui proses subnetting. Terdapat 2 subnet atau kelompok jaringan komputer yaitu: (1) Salah satu interface router dan web cache proxy server; (2) Interface lain dari router dengan kelompok jaringan lokal. Setelah dapat saling terhubung antar subnet, dilakukan konfigurasi transparent proxy. Tahap monitoring dan management dilakukan dalam proses pengujian sistem. Melalui pengujian akan diketahui URL yang dapat mengalami pengalihan atau sebaliknya. Pengujian dapat dilakukan dengan mencoba pengalihan URL dari daftar pemetaan URL.

Page 21: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

12

Tabel 2 Pengujian Redirector HTTPS-Everywhere

Domain website URL by n-level-host-domain

Able to redirect from HTTPS to HTTP URL

yes no Facebook https://*.facebook.com* √

https://*.fbexternal-([a-z]).akamaihd.net* √ https://*.fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net* √ https://*.fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net* √ https://*.fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net* √ https://*.fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net √ https://*.scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net* √ https://*static*.akamaihd.net* √ https://*static*.fbcdn.net* √

Google https://*.google.com* √ https://*.gstatic.com* √ https://*.mail.google.com* √ https://*.google-analytics.com* √

Tabel 2 merupakan hasil pengujian URL yang dapat melakukan redirect

dari HTTPS ke HTTP menggunakan redirector HTTPS-Everywhere. Ada 2 situs internet yang menjadi target host yaitu Facebook dan Google. Pada domain Facebook host yang belum dapat melakukan redirect adalah halaman login facebook.com dan nama host yang terdapat karakter string “static”. Ditunjukkan juga bahwa situs Google pada host google.com, gstatic.com dan google-analytics.com dapat melakukan redirect tanpa mengalami kerusakan halaman, sedangkan untuk URL mail Google tidak dapat melakukan pengubahan URL. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa ruleset redirector, URL HTTPS yang berhasil dialihkan ke HTTP dan masuk ke dalam media penyimpanan web cache proxy dengan beberapa hasil konfigurasi. Ada pun hasil script ruleset didapatkan melalui pemetaan URL pada tahap analisis. Kode Program 1 Script Ruleset Redirector

1. <ruleset name="https to http"> 2. 3. <target host="facebook.com" /> 4. <target host="*facebook.com" /> 5. <target host="akamaihd.net" /> 6. <target host="*.akamaihd.net" /> 7. <target host="fbcdn.net" /> 8. <target host="*.fbcdn.net" /> 9.

10. 10. <target host="google.com" /> 11. 11. <target host="*.google.com" /> 12. 12. <target host="gstatic.com" /> 13. 13. <target host="*.gstatic.com" /> 14. 14. <target host="google-analytics.com" /> 15. 15. <target host="*.google-analytics.com" /> 16. 16. 17. 17. 18. 18. <rule from="^https://fbexternal-([a-z]).akamaihd.net/" 19. 19. to="http://fbexternal-$1.akamaihd.net/" downgrade="1"/> 20. 20. <rule from="^https://fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net/" 21. 21. to="http://fbcdn-profile-$1.akamaihd.net/" downgrade="1"/> 22. 22. <rule from="^https://fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/"

Page 22: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

13

23. 23. to="http://fbcdn-photos-$1-$2.akamaihd.net/" downgrade="1"/> 24. 24. <rule from="^https://fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/" 25. 25. to="http://fbcdn-sphotos-$1-$2.akamaihd.net/" downgrade="1"/> 26. 26. <rule from="^https://fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net/" 27. 27. to="http://fbcdn-creative-$1.akamaihd.net/" downgrade="1"/> 28. 28. <rule from="^https://scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net/” 29. 29. to="http://scontent-$1-sin.xx.fbcdn.net/" downgrade="1"/> 30. 30. 31. 31. <rule from="^https://www.google.com/" 32. 32. to="http://www.google.com/" downgrade="1"/> 33. 33. <rule from="^https://www.gstatic.com/" 34. 34. to="http://www.gstatic.com/" downgrade="1"/> 35. 35. <rule from="^https://www.google-analytics.com/" 36. 36. to="http://www.google-analytics.com/" downgrade="1"/> 37. 37. 38. 38. <exclusion pattern="^https://fbstatic-a.akamaihd.net/"/> 39. 39. <exclusion pattern="^https://fbstatic-a.fbcdn.net/"/> 40. 40. <exclusion pattern="^https://mail.google.com/"/> 41. 41. <exclusion pattern="^https://www.facebook.com/"/> 42. 42.

43. </ruleset> Kode Program 1 adalah script dari ruleset redirector. Script ruleset

dimulai dengan baris pembuka, baris ke-1 dibuka dengan nama ruleset, baris ke-3 hingga ke-8 adalah target host Facebook, sedangkan baris ke-10 hingga ke-15 adalah target host Google. Untuk baris ke-18 hingga ke-29 adalah ruleset untuk URL domain Facebook, sedangkan baris ke-31 hingga ke-36 adalah ruleset untuk URL domain Google. Untuk URL yang tidak mengalami pengalihan ditetapkan dari baris ke-38 hingga baris ke-41. Setelah selesai, script ruleset diakhiri dengan baris penutup seperti pada baris ke-43. Melalui implementasi yang dilakukan, diketahui bahwa juga URL HTTPS yang sebelumnya dipetakan tidak dapat masuk ke dalam web cache proxy, sebagian URL sudah dapat disimpan ke dalam media penyimpanan web cache proxy. Dengan demikian maka request HIT dapat terjadi pada mekanisme web cache proxy. URL yang mengalami pengalihan dapat dipergunakan kembali ketika terjadi permintaan objek konten yang sama dari browser client.

Tabel 3 URL yang Masuk ke Web Cache Proxy 29 November 2014 - 6 Desember 2014

website URL by n-level-domain

Cache-in-web cache proxy

Byte Connect-to-cache parent

yes no Facebook https://*.facebook.com* √ - -

http://*.fbexternal-([a-z]).akamaihd.net* √ 47M 17590 http://*.fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net* √ 42M 1830 http://*.fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net* √ 2M 389 http://*.fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net* √ 9M 221 http://*.fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net √ 13M 244 http://*.scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net* √ 16M 821 https://*static*.akamaihd.net* √ - - https://*static*.fbcdn.net* √ - -

Google http://*.google.com* √ 804M 71880 http://*.gstatic.com* √ 918M 103110 https://*.mail.google.com* √ - - http://*.google-analytics.com* √ 98M 24880

Page 23: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

14

Tabel 3 adalah daftar URL yang berhasil masuk ke dalam penyimpanan web cache proxy. Terlihat bahwa terdapat URL dari Facebook dan Google berhasil terhubung dengan web cache proxy server yang menjadi parent dalam web cache proxy. Pada saat sebelum dilakukan pengalihan, URL Facebook dan Google hanya melewati router tanpa melalui web cache proxy, namun pada saat URL sudah dialihkan ke HTTP maka konten halaman website dapat disimpan ke media penyimpanan web cache proxy yang berperan sebagai parent dari cache server.

Gambar 12 Penempatan Redirector HTTPS-Everywhere pada Browser Client

Gambar 12 adalah hasil penempatan redirector pada browser client.

Redirector yang dipasangkan pada browser berupa extension HTTPS-Everywhere dengan ruleset yang telah dirancangkan. Pada pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP, apabila halaman dapat ditampilkan dan terjadi perubahan pada status peringatan di textbox URL browser, mengindikasikan bahwa URL dapat dialihkan. Selain itu ruleset menjadi aktif ketika suatu URL pada ruleset sedang diakses.

Gambar 13 Ruleset ketika Aktif pada Aktivitas Browsing

Gambar 13 adalah keadaan pada saat ruleset sedang aktif pada waktu aktivitas browsing ke situs Google. Pada keadaan default, redirector akan melakukan pengalihan URL dari HTTP ke HTTPS, namun karena dikonfigurasi nonaktif, ruleset selain “https to http” mendapat tanda silang pada nama ruleset yang ditampilkan.

Page 24: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

15

Gambar 14 Hasil Konfigurasi Ruleset

Gambar 14 adalah hasil konfigurasi penempatan ruleset di dalam preference redirector. Terlihat bahwa ruleset telah terpasang pada daftar rule, sedangkan ruleset default telah nonaktif. Melalui penonaktifan ruleset default maka ruleset yang berlaku hanya ruleset yang telah dirancang sebelumnya.

Gambar 15 Transparent Proxy Melalui Web Proxy Router

Gambar 15 adalah hasil konfigurasi pada transparent proxy melalui web proxy router. Web proxy pada router menggunakan alamat IP dari interface router dengan menggunakan port 8080. Sedangkan untuk parent-nya, konfigurasi web proxy router menggunakan IP dari interface web cache proxy server dengan port 3128. Agar konten web cache dapat terakumulasi pada proxy parent, web proxy router tidak melakukan web cache pada penyimpanannya dengan tidak mencentang “Cache On Disk” pada menu “General” dari “Web Proxy Setting”. Melalui adanya konten pada URL dari situs Facebook dan Google yang dapat disimpan ke dalam penyimpanan web cache proxy, maka dapat terjadi penambahan request HIT pada aktifitas web cache proxy. Hal ini dapat dilihat dengan mengamati kemunculan URL pada host Facebook dan Google. Dengan demikian maka request HIT dapat bertambah dari sebelumnya melalui aktifitas web caching pada situs Facebook dan Google.

Page 25: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

16

Gambar 16 Baris HIT dari Log Akses Web Cache Proxy

Gambar 16 adalah baris log akses web cache proxy ketika menggunakan

redirector. Melalui perubahan akses dari HTTPS ke HTTP, pengambilan objek dapat dilakukan. HIT pada web cache proxy dapat terjadi pada permintaan objek dari situs yang pada mulanya memakai URL HTTPS. Baris log akses juga menampilkan permintaan objek sedang terjadi pada website Facebook pada host level 2 (dua) yaitu akamaihd.net.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terkait perancangan dan analisis web cache proxy pada layanan perpustakaan di PERSIPDA Kota Salatiga, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemanfaatan redirector dapat membantu web cache proxy melakukan caching terhadap halaman website yang memiliki URL HTTPS dengan mengalihkan URL menjadi HTTP; (2) Web cache proxy mengalami penambahan request HIT melalui proses web caching pada URL HTTPS yang dialihkan menjadi HTTP; (3) Ketika redirector melakukan pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP tidak semua URL dapat dialihkan karena bergantung kepada service yang tersedia di dalam redirector itu sendiri, hal ini didapatkan setelah dilakukan pengujian terhadap URL dari situs Facebook dan Google. Sebagai saran untuk pengembangan penelitian ke depan adalah mengembangkan model redirector dengan memanfaatkan mekanisme SSL interception yang terintegrasi di dalam sebuah server proxy, sehingga diharapkan untuk solusi berikutnya adalah web cache proxy tidak lagi melibatkan redirector dari extension browser dan selain itu pada akses yang tidak perlu dapat dilakukan pemblokiran pada proxy atau browser.

6. Daftar Pustaka [1] Peraturan Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2010 tentang Lembaga Teknis

Daerah. [2] Sharma, P., Benith, T., 2014, Design and Configuration of App Supportive

Indirect Internet Access using a Transparent Proxy Server, International Journal of Modern Enginering Research (IJMEAR), Vol 4: 9-17.

[3] Shodiq, M., Prasetio, Y., Yosanny, A., 2011, Menguraikan Data HTML Menggunakan Pendekatan Regular Expression studi kasus PT. Rocktokom Media, Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, Vol.1: 166-169.

[4] http://www.ietf.org/rfc/rfc2718.txt, diakses tanggal 1 Desember 2014. [5] https://www.eff.org/https-everywhere, diakses tanggal 9 November 2014.

Page 26: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14914/2/T1_672007190_Full... · Akses internet pada halaman website memerlukan

17

[6] Goyvaerts, J., 2007, Regular Expressions: The Complete Tutorial, http://www.regular-expressions.info/print.html. Diakses tanggal 10 November 2014.

[7] Huston, G., Telstra, Web Caching, 1999, The Internet Protocol Journal, Vol. 2: 2-20, http://www.cisco.com/, diakses tanggal 20 Oktober 2014.

[8] http://routerboard.com/RB750, diakses tanggal 30 November 2014. [9] Hidayat, R., 2009. Konsep Proxy.

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Konsep_Proxy. Diakses tanggal 30 November 2014.

[10] Goldman, J., Philips, T., 2001, Applied Data Communications, A business-Oriented Approach, USA: Leyh Publishing LLC.