perancangan biografi visual gus dur · memiliki sesuatu yang dapat kita contoh. gus dur yang kini...

18
PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL GUS DUR Muhammad Nasrullah Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain Produk, FTSP- ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147 ABSTRAK Abdurrahman Wahid, dan lebih akrab dengan panggilan Gus Dur, adalah mantan presiden RI pada periode tahun 1999 – 2001. Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember 2009 jam 18.45 WIB. Biografi, humor atau buku-buku sejenis yang membahas tentang Gus Dur masih di cari oleh masyarakat saat ini. Dari data yang yang diperoleh menurut hasil penjualan biografi Gus Dur di Toko buku Toga Mas menunjukkan bahwa buku biografi Gus Dur adalah buku biografi yang paling di cari oleh masyarakat, di tunjukkan dari angka penjualan dengan jumlah 15 buku per bulan, jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah penjualan buku sejenis lainnya. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur saat ini lebih banyak dari televisi, dari jumlah responden sebanyak 100 orang, 45 orang mengetahui dari TV, 31 orang dari Koran/ Artikel, 11 orang buku bacaan, dan 13 orang mengetahui dari orang lain. Dari media-media berikut jika dijadikan sebagai media cerita sebuah biografi, tidak akan cukup untuk memuat segala informasi secara detail. Dari 100 responden, 73 diantaranya memilih buku bergambar berjenis komik/ Novel Grafis sebagai media untuk memuat biografi Gus Dur. Oleh karena itu didapat sebuah kesimpulan bagaimana merancang Biografi Visual Gus Dur yang berlatar belakang perjalanan beliau semasa mudanya ABSTRACT Abdurrahman Wahid, or more familiar with his nickname, Gus Dur, was a former president of Indonesia in the period of 1999 to 2001. Gus Dur passed away on December 30, 2009 at 18:45 pm. Biography, humor or the similar books that discussing about him is still being searched by people nowadays. From the sales data of Gus Dur's biography in the Toga Mas book store indicates that Gus Dur biography is the most thing that searched by people. it’s shows by the amount of 15 books that sold per month, this is a great amount compared to the other book’s sales trends. Based on questionnaire’s result, most of public knowledgement about Gus Dur these days was obtained from television, from 100 respondent, 45 people know from TV, 31 people from newspaper / article, 11 people from reading books, and 13 people know from the other people. The following media (Television, articles or newpapers, books, and also people) are not enough to accommodate all of the detail information about Gus Dur. From 100 respondents of questionnaire, 73 among them has chosen illustrated book/graphic novel as a media to accommodate Gus Dur’s biography. Therefore the conclusion is how to design Gus Dur’s visual biography which contained about his life journey when he was young. KATA KUNCI Pluralism, Visual, Biography, Gus Dur

Upload: dongoc

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL GUS DUR Muhammad Nasrullah Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain Produk, FTSP- ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147

ABSTRAK Abdurrahman Wahid, dan lebih akrab dengan panggilan Gus Dur, adalah mantan presiden RI pada periode tahun 1999 – 2001. Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember 2009 jam 18.45 WIB. Biografi, humor atau buku-buku sejenis yang membahas tentang Gus Dur masih di cari oleh masyarakat saat ini. Dari data yang yang diperoleh menurut hasil penjualan biografi Gus Dur di Toko buku Toga Mas menunjukkan bahwa buku biografi Gus Dur adalah buku biografi yang paling di cari oleh masyarakat, di tunjukkan dari angka penjualan dengan jumlah 15 buku per bulan, jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah penjualan buku sejenis lainnya. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur saat ini lebih banyak dari televisi, dari jumlah responden sebanyak 100 orang, 45 orang mengetahui dari TV, 31 orang dari Koran/ Artikel, 11 orang buku bacaan, dan 13 orang mengetahui dari orang lain. Dari media-media berikut jika dijadikan sebagai media cerita sebuah biografi, tidak akan cukup untuk memuat segala informasi secara detail. Dari 100 responden, 73 diantaranya memilih buku bergambar berjenis komik/ Novel Grafis sebagai media untuk memuat biografi Gus Dur. Oleh karena itu didapat sebuah kesimpulan bagaimana merancang Biografi Visual Gus Dur yang berlatar belakang perjalanan beliau semasa mudanya ABSTRACT Abdurrahman Wahid, or more familiar with his nickname, Gus Dur, was a former president of Indonesia in the period of 1999 to 2001. Gus Dur passed away on December 30, 2009 at 18:45 pm. Biography, humor or the similar books that discussing about him is still being searched by people nowadays. From the sales data of Gus Dur's biography in the Toga Mas book store indicates that Gus Dur biography is the most thing that searched by people. it’s shows by the amount of 15 books that sold per month, this is a great amount compared to the other book’s sales trends. Based on questionnaire’s result, most of public knowledgement about Gus Dur these days was obtained from television, from 100 respondent, 45 people know from TV, 31 people from newspaper / article, 11 people from reading books, and 13 people know from the other people. The following media (Television, articles or newpapers, books, and also people) are not enough to accommodate all of the detail information about Gus Dur. From 100 respondents of questionnaire, 73 among them has chosen illustrated book/graphic novel as a media to accommodate Gus Dur’s biography. Therefore the conclusion is how to design Gus Dur’s visual biography which contained about his life journey when he was young.

KATA KUNCI Pluralism, Visual, Biography, Gus Dur

PENDAHULUAN KH. Abdurrahman Wahid adalah salah satu tokoh agama yang pernah menjadi presiden ke empat Indonesia, menjabat sebagai presiden RI hanya dalam kurun waktu 2 tahun saja, dari beberapa tokoh tersebut telah kita ketahui bahwa mereka memiliki sesuatu yang dapat kita contoh. Gus Dur yang kini dianggap sebagai seorang guru dari bangsa kita yang besar ini, namun kini telah tiada. Beliau memiliki komitmen kuat tentang pluralisme Indonesia. Seorang tokoh pembawa pemikiran Islam modern dalam semangat tradisional. Gus Dur berani berdiri di depan untuk kepentingan orang lain atau golongan lain yang diyakininya benar. Namun pendapatnya seringkali seperti berlawanan dengan suara kelompoknya sendiri. Bahkan beliau masih mengutarakan pendapatnya meskipun status beliau sedang menjabat sebagai Presiden, figur seperti Gus Dur inilah yang dibutuhkan bagi pemuda-pemuda Indonesia. Sarana pengenalan tokoh seperti ini banyak ditemui di sekitar kita. Serta pangsa pasar mengenai buku-buku tentang Gus Dur sebagian besar adalah orang dewasa, namun ketika diperhatikan lebih jauh, dari kalangan pelajar dan mahasiswa juga berpotensi sebagai audience. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini sebagian besar melalui beberapa media, yaitu melalui siaran Televisi dengan jumlah 45 responden, Koran/ Artikel 31 Responden, buku bacaan 11 responden, dari orang lain 13 responden. Disimpulkan bahwa dari media-media di atas akan dipilih beberapa sebagai media menyampaikan biografi Gus Dur, didapatkan beberapa kelemahan dan kekurangan dari media-media tersebut, namun didapat kesimpulan bahwa Novel grafis lebih tepat untuk memenuhi target audience yang telah ditentukan. Media ini memiliki banyak kelebihan dari pada media lain dalam memuat konten yang ada. Berikut adalah rincian dari keunggulan dan kelemahan media Novel Grafis jika dipakai sebagai media penyampainya :

a. Keunggulan : - Informasi yang disampaikan dapat direpetisi. - Biografi mengulas tokoh tertentu, sehingga segmentasi mudah dilakukan. - Informasi yang disampaikan dalam biografi mengulas secara detail. - Bersifat perseorangan. - Biografi dapat disimpan dan dikoleksi.

b. Kelemahan : - Tidak bisa menampilkan visual secara nyata. - Tidak terdapat audio visual.

Pemilihan media tersebut berdasarkan polling masyarakat yang ditunjukkan bahwa dari tanggapan masyarakat menyatakan mereka lebih menyukai buku bergambar dari pada buku yang tidak bergambar, dari 100 responden terdapat 73 orang yang menyukai buku bergambar dan sisanya memilih buku yang tidak bergambar.

Untuk sebuah buku bergambar, ada dua jenis buku bergambar yang ditawarkan, antara lain adalah Komik dan Cerita bergambar. Dari kedua jenis buku ini untuk sebuah cerita biografi masyarakat lebih memilih buku bergambar berjenis Komik atau novel grafis, ditunjukkan dengan jumlah 78 responden memilih Komik/ novel grafis, dan 22 responden memilih cerita bergambar. Sehingga media yang dipakai

untuk pengenalan Biografi menggunakan pendekatan dan cara bertutur seperti pada komik atau novel grafis. Kuisioner yang telah di sebar mendapatkan hasil bahwa media novel grafis mendapatkan peringkat terbesar dari media lain, selain itu para audiens juga lebih memiliki ketertarikan pada buku bacaan yang bergambar. Disimpulkan bahwa Novel Grafis adalah media paling tepat. Masalah

• Gus Dur di kenal sebagai guru bangsa dan seseorang yang humoris oleh lebih dari 200.000 orang yaitu sebanyak 276.084 orang penggemar untuk saat ini dalam jejaring internet (Facebook, 23 maret 2010)F

1F. Akan tetapi

didalam media ini tidak menggali sisi kehidupan Gus Dur yang lebih detail dan pembahasan tidak terfokus.

• Cerita sisi kehidupan sosial Gus Dur lebih ingin diketahui audience dewasa awal ketimbang sisi politiknya. Sisi cerita ini lebih berpotensi terhadap target audience dari pada sisi kehidupan politik.

o Sumber : Hasil kuisioner 100 responden 10 Oktober 2010 di wilayah Surabaya

• Masyarakat Indonesia terutama para peziarah banyak yang mencari buku-buku tentang Gus Dur.

o Konten masih belum banyak yang menyasar pada target audience dewasa awal.

o Pembahasan buku terlalu banyak mengenai politik dan humor yang tidak bercerita pada satu fokus.

• Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur melalui beberapa media, yaitu Televisi (45 responden), Koran/ Artikel (31 Responden) , Buku bacaan (11 responden). Akan tetapi, dari ketiga media tersebut masih belum mampu dan belum pernah menjabarkan kisah hidup seorang tokoh secara detail dari masa kecil hingga dewasa.

• Dari hasil kuisioner yang telah disebar, 73 orang dari 100 responden lebih suka buku bergambar dari pada tidak bergambar.

o Terdapat 2 jenis buku bergambar yaitu komik dan cerita bergambar. o Responden menunjukkan 78 menyukai jenis buku komik dan 22 untuk

buku berjenis cerita bergambar. • Media yang akan digunakan untuk biografi Gus Dur adalah berjenis buku

Komik, akan tetapi komik belum cukup bisa menampung konten cerita biografi visual. Oleh karena itu, media yang di gunakan berjenis Novel Grafis, karena media Komik kurang mampu untuk memuat konten cerita yang berbobot, dan tidak bisa menjangkau genre dewasa.

Sumber : Will Eisner – Comics and Sequential Art.

Tujuan • Menambah minat pembaca dan penggemar komik agar mau membaca komik

atau novel grafis lokal.

                                                            1 Facebook/Gus Dur 

• Dihsebdal

• Metenses

MetodelogDalam prothumbnail melalui tahdesain akhpembuatan

Ga

harapkan mbuah pesanlamnya.

emberikan sntang perjalasuaikan deng

gi oses pembudesign, roug

hapan tersebhir yang akn Biografi Vis

mbar 1. Prose

menjadi sebun yang ingin

sebuah ceritanan seorangan target A

atan biogragh design, cbut akan didakan dikerjaksual Gus Dur

es Alur Berfiki

uah media n di sampa

ta baru bagg tokoh terkudience.

fi visual ini comprehensiapat desain tan. Final dr.

r

yang menaaikan dari c

gi pembaca kemuka den

melalui 4 ive design, dterakhir yaituesain ini a

arik untuk mcerita yang

komik ataugan ilustrasi

tahapan, yadan Final Du Final Desigkan di aplik

menyampaikterkandung

u novel grai yang telah

aitu alternatiDesign. Setelgn yang berakasikan dala

kan di

afis di

tive lah arti am

PEMBAHASAN

Target Audiens Populasi yang tepat untuk output novel grafis Gus Dur yang menjadi dasar perancangan ini di ambil dari para penggemar buku bacaan seperti novel, cerita bergambar, dan komik di kota-kota, terutama untuk kota Surabaya. Jika dilihat secara umum konsep perancangan novel grafis Gus Dur ini ditujukan pada setiap umur dan kalangan, namun sebagai sasaran utama Novel Grafis ini ditujukan pada kalangan remaja yang memang sedang lebih gemar terhadap media-media dengan penyampaian melalui buku bergambar seperti komik atau cerita bergambar lainnya, baik komik import Jepang maupun Amerika, dan selalu ingin tahu akan sesuatu yang baru di dunia mereka. Dari kriteria target audiens tersebut diharapkan dampak lingkungan atau ketertarikan yang lain di lingkungan target audiens sendiri yang memang memiliki potensial dalam mempengaruhi atau terpengaruhi terhadap dan oleh lingkungannya. Geografis Berdasarkan letak geografis proses perancangan dan keterkaitan dengan tugas mata kuliah, letak geografis audiens yang akan dituju adalah masyarakatyang hidup di daerah perkotaan, terutama untuk Kota Surabaya, mengambil daerah perkotaan karena kemungkinan besar media cetak seperti ini akan diterbitkan oleh Toko Buku seperti Gramedia Pustaka Utama, Toga Mas, atau Gunung Agung, melalui penerbit yang telah menyusun buku - buku tentang Gus Dur terdahulu dan tidak menutup kemungkinan akan diterbitkan di daerah lain dengan karakteristik target audiens dan geografis yang serupa. Tentunya dengan konten yang ada jika dengan pengemasan yang tepat biografi visual ini diharapkan mampu memuaskan dan menarik minat para pembacanya. Melihat bahwa Gus Dur sendiri terkenal di seluruh kalangan, tentunya dengan konten yang ada jika dengan pengemasan yang tepat novel grafis ini diharapkan mampu memuaskan dan menarik minat para pembacanya, terutama oleh para pemuda yang sekarang gemar akan cerita bergambar seperti komik atau novel grafis. Kesimpulan dari geografis di atas adalah sebagai berikut :

• Urban - Indonesia – Surabaya • Kota Surabaya dan sekitarnya.

Demografis Dewasa awal sebagai usia target audiens memang merupakan usia dimana seseorang menyukai dan tertarik terhadap sebuah cerita dan media yang mengandung cerita yang berbobot, cerita yang melibatkan pemikiran dari pembaca, dengan usia tersebut adalah usia dimana seseorang masih memiliki sebuah keinginan dan rasa ingin tahu yang masih sangat tinggi, namun media yang ada saat ini untuk novel grafis masih di kuasai oleh novel grafis import, padahal untuk kebudayaan atau cerita tokoh lokal banyak yang memiliki potensi untuk di sampaikan melalui media novel grafis. Sehingga karya-karya lokal tidak akan tenggelam dengan karya import lagi. Selain itu dengan usia dewasa awal ini memiliki suatu inisiatif sendiri dan memiliki penghasilan sendiri meskipun hanya untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, dengan penghasilan tersebut target audiens dapat memenuhi kebutuhan untuk membeli sesuatu yang mereka sukai. Kesimpulan dari Demografis adalah sebagai berikut :

• Sebagai target utama dari perancangan buku ini diambil target Audiens dengan usia 20-25 (Dewasa awal).

• Semua penggemar komik atau novel grafis, serta masyarakat umum lainnya sebagai dampak lingkungan.

Psikografis Target audiens yang ditetapkan dari segi psikografis, adalah target audiens

yang selalu update dalam segala hal, tidak ketinggalan dalam hal perkembangan teknologi saat ini, dan tentunya target audiens saat ini adalah orang yang menggemari Gus Dur dari segala sisi. Berdasarkan jenis novel grafis yang akan menuntut sebuah perhatian khusus untuk membaca dan mengikuti alur ceritanya, diharapkan para audiens juga mampu menyerap nilai sosial dan budaya yang disampaikan melalui sajian grafis yang dirancang dengan menarik sesuai dengan target audiens. Karena sama halnya dengan media untuk penikmat hiburan, novel grafis ini juga dapat dikatakan sebagai penikmat hobi, maka dari itu novel Grafis ini akan dikemas dengan konsep yang sesuai dengan target audiens dan perkembangan jaman saat ini. Kesimpulan dari psikografis di atas adalah sebagai berikut :

• Konsumtif • Modern Lifestyle • Rasa keingintahuan tinggi • Kebutuhan dalam pengembangan diri • Menyukai film atau buku yang memiliki alur dan cerita yang kompleks

Konsep Visual Konsep visual dari biografi visual ini akan menampilkan halaman-halaman yang berbeda mulai dari halaman hitam putih, halaman full colour pada setiap panelnya dengan penyajian gambar-gambar yang menarik. Tiap gambar pada panel-panel dikerjakan dengan maksimal, untuk desain karakter dikerjakan dengan maksimal agar ciri khas dari karakter terlihat dengan jelas, sedang untuk background menggunakan beberapa sudut pandang yang berlaku untuk menimbulkan kesan yang menarik, dan kadang terlihat ekstrem.Sudut pandang yang dipakai diharapkan dapat menunjang konten dari cerita tersebut. Panel-panel yang digunakan di buat lebih dinamis dan memberikan kesan unik terhadap novel grafis ini. Teknik pewarnaan mulai dari sketching, penciling, inking, scanning dan masuk ke dalam komputer, akan menggunakan pewarnaan secara digital. Warna yang di gunakan adalah tone warna gradasi yang dapat menimbulkan efek 3 dimensi dan menujukkan kedalaman dari tiap gambar di tiap panel. Setiap adegan pada panel dikerjakan dengan cara sinematografi agar kesan dari tiap adegan terlihat dramatis. Layout pada tiap panel tidak terputus-putus, serta menggunakan teknik panel yang ditumpuk dengan panel gambar lain, serta membebaskan gambar keluar dari panel namun sudah disesuaikan dengan cerita dan adegan yang membutuhkan.

Konsep Cerita Konsep cerita menggunakan alur normal, cerita menggunakan keadaan yang sebenarnya terjadi pada kisah perjalanan tokoh itu sendiri. Cerita yang disajikan mangacu terhadap rujukan cerita yang ada yaitu kisah-kisah perjalanan Gus Dur saat menjalani studi di Al-Azhar, Kairo, hingga perjalanannya didunia politik. Cerita ini terfokus pada karakter utama yaitu Gus Dur sendiri dan beberapa karakter pendukung lainnya tergantung dalam pembagian ceritanya.

Segmentasi Segmentasi dari target audiens adalah dewasa awal dengan range usia 20 - 25 tahun. Dengan target segmen tersebut diharapkan para penggemar cerita bergambar dan para penggemar tokoh-tokoh besar terutama penggemar Gus Dur tertarik pada biografi visual ini. Target audiens yang akan di tuju adalah mahasiswa yang telah menduduki pertengahan semester sampai pada tingkat akhir, para penggemar dan penikmat komik akan menjadi target audiens dari biografi visual ini. Posisioning Biografi visual kisah perjalanan Gus Dur ini diharapkan mampu menjadi sebuah biografi visual karya Indonesia yang memiliki ciri khas sendiri dan mampu bersaing dengan karya komik atau novel grafis import lain yang sejenis, dalam hal ini adalah biografi visual. Cerita yang disampaikan sesuai dengan kehidupan tokoh dimasa lalu, yang hampir sama juga dengan kehidupan remaja dan pemuda saat ini. Unique Selling Point (USP) Buku biografi visual ini akan menampilkan visualisasi dari perjalanan Gus Dur sebagai seorang anak pada umumnya, hingga tumbuh menjadi seorang dewasa yang menjadi panutan bagi semua orang didekatnya. Dalam penyusunan biografi visual Gus Dur ini akan menceritakan tentang keberanian dan semangat dalam menghadapi hidup, selain itu akan menampilkan beberapa humor yang sering dimunculkan oleh Gus Dur. Tambahan humor-humor ini sebagai tambahan agar pembaca tidak mengalami kebosanan. Selain menceritakan kisah dari tokoh utama tersebut, biografi visual ini juga akan menghadirkan komparasi antara perjalanan hidup tokoh dengan budaya dan gaya hidup bangsa Indonesia, dengan gaya sinematik sehingga pembaca akan mendapat nuansa baru dalam membaca sebuah biografi dan mendapat informasi baru dalam membaca biografi visual ini. Biografi visual ini tidak hanya menuturkan cerita, tetapi juga mengajak pembaca merasakan emosi yang muncul seperti yang digambarkan dalam tiap panel pada biografi visual Gus Dur ini.

Tema Gus Dur adalah seorang yang plural terhadap masyarakat lain. Sikap seperti itu selalu ditunjukkan saat Gus Dur muncul dihadapan masyarakat. Tema yang diangkat untuk biografi visual ini menggunakan gaya yang sesuai dengan target audiens, seperti pada hasil AIO dan kuisioner, dengan memperhatikan unsur sinematik dalam tiap panelnya. Tema Perancangan ini nantinya juga akan mengarah kepada sebuah perancangan karakter yang sesuai dengan keadaan lingkungan dari kehidupan tokoh utama berada, serta perancangan karakter yang berbeda sesuai dengan tempat hidup karakter yang ada. Perancangan beberapa karakter dan Environment tersebut akan menjadi salah satu konten dari perancangan biografi visual ini.

Visual Pluralism Graphic Biography of Gus Dur menjadi konsep dari perancangan biografi visual Gus Dur ini. Yang dimaksud dengan Pluralism Graphic Biography of Gus Dur dalam biografi visual ini menggambarkan kisah hidup perjalan tokoh dalam cerita atau background dengan mengikuti unsur sinematik, dengan gaya gambar yang sedikit manga sesuai dengan minat audiens saat ini, dengan sedikit komparasi dari beberapa gaya gmbar lain. Dengan memperhitungkan permainan warna dan sinematografi yang tepat maka akan tercipta suatu komposisi yang menarik. Penekanan karakter disini sangat penting, disini pendapat pembaca berperan besar dalam pengambilan kesimpulan setelah membaca biografi visual ini. Permainan waktu juga akan semakin menambah komposisi ini menjadi lebih menarik lagi.

Dari konsep diatas sebagai contoh penggunaan warna gelap akan membuat pembaca mempersepsikan bahwa situasi pada suasana cerita tersebut begitu misterius dan suram, penggunaan warna dominan merah bisa mempersepsikan kondisi yang ada sedang panas atau menggelora, serta menimbulkan kesan yang bersemangat. Penggunaan warna putih atau biru muda dapat diartikan sebuah suasana yang cerah. Penggunaan gaya gambar manga yang sedikit di komparasi dengan gaya gambar sendiri oleh ilustrator, dan dengan berdasarkan psikologi target audiens pada umur 20-25 tahun tentang gaya gambar yang mereka sukai, akan semakin memperkuat image karakter dan gaya gambar yang akan dipakai.

Kriteria Desain Kriteria Desain disesuaikan dengan kata kunci serta tema yang telah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa kriteria desain yang akan terpakai dalam pembuatan Biografi Visual Gus Dur:

• Karakter dalam cerita • Gaya gambar • Huruf • Pewarnaan • Alur membaca • Layout Panel • Transisi

Spesifikasi dan Produksi Buku Biografi Visual Dalam pembuatan buku Biografi Visual Gus Dur ini perlu diperhatikan tentang hasil akhirnya seperti masalah percetakan. Selain memikirkan tentang hasil percetakan, harus memperhatikan juga tentang aspek biaya dan bahan yang akan di gunakan. Jika sudah mengetahui bahan yang akan dipakai, maka dapat diketahui berapa estimasi harga yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu sangat penting diperhatikan dalam pembuatan sebuah Novel atau Biografi visual ini. Buku biografi visual ini akan diterbitkan yang selanjutnya akan didistribusikan ke toko buku. Berikut ini adalah spesifikasi dari buku biografi visual:

• Bahan : Kertas Artpaper • Berat : 180 gr (Cover depan dan belakang)

130 gr (isi buku) • Dimensi : 14,5 x 21 cm • Halaman : Berwarna • Jumlah Halaman : 50 Halaman • Jumlah Eksemplar : 500 cetakan • Harga Buku : Rp. 50.000,-

Bahan yang dipakai dalam mencetak buku biografi visual ini adalah kertas Artpaper. Kertas ini biasanya dipakai untuk mencetak majalah dan buku sejenis yang berwarna, agar hasil yang didapat maksimal. Jenis berat kertas yang dipakai berbeda antara sampul dan isinya, untuk sampul memakai kertas Artpaper dengan jenis berat 180 gr, sedangkan untuk isi lebih tipis yaitu 130 gr. Sampul menggunaka kertas yang lebih tebal agar dapat melindungi isi pada bagian dalamnya.

Ga

mbar 2: Pola Pencarian Ke

yword

Penyusunan Cerita

Chapter  Lokasi  Isi Cerita Keterangan Pesan 

Bagian 1 Terbentuknya 

Seorang Intelektual 

Al‐Azhar, Kairo, Mesir 

Gus Dur menjadi seorang mahasiswa di Al‐azhar, Mesir, dengan 

kemampuan yang sudah melebihi kemampuan mahasiswa lainnya. Namun saat Gus Dur mendaftar, ia 

mendapat masalah dari pihak administrasi. Selain itu dia juga mendapat masalah karena 

absensinya. 

Kita tidak seharusnya meremehkan suatu hal meskipun kemampuan kita melebihi suatu hal 

tersebut. 

Ibukota Kairo, Mesir 

Gus Dur lebih menikmati hidupnya sebagai mahasiswa Al‐Azhar dengan berkeliling kota dan menjadikan kota ini sebagai tempat belajarnya dari 

pada belajar di kampusnya, Al‐Azhar. 

Pelajaran itu tidak kita dapatkan hanya dari bangku sekolah atau kuliah, namun bisa kita dapatkan di kehidupan 

sosial lain. 

Baghdad  Di Baghdad Gus Dur menjadi mahasiswa yang teladan dan tekun dari pada saat dia belajar di Al‐Azhar. 

Karena di bagdad ini dia merasa fasilitas kampus memenuhi 

keinginannya. Disinilah dia bertindak sebagaimana mahasiswa yang benar. Meskipun diawal‐awal dia merasa 

tidak sebebas di Kairo. 

Lakukanlah suatu hal sesuai dengan peraturan yang 

ditetapkan, maka akan didapat kelancaran, 

keberhasilan. Karena kebebasan itu tidak selalu benar. 

Bagian 2 Keluarga, Teman, dan Masyarakat. 

Pernikahan, Baghdad 

Gus Dur menikah dengan Nuriyah saat Gus Dur di baghdad, sedangkan 

Nuriyah berada di Jombang, pernikahan ini di anggap tidak lazim karena Gus Dur di wakilkan oleh kakeknya Kiai Bisri. Namun hal ini tidak mereka hiraukan, karena 

setelah mereka menyelesaikan studi masing‐masing mereka akan hidup 

bersama. 

Jarak bukanlah merupakan suatu hambatan dalam 

menjalankan ibadah, termasuk menikah. 

Semangat yang serupa 

Nurcholish Madjid, salah seorang intelektual Islam terkemuka, yang mengenal Gus Dur ketika sedang 

berada di Timur Tengah.  

mereka menunjukkan bahwa kehidupan 

pesantren sebenarnya lebih intelek dari yang 

dibayangkan. Bagian 3 

Agama dan Pemikirannya (Klimaks) 

Pemikiran Antar Agama 

Dengan agama lain terutama agama Hindu atau Budha, Gus Dur sering melakukan diskusi dan bertukar 

pendapat. Hal ini dilakukan Gus Dur agar dapat menjalin hubungan yang erat dan damai terhadap agama‐agama lain, serta saling bertukar 

ilmu yang mereka miliki. 

Menjalin hubungan yang rukun antar umat 

beragama 

Ending  Bapak Plural Dari segala pemikiran Gus Dur yang Plural (penghormatan terhadap 

agama lain, menghormati kebudayaan serta Islam yang damai) itulah Gus Dur di kenal banyak tokoh antar Agama bahkan tokoh‐tokoh 

terkenal di dunia. 

‐‐‐ 

Gambar 3: Tabel Penyusunan Cerita

Alternatif Karakter

Gambar 4: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Gus Dur

Gambar 5: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Nuriyah

Gambar 6: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Nurcholis

Gambar 7: Contoh Sketsa Environment

HASIL Karakter Terpilih

Gambar 8: Karakter Gus Dur

Gambar 9: Karakter Nuriyah

Gambar 10: Karakter Nurcholis

Gaya Gambar

Gambar 11: Gaya Gambar

Warna

Gambar 12: Pewarnaan

Squencing & Panelling

Gambar 13: Squencing & Panelling

Huruf

Gambar 14: Font Comic Book yang di gunakan

Halaman Isi

Gambar 15: Contoh Halaman yang digunakan

Gambar 16: Contoh Halaman yang digunakan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan • Buku Visual yang berjenis Novel Grafis umumnya memiliki bobot dari segi

cerita, maupun dari segi visualnya seperti pada penataan panel. Novel Grafis bisa dibedakan dengan Komik biasa dengan melihat ceritanya yang berbobot di bandingkan dengan Komik biasa yang hanya memiliki cerita yang ringan.

• Sebuah perancangan Novel Grafis seharusnya mengandung nilai dan pesan yang berbobot, terutama untuk sebuah Novel Grafis yang mengangkat Biografi atau kisah hidup seseorang.

• Perancangan Novel Grafis Biografi memiliki sudut pandang untuk mengkaji sejarah dari kisah hidup seseorang dari berbagai sisi, sesuai dengan target segmennya seperti pengelolaan manusia untuk mencapai tujuan atau visi tertentu yang sangat tepat bila disampaikan pada target segmen remaja dan dewasa.

• Pembuatan Novel Grafis yang baik adalah dapat menjaga konsistensi gaya gambar atau penggambaran karakter yang ada dalam cerita.

• Novel Grafis yang baik harus mampu menggambarkan dunia lain dari gagasan yang disampaikan dalam bentuk visual.

Saran • Banyak nilai-nilai kehidupan dari seorang tokoh sejarah atau tokoh yang telah

berjasa dengan mendalami kisah hidup mereka. • Aspek penting dalam pembuatan Novel Grafis harusnya dapat menggiring

pembaca untuk mengikuti alur dalam pembabakan cerita. • Pengambilan cerita sejarah atau biografi seorang pemimpin spiritual agama-

agama besar di dunia sangat menarik untuk dikaji, akan tetapi masih mengalami kendala dalam bercerita tentang kehidupan detail sang tokoh, serta dituntut untuk selalu objektif dalam menutur cerita.

• Sebuah novel grafis seharusnya memiliki sebuah gaya gambar yang luas dan tidak terpaku pada style gambar yang sudah ada, agar dapat membedakan karakter dari novel grafis lain.

• Sebaiknya dalam pembuatan novel grafis memiliki karakter dan detail gambar yang khas.

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Barton, Greg. 2002. BIOGRAFI GUS DUR: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. LKis. Yogyakarta.

Dameria, Anne. 2007. Color Basic Panduan Dasar Warna untuk desainer dan Industri Grafika. Link Match Graphic. Jakarta.

Eisner, Will. 1985. Comics & Sequential Art. Poorhouse Press. Florida. Jaf rey, Garry. 2005. Komik tokoh sejarah dunia – Abraham Lincoln. Elex Media

Computindo. Jakarta. McCloud, Scott. 2007. Membuat Komik: Rahasia bercerita dalam komik, manga,

dan novel grafis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rodrigues, Spain. 2008. Biografi grafis CHE. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Attarmizi, Yoga Ad. 2000. GUS DUR : Dari Pesantren ke Istana. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Koran dan Majalah : Anonim, 2009. Laporan best omset komik. PT. Gramedia Pustaka Utama Concept Magazine. 2007. Volume 04. Edisi 20 Komik. Kurniasari, Yulie dwi. 2009. Artikel Buku Biografi. PT.Gramedia Pustaka Utama Yulistyanti, Mirna. 2008. Novel Grafis, Apa Kabar?. Kompas. Jumat 8 agustus 2008 Website : Anonim. 25-11-2009. Pusat Bahasa. HUhttp://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.phpU Anonim. 03-03-2010. Buku-buku Gus Dur Habis Terjual.

http://news.okezone.com/read/2010/01/01/337/290078/buku-buku-biografi-gus-dur-habis-terjual.

Anonim. 03-03-2010. Abdurrahman Wahid. HUhttp://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/abdurrahman-wahid/biografi/01.shtml (3UH maret 2010)

HUAnonim. 02-03-2010. BIOGRAFI GUS DUR: Dari Abdurrahman Ad-Dakhil Menjadi Gus Dur. http://www.untukku.com/berita-untukku/biografi-gus-dur-dari-abdurrahman-addakhil-menjadi-gus-dur-untukku.html (2UH maret 2010)

Wawancara : KH. Salahuddin Wahid. Jombang. 2010 Hariono. Jakarta. 2010