perancangan aplikasi fuzzy inference …repository.unugha.ac.id/311/1/66. 4111411040.pdfiii surat...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN APLIKASI FUZZY INFERENCE
SYSTEMS UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN
(Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Diponegoro)
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika
Oleh
Izza Hasanul Muna
NIM 4111411040
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
PERANCANGAN APLIKASI FUZZY INFERENCE
SYSTEMS UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN
(Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Diponegoro)
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika
Oleh
Izza Hasanul Muna
NIM 4111411040
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
Skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Fuzzy Inference Systems untuk Penilaian
Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan (Studi Kasus di Perpustakaan
Universitas Diponegoro)” telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Hari : Jumat
Tanggal : 27 November 2015
HALAMAN PENGESAHAN
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini
adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
iv
Abstrak
Muna, Izza Hasanul. 2015. Perancangan Aplikasi Fuzzy Inference Systems
Untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan (Studi kasus di
Perpustakaan Universitas Diponegoro).
Kata Kunci: Fuzzy inference systems, pegawai perpustakaan, penilaian kinerja
Penilaian kinerja pegawai merupakan aspek penting dalam manajemen sumber
daya manusia yang efektif. Hal ini dikarenakan melalui penilaian kinerja pegawai,
sebuah organisasi/ instansi dapat mengetahui kondisi kerja dari para pegawainya.
Dalam melakukan penilaian kinerja, tiap organisasi mempunyai cara dan sistem
tersendiri untuk menilai para pegawainya. Akan tetapi, secara keseluruhan penilaian
kinerja yang telah dilakukan selama ini penekanannya masih tertuju pada aspek tertentu
saja, sedangkan aspek yang lain kurang diperhatikan.
Oleh karena itu, penulis melalui penelitian ini mengusulkan sebuah metode
penilaian kinerja berbasis fuzzy inference systems (FIS) dengan mengambil studi kasus
di Perpustakaan Universitas Diponegoro. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang
sebuah sistem penilaian kinerja berbasis FIS untuk pegawai perpustakaan dan
pustakawan. Adapun metode FIS yang dipakai adalah metode Sugeno orde 0 dengan
variabel yang dipakai sebagai tolok ukur kinerja adalah produktivitas, profesionalitas,
kedisiplinan, dan masa kerja. Keempat variabel ini bersama dengan FIS Sugeno orde 0
kemudian diterapkan kedalam sebuah aplikasi penilaian kinerja yang dibangun dengan
menggunakan program ASP.Net.
Berdasarkan hasil penilaian dan analisis yang telah dilakukan terhadap 50
pegawai, diperoleh skor kinerja pegawai tertinggi yaitu 90,89 oleh PGW(6) dan skor
kinerja terendah adalah sebesar 80,77 yang diperoleh PGW(24). Dengan demikian
dapat disimpulkan secara keseluruhan, kinerja pegawai perpustakaan dan pustakawan
mendapat predikat sangat bagus.
v
Motto dan Persembahan
MOTTO :
“Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantara kalian
dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al
Mujadalah: 11)
“Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. Jadikan hari
– harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang
berguna.” (Syaikh Az – Zarnuji)
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta Alam Allah SWT
yang telah mempermudah penyusunan skripsi ini, kupersembahkan karya ini
untuk :
1. Bapak ibu tercinta, adik – adikku yang telah melimpahkan bimbingan, doa,
dan segala dukungan baik secara material maupun spiritual.
2. Kerabat, guru, dosen, dosen pembimbing, dan teman – teman yang telah
memberikan bimbingan maupun dorongan semangat.
3. Seluruh pembaca yang bersedia mempelajari dan memanfaatkan skripsi ini.
4. Almamaterku, Universitas Negeri Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Perancangan Aplikasi Fuzzy Inference Systems untuk Penilaian Kinerja Pegawai
Perpustakaan dan Pustakawan (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas
Diponegoro). Skripsi ini disusun guna menyelesaikan studi Strata I untuk
mencapai gelar Sarjana Sains di Jurusan Matematika Universitas Negeri
Semarang.
Pemilihan judul skripsi ini dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu penulis
terhadap kinerja pegawai perpustakaan dan pustakawan Universitas Diponegoro.
Untuk itulah penulis mencoba mendalaminya dengan membuat sebuah program
aplikasi sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja para pegawai
di perpustakaan Universitas Diponegoro.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, M.Akt, selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Kristina Wijayanti, M.Si, selaku Ketua Prodi Matematika Universitas
Negeri Semarang.
vii
4. Alamsyah, S.Si, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan saran.
5. Florentina Yuni Arini, S.Kom, M.Cs., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan saran.
6. Riza Arifudin, S.Pd, M.Cs selaku Penguji Skripsi yang telah memberikan
saran.
7. Dra. Wahyu Praptini selaku Kepala UPT Perpustakaan Universitas
Diponegoro yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Rio Bariyanto, S.E selaku Kasubag Tata Usaha Perpustakaan Universitas
Diponegoro yang telah membantu dalam penelitian.
9. Kedua orang tua dan adik – adikku yang selalu memberi doa dan motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.
viii
Akhirnya penulis mengharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, Oktober 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... ii
SURAT PERNYATAAN................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 3
C. Batasan Masalah .............................................................. 3
D. Tujuan .............................................................................. 4
E. Manfaat ............................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan Skripsi.......................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7
2.1 Logika fuzzy ........................................................................... 7
x
2.1.1 Variabel fuzzy ..................................................... 8
2.1.2 Himpunan fuzzy .................................................. 8
2.1.3 Semesta Pembicaraan .......................................... 9
2.2 Fungsi Keanggotaan fuzzy .................................................... 10
2.3 Operator – operator dasar untuk himpunan fuzzy ................. 15
2.4 Sistem Inferensi fuzzy ........................................................... 16
2.5 Konsep Kinerja ...................................................................... 18
2.6 Penilaian Kinerja ................................................................... 20
2.7 Sumberdaya Manusia Perpustakaan ...................................... 23
2.10 Penelitian Terkait................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 26
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................ 26
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................... 26
3.3 Tahapan Penelitian ................................................................ 27
3.3.1 Perumusan Masalah ...................................................... 28
3.3.2 Studi Pustaka ................................................................ 28
3.3.3 Analisis Kebutuhan Penelitian ..................................... 28
3.3.4 Populasi ........................................................................ 29
3.3.5 Sampel .......................................................................... 29
3.3.6 Penyusunan Instrumen.................................................. 30
3.3.7 Uji Instrumen ................................................................ 31
3.3.8 Membangun FIS ........................................................... 33
xi
3.3.9 Perancangan Aplikasi ................................................... 34
3.3.10 Simpulan dan Saran .................................................... 37
3.4 Analisis FIS ........................................................................... 37
3.5 System and software design .................................................. 62
3.6 Code (Pengkodingan) ............................................................ 72
3.7 Integration and system testing (Pengujian) ........................... 72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 73
4.1 Data Pengamatan .................................................................... 73
4.2 Tampilan Antar Muka ............................................................ 73
4.3 Penerapan FIS dalam Program ............................................... 85
4.4 Hasil Penilaian Kinerja oleh Sistem ....................................... 86
4.5 Pengujian Sistem ................................................................... 87
BAB V PENUTUP ........................................................................... 90
5.1 Simpulan ................................................................................ 90
5.2 Saran ...................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 92
LAMPIRAN .................................................................................... 95
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – kisi Instrumen ............................................................................ 31
Tabel 3.2 Skor Hasil Penilaian Kinerja ................................................................. 38
Tabel 3.3 Himpunan Input Fuzzy .......................................................................... 38
Tabel 3.4 Penggolongan Predikat Kinerja ............................................................ 62
Tabel 3.5 Tabel Pegawai ....................................................................................... 69
Tabel 3.6 Tabel Admin .......................................................................................... 70
Tabel 3.7 Tabel Penilaian ...................................................................................... 70
Tabel 3.8 Tabel Nilaifuzzy ..................................................................................... 71
Tabel 3.9 Tabel Validasi........................................................................................ 71
Tabel 3.10 Tabel Relasipegawaiadmin .................................................................. 71
Tabel 4.1 Perbedaan Menu Akses Setiap User ..................................................... 76
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem ................................................. 88
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Antarmuka Sistem ....................................................... 89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Representasi linear naik ............................................................. 10
Gambar 2.2 Himpunan Fuzzy Panas .............................................................. 11
Gambar 2.3 Representasi linear turun ........................................................... 12
Gambar 2.4 Himpunan Fuzzy Dingin ............................................................ 12
Gambar 2.5 Representasi kurva segitiga ....................................................... 13
Gambar 2.6 Himpunan Fuzzy Normal (Kurva Segitiga) ............................... 13
Gambar 2.7 Representasi kurva trapesium .................................................... 14
Gambar 2.8 Himpunan Fuzzy Normal ( Kurva Trapesium ) ......................... 14
Gambar 2.9 Diagram blok fuzzy inference systems ...................................... 16
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian .................................................................... 27
Gambar 3.2 Model sekuensi linear ................................................................ 34
Gambar 3.3 Flowchart Sistem ....................................................................... 36
Gambar 3.4 Grafik Fungsi Keanggotaan Produktivitas ................................ 39
Gambar 3.5 Grafik Fungsi Keanggotaan Profesionalitas .............................. 40
Gambar 3.6 Grafik Fungsi Keanggotaan Kedisiplinan ................................. 41
Gambar 3.7 Grafik Fungsi Keanggotaan Masa Kerja ................................... 42
Gambar 3.8 Diagram Konteks FIS Penilaian Kinerja ................................... 63
Gambar 3.9 DFD Level 1 FIS Penilaian Kinerja .......................................... 64
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 3 (FIS) .................................................... 65
Gambar 3.11 ERD FIS Penilaian Kinerja ...................................................... 66
xiv
Gambar 3.12 Skema Basis Data FIS ............................................................. 68
Gambar 4.1 Tampilan Login ......................................................................... 74
Gambar 4.2 Tampilan Menu Registrasi Akun ............................................... 75
Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama .............................................................. 76
Gambar 4.4 Tampilan Identitas User............................................................. 77
Gambar 4.5 Tampilan Menu Daftar Pegawai ................................................ 77
Gambar 4.6 Menu Kepegawaian ................................................................... 78
Gambar 4.7 Menu Tambah Pegawai ............................................................. 79
Gambar 4.8 Tampilan Menu Penilaian Pegawai yang diakses Admin ......... 80
Gambar 4.9 Tampilan Menu Rekap Penilaian .............................................. 80
Gambar 4.10 Tampilan Menu Penilaian Pegawai yang diakses Pejabat ....... 81
Gambar 4.11 Submenu Lembar Penilaian Pegawai ...................................... 81
Gambar 4.12 Menu Penilaian Pejabat ........................................................... 82
Gambar 4.13 Submenu Penentuan Penilaian Pejabat .................................... 83
Gambar 4.14 Tampilan Menu Lihat Hasil Penilaian ..................................... 84
Gambar 4.15 Tampilan Menu Akun .............................................................. 84
Gambar 4.16 Tampilan Sistematika Penilaian .............................................. 85
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Aturan fuzzy Sugeno .......................................................................... 95
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 98
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas.............................................................................. 103
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 104
Lampiran 5 Skor Kinerja Pegawai ........................................................................ 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini masalah sumber daya manusia masih tetap menjadi
pusat perhatian dan tumpuan bagi suatu organisasi. Hal ini dikarenakan sumber
daya manusia merupakan salah satu komponen paling penting yang dimiliki oleh
organisasi dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang,
kemampuan untuk bersaing serta mencapai tujuan. Tidak ada satupun organisasi
yang mampu bertahan bilamana organisasi tersebut tidak memiliki sumber daya
manusia yang dapat bekerja dengan baik. Oleh karenanya manajemen sumber daya
manusia bagi organisasi merupakan persoalan penting yang harus diperhatikan
dengan segala kebutuhannya.
Salah satu persoalan penting dalam manajemen sumber daya manusia,
dalam hal ini pegawai adalah penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan suatu
metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pegawai berdasarkan tujuan, sasaran dan
strategi, sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi (Mahsun, 2006:25).
Penilaian kinerja ini sudah menjadi hal yang umum yang dilakukan oleh berbagai
instansi, baik swasta maupun negeri. Walaupun demikian, penilaian kinerja tetap
menjadi hal yang penting mengingat melalui hasil penilaian kinerja pegawai dapat
diketahui informasi – informasi yang dapat digunakan dalam proses pengembangan
pegawai organisasi.
Dalam melakukan penilaian kinerja, tiap organisasi mempunyai cara dan
sistem tersendiri untuk menilai para pegawainya. Begitu juga dengan Perpustakaan
2
Universitas Diponegoro. Adapun sistem penilaian kinerja yang diterapkan di
Perpustakaan Universitas Diponegoro (UNDIP) adalah sistem penilaian pegawai
berdasarkan performansi kinerjanya. Pegawai yang memiliki performansi kinerja
yang baik akan mendapatkan nilai kinerja yang bagus dan mendapat reward yang
berupa tunjangan peningkatan kerja (TPK) yang diterimakan setiap bulan. Namun
selama ini penilaian kinerja yang dilakukan penekanannya masih tertuju pada aspek
kedisiplinan, sementara kinerja pegawai tidak cukup hanya dilihat dari aspek
kedisiplinan saja, tetapi juga aspek – aspek yang lainnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan maksud
memberikan suatu rancangan usulan sistem penilaian terhadap performansi kinerja
pegawai di perpustakaan UNDIP. Adapun metode yang digunakan untuk
perancangan penilaian kinerja ini adalah fuzzy inference systems (FIS). FIS
merupakan suatu kerangka komputasi yang menggunakan teori himpunan fuzzy
untuk memetakan variabel – variabel input ke variabel output melalui serangkaian
aturan fuzzy (Guillaume, 2001:427). Secara garis besar, input crisp dimasukkan ke
FIS. Input ini kemudian dikirim ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy
dalam bentuk if – then. Fire strength atau derajat kebenaran akan dicari pada setiap
aturan. Jika jumlah aturan lebih dari satu maka dilakukan inferensi dari semua
aturan. Untuk mendapatkan nilai tegas (crisp) sebagai output sistem dilakukan
defuzzifikasi dari hasil inferensi (Kusumadewi & Purnomo, 2004:32).
Pada usulan rancangan sistem ini, variabel yang digunakan sebagai alat ukur
kinerja mengacu pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh
Burhanuddin (2010) tentang variabel apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai
di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pada penelitian tersebut
3
variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai perpustakaan diantaranya
adalah produktivitas, profesionalitas dan kedisiplinan. Sehingga pada penelitian ini
variabel yang dipakai adalah produktivitas, profesionalitas, masa kerja dan
kedisiplinan. Adapun masa kerja sengaja dijadikan variabel dalam penelitian ini
karena masa kerja akan berpengaruh kepada tingkat kematangan berfikir dan
kematangan dalam proses peningkatan kinerja.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis
mengajukan judul dalam penulisan ini yaitu “Perancangan Aplikasi Fuzzy Inference
Systems untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan (Studi
Kasus di Perpustakaan Universitas Diponegoro)”.
B. Rumusan Masalah dan Pembatasannya
1. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dipecahkan dalam skripsi ini adalah
a. Bagaimana merancang aplikasi FIS untuk penilaian kinerja pegawai
perpustakaan Universitas Diponegoro ?
b. Bagaimana mengimplimentasikan FIS ke dalam aplikasi penilaian
kinerja pegawai ?
2. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja pegawai dilakukan dengan bantuan FIS yang
diterapkan dalam sebuah aplikasi.
b. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman
ASP.Net 2010 dan MySQL Query Browser.
4
c. Banyaknya variabel yang digunakan dalam pengambilan keputusan
untuk melakukan penilaian kinerja ada 4, yaitu produktivitas,
profesionalitas, masa kerja dan kedisiplinan.
C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
1. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah
a. Mampu merancang aplikasi FIS untuk penilaian kinerja pegawai.
b. Mampu mengimplementasikan dan menerapkan FIS ke dalam sebuah
aplikasi penilaian kinerja pegawai.
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis dalam penyusunan skripsi ini antara lain:
a. Bagi peneliti
Sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan dan kreativitas keilmuan
yang telah diperoleh selama masa perkuliahan untuk diterapkan pada
masalah di lapangan.
b. Bagi lembaga pendidikan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
kepada semua pihak untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam hal
yang sama. Diharapkan pula dengan penelitian ini dapat membantu
mengembangkan cabang ilmu logika fuzzy untuk lebih luwes dalam
menghadapi tantangan zaman yang semakin maju.
5
c. Bagi institusi
Penelitian ini dapat memberi masukan dan khazanah ilmu pengetahuan
kepada institusi terkait dalam hal prosedur penilaian kinerja pegawai
berbasis FIS.
D. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
1. Bagian awal tugas akhir
Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.
2. Bagian isi tugas akhir
Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Bab I meliputi latar belakang, rumusan masalah dan pembatasannya,
tujuan dan manfaat kegiatan, dan sistematika tugas akhir.
Bab II. Landasan Teori
Dalam bab ini berisikan tentang teori – teori yang mendukung dan
berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
Bab III. Metode Penelitian
Di dalam bab ini dikemukakan langkah – langkah yang ditempuh
oleh penulis untuk menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
6
Bab ini berisikan proses pengolahan data dan hasil dari pembuatan
program aplikasi berbasis FIS dengan ASP.Net 2010 dan MySQL Query
Browser untuk penilaian kinerja pegawai perpustakaan.
Bab V. Penutup
Pada bab V berisi tentang simpulan dan saran - saran
3. Bagian akhir tugas akhir
Pada bagian ini berisi daftar pustaka yang merupakan informasi
mengenai berbagai buku dan referensi lainnya yang digunakan penulis dan
lampiran pendukung skripsi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Logika Fuzzy
Logika fuzzy merupakan salah satu ilmu cabang matematika yang
baru ditemukan beberapa tahun yang lalu oleh Lotfi A. Zadeh dari California
University, USA. Ilmu ini merupakan perluasan dari logika biasa (klasik)
dan teori himpunan (Dell’Acqua, 2012:44). Logika fuzzy meniru cara
berpikir manusia dengan menggunakan konsep sifat kesamaran suatu nilai.
Tidak seperti logika biasa (klasik) yang memiliki dua nilai logika yaitu Ya
dan Tidak atau ON dan OFF atau High dan Low atau "1" dan "0", maka nilai
kebenaran sebuah pernyataan atau proposisi pada logika fuzzy berada pada
range interval [0,1].
Menurut Naba (2009:1) logika fuzzy adalah sebuah metodologi
“berhitung” dengan variabel kata – kata (linguistic variabel), sebagai
pengganti berhitung dengan bilangan. Tentunya, kata yang digunakan dalam
logika fuzzy adalah tidak sepresisi dengan bilangan, namun pemakaiannya
jauh lebih dekat dengan intuisi manusia dimana manusia bisa langsung
“merasakan” nilai dari variabel kata – kata yang sudah dipakai dalam
kehidupan sehari – hari. Logika fuzzy telah menjadi area riset yang
mengagumkan karena kemampuannya dalam menjembatani bahasa mesin
yang serba presisi dengan bahasa manusia yang cenderung tidak presisi,
yaitu hanya menekankan pada makna atau arti.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami apa itu logika fuzzy
yaitu antara lain:
8
2.1.1 Variabel fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak diterapkan dalam
suatu sistem fuzzy. Contoh: umur, temperatur, permintaan, dsb (Fauziah,
2009:23).
2.1.2 Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan konsep yang mendasari lahirnya logika
fuzzy. Teori himpunan fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh
pada tahun 1965 (Kusumadewi, 2006:4). Himpunan fuzzy adalah sebuah
himpunan yang anggotanya memiliki derajat keanggotaan tertentu. Setiap
anggota memiliki derajat keanggotaan tertentu yang ditentukan oleh fungsi
keanggotaan (membership function) atau disebut juga fungsi karakteristik
(characteristic function).
Menurut Zimmerman, sebagaimana dikutip oleh Kusumadewi
(2006:5), memberikan definisi tentang himpunan fuzzy yaitu jika X adalah
koleksi dari berbagai obyek yang dinotasikan secara generik oleh x, maka
suatu himpunan fuzzy �̌�, dalam X adalah suatu himpunan pasangan
berurutan :
�̌� = {(𝑥, 𝜇𝐴(𝑥))|𝑥 ∈ 𝑋}
dengan 𝜇𝐴(𝑥) adalah derajat keanggotaan x yang memetakan X ke ruang
keanggotaan M yang terletak pada rentang [0,1].
Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu:
1. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan
atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti:
MUDA, PAROBAYA, dan TUA.
9
2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari
suatu variabel seperti: 40, 25, 50, dsb.
Disamping himpunan fuzzy ada pula himpunan yang dinamakan
himpunan tegas (crisp). Himpunan crisp adalah himpunan klasik yang telah
dikenal secara umum. Himpunan crisp membedakan anggotanya dengan
nilai nol atau satu, anggota himpunan atau bukan. Sebagai contoh himpunan
crisp yaitu, pada himpunan manusia. Himpunan wanita atau laki-laki dapat
dipresentasikan dengan mudah dengan cara himpunan klasik. Akan tetapi,
bagaimana mempresentasikan himpunan pada manusia muda atau tua.
Muda atau tua itu cukup relatif tidak langsung terpisah hanya karena berbeda
satu hal. Dalam hal ini himpunan fuzzy dapat memberikan pengelompokan
dengan memberi nilai dalam derajat tertentu. Berbeda dengan himpunan
klasik, keanggotaan himpunan fuzzy dapat bernilai parsial (Sudradjat, 2008).
2.1.3 Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan
untuk dioperasikan dalam variabel fuzzy (Fauziah, 2009:24). Semesta
pembicaraan juga dapat diartikan sebagai himpunan bilangan real yang
senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai
semesta pembicaraan bisa berupa bilangan positif maupun bilangan negatif.
Contoh: semesta pembicaraan untuk variabel temperatur: [0 40], semesta
pembicaraan untuk variabel mahasiswa: [0 50], dll.
2.2 Fungsi Keanggotaan Fuzzy
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya
10
𝜇[𝑥] = {
(𝑥 − 𝐴)
(𝐵 − 𝐴), 𝐴 ≤ 𝑥 ≤ 𝐵
0, 𝑥 ≥ 𝐵
(sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval 0
sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
keanggotaan adalah menggunakan pendekatan fungsi (Nasr, dkk, 2012:46).
Adapun pembagian dari fungsi keanggotaan untuk merepresentasikan
himpunan logika fuzzy yaitu :
2.2.1. Representasi linier
Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya
digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan
menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang masih belum
jelas. Menurut Kusumadewi (2004:9) ada dua representasi linier, yakni
representasi linier naik dan representasi linier turun. Representasi linier
naik, yaitu kenaikan himpunan fuzzy dimulai dari daerah grafik yang
memiliki nilai keanggotaan nol [0.0], yang selanjutnya bergerak ke kanan
menuju ke nilai derajat keanggotaan yang lebih tinggi.
Gambar 2.1. Representasi linier naik
Fungsi keanggotaan:
0
1
A B
𝜇(𝑥)
11
Contoh 2.1
Fungsi keanggotaan untuk himpunan PANAS pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. himpunan fuzzy PANAS
𝜇𝑃𝐴𝑁𝐴𝑆(32) =32 − 25
35 − 25=7
10= 0,7
Selain itu terdapat pula representasi linier turun, yaitu garis lurus yang
dimulai dari nilai pada daerah dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi
kiri, kemudian bergerak turun ke nilai pada daerah yang memiliki derajat
keanggotaan lebih rendah. Grafik himpunan fuzzy linear turun
direpresentasikan seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Representasi linier turun
Fungsi keanggotaan:
𝜇[𝑥] = {(𝐵−𝑥)
(𝐵−𝐴), 𝐴 ≤ 𝑥 ≤ 𝐵
0, 𝑥 ≥ 𝐵
0
1
A B
𝜇(𝑥)
32 0
1
25
A
35
𝜇(𝑥)
Temperatur (°𝐶)
12
Contoh 2.2
Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Himpunan fuzzy DINGIN
𝜇𝐷𝐼𝑁𝐺𝐼𝑁(20) =30 − 20
30 − 0=10
30= 0,33
2.2.2. Representasi kurva Segitiga
Representasi segitiga pada dasarnya adalah gabungan antara dua
representasi linier naik dan turun. Kurva segitiga digunakan untuk
merepresentasikan data – data yang sifatnya tetap atau bisa diprediksi
(Nasr,dkk 2012:46).
Gambar 2.5. Representasi kurva segitiga
𝜇(𝑥)
0
1
A B C
0
1
20 30 Temperatur (°𝐶)
𝜇(𝑥)
13
Fungsi keanggotaan:
𝜇[𝑥] =
{
0, 𝑥 ≤ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝐶(𝑥−𝐴)
(𝐵−𝐴), 𝐴 ≤ 𝑥 ≤ 𝐵
(𝐶−𝑥)
(𝐶−𝐵), 𝐵 ≤ 𝑥 ≤ 𝐶
Contoh 2.3
Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Himpunan fuzzy NORMAL (kurva segitiga)
𝜇𝑁𝑂𝑅𝑀𝐴𝐿(23) =23 − 15
25 − 15=8
10= 0,8
2.2.3. Representasi kurva Trapesium
Representasi trapesium pada dasarnya mirip seperti bentuk segitiga,
hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan satu. Gambar
2.7 menunjukkan representasi kurva himpunan fuzzy trapesium (Nasr, dkk,
2012:46).
Gambar 2.7. Representasi kurva trapesium
1
𝜇[𝑥]
0 A B C D
0
1
15 25 35
𝜇(𝑥)
Temperatur (°𝐶)
14
Fungsi keanggotaan :
𝜇[𝑥] =
{
0, 𝑥 ≤ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝐷(𝑥−𝐴)
(𝐵−𝐴), 𝐴 ≤ 𝑥 ≤ 𝐵
1, 𝐵 ≤ 𝑥 ≤ 𝐶(𝐷−𝑥)
(𝐷−𝐶), 𝐶 ≤ 𝑥 ≤ 𝐷
Contoh 2.4
Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Himpunan fuzzy NORMAL (kurva trapesium)
𝜇𝑁𝑂𝑅𝑀𝐴𝐿(32) =35 − 32
35 − 27=3
8= 0,375
2.3 Operator – operator dasar untuk himpunan fuzzy
Seperti halnya himpunan konvensional, dalam himpunan fuzzy
dikenal beberapa operasional yang didefinisikan secara khusus untuk
mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Ada 3 operator dasar
yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu : AND, OR dan NOT (Kusumadewi, dkk,
2006:21).
(1) Operator AND
Pada sistem himpunan crisp, operator AND adalah interseksi antara
dua himpunan berisi elemen-elemen yang berada pada kedua himpunan.
0 15 24 27 35
𝜇[𝑥]
32
1
15
Hal ini ekuivalen dengan operasi aritmetika atau logika AND. Pada
logika fuzzy, operator ini menentukan 𝛼 − 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡 sebagai hasil
operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai
keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan – himpunan yang
bersangkutan. Operator AND diperlihatkan dengan derajat keanggotaan
minimum antar kedua himpunan dan direpresentasikan sebagai berikut :
𝜇𝐴∩𝐵 = min (𝜇𝐴[𝑥], 𝜇𝐵[𝑦])
(2) Operator OR
Operator ini berhubungan dengan operasi union atau gabungan pada
himpunan. 𝛼 − 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡 sebagai hasil operasi dengan operator OR
diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antara elemen
pada himpunan – himpunan yang bersangkutan. Operator OR
diperlihatkan dengan derajat keanggotaan maksimum antar kedua
himpunan dan direpresentasikan sebagai berikut:
𝜇𝐴∪𝐵 = max (𝜇𝐴[𝑥], 𝜇𝐵[𝑦])
(3) Operator NOT
Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada
himpunan. 𝛼 − 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡 sebagai hasil operasi dengan operasi NOT
diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada
himpunan yang bersangkutan dari 1. Operator NOT dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
𝜇𝐴′ = 1 − 𝜇𝐴(𝑥)
16
2.4 Sistem Inferensi Fuzzy
Sistem inferensi fuzzy/ Fuzzy Inference Systems (FIS) merupakan
sistem yang bekerja dengan nilai fuzzy dan menggunakan logika fuzzy.
Sebuah FIS akan memiliki bagian – bagian yakni fuzzifikasi, mesin
inferensi, basis aturan, dan defuzzifikasi seperti ditunjukkan oleh Gambar
2.9. Bagian fuzzifikasi diperlukan untuk mengubah nilai input ke sistem
fuzzy yang umumnya berupa suatu angka/ nilai tegas diubah ke besaran
fuzzy. Bagian basis aturan berisi aturan – aturan logika fuzzy yang digunakan
oleh mesin inferensi sebagai acuan dalam mengambil kesimpulan atau
memutuskan suatu output terhadap input yang masuk ke sistem fuzzy.
Karena output dari mesin inferensi masih berupa nilai fuzzy, maka bagian
defuzzifikasi diperlukan untuk mengubah nilai fuzzy tersebut ke nilai tegas
(crisp) yang siap dikirim ke sistem/ plant lain (Ratna, 2011:66).
Gambar 2.9. Diagram blok FIS
FIS dalam prosesnya menyelesaikan suatu permasalahan memiliki
banyak kelebihan, diantaranya yaitu (a) FIS mampu menangani konsep
linguistik menjadi himpunan – himpunan fuzzy; (b) pendekatan universal
FIS mampu melakukan pemetaan nonlinear antara input dan output; (c) FIS
dapat menerjemahkan pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan – aturan;
nilai fuzzy nilai fuzzy
Input Fuzzifikasi Inferensi Defuzzifikasi
Basis aturan fuzzy output
crisp
crisp
17
(d) tingkat semantiknya yang tinggi, dan (e) kemampuan generalisasinya
yang baik (Guillaume, 2001:426).
Dalam membangun sebuah FIS dikenal beberapa metode penalaran,
yaitu metode Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto. Adapun pada penelitian
ini metode yang digunakan adalah metode Sugeno. Sistem inferensi fuzzy
metode Sugeno atau biasa disebut metode Takagi-Sugeno-Kang (TSK)
merupakan metode inferensi fuzzy untuk aturan yang direpresentasikan
dalam bentuk IF – THEN, dimana output (konsekuen) sistem tidak berupa
himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode
ini diperkenalkan oleh Takagi Sugeno Kang pada tahun 1985. Ada 2 model
pada metode Sugeno, yaitu:.
1. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol
Secara umum bentuk model inferensi fuzzy Sugeno Orde-Nol adalah :
𝐼𝐹 (𝑥1 𝑖𝑠 𝐴1𝑖)𝑜(𝑥2 𝑖𝑠 𝐴2𝑖)𝑜 …𝑜(𝑥𝑁 𝑖𝑠 𝐴𝑁𝑖) 𝑇𝐻𝐸𝑁 𝑧 = 𝑘
dengan 𝑥𝑁 adalah variabel input ke – n, 𝐴𝑁𝑖 adalah himpunan fuzzy ke
– i pada variabel 𝑥𝑁, dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai
konsekuen.
2. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu
Secara umum bentuk model fuzzy Sugeno Orde-Satu adalah :
𝐼𝐹 (𝑥1 𝑖𝑠 𝐴1𝑖)𝑜(𝑥2 𝑖𝑠 𝐴2𝑖)𝑜…𝑜(𝑥𝑁 𝑖𝑠 𝐴𝑁𝑖) 𝑇𝐻𝐸𝑁 𝑧 = 𝑝1 ∗ 𝑥1 +⋯+
𝑝𝑁 ∗ 𝑥𝑁 + 𝑞
dengan 𝑥𝑁 adalah variabel input ke – n, 𝐴𝑁𝑖 adalah himpunan fuzzy ke
– i pada variabel 𝑥𝑁, 𝑝𝑁 adalah suatu konstanta sebagai koefisien untuk
variabel 𝑥𝑁 dan q merupakan konstanta untuk persamaan linear dalam
18
konsekuensi suatu aturan. Apabila komposisi aturan menggunakan
metode Sugeno, maka deffuzifikasi dilakukan dengan cara mencari nilai
rata-ratanya (Kusumadewi, 2007:2).
Menurut Nayak (2013:4094 ) metode Sugeno dalam menyelesaikan
masalah tentang fuzzy, mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya yaitu :
a. Metode Sugeno didalam komputasinya sangat efisien dan bekerja secara
optimal
b. Sesuai untuk analisis matematis
c. Sangat cocok diterapkan dalam permasalahan simulasi linier
d. Bekerja baik untuk optimalisasi sistem dan teknik adaptif.
2.5 Konsep Kinerja
Para pakar banyak berbeda pendapat dalam hal memberikan
pengertian kinerja. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan latar belakang
dan pandangan dari masing – masing pakar tentang kata kinerja. Terlepas
dari perbedaan tersebut istilah kinerja dalam bahasa inggris disebut sebagai
performance. Menurut Haynes, sebagaimana dikutip oleh Sinambela
(2012:5) performance mempunyai arti sebagai berikut :
(a) Memasukkan, menjalankan, melaksanakan
(b) Memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu nazar
(c) Menggambarkan suatu karakter dalam suatu permainan
(d) Menggambarkannya dengan suara atau alat musik
(e) Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab
(f) Melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan
19
Sementara Prawirosentono (1999:2) mendefinisikan kata kinerja
sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing – masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
dan etika. Sejalan dengan pendapat diatas, Rivai Basri (2005:41) juga
mendefinisikan kata kinerja sebagai hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama.
Definisi lainnya, kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan
ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu
tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya (Hersey, Blanchard:1993).
Sinambela (2012:9) menjelaskan bahwa kinerja yang baik akan
dipengaruhi oleh dua hal yaitu tingkat kemampuan dan motivasi kerja yang
baik. Kemampuan seseorang dipengaruhi pemahamannya atas jenis
pekerjaan dan ketrampilan melakukannya, oleh karenanya seseorang harus
dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya. Selain itu kontribusi
motivasi kerja terhadap kinerja tidaklah dapat diabaikan. Meskipun
kemampuan pegawai sangat baik apabila motivasi kerjanya rendah, sudah
20
barang tentu kinerjanya juga akan rendah. Dalam hal ini kemampuan tanpa
motivasi belum tentu dapat menyelesaikan tugas dengan baik, demikian juga
sebaliknya motivasi tinggi yang dimiliki pegawai tanpa pengetahuan yang
memadai tidaklah mungkin mencapai kinerja yang baik.
2.6 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi
pelaksanaan kerja individu. Proses ini berupa menilai kontribusi pegawai
kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Selanjutnya kinerja
pegawai dibandingkan dengan standar baku organisasi. Apabila penilaian
kinerja dilakukan secara benar, para pegawai, penyelia – penyelia, akan
lebih termotivasi untuk bekerja.
Dalam organisasi perpustakaan, penilaian kinerja menjadi hal yang
sangat penting. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu organisasi dalam hal
ini perpustakaan bergantung kepada seberapa efektif para anggota
organisasinya (pegawai) itu menjalankan organisasinya. Sinambela (2012:
56) menjelaskan ada 3 alasan tentang pentingnya penilaian kinerja yaitu
sebagai berikut :
(a) Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis
kinerja dibawah standar.
(b) Untuk memuaskan rasa ingin tahu pegawai tentang seberapa baik
kinerja mereka. Seorang pegawai mungkin tidak suka dinilai, tetapi
dorongan untuk mengetahui hasil penelitian ternyata sangat kuat.
(c) Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan
selanjutnya sehubungan dengan karir seorang pegawai. Hal seperti
21
kenaikan gaji, promosi, pemindahan, atau pemberhentian dapat
ditangani dengan lebih baik bila pegawai mengetahui kemungkinan itu
sebelumnya.
Pada proses penilaian kinerja dibutuhkan variabel – variabel sebagai
patokan kinerja. Suatu variabel yang dijadikan patokan haruslah relevan dan
dapat dipercaya, baik bagi individu maupun organisasi. Selain itu, suatu
variabel yang menjadi patokan juga harus dapat membedakan antara orang
– orang yang berkinerja baik dengan yang berkinerja jelek. Oleh karena itu
dalam memilih suatu patokan kinerja tidak boleh dilakukan sembarangan
dan harus disesuaikan dengan siapa yang akan dinilai.
Dalam menentukan variabel sebagai patokan dalam penilaian,
terdapat perbedaan pandangan antara satu orang dengan yang lain.
Tileng,dkk (2013:20) menjelaskan bahwa menurut peraturan pemerintah
No.10/1979 variabel yang tepat untuk digunakan dalam penilaian kinerja
pegawai negeri sipil ada 8, yaitu loyalitas, penghargaan, tanggung jawab,
kesetiaan, kejujuran, kerja sama, inisiatif dan kepemimpinan.
Menurut Gomes (2003:134) variabel yang mempengaruhi kinerja
pegawai sebagai berikut :
(a) Quantity of work (Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode
waktu yang ditentukan).
(b) Quality of work (kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapannya).
(c) Job Knowledge (Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaannya ).
22
(d) Creativeness (Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul).
(e) Cooperation (kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain).
(f) Dependability (Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja tepat pada waktunya).
(g) Initiative (Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya).
(h) Personal Qualities (Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-
tamahan, dan integritas pribadi).
Sejalan dengan pendapat diatas, Burhanuddin (2010) dalam
penelitiannya tentang kinerja pegawai perpustakaan UIN Sunan Gunung
Djati Bandung mengemukakan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
kinerja pegawai perpustakaan yaitu kemampuan menguasai fungsi, tugas
dan wawasan sebagai pegawai perpustakaan, disiplin, profesionalisme serta
kualitas pelayanan. Sedangkan Winarandu (2013) dalam penelitiannya
menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pustakawan
KPAD Pesisir Selatan, Padang antara lain faktor pribadi, faktor
kepemimpinan, faktor tim yang meliputi dukungan rekan kerja dan faktor
sistem kerja yang diberikan oleh organisasi. Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Abidin (2012) tentang kinerja pegawai perpustakaan,
variabel yang digunakan adalah produktivitas, kesiagaan, efektivitas, dan
reliabilitas.
23
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada
penelitian ini variabel penilaian kerja yang dipakai adalah produktivitas,
profesionalitas, kedisiplinan, dan masa kerja.
2.7 Sumber daya Manusia Perpustakaan
Berkaitan dengan masalah sumber daya manusia (SDM)
Perpustakaan, undang – undang no. 43 tahun 2007 Bab VIII pasal 29 ayat 1
– 5 mengatur tentang tenaga Perpustakaan menyebutkan bahwa :
(1) Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis
perpustakaan.
(2) Pustakawan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan.
(3) Tugas tenaga teknis perpustakaan sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) dapat dirangkap oleh pustakawan dengan kondisi perpustakaan
bersangkutan.
(4) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,
promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan
yang berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.
(5) Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,
promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan
yang berstatus nonpegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan
peaturan yang ditetapkan oleh penyelenggara perpustakaan yang
bersangkutan.
24
Selanjutnya pada pasal ini juga menjelaskan bahwa tenaga
perpustakaan memiliki beberapa tugas diantarnya adalah :
a. Memberikan layanan prima terhadap pemustaka;
b. Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif;
c. memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga.
Dalam rangka mencapai tingkat layanan yang baik, penting untuk
memiliki pegawai perpustakaan yang mampu memehami kebutuhan
pengunjung perpustakaan. Dalam penciptaan layanan ini tersirat komitmen
untuk pengembangan berkelanjutan dengan tetap menjaga layanan
perpustakaan bagi seluruh pengunjung perpustakaan.
2.8 Penelitian Terkait
Penelitian terkait merupakan hal yang sangat penting untuk
mengetahui bentuk-bentuk penelitian yang telah dilakukan yang berkenaan
dengan FIS. Ada beberapa contoh penelitian terkait yang dapat dijadikan
sebagai acuan atau pembanding yaitu pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Tileng,dkk (2013) mengenai Analisis Penilaian Kinerja PNS di BPS
Tomohon menggunakan FIS Sugeno. Hasil temuan menunjukkan bahwa
penilaian kinerja menggunakan FIS Sugeno identik dengan sistem penilaian
kinerja yang dilakukan oleh pihak BPS. Ini artinya penilaian menggunakan
FIS Sugeno tingkat akurasinya mencapai 100%.
Penelitian kedua yang meneliti tentang Perbandingan FIS Mamdani
dan Sugeno dalam Memprediksi Keinginan Membeli Para Pelanggan
sebuah Toko di Vellore, Taiwan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
FIS Sugeno memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi daripada
25
Mamdani, dimana metode ini dapat dikombinasikan dengan algoritma atau
metode yang lain yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat akurasi
penelitian.
Penelitian selanjutnya mengenai FIS yang diterapkan untuk
membantu pengambilan keputusan pemilihan program studi di perguruan
tinggi yang dilakukan oleh Sam’an dan Alamsyah (2015). Pada penelitian
ini variabel yang digunakan adalah faktor bakat, faktor akademis dan nilai
rata – rata inputan dari siswa. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan
keputusan berdasarkan FIS yang dibangun dapat dipertanggungjawabkan,
karena mampu menganalisis variabel secara sistematis.
Adapun penelitian terkait lainnya yaitu penelitian tentang FIS untuk
menentukan tingkat kepribadian guru yang dilakukan oleh Apriliyani, dkk
(2012). Pada penelitian ini dibangun aplikasi dengan metode penalaran
Tsukamoto. Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa
metode Tsukamoto memiliki beberapa kekurangan yaitu jika diterapkan
dalam sebuah aplikasi, penalaran dalam aplikasi terkesan kaku dan monoton
sehingga mempengaruhi tingkat akurasi sistem.
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, maka penulis berinisiatif menggunakan metode FIS Sugeno
sebagai metode yang digunakan dalam penulisan ini.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan penelitian
Pendekatan disini adalah metode atau cara untuk mengadakan penelitian,
dan juga dapat menunjukkan jenis atau tipe yang sedang diambil. Penentuan
pendekatan berfungsi untuk menentukan variabel atau obyek penelitian yang akan
digunakan dan menentukan subyek penelitian atau sumber dimana kita akan
memperoleh data. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif - kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat, yang mana bertujuan untuk membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi
pada data dasar.
Model kuantitatif merupakan model keputusan yang banyak dituntut
menggunakan angka. Mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data dan
penampilan dari hasilnya. Sehingga dalam pemahaman akan kesimpulan penelitian
akan lebih baik jika disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.
3.2 Lokasi penelitian
Lokasi atau tempat yang cocok untuk dijadikan obyek penelitian adalah
sebuah perpustakaan yang terintegrasi dengan baik. Oleh karena itu obyek
penelitian yang dipilih penulis adalah Perpustakaan Universitas Diponegoro yang
meliputi UPT Perpustakaan (Gedung Widya Puraya), Perpustakaan di lingkungan
Fakultas, dan Perpustakaan Pasca Sarjana Undip.
27
3.3 Tahapan Penelitian
Pada penelitian ini, langkah - langkah yang dilakukan untuk penyelesaian
skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Rumusan
Masalah
Studi Pustaka Analisis kebutuhan
Penelitian
Populasi
Sampel
Penyusunan
Instrumen
Uji instrumen
Pengumpulan
Data
Membangun FIS
Perancangan
Aplikasi
Simpulan dan saran
28
3.3.1 Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data dan analisis data. Tahap ini dilakukan
untuk memperjelas permasalahan yang dikaji sehingga mempermudah
pembahasan selanjutnya.
3.3.2 Studi Pustaka
Pada langkah ini dilakukan pengkajian sumber – sumber pustaka yang
relevan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Adapun sumber pustaka dalam penelitian ini diperoleh dari buku,
teks, jurnal, makalah dan sebagainya. Setelah sumber pustaka terkumpul
dilanjutkan dengan penelaahan dan sumber pustaka tersebut. Pada akhirnya
sumber pustaka itu dijadikan landasan untuk menganalisis permasalahan.
3.3.3 Analisis Kebutuhan Penelitian
Analisis kebutuhan merupakan proses identifikasi data yang dibutuhkan
pada penelitian. Kebutuhan pada penelitian ini mengikuti tujuan penelitian
sehingga diharapkan data sebagai bahan mentah dapat dijadikan sumber yang
valid. Untuk memperoleh data pada penelitian ini, dibutuhkan tinjauan
langsung di lapangan terhadap objek penelitian. Hal – hal yang dibutuhkan dan
dilakukan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas, masa
kerja, nilai kedisipilinan dan nilai profesionalitas sehingga data pegawai
yang dibutuhkan adalah data yang berhubungan dengan keempat variabel
tersebut.
29
b. Mekanisme dalam pengambilan data variabel
Untuk memperoleh data profesionalitas, produktivitas dan kedisiplinan
pegawai dibutuhkan instrumen penelitian. Adapun instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner/angket. Sedangkan untuk data masa kerja
dari pegawai diperoleh dari data sekunder yang dimiliki perpustakaan
Universitas Diponegoro tiap satuan waktu.
c. Tim Penilai
Tim penilai adalah seseorang atau sekelompok orang yang ditunjuk oleh
pihak perpustakaan untuk melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai
perpustakaan dan pustakawan perpustakaan Universitas Diponegoro. Tim
penilai ini akan memiliki hak penuh untuk melakukan penilaian.
3.3.4 Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karaktersitik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya
(Sugiyono, 2011:119). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
perpustakaan dan pustakawan Universitas Diponegoro.
3.3.5 Sampel
Sampel adalah sebagian dari yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi. Agar sampel dapat mewakili suatu populasi
diperlukan teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan.
30
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
probability sampling dengan teknik penentuan sampel secara simple random
sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
yaitu simple random sampling adalah teknik penggunaan untuk menentukan
anggota sampel secara acak. Adapun sampel pada penelitian ini adalah 50
pegawai yang dipilih secara acak dari total seluruh pegawai yang ada di
perpustakaan Universitas Diponegoro yang berjumlah sebanyak 83 orang.
3.3.6 Penyusunan Instrumen
Dalam penyusunan instrumen, titik tolak dari penyusunan instrumen
adalah variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dari variabel
tersebut diberi definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator
yang sekiranya berpengaruh tehadap variabel yang ada. Indikator inilah yang
digunakan untuk membuat kisi – kisi instrumen.
Adapun kisi – kisi instrumen yang telah disusun dan yang akan
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
31
Tabel 3.1 Kisi – kisi instrumen
Variabel Indikator No butir soal
Produktivitas Prestasi kerja 1, 2, 3
Pelayanan dan Efektivitas kerja 4, 5, 6
Kemampuan kerja 7, 8, 9
Profesionalitas Kerja sama dan komunikasi 10, 11, 12
Tanggung jawab dan kejujuran 13, 14, 15
Pengetahuan kerja dan Decision analyze 16, 17
Kedisiplinan Kesiagaan pegawai 18, 19, 20
Pada skripsi ini, instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner / angket dengan model rating scale. Angket dengan model rating
scale adalah angket yang berisi pertanyaan atau pernyataan dengan pilihan
jawaban berupa angka skala tertentu. Responden akan diminta memilih dan
menentukan skala jawaban berdasarkan fakta yang ada dari pertanyaan -
pertanyan yang diajukan. Menurut Soegiyono (2011:142) angket model ini
dinilai lebih fleksibel daripada model yang lain dalam hal pengukuran kinerja.
3.3.7 Uji Instrumen
Uji instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
tersebut dapat mengukur sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pada
penelitian ini, uji validitas yang dilakukan meliputi uji validitas internal dan uji
validitas eksternal. Adapun uji validitas internal dilakukan dengan membangun
sejumlah kisi – kisi instrumen beserta pertanyaannya berdasarkan teori yang
relevan dan mengkonsultasikan hasilnya kepada dosen ahli. Sedangkan uji
validitas eksternal dalam penelitian ini, menguji butir – butir soal yang telah
32
dibuat dengan bantuan program komputer Microsoft excel 2013 menggunakan
korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :
𝑟 =𝑁(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋∑𝑌)
√(𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋)2)(𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2)
dengan ketentuan jika nilai r hitung < r tabel, maka variabel yang diuji tidak
valid (Singarimbun, 1989:137).
Pada penelitian ini juga dilaksanakan uji reliabilitas yang bertujuan
untuk mengetahui apakah suatu alat ukur dapat memberikan hasil ukur yang
konsisten (reliable) dan dapat memberikan hasil yang relatif sama jika
dilakukan pengukuran yang berbeda waktunya. Dalam penelitian ini akan
digunakan metode alpha cronbach yaitu metode perhitungan reliabilitas yang
dikembangkan oleh cronbach. Koefisien alpha cronbach merupakan koefisien
reliabilitas yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal
consistency. Alpha cronbach dapat diinterpretasikan sebagai koefisien korelasi
antara pengujian berskala tersebut dengan pengujian atau skala yang memiliki
item yang sama. Karena diinterpretasikan sebagai koefisien korelasi maka
nilainya berkisar antara 0-1. Rumusnya dijelaskan sebagai berikut:
∝=𝑘
𝑘 − 1(1 −
∑ ∝𝑖2
∝𝑦2)
Dimana :
∝𝑖2 = varians skor pertanyaan ke – i, dengan i = 1, 2, 3, ...
∝ = koefisien reabilitas
33
∝𝑦2 = variansi skor total
k = jumlah pertanyaan item (Singarimbun, 1989:142).
3.3.8 Membangun FIS
Dalam membangun FIS bergantung pada metode yang digunakan. Pada
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Sugeno orde nol. Adapun
langkah – langkahnya sebagai berikut :
3.3.8.1. Fuzzifikasi
Pada tahap ini ditentukan masukan nilai tegas (crisp) sistem yang akan
diubah kedalam fungsi keanggotaan. Masukan ini terdiri dari nilai
produktivitas, profesionalitas, kedisiplinan dan masa kerja pegawai.
Selanjutnya ditentukan derajat keanggotaan dari masing – masing masukan
supaya dapat mengelompokkan nilai tiap masukan menjadi anggota dari
himpunan fuzzy yang sesuai. Dengan kata lain langkah awal yang dilakukan
adalah membuat fungsi keanggotaan.
3.3.8.2. Inferensiasi
Tahap inferensiasi meliputi 3 aktivitas, yaitu mengaplikasikan aturan
pada masukan (input) fuzzy yang dihasilkan dalam proses fuzzifikasi,
mengevaluasi tiap aturan dengan masukan (input) yang dihasilkan dari proses
fuzzifikasi dengan mengevaluasi hubungan atau derajat keanggotaan anteseden/
premis tiap aturan, dan menentukan nilai kebenaran bagian konsekuen dengan
derajat keanggotaan.
34
Contoh dari aturan fuzzy dalam sistem penilaian ini adalah sebagai
berikut :
[R1] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas tinggi AND kedisiplinan
tinggi AND masa kerja lama THEN nilai kinerja.
3.3.8.3. Defuzzifikasi
Defuzzikasi/ penentuan output yang berupa konstanta tegas
menggunakan rumus rata – rata berbobot sebagai berikut :
𝑧 = (∑ (𝛼𝑟𝑧𝑟)𝑅𝑟=1
∑ 𝛼𝑟𝑅𝑟=1
)
3.3.9 Perancangan aplikasi
Dalam perancangan aplikasi, penulis menggunakan model sekuensi
linear. Model sekuensi linear pada dasarnya adalah metode penelitian dengan
mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, evolusi,
dan mempresentasikannya sebagai fase – fase proses yang berbeda seperti
spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian
dan seterusnya (Pressman, 2007:37).
Gambar 3.2. Model sekuensi linear (Pressman, 2007:37).
a. Requirement Definition
Tahap ini merupakan tahapan menganalisa hal – hal apa saja yang
dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak. Adapun hal – hal yang
dibutuhkan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3, yaitu :
code Requirement
Definition
System and
software Design Integration and
system testing
35
(1) Kebutuhan brainware
Kebutuhan brainware berupa pengguna (user) yang memiliki keahlian
mampu mengoperasikan komputer dan peralatan pendukungnya dan dapat
menggunakan aplikasi dengan baik sesuai dengan pekerjaannya.
(2) Kebutuhan hardware (perangkat keras)
Adapun perangkat keras yang digunakan mempunyai spesifikasi minimum
sebagai berikut :
1. Prosesor intel pentium IV 1,6 GHz dengan memori RAM 1GB
2. Harddisk free space 3 GB, Resolusi monitor 1024 x 768 dan DirectX 9
(3) Kebutuhan Software (Perangkat lunak)
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Operasi
Windows 8.1, ASP.Net dan MySQL Query Browser.
b. System and software design
Pada tahap ini, hal yang harus dilakukan adalah mendesain komponen –
komponen informasi aplikasi yang telah didapat pada tahap analisis dengan
tujuan untuk dikomunikasikan dengan pengguna. Untuk mendesain komponen
– komponen aplikasi ini yang dibutuhkan terlebih dahulu ialah harus
mengetahui bagaimana alur kerja sistem bekerja sebagaimana mestinya.
Adapun alur kerja sistem yang akan dibuat terlihat seperti pada Gambar 3.3.
36
Gambar 3.3 Flowchart sistem
Hasil perancangan sistem adalah Entity Relationship Diagram (ERD), Data
Flow Diagram (DFD), desain database dan perancangan antar muka (Interface).
Tahap ini akan diuraikan pada sub bab 3.5.
Ya
Ya
Mulai
Input benar
Tidak
Fuzzifikasi
Masukkan username dan
password
Inferensi metode Sugeno
input nilai kinerja pegawai
Selesai
defuzzifikasi
Cetak data dan hasil kinerja
Pejabat
penilai
Tidak
Aturan fuzzy
37
c. Code ( Pengkodean )
Tahap pengkodean adalah tahap penterjemahan desain sistem yang telah
dibuat kedalam bentuk perintah – perintah dengan bahasa komputer. Pada
penelitian ini dilakukan penulisan kode program sesuai pada langkah desain
dengan menggunakan ASP.Net.
d. Integration and sistem testing
Integrasi dan uji coba sistem tahap ini berupa program diuji menjadi sebuah
sistem yang lengkap untuk disampaikan kepada pengguna.
3.3.10 Simpulan dan saran
Tahap ini hasil yang diperoleh dilakukan analisis terhadap fokus
permasalahan penelitian, apakah aplikasi yang dibuat dapat berjalan sesuai
seperti yang diharapkan. Selanjutnya diambil simpulan berdasarkan rumusan
masalah yang telah ditentukan.
3.4 Analisis Fuzzy Inference Systems (FIS)
Berikut diberikan analisis FIS menggunakan metode Sugeno untuk penilaian
kinerja pegawai perpustakaan. Prosesnya meliputi (a) fuzzifikasi; (b) inferensiasi
dan (c) defuzzifikasi.
Misalkan ada pegawai Perpustakaan Universitas Diponegoro yang telah dinilai
kinerjanya dengan hasil tersaji pada Tabel 3.2.
38
Tabel 3.2. Skor Hasil Penilaian Kinerja
Variabel Nama
Sugeng
Produktivitas 7
Profesionalitas 5
Kedisiplinan 4
Masa kerja 16
Akan dicari nilai hasil kinerja berdasarkan penilaian yang telah diperoleh.
Langkah 1
Pembentukan himpunan fuzzy yang dibuat untuk tiap – tiap variabel input. Terdapat
4 variabel input yaitu produktivitas, profesionalitas, kedisiplinan dan masa kerja.
Kemudian keempat variabel tersebut dilakukan fuzzifikasi dengan cara mencari nilai
keanggotaan dari masing – masing variabel melalui fungsi keanggotaannya. Adapun
himpunan fuzzy untuk semua variabel tersaji pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Himpunan Input Fuzzy
Variabel Himpunan Input fuzzy
Nama Notasi Domain
Produktivitas Rendah r [1 4]
(prod) Sedang s [4 7]
Tinggi t [7 9]
Profesionalitas rendah r [1 4]
(prof) normal n [4 7]
Baik b [7 9]
Kedisiplinan Kurang k [1 4]
(dis) Disiplin d [4 7]
sangat disiplin s [7 9]
39
Tabel 3.3 Lanjutan Himpunan Input Fuzzy
Variabel Himpunan Input fuzzy
Nama Notasi Domain
Masa kerja Sedikit sdk [0 15]
(mk) Sedang sdg [15 30]
Lama l [30 45]
1. Fungsi derajat keanggotaan Produktivitas
𝜇𝑟[𝑝𝑟𝑜𝑑] = {
1, 1 ≤ 𝑥 ≤ 47−𝑥
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
0, 7 ≤ 𝑥 ≥ 9
𝜇𝑠[𝑝𝑟𝑜𝑑] = {
𝑥−1
3, 1 ≤ 𝑥 4
1, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7 9−𝑥
2, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
𝜇𝑡[𝑝𝑟𝑜𝑑] = {
0, 1 ≤ 𝑥 ≤ 4𝑥 −4
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
1, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
Untuk grafik fungsi keanggotaan produktivitas pegawai dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Grafik fungsi keanggotaan produktivitas
1 7 9 prod
4
1
0
s t
𝜇[𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠]
r
40
2. Fungsi derajat keanggotaan Profesionalitas
𝜇𝑟[𝑝𝑟𝑜𝑓] = {
1, 1 ≤ 𝑥 ≤ 47−𝑥
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
0, 7 ≤ 𝑥 ≥ 9
𝜇𝑛[𝑝𝑟𝑜𝑓] = {
𝑥−1
3, 1 ≤ 𝑥 4
1, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7 9−𝑥
2, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
𝜇𝑏[𝑝𝑟𝑜𝑓] = {
0, 1 ≤ 𝑥 ≤ 4𝑥 −4
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
1, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
Untuk grafik fungsi keanggotaan profesionalitas pegawai dapat dilihat pada
Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Grafik fungsi keanggotaan profesionalitas
3. Fungsi derajat keanggotaan Kedisiplinan
𝜇𝑘[𝑑𝑖𝑠] = {
1, 1 ≤ 𝑥 ≤ 47−𝑥
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
0, 7 ≤ 𝑥 ≥ 9
r
1 7 9 prof
4
1
0
n b
𝜇[𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠]
41
𝜇𝑑[𝑑𝑖𝑠] = {
𝑥−1
3, 1 ≤ 𝑥 4
1, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7 9−𝑥
2, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
𝜇𝑠[𝑑𝑖𝑠] = {
0, 1 ≤ 𝑥 ≤ 4𝑥 −4
3, 4 ≤ 𝑥 ≤ 7
1, 7 ≤ 𝑥 ≤ 9
Untuk grafik fungsi keanggotaan kedisiplinan pegawai dapat dilihat pada
Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Grafik fungsi keanggotaan kedisiplinan
4. Fungsi derajat keanggotaan Masa kerja
𝜇𝑠𝑑𝑘[𝑚𝑘] = {
1, 0 ≤ 𝑥 ≤ 1530−𝑥
15, 15 ≤ 𝑥 ≤ 30
0, 30 ≤ 𝑥 ≤ 45
𝜇𝑠𝑑𝑔[𝑚𝑘] = {
𝑥
15, 0 ≤ 𝑥 ≤ 15
1, 15 ≤ 𝑥 ≤ 30 45−𝑥
30, 30 ≤ 𝑥 ≤ 45
𝜇𝑙[𝑚𝑘] = {
0, 0 ≤ 𝑥 ≤ 15𝑥−15
15, 15 ≤ 𝑥 ≤ 30
1, 30 ≤ 𝑥 ≤ 45
k
1 7 9 dis
4
1
0
d s
𝜇[𝑘𝑒𝑑𝑖𝑠𝑖𝑝𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛]
42
Untuk grafik fungsi keanggotaan masa kerja pegawai dapat dilihat pada
Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Grafik fungsi keanggotaan masa kerja
Langkah 2
Proses membangun aturan – aturan fuzzy berupa pernyataan – pernyataan yang
ditulis dalam bentuk if – then. Aturan – aturan dalam penilaian kinerja ini didapat
dari hasil wawancara dengan kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro.
Untuk aturan – aturan yang dipakai dalam penulisan ini tersaji pada lampiran 1.
Langkah 3
Tahap pengujian dilakukan terhadap Tabel 3.2 berdasarkan skor hasil penilaian yang
dilakukan terhadap 1 orang pegawai antara lain sebagai berikut :
a. Pengujian I
Input hasil penilaian Sugeng
Input produktivitas = 7
𝜇𝑟[7] = 0 ; 𝜇𝑠[7] = 1 ; 𝜇𝑡[7] = 1
30 45 dis
15
1
0
sdg l 𝜇[𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎]
sdk
43
Input profesionalitas = 5
𝜇𝑟[5] = 0,67 ; 𝜇𝑛[5] = 1 ; 𝜇𝑏[5] = 0,33
Input Kedisiplinan = 4
𝜇𝑘[4] = 1; 𝜇𝑑[4] = 1 ; 𝜇𝑠[4] = 0
Input masa kerja = 16
𝜇𝑠𝑑𝑘[16] = 0,933 ; 𝜇𝑠𝑑𝑔[16] = 1 ; 𝜇𝑙[16] = 0,067
Selanjutnya mencari alpha – predikat dari setiap aturan fuzzy dengan
menggunakan operator and dan min.
[R1] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 60
α-predikat1 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μr[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,67; 1; 0,93) = 0
[R2] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 65
α-predikat2 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μr[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (0; 0,67; 1; 1) = 0
[R3] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 70
α-predikat3 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μr[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (0; 0,67; 1; 0,067) = 0
44
[R4] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 65
α-predikat4 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μr[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,67; 1; 0,93) = 0
[R5] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 70
α-predikat5 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μr[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (0; 0,67; 1; 1) = 0
[R6] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 75
α-predikat6 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μr[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (0; 0,67 ;1; 0,067) = 0
[R7] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat7 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μr[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,67; 0; 0,93) = 0
[R8] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat8 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
45
= Min (μr[7]; μr[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (0; 0,67; 0; 1) = 0
[R9] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat9 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μr[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (0; 0,67; 0; 0,067) = 0
[R10] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 65
α-predikat10 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μn[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (0; 1 ;1; 0,93) = 0
[R11] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 70
α-predikat11 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μn[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (0; 1; 1; 1) = 0
[R12] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 75
α-predikat12 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μn[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (0; 1; 1; 0,067) = 0
46
[R13] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat13 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μn[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (0; 1; 1; 0,93) = 0
[R14] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat14 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μn[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (0; 1 ;1; 1) = 0
[R15] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat15 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μn[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (0; 1; 1; 0,067) = 0
[R16] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat16 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μn[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (0; 1; 0 ;0,93) = 0
[R17] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat17 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
47
= Min (μr[7]; μn[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (0; 1 ;0; 1) = 0
[R18] IF produktivitas rendah AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat4 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μn[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (0; 1; 0; 0,67) = 0
[R19] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat19 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μb[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,33; 1; 0,93) = 0
[R20] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat20 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μb[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (0 ;0,33 ; 1; 1) = 0
[R21] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat21 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μb[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (0; 0,33; 1; 0,067) = 0
48
[R22] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat22 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μb[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,33; 1; 0,93) = 0
[R23] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat23 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μr[7]; μb[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (0; 0,33; 1; 1) = 0
[R24] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat24 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μb[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (0; 0,33; 1; 0,067) = 0
[R25] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat25 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μr[7]; μb[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (0; 0,33; 0; 0,93) = 0
[R26] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat26 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
49
= Min (μr[7]; μb[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (0; 0,33; 0; 1)= 0
[R27] IF produktivitas rendah AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat27 = μproduktivitas rendah∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μr[7]; μb[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (0; 0,33; 0; 0,067) = 0
[R28] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 65
α-predikat28 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μr[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,93) = 0,67
[R29] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 70
α-predikat29 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μr[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,67; 1; 1) = 0,67
[R30] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 75
α-predikat30 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μr[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,067) = 0,067
50
[R31] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat31 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μr[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,93) = 0,67
[R32] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat32 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μr[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,67; 1; 1) = 0,67
[R33] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat33 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μr[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,067) = 0,067
[R34] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat34 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μr[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,67; 0; 0,93) = 0
[R35] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat35 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
51
= Min (μs[7]; μr[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,67; 0; 1) = 0
[R36] IF produktivitas sedang AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat36 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μr[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 0,67; 0; 0,067) = 0
[R37] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat37 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μn[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 1; 0,93) = 0,93
[R38] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat38 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μn[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 1; 1) = 1
[R39] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat39 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μn[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 1; 0,067) = 0,067
52
[R40] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat40 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μn[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 1; 0,93) = 0,93
[R41] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat41 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μn[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 1; 1) = 1
[R42] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat42 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μn[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 1; 0,067) = 0,067
[R43] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat43 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μn[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 0; 0,93) = 0
[R44] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat44 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
53
= Min (μs[7]; μn[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 0; 1) = 0
[R45] IF produktivitas sedang AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat45 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μn[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 0; 0,067) = 0
[R46] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat46 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μb[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,93) = 0,33
[R47] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat47 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μb[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 1; 1) = 0,33
[R48] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat48 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μb[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,067) = 0,067
54
[R49] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat49 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μb[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,93) = 0,33
[R50] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat50 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μs[7]; μb[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 1; 1) = 0,33
[R51] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat51 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μb[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,067) = 0,067
[R52] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 85
α-predikat5 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μs[7]; μb[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0,93) = 0
[R53] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 90
α-predikat53 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
55
= Min (μs[7]; μb[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 0; 1) = 0
[R54] IF produktivitas sedang AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 95
α-predikat54 = μproduktivitas sedang∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μs[7]; μb[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0,067) = 0
[R55] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 70
α-predikat55 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μr[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,93) = 0,67
[R56] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 75
α-predikat56 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μr[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,67; 1; 1) = 0,67
[R57] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 80
α-predikat57 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μr[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,067) = 0,067
56
[R58] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat58 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μr[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,67; 1; 0,93) = 0,67
[R59] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat59 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μr[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,67; 1; 1) = 0,67
[R60] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat60 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μr[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,067) = 0,067
[R61] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat61 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μr[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0,93) = 0
[R62] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat62 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
57
= Min (μt[7]; μr[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 0; 1) = 0
[R63] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat63 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas rendah∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μr[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0,067) = 0
[R64] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 75
α-predikat64 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μn[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 1; 0,93) = 0,93
[R65] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 80
α-predikat65 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μn[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 1; 1) = 1
[R66] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 85
α-predikat66 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μn[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 1; 0,067) = 0,067
58
[R67] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat67 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μn[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 1; 0,93) = 0,93
[R68] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat68 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μn[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 1; 1) = 1
[R69] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat69 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μn[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 1; 0,067) = 0,067
[R70] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 85
α-predikat70 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μn[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 1; 0; 0,93) = 0
[R71] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 90
α-predikat7 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
59
= Min (μt[7]; μn[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 1; 0; 1) = 0
[R72] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas normal AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 95
α-predikat72 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas normal∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μn[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 1; 0; 0,067) = 0
[R73] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 80
α-predikat73 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μb[5]; μk[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,93) = 0,33
[R74] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 85
α-predikat74 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μb[5]; μk[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 1; 1) = 0,33
[R75] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 90
α-predikat75 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan kurang∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μb[5]; μk[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,067) = 0,067
60
[R76] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 85
α-predikat76 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μb[5]; μd[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,93) = 0,33
[R77] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 90
α-predikat77 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja sedang
= Min (μt[7]; μb[5]; μd[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 1; 1) = 0,33
[R78] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 95
α-predikat78 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan disiplin∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μb[5]; μd[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 1; 0,067) = 0,067
[R79] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 90
α-predikat79 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedikit
= Min (μt[7]; μb[5]; μs[4]; μsdk[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0) = 0
[R80] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja sedang THEN skor kinerja = 95
α-predikat80 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja sedang
61
= Min (μt[7]; μb[5]; μs[4]; μsdg[16])
= Min (1; 0,33; 0; 1) = 0
[R81] IF produktivitas tinggi AND profesionalitas baik AND kedisiplinan
sangat disiplin AND masa kerja lama THEN skor kinerja = 100
α-predikat81 = μproduktivitas tinggi∩μprofesionalitas baik∩μkedisiplinan sangat∩μmasa kerja lama
= Min (μt[7]; μb[5]; μs[4]; μl[16])
= Min (1; 0,33; 0; 0,067) = 0
Kemudian diambil aturan yang hasilnya tidak nol yaitu aturan [R28], [R29],
[R30], [R31], [R32], [R33], [R37], [R38], [R39], [R40], [R41], [R42], [R46],
[R47], [R48], [R49], [R50], [R51], [R55], [R56], [R57], [R58], [R59], [R60],
[R64], [R65], [R66], [R67], [R68], [R69], [R73], [R74], [R75], [R76], [R77],
dan [R78]. Selanjutnya gunakan metode berbobot rata – rata untuk memperoleh
skor kinerja Sugeng yaitu
𝑧 =𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑1∗(𝑠𝑘𝑜𝑟−1)+𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑2∗(𝑠𝑘𝑜𝑟−2)+⋯+𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑81∗(𝑠𝑘𝑜𝑟−81)
𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑1+𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑2+⋯+𝛼𝑃𝑟𝑒𝑑81
=1274,0004
16,524= 77,10
Langkah 4
Berdasarkan pengujian I dapat ditarik kesimpulan bahwa skor kinerja yang diperoleh
Sugeng adalah 77, 10.
Langkah 5
Setelah dilakukan analisis fuzzy inference systems diperoleh hasil skor kinerja. Tahap
selanjutnya adalah melakukan penggolongan predikat kinerja berdasarkan hasil skor
62
kinerja. Adapun predikat kinerja yang digunakan dalam skripsi ini dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Penggolongan Predikat Kinerja
Rentang skor Predikat Kinerja
0 ≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 < 70 Kurang bagus
70 ≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 80 Bagus
80 < 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 100 Sangat bagus
Dari Tabel 3.4 diperoleh simpulan bahwa predikat kinerja pegawai Sugeng termasuk
ke dalam kategori bagus.
3.5 System and Software Design
3.5.1 Perancangan Sistem
3.5.1.1 Data Flow Diagram (DFD)
Dalam pembuatan sistem penilaian kinerja pegawai berbasis FIS diperlukan
sebuah Data Flow Diagram (DFD) sebagai gambaran proses bagaimana sistem
berjalan. DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara
data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2008).
Adapun DFD yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diagram Konteks/
DFD Level 0 dan DFD Level 1. Diagram Konteks ini berisi gambaran proses aliran
data secara garis besar yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.
63
Gambar 3.8. Diagram Konteks FIS Penilaian Kinerja
Pada Gambar 3.8 terlihat bahwa dalam Diagram Konteks terdapat 2 entitas luar
yang berhubungan dengan sistem penilaian, yaitu entitas admin dan pegawai. Sistem
penilaian akan memperoleh input dari entitas admin berupa data pegawai dan nilai dari
setiap variabel penelitian yang meliputi nilai produktivitas, profesionalitas, nilai
kedisiplinan dan masa kerja. Sedangkan dari entitas pegawai, sistem hanya akan
memperoleh input yang berupa nilai dari keempat variabel penelitian yang digunakan,
dengan catatan pegawai yang dapat menginputkan keempat nilai tersebut hanyalah
pegawai yang berstatus pejabat. Selanjutnya sistem akan memproses data yang masuk
dan menghasilkan output yang berupa hasil penilaian kinerja. Hasil ini kemudian akan
diterima oleh entitas yang terkait untuk dilakukan proses selanjutnya.
Dari Diagram Konteks yang telah dibangun, selanjutnya dapat diuraikan lagi
menjadi DFD Level 1. Pada DFD Level 1 ini secara garis besar terdiri dari 5 proses
kerja, yaitu proses login, proses memasukkan data pegawai, proses penilaian kinerja
pegawai berbasis fuzzy inference, proses validasi dan laporan. Kelima proses ini lebih
jelasnya tersaji dalam DFD level 1 pada Gambar 3.9.
Data Pegawai
Nilai setiap variabel
Hasil penilaian kinerja Admin
Hasil penilaian kinerja
Nilai setiap variabel
Pegawai
FIS
penilaian
kinerja
64
Gambar 3.9. DFD Level 1 FIS Penilaian Kinerja
Pada Gambar 3.9 terlihat bahwa dalam DFD level 1 terdapat proses Penilaian
fuzzy. Proses penilaian fuzzy ini akan memproses input – input yang ada melalui 3
tahapan, yaitu tahap fuzzifikasi, Inferensiasi, dan defuzzifikasi. Pada proses fuzzifikasi,
data nilai dari keempat variabel, yaitu nilai produktivitas, profesionalitas, kedisiplinan
dan masa kerja akan dicari derajat keanggotaannya dengan cara mencocokkan dengan
fungsi keanggotaan yang dibangun, sehingga dihasilkan variabel linguistik fungsi
keanggotaan yang sesuai untuk masing – masing variabel. Setelah itu, proses
dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu tahap inferensiasi. Pada tahap ini hasil input dari
tahap fuzzifikasi dicocokkan dengan aturan – aturan yang dipakai pada penelitian ini
Hasil Penilaian
Kinerja
Data Nilai
Data Nilai
Data Pegawai
Data Nilai
Hasil Penilaian Kinerja
Identitas
Validator
Identitas
Validator
Hasil Penilaian
Kinerja
Hasil P
enilaian
Kin
erja
Dat
a P
egaw
ai
Mas
a ke
rja
Nila
i Ked
isip
linan
Nila
i pro
fesi
on
alit
as
Nila
i pro
du
ktiv
itas
Login
Info Login
Info Login
Login
Nilai profesionalitas
Nilai kedisplinan
Masa Kerja
Hasil Penilaian
Kinerja
sementara
Nilai produktivitas
1
Login
2
Input
Pegawai
Data Pegawai
Admin
Penilaian
nilaifuzzy
Validasi
3
Penilaian
Fuzzy
4
Validasi
5
Laporan
65
(lihat lampiran 1). Pencocokan ini dilakukan dengan cara menghitung nilai minimum
dan nilai predikat setiap aturan yang sesuai. Hal ini bertujuan untuk memilih aturan
yang digunakan dan mengeliminasi aturan – aturan yang tidak dipakai. Setelah
diperoleh aturan – aturan yang sesuai beserta nilai konsekuensi dan nilai predikatnya,
langkah selanjutnya adalah defuzzifikasi. Pada tahap ini, dihitung nilai bobot rata – rata
dari semua aturan untuk memperoleh skor kinerja dan selanjutnya dilakukan
penggolongan predikat kinerja berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10. DFD Level 1 Proses 3 (FIS)
Hasil penilaian
kinerja
Hasil penilaian kinerja
Nilai tiap
Variabel
Hasil penilaian kinerja
Nilai tegas
Hasil penilaian kinerja
Penilaian
Nilai tiap
Variabel Nilai tegas
Hasil penilaian
kinerja sementara
Nilai inferensiasi
Nilai fuzzifikasi
Pejabat 2
Input
3.2
Inferen
siasi
3.1
Fuzzifik
asi
3.3
Defuzzi
fikasi
4
Validasi
Nilaifuzzy
5
Laporan
Admin
66
3.5.1.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan sebuah konsep yang mendeskripsikan hubungan antara
penyimpanan (database) yang didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang
terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan relasi antar objek- objek
tersebut. ERD sangat diperlukan dalam sebuah sistem karena melalui ERD dapat
diketahui entitas – entitas mana saja yang saling berhubungan dan bagaimana entitas
tersebut saling berhubungan (Pressman, 2007:360).
Untuk membuat sebuah ERD, ada 9 tahapan yang harus dilalui yaitu
menentukan entitas, menentukan relasi, menggambar ERD sementara, mengisi
kardinalitas, menentukan kunci utama, menggambar ERD berdasarkan key,
menentukan atribut, memetakan atribut, dan menggambar ERD dengan atribut. Adapun
ERD yang digunakan dalam penulisan ini tersaji pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. ERD FIS Penilaian Kinerja
m 1
1
m m
1
1
1
1
1
1
1
Admin
Penilaian
Pegawai
menilai
menunjuk
nilaifuzzy
menghasilkan
validasi
mempunyai
melakukan
memiliki Relasipegawaiadmin
67
Keterangan :
Atribut pada Entitas
Penilaian :
1. IDPenilaian(PK)
2. ID_Fuzzy (FK)
3. Nilai1
4. Nilai2
5. Nilai3
6. Nilai4
7. Nilai5
8. Nilai6
9. Nilai7
10. Nilai8
11. Nilai9
12. Nilai10
13. Nilai11
14. Nilai12
Lanjutan Atribut pada
Entitas Penilaian :
15. Nilai13
16. Nilai14
17. Nilai15
18. Nilai16
19. Nilai17
20. Nilai18
21. Nilai19
Atribut pada Entitas
Admin :
1. NIP_Admin (PK)
2. Nama_Admin
3. Pangkat
4. Golongan
5. Jk
6. Password
Atribut pada Entitas
Pegawai :
1. NIP_Pegawai (PK)
2. Nama_Pegawai
3. Jabatan
4. Pangkat
5. Golongan
6. Status (PK)
7. Unit
8. Jk
9. Password
10. IdPenilaian (FK)
Atribut pada Entitas Nilaifuzzy :
1. Idfuzzy (PK)
2. Produktivitas
3. Profesionalitas
4. Kedisiplinan
5. Masakerja
6. Nilai
7. Predikat
Atribut pada Entitas
Validasi :
1. Idvalidasi (PK)
2. Keterangan
3. NIP_Admin(FK)
Atribut pada entitas
relasiPegawaiAdmin :
1. NIP_Pegawai (PK)
2. NIP_Admin(PK)
68
Pada Gambar 3.11 terlihat bahwa entitas pegawai berelasi dengan dirinya
sendiri. Hal ini bukan berarti pegawai akan menilai dirinya sendiri, tetapi mempunyai
maksud lain. Maksud dari relasi yang terjadi adalah pegawai yang mempunyai status
pejabat akan melakukan penilaian terhadap pegawai yang tidak berstatus pejabat.
Adapun status pejabat yang dimiliki pegawai ini ditentukan oleh entitas admin. Dengan
demikian tidak akan terjadi peristiwa pegawai tertentu menilai dirinya sendiri.
3.5.1.3 Skema Basis Data
Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya
ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat.
Skema ini digunakan untuk menggambarkan sebagian dari detail deskripsi basis data
yang dibangun. Adapun skema basis data dari penelitian ini tersaji pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Skema Basis Data FIS
69
3.5.2 Desain
Setelah tahapan perancangan sistem terpenuhi, langkah selanjutnya yang harus
dijalankan adalah desain sistem. Desain sistem ini meliputi Desain database dan desain
antarmuka (interface).
3.5.2.1 Database
Berikut ini adalah desain database yang akan digunakan dalam penulisan ini.
3.5.2.1.1 Tabel Pegawai
Tabel Pegawai meliputi nip pegawai, nama pegawai, jabatan, pangkat,
golongan, unit, status, jenis kelamin dan password. Untuk rincian Tabel Pegawai dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Tabel Pegawai
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
NIP_Pegawai(PK) Varchar(9) NIP Pegawai
IDPenilaian (FK) Varchar(9) Id Penilaian
Nama_Pegawai Varchar(45) Nama Pegawai
Jabatan Varchar(45) Jabatan
Pangkat Varchar(45) Pangkat
Golongan varchar(45) Golongan
Unit varchar(45) Unit
Status (PK) Varchar(45) Status
Jk varchar(45) Jenis kelamin
Password varchar(45) Password
3.5.2.1.2 Tabel Admin
Tabel ini meliputi nip admin, nama admin, jenis kelamin, pangkat, golongan
admin, dan password. Rincian untuk Tabel ini tersaji pada Tabel 3.6.
70
Tabel 3.6 Tabel Admin
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
NIP_Admin (PK) Varchar(9) Nip Admin
Nama_Admin Varchar(45) Nama Admin
Pangkat Varchar(45) Pangkat
Golongan varchar(45) Golongan
Password varchar(45) Password
Jk varchar(45) Jenis kelamin
3.5.2.1.3 Tabel Penilaian
Tabel Penilaian meliputi id penilaian, id fuzzy, dan nilai dari butir soal nomor
1 sampai nomor 19. Untuk rincian Tabel Penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Tabel Penilaian
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
IDPenilaian(PK) Varchar(9) Id Penilaian
ID_fuzzy (FK) Varchar(9) Id fuzzy
Nilai1 Integer Nilai Soal no 1
Nilai2 Integer Nilai Soal no 2
Nilai3 Integer Nilai Soal no 3
Nilai4 Integer Nilai Soal no 4
Nilai5 Integer Nilai Soal no 5
Nilai6 Integer Nilai Soal no 6
Nilai7 Integer Nilai Soal no 7
Nilai8 Integer Nilai Soal no 8
Nilai9 Integer Nilai Soal no 9
Nilai10 Integer Nilai Soal no 10
Nilai11 Integer Nilai Soal no 11
Nilai12 Integer Nilai Soal no 12
Nilai13 Integer Nilai Soal no 13
Nilai14 Integer Nilai Soal no 14
Nilai15 Integer Nilai Soal no 15
Nilai16 Integer Nilai Soal no 16
Nilai17 Integer Nilai Soal no 17
Nilai18 Integer Nilai Soal no 18
Nilai19 Integer Nilai Soal no 19
71
3.5.2.1.4 Tabel Nilaifuzzy
Tabel Nilaifuzzy meliputi id fuzzy, produktivitas, profesionalitas, kedisiplinan,
masa kerja, nilai dan predikat. Rincian untuk Tabel ini tersaji pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Tabel Nilaifuzzy
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
IDfuzzy (PK) Varchar(9) ID fuzzy
Produktivitas Varchar(45) Produktivitas
Profesionalitas varchar(45) Profesionalitas
Kedisiplinan varchar(45) Kedisiplinan
Masakerja varchar(45) Masakerja
Nilai varchar(45) Skor kinerja
Predikat varchar(45) Predikat Kinerja
3.5.2.1.5 Tabel Validasi
Pada Tabel Validasi atribut yang dipakai antara lain id validasi, keterangan dan
nip admin. Rincian untuk Tabel ini tersaji pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Tabel Validasi
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
Idvalidasi (PK) Varchar(9) Id validasi
Keterangan varchar(45) Keterangan
NIPadmin (FK) Bigint NIP Admin
3.5.2.1.6 Tabel Relasipegawaiadmin
Pada Tabel relasipegawaiadmin atribut yang dipakai adalah nip pegawai dan
nip admin. Rincian untuk Tabel ini tersaji pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Tabel Relasipegawaiadmin
Nama Kolom Tipe Data Keterangan
NIP_Pegawai (PK) Bigint NIP Pegawai
NIP_Admin (PK) Bigint NIP Admin
72
3.5.2.2 Desain Antarmuka (Interface)
Desain antarmuka (Interface) yang dibangun mengikuti desain database yang
telah dibuat. Adapun desain antarmuka sistem lebih jelasnya akan dibahas dalam Bab
IV.
3.6 Code (Pengkodingan)
Perlu diketahui bahwa pengkodingan yang dilakukan menyesuaikan dengan
bahasa aplikasi yang dipakai. Pada penelitian ini aplikasi yang dipakai adalah Microsoft
Visual Studio 2010 sehingga coding yang ada berdasarkan syntax – syntax yang dipakai
dalam Microsoft Visual Studio 2010 yaitu bahasa pemrograman Visual Basic ASP.Net.
3.7 Integration and system testing (Pengujian)
Aplikasi sistem yang dirancang perlu dilakukan pengujian dengan tujuan untuk
memastikan apakah aplikasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pada
tahap ini langkah mekanisnya terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Pengujian Aplikasi oleh tester.
2. Pengujian Aplikasi oleh user.
Adapun untuk tahap pengujian dapat dilihat pada Bab IV.
73
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Data pengamatan yang digunakan merupakan data pegawai
perpustakaan dan pustakawan sebanyak 50 orang dari 83 orang pegawai yang
ada di Perpustakaan Universitas Diponegoro dengan butir soal yang digunakan
sebanyak 20 soal. Data - data tersebut nantinya akan dilakukan analisa yang
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun analisa uji validitas dapat
dilihat pada lampiran 3.
Berdasarkan analisis pada lampiran 3, diperoleh simpulan bahwa dari
20 butir soal yang ada terdapat 2 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal
nomor 3 dan nomor 18. Oleh sebab kedua butir soal tersebut tidak valid, maka
2 butir soal tersebut tidak digunakan dalam sistem (dibuang).
Sedangkan untuk uji relibilitas yang telah dilakukan terhadap kuesioner
yang telah dibuat diperoleh nilai alpha – cronbach sebesar 0,8068. Menurut
Guilford (1994) jika nilai alpha – cronbach lebih dari atau sama dengan 0,7,
maka tingkat keandalan (reliabilitas) kuesioner yang telah dipakai cukup tinggi.
Karena nilai alpha cronbach yang diperoleh (0,868) lebih dari 0,7 , maka dapat
disimpulkan tingkat reliabilitas kuesioner cukup tinggi.
4.2 Tampilan Antar Muka
Tampilan antarmuka aplikasi penilaian kinerja yang dihasilkan dari
keberhasilan penerapan fase konstruksi sistem aplikasi yaitu pengkodean
rancangan – rancangan yang telah didefinisikan sebelumnya meliputi :
74
4.2.1. Tampilan Menu Login
Gambar 4.1. Tampilan Login
Menu Login ini digunakan untuk menentukan hak akses dari user yang
akan login ke sistem. Adapun user pada sistem ini ada 3, yaitu pejabat,
pegawai dan admin yang masing – masing user tersebut mempunyai hak
akses yang berbeda – beda.
4.2.2. Tampilan Menu Registrasi
Menu ini digunakan user untuk membuat akun apabila user belum
mempunyai akun untuk login. Untuk mengakses menu ini cukup mengklik
kata registrasi pada menu login. Adapun tampilan menu registrasi tersaji
pada Gambar 4.2.
75
Gambar 4.2. Tampilan Menu Registrasi Akun
Untuk membuat akun, terlebih dahulu user diminta untuk mengisi
textbox pencarian identitas pegawai. Hal ini bertujuan untuk memindai siapa
user yang akan membuat akun dan apakah user adalah pegawai
perpustakaan Universitas Diponegoro.
4.2.3. Tampilan Menu Utama Program
Menu utama pada sistem ini terdiri dari 3 tampilan, yang setiap
tampilannya untuk 3 user yang berbeda. Secara keseluruhan, program
mempunyai tampilan menu utama yang sama, hanya menu aksesnya saja
yang berbeda. Adapun perbedaan menu akses dari setiap user tersaji pada
Tabel 4.1, sedangkan tampilan menu tampilan utama dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
76
Tabel 4.1 Perbedaan Menu Akses Setiap User
Menu User
Admin Pejabat Pegawai
Login √ √ √
Home √ √ √
Identitas Diri √ √ √
Daftar Admin √ - -
Daftar Pejabat √ √ -
Daftar Pegawai √ √ √
Penilaian Pejabat √ - -
Lihat Hasil Penilaian √ √ √
Penilaian Pegawai √ √ -
Akun √ √ √
Sistematika Penilaian √ √ √
Gambar 4.3. Tampilan Menu Utama
4.2.4. Tampilan Menu Identitas User
Menu Identitas user merupakan menu yang menampilkan identitas user
yang sedang login. Tampilan menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.
77
Gambar 4.4. Tampilan Identitas User
4.2.5. Tampilan Menu Daftar Pegawai
Menu Daftar Pegawai merupakan menu yang menampilkan keseluruhan
pegawai perpustakaan Universitas Diponegoro. Menu ini hanya dapat
diakses oleh pegawai dan admin saja. Adapun tampilan menu ini tersaji
pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Tampilan Menu Daftar Pegawai
78
4.2.6. Tampilan Menu Daftar Pejabat
Menu ini mempunyai tampilan yang identik dengan menu pegawai.
Hanya saja pada menu ini yang ditampilkan adalah daftar pejabat dan yang
dapat mengakses menu ini hanyalah user pejabat saja.
4.2.7. Tampilan Menu Kepegawaian
Sesuai dengan namanya, kegunaan dari menu ini adalah menambah,
menghapus dan mengedit data dan identitas dari ketiga user. Menu ini hanya
dapat diakses oleh user admin saja. Adapun tampilan menu ini tersaji pada
Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Menu Kepegawaian
Pada Gambar 4.6 terlihat bahwa pada menu kepegawaian terdapat 2
tombol hyperlink, yaitu edit dan hapus dan satu tombol button tambah baru.
Ketiga tombol ini mempunyai fungsi yang berbeda. Untuk menghapus atau
mengedit data pegawai, user cukup mengklik hyperlink edit atau hapus,
sedangkan menambahkan pegawai baru, cukup mengklik tombol Tambah
79
baru. Apabila button Tambah baru dipilih, maka akan muncul tampilan
seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Menu Tambah Pegawai
4.2.8. Tampilan Menu Penilaian Pegawai
Menu penilaian pegawai terbagi menjadi 2, yaitu menu penilaian
pegawai yang dapat diakses oleh admin dan menu penilaian pegawai yang
diakses pejabat. Menu penilaian pegawai yang diakses admin menampilkan
hasil rekapitulasi seluruh penilaian pegawai dan digunakan oleh admin
untuk menilai pegawai dan memvalidasi penilaian yang telah dilakukan.
tampilan menu penilaian pegawai yang diakses admin berturut – turut tersaji
pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9.
80
Gambar 4.8. Tampilan Menu Penilaian Pegawai yang diakses Admin
Gambar 4.9. Tampilan Menu Rekap Penilaian
Adapun penilaian pegawai yang diakses oleh pejabat hanya
menampilkan daftar pegawai, baik yang sudah dinilai atau yang belum
dinilai. Tampilan dari menu ini tersaji pada Gambar 4.10.
81
Gambar 4.10. Tampilan Menu Penilaian Pegawai yang diakses Pejabat
Pada Gambar 4.10 terlihat bahwa pada tampilan menu terdapat tombol
Input Penilaian. Tombol ini berfungsi untuk menambahkan penilaian
pegawai. Jika tombol ini dipilih maka akan muncul tampilan lembar
penilaian pegawai seperti pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11. Submenu Lembar Penilaian Pegawai
Submenu ini hanya bisa diakses oleh pejabat dan admin karena yang
dapat menilai pegawai adalah pejabat penilai dan admin yang telah ditunjuk
82
oleh pihak perpustakaan Universitas Diponegoro. Menu ini berisi
pertanyaan/ kuesioner yang berhubungan dengan pegawai yang dinilai.
Setelah pejabat penilai mengisi semua pentanyaan, kemudian pegawai
tinggal klik kalkulasi penilaian dan akan muncul nilai dan kategori kinerja
pegawai. Selanjutnya untuk menyimpan data penilaian klik tombol simpan.
4.2.9. Menu Penilaian Pejabat
Selain menu penilaian pegawai, sistem yang dibangun juga dibekali
dengan menu penilaian pejabat. Menu ini digunakan untuk menilai pejabat.
Pejabat juga perlu dinilai karena pejabat disisi lain juga merupakan seorang
pegawai. Adapun yang dapat mengakses menu ini adalah user admin.
Dengan adanya menu ini, admin diharapkan bertanggungjawab terhadap
pejabat yang ia tunjuk dan melaksanakan penilaian terhadap pejabat yang
ditunjuk. Untuk tampilan dari menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12. Menu Penilaian Pejabat
83
Pada Gambar 4.12 terlihat bahwa dalam menu penilaian pejabat terdapat
tombol hyperlink pejabat yang dinilai. Tombol ini digunakan untuk masuk
ke submenu penentuan penilaian pejabat. Pada submenu ini admin
menentukan sendiri dengan siapa admin akan melakukan penilaian ke
pejabat. Untuk tampilan submenu ini dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13. Submenu Penentuan Penilaian Pejabat
4.2.10. Menu Lihat Hasil Penilaian
Menu ini dibangun khusus untuk user pegawai. Menu ini digunakan
untuk melihat hasil penilaian pegawai. Adapun tampilan menu ini tersaji
pada Gambar 4.14.
84
Gambar 4.14. Tampilan Menu Lihat Hasil Penilaian
4.2.11. Tampilan Menu Akun
Menu ini berfungsi untuk melihat akun login user. Adapun tampilan dari
menu ini tersaji pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Tampilan Menu Akun
4.2.12. Menu Sistematika Penelitian
Menu ini digunakan untuk melihat bagaimana sistem bekerja dan apa
saja aturan yang digunakan oleh sistem untuk menilai kinerja pegawai. Adapun
tampilan untuk menu ini tersaji pada Gambar 4.16.
85
Gambar 4.16. Tampilan Sistematika Penilaian
4.3 Penerapan FIS dalam Program
Penerapan FIS dalam program terletak pada submenu form penilaian
dari menu penilaian pegawai. Pada sub menu ini terdapat 19 pertanyaan yang
terbagi dalam 4 variabel penelitian, yaitu 8 pertanyaan produktivitas, 8
pertanyaan profesionalitas, 2 pertanyaan tentang kedisiplinan dan sisanya
adalah pertanyaan berkaitan dengan variabel masa kerja. Pejabat diminta
mengisi 19 pertanyaan dengan cara menginputkan nilai 1 sampai 9 untuk
menilai pegawai. Setelah semua pertanyaan terisi, fuzzy inference system yang
telah dibangun baru akan bekerja.
Data nilai dari pertanyaan - pertanyaan yang telah diinputkan akan
dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian untuk dilakukan rata – rata.
Selanjutnya nilai rata - rata yang diperoleh dari masing – masing variabel akan
digunakan untuk mencari nilai keanggotaan. Nilai keanggotaan ini berfungsi
untuk menentukan golongan himpunan dari variabel terkait berdasarkan nilai
86
variabel yang diinputkan. Adapun setelah nilai keanggotaan diperoleh, sistem
akan melakukan pencarian alpha – predikat dari setiap aturan fuzzy yang
digunakan (lihat lampiran 1) dengan operator and dan min.
Dari proses pencarian alpha – predikat, akan diperoleh beberapa aturan
yang nilai alpha – predikat nya tidak nol. Aturan yang nilai alpha – predikat
nya yang tidak nol ini, akan dibawa sistem ke langkah selanjutnya, yaitu
defuzzifikasi menggunakan rumus metode berbobot rata – rata untuk dicari skor
kinerja dari pegawai yang bersangkutan.
4.4 Hasil Penilaian Kinerja oleh Sistem
Berdasarkan penilaian kinerja pegawai yang dilakukan oleh sistem,
diperoleh skor kinerja untuk masing – masing pegawai yang tersaji pada Tabel
di lampiran 5. Hasil penilaian menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki nilai
terendah adalah PGW(24) dengan skor nilai 80,77 dan pegawai yang
memperoleh skor nilai tertinggi adalah PGW(6) dengan skor nilai 90,89. Ini
berarti kinerja pegawai secara keseluruhan mendapat predikat “sangat bagus”.
Adapun salah satu faktor penunjang mengapa predikat kinerja pegawai
mendapat predikat “sangat bagus” yaitu rata – rata masa kerja pegawai yang
diatas 10 tahun (lihat lampiran 5). Hal ini mengindikasikan bahwa pengalaman
kerja yang dimiliki oleh pegawai sudah banyak dan teruji sehingga berpengaruh
pada hasil pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
dengan penilaian kinerja berbasis fuzzy inference systems menggunakan
variabel yang telah dipilih, kinerja pegawai perpustakaan dan pustakawan
87
Universitas Diponegoro secara keseluruhan memperoleh predikat “sangat
bagus”.
4.5 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahap akhir dari perancangan sebuah
aplikasi. Pada proses ini langkah yang dilakukan berfokus pada logika internal
perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji.
Adapun pengujian pada penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu pengujian oleh
tester dan pengujian oleh user.
4.5.1. Pengujian oleh Tester
Pengujian ini dilakukan oleh penulis, dimana penulis memeriksa apakah
program sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau belum dengan cara
memeriksa fungsi – fungsi tombol dan alur kerja sistem. Berdasarkan pengujian
yang telah dilakukan, aplikasi yang telah dibangun telah berhasil dijalankan dan
dapat diterima karena secara fungsional dan output yang dikeluarkan sudah
sesuai kebutuhan penulis.
4.5.2. Pengujian oleh user
Pengujian oleh user adalah pengujian sistem yang dilakukan
berdasarkan objek penelitian langsung, yaitu pengujian kepada pustakawan dan
pegawai perpustakaan untuk mengetahui sejauh mana kualitas sistem, apakah
sudah sesuai atau belum. Pada penelitian ini jumlah responden yang dipakai
sebanyak 5 orang. Pengujian ini dilakukan dengan membuat kuesioner yang
diberikan kepada sejumlah responden yang telah ditunjuk untuk mengetahui
pendapat user terhadap sistem yang telah dibangun. Kuesioner ini terdiri dari 2
88
aspek, yaitu aspek fungsionalitas sistem dan aspek antarmuka sistem. Aspek
fungsionalitas sistem digunakan untuk mengetahui apakah sistem sudah dapat
berjalan sesuai dengan prosedur atau belum. Sedangkan aspek antarmuka
sistem berfungsi untuk mengetahui respon dan penilaian user terhadap tampilan
sistem. Adapun kuesioner yang digunakan terlampir pada lampiran 2.
4.5.2.1. Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem
Pengujian fungsionalitas sistem merupakan pengujian yang berorientasi
pada fungsi – fungsi yang terdapat pada sistem, dimana setiap fungsi yang ada,
dilakukan pemeriksaan apakah sudah berjalan sesuai fungsinya atau belum.
Adapun hasil dari pengujian ini tersaji pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Proses login dan logout berjalan dengan baik 5 -
2 Sistem dapat menampilkan menu - menu yang ada dengan baik 5 -
3 Tombol - tombol yang ada dalam sistem berjalan sesuai fungsinya 5 -
4 Sistem mampu merekap data penilaian dengan baik 5 -
5 Sistem mampu menentukan Alur Penilaian dengan optimal 5 -
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa dari 5 orang responden semuanya menyatakan
setuju terhadap pernyataan 1. Ini artinya secara fungsional, sistem dapat
diterima dan berhasil dibangun.
4.5.2.2. Hasil Pengujian Antarmuka Sistem
Pengujian antarmuka sistem merupakan pengujian yang digunakan
untuk mengetahui respon user terhadap sistem yang telah dibuat. Adapun hasil
pengujian ini tersaji pada Tabel 4.3.
89
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Antarmuka Sistem
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Sistem memiliki konten yang baik 2 3 - -
2 Kejelasan Perintah yang digunakan 2 3 - -
3 Sistem menampilkan pesan berhasil 2 3 - -
jika memasukkan data yang benar
4 Sistem menampilkan pesan salah - 5 - -
jika memasukkan data yang salah
5 waktu reload sistem relatif cepat 2 3 - -
6 Kesesuaian proporsi warna dan 3 2 - -
kesesuaian huruf
Total 11 19 - -
Keterangan :
Berdasarkan Tabel 4.3, antarmuka sistem yang dibangun mendapatkan
11 suara kategori sangat setuju (36%) dan 19 suara kategori setuju (64%).
Dengan demikian antarmuka sistem yang ada secara keseluruhan tergolong
cukup baik sehingga sistem dapat diterima.
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju
5.
90
BAB V
PENUTUP
2.1 Simpulan
Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap program Aplikasi
FIS untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan, dapat
ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Perancangan Aplikasi FIS untuk Penilaian Kinerja Pegawai
Perpustakaan dan Pustakawan harus melalui beberapa tahapan yaitu
tahap membangun FIS, requirement definition / analisis kebutuhan yang
diperlukan untuk membuat aplikasi, desain dan implementasi sistem,
serta tahap uji aplikasi.
2. Pengimplementasian FIS diterapkan pada tahap kalkulasi penilaian
kinerja pegawai, dimana nilai dari tiap – tiap variabel yang telah
diinputkan dilakukan fuzzifikasi terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan
inferensi terhadap aturan yang dipakai dan diakhiri dengan tahap
defuzzifikasi yang berupa penghitungan skor menggunakan metode
berbobot rata – rata. Dengan metode ini diperoleh skor kinerja tertinggi
yaitu 90,89 oleh pegawai PGW(6) dan skor kinerja terendah oleh
PGW(24) sebesar 80,77.
2.2 Saran
Dalam perancangan aplikasi ini, penulis menyadari bahwa dalam
aplikasi yang telah dibuat masih mempunyai banyak kekurangan. Dari
kekurangan itu penulis mempunyai beberapa saran yang ditujukan kepada
penulis selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa yaitu :
91
1. Aplikasi ini masih belum lengkap sehingga masih perlu pengembangan
lebih jauh lagi, diantaranya yang perlu dikembangkan adalah GUI untuk
pembuatan himpunan fuzzy. Diharapkan peneliti selanjutnya bersedia
untuk melakukan pengembangan tersebut.
2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan bahasa pemrograman lain
selain bahasa Visual Basic. Misalnya bahasa pemrograman yang
digunakan antara lain Pascal, Fortrans, Delphi, Php MySqL, Java,
Android, dll.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel terbaru yang
tercantum pada SKP Pegawai karena variabel SKP dalam kurun waktu
tertentu selalu berubah - ubah.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2012. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Dan Kinerja Pustakawan Terhadap
Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-
Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Makassar (study kasus pada
perpustakaan STIA-LAN Makassar). Skripsi. Makassar : STIA – LAN.
Burhanuddin, J. 2010. Studi Kinerja Pegawai Layanan Sirkulasi dan Referensi di
Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Thesis. Depok : Universitas
Indonesia.
Dell’Acqua, G. 2012. Using Fuzzy Inference Systems to Optimize Highway
Alignments. International Journal for Traffic and Transport Engineering 2(1),
44 – 59. Tersedia di http://www.ijtte.com/uploads/2012-03-20/d4c8811d-
923c-7d75p5.pdf [diakses 2-1-2015].
Fauziah, P. 2009. Pengembangan Algoritma logika fuzzy untuk optimasi daya listrik
pada suatu ruangan. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.Gomes, et al.
1998. Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Guillaume, S. 2001. Designing fuzzy inference systems from data : an intepretability-
oriented review. IEEE Transactions on fuzzy systems 9(3), 426 – 443. Tersedia
di http://sci2s.ugr.es/keel/pdf/specific/articulo/guillaum01Interpt.pdf [diakses
4-1-2015].
Hersey, & Blanchard, K. H. 1993. Management of Organizyional Behavior : Utilizing
Human Resources. New Jersey: Printice - Hall Inc.
Kristanto, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media.
Kusumadewi, S. 2007. Sistem Inferensi Fuzzy (Metode TSK) untuk Penentuan
Kebutuhan Kalori Harian. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Kusumadewi, S., dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM).
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kusumadewi, S., & Purnomo, H. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Mendukung
Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE.
Naba, A. 2009. Tutorial Cepat & Mudah Fuzzy Logic dengan MATLAB. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
93
Nasr, A. S., Rezai, M., & Barmaki, M. D. 2012. Analysis of Groundwater Quality using
Mamdani Fuzzy Inference Systems (MFIS) in Yazd Province, Iran.
International Journal of Computer Applications, 59(7), 45-53. Tersedia di
http://www.researchgate.net/profile/Majid_Dashti_Barmaki/publication/2370
78549_Analysis_of_Groundwater_Quality_using_Mamdani_Fuzzy_Inferenc
e_System_%28MFIS%29_in_Yazd_Province_Iran/links/00b7d51b5ab6941b
c5000000.pdf [ diakses 23 – 1 – 2015].
Nayak, G. K., Naranayan, S. J., & Paramasivam, I. 2013. Development and
Comparative Analysis of Fuzzy Inference Systems for Predicting Customer
Buying Behavior. International Journal of Engineering and Technology (IJET),
5(5), 4093 - 4108. Tersedia di http://www.enggjournals.com/ijet/docs/IJET13-
05-05-219.pdf [diakses 27-12-2014].
Prawirosentono, & Suryadi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan
Kinerja Karyawan, Kiat Menuju Organisasi Kompetitif dalam Perdagangan
Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE .
Pressman, R.S. 2007. Rekayasa perangkat lunak : pendekatan praktisi. Yogyakarta :
ANDI.
Ratna, D.A. 2011. Sistem kendali cerdas: Fuzzy Logic Controller (FLC), Jaringan
Syaraf Tiruan (JST), Algoritma genetik (AG), dan Algoritma Particle Swarm
Optimization (PSO). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sam'an, M., & Alamsyah. 2015. Implementasi Fuzzy Inference Systems sebagai Sistem
Pengambilan Keputusan Pemilihan Program Studi di Perguruan Tinggi. Unnes
Journal of Mathematics, 4(1), 67 - 74.
Sinambela, L.P. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi.Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Singarimbun, M. , Sofian, E. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Sudradjat.2008. Dasar – dasar Fuzzy Logic. Bandung : Universitas Padjajaran.
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.
Tileng, M. Y., Soediyono, E., & Sembiring, I. 2013. The performance Analysis of Civil
Servant using Fuzzy Inference Systems – Sugeno Method in Department of
Population Tomohon. International Journal of Computer Aplications, 84(15),
20-28. Tersedia di http://ijcaonline.org/archives/volume84/number15/14653-
2936 [diakses 26 -2 - 2015].
94
Winarandu, J. 2013. Faktor – Faktor penyebab Rendahnya Kinerja Pustakawan di
Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi (KPAD) Pesisir Selatan. Jurnal
Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 2(1), 64–71. Tersedia di
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/2292/1913 [diakses 26-2 -
2015].
95
Lampiran 1
ATURAN FUZZY SUGENO
81 Aturan fuzzy Sugeno yang digunakan yaitu :
No Produktivitas Profesionalitas kedisiplinan masa kerja
1 rendah Rendah kurang sedikit
2 rendah Rendah kurang sedang
3 rendah Rendah kurang lama
4 rendah Rendah disiplin sedikit
5 rendah Rendah disiplin sedang
6 rendah Rendah disiplin lama
7 rendah Rendah sangat disiplin sedikit
8 rendah Rendah sangat disiplin sedang
9 rendah Rendah sangat disiplin lama
10 rendah Normal kurang sedikit
11 rendah Normal kurang sedang
12 rendah Normal kurang lama
13 rendah normal disiplin Sedikit
14 rendah normal disiplin Sedang
15 rendah normal disiplin lama
16 rendah normal sangat disiplin sedikit
17 rendah normal sangat disiplin sedang
18 rendah normal sangat disiplin lama
19 rendah baik kurang sedikit
20 rendah baik kurang sedang
21 rendah baik kurang lama
22 rendah baik disiplin sedikit
23 rendah baik disiplin sedang
242 rendah baik disiplin lama
5 rendah baik sangat disiplin sedikit
26 rendah baik sangat disiplin sedang
27 rendah baik sangat disiplin lama
28 sedang rendah kurang sedikit
29 sedang rendah kurang sedang
30 sedang rendah kurang lama
31 sedang rendah disiplin sedikit
32 sedang rendah disiplin sedang
33 sedang rendah disiplin lama
34 sedang rendah sangat disiplin sedikit
96
35 sedang rendah sangat disiplin sedang
36 sedang rendah sangat disiplin lama
37 sedang normal kurang sedikit
38 sedang normal kurang sedang
39 sedang normal kurang lama
40 sedang normal disiplin sedikit
41 sedang normal disiplin sedang
42 sedang normal disiplin lama
43 sedang normal sangat disiplin sedikit
44 sedang normal sangat disiplin sedang
45 sedang normal sangat disiplin lama
46 sedang baik kurang sedikit
47 sedang baik kurang sedang
48 sedang baik kurang lama
49 sedang baik disiplin sedikit
50 sedang baik disiplin sedang
51 sedang baik disiplin lama
52 sedang baik sangat disiplin sedikit
53 sedang baik sangat disiplin sedang
54 sedang baik sangat disiplin lama
55 tinggi rendah kurang sedikit
56 tinggi rendah kurang sedang
57 tinggi rendah kurang lama
58 tinggi Rendah disiplin sedikit
59 tinggi Rendah disiplin sedang
60 tinggi Rendah disiplin lama
61 tinggi Rendah sangat disiplin sedikit
62 tinggi Rendah sangat disiplin sedang
63 tinggi Rendah sangat disiplin lama
64 tinggi Normal kurang sedikit
65 tinggi Normal kurang sedang
66 tinggi Normal kurang lama
67 tinggi Normal disiplin sedikit
68 tinggi Normal disiplin sedang
69 tinggi Normal disiplin lama
70 tinggi Normal sangat disiplin sedikit
71 tinggi Normal sangat disiplin sedang
72 tinggi Normal sangat disiplin lama
73 tinggi Baik kurang sedikit
74 tinggi Baik kurang sedang
97
75 tinggi Baik kurang lama
76 tinggi Baik disiplin sedikit
77 tinggi Baik disiplin sedang
78 tinggi Baik disiplin lama
79 tinggi Baik sangat disiplin sedikit
80 tinggi Baik sangat disiplin sedang
81 tinggi Baik sangat disiplin lama
Penentuan skor konsekuensi diilustrasikan sebagai berikut :
Variabel kategori Skor Variabel kategori skor
rendah 60 kurang 60
Produktivitas sedang 80 Kedisiplinan disiplin 80
tinggi 100 sangat 100
rendah 60 sedikit 60
Profesionalitas normal 80 Masa kerja sedang 80
baik 100 lama 100
Misalkan pada aturan [R1] :
[R82] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit
Maka dapat dihitung skor konsekuensinya yaitu
(𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑑𝑖𝑠𝑖𝑝𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎)
4
Diperoleh skor konsekuensi untuk [R1] yaitu
(60+60+60+60)
4= 60
Sehingga [R1] nya menjadi
[R1] IF produktivitas rendah AND profesionalitas rendah AND kedisiplinan
kurang AND masa kerja sedikit THEN skor kinerja = 60
98
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
PERANCANGAN APLIKASI FUZZY INFERENCE SYSTEMS UNTUK PENILAIAN
KINERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN
(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO)
Dengan Hormat,
Dalam rangka penulisan Skripsi di Program Studi Matematika Universitas Negeri
Semarang, maka dengan ini saya memohon kesediaan bapak/ibu untuk berpartisipasi dalam
mengisi angket berikut ini . Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai
harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, semoga bapak/ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
1. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini terdapat sejumah pernyataan (statement). Bapak/ibu/sdr diminta menentukan
tingkat penilaian terhadap pegawai lain dengan menentukan skala nilai 1- 9 sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dengan cara :
Melingkari angka 1 atau 2 atau 3 dan seterusnya, sesuai keadaan yang sebenarnya. Apabila
Bapak/ibu/sdr ingin mengkoreksi pilihan jawaban yang pertama, cukup dengan memberi tanda
silang pada angka yang telah dilingkari, lalu lingkari kembali pilihan kedua atau koreksiannya.
Contoh :
Pemerintah DKI mulai menerapkan kebijakan kenaikan tarif parkir kendaraan pribadi, hal ini
ditujukan mengurangi kemacetan lalu lintas yang merupakan dampak dari maraknya penggunaan
kendaraan pribadi.
Berarti jawaban yang dianggap valid adalah pilihan jawaban angka 5.
8 5
8 Sangat tidak baik Sangat baik
Sangat baik Sangat tidak baik
99
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
No Pertanyaan Alternatif jawaban
1 Tingkat Prestasi kerja pegawai yang
bersangkutan
2 Kesungguhan pegawai dalam
melaksanakan tugas khusus atau tugas
tambahan
3 Kemampuan pegawai melaksanakan
pekerjaan inti/ pokok
4 Pegawai melayani pengunjung dengan
ramah dan sopan kepada internal dan
pengunjung
5 Pegawai memberikan perhatian yang
sungguh – sungguh dalam pelayanannya
6 Tingkat Kreativitas dan Efektivitas kerja
pegawai dalam melaksanakan tugas
7 Kemampuan pegawai dalam melaksanakan
tugas dengan hasil kerja yang jauh melebihi
dari hasil kerja rata-rata yang ditentukan,
baik dalam arti mutu maupun jumlah
8 Kemampuan pegawai dalam memanfaatkan
fasilitas yang tersedia dalam melaksanakan
tugas
9 Kemampuan pegawai dalam menjalankan
tugas yang diinstruksikan pimpinan
NO I. PEGAWAI PENILAI NO II. PEGAWAI YANG DINILAI
1 Nama 1 Nama
2 NIP 2 NIP
3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang
4 Jabatan 4 Jabatan
5 Unit Kerja 5 Unit Kerja
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
10 Kemampuan pegawai menyampaikan
pendapat/gagasan secara lisan maupun
tertulis
11 Kemampuan pegawai mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas
12 Kemampuan pegawai menghargai pendapat
orang lain dalam melaksanakan tugas
13 Memiliki rasa tanggung jawab atas hasil
pekerjaan yang dilakukan
14 Tanggung jawab terhadap kepentingan
dinas
15 Kejujuran dalam melaporkan hasil kerja
kepada atasan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
16 Pegawai memiliki pemahaman mengenai
pengetahuan, keterampilan, proses,
peralatan operasi, prosedur dan kebutuhan
sumber daya yang sesuai dengan pekerjaan
dan tugas yang diberikan.
17 Kemampuan pegawai dalam mengambil
keputusan dalam suatu pekerjaan
18 Tingkat kesiagaan pegawai di tempat kerja
(dalam keadaan normal pegawai berada
ditempat kerja jika dibutuhkan )
19 Tingkat kedisiplinan pegawai dalam
mematuhi ketentuan jam kerja
20 Tingkat kedisiplinan pegawai dalam
menghadiri rapat dan kegiatan yang lain
Peneliti
Izza Hasanul Muna
No Responden yang
dinilai
101
KUESIONER PENGUJIAN SISTEM
PERANCANGAN APLIKASI FUZZY INFERENCE SYSTEMS UNTUK PENILAIAN
KINERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN
(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO)
Dengan Hormat,
Dalam rangka penulisan Skripsi di Program Studi Matematika Universitas Negeri
Semarang, maka dengan ini saya memohon kesediaan bapak/ibu untuk berpartisipasi dalam
mengisi angket berikut ini . Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai
harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, semoga bapak/ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
1. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini terdapat sejumah pernyataan (statement). Bapak/ibu/sdr diminta memberi checklist
pada kolom yang menurut Bapak/ibu/sdr sesuai dengan sistem.
Contoh :
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Anda makan 3 kali sehari √
Pengujian Fungsionalitas Sistem
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Proses login dan logout berjalan dengan baik
2 Sistem dapat menampilkan menu - menu yang ada dengan baik
3 Tombol - tombol yang ada dalam sistem berjalan sesuai fungsinya
4 Sistem mampu merekap data penilaian dengan baik
5 Sistem mampu menentukan Alur Penilaian dengan optimal
NO Identitas Responden
1 Nama
2 Jabatan
3 Unit Kerja
102
Pengujian Antarmuka Sistem
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Sistem memiliki konten yang baik
2 Kejelasan Perintah yang digunakan
3 Sistem menampilkan pesan berhasil jika memasukkan data yang benar
4 Sistem menampilkan pesan salah jika memasukkan data yang salah
5 waktu reload sistem relatif cepat
6 Kesesuaian proporsi warna dan kesesuaian huruf
Total
103
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas
No Butir soal r hitung r tabel Simpulan
1 0.6083
0.284
Diterima
2 0.4695 Diterima
3 0.2289 *)Dibuang
4 0.3834 Diterima
5 0.5317 Diterima
6 0.5330 Diterima
7 0.4376 Diterima
8 0.5305 Diterima
9 0.3440 Diterima
10 0.4048 Diterima
11 0.5172 Diterima
12 0.5891 Diterima
13 0.4375 Diterima
14 0.4604 Diterima
15 0.5083 Diterima
16 0.5114 Diterima
17 0.4703 Diterima
18 0.2401 *)Dibuang
19 0.6286 Diterima
20 0.4409 Diterima
104
Lampiran 4
Hasil Uji Relibialitas
No Butir soal Var item Var total
1 1.11388
76.0637
2 1.14449
3 0.95061
4 0.69551
5 0.91265
6 0.91796
7 0.68735
8 0.99633
9 1.01388
10 0.81673
11 1.07143
12 0.87184
13 0.96694
14 0.78571
15 0.7902
16 0.70408
17 0.86898
18 0.95551
19 0.84245
20 0.65347
jumlah
varian 17.76
𝛼 =(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 − 1∗ (1 −
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙)
𝛼 =20
19∗ (1 −
17,76
76,0637)
𝛼 = 0,8068
105
Lampiran 5
Skor Kinerja Pegawai
Nama Produktivitas Profesionalitas Kedisiplinan Masa kerja Nilai
PGW(1) 7.25 6.88 7 8 84.05
PGW(2) 7.25 6.88 6 35 88.36
PGW(3) 7.38 7.12 7.5 36 90.57
PGW(4) 6.25 6.62 6.5 35 86.5
PGW(5) 8 7.62 8 35 90.75
PGW(6) 7.12 7.38 8 32 90.89
PGW(7) 7 6.62 7 34 89.65
PGW(8) 7 7.12 7 9 84.46
PGW(9) 6.88 6.38 8 28 87.84
PGW(10) 6.5 7.12 6.5 29 87.35
PGW(11) 7 7 7 21 87
PGW(12) 7.38 7.62 7 8 84.71
PGW(13) 6.25 5.62 6.5 21 81.9
PGW(14) 7 7.12 6.5 30 89.21
PGW(15) 7.5 7.12 7.5 8 84.71
PGW(16) 6.62 6.62 6.5 28 85.12
PGW(17) 8.12 8 8 7 85.23
PGW(18) 7.25 6.62 6.5 26 86.37
PGW(19) 7.12 7 7 26 88.65
PGW(20) 6 6 6 28 83.02
PGW(21) 6.62 7.5 6.5 21 85.06
PGW(22) 7 7 7 6 83.93
PGW(23) 7.38 7.5 8 8 85.33
PGW(24) 6.62 6.25 6 14 80.77
PGW(25) 6.5 6.62 6.5 20 83.03
PGW(26) 6.88 7 7 8 84.05
PGW(27) 7.62 7.62 6.5 20 85.83
PGW(28) 7.5 7.75 7 8 84.83
PGW(29) 7.88 7.38 7.5 14 85.27
PGW(30) 7.62 7.5 8 8 85.33
PGW(31) 7.38 7.88 7 8 84.94
PGW(32) 7.62 7.88 7.5 8 85.07
106
PGW(33) 7.38 7.25 7 8 84.4
PGW(34) 8.12 8.12 7.5 7 85.21
PGW(35) 7.12 7.62 7.5 10 85.07
PGW(36) 7.5 7.12 8 14 85.91
PGW(37) 7.5 7.75 6.5 14 84.53
PGW(38) 7.12 6.75 7 16 84.95
PGW(39) 7.25 6.88 7 14 84.76
PGW(40) 7.5 7.12 8 7 85.22
PGW(41) 7.25 7.12 7.5 10 84.97
PGW(42) 6.88 7.12 7.5 8 84.41
PGW(43) 8.25 7.62 8.5 10 86.67
PGW(44) 7.38 7.62 7.5 14 85.36
PGW(45) 7.38 7.5 8.5 14 87.03
PGW(46) 7.5 7.62 7 6 84.42
PGW(47) 7 6.75 6.5 14 83.62
PGW(48) 6.75 6.5 6 7 80.81
PGW(49) 6.88 7.12 7 6 83.8
PGW(50) 7.38 7.12 8 14 85.91