peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

13
PERAI\AN TNI ANGKATAI{ LAUT DALAM PEI{EGAKAIY HUKUM DI \ryILAYAH PERBATASAN LAUT INDONESIA Oleh : Kolonel Laut (KII) Sudardi, SH, &ffIl Abstrak \\'iiayah Indonesia mernpunyai potensi sumber daya alam yang metrinipah. L)1rJCL,OS i982 telah memberikan hak bagi negara pantai/kepulauan untuk menentukau zonla maritiin vang terdiri dari perairan pedalainan, perairan kepulauan, laut teritorral, ZEE, dan iairiias ki:ntiner:nya. I)i zona maritim tersebut negara dapat r-:e,nanfaatkan potensi sumber cia".ra alam )rarig aila ,Ji daiarnnya" Dalam penentuan zona maritim sering teqadi or,erlapping kiaini deiigafi ilegara iain, yang dapat menimbrilkan konflik di perbatasan. Indonesia sebagai negara ilnrg b';rbtf*.saiii dengan sepuluh negara belum seluruh batas maritimnya diseiesaikan dengan pei.laijian T.:',11 \n:l;aian l-,iui ssbagai kompenen penegak kedaulatan dan hukum. sering kali dihadapkan p:iia i-';,iflik .-1i pelbatas;in latil vang dapat menjadi sumber konflik antar negara. Kata kunei : Fenegakan Hukum ai p.rtutur"un Laut Incicnss;: Abstroct Indonesia as archipelagic states has ahnndance of resoLtrces. Liiti:LOS l?81 siipui:iteci thar c*.ssral and archipelagit: Stqtes have right to clefine maritime zone such a,s iit'ierno! waters, crchipelagic v ater, territarial sea, exclusiye economic zone, anC continenta! slieii'. iYithin this ntarititne zofie, State has a right to explore and exploite the resources therein. Defining mcritim z*ne, Sitates claims rhe maritime zone as maximal as possible, so somelimes it ot;erl*fis ertch ather antl potentialllt create conflict. Indonesia has l0 neigbouring States which marilbrie t;ouitt/aries has'vt:tt !:een ,esolved yet. Indonesia Navy os component of defence pat)er has also ltnu et'furr;,tent ivtsiitutitin, irt ntany times Indonesia navy has to face the insiden at sea as root a.f con'fiict between ,Ttates. Keywords: Sea Border Law Enforcement in Indanesia -{. Pendahuluan Wilayah Negara Republik Indonesia me- iiputi wilayah darat, wilayah perairan. dasar 1aut, dan tanah di bawahnya serta mang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan vang terkandung di dalamnya. Adapun wila- vah perairan Indonesia meliputi Perairan Peda- iaman, Perairan Kepulauan, dan Laut Teritori- ai.2 Dalam wilayah ini, Indonesia mempunyai kedaulatan (soverignty). Selain itu Indonesia juga memiliki wilayah yurisdiksi diwilayah perairan laut di luar Laut Teritorial yang meli- putiZona Tambahan, Zona Ekonomi Eksklusif IZEE) dan Landas Kontinen, di rnana atas u'ilayah yurisdiksi ini Indonesia memiliki hak- hak berdaulat (sovereign rights) dan kewena- ngan tertentu lainnya berdasarkanperaturan perundang-undangan dan hukum internasional" Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan n€gara kepuiar-ian ;ar.g sebagian besar atau ciiia peiti,ua ri rla1'a1mya adalah laut, dan terletak di antara dua benua yakni benua Asia dan Aristralia sefia dua Samudera, yakni Samudera Hirrdia dan Samudera Pasifik se- hin_s_sa Inclonesia disebut juga nusa diantara laut atau sering diistilahkan dengan nusantara. Sebagai negara kepulauan menurut Konvensi Perserikatan Baugsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut (Lrnited l{ations Convention an the Law of the SeaIANCLOS 1982Indonesia memiliki kedaulatan atas perairan yang ditutup oleh atau terletak disebelah dalam dari garis pangkal lurus kepulauan yang disebut sebagai perairan kepulauan. Adapun luas u,,ilayah In- donesia adalah + 7.9 juta km2 yang terdiri dari + 1.8 juta km' wilayah daratan dan + 3.2 juta km2 wilayah laut teritorial sefia * 2"9 jutakm) laut perairan Zona Ekonouii Eksklusif, dengan i Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukiim Pasca Sarjana lJniversitas Borobudur Angkatan 5 TA 2013, Jakala - Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008 tentang wilayah negara. 15

Upload: vunguyet

Post on 13-Jan-2017

267 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

PERAI\AN TNI ANGKATAI{ LAUT DALAM PEI{EGAKAIY HUKUMDI \ryILAYAH PERBATASAN LAUT INDONESIA

Oleh : Kolonel Laut (KII) Sudardi, SH, &ffIl

Abstrak\\'iiayah Indonesia mernpunyai potensi sumber daya alam yang metrinipah. L)1rJCL,OS i982 telahmemberikan hak bagi negara pantai/kepulauan untuk menentukau zonla maritiin vang terdiri dariperairan pedalainan, perairan kepulauan, laut teritorral, ZEE, dan iairiias ki:ntiner:nya. I)i zonamaritim tersebut negara dapat r-:e,nanfaatkan potensi sumber cia".ra alam )rarig aila ,Ji daiarnnya"

Dalam penentuan zona maritim sering teqadi or,erlapping kiaini deiigafi ilegara iain, yang dapatmenimbrilkan konflik di perbatasan. Indonesia sebagai negara ilnrg b';rbtf*.saiii dengan sepuluhnegara belum seluruh batas maritimnya diseiesaikan dengan pei.laijian T.:',11 \n:l;aian l-,iui ssbagaikompenen penegak kedaulatan dan hukum. sering kali dihadapkan p:iia i-';,iflik .-1i pelbatas;in latilvang dapat menjadi sumber konflik antar negara.

Kata kunei : Fenegakan Hukum ai p.rtutur"un Laut Incicnss;:

AbstroctIndonesia as archipelagic states has ahnndance of resoLtrces. Liiti:LOS l?81 siipui:iteci thar c*.ssraland archipelagit: Stqtes have right to clefine maritime zone such a,s iit'ierno! waters, crchipelagicv ater, territarial sea, exclusiye economic zone, anC continenta! slieii'. iYithin this ntarititne zofie,

State has a right to explore and exploite the resources therein. Defining mcritim z*ne, Sitates claimsrhe maritime zone as maximal as possible, so somelimes it ot;erl*fis ertch ather antl potentiallltcreate conflict. Indonesia has l0 neigbouring States which marilbrie t;ouitt/aries has'vt:tt !:een,esolved yet. Indonesia Navy os component of defence pat)er has also ltnu et'furr;,tent ivtsiitutitin, irtntany times Indonesia navy has to face the insiden at sea as root a.f con'fiict between ,Ttates.

Keywords: Sea Border Law Enforcement in Indanesia

-{. PendahuluanWilayah Negara Republik Indonesia me-

iiputi wilayah darat, wilayah perairan. dasar1aut, dan tanah di bawahnya serta mang udaradi atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaanvang terkandung di dalamnya. Adapun wila-vah perairan Indonesia meliputi Perairan Peda-

iaman, Perairan Kepulauan, dan Laut Teritori-ai.2 Dalam wilayah ini, Indonesia mempunyaikedaulatan (soverignty). Selain itu Indonesiajuga memiliki wilayah yurisdiksi diwilayahperairan laut di luar Laut Teritorial yang meli-putiZona Tambahan, Zona Ekonomi EksklusifIZEE) dan Landas Kontinen, di rnana atasu'ilayah yurisdiksi ini Indonesia memiliki hak-hak berdaulat (sovereign rights) dan kewena-ngan tertentu lainnya berdasarkanperaturanperundang-undangan dan hukum internasional"

Negara Kesatuan Republik Indonesia

merupakan n€gara kepuiar-ian ;ar.g sebagianbesar atau ciiia peiti,ua ri rla1'a1mya adalah laut,dan terletak di antara dua benua yakni benuaAsia dan Aristralia sefia dua Samudera, yakniSamudera Hirrdia dan Samudera Pasifik se-

hin_s_sa Inclonesia disebut juga nusa diantaralaut atau sering diistilahkan dengan nusantara.Sebagai negara kepulauan menurut KonvensiPerserikatan Baugsa-Bangsa (PBB) tentangHukum Laut (Lrnited l{ations Convention anthe Law of the SeaIANCLOS 1982Indonesiamemiliki kedaulatan atas perairan yang ditutupoleh atau terletak disebelah dalam dari garispangkal lurus kepulauan yang disebut sebagaiperairan kepulauan. Adapun luas u,,ilayah In-donesia adalah + 7.9 juta km2 yang terdiri dari+ 1.8 juta km' wilayah daratan dan + 3.2 jutakm2 wilayah laut teritorial sefia * 2"9 jutakm)laut perairan Zona Ekonouii Eksklusif, dengan

i Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukiim Pasca Sarjana lJniversitas Borobudur Angkatan 5 TA 2013, Jakala- Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008 tentang wilayah negara.

15

Page 2: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Jurnal Lex Librum, l'ol. I :r.'o, 1, Desember 2011

demikian prosentase wilayah perairan Indone-sia adalah 7lo/o dan seluruh luas wilayah Indo-nesia, atautiga kali luas wilayah daratan Indo-nesia.

Dengan panjang garis pantai lebih dari81.000 Km, maka Indonesia menjadi negarayang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah Kanada. Letak Indonesia yangberada di antara Benua Asia dan A;-t:tralia ser-

ta di antara Samudera Hindia oan SamuderaPasifik telah menempatkan lndc,n;sia padaposisi strategis ditinjau dari segi ekonorni. po-litik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.Selain itu, posisi dan sumber dava keiautantersebut juga menempatkan lndonesia menjadisangat penting bagi negara-ne-qara dari berba-gai kawasan. Namun poslsi strategis ini selainmerupakan peluan-e sekaiigus kendala bagibangsa^Indonesra dalarn mewujudkar( cita-citabangsa'. karena disamping memberikan dam-pak yang men-qunrungkan sekaligus juga dapatmengancam kepentingan lndonesia" Hal inipermasalahan yang kompleks baik masalahyang berkaitan dengan bidang keatnanan, hu-kum, ekonomi maupun pertahanan Negaraa.

TNI Angkatan Laut merupakan salah sa-

tu instansi yang diberi kewenangan untuk me-lakukan penegakan hukum di laut. Kewena-ngan tersebut tertuang dalam berbagai peratu-ran perundang undangan baik nasional mau-pun internasional. Kewenangan TNI AngkatanLaut di hukum internasional dapat dilihat padaketenfuan dalam TINCLOS 1982, sedangkanhampir semua peraturan perundang undangannasional )-ang mengatur laut berisi tentang ke-wenangan instansi tertentu terkait dengan pe-negakan hukum yang salah satunya adalahTNI Angkatan Laut.

Kompleksitas dalam pengamanan wila-yah Indonesia tersebut akan penulis coba pe-nulis uraikan dalam paper singkat ini. Denganpendekatan deskripsi normatif, penulis akanmenj elaskan d an men-eanali s a perbatasan mari-tim antara Indonesia dengan negara tetangga,permasalahan pengamanan di lafi (maritimesecurity), sefta peran TNI Angkatan Laut da-lam menjalankan operasi pensamanan dan pe-

negakan hukum di laut dengan menguraikankewenangan penegakan hukum berdasarkanaturan/ketentuan yang berlaku. Akhimya pe-

nulis akan memberikan rekomendasi tentangpengamanan di per'batasan maritim, sehinggatujuan keamanan lndnnesia akan memberikankontribusi bagi kearnaltan regir:nal dan global.

1. Wilal'afu Ei.-!"iii*ln fmd*rmesia.

Iirdone',ia sebag.ii Negara Kepulauanmenurut LTICLCS 1982 "vang telah diratifikasidengan Undang-Unde,ng i"tromor 17 Tahun1985 memiliki perairan se tragai berikut:s

a" Wilayah Perairan Indonesia meliputiperairan pedalaman, perairan kepulau-an dan laut teritorial.o Indonesia mem-punyai keoai-ilatan di perairan pedala-man, perairan kepulauan dan lar:t teri-tcrri+i seiJa niang udara di atas perairanpedalaman, perairan kcpulauan dan lautteritorial serta dasar laut dan tanah dibawahnya termasuk sumber kekayaanalamyang terkandung di daiamnya. Se-

mua peraturan pemndang-undangan In-donesia diberlakukan sepenuhnya diperairan pedalarnan (sovereignty), De-mikian juga <ii perairan kepuiauan daniaut teritorial, namun pelaksanaannyaharus memperhatikan ketentuan-keten-fuan hukurn laut intemasional dan hu-kum intemasional lainnya.1) Perairan Pedalaman Indonesia ada-

lah semua perairan yang terletakpada sisi darat dari garis air rendahdari pantai-pantai Indonesia, ter-masuk ke dalamnya semua bagiandari perairan yang terletak pada sisidarat dari garis penutup mulut su-ngai, teluk dan pelabuhan.

2) Perairan Kepulauan Indonesia ada-lah semua perairan yang terletakpada sisi datram dari garis pangkalkepulauan Indonesia tanpa mem-perhatikan kedalaman atau j araknyadari pantai.

3) Laut Teritoriai Indonesia adalahjalur iaut maksimal selebar 12 mrl

' Oidik Heru Purnomo. Pengamanan \\'ila1.ah Laut Indonesia, Jurnal Hukum Internasional, Desember 2004,ha|27.o tbtd,hat2SsRepublik Indonesia,Undang-Undang Ncmor 17 Tahun 1985 tentang PengesahanUmitecl Nations Canventiott on theLaw of the Sea (IINCLOS)6 Lihat, Undang Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

t6

Page 3: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

tt

i1

n

Peranan TNI Attgk;ttu;t f-,;tilt Dalam Feltegakon Hukaw ".,,

laut diukur dari garis pangkal ke-pulauan Indonesia.

b. Zona T'amfuahan" Zr:na famtiailaiiadalah zona yang berbatasan ciengan

laut teritoriai yang lebarnya maksimal24 mll laut diukur dari garis pangkaikepulauan Indonesia dai:i mana ie'oar

laut teritorial diukur. Zt:r'* tambahanini harus ditetapkan daiam :;uatu pera-

turan perundang-itndangan. Kcwena-ngan Indonesia di Zcna tasibaiiati ada-

lah mencegah terja"dinya cian mempro-ses secara hukum atas pelanggarall pe-

raturan penrndang-undangan yang ber-kenaan dengan kepatreauan, fiskai,imigrasi dan sanitasi. Adapun hak bagipengguna laut berupa berlayar dan

terbang.c. Zona Ekonomli Eksklusif .t-;rdomesia

(ZEN\,1 ZEEI adalah suatu ;rrea lautdi luar dan berdampingan dengan lautteritorial Indonesia yang lebamyamaksimal 200 mil laut diukur dari garispangkal kepulauan Inclonesia. Kewena-ngan Indonesia di Zona Ekonomi Eks-klusif Indonesia:1) hak berdaulat untuk keperluan eks-

plorasi dan eksploitasi, konservasidan pengelolaan sumber kekayaanalam, baik hayati maupun non-ha-yati (termasuk usaha pertkairrrt.dari perairan di atas dasar laut .landari dasar larit dan tanali dr bau alt-nya serta berkenaan dengan ke-sia-

tan lain untuk keperluan eksplorasidan eksploitasi ekonomi di zonatersebut, seperti produksi energidari air, arus dan angin;

2) yurisdiksi berkaitan dengan pembu-atan dan pemakaian pulau buatan,instalasi dan bangunan, riset ilmiahkelautan serta perlindungan dan pe-lestarian lingkungan laut; dan

3) tindakan-tindakan yang dapat dila-kukan berkaitan dengan yurisdiksidiZEEI antara lain:

Sudardi

a); rnelindungi dan mengamankansumber daya alam hayati mau-

i)un non hayati di ZEEI;b) rnelindungi dan mengamankan

{:ulau-Pr'iiau buatan, instalasi-iristalasi maupun alat-alat lain-n)rri dalarn rangka kegiatan eks-plr:rasi dan ekspioitasi sumberniaya alarn hayati maupun nonh*vari diZEEI;

c) mt:ngawasi dan menindak kegi-;rtan peni:.n3kapan ikan tanpaizin;

d) n:encegah perbuatan yang dapatrneiiiiubulkan pencemaran laut;,j.:ert

eJ ;r:eircegah riset ilmiah kelautantanyta izin.

Adap,in hak bagi pengguna lautaciaiah Frak kebebasan pelayaran danpenerbangan internasional serta kebe-basan pemasangan kabel dan pipa ba-wah laut.

d. Landas [t*ntinen Indonesia.8 LandasKontinen Indonesia meliputi dasar lautdan tanah di bawahnya dari daerah dibawah permukaan iaut yang terletak dilu-ar laut tentorialnya sepanjang kelan-

iutan alar::riah n'i1a1,3[ daratnya hinggapinggiran iuar tepi kontinen atau hing-gr s,.ia1u iaiak 100 mil laut dan garisp.in_:kai itari ri'ura Lebar larit teritoriaidiukrir. Batas luar landas kontinen ti-dak boleh melebihr 350 mil iaut darigaris pangkal atau hinggalaiak 200 miidalam hai tepi iandas kontinen iebamyakurang eiari 200 mi1. Kervenangan ne-gara pantai atas landas kontinen adalahmempunyai hak berdaulat untuk meng-ekspioitasi dan eksplorasi sumber ke-kayaan alam di landas kontinen danhakeksklusif untuk mengizinkan dan me-ngatur kegiatan dalam rangka meng-eksplora-si atau mengeksploitasi sumberkekalraan alam di landas kontinen ne-gara pantai tersebut.

Ii

t-t-

1-

rn

.rt

iiin

ln

itt-

- Indonesia telah mempunyai Undang {Jndang Nomor 5 Tahun i983. yang rnengahrr tentang hak dan kewajiban

negara dalam mengeksplorasi cian eksploitasi sumber daya alam yang ada di dalamrrya.

' Indonesia telah mempunyai Undang Undang Non-lor i Tahun tr-973, yang mengatur tentang hak dan kewa.;iban

negara dalam mengeksplorasi dan eksploitasi sumber daya aiam yang ada di dalanrn.va. Akan tetapi Undang Urrdang

inr dibuat dengan didasarkan pada Konvensi Jenewa tahr"rn 1958, sehingga norma ya1lg ada di dalarnnya perlu untLik

diubah disesuaikan dengan UNCLOS 1982.

t7

n

n

g

a

n

1-

ak

ah

an

isiu-

ta-^1,dl\

;ai

\a

ah

nil

Page 4: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Jurnal Lex Librum, Vol. I No. 1, Desember 2014

Hak bagi pengguna laut beruPa

hak kebebasan pelayaran dan penerba-

ngan intemasional serta kebebasan pe-

masangan kabel dan pipa barvah laut.e. Laut Lepas. Laut Lepas adalah semua

bagian laut yang tidak termasuk dalamZona Ekonomi Eksklusif, Laut Terito-rial, Perairan Kepulauan atau Perairan

Pedalaman suatu negara. Kervenangan

di laut lepas setiap negara yakni men-cegah, menindak clan bekerjasama un-tuk menumpas perbuatan-perbuatanyang diatur dalarn LNCLOS 1982. me-

liputi:1) perompakan pernbajakan:

2) perdagangatt tn:nusia:3) penviaran gelap:4) kapal tanpa bendera.ke.bangsaan;5) narkotika dan bahan psik"otropika;

dan

6) terortsme di laut.

Hak bagi pengguna laut di lautlepas meliputi kebebasan berlayar, Pe-nerbangan, memasang pipa/kabel dibawah laut, kebebasan membangunpulau buatan/instalasi lainnya, menang-kap ikan, kebebasan riset ilmiah kelau-tan, dengan memperhatikan ketentuanyang tercantum dalam I,NCLOS 1982

dan Hukum Intemasional lainnya.

2. Perbatasan Laut Indonesia denganNegara Tetangga

Indonesia merupakan negara kepulauanterbesar di dunia berdasarkan data Kementeri-an Departemen Dalam Negeri 2010 memiliki17.504 pulau. Sebanyak 7.810 pulau sudah

memiliki nama dan 9.634 pulau belum memi-liki nama. Dari lumlah tersebut terdapat 92 pu-lau terluar vang memiliki titik pangkal yangberbatasan den-san 10 negara tetangga, yaituAustralia, Nfalay'sia. Singapura, India, Thai-land, Vietnam. Filhpina. Pa1au, Papua Nuginidan Timor Leste.

Perbatasan Indonesia dengan negara

tetangga di laut terdiri dari:

^. Batas Zona Ekonomi Eksklusif(zEE)

Undang-Undang \omor 17 Ta-hun 1985 tentang Pengesahan LititedNations Convention on lhe Lax of the

Sea (LINCLOS) menyatakan bahu'abatas ZtrE ludonesia di segmen-seg-men perairan yang berhadapan dengannegara lain dan lebamya kurang dari400 rnil laut. Penentuan ZEE terutamapada wilayah laut yang berhadapan de-ngan laut lcpas, ditarik selebar 200 mildari garis grangkai keputauan Indonesia.Namun demiliian. batas ZEE antara In-donesia dcnlraii ile.gara-fiegara tetang-ga. sebagian besar beium ditetapkan,terutama ytrnE i,.erhadapan langsungdengan ncgara tetargga" Hal ini dise-babkan kareiia lrelum adanya kesepaka-tan, atau i:ohun rlilakukannya ratif,rkasi.Ketidakjelusan batas ZEE, tersebut me-nyetrabkan suiitnya penegakan hukumotreh aparat dan berpotensi untuk men-jadi sumbei' pertentangan antara Indo-nesia dengarl n$gara tetangga. Perbata-san tersebut antara lain:1) Rl-Malaysia belum disepakati per-

janjian hatasnya;2) Rl-Vietnarn belum disepakati per-

janjian batasnya;3) Rl-Fillipina sudah disepakati batas

ZEF pada tahun 2014, tetapi belumdiratifikasi;

4) RI-Palau belum disepakati perjan-jian batasnya;

5) RI-PNG belum disepakati perjan-jian batasnya;

6) RI-Timor Lestebelum disepakatiperjanjian batasnya;

1) RI-India belum disepakati perjan-jian batasnya;

8) Rl-Singapura tidak ada batas ZEE-nya;

9) Rl-Thailand belum disepakati per-janjian batasnya:

lO)Rl-Australia telah disepakati ZEEdi Samudera Hindia, Lautan Ara-fura, dan Laut Timor akan tetapibelum diratifikasi.

b. Batas Laut Teritorial.Batas taut Teritorial Indonesia

lebarnya tidak melebihi 12 mil laut darigaris pangkal yang merupakan bataskedaulatan suatu negara. Sebagian be-sar Batas Laut Teritorial sudah disepa-kati dengan negara-negara yang berba-tasan langsung dengan Indonesia, kecu-

l8

Page 5: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

5

n

I-

I-

Ii

:-

r-

:E

pi

;ia

r.ri

,AS

)e-

)a-

)a-

:u-

Paanan TNI Angkatan Laut Dalam Penegakan Hukum ....

ali dengan Timor Leste sebagai sebuahrlegara yang baru merdeka. Selain itudiperlukan pula. perundingan tri-partitantara Indonesia - Malaysia- Singapurauntuk menyepakati Batas Laut Terito-rial di Selat Singapura bagian Baratdan Timur yang lebarnya kurang dari24 mil dan.bersinggungan langsung de-

ngan perbatasan di ketiga negara. Me-ngingat pentingnya pengakuan terha-dap batas kedaulatan suatu negara) ma-ka batas laut teritorial antara pemerin-tah RI dan Timor Leste maupun threejunctional point di Selat Malaka perlusegera disepakati untuk menghindarikekhawatiran timbulnya konflik akibatpelanggaraan kedaulatan wilayah nega-

ra. Adapun perkembangan Batas LautTeritorial antara Indonesia dengan ne-gara tetangga sebagai berikut:1) RI - Malaysia (Selat Malaka bagian

Selatan) telah disepakati dalam per-janjian Indonesia-Malaysia Tahun1970;

2) Rl-Singapura (di bagian tengah Se-

1at Singapura) telah disepakati dise-pakati dalam perjanjian Indonesia-Singapura Tahun 1973, sedangkandi bagian barat Selat Singapura te-lah disepakati disepakati dalam per-janjian Indonesia-Singapura Tahun2009, dan pada bagian timur SelatSingapura telah disepakati pada

tahun 2014;3) RI-PNG telah disepakati disepakati

dalam Perjanjian Indonesia-PNGTahun 1980;

4) RI - Timor Lestebelum disepakatiperlu ditentukan garis pangkal ke-pulauan di Pulau Leti, Kisar, We-tar. Liran. Alor, Pantar, hingga Pu-lau Batek, dan titik dasar di PulauTimor;

5) RI - Malaysia - Singapura (di SelatSingapura) belum disepakati perluperundingan bersama (tri-party);dan

6) Rl-Malaysia (Sebelah timur PulauSebatik, Kalimantan Timur) belumdisepakati.

c. Batas Landas Kontinen (BLK).Mengacu kepada UU Nomor I

Sudardi

Tahun l97 -7 tentang Landas KontinenIndonesia dan UU Nomor 17 Tahun1985 tenrang pengesahan LINCLOS,Batas landas kcntinen ditarik samali:bar derigr"i:r

'i:atas ZEE t200 mil laut)atau sarnpar dengan maksimum 350 millaut dari garis pangkal kepulauan Indo-nesia. i{ai ini -oerlaku di selunrh wila-yah r;crai;",:n lndonesia. kecuali pada

seglxrrl- s{"ginr:il u,ilayair iertentu dima-na ilt-"i.I Jrpei eitetai:kan berdasarkanke sepai;a; ar, i.irga.n negara-negarayan-r: beriradapan langsung dengan In-donesia. Selain batas landas kontinenharus ciitentr-rkan bersama dengan tigarreSsrs jika titik potong batas landasko:rtriren bersinggungan.

Batas iandas kontinen antara In-cic-i.esia cei:gan negara tetangga telahdisepatrrati etran telah ditetapkan dalamKeputusan Presiden (Keppres)" Namundemikian rnasih terdapat beberapa seg-

rnen wilrryah laut yang belum ditetap-kan batas landas kontinennya, karenarnasitr ulalam pros€s negosiasi. Bataslandas kc,ntinen yang sudah disepakatiantara lain:1) j1I - furCrateiah disepakati 10 titik

batas iandas kontinendi Lautan An-Clii*ran berrkut koordrnatnya dise-'.rakarr'ter,Jasarkan perjanjian padaTa],i.,ir r9-l dan 1977:

I r RI - i rLar,and telah disepakati titik-triik batas landas kontinendi seiatli{aiaka 1r1ar-lplrn Laut Andaman di-sepakati berdasarkan perjanjian pa-da Tairun 1977:

3) Rl-Maiaysiatelah disepakatil0 titikbatas larrdas kontinendi Selat Mala-ka cian 15 titik di Laut Natuna dise-pakati berdasarkan perjanjian padaTahun 1969;

4) RX-Australia telah disepakati titik-titik batas landas kontinendi LautArafura dan laut Tirnor ditetapkanmelah"ri Keppres pada Tahut 1971dan 1912, akan tetapi batas ini be-lum mencakup keseluruhan bataslandas kontinen khususnya di ba-

gian barat;5) RI - Vietnam telah disepakati titik-

titik batas landas kontinen pada

i9

Page 6: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Jurnal Lex Librum, VoL 1 No. 1, Desember 2014

3.

tahun 2042;6) RI - Filipinabelum disepakati;7) RI - Palau belum disepakati;dan8) RI - Timor Leste belum disepakati.

Permasalahan Perbatasan antara Indo-nesia dengan negara tetangga.a. Perbatasan Indonesia dengan negara

tetangga meliputi batas daiat dan batas

laut, sedangkan batas ruailg udara me-ngikuti batas darat dan batas laut. Khu-sus untuk batas darat meliputi batas da-

rat dengan Malaysia, PNG, dan TimorLeste. Sedangkan batas laut meliputibatas laut dengan India, Thailand, Ma-laysia, Singapura, Vietnam, Philipina,Palau, PNG, Timor L,este, dan Aus-tralia.

b. Batas laut antara Indonesia ,1i:ngan ne-gara tetangga meliputi batas laut terito-rial, batas zona lambahan, batas ZEE,dan batas Landas Kontinen. Indonesiatelah menyelesaikan sebagian besar ba-

tas landas kontinen dengan negara te-

tangga, akan tetapi untuk batas ZEEIndonesia belum menyeiesaikannya ke-cuali batas ZEE antara RI dan Filipina.Batas Laut Teritorial telah disepakatidengan beberapa negara antara Indo-nesia-Malaysia di Selat Malaka, Indo-nesia-Singapura masih menyisahkan diSelat Singapura bagian timur, Indone-sia-PNG, dan Indonesia-Timor Leste.Batas laut teritorial dengan Malaysiamasih menyisahkan di Laut TiongkokSelatan, Laut Sulawesi, batas laut teri-torial dengan Timor Leste belum dise-lesaikan disebabkan perlu penyelesaianbatas darat terlebih dahulu.

c. Implikasi nyata dari belum selesainyabatas maritim ini akan menimbulkanadanya overlapping klaim batas mari-tim. Kondisi ini akan menimbulkanpermasalahan penegakan hukum didaerah ot,erlapping klaim dimaksudserta permasalahan eksplorasi dan eks-plotasi sumber daya a1am. Overlappingklaim disebabkan masing-masing ne-gara mengajukan klaim secara sepihakpada wilayah yang belum disepakatibatasnya. Klaim secara sepihak ini bia-sanya akan diikuti dengan gelar operasi

menggunakan kekuatan laut, sehinggaapabila masing-rnasin g negara melaku-kan hal yang sama, maka akan menim-bulkan ketegangan di wilayah tersebut.Eksploitasi sumber daya alam di wila-yah overlapplng klaim juga akan me-nimbulkan perlentangan dalam penega-kan hukrim di rvilayah tersebut.

d. Langkah -\-,rirg dapat ditempuh antaralain C,ergan mt'iilpercepat penyelesaianbatas rvilayah dari ,ilituang dalam suatuperjanjian perhatasan. Walaupun batasmaritim tel"h ciisepahati, permasaiahandi perbatasan masih tetap ada biasanyaterkait dr:r:gan rnasalah peiregakan hu-kurn khr:susn_va lintas batas orang, ba-rang" dar iasr termasuk kegiatan ille-gal iarnn,'ra.

4. Permasalahan iileg*l wctivitiesdi perba-tasana. Giobalisasi mempunyai dampak positif

dan negatif, dampak negatif antara lainkegiatan illegal dengan cepat bergerak/melintas di wilayah-wilayah kedaulatannegara. kegiatan iltrcgal tersebut bisapada tingk at domes ticlnasional ataupunlintas negara (trans-nasional). Kegiatanillegal ini dapat meliputi kegiatan ille-gal terkait pergerakan orang (smugg-ling of migr"ants, trfficking in person),barang (penyelundupan, pernbuanganlimbah), dan kegiatan illegal lainnya.

b. Penyelundupan orang ataupun migrasisecara gelap, khususnya yang terjadi diAsia juga turut memperburuk situasikeamanan dalam negeri. Migrasi ilegaldapat terjadi karena duafaktor utama,yaitu faktor pendorong dan penarik.Faktor pendorong (push factoy' berasaldari situasi internal negara asal (coun-try of rtrigin) seperti pengangguranyang meningkat sebagai akibat krisisekonomi dan tinansial, serla faktor-faktor keamanan dalam negeri yangtimbul akibat pemerintahan I regimyang represif atau terjadi perang sau-

dara. Faktor penarik (pull factor) yangberasatr dari negara tujuan atau negarapilihan (countryt of destination ataucountry of choice)timbul karena nega-ra tujuan tersebut sangat aman, seca-

20

Page 7: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

t.

Pctansn TNI Anghatan Laut Dalam Fenegakan llukum ,,,.

ra politik stabil, kaya, ekonominya ma-ju dan karenanya menjanjikan kehidu-pan baru yang lebih baik.

c. Persoalan kejahatan lintas negara yangjuga perlu mendapatkan perhatian daripemerintah Indonesia ialah meningkat-nya lalu lintas narkotika/obat terlarangdan kejahatan yang terkait dengannya(narcotics/drug strfficking and asso-

ciated criminal activities). Pada awal-nya Indonesia hanya sebagai negaratransit peredaran narkotika/obat terla-rang, akan tetapi pada saat ini Indone-sia sudah menjadi negara pemasok/pro-dusen maupun negara pengguna narko-tika/obat terlarang. Untuk itu pengawa-san peredaran barang terlarang ini perluuntuk ditingkatkan khususnya lewatlaut.

d. Perdagangan gelap senjata (illictit tra-de and small arm strafficking), penya-lahgunaan teknologi informasi (infor-mation technolog,, abused) juga meru-pakan faktor yang mempengaruhi ma-salah keamanan Indonesia. Kegiatantersebut terjadi di lndonesia termasukjuga melalui Indonesia. Pengawasanperedaran dan perdagangan small armsand light weapon perlu untuk terus di-tingkatkan terutama yang melalui laut.Kegiatan illegal ini memiliki aspek po-litik ekonomi dan keamanan yang da-pat mengancam stabilitas antar Nega-

sra.'e. Perusakan lingkungan merupakan kegi-

atan illegal terkait dengan eksploitasisumber daya alam yang berlebihan an-tara lain eksploitasi mineral di laut,pembuangan limbah ke laut, dan illegol

fishing. Kegiatan illegal fishing dapatterjadi dalam berbagai bentuk baik da-lam konteks mulai dari penggunaan

alat tangkap yang tidak benar maupundalam konteks penangkapan ikan yangberlebihan.

f. Armed robbery at sea masih terjadi diIndonesia, kejahatan ini dilakukan da-

Sadardi

lam berbagai tipe tindakan dari mulaihanya mengambil spare part kapalsampai pada tindakan menguasai kapal.Tindakan operasi terpadu baik operasiinteli.jen dan operasi laut perlu untukterus dilakukan secara berkelanjutan.Penyelesaian seoara lintas negara dapatpula dilak-ukan disebabkan kejahatanini sebagian besar bersifat lintas nega-ta"

5. Penegakan i{ukum ofleh TNI AngkatanLaut

Makna penegakan hukum sebagaimanayang terdapat daiam Kamus Besar Bahasa In-donesia,l0 penegakan berasal dari kata "tegak"yang mengandung arti, 1) berdiri, 2) sigap (ti-dak lemas), 3) lurus arah ke atas, 4) setinggiorang berdiri; sependiri; setinggi tegak, 5) te-tap teguh; tetap tidak berubah. Sementara "pe-negakan" sendiri bermakna, proses, cara, per-buatan menegakkan.

Hukum menurut David Berker danCollin Padfield adalah : qs a rule of humanconduct imposed upon and enforced amongthe members of a give state (Harahap; 1995:114). Dari batasan ini dapat ditarik beberapakarakter bahu'a hukum adaiah merupakankumpulan aruran baik tertulis (Undang-Un-dang) maupurl kebiasaan (Custom), hukum se-

bagai pedoman tingkah 1aku, hukum ditentu-kan secara paksa oleh badan yang diberi oto-rrtas (latv is entposed), dan hukum memilikidaya eksek wi (E n fo r c em ent).\ 1

Penegakan hukum dalam bahasa Indone-sia dikenal beberapa istilah di luar penegakanhukum tersebut, seperti penerapan hukum, te-tapi tampaknya istilah penegakan hukum ada-

lah yang paling seringkali digunakan; dengandemikian, pada waktu-waktu mendatang isti-lah tersebut akan semakin mapan atau merupa-kan istilah yang drjadikan (coined). Dalam ba-hasa asing dikenal juga berbagai peristilahan,seperti Rechtstoelpassing; Rechtshandhaving(Belanda); Law Enforcement (Inggris); Appli-cation (Amerika).12

TNI Angkatan Laut sebagai komponen

t-

nis

t-

o

o1

t-

ro

a;

2-

a-

e Tim Redaksi,"Tumpang Tindih Pengawasan Laut",Maritime Magazine,Edisi 27lTahun IlVJanuari 2013,ha1.9.r0 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, I akarta, 2007, hal.l I 54.tr Sidik Sunaryo,"Kapita selekta Sistem Peradilan Pidana", UMM Press Universitas Muhamadiyah,Malang,2004,hal.3.12 Sa6ipto Rahardjo,"Ilmu Hukum",PT. Citra Aditya Bakti, Semarang, 2000, hal.l8l.

2l

Page 8: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Jarual Lex Libram, VoL 1 No. 1, Desember 2A14

utama pertahanan Negara Matra Laut dituntutkesiapannya dalam menghadapi dan menganti-sipasi berbagai bentuk ancaman yang dapatmengganggu keamanan dan kedaulatanNKRI.I3 TNI Angkatan Laut sebagai bagiandari TNI, sesuai amanat Undang-Undang No-mor 34 Tahun 2004 tentang Tentara NasionalIndonesia, dalam Pasal 9 memiliki tugas seba-gai berikut :14

a. Melaksanakan tugas T'Nl matra laut dibidang pertahanan;

b. Menegakkan hukum dan menjaga kea-manan di wilayah laut yurisdiksi nasio-nal sesuai dengan ketentuan hukum na-sional dan internasional yang telah di-ratifikasi;

c. Melaksanakan tugas dipiomasi Angka-tan Laut dalam rangka mendukung ke-bijakan politik luar negeri yanx ditetap-kan oleh pemerintah;

d. Melaksanakan tugas TNI dalam pern-bangunan dan pengembangan kekuatanmatra laut; dan

e. Melaksanakan pemberdayaan wilayahpertahanan laut.

Tugas TNI Angkatan Laut sebagaimanaPasal t huruf a, b dan c di atas sejalan denganajaran Ken Booth dalam bukunya yang berju-dul Navies ond Foreign Policy, yang dikeluar-kan pada tahun 1977. Dia mengenalkan kon-sepnya yang disebut "trinity of naval functi-on", yaitv tiga peran angkatan laut yakni; mi-litary, policing and diplomatlc. Konsep ini ak-hirnya banyak diterapkan oleh negara-nesaradi dunia, termasuk lndonesia.''

Trinitas Peran Angkatan Laut 1airu Pe-ran militern (militan' rolel dilaksanakan se-bagai penegak kedaulatan negara dilaut de-ngan cara pertahanan negara dan penangkalan.menyiapkan kekuatan unfuk persiapan perangdalam menangkal setiap ancaman y.ans datangmelalui media laut. Peran sebagai polisionil(constabulary role) dilakukan dalam rangkamenegakkan kedaulatan hukum dilaut. meltn-dungi sumber daya dan kekayaan laut nasio-nal, memelihara ketertiban di laut serta men-

dukung pembangunan bangsa dalam membe-rikan kontribusi nasional terhadap stabilitaskeamanan dan berperan aktif dalam mendu-kung pembangunan nasionai. Sedangkan Pe-ran diplomasi {ciiplomatic role) yang dilaku-kan oleh angkatan traut merupakan peran yangsangat penting lrntuk uniuk kekuatan yang me-ngartikan bagairnana kornunikasi yang diba-ngun dengan keh*diran sekaligus sebagaifungsi militrr' t,:rlradap aficaman yang mung-kin datein_c rjarr juga s*i:agai bentuk dukunganterhadap k;t,iiaka; i !u;:.i' ler"uri.

Peran TiiLii:gkaian L"aut sebagai polisi-onii ciaiam r&n:i.l p+,tegakan hukrim di lar:tdilaksanakalt be'c:-larkan i;ada ketentuan hu-kum nasilnal iiitiiFut-i iulkurn intemasionalyanu iela.h dirzitifri;a.;i, hal ini mengandung artiTNi Angkatan Laut daiam mengaplikasikantugas peilegakan hukumnya ridak saja berpe-doman han,va pada {-lndang-Undang Nomor B

Tahun i9B1 tentairg KU{lA[, tetnpi harus pulaberpedomat pada ketentuan khusus yang dia-tur dalam masing-masing hukum positif yangberkaitan dengan tindak pidana tertentu di lautatau dalam ilmu hukr,rm dikenal dengan azaslex specialist derr,tgat legi gene.ralls" Salah sa-tunya adalah terkait dengan ruailg atau wilayahyang menjadi tugas penegakan hukum yangharus dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut ti-dak saja vans berada dalam ."vilayah kedaula-tan (Pelairan Pedalaman, Perairan Kepulauandan Laut Teritorial') tetapi rnenjangkau sampaike vr'ilavah hak berdaulat (Zona I'ambahan,ZEEI" dan Landas Kontinen) bahkan sampaike Laut Lepas.

Unruk pelaksanaan penegakan liukum dix'ilar,ah perbatasan, TNl4ngkatan Laut harusberpedoman kepada wilayah negara RI sesuaiketentuan yang diatur dalam Undang-LlndangNomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Nega-ra (Khususnya pada BAB IfD serta memper-hatikan perkembangan batas wilayah negarayang telah ditetapkan atas dasar perjanjian bi-lateral danl atau trilateral, sehingga operasionalTNlAngkatan Laut tidak sampai keluar bataswilayah yang menjadi kewenangan atau me-langgar hukum internasional.

'' Untung Suropati, "Wilayah Perbatasan Masih Rawan Konflik", Maritirne Magazine, Edisi l BlTahun lllMaret2012,hal.43.la Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasionai Indonesia.ls Syaiful Anwar,"Posisi Keamanan Maritim Dalam Kerangka Sirt.r, Pertahanan Negara",Jurnal Pertahanan,Universitas Pertahanan Indonesia, Agustus 2013, Volume 3, Nomor 2, hai. 60.

22

Page 9: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Peranan TNI Angkatan Laut Dalam Penegakan Hakum ....

Salah satu tugas TNI Angkatan Laut se-

suai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun2004 tentang TNI adalah menegakkan hukumdan menjaga keamanan di laut, yaitu segalabentuk kegiatan yang berhubungan dengan pe-negakan hukum di laut yang berlaku secara

universal dan sesuai dengan ketentuan perun-dang-undangan yang berlaku untuk mengatasiancaman tindakan kekerasan, ancaman naviga-si, serta pelanggaran hukum di wilayah lautyurisdiksi nasional. Menegakkan hukum yangdilaksanakan oleh TNI Angkatan Lautdi laut,terbatas dalam lingkup pengejaran, penangka-p&tr, penyelidikan, dan penyidikan perkarayang selanjutnya diserahkan kepada Kejak-saan. Kewenangan penyidikan terhadap tindakpidana di laut yang dimiliki oleh TNI Angka-tan Lautmerupakan kewenangan khusus yangtidak dimiliki oleh TNI AD dan TNI AU.

Adapun kewenangan TNI AngkatanLaut sebagai penyidik atas tindak pidana ter-tentu di laut berdasarkan:

a. TZMKO. Ordonansi Laut Teritorialdan Lingkungan Laut Larangan (Terri-toriale Zee en Maritime Kringen Ordo-nantie) 1939 Stbl.1939 Nomor 442 Pa-sal 13 menyatakan bahwa: "LJntuk me-melihara dan mengawasi pentaatan ke-tentuan-ketentuan dalam ordonansi iniditugaskan kepada Komandan Angka-tan Laut Surabaya, Komandan-koman-dan Kapal Perang Negara dan kamp-kamp penerbangan dari AngkatanLaut";

b. Undang Undang Nomor 8 Tahun1981 tentang KUHAP jo PP Nomor27 Tahun 1983 tentang PelaksanaanKUHAP dalam Penjelasan Pasal 17

menyebutkan bahwa "Bagi penyidikdalam Perairan Indonesia, Zona Tam-bahan, Landasan Kontinen dan ZEEIpenyidikan dilakukan oleh Perwira TNIAngkatan Lautdan penyidik lainnyayang di tentukan oleh undang-undangyang mengaturnya;

c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun1983 tentang Zona Ekonomi Eks-klusif Indonesia (ZEEI). Dalam Pasal14 ayat (1) memberikan kewenangankepada Perwira TNI Angkatan Lautyang ditunjuk oleh Pangab sebagaiaparat penegak hukum di bidang penyi-

Sudardi

dikan terhadap pelanggaran ketentuanUndang-Undang Nomor 5 Tahun 1983;Undang-Undang Nomor 17 Tahun1985 tentang Pengesahan IINCLOS1982. Memberikan kewenangan kepa-da pejabat-pejabat, kapal perang dankapal perrierintah untuk melakukan pe-negakan hukum di iaut. F{al ini dapatdilihat cialam beberapa pasal antara lainpasal i07, 110. 111 dan 224 LINCLOS1982;[Indang-Undang Nomor 5 Tahun199CI tentang Konservasi SumberDaya Hayati dan Ekosistemnya.Pasal 39 ayat (2) ker,r'enangan penyidikKepolisian Negara Ri, juga Pejabat Pe-gawai Negeri Sipii tertentu di lingku-ngan departemen yang lingkup tugasdan tanggung jarvabnya meliputi pem-binaan konservasi sumber daya alamhayati dan ekosisten'rnya, tidak mengu-rangi kewenangan penyidik sebagaima-na diatur dalam Undang-Undang No-mor 5 Tahun 1983 tentang ZEEI danUndang-Undang Nomor 31 Tahun2004 tentang Perikanan;Undang-Undang Nomor 6 Tahun1996 tentang Perairan Indonesia. Da-lam penjelasan pasal 2-1 a1,at (3) Pene-gakan hukum dilaksanakan oleh instan-si terkait antara lain Tlil AngkatanLaut. Polri. Depanemen Perhubungan,Departemen Pertanian" DepartemenKeuangan dan Departemen Kehakimansesuai dengan wewenang masing-ma-sing instansi tersebut dan berdasarkanketentuan peraturan perundang-unda-ngan nasional maupun hukum interna-sional;Undang-Undang Nomor 34 Tahun2004 tentang Tentara Nasional Indo-nesia. Dalam pasal t huruf (b) Angka-tan Laut bertugas menegakkan hukumdan menjaga keamanan di wilayah lautyurisdiksi nasional sesuai dengan ke-tentuan hukum nasional dan hukum in-ternasional yang telah diratifikasi;Undang-Undang Nomor 17 Tahun2008 tentang Pelayaran. Dalam pasal282 ayat (1): "Selain penyidik pejabatPolisi Negara Republik Indonesia danpenyidik lainnya, Pejabat Pegawai Ne-

d.

f.l

)

g.

h.

23

_i

ii

:-

:i-

.t1t

Page 10: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Jurnal Lex Librum, Vol. I No. 1, Desember 2014

geri Sipil tertentu di lingkungan ins-tansi yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang pelayaran diberiwewenang khusus sebagai penyidik se-

bagaimana dimaksud dalam undang-undang ini". Adapun dalam penjelasan-nya yang dimaksud dengan "penyidiklainnya" adalah penyidik sesuai denganketentuan peraturan perurdang-unda-ngan antara lain Perw'ira ientara Nasi-onal Indonesia Angkatan Laut dan di-pertegas pada pasal 340 unruk dr ZEEI;

i. Undang-Undang Nomor 43 Tahun2008 tentang Wilayah Negara. DalamPasal 7 disebutkan "Negara Indonesiamemiliki hak-hak berdaulat dan hak-hak lain di wilayah Yurisdiksi yang pe-laksanaannya sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan dan hu-kum internasional". Dan Pasal 22 dise-butkan 'Negara Indonesia berhak me-lakukan pengelolaan dan pemanfaatankekayaan alam dan lingkungan laut dilaut bebas sefta dasar laut internasionalyang dilaksanakan sesuai dengan ke-tentuan peraturan perundang-undangandan hukum internasional; dan

j. Undang-Undang Nomor 3l tahun2004 tentang Perikanan jo Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 ten-tang Perubahan Undang-UndangNomor 31 tahun 2004 tentang Peri-kanan. Dalam Pasal 73 ayat (1) me-nyebutkan bahwa "Penyidikan tindakpidana di bidang perikanan di ri,ilavahpengelolaan penkanan Negara Repub-lik lndonesia dilakukan oleh Penl'rdrkPegawai Negeri Sipil Perikanan. Pen1,i-dik Perwira TNI Angkatan Laut danatau Penyidik Kepolisian Negara Re-publik lndonesia".

Terdapat pula hal-hal khusus terkart hu-kum acara dalam penegakan hukum di lautyang tidak mengacu kepada KUHAP antaralain tindak pidana di laut tidak mengenal ba-tasan kompetensi relatif,berdasarkan Pasal 14

ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983tentang ZEEI, Surat Edaran Mahkamah AgungNo 8 Tahun 1983 tanggal 17 Nopember 1983dan B-0581A-31411983 tanggal22 April 1983menentukan bahwa tindak pidana di laut tidak

mengenal yuridiksi peradilan, pengadilan yangberwenang mengadili ialah pengadilan yangmembawahi pelabuhan dimana kapal tangka=pan tersebut diserahkan. Kapal tangkapan dise-rahkan ke pangkalan terdekat yang selanjutnyadilimpahkan berkas perkara itu ke PengadilanNegeri setempat tanpa memperhatikan apakahlocus delicllnya termasuk dalam wewenangPengadilan Negeri. Pengadilan yang befwe-nang mengadili pelanggaran terhadap keten-tuan dilaut adalah pengadilan negeri yang dae-rah hukumnya meliputi pelabuhan dimana di-laknkan penahanan terhadap kapal dan/atauorang dimaksud. Begitu pula terkait penyera-han tangkapan tidak membatasi waktu I X24jam yaitu berdasarkan Pasal 13 Undang-Un-dang Nomor 5 Tahun 1983 tentang ZEEI, pe-nangkapan terhadap kapal danlatau orang-orang yang diduga melakukan pelanggaran diZona Ekonomi Eksklusif Indonesia meliputitindakan penghentian kapal sampai dengan di-serahkannya kapal danl atau orang-orang terse-but dipelabuhan di mana perkara tersebut da-pat diproses lebih lanjut. Penyerahan kapal danlatau, orang-orang tersebut harus dilakukan se-cepat mungkin dan tidak boleh melebihi jang-ka waktu 7 (tujuh) hari, kecuali apabila terda-pat keadaan force majeure. Dilaut juga dikenaldengan Hak Pengejaran Seketika (Hot Pursuit)yang diatur dalam Pasal 111 UNCLOS 1982dimana Kapal perang, kapal pemerintah danpesawat udara yang diberi kewenangan dapatmelalarkan pengejaran seketika terhadap kapalasing yang diduga melakukan pelanggaran hu-kum negara pantai sampai ke luar perairan ne-gara pantai bahkan sampai ke laut lepas danpengejaran berhenti seketika setelah kapalasing tersebut memasuki wilayah teritorial ne-garanya sendiri atau negara ketiga.

Begitu juga dalam Undang-Undang No-mor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atasUndang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 ten-tang Tindak Pidana Perikanan, tidak saja me-ngatur tentang hukum pidana materiil, tetapijuga mengatur tentang hukum pidana formilyang bersifat spesifik, sehingga ketentuan inimengesampingkan pula hukum pidana formilyang bersifat umum yang diatur di dalam Un-dang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana, seperti masalah penyidi-kan terkait dengan kewenangan penyidik, pe-nahanan dan penyidikan lanjutan, masalah pe-

24

Page 11: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

Peranan TNI Angkatan Laut Dalam Penegakan Hukum "...

runtutan terkait dengan syarat sebagai penun-:ut umum, penelitian berkas perkara, penaha-ran dan perpanjangan penahanan serta batas'*'aktu pelimpahan perkara. Sedangkan yangnenyangkut masalah pemeriksaan di sidangpengadilan terkait dengan susunan Majelis Ha-srm, jangka waktu pemeriksaan persidangan,penahanan dan pemeriksaan in absentia. Hu-i<um Acara Pidana, tidak saja memuat tentanghak dan kewajiban yang terkait dalam suatuproses pidana, tetapi juga memuat tentang tatacara proses pidana yang menjadi tugas dan ke-\\'enangan masing-masing institusi penegakhukum tersebut. Ada juga diatur suatu tinda-kan khusus bagi penyidik dan/atau kapal pe-ngawas perikanan yang dapat melalcukan pem-bakaran dan atau penenggelaman kapal perika-nan berbendera asing berdasarkan bukti per-mulaan yang cukup.

Pelaksanaan peran penegakan hukumTNI Angkatan Lautdiimplementasikan dalamsebuah pedoman bagi unsur operasional danpangkalan dalam menangani setiap tindak pi-dana di laut melalui Peraturan Kasal NomorPerkasal 32N12009 tanggal 4 }i4ei 2009 ten-tang Prosedur Tetap Penegakan Hukum danPenjagaan Keamanan Di Wilayah Laut Yuris-diksi Nasional Oleh TNI Angkatan Laut. Per-kasal tersebut bertujuan untuk memberikan ke-seragaman dan kepastian hukum bagi penyidikTNI Angkatan Lautdalam menangani tindakpidana di laut secara profesional dan propor-sional sesuai dengan ketentuan Hukum LautLntemasional dan Hukum Nasional, Pedomantersebut tidak saja dipedomani pada saat me-laksanakan tugas di perairan Indonesia tetapirvalaupun berada di wilayah perbatasan selamaterkait dengan penegakan hukum harus berpe-doman pada ketentuan Hukum Laut Interna-

Sudardi

sional dan Flukum l.lasirinal serta pada Perka-sal32lY12 09 tanggal 4 lv{ei 2009. Protap Pe-negakan Hukum dan Fenjagaan Keamanan diWilayah Laut Yririsdiksi Nasional oleh TNIAL ini djmaksudkan sebagai pedoman bagiunsur operasionai dan Pangkalan TNI AL da-lam menangani setiap tindak pidana di laut.16

B. PenutupKerve;r,:gan Tl,i angkaian i-aut daiam

penegakan hukum di laut didasarkan pada ke*tenluan hukum interi::;sii.,nai dan hukum nasio-nal. Kewenan,qan ter'seb-irt ineliputi penghen-tian, pemeriksaan" pen1.'idikan, dan penyerahanperkara kepada Keiaksaan. Lingkup kewena-ngan meiiputi tinCak pidana rertenru di laut se-

bagaimana ciatur daiaur perafuran perundang-undangan yang ada.

Kerrenangan perregakan hukum TNIAngkatan Laut ini, inenempatkan TNI Angka-tan Laut sebagai satu satunya kekuatan militeryang diberi mandat untuk melakukan penega-kan kedaulatan dan hukum serta menjaga kea-manan wilayah yuridiksi laut. Kondisi ini tentusaja menuntut profesionalisme di bidang mili-ter dan hukum.

Penegakan hukum di wilayah perbatasanlaut tidak berbeda jauh dengan penegakan hu-kum di wilayah iaut lainnya. Kendala yangsering dihadapi adalah beium adanya batas wi-layah laut di daerah perbatasan tersebut. Ketia-daan batas u'ilavah laut biasanya terdapatklaim tumpah tindih (overlappirtg claim) yangdilakukan secara unilateral (sepihak) baik oiehIndonesia ataupun negara tetangga. Overlap-ping clairn cli daerah perbatasan ini kadangkadang menimbulkan friksi/gesekan dalam pe-negakan hukum dengan aparat penegak hukumdari negara lain.

)-IS

1-

piri1

niriin-1g

ti-

e-16 Peraturan Kasal tentang Prosedur Tetap Penegakqn Hukum danPenjagaan Keamanan Di Wilayah Laut YirisdilcsiNasional Oleh TNI Angkatan Laut. Nomor Perkasal 32N12009 tanggal 4 Mei 2009,ha1. 1.

25

I

Page 12: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

b.

Jumal Lex Librum, Vol, 1 No. 1, Desember 2Al4

Contoh gambar

DAFTAR PUSTAKA

Buku-bukuSidik Swaryo,"Kapita selekta Sistent Perodilan Pidana". UMI\4 Press Universitas

Muhamadiyah, Malan g. 2001Satjipto Rahardjo,'7lmu Hukum".PT. Citra Aditl,a Baktr. Semarang, 2000

Perundang-undanganRepublik lndonesia, Stbl.1939 Nomor 442 tentang Laut Teritorial Dan Lingkungan Maritim

(Teruitorial Zee en Maritime kringen ordonantie)

-,

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, LN Nomor 76Tahun 1981, TLN Nomor 3209 dan PP Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelal<saan Kitabundang-Undang Hukum acara Pidana, LN Nomor 36 Tahun 1983, TLN 3259.

-,

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi El<sktusif Indonesia"

-,

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Conventionon the Law of the Sea (KON'I/ENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANGHUKUM LAUT).

-,

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati DanEkosistemnya.

-,

Undang-Undang UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia

-,

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

-,

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, LN Nomor 177Tahun 2008, TLN Nomor 4925 .

-,

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, LN Nomor 64 Tahun 2008,TLN Nomor 4849.

-,

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, LN Nomor I77Tahun 2008, TLN Nomor 4925 .

-,

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas (Indang-(JndangNomor 3l Tahun 2001 tentang Perikanan ,UU, LN Nomor 154 Tahun 2009, TLN Nomors073.

Makalah/JurnaVArtikelDidik Heru Pumomo, "Pengamanan Wilayah Laut Indonesia", Jurnal Hukum Internasional,

Jurnal Hukum lnternasional, Desember 2004

26

Page 13: peranan tni angkatan laut dalam penegakan hukum di wiliyah

)

)

Pannan TNI Angkatan Laut Dalam Penegakan Hukum .... Sudardi

Tim Redaksi,"Tzrmpang Tindih Pengawasan Lauf', Maritime Magazine,Edisi 2TlTahunIlUJanuari 2013

Syaiful Anwar,"Posisi Keamonan Maritim Dalam Kerangkn Sistem Pertahanan Negara",JumalPertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia, Agustus 2013

Untung Suropati,"lZilayah Perbatasan Masih Rawan Kontlilt',Maritime Magazine,EdisilSlTahun lI/Mwet20l?

d. Sumber lainKamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,lakafia,2007Peraturan Kasal Nomor Perkasal 32N12009 tanggal 4 Mei 2009tentang Prosedur Tetap

Penegakan Hukum dan Penjagaan Kearnanan Di Wilayah Laut Yirisdiksi Nasional OlehTNI Angkatan Laut

27

4

;

7

7

r