peranan teknologi informasi dalam penyusunan laporan

89
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DESA PADA DESA MADELLO KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU SKRIPSI OLEH RISMAN 105731134516 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DESA PADA DESA MADELLO

KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU

SKRIPSI

OLEH RISMAN

105731134516

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

ii

HALAMAN JUDUL

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DESA PADA DESA MADELLO

KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU

SKRIPSI

OLEH RISMAN

105731134516

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 3: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku dan saudara – saudaraku atas perhatiannya yang

penuh kasih sayang, doanya dan jerih payahnya yang tulus.

2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini

telah meluangkan waktunya memberikan arahan sehingga saya dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini.

MOTTO

“jika memulai sesuatu dengan niat yang baik, kerja keras dan tidak putus

asa suatu saat akan menuai hasil yang memuaskan dan membanggakan

karena hidup penuh perjuangan tetapi bukan berarti tanpa pengharapan”

Page 4: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

iv

Page 5: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

v

Page 6: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

vi

Page 7: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

vii

ABSTRAK

Risman, 2021, Peranan Teknologi Informasi Dalam Penyusunan Laporan

Keuangan Desa Pada Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Ismail Badollahi dan pembimbing II Wahyuni.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan desa pada desa madello kecamatan balusu kabupaten barru. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan untuk menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan sangat berperan penting dalam membantu aparat desa karena memudahkan serta bermanfaat dalam menyusun laporan keuangan desa dengan cepat dan tepat waktu.

Kata kunci : Teknologi Informasi, Laporan Keuangan Desa

Page 8: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

viii

ABSTRACT

Risman, 2021, The Role of Information Technology in Preparing Village Financial Reports in Madello Village, Balusu District, Barru Regency, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by supervisor I Ismail Badollahi and supervisor II Wahyuni.

This study aims to determine the role of information technology in preparing village financial reports in Madello village, Balusu sub-district, Barru district. This type of research used in research is descriptive qualitative research. Qualitative descriptive research is carried out to describe or describe the object of research based on visible facts or as they are. The data collection techniques used in this study were observation and interviews.

The results show that information technology in the preparation of financial reports plays an important role in helping village officials because it makes it easy and useful in preparing village financial reports quickly and on time.

Keywords: Information Technology, Village Financial Statements

Page 9: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjat kan ke hadirat Allah S.W.T atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirim kan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat

yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Teknologi

Informasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Desa Pada Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan utama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis bapak Abdullah dan ibu Nursiah yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

Page 10: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

x

1. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP, selaku Pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penuli, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Wahyuni,SE.,M.Ak, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal Lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Kepala desa dan aparat desa lainnya yang telah memberikan izin penelitian

dan atas kerjasamanya yang baik selama penelitian.

9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar Bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Page 11: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

xi

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang Budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 12 Februari 2021

Penulis

Page 12: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL. ............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO. ................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................... vii

ABSTRACT ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Landasan Theory .................................................................................... 7

1. Grand Theory .................................................................................... 7

2. Sistem Akuntansi Desa ..................................................................... 8

Page 13: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

xiii

3. Sistem Informasi Akuntansi ............................................................ 10

4. Sistem Dan Teknologi Informasi ..................................................... 11

5. Laporan Keuangan Desa ................................................................ 14

B. Tinjauan Empiris ................................................................................... 29

C. Kerangka konsep .................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 36

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 36

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................ 36

C. Fokus Penelitian .................................................................................... 36

D. Sumber Data ......................................................................................... 37

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 37

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 38

G. Metode Analisis Data ............................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 41

A. Gambaran Umum .................................................................................. 41

B. Hasil Penelitian ..................................................................................... 52

C. Pembahasan ......................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 61

A. Kesimpulan ............................................................................................ 61

B. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 66

BIOGRAFI PENULIS

Page 14: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 29

Page 15: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Desa Madello 45

Page 16: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah daerah selaku penyelenggaraan urusan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Republik Indonesia yang

diberikan kewenangan langsung mengelola keuangan desa. Undang-undang

No 6 Tahun 2014 tentang desa menjadi tonggak perubahan paradigma

pengaturan desa. Desa tidak lagi dianggap sebagai objek pembangunan,

melainkan ditempatkan menjadi subjek dan ujung tombak pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat, desa diberikan kesempatan yang

besar untuk mengurus tata pemerintahannya sendiri serta kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat (Kementerian

Keuangan RI, 2017).

Desa merupakan tujuan dana desa. Di tahun 2015, telah dialokasikan

dana desa oleh pemerintah pusat sebesar 20,7 Triliun untuk 74.093 desa,

sedangkan di tahun 2016 sebesar 46,9 Triliun untuk 74.754 desa yang

tersebar di seluruh Indonesia. Dana desa ini akan terus bertambah bahkan

akan mencapai lebih dari 1 Milyar per desa di tahun 2017 dan ditahun yang

akan datang. Dengan Pemberian dana ke desa yang begitu besar tentunya

menuntut tanggung jawab yang besar pula dan Kebijakan ini memiliki

konsekuensi terhadap proses pengelolaannya dan pertanggungjawaban yang

seharusnya dilaksanakan secara profesional, efektif dan efisien (BPPK,

2017)..

Tuntutan masyarakat yang semakin banyak yang menjadi sorotan utama

pada organisasi sektor publik yang mendorong penyelenggaraan

Page 17: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

2

pemerintahan untuk bekerja lebih baik untuk meningkatkan akuntabilitas dan

transparansi sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi melalui suatu

media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik atas lembaga-

lembaga publik baik di pusat maupun di daerah (Tambingon, et al, 2017).

Salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam

pengelolaan anggarannya adalah dengan berupa laporan keuangan. Tujuan

dari pelaporan keuangan untuk menghasilkan informasi yang dapat

bermanfaat bagi para pengguna atau pihak yang memiliki kepentingan. Oleh

karena itu pemerintah daerah seharusnya terus meningkatkan kualitas

pelaporan keuangan yang mengandung informasi keuangan yang dibutuhkan

oleh berbagai pihak. Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan

yang dapat menyajikan informasi yang jujur, valid, relevan, andal, dapat

dibandingkan, dan dapat dipahami. laporan keuangan yang berkualitas sangat

penting karena digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Selain itu informasi laporan keuangan yang berkualitas akan mengikis kurang

percayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dengan adanya berbagai

skandal keuangan yang terjadi (Linda et, al, 2016).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya penyusunan

laporan keuangan dan kualitas informasi laporan keuangan adalah peran

serta pemanfaatan teknologi informasi. Peran serta Pemanfaatan teknologi

saat ini merupakan sesuatu hal tidak biasa dihindarkan, karena kebutuhan

informasi yang sangat cepat, dan tepat menjadi suatu kebutuhan utama di

segala aspek. Seperti diketahui bahwa anggaran dana desa dari tahun ke

tahun menunjukkan peningkatan yang luar biasa tentu harus diikuti dengan

Page 18: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

3

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan desa

(Darwanis et, al, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian Dita Kurniawati (2017) menunjukan bahwa

(1) tugas pemrosesan data yang meliputi menangkap data, mentransmisikan

data, menyimpan data, mengambil data, memanipulasi data, serta

menampilkan data belum berjalan dengan baik karena perangkat desa belum

biasa mengoperasikan komputer dengan baik dan benar, (2) pemanfaatan TIK

dalam memudahkan komunikasi dan memperoleh informasi belum optimal

karena keterbatasan keahlian perangkat desa dalam mengoperasikan

komputer dan menjalankan aplikasi-aplikasi komputer, (3) penggunaan TIK

dalam mengembangkan kemampuan dan kesadaran masyarakat masih

rendah karena masyarakat dan perangkat desa belum mampu

mengoperasikan TIK dengan baik, (4) penggunaan TIK dalam menunjang dan

meningkatkan kualitas Pendidikan masih rendah karena keterbatasan

perangkat desa dalam menggunakan TIK seperti komputer, (5) penggunaan

TIK dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas publik belum meningkat

karena keterbatasan dalam mengoperasikan komputer dan pengetahuan

tentang aplikasi komputer, (6) penggunaan TIK dalam mendorong

pertumbuhan demokrasi masih rendah karena belum memanfaatkan TIK

secara baik dan benar, (7) penggunaan TIK dalam menciptakan lapangan

kerja serta membuka peluang bisnis baru masih rendah karena belum

mengetahui kegunaan TIK.

Berdasarkan hasil penelitian Atik rusmayanti (2015) menunjukkan bahwa

1) Dengan adanya sistem pengelolaan keuangan di desa ngadirejan, kaur

keuangan menjadi lebih terbantu, 2) Penyimpanan data pengelolaan

Page 19: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

4

keuangan tidak membutuhkan kertas banyak dan data bisa digunakan dalam

jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian

Gayatri dan made (2018) menunjukkan bahwa Penerapan aplikasi

SISKEUDES untuk pengelolaan dana desa di Kabupaten Bandung efektif

terhadap kualitas

laporan keuangan dana desa

Kecamatan Balusu merupakan salah satu kecamatan yang ada di

kabupaten barru yang memiliki luas ±112,20 Ha, yang terbagi atas 1

kelurahan dan 5 desa. Bupati barru, suardi saleh membuka kegiatan rapat

koordinasi (Rakor) anggaran desa. Pada kesempatan tersebut Suardi Saleh

menyampaikan, terkait pemanfaatan dana desa selama ini di Barru. Rakor

tersebut dihadiri para camat, dan Kepala Desa se Kabupaten Barru. Menurut

dia, walaupun sudah lama berjalan namun masih saja ada yang didapatkan

beberapa titik masalah. Baik itu masalah teknis maupun non teknis. Ketelitian

dan kehati - hatian dalam bekerja harus kita terus perhatikan. Pak desa dan

tim ahli harus terus mengontrol sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan-

kesalahan. Mantan Kadis PU Pinrang itu juga menyampaikan, bahwa

kesalahan yang sering terjadi ditemukan setelah pertanggungjawaban

Padahal seharusnya kesalahan itu ditemukan sebelum pertanggungjawaban

selesai agar bisa diatasi atau diperbaiki dengan segera. Berharap agar sistem

kontroller terus dilakukan guna mengefektifkan temuan-temuan yang

seharusnya tidak terjadi (TRIBUN BARRU. COM, BARRU 2019).

Penelitian ini berfokus pada kantor desa madello kecamatan balusu

kabupaten barru. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

berbeda atau bervariasi sehingga adanya perbedaan hasil penelitian yang di

Page 20: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

5

dapatkan atau adanya celah antara penelitian yang satu dengan penelitian

lainnya. Kondisi tersebut memberikan motivasi dilakukannya penelitian.

Alasan pemilihan kantor desa madello sebagai objek penelitian dikarenakan

peneliti ingin mengetahui tata Kelola keuangan pemerintahan daerah yang

telah sesuai dengan standarisasi oleh Badan Pengawas Dan Pembangunan

berupa program aplikasi SISKEUDES dalam penyusunan laporan keuangan

dan hal tersebut telah dimanfaatkan dengan baik sehingga meningkatnya

kualitas pengelolaan keuangan desa.

Berdasarkan dari uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Peranan Teknologi Informasi Dalam

Penyusunan Laporan Keuangan Desa Pada Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah masalah

bagaimana peranan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan

desa pada desa madello kecamatan balusu kabupaten barru?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan teknologi informasi

dalam penyusunan laporan keuangan desa pada desa madello kecamatan

balusu kabupaten barru.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi peneliti

Page 21: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

6

Diharapkan melalui penelitian ini agar dapat menambah dan

memperdalam wawasan pengetahuan

2. Bagi pemerintah daerah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada pihak-pihak yang terkait dengan pemerintah daerah dan agar

sumber daya manusia memanfaatkan serta pentingnya peranan teknologi

informasi dalam penyusunan laporan keuangan desa.

3. Bagi akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan di bidang

pengetahuan serta dapat dijadikan referensi tambahan bagi penelitian

selanjutnya.

Page 22: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Grand Theory

Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model yang

dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, di antaranya

yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset dibidang

teknologi informasi adalah seperti Theory of Reasoned Action (TRA),

Theory of Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model

(TAM).

Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teori

tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi

seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku

orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI)

akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi

tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi

pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI

sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna

teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan

kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut

sebagai tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.

Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan

perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan

(belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku

Page 23: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

8

pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini untuk

menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap

penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan

tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat

mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (user).

Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku

pengguna dengan dua variabel yaitu :

a. kemudahan penggunaan (ease of use)

b. kemanfaatan (usefulness)

Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan

pengguna. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa

persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan

penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa

penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness)

dan kemudahan penggunaan (ease of use).

2. Sistem Akuntansi Desa

Sistem akuntansi adalah sistem buatan manusia yang terdiri atas

komponen komputer atau komponen manual yang terintegrasi untuk

melakukan pengumpulan, penyimpanan dan manajemen data untuk

menghasilkan informasi akuntansi bagi pengguna informasi akuntansi

(Gelinas, Sutton and Hunton, 2016:14).

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan organisasi (Mulyadi, 2014:3).

Page 24: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

9

Sistem akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang

terjadi di desa, dibuktikan dengan nota-nota kemudian dilakukan

pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan dihasilkan informasi

dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak yang

berhubungan dengan desa yaitu masyarakat desa, perangkat desa,

pemerintah daerah, dan pemerintah pusat (Sujarweni, 2015:17).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi desa adalah pengumpulan yang dilakukan dari proses transaksi

dibuktikan dengan bukti transaksi atau nota-nota kemudian dilakukan

pelaporan baik melalui komputerisasi atau manual sehingga akan

menghasilkan informasi yang berupa laporan keuangan yang akan

berguna bagi para pengguna laporan keuangan.

Adapun karakteristik penting akuntansi desa, meliputi hal-hal sebagai

berikut (IAI:KASP, 2015:6) :

1). Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

keuangan desa

2). Akuntansi desa sebagai suatu sistem dengan input data atau

informasi dengan output informasi dan laporan keuangan

3). Informasi keuangan terkait suatu entitas (pemerintah desa)

4). Informasi dikomunikasikan untuk pemakai informasi keuangan

desa dalam pengambilan keputusan

Aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) merupakan suatu

aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan (BPKP) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tata

kelola keuangan pemerintah desa (BPKP, 2016). Dengan demikian akan

Page 25: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

10

lebih memudahkan dalam pengelolaan keuangan desa sehingga dapat

meningkatkan tata kelola. Seluruh pendapatan desa diterima dan

disalurkan melalui rekening kas desa dan penggunaannya ditetapkan

dalam APBdesa. Pencairan dana dalam rekening kas desa

ditandatangani oleh kepala desa dan bendahara desa.

3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga memproses data

menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan

keputusan (Romney dan steinbart, 2015:10).

Sistem informasi akuntansi adalah komponen-komponen yang

saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran

aktivitas di dalam perusahaan (Azhar Susanto, 2013:52).

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang

menyediakan data kepada pengelola organisasi (Nur Zeina Maya Sari

dan effendi, 2017). Sedangkan Sistem informasi akuntansi adalah

sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik

fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu

sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan

dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan (Azhar Susanto,

2017:80).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah kumpulan subsistem yang saling terhubung satu sama

Page 26: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

11

lain untuk mengumpulkan, memproses dan mengolah transaksi sehingga

menjadi informasi keuangan dalam pengambilan keputusan.

Adapun komponen sistem informasi akuntansi (Azhar Susanto,

2017:207) adalah sebagai berikut :

1). Hardware

2). Software

3). Brainware

4). Prosedur

5). Database

6). Teknologi jaringan komunikasi

4. Sistem Dan Teknologi Informasi

Sistem adalah kumpulan atau bagian dari subsistem atau

komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan tertentu (Azhar Susanto, 2017:22).

Teknologi informasi adalah suatu teknologi untuk mengelola data:

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi

data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas. Sumber daya manusia harus memahami teknologi informasi

terkait pedoman pelaporan serta komponen-komponen yang ada dalam

sistem informasi akuntansi pemerintah (Yani, 2008:16 dalam Putri, 2017).

Teknologi informasi selain sebagai teknologi komputer (hardware

dan software) untuk memproses dan menyimpan informasi juga berfungsi

sebagai teknologi komunikasi untuk penyebaran informasi (Kalumata et

al, 2016). Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi

Page 27: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

12

informasi merupakan teknologi yang mengolah, dan memproses data

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Fungsi sistem informasi akuntansi yaitu bertanggung jawab untuk

memproses, dan mengolah data dan bertujuan untuk memperbaiki

kualitas informasi, memperbaiki pengendalian internal, dan meminimalkan

biaya berlebihan (Bodnar, 2012:11 dikutip dalam Tenda Steffy, 2015).

Pemanfaatan teknologi informasi juga akan mengurangi kesalahan yang

terjadi, baik yang disengaja maupun tidak disengaja (Wardani dan

Andriyani, 2017). Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan

didukung oleh keahlian personil yang mengoperasikannya dapat

meningkatkan kinerja instansi pemerintah (Chintya, 2015).

Adapun dampak positif dari munculnya teknologi informasi adalah:

a. Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu

perangkat yang semakin berkembang dan praktis.

b. Kita mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui fasilitas e-mail,

chat, bahkan saling bertatapan hanya dengan melalui internet.

c. Munculnya berbagai jenis jejaring sosial dari adanya teknologi

informasi.

d. Kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi tentang suatu hal

melalui internet.

e. Kita juga dimungkinkan untuk berbelanja melalui internet.

f. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi bahkan internet

dapat kita akses di genggaman tangan kita sendiri, yaitu melalui

handphone.

Page 28: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

13

g. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang

paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat

berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

h. Media pertukaran data, para pengguna internet di seluruh dunia dapat

saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

i. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga

manusia tahu apa saja yang terjadi.

j. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,

kebudayaan, dan lain-lain.

k. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan

sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

Adapun dampak negatif dari munculnya teknologi informasi

terhadap kinerja pegawai adalah :

a. Timbulnya tingkat kemalasan yang disebabkan oleh game, dan aplikasi

yang terhubung pada internet.

b. Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi

informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini sudah biasa kita sebut

'copas' copy paste.

c. Munculnya pornografi/konten konten dewasa.

d. Mengurangi sifat sosial pegawai karena cenderung lebih suka

berhubungan lewat internet daripada bertemu langsung.

e. Dari perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan pola perubahan

pada interaksi.

Page 29: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

14

5. Laporan Keuangan Desa

Laporan keuangan adalah laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu

entitas pelaporan standar akuntansi pemerintah (SAP) melalui PP No. 24

Tahun 2005, yang merupakan SAP pertama yang dimiliki oleh pemerintah

Indonesia (Justira, 2016).

Menurut PSAK 1 (2015) laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan yang disajikan secara akuntabilitas dan transparan sebagai

pedoman untuk pengambilan keputusan. Secara umum tujuan dari

laporan keuangan pemerintah desa adalah menyajikan informasi secara

transparan yang sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan laporan

keuangan mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan

kinerja keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi para pengguna

dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber

daya dan alokasi dana desa untuk pembangunan desa.

Peran pelaporan keuangan pemerintah entitas pelaporan

menyajikan laporan keuangan dalam satu periode pelaporan secara

sistematis dan terstruktur adalah (Justira, 2016) :

1). Akuntabilitas untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan

pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan.

2). Manajemen untuk memudahkan dalam fungsi perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban, dan ekuitas

dana pemerintahan.

Page 30: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

15

3). Transparansi untuk memberikan informasi keuangan yang terbuka,

jujur, dan menyeluruh kepada stakeholder.

4). Keseimbangan antar generasi untuk memberikan informasi mengenai

kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh

pengeluaran.

Adapun laporan keuangan desa yang disajikan sebagai berikut

(V. Wiratna Sujarweni, 2015) :

1). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Anggaran desa adalah rencana keuangan tahunan yang

diselenggarakan oleh pemerintahan desa yang dibahas dan

disepakati antara pemerintahan desa dan badan

permusyawaratan desa, serta ditetapkan oleh peraturan desa.

Anggaran dibuat sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

2). Buku Kas Umum

Buku kas umum digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas

yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas, baik secara

tunai maupun kredit, digunakan juga untuk mencatat mutasi

perbankan atau kesalahan dalam pembukuan. Buku kas umum

dapat dikatakan sebagai sumber dokumen transaksi.

3). Buku Kas Harian Pembantu

Buku kas harian pembantu adalah buku yang digunakan untuk

mencatat transaksi pengeluaran dan pemasukan yang

berhubungan dengan kas saja.

4). Buku Bank

Page 31: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

16

Buku bank digunakan untuk membantu buku kas umum dalam

rangka penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan

uang bank.

5). Buku Pajak

Buku pajak digunakan untuk membantu buku kas umum dalam

rangka penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan

pajak.

6). Buku Inventaris Desa

Buku inventaris desa digunakan untuk membantu buku kas umum

dalam barang-barang yang dimiliki oleh desa.

7). Buku Persediaan

Buku persediaan adalah buku yang mencatat aliran persediaan

bahan-bahan yang habis pakai yang masuk dan digunakan untuk

desa yang berasal baik dari pembelian dan pemberian.

8). Buku Modal

Buku modal/ekuitas dana adalah buku yang digunakan untuk

mencatat dana-dana dan hibah yang mengalir ke desa.

9). Buku Piutang

Buku piutang adalah buku yang digunakan untuk mencatat

piutang desa. Piutang adalah harta desa yang timbul karena

terjadinya transaksi penjualan/sewa menyewa yang

pembayarannya dilakukan secara kredit perorangan/badan usaha.

10). Buku Hutang/Kewajiban

Buku hutang/kewajiban adalah buku yang digunakan untuk

mencatat hutang atau kewajiban desa.

Page 32: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

17

11). Neraca

Neraca adalah catatan yang menyajikan posisi keuangan desa

dalam satu periode tertentu. Neraca menggambarkan posisi

keuangan desa mengenai aktiva, kewajiban, dan modal dana

pada satu periode. Pos-pos dalam neraca terbentuk dari

transaksi-transaksi yang terjadi di desa.

12). Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Desa

Laporan realisasi anggaran berdasarkan SPAP menyajikan

informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit,

dan pembiayaan yang masing-masing diperbandingkan dengan

anggarannya dalam satu periode. Laporan realisasi anggaran

disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

PP No. 71 Tahun 2010 tentang sistem akuntansi pemerintah

(SAP) menyatakan karakteristik kualitatif yang dimiliki oleh laporan

keuangan, yakni ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam

informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Ke empat

karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan

agar laporan keuangan pemerintah dapat dikatakan berkualitas, yaitu

sebagai berikut :

1). Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang

termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan

memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan

Page 33: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

18

keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud

penggunaannya. Informasi yang relevan:

a). memiliki manfaat umpan balik

informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau

mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu

b). memiliki manfaat prediktif

informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa

yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa

kini

c). tepat waktu

informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

d). lengkap

informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan

kendala yang ada. Informasi yang melatar belakangi setiap butir

informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan

diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan

informasi tersebut dapat dicegah.

2). Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara

jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat

atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi

Page 34: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

19

tersebut secara potensial dapat menyesatkan informasi yang andal

memenuhi karakteristik :

a). penyajian jujur

informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar dapat

diharapkan untuk disajikan.

b). dapat diverifikasi

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji dan

apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang

berbeda, hasilnya tetap menunjukkan kesimpulan yang tidak

berbeda jauh.

c). netralitas

informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak

pada kebutuhan pihak tertentu.

3). Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih

berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada

umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal.

Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.

Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang

diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila

kebijakan pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih

Page 35: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

20

baik daripada kebijakan akuntansi yang saat ini diterapkan, perubahan

tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

4). Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami

oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta dalam istilah yang

disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu,

pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas

kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya

kemampuan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

a. Siklus Akuntansi

Akuntansi desa adalah suatu pencatatan yang dilakukan dari

proses akuntansi yang terjadi di desa, dibuktikan dengan adanya bukti-

bukti transaksi atau nota-nota kemudian dilakukan proses pencatatan,

penyusunan, pemindahbukuan serta pelaporan keuangan sehingga

menghasilkan suatu laporan keuangan yang nantinya berguna bagi

pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan (Sujarweni,

2015).

Siklus akuntansi merupakan suatu tahapan dimana dilakukan

pada saat terjadi transaksi disertakan dengan bukti dimulai dari

pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan keuangan

(setiadi, 2015).

Jadi siklus akuntansi adalah suatu proses pencatatan serta

penyusunan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan

serta dapat diterima secara umum kaidah, prinsip-prinsip, dan metode

pada ruang lingkup suatu periode tertentu.

Page 36: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

21

b. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 pasal 1 ayat

(3), Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP,

adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan

menyajikan laporan keuangan pemerintah. Sedangkan yang dimaksud

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) basis akrual menurut

PP Nomor 71 Tahun 2010 yaitu basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan

peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan kas atau setara kas diterima

atau dibayar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 24 Tentang Standar

Peraturan Pemerintahan memuat sebelas pernyataan, yaitu :

1). PSAP 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan

Tujuan dari pernyataan standar ini adalah mengatur penyajian

laporan keuangan untuk tujuan umum dalam rangka

meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap

anggaran, antar periode, maupun antar entitas.laporan keuangan

untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan seluruh

pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan,

pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi

laporan keuangan.

Page 37: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

22

2). PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran

Tujuan standar ini adalah menetapkan dasar-dasar penyajian

laporan realisasi anggaran untuk pemerintah dalam rangka

memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh

peraturan perundang-undangan. Tujuan pelaporan realisasi

anggaran adalah memberikan informasi tentang realisasi dan

anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan

antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat

ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif

dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3). PSAP 03 tentang Laporan Arus Kas

Tujuan dari standar ini adalah mengatur penyajian laporan arus

kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas

dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan

arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non

keuangan, pembiayaan, dan non anggaran selama satu periode

akuntansi.

4). PSAP 04 tentang Catatan Atas Laporan Keuangan

Tujuan dari standar ini adalah mengatur penyajian dan

pengungkapan yang diperlukan pada catatan atas laporan

keuangan.

5). PSAP 05 tentang Akuntansi Persediaan

Page 38: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

23

Tujuan dari standar ini adalah untuk mengatur perlakuan

akuntansi untuk persediaan dan informasi lainnya yang dianggap

perlu disajikan dalam laporan keuangan.

6). PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi

Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur perlakuan

akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi penting

lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan.

7). PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap

Tujuan dari pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan

akuntansi untuk aset tetap. Masalah utama untuk aset tetap

adalah saat pengakuan aset, penentuan nilai tercatat, serta

penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali nilai

tercatat aset tetap. Pernyataan standar ini mensyaratkan bahwa

aset tetap dapat diakui sebagai aset jika memenuhi definisi dan

kriteria pengakuan suatu aset dalam Kerangka Konseptual

Akuntansi Pemerintahan.

8). PSAP 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Tujuan dari pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan

akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan dengan metode nilai

historis. Masalah utama akuntansi untuk konstruksi dalam

pengerjaan adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang

harus dicatat sampai dengan konstruksi tersebut selesai

dikerjakan. Pernyataan standar ini memberikan panduan untuk:

Identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai

Page 39: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

24

Konstruksi dalam Pengerjaan, Penetapan besarnya biaya yang

dikapitalisasi dan disajikan di neraca, serta Penerapan basis

pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi.

9). PSAP 09 tentang Akuntansi Kewajiban

Tujuan dari pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan

akuntansi kewajiban meliputi saat pengakuan, penentuan nilai

tercatat, amortisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan

terhadap kewajiban tersebut.

10). PSAP 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan

Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

Tujuan dari pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan

akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi,

dan peristiwa luar biasa.

11). PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi

Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur penyusunan

laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan

dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum

demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan

dimaksud. Dalam standar ini, yang dimaksud dengan laporan

keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan untuk

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan

termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Pengelolaan keuangan desa

Page 40: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

25

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang

yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.

Menurut Peraturan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang

Pengelolaan keuangan desa. adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa. Pengelolaan keuangan desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikelola dalam masa 1 (satu)

tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 januari sampai dengan tanggal

31 desember.

Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan lingkup kegiatan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

dan pertanggungjawaban keuangan desa. Penyelenggaraan

kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal

berskala Desa didanai oleh APBDesa. Penyelenggaraan kewenangan

lokal berskala Desa selain didanai oleh APBDesa, juga dapat didanai

oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran

pendapatan dan belanja daerah. Penyelenggaraan kewenangan Desa

yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai oleh anggaran pendapatan

dan belanja negara. Dana anggaran pendapatan dan belanja Negara

dialokasikan pada bagian anggaran kementerian/lembaga dan

disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.

Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah

daerah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Page 41: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

26

Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan melalui rekening

kas Desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APBDesa. Pencairan

dana dalam rekening kas Desa ditandatangani oleh kepala Desa dan

Bendahara Desa. (BPKP, Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan

Desa, 2015).

Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik

(good governance) dalam penyelenggaraan desa, pengelolaan

keuangan desa dilakukan berdasarkan prinsip tata kelola (Yusuf

Murtiono, 2016) yaitu :

1). Transparan

Pasal 4 ayat (7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, dikatakan transparan adalah prinsip

keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui

dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang

keuangan daerah.

Menurut Lampiran II.01 Peraturan Pemerintah RI Nomor

71 Tahun 2010, transparansi adalah memberikan informasi

keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan

pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui

secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban

pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan

kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan.

Page 42: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

27

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan

transparan merupakan keterbukaan mengenai informasi tentang

penyelenggaraan, prosedur, kebijakan dan pelaksanaan serta

hasil-hasil yang dicapai karena masyarakat memiliki hak untuk

mengetahui seluas-luasnya. Dengan demikian transparan menjadi

instrumen penting dalam menyelamatkan uang rakyat dari

perbuatan korupsi.

2). Akuntabilitas

Menurut Lampiran II.01 Peraturan Pemerintah RI Nomor

71 Tahun 2010 adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan

sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan

kepada kepada entitas pelaporan dalam dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan secara periodik. Akuntabilitas adalah

kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang

badan hukum pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang

memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban.

Akuntabilitas adalah kewajiban pemegang amanah agent

atau kepala desa dan aparat untuk memberikan pertanggung

jawaban, menyajikan laporan, dan mengungkapkan segala

aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai

kepala pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan

kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (Ismail,

2016).

Page 43: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

28

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk menyampaikan

pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan

kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum atau pimpinan

kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki keterangan

atau pertanggungjawaban (Rahmi, 2015).

Akuntabilitas merupakan suatu perwujudan yang dilakukan

oleh orang maupun kelompok yang telah diberikan amanah untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya dan dapat dipertanggung

jawabkan (Teguh, 2015).

3). Partisipasi

Partisipatif yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa

yang mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat

desa (BPKP, 2016). Jadi dapat disimpulkan partisipasi merupakan

adanya keterlibatan bersama-sama antara masyarakat maupun

kelembagaan pengelola dana desa dalam pengambilan keputusan

untuk perkembangan pembangunan desa atau pengelolaan

keuangan desa harus memberikan ruang yang luas kepada

masyarakat secara terbuka dan aktif terlibat dalam proses

pengelolaan keuangan desa.

4). Tertib dan disiplin anggaran

Tertib dan disiplin anggaran yaitu bukti dari pengelolaan

keuangan desa yang dapat dipertanggungjawabkan dan harus

mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

Page 44: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

29

B. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu yang dilampirkan dalam penelitian ini untuk melihat

perbedaan antara peneliti yang telah dilakukan dengan peneliti terdahulu.

Adapun penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Penulis Penulis/ Tahun

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil

1. Farlina dan Yull (2019)

Analysis OF Factors That Influence On Reporting Of Dana Desa Programs

Metode penelitian kualitatif

pelaporan keuangan dana desa program mungkin dapat dilaksanakan tepat waktu, sedangkan faktor pendukung dalam pelaporan adalah adanya kerjasama yang baik antar perangkat desa, namun terdapat beberapa faktor penghambat, yaitu keterbatasan sumber daya manusia, sistem yang sering berubah, dan keterlambatan informasi yang diterima.

2. Khozin Arief (2019)

Model sistem dan prosedur penatausahaan akuntansi desa di desa sariwangi dan desa ciwaruga kecamatan parongpong kabupaten bandung barat

Metode kualitatif

Desa memerlukan prosedur penatausahaan yang jelas dan terdokumentasi sebagai alat acuan dalam melakukan penatausahaan akuntansi desa.

3. Ono waembo Saro Totonafo Zai (2017)

Penerapan sistem akuntansi pada pengelolaan dana desa di desa onowaembo kecamatan gunungsitoli

Metode kualitatif

Pemerintah desa onowaembo kecamatan gunungsitoli pada prinsipnya telah menerapkan sistem akuntansi pada pengelolaan dana desa sesuai dengan standar akuntansi

4. Siswanto et al (2019)

Rancang bangun pengelolaan dan penggunaan

metode kualitatif

sistem informasi pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa di kelurahan

Page 45: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

30

dana desa sistem terpadu dengan metode berorientasi objek

kaliwungu diharapkan dapat membantu dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa sehingga waktu yang dibutuhkan cukup efektif serta pembagian hak akses untuk sistem keamanan sistem informasi diharapkan akan lebih aman.

5. Gayatri dan made (2018)

Efektivitas penerapan siskeudes dan kualitas laporan keuangan dana desa

metode penelitian kualitatif

Penerapan aplikasi SISKEUDES untuk pengelolaan dana desa di Kabupaten Badung efektif terhadap kualitas laporan keuangan dana desa

.

6. Lilis et al (2017)

Desain sistem akuntansi pemerintahan daerah kelurahan tembalang kota semarang

Metode kualitatif

Seperangkat sistem akuntansi pemerintahan daerah yang lengkap sesuai dengan standar akuntansi pemerintah daerah (SAP)

7. Dita Kurniawati(2017)

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh perangkat desa gandulan kecamatan kaloran kabupaten temanggung

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif

(1) tugas pemrosesan data yang meliputi menangkap data, mentransmisikan data, menyimpan data, mengambil data, memanipulasi data, serta menampilkan data belum berjalan dengan baik karena perangkat desa belum bisa mengoperasikan komputer dengan baik dan benar (2) pemanfaatan TIK dalam memudahkan komunikasi dan memperoleh informasi belum optimal karena keterbatasan keahlian perangkat desa dalam mengoperasikan komputer dan menjalankan aplikasi-aplikasi komputer (3) penggunaan TIK dalam mengembangkan kemampuan dan kesadaran masyarakat masih rendah karena masyarakat dan perangkat desa belum mampu mengoperasikan TIK dengan baik (4) penggunaan TIK dalam menunjang dan meningkatkan kualitas Pendidikan masih

Page 46: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

31

rendah karena keterbatasan perangkat desa dalam menggunakan TIK seperti komputer (5) penggunaan TIK dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas publik belum meningkat karena keterbatasan dalam mengoperasikan komputer dan pengetahuan tentang aplikasi komputer (6) penggunaan TIK dalam mendorong pertumbuhan demokrasi masih rendah karena belum memanfaatkan TIK secara baik dan benar (7) penggunaan TIK dalam menciptakan lapangan kerja serta membuka peluang bisnis baru masih rendah karena belum mengetahui kegunaan TIK

8. Annisa rahmawati (2019)

Analisis pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusia dalam akuntabilitas laporan keuangan daerah

Metode kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang akuntabilitas laporan keuangan daerah yaitu menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) melalui media komputer dan bantuan jaringan internet serta penggunaan website untuk memudahkan penyampaian informasi. Penggunaan program aplikasi SIMDA dikembangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang digunakan oleh pemerintah daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sehingga laporan yang dihasilkan oleh program aplikasi SIMDA tersebut akan akuntabel. Sedangkan untuk kompetensi sumber daya manusia terkait latar

Page 47: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

32

belakang pendidikan, pendidikan akuntansi tidak lagi menjadi pendidikan yang harus dimiliki oleh SDM yang mengelola keuangan pada pemerintah daerah karena dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan manajemen keuangan. Melalui pelatihan atau bimbingan teknis pemerintah daerah dapat menambah kompetensi dan kemampuan setiap pegawai pemerintah daerah dalam memahami dan menjalankan tugas yang diberikan, namun masalah yang terjadi pada pemerintah daerah yaitu melakukan pemindahan tugas baik pada unit lain bahkan daerah lain untuk SDM yang telah memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan keuangan melalui pelatihan yang diberikan.

9. Muhammad ismail et al (2016)

Sistem akuntansi pengelolaan dana desa

Metode kualitatif

para aparat desa memang belum memiliki kesiapan dalam pelaksanaan Undang-Undang 6/2014. Mereka belum memahami sepenuhnya pengelolaan dana desa berdasarkan Permendagri 113/2014. Hal ini diperparah lagi dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia, minimnya sosialisasi dan bimbingan. Meskipun demikian, para aparat desa memiliki semangat untuk tetap mensukseskan pelaksanaan program dana desa dari pemerintah pusat, yaitu dengan memperbanyak program fisik untuk menyerap dana desa. Penerapan program sistem akuntansi pengelolaan dana desa yang

Page 48: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

33

terkomputerisasi dapat mengatasi permasalahan terkait pengelolaan dana desa. Sistem komputerisasi ini akan memberi kemudahan kepada aparat desa mulai dari perencanaan, pencatatan secara akuntansi sampai membuat laporan keuangan semesteran dan tahunan. Hal ini bisa meningkatkan akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi pengelolaan dana desa. Penggunaan sistem komputerisasi juga akan menghemat waktu kepala desa dan aparat desa, sehingga bisa melakukan tugas utamanya, yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan juga berbagai tugas sosial lainnya, misalnya menghadiri dan memberi sambutan kematian, hajatan, penyelesaian konflik yang ada di masyarakat.

10. Atik rusmayanti (2015)

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Desa Ngadirejan

Metode penelitian kualitatif

1. Dengan adanya sistem pengelolaan keuangan di desa ngadirejan, kaur keuangan menjadi lebih terbantu

2. Penyimpanan data pengelolaan keuangan tidak membutuhkan kertas banyak dan data bisa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama

Page 49: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

34

C. Kerangka Konsep

Bergesernya sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik dan

adanya tuntutan masyarakat yang semakin banyak mendorong para

penyelenggara pemerintahan untuk bekerja lebih baik untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan nasional, diperlukan prinsip-prinsip

penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Salah satu

bentuk upaya dalam pengelolaan keuangan desa yang lebih baik dengan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Peran teknologi informasi dalam suatu instansi pemerintahan sangat

penting karena teknologi informasi dapat menggantikan peran manusia dalam

melakukan tugasnya dan kinerja suatu instansi tidak dapat berjalan dengan

lancar tanpa memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas –

aktivitas sehari – hari yang dikerjakan. Dengan penggunaan teknologi

informasi akan mempermudah pekerjaan manusia.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan teknologi untuk

membantu menyelesaikan pekerjaan, dalam hal ini mendokumentasikan dan

mencatat transaksi hingga menyusun laporan keuangan. Pemanfaatan

teknologi informasi memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan keakuratan

informasi yang dihasilkan.

Efektivitas merupakan sebuah konsep yang mampu memberikan

gambaran mengenai tingkat keberhasilan teknologi dalam usaha mencapai

tujuan atau sasaran. Efektivitas teknologi merupakan sebagai tingkat

keberhasilan teknologi dalam usaha mencapai peningkatan kesejahteraan

manusia melalui sistem.

Page 50: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

35

Penelitian berusaha untuk mendeskripsikan bagaimana peranan teknologi

informasi dalam penyusunan laporan keuangan desa. Berikut gambaran

kerangka konsep dalam penelitian ini :

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

Sistem Informasi Manfaat Teknologi

Informasi

Efektivitas Penggunaan

Teknologi Informasi

Informasi Laporan

Keuangan Desa

1.

Pemerintahan Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru

Page 51: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu kualitatif deskriptif. penelitian kualitatif deskriptif merupakan

penelitian yang menampilkan hasil data apa adanya tanpa proses manipulasi

atau perlakuan lain. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci (sugiyono, 2016:9).

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di desa madello kecamatan balusu kabupaten

barru, waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai dari bulan

november sampai desember 2020.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan suatu penentuan konsentrasi sebagai

pedoman arah suatu penelitian dalam upaya mengumpulkan dan mencari

informasi serta sebagai pedoman dalam mengadakan pembahasan atau

penganalisaan sehingga peneliti tersebut benar-benar mendapatkan hasil

yang diinginkan. Dapat dilihat latar belakang dalam rumusan masalah yang

menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada Peranan

Teknologi Informasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Desa Pada Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

Page 52: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

37

D. Sumber Data

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

sumbernya (tidak melalui perantara). Data primer diperoleh dan

dikumpulkan dari hasil wawancara langsung kepala desa dan kepala

urusan keuangan dan observasi.

2. Data sekunder, merupakan sumber data peneliti yang diperoleh secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, situs internet atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah salah satu kegiatan atau proses yang

dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan dan

terpercaya. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan, penulis dalam melaksanakan penelitian

menggunakan 2 jenis metode pengumpulan data yaitu :

1. Study kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-buku,

literatur-literatur, jurnal serta data-data lainnya yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

2. Study Lapangan (Field Research)

Penulis mengadakan penelitian langsung dilapangan untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik :

a. Wawancara, adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data,

informasi, dan ide dari narasumber yang dilakukan dengan tanya

Page 53: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

38

jawab langsung khususnya pada bagian yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Observasi, yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dengan

pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan observasi

dilakukan untuk menunjang hasil dari wawancara.

c. Dokumentasi, yaitu metode pengambilan data yang digunakan sebagai

bukti untuk memperkuat hasil dari wawancara yang dilakukan dan hasil

dari observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Dokumentasi

yang dilakukan peneliti terdiri dari dokumentasi berupa tulisan, foto,

dan rekaman percakapan.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen yaitu peneliti itu sendiri

karena memiliki peranan yang besar memegang kendali dan menentukan

data yang diperoleh. Adapun tambahan instrumen dalam penelitian ini yaitu :

1. Daftar wawancara

2. Alat tulis

3. Perekam suara

4. Kamera

5. Buku catatan

G. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Deskriptif

kualitatif merupakan suatu metode yang menggambarkan dan

menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan

perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada

saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh

Page 54: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

39

tentang keadaan sebenarnya. Penulis menggunakan metode analisis

deskriptif kualitatif karena sesuai sifat masalah serta tujuan penelitian yang

ingin diperoleh. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono

(2015:247) kegiatan analisis data terdiri dari tiga yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan diawali dengan melakukan pengamatan di

tempat penelitian. Selanjutnya dilakukan wawancara, observasi, dan

dokumentasi dengan informan penelitian. Peneliti mencatat semua data

yang diperoleh ke dalam catatan lapangan yang berisi apa yang

didengar, dilihat, dialami, dan temuan tentang apa yang dijumpai selama

penelitian. Yang mana kesemuanya ini merupakan bahan pengumpulan

data untuk tahap berikutnya. Pengumpulan data penelitian yang

dimaksud adalah hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan

merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitikberatkan pada hal-hal

yang dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk

mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul

sehingga data yang direduksi memberikan gambaran lebih rinci.

3. Penyajian Data

Data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara terperinci

untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang

terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola

hubungannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data

Page 55: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

40

selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan

hasil penelitian yang diperoleh.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses

penelitian untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis

yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil data-data yang diperoleh

di lapangan dan dari hasil penjelasan dari berbagai informan yang di

wawancara. Untuk selanjutnya di simpulkan dan dilihat bahwa data

tersebut akurat dan dapat dipercaya sesuai kejadian di lapangan.

Page 56: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat Desa Madello

Pada waktu ILIPA DG. MANGKU yang bergelar MATINROE RI

MADELLO memerintah kerajaan Barru, rombongan kecil dari daerah

kalukue (kabupaten pangkep) yang dipimpin oleh BASO KALUKUE

mendarat di Pulau Pa’nikiang. Dari Pulau ini BASO KALUKUE bersama

rombongannya sangat tertarik dan terpesona menyaksikan walaupun dari

jauh sebatang pohon (PISSUE) yang tumbuh seberang timur Pulau

Pa’nikiang yang sedang berbunga.

Sinar matahari pagi yang menyinari pohon PISSUE tersebut,

membuat warna bunganya tampak berseri-seri dalam Bahasa bugis

diucapkan MARELLO, begitu tertariknya BASO KALUKUE Bersama

rombonganya, mereka lalu meninggalkan Pulau Pa’nikiang menuju

daratan tempat Pohon PISSUE yang tumbuh melalui sungai.

Dalam perjalanannya, perahu yang ditumpanginya sempat

tersangkut di tengah-tengah sungai yang membuat para awak perahu

berteriak, TANGGALASI SAMPANGNGE sehingga untuk memudahkan

ingatan mereka sungai tersebut dinamakan TANGGALASI yang pada

akhirnya melalui proses waktu panjang berubah menjadi TAKKALASI.

Rombongan Baso Kaluku mendarat dan membuat pemukiman

(Baruga) dekat tumbuhnya pohon pissue tetapi karena merasa keamanan

belum terjamin maka rombongan pindah ke suatu tempat berbentuk goa

Page 57: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

42

yang sekarang ini lokasinya di dusun latimpa dikenal dengan sebutan

GOA TOGANGRA.

Setelah bermukim beberapa lama di Goa Togangra, Baso Kaluku

bersama rombongan didatangi oleh SURO utusan Raja Barru yang

menanyakan maksud kedatangan mereka. Baso Kaluku menjelaskan

maksud kedatangannya yaitu ingin menjadi penduduk dan menetap di

kerajaan barru.

Penjelasan Baso Kaluku itu oleh suro di sampaikan kepada raja

barru dengan ucapan : naiya topolewe siajitta pole ri kalukue maelomellau

attana - tanang malipu rilaleng parentana arungnge narekko engkamui

masennang nyawana arungnge.

Pada awal pembentukan pemerintahan desa madello telah dijabat

oleh lima kepala desa dan satu penjabat kepala desa yaitu :

1. Lapalewae periode tahun 1961 - 1964

2. Andi Hambali periode tahun 1964 - 1967

3. H.M. Djafar B periode tahun 1967 - 1996

4. Muh. Nur Museng periode tahun 1996 - 2007

5. H. Bustamin, BA periode tahun 2007 - 2011

6. Herman Jaya, S.IP (pejabat sementara kades) dari tahun 2011

s/d 2011

7. Andi Yusran Jafar periode tahun 2011 – 2017

8. Ibar darmadi, S.IP periode tahun 2017 – 2018 (pejabat

sementara kades)

9. Arman Rifai periode tahun 2018 – 2024

Page 58: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

43

Desa madello terletak di pesisir pantai, maka sebagian besar

wilayahnya setiap hari bergantian arah angin, yakni angin darat dan angin

laut. Dari luas wilayah 721 Ha, yang terdiri dari luas persawahan 297 Ha,

tanah hutang lindung 326 Ha, hutan produksi 80,70 Ha, hutan konversi

17,30 Ha. Mata pencarian pokok penduduk desa madello sebahagian

besar bergerak disektor pertanian, perikanan selebihnya terbagi ke sektor

industri kecil jasa/perdagangan dan lain – lain.

2. Visi Dan misi

a. Visi

Terwujudnya desa madello yang lebih maju, sejahtera dan berkeadilan.

b. Misi

1). Peningkatan keterampilan masyarakat yang inovatif dalam

pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lokal desa baik

secara mandiri maupun melalui kerja sama desa.

2). Masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi masyarakat yang

berkecukupan secara lahir dan batin dalam pengembangan

ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup yang

berlandaskan keagamaan.

3). Seluruh aktivitas pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan di desa diselenggarakan berlandaskan

keadilan, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien.

4). Meningkatkan sumber daya pembangunan di desa berbasis

inovatif.

5). Mengembangkan kerja sama desa.

Page 59: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

44

6). Mengoptimalkan pelayanan terhadap pemenuhan dasar

masyarakat meliputi kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup,

dan aktivitas keagamaan.

7). Meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat dan

percepatan penanggulangan kemiskinan.

8). Menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance)

berbasis kearifan lokal.

Page 60: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

45

3. Struktur Organisasi Desa

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Madello kecamatan Balusu

Kabupaten Barru

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Desa Madello

Badan

Permusyawaratan

Desa

Kepala Desa

Arman Rifai

Kepala Seksi

Pemerintahan

Ramli S.os

Kepala

Seksi

Kesejahter

aan

Staf

Zulchan Tahir

S.Sos

Kepala Urusan

Tata Usaha &

Umum

Staff

1. Hildawati

Mahmud

S.Sos

2. Hasriani

SE

Kepala Urusan

Keuangan

Adnan A. Md.

Pust

Staff

Kepala Urusan

Perencanaan

Mansur

Sekretaris Desa

Yusuf Hidayat S.Pd

Kepala Seksi

Pelayanan

Sumarti

staf

Kepala Dusun

Madello

Salim SE

Kepala Dusun

Ujunge

Nirmawati

Kepala Dusun

Latimpa

Irwan

Kepala Dusun

Pannikiang

Zulkifli

Kepala Dusun Palie

Syaharuddin S.Pdi

Staf

Rahima

Syahruddi

n SE

staf

Page 61: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

46

1. Job description :

a. Kepala desa

1). Kedudukan, fungsi, dan tugas

a). kepala desa yang berkedudukan sebagai pemerintah di desa,

yang berada langsung dibawah bupati dan bertanggung jawab

kepada bupati melalui camat.

b). kepala desa mempunyai fungsi memimpin penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

kemasyarakatan.

c). kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pemerintahan dan kemasyarakatan serta tugas

– tugas lain yang dilimpahkan kepada desa.

2). Wewenang

a). memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.

b). mengajukan rancangan peraturan desa.

c). menetapkan peraturan desa yang telah mendapat

persetujuan Bersama BPD.

c). Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa

mengenai APB untuk dibahas dan ditetapkan Bersama BPD.

d). membina kehidupan masyarakat desa.

e). membina perekonomian desa.

f). mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

Page 62: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

47

g). mewakili desanya diluar dan didalam pengadilan dan

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan

peraturan perundang – undangan.

h). melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang – undangan.

3). Kewajiban

a). memegang teguh dan mengamalkan pancasila,

melaksanakan undang – undang dasar negara republik

Indonesia 1945 serta mempertahankan dan memelihara

keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

b). menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang –

undangan.

c). menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang

baik.

d). melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangan desa.

e). melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.

f). mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.

g). mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.

h). membina, mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial

budaya dan adat istiadat.

i). memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.

j). mengembangkan sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup.

b. Sekretaris desa

Page 63: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

48

1). Kedudukan dan tugas

a). sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur staf yang

membantu kepala desa dan memimpin sekretariat desa.

b). sekretaris desa mempunyai tugas mengkoordinir dan

menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan dan keuangan desa serta memberikan

pelayanan administrasi bagi pemerintah desa dan

masyarakat.

c. Kepala urusan pemerintahan

1). Kedudukan

Sebagai unsur sekretariat yang bertanggung jawab kepada

kepala desa melalui sekretaris desa

2). Tugas

a). membantu kepala desa dibidang teknis dan administratif

pelaksanaan pemerintah desa.

b). membantu sekretaris desa di bidang teknis dan administratif

pelaksanaan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

c). mengajukan pertimbangan kepada kepala desa baik

menyangkut rancangan peraturan desa maupun hal – hal

yang berkaitan dengan pemerintahan desa.

d). mengajukan pertimbangan kepada kepala desa menyangkut

perselisihan masyarakat.

e). Menyusun laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap

tahun pelaksana kegiatan pemerintah desa, pelaksana

kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat,

Page 64: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

49

pelaksana tugas – tugas pemerintahan yang dilimpahkan

kepala desa dan pelaksana kegiatan perencanaan pemerintah

desa.

d. Kepala urusan pembangunan

1). Kedudukan

berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang

bertanggung jawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa

pelaksana kegiatan bidang pembangunan masyarakat desa,

pelaksana kegiatan dalam rangka membina perekonomian desa

dan inventarisasi potensi desa, pelaksana tugas – tugas

pembangunan yang dilimpahkan oleh kepala desa dan pelaksana

kegiatan perencanaan pembangunan desa.

2). Tugas

a). membantu kepala desa dibidang teknis dan administratif

pelaksanaan pengelolaan pembangunan masyarakat desa

b). membantu membina perekonomian desa

c). mengajuakan pertimbangan kepada kepala desa baik

menyangkut rancangan peraturan desa maupun hal – hal

yang berkaitan dengan pembangunan desa

d). penggalian dan pemanfaatan potensi desa.

e. Kepala urusan umum

1). Kedudukan

berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang

bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris

Page 65: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

50

pelaksana kegiatan bidang pembinaan kehidupan masyarakat

desa, pelaksana inventarisasi, pembinaan dan pelestarian

kebudayaan yang berlaku di desa, dan pelaksana kegiatan

perencanaan bidang kemasyarakatan dan sosial budaya desa

2). Tugas

a). membantu kepala desa dibidang teknis dan administratif

pembinaan kehidupan masyarakat

b). melaksanakan surat menyurat serta pelayanan umum

c). memelihara dan melestarikan aset – aset pemerintah

d). melaksanakan urusan keuangan dan pelaporan

e). membina dan melayani perizinan

f. Kepala dusun

1). Kedudukan

Berkedudukan sebagai unsur kewilayahan yang membantu

pelaksanaan tugas kepala desa di wilayah kerjanya dan

bertanggung jawab kepada kepala desa

2). Tugas

Menjalankan kebijakan dan kegiatan kepala desa di bidang

pemerintahan, bidang ketentraman dan ketertiban, bidang

pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya

3). Fungsi

a). Pelaksana kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan

ketertiban, bidang pembangunan dan bidang

kemasyarakatan di wilayah kerjanya

b). pelaksana peraturan desa di wilayah kerjanya dan

Page 66: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

51

c). pelaksana kebijakan kepala desa

g. Pamong desa

1). Kedudukan

Berkedudukan sebagai unsur teknis lapangan untuk

membantu kepala desa yang bertugas menjalankan kegiatan

sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.

2). Fungsi

a). pelaksana kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan

b). pelaksana keputusan desa sesuai bidang tugasnya di

lapangan

c). pelaksana kebijakan kepala desa sesuai bidang tugasnya di

lapangan

h. Anggota BPD

1). Kedudukan

Berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan

pemerintahan desa merumuskan dan menetapkan peraturan desa

bersama kepala desa menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat, dan mengayomi dan menjaga kelestarian adat

istiadat yang hidup dan berkembang di desa.

2). Wewenang

a). membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa

b). melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan

desa dan peraturan kepala desa

c). mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

Page 67: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

52

d). membentuk panitia pemilihan kepala desa

e). menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan

menyalurkan aspirasi masyarakat

f). Menyusun tata tertib BPD

B. Hasil Penelitian

1. Sistem Informasi Akuntansi Pada Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sub – sub sistem yang

saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencatat,

mengumpulkan, memproses, mengelola data, menyimpan data dan

menghasilkan suatu informasi yang berkualitas untuk membantu dalam

pengambilan keputusan. Sistem informasi sangat berperan penting

dalam perusahaan maupun organisasi pemerintahan karena dapat

membantu meningkatkan produktivitas kinerja dan mempermudah

kegiatan. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem informasi dalam suatu

organisasi desa akan membantu desa dalam melaksanakan tata Kelola

keuangan desa secara efektif dan efisien.

Di era globalisasi dan informasi saat ini sistem informasi akuntansi

sudah beralih dari yang berbasis manual ke berbasis komputerisasi.

Alasannya karena sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi

lebih akurat, memiliki banyak keunggulan dan mempermudah dalam

mengelola data keuangan.

Begitu halnya dengan kantor desa madello kecamatan balusu

kabupaten barru yang telah menggunakan sistem informasi yang

terkomputerisasi dan penggunaan program aplikasi SISKEUDES (Sistem

Page 68: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

53

Keuangan Desa). Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Arman Rifai

yaitu :

“Sistem keuangan pada kantor desa madello kecamatan balusu kabupaten barru sudah terkomputerisasi dan nama aplikasinya adalah SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan desa”. Penggunaan sistem informasi yang berupa aplikasi SISKEUDES

tersebut sangat membantu perangkat desa dalam menyusun laporan

keuangan desa terutama dalam hal mengefisienkan waktu. Penggunaan

aplikasi SISKEUDES telah berjalan dengan baik. Hal ini telah sesuai

dengan pernyataan Bapak Arman Rifai yaitu :

“iya, penggunaan sistem informasi akuntansi berupa program aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) sangat membantu dan mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan desa dan sudah berjalan dengan baik”. Penggunaan sistem informasi tentu memerlukan sumber daya

yang sudah paham dan mampu mengoperasikan sistem tersebut agar

dalam penyusunan laporan keuangan sehingga tidak mengalami

kendala. Jika sumber daya yang ada tidak memahami dengan baik

sistem tersebut maka perlu diadakannya pelatihan – pelatihan sehingga

dapat menambah pengetahuan serta kemampuan dalam

mengoperasikan sistem. Begitu halnya dengan perangkat desa yang ada

pada kantor desa madello mampu dan paham dalam mengoperasikan

sistem informasi akuntansi yang menggunakan program aplikasi

SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) untuk penyusunan laporan

keuangan desa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Arman Rifai

yaitu “

“perangkat desa dalam penggunaan sistem informasi yang berupa program aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) dalam

Page 69: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

54

penyusunan laporan keuangan desa untuk sejauh ini tidak mengalami kendala karena sering dilakukannya pelatihan – pelatihan supaya perangkat desa mampu mengoperasikan sistem yang ada dan adanya arahan atau bantuan langsung dari pihak kabupaten”. Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan

bahwa dengan penggunaan sistem informasi yang berupa program

aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) yang sudah berjalan

dengan baik maka akan membantu dan memudahkan perangkat desa

dalam menyusun laporan keuangan desa.

2. Siklus Pengolahan Data Pada Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru

Pengolahan data merupakan suatu kegiatan untuk mengubah

data menjadi sebuah informasi agar informasi yang dibuat memberikan

manfaat dan kegunaan bagi yang membutuhkannya. Untuk mengubah

data menjadi informasi dilakukan proses pengolahan data. sangat

berkaitan untuk membantu pemrosesan awal hingga akhir yang dijadikan

sebagai sebuah laporan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi

sehingga siklus pengolahan data dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengolahan data akuntansi pada kantor desa madello kecamatan

balusu kabupaten barru dengan memanfaatkan program aplikasi

SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). Aplikasi SISKEUDES dibuat

sederhana dan user friendly sehingga memudahkan pengguna dalam

mengoperasikannya. Dengan proses penginputan sekali sesuai dengan

transaksi yang ada dapat menghasilkan output. Adapun tahap – tahap

pengolahan data akuntansi pada kantor desa madello kecamatan balusu

kabupaten barru melalui SISKEUDES yaitu :

Page 70: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

55

1. Transaksi

Semua transaksi yang terjadi baik itu berupa penerimaan kas

pengeluaran kas, belanja dan pendapatan, artinya semua transaksi

yang terjadi harus dicatat langsung pada kantor desa madello disertai

dengan bukti – bukti transaksi, dan dokumen – dokumen lainnya

seperti nota atau kwitansi.

2. Jurnal

Transaksi yang telah terjadi maka langkah selanjutnya melakukan

pencatatan dalam buku jurnal. Seperti pada Kantor desa madello

melakukan proses akuntansi dengan mencatat transaksi yang terjadi

sesuai dengan urutan waktu terjadinya transaksi.

3. Buku Besar

Tahap selanjutnya adalah memindahkan atau melakukan posting ke

dalam buku besar yang telah tersedia. Hal ini telah dilakukan pada

kantor desa madello yang melakukan posting dari buku jurnal ke buku

besar berdasarkan setiap akun beserta jumlah yang sebenarnya.

4. Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan catatan yang menyajikan posisi keuangan

desa dalam satu periode tertentu. Pos – pos dalam neraca terbentuk

dari transaksi – transaksi yang terjadi di desa.

5. Laporan Keuangan

Tahap selanjutnya yaitu penyusunan laporan keuangan, dimana

laporan keuangan yang dihasilkan tersebut menjadi alat dalam

pengambilan keputusan.

Page 71: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

56

Melalui program SISKEUDES tersebut perangkat desa yang

bertugas pada bagian keuangan melakukan pembukuan. Dengan adanya

SISKEUDES ini akan menghasilkan output informasi yang berupa

pelaporan keuangan mengenai seluruh transaksi keuangan yang ada

pada kantor desa madello yang akan disajikan dalam bentuk laporan

keuangan. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Bapak

Adnan A.Md Pust yaitu :

“perangkat desa yang bertugas pada bagian keuangan akan melakukan (pembukuan dan pengolahan) data transaksi pada kantor desa mulai dari penjurnalan posting sampai dengan menghasilkan laporan keuangan”.

Program akuntansi yang digunakan pada kantor desa madello

dipersiapkan untuk menunjang aktivitas kerja serta meningkatkan

produktivitas kerja dan pelaporan keuangan. Pada proses penggunaan

program SISKEUDES perangkat desa pada kantor desa madello tinggal

mengisi sesuai dengan transaksi harian, analisis data, pelaporan dan

bahkan sampai tutup buku setiap bulannya.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Penyusunan Laporan

Keuangan Desa

Pemanfaatan merupakan proses hasil kerja dalam memanfaatkan

sesuatu yang berguna. Dengan kata lain pemanfaatan diartikan sebagai

perolehan atau pemakaian hal – hal yang berguna baik dipergunakan

secara langsung maupun tidak langsung agar dapat bermanfaat dan

apabila hasil kerja itu tidak berguna maka tidak dapat dikatakan

bermanfaat.

Page 72: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

57

Teknologi informasi selain mempunyai komponen dasar juga

mempunyai peran yang sangat besar yang dapat menggantikan peran

manusia dalam melaksanakan tugasnya sehingga apa yang dihasilkan

lebih terpercaya dan kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya.

Seperti halnya pada kantor desa madello kecamatan balusu kabupaten

barru yang memanfaatkan teknologi informasi (komputer) sehingga

mempermudah perangkat desa dalam membantu penyusunan laporan

keuangan desa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Adnan A.Md

Pust yaitu :

“iya, dengan penggunaan serta memanfaatkan teknologi informasi (komputer) berupa program aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) sangat membantu serta memudahkan perangkat desa dalam menyusun laporan keuangan desa karena sebelum penggunaan teknologi informasi (komputer) dalam melakukan penyusunan laporan keuangan perangkat desa agak lambat dalam penyusunan”. Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan

bahwa dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat mempermudah

dan membantu pekerjaan serta memperkuat peran perangkat desa

dalam penyusunan laporan keuangan.

4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Penyusunan

Laporan Keuangan Desa

Efektivitas merupakan ukuran mengenai sejauh mana informasi

yang harus sesuai dan seberapa baik pekerjaan yang dapat dikerjakan

untuk menghasilkan output yang disajikan secara tepat waktu dan akurat

dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan teknologi informasi yang

canggih membuat pengguna mendapat ketersediaan informasi dan lebih

Page 73: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

58

cepat mendapatkan informasi yang akan diambil sehingga meningkatkan

aksesibilitas informasi.

Seperti halnya penggunaan teknologi informasi yang berupa

program aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) yang dilakukan

oleh perangkat desa sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam

penyusunan laporan keuangan desa yang lebih akurat dan lebih tepat

waktu. Penggunaan teknologi informasi efektif karna sebelum adanya

teknologi informasi penyusunan laporan keuangan lebih lambat. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Bapak Adnan A.Md Pust yaitu :

“iya, dengan penggunaan teknologi informasi perangkat desa lebih dipermudah dalam penyusunan laporan keuangan desa sehingga penyusunan lebih cepat dan akurat terlebih memperkecil kesalahan. Penggunaan teknologi informasi lebih efektif karena dapat meningkatkan kinerja aparat desa dalam menyusun laporan keuangan desa”. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan teknologi informasi efektif karena dapat meminimalisir

penggunaan kertas, keamanan, dan memperkecil kesalahan perangkat

desa dalam menyusun laporan keuangan desa dan dapat meningkatkan

kinerja perangkat desa.

C. Pembahasan

Dalam pembahasan teknologi informasi dalam penyusunan laporan

keuangan desa pada desa madello kecamatan balusu kabupaten barru,

penulis telah melakukan penelitian langsung ke kantor desa dan melakukan

wawancara.

1. Sistem informasi akuntansi pada kantor desa madello kecamatan balusu

kabupaten barru telah terkomputerisasi dan menggunakan program

aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) yang telah distandarisasi

Page 74: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

59

oleh BPKP sehingga dapat mempermudah dalam penyusunan laporan

keuangan desa. Dengan adanya sistem informasi ini akan mendukung

perangkat desa dalam mengelola data keuangan desa yang lebih efektif

dan efisien. Penggunaan sistem informasi tentunya didukung dengan

sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki pemahaman

tentang akuntansi pemerintahan serta pengelolaan keuangan daerah

yang baik akan dapat menyusun laporan keuangan pemerintah daerah

yang memenuhi karakteristik laporan keuangan, sehingga laporan

keuangan daerah berkualitas. Pada kantor desa madello telah memiliki

sumber daya manusia yang berkompeten dan mampu mengoperasikan

sistem informasi dengan baik karena sudah dilakukan pelatihan –

pelatihan sehingga sistem informasi sudah berjalan dengan baik. Dalam

penggunaan teknologi informasi yang berupa SISKEUDES (Sistem

Keuangan Desa) dalam penyusunan laporan keuangan desa untuk

sejauh ini tidak mengalami kendala karena sering dilakukannya pelatihan

– pelatihan supaya perangkat desa mampu mengoperasikan sistem yang

ada dan adanya arahan langsung dari pihak kabupaten sehingga dapat

mengelola data sesuai dengan prosedur.

2. Pemanfaatan teknologi informasi melalui penggunaan program aplikasi

SISKEUDES akan membantu dalam pengolahan data transaksi akuntansi

yang ada pada kantor desa madello terutama dalam memudahkan proses

pengolahan data sehingga menghasilkan output yang berupa laporan

keuangan yang berkualitas. Pemanfaatan teknologi informasi dalam

penyusunan laporan keuangan desa sangat membantu dan memudahkan

perangkat desa karena sebelum adanya penggunaan teknologi informasi

Page 75: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

60

dalam penyusunan laporan keuangan masih menginput data manual dan

itu sangat lambat dalam penyusunan.

3. Efektivitas penggunaan teknologi informasi dalam penyusunan karena

penyusunan laporan keuangan lebih cepat dan tepat waktu. Penggunaan

program aplikasi SISKEUDES akan menghasilkan sebuah informasi yang

berkualitas. Informasi dapat dikatakan berkualitas jika relevan, dapat diuji,

dapat dipahami dan ketepatan waktu. Menjadikan pekerjaan lebih mudah,

bermanfaat, dan menambah produktivitas.

Berdasarkan pembahasan diatas bahwa kantor desa madello

kecamatan balusu kabupaten barru telah menggunakan teknologi informasi

keuangan yang sangat berperan penting dalam membantu serta

memudahkan perangkat desa secara efektif dalam menyusun laporan

keuangan desa. Dengan demikian, perangkat desa dapat terbantu dan

mengembangkan kinerja pekerjaan. Hal ini telah sesuai dengan theory yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM).

TAM adalah suatu model teori untuk memprediksi dan menjelaskan

bagaimana pengguna teknologi tersebut dalam pekerjaan individual

pengguna dan terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI

sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi,

sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan

penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolak

ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Adapun hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dita Kurniawati (2017) bahwa kantor desa gandulan

kecamatan kaloran kabupaten temanggung belum maksimal dalam

penerapan serta pemanfaatan teknologi informasi karena keterbatasan

Page 76: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

61

komputer serta sumber daya yang dimiliki belum kompeten dalam

mengoperasikan teknologi informasi.

Page 77: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan sangat

berperan penting dalam membantu aparat desa karena memudahkan serta

bermanfaat dalam menyusun laporan keuangan desa dengan cepat dan tepat

waktu. Teknologi informasi juga bermanfaat serta efektif dalam penyusun

laporan keuangan desa karena keamanan serta membantu meningkatkan

kinerja apparat desa. Kantor desa madello telah menggunakan teknologi

informasi yang terkomputerisasi dan menggunakan program aplikasi

SISKEUDES (sistem keuangan desa) dalam penyusunan laporan keuangan

desa.

B. Saran

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan mengenai Peranan

Teknologi Informasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Desa Pada Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru sudah sangat baik. Namun,

demikian dapat disarankan untuk:

1. Bagi pemerintah daerah agar tetap memanfaatkan teknologi informasi

untuk menunjang penyusunan laporan keuangan yang lebih baik lagi dan

selalu melakukan pembaharuan terhadap sistem yang digunakan saat ini.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya untuk melakukan penelitian dengan

cakupan yang lebih luas untuk topik yang sama, yaitu lebih banyak

memperoleh data terkait dengan penelitian. Diharapkan untuk peneliti

Page 78: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

63

selanjutnya dapat menambah variabel – variabel lainnya supaya penelitian

ini semakin sempurna dan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

literatur dan referensi dalam penelitian berikutnya yang sejenis.

Page 79: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

64

DAFTAR PUSTAKA

Ardianti Ari. 2018. Perbedaan Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual berdasarkan Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Pelatihan, Dan Jabatan (Studi Empiris Pemerintah Kota Jayapura). Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah Volume 12, Nomor 1.

Azhar Susanto., 2017, Sistem Informasi Akuntansi –Pemahaman Konsep Secara Terpadu, Edisi Perdana,Cetakan pertama, Bandung: Lingga Jaya.

BUDI, W.D.I. 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian Intern, Dan Pengalaman Kerja Aparatur Desa Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Desa ( Studi Empiris Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2019 ). Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Budiono, S.V. Muchlis, dan Masri, I. 2018. Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Pengalaman kerja serta Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Depok). Jurnal ilmiah wahana akuntansi Vol 13 (2)

BPKP. 2016. Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan & Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa.

BPPK. 2017.Kejelasan Dana Desa Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Erawati, T. dan Abdulhadi, M.F. 2018. Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi informasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan KEUANGAN Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta). Jurnal Akuntansi & Manajemen Akmenika Vol.15 No.1.

Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Efendi, L., Darwanis,. And Abdullah. S,. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan daerah (studi pada satuan kerja perangkat kabupaten aceh tengah). Volume 3 nomor 2

Gelinas, Sutton and Hunton. 2016. Acquiring, Developing and Implementing Accounting Information System. 10 Edition, South-Western, USA

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2015. Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan,

Jakarta.

Ismail Muhammad, Ari kuncara Widagdo, Agus Widodo (2013). Sistem akuntansi pengelola Dana Desa. Jurnal ekonomi dan Bisnis Volume XIX No 2 2013.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Kompartemen ASP; Pedoman Asistensi Akuntansi Keuangan Desa.

Kementerian Keuangan RI, 2017, Buku Saku Dana Desa.

Page 80: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

65

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2015).

Lestari, Ayu, Nafsiah, Sitti Nurhayati, & Darmawan, Jaka. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan AKuntansi Desa (Studi pada Lima Desa di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir). Seminar Nasional GCA. Palembang.

Linda, et, al. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Pelatihan, Jabatan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan.

Murina, S. dan Rahmawati 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Aparatur Desa Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Desa (Studi Pada Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 2, No. 3.

Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Murtiono, Yusuf. (2016). Modul Tata Kelola Keuangan Desa. Yogyakarta: Infest.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Romandhon. 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, Pengalaman Kerja Aparatur Desa, dan Fasilitas Kantor Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Desa (Studi Empiris pada Aparatur Desa di Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo). Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) Vol. 2, No. 1.

Rahmi Fajri, Setyowati, Siswidiyanto (2015).Akuntabilitas Pemerintah Desa Pada Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol 3. No 7, Hal 1099-1104.

Romney, Marshal B and Paul John Steinbart. 2016. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira dan Novita Puspasari, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Sektor Publik: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Baru

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung:IKAPI.

Setiadi, Doddy. 2015. Pedoman Asistensi Akuntansi Keuangan Desa. Melalui https://www.keuangandesa.com diakses pada [18/11/2016]

Sutirna, H., dan Asep, S. 2015. Landasan Pendidikan. Penerbit Refika Aditama. Bandung.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sujarweni dan Wiratna, 2015. Akuntansi Desa-Panduan Tata Kelola Keuangan Desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Page 81: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

66

Teguh (2015). Akuntabilitas Finansial Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kantor Desa Perangkat Selatan Kecamatan Merangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Administrasi Negara.3 (1) 119-130

Tribunnews.com.2019.buka-rakor-anggaran-desa-2019-bupati-barru-ungkap-pengelolaan-bermasalah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yenni Evri. 2017. Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.1, No.2.

Wirawan, Ketut Edy, dkk. (2016). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan.E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol. 4 (https://ejournal.undiksha.ac.id/ index.php/JJM/article/view/6752) diakses pada tanggal 04-12-2017

Wardani, Dewi Kusuma & Ika Andriyani. 2017. “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Keandalan Pelaporan Keuangan Pemerintahan Desa Di Kabupaten Klaten”. Jurnal Akuntansi, Vol. 5,

No. 2, Desember 2017, halaman 88-98

Page 82: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

67

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 83: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Lampiran 1 : Surat Penelitian

Page 84: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Lampiran 2 : Aplikasi SISKEUDES

Page 85: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Lampiran 3 :

Hasil Wawancara

Informan 1

Nama : Arman Rifai

Jabatan : Kepala Desa

Waktu : jam 09 : 00 sampai 09 : 30

Tanggal : Senin, 09 November 2020

1. Apakah sistem keuangan sudah terkomputerisasi ? Jawaban : Iya sudah ada

2. Apakah sistem penyusunan laporan keuangan sudah terkomputerisasi? Jawaban : Iya sudah ada

3. Apakah ada penggunaan program yang digunakan dalam sistem keuangan desa ? Jawaban : Iya ada dan namanya SISKEUDES (sistem keuangan desa)

4. Apakah penggunaan program tersebut sudah berjalan dengan baik ? Jawaban : Iya sudah berjalan dengan baik

5. Apakah ada kendala penggunaan program tersebut sehingga menghambat pekerjaan ? Jawaban : Sejauh ini belum ada karena sering dilakukan pelatihan – pelatihan untuk aparat desa

6. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membuat pekerjaan lebih mudah ? Jawaban : Iya

7. Apakah penggunaan teknologi sistem akuntansi bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan desa ? Jawaban : Iya sangat bermanfaat

8. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membantu meningkatkan kinerja aparat desa dalam proses penyusunan laporan keuangan desa ? Jawaban : Iya dengan penggunaan teknologi informasi akuntansi dapat meningkatkan kinerja aparat desa dalam penyusunan laporan keuangan desa

Page 86: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Hasil Wawancara Informan 2

Nama : Adnan A.Md.Pust

Jabatan : Kepala Urusan Keuangan

Waktu : jam 09 : 30 sampai 10 : 00

Tanggal : Senin, 09 November 2020

1. Apakah sistem keuangan sudah terkomputerisasi ? Jawaban : Iya sudah

2. Apakah sistem penyusunan laporan keuangan desa sudah terkomputerisasi ? Jawaban : Iya sudah

3. Apakah ada program yang digunakan dalam sistem keuangan desa ? Jawaban : Iya ada, Namanya SISKEUDES (sistem keuangan desa)

4. Apakah penggunaan program tersebut sudah berjalan dengan baik ? Jawaban : Iya sudah berjalan dengan baik

5. Apakah ada kendala penggunaan program tersebut sehingga menghambat pekerjaan ? Jawaban : Untuk saat ini belum ada kendala karena biasa dilakukan sosialisasi langsung oleh pihak kabupaten mengenai sistem tersebut

6. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membuat pekerjaan lebih mudah ? Jawaban : Iya pekerjaan lebih mudah

7. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan desa ? Jawaban : Sangat bermanfaat

8. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membantu meningkatkan produktivitas aparatur desa ? Jawaban : Iya membantu

9. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membuat pekerjaan lebih cepat dalam penyusunan laporan keuangan desa ? Jawaban : Iya pekerjaan dalam penyusunan lebih cepat dan tepat waktu

10. Apakah penggunaan teknologi informasi akuntansi membantu meningkatkan kinerja aparat desa dalam proses penyusunan laporan keuangan ? Jawaban : Iya dapat meningkatkan kinerja aparat desa

11. Apakah keunggulan yang didapatkan setelah adanya penggunaan teknologi informasi akuntansi ?

Page 87: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Jawaban : Sangat membantu dan efektif dalam proses penyusunan laporan keuangan desa

12. Bagaimana kegiatan penyusunan laporan keuangan desa sebelum dan sesudah adanya teknologi informasi akuntansi ? Jawaban : Sebelum adanya teknologi informasi dengan penggunaan program aplikasi SISKEUDES (sistem keuangan desa) pekerjaan agak lambat dan setelah adanya program tersebut pekerjaan lebih cepat dan efektif

Page 88: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Lampiran 4 : Foto Dokumentasi Wawancara

Page 89: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

BIOGRAFI PENULIS

Risman lahir di Madello, Kecamatan Balusu Kabupaten

Barru Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 24 Agustus

1997 dari Pasangan Ayahanda Abdullah dan Ibunda

Nursiah. Penulis merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara.

Pendidikan Formal penulis dimulai pada jenjang Sekolah

Dasar di SDN Madello dan lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

pendidikan ke jenjang SMP Negeri 1 Balusu Kabupaten Barru dan lulus pada

tahun 2013, kemudian pendidikan dilanjutkan kembali ke tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Barru Kabupaten Barru dan lulus pada

tahun 2016, setelah lulus dari SMK Negeri 1 Barru Kabupaten Barru melanjutkan

studi S1 pada tahun 2016 di Perguruan Tinggi Swasta ternama di Sulawesi

Selatan yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan mengambil

konsentrasi program studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.