peranan serat didalam tubuh
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
Peranan serat di dalam tubuh mempunyai mekanisme yang tersendiri baik dalam saluran
pencernaan maupun pada proses metabolisme di hepar. Mekanisme kerja serat dalam menurunkan
kadar kolesterol darah terjadi melalui beberapa cara. Pertama, serat dapat menunda pengosongan
lambung sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama akibatnya masukan kalori menjadi berkurang,
keadaan ini mengakibatkan sekresi insulin juga berkurang. Sekresi insulin ini sejalan dengan kerja enzim
HMG-KoA (3-hidroksi-3metilglutaril koenzim A) reduktase, jadi berkurangnya sekresi insulin akan diikuti
dengan penghambatan kerja enzim HMG-KoA reduktase. Dengan menurunya sekresi insulin
mengakibatkan sintesa kolesterol oleh enzim HMG-KoA reduktase akan mengalami penurunan (Lupton
& Turner, 2000). Kedua, serat di dalam kolon akan membentuk lapisan yang dapat mengikat lemak,
protein dan karbohidrat sehingga dapat menyebabkan proses pencernaan terganggu (Lupton & Turner,
2000). Ketiga, serat yang larut dalam air akan mengikat asam kenodeoksikolat. Adanya ikatan ini
menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase, sehingga sintesis mevalonat juga dihambat yang pada
akhirnya sintesis kolesterol menjadi berkurang (Groff & Gropper, 2000). Serat yang larut dalam air juga
mengikat asam empedu dan membentuk formasi misel yang selanjutnya diekresi bersama feses (Lupton
& Turner, 2000). Keempat, serat yang larut dalam air bercampur dengan formasi misel di usus halus
yang berakibat mengganggu kerja enzim pencernaan dalam menghidrolisis lemak, protein dan
karbohidrat (Lupton & Turner, 2000). Kelima, serat makanan di kolon akan difermentasi menghasilkan
asam-asam lemak rantai pendek seperti asetat, propionat dan butirat. Propionat setelah masuk
peredaran darah dan masuk ke hepar dapat menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase yang pada
akhirnya sintesis kolesterol menjadi berkurang. Selain itu serat juga mempengaruhi pembentukan VLDL
di hepar melalui penghambatan pembentukan kilomikron di usus. Pengaruh ini berbeda-beda dan
bersifat individual, tergantung dari pola makan dan jenis diet yang dilakukannya (Lupton & Turner,
2000).
Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian bubuk daging buah jambu biji yang tinggi akan
serat dengan dosis bertingkat pada kelompok P1, P2, P3 dan P4 terbukti dapat menurunkan kadar
kolesterol darah yang lebih baik pada tiap-tiap peningkatan dosis dan dapat munurunkan penumpukan
tetes lemak pada organ hati. Dosis terbaik yang dapat menurunkan kolesterol adalah pada kelompok P4
sebanyak 16% dari total makan sehari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis bubuk
daging buah yang diberikan maka dapat menunjukan efek yang lebih baik pula. Kebutuhan serat
makanan pada orang dewasa untuk menanggulangi kolesterol telah ditetapkan oleh FDA (Food and Drug
administration) sebanyak minimal 10% bahan sumber serat dari total diet (FDA, 1999). Sedangkan
menurut American Dietetic Association kebutuhan serat dalam diet sehari untuk orang dewasa adalah
25 – 35 gr/hari (Lupton & Turner, 2000).