peranan pembimbing agama dalam meningkatkan...

109
PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Hari Kohari Permasandi NIM 104052001976 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M  

Upload: hoangduong

Post on 07-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PERANAN PEMBIMBING AGAMA

DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHALAT

PADA LANSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL

DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Ilmu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Hari Kohari Permasandi

NIM 104052001976

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011 M

 

Page 2: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PERANAN PEMBIMBING AGAMA

DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHALAT

PADA LANSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL

DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Hari Kohari Permasandi

NIM 104052001976

Di bawah bimbingan,

Drs. Sugiharto, MA

NIP. 19660806 199603 1 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011 M

 

Page 3: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Peranan Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan

Ibadah Shalat Pada Lansia Di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi

Banten telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 17 Juni 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial

Islam (S. Sos. I) pada Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 17 Juni 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota

Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si Drs. Sugiharto, MA

NIP. 19690607 199503 2 003 NIP. 19660806 199603 1 001

Anggota

Penguji I Penguji II

Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si Dra. Rubiyanah, MA

NIP. 19690607 199503 2 003 NIP. 19730822 199803 2 001

Pembimbing

Drs. Sugiharto, MA

NIP. 19660806 199603 1 001

 

Page 4: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) di

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasi jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 12 Juni 2011

Hari Kohari Permasandi

 

Page 5: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

i

ABSTRAK

Hari Kohari . P

Peranan Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada

Lansia di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten

Hidup manusia itu tidak terlepas dari ibadah, dengan kata lain semua

yang di lakukan manusia bermuatan ibadah. Dalam pengertiannya ibadah

merupakan bentuk penghambaan manusia kepada tuanNya. Secara garis besar

Islam membagi ibadah kedalam dua bagian yaitu ibadah yang secara umum dan

ibadah secara khusus. Akan tetapi ibadah yang paling utama di dalam Islam

adalah ibadah shalat.Ibadah shalat merupakan pokok dari agama Islam dan

tiangnya, ibadah shalat adalah perintah pertama setelah syahadat. Dan mengenai

pelaksanaannya wajib bagi orang mukmin. Dalam kehidupannya manusia

memerlukan orang lain begitu pula para lansia yang berada di Balai Perlindungan

Sosaial Dinas Sosial Provinsi Banten yang memerlukan bimbingan agama untuk

memahami, melaksanakan atau mempratekan, serata meningkatkan ibadah

shalatnya.

Dalam peneletian ini penulis ingin mengetahui bagaimana peranan

pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat para lansia yang berada di

Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten. Melalui pendekatan

kualitatif dan teknik pengumpulan datanya yaitu dengan cara wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah

pembimbing agama, sedangkan yang menjadi objek dalam peneltian ini adalah

para lansia. Dan dalam penelitian ini penulis fokuskan pada masalah tata cara

sholat, pengetahuan sholat, faktor pendorong, serta ada tidaknya peranan

pembimbing dalam meningkatkan shalat.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode yang

digunakan pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia tak

berbeda dari metode pembimbing yang lainnya seperti metode ceramah dan tanya

jawab, akan tetapi ada metode yang penulis baru ketahui dalam penelitian ini yang

berbeda dengan metode pembimbing yang lain pada umumnya yaitu metode

pama-pami. Dan dari metode yang digunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia kesemuanya digunakan.

 

Page 6: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

ii

KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, atas

rahmat dan karuniannya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Peranan Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia di

Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten” sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana di Fakultas

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad

SAW. yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh manusia, begitupun bagi

seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya yang berjuang bersama beliau.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak

mengalami kesulitan, akan tetapi karena kekuasaan Allah SWT. melalui bantuan

dan partisipasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan

walaupun banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis perlu

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya

terutama kepada :

1. Bapak DR. H. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku

Pembantu Dekan I, Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan II

serta Bapak Drs. Study Rizal, MA selaku Pembantu Dekan III.

2. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, Msi selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam serta Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris

 

Page 7: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

iii

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam dan pembimbing skripsi yang

telah memberikan waktu untuk memberikan bimbingan hingga penulis

dapat menyelesaikannya.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu kepada penulis.

4. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitasnya.

5. Seluruh pegawai Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten

terutama kepada Bapak H. Sukaemi, S. Pd yang telah membantu penulis

untuk melakukan penelitian skripsi.

6. Sembah sujud teruntuk kedua orangtua penulis Bapak Syamhudi

(Almarhum) dan Ibu Kusniah, yang penulis hormati yang telah

memberikan kasih sayang tak berujung kepada penulis, hanya saja penulis

belum bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orangtua penulis.

7. Kakak-kakak dan Adik-adik penulis yang begitu besar telah membantu

dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga Besar penulis, terutama kepada Paman Drs. Lukmanul Hakim

Msi terimakasih atas rekomendasinya sehingga penulis dapat melakukan

penelitian di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten.

9. Keluarga Besar BPI yang telah memberikan kenagan kepada penulis

selama masa study.

 

Page 8: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

iv

10. Sahabat-sahabat penulis seperjuangan di BPI yang penulis tidak bisa

disebutkan satu persatu.

11. Kepada kawan-kawan penulis Begeng, Sinden, Boy, Ali, Iyus, Away,

Tays, Keluarga Besar UKM khususnya FORSA serta umumnya UKM

yang lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu serta kepa KM UIN,

dan Anak-anak tongrongan SANYO BOY makasih atas motivasinya.

Begitu banyak nama yang tak tercantum dalam penulisan skripsi ini,

namun keterbatasan jua yang tak mengizinkan menaruhnya. Penulis melayangkan

do’a berharap semoga Allah membalas budi baik semuanya. Semoga skripsi ini

dapat membawa manfaat bagi khalayak umum. Amin.

Billahutaufiqwalhidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ciputat, Juni 2011

Penulis

 

Page 9: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peranan .................................................................................. 13

1. Pengertian Peranan .......................................................... 13

2. Bentuk dan Macam-macam Peranan ............................... 14

3. Tujuan dan Manfaat Peranan .......................................... 16

4. Langkah-langkah Peranan ............................................... 16

B. Pembimbing Agama ............................................................. 18

1. Pengertian Pembimbing Agama ...................................... 18

2. Syarat Pembimbing Agama............................................. 20

3. Tugas Pembimbing Agama ............................................. 24

4. Bentuk dan Tujuan Pembimbing Agama ........................ 25

 

Page 10: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

vi

C. Ibadah Shalat ......................................................................... 28

1. Pengertian Ibadah Shalat ................................................. 28

2. Syarat Ibadah Shalat........... ............................................. 29

3. Dasar Hukum Ibadah Shalat............................................ 31

D. Lansia .................................................................................... 32

1. Pengertian Lansia ............................................................ 32

2. Karakteristik Lansia ........................................................ 33

BAB III GAMBARAN UMUM BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL

DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

A. Sejarah Berdirinya ................................................................. 36

B. Visi dan Misi dan Maksud dan Tujuan ................................. 37

C. Tugas dan Fungsi .................................................................. 38

D. Sasaran Garapan, Penerimaan dan Pelayanan ....................... 40

E. Sarana dan Prasarana............................................................. 44

BAB IV ANALISIS PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM

MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA

DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL

PROVINSI BANTEN

A. Implementasi Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan

Ibadah Shalat Pada Lansia .................................................... 46

B. Metode Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah

Shalat Pada Lansia ................................................................ 50

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam

Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia ........................... 53

 

Page 11: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 57

B. Saran ...................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN

 

Page 12: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya manusia di ciptakan oleh Allah S.W.T untuk tujuan

beribadah kepadaNya. Ibadah merupakan bentuk penghambaan manusia

sebagai mahluk kepada Allah Sang Pencipta. Karena ibadah merupakan fitrah

(naluri) manusia, maka ibadah kepada Allah membebaskan manusia dari

pemujaan dan pemujaan yang salah dan sesat.1

Allah S.W.T berfirman dalam Surat Adz Dzariyat/51: 56 sebagai

berikut :

Artinya: “Tidaklah kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi

kepada-Ku”

Ayat tersebut diatas mengandung makna bahwa manusia dan jin

haruslah tunduk atau taat kepada sang penciptaNya. Dalam Islam ibadah

memiliki aspek yang sangat luas, segala sesuatu yang dicintai dan diridhai

Allah baik berupa perbuatan maupun ucapan, secara lahir maupun batin,

semua merupakan ibadah. Maka dengan demikian, segenap tindakan yang

dilakukan sepanjang siang dan malam tidak terlepas dari ibadah, seperti

senyum kepada orang lain termasuk kedalam ibadah.

Secara garis besar dalam Islam ibadah dapat di bagi menjadi dua

bagian yaitu ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum adalah segala

1 http://www.soni69.tripod.com/Islam/Ibadah.htm

 

Page 13: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

2

perbuatan manusia, yang cara dan syaratnya tidak di tentukan secara detail,

seperti tolong menolong, mencari nafkah dan sebagainya. Sedangkan ibadah

khusus adalah ibadah yang ditentukan cara dan syaratnya secara detail dan

biasanya bersifat ritus2, ruang lingkup, batasan dan aturanya sesuai dengan

syarak, seperti puasa, zakat, haji dan sebagainya.3

Akan tetapi dalam ajaran Islam ibadah shalat memiliki kedudukan

tertinggi diantara ibadah-ibadah lainnya, bahkan kedudukan terpenting dalam

Islam yang tak tertandingi oleh ibadah lain, karena ibadah shalat yang

terdahulu sebagai konsekwensi iman, tidak ada syariat samawi lepas darinya.4

Allah S.W.T berfirman dalam Surat Ibrahim/14 : 40 sebagai berikut :

Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikanlah aku dan anak-cucuku sebagai orang-

orang yang mendirikan shalat....”

Ayat di atas mengandung makna bahwa ibadah shalat merupakan

ibadah utama selain ibadah-ibadah yang lainnya. Benarlah bahwa shalat

adalah pokok dari Islam dan tianngnya, ia adalah penghubung antara seorang

hamba yang sadar akan kehambaanya, yang menasehati dirinya, dengan

Tuhannya yang selalu memeliharanya dan memelihara alam semesta dengan

nikmat-nikmat dan keutamaanNya. Shalat adalah tanda cinta seorang hamba

pada Rabbnya dan penghargaan atas nikmat-nikmatNya, juga merupakan

bentuk syukurnya atas karunia dan kebaikannya.5

2 Ibid.

3 Yunasril Ali, Agar Shalat Menjadi Penolongmu,Penyejuk Hatimu, (Jakarta: Zaman,

2009),Cet. Ke-1, h. 19. 4 Shalih bin Ghanim as- Sadlan, Fiqih Shalat Berjamaah, (Jakarta: Pustaka as-

Sunnah,2006), Cet. Ke-1, h. 30. 5 Ibid. h.33.

 

Page 14: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

3

Shalat adalah perintah pertama dalam Islam sesudah pengucapan dua

kalimat syahadat. Mengenai kewajibannya adalah umum bagi laki-laki dan

perempuan, budak sahaya dan merdeka, miskin dan kaya, orang yang mukmin

(menetap) ataupun musafir dan yang sehat ataupun sakit. Kewajiban ini tidak

gugur bagi siapa saja yang sampai pada usia baligh, dalam keadaan

bagaimanapun juga, tidak seperti puasa, zakat dan haji yang diwajibkan

dengan beberapa syarat dan sifat, dalam waktu tertentu dan dengan batas yang

tertentu pula.6

Shalat merupakan pijakan utama dalam mewujudkan sistem sosial

Islam. Karena itu, Al-Qur’an menekankan pentingnya shalat. Kemalasan dan

keenganan melaksanakannya merupakan tanda melalaikannya dan merupakan

tanda hilangnya iman.7

Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi pedoman, bimbingan

dan petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupannya, agar hidup

tenteram, bahagia dan saling menyayangi antara satu sama lain.8

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, tak seorang pun bisa

mandiri dan lepas dari bantuan orang lain. Tidak ada orang yang sanggup

menunaikan semua tugas dan kewajibannya tanpa uluran tangan pihak lain.9

Maka bimbingan agama diperlukan agar dalam pelaksanaan ibadah

shalat dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan yang di

ajarkan agama. Dalam hal ini, pembimbing agama memiliki peranan yang

6 Abdulhasan Ali Abdul Hayyi Al-Hasani An-Nadwi,Empat Sendi Agama Islam (Jakarta:

Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-1, h. 21. 7 Sudirman Tebba, Nikmatnya Shalat Jamaah, (Banten: Pustaka irVan, 2008), Cet. Ke-1.

h. 17. 8 Zakiah Daradjat, Psikitrapi Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), Cet. Ke-1, h. 19.

9 Komarudin Hidayat, Psikilogi Ibadah, (Jakrta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008), Cet.

Ke-1, h. 18.

 

Page 15: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

4

sangat penting sekali dalam mengarahkan, memberi jalan atau menuntun

orang lain kearah yang telah di ajarkan oleh agama.

Kehidupan manusia mengenal fase-fase yang dilalui oleh setiap

manusia, mulai dari fase kanak-kanak sampai fase sudah lanjut usia.

Rangkaian fase-fase itu meliputi secara berturut-turut fase kanak-kanak, fase

anak, fase dewasa awal, fase setengah umur, dan fase berumur tua/lanjut usia.

Pada fase lanjut usia, terjadi berbagai penurunan kemampuan berpikir.

Mereka juga lebih banyak mengingat masa lalu dan sering sekali melupakan

apa yang baru di perbuatnya. Kemampuan untuk memusatkan perhatian,

berkonsentrasi dan berpikir logis menurun, bahkan sering kali terjadi loncatan

gagasan. Al-Qur’an menggambarkan periode ini sebagai periode di mana

manusia dipanjangkan umurnya pada umur yang paling lemah.10

Dewasa ini penyandang masalah kesejahtraan sosial khususnya

masalah lanjut usia terlantar semakin banyak, hal ini merupakan sebagai

dampak dari era globalisasi dan krisis yang melanda Republik Indonesia

mengakibatkan meningkatnya Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial

(PMKS) baik kualitas maupun kuantitasnnya.

Dinas Sosial Provinsi Banten sebagai intansi pemerintah yang

memiliki tugas dan tanggung jawab meminimalisir permasalahan sosial yang

ada di Provinsi Banten khususnya, melalui berbagai macam kebijakan, salah

satu diantaranya adalah mendirikan Balai Perlindungan Sosial.

Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten adalah salah satu Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial Provinsi Banten yang memiliki

10

Aliah. B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami: menyikap rentang

kehidupan manusia dari prakelahiran hingga pascakematian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), h. 141.

 

Page 16: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

5

tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan dan perlindungan sosial

kepada lanjut usia terlantar, balita terlantar, wanita korban tindak kekerasan

dan tuna grahita.

Para lansia yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial

Provinsi Banten sangat memerlukan bimbingan dalam memahami,

melaksanakan atau memperaktekan ibadah shalat atau ibadah lainnya. Oleh

sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam

bentuk skripsi dengan judul “PERANAN PEMBIMBING AGAMA

DALAM MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA DI

BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL PROVINSI

BANTEN.”

B. Pembatasan dan Perumusan Maslah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas, maka penulis

membatasi masalah hanya pada Peranan Pembimbing Agama Dalam

Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia Di Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten. Meliputi implementasi dan metode serta

faktor pendukung dan penghambat.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah ini adalah :

a. Bagaimana Implementasi Pembimbing Agama dalam Meningkatkan

Ibadah Shalat pada Lansia?

b. Metode apa yang di lakukan Pembimbing Agama dalam Meningkatkan

Ibadah Shalat pada Lansia?

 

Page 17: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

6

c. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat

pembimbing agama dalam Meningkatkan Ibadah Shalat pada Lansia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi yang dilakukan

pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat?

b. Untuk mengetahui dan menganalisis metode apa yang dipakaai

pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat?

c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan

penghambat pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat?

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan dan wawasan keilmuan mengenai kondisi para lansia

serta bagaimana cara dan metode menangani lansia dalam hal urusan

ibadah pada umumnya dan ibadah shalat khususnya.

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian ini untuk menjadi bahan acuan dan

bahan pertimbangan bagi pribadi penulis khususnya, serta pada

umumnya bagi pihak-pihak yang konsen dalam menangani masalah

mengenai penanganan lansia. Dimana perlu kita ketahui bahwa

penaganan lansia perlu perhatian yang lebih.

 

Page 18: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

7

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam peneltian ini penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfatkan berbagai metode ilmiah.11

2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Sosial Provinsi Banten

yang beralamat di Jln. Ki Ajurum No. 3 Cipocok Jaya, Serang 42121 Telp.

(0254) 216866 Fax. (0254) 219784. Adapun waktu pelaksanaan penelitian

yaitu pada bulan April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun pada penelitian ini yang menjadi subjek yaitu para

pembimbing agama yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial

Provinsi Banten yang memiliki peranan penting dalam rangka

meningkatkan ibadah shalat. Sedangkan objek penelitiannya secara formal

adalah lansia yang berada di balai perlindungan sosial Dinas Sosial

Provinsi Banten sedangkan secara materialnya adalah bimbingan agama,

melalui implementasi, metode, serta faktor pendukung dan penghambat

apa oleh pembimbing agama untuk meningkatkan ibadah shalat.

11

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosada Karya,

2004),Cet. Ke-1. h. 6.

 

Page 19: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

8

4. Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak terkait

yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan berupa wawancara

ataupun hal yang lainya.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, data ini berupa

dokumen-dokumen, buku-buku, diktat serta sumber-sumber lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dan menghimpun data yang objektif, maka

dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian sebagai

berikut :

a. Observasi

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer

dengan cara mengamati langsung obyek datanya.12

Dalam hal ini

penulis melakukan tinjauan langsung ke tempat penelitian, dan hal-hal

yang telah di tinjau atau di lihat oleh penulis kemudian dicatatat,

sebagai bahan penelitian.

b. Wawancara

Adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden.13

Dimana penulis melakukan wawancara dengan para pihak

yang terkait dalam penelitian ini.

12

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (CV. Andi Offset, 2008), Cet. Ke-1,

h .89. 13

Ibid., h .111.

 

Page 20: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

9

c. Dokumentasi

Yaitu Mengumpulkan dan menelaah dokumentasi dan arsif yang di

miliki Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten.

6. Teknik Analisa Data

Dalam melakukan analisa data, penulis mengumpulkan catatan

lapangan baik berupa observasi, wawancara, ataupun dokumentasi yang di

peroleh dari hasil lapangan, yang kemudian menyimpulkannya, serta

menganalisis persoalan yang telah ditetapkan. Kemudian di kelompokan

sesuai dengan persoalan lalu menganalisisnya secara sistematis.

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada Buku

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi) yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Devlopment and Assurance)

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Tinajuan Pustaka

Penelitian ini melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan bahwa

penulisan skripsi ini bukan merupakan hasil dari skripsi sebelumya. Berikut

ini judul-judul skripsi yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka :

1. Khayrul MuttaQori Baini, dengan judul “Peran Pembimbing Dalam

Memberikan Motivasi Hidup Pada Lansia di Pusaka Cengkareng Jakarta

Barat”. Yang berisi lebih mengenai bagimana menekankan motivasi hidup

pada lansia.

 

Page 21: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

10

2. Mumun Mulyanah, dengan judul skripsi “ Upaya Pembimbing Agama

Dalam Meningkatkan Pengetahuan Ibadah Shalat Siswa di SDN Kunciran

4 Pinang Kota Tangerang”. Pada skripsi yang di tulis saudari Mumun

Mulyanah lebih di tekankan aspek siswa mengenai pengetahuan ibadah

shalat.

3. Sofhal Jamil, dengan judul skripsi Peranan Pembimbing Agama Dalam

Mewujudkan Kemandirian Bagi Anak-anak Yatim di Pondok Pesanteren

Yatim Al-akhyar Kelurahan Beji Kota Depok”. Skripsi yang ditulis Shofal

Jamil ini berisi tentang bagaimana pembimbing agama dapat mewujudkan

anak-anak yatim agar bisa mandiri.

Berbeda dengan dengan penelitian dengan yang sebelumnya di atas,

pada penelitian ini penulis membahas mengenai peranan pembimbing agama

agar dapat meningkatkan ibadah shalat para lansia melalui implementasi,

metode atau cara serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini di butuhkan sistematika penulisan, agar

terarah dan mempermudah maka penulis menggunakan sistematika sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metedologi penelitian dan

sistematika penulisan.

 

Page 22: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

11

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori berisikan tentang pengertian-pengertian yang di

bahas dalam skripsi ini diantaranya, pengertian perana, benntuk

dan macam-macam peranan, tujuan dan manfaat peranan,

langkah-langkah peranan, pengertian pembimbing agama,

syarat pembimbing agama, tugas pembimbing agama, bentuk

dan tujuan pembimbing agama, pengertian ibadah shalat,

syarat ibadah shalat, dasar hukum ibadah shalat, pengertian

lansia, karakteristik dan tipe lansia.

BAB III GAMBARAN UMUM BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL

DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

Gambaran umum ini berisikan tentang sejarah berdirinya, visi,

misi, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi, sasaran garapan,

penerimaan dan pelayanan dan sarana dan prasarana.

BAB IV ANALISIS PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM

MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA

DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL

PROVINSI BANTEN

Berisikan tentang implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia, metode pembimbing

agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia, faktor

pendukung dan penghambat dalam meningkatkan ibadah

shalat pada lansia.

 

Page 23: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran ini berisikan tentang hasil kesimpulan

dari penelitian dan saran bagi yang berkaitan dengan penulisan

skripsi ini.

 

Page 24: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peranan

1. Pengertian Peranan

Dalam kamus bahasa Indonesia peranan kata dasarnya adalah

“peran” yang berarti tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat.1 Dalam kamus ilmiah populer, peranan

di artikan fungsi, kedudukan, bagian kedudukan.2

Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono

Soekamto sebagai berikut :

“Peranan suatu konsep prihal apa yang dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma

yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam

masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat”.3

David Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-

harapan yang dikenalkan pada invidu yang menempati kedudukan

sosial,4dalam pola prilaku normatif yang diharapkan pada status

5 dan

norma yang berlaku bagi kelompok yang spesifik dalam suatu masyarkat.6

1 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-2,

h. 854. 2 Pius.A.Pratanto dan M.Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola),

h. 585. 3 www.arisandi.com

4 David Berry, Pokok-Pokok dalam Sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), Cet.

Ke-3, h. 99. 5 M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi (Pengantar untuk Memahami

Konsep-konsep Dasar), (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. Ke-1. h. 49. 6 Ujang Saefullah, Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Agama dan Budaya, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007), Cet. Ke-1, h. 214.

 

Page 25: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

14

Dalam ilmu psikilogi sosial peranan diartikan sebagai suatu prilaku

atau tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari seorang yang memiliki

suatu status di dalam kelompok tertentu.7

Dari penjelasan mengenai pengertian peranan diatas penulis dapat

simpulkan bahwa peranan adalah tingkah laku yang dimiliki seseorang,

yang memiliki harapan-harapan penting dan mempunyai fungsi bagi

stuktur kehidupan masyarakat.

2. Bentuk dan Macam-macam Peranan

a. Bentuk Peranan

Melihat dari pengertian mengenai peranan maka bentuk peranan bisa

dilihat dalam bentuk individu, norma atau aturan, intitusi atau

lembaga, dan lain sebagainya tergantung fungsi dan kegunaan serta

harapan-harapan yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri,

misalkan seorang pemain sepak bola yang kawakan akan bebeda

dengan seorang pemain musik yang bermain musik untuk mengisi

waktu luang saja.

b. Macam-macam Peranan

Peranan yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut

bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang.

Berbagai macam peranan dapat disebutkan sebagai berikut :

1) Berdasarkan pelaksanaannya

Berdasarkan pelaksanaannya peranan dapat dibedakan menjadi dua

bagian yaitu :

7 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT.Eresco, 1988), h. 135.

 

Page 26: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

15

a) Peranan yang diharapkan (exected roles), yaitu cara ideal dalam

pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat.

Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan secermat-

cermatnya dan peranan ini tidak dapat ditawar dan harus

dilaksanakan seperti yang ditentukan. Peranan jenis ini antara

lain peranan hakim, peranan protokoler diplomatik, dan

sebagainya.

b) Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana

sebenarnya peranan itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaanya

lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

tertentu. Peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok

dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat

dianggap wajar oleh masyarakat.8

2) Berdasarkan cara memperolehnya

Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan dapat

dibedakan menjadi :

a) Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh

secara otomatis, bukan karena usaha, misalnya peranan sebagai

nenek, anak, bupati, dan sebagainya.

b) Peranan pilihan (achives role), yaitu peranan yang diperoleh

atas dasar keputusannya sendiri, misalnya seseorang yang

memutuskan untuk memilih kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan

8 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:

Kencana, 2007), Cet. Ke-3. h. 160.

 

Page 27: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

16

Ilmu Politik, Universitas Airlangga dan menjadi mahasiswa

program studi sosiologi.9

3. Tujuan dan Manfaat Peranan

Setiap peranan bertujuan agar antar individu yang melaksanakan

peranan dengan orang-orang sekitarnya yang berhubungan dengan peranan

tersebut terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima

dan ditaati oleh kedua belah pihak.10

Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena

manfaat peranan sendiri adalah sebagai berikut :

a. Memberi arah pada proses sosialisasi.

b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan

pengetahuan.

c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.

d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat

melestarikan kehidupan masyarakat.11

4. Langkah-langkah Peranan

Dalam menentukan langkah-langkah peranan seseorang ada

baiknya memperhatikan apa yang disebutkan oleh Levinson sebagaimana

dikutip oleh Basrowi, bahwa peranan paling sedikit harus mencakup tiga

hal sebagi berikut :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Dalam hal ini, peranan merupkan

9 Ibid.

10 Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Cet. Ke-1, h. 64.

11 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyatno, Op.cit , h. 160.

 

Page 28: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

17

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.12

Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada

individu-individu dalam masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur

hendak dipertahankan kelangsungannya.

b. Peranan tersebut seyogyanya diletakan pada individu-individu yang

oleh masyarakat dianggap mampu melaksanakannya. Mereka harus

terlebih dahulu terlatih dan mempunyai hasrat untuk

melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu yang tak

mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh

masyarakat. Karena mungkin pelaksanaannya memerlukan

pengorbanan arti kepentingan-kepentingan pribadi yang terlalu

banyak.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,

belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang

seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa

membatasi peluang-peluang tersebut.13

12

Basrowi, Pengantar Sosiologi. h. 6. 13

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), Cet. Ke-25, h. 272.

 

Page 29: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

18

B. Pembimbing Agama

1. Pengertian Pembimbing Agama

Menurut kamus bahasa Indonesia pembimbing adalah orang yang

membimbing atau menuntun.14

Bimbingan merupakan terjemahan dari

„guidance” dalam bahasa Inggris. Secara harfiyah “guidance” dari akar

kata “guide” berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot),

(3) mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to sterr). Banyak pengertian

bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut.

Shertzer dan Stone mengartikan bimbingan sebagai :

“...... Process of helping an individual to understand himself and his

world (proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu

memahami diri dan lingkungannya).”

Sunaryo Kartadinata mengartikan sebagai :

“Proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.”

Sementara Rochman Natawidjaja mengartikan :

“Bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu

yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut

dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya

dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan

lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada

umumnya.”15

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada

individu atau sekumpulan individu untuk menghindari kesulitan-kesulitan

di dalam kehidupannya sehingga individu atau sekumpulan individu itu

dapat mencapai kesejahtraannya.16

14

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-2,

h. 152. 15

Syamsu Yusuf. L.N dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-2. h. 5-6. 16

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (CV. Andi Offset, 2004), h. 7.

 

Page 30: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

19

Dari berbagai definisi diatas penulis dapat simpulkan bahwa

pembimbing adalah seseorang yang memberikan proses bantuan kepada

individu yang di lakukan secara berkala, yang bertujuan agar individu

tersebut dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan apa

yang diharapkannya.

Sedangkan agama dalam kamus besar bahasa Indonesia agama

diartikan kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.17

Sedangkan agama menurut Harun Nasution berasal dari kata “ad-

din”, religi (relegere, religare) dan agama. Dalam bahasa arab berarti

menguasai, menundukan, patuh, balasan, dan kebiasaan. Sedangkan dari

religi (latin) atau relegere berarti engumpulkan dan membaca. Kemudian

religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari dua suku kata

“a” berarti “tidak” dan “gam” berarti “pergi” artinya “tidak pergi”, tetap

ditempat, diwarisi turun temurun.18

Tylor mendefinisikan agama adalah kepercayaan kepada wujud

spiritual.19

Dan Clifford Geertz yang mendefinisikan agama sebagai sistem

dari “simbol-simbol yang suci” yang berfungsi “untuk mensintesakan etos-

etos manusia dan pandangan dunia mereka” sepenuhnya tidak

memperhatikan pertanyaan apakah pandangan dunia yang disokong oleh

keyakinan keagamaan tertentu adalah salah atau benar.20

17

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet.Ke-1, h. 9. 18

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1985), Cet. Ke-5, h. 1-2. 19

Yusron Razak dan Ervan Nurtawab, Antropologi Agama, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2007), h. 13. 20

Ibid. h. 14.

 

Page 31: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

20

J. Militon Yinger melihat agama sebagai sistem kepercayaan dan

praktek dengan mana suatu masyarakat atau kelompok manusia berjaga-

jaga menghadapi masalah terakhir dari hidup ini.21

Sedangkan D. Hendro Puspito mendefinisikan agama ialah suatu

jenis sistem sosial yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang

dipercayainya dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi diri

mereka dan masyarakat luas umumnya.22

Dari pemaparan di atas penulis dapat simpulkan bahwa yang di

maksud dengan agama adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan yang

Maha Esa yang di landasi oleh ketaatan pada ajarannya serta mempunyai

aturan-aturan yang harus di ikuti oleh pengikutnya yang diwarisi secara

turun temurun dengan bertujuan untuk mencapai keselamatan bagi diri

mereka dan masyarakat luas pada umumnya

Yang di maksud dengan pembimbing agama adalah sesorang yang

memberikan bantuan kepada individu secara berkala dengan berlandaskan

kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa dengan bertujuan untuk

mencapai keselamatan bagi dirinya sesuai apa yang diharapkannya.

2. Syarat Pembimbing Agama

Supaya pembimbing dapat menjalankan pekerjaannya dengan

sebaik-baiknya, maka pembimbing harus memenuhi syarat-syarat tertentu,

yaitu :

a. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas,

baik dari segi teori maupun segi praktik.

21

D. Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983), h. 35. 22

Ibid. h. 34.

 

Page 32: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

21

b. Dari segi psikologis, seorang pembimbing harus dapat mengambil

tindakan yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa secara

psikologis, yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai adanya

kemantapan atau kestabilan di dalam psikisnya, terutama dalam hal

emosi.23

c. Seorang pembimbing harus sehat jasmani dan psikisnya. Apabila

jasmani dan psikis tidak sehat maka hal itu akan mengganggu dalam

menjalankan tugasnya.

d. Seorang pembimbing harus mempunyai kecintaan terhadap

pekerjaannya dan juga terhadap anak atau invidu yang dihadapinya.

e. Seoarang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik sehingga

usaha bimbingan dan konseling dapat berkembang ke arah keadaan

yang lebih sempurna.

f. Seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, dan sopan.

g. Seoarang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat

menjalankan prinsip-prinsip, serta kode etik bimbingan dengan sebaik-

baiknya.24

Sesuai dengan persyaratan atau kemampuan yang mesti dimiliki

pembimbing dan konselor agama (Islam) tersebut, maka M.Arifin

sebagaimana dikutip oleh M. Lutfi merumuskan syarat-syaratnya sebagai

berikut :

a. Menyakini akan kebenaran agama yang dianutnya, mengahayati dan

mengamalkan, karena ia menjadi pembawa norma agama (religious)

23

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (CV. Andi Offset, 2004),

h. 40. 24

Ibid. h. 41.

 

Page 33: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

22

yang konsekuen, serta menjadikan dirinya idola (tokoh yang

dikagumi) sebagai muslim sejati, baik lahir maupun batin di kalangan

orang yang dibimbingnya.25

b. Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik, terutama bagi orang

yang dibimbingnya dan lingkungan kerja atau masyarakat sekitarnya.

c. Memiliki rasa tanggung jawab, rasa berbakti yang tinggi dan loyalitas

terhadap profesi yang ditekuninya, sekalipun berhadapan dengan

kondisi masyarakat yang selalu berubah-ubah.

d. Memiliki kematangan jiwa dalam menghadapi permasalahan yang

memerlukan pemecahan (dalam berfikir dan emosional).

e. Mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak,

terutama dengan klien (konseli) dan pihak lain dalam kesatuan tugas

atau profesinya.

f. Mempunyai sikap dan perasaan terikat dengan nilai-nilai keislaman

dan kemanusiaan, klien harus ditempatkan sebagai individu yang

normal yang memiliki harkat dan martabat sebagai mahluk Tuhan.

g. Memiliki keyakinan bahwa setiap klien yang dibimbing memiliki

kemampuan dasar (potensi) yang mungkin dikembangkan menjadi

lebih baik.26

h. Memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap klien,

sehingga selalu berupaya untuk mengatasi dan memecahkan

masalahnya.

25

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 156. 26

Ibid. h. 157.

 

Page 34: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

23

i. Memiliki ketangguhan, kesabaran, dan keuletan dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya, sehingga tidak mudah menyerah apalagi

putus asa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan tugas.

j. Memiliki sikap yang tanggap dan jiwa yang peka terhadap semua yang

kesulitan yang disampaikan klien.

k. Memiliki watak dan kepribadian yang familier, sehingga setiap klien

yang menggunakan jasanya merasa terkesan dan kagum dengan cara-

cara pelayanannya.27

l. Memiliki jiwa yang progresif (ingin maju) dalam profesinya, sehingga

ada upaya untuk meningkatkannya sesuai dengan perkembangan yang

ada dalam masyarakat.

m. Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh, sehingga punya

kemampuan dalam menangkap dan menyikapi masalah-masalah

mental/rohaniyah yang dirasakan klien.

n. Dan memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis yang dibutuhkan

dalam menjalankan tugas atau profesinya.28

Adapun syarat yang harus dimiliki pembimbing agama antara lain

sebagai berikut :

a. Memiliki sifat baik, setidak-tidaknya sesuai ukuran si terbantu.

b. Bertawakal, mendasrkan sesuatu atas nama Allah S.W.T.

c. Sabar, utamnya tahan menhadapi si terbantu yang menentang

keinginan untuk diberikan bantuan.

27

Ibid. h. 157. 28

M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, h. 158.

 

Page 35: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

24

d. Tidak emosional, artinya tidak mudah terbawa emosi dan dapat

mengatasi diri dan si terbantu.

e. Retorika yang baik, mengatasi keraguan si terbantu dan dapat

meyakinkan bahwa ia dapat memberikan bantuan.

f. Dapat membedakan tingkah laku klien yang berimplikasi terhadap

hukum wajib, sunnah, mubah, makruh, haram terhadap perlunya

taubat atau tidak.29

3. Tugas Pembimbing Agama

Sesungguhnya dalam Islam setiap pembimbing atau konselor

berperan atau berfungsi sebagai “juru dakwah” atau “muballigh” yang

mengemban tugas dalam menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam ke

tengah-tengah kehidupan umat manusia, baik dalam bentuk individu

maupun kelompok, agar diyakini dan diamalkan dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan Islam pembimbing atau konselor bertugas mengarahkan

kliennya agar masuk ke dalam ajaran Islam secara utuh, menyeluruh dan

universal. 30

Dalam psikotrapi berwawasan Islam bahwa pembimbing

mempunyai tugas terhadap kesembuhan, keselamatan dan kebersihan

ruhani klien dunia akhirat. Karena aktifitas bimbingan adalah berdimensi

ibadah, berefek sosial, dan bermuatan teologis tidak semata-mata bersifat

kemanusiaan.31

29

Elfi Mu‟awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-1, h. 142. 30

M. Lutfi, Op.cit., h. 158. 31

Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah bimbingan

Psikotrapi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 41.

 

Page 36: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

25

Samsul Nizar mengutip pendapat Imam Al-Ghazali, bahwa tugas

pembimbing yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

mensucikan, serta membawa hati manusia untuk selalu mengingat Allah.32

4. Bentuk dan Tujuan Pembimbing Agama

a. Bentuk bimbingan agama

Ada bebagai jenis atau bentuk layanan bimbingan yang bisa

diberikan kepada klien, baik yang sudah mengalami kesulitan atau

untuk pengembangan diri seseorang, yaitu :

1) Layanan orientasi keyakinan dan pemahaman agama („aqidah).

2) Layanan pengamalan ajaran agama („ibadah).

3) Layanan konseling perorangan.

4) Layanan konseling pernikahan atau keluarga Islami.

5) Layanan Bimbingan atau Pendidikan Islami.

6) Layanan Bimbingan Kerja Islami (Ikhtiar).

7) Layanan Bimbingan Keperawatan (pasien rumah sakit).

8) Layanan Bimbingan Kehidupan Sosial Islami.33

b. Tujuan pembimbing agama

Menurut W.S. Winkel dan M.M. Sri hastuti tujuan pelayanan

bimbingan adalah :

1) Supaya sesama manusia mengatur kehidupannya sendiri.

2) Menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin.

3) Memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri.

32

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. Ke-1, h. 44. 33

M. Lutfi, Op.cit. h. 138-150.

 

Page 37: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

26

4) Menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa

dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua

potensi yang baik padanya.

5) Menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini

secara memuaskan.34

Menurut M. Hamdan Bakran Adz Dzaky seperti dikutip oleh

Tohirin merinci tujuan bimbingan dan konseling Islam sebagai

berikut:

1) Untuk mengahasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai

(muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan

pencerahan taufid dan hidayhNya (mardhiyah).35

2) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan

tingkah laku yang dapat memberikan manfaat pada diri sendiri,

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau madrasah,

lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial, dan alam

sekitarnya.36

3) Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu

sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi (tasammukh),

kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa kasih sayang.

4) Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu

sehingga muncul dan berkembang keinginan untuk berbuat taat

34

W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,

(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), Cet. Ke-3. h. 31. 35

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi),

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.37. 36

Ibid. h. 38.

 

Page 38: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

27

kepadaNya, ketulusan mematuhi segala perintahNya, serta

ketabahan menerima ujianNya.

5) Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugas-tugasnya sebagai khalifah dengan

baik dan benar, dapat dengan baik menanggulangi berbagi

persoalan hidup, dan dapat memberikan kemanfaatan dan

keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.37

Adapun menurut Aunur Rahim Faqih tujuan bimbingan agama

Islam sendiri dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu secara umum dan

secara khusus yang dirumuskan sebagai berikut :

1) Tujuan Umum

Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagian dunia dan akherat.38

2) Tujuan Khusus

Membantu individu mengatasi masalah yang seang di hadapinya.

Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap lebih baik,

sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan

orang lain.39

37

Ibid. 38

Ainur Rohim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UI Press, 2001),

Cet. Ke-2, h. 31 39

Ibid.

 

Page 39: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

28

C. Ibadah Shalat

1. Pengertian Ibadah Shalat

Shalat menurut lughat berarti do‟a yang baik, sedangkan menurut

istilah syara‟ shalat ialah seperangkat perkataan dan perbuatan yang

dilakukan dengan beberapa syarat tertentu, dimulai dengan takbir dan

diakhiri dengan salam.40

Imam Rafi‟i berkata :

Pertama, “Shalat adalah beberapa perkataan dan perbuatan yang

dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita

beribadah kepada Allah, menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.”41

Kedua, “Menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh rasa takut

serta hormat pada keagunganNya dan kesempurnaan kuasaNya.”

Ketiga, “Hakikat shalat ialah menampakan hajat dan keperluan kita

kepada Allah yang kita sembah, dengan perkataan dan pekerjaan, atau

dengan kedua-duanya.”

Keempat, “Ruh shalat ialah menghadapkan hati kepada Allah,

khusyu‟ di hadapanNya dan ikhlas karenaNya, serta hadir hati dalam

berdzikir, berdo‟a dan memujiNya.” 42

Menurut Hasbi Ash Shiddiqy “Ta‟arif yang melengkapi hakekat

dan rupa shalat ialah berhadap hati dan jiwa kepada Allah yang

mendatangkan rasa takut serta patuh kepada kebesaran dan perintahNya

40

Lahmuddin Nasution, Fiqh, (Logos), h. 55. 41

Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Jangan Asal Shalat: Rahasia Shalat Khusyuk

dari Tuntutan Bersuci, Fiqh Shalat, Macam-macam Shalat hingga Amalan-amalan Sunnah,

(Bandung: Pustaka Hidayah, 2007), Cet. Ke-4. h. 31 42

Ibid.

 

Page 40: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

29

dengan melakukan gerakan dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan

diakhiri dengan salam.43

Dari berbagai definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

ibadah shalat adalah menampakan do‟a hamba kepada tuanNya yang

diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta dibarengi dengan

menghadapkan hati dan jiwa kepadaNya, dengan niat ikhlas karenaNya.

2. Syarat Ibadah Shalat

Syarat-syarat ibadah shalat ada dua macam diantaranya :

a. Syarat wajib shalat

1) Islam

2) Baligh

Seorang dihukumi baligh jika telah sampai pada salah satu dari tiga

hal berikut :

a) Sempurna berusia 15 tahun (bagi laki-laki dan perempuan)

b) Mimpi jima‟, minimal pada usia 9 tahun (bagi laki-laki dan

perempuan)

c) Mengalami haid, minimal pada usia 9 tahun (bagi perempuan)

3) Berakal

b. Syarat sah shalat

1) Suci dari hadast kecil dan besar (dalam keadaan mampu/normal).

2) Suci dari najis (tubuh, pakaian maupun tempatnya).

3) Menutup aurat (dalam keadaan mampu).

4) Mengetahui telah masuk waktu shalat.

43

Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal

29 Maret 2011 dari http://www.sujarwohart.wordpres.com.

 

Page 41: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

30

5) Menghadap qiblat, yakni Ka‟bah.44

Selain syarat-syarat, juga terdapat rukun shalat yang wajib dipenuhi

oleh orang yang menjalankan ibadah shalat, jika salah satu rukun shalat itu

ditinggalkan maka shalatnya menjadi gugur. Rukun shalat tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Niat

b. Berdiri bagi yang kuasa.

c. Takbiratul ihram.

d. Membaca Surat Al Fatihah.

e. Ruku‟.

f. I‟tidal.

g. Sujud dua kali.

h. Duduk diantara dua sujud.

i. Duduk akhir.

j. Membaca tasyahud.

k. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.

l. Memberi salam.

m. Menertibkan rukun.45

Shalat itu tidak sah apabila salah satu yang rukunnya tidak

dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat itu tidah sah

dengan hal-hal yang seperti di bawah ini :

a. Berhadast.

b. Terkena najis yang tidak dimaafkan.

44

Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Op.cit, h. 33-34. 45

Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal

29 Maret 2011 dari http://www.sujarwohart.wordpres.com.

 

Page 42: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

31

c. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu yang memberikan

pengertian.

d. Terbuka auratnya.

e. Mengubah niat.

f. Makan atau minum meskipun sedikit.

g. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali

yang bersangatan.

h. Membelakangi kiblat.

i. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan sujud.

j. Tertawa terbahak-bahak.

k. Mendahului imamnya dua rukun.

l. Murtad, artinya keluar dari Islam.46

3. Dasar Hukum Ibadah Shalat

Ibadah shalat merupakan fardhu „ain atau kewajiban bagi setiap

orang yang telah baligh dan beragama Islam serta berakal sehat. Hal

tersebut di ungkapkan oleh Salman Harun bahwa :

“Sembahyang diwajibkan atas tiap-tiap orang yang dewasa dan

berakal sehat, ialah lima waktu sehari semalam.”47

Jadi jelaslah bahwa shalat merupakan kewajiban bagi umat Islam,

dan yang di maksud dengan wajib sebagaimana dikemukakan oleh Hasbi

Ash Shiddieqy bahwa :

“Wajib ialah yang dituntut oleh syara‟ kita mengerjakannya dengan

tuntutan yang keras dan dicela meninggalkannya.”48

46

M. Rifa‟i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, 47

Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal

29 Maret 2011 dari http://www.sujarwohart.wordpres.com. 48

Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal

29 Maret 2011 dari http://www.sujarwohart.wordpres.com.

 

Page 43: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

32

Jadi dengan istilah lain bahwa wajib adalah adanya keharusan untuk

melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan. Sebagaimana firman

Allah dalam Surat Al Baqarah/2:43 yang berbunyi

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan

tunduklah/rukuk bersama-sama orang-orang yang pada rukuk.”

Dan dalam Surat Al Ankabut/29:45 yang berbunyi :

Artinya: “Bacalah Al-Qur‟an yang telah diwahyukan kepadamu dan

dirikanlah sembahyang (tetaplah mendirikan sembahyang). Sesungguhnya

sembahyang itu mencegah kamu dari pekerti-pekerti buruk dan perbuatan

yang munkar. Dan menyebut Allah (shalat), sungguh lebih besar dari

segala sesuatu. Dan Allah mengetahi apa yang kamu kerjakan”.

Selanjutnya dalil dari Hadist yang bersumber dari Abdilah bin

Umar sebagai berikut : “Islam itu dibina atas lima perkara : bersaksi bahwa

tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan

Allah, menegakan sembahyang, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji,

dan berpuasa bulan Ramadhan”. ( HR. Muslim).49

D. Lansia

1. Pengertian Lansia

Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan

manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dengan usia 60 tahunan sampai

49

Ibid.

 

Page 44: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

33

dengan akhir kehidupan.50

Menurut Pasal 1 ayat 2, 3, 4 UU No. 13 Tahun

1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang

telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.51

2. Karakteristik dan Tipe Lansia

a. Karakteristik Lansia

Menurut Budi Anna Keliat, lansia memiliki karakteristik

sebagai berikut :

1) Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 UU No.

13 tentang Kesehatan).

2) Kebutuhan dan masalah yang bervareasi dari rentang sehat sampai

sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari

kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.

3) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.52

b. Tipe Lansia

Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter,

pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental sosial dan

ekonominya. Tipe tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan

perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah

50

Aliah. B. Purwakania Hasan, Psikilogi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang

Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pascakematia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008), h. 117. 51

R.Siti Maryam, dkk., Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, (Jakarta: Salemba

Medika, 2008), h. 32. 52

Ibid. h. 33.

 

Page 45: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

34

hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi

panutan.53

2) Tipe Mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, slektif dalam

mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan.

3) Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik

dan banyak menuntut.

4) Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan

melakukan pekerjaan apa saja.

5) Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,

menyesal, pasif dan acuh tak acuh.54

Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe

dependen (kebergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militan dan

serius, tipe pemarah/frustrasi (kecewa akibat kegagalan dalam

melakukan sesuatu), serta tipe putus asa (benci pada diri sendiri).

Sedangkan bila dilihat dari tingkat kemandiriannya yang dinilai

berdasrkan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari (indeks

kemandirian Katz), para lansia dapat digolongkan menjadi beberapa

tipe, yaitu lansia mandiri sepenuhnya, lansia mandiri dengan bantuan

53

Ibid. h. 34. 54

Ibid.

 

Page 46: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

35

langsung keluarganya, lansia mandiri dengan bantuan secara tidak

langsung, lansia dengan bantuan badan sosial, lansia di panti wreda,

lansia yang dirawat di rumah sakit dan lansia dengan gangguan

mental.55

55

Ibid.

 

Page 47: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

36

BAB III

GAMBARAN UMUM BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL

PROVINSI BANTEN

A. Sejarah Berdirinya

Tahun 1983 berdasarkan Keputusan Mentri Sosial RI No.06/Huk/1979

tanggal 28 Februari 1979 didirikan Sasana Tresna Wreda (STW) “Cipocok

Jaya” berlokasi di Kelurahan Cipocok Jaya Kabupaten Serang, yang

merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Sosial dengan sasaran

pelayanan Lanjut Usia Terlantar.

Pada tahun 1994 berdasrkan Surat Keputusan Mentri Sosial RI No.14

Tahun 1994 tanggal 23 April 1994 Sasana Tresna Wreda (STW) “Cipocok

Jaya” Serang.

Seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah (OTDA) dan

terbentuknya Provinsi Banten disertai penyerahan aset Departemen Sosial,

maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002

tanggal 13 Desember 2002, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) “Cipocok

Jaya” Serang berganti nomenklatur menjadi “Balai Perlindungan Sosial” yang

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja dengan sasaran pelayanan meliputi Lanjut Usia terlantar, Wanita

Korban Tindak Kekerasan, Tuna Grahita, dan Balita terlantar.

Sehubungan dengan berubahnya Sususnan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja berubah menjadi Dinas Sosial sesuai dengan

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 nama “Balai Perlindungan Sosial”

 

Page 48: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

37

tetap tidak berubah dan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas

Sosial Provinsi Banten.

B. Visi dan Misi, Maksud dan Tujuan

1. Visi dan Misi

a. Visi

Perlindungan terbaik dan pelayanan prima bagi masyarakat.

b. Misi

1) Meningkatnya kualitas pelayanan dan perlindungan sosial terhadap

Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial (PMKS).

2) Memperluas jangkauan pelayanan kesejahtraan sosial.

2. Maksud

Balai Perlindungan Sosial (BPS) sebagai Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) yang menagnai permasalahan sosisl lanjut usia terlantar,

wanita korban tindak kekerasan, tuna grahita dan baliata terlantar

mempunyai maksud “Memberikan perlindungan dan pelayanan dalam

suatu penampungan guna terselengaranya proses rehabilitasi fisik, mental,

dan sosial, serta bimbingan keterampilan.”

3. Tujuan

Adapun tujuan Balai Perlindungan Sosial (BPS) adalah sebagai

berikut :

a. Terlindungi dan terawatnya para lanjut usia terlantar, wanita tindak

kekerasan, tuna grahita dan balita terlantar.

b. Meminimalisir permasalahan kesejahtraan sosial yang ada di

masyarakat.

 

Page 49: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

38

c. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka perubahan sikap dan

perilaku para penyandang masalah kesejahtraan sosial.

d. Pemulihan kemauan, kemampuan dan harga diri penyandang masalah

kesejahtraan sosial sehingga dapat melaksanakan fugsi sosialnya

dalam kehidupan bermasyarakat.

e. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang

keadaan, permasalahan dan kebutuhan lanjut usia terlantar, wanita

korban tindak kekerasan, tuna grahita dan balita terlantar sehingga

masyarakat dapat mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan usaha

kesejahtraan sosial.

C. Tugas dan Fungsi

Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten adalah salah satu

alternatif dari sekian banyak lembaga pemerintah maupun swasta yang

memberikan pelayanan sosial kepada para penyandang masalah kesejahtraan

sosial khususnya lanjut usia terlantar, wanita tindak kekerasan, tuna grahita,

dan balita terlantar.

Departemen sosial RI tahun 1998 menjabarkan peran fungsi dan tugas

panti sosial adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pusat pelayanan kesejahtraan sosial, dengan tugas dan fungsinya

adalah :

a. Menggugah, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran sosial,

tanggung jawab sosial, prakarsa dan peran serta perseorangan,

kelompok dan masyarakat.

 

Page 50: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

39

b. Memberikan pelayanan dan perlindungan kepada lanjut usia terlantar,

wanita korban tindak kekerasan, balita terlantar dan tuna grahita.

c. Penyantunan dan penyedian bantuan sosial.

d. Mengadakan bimbingan lanjut.

2. Sebagai pusat informasi masalah kesejahtraan sosial, tugas dan fungsinya

adalah :

a. Menyiapkan dan menyebarluaskan informasi tentang data penyandang

masalah kesejahtraan sosial dan teknis penaganannya.

b. Menyelenggarakan konsultasi pelayanan sosial bagi masyarakat.

3. Sebagai pusat pengembangan kesejahtraan sosial, tugas dan fungsinya

adalah :

a. Mengembangkan kebijaksanaan dan perencanaan sosial.

b. Mengembangkan metode pelayanan sosial.

Panti sosial sedikitnya mempunyai ketiga fungsi tersebut, namun

menurut Siahaan, yang dikutip oleh tim peneliti di bidang pelatihan dan

pengembangan usaha kesejahtraan sosial Departemen Sosial RI (2003), masih

ada satu fungsi lagi yaitu fungsi pendidikan dan pelatihan, mengingat bahwa

dalam sebuah panti terdapat penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

kepada klien secara langsung dalam meningkatkan kemampuan pelayanan

kesejahtraan sosial.

Adapun Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten yang intinya

merupakan Panti Sosial yang berganti nama sebagaimana Surat Keputusan

Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002 tentang pembentukan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten,

Mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi, yaitu :

 

Page 51: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

40

1. Tugas Pokok

Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten, mempunyai tugas

melaksanakan sebagian kewenagan Dinas dibidang desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang berkaitan dengan urusan

pelayanan dan perlindungan sosial.

2. Fungsi

Dalam pelaksanaan tersebut Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi

Banten mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Pengelolaan dibidang pelayanan sosial.

b. Pengelolaan dibidang perawatan.

c. Pengelolaan dibidang pelatihan dan keterampilan.

D. Sasaran Garapan, Penerimaan dan Pelayanan

1. Sasaran Garapan

a. Lanjut Usia terlantar dengan kriteria :

1) Usia 60 tahun keatas

2) Tidak mempunyai penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan

pokok, meliputi sandang, pangan dan kesehatan yang layak

3) Tidak mempunyai penyakit menular

4) Mampu mengurus diri sendiri

b. Wanita Korban Tindak Kekerasan dengan kriteria :

1) Wanita yang teraniyaya/megalami penyiksaan

2) Korban pemerkosaan

3) Korban penipuan dengan dalih lapangan kerja

 

Page 52: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

41

4) Berusia 6 sampai 45 tahun

5) Tidak mempunyai penyakit menular

c. Penyandang Cacat Grahita/retradasi dengan kriteria :

1) Usia 6 samapi dengan 18 tahun

2) Mengalami cacat mental retradasi

3) Tidak mempinyai penyakit menular

4) Tidak mengalami gangguan jiwa

5) Tidak menderita epilepsi

6) Mampu mengurus diri sendiri

d. Anak Balita terlantar dengan kriteria :

1) Usia dibawah 5 tahun

2) Ibu sibuk diluar rumah

3) Ditinggalkan di rumah sakit (ibunya melarikan diri setelah

melahirkan)

4) Mengalami kekurangan gizi

5) Kurang dan atau tidak terurus

2. Penerimaan

Proses penerimaan klien pada Balai Perlindungan Sosial meliputi :

a. Pendekatan Awal

Yang mencakup kegiatan orientasi dan konsultasi, identifikasi,

motivasi, seleksi dan home visit.

b. Penerimaan

Yang mencakup kegiatan registrasi, pengungkapan dan penelahaan

masalah serta penenpatan dalam program pelayanan rehabilitasi sosial.

 

Page 53: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

42

Adapun persyaratan dan kelengkapan administrasi untuk dapat

diterima sebagai klien Balai Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi

Banten adalah :

1) Telah mengikuti sleksi dan motivasi serta home visit dengan

rekomendasi layak untuk menjadi calon klien Balai Perlindungan

Sosial (BPS) Provinsi Banten.

2) Memenuhi kriteria sebagai sasaran pelayanan/perlindungan.

3) Adanya persetujuan keluarga atau wali yang bertanggung jawab.

4) Adanya rujukan dari Dinas/Intansi Sosial Kabupaten/Kota atau

Instansi terkait lainnya sesuai domisili calom klien, yang

menerangkan bahwa yang bersangkutan perlu mendapatkan

perlindungan.

5) Menandatangani perjanjian dan atau kontrak.

3. Pelayanan

Dengan memperhatikan pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten

serta DPA yang disetujui untuk Dinas Sosial Provinsi Banten, maka Balai

Perlindungan Sosial (BPS) Provinsi Banten dalam memberikan pelayanan

saat ini menganut 2 (sistem) yaitu sistem pelayanan berkesinambungan

dan sistem pelayanan berdasarkan program.

Sistem pelayanan berkesinambungan yaitu pelayanan yang

diberikan kepada klien tanpa batas waktu atau sampai klien bersangkutan

diambil kembali oleh keluarga yang bersangkutan atau klien meninggal

dunia. Sistem ini diberikan khusus kepada klien lanjut usia terlantar.

Sistem pelayanan berdasarkan program yaitu, pelayanan yang

diberikan kepada klien dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

 

Page 54: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

43

program yang telah ditentukan pada tahun yang bersangkutan. Sistem ini

diberikan kepada klien wanita korban tindak kekerasan, penyandang cacat

grahita/retradasi dan balita terlantar.

Adapun pokok-pokok pelayanan untuk seluruh sistem pelayanan

adalah :

a. Penampungan dan Perawatan

Pelayanan ini meliputi pengasramaan, pemberian makan minum dan

perawatan kesehatan.

b. Bimbingan

1) Bimbingan Fisik

Kegiatan ini diarahkan agar klien memperoleh kesegaran dan

kebugaran jasmani melalui kegiatan olah raga/senam kesehatan

lain-lain.

2) Bimbingan Mental Agama

Kegiatan ini merupakan kegiatan mental spiritual, bimbingan

mental intelektual, yang dimaksudkan agar klien lebih banyak

mengenal nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat,

memiliki rasa percaya diri, harga diri serta memiliki kondisi

psikologis yang sehat dalam berfikir, bersikap dan bertindak.

c. Bimbingan Sosial

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membina kesadaran dan tanggung

jawab sosial agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

sosialnya dan dapat membantu diri sendiri.

d. Bimbingan Keterampilan Kerja

Bimbingan ini diberikan kepada klien lanjut usia, wanita korban tindak

kekerasan dan penyandang cacat grahita/retradisi, dimaksudkan agar

 

Page 55: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

44

para klien memiliki keterampilan kerja dasar dan keterampilan kerja

kejurua/usaha untuk menjamin masa depannya khususnya untuk

wanita korban tindak kekerasan, dan penyandang cacat

grahita/retradisi, sedangkan untuk lanjut usia untuk mengisi waktu

luangnya.

e. Pembinaan Lanjut

Kegiatan ini diarahkan kepada mantan klien wanita korban tindak

kekerasan, penyandang cacat grahita/retardasi dan keluarga balita

terlantar agar dapat mengembangkan usaha/kerja sehingga berdaya

guna dan berhasil guana.

f. Pemberian Bantuan Sosial

Pemberian bantuan sosial ini ditujukan kepada klien wanita korban

tindak kekerasan, penyandang cacat grahita/retardasi, dan balita

terlantar sebagai persiapan pelaksanaan penyaluran.

g. Terminasi

Setelah melalui masa bimbingan lanjut selama satu tahun dan dinilai

bahwa mantan klien tersebut sudah memiliki kemampuan untuk

mandiri maka dilakukan terminasi yaitu penghentian pelayanan.

E. Sarana dan Prasarana

Sebagai sebuah balai perlindungan, Balai Perlindungan Sosial Provinsi

Banten telah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang cukup memadai

untuk proses pelayanan. Berbagai upaya pembenahan sarana terus dilakukan

agar pelayanan yang diberikan dapat memberikan manfaat yang maksimal

bagi masyarakat. Beberapa sarana yang ada tersebut adalah :

 

Page 56: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

45

1. Sarana gedung yang cukup representatif meliputi :

a. Tanah seluas 11.970 m2

b. Gedung Kantor

c. Rumah Dinas pegawai

d. Wisma/Asrama klien sebanyak 8 (delapan) unit, jumlah kamar 41

kamar tidur dengan daya tampung 75 orang klien, yang terdiri dari 45

orang Lanjut Usia, 20 orang Wanita Korban Tindak Kekerasan dan 10

orang Balita.

e. Ruang Poliklinik

f. Ruang Isolasi

g. Ruang Keterampilan

h. Aula

i. Dapur

j. Mushola

k. Gudang dan Garasi

l. Tanah Kuburan

2. Sarana peralatan keterampilan

a. Peralatan Menjahit

b. Peralatan Menyulam

c. Peralatan Keterampilan lainnya.

 

Page 57: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

46

BAB IV

ANALISIS PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM

MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA DI BALAI

PERLINDUNGAN SOSIAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

A. Implementasi Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat

Pada Lansia

Dari hasil wawancara penulis dengan para lansia, Pembimbing Agama

dan Pembina Lansia di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi

Banten Penulis menemukan bahwa implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat terhadap para lansia tidak terlepas oleh beberapa

aspek waktu, aspek materi yang di berikan, serta cara peyamapiannya.

Adapun waktu pelaksanaan bimbingan agama di lakukan satu minggu

dua kali, yaitu pada hari selasa dan hari kamis sore. Pada hari selasa pagi

pelaksanaan bimbingan agama di mulai dari pukul 08.15 – 09.15 dalam

pelaksanaan bimbingan agama pada hari selasa ini di lakukan oleh tiga

pembimbing yaitu oleh Ustad Bayi, Ibu Hj. Susi dan Ibu Hj. Toyibah, untuk

Ibu Hj. Susi dan Ibu Hj. Toyibah biasanya mereka memberikan bimbingan

agama itu hanya sebulan sekali, sedangkan pada hari kamis sore di mulai dari

pukul 17.00 – 18.00 (Adzan Maghrib) dan kegiatan yang di lakukan hanya

pengajian Yasin yang di pimpin oleh Usatad Bayi yang tujuannya untuk

mendo’akan para teman-teman dan keluarga para lansia yang sudah

meninggal.

 

Page 58: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

47

Sedangkan materi yang di sampaikan dalam bimbingan agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas

sosial provinsi banten adalah materi yang berhubungan dengan masalah

kehidupan sehari-hari yaitu masalah fiqh, ahlak, dan pembacaan Al-Qur,an.

Dalam masalah fiqh pembimbing lebih menekankan kepada masalah

ibadah shalat, sperti bagaimana sujudnya, rukunya, do’a iftitahnya serta hal

yang lainnya. Sedangkan untuk masalah ahlak lebih di tekankan pada masalah

bagaimana pergaulan dengan teman-teman, dimana sesama para lansia masih

sering saja terlihat bertengkar seperti anak kecil kadang-kadang pagi

bertengkar sore sudah baikan lagi.1 Dan untuk materi pembacaan Al-Qur’an

ini para lansia di tekankan agar mereka para lansia bisa membaca dengan baik

dan benar syang di arahkan untuk di pakai dalam ibadah shalat.

Dalam cara penyampainnya para pembimbing agama ini menggunakan

metode ceramah yang di selangi dengan praktek-praktek yang di lakukan

secara simulasi, metode tanya jawab atau diskusi, dan metode pama-pami.

Dalam hal ini pembimbing agama banyak memberikan motivasi, dorongan,

himbauan serta arahan kepada para lansia agar para lansia ini dapat

meningkatkan ibadah shalatnya, serta mudah-mudahan apa yang materi

pembimbing berikan dapat di pahami dan juga berharap agar para lansia

rukun dengan teman-temannya.2

Dengan adanya bimbingan agama di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten membuat para lansia bertambah pengetahuannya

mengenai ilmu agama memang diantara semua para lansia yang berada di

1 H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

2 Ustad Bayi, Wawancara Pribadi, Serang, Mei 2011.

 

Page 59: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

48

Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten ini ada saja yang

mengerti atau paham mengenai ilmu agama, akan tetapi dari semua yang ada

kebanyakan para lansia ini kurang mengerti mengenai katakanlah ilmu agama

lebih khususnya menyangkut sholat sehingga perlu banyak diberikan arahan

dan bimbingan baik tata cara, do’a-do’anya itu sih pada dasarnya atau

misalnya bagaimana tertibnya sholat, bacaan-bacaan khususnya surat Al-

Fatiha3, Hal ini tidak terlepas dari latar belakang para lansia yang hampir

semuanya berpendidikan rendah.

Pada dasarnya penerapan pelaksanaan mengenai ibadah shalat para

lansia yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten

setelah mengikuti bimbingan agama banyak di antara para lansia yang

mengakui adanya pengaruh besar bimbingan agama terhadap ibadah shalatnya

hal tersebut di utarakan oleh Mbah Sofi “Penerapan pelaksanaanya pa ustad

untuk meningkatkan ibadah shalat itu ada, selalu memberitahukan “kita

masih ada ambekan kapan lagi tidak ngaji, eh tidak sembahyang itu di

wajibkan sembahyang lima waktu” syukur bagus yang lebih dari itu. Jadi kita

seolah waktu kapan lagi, alhamdulillah mbah ini umur 68 tahun masih bisa

ikut pengajian alhamdulillah berubah puji syukur sama Allah”4.

Secara garis besar implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas

sosial provinsi banten ini di lakukan dengan baik dan bisa di terima oleh para

lansia, ini bisa di lihat dengan antusias para lansia yang banyak hadir pada

acara bimbingan agama, walaupun masih saja ada para lansia yang tidak hadir

3 H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

4 Mbah Sofi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 60: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

49

itu pun yang tidak hadir karena sakit. Dan ada juga para lansia yang

merasakan manfaat adanya bimbingan agama, seperti yang di katakan oleh Ibu

Neneh “Alhamdullilah ya ada peningkatan”.5 Hal senada juga di katakan oleh

Ma Iyah “Pa Ustad pengaruh sholatnya ada iya Alhamdulillah”.6

Kegiatan bimbingan agama yang di adakan di Balai Perlindungan

Dinas Sosial Provinsi Banten mempunyai tujuan untuk yaitu kehidupan dalam

ketenangan menghadapi hari tua dan di hari akhir serta juga agar para lansia

paham mengenai ilmu agama.

Setelah melakukan penelitian mengenai peranan Pembimbing Agama

dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten, penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan

pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat terhadap para lansia

diantaranya :

1. Sebagai Orang Yang Mengarahkan

Dalam peranan ini pembimbing mengarahkan para lansia untuk

dapat memahami dan mempraktekan apa yang telah diajarkan oleh

pembimbing, seperti bagaimana cara berwudhu yang baik dan benar serta

bagaimana cara shalat yang baik dan benar.

2. Sebagai Orang Yang Membimbing

Disini peranan pembimbing sebagai seorang yang membimbing

para lansia dalam melakukan ibadah shalat, dimana para lansia yang

tadinya melakukan shalat terburu-buru supaya jangan terburu-buru, yang

tadinya bacaan shalatnya salah pembimbing mengasi tahu bagaimana cara

melakukan yang benar.

5 Ibu Neneh, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

6 Ma Iyah, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 61: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

50

3. Sebagai Guru

Pembimbing disini bukan hanya bertugas membimbing dan

mengarahkan para lansia saja pembimbing di sini juga di jadikan guru oleh

para lansia, dimana peranan seorang guru disini bertugas untuk menjawab

persoalan-persolan dan memecahkan permasalahan yang bersangkutan

dengan masalah agama, seperti masalah mengenai ibadah, fiqh dan lain

sebagainya.

4. Sebagai Motivator

Peranan pembimbing sebagai motivator adalah pembimbing harus

bisa memacu para lansia untuk dapat melakukan ibadaih , yang tadinya

shalatnya jarang-jarang pembimbing bertugas untuk melakukan agar

supaya shalat para lansia lebih giat lagi.

B. Metode Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada

Lansia

Berbagai upaya di lakukan oleh lembaga/instansi serta para

Pembiming Agama untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi para

lansia yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten

agar para lansia ini dapat merasakan manfaat dari pelayanan bimbingan

mental spritual, yang dimaksudkan agar lansia lebih banyak mengenal nilai

atau norma yang berlaku dalam masyarakat, memiliki rasa percaya diri, harga

diri serta memiliki kondisi psikologis yang sehat dalam berfikir, bersikap dan

bertindak. Adapun metode/cara yang digunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas

sosial provinsi banten sebagai berikut :

 

Page 62: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

51

1. Metode Ceramah

Ceramah merupakan suatu tehknik pembinaan atau bimbingan

yang memberikan uraian atau penjelasan secara ucapan atau lisan yang

banyak diwarnai oleh karakteristik dan gaya bicara seorang da’i atau

pembina kepada mad’u atau terbimbing. Dalam ceramah ini terkadang

pembimbing agama mempraktekan dengan cara simulasi.

Dalam metode ini, pembimbing agama memberikan materi

bimbingan agama kepada para lansia dengan berpedoman pada Al-Qur’an

dan Hadist. Dalam menyampaikan materinya pembimbing agama

membacakan kitab kuning yang di artikan ke dalam bahasa jawa serang,

setelah itu baru di artikan ke dalam bahasa Indonesia.

Adapun materi ceramah atau bimbingan yang di sampaikan dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas

sosial provinsi banten adalah tentang fiqh, aqidah, ahlak, pembacaan Al-

qur’an yang baik dan benar, serta sejarah mengenai ke Islaman.

2. Metode Dialog atau Tanya Jawab

Dialog atau tanya jawab merupakan kegiatan bimbingan yang di

lakukan setelah ceramah atau penyampain secara lisan yang di laukan oleh

ustad, kegiatan ini merupakan bagian dari program bimbingan bagi para

lansia.

Dialog atau tanya jawab yang di lakukan ini bertujuan untuk

menambah pengetahuan keagamaan para lansia misalnya tentang

pemahaman ibadah shalat seperti mengenai bagaimana cara sujudnya,

rukunya dan lain-lain.

 

Page 63: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

52

Dalam dialog atau tanya jawab ini pembimbing agama

memberikan kesempatan secara terbuka kepada para lansia untuk

mengajukan pertanyaan, dengan tidak membatasi materi pertanyaan. Dan

biasanya pertanyaan yang di ajukan oleh para klien ini langsung di jawab

di tempat bimbingan dengan tidak menunda sampai harus menunggu

minggu depan.

3. Metode Pama-pami.

Pama-pami artinya pembimbing agama mengucapkan para lansia

mengikuti apa yang di ucapkan oleh pembimbing agama, sedangkan bagi

lansia yang tidak bisa mendengar di suruh melihat mulut pembimbing

agama. Jadi untuk yang tidak bisa mendengar melihat mulut pembimbing,

dan yang tidak bisa melihat mendengar dari pembimbing dan dalam

metode ini tidak memakai tertulis.7

Metode pama-pami ini terbatas, dalam metode ini pembimbing

agama hanya sebatas memberikan materi tentang pembacaan Al-Qur’an

yang baik dan benar serta membahas juga mengenai arti dari ayat Al-

Qur’an tersebut. Dan dalam menyampainnya pembimbing saling membagi

tugas, pembimbing yang satu membacakan ayat Al-Qur’an sedangkan

pembimbing ke dua mengartikan ayat Al-Quran. Adapun pemberian

materi ini di arahkan kepada pembacaan Al-Qur’an yang baik untuk

melaksanakan ibadah shalat.8

Akan tetapi pembimbing di sini bukan hanya memberikan materi

bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar tetapi juga

7 Hj. Susi dan Hj. Toyibah, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

8 Ibid.

 

Page 64: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

53

pembimbing mengajarkan bagaimana membaca Al-Qur’an dengan

maqhroz yang benar serta tidak ketingalan pula mengenai ilmu tajwidnya.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Bimbingan Agama Dalam

Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia

Dalam sebuah kegiatan apapun baik kegiatan formal maupun kegiatan

informal tidak terlepas dari dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor

penghambat, begitupun halnya juga yang terjadi di balai perlindungan sosial

dinas sosial provinsi banten dalam meningkatan ibadah shalat pada lansia.

1. Faktor pendukung

Faktor pendukung pelaksanaan bimbingan agama dalam

meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas

sosial provinsi banten ini tidak terlepas dari adanya dukungan dari

berbagai pihak, baik pihak institusi sendiri maupun dari para klien (lansia)

itu sendiri. Seperti yang di katakan oleh H. Sukaemi dalam wawancara

pribadi dengan penulis, yang saya kutip berikut ini :

Faktor pendukung ya mungkin kita (lembaga) dari aspek fasilitas

meskipun itu ada kaya mushola kemudian ustadnya artinya tenaga

ada, tempat ada kemudian juga kemauan para mbah-mbah juga

ada sedikit motivasi.9

Hal senada juga di ungkapkan oleh Ustad Bai ( pembimbing

agama) di mana ia mengatakan bahwa yang menjadi faktor pendukung

dalam bimbingan agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di

balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten tidak terlepas dari

materi yang di berikan, dimana dalam memberikan materi bimbingan

9 H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 65: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

54

keagamaan, pembimbing agama berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.

Hal tersebut di utarakan dalam wawancara pribadi penulis dengan

pembimbing agama, yang termuat dalam kutipan di bawah ini.

Al-Qur’an dan Hadist serta kemauan para mbah-mbah itu sendiri.10

Sama halnya juga dengan Ustad Bai, Hajah Badriyah dan Hajah

Susi juga menyatakan pendapat yang sama di mana Ia mengatakan bahwa

yang menjadi faktor pendukung dalam memberikan materi bimbingan

agama terhadap para lansia adalah Al-Qur’an dan Hadist. Hal tersebut di

peroleh dari wawancara pribadi, yang di ambil dari kutipan berikut:

Kalau pendukung Al-Qur’an dan hadist, itu yang yang menjadi

suatu pedoman kita adalah Al-Qur’an dan hadist.11

Jadi bisa di artikan bahwa yang menjadi faktor pendukung

pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada

lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten adalah

dukungan dari berbagai pihak di mana pihak intansi menyediakan tempat

dalam hal ini instansi hanya menyediakan tempat berupa mushola serta

mendatangkan para pembimbing agama dan adanya motivasi untuk

mengikuti dari pihak lansia. Serta lain itu pula para pembimbing agama

juga mempunyai pengetahuan agama yang lebih baik dari pada lansia,

sehingga itu kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.

2. Faktor penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan bimbingan

agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai

perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten ini sangat beragam,

10

Ustad Bayi, Wawancara Pribadi, Serang, Mei 2011. 11

Hj. Susi dan Hj. Toyibah, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 66: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

55

dimana para klien/mbah-mbah belum sepunuhnya menyadari akan

pentingnya bimbingan agama bagi mereka, dimana mereka bisa

mengambil manfaat dari bimbingan tersebut yang mana manfaatnya

adalah sebagai bekal bagi mereka kelak buat kehidupan setelah kematian.

Seperti yang dikatakan Oleh Bapak H. Sukaemi dalam wawancara

pribadi. Setelah saya kutip dalam wawancara pribadi beliau mengatakan

sebagai berikut :

Sedangkan faktor penghambatnya tidak semua menyadari mbah-

mbah ini juga akan mengikuti bimbingan itu, ya merasa

katakanlah alasan fisik lelah, fisik sudah tua, atau keterbatasan

mobilitas. Ya karena kita(lembaga) selalu jadwal yang ditetapkan

di tentukan dalam satu tempat, sementara mbah-mbah yang

memang sudah apa sih rendah sekali kekuatan fisiknya. Dan kita

meyakini selaku orang muslim bahwa adanya kehidupan yang

jauh lebih abadi yaitu di akherat, itu barang kali.12

Berbeda dari pendapat yang di sampaikan oleh bapak H. Sukaemi,

Ustad Bai, Hajah Badriyah dan Hajah Susi berpendapat bahwa dalam

pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada

lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten menyakan

bahwa mereka tidak memiliki hambatan apapun dalam memberikan

bimbingan agama, itu terlihat dari antusias para klien/mabah-mbah yang

banyak mengikuti kegiaatan tersebut yang di laksanakan setiap hari selasa

pagi.13

Dengan begitu bisa diartikan bahwa yang membuat para lansia

tidak mengikuti bimbingan agama ini lebih di sebabkan karena faktor

12

H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 13

Ustad Bayi, Wawancara Pribadi, Serang, Mei 2011 danHj Susi dan Hj. Toyibah,

Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 67: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

56

fisik, yang memang tidak bisa di pungkiri bahwa umur yang sudah tua

rentan sakit seperti yang di katakan oleh Mbah Sofi “Faktor

penghambatnya kadang-kadang kita lagi sakit gitu ya, kadang-kadang

terpaksalah ga ngaji yasinan, aduh kalau udah kumat darah tinggi saya

kadang-kadang ga ikut yasinan.14

14

Mbah Sofi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011.

 

Page 68: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasrakan hasil penelitian penulis lakukan mengenai Peranan

Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten, dapat di simpulkan bahwa :

1. Implementasi pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada

lansia adalah tidak terlepas dari beberapa aspek yaitu waktu pelaksanaan,

materi yang di berikan dan cara penyampaiannya.

2. Metode pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia

antara lain :

a. Metode ceramah.

b. Metode tanya jawab.

c. Metode pama-pami.

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan ibadah

shalat pada lansia adalah sebagai berikut :

a. Adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pihak lembaga,

pembimbing agama dan para lansia yang ikut berpartisipasi dalam

kelancaran kegiatan ini. Adapun bagi pembimbing agama pribadi yang

menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan ibadah shalat pada

lansia adalah adanya pedoman yaitu Al-Qur’an dan Hadist.

b. Kurang adanya kesadaran dari para lansia akan pentingnya bimbingan

agama, yang tujuan dan kepentingannya buat mereka pribadi untuk

 

Page 69: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

58

bekal di akherat kelak. Adapun faktor penghambat bagi para

pembimbing agama bagi mereka tidak ada hambatan apapun.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Peranan

Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada Lansia di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten maka saran-saran yang

penulis sampaikan adalah :

1. Kepada lembaga perlu adanya pembinaan secara intensif yang lebih

maksimal yang dapat mengarahkan para lansia ini untuk melakukan

kemandirian keberagamaan para lansia tersebut.

2. Baiknya para pembimbing agama melakukan bimbingan secara tatap muka

agar mengetahui kondisi secara nyata permasalahan yang di hadapi oleh

para lansia.

3. Untuk para lansia hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya

mengikuti bimbingan agama dan janganlah bermalas-malasan karena ini

merupakan untuk kepentingannya dan lakukanlah secara lebih progresif,

karena dengan begitu keberagamaan mereka lebih terarah sesuai dengan

tujuannya.

 

Page 70: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

59

DAFTAR PUSTAKA

Ali Abdul Hayyi Al-Hasani An-Nadawi, Ali. Empat Sendi Agama Islam. Jakarta:

Rineka Cipta, 1992.

Ali,Yunasril. Agar Shalat Menjadi Penolongmu, Penyejuk Hatimu. Jakarta:

Zaman, 2009.

A. Pratanto, Pius dan AL Barry, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola.

Basrowi. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Berry, David. Pokok-Pokok dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1995.

B. Purwakania Hasan, Aliah. Psikologi Perkembangan Islami: Menyikap Rentang

Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pascakematian. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2008.

Darajat, Zakiah. Psikotrapi Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 2002.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Gerungan, W.A. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Eresco, 1998.

Ghanim as- Sadlan, Shalih. Fiqih Shalat Berjamaah. Jakarta: Pustaka as-Sunnah,

2006.

Hidayat, Komarudin. Psikologi Ibadah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008.

Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV. Andi Offset, 2008.

J. Moloeong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosada Karya, 2004.

M. Lutfi. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam. Lembaga

Penelitian UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2008.

Manan bin H. Muhammad Sobari, Abdul. Jangan Asal Shalat: Rahasia Shalat

khusyuk dari Tuntunan Bersuci, Fiqh Shalat, Macam-macam Shalat hingga

Amalan-amalan Sunnah. Bandung: Pustaka Hidayah, 2007.

Maryam, R. Siti, dkk. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:

Salemba Medika, 2008.

 

Page 71: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

60

Mu’awanah, Elfi dan Hidayah, Rifa. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Kencana, 2005.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 1985.

Nasution, Lahmuddin. Fiqh. Logos.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Nurdin, M. Amin dan Abrori, Ahmad. Mengerti Sosiologi (Pengantar untuk

Memahami Konsep-konsep Dasar). Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Puspito, D. Hendro. Sosiologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1983.

Razak, Yusron dan Nurtawab, Ervan. Antropologi Agama. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2007.

Rohim Faqih, Ainur. Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UI Press,

2001.

Saefullah, Ujang. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Agama dan Budaya.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998.

Tebba, Sudirman. Nikmatnya Salat Jamaah. Banten: Pustaka IrVan, 2008.

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). CV. Andi Offset,

2004.

Winkel, W.S dan Hastuti, M.M. Sri. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi, 2004.

Yusuf L.N, Syamsu dan Nurihsan, A. Juntika. Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 2006.

Zainal Arifin, Isep. Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah

Bimbingan Psikotrapi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

http://www.sujarwohart.wordpress.com/2010/01/31/ibadah-shalat-hikmah.

http://www.soni69.tripod.com/Islam/Ibadah.htm

 

Page 72: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 73: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PEDOMAN WAWANCARA

1. Berapa jumlah pembimbing agama yang ada di Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten?

2. Kenapa alasan di adakannya bimbingan agama pada lansia di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten ?

3. Bagaimana kegiatan bimbingan agama bisa terealisasi?

4. Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

5. Metode apa yang di gunakan pembimbing agama dalam melakukan

bimbingan agama pada lansia?

6. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat kegiatan bimbingan

agama?

7. Apa yang bapak harpkan dari kegiatan bimbingan agama baik secara

umum untuk lembaga dan secara khusus untuk para lansai?

 

Page 74: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : H.Sukaemi, S.Pd

Jabatan : Pembina

Tempat : Poli Klinik

Tanggal : 26 April 2011

Pertanyaan : Berapa jumlah Pembimbing Agama yang ada di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Kalau pembimbing itu kita yang tadi kan semuanya empat. Itu

pun tidak menutupi kemungkinan bahwa pada intinya kita-kita juga ya pada

dasarnya pembimbing, baik dari struktur apakah yang dari kita (lembaga) yang

sebenarnya dari aspek tugas dan fungsi bukan selaku pembimbing. Akan tetapi

selalu memberikan, karena kenapa membekali bagi lansia kan tidak ada lagi

bagaimana menyongsong ya katakanlah untuk menyonsong hari tuanya,

memberikan motivasi, ya ibadah sholat, pengajian paling hanya itu saja sih

perawatan kesehatan. Pada dasarnya tidak lepas dari aspek itulah kita selalu

menghimbau, memang kalau dari aspek ya fungsi sih mungkin disini kan ada

pekerja sosial, pekerjaan pekerja sosial itu meliputi bisa sebagai mediator, bisa

sebagai motivator, bisa sebagai fasilisator jadi banyak memberikan fungsi. Yang

pekerja sosial yang ditunjuk itu memang satu orang yang sama sifatnya honorer

paling yang disini. Meskipun saya bukan pekerja sosial tapi saya mungkin lebih

banyak memberikan peranan pekerja sosial itu.

Pertanyaan : Kenapa alasan di adakannya bimbingan agama pada lansia di

Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten ?

Jawaban : Ya bisa di katakan tadi, bahwa pada dasarnya manusia ya hidup

itu bukan hanya di dunia, jadi untuk menyongsong bekal hidup di akherat ya

adalah ya mungkin ibadah ya sholat salah satunya kalau bagi orang muslim

barang kali, hanya bukan salah satu itu saja bimbingan agama kan mungkin

 

Page 75: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

banyak bagaimana menjagaga silaturahim dengan sesama klien ya katakanlah

hablumminanas bagaimana merawat lingkungan, kesehatan dia, itulah pentingnya

barang kali, karena ya dari berbagai aspek baik dari sudut agama, sudut kesehatan

semuanya kan saling ada keterkaitan. Kita banyak memberikan itu tujuaannya

bagaimana membekali mudah-mudahan kelak dia di panggil oleh Allah menjadi

orang khusnul khotimah paling tidak.

Pertanyaan : Bagaimana kegiatan bimbingan agama bisa terealisasi?

Jawaban : Ya di samping sudah ada jadwal yang sudah di tentukan kita

(lembaga) juga ya secara apa ya di luar jadwal katakanlah informal barang kali.

Ya kita (lembaga) ngobrol secara personal artinya disini banyak juga kan mbah-

mbah yang ada di balai/panti paling tidak semuanya paham akan katakanlah ilmu

agama lebih khususnya menyangkut sholat sehingga perlu banyak diberikan

arahan dan bimbingan. Baik tata cara, do’a-do’anya itu sih pada dasarnya atau

misalnya b agaimana tertibnya sholat, bacaan-bacaan khususnya surat Al-Fatiha.

Pertanyaan : Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

Jawaban : Ya tujuannya ya paling tidak memberikan bekal untuk menuju

kehidupan yang jauh lebih abadi, baik ya di akherat karena kan katanya bahwa

yang paling utama itu di akherat yang ditanya adalah misalnya bagaimana euh...

apa ibadah sholatanya yang ditanyakan di samping mungkin apa yang lain-lain

kita meyakini selaku orang muslim bahwa adanya kehidupan yang jauh lebih

abadi yaitu di akherat, itu barang kali.

Pertanyaan : Metode apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

melakukan bimbingan agama pada lansia?

Jawaban : Metodenya barang kali bisa ceramah agama atau juga diskusi

kemudian ya praktek ibadahnya, tata caranya. Kemudian juga metodenya secara

face to face (tatap muka langsung/ngobrol) secara personal kalau mereka mau.

Mungkin jadwal yang definitif barang kali seminggu dua kali, mereka terkadang

secara sadar sesunguhnya banyak euh..... juga yang habis sholat maghrib langsung

 

Page 76: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

belajar sendiri entah membaca Al-Qur’an atau melakukan wiridan masing-masing

atau secara otodidak juga.

Pertanyaan : Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat kegiatan

bimbingan agama?

Jawaban : Faktor pendukung ya mungkin kita (lembaga) dari aspek fasilitas

meskipun itu ada kaya mushola kemudian ustadnya artinya tenaga ada, tempata

ada kemudian juga kemauan para mbah-mbah juga ada sedikit motivasi.

Sedangkan faktor penghambatnya tidak semua menyadari mbah-mbah ini juga

akan mengikuti bimbingan itu, ya merasa katakanlah alasan fisik lelah, fisik sudah

tua, atau keterbatasan mobilitas. Ya karena kita(lembaga) selalu jadwal yang

ditetapkan di tentukan dalam satu tempat, sementara mbah-mbah yang memang

sudah apa sih rendah sekali kekuatan fisiknya.

Pertanyaan : Apa yang bapak harpkan dari kegiatan bimbingan agama baik

secara umum untuk lembaga dan secara khusus untuk para lansai?

Jawaban : Untuk lembaga memang kewajiban kita(lembaga) kelembagaan

memberikan pelayanan itu. Tidak hanya fisik, tapi mental spiritual itu kewajiban

pealayanan yang di berikan. Mental dan spiritual katakanlah rohani itu dari aspek.

Kemudian juga harapannya tidak ada lagi ya mudah-mudahan mereka(lansia) di

dunia ini tau apa yang hak dan kewajibannya, kemudian juga mudah-mudahan

bisa menciptakan harmonisasi karena di antara mbah-mbah ini kan mempunyai

latar belakang yang berbeda ya katakanlah unik, ada yang memang secara umum

pendidikannya rendah sehingga kesadarannya pun masih rendah. Coba kita

(lembaga) berikan motivasi kemudian bisa menciptakan harmonisasi dengan para

mbah-mbah yang lain, karena selalu ada aja kita (lembaga) mbah-mbah ini kaya

anak kecil terkadang pagi bertengkar sore hade deui (baik lagi) bahkan ada

kalanya ada yang pernah sampai mendendam. Di sini kadang-kadang ada

statusnya lajang yang mencari namanya cinta mungkin kenutuhan ada kalanya

juga ada yang terjerat.

Ya hanya itulah barang kali apa yang saya uraikan ya kalau kurang mohon di

maafkan karena saya juga bekronnya bukan dari pekerja sosial katakan

 

Page 77: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

pendidikan formalnya sama. Dari aspek pengalaman juga boleh di katakan belum

berpengalaman karena di dinas sosial saya juga baru lima tahun kurang walaupun

pernah ikut diklat.

Penanya Pembina

( ) ( H. Sukaemi, S. Pd )

 

Page 78: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PEDOMAN WAWANCARA

1. Berapa lama Ibu memberikan bimbingan agama kepada lansia di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

2. Kapan pelaksanaan kegiaatan bimbingan agama di laksanakan?

3. Metode apa yang di gunakan dalam memberikan bimbingan agama?

4. Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

5. Bagaimana langkah-langkah pembimbing agama agar para lansia dapat

meningkatkan ibadah shalat?

6. Bagaimana Implementasi Pembimbing Agama dalam Meningkatkan

Ibadah Shalat pada Lansia?

7. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan ibadah

shalat terhadap para lansia?

8. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan ibadah

shalat terhadap para lansia?

9. Apa yang harapan Ibu terhadap para lansia setelah mengikuti bimbingan

agama?

 

Page 79: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Hj. Susi dan Hj.Toyibah (Pembimbing Agama)

Tempat : Mushola

Tanggal : 26 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama Ibu memberikan bimbingan agama kepada lansia

di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Setahun setengah

Pertanyaan : Kapan pelaksanaan kegiaatan bimbingan agama di laksanakan?

Jawaban : Kami tu kebagiannya hari selasa, dulu setiap selasa tapi sekarang

ini euh...... hanya satu kali dalam sebulan, karena kami membimbing juga

pembinaan ahlak anak-anak yatim di lain tempat di Baiturahman Kasemen, iya di

situ lebih banyak lagi.

Pertanyaan : Metode apa yang di gunakan dalam memberikan bimbingan

agama?

Jawaban : Kombinasi ya he... he..., di sini kombinasi ya, jadi oh.. ya gimana

bu ya kita ini ada sistem sintetis, ada sistem global dan yang ter.. yang banyak

disini sistemnya sistem pama pami ya artinya apa pama pami itu kita

mengucapkan mereka mengikuti, karena apa karena mereka banyak yang sudah

tidak bisa melihat dan juga tidak bisa melihat, mendengar dan juga tidak

mendengar ah.., jadi untuk yang tidak mendengar melihat mulut kita, yang tidak

euh.... mendengar melihat mulut kita, yang tidak melihat mendengar dari kita, jadi

hanya dua saja tidak memakai tertulis ya bu..........., lalu sistem yang ke dua adalah

begini mereka itu di berikan pemahaman na ini.. ni.. bu nih tahfsinul Al-Qur’an ya

jadi kami memberikan juga jadi mahroznya yang segala begitu baik cara dalam

membacanya Al-Qur’an ya gitu ya jadi dengan mahroznya, dengan tajwidnya.

 

Page 80: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Bagi dua kalau ibu yang membacanya jadi dengan mahroznya nah terus tadi nanti

di ulang-ulang selain itu minggu depan di ulang lagi gitu apa segala sudah

hapalannya juga nah setelah itu, kalau untuk Ibu Hj.Susi inih mengenai

penapsirannya dan sebagainya itu ya jadi artinya sebabnya itu pemanfaatan surat

dan kajiaannya selalu jadi saling itu aja saling mengisi, disamping itu mereka di

berikan do’a-do’a ya di berikan juga untuk sholat, apa yang di kerjakan selama

ini sifat orang tua itu mereka itu bukan hanya itu saja kan, karena mereka banyak

waktu, jadi bukan hanya shalat, tapi apa saja yang harus di kerjakan mau tidurnya

bagaimana. Setelah itu belajar begini setelah nanti juga pemanfaatan itu dengan

teman gimana gitu jadi kita tuh karena mereka itu walaupun mereka sudah tua

akan tetapi masih seperti anak-anak masih saling bentrok itu yang mau di

tekankan pada ahlaknya. Karena supaya mereka mau saling dengan teman itu

jangan sampai bentrok gitu, kita kan menekankan juga sama sunah-sunahnya yang

harus di kerjakan sama mereka sebagai orang tua.

Pertanyaan : Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

Jawaban : Oh.. tujuannya oh dua arah yang pertama tujuan dari kami

berdua adalah mengamalkan yang sudah kami punyai sesuai dengan hadist kita

inih harus mengerjakan apabila bisa dan diajar apa yang belum bisa. Yang

keduanya kita memberikan bekal kepada orang-orang tua yang sudah jompo, yang

sudah ya keliatanlah keadaannya ya untuk yaitu kehidupan dalam ketenangan

menghadapi hari tua dan di hari akhir. Untuk memanfaatkan ya kita ini kan masih

ada umur nih mudah-mudahan kita itu masih bisa bermanfaat bagi orang, orang

lain itu supaya orang lain beribadah, kita juga kan sudah dikatakan kalau yang

bisa mengajar apa bila bisa, yang tidak bisa harus belajar. Kalau tidak bisa tidak

belajar apa? Namanya kurang ajar, itulah yang kita terapkan, jadi kami juga

merasa ya tidak, ilmu itu kan cakupannya luas tapi apa yang kita bisa kita

sampaikan nah kita juga tidak bisa belajar kita juga punya kiyai, jadi setiap setiap

hari tuh kita keluar untuk belajar mengajar nah kita ibu-ibu ini pensiunan berdua

memanfaatkan umur yang di berikan oleh Allah dengan kita belajar dan mengajar

dan sistemnya kami berdua kemana-mana itu sukarela.

 

Page 81: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah pembimbing agama agar para

lansia dapat meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Kalau melihat pasien di sini rupanya bagi kami berdua tidak

menyaksikan, karena kita tidak ada di sini ya bu ya. Ya tentu pengajaran yang

kami berikan di sini itu semua ini di arahkan kepada pembacaan Al-Qur’an yang

baik untuk melaksanakan sholat. Dari mulai wudhu ya jadi bukan hanya shalatnya

saja tapi mulai dari tahap thaharoh bathin dan thaharoh lahir artinya dalam wudhu

itu bagaimana sikap kita dan bagaimana dalam kehidupan kita, kemudian dalam

euh... melaksanakan rukun-rukun shalat yang wajib dan juga yang sunah dan

sunah pun semuanya di lengkapi mana sunah muakad dan sunah ghoiri muakad.

Pertanyaan : Bagaimana Implementasi Pembimbing Agama dalam

Meningkatkan Ibadah Shalat pada Lansia?

Jawaban : Ya seperti itu tadi yang kita ajarkan, kita juga tidak menyaksikan

kan jadi kita tuh yang penting kita tuh ngajar pada mereka karena mengajar itu

mereka belajar itu kan wajib sunah bisa itu kita yang kita harapkan, yang penting

kita itu adalah belajar, mudah-mudahan dengan belajar itu mereka kan jadi

meningkat ya dan ada juga yang sudah bisa ngaji kita harapkan mereka juga

ngajar temannya gitu. Jadi kita tidak ada metode khusus yang gitu ga ada, praktek

juga jadi pada waktu kita mengajarkan wudhu karena tidak akan sempurna

shalatnya kalau tidak ada wudhunya dulu jadi kita sempurna dulu bagaimana cara

berwudhu yang baik itu yang di praktekan dengan cara simulasi dengan tidak ada

airnya di sini tapi di umpamakan sampai di mana. Demikian juga shalat di berikan

contoh bagaimana carannya sujud, bagaimana caranya euh.. ruku, sujud, dan apa

euh.. waktu membacakan iftitah. Bagaimana itu kami menjelaskan, dan itu kami

tidak menganggap pasien ini bukan pasien tapi ini kita sama-sama belajar sama-

sama beribadah di depan Allah.

Pertanyaan : Apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan

ibadah shalat terhadap para lansia?

Jawaban : Kalau pendukung Al-Qur’an dan hadist itu yang yang menjadi

suatu pedoman kita adalah Al-Qur’an dan hadist.

 

Page 82: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan

ibadah shalat terhadap para lansia?

Jawaban : Tidak ada hambatan di sini tidak ada hambatan alhamdullilah

semua alhamdullilah.

Pertanyaan : Apa yang harapan Ibu terhadap para lansia setelah mengikuti

bimbingan agama?

Jawaban : Agar para mbah-mbah dapat meningkatkan ibadah shalatnya

saja, serta mudah-mudahan apa yang saya berikan dapat di pahami dan juga saya

berharap agar para mbah-mbah rukun dengan teman-temannya begitu.

Penanya Pembimbing Agama

( ) (Hj. Susi dan Hj. Toyibah)

 

Page 83: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PEDOMAN WAWANCARA

1. Sudah berapa lama Bapak memberikan bimbingan agama di Balai

Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

2. Kapan pelaksanaan kegiatan bimbingan agama di laksanakan?

3. Metode apa yang di gunakan dalam memberikan bimbingan agama?

4. Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

5. Bagaimana implementasi bimbingan agama dalam terhadap para lansia

dalam rangka meningkatkan ibadah shalat?

6. Apa saja yang menjadi faktor pendukung bapak dalam meningkatkan

ibadah shalat terhadap para lansia?

7. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan ibadah

shalat terhadap para lansia?

8. Apa yang harapan bapak terhadap para lansia setelah mengikuti bimbingan

agama?

 

Page 84: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Ustad Bai (Pembimbing Agama)

Tempat : Mushola

Tanggal : 2 Mei 2011

Pertanyaan : Sudah berapa lama Bapak memberikan bimbingan agama di

Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Kira-kira sudah hampir 16 tahun.

Pertanyaan : Kapan pelaksanaan kegiatan bimbingan agama di laksanakan?

Jawaban : Di lakasanakannya setiap hari selasa dan hari kamis sore, kalau

hari kamis sore biasanya pengajian yasinn bersama.

Pertanyaan : Metode apa yang di gunakan dalam memberikan bimbingan

agama?

Jawaban : Biasanya saya memberikan ceramah kepada para mbah-mbah,

lalu mempraktekannya.

Pertanyaan : Apa tujuan di laksanakannya bimbingan agama?

Jawaban : Agar para mbah-mbah ini paham tentang masalah agama, tau

tentang tata cara ibadah shalat, whudu dan lain-lain.

Pertanyaan : Bagaimana implementasi bimbingan agama dalam terhadap para

lansia dalam rangka meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Baik.

Pertanyaan : Apa saja yang menjadi faktor pendukung bapak dalam

meningkatkan ibadah shalat terhadap para lansia?

Jawaban : Al-Qur’an dan Hadist serta kemauan para mbah-mbah itu sendiri

 

Page 85: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan

ibadah shalat terhadap para lansia?

Jawaban : Tida ada.

Pertanyaan : Apa yang harapan bapak terhadap para lansia setelah mengikuti

bimbingan agama?

Jawaban : Harapannya agar para mbah-mbah dapat meningkatkan ibadah

shalat aja, serta mudah-mudahan apa yang saya berikan dapat di pahami dan juga

saya berharap agar para mbah-mbah rukun gitu.

Penanya Pembimbing Agama

( ) (Ustad Bayi)

 

Page 86: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

PEDOMAN WAWANCARA

1. Berapa lama mbah tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial

Provinsi Banten?

2. Kapan mbah masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

3. Kegiatan apa saja yang mbah lakukan di Balai perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

4. Apakah mbah tau tentang ibadah shalat?

5. Ibadah shalat apa saja yang mbah sering lakukan?

6. Apa yang mendorong mbah untuk melakukan ibadah shalat?

7. Perasaan apa yang mbah rasakan setelah melakukan ibadah shalat?

8. Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam meningkatkan

ibadah shalat?

9. Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

10. Faktor pendukung apa yang membuat mbah meningkatkan ibadah shalat?

11. Faktor penghambat apa yang membuat mbah untuk meningkatkan ibadah

shalat?

12. Apa harapan mbah setelah mengikuti bimbingan agama?

 

Page 87: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Sofi (Klien)

Umur : 68 Tahun

Tempat : Wisma

Tanggal : 12 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama mbah tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : 6 tahun jalan 7 tahun.

Pertanyaan : Kapan mbah masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial

Provinsi Banten?

Jawaban : Saya datang kesini tahun 2005, tanggal 14 Februari bulan dua.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang mbah lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Kegiatan saya disini olahraga, pengajian, keterampilan, bikin

dompet kadang-kadang bikin tas kalau ga bikin bunga, terus kecempringan biasa

kosidahan ehm...............

Pertanyaan : Apakah mbah tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Tau. duha, tahajud, maghrib ih.. subuh, dzuhur, ashar, maghrib,

isya.

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang mbah sering lakukan?

Jawaban : Ya kadang-kadang kalau lagi enggak malas tahajud, kalau lagi

malas ya kadang-kadang kalau rajin ya itu aja, ya paling yang sering saya lakukan

itu shalat lima waktu. Ya tepat alhamdullilah eh......eh.........................

Pertanyaan : Apa yang mendorong mbah untuk melakukan ibadah shalat?

 

Page 88: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Jawaban : Saya sendiri ya.. ya.. faktor sendiri, Ya itu shalat wajib, karena

saya orang tua saya memang orangnya bener-bener cerewet gitu apa lagi ada

hikmahnya orang cerewet, kalau sewaktu itu waktu umur 7 gitu umur 5, 7 tahun

kita itu di ajarin puasa, ngaji harus, sembahyang di ajarin dan dilatih dukungan

orang tua. Kesatu dan saya memang saya sendiri ga ada turunan yang agama lain

gitu kalau semua agama islam jadi alhamdulilah kalau ga males sembahyang,

ngaji. Cuma saya agak bandel kalau lagi di suruh ngaji kadang-kadang maen

layangan, adu gangsing itu saya yang paling bandel ucing-ucingan jadi ngajinya

ga tamat he.......he.......................

Pertanyaan : Perasaan apa yang mbah rasakan setelah melakukan ibadah

shalat?

Jawaban : Alhamdullilah enteng, kepala enggak berat badan juga enteng

kaya seperti orang bayar hutang, alhamdullilah lancar.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ibadah shalat itu ya saya, implementasi/pelaksanaannya pa ustad

implementasi/pelaksanaannya juga bagusnya begini ya, kalau orang sembahyang

tahajud eh sembahyang tahajud eh iya kalau ga bisa eh kalau bisa dua rakaat

lampahin, kalau bisa delapan rakaat, alhamdullilah kalau sampe dua belas itu kata

pa ustad. Kita sembahyang tahajud abis itu sembahyang duha melampahi yang 12

nanti di surganya kita dapat tidur emas, pintu emas, kamar mandi emas serba

emas insya Allah, kalau kita dari kata-kata ga bener untuk temen-temen itu

langsung di catat sama Allah. Implementasi/pelaksanaanya pa ustad untuk

meningkatkan ibadah shalat ibadah itu ada, implementasi/pelaksanaannya selalu

memberitahukan “kita masih ada ambekan kapan lagi tidak ngaji, eh tidak

sembahyang itu di wajibkan sembahyang lima waktu” syukur bagus yang lebih

dari itu. Jadi kita seolah waktu kapan lagi, alhamdulillah mbah ini umur 68 tahun

masih bisa ikut pengajian alhamdulillah berubah puji syukur sama Allah.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

 

Page 89: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Jawaban : Caranya pa ustad bicara kalau ga ceramah. Kalau kita ga tidak

puasa tidak di biasakan puasa nanti selalu ga mau puasa, apa lagi kalau puasa

wajib itu penting ya ke. Cara pa ustad sama semuanya sama ceramah aja, terus itu

kita harus sering-sering sedekh sama temen-temen, jangan pelit, terus kita

sewaktu-waktu kata-kata yang ga baik sama temen jangan suka nyinggung

perasaan orang nati sakit hati orang, orang itu belum tentu kelakuaannya begini

begitu. Jadi otomatis kita harus belajar mungkin di praktekan, misal duduk ngiblat

nga boleh nyerong sedkit gitu.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat mbah meningkatkan

ibadah shalat?

Jawaban : Faktor pendukungnya niat saya sendiri ya, karena saya andai

kata orang lain bilang kita kan beli oleh-oleh, itu nah oleh-oleh itu buat kita kalau

kita ga ada umur gitu aja.

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat mbah untuk

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Faktor penghambatnya kadang-kadang kita lagi sakit gitu ya,

kadang-kadang terpaksalah ga ngaji yasinan, aduh kalau udah kumat darah tinggi

saya kadang-kadang ga ikut yasinan, karena saya terus terang ga bisa baca surat

yasin. Ada dosanya banyak, karena saya kadang-kadang sakit gitu parah Cuma

sehari ga sembahyang Cuma hukumannya 10 tahun kalau orang sehari ga

sembahyang iya, saya takut tapi udah saya bayar.

Pertanyaan : Apa harapan mbah setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Mudah-mudahan di kasih kesehatan, panjang umur, jalan lancar,

banyak yang kasihan sama saya, terus di barengi sehat untuk di bawa mati gitu

aja.

Penanya

( ) ( Sofi )

 

Page 90: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Raharjo (Klien)

Umur : 67 Tahun

Tempat : Wisma

Tanggal : 12 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama bapak tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : 4 tahun.

Pertanyaan : Kapan bapak masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Tahun 2007.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang bapak lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Euh.... pertama kali hari biasa selasa ini hari selasa kan pengajian

pertama, yang ke dua hari rabu senam, yang ke tiga hari kamis sore pengajian

yasinn, hari jum’at habis pulang jum’atan sholat ashar senam lagi jadi seminggu

dua kali senam. Kegiatan lain biasa ngepel, nyapu he.....he........

Pertanyaan : Apakah bapak tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Sholat, mengenai sholat ya gitu aja lah yang penting kita uadah

tau, sholat banyak dong.

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang bapak sering lakukan?

Jawaban : Apa yang lima waktu itu aja subuh terus dzohor, ashar, maghrib,

isya. Kalau yang lain maaf apa itu perasaan ga ada. Orang sholat itu harus sholat

tempat harus bersih bapak tau sendiri kan tempat, kalau kita ke mushola ga enak

kalau mau keluar ke mushola ini kurang jelas dari pada ini ya pak ya saya dari

pada kenapa lebih baik di rumah aja.

 

Page 91: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Apa yang mendorong bapak untuk melakukan ibadah shalat?

Jawaban : Ah............. itu ada ke niatan, dan di suruh bapak kalau ga ada niat

ga sholat. Semuanya ada ke niatan, pertama ada ke niatan dan ke dua ada

kemauan udah ya yang lain ga ada hee........ he................

Pertanyaan : Perasaan apa yang bapak rasakan setelah melakukan ibadah

shalat?

Jawaban : Ya sholat ga ada, udah wajar yang namanya orang Islam

tergantung pribadi kita sendiri mau itu udah yang penting orang saya tu

alhamdulillah udah di kasih jalan ama Allah menjalakan ibadah sholat itu. Yang

penting ada ke niatan udah, kadang-kadang begitu pak biasa-biasa aja.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ya begitu aja lah pak mengenai itu sudah wajar, sholat yang

penting kita niat mengerjakan ibadah aja dah.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ama pak ustad dan Bu haji Toyibah dan bu haji Susi ya Cuma

ngasih penujuk soal begini ngambil wudhu begini, sholatnya begini, sujudnya

begini itu namanya juga guru anggap asaja guru ngasih nasehat ke murid

bagaimana kemudian yang pakai ini pakai itu tergantung guru ngasih ini harus,

waktu saya harus di praktekan gitu cuma begitu pak ngasih petunjuk, caranya

begini caranya begitu udah. Ngomong ama praktek salah satu-satu oarng di

panggil umpamanya nyuruh orang Pak Jo praktek kaya gitu jadi yang

memperhatikan pak ustad.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat bapak meningkatkan

ibadah shalat?

 

Page 92: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Jawaban : Faktornya ada perniataan ama kebersihan, kalau mau sholat kalau

ga bersih tetap aja. Orang sholat itu semua oarang bersih semua bajunya bersih,

badannya bersih ya ga he.......... he........

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat bapak untuk

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ga ada, tergantung ada ke niatan pak

Pertanyaan : Apa harapan bapak setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Tergantung praktek habis melakukan praktek-praktek.

Penanya

( ) ( Raharjo )

 

Page 93: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Iyah

Umur : 67

Tempat : Wisma

Tanggal : 5 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama ema tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Tahun dua rebu lima, tanggal lima, bulan lima, enam tahun jalan

tujuh tahun.

Pertanyaan : Kapan ema masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Ya itulah pertama ema masuk itu tanggal lima, bulan lima, tahun

dua rebu lima.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang ema lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Kegiatannya bikin dompet, bikin bunga, bikin kain, bikin

gantungan kunci, olah raga, ama penngajian.

Pertanyaan : Apakah ema tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Tau, nu lima waktu di jalanin, pertama subuh, dua dzuhur, tiga

ashar, empat maghrib, lima isya. Setelah itu shalat sunah tahajud, shalat duha

kalau lagi sehat, kalau lagi enggak mah engga itu aja. Yang lima waktu yang

paling sering itukan wajib kalau sunahmah ga.

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang ema sering lakukan?

 

Page 94: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Jawaban : Yang lima waktu yang paling sering itu mah kan wajib, aih

sunahmah jarang di lakonin engga apa-apa, ga di lakonin juga ya engga apa-apa.

Ya kalau ema sehatmah yang di lakonin setiap malem juga eta mah sholat tahajud

Cuma dua rakaat inih. Shalat sunnah shubuh di lakonin habis tapi itu ga tidur,

kadang-kadang kalau ketiduran jam setengah tiga bangun shalat, tapi langsung

tidur lagi langsung kita nunggu waktu shalat tahajud kan shalat tahajudmah bisa

walaupun jam 7 bisa jam 8 malem jam 9, jam 10, jam 11 asal yang penting kita

sudah merasa tidur, engga seluruhnya jam dua kan boleh aja tahajudmah.

Pertanyaan : Apa yang mendorong ema untuk melakukan ibadah shalat?

Jawaban : Allah yang mendorong, kalau shalat ga bisa Allah aja. Allah

sudah ngasih jalan apa tuh karena kita suka ngelakonin shalat tahajud. Jadi yang

mendorong itu mah hak kita sudah menjadi ke biasaan dari kecil sampe udah tua

begini, dari di belajarin ama orang tua kamu ngaji, kamu shalat kamu ngaji dulu

ama orang tua kuarimah udah indit. Waktu dulu kita masih gitu ya. Ga ada

mendorong Cuma kemauan kita sendiri, walaupun ema masuk ke sini ga ada yang

mendorong ema, dari pada ngerepotin itu mah hasrat hati nurani ema. Kita udah

ga bisa cari duit cape saudara disini ga ada ah kita mah nanya ke tetangga disini

ada panti jompo apa di mana? Di anu ntar nanya ke wakil rumah tangga RT gitu.

Kalau mau masuk panti jompo apa syaratnya? Harus lapot RT, RW euh

Kelurahan, terus ke provinsi bisa harus bikin surat baru di terima lagi ga punya

penyakit yang menular ya semacam TBC gitu ya itu baru di terima. Harapan ema

mah sekarang mah lah udah disini aja mau kaya gini mau kaya gitu, istilahnya

mah ga punya saudara walaupun kan jauh, jadi istilahnya membuang diri ya

disini, ga mau ngerepotin saudara.

Pertanyaan : Perasaan apa yang ema rasakan setelah melakukan ibadah

shalat?

Jawaban : Alhadullilah gitu bahagia. Apa lagi walau misal dur bedug kita

lagi pekerjaan belum beres misalnya lagi bikin kembang ya ema mah pulang ema

mah mau shalat dzuhur dulu nanti kalau itu mah gampang shalat aja dulu kan jadi

tenang pekerjaannya gitu mau apa mau apa balik lagi juga tenang kan ga boleh

 

Page 95: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

kita misal mendengar adzan tapi di biarin aja itu ga boleh gitu harus khusu gitu.

Alhamdullilah kitu nong ari kitu mah jadi istilahnya jangan membiarkan perintah

Allah. Tapi kan kebanyakan kita isya lah isya mah masih panjang, itu kayanya

kitu emang waktu mah panjang sebelumnya itu keluar apa matahari panjang

waktu isya tapi ga bisa di gtu-gitu mah, waktunya adzan ya udah langsung gitu

ema mah alhamdulillah gitu.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ibadah shalat, implementasinya/pelaksanaannya ga ada kayanya

oh gimana implementasinya/pelaksanaannya ema kurang ngerti, ema mah ga

ngerti implementasi/pelaksanaannya teh namanya ga sekolah. Yaitu

implementasi/pelaksanaannya sholat harus aya, implementasinya/pelaksanaannya

sabar gitu jadi menambah-nambah sholat ini harus begini begitu harus gini gitu ga

boleh banyak apa yang jelek-jelek ya macem-macem gitu.

Implementasinya/pelaksanaannya ada alhamdullilah ya ada. Jadi mendidik kita

misal kita manusia banyak rurumputan jangan ada yang ngomong gini gitu, kita

jangan jangan cepat menanggapi kita harus iastigfar Asstagfirullahaladzim. Nah

jadi menurut itu aja kita jangan banyak marah, jangan banyak beranteum ama

temen-temen gitu. Pa ustad ya pengaruh sholatnya ada iya alhamdulillah.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Tata cara sholat biasa aja ngabimbing gitu tertib sholatna jangan

terburu-buru apa takbirotul ihramnya kan ada yang sholat terburu-buru ga boleh.

Jadi takbiratulihramnya Allahu Akbar sampe ke sini, bacaan alfatihahnya, balak

binasnya yang pokok pertama kan fatihah ya gitu aja. Dia menyampaikan ngaji

kita ngikutin praktek sholatnya ada, rukunya, sujudnya terus atahiyatnya ada,

assalamualikumnya ga bwaasoleh gitu. Lisan ama prktek ya di praktekin kita

ikutin lisan iya, ya praktek ya begitu. Antara sujud dan ruku, tahiyat kan ada

atahiyatul sampe gini atahiyatul shalawatul assadu ala illahaillah, baru kan ada

 

Page 96: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

orang tahiyatul langsung begini, kan ga boleh. Iya lisan ama praktek pa ustad

ngasih taunya.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat ema meningkatkan ibadah

shalat?

Jawaban : Faktor pendukungnya sholat aya itulah berarti tata cara. Teu aya

nu ti luar pa ustad ama bu hajah Toyibah sareung bu hajah Susi jangan sampe

lengah sholat ngalakukeun ibadah sholat, ngalakukan ibadah pangajian. Ya ngaji

yassin ngaji apa. Jadi ada yang mendorong kita harus gini-gini ada di sini harus

menyukuri keadaan disini gitu faktor pendukungnya.

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat ema untuk meningkatkan

ibadah shalat?

Jawaban : Penghambat teu aya.

Pertanyaan : Apa harapan ema setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Harapan ema mah bahagia bae pengen sehat walafiaat, banyak

rezeki gitu. Ya harapan ema bahagia bae asal hate lega kitu harapanmah. Mudah-

mudahan lega sing sehat seterusna. Jadi boh puasanya, boh pengajiannya kan

cuma istilahnya walaupun ngaji harus bener idharnya, idhgomnya, tasjidnya,

peesnya ya di pendekin yang pendek. Harapan ema pingin sehat pemikiran ema

gitu.

Penanya

( ) ( Iyah )

 

Page 97: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Misjaya bin Asingad (Klien)

Umur : 81 Tahun

Tempat : Wisma

Tanggal : 5 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama bapak tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Lama atuh sebelum di bangun sudah disini, ya kira-kira 10 tahun

lebih. Karena ustad sudah ngajar uadah dua puluh tahunan.

Pertanyaan : Kapan bapak masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Sama ajeungan H. Jajuli, tahun keur zaman Soeharto tahun

berapa? 1991 nyaeta zaman Soeharto karena eta kapalana prisedenana keur

Soeharto keneh.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang bapak lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Pengajian, senam, kitimpringan, laju kesed bikin kesed bikin

kesed katarampilan itu bikin bunga-bunga, kerajinan tangan.

Pertanyaan : Apakah bapak tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Tau. Ibadah shalat yang di kerjakan nu anu lima waktu dzuhur,

ashar, maghrib, isya subuh cuma itu yang di pakai, karena urang urang kapan

rukunnya-rukun Islam. Ada berapa katanya rukun Islam? Ada lima katanya satu

syahadat, dua shalat, tilu zakat, opat puasa, lima naik haji kalau mampu, kalau ga

mampu mah ka masjid bae nah eta.

 

Page 98: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang bapak sering lakukan?

Jawaban : Yang sering di lakukan mah yang lima waktu, kalau yang lainnya

atu shalat sunahmah semaunnya kadang-kadang daek kadang-kadang henteu,

tinggal bae kitu nya cuma segitu. Bapak mah jarang shalat tahajud, duha gitu tidak

atuh tidak bisa ku nekuk pereum tidur aja gitu.

Pertanyaan : Apa yang mendorong bapak untuk melakukan ibadah shalat?

Jawaban : Yang mendorong nagalakukeun shalat hati, urang kawajiban.

Kan wajib pan wajib shalat dan ilmunya harus ketemu shalat rukunnya “wajib

shalar jeung elmuna kudu temu shalat rukune tawadu hatine suci sakabeh badane”

pan kudu suci sakabeh badan urang kabeh.

Pertanyaan : Perasaan apa yang bapak rasakan setelah melakukan ibadah

shalat?

Jawaban : Perasaannya tenang sudah melakukan mah kalau belum

melakukan margi sasareungan rugi, rugi urang gede dosa komo-

komo di temah-temah, teu di temah geh dosa bae gitu. Sudah

minta ka Allah agar di ampunin dosa kitu, dekatkan rezeki di

jauhkan dari bahaya dunia tah gitu “Ya Allah moga di hampura

dosa”.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Kan usatadnya asalanya dari curug atau ada nanti ketemu nanti

juga, ga nerapkan parukunan shalat mah itu mah baca ini aja bab wudhu dan bab

iyeu yeuh saidina carita saidina Ali. Di bahas itu juga di bahas bab sholat, ku

ngadeg-ngadeg artinya rukunnya apa ga di baca di terang-terangkan itu juga id

situ. Ada 36 jamah sama laki-lakinya yang kumpul tadi dan menyampaikan cara

nyamapikannya kita jangan saling membicarakan sama teman mah atu harus sing

baik-baik gitu, kita ga boleh salah paham aja sama temen mah harus saling welas

asih asuh gitu. Kalau bab shalat tidak di sampikan, cuma menyampikan bab sholat

mah nyampaikeun mah nyampaikeun cuma kada bapa agak lupa lagi lupa gitu.

 

Page 99: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Karena bapa mah di smapikan eta samapai hartina di gambarkeun eta mah tidak

ngomong aja. Prakteknya Cuma di lisan aja nah, pernah mah pernah cuma gitu aja

di bacakan aja terus apa-apa aja yang di baca lebah ktu tah tah kitu henteu. Gitu

aja praktek-praktek ngga nyah, kitu cenah sujudnya kumaha lamun kiye sujudnya,

rukuna kudu kitu tah tah cuma ngan mempreaktekeuna ktu, tapi bacaanana mah

henteu, ieu sujud kieu tapi naon nu di baca sapaerti ktu naha naon nu bacakeun

kiyeu sujud, ngadeg pannya mah naon nu di baca praktek doang henteu jeung

elmuna gitu.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ceramah aja ama suka di praktekan.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat bapak meningkatkan

ibadah shalat?

Jawaban : Ada hati, tergantung perniatan sendiri.

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat bapak untuk

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Penghambatna paling sakit, sedangkan shalat wajib memaksakan

aja kan sholat mah wajib walaupun sambil tidur juga bisa di perbolehkan

walaupun tidur juga kitu iye di perbolehkan wajib ini. Ga boleh ceunah jalan mah

langkahna kitu ku wajib-wajib eta shalat gitu sampe di gambarkaeun.

Pertanyaan : Apa harapan bapak setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Ada, harapan bapa mah kalau sudah pengajian teh jala-jalan

ha.....ha.....ha... ngan sakitu.

Penanya

( ) (Misjaya bin Asingad)

 

Page 100: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Neneh (Klien)

Umur : 68 Tahun

Tempat : Wisma

Tanggal : 19 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama ibu tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Baru empat bulan.

Pertanyaan : Kapan ibu masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : euh.. hari jum’at, tanggal satu bulan dua belas euh tahun dua ribu

sepuluh.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang ibu lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Alhamdulilah kosidahan, bikin kembang, olah raga, pengajian.

Pertanyaan : Apakah ibu tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Ibadah sholat tau.., ah.. apa lima waktu dzuhur, ashar, maghrib,

isya, subuh.

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang ibu sering lakukan?

Jawaban : Ya sholat wajib, serta do’a-do’anya. Ya sunahnya duha, tahajud

udah.

Pertanyaan : Apa yang mendorong ibu untuk melakukan ibadah shalat?

 

Page 101: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Jawaban : Mendorong ibadah shalat ya menenangkan hati aja sih ya.

Menikmati supaya jangan ada pikiran apa-apa. Menenangkan hati.

Pertanyaan : Perasaan apa yang ibu rasakan setelah melakukan ibadah shalat?

Jawaban : Alhamdulilah adem.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Penerapannya mengenai nasehat-nasehatnya begitu ada, temen-

temen saya ikutin gitu. Masalah sama temen begini-begini gitu. Jadi adanya di sini

bukan sebagai temen begitu melainkan saudara di anggapnya. Alhamdullilah Ya

ada peningkatan. Dalam ibadah shalat ga ada tuh luas.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Pembimbing agama caranya yaitu menasehati saya segala-

galanya gitu, euh.. gitu, gitu euh... masalah shalat ya, paling yang di kasih tau

bacaannya aja ada juga tapi dua kali mengenai berdirinya, mengenai rukunnya

gitu. Alhamdullilah itu yang saya harapkan gitu, tekun saya turutin, kalau praktek

dia suka berdiri tengah-tengah di depan ibu-ibu gitu yang mana shalat rapiin.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat ibu meningkatkan ibadah

shalat?

Jawaban : Ga ada, suapaya tenang ya paling nasehat kepada saya, ya apa

yang dia nasehati saya terima. Besar hati gitu. Oh............ maksudnya mukenannya

apa segala gitu. Tetapi karena saya orang baru, baru empat bulan tapi yang udah

tahunan mah ada. Tiap tahun dapet, dapet mukena kumplit gitu. Saya belum

merasakan krena baru empat bulan.

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat ibu untuk meningkatkan

ibadah shalat?

Jawaban : Ga ada, ga ada, di haruskan gitu.

 

Page 102: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Apa harapan ibu setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Harapan saya begini aja bila mana ada umur insya Allah jangan

sampe tinggi lempeng gitu. Harapannya buat di akherat doang, ga memikirkan

begini lah pengennya ini lah ga ada gitu. Alhamdullilah besar ati euh........ ya itu

mintanya itu doang, keelamatan segala-gala dunia akherat ya itu aja.

Penanya

( ) ( Neneh )

 

Page 103: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Nurdin (Klien)

Umur : 72 Tahun

Tempat : Wisma

Tanggal : 19 April 2011

Pertanyaan : Berapa lama bapak tinggal di Balai Perlindungan Sosial Dinas

Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : 2 tahun.

Pertanyaan : Kapan bapak masuk pertama kali ke Balai Perlindungan Sosial

Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : 10 Agustus 2011.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang bapak lakukan di Balai perlindungan

Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten?

Jawaban : Ini apa nyabut-nyabutin rumput, senam, pengajian. Ya tidak ada

kegiatan lain lagi. Ya emang disini tidak ada yang di kerjakan sih.

Pertanyaan : Apakah bapak tau tentang ibadah shalat?

Jawaban : Tau shslat. Ya shala wajib dzuhur, ashar, maghrib, isya dan

subuh, terus shalat tahajud, shalat hajat.

Pertanyaan : Ibadah shalat apa saja yang bapak sering lakukan?

Jawaban : Ya saya kalau yang shalat sunah belum melakukan. Yang saya

lakukan hanya shalat wajib saja.

Pertanyaan : Apa yang mendorong bapak untuk melakukan ibadah shalat?

Jawaban : Ya sebagai umat beragama kan harus mengikuti, ya umat yang

beragama kita di dorong untuk menjadi Islam hakiki gitu.

 

Page 104: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

Pertanyaan : Perasaan apa yang bapak rasakan setelah melakukan ibadah

shalat?

Jawaban : Tidak ada perasaan apa-apa polos saja, monoton ke adaannya.

Pertanyaa : Bagaimana implementasi pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Ya kadang tidak ada, kosong sama sekali, jalan pikirannya lain

dengan dengan saya. Ya tapi kadang ada saja yang menempel, tetapi tidak sama

sekali.

Pertanyaan : Metode/Cara apa yang di gunakan pembimbing agama dalam

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Tidak ada ko cara khususnya, tidak ada metode yang yang harus

diinikan. Penyampainnya bisanya pesan sponsor.

Pertanyaan : Faktor pendukung apa yang membuat bapak meningkatkan

ibadah shalat?

Jawaban : Karena saya orang beragama, selain itu tidak ada, tidak ada

faktor lain.

Pertanyaan : Faktor penghambat apa yang membuat bapak untuk

meningkatkan ibadah shalat?

Jawaban : Tidak ada.

Pertanyaan : Apa harapan bapak setelah mengikuti bimbingan agama?

Jawaban : Harapannya rukun kepada teman-teman gitu aja.

Penanya

( ) ( Nurdin)

 

Page 105: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

 

Page 106: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

 

Page 107: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

 

Page 108: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi

 

Page 109: PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42749/1/HARI... · tanda hilangnya iman.7 Agama diturunkan Allah adalah untuk menjadi