pendahuluan latar belakang -...

21
4 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia yang sangat potensial adalah para mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan komponen penting dalam melaksanakan pembangunan di negara ini. Aktivitas perkuliahan yang padat, banyaknya tugas-tugas kuliah yang diberikan, ujian, kegiatan organisasi serta kegiatan lain diluar perkuliahan cukup menyita waktu dan tenaga para mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan terlepas dari aktivitas belajar, keharusan mengerjakan tugas-tugas studi dan membuat skripsi pada akhir studinya. Setiap mahasiswa dituntut untuk membuat sebuah skripsi yang merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya (Darmono dan Hasan, 2002). Tidak semua universitas dengan jenjang strata 1 wajib membuat skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan kurikulum pendidikannya, tetapi beberapa universitas mewajibkan mahasiswa membuat skripsi untuk tugas akhir belajarnya, tidak terkecuali Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Seperti disebutkan dalam Petunjuk Penulisan Penyusunan Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (2013) bahwa penulisan skripsi dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Sarjana (S1) di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Menurut Somadikarta (dalam Fitriana, 2010) skripsi disamping karya ilmiah lainnya, merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap ciri atau karakteristik yang dituntut dari seorang mahasiswa sebagai bagian dari suatu masyarakat ilmiah yang kritis, obyektif, analitis, kreatif dan konstruktif. Skripsi ini juga sekaligus merupakan evaluasi terhadap apa yang telah mahasiswa dapatkan dari proses belajar mengajar antara mahasiswa dan pengajar (dosen) sebagai bagian dari usaha aktif mahasiswa untuk mengikuti metode belajar mengajar dialogis yang membedakan mahasiswa dengan

Upload: vophuc

Post on 09-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia yang sangat potensial adalah para mahasiswa. Mahasiswa

adalah generasi muda yang merupakan komponen penting dalam melaksanakan

pembangunan di negara ini. Aktivitas perkuliahan yang padat, banyaknya tugas-tugas

kuliah yang diberikan, ujian, kegiatan organisasi serta kegiatan lain diluar perkuliahan

cukup menyita waktu dan tenaga para mahasiswa.

Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan

terlepas dari aktivitas belajar, keharusan mengerjakan tugas-tugas studi dan membuat

skripsi pada akhir studinya. Setiap mahasiswa dituntut untuk membuat sebuah skripsi

yang merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir

masa studinya berdasarkan hasil penelitian. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu

menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa

yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan

keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan

masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya (Darmono dan

Hasan, 2002).

Tidak semua universitas dengan jenjang strata 1 wajib membuat skripsi untuk

memenuhi sebagian persyaratan kurikulum pendidikannya, tetapi beberapa universitas

mewajibkan mahasiswa membuat skripsi untuk tugas akhir belajarnya, tidak terkecuali

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Seperti disebutkan dalam Petunjuk

Penulisan Penyusunan Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (2013)

bahwa penulisan skripsi dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh

gelar Sarjana pada Program Sarjana (S1) di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana.

Menurut Somadikarta (dalam Fitriana, 2010) skripsi disamping karya ilmiah

lainnya, merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap ciri atau karakteristik yang dituntut

dari seorang mahasiswa sebagai bagian dari suatu masyarakat ilmiah yang kritis,

obyektif, analitis, kreatif dan konstruktif. Skripsi ini juga sekaligus merupakan evaluasi

terhadap apa yang telah mahasiswa dapatkan dari proses belajar mengajar antara

mahasiswa dan pengajar (dosen) sebagai bagian dari usaha aktif mahasiswa untuk

mengikuti metode belajar mengajar dialogis yang membedakan mahasiswa dengan

Page 2: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

5

peserta didik dari tingkatan pendidikan lainnya yang lebih rendah. Kesulitan dalam

pembuatan skripsi terutama muncul jika mahasiswa mempunyai sifat yang perfeksionis

dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dan makalah (paper) secara baik karena tidak

sesuai dengan standar internal yang telah mereka tentukan sendiri (Fitriana, 2010).

Begitu panjang dan rumitnya proses pengerjaan skripsi ini sehingga

membutuhkan biaya, tenaga, waktu, dan perhatian yang tidak sedikit. Umumnya,

mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu

semester atau kurang lebih sekitar enam bulan. Tetapi pada kenyataannya, banyak

mahasiswa yang memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk mengerjakan skripsi

(Darmono dan Hasan, 2002).

Selain itu, saat ini tuntutan mahasiswa semakin tinggi dengan adanya persaingan

yang semakin ketat. Hal ini membuat mahasiswa menghalalkan segala cara agar dapat

memenuhi semua tuntutan yang ada. Berbagai kemungkinan dapat dilakukan untuk

mencapai tujuan yaitu dengan melakukan kecurangan akademis. Kecurangan akademis

banyak dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar baik di

sekolah maupun di perguruan tinggi (Pangemanan, 2011).

Salah satu bentuk kecurangan akademis adalah plagiarisme. Plagiarisme adalah

ketidakjujuran dalam menghasilkan karya tulis karena menggunakan karya dan pikiran

orang lain seolah-olah menjadi karya dan pikirannya baik disengaja maupun tidak

disengaja (Julissar, 2007). Menurut Hexham (2005) plagiarisme terjadi ketika seseorang

mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis

orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya

sendiri secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber. Plagiat merupakan

suatu tindakan menyimpang yang melanggar hukum dan tidak dapat ditolerir karena

mencuri hasil karya ataupun hak cipta orang lain.

Plagiarisme dalam skripsi akan berdampak negatif karena perbuatan plagiat dalam

penulisan karya ilmiah merupakan suatu tindak pidana. Hal ini telah diatur dalam UU No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan Permendiknas

No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan

Tinggi. Orang yang terbukti melakukan plagiat dalam penulisan karya ilmiah untuk

mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi terancam sanksi pencabutan gelar

(Pasal 25 ayat 2 UU Sisdiknas), pembatalan ijazah (Pasal 12 ayat 1 huruf g Permendiknas

Page 3: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

6

17/2010), bahkan hingga ancaman pidana penjara (Pasal 70 UU Sisdiknas). Efek negatif

yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya penghargaan terhadap karya

intelektual, plagiarisme akademis menyebabkan akademisi malas untuk berkarya, mulai

pudarnya penghargaan terhadap sifat jujur dan kerja keras, merusak nama baik bangsa

dan institusi pendidikan, plagiarisme menghasilkan generasi-generasi plagiator secara

massal (Rahma, 2011).

Mahasiswa yang diharapkan dapat memajukan bangsa tidak jarang menjadi

pelaku plagiarisme. Dilihat dari segi manapun, plagiarisme hanyalah upaya pembodohan

generasi penerus bangsa. Namun saat ini keberadaan aturan, etika, atau panduan

penulisan karya tulis ilmiah di Perguruan Tinggi tampaknya bukan jaminan untuk

mengurangi ataupun menghentikan perbuatan plagiarisme ini. Berkali-kali dunia kampus

di Indonesia diresahkan oleh oknum mahasiswa atau dosen yang mempublikasikan

karya tulis penelitiannya, yang akhirnya terbukti karya tersebut hasil plagiarisme (Sinaga,

2010).

Hasil penelitian Pusat Integritas Akademik, Duke University, Amerika Serikat

mencatat 68 hingga 70 persen mahasiswa yang kuliah di AS mengaku pernah melakukan

plagiat (dalam Riyanto, 2010). Selain itu Suwarjo, dkk (2012) melakukan penelitian

dengan hasil yang menunjukkan bentuk-bentuk plagiat skripsi pada mahasiswa FIP UNY

adalah 1) mengacu dan mengutip istilah, kata/kalimat, data/info dari suatu sumber

tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan tanpa menyatakan sumber

secara memadai (63,29%); 2) mengacu dan mengutip secara acak istilah, kata/kalimat,

data/info dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan

tanpa menyatakan sumber secara memadai (17,6%); 3) menggunakan sumber gagasan,

pendapat, pandangan/teori tanpa menyebutkan sumber secara memadai (17,1%); 4)

merumuskan dengan kata-kata dan kalimat sendiri dari sumber kata-kata, kalimat,

gagasan, pendapat/teori tanpa menyebutkan sumber secara memadai (1,4%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi plagiarisme menurut (Rahma, 2011) antara lain

(1) kemajuan teknologi, (2) kurangnya keterampilan mahasiswa dalam menulis karya

ilmiah, (3) ketidakmampuan dalam memilah sumber-sumber dari internet, (4) salah

pengertian antara plagiarisme dan parafrase, (5) salah pengertian antara terminologi

bahasa, (6) proses pengutipan yang tidak lengkap, (7) tekanan yang berlebihan dari

orang tua, teman, atau tenaga pendidik untuk mendapatkan nilai yang sempurna, (8)

Page 4: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

7

minimnya sanksi hukum dari pihak yang berwenang, (9) kurangnya pemahaman dan

pendalaman mahasiswa mengenai materi yang akan ditulis, (10) buruknya keterampilan

manajemen waktu mahasiswa (menunda-nunda atau dalam istilah lain disebut

prokrastinasi).

Prokrastinasi ditandai dengan tidak segera memulai ketika menghadapi suatu

tugas yang dilakukan oleh mahasiswa (Knaus, 1986). Perilaku seorang prokrastinator

cenderung mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas yang tidak disenangi sehingga

memungkinkan mahasiswa melakukan plagiarisme untuk memudahkan.

Orang yang melakukan penundaan rentan mengalami kekhawatiran dan frustasi

(afektif) apabila belum menyelesaikan tugas pada batas waktu yang ditentukan, hal ini

membuat mahasiswa mencari jalan keluar dengan melakukan plagiarisme. Plagiarisme

juga dilakukan mahasiswa akibat pertentangan secara kognitif antara niat untuk

menyelesaikan tugas dan manajemen waktu yang buruk (Rahma, 2011). Pertentangan

antara niat menyelesaikan tugas dan manajemen waktu yang buruk adalah bentuk

persepsi mahasiswa akan motivasinya untuk tidak menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu, sehingga memungkinkan mahasiswa melakukan plagiarisme untuk tetap bisa

menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan (Siaputra, 2013). Dari keempat aspek

perilaku, afektif, kognitif dan motivasi tersebut terbentuklah prokrastinasi. Sehingga

perilaku prokrastinasi merupakan faktor seseorang melakukan plagiarisme (Walker,

2008).

Dalam penelitian terdahulu juga telah diungkapkan oleh Roig & DeTommaso

(1995) dalam studinya bahwa siswa yang diketahui memiliki masalah prokrastinasi dapat

melakukan perilaku plagiarisme dibandingkan siswa yang dapat melakukan perencanaan

dalam studinya. Juga dalam studi yang dilakukan oleh Ferrari & Beck (1998) menjadi

penguat bahwa prokrastinasi menjadi indikasi bagi perilaku plagiarisme. Namun dalam

penelitian Warsiyah (2013) menunjukkan hasil prokrastinasi dengan perilaku menyontek

tidak signifikan. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan terdapat perbedaan hasil

penelitian mengenai prokrastinasi akademis dengan plagiarisme skripsi. Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara prokrastinasi

akademis dengan plagiarisme skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW.

Page 5: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

8

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara

prokrastinasi akademis dengan plagiarisme skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Plagiarisme Skripsi

Plagiarisme merupakan tindakan menyerahkan (submitting) atau menyajikan

(presenting) ide atau kata/kalimat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya

(Sastroasmoro, 2007).

Plagiarisme adalah ketidakjujuran dalam menghasilkan karya tulis karena

menggunakan karya dan pikiran orang lain seolah-olah menjadi karya dan pikirannya

baik disengaja maupun tidak disengaja (Julissar, 2007).

Sedangkan pengertian skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian

dari persyaratan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwodarminto, 1986). Semua

mahasiswa wajib mengambil mata kuliah skripsi karena skripsi digunakan sebagai salah

satu prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Tujuan skripsi agar

mahasiswa mampu melaksanakan penelitian dengan berbagai persyaratannya, sehingga

menunjukkan penguasaan suatu cabang/bidang ilmu, yaitu meliputi latar belakang,

teori, perumusan hipotesis, metode penelitian yang tepat dan analisis yang sesuai, serta

mewujudkan dalam suatu penulisan penelitian tugas akhir untuk gelar kesarjanaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa plagiarisme skripsi merupakan hasil

penjiplakan ide, gagasan, kata-kata/kalimat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya

yang berhubungan dengan penulisan penelitian tugas akhir untuk gelar kesarjanaan.

Jenis Plagiarisme

Jenis-jenis plagiarisme menurut Barnbaum (2006) antara lain:

1. Word by word plagiarism (copy & paste)

Mengutip atau menjiplak kata-kata, kalimat atau penggalan kalimat, paragraf,

bab bahkan seluruh karya orang lain sesuai dengan karya asli tanpa mengubah kata-

kata atau susunan kalimat dan tanpa mencantumkan nama penulis asli dan sumber

informasi.

Page 6: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

9

2. Word switch plagiarism (mengganti kata)

Mengutip atau mengambil kalimat atau penggalan kalimat atau paragraf dari

karya penulis lain kemudian mengganti beberapa kata didalam kalimat tersebut

tanpa mengubah susunan kata maupun susunan kalimat dan tanpa mencantumkan

nama penulis maupun sumber informasi.

3. Style plagiarism (gaya penulisan)

Mengubah kalimat dengan kata-kata atau paragraf baru, namun gaya

penulisannya sama dengan gaya penulis asli.

4. Metaphor plagiarism (melengkapi tulisan)

Mengutip atau menjiplak sebuah bagian dari karya penulis lain dan

menggunakannya untuk memperjelas makna dari tulisan sendiri.

5. Idea plagiarism (ide penulisan)

Mengambil, mengutip atau memakai gagasan seorang penulis yang telah

mengeluarkan sebuah ide untuk pemecahan suatu masalah atau untuk

menggambarkan sebuah konsep tentang suatu fenomena, dan dikutip untuk dipakai

dalam karya tulis sendiri tanpa mencantumkan nama penggagas dan sumber

informasi.

Pengertian Prokrastinasi Akademis

Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin, yaitu terdiri atas kata pro yang berarti

bergerak maju dan crastinus yang berarti untuk hari esok atau jika digabungkan menjadi

procrastinus yang berarti menangguhkan atau menunda hingga ke hari berikutnya

(Burka & Yuen, 2008).

Sokolowska (2009) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik dioperasionalkan

sebagai penundaan pada tindakan pengerjaan tugas yang penting atau mendesak,

berdasarkan pilihan secara sadar yang dapat bersifat rasional atau tidak rasional, yang

dapat disertai dengan emosi negatif atau positif, dan ditentukan oleh tingkat motivasi

yang berhubungan dengan tugas dan nilai dari tugas yang dikerjakan.

Solomon dan Rothblum, (1984) mengatakan bahwa suatu perilaku penundaan

yang dilakukan oleh individu dapat dikatakan suatu prokrastinasi apabila perilaku

penundaan itu dilakukan oleh individu pada tugas yang penting dan dilakukan berulang-

ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri individu.

Page 7: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

10

Menurut Johnson dan Bloom (dalam steel, 2007) perilaku penundaan adalah

perilaku menunda penyelesaian sebuah tugas karena perasaan tidak nyaman yang

dialami individu. Steel (2007) mengemukakan bahwa perilaku penundaan adalah

perilaku menunda suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja walaupun penundaan

ini dapat membuat hasil yang tidak maksimal.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendapat dari Sokolowska (2009) yang

menyatakan bahwa prokrastinasi akademik dioperasionalkan sebagai penundaan pada

tindakan pengerjaan tugas yang penting atau mendesak, berdasarkan pilihan secara

sadar yang dapat bersifat rasional atau tidak rasional, yang dapat disertai dengan emosi

negatif atau positif, dan ditentukan oleh tingkat motivasi yang berhubungan dengan

tugas dan nilai dari tugas yang dikerjakan.

Aspek Prokrastinasi Akademis

Menurut Sokolowska (2009) prokrastinasi memiliki 4 aspek, yaitu:

a. Perilaku

Dimensi perilaku menekankan pada penundaan mengerjakan tugas dengan

cara menghindar dan memperlambat penyelesaian tugas. Oleh karena itu,

karakteristik perilaku prokrastinasi berkaitan dengan aksi penundaan atau

penghindaran. Seorang prokrastinator cenderung mengalami kesulitan untuk

melakukan hal-hal yang tidak disenangi dan ketika mungkin untuk melakukan, akan

menghindarinya. Ia lebih cenderung untuk melakukan hal-hal yang disenangi.

b. Afektif

Dimensi afektif menekankan pada ketidaknyamanan yang dirasakan individu.

Secara khusus, dimensi ini berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran.

Beberapa peneliti menginvestigasi penundaan sebagai mekanisme jalan keluar dari

tekanan emosional yang diasosiasikan dengan tugas. Orang yang melakukan

penundaan juga rentan menderita kekhawatiran dan frustrasi, khususnya sebelum

atau sesudah batas waktu yang ditentukan. Selain itu, cenderung bosan, suka

mencari sensasi, dan aksi pemberontakan.

c. Kognitif

Dimensi kognitif menekankan kepada mengapa individu tetap membuat

keputusan untuk menunda meskipun mengetahui konsekuensi negatifnya.

Page 8: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

11

Pendekatan secara kognitif membahas kesengajaan untuk menunda di awal atau

akhir dalam menyelesaikan suatu tugas. Dimensi kognitif dari prokrastinasi

melibatkan pertentangan antara niat untuk menyelesaikan tugas. Dimensi kognitif

juga melibatkan kesulitan memprioritaskan suatu tugas, dan manajemen waktu yang

buruk.

d. Motivasi

Prokrastinasi juga bisa dilihat sebagai motivasi untuk tidak menyelesaikan

tugas. Termasuk di dalamnya persepsi individu akan pentingnya tugas, manfaat, dan

ketertarikan intrinsik yang melekat dalam diri individu. Beberapa penelitian secara

umum menunjukkan bahwa siswa yang melihat tugas sebagai hal yang tidak penting,

tidak relevan dengan tujuan utamanya, dan tidak tertarik terhadap tugas tersebut,

menunjukan level prokrastinasi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menilai

tugas sebagai sesuatu yang penting.

Hubungan Antara Prokrastinasi Akademis dengan Plagiarisme Skripsi

Pelaku prokrastinasi akademis pada umumnya mengerjakan tugas pada menit

terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat mereka merasa panik, perasaan

panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti

berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk

ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat. Tindak

plagiat tersebut menjadi salah satu cara mudah dalam mengerjakan tugas ketika

menghadapi batas waktu yang semakin dekat (Westphal, 2004). Penn (2007) juga

menambahkan bahwa pelaku plagiarisme menganggap bahwa dengan melakukan tindak

plagiat walaupun ia melakukan penundaan pada pengerjaannya, maka tugasnya akan

dapat diselesaikan dengan mudah. Hal ini sejalan dengan pendapat Ziesat, Rosenthal &

White (dalam Holmes, 2000) penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

digolongkan kedalam bentuk prokrastinasi akademis. Salah satu bentuk konsekuensi

negatif dari prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & De Tommaso

dalam Hendricks, 2004).

Page 9: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

12

Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah ada hubungan positif yang signifikan antara prokrastinasi akademis dengan

plagiarisme skripsi pada mahasiswa. Semakin tinggi prokrastinasi akademis yang

dilakukan oleh mahasiswa maka semakin tinggi pula plagiarisme skripsi yang dilakukan.

Sebaliknya, semakin rendah prokrastinasi akademis yang dimiliki mahasiswa, maka

semakin rendah plagiarisme skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Partisipan

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW

dengan karakteristik sudah mengambil matakuliah skripsi lanjut, yang berjumlah 175.

Prosedur Sampling

Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane (dalam Sukandarrumidi,

2006) yaitu:

n = N

Nd2 + 1

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel sebanyak 64

orang.

Pengukuran

Untuk memperoleh data dari penelitian ini menggunakan 2 skala yaitu:

1. Skala Plagiarisme Skripsi

Untuk Skala Plagiarisme peneliti menyusun sendiri berdasarkan aspek

plagiarisme menurut Barnbaum (2006) yang tersusun dari 27 item pertanyaan dalam

bentuk skala Likert. Yang terdiri dari aspek word by word plagiarism, word switch

plagiarism, style plagiarism, metaphor plagiarism dan idea plagiarism. Skala psikologi

ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu 16 item favorable dan 11 item unfavorable,

Page 10: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

13

menggunakan 4 tingkat penilaian (Skala Likert) yaitu nilai 1 sampai 4. Untuk jenis

pernyataan favorable Subjek akan mendapat skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai

(SS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan

skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), dan Untuk jenis pertanyaan

unfavorable subjek akan mendapatkan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor

2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 4 untuk

jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS).

Tabel 1

Item Valid dan Gugur Pada Skala Plagiarisme

No Aspek Indikator No. Item Total Item

Valid Favorable Unfavorable

1. Word by word plagiarism

Mengambil sebagian kata, kalimat atau paragraf orang lain tanpa mengubah aturan penulisan dan mencantumkan sumber

1*, 6*, 12*

8 1

Menyalin apa yang telah orang lain buat sebelumnya dan menganggap bahwa karya itu adalah miliknya

17*, 19*, 20

22, 24, 26 4

2. Word switch plagiarism

Mengutip atau mengambil kalimat, paragraf orang lain kemudian mengganti beberapa kata tanpa mengubah susunan kata maupun kalimat dan tanpa mencantumkan sumber

2, 13* 9 2

3. Style plagiarism

Mengubah kalimat dengan kata-kata atau paragraf baru, namun gaya menulis sama dengan penulis asli

3* - 0

Mencuri atau mengambil ide orang lain, meskipun itu mungkin hanya gaya penulisannya saja

14 10, 27 3

Page 11: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

14

4. Metaphor plagiarism

Mengutip atau menjiplak bagian dari karya orang lain dan menggunakannya untuk memperjelas makna dari tulisan sendiri

4*, 15 21 2

5 Idea plagiarism

Mengambil, mengutip atau memakai gagasan orang lain (ide) tanpa mencantumkan nama dan sumber informasi

5*, 7 11 2

Menggabungkan ide orisinil dengan ide orang lain

16 23 2

Menggabungkan beberapa ide dari orang lain

18 25* 1

Total Item Valid 7 10 17

Uji validitas dan reliabilitas alat ukur menggunakan try out terpakai yang

berarti data dari subjek yang digunakan untuk try out juga digunakan untuk

penelitian. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur menunjukan bahwa

jumlah item valid dalam Skala Plagiarisme Skripsi sebanyak 17 item. Sementara itu,

nilai r item total correlation bergerak antara 0,308 sampai dengan 0,588 dengan nilai

reliabilitas berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Guilford–Fuhcher (dalam Azwar,

2004) sebesar 0,852 yang berarti reliabilitas tinggi.

2. Skala Prokrastinasi Akademis.

Skala Prokrastinasi Akademis dalam penelitian ini mengacu pada alat ukur yang

dikembangkan oleh Sokolowska dan Zusho (2009) yang kemudian dimodifikasi oleh

peneliti. Skala tersebut bernama Academic Procrastination Q-Sort (APQ) yang

tersusun dari 38 item pertanyaan dalam bentuk skala Likert. Yang terdiri dari aspek

perilaku, kognitif, afektif, dan motivasi. Skala tersebut memiliki nilai reliabilitas atau

Alpha sebesar 0.80 (Sokolowska, 2009). Skala psikologi ini terbagi menjadi 2 jenis,

yaitu 19 item favorable dan 19 item unfavorable, menggunakan 4 tingkat penilaian

(Skala Likert) yaitu nilai 1 sampai 4. Untuk jenis pernyataan favorable Subjek akan

mendapat skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S),

skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak

Sesuai (STS), dan Untuk jenis pertanyaan unfavorable subjek akan mendapatkan skor

1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk

jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS).

Page 12: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

15

Tabel 2

Item Valid dan Gugur Pada Skala Prokrastinasi Akademis

No Aspek Indikator No. Item Total Item

Valid Favorable Unfavorable

1. Perilaku Menunda mengerjakan tugas

9, 12*, 13 11, 14 3

Menghindari mengerjakan tugas dengan melakukan hal yang disenangi

24 7, 10 4

2. Afektif Mencari sensasi 15, 16, 17 26* 3

Merasakan kecemasan atau khawatir dalam mengerjakan suatu tugas

18, 19, 21* 20, 22*, 23, 27, 28

6

3. Kognitif Mengetahui konsekuensi negatif dari penundaan tetapi tetap melakukannya

3*, 4, 8 - 2

Kesulitan memrioritaskan tugas

2, 6 5, 25* 3

4. Motivasi Menganggap suatu tugas sebagai hal yang tidak menarik

1, 30, 32 29, 31, 34, 36, 38*

7

Menganggap tugas tidak memiliki manfaat

37* 33, 35* 1

Total Item Valid 15 14 29

Uji validitas dan reliabilitas alat ukur menggunakan try out terpakai yang

berarti data dari subjek yang digunakan untuk try out juga digunakan untuk

penelitian. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur menunjukan bahwa

jumlah item valid dalam Skala Prokrastinasi Akademis sebanyak 29 item. Sementara

itu, nilai r item total correlation bergerak antara 0,303 sampai dengan 0,639 dengan

nilai reliabilitas berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Guilford–Fuhcher (dalam

Azwar, 2004) sebesar 0,900 yang berarti reliabilitas tinggi.

Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah penelitian dengan hasil data yang berbentuk angka-angka

dan dianalisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2005). Pendekatan ini dipilih karena

peneliti mengolah data dalam bentuk angka-angka ke dalam analisis statistik. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Hadjar (1996)

Page 13: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

16

penelitian korelasional bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan cara

menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel yaitu antara

prokrastinasi akademis dan plagiarisme skripsi.

Pengambilan sampel dilakukan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 27 dan 30 Juni

2014 serta tanggal 1 dan 2 Juli 2014. Sehingga didapat 64 sampel yang sesuai dengan

kriteria. Peneliti menyiapkan 70 skala psikologi yang akan digunakan dengan rincian 64

angket untuk digunakan dalam penelitian dan 6 angket digunakan sebagai cadangan

apabila ada kesalahan dalam prosedur pengisian. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah accidental sampling yaitu teknik sampling dimana anggota sampel

yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu, tetapi dijumpai secara tiba-tiba.

Proses pengambilan sampel diawali dengan peneliti berada di lokasi penelitian

dan peneliti mencoba mencari siapa saja responden pada lokasi penelitian yang

memenuhi kriteria dan dapat dijadikan sebagai subjek pada penelitian ini. Saat

responden yang ada pada lokasi penelitian ini memenuhi kriteria untuk dijadikan

subjek dari penelitian dan telah bersedia untuk berpartisipasi pada penelitian ini,

peneliti mulai membagikan skala psikologi yang telah dipersiapkan, begitu

seterusnya pada hari-hari selanjutnya.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan uji normalitas dan linearaitas yang bertujuan untuk

mengetahui normal atau tidaknya distribusi data penelitian pada masing-masing

variabel. Data dari variabel penelitian diuji normalitasnya dengan metode Kolmogorov-

Smirnov Test menggunakan SPSS for Windows 16.0. Diketahui pada variabel plagiarisme

skripsi memiliki koefisien normalitas sebesar 0,886 (p > 0,05) dengan demikian variabel

plagiarisme skripsi memiliki distribusi data yang normal, sedangkan untuk variabel

prokratinasi akademis memiliki koefisien normalitas sebesar 0,845 (p > 0,05) dengan

demikian variabel prokrastinasi akademis juga ada pada distribusi yang normal juga.

Untuk uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan prokrastinasi akademis dan

plagiarisme skripsi adalah linear, karena dari hasil uji linearitas diperoleh F beda = 1,43

dan nilai signifikansi sebesar 0,159 (p > 0,05). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa

hubungan antara prokrastinasi akademis dan plagiarisme skripsi menunjukkan garis yang

sejajar atau linear.

Page 14: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

17

Hasil analisis deskriptif atas data yang diperoleh dibagi menjadi lima kategori,

yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval

dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan

membaginya dengan jumlah kategori. Analisis deskriptif data diperoleh hasil seperti

pada tabel berikut:

Tabel 3

Kriteria Skor Prokrastinasi Akademis

No Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar deviasi

1. 98,9 ≤ x ≤116 Sangat Tinggi 0 0%

63,25

9,74

2. 81,2≤ x <98,6 Tinggi 1 1,56%

3. 63,8≤ x <81,2 Sedang 34 53,13%

4. 46,4≤ x <63,8 Rendah 25 39,06%

5. 29 ≤ x < 46,4 Sangat Rendah 4 6,25%

Hasil analisis deskriptif diatas menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi

akademis mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi UKSW berada pada tingkat rendah.

Tabel 4

Kriteria Skor Plagiarisme Skripsi

No Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar

deviasi

1. 57,8≤ x ≤68 Sangat Tinggi 0 0%

37,89

6,00

2. 47,6≤ x <57,8 Tinggi 1 1,56%

3. 37,4≤ x <47,6 Sedang 37 57,81%

4. 27,2≤ x <37,4 Rendah 23 35,94%

5. 17 ≤ x < 27,2 Sangat Rendah 3 4,69%

Hasil analisis deskriptif diatas menunjukkan bahwa perilaku plagiarisme skripsi

berada pada tingkat sedang.

Page 15: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

18

Kemudian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi

akademis dengan plagiarisme skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga,

maka digunakan uji korelasi Product moment-Pearson sebagai berikut:

Tabel 5

Correlation variable

plagiarisme prokrastinasi

plagiarisme Pearson Correlation 1 .506**

Sig. (1-tailed) .000

N 64 64

prokrastinasi Pearson Correlation .506** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi didapatkan hubungan sebesar 0,506

dengan sig.= 0,000 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan korelasi

positif yang signifikan antara prokrastinasi akademis dengan plagiarisme skripsi pada

mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment oleh Karl Pearson antara

variabel prokrastinasi akademis dengan plagiarisme skripsi menunjukkan korelasi r =

0,506 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p > 0,05) dari perhitungan uji korelasi antara

variabel prokrastinasi akademis dengan plagiarisme skripsi, didapatkan hasil penelitian

yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel

tersebut.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siaputra (2013) bahwa

plagiarisme berkorelasi positif terhadap prokrastinasi. Penelitian ini juga mendukung

penelitian sebelumnya bahwa prokrastinasi menjadi indikasi bagi perilaku plagiarisme

(Ferrari & Beck, 1998).

Pelaku prokrastinasi akademis pada umumnya mengerjakan tugas pada menit

terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat mereka merasa panik, perasaan

Page 16: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

19

panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti

berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk

ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat. Tindak

plagiat tersebut menjadi salah satu cara mudah dalam mengerjakan tugas ketika

menghadapi batas waktu yang semakin dekat (Westphal, 2004). Penn (2007) juga

menambahkan bahwa pelaku plagiarisme menganggap bahwa dengan melakukan tindak

plagiat walaupun ia melakukan penundaan pada pengerjaannya, maka tugasnya akan

dapat diselesaikan dengan mudah. Hal ini sesuai dengan penelitian Ziesat, Rosenthal &

White (dalam Holmes, 2000) penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

digolongkan kedalam bentuk prokrastinasi akademis. Salah satu bentuk konsekuensi

negatif dari prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & De Tommaso

dalam Hendricks, 2004).

Orang yang melakukan penundaan rentan mengalami kekhawatiran dan frustasi

(afektif) apabila belum menyelesaikan tugas pada batas waktu yang ditentukan, hal ini

membuat mahasiswa mencari jalan keluar dengan melakukan plagiarisme. Plagiarisme

juga dilakukan mahasiswa akibat pertentangan secara kognitif antara niat untuk

menyelesaikan tugas dan manajemen waktu yang buruk (Rahma, 2011). Pertentangan

antara niat menyelesaikan tugas dan manajemen waktu yang buruk adalah bentuk

persepsi mahasiswa akan motivasinya untuk tidak menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu, sehingga memungkinkan mahasiswa melakukan plagiarisme untuk tetap bisa

menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan (Siaputra, 2013).

Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa perilaku prokrastinasi akademis

mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi UKSW berada pada tingkat rendah dan plagiarisme

skripsi berada pada tingkat sedang.

Berdasarkan perhitungan uji korelasi juga ditemukan bahwa prokrastinasi

akademis memiliki sumbangan sebesar 25,60% terhadap munculnya perilaku

plagiarisme skripsi, maka sisanya yaitu 74,40% penyebab munculnya perilaku

plagiarisme skripsi dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti kemajuan teknologi,

kurangnya keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah, ketidakmampuan

dalam memilah sumber-sumber dari internet, salah pengertian antara plagiarisme dan

parafrase, salah pengertian antara terminologi bahasa, proses pengutipan yang tidak

lengkap, tekanan yang berlebihan dari orang tua, teman, atau tenaga pendidik untuk

Page 17: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

20

mendapatkan nilai yang sempurna, minimnya sanksi hukum dari pihak yang berwenang,

kurangnya pemahaman dan pendalaman mahasiswa mengenai materi yang akan ditulis

(Rahma, 2011).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel prokrastinasi akademis

dengan variabel plagiarisme skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW, yang

berarti semakin tinggi prokrastinasi akademis yang dilakukan oleh mahasiswa

Fakultas Psikologi UKSW maka semakin tinggi pula plagiarisme skripsi yang dilakukan.

2. Prokrastinasi memberikan kontribusi terhadap plagiarisme skripsi sebesar 25,60%

sedangkan 74,40% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi UKSW dalam penelitian ini memiliki tingkat

prokrastinasi yang tergolong rendah, dan mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi UKSW

yang memiliki tingkat plagiarisme skripsi yang tergolong sedang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, serta mengingat masih banyaknya

keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Saran bagi mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW

Mahasiswa diharapkan dapat memperkaya wawasan terhadap media online maupun

non-online sehingga tidak terjadi kemiripan karya ilmiah yang disusun dalam skripsi.

Kejujuran akademis perlu dijunjung tinggi oleh mahasiswa dengan cara membentengi

diri melalui pendekatan spiritual dan peningkatan akhlak yang mulia.

2. Saran bagi Fakultas Psikologi UKSW

Pihak fakultas sebaiknya secara periodik dan sistemik melakukan tindakan

pencegahan dan penanggulangan plagiarisme skripsi mahasiswa dengan cara

pemantauan terhadap skripsi mahasiswa sehingga menciptakan karya ilmiah yang

bebas dari plagiarisme.

Page 18: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

21

3. Saran bagi peneliti selanjutnya

a. Penelitian ini masih terbatas, karena hanya meneliti hubungan prokrastinasi

akademis terhadap plagiarisme skripsi. Dengan demikian masih ada faktor-faktor

lain yang turut memberi pengaruh pada plagiarisme skripsi mahasiswa yang

belum dijelaskan dan diteliti. Sehingga disarankan untuk dapat mengkaji lebih

dalam lagi faktor-faktor lain penyebab plagiarisme skripsi agar dapat

meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya.

b. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa memberikan variasi subjek tidak hanya di

fakultas dan universitas yang sama sehingga bila penelitian ini dilakukan pada

subjek yang berbeda akan menambah kualitas penelitian tersebut.

Page 19: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

22

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2004). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barnbaum, C. (2006). Plagiarism: A Student’s Guide to Recognizing It and Avoiding: Five Types of Plagiarism. Valdosta State University.

Burka, J. B. & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: Why you do it, what to do about it. New York: Perseus Books.

Darmono, A. M. & Hasan. (2002). Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester. PT Grasindo.

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. (2013). Petunjuk Penulisan Penyusunan Skripsi. Salatiga

Ferrari, J., & Beck, B. (1998). Affective responses before and after fraudulent excuses by academic procrastinators. Education. 118, 529–537.

Fitriana (2010). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Berdasarkan Jenis Kelamin di UKSW. Skripsi. Fakultas Psikologi UKSW. Salatiga.

Hadjar, I. (1996). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.

Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty: A Study in The Magnituteof and Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students. Journal of College Student Development. 35 (March). 212-260.

Hexam, I. (2005). “The Plague of Plagiarisme”. Department of Religious Study. University of Calgary. Diunduh dari: http://people.ucalgary.ca/~nurelweb/academic/plag.html. Pada tanggal 17 Desember 2013.

Holmes, R. A. (2000). The effect of task structure and task order on subjective distress and dilatory behavior in academic procrastinator. Diunduh dari: www.proquest.com pada tanggal 23 maret 2013.

Jullisar (2007). Mengenali Permasalahan Plagiarisme. Diunduh dari http://zsaidah.blogspot.com/2007/11/julissar-naf-mengenali-permasalahan.html. Pada Tanggal 26 mei 2013.

Kementerian Pendidikan Nasional RI. (2010). Peraturan Mendiknas RI no 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Jakarta. Diunduh dari http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/Permen17-2010.pdf. Pada tanggal 2 Maret 2013.

Page 20: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

23

Knaus, E. (1986). Procrastination. New York: institute for Rational-Emotive Therapy. Diunduh dari http://www.utulsa.edu/epsc/procrastination. Pada tanggal 12 April 2012.

Pangemanan. (2011). Maraknya Perilaku Curang Dikalangan Pelajar. Manado Post. Diunduh dari http://issuu.com/manadopost/maraknyaperilakucurang/mp060810. Pada tanggal 17 Juli 2012

Penn, S. (2007). Researching with The Web: How to Avoid Internet Plagiarism. Diunduh dari http://www.vpul.upenn.edu/lr/PDF/plagiarism%20(W).pdf. Pada tanggal 12 April 2012.

Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Diunduh pada www.hukumonline.com. Pada tanggal 17 Desember 2013.

Purwodarminto, W. J. S. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahma, A. (2011). Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Masalah Sosial: Plagiarisme di Dunia Akademik. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/46065523/Makalah-plagiarisme. Pada tanggal 16 april 2014.

Riyanto, A. (2010). Kutuk Plagiarisme, Lalu?. Kompas. Diunduh dari http://cabiklunik.blogspot.com/2010_02_01_archive.html. Pada Tanggal 24 Februari 2013.

Roig, M., & De Tommaso, L. (1995). Are college student cheating and plagiarism related to academic procrastination? Psychological Reports, 77, 691-698.

Sastroasmoro, S. (2007). Beberapa Catatan Tentang Plagiarisme. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 57 Nomor: 8. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Siaputra, I. B. (2013). The 4PA of plagiarism: A psycho-academic profile of plagiarists. International Journal for Educational Integrity. Vol. 9 (2) 50-59.

Sinaga. (2010). Oknum Penipu Mahasiswa. Artikel. Diunduh dari http://www.maestrofkums.com/2014/05/oknum-penipu-mahasiswa.html. Pada tanggal 16 Juli 2012.

Sokolowska, J. (2009). Behavioral, cognitive, affective, and motivational dimensions of academic procrastination among community college students: AQ methodology approach. Dissertation: AA, LaGuardia Community College, City University of New York.

Solomon, L. J. & Rothblum, E. D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive- Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol. 31 No. 4. 503-509.

Page 21: PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8942/2/T1_802009021_Full... · Efek negatif yang timbul akibat plagiarisme adalah hilangnya

24

Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulation failure. Psychological Bulletin, 133(1). 65-94.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Semula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suwarjo., Sugiyatno., Astuti, B., Eliasa, E. I., Tjiptasari, F., Ratri, N., Utami, N. H. S., Astriwi, C., & Mayasari, D. (2012). Identifikasi Bentuk Plagiat Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fpenelitian%2FDr.%2520Budi%2520Astuti%2C%2520M.Si.%2F6identifikasi%2520bentuk%2520plagiat%2520pada%2520skripsi%2520mahasiswa.pdf&ei=UPjFU_ClEcK1uATKnoGAAw&usg=AFQjCNFCE5KvutA0HXWDOTYc9EsZfV_5pQ&sig2=MgyePpsraXFoIgNidf-QxA&bvm=bv.71126742,d.dGc. Pada Tanggal 16 januari 2013.

Walker, J. P. (2008). High school student perceptions and attitudes toward academic dishonesty. Diunduh dari www.proquest.com. Pada tanggal 21 mei 2012.

Warsiyah. (2013). PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA MUSLIM (Pengaruh Tingkat Keimanan, Prokrastinasi Akademik dan Sikap terhadap Menyontek pada Perilaku Menyontek Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo). Tesis. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

Westhpal (2004). Plagiarism. Diunduh dari http://leo.stocloudstate.edu/reseacrh/plagiarism.html. Pada tanggal 23 april 2012