peranan orang tua keluarga pra sejahtera dalam …digilib.unila.ac.id/30386/20/skripsi tanpa bab...

58
i PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN KAMPUNG BARU LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG ( Skripsi ) Oleh M. Dian Antariksa FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA

DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN

KAMPUNG BARU LABUHAN RATU

BANDAR LAMPUNG

( Skripsi )

Oleh

M. Dian Antariksa

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ii

ABSTRAK

PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA

DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN

KAMPUNG BARU LABUHAN RATU

BANDAR LAMPUNG

Oleh

Muhammad Dian Antariksa

Dalam meningkatkan prestasi belajar anak yang baik,maka peranan orang tua

sangat sekali diperlukan. Karena tanpa adanya peranan dan perhatian dari orang

tua, besar kemungkinan prestasi belajar anak tidak akan tercapai secara

maksimal.Terlebih pada mereka yang kedua orang tuanya sibuk bekerja mencari

nafkah, sehingga waktu dan perhatian yang diberikan akan menjadi kurang. Orang

tua harus bersedia meluangkan waktu untuk selalu mendampingi anak-anaknya

dalam belajar. Pada waktu efektif yang demikian anak-anak diberikan bimbingan,

pengarahan dan nasehat yang bertujuan agar semangat belajar dan cara balajar

anak akan meningkat,sehingga prestasi yang tinggi pun juga dapat dicapai.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, adalah bagaimanakah peranan

orang tua keluarga pra sejahtera dalam pendidikan anak di kelurahan kampung

baru labuhan ratu bandar lampung pada usia 05 -12 tahun, Sedangkan tujuan yang

diharapkan adalah untuk mendiskripsikan atau menjelaskan tentang peranan orang

tua dalam pendidikan anak.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yakni suatu metode yang

digunakan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi pada situasi sekarang

yang dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data,

klasifikasi dan analisis pengolahan data tentang sesuatu keadaan secara objektif.

Hasil yang didapat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa orang tua dalam hal

ini bapak dan ibu sangat mempunyai peranan yang cukup dominan dalam

mengawasi dan memperhatikan anaknya, baik pada saat belajar maupun ketika

berada dilingkungan keluarga. Untuk keberhasilan anak di sekolah maupun

dirumah anak perlu mendapat bimbingan dan perhatian dari orang tua. Orang tua

ketika anaknya di rumah dibimbing untuk dapat mengulangi kembali pelajaran

yang telah diperoleh di sekolah. Orang tua perlu menanamkan kebiasaan tersebut

sehingga anak dalam belajar akan dapat lebih terarah dan teratur. Dalam

membimbing dan memberikan perhatian anak perlu kesabaran dan ketekunan,

sehingga dalam memberikan perhatian tidak dirasa sebagai tekanan bagi anak.

iii

Peranan Orang tua terhadap anak dapat berupa penyedian fasilitas, pengawasan

belajar terhadap anak, pengawasan penggunaan waktu belajar, mengenal kesulitan

anak dan mendampingi anak dalam belajar. Orang tua harus bersedia meluangkan

waktu untuk selalu mendampangi anak-anaknya dalam belajar. Pada waktu efektif

yang demikian anak-anak diberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat yang

bertujuan agar semangat belajar dan cara belajar anak akan meningkat. Orang tua

anak juga memenuhi ketersedian tentang sarana dan fasilitas belajar anaknya,

serta orang juga mempunyai peran untuk bersedia dalam mengambil rapor

pendidikan anak dan wajib meluangkan waktu pada waktu-waktu tertentu dapat

bertemu dan berdiskusi dengan gurunya, untuk mengetahui dan mendapat

informasi tentang kondisi pendidikan dan keadaan sehari-hari dari pada anaknya.

Kesimpulan dalam penelitian ini, orang tua mempunyai peranan yang cukup

dominan sebanyak delapan (8) orang atau 66, 64 % dalam upaya untuk dapat

mengawasi, memberi perhatian dan mengontrol tentang anak, baik anak tersebut

ketika kesekolah, pada saat pulang sekolah atau dengan kata lain sedang berada

dilingkungan keluarga atau dirumah. Dengan demikian dimungkinkan bahwa

anak akan dapat belajar dengan baik sehingga prestasi atau hasil yang dicapai

dalam pembelajaran akan maksimal. Dan sebanyak dua (2) orang mempunyai

peran yang cukup yakni sebanyak 16,66 % orang berperan mengawasi ketika

anaknya ada dirumah dan dan membantu ketika anaknya ada kesulitan dalam hal

belajar, dan sebanyak dua (2) orang yang mempunyai peran rendah yakni

sebanyak 16,66 % orang hampir tidak ikut serta ketika anaknya ada kesulitan

belajar karena sudah di masukkan ke pusat bimbingan belajar, dan

membangunkan anak nya yang masih terrtidur karena sudah berangkat kerja

sebagai buruh dan pembantu rumah tangga.

Saran yang disampaikan, kepada orang tua baik bapak maupun ibu, sesibuk

apapun akan pekerjaan orang tua, jangan sampai lalai atau lupa dalam

memperhatikan anaknya dalam belajar, karena perhatian orang terhadap anaknya

itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan.

M.Dian Antariksa

iv

PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA

DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN

KAMPUNG BARU LABUHAN RATU

BANDAR LAMPUNG

Oleh

M. Dian Antariksa

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal

10 oktober 1993, Putra ke Lima dari Lima (5) Bersaudara,

Dari pasangan Bapak Drs. Iskandar Syah. M.H dengan Ibu

Dra. Merawati PRA, M.Pd

Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis, adalah ;

1. Taman kanak-kanak Universitas Lampung tahun 2000

2. Sekolah Dasar Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun 2006

3. SMP Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun 2009

4. SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun 2012

5. Pada tahun 2015 melaksakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke DI

Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

6. Pada tahun 2017, Penulis melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Negara Batin

Kabupaten Way Kanan.

7. Pada tahun 2017, Penulis melaksanakan KKN di Kampung Purwa Agung

Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan.

Pada tahun 2012 Penulis diterima di Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung

melalui Jalur SNMPTN, dan kemudian mendaftar Lagi melalui jalur yang sama

tahun 2014 dan diterima di FKIP Universitas Lampung pada Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah.

viii

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak merubah

Keadaan sesuatu kaum kecuali

Mereka merubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri

(Ar Ra’d Ayat 11)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, dan

dengan segala ketulusan serta kerendahan hati, sebentuk karya kecil ini

kupersembahkan kepada:

1. Walidi Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H dan Ibu Dra. Hj. Merawati PRA,

M.Pd, Doa dan pengorbanannya demi keberhasilan anaknya.

2. Paduka Maria Ulfa. S.H, M.H, Kiyay Brigpol Andri Kurniawan, S.H,

Uwan Brigpol M. Adipati Sanjaya dan Mahligai Marissa Anggari

Wijaya, S.Ip, Daing M. Fajar Maulana, S.Pd,. M.Pd. dan Idaman

Noviyanti, S.Kom, Mahkota Siti Sofiah Arafah, S.Pd, M.Pd. dan Ajo

Chandra Muliawan, S.H. M.H terimakasih atas doa dan motivasinya.

3. Atu Hj. Fauzah Maryati. terimakasih atas doa dan semangatnya..

4. Keponakanku Yang Manja Aura Putri Almahira (Ratu Putri), Ariyandi

Pratama (Raja Agung), Ratu Puwan Maharani (Ratu Puwan), Ratu Aliffah

Ramadhani (Ratu Permaisuri), dan Aretta Qianzi Chandra (Ratu Nur

Cahaya) terimakasih atas doanya.

5. Seseorang yang dengan setia selalu menemaniku, dalam suka dan duka

membantuku, memotivasiku dan insya-Allah kelak akan mendampingiku.

Almamater yang tercinta

xi

SANWACANA

Puji syukur alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peranan Orang Tua Keluarga Pra Sejahtera Dalam

Pendidikan Anak Di Kelurahan Kampung Baru Labuhan Ratu Bandar

Lampung ” pada Program studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga

mendapat banyak petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si Wakil Dekan Bidang Keungan dan

Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,

xii

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful M. M.Si , Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, terimakasih atas segala bimbingan,

masukan dan motivasinya, Dian tidak mampu membalasnya, dian

serahkan semuanya kepada Allah , dan mudah-mudahan bapak selalu

dalam lindunganya.

7. Drs. Iskandar Syah, M.H. dosen Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, dan sebagai orang tua ku sekaligus

dosen Pembimbing I (satu) yang telah bersedia meluangkan waktu,

memberikan bimbingan, kritik, saran, dan nasehat kepada penulis dalam

proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.

8. Bapak Suparman Arif, S.Pd,.M.Pd ,(Um Arief) dosen Program Studi

Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, sekaligus

Pembimbing akademik dan pembimbing II (dua) yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberi kritik, saran, nasehat,

mendengarkan keluh kesah penulis, serta mengajarkan ilmu dan banyak

hal terutama kesabaran yang sangat berharga kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Maskun, M.H, (Um Maskun) Dosen Program Studi

Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, sekaligus dosen

Pembahas atau penguji utama yang telah bersedia meluangkan waktu,

memberikan bimbingan, kritik, saran, dan nasehat kepada penulis dalam

proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.

xiii

10. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unila, Bapak Drs. Ali

Imron, M.Hum, Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, Bapak Drs. Tontowi, M.Si,

Bapak Hendry Susanto, S.S,. M.Hum, Bapak Muhammad Basri, S.Pd,

M.Pd, (Um Basri), Bapak Cheri Saputara, S.Pd,. M.Pd, Ibu Dr. Risma M.

Sinaga, M.Hum, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Ibu Myristica

Imanita, S.Pd,. M.Pd, yang telah membimbing dan memberikan Ilmu

kepada penulis di Program Studi Pendidikan Sejarah.

11. Seluruh Keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih atas semua kasih sayang yang kalian berikan, dan dukungan

materill yang sudah saya terima selama ini.

12. Marisa, A.Md yang selalu setia menemaniku sejak masa putih abu-abu,

terima kasih atas bantuannya, waktunya, dan nasehatnya selama ini dan

semoga Allah SWT dapat mewujudkan impian kita selama ini.

13. Sahabat terbaik sekaligus teman seperjuangan saat menempuh masa-masa

kuliah Andri Wijaya, Luki Hamdani, Sabda Muhammad Rianiza, M.Riski

Pratama, Yusuf Ardianto, Aldino Antoni, Nur Fajar Chyng, Indah Nina

Yusti, Khalidia Faza, Berda Gustiantia, Dea Deviana, Destia Murti

Larasati, terima kasih atas bantuannya, waktunya, dan nasehatnya selama

ini semoga hubungan kita kekal hingga akhir hayat.

14. Semua kakak-kakak tingkat 2013, 2012, dan semua Sejarah angkatan

2015,2016 dan 2017 terima kasih untuk kebersamaan dan kasihnya

selama ini. Berharap kebersamaan kita dapat memberikan makna dan

xiv

pelajaran bagi kehidupan kita kelak, dan tentunya terjalin sampai akhir

hayat dan terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.

15. Saudara-saudara KKN dan PPL Anjas Wicaksono, Andri Wijaya, Teresa

Wilda Triadita M. Caroline Claudia Anggina N, Ayu Purry Purnama, Devi

Fitriani, Lela Noviana, dan Keluarga Kecilku di Kampung Purwa Agung

Bapak Bambang, Ibuk Yuli, Teteh Diven, Adek Jul, Mas Susilo, Aak

Lana, Adek Mahe, Mas Egy. terima kasih atas kebersamaan dan kasih

sayang melalui hari demi hari dalm menjalani kegiatan bersama. Berharap

persaudaraan kita akan terjalin sampai akhitr hayat.

16. Bapak Sukarman B.A Kepala Kelurahan Kampung Baru, Bapak Drs.

Pasni, M.S sekretaris Kelurahan Kampung Baru dan semua perangkat

Kelurahan Kampung Baru yang telah berkenan memberikan izin penelitian

Kelurahan Kampung Baru, dan memberikan informasi mengenai data-data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada semua pihak yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi

yang membaca.

Bandar Lampung, 31 Januari 2018

Penulis

Muhammad Dian Antariksa

NPM : 14133033043

xv

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 6

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 6

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 7

1.5 Tujuan dan kegunaan Penelitian ................................................. 7

1.5.1 Tujuan Penelitian .............................................................. 7

1.5.2 Kegunaan Penelitian ........................................................ 7

1.5.3 Kegunaan Teoritis ........................................................... 7

1.5.4 Kegunaan Praktis ............................................................ 8

1.6 .Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 8

1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ...................................... 8

1.6.2 Runag Lingkup Objek Penelitian .................................... 8

1.6.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian .................................. 9

1.6.4 Ruang Lingkup Tempat .................................................. 9

1.6.5 Ruang Lingkup Waktu .................................................... 9

REFERENSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 11

1.2.1 Pengertian Peranan Orang Tua........................................ 11

1.2.2 Pengertian Keluarga Pra Sejahtera .................................. 15

1.2.3 Pengertian Pendidikan .................................................... 17

1.2.4 Pengertian Belajar .......................................................... 20

1.3 Kerangka Pikir .......................................................................... 21

1.4 Paradigma ................................................................................ 22

REFERENSI

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan ........................................................... 24

3.1.1 Metode Deskriptif ............................................................. 24

3.2 Populasi ....................................................................................... 26

xvi

3.3 Sampel......................................................................................... 27

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 28

3.5.2 Teknik Wawancara .......................................................... 28

3.5.3 Teknik Dokumentasi ........................................................ 29

3.5.4 Teknik Observasi ............................................................. 29

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 30

REFERENSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kelurahan Kampung Baru Kecamatan

Labuhan Ratu Bandar Lampung ............................................... 33

4.2 Keadaan Penduduk Kelurahan Kampung Baru ........................ 35

4.2.1 Jumlah Penduduk .............................................................. 35

4.2.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Umur Dan Kelamin 36

4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan .................... 36

4.2.4 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............... 37

Langkah Langkah Penelitian ...................................................... 38

Persiapan Pengajuan Judul ......................................................... 38

Penelitian Pendahuluan .............................................................. 39

Pengajuan Rencana Penelitian ................................................... 39

Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 40

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................. 40

4.3.1 Mengawasi Anak Pada Saat Belajar .................................. 40

4.3.1.1 Peran Orang Tua Mempersiapkan Dan Mengawasi

Kepergian Anaknya ............................................... 40

4.3.1.2 Peran Orang Tua Memberikan Bantuan Terhadap

Anaknya ............................................................... 42

4.3.1.3 Peran Orang Tua Memberikan Pendapat Untuk

Masalah Kesulitan Belajar ................................. 45

4.3.1.4 Peran Orang Tua Selalu Mendampingi Anaknya

Pada Saat Mengerjakan Pekerjaanrumah (PR) ..... 47

4.3.1.5 Peran Orang Tua Membatasi Waktu Untuk

Bermain Dan Menonton Tv ................................. 49

4.3.1.6 Peran Orang Tua Mengawasi Kegiatan Belajar

Pada Saat Di Luar Sekolah dan diluar Rumah ..... 51

4.3.1.7 Peran Orang Tua Selalu Memeriksa Catatan

Pelajaran Anaknya ............................................... 53

4.3.2 Peran Orang Tua Memberikan Perhatian Pada Anak Saat

Belajar .............................................................................. 55

4.3.2.1 Peran Orang Tua Bertanya Pada Anak Tentang

Apa Saja Yang Telah Dipelajari di Sekolah ......... 55

4.3.2.2 Peran Orang Tua Harus Bertemu Dan Berdiskusi

Dengan Guru Tentang Anaknya .......................... 57

xvii

4.3.2.3 Peran Orang Tua Mempunyai Peran Untuk Dapat

Memenuhi Sarana Dan Alat Belajar Untuk Anaknya 60

4.3.2.4 Peran Orang Tua Harus Membangunkan

Anaknya Untuk Belajar ....................................... 62

4.3.2.5 Peran Orang Tua Dalam Mengambil Rapor Anaknya 64

4.4 Pembahasan .............................................................................. 67

4.4.1 Peran Orang Tua mengawasi Anak Pada Saat Belajar ... 67

4.4.1.1 Peran Orang Tua Mempersiapkan Dan

Mengawasi Kepergian Anaknya .................................. 67

4.4.1.2 Peran Orang Tua Memberikan Bantuan

Pada Anaknya .............................................................. 67

4.4.1.3 Peran Orang Tua Memberikan Pendapat

Untuk Masalah kesulitan Belajar Anaknya .................. 68

4.4.1.4 Peran Orang Tua selalu Mendampingi

Anknya Saat Mengerjakan (PR) .................................. 69

4.4.1.5 Peran Orang Tua Membatasi Waktu untuk

Bermain Anaknya dan Menonton TV .......................... 70

4.4.1.6 Peran Orang Tua Mengawasi Kegiatan

Belajar Pada Saat Diluar Sekolah Dan Dirumah ........ 70

4.4.1.7 Peran Orang Tua Selalu Memeriksa

Catan Cataan Anaknya ................................................ 71

4.4.2 Peran Orang Tua Memberikan Perhatian

Pada Anak Saat Belajar .......................................................... 72

4.4.2.1 Peran Orang Tua Bertanya Pada Anak

Yang Telah di Pelajari di Sekolah ............................... 72

4.4.2.2 Peran Orang Tua Harus Bertemu dan

Berdiskusi Dengan Guru Tentang Anaknya ................ 72

4.4.2.3 Peran Orang Tua Mempunyai Peran Untuk

Dapat Memenuhi Sarana Dan Alat Belajar

Untuk Anaknya ........................................................... 73

4.4.2.4 Peran Orang Tua Harus Membangunkan

Anaknya Untuk Belajar ................................................ 73

4.4.2.5 Peran Orang Tua Dalam Mengambil

Rapor Anaknya ........................................................... 74

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 76

5.2 Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

xix

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

Tabel 1. Daftar nama nama perguruan tinggi yang ada dalam

lingkungan wilayah kampung baru .................................................. 36

Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin ................... 38

Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ............................ 39

Tabel 4.Keadaan penduduk menurut mata pencaharian ................................. 40

Tabel 5 .Peran Orang Tua dalam mempersiapkan dan mengawasi anak ........ 43

Tabel 6 Peran Orang Tua dalam meberikan bantuan pada anak ..................... 45

Tabel 7 Peran Orang Tua dalam memberikan pendapat untuk masalah

Kesulitan Belajar ............................................................................... 48

Tabel 8 .Peran Orang Tua dalam Mengerjakan PR ........................................ 50

Tabel 9 Peran Orang Tua dalam Mengontrol waktu bagi anaknya ................ 51

Tabel 10Peran Orang Tua dalam Mengawasi Kegiatan belajar ....................... 54

Tabel 11Peran Orang Tua dalam memeriksa catatan pelajaran ....................... 56

Tabel 12Peran Orang Tua untuk betanya pada anaknya ................................. 58

Tabel 13 Peran Orang Tua untuk bertemu & berdiskusi dengan Gurunya 60

Tabel 14 Peran Orang Tua untuk memenuhi sarana dan alat belajar ............... 64

Tabel 15 Peran Orang Tua Untuk membangunkan anaknya yang tertidur ...... 65

Tabel 16 Peran Orang Tua untuk mengambil Raport pendidikan anaknya 67

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Kerangka Pikir ...................................................................... 23

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Daftar Nama-Nama Responden 85

2. Angket Responden 87

3. Hasil Angket Responden 90

4. Rencana Judul Skripsi / makalah Kaji Tindak 126

5. Rekomendasi menjadi Pembahas 127

6. Pengesahan Komisi Pembimbing 128

7. Undangan Seminar Proposal 129

8. Undangan Seminar Hasil 130

9. Surat Izin Penelitian Pendahuluan 131

10. Surat Izin Penelitian 132

11. Surat Keterangan Penelitian. 133

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peranan pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa karena

kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, khususnya bagi negara yang

sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Setiap warga

negara berhak mendapat kesempatan pendidikan yang sama, baik anak normal

maupun anak luar biasa. Anak luar biasa juga menuntut mendapatkan kesempatan

pendidikan yang sama baik dari keluarga, sekolah maupun dari masyarakat. Hal

ini sesuai dengan ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2014 dalam GBHN disebutkan,

Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin, dan anak-

anak terlantar, serta kelompok rentan sosial dengan memberdayakan lembaga

pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai,

sikap, dan kemampuan melalui perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional

yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif,

berwawasan kebangsaan, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, dan

berketrampilan.

Tidak dapat disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan

keluarga bagi perkembangan anak-anak manusia yang pribadi dan berguna bagi

masyarakat. Kita semua tentu telah mengetahui bahwa pengaruh keluarga

2

terhadap pendidikan anak-anak berbeda-beda. Sebagian keluarga atau orang tua

mendidik anak-anaknya

Keadaan tiap-tiap keluarga berbeda-beda pula satu sama lain. Ada keluarga yang

kaya, ada yang kurang mampu. Dan keluarga yang besar (banyak anggota

keluarganya), dan ada pula keluarga yang kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi

oleh suasana yang tenang dan tenteram, ada pula yang selalu gaduh, bercekcok,

dan sebagainya. Dengan sendirinya, keadaan dalam keluarga yang bermacam-

macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap

pendidikan anak-anak.

Berdasarkan pendapat Rousseau kasih sayang orang tua sangat penting membantu

anak dalam belajar, hal tersebut sebagai tersebut terungkap dalam uraian sebagai

berikut

Pendidikan orang tua dan berpengaruh besar terhadap anak-anak adalah

pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak

dan kodrat yang diterimanya. Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh

karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anak-anak hendaknya

memberikan kasih sayang yang sejati pula. ”J. J. Roussseau (1712-1778)

Dalam hal ini hendaknya kita harus ingat pula bahwa pendidikan berdasarkan

kasih sayang saja kadang-kadang mendatangkan bahaya. Kasih sayang harus

dijaga jangan sampai berubah menjadi memanjakannya. kasih sayang harus

dilengkapi dengan pandangan yang sehat tentang sikap kita terhadap anak.

Hal-hal yang perlu dihindari oleh orang tua dalam mendidik anak.di jelaskan oleh

Ngalim Purwanto, (2005:85-86) :

3

a. Jangan sering melemahkan semangat anak dalam usahanya untuk mandiri.

Dalam hal ini masih banyak orang tua yang selalu menganggap anaknya

itu masih kecil, belum dapat berbuat atau mengerjakan sesuatu sehungga

orang tua kerap kali melarang anak-anaknya. Larangan merupakan alat

mendidik satu-satumya yang lebih banyak dipakai oleh para orang tua

terhadap anaknya. Sebenarnya pendapat yang seperti itu tidak benar.

Seorang anak yang selalu dilarang dalam segala perbuatan dan

permainannya sejak kecil dapat terhambat perkembangan jasmani dan

rohaninya.

b. Jangan memalukan/mengejek anak-anak dimuka orang lain. Sangat kita

sayangkan pendapat orang tua, bahkan juga gurunya, yang Masih

menganggap alat pendidikan yang salah ini sebagai satu-satunya cara

mendidik yang dapat mendatangkan hasil. Padahal anak yang sering

ditertawakan dan diejek jika tidak berhasil melakukan sesuatu, maka

dengan tidak sadar ia akan selalu berhati-hati tidak akan mencoba

melakukan yang baru atau yang sukar. Ia akan menjadi orang yang selalu

diliputi oleh keragu-raguan.

c. Jangan selalu membeda-bedakan dan berlaku ”pilih kasih”. Perlakuan ini

terhadap anak-anak dalam keluarga kita, baik antara yang besar dan kecil

maupun antara anak laki-laki dan anak perempuan akan mengakibatkan

kecemburuan dan kompetisi yang negative.

Jadi usahakan agar dalam segala tingkah laku dan perbuatan kita

menunjukkan cinta dan kasih sayang yang merata kepada mereka.

4

d. Jangan memanjakan anak. Seorang anak yang dimanjakan akan kurang

rasa tanggung jawabnya, selalu bersandar dan minta pertolongan kepada

orang lain, merasa diri tidak sanggup, dan sebagainya. Tidak memanjakan

bukan berarti kita tidak mempedulikannya, karena anak yang tidak

dipedulikaan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa

bahwa dirinya itu rendah tak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain,

dan sebagainya. Akibatnya, ia akan berbuat sekehendak hatinya.

Kemampuan orang tua dalam mendidik anak sangat diperlukan bukan hanya itu

orang tua dituntut akan kepekaan serta kepeduliannya akan proses perkembangan

anak dan pola tingkah laku anak sehari-hari, hal ini harus dilakukan mengingat

pola dan cara mendidik menentukan terbentuknya pribadi seorang anak dari lahir

sebelum seseorang anak mengenal dan masuk dalam lingkungan keluarga sosial

atau masyarakat

Berdasarkan penjelasan di atas maka peranan pendidikan dan keluarga saling

berkaitan satu sama lain, yang mana peranan pendidikan diharapkan agar dapat

bekerja sama dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu orang tua dari anak.

Peranan orang tua mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan

belajar. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang tinggi akan dapat diraih

apabila ada keinginan belajar. Keinginan itu akan muncul apabila ada dorongan

baik dalam diri anak atau luar diri anak.

Belajar dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin

besar keinginannya untuk belajar maka akan semakin besar kesuksesan

belajarnya. Seorang anak yang besar keinginannya akan belajar, maka ia akan

5

gigih dan tekun dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1990 : 62) bahwa “Keinginan seseorang

akan meningkat apabila terlihat adanya hubungan antara kegiatan yang dilakukan

dengan tujuan yang dicapai“. Diasumsikan bahwa anak yang sudah mengetahui

benar pentingnya belajar bagi dirinya akan memiliki Hasrat belajar yang tinggi.

Disinilah peranan keluarga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kegiatan

belajar anak karena keluarga adalah hal utama bagi anak untuk mendukung

anaknya agar memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi anak tersebut. Dorongan

orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi apakah anak

memperoleh pendidikan yang baik atau tidak, berprilaku baik atau menyimpang,

dan lain-lain.

Dorongan-dorongan yang diberikan oleh orang tua dapat berupa : pemberian

keinginan yang baik, perhatian, perasaan senang, rasa menghargai, dapat

memberikan peluang pada anak untuk mencapai apa yang diinginkan tanpa

adanya tekanan maupun paksaan.

Berdasarkan pada hasil observasi atau penelitian awal pada orang tua keluarga pra

sejahtera di kelurahan kampung baru, “banyak diantara anak-anaknya kurang

perhatian dari pada orang tua mereka, terutama perhatian tentang pendidikan, hal

ini disebabkan orang tua sibuk dalam pekerjaan sehari-hari.” ( Hasil Wawancara

dengan bapak Melodi, tanggal 25 September 2017)

Sedangkan usia pendidikan anak, dapat dibagi dalam empat (4) tingkatan, yakni ;

1. Usia anak 03 – 05 tahun usia pendidikan anak usia dini dan taman kanak-

kanak

6

2. Usia anak 06 - 11 tahun usia pendidikan anak tingkat sekolah dasar

3. Usia anak 12 - 14 tahun usia pendidikan anak tingkat menengah pertama

4. Usia anak 15 - 17 tahun usia pendidikan anak tingkat menengah atas

( Soejono Soekanto, 1985 : 68 )

Usia pendidikan anak, secara umum anak mulai mengenal tentang dunia

pendidikan, dimulai dari usia 03 tahun dan hingga pada pendidikan pada jenjang

pendidikan sekolah menengah atas pada usia 15-17 tahun. Dalam penelitian ini

fokus usia anak yang akan diteliti adalah usia anak 06 – 11 tahun, yakni usia anak

pada jenjang pendidikan sekolah dasar.

Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan tersebut diatas, maka penulis

tertarik untuk dapat melakukan penelitian dengan judul ; “:Peranan Orang tua

keluarga Pra Sejahtera Dalam Pendidikan Anak di Kelurahan Kampung Baru

Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung “

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 03 – 05 tahun.

2. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 06 – 11 tahun.

3. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 12 – 14 tahun

4. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 15 – 17 tahun.

agar memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi anak.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti oleh penulis akan dibatasi

mengenai kurangnya peranan orangtua dalam pendidikan anak pada keluarga pra

7

sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

Lampung, Pada penelitian ini, penulis membatasi anak dari usia 05- 11 tahun.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

Bagaimanakah peranan orang tua dalam pendidikan anak pada keluarga pra

sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

Lampung pada usia 05-12 tahun?

1.5 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang peranan

orangtua dalam Pendidikan anak pada keluarga pra Sejahtera di Kelurahan

Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1.5.3 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis berguna untuk mengembangkan menerapkan konsep-

kosep ilmu pendidikan khususnya wilayah kajian Pendidikan Ilmun Pengetahuan

Sosial yang berkaitan dengan Hak untuk mendapatkan pendidikan dan

pengajaran yang layak dan optimal sehingga membentuk pribadi manusia yang

8

berkualitas yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta

perilaku yang baik dalam kehidupan masyarakat.

1.5.4 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Kelompok PKK Kelurahan

untuk sosialisasi cara mendidik anak agar berperan untuk meningkatkan

sumber daya manusia dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang

berguna untuk meningkatkan pendidikan anaknya di wilayah kelurahan

setempat.

2. Penelitian ini pula diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran

kepada orang tua dan semua pendidik dalam pendidikan anaknya.

1.6. Ruang Lingkup

1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

Penilitian ini termasuk dalam lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial yang berkaitan dengan usaha pembinaan kepada orang

tua, yang secara khusus membahas tentang usaha orang tua dalam pendidikan

anak.

1.6.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peranan orang tua dalam pendidikan anak pada

keluarga Pra Sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu

Kota Bandar Lampung Tahun 2017.

9

1.6.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 05-12 tahun

di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

1.6.4 Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup lokasi atau wilayah dalam penelitian ini adalah lingkungan

Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

1.6.5 Ruang Lingkup Waktu

Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya Surat Izin

Penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

10

REFERENSI

................ Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014, Garis_garis

Besar Haluan Negara, Jakarta, Indonesia.

Mustaqiem, Muhammad, 1987, Psikologie Pendidikan, Reneka Cipta, Jakarta Hal

85-86.

Ngalim Poerwanto, 2005, Guru dan Anak dalam dunia pendidikan, Angkasa

Bandung.

Soejono Soekanto, 1985, Anak dan Pola Perlakuannya, Pt BPK, Gunung Mulya

Jakarta.

.................. Wawancara dengan Bapak Melodi, tanggal 25 September 2017

11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Peranan Orang Tua

Manusia di dalam kehidupan bersosialisasinya mempunyai peranan-preanan

tersendiri dalam kehidupannya. Peranan tersebut akan dapat membesdakan

manusia yang satu dengan yang lainnya dengan berbagai peranan yang

dimilikinya, baik sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat maupun sebagai

warga negara, dimana dalam peranan-peranan yang telah dimilki teresebut akan

timbulnya kedudukab untuk dapat saling melengkapi supaya terjadi keharmonisan

dalam berinteraksi di dalam keluarga dan masyarakat.

Peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang

terutama dalam terwujudnya sesuatu hal atau peristiwa (W.J.S. Poerwadarminta,

1986, 735).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yag dimaksud dengan peranan, adalah :

1. Bagian yang dimainkan sesorang pemain yang dibebankan kepadanya, dan

2. Bagian dari tugas utama yang dilaksanakan.

(Depdikbud, 1988 : 667)

12

Konsep-konsep lain, yang membicarakan tentang peranan, adalah “ GrossMason

dan Mc Eachern dalam buku David Berry. (1995:99), “ Peranan adalah harapan –

harapan yang dikenakan pada individu-individu yang menempati kedudukan

sosial yang tertentu. Sedangkan pengertian peranan yang dikemukakan oleh

Soerjono Soekanto (2000 : 268), : Peranan adalah merupakan aspek dinamis

tentang kedudukan (status), sehingga apabila seseorang telah melaksanakan hak

atau tanggungjawabnya, serta telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka siapapun dianya, maka ia telah menjalankan suatu peranan.

“ Peranan tersebut menurutnya mencakup tiga hal yaitu :

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat.

Dengan demikian, maka peranan merupakan aspek yang dinamis yang

dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari berbagai

penjelasan-penjelasan yang tertera diatas, maka diartikan bahwa peranan adalah

suatu tindakan yang dilakukanj oleh seseorang yang memiliki suatu posisi tertentu

dalam status sosial. Peranan merupakan tindakan atau perbuatan seseorang dalam

13

menjalankan hak dan kewajiban-kewajiban sebagai pemegang suatu kedudukan

dalam posisi tertentu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , “ Orang Tua, adalah ayah dan Ibu

Kandung, Sedangkan pengertian orang tua mengandung tiga (3) dimensi, yaitu

orang tua dirumah (ayah dan ibu), orang tua di sekolah (Bapak dan Ibu guru), dan

orang tua didalam masyarakat yakni tokoh masyarakat.

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak-anaknya dalam

melindungi, membimbing dan mendidik. Mengenai peran orang tua, Soerjono

Soekanto ( 1990 : 115 – 116). Mengemukakan bahwa peranan orang tua adalah

sebagai berikut :

“Seorang ayah dianggap sebagai kepala keluarga yang diharapkan

mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang mantap, sesuai dengan ajaran

tradisional (jawa), maka seorang pemimpin harus dapat memberikan

teladan yang baik (ing ngarso sung tuludo), memberikan semangat

sehingga pengikut yang kreatif ( Ing madyo mangun karso) dan

membimbing (tutwuri handayani) sehingga seorang pemimpin di dalam

rumah tangga. Maka seorang ayah harus mengerti dan memahami

kepentingan dari keluarga yang dipimpinnya”.

Sedangkan Ibu yaitu pada awalnya proses sosialisasi seorang ibu mempunyai

peranan yang cukup besar, bahkan dapat lebih besar dari pada peranan ayah,

karena ibu harus dapat dan mampu untuk mengambil keputusan-keputusan yang

cepat dan tepat yang diperlukan pada saat-saat tertentu.

Pendapat lain mengatakan bahwa orang tua sangat berperan dalam membimbing

anak, yang mana membimbing anak dilakukan melalui pemberian bantuan.

Bantuan ini dibagi dalam empat (4) kelompok yaitu :

14

1. Berperan sebagai pencegah yang membantu anak menemukan cara-cara

mengatasi persoalan yang mungkin menjurus kepenyimpangan

perkembangan atau tekanan jiwa atau timbulnya gangguan jiwa.

2. Berperan memelihara anak, sebagai pribadi yang sudah mencapai

perkembangan, baik keseimbangan emosi maupun keserasian kepribadian

yang kuat.

3. Berperan dalam membantu pembentukan penyesuaian diri dengan jalan

anak menghadapi, memahami dan memecahkan masalah untuk mencapai

hasil yang optimal, baik dalam jenjang karier maupun hubungan sosial.

4. Berperan memperbaiki atau menyembuhkan apabila terjadi penyimpangan

atau kesulitan yang sudah berakar ( Singgih D Gunarsa, 1995 : 20).

Menurut Zakiah Darajat (1970 : 56) “Orang tua adalah pembina pribadi yang

pertama dalam hidup anak, kepribadian orang tua sikap dan cara hidup mereka,

merupakan unsur – unsur pendidik yang tidak langsung, yang dengan sendirinya

akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh”.

Selanjutnya dijelaskan bahwa peran orang tua, terdiri sebagai berikut :

A. Mengawasi anak pada saat belajar :

1. Mempersiapkan dan Mengawasi anak pada saat belajar.

2. Memberikan bantuan pada anak pada saat belajar.

3. Memberikan pendapat didalam kesulitan anak pada saat belajar.

4. Mendampingi anak pada saat belajar.

5. Membatasi waktu pada saat bermain dan menonton TV.

6. Mengawasi kegiatan belajar anak pada saat diluar sekolah.

7. Memeriksa catatan pelajaran anak .

B. Memberikan Perhatian Pada Saat Anak Belajar

1. Bertanya tentang apa saja yang sudah dipelajari.

2. Orang tua bertemu dan berdiskusi dengan guru.

3. Memenuhi sarana dan alat belajar anak.

15

4. Membangunkan anaknya pada saat anknyab tidur untuk belajar.

5. Mengambil rapor anaknya.

Analisis Slameto :

Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, misalnya

mereka acuh tidak acuh terhadap hasil belajar anak, tidak memperhatikan sama

sekali akan kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak

mengatur waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak,

tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang

dialami dalam belajar, dan lain-lain yang menyebabkan anaknya kurang berhasil

dalam belajar.

Menurut Kartini Kartono (1985:90), menyatakan bahwa untuk mewujudkan

harapan agar anak-anaknya berhasil di sekolah, orang tua yang bijaksana

senantiasa mengikuti perkembangan anaknya di sekolah serta berusaha

mengetahui taraf kemampuan yang dimiliki anak-anaknya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai peran atau

tanggung jawab yang berat dalam memberikan bimbingan kepada anak-anaknya,

tokoh ayah dan ibu sebagai pengisi hati nurani yang pertama harus melakukan

tugas yang pertama adalah membentuk kepribadian anak dengan penuh tanggung

jawab dalam suasana kasih sayang antara orang tua dengan anak.

2.1.2 Pengertian Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga pra sejahtera adalah suatu keluarga yang masih hidup dalam tingkat

yang serba kekurangan. Kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan yang layak.

16

Keluarga pra sejahtera pada umumnya tidak hanya kurang mampu dalam tingkat

pendidikan dan ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus juga kekurangan dalam bidang

finasial atau materi dan harta benda (BKKBN, 1998:72).

Indikator-Indikator keluarga Pra Sejahtera :

1. Keluarga memiliki akses air minum dan mandi dari air sumur atau

air kali.

2. Keluarga sudah memiliki jamban sendiri walaupun masih

sederhana.

3. Keluarga jika memasak masih menggunakan kayu bakar atau

arang, dan ada sudah menggunakan komper minyak.

4. Keluarga masih menggunakan lampu minyak, tapi ada juga yang

sudah mempergunakan listrik sebagai alat penerangan.

5. Di rumah keluarga sudah ada hiburan TV black white atau Radio.

6. Belum ada kenderaan roda 2 (dua) motor, walaupun ada masih

jauh daripada baik .

7. Rumah biasanya dinding bata merah, papan atau pelupuh bambu,

lantai juga bata merah atau lantai tanah.

8. Bila ada keluarganya yang sakit, masih banyak yang berobat pada

pengobatan tradisional dari pada berobat ke dokter.

9. Anak-anak hanya mampu mengenyam pendidikan hingga pada

tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama dan Atas, jarang

sekali yang lanjut pada tingkat Pendidikan Tinggi

10. Keluarga tersebut tidak atau belum mempunyai tabungan sebagai

uang simpanan masa depan.

11. Untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan, keluarga jarang

mempergunakan surat kabar.

12. Keluarga jarang yang ikut dalam perkumpulan kegiatan-kegiatan

sosial yang ada dalam wilayahnya.

( Mubiyarto, 2009, Badan Statistik Nasonal, Pustaka Jaya, jakarta)

17

Dari penjelasan tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keluarga pra

sejahtera, adalah suatu keluarga yang terdiri dari seorang bapak dan ibu dengan

beberapa orang anak dan mungkin saja masih ikut dengan keluarga tersebut masih

ada otang tua yakni ayah dan ibu, sedangkan kehidupan sosial ekonomi dari

keluarga tersebut masih tergolong rendah dengan tingkat penghasilan yang masih

minimal, kepala keluargta tersebut yakni bapaknya, tidak mempunyai pekerjaan

dan penghasilan yang tetap, serta menempati tempat tinggal yang sangat

sederhana, masih berlantai tanah, atau masuk dalam kretaria rukah yang tidak

layak huni, seperti pada masim hujan rumahnya bocor, lantai dan dindingnya juga

sangat sederhana. Lantainya masih lantai tanah, bila demikian dapat menimbulkan

penyakit, terutama pada anak-anaknya

Keluarga pra sejahtera ini kemudian yang akan menjadi subjek penelitian, yakni

keluarga pra sejahtera yang bermukim pada kelurahan kampung baru kecamatan

labuhan ratu Bandar Lampung.

2.1.3 Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan Secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia

untuk dapat membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya

peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses

pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang

peradaban umat manusia. Oleh karenannya pendidikan pada hakekatnya

merupakan usaha manusia untuk dapat melestarikan hidupnya.

18

Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi

dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,

jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan dapat mengantarkan anak kepada

tujuan dan cita-cita . Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang

dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara

dan agamanya.

Pendidikan juga merupakan suatu proses pengalaman karena kehidupan

merupakan pertumbuhan, oleh karenannya pendidikan adalah upaya untuk dapat

membantu pertumbuhan batin manusia tanpa harus dibatasi oleh usia, proses

pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah

kecakapan dalam perkembangan diri seseorang.

Menurut Plato, pendidikan adalah “ proses yang dilakukan seumur hidup yang

dimulai dari lahir hingga pada saat kematian, yang akan membaut seseorang akan

bersemangat dalam mewujudkan warga negara yang ideal dan mengajarkan

bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar . (Plato, 1992 : 23).

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha manusia untuk dapat

mengembangkan kemampuan diri, oleh sebab itu maka pendidikan pada

umumnya disamping tanggung jawab sekolah juga termasuk juga tanggung jawab

keluarga dan masyarakat.

Pendidikan cukup memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pendidikan juga menuntun pada orang-orang yang terlibat dalam

dunianya atau pada sektor pendidikan untuk dapat berkerja secara optimal,

19

dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi yang

dilakukan tanpa pamrih

Dengan demikian, maka pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan dalam

membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan, pendidikan juga

adalah suatu usaha dalam menolong atau membantu anak untuk dapat melakukan

tugas-tugas yang ada pada hidupnya agar senantiasa mandiri dan bertanggung

jawab secara susila, sehingga dengan demikian maka dapat diartikan bahwa

pendidikan itu adalah sebagai usaha untuk dapat mencapai penentuan diri dan

tanggung jawab.

Yang dimaksud dengan pendidikan, adalah : suatu usaha yang dilakukan atau

suatu upaya yang secara terus-menerus untuk dapat mencapai tujuan dan cita-cita

hidup dari seseorang, pendidikan tidak hanya pendidikan formal atau pendidikan

yang dilaksanakan disekolah saja, namun juga perlu dilaksanakan juga pendidikan

non formal atau pendidikan yang dilaksanakan oleh oramg tua dan juga

pendidikan oleh lingkungan dan masyarakat juga cukup berperan.

Dengan demikian, maka pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas tidak

hanya sekedar proses yang hanya berlangsung di sekolah saja. Pendidikan adalah

sautau aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan

berkembang.

Di dalam masyarakat yang kompleks, peranan pendidikan ini mengalami

spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap

berhubungan dengan proses pendidikan informal diluar sekolah.

20

2.1.4. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan individu untuk dapat memperoleh pengetahuan,

perilaku dan ketrampilan dengan cara mengolah bahan belajar ( Dimyati dan

Mujiono, 2006 : 6). Sedangkan pendapat lain yang memberi pengertian tentang

belajar adalah, Sanjaya yang mengatakan, bahwa ;” Belajar adalah suatu proses

mental yang terjadi dalam diri seseoerang sehingga menyebabkan muncul suatu

perubahan dalam tingkah laku“ (Sanjaya, 2010:112).

Sedangkan tujuan belajar menurut Sardiman dapat dibedakan dalam tiga (3) jenis

adalah :

(a) Untuk Mendapatkan Pengetahuan

Pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan bagian yang tidak dapat untuk

dipisahkan, dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir

tanpa bahan pengetahuan. Jadi, dengan adanya bahan pengetahuan, maka

seseoerang dapat mempergunakan kemampuan berpikir di dalam proses belajar

sehingga pengetahuan yang didapat akan semakin bertambah.

(b) Pembentukan Sikap

Pembentukan sikap dan mental prilaku anak didik tidak akan terlepas dari

penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu guru tidak hanya mengajar, tetapi betul-

betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak

didiknya. Maka akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktekkan

segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

21

(c) Penanaman Ketrampilan

Belajar juga memerlukan latihan-latihan yang akan menambah ketrampilan dalam

diri siswa, baik itu berupa ketrampilan jasmani maupun ketrampilan rohani.

Dengan demikian, maka belajar adalah suatu proses dimana perilaku yang

dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan dan pengalaman, sehingga dengan

demikian belajar adalah aktivitas mental dan fiskis yang berlangsung dalam

berbagai interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Belajar adalah perubahan yang

terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar berkelangsungan atau secara

terus-menerus, ini dilakukan bukan hanya sekedar karena untuk proses

pertumbuhan saja, belajar juga dipengaruhi oleh dua (2) faktor yakni faktor

internal dan faktor eksternal, Oleh karena nya belajar bukan hanya dapat

dilaksanakan di sekolah saja, tetapi dapat juga berlangsung di rumah tangga itu

sendiri.

2.2 Kerangka Pikir

Orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya sebelum mereka terjun

didalam masyarakat. Mereka mempunyai peranan yang sangat besar dalam rangka

pembentukan sikap dan perilaku anak. Dengan adanya peranan orang tua dalam

pembinaan anak yang dapat dilakukan dengan cara mengawasi, membimbing, dan

melindungi anak dalam belajar, sehingga anak dapat memperoleh hasil yang ingin

dicapainya dan sesuai dengan tujuannya.

22

2.3 Paradigma

a

Garis peranan

Peran Orang Tua A. Mengawasi anak pada

saat belajar

B. Memberikan

perhatian Pada saat

anak belajar

A1. Mempersiapkan dan Mengawasi anak

A2. Memberikan bantuan

A3. Memberikan pendapat didalam kesulitan

anak

A4. Mendampingi anak pada saat belajar

A5. Membatasi waktu pada saat bermain dan

menonton tv

A6. Mengawasi kegiatan belajar pada saat di luar

sekolah

A7. Memeriksa catatan pelajaran

B1. Bertanya tentang apa saja yang sudah

dipelajari

B2. Orang tua bertemu dan berdiskusi dengan

guru

B3. Memenuhi sarana dan alat belajar

B4. membangunkan anaknya untuk belajar

B5. Mengambil rapor anaknya

23

REFERENSI

W.J.S Poerwdarminta. 1986. Kamus Bahasa Indonesia. Hal 735. Balai Pustaka:

Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Istilah Pendidikan dan

Umum. Hal 67. Gunung Agung: Jakarta

David, Berry. 1995. Filsafat Ilmu Pendidikan. Hal. 99. Gramedia: Jakarta

Soerjono Soekanto. 2000. Anak dan Pola Perlakuannya. Hal. 268. PT BPK

Gunung Mulya: Jakarta

Ibid. 2000. Anak dan Pola Perlakuannya. Hal. 115 - 116. PT BPK Gunung

Mulya: Jakarta

Singgih Digurnaso.1995. Pisikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Hal. 20.

Remaja Gunung Mulya: Jakarta.

Zakiah Drajat. 1990. Pendidikan Islam.Hal. 58. Rajawali: Yogyakarta.

Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Risearch Sosial. Hal 336. Alumni:

Bandung.

BKKBN. 2001. Statistik Kependudukan Indonesia.Hal. 72. PT. Remaja Rosda

Karya: Jakarta Indonesia.

Moebiarto. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Hal. 112. Rineka

Cipta:Jakarta.

Dimyati dan Mujiono. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Dunia Pendidikan .

Hal.47. Usaha Nasional: Jakarta.

24

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan

3.1.1 Metode Deskriptif

Ada beberapa pengertian tentang Metode Deskriptif antara lain menurut Winarno

Surachmad berpendapat bahwa :

Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk penelitian ilmiah yang di

tujukan kepada pemecahan masalah yang ada sekarang dan pelaksanaannya tidak

terbatas kepada pengumpulan, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang

arti data. (Winarno Surachmad, 1978; 131).

Sedangkan Mohammad Ali berpendapat bahwa :

Metode deskiptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah

yang sedang dihadapi pada situasi sekarang yang dilakukan dalam menempuh

langkahlangkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis pengolahan data membuat

gambar tentang suatu keadaan secara obyektif dan suatu deskripsi.

(Mohammad Ali, 1985; 120).

Berdasarkan mendapat di atas, dapat diambil suatu penjelasan bahwa metode

deskriptif adalah metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah

yang ditujukan kepada pemecahan masalah yang ada sekarang dengan

25

menggunakan suatu pendeskripsian atau menuturkan dan menafsirkan data yang

ada dengan memakai langkah-langkah :

1. Menentukan masalah-masalah yang dijadikan pokok pembahasan.

2. Menentukan ruang lingkup penelitian.

3. Mengumpulkan data yang dijalankan guna menjawab permasalahan

penelitian.

4. Pengolahan data berdasarkan data-data yang terkumpul.

5. Menarik Kesimpulan dari data yang telah disusun.

6. Menyusun data laporan hasil penelitian secara tertulis.

Metode deskriptif menurut Mely G. Tan seperti yang dikutip oleh

Koentjaraningrat bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu,

keadaan, gejala atau kelompok tertentu antara suatu gejala tertentu dan gejala lain

dalam masyarakat. (Koentjaraningrat, 1983; 42 ).

Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan tentang Peranan Orang Tua dalam pendidikan anaknya pada

keluarga pra sejahtera di Lingkungan I, II dan III Kelurahan Kampung Baru

Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Bandar Lampung .

Dalam memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi metode

penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian llmiah, disini

diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti

sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan

26

Metode ini dirasakan perlu guna memperoleh data akurat dan pengembangan

pengetahuan serta menguji suatu kebenaran di dalam pengetahuan tersebut,ini

akan menentukan nilai ilmiah atau tidaknya suatu hasil penelitian yang telah

dilakukan dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan

menggambarkan dan memaparkan secara tepat sifat- sifat individu dan gejala-

gejala di dalam masyarakat.

Menurut Mohammad Ali (1995: 120) metode deskriptif adalah: Metode yang

dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi

dengan analisis pengolahan data,kemudian menarik suatu kesimpulan dengan

suatu tujuan utama membuat suatu penggambaran tentang situasi dan keadaan

yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penggunaan metode deskriptif ini sangat tepat

sebab dalam metode ini dilakukan penyelidikan yang menuturkan serta

memaparkan suatu kenyataan atau fakta yang ada yaitu tentang analisis peranan

orang tua dalam belajar anak pada keluarga pra sejahtera di Kelurahan Kampung

Baru.

3.2 Populasi

Menurut Husin Sayuti yang dimaksud dengan populasi adalah semua individu

untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendaknya

digeneralisasikan (Husin Sayuti, 1989; 72).

27

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa populasi adalah

sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang

sama. (Sutrisno Hadi, 1990; 220).

Sesuai dengan pendapat di atas, maka populasi adalah seluruh responden yang

akan dijadikan sebagai obyek suatu penelitian sebanyak 12 (dua belas) Orang.

3.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari individu yang dimiliki. (Husin Sayuti, 1989, 72).

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan sampel adalah

sebagian atau wakil koperasi yang akan diselidiki. (Suharsimi Arikunto, 1992;

104).

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel adalah obyek yang akan diteliti yang

diambil dari populasi karena jumlah populasinya dalam penelitian ini kurang dari

100 orang, maka yang menjadi sampel adalah semua populasi yaitu 12 orang,

sehingga dalam penelitian ini digunakan sampel totalitas.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai gejala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan. (Sumadi Suryabrata, 1983; 126).

Sedangkan Suharsini Arikunto mengemukakan bahwa variabel adalah obyek atau

gejala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. (Suharsimi

Arikunto, 1990; 91).

28

Berdasarkan pendapat di atas maka variabel adalah sesuatu yang akan menjadi

obyek pengamatan dalam pengamatan. Di samping itu variabel penelitian sering

juga dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu peran

orang tua Pra Sejahtera dalam Pendidikan Anaknya.

3.5 Teknik Pengumpulan data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti maka teknik

dalam pengumpulan data yang dipakai adalah :

3.5.2 Teknik Wawancara

Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah

dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer ) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto, 1992; 121).

Sedangkan menurut L. J. Moleong yang dimaksud wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (L.J. Moleong,

1993; 136). Berdasarkan pendapat di atas, maka wawancara adalah cara yang

digunakan kalau seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu mencoba

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden

dengan bersikap cukup berhadapan muka dengan orang itu. Dengan demikian

penelitian menggunakan teknik ini untuk mengadakan wawancara secara langsung

29

dengan beberapa orang tua dari pada keluarga pra sejahtera sebagai anggota

masyarakat yang menyekolah kan anak pada jenjang Sekolah dasar dan Sekolah

menengah Pertama yang ada di kelurahan Kampung baru Labuhan Ratu Bandar

Lampung, sebagai kontrol terhadap jumlah populasi yang dijadikan sampel.

3.5.3 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu memberikan bukti dimana dipergunakan

sebagai alat pembukti atau bahan-bahan untuk keterangan atau informasi

penjelasan atau dokumentasi dalam naskah atau informasi yang tertulis.

(Komaruddin, 1977; 50).

Sedangkan menurut M. Hadari Nawawi mengemukakan bahwa dokumentasi

adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tetulis, terutama berupa arsip-

arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/ hukum-hukum,

dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (M. Hadari

Nawawi, 1991; 133).

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengartikan teknik dokumentasi

adalah teknik yang akan dipergunakan, untuk mendapatkan data dan informasi

baik secara tertulis maupun dalam bentuk gambar, foto atau arsip dalam

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

3.5.4 Teknik Observasi

Observasi adalah memperhatikan suatu dengan menggunakan mata atau

pemutusan perhatian terhadap sesuatu dengan menggunakan seluruh indera

(Sutrisno Hadi, 1989:120).

30

Tujuan teknik ini digunakan penulis adalah untuk memperoleh data atau

gambaran umum mengenai permasalahan yang berhubungan dengan penelitian

juga untuk melihat gambaran umum dari lokasi penelitian, yakni pada wilayah

dan masyarakat pada keluarga pra sejahtera yang ada dalam wilayah kelurahan

kampung baru labuhan ratu Bandar Lampung.

3.6 Teknik Analisis Data

Semua data-data yang telah dikumpulkan, dikualifikasikan dan dianalisis, karena

data penulis yang dihimpun adalah data yang kualitatif yaitu data yang

berhubungan dengan kategorisasi dan karekteristik atau sifat sesuatu. Jadi tidak

berupa angka-angka, maka teknik analisis yang penting gunakan adalah analisis

data secara kualitatif.

Adapun langkah-langkah analisis data kualitatif adalah :

1. Penyusunan data

2. Klasifikasi data

3. Pengolahan data

4. Penyimpulan data

(Mohammad Ali, 1985, 151).

1. Penyusunan Data

Dalam penyusunan data ini penulis terlebih dahulu melakukan wawancara

dengan tokoh adat dari tokoh masyarakat yang ada di Kampung Baru

Lingkungan I, II dan III Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Kota Bandar

Lampung. Data yang terkumpul dan hasil wawancara tersebut kemudian

penulis susun sedemikian rupa untuk mempermudah penilaian terhadap data

yang dibutuhkan, apakah data yang telah dikumpulkan itu memadai atau

31

belum. Penyusunan data ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang data yang

ada dari basil wawancara, sehingga data tersebut dapat disusun dengan baik.

2. Klasifikasi Data

Data yang diperoleh baik dari hasil observasi, dokumentasi,dan wawancara

dengan para tokoh - tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Kampung Baru

Lingkungan I, II dan III Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Bandar

Lampung.. Kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu

dan dibagi-bagi menurut kelompoknya masing-masing sehingga terdapat

keteraturan dalam data ini.

3. Pengolahan Data

Apabila data yang diolah telah disusun dan telah dikelompokkan berdasarkan

kategori tertentu dan menurut kelompoknya masing-masing maka selanjutnya

penulis akan melakukan pengolahan data dengan proses berpikir indukatif dan

sesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan. Dalam pengolahan data ini,

selain memperoleh data dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara

penulis juga didukung oleh beberapa buku yang menjadi acuan penulis dalam

pengolahan data tersebut.

4. Penyimpulan

Apabila ketiga langkah tersebut di atas telah dilakukan, maka langkah

selanjutnya adalah penulis menarik kesimpulan yaitu menghubungkan dan

mempertemukan antara variabel yang satu dengan yang lainnya sehingga

menjadi karya ilmiah yang baik.

32

REFERENSI

Winarno Surachamad. 1978. Dasar dan Teknik Reseach Pengantar Metodelogi

Ilmiah. Bandung. Tarsito.Halaman 131.

Mohammad Ali. 1985. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia. Halaman

120.

Koentjaraningrat. 1985. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Gramedia

Halaman 42.

Sumadi Suryabrata. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Rajawali. Halaman 126.

Suharsini Arikulto. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Halaman

91.

Sumadi Suryabarata. 1983. Op. Cit. Halaman 82.

Masri Singaribun. 1991. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta, Halaman 46.

Husin Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta. Fajar Agung. Halaman

72.

Sutrisno Hadi. 1989. Metodelogi Research. Pakuitas Psikologi. UGM.

Yogyakarta. Halaman 220.

Husin Sayuti. 1989.0p. Cit. Halaman 72.

Suharsimi Arikunto. 1992. Cep. Cit. Halaman 104.

___________ 1992. Ibid. Halaman 121.

L.J Moeloeng.1993. Metode Penelitian Kualitatif. Rencana Rosdakarya. Halaman

136

Komaruddin. 1977. Pengantar Metode Riset. Angkasa. Bandung. Halaman 50.

M. Hadri Nawawi. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. UGM.

Press. Halaman 133.

Sutrisno Hadi. 1989. On. Cit. Halaman 120.

Mohammad All 1985. Op.Cit. Halaman 151.

76

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan pada Hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab-bab

terdahulu pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan, bahwa peran orang dari

keluarga pra sejahtera dalam Pendidikan anaknya di kelurahan Kampung Baru.

Dari sebanyak dua belas (12) responden yang ada dalam penelitian ini, maka di

dapat hasil sebagai berikut.

1. Delapan (8) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan kepada

dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa orang

tua keluarga pra sejahtera dalam pendidikan anaknya masih mempunyai

peran yang tinggi yang sebanyak 66. 64 % .seperti berperan : dalam

mempersiapkan anaknya ketika akan sekolah, mendampingi anaknya pada

saat belajar, mengatasi waktu pada saat anak untuk bermain dan

menonton TV, bertanya pada anaknya tentang apa saja yang sudah

dipelajari di sekolah, Orang tua dalam hal ini baik bapak dan ibu sering

meluangkan waktu untuk bertemu dan berdiskusi dengan gurunya, Orang

tua wajib untuk dapat memenuhi atau mencukupi sarana dan alat-alat

perlengapan anaknya untuk belajar, dan di usahakan bahwa orang tua

harus meluangkan waktu untuk dapat mengambil rapor atau hasil

pendidikan dari anaknya.

77

2. Sedangkan dua (2) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan

kapada dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa

orang tua keluarha pra sejahtera dalam pendidikan anaknya di kelurahan

kampung baru labuhan ratu bandar lampung menjawab bahwa peran orang

tua dalam pendidikan anaknya mempunyai peran sedang (cukup)

sebanyak 16, 66 %, seperti berperan dalam hal, orang tua pada saat

anaknya dirumah harus dapat memberikan bantuan bila ada kesulitan

dalam hal yang dihadapinya terutama dalam belajar, Orang tua dalam hal

ini baik bapak atau ibu harus seringkali untuk dapat mengontrol atau

memeriksa akan catatan-catatan anaknya ketika anaknya pulang dari

sekolah.

3. Sedangkan dua (2) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan

kapada dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa

orang tua keluarha pra sejahtera dalam pendidikan anaknya di kelurahan

kampung baru labuhan ratu bandar lampung menjawab bahwa peran orang

tua dalam pendidikan anak mempunyai peran rendah sebanyak 16, 66 %,

seperti berperan dalam hal, orang tua sudah tidak lagi melakukan

perannya dalam hal untuk dapat memberikan bantuan pada anaknya untuk

dapat menyelesaikan kesulitan anaknya dalam belajar, alasannya anak

sudah diserahkan sepenuhnya pendidikan disekolah apalagi anak yang

sudah di ikut sertakan dan dimasukkan dalam bimbingan belajar,

sedangkan yang kedua, bahwa peran orang tua untuk membangunkan

anaknya ketika anaknya tidur kesiangan atau terlambat untuk bangun, ini

sudah di serahkan pada kakak-kakaknya, apalagi bila orang tuanya pagi-

78

pagi harus sudah berangkat ketempat pekerjaan, bhaik bapaknya sebagai

buruh dan ibu nya sebagai pekerja rumah tangga. Sehingga dalam

membangunkan anaknya tidak ada waktu.

5.2. Saran

1. Bagi Orang Tua

a. Orang tua hendaknya aktif mengawasi anaknya belajar, memberikan waktu

yang cukup untuk belajar anaknya di rumah dan mendapampingi anak

ketika belajar di rumah tua, orang tua memperhatikan catatan ataupun

pekerjaan rumah anaknya, memberikan bantuan kepada anak ketika

mengalami kesulitan saat belajar di rumah serta memberikan pendapat

ataupun masukan kepada anaknya pada saat belajar.

b. Orang tua hendaknya memberikan perhatian kepada anak dalam belajar,

memberikan nasehat dan motivasi kepada anaknya untuk terus belajar,

orang tua juga hendaknya memberikan nasehat dan arahan kepada anaknya

dalam bergaul dan memilih teman.

c. Orang tua hendaknya membimbing anaknya belajar, aktif bertanya kepada

anaknya tentang apa yang telah dipelajari di sekolah, orang tua berusaha

menyediakan fasilitas belajar anaknya di rumah, orang tua aktif

berkomunikasi dengan guru terkait kesulitan belajar anaknya dan

hendaknya orang tua memberikan dasar pada anaknya untuk membuat

kelompok belajar yang dapat dimotifasi untuk kelangsungan belajar

79

2. Bagi Anak

1. Anak hendaknya lebih tekun dalam belajar, berusaha mencoba kembali

pelajaran yang dirasa sulit ketika di rumah, membentuk kelompok belajar

di luar jam sekolah untuk dapat belajar bersama.

2. Anak hendaknya lebih rajin memperhatikan kelengkapan catatan pelajaran

dan melengkapi catatan dari literatur, rajin membaca serta rajin

mengerjakan latihan soal-soal yang diberikan oleh guru.

3. Anak hendaknya membuka diri pada orang tua dapat mengatakan pada

orang tua apa masalah yang sedang dihadapi agar orang tua dapat segera

mencari jalan keluar

80

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimin. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina

Aksara

Afifatun Siti, 2007 . Kontribusi Pemahaman, Sikap dan Motivasi belajar terhadap

Implemenasi nilai-nilai Pendidikan, Universitas Lampung

Ahmadi Abu dan Widodo Supriono, 1991, Psikologi Belajar , PT . Rineka Cipta,

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Renika Cipta, Jakarta.

Sastrapraja, Muhammad, 1988, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Usaha

Nasional, Surabaya Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswin Zain, 2000. Guru dan anak didik dalam Inter

Aktif Edukatif, Renekan Cipta. Jakarta

Hamalik, Oemar, 2007, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Hadi Sutrisno, 1989, Metode Riset, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Husbullah. 2008. Dasar-dasar Pendidikan. PT Raya Grafindo.Persada. Jakarta

......................... Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014. Garis-Garis Besar

Haluan Negara, Djakarta, Indonesia.

Koentjaraningrat, 1985, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta. Gremedia.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Masri Singarimbun, 1991, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta

Mudyaharjo Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang

Dasar- dasar Pendidikan, LPM, Angkasa, Djakarta.

81

Munyaharjo Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya

Mohammad Ali, 1985, Metode Penelitian, Jakarta, GhaliaIndonesia.

Nawawi Hadari, 1995 , Metode Penelitian Bidang Sosial, Universitas Gadjak

Mada. Yogyakarta.

.......................... Pendidikan pada umumnya dan Pendidikan Indonesia, PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Indonesia. PT Raja Grafindo

Persada Jakarta

...........................Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014, Garis- Garis

Besar Haluan Negara, Djakarta, Indonesia.

Ridwan. 2006. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis alphabet. Bandung

Sastra Praja, Muhammad, 1988, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Usaha

Nasional, Surabaya, Indonesia.

Singgih Dan Gunarsah,D.Singgih. 1984. Psikologi Perkembangan Anak Dan

Remaja Gunung Mulya. Jakarta

Slamet. 1998. Belajar Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Bina Aksara

Bandung, Indonesia

Sukanto Suharsimin. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek

Angkasa.

Surya Bratha. Sumadi, 1988, Metode Penelitian, Radjawali , Djakarta

...........................2016, Data Statistik KePra Sejahteraan Daerah Lampung, Team,

Kantor Statisik, Lampung.

Suharsimi Arikunto, 1992, Prosuder Penelitian, Rene Cipta, Jakarta

.......................... 2016, Data Statistik Kemiskinan di Propinsi Lampung, Team

Kantor Statistik Lampung.

Sayuti Husin, 1989, Pengantar Metode Riset, Fajar Agung, Jakarta.

Komaruddin. 1977, Pengantar Metode Riset, Penerbit Angksa, Bandung.

Winarno Surachmad, 1990. Dasar –dasar Metode Riset, Penerbit , Tarsito,

Bandung.

William, J. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta. Bumi Aksara.