peranan orang tua keluarga pra sejahtera dalam …digilib.unila.ac.id/30386/20/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
i
PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA
DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN
KAMPUNG BARU LABUHAN RATU
BANDAR LAMPUNG
( Skripsi )
Oleh
M. Dian Antariksa
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ii
ABSTRAK
PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA
DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN
KAMPUNG BARU LABUHAN RATU
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Muhammad Dian Antariksa
Dalam meningkatkan prestasi belajar anak yang baik,maka peranan orang tua
sangat sekali diperlukan. Karena tanpa adanya peranan dan perhatian dari orang
tua, besar kemungkinan prestasi belajar anak tidak akan tercapai secara
maksimal.Terlebih pada mereka yang kedua orang tuanya sibuk bekerja mencari
nafkah, sehingga waktu dan perhatian yang diberikan akan menjadi kurang. Orang
tua harus bersedia meluangkan waktu untuk selalu mendampingi anak-anaknya
dalam belajar. Pada waktu efektif yang demikian anak-anak diberikan bimbingan,
pengarahan dan nasehat yang bertujuan agar semangat belajar dan cara balajar
anak akan meningkat,sehingga prestasi yang tinggi pun juga dapat dicapai.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, adalah bagaimanakah peranan
orang tua keluarga pra sejahtera dalam pendidikan anak di kelurahan kampung
baru labuhan ratu bandar lampung pada usia 05 -12 tahun, Sedangkan tujuan yang
diharapkan adalah untuk mendiskripsikan atau menjelaskan tentang peranan orang
tua dalam pendidikan anak.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yakni suatu metode yang
digunakan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi pada situasi sekarang
yang dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data,
klasifikasi dan analisis pengolahan data tentang sesuatu keadaan secara objektif.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa orang tua dalam hal
ini bapak dan ibu sangat mempunyai peranan yang cukup dominan dalam
mengawasi dan memperhatikan anaknya, baik pada saat belajar maupun ketika
berada dilingkungan keluarga. Untuk keberhasilan anak di sekolah maupun
dirumah anak perlu mendapat bimbingan dan perhatian dari orang tua. Orang tua
ketika anaknya di rumah dibimbing untuk dapat mengulangi kembali pelajaran
yang telah diperoleh di sekolah. Orang tua perlu menanamkan kebiasaan tersebut
sehingga anak dalam belajar akan dapat lebih terarah dan teratur. Dalam
membimbing dan memberikan perhatian anak perlu kesabaran dan ketekunan,
sehingga dalam memberikan perhatian tidak dirasa sebagai tekanan bagi anak.
iii
Peranan Orang tua terhadap anak dapat berupa penyedian fasilitas, pengawasan
belajar terhadap anak, pengawasan penggunaan waktu belajar, mengenal kesulitan
anak dan mendampingi anak dalam belajar. Orang tua harus bersedia meluangkan
waktu untuk selalu mendampangi anak-anaknya dalam belajar. Pada waktu efektif
yang demikian anak-anak diberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat yang
bertujuan agar semangat belajar dan cara belajar anak akan meningkat. Orang tua
anak juga memenuhi ketersedian tentang sarana dan fasilitas belajar anaknya,
serta orang juga mempunyai peran untuk bersedia dalam mengambil rapor
pendidikan anak dan wajib meluangkan waktu pada waktu-waktu tertentu dapat
bertemu dan berdiskusi dengan gurunya, untuk mengetahui dan mendapat
informasi tentang kondisi pendidikan dan keadaan sehari-hari dari pada anaknya.
Kesimpulan dalam penelitian ini, orang tua mempunyai peranan yang cukup
dominan sebanyak delapan (8) orang atau 66, 64 % dalam upaya untuk dapat
mengawasi, memberi perhatian dan mengontrol tentang anak, baik anak tersebut
ketika kesekolah, pada saat pulang sekolah atau dengan kata lain sedang berada
dilingkungan keluarga atau dirumah. Dengan demikian dimungkinkan bahwa
anak akan dapat belajar dengan baik sehingga prestasi atau hasil yang dicapai
dalam pembelajaran akan maksimal. Dan sebanyak dua (2) orang mempunyai
peran yang cukup yakni sebanyak 16,66 % orang berperan mengawasi ketika
anaknya ada dirumah dan dan membantu ketika anaknya ada kesulitan dalam hal
belajar, dan sebanyak dua (2) orang yang mempunyai peran rendah yakni
sebanyak 16,66 % orang hampir tidak ikut serta ketika anaknya ada kesulitan
belajar karena sudah di masukkan ke pusat bimbingan belajar, dan
membangunkan anak nya yang masih terrtidur karena sudah berangkat kerja
sebagai buruh dan pembantu rumah tangga.
Saran yang disampaikan, kepada orang tua baik bapak maupun ibu, sesibuk
apapun akan pekerjaan orang tua, jangan sampai lalai atau lupa dalam
memperhatikan anaknya dalam belajar, karena perhatian orang terhadap anaknya
itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan.
M.Dian Antariksa
iv
PERANAN ORANG TUA KELUARGA PRA SEJAHTERA
DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN
KAMPUNG BARU LABUHAN RATU
BANDAR LAMPUNG
Oleh
M. Dian Antariksa
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Pada
Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
10 oktober 1993, Putra ke Lima dari Lima (5) Bersaudara,
Dari pasangan Bapak Drs. Iskandar Syah. M.H dengan Ibu
Dra. Merawati PRA, M.Pd
Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis, adalah ;
1. Taman kanak-kanak Universitas Lampung tahun 2000
2. Sekolah Dasar Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun 2006
3. SMP Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun 2009
4. SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun 2012
5. Pada tahun 2015 melaksakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke DI
Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
6. Pada tahun 2017, Penulis melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Negara Batin
Kabupaten Way Kanan.
7. Pada tahun 2017, Penulis melaksanakan KKN di Kampung Purwa Agung
Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan.
Pada tahun 2012 Penulis diterima di Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung
melalui Jalur SNMPTN, dan kemudian mendaftar Lagi melalui jalur yang sama
tahun 2014 dan diterima di FKIP Universitas Lampung pada Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah.
viii
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak merubah
Keadaan sesuatu kaum kecuali
Mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri
(Ar Ra’d Ayat 11)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, dan
dengan segala ketulusan serta kerendahan hati, sebentuk karya kecil ini
kupersembahkan kepada:
1. Walidi Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H dan Ibu Dra. Hj. Merawati PRA,
M.Pd, Doa dan pengorbanannya demi keberhasilan anaknya.
2. Paduka Maria Ulfa. S.H, M.H, Kiyay Brigpol Andri Kurniawan, S.H,
Uwan Brigpol M. Adipati Sanjaya dan Mahligai Marissa Anggari
Wijaya, S.Ip, Daing M. Fajar Maulana, S.Pd,. M.Pd. dan Idaman
Noviyanti, S.Kom, Mahkota Siti Sofiah Arafah, S.Pd, M.Pd. dan Ajo
Chandra Muliawan, S.H. M.H terimakasih atas doa dan motivasinya.
3. Atu Hj. Fauzah Maryati. terimakasih atas doa dan semangatnya..
4. Keponakanku Yang Manja Aura Putri Almahira (Ratu Putri), Ariyandi
Pratama (Raja Agung), Ratu Puwan Maharani (Ratu Puwan), Ratu Aliffah
Ramadhani (Ratu Permaisuri), dan Aretta Qianzi Chandra (Ratu Nur
Cahaya) terimakasih atas doanya.
5. Seseorang yang dengan setia selalu menemaniku, dalam suka dan duka
membantuku, memotivasiku dan insya-Allah kelak akan mendampingiku.
Almamater yang tercinta
xi
SANWACANA
Puji syukur alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peranan Orang Tua Keluarga Pra Sejahtera Dalam
Pendidikan Anak Di Kelurahan Kampung Baru Labuhan Ratu Bandar
Lampung ” pada Program studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga
mendapat banyak petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si Wakil Dekan Bidang Keungan dan
Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
xii
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) FKIP Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Syaiful M. M.Si , Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, terimakasih atas segala bimbingan,
masukan dan motivasinya, Dian tidak mampu membalasnya, dian
serahkan semuanya kepada Allah , dan mudah-mudahan bapak selalu
dalam lindunganya.
7. Drs. Iskandar Syah, M.H. dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, dan sebagai orang tua ku sekaligus
dosen Pembimbing I (satu) yang telah bersedia meluangkan waktu,
memberikan bimbingan, kritik, saran, dan nasehat kepada penulis dalam
proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
8. Bapak Suparman Arif, S.Pd,.M.Pd ,(Um Arief) dosen Program Studi
Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, sekaligus
Pembimbing akademik dan pembimbing II (dua) yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberi kritik, saran, nasehat,
mendengarkan keluh kesah penulis, serta mengajarkan ilmu dan banyak
hal terutama kesabaran yang sangat berharga kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Maskun, M.H, (Um Maskun) Dosen Program Studi
Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, sekaligus dosen
Pembahas atau penguji utama yang telah bersedia meluangkan waktu,
memberikan bimbingan, kritik, saran, dan nasehat kepada penulis dalam
proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
xiii
10. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unila, Bapak Drs. Ali
Imron, M.Hum, Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, Bapak Drs. Tontowi, M.Si,
Bapak Hendry Susanto, S.S,. M.Hum, Bapak Muhammad Basri, S.Pd,
M.Pd, (Um Basri), Bapak Cheri Saputara, S.Pd,. M.Pd, Ibu Dr. Risma M.
Sinaga, M.Hum, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Ibu Myristica
Imanita, S.Pd,. M.Pd, yang telah membimbing dan memberikan Ilmu
kepada penulis di Program Studi Pendidikan Sejarah.
11. Seluruh Keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terima kasih atas semua kasih sayang yang kalian berikan, dan dukungan
materill yang sudah saya terima selama ini.
12. Marisa, A.Md yang selalu setia menemaniku sejak masa putih abu-abu,
terima kasih atas bantuannya, waktunya, dan nasehatnya selama ini dan
semoga Allah SWT dapat mewujudkan impian kita selama ini.
13. Sahabat terbaik sekaligus teman seperjuangan saat menempuh masa-masa
kuliah Andri Wijaya, Luki Hamdani, Sabda Muhammad Rianiza, M.Riski
Pratama, Yusuf Ardianto, Aldino Antoni, Nur Fajar Chyng, Indah Nina
Yusti, Khalidia Faza, Berda Gustiantia, Dea Deviana, Destia Murti
Larasati, terima kasih atas bantuannya, waktunya, dan nasehatnya selama
ini semoga hubungan kita kekal hingga akhir hayat.
14. Semua kakak-kakak tingkat 2013, 2012, dan semua Sejarah angkatan
2015,2016 dan 2017 terima kasih untuk kebersamaan dan kasihnya
selama ini. Berharap kebersamaan kita dapat memberikan makna dan
xiv
pelajaran bagi kehidupan kita kelak, dan tentunya terjalin sampai akhir
hayat dan terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.
15. Saudara-saudara KKN dan PPL Anjas Wicaksono, Andri Wijaya, Teresa
Wilda Triadita M. Caroline Claudia Anggina N, Ayu Purry Purnama, Devi
Fitriani, Lela Noviana, dan Keluarga Kecilku di Kampung Purwa Agung
Bapak Bambang, Ibuk Yuli, Teteh Diven, Adek Jul, Mas Susilo, Aak
Lana, Adek Mahe, Mas Egy. terima kasih atas kebersamaan dan kasih
sayang melalui hari demi hari dalm menjalani kegiatan bersama. Berharap
persaudaraan kita akan terjalin sampai akhitr hayat.
16. Bapak Sukarman B.A Kepala Kelurahan Kampung Baru, Bapak Drs.
Pasni, M.S sekretaris Kelurahan Kampung Baru dan semua perangkat
Kelurahan Kampung Baru yang telah berkenan memberikan izin penelitian
Kelurahan Kampung Baru, dan memberikan informasi mengenai data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada semua pihak yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi
yang membaca.
Bandar Lampung, 31 Januari 2018
Penulis
Muhammad Dian Antariksa
NPM : 14133033043
xv
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 6
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 6
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 7
1.5 Tujuan dan kegunaan Penelitian ................................................. 7
1.5.1 Tujuan Penelitian .............................................................. 7
1.5.2 Kegunaan Penelitian ........................................................ 7
1.5.3 Kegunaan Teoritis ........................................................... 7
1.5.4 Kegunaan Praktis ............................................................ 8
1.6 .Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 8
1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ...................................... 8
1.6.2 Runag Lingkup Objek Penelitian .................................... 8
1.6.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian .................................. 9
1.6.4 Ruang Lingkup Tempat .................................................. 9
1.6.5 Ruang Lingkup Waktu .................................................... 9
REFERENSI
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 11
1.2.1 Pengertian Peranan Orang Tua........................................ 11
1.2.2 Pengertian Keluarga Pra Sejahtera .................................. 15
1.2.3 Pengertian Pendidikan .................................................... 17
1.2.4 Pengertian Belajar .......................................................... 20
1.3 Kerangka Pikir .......................................................................... 21
1.4 Paradigma ................................................................................ 22
REFERENSI
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan ........................................................... 24
3.1.1 Metode Deskriptif ............................................................. 24
3.2 Populasi ....................................................................................... 26
xvi
3.3 Sampel......................................................................................... 27
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 28
3.5.2 Teknik Wawancara .......................................................... 28
3.5.3 Teknik Dokumentasi ........................................................ 29
3.5.4 Teknik Observasi ............................................................. 29
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 30
REFERENSI
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kelurahan Kampung Baru Kecamatan
Labuhan Ratu Bandar Lampung ............................................... 33
4.2 Keadaan Penduduk Kelurahan Kampung Baru ........................ 35
4.2.1 Jumlah Penduduk .............................................................. 35
4.2.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Umur Dan Kelamin 36
4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan .................... 36
4.2.4 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............... 37
Langkah Langkah Penelitian ...................................................... 38
Persiapan Pengajuan Judul ......................................................... 38
Penelitian Pendahuluan .............................................................. 39
Pengajuan Rencana Penelitian ................................................... 39
Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 40
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................. 40
4.3.1 Mengawasi Anak Pada Saat Belajar .................................. 40
4.3.1.1 Peran Orang Tua Mempersiapkan Dan Mengawasi
Kepergian Anaknya ............................................... 40
4.3.1.2 Peran Orang Tua Memberikan Bantuan Terhadap
Anaknya ............................................................... 42
4.3.1.3 Peran Orang Tua Memberikan Pendapat Untuk
Masalah Kesulitan Belajar ................................. 45
4.3.1.4 Peran Orang Tua Selalu Mendampingi Anaknya
Pada Saat Mengerjakan Pekerjaanrumah (PR) ..... 47
4.3.1.5 Peran Orang Tua Membatasi Waktu Untuk
Bermain Dan Menonton Tv ................................. 49
4.3.1.6 Peran Orang Tua Mengawasi Kegiatan Belajar
Pada Saat Di Luar Sekolah dan diluar Rumah ..... 51
4.3.1.7 Peran Orang Tua Selalu Memeriksa Catatan
Pelajaran Anaknya ............................................... 53
4.3.2 Peran Orang Tua Memberikan Perhatian Pada Anak Saat
Belajar .............................................................................. 55
4.3.2.1 Peran Orang Tua Bertanya Pada Anak Tentang
Apa Saja Yang Telah Dipelajari di Sekolah ......... 55
4.3.2.2 Peran Orang Tua Harus Bertemu Dan Berdiskusi
Dengan Guru Tentang Anaknya .......................... 57
xvii
4.3.2.3 Peran Orang Tua Mempunyai Peran Untuk Dapat
Memenuhi Sarana Dan Alat Belajar Untuk Anaknya 60
4.3.2.4 Peran Orang Tua Harus Membangunkan
Anaknya Untuk Belajar ....................................... 62
4.3.2.5 Peran Orang Tua Dalam Mengambil Rapor Anaknya 64
4.4 Pembahasan .............................................................................. 67
4.4.1 Peran Orang Tua mengawasi Anak Pada Saat Belajar ... 67
4.4.1.1 Peran Orang Tua Mempersiapkan Dan
Mengawasi Kepergian Anaknya .................................. 67
4.4.1.2 Peran Orang Tua Memberikan Bantuan
Pada Anaknya .............................................................. 67
4.4.1.3 Peran Orang Tua Memberikan Pendapat
Untuk Masalah kesulitan Belajar Anaknya .................. 68
4.4.1.4 Peran Orang Tua selalu Mendampingi
Anknya Saat Mengerjakan (PR) .................................. 69
4.4.1.5 Peran Orang Tua Membatasi Waktu untuk
Bermain Anaknya dan Menonton TV .......................... 70
4.4.1.6 Peran Orang Tua Mengawasi Kegiatan
Belajar Pada Saat Diluar Sekolah Dan Dirumah ........ 70
4.4.1.7 Peran Orang Tua Selalu Memeriksa
Catan Cataan Anaknya ................................................ 71
4.4.2 Peran Orang Tua Memberikan Perhatian
Pada Anak Saat Belajar .......................................................... 72
4.4.2.1 Peran Orang Tua Bertanya Pada Anak
Yang Telah di Pelajari di Sekolah ............................... 72
4.4.2.2 Peran Orang Tua Harus Bertemu dan
Berdiskusi Dengan Guru Tentang Anaknya ................ 72
4.4.2.3 Peran Orang Tua Mempunyai Peran Untuk
Dapat Memenuhi Sarana Dan Alat Belajar
Untuk Anaknya ........................................................... 73
4.4.2.4 Peran Orang Tua Harus Membangunkan
Anaknya Untuk Belajar ................................................ 73
4.4.2.5 Peran Orang Tua Dalam Mengambil
Rapor Anaknya ........................................................... 74
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 76
5.2 Saran ....................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
Tabel 1. Daftar nama nama perguruan tinggi yang ada dalam
lingkungan wilayah kampung baru .................................................. 36
Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin ................... 38
Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ............................ 39
Tabel 4.Keadaan penduduk menurut mata pencaharian ................................. 40
Tabel 5 .Peran Orang Tua dalam mempersiapkan dan mengawasi anak ........ 43
Tabel 6 Peran Orang Tua dalam meberikan bantuan pada anak ..................... 45
Tabel 7 Peran Orang Tua dalam memberikan pendapat untuk masalah
Kesulitan Belajar ............................................................................... 48
Tabel 8 .Peran Orang Tua dalam Mengerjakan PR ........................................ 50
Tabel 9 Peran Orang Tua dalam Mengontrol waktu bagi anaknya ................ 51
Tabel 10Peran Orang Tua dalam Mengawasi Kegiatan belajar ....................... 54
Tabel 11Peran Orang Tua dalam memeriksa catatan pelajaran ....................... 56
Tabel 12Peran Orang Tua untuk betanya pada anaknya ................................. 58
Tabel 13 Peran Orang Tua untuk bertemu & berdiskusi dengan Gurunya 60
Tabel 14 Peran Orang Tua untuk memenuhi sarana dan alat belajar ............... 64
Tabel 15 Peran Orang Tua Untuk membangunkan anaknya yang tertidur ...... 65
Tabel 16 Peran Orang Tua untuk mengambil Raport pendidikan anaknya 67
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Kerangka Pikir ...................................................................... 23
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Daftar Nama-Nama Responden 85
2. Angket Responden 87
3. Hasil Angket Responden 90
4. Rencana Judul Skripsi / makalah Kaji Tindak 126
5. Rekomendasi menjadi Pembahas 127
6. Pengesahan Komisi Pembimbing 128
7. Undangan Seminar Proposal 129
8. Undangan Seminar Hasil 130
9. Surat Izin Penelitian Pendahuluan 131
10. Surat Izin Penelitian 132
11. Surat Keterangan Penelitian. 133
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa karena
kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, khususnya bagi negara yang
sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Setiap warga
negara berhak mendapat kesempatan pendidikan yang sama, baik anak normal
maupun anak luar biasa. Anak luar biasa juga menuntut mendapatkan kesempatan
pendidikan yang sama baik dari keluarga, sekolah maupun dari masyarakat. Hal
ini sesuai dengan ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2014 dalam GBHN disebutkan,
Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin, dan anak-
anak terlantar, serta kelompok rentan sosial dengan memberdayakan lembaga
pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai,
sikap, dan kemampuan melalui perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional
yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif,
berwawasan kebangsaan, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, dan
berketrampilan.
Tidak dapat disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan
keluarga bagi perkembangan anak-anak manusia yang pribadi dan berguna bagi
masyarakat. Kita semua tentu telah mengetahui bahwa pengaruh keluarga
2
terhadap pendidikan anak-anak berbeda-beda. Sebagian keluarga atau orang tua
mendidik anak-anaknya
Keadaan tiap-tiap keluarga berbeda-beda pula satu sama lain. Ada keluarga yang
kaya, ada yang kurang mampu. Dan keluarga yang besar (banyak anggota
keluarganya), dan ada pula keluarga yang kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi
oleh suasana yang tenang dan tenteram, ada pula yang selalu gaduh, bercekcok,
dan sebagainya. Dengan sendirinya, keadaan dalam keluarga yang bermacam-
macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap
pendidikan anak-anak.
Berdasarkan pendapat Rousseau kasih sayang orang tua sangat penting membantu
anak dalam belajar, hal tersebut sebagai tersebut terungkap dalam uraian sebagai
berikut
Pendidikan orang tua dan berpengaruh besar terhadap anak-anak adalah
pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak
dan kodrat yang diterimanya. Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh
karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anak-anak hendaknya
memberikan kasih sayang yang sejati pula. ”J. J. Roussseau (1712-1778)
Dalam hal ini hendaknya kita harus ingat pula bahwa pendidikan berdasarkan
kasih sayang saja kadang-kadang mendatangkan bahaya. Kasih sayang harus
dijaga jangan sampai berubah menjadi memanjakannya. kasih sayang harus
dilengkapi dengan pandangan yang sehat tentang sikap kita terhadap anak.
Hal-hal yang perlu dihindari oleh orang tua dalam mendidik anak.di jelaskan oleh
Ngalim Purwanto, (2005:85-86) :
3
a. Jangan sering melemahkan semangat anak dalam usahanya untuk mandiri.
Dalam hal ini masih banyak orang tua yang selalu menganggap anaknya
itu masih kecil, belum dapat berbuat atau mengerjakan sesuatu sehungga
orang tua kerap kali melarang anak-anaknya. Larangan merupakan alat
mendidik satu-satumya yang lebih banyak dipakai oleh para orang tua
terhadap anaknya. Sebenarnya pendapat yang seperti itu tidak benar.
Seorang anak yang selalu dilarang dalam segala perbuatan dan
permainannya sejak kecil dapat terhambat perkembangan jasmani dan
rohaninya.
b. Jangan memalukan/mengejek anak-anak dimuka orang lain. Sangat kita
sayangkan pendapat orang tua, bahkan juga gurunya, yang Masih
menganggap alat pendidikan yang salah ini sebagai satu-satunya cara
mendidik yang dapat mendatangkan hasil. Padahal anak yang sering
ditertawakan dan diejek jika tidak berhasil melakukan sesuatu, maka
dengan tidak sadar ia akan selalu berhati-hati tidak akan mencoba
melakukan yang baru atau yang sukar. Ia akan menjadi orang yang selalu
diliputi oleh keragu-raguan.
c. Jangan selalu membeda-bedakan dan berlaku ”pilih kasih”. Perlakuan ini
terhadap anak-anak dalam keluarga kita, baik antara yang besar dan kecil
maupun antara anak laki-laki dan anak perempuan akan mengakibatkan
kecemburuan dan kompetisi yang negative.
Jadi usahakan agar dalam segala tingkah laku dan perbuatan kita
menunjukkan cinta dan kasih sayang yang merata kepada mereka.
4
d. Jangan memanjakan anak. Seorang anak yang dimanjakan akan kurang
rasa tanggung jawabnya, selalu bersandar dan minta pertolongan kepada
orang lain, merasa diri tidak sanggup, dan sebagainya. Tidak memanjakan
bukan berarti kita tidak mempedulikannya, karena anak yang tidak
dipedulikaan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa
bahwa dirinya itu rendah tak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain,
dan sebagainya. Akibatnya, ia akan berbuat sekehendak hatinya.
Kemampuan orang tua dalam mendidik anak sangat diperlukan bukan hanya itu
orang tua dituntut akan kepekaan serta kepeduliannya akan proses perkembangan
anak dan pola tingkah laku anak sehari-hari, hal ini harus dilakukan mengingat
pola dan cara mendidik menentukan terbentuknya pribadi seorang anak dari lahir
sebelum seseorang anak mengenal dan masuk dalam lingkungan keluarga sosial
atau masyarakat
Berdasarkan penjelasan di atas maka peranan pendidikan dan keluarga saling
berkaitan satu sama lain, yang mana peranan pendidikan diharapkan agar dapat
bekerja sama dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu orang tua dari anak.
Peranan orang tua mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan
belajar. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang tinggi akan dapat diraih
apabila ada keinginan belajar. Keinginan itu akan muncul apabila ada dorongan
baik dalam diri anak atau luar diri anak.
Belajar dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin
besar keinginannya untuk belajar maka akan semakin besar kesuksesan
belajarnya. Seorang anak yang besar keinginannya akan belajar, maka ia akan
5
gigih dan tekun dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1990 : 62) bahwa “Keinginan seseorang
akan meningkat apabila terlihat adanya hubungan antara kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan yang dicapai“. Diasumsikan bahwa anak yang sudah mengetahui
benar pentingnya belajar bagi dirinya akan memiliki Hasrat belajar yang tinggi.
Disinilah peranan keluarga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kegiatan
belajar anak karena keluarga adalah hal utama bagi anak untuk mendukung
anaknya agar memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi anak tersebut. Dorongan
orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi apakah anak
memperoleh pendidikan yang baik atau tidak, berprilaku baik atau menyimpang,
dan lain-lain.
Dorongan-dorongan yang diberikan oleh orang tua dapat berupa : pemberian
keinginan yang baik, perhatian, perasaan senang, rasa menghargai, dapat
memberikan peluang pada anak untuk mencapai apa yang diinginkan tanpa
adanya tekanan maupun paksaan.
Berdasarkan pada hasil observasi atau penelitian awal pada orang tua keluarga pra
sejahtera di kelurahan kampung baru, “banyak diantara anak-anaknya kurang
perhatian dari pada orang tua mereka, terutama perhatian tentang pendidikan, hal
ini disebabkan orang tua sibuk dalam pekerjaan sehari-hari.” ( Hasil Wawancara
dengan bapak Melodi, tanggal 25 September 2017)
Sedangkan usia pendidikan anak, dapat dibagi dalam empat (4) tingkatan, yakni ;
1. Usia anak 03 – 05 tahun usia pendidikan anak usia dini dan taman kanak-
kanak
6
2. Usia anak 06 - 11 tahun usia pendidikan anak tingkat sekolah dasar
3. Usia anak 12 - 14 tahun usia pendidikan anak tingkat menengah pertama
4. Usia anak 15 - 17 tahun usia pendidikan anak tingkat menengah atas
( Soejono Soekanto, 1985 : 68 )
Usia pendidikan anak, secara umum anak mulai mengenal tentang dunia
pendidikan, dimulai dari usia 03 tahun dan hingga pada pendidikan pada jenjang
pendidikan sekolah menengah atas pada usia 15-17 tahun. Dalam penelitian ini
fokus usia anak yang akan diteliti adalah usia anak 06 – 11 tahun, yakni usia anak
pada jenjang pendidikan sekolah dasar.
Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan tersebut diatas, maka penulis
tertarik untuk dapat melakukan penelitian dengan judul ; “:Peranan Orang tua
keluarga Pra Sejahtera Dalam Pendidikan Anak di Kelurahan Kampung Baru
Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung “
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 03 – 05 tahun.
2. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 06 – 11 tahun.
3. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 12 – 14 tahun
4. Peranan orang tua dalam Pendidikan anaknya.pada usia 15 – 17 tahun.
agar memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi anak.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti oleh penulis akan dibatasi
mengenai kurangnya peranan orangtua dalam pendidikan anak pada keluarga pra
7
sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar
Lampung, Pada penelitian ini, penulis membatasi anak dari usia 05- 11 tahun.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
Bagaimanakah peranan orang tua dalam pendidikan anak pada keluarga pra
sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar
Lampung pada usia 05-12 tahun?
1.5 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang peranan
orangtua dalam Pendidikan anak pada keluarga pra Sejahtera di Kelurahan
Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.
1.5.2 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1.5.3 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini secara teoritis berguna untuk mengembangkan menerapkan konsep-
kosep ilmu pendidikan khususnya wilayah kajian Pendidikan Ilmun Pengetahuan
Sosial yang berkaitan dengan Hak untuk mendapatkan pendidikan dan
pengajaran yang layak dan optimal sehingga membentuk pribadi manusia yang
8
berkualitas yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta
perilaku yang baik dalam kehidupan masyarakat.
1.5.4 Kegunaan Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Kelompok PKK Kelurahan
untuk sosialisasi cara mendidik anak agar berperan untuk meningkatkan
sumber daya manusia dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang
berguna untuk meningkatkan pendidikan anaknya di wilayah kelurahan
setempat.
2. Penelitian ini pula diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran
kepada orang tua dan semua pendidik dalam pendidikan anaknya.
1.6. Ruang Lingkup
1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian
Penilitian ini termasuk dalam lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang berkaitan dengan usaha pembinaan kepada orang
tua, yang secara khusus membahas tentang usaha orang tua dalam pendidikan
anak.
1.6.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peranan orang tua dalam pendidikan anak pada
keluarga Pra Sejahtera di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu
Kota Bandar Lampung Tahun 2017.
9
1.6.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 05-12 tahun
di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.
1.6.4 Ruang Lingkup Tempat
Ruang lingkup lokasi atau wilayah dalam penelitian ini adalah lingkungan
Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.
1.6.5 Ruang Lingkup Waktu
Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya Surat Izin
Penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
10
REFERENSI
................ Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014, Garis_garis
Besar Haluan Negara, Jakarta, Indonesia.
Mustaqiem, Muhammad, 1987, Psikologie Pendidikan, Reneka Cipta, Jakarta Hal
85-86.
Ngalim Poerwanto, 2005, Guru dan Anak dalam dunia pendidikan, Angkasa
Bandung.
Soejono Soekanto, 1985, Anak dan Pola Perlakuannya, Pt BPK, Gunung Mulya
Jakarta.
.................. Wawancara dengan Bapak Melodi, tanggal 25 September 2017
11
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Peranan Orang Tua
Manusia di dalam kehidupan bersosialisasinya mempunyai peranan-preanan
tersendiri dalam kehidupannya. Peranan tersebut akan dapat membesdakan
manusia yang satu dengan yang lainnya dengan berbagai peranan yang
dimilikinya, baik sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat maupun sebagai
warga negara, dimana dalam peranan-peranan yang telah dimilki teresebut akan
timbulnya kedudukab untuk dapat saling melengkapi supaya terjadi keharmonisan
dalam berinteraksi di dalam keluarga dan masyarakat.
Peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang
terutama dalam terwujudnya sesuatu hal atau peristiwa (W.J.S. Poerwadarminta,
1986, 735).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yag dimaksud dengan peranan, adalah :
1. Bagian yang dimainkan sesorang pemain yang dibebankan kepadanya, dan
2. Bagian dari tugas utama yang dilaksanakan.
(Depdikbud, 1988 : 667)
12
Konsep-konsep lain, yang membicarakan tentang peranan, adalah “ GrossMason
dan Mc Eachern dalam buku David Berry. (1995:99), “ Peranan adalah harapan –
harapan yang dikenakan pada individu-individu yang menempati kedudukan
sosial yang tertentu. Sedangkan pengertian peranan yang dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto (2000 : 268), : Peranan adalah merupakan aspek dinamis
tentang kedudukan (status), sehingga apabila seseorang telah melaksanakan hak
atau tanggungjawabnya, serta telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka siapapun dianya, maka ia telah menjalankan suatu peranan.
“ Peranan tersebut menurutnya mencakup tiga hal yaitu :
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Dengan demikian, maka peranan merupakan aspek yang dinamis yang
dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari berbagai
penjelasan-penjelasan yang tertera diatas, maka diartikan bahwa peranan adalah
suatu tindakan yang dilakukanj oleh seseorang yang memiliki suatu posisi tertentu
dalam status sosial. Peranan merupakan tindakan atau perbuatan seseorang dalam
13
menjalankan hak dan kewajiban-kewajiban sebagai pemegang suatu kedudukan
dalam posisi tertentu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , “ Orang Tua, adalah ayah dan Ibu
Kandung, Sedangkan pengertian orang tua mengandung tiga (3) dimensi, yaitu
orang tua dirumah (ayah dan ibu), orang tua di sekolah (Bapak dan Ibu guru), dan
orang tua didalam masyarakat yakni tokoh masyarakat.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak-anaknya dalam
melindungi, membimbing dan mendidik. Mengenai peran orang tua, Soerjono
Soekanto ( 1990 : 115 – 116). Mengemukakan bahwa peranan orang tua adalah
sebagai berikut :
“Seorang ayah dianggap sebagai kepala keluarga yang diharapkan
mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang mantap, sesuai dengan ajaran
tradisional (jawa), maka seorang pemimpin harus dapat memberikan
teladan yang baik (ing ngarso sung tuludo), memberikan semangat
sehingga pengikut yang kreatif ( Ing madyo mangun karso) dan
membimbing (tutwuri handayani) sehingga seorang pemimpin di dalam
rumah tangga. Maka seorang ayah harus mengerti dan memahami
kepentingan dari keluarga yang dipimpinnya”.
Sedangkan Ibu yaitu pada awalnya proses sosialisasi seorang ibu mempunyai
peranan yang cukup besar, bahkan dapat lebih besar dari pada peranan ayah,
karena ibu harus dapat dan mampu untuk mengambil keputusan-keputusan yang
cepat dan tepat yang diperlukan pada saat-saat tertentu.
Pendapat lain mengatakan bahwa orang tua sangat berperan dalam membimbing
anak, yang mana membimbing anak dilakukan melalui pemberian bantuan.
Bantuan ini dibagi dalam empat (4) kelompok yaitu :
14
1. Berperan sebagai pencegah yang membantu anak menemukan cara-cara
mengatasi persoalan yang mungkin menjurus kepenyimpangan
perkembangan atau tekanan jiwa atau timbulnya gangguan jiwa.
2. Berperan memelihara anak, sebagai pribadi yang sudah mencapai
perkembangan, baik keseimbangan emosi maupun keserasian kepribadian
yang kuat.
3. Berperan dalam membantu pembentukan penyesuaian diri dengan jalan
anak menghadapi, memahami dan memecahkan masalah untuk mencapai
hasil yang optimal, baik dalam jenjang karier maupun hubungan sosial.
4. Berperan memperbaiki atau menyembuhkan apabila terjadi penyimpangan
atau kesulitan yang sudah berakar ( Singgih D Gunarsa, 1995 : 20).
Menurut Zakiah Darajat (1970 : 56) “Orang tua adalah pembina pribadi yang
pertama dalam hidup anak, kepribadian orang tua sikap dan cara hidup mereka,
merupakan unsur – unsur pendidik yang tidak langsung, yang dengan sendirinya
akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh”.
Selanjutnya dijelaskan bahwa peran orang tua, terdiri sebagai berikut :
A. Mengawasi anak pada saat belajar :
1. Mempersiapkan dan Mengawasi anak pada saat belajar.
2. Memberikan bantuan pada anak pada saat belajar.
3. Memberikan pendapat didalam kesulitan anak pada saat belajar.
4. Mendampingi anak pada saat belajar.
5. Membatasi waktu pada saat bermain dan menonton TV.
6. Mengawasi kegiatan belajar anak pada saat diluar sekolah.
7. Memeriksa catatan pelajaran anak .
B. Memberikan Perhatian Pada Saat Anak Belajar
1. Bertanya tentang apa saja yang sudah dipelajari.
2. Orang tua bertemu dan berdiskusi dengan guru.
3. Memenuhi sarana dan alat belajar anak.
15
4. Membangunkan anaknya pada saat anknyab tidur untuk belajar.
5. Mengambil rapor anaknya.
Analisis Slameto :
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, misalnya
mereka acuh tidak acuh terhadap hasil belajar anak, tidak memperhatikan sama
sekali akan kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak
mengatur waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak,
tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang
dialami dalam belajar, dan lain-lain yang menyebabkan anaknya kurang berhasil
dalam belajar.
Menurut Kartini Kartono (1985:90), menyatakan bahwa untuk mewujudkan
harapan agar anak-anaknya berhasil di sekolah, orang tua yang bijaksana
senantiasa mengikuti perkembangan anaknya di sekolah serta berusaha
mengetahui taraf kemampuan yang dimiliki anak-anaknya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai peran atau
tanggung jawab yang berat dalam memberikan bimbingan kepada anak-anaknya,
tokoh ayah dan ibu sebagai pengisi hati nurani yang pertama harus melakukan
tugas yang pertama adalah membentuk kepribadian anak dengan penuh tanggung
jawab dalam suasana kasih sayang antara orang tua dengan anak.
2.1.2 Pengertian Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga pra sejahtera adalah suatu keluarga yang masih hidup dalam tingkat
yang serba kekurangan. Kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan yang layak.
16
Keluarga pra sejahtera pada umumnya tidak hanya kurang mampu dalam tingkat
pendidikan dan ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus juga kekurangan dalam bidang
finasial atau materi dan harta benda (BKKBN, 1998:72).
Indikator-Indikator keluarga Pra Sejahtera :
1. Keluarga memiliki akses air minum dan mandi dari air sumur atau
air kali.
2. Keluarga sudah memiliki jamban sendiri walaupun masih
sederhana.
3. Keluarga jika memasak masih menggunakan kayu bakar atau
arang, dan ada sudah menggunakan komper minyak.
4. Keluarga masih menggunakan lampu minyak, tapi ada juga yang
sudah mempergunakan listrik sebagai alat penerangan.
5. Di rumah keluarga sudah ada hiburan TV black white atau Radio.
6. Belum ada kenderaan roda 2 (dua) motor, walaupun ada masih
jauh daripada baik .
7. Rumah biasanya dinding bata merah, papan atau pelupuh bambu,
lantai juga bata merah atau lantai tanah.
8. Bila ada keluarganya yang sakit, masih banyak yang berobat pada
pengobatan tradisional dari pada berobat ke dokter.
9. Anak-anak hanya mampu mengenyam pendidikan hingga pada
tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama dan Atas, jarang
sekali yang lanjut pada tingkat Pendidikan Tinggi
10. Keluarga tersebut tidak atau belum mempunyai tabungan sebagai
uang simpanan masa depan.
11. Untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan, keluarga jarang
mempergunakan surat kabar.
12. Keluarga jarang yang ikut dalam perkumpulan kegiatan-kegiatan
sosial yang ada dalam wilayahnya.
( Mubiyarto, 2009, Badan Statistik Nasonal, Pustaka Jaya, jakarta)
17
Dari penjelasan tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan keluarga pra
sejahtera, adalah suatu keluarga yang terdiri dari seorang bapak dan ibu dengan
beberapa orang anak dan mungkin saja masih ikut dengan keluarga tersebut masih
ada otang tua yakni ayah dan ibu, sedangkan kehidupan sosial ekonomi dari
keluarga tersebut masih tergolong rendah dengan tingkat penghasilan yang masih
minimal, kepala keluargta tersebut yakni bapaknya, tidak mempunyai pekerjaan
dan penghasilan yang tetap, serta menempati tempat tinggal yang sangat
sederhana, masih berlantai tanah, atau masuk dalam kretaria rukah yang tidak
layak huni, seperti pada masim hujan rumahnya bocor, lantai dan dindingnya juga
sangat sederhana. Lantainya masih lantai tanah, bila demikian dapat menimbulkan
penyakit, terutama pada anak-anaknya
Keluarga pra sejahtera ini kemudian yang akan menjadi subjek penelitian, yakni
keluarga pra sejahtera yang bermukim pada kelurahan kampung baru kecamatan
labuhan ratu Bandar Lampung.
2.1.3 Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan Secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk dapat membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya
peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses
pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang
peradaban umat manusia. Oleh karenannya pendidikan pada hakekatnya
merupakan usaha manusia untuk dapat melestarikan hidupnya.
18
Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi
dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan dapat mengantarkan anak kepada
tujuan dan cita-cita . Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara
dan agamanya.
Pendidikan juga merupakan suatu proses pengalaman karena kehidupan
merupakan pertumbuhan, oleh karenannya pendidikan adalah upaya untuk dapat
membantu pertumbuhan batin manusia tanpa harus dibatasi oleh usia, proses
pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah
kecakapan dalam perkembangan diri seseorang.
Menurut Plato, pendidikan adalah “ proses yang dilakukan seumur hidup yang
dimulai dari lahir hingga pada saat kematian, yang akan membaut seseorang akan
bersemangat dalam mewujudkan warga negara yang ideal dan mengajarkan
bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar . (Plato, 1992 : 23).
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha manusia untuk dapat
mengembangkan kemampuan diri, oleh sebab itu maka pendidikan pada
umumnya disamping tanggung jawab sekolah juga termasuk juga tanggung jawab
keluarga dan masyarakat.
Pendidikan cukup memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan juga menuntun pada orang-orang yang terlibat dalam
dunianya atau pada sektor pendidikan untuk dapat berkerja secara optimal,
19
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi yang
dilakukan tanpa pamrih
Dengan demikian, maka pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan dalam
membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan, pendidikan juga
adalah suatu usaha dalam menolong atau membantu anak untuk dapat melakukan
tugas-tugas yang ada pada hidupnya agar senantiasa mandiri dan bertanggung
jawab secara susila, sehingga dengan demikian maka dapat diartikan bahwa
pendidikan itu adalah sebagai usaha untuk dapat mencapai penentuan diri dan
tanggung jawab.
Yang dimaksud dengan pendidikan, adalah : suatu usaha yang dilakukan atau
suatu upaya yang secara terus-menerus untuk dapat mencapai tujuan dan cita-cita
hidup dari seseorang, pendidikan tidak hanya pendidikan formal atau pendidikan
yang dilaksanakan disekolah saja, namun juga perlu dilaksanakan juga pendidikan
non formal atau pendidikan yang dilaksanakan oleh oramg tua dan juga
pendidikan oleh lingkungan dan masyarakat juga cukup berperan.
Dengan demikian, maka pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas tidak
hanya sekedar proses yang hanya berlangsung di sekolah saja. Pendidikan adalah
sautau aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan
berkembang.
Di dalam masyarakat yang kompleks, peranan pendidikan ini mengalami
spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap
berhubungan dengan proses pendidikan informal diluar sekolah.
20
2.1.4. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan individu untuk dapat memperoleh pengetahuan,
perilaku dan ketrampilan dengan cara mengolah bahan belajar ( Dimyati dan
Mujiono, 2006 : 6). Sedangkan pendapat lain yang memberi pengertian tentang
belajar adalah, Sanjaya yang mengatakan, bahwa ;” Belajar adalah suatu proses
mental yang terjadi dalam diri seseoerang sehingga menyebabkan muncul suatu
perubahan dalam tingkah laku“ (Sanjaya, 2010:112).
Sedangkan tujuan belajar menurut Sardiman dapat dibedakan dalam tiga (3) jenis
adalah :
(a) Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan bagian yang tidak dapat untuk
dipisahkan, dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir
tanpa bahan pengetahuan. Jadi, dengan adanya bahan pengetahuan, maka
seseoerang dapat mempergunakan kemampuan berpikir di dalam proses belajar
sehingga pengetahuan yang didapat akan semakin bertambah.
(b) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap dan mental prilaku anak didik tidak akan terlepas dari
penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu guru tidak hanya mengajar, tetapi betul-
betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak
didiknya. Maka akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktekkan
segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
21
(c) Penanaman Ketrampilan
Belajar juga memerlukan latihan-latihan yang akan menambah ketrampilan dalam
diri siswa, baik itu berupa ketrampilan jasmani maupun ketrampilan rohani.
Dengan demikian, maka belajar adalah suatu proses dimana perilaku yang
dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan dan pengalaman, sehingga dengan
demikian belajar adalah aktivitas mental dan fiskis yang berlangsung dalam
berbagai interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Belajar adalah perubahan yang
terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar berkelangsungan atau secara
terus-menerus, ini dilakukan bukan hanya sekedar karena untuk proses
pertumbuhan saja, belajar juga dipengaruhi oleh dua (2) faktor yakni faktor
internal dan faktor eksternal, Oleh karena nya belajar bukan hanya dapat
dilaksanakan di sekolah saja, tetapi dapat juga berlangsung di rumah tangga itu
sendiri.
2.2 Kerangka Pikir
Orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya sebelum mereka terjun
didalam masyarakat. Mereka mempunyai peranan yang sangat besar dalam rangka
pembentukan sikap dan perilaku anak. Dengan adanya peranan orang tua dalam
pembinaan anak yang dapat dilakukan dengan cara mengawasi, membimbing, dan
melindungi anak dalam belajar, sehingga anak dapat memperoleh hasil yang ingin
dicapainya dan sesuai dengan tujuannya.
22
2.3 Paradigma
a
Garis peranan
Peran Orang Tua A. Mengawasi anak pada
saat belajar
B. Memberikan
perhatian Pada saat
anak belajar
A1. Mempersiapkan dan Mengawasi anak
A2. Memberikan bantuan
A3. Memberikan pendapat didalam kesulitan
anak
A4. Mendampingi anak pada saat belajar
A5. Membatasi waktu pada saat bermain dan
menonton tv
A6. Mengawasi kegiatan belajar pada saat di luar
sekolah
A7. Memeriksa catatan pelajaran
B1. Bertanya tentang apa saja yang sudah
dipelajari
B2. Orang tua bertemu dan berdiskusi dengan
guru
B3. Memenuhi sarana dan alat belajar
B4. membangunkan anaknya untuk belajar
B5. Mengambil rapor anaknya
23
REFERENSI
W.J.S Poerwdarminta. 1986. Kamus Bahasa Indonesia. Hal 735. Balai Pustaka:
Jakarta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Istilah Pendidikan dan
Umum. Hal 67. Gunung Agung: Jakarta
David, Berry. 1995. Filsafat Ilmu Pendidikan. Hal. 99. Gramedia: Jakarta
Soerjono Soekanto. 2000. Anak dan Pola Perlakuannya. Hal. 268. PT BPK
Gunung Mulya: Jakarta
Ibid. 2000. Anak dan Pola Perlakuannya. Hal. 115 - 116. PT BPK Gunung
Mulya: Jakarta
Singgih Digurnaso.1995. Pisikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Hal. 20.
Remaja Gunung Mulya: Jakarta.
Zakiah Drajat. 1990. Pendidikan Islam.Hal. 58. Rajawali: Yogyakarta.
Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Risearch Sosial. Hal 336. Alumni:
Bandung.
BKKBN. 2001. Statistik Kependudukan Indonesia.Hal. 72. PT. Remaja Rosda
Karya: Jakarta Indonesia.
Moebiarto. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Hal. 112. Rineka
Cipta:Jakarta.
Dimyati dan Mujiono. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Dunia Pendidikan .
Hal.47. Usaha Nasional: Jakarta.
24
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
3.1.1 Metode Deskriptif
Ada beberapa pengertian tentang Metode Deskriptif antara lain menurut Winarno
Surachmad berpendapat bahwa :
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk penelitian ilmiah yang di
tujukan kepada pemecahan masalah yang ada sekarang dan pelaksanaannya tidak
terbatas kepada pengumpulan, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang
arti data. (Winarno Surachmad, 1978; 131).
Sedangkan Mohammad Ali berpendapat bahwa :
Metode deskiptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang yang dilakukan dalam menempuh
langkahlangkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis pengolahan data membuat
gambar tentang suatu keadaan secara obyektif dan suatu deskripsi.
(Mohammad Ali, 1985; 120).
Berdasarkan mendapat di atas, dapat diambil suatu penjelasan bahwa metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah
yang ditujukan kepada pemecahan masalah yang ada sekarang dengan
25
menggunakan suatu pendeskripsian atau menuturkan dan menafsirkan data yang
ada dengan memakai langkah-langkah :
1. Menentukan masalah-masalah yang dijadikan pokok pembahasan.
2. Menentukan ruang lingkup penelitian.
3. Mengumpulkan data yang dijalankan guna menjawab permasalahan
penelitian.
4. Pengolahan data berdasarkan data-data yang terkumpul.
5. Menarik Kesimpulan dari data yang telah disusun.
6. Menyusun data laporan hasil penelitian secara tertulis.
Metode deskriptif menurut Mely G. Tan seperti yang dikutip oleh
Koentjaraningrat bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu,
keadaan, gejala atau kelompok tertentu antara suatu gejala tertentu dan gejala lain
dalam masyarakat. (Koentjaraningrat, 1983; 42 ).
Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan tentang Peranan Orang Tua dalam pendidikan anaknya pada
keluarga pra sejahtera di Lingkungan I, II dan III Kelurahan Kampung Baru
Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Bandar Lampung .
Dalam memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi metode
penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian llmiah, disini
diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti
sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan
26
Metode ini dirasakan perlu guna memperoleh data akurat dan pengembangan
pengetahuan serta menguji suatu kebenaran di dalam pengetahuan tersebut,ini
akan menentukan nilai ilmiah atau tidaknya suatu hasil penelitian yang telah
dilakukan dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan
menggambarkan dan memaparkan secara tepat sifat- sifat individu dan gejala-
gejala di dalam masyarakat.
Menurut Mohammad Ali (1995: 120) metode deskriptif adalah: Metode yang
dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi
dengan analisis pengolahan data,kemudian menarik suatu kesimpulan dengan
suatu tujuan utama membuat suatu penggambaran tentang situasi dan keadaan
yang ada.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penggunaan metode deskriptif ini sangat tepat
sebab dalam metode ini dilakukan penyelidikan yang menuturkan serta
memaparkan suatu kenyataan atau fakta yang ada yaitu tentang analisis peranan
orang tua dalam belajar anak pada keluarga pra sejahtera di Kelurahan Kampung
Baru.
3.2 Populasi
Menurut Husin Sayuti yang dimaksud dengan populasi adalah semua individu
untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendaknya
digeneralisasikan (Husin Sayuti, 1989; 72).
27
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa populasi adalah
sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang
sama. (Sutrisno Hadi, 1990; 220).
Sesuai dengan pendapat di atas, maka populasi adalah seluruh responden yang
akan dijadikan sebagai obyek suatu penelitian sebanyak 12 (dua belas) Orang.
3.3 Sampel
Sampel adalah sebagian dari individu yang dimiliki. (Husin Sayuti, 1989, 72).
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan sampel adalah
sebagian atau wakil koperasi yang akan diselidiki. (Suharsimi Arikunto, 1992;
104).
Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel adalah obyek yang akan diteliti yang
diambil dari populasi karena jumlah populasinya dalam penelitian ini kurang dari
100 orang, maka yang menjadi sampel adalah semua populasi yaitu 12 orang,
sehingga dalam penelitian ini digunakan sampel totalitas.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai gejala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan. (Sumadi Suryabrata, 1983; 126).
Sedangkan Suharsini Arikunto mengemukakan bahwa variabel adalah obyek atau
gejala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. (Suharsimi
Arikunto, 1990; 91).
28
Berdasarkan pendapat di atas maka variabel adalah sesuatu yang akan menjadi
obyek pengamatan dalam pengamatan. Di samping itu variabel penelitian sering
juga dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu peran
orang tua Pra Sejahtera dalam Pendidikan Anaknya.
3.5 Teknik Pengumpulan data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti maka teknik
dalam pengumpulan data yang dipakai adalah :
3.5.2 Teknik Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer ) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto, 1992; 121).
Sedangkan menurut L. J. Moleong yang dimaksud wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (L.J. Moleong,
1993; 136). Berdasarkan pendapat di atas, maka wawancara adalah cara yang
digunakan kalau seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu mencoba
mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden
dengan bersikap cukup berhadapan muka dengan orang itu. Dengan demikian
penelitian menggunakan teknik ini untuk mengadakan wawancara secara langsung
29
dengan beberapa orang tua dari pada keluarga pra sejahtera sebagai anggota
masyarakat yang menyekolah kan anak pada jenjang Sekolah dasar dan Sekolah
menengah Pertama yang ada di kelurahan Kampung baru Labuhan Ratu Bandar
Lampung, sebagai kontrol terhadap jumlah populasi yang dijadikan sampel.
3.5.3 Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah suatu memberikan bukti dimana dipergunakan
sebagai alat pembukti atau bahan-bahan untuk keterangan atau informasi
penjelasan atau dokumentasi dalam naskah atau informasi yang tertulis.
(Komaruddin, 1977; 50).
Sedangkan menurut M. Hadari Nawawi mengemukakan bahwa dokumentasi
adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tetulis, terutama berupa arsip-
arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/ hukum-hukum,
dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (M. Hadari
Nawawi, 1991; 133).
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengartikan teknik dokumentasi
adalah teknik yang akan dipergunakan, untuk mendapatkan data dan informasi
baik secara tertulis maupun dalam bentuk gambar, foto atau arsip dalam
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
3.5.4 Teknik Observasi
Observasi adalah memperhatikan suatu dengan menggunakan mata atau
pemutusan perhatian terhadap sesuatu dengan menggunakan seluruh indera
(Sutrisno Hadi, 1989:120).
30
Tujuan teknik ini digunakan penulis adalah untuk memperoleh data atau
gambaran umum mengenai permasalahan yang berhubungan dengan penelitian
juga untuk melihat gambaran umum dari lokasi penelitian, yakni pada wilayah
dan masyarakat pada keluarga pra sejahtera yang ada dalam wilayah kelurahan
kampung baru labuhan ratu Bandar Lampung.
3.6 Teknik Analisis Data
Semua data-data yang telah dikumpulkan, dikualifikasikan dan dianalisis, karena
data penulis yang dihimpun adalah data yang kualitatif yaitu data yang
berhubungan dengan kategorisasi dan karekteristik atau sifat sesuatu. Jadi tidak
berupa angka-angka, maka teknik analisis yang penting gunakan adalah analisis
data secara kualitatif.
Adapun langkah-langkah analisis data kualitatif adalah :
1. Penyusunan data
2. Klasifikasi data
3. Pengolahan data
4. Penyimpulan data
(Mohammad Ali, 1985, 151).
1. Penyusunan Data
Dalam penyusunan data ini penulis terlebih dahulu melakukan wawancara
dengan tokoh adat dari tokoh masyarakat yang ada di Kampung Baru
Lingkungan I, II dan III Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Kota Bandar
Lampung. Data yang terkumpul dan hasil wawancara tersebut kemudian
penulis susun sedemikian rupa untuk mempermudah penilaian terhadap data
yang dibutuhkan, apakah data yang telah dikumpulkan itu memadai atau
31
belum. Penyusunan data ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang data yang
ada dari basil wawancara, sehingga data tersebut dapat disusun dengan baik.
2. Klasifikasi Data
Data yang diperoleh baik dari hasil observasi, dokumentasi,dan wawancara
dengan para tokoh - tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Kampung Baru
Lingkungan I, II dan III Kecamatan Labuhan Ratu Kedaton Bandar
Lampung.. Kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu
dan dibagi-bagi menurut kelompoknya masing-masing sehingga terdapat
keteraturan dalam data ini.
3. Pengolahan Data
Apabila data yang diolah telah disusun dan telah dikelompokkan berdasarkan
kategori tertentu dan menurut kelompoknya masing-masing maka selanjutnya
penulis akan melakukan pengolahan data dengan proses berpikir indukatif dan
sesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan. Dalam pengolahan data ini,
selain memperoleh data dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara
penulis juga didukung oleh beberapa buku yang menjadi acuan penulis dalam
pengolahan data tersebut.
4. Penyimpulan
Apabila ketiga langkah tersebut di atas telah dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah penulis menarik kesimpulan yaitu menghubungkan dan
mempertemukan antara variabel yang satu dengan yang lainnya sehingga
menjadi karya ilmiah yang baik.
32
REFERENSI
Winarno Surachamad. 1978. Dasar dan Teknik Reseach Pengantar Metodelogi
Ilmiah. Bandung. Tarsito.Halaman 131.
Mohammad Ali. 1985. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia. Halaman
120.
Koentjaraningrat. 1985. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Gramedia
Halaman 42.
Sumadi Suryabrata. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Rajawali. Halaman 126.
Suharsini Arikulto. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Halaman
91.
Sumadi Suryabarata. 1983. Op. Cit. Halaman 82.
Masri Singaribun. 1991. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta, Halaman 46.
Husin Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta. Fajar Agung. Halaman
72.
Sutrisno Hadi. 1989. Metodelogi Research. Pakuitas Psikologi. UGM.
Yogyakarta. Halaman 220.
Husin Sayuti. 1989.0p. Cit. Halaman 72.
Suharsimi Arikunto. 1992. Cep. Cit. Halaman 104.
___________ 1992. Ibid. Halaman 121.
L.J Moeloeng.1993. Metode Penelitian Kualitatif. Rencana Rosdakarya. Halaman
136
Komaruddin. 1977. Pengantar Metode Riset. Angkasa. Bandung. Halaman 50.
M. Hadri Nawawi. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. UGM.
Press. Halaman 133.
Sutrisno Hadi. 1989. On. Cit. Halaman 120.
Mohammad All 1985. Op.Cit. Halaman 151.
76
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan pada Hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab-bab
terdahulu pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan, bahwa peran orang dari
keluarga pra sejahtera dalam Pendidikan anaknya di kelurahan Kampung Baru.
Dari sebanyak dua belas (12) responden yang ada dalam penelitian ini, maka di
dapat hasil sebagai berikut.
1. Delapan (8) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan kepada
dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa orang
tua keluarga pra sejahtera dalam pendidikan anaknya masih mempunyai
peran yang tinggi yang sebanyak 66. 64 % .seperti berperan : dalam
mempersiapkan anaknya ketika akan sekolah, mendampingi anaknya pada
saat belajar, mengatasi waktu pada saat anak untuk bermain dan
menonton TV, bertanya pada anaknya tentang apa saja yang sudah
dipelajari di sekolah, Orang tua dalam hal ini baik bapak dan ibu sering
meluangkan waktu untuk bertemu dan berdiskusi dengan gurunya, Orang
tua wajib untuk dapat memenuhi atau mencukupi sarana dan alat-alat
perlengapan anaknya untuk belajar, dan di usahakan bahwa orang tua
harus meluangkan waktu untuk dapat mengambil rapor atau hasil
pendidikan dari anaknya.
77
2. Sedangkan dua (2) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan
kapada dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa
orang tua keluarha pra sejahtera dalam pendidikan anaknya di kelurahan
kampung baru labuhan ratu bandar lampung menjawab bahwa peran orang
tua dalam pendidikan anaknya mempunyai peran sedang (cukup)
sebanyak 16, 66 %, seperti berperan dalam hal, orang tua pada saat
anaknya dirumah harus dapat memberikan bantuan bila ada kesulitan
dalam hal yang dihadapinya terutama dalam belajar, Orang tua dalam hal
ini baik bapak atau ibu harus seringkali untuk dapat mengontrol atau
memeriksa akan catatan-catatan anaknya ketika anaknya pulang dari
sekolah.
3. Sedangkan dua (2) orang responden dari hasil kuessioner yang diberikan
kapada dua belas orang (12) memberikan jawaban atau pernyataan bahwa
orang tua keluarha pra sejahtera dalam pendidikan anaknya di kelurahan
kampung baru labuhan ratu bandar lampung menjawab bahwa peran orang
tua dalam pendidikan anak mempunyai peran rendah sebanyak 16, 66 %,
seperti berperan dalam hal, orang tua sudah tidak lagi melakukan
perannya dalam hal untuk dapat memberikan bantuan pada anaknya untuk
dapat menyelesaikan kesulitan anaknya dalam belajar, alasannya anak
sudah diserahkan sepenuhnya pendidikan disekolah apalagi anak yang
sudah di ikut sertakan dan dimasukkan dalam bimbingan belajar,
sedangkan yang kedua, bahwa peran orang tua untuk membangunkan
anaknya ketika anaknya tidur kesiangan atau terlambat untuk bangun, ini
sudah di serahkan pada kakak-kakaknya, apalagi bila orang tuanya pagi-
78
pagi harus sudah berangkat ketempat pekerjaan, bhaik bapaknya sebagai
buruh dan ibu nya sebagai pekerja rumah tangga. Sehingga dalam
membangunkan anaknya tidak ada waktu.
5.2. Saran
1. Bagi Orang Tua
a. Orang tua hendaknya aktif mengawasi anaknya belajar, memberikan waktu
yang cukup untuk belajar anaknya di rumah dan mendapampingi anak
ketika belajar di rumah tua, orang tua memperhatikan catatan ataupun
pekerjaan rumah anaknya, memberikan bantuan kepada anak ketika
mengalami kesulitan saat belajar di rumah serta memberikan pendapat
ataupun masukan kepada anaknya pada saat belajar.
b. Orang tua hendaknya memberikan perhatian kepada anak dalam belajar,
memberikan nasehat dan motivasi kepada anaknya untuk terus belajar,
orang tua juga hendaknya memberikan nasehat dan arahan kepada anaknya
dalam bergaul dan memilih teman.
c. Orang tua hendaknya membimbing anaknya belajar, aktif bertanya kepada
anaknya tentang apa yang telah dipelajari di sekolah, orang tua berusaha
menyediakan fasilitas belajar anaknya di rumah, orang tua aktif
berkomunikasi dengan guru terkait kesulitan belajar anaknya dan
hendaknya orang tua memberikan dasar pada anaknya untuk membuat
kelompok belajar yang dapat dimotifasi untuk kelangsungan belajar
79
2. Bagi Anak
1. Anak hendaknya lebih tekun dalam belajar, berusaha mencoba kembali
pelajaran yang dirasa sulit ketika di rumah, membentuk kelompok belajar
di luar jam sekolah untuk dapat belajar bersama.
2. Anak hendaknya lebih rajin memperhatikan kelengkapan catatan pelajaran
dan melengkapi catatan dari literatur, rajin membaca serta rajin
mengerjakan latihan soal-soal yang diberikan oleh guru.
3. Anak hendaknya membuka diri pada orang tua dapat mengatakan pada
orang tua apa masalah yang sedang dihadapi agar orang tua dapat segera
mencari jalan keluar
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimin. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina
Aksara
Afifatun Siti, 2007 . Kontribusi Pemahaman, Sikap dan Motivasi belajar terhadap
Implemenasi nilai-nilai Pendidikan, Universitas Lampung
Ahmadi Abu dan Widodo Supriono, 1991, Psikologi Belajar , PT . Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Renika Cipta, Jakarta.
Sastrapraja, Muhammad, 1988, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Usaha
Nasional, Surabaya Indonesia.
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswin Zain, 2000. Guru dan anak didik dalam Inter
Aktif Edukatif, Renekan Cipta. Jakarta
Hamalik, Oemar, 2007, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hadi Sutrisno, 1989, Metode Riset, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
Husbullah. 2008. Dasar-dasar Pendidikan. PT Raya Grafindo.Persada. Jakarta
......................... Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014. Garis-Garis Besar
Haluan Negara, Djakarta, Indonesia.
Koentjaraningrat, 1985, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta. Gremedia.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Masri Singarimbun, 1991, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta
Mudyaharjo Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar- dasar Pendidikan, LPM, Angkasa, Djakarta.
81
Munyaharjo Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya
Mohammad Ali, 1985, Metode Penelitian, Jakarta, GhaliaIndonesia.
Nawawi Hadari, 1995 , Metode Penelitian Bidang Sosial, Universitas Gadjak
Mada. Yogyakarta.
.......................... Pendidikan pada umumnya dan Pendidikan Indonesia, PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Indonesia. PT Raja Grafindo
Persada Jakarta
...........................Percetakan Negara Republik Indonesia, 2014, Garis- Garis
Besar Haluan Negara, Djakarta, Indonesia.
Ridwan. 2006. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis alphabet. Bandung
Sastra Praja, Muhammad, 1988, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Usaha
Nasional, Surabaya, Indonesia.
Singgih Dan Gunarsah,D.Singgih. 1984. Psikologi Perkembangan Anak Dan
Remaja Gunung Mulya. Jakarta
Slamet. 1998. Belajar Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Bina Aksara
Bandung, Indonesia
Sukanto Suharsimin. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek
Angkasa.
Surya Bratha. Sumadi, 1988, Metode Penelitian, Radjawali , Djakarta
...........................2016, Data Statistik KePra Sejahteraan Daerah Lampung, Team,
Kantor Statisik, Lampung.
Suharsimi Arikunto, 1992, Prosuder Penelitian, Rene Cipta, Jakarta
.......................... 2016, Data Statistik Kemiskinan di Propinsi Lampung, Team
Kantor Statistik Lampung.
Sayuti Husin, 1989, Pengantar Metode Riset, Fajar Agung, Jakarta.
Komaruddin. 1977, Pengantar Metode Riset, Penerbit Angksa, Bandung.
Winarno Surachmad, 1990. Dasar –dasar Metode Riset, Penerbit , Tarsito,
Bandung.
William, J. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta. Bumi Aksara.