peranan kh. muhammad djunaidi dalam menangani...

108
PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IEN SAWANGAN DEPOK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh : Nama : Rahmat Hafizulloh NIM : 106052001970 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M.  

Upload: phamtruc

Post on 28-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM

MENANGANI KORBAN PENYALAHGUNAAN

NARKOBA DI PONDOK PESANTREN

HIDAYATUL MUBTADI’IEN SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

Nama : Rahmat Hafizulloh

NIM : 106052001970

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M.

 

Page 2: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

 

Page 3: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

 

Page 4: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Mei 2010

Penulis

Rahmat Hafizulloh

 

Page 5: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

ii

ABSTRAK

Rahmat Hafizulloh

Peranan KH.Muhammad Djunaidi Dalam Menangani Korban

Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok

Dzikir merupakan suatu metode yang digunakan oleh KH. Muhammad

Djunaidi dalam menangani korban penyalahgunaan Narkoba di Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien. Banyak lembaga-lembaga yang menyelenggarakan dzikir

bersama atau membantu orang-orang yang berdzikir dan adapun yang

menyelenggarakan dzikir sendiri. Akan tetapi, metode dzikir yang digunakan oleh

KH. Muhammad Djunaidi berbeda dengan dzikir-dzikir pada umumnya.

Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana Peranan KH.

Muhammad Djunaidi Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba di

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok. Jenis penelitian yang

digunakan adalah pendekatan kualitatif dan subjek yang diteliti adalah Pimpinan

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, pembimbing dan para santri. Dengan

proses wawancara dan observasi, fokus penelitiannya adalah pada peranan

KH.Muhammad Djunaidi dalam menangani korban penyalahgunaan Narkoba.

Melalui analisis dan hasil penelitian yang memfokuskan pada kegiatan

dzikir yang diberikan kepada korban penyalahgunaan narkoba dengan metode

dzikir yang diterapkan oleh KH.Muhammad Djunaidi. Adapun metode dzikir

yang digunakan KH. Muhammad Djunaidi adalah membaca Ratibul Al-Athas,

ratibul hadad, shalawat, asmaul husna dan membaca istigfar sebanyak 1000 kali.

Dengan dzikir hati santri menjadi tenang, santri mengingat kesalahan-kesalahan

yang sudah diperbuatnya dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Page 6: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas

berbagai macam nikmat-Nya terutama nikmat sehat wal afiat dan umur panjang

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar

Muhammad SAW, suri tauladan bagi umatnya yang membawa ajaran Islam

sebagai rahmatan lil alamin.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi, pembahasan,

maupun tata bahasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis

yang masih perlu mengisi diri dengan ilmu pengetahuan. namun penulisan skripsi

ini diselesaikan adalah berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu

selayaknya penulis sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya terutama

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dra. Rini Prihatini, M.Si sebagai Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Sugiharto MA sebagai Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii

 

Page 7: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

5. Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA sebagai Pembimbing Skripsi yang dengan

sabar membimbing penulis dari awal hingga akhir selesainya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi umumnya dan

khusunya dosen dan staf pengajar pada Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

serta seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

bimbingan, wacana, wawasan, intelektualitas yang telah ditularkan kepada

penulis selama berada dan mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Bapak KH. Muhammad Djunaidi, sebagai Pimpinan Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien yang telah memberikan izin, menerima dan informasi

kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di Pondok Pesantren ini. Dan

Bapak Muhammad Suhadi selaku pembimbing yang senantiasa menemani

penulis dalam melakukan penelitian, serta segenap para santri yang telah

menerima keberadaan penulis di Pondok Pesantren ini.

8. Setinggi-tingginya penghargaan dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

kepada ayahanda H. Saeni Sachronih.S.Pd yang selalu memberikan dorongan

motifasi kepada peneliti untuk maju dan melangkah sampai tujuan yang ingin

dicapai, kepada mamah Hj. Hasanah, S.Pd.I yang selalu mendoakan peneliti,

kepada abang Hadi Fatahuddin S.Kom dan Kakak Laela Hamdiyah, ST, yang

terlebih dahulu menjadi sarjana dan menjadikan motivasi untuk peneliti agar

bisa cepat menyusul menjadi sarjana, adik Khairul Fadhil Rifa’i yang juga

mendoakan peneliti. Terima kasih atas semua kasih sayang dan kesabaran dan

perhatiannya telah memberikan dorongan moril dan meteril, serta doa yang

iv

 

Page 8: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

senantiasa dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita peneliti.

Semoga Allah SWT membalas semua pengorbanan mereka dengan ganjaran

yang berlinpah. Amin ya robbal’alamin.

9. Seluruh pembimbing dan para santri Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Pasir Putih Sawangan Depok yang sudah membantu menjadi

subjek penulis, terimakasih atas kerja samanya

10. Sahabat-sahabat, kawan satu perjuangan selama kuliah satu angkatan 2006,

Abdul Somad, Dani, Qusairi, Khairunnisa, Zaura, Riskon Agung, Yuswandi,

dan Seluruh LASKAR BPI 2006, Setyo, Hajami, Imran, Wiwin,

Ulfatun’nikmah, Maria Ulfa, Nur Aini, Syarifah, Zahra, Nawal, Diah, Fita,

Osin, Husnul, Feby, Sukma, Febrika, Harlia, Iklima, Pras, dan Puguh terima

kasih atas kebersamaannya selama ini, semoga ini bukan akhir perjumpaan

kita, tapi adalah awal dari ikatan persaudaraan kita. bergegaslah kawan,

sambut masa depan, tetap berpegang tangan dan saling berpelukan.

Demikianlah skripsi ini penulis buat dan penulis persembahkan, semoga

skripsi ini dapat membawa manfaat bagi kita semua yang membacanya terutama

dalam memajukan Bidang Bimbingan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 9 Juni 2011

Penulis

Rahmat Hafizulloh

v

 

Page 9: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………………….. i

ABSTRAK ………………………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………....... vi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ……………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………………….

C. Tujuan Penelitian…………………………………………...................

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………

E. Tinjauan Pustaka……………………………………………………...

F. Metodologi Penelitian…………………………………………………

G. Sistematika Penulisan…………………………………………………

LANDASAN TEORI………………………………………………….

A. Peranan……………………………………………………………….

1. Pengertian Peranan………………………………………………...

2. Jenis-jenis peranan………………………………………………...

B. Remaja………………………………………………………………..

Pengertian Remaja……………………………………………………

1

1

7

8

9

9

11

14

15

15

15

18

18

18

 

Page 10: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

viii

BAB III

C. Narkoba………………………………………………………………

1. Pengertian Narkoba………………………………………………..

2. Jenis-Jenis Narkoba………………………………………………..

D. Faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba……………….

1. Faktor Individu…………………………………………………….

2. Faktor Sosial……………………………………………………….

3. Faktor Lain………………………………………………………...

E. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba………………………..

1. Pencegahan Primer.………………………………………………..

2. Pencegahan Skunder……………………………………………….

3. Pencegahan Tertier…………………………………………………

PROFIL KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DAN PONDOK

PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IEN SAWANGAN DEPOK

A. KH. Muhammad Djunaidi……………………………………………

1. Biografi KH. Muhammad Djunaidi……………………………….

2. Riwayat Pendidikan……………………………………………….

3. Pengalaman……………………………………………………......

4. Karya Tulis………………………………………………………...

5. Kiprah KH. Muhammad Djunaidi di Masyarakat………………….

20

20

22

27

28

29

29

30

30

31

31

43

43

43

44

45

46

46

 

Page 11: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

viii

BAB IV

BAB V

B. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien……………………………

1. Sejarah Berdiri…………………………………………………….

2. Visi Misi…………………………………………………………...

3. Program…………………………………………………………….

4. Sarana………………………………………………………………

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA………………………….

A. Identifikasi Informan………………………………………………….

B. Langkah-langkah yang dilakukan KH. Muhammad Djunaidi

Dalam menangani korban Penyalahgunaan Narkoba………………….

C. Analisis Peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam Menyadarkan

Korban Penyalahgunaan Narkoba. …………………………………….

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penanganan Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien. ……………………………………………………………

PENUTUP………………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………..

47

47

50

51

59

60

60

65

71

75

78

78

79

Daftar Pustaka

Lampiran

 

Page 12: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan fase dimana seseorang memiliki rasa penasaran dan

keingin tahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba dan diakui eksistensinya di

masyarakat. Sehingga mereka seringkali melakukan eksperimen dengan apa yang

mereka rasakan itu penting bagi dirinya walaupun hal tersebut terkadang

bertentangan dengan norma umum yang berlaku.

Perubahan dan perkembangan itu sering menimbulkan kegoncangan dalam

dirinya, dalam pergaulan sehari-hari ia tidak diterima dalam dunia anak-anak. Di saat

demikian diperlukan bimbingan dan arahan yang bijaksana dari pada orang tua dan

guru, agar para remaja tidak canggung tidak merasa ketakutan dan cemas untuk

menjalani pengalaman baru dalam kehidupannya yang penuh dengan hal-hal yang

masih asing baginya. Terutama kehidupan yang sifatnya merusak. Sebab remaja

merupakan harapan masyarakat, agama dan Negara di masa depan sebagai generasi

penerus perjuangan.1

Ajaran Islam mengandung banyak petunjuk (bimbingan) dalam segala bidang

kehidupan, maka untuk menjaga agar manusia jangan sampai mengalami penderitaan

yang lebih jauh, bimbingan Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasul

1 Dadang Hawari, Psikiater, Terapi Detoksifikasi Rehabilitas Pasien Naza. (Jakarta : Jakarta

Press 2004), h. 20

 

Page 13: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

2

dapat digunakan oleh setiap orang, yang memahaminya dan dapat pula dimanfaatkan

oleh para ahli dibidangnya.2

Jika diperhatikan dengan seksama, manusia dalam kehidupan sehari-hari akan

terlihat dengan bermacam prilaku. Maksudnya adalah ketika mempunyai masalah ada

yang kelihatan tegar, acuh dan dibawa santai, ada pula yang gelisah, sering mengeluh,

bersedih hati, tidak semangat dan terasa berat memikul tanggung jawab dalam

kehidupannya.3

Sebagai makhluk sosial sering kali didengar banyak orang yang mengatakan

bahwa ia sedang menghadapi masalah. Adapun arti dari kata masalah ialah “sesuatu

yang harus diselesaikan (dipecahkan)”.4 Dalam setiap tahap perkembangan manusia

akan menemui permasalahan. Mulai dari peristiwa kelahiran, pernikahan maupun

pristiwa kematian, dampak psikologis kesemuanya berada dalam lingkungan

kehidupan keluarga dan masyarakat. Remaja dan keluarga tidak dapat dipisahkan,

karena keluarga adalah ruang lingkup terdekat bagi perkembangan remaja.

Keluarga merupakan kumpulan dari individu-individu yang satu sama lain

terkait oleh sistem kekeluargaan. Pilar utama keluarga adalah suami istri atau ayah

dan ibu dimana dari sana berkembang sebuah keluarga besar, karena keluarga

merupakan unit terkecil di masyarakat. Ciri hidup keluarga adalah adanya ikatan

2 Zakiah Derajat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), Cet. Ke- 1, h. 25. 3 Zakiah Derajat. Kesehatan Mental, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 2001), Cet. Ke-23, h.

3 4 Pusat Bahasa Departemen Nasional, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),

Cet. Ke-3, h. 719.

 

Page 14: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

3

emosional yang alami. Hal ini tercermin dalam dinamika hubungan solidaritas,

dimana dalam keadaan normal terhadap rasa saling ketergantungan, saling

membutuhkan serta saling membela.

Oleh karena itu, dalam suatu masyarakat ada sifat-sifat kekeluargaan

meskipun cakupannya lebih luas dibanding sifat-sifat kekeluargaan dalam sebuah

keluarga. Bahkan sesungguhnya di dalam ikatan kebangsaan juga ada nilai-nilai

kekeluargaan, yang oleh karena itu dalam membangun bangsa bisa diambil pelajaran

dari nuansa-nuansa hidup di dalam keluarga.

Bagi setiap keluarga yang sedang berada dalam situasi yang penuh konflik,

kemampuan mengendalikan diri dari anggota keluarga dipertaruhkan pada saat itu.

Sebuah keluarga diuji sampai seberapa jauh ikatan batin yang dimiliki oleh masing-

masing anggota keluarga dalam menghadapi problem didalam kehidupan

berkeluarga. Disini keluarga dituntut supaya mempunyai mental spiritual yang kuat

agar tidak goyah dalam menghadapi cobaan dalam situasi dan kondisi seperti apapun.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155 :

Artinya : “Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan

sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan

mereka berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. ( Al-Baqkarah : 155)

 

Page 15: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

4

Ayat di atas memeberikan kesimpulan bahwa dalam membangun keluarga

haruslah didasari dengan pondasi yang kuat yaitu agama. Dimana agama di dalam

sejarah kehidupan manusia merupakan kebutuhan untuk membimbing kehidupan.

Agama menurut pengertian yang terbatas di lingkungan pemeluk agama samawi

terutama islam, adalah merupakan perwujudan dari petunjuk Allah yang tertuang

dalam bentuk-bentuk kaidah perlindungan yang ditunjukkan kepada umat manusia

agar mereka mampu berusaha di jalan yang benar dalam rangka memperoleh

kebahagiaan dunia akhirat.5

Mengenal Tuhan adalah membenarkan dengan qalbu, menyatakan dengan

lisan dan melaksanakan dengan perbuatan. Iman akan kuat apabila selalu berzikir dan

iman akan melemah sesuai dengan tingkat kelupaan dan kelalaian hati untuk berzikir.

Ketika manusia berbuat maksiat, maka imannya berkurang dan bahkan keluar dari

qalbunya. Apabila iman sudah keluar maka tertutuplah pintu kebenaran cahaya

hidayah dan manusia akan terjerumus pada kekafiran, kemusyrikan, kefasikan dan

kedurhakaan.6

Hal ini yang di alami oleh para korban penyalah gunaan narkoba di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, mereka terganggu jiwanya dan mentalnya

disebabkan akal sehat dan keimanan mereka telah rusak oleh racun-racun minuman

keras, narkotika dan obat-obatan terlarang.

5 Sahilun A Nasir, Problem kehidupan dan pemecahan, suatu pendekatan Psikoreligius,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2003),Cet. Ke-1. H. 25. 6 Arifin Ilham, Indonesia Berdzikir, (Jakarta : Intuisi Press, 2004), h. 14

 

Page 16: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

5

Agama menawarkan jalan keluar yang terbaik dalam upaya mengatasi atau

menghindari permasalahan dalam keluarga, yaitu melalui dengan pendekatan diri

kepada Allah SWT (psikoreligius) berupa dzikir dan do’a. Dzikir adalah ibadah yang

biasa dilaksanakan setiap detik dan setiap saat agar manusia selalu ingat dan selalu

bersyukur kepada Allah SWT.7

Dzikir bisa dilakukan dengan cara sendirian maupun secara bersama-sama

atau berjama’ah, banyak lembaga-lembaga yang menyelenggarakan dzikir bersama-

sama untuk membantu orang-orang yang ingin berdzikir. Salah satunya adalah

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien yang beralamat di Jl Raya Pasir Putih

Sawangan Depok.

Keberadaan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien bertujuan untuk

membantu proses penyembuhan gangguan kejiwaan terutama yang diakibatkan oleh

penyalah gunaan narkotika. Dalam hal ini Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

menggunakan metode: Dzikir, shalawat wajib, ratib hadad, ratib Al-Athas, shalat

sunnah, mandi taubat dan membaca asmaul husnah.

Kegiatan yang dilakukan setiap harinya dimaksudkan untuk beribadah dengan

konsepsi taqqarub (mendekatkan diri pada Allah) melalui dzikir dan memberikan

pengalaman bathin atau mengisi jiwa dengan kalimat tauhid, agar dengan demikian

hati selalu berisi dengan menyebut asma Allah dan mendapatkan ketenangan jiwa.

Ketenangan inilah yang dapat mengalihkan korban narkoba yang dibimbning oleh

7 Ahmad Susanto, Samudra Dzikir. (Jakarta: Fikr, 2007), h. vii

 

Page 17: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

6

KH. Muhammad Djunaidi dari kenikmatan narkoba beralih kepada kenikmatan

illahiyat. Metode dzikir itu merujuk pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-

Ra’du ayat 28:

Artinya: “Ingatlah hanya dengan dzikir dan mengingat Allah hati menjadi tenang”.

Mereka yang dirawat dan dibimbing oleh KH. Muhammad Djunaidi di

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien ini diperlakukan sebagai orang yang

terkena penyakit hati yang sedang dalam berada dalam keresahan dan kesedihan.

Karena hatinya tidak lagi mengingat kepada Allah sebagai pencipta dan yang

memiliki segalanya. Yang diakibatkan oleh racun-racun narkoba yang

menghancurkan jiwa mereka. Untuk membantu memulihkannya diperlukan suatu

bimbingan kearah yang baik melalui dzikir.

Peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam membantu proses penyembuhan

santri. Menggunakan metode dzikir yang dilakukan mempunyai fungsi kataris yaitu

pelepasan emosi yang terpendam dalam hati mereka. Proses kataris ini sangat penting

bagi seseorang yang sedang menghadapi masalah emosional.

Biasanya proses kataris ini terjadi ketika korban narkoba mendapatkan

pelajaran dzikir (talqin) atau ketika melakukan dzikir itu sendiri. Pada waktu

penerima talqin, sering kali korban merasa terbuka hatinya seakan memperoleh jalan

8 Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta, 1990. h. 373.

 

Page 18: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

7

keluar. Kemudian mereka mencurahkan dan langsung mengungkapkan isi hatinya

dengan ekspresi tangis dan memohon ampun kepada Allah. Dan Mursyid akan

membiarkan mereka terus menangis karena tangisan dianggap sebagai salah satu cara

atau bentuk pengobatan yang setelah itu korban merasa lega dan kemungkinan besar

akan sembuh dalam waktu yang relative cukup singkat.

Pendeskripsian fenomena di atas sangat menarik untuk diteliti lebih jauh yang

mendalam, secara sistematis dimaksudkan untuk mengetahui proses penyembuhan

korban penyalahgunaan narkoba yang dibimbing langsung oleh KH. Muhammad

Djunaidi melalui metode dzikir dan penelitian ini, peneliti mencoba menuangkannya

dalam sebuah judul penelitian “Peranan KH. Muhammad Djunaidi Dalam

menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Sawangan Depok”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut:

Penelitian ini merupakan penelitian pokok KH. Muhammad Djunaidi

dalam menangani korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok. Pembimbing yang membantu KH.

Muhammad Djunaidi dalam menangani santri penyalahgunaan narkoba. Serta

Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien yang terdiri dari 6 orang

 

Page 19: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

8

santri yang melakukan rehabilitas korban penyalahgunaan narkoba di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien.

Dalam hal ini penulis juga membatasi waktu penelitian dari mulai

terhitung tanggal 02 Februari 2011 sampai dengan tanggal 08 Juni 2011.

Karena waktu yang amat singkat ini maka penulis tidak melakukan

wawancara terhadap orang tua santri, dikarenakan tempat tinggalnya jauh dari

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

2. Perumusan Masalah

a. Langkah-langkah yang dilakukan KH. Muhammad Djunaidi dalam

menangani korban penyalahgunaan narkoba.

b. Faktor pendukung dan penghambat penanganan korban penyalahgunaan

narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

c. Analisis peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam menyadarkan korban

penyalahgunaan narkoba.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana harapan KH. Muhammad Djunaidi dalam

memberikan bimbingan terhadap korban penyalahgunaan narkoba..

2. Untuk mengetahui bagaimana harapan pembimbing dalam penanganan

korban penyalahgunaan narkoba.

3. Untuk mengetahui bagaimana harapan santri agar sembuh dari

ketergantungan narkoba.

 

Page 20: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

9

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran serta menambah pengetahuan bagi segenap aktivitas akademika

khususnya jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam rangka memberikan stimulus atau

rangsangan bagi peneliti-peneliti berikutnya dalam upaya mengkaji dan

menyempurnakan peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam menangani

korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien.

2. Secara Praktis

Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan praktisi

Dakwah, serta dapat memberikan manfaat untuk syiar Islam dalam bimbingan

melalui dzikir.yang dilakukan oleh KH. Muhammad Djunaidi dalam

menangani korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien.

Adapun Dzikir dan korban penyalahgunaan narkoba atau NAPZA

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Menurut pengamatan Penulis dari hasil observasi yang dilakukan, sampai

saat ini, penulis tidak menemukan skripsi yang membahas tentang “Peranan KH.

 

Page 21: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

10

Muhammad Djunaidi Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba di

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok”.

Hanya saja, sebelumnya ada beberapa skripsi yang membahas mengenai

penyalahgunaan narkoba yang telah dilakukan oleh mahasiswa terdahulu, untuk

mengetahui materi penelitiannya, di bawah ini diuraikan sebagai berikut :

1. Judul skripsi “Pelayanan Konseling pada Rehabilitasi Pasien NAPZA di Rumah

Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur”, Penulis Amelia,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, tahun 1430 H / 2009 M.

2. Judul skripsi “Pengaruh Pelaksanaan Dzikir Syifa Terhadap Kesehatan Mental

Korban Pecandu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Yayasan

Nurus Syifa Kelapa Dua Jakarta Barat” Penulis Tini Aulawiyah Komba, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

tahun 1429 H / 2008 M.

3. Judul skripsi “Pelaksanaan Metode Meditasi dan Dzikir Sebagai Terapi

Rehabilitasi Korban NAPZA di Pondokl Pesantren Al-Magfirah Bogor” Penulis

Muklis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, tahun 1425 H / 2004 M.

Yang membedakan skripsi ini dengan skripsi yang telah disebutkan di atas

adalah bahwa, penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah :

Pertama, ingin mencari tahu bagaimana pelayanan konseling yang diterapkan

di RSKO Cibubur Jakarta Timur. Kedua, adakah pengaruhnya dalam pelaksanaan

dzikir syifa terhadap kesehatan mental serta para korban NAPZA di Yayasan Nurus

Syifa. Ketiga, ingin mengetahui metode meditasi dan dzikir yang dilaksanakan

sebagai terapi rehabilitasi NAPZA di Pondok Pesantren Al-Magfiroh Bogor.

 

Page 22: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

11

Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini penulis

ingin mencari tahu “Peranan KH. Muhammad Djunaidi Dalam Menangani Korban

Penyalahgunaan Narkoba”. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk menelitinya

dan apa yang penulis lakukan pada dasarnya tidak ada tulisan yang dijadikan

pembanding terhadap skripsi ini, sehingga skripsi yang ada ini murni hasil karya

penulis.

F. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam menentukan metode penelitian ini, peneliti menggunakan metode

kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu kegiatan penelitian yang

dilakukan mengambarkan apa adanya suatu pristiwa. Sebagaimana yang telah

didefinisikan oleh Moleong, bahwa penelitian deskriptif adalah data yang

dikumpulkan berupa kata-kata,mgambar, dan bukan angka-angka. Dengan

demikian, isi laporan peneliti akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut.9

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kyai dan pembimbing yang menangani

santri korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda karya)

Cet. Ke-22, h. 11.

 

Page 23: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

12

Mubtadi’ien Sawangan Depok dan 6 orang santri korban penyalahgunaan

narkoba.

b. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Pelaksanaan rehabilitas korban

penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Desa Pasir Putih Kecamatan Sawangan Kota Depok.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini terhitung mulai tanggal 02 Februari 2011

sampai tanggal 08 Juni 2011.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti

menggunakan teknik dan alat pengumpul data sebagai berikut :

a. Observasi

Penulis menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data.

Adapun observasi itu adalah penulis melakukan proses penanggulangi

 

Page 24: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

13

korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Sawangan Depok. Dalam hal ini penulis akan mengobservasi

Kyai, pembimbing dan santri korban penyalahgunaan narkoba di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

b. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan 1 orang kyai, 2 orang

pembimbing dan 6 orang santri korban penyalahgunaan narkoba di

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

c. Dokumentasi

Data diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal,

literatur, majalah, koran dan arsip lain yang berhubungan dengan

administrasi dan data-data Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok sebagai pendukung dari hasil wawancara.

5. Teknik Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian akan dianalisis dan di

interprestasikan. Data yang diperoleh dikumpulkan, dikelompokkan dan

dibutuhkan analisis. Sedangkan teknik penulisan skripsi ini, penulis

berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi). Yang diterbitkan oleh ceqda. Tahun 2007.

 

Page 25: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

14

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini pembahasan dibagi menjadi lima

bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI Meliputi: Peranan, Pengertian Peranan, Jenis-jenis

Peranan, Remaja, Pengertian Remaja, Narkoba, Pengertian Narkoba,

Jenis-jenis Narkoba, Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan

narkoba, Upaya Pencegahan.

BAB III PROFIL KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DAN PONDOK PESANTREN

Meliputi: Biografi KH. Muhammad Djunaidi, Riwayat Pendidikan,

Pengalaman, Karya Tulis, Kiprah KH. Muhammad Djunaidi, Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, Sejarah Berdiri, Sejarah Berdiri, Visi

Misi, Program, Sarana.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA Meliputi: Identifikasi Informan, Harapan

KH. Muhammad Djunaidi, Harapan Pembimbing, Harapan Santri.

BAB V PENUTUP. Meliputi Kesimpulan dan Saran.

 

Page 26: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peranan

1. Pengertian peranan

Kata peranan berasal dari kata “peran” yang berarti bagian atau turut

aktif dalam suatu kegiatan. Sedangkan peranan adalah tindakan oleh seseorang

atau sesuatu yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa.1

Menurut Grass Massam dan A. W. Mc. Eachen yang dikutip oleh David

Berry mendefinisikan “peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu”.2

Masih menurut David Berry, harapan-harapan merupakan hubungan

dari norma-norma sosial. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa “peranan itu

ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya seseorang

diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam

pekerjaanya”.

Menurut Soerjono Soekanto, dapat dikatakan sebagai prilaku individu

yang penting bagi struktur sosial masyarakat.3

1A. Arifin, Kamus Ilmiah Indonesia Populer, (Bandung : Rajawali Press, 2004), Cet. Ke-3, h.

99. 2N. Grass W. S, Masson and A. W. Mc. Eachen, Exploration Role Analysis, di kutip oleh

Davit Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. Ke-3,

h. 99. 3Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) cet ke 1.

 

Page 27: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

16

Di dalam buku Psikologi Sosial, Abu Ahmadi menerangkan bahwa,

“peranan adalah suatu pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi

sosialnya”.4 Ini mengartikan bahwa setiap orang menginginkan seseorang

menyesuaikan sikap dan tingkah laku sesuai dengan statusnya serta

menjalankan hak dan kewajibannya .

Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu.5

Di dalam teorinya, Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam

teori peran dalam empat bagian, yaitu menjalankan hak dan kewajibannya.

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial

b. Prilaku yang jmuncul dalam interaksi tersebut

c. Kedudukan orang-orang dalam prilaku

d. Kaitan antara orang dan prilaku

Masih menurut Biddle dan Thomas, ada lima istilah tentang prilaku dalam

kaitannya dengan peran, yaitu:

4 Abu ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 114. 5 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori psikologi sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), Cet. Ke-8, h. 214.

 

Page 28: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

17

a. Expectation (harapan)

Harapan tentang peran adalah harapan-harapan yang lain (pada

umumnya) tentang perilaku yang pantas, yang seyogianya ditunjukkan

oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu.

b. Norm (Norma)

Orang sering mengacaukan istilah “harapan” dengan “norma”. Namun,

menurut Secord dan Backman (1964) “norma” hanya salah satu bentuk

“harapan”.

c. Performance (Wujud Perilaku)

Peran diwujudkan dalam perilaku oleh aktor. Berbeda dari norma,

wujud prilaku ini nyata, bukan sekedar harapan.

d. Evaluation (Penilaian)

Orang memberikan kesan positif atau negative terhadap suatu prilaku.

Kesan negative atau positif inilah yang dinamakan penilaian peran.

e. Sanction (Sanksi)

Sanksi adalah usaha orang untuk mempertahankan suatu nilai positif

atau agar perwujudan peran diubah sedemikian rupa sehingga hal yang

tadinya dinilai negative bias menjadi positif.

 

Page 29: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

18

2. Jenis-jenis peranan

Adapun jeni-jenis peranan sebagai berikut:

a. Role Position ialah kedudukan sosial yang sekaligus menjadikan statkus

atau kedudukan dan berhubungan dengan tiggi rendahnya posisi orang

tersebut dalam struktur sosial tertentu.

b. Rolle Behavior adalah cara seseorang memainkan perannya.

c. Role Perception ialah bagaimana seseorang memandang peranan

sosialnya, serta bagaimana dia harus bertindak dan berbuat atas dasar

pandangannya.

d. Rolle Expectation ialah peranan seseorang terhadap peranan yang

dimainkannya bagi sebagian besar warga masyarakat.6

B. REMAJA

Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi

yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).

Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk

golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang

6 A. Sutarmadi dan Al Tirmidzi, Peranan dan Pengembangan Hadits dan Fiqih, (Ciputat :

Logoso Wacana Ilmu, 1998), h. 27.

 

Page 30: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

19

dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum

memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Borring E.G. ( dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan bahwa masa remaja

merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari

anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami

sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk ( dalam

Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu

berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami

perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta

terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan

yang mandiri.

Neidahart (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja

merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa

dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir

sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank (dalam Hurlock, 1990 ) bahwa

masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung

menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat (dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan

masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta

tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang

matang.

 

Page 31: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

20

Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja adalah

masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari

remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam

masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para

remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan

idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir.

Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para

ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang

berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan

ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan

sosial.7

C. NARKOBA

1. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.

Selain

"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen

Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari

'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'. Pengertian lebih jelasnya adalah

sebagai berikut :

7 http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/27/pengertian-remaja.

 

Page 32: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

21

a. NARKOTIKA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

b. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan

narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas

mental dan perilaku.

c. BAHAN ADIKTIF LAINNYA adalah bahan lain bukan narkotika atau

psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

d. MINUMAN BERALKOHOL adalah minuman yang mengandung etanol

yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintetis yang

mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi destilasi atau fermentasi

tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat

dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung

etanol.8

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada

sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi

penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah

8 . http:/www.jenis-jenis narkoba./makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/pengetahuan-

dan-jenis-jenis-narkoba.html. Tanggal 04 April 2011.

 

Page 33: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

22

psikotropika yang biasa dipakai untuk

membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit

tertentu.

Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar

batas dosis.9

Bahan zat baik secara alamiah maupun sintetis yaitu narkotika,

psikotropika dan zat adiktif jika masuk kedalam tubuh manusia tidak melalui

aturan kesehatan atau dokter berpengaruh terhadap otak pada susunan pusat

dan bila disalahgunakan bertentangan dengan ketentuan hukum.10

2. Jenis-jenis Narkoba

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin

(putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.

Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah

amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol,

dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika &

Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup

(inhalansia) maupun zat pelarut (solven).

9 http://www.scribd.com/doc/13163940/Pengertian Narkoba. Tanggal 25 Maret 2011 10 http://polreskotacimahi.com/index.php?option=com

conten&view=article&id=525itemid=129. Tanggal 25 Maret 2011.

 

Page 34: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

23

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok

remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya

pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk

penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).11

a. OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan

dengan cara dihisap (inhalasi).

b. MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu

melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10%

morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau

pembuluh darah (intravena).

c. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan

atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga

diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin

murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna

putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak

11 http://bomberpipitpipit.wordpress.com/jenis-jenis-narkoba.

 

Page 35: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

24

sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya

digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (±

30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh

kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu

menyendiri untuk menikmatinya.

d. GANJA atau kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada

tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol,

kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara

dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

e. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan)

yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil

sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang

berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan

LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit

kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

 

Page 36: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

25

f. KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida)

dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa

sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang

tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka,

coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan

dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi

beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda

yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan

menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah

dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup

kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

g. AMFETAMIN

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin

yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun

1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa

bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu

MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy.

Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama

dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya

lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam

 

Page 37: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

26

bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan

menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui

hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang

khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga

melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

h. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama

jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara

pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui

dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus.

Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ

dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal

karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi

obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur

sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.

i. ALKOHOL

Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan

manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari

buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh

alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi)

 

Page 38: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

27

dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai

100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.

Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan

cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang

akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut

menjadi depresi.

Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A;

kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20%

(minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45%

(Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

j. INHALANSIA atau SOLVEN

Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup.

Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry

cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah

umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan

menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan

kerusakan fungsi kecerdasan otak.

D. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba

Menurut Prof. DR. Dadang Hawari, penyebab penyalahgunaan narkoba ini

biasanya berasal dari faktor individu, faktor sosial, budaya dan juga dari faktor

 

Page 39: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

28

lainnya. Tapi yang paling utama terjadinya penyalahgunaan narkoba tentu karena

banyak tersedia di mana-mana baik di pemukiman, di rumah, sekolah, kampus, di

jalanan, diwarung-warung kecil dan lain sebagainya. Adapun faktor yang dapat

mempengaruhi seseorang dalam penyalahgunaan narkoba sebagai berikut.12

1. Faktor Individu

Dari faktor individu ini sangat dominan terjadi dari aspek kepribadian,

yaitu yang menyangkut pada tingkah laku anti sosial seperti, kepribadian ingin

melanggar, sifat memberontak, melawan apa saja yang berbau otoritas, menolak

nilai-nilai yang teradisional, mudah kecewa dan sifat tidak sabar.

Faktor individu (diri sendiri) merupakan faktor dimana seseorang

mampu mengontrol apa yang dapat dilakukannya.

Kecemasan dan depresi ini, banyak terjadi pada orang yang tidak dapat

menyelesaikan kesulitan hidupnya sehingga timbul depresi dan akan berakibat

pada penyalahgunaan narkoba. Pengetahuaan yang kurang tentang napza akan

mengakibatkan orang berfikir negatif terhadap penggunaanya, sehingga akan

mengakibatkan orang berfikir negatif terhadap penggunaannya, sehingga akan

mengakibatkan penyalahgunaan narkoba.

12 Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan Naza, (Jakarta: UI Press, 2004), h.

17-57.

 

Page 40: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

29

Keterampilan berkomunikasi dengan teman sebaya sangat berpengaruh

pada penyalahgunaan narkoba. Pada orang atau anak yang kurang trampil

berkomunikasi juga akan menyebabkan tidak dapat menolak atau menghindar

jika ada orang yang menawarkan untuk mencoba sesuatu (narkoba), sehingga

akan mengakibatkan pada penyalahgunaan narkoba.

2. Faktor Sosial

Adapun faktor sosial budaya antara lain berasal dari kondisi keluarga.

Hubungan keluarga yang kurang harmonis sehingga akan menyebabkan kurang

nyamannya kondisi dalam rumah. Ada pula dari pengaruh teman kelompok,

sebaya yaitu keinginan untuk mencoba biasanya datang dari pengaruh teman, di

samping rasa takut sesorang atau anak untuk tidak diterima dalam

kelompoknya akan menyebabkan orang atau anak mencari kompensasi ke

penyalahgunaan narkoba.

Faktor sosial juga dapat dipengaruhi dari kondisi di sekolah, seperti

kurang ketatnya peraturan sekolah tentang tata tertib penyalahgunaan narkoba

dan kurang adanya seminar mengenai dampak negative dari penggunaan

narkoba. Adapun sistem kontrol yang kurang ketat akan menyebabkan orang

atau anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba.

3. Faktor Lain

Ada tahap penyalahgunaannya narkoba yaitu akan diawali dari tahap

coba-coba, rekreasi, situasional dan akhirnya sampai pada tahap ketergantungan

 

Page 41: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

30

dan dampak dari penyalahgunaan narkoba ini bukan hanya pad kondisi fisik

dan kondisi psikologik saja tetap juga berdampak besar pada kondisi sosial-

ekonomi.

Dari faktor lain yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba yaitu

berasal dari promosi iklan yang berlebihan atau kurang jelas tentang khasiat

suatu obat, akan menyebabkan orang atau anak mencari kompensasi ke

penyalahgunaan narkoba.

E. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Upaya yang paling baik dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba

tentunya yaitu melalui upaya pencegahan yang dilakukan kepada manusia sebagai

calon pengguna dan pengadaan narkoba serta pemasarannya. Menurut Lydia

Harlina Martono pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui langkah-

langkah di bawah ini :13

1. Pencegahan primer (Primary Prevention)

Pencegahan ini dilakukan orang yang belum mengenal narkoba serta

komponen masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan

narkoba. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini

antaralain: Penyuluhan tentang bahaya narkoba, penerangan melalui berbagai

13 Martono, Lydia Harlina, Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba, (Jakarta : Balai

Pustaka), h. 17.

 

Page 42: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

31

media tentang bahaya narkoba, pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan

bahayanya.

2. Pencegahan Skunder (secondary Prevention)

Pencegahan ini dilakukan “kepada orang-orang yang sedang coba-

coba menyalahgunakan narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi

dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba”14

Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini adalah deteksidini anak

yang menyalahgunakan narkoba, konseling bimbingan sosial melalui

kunjungan rumah penrangan dab pendidikan pengembangan individu (life

skills) antara lain tentang keterampilan berkomunikasi, keterampilan menolak

tekanan orang lain dan keterampilan mengambil keputusan dengan baik.

3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention)

Pencegahan ini dilakukan “kepada orang yang sedang menggunakan

narkoba danyang pernah atau mantan pengguna narkoba, serta komponen

masyarakat yang berpotensidapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan

narkoba dan membantu mantan pemakai narkoba untuk dapat menghindari”915

.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain

konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok

linggkungannya.

14 Ibid., h. 77-80. 15 Ibid h. 81-83

 

Page 43: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

32

Sehubungan dengan interaksi faktor narkoba, individu, dan lingkungan

sebagai penyebab penyalahgunaan narkoba seperti yang telah diuraikan, ada

empat model penanggulangan yang terdapat di dunia dan upaya

pencegahannya16

. Setiap model mempunyai strategi atau cara pendekatan sesuai

disiplin ilmu dari setiap model.

a. Model Moral Legal

Model ini menganut model tradisional atau konvensional yaitu “para

penegak hukum, tokoh agama, dan kaum moralis”. Disini narkoba dianggap

sebagai penyebab masalah. Obat atau zat digolongkan pada berbahaya dan

tidak berbahaya. Obat berbahaya adalah obat yang membahayakan

kehidupan manusia, berbahaya atau tidak aman, dan penggunaanya

bertentangan secara sosial dan legal. Oleh karena itu, pengedar atau penjual

dan penggunanya secara moral (sosial) dan legal adalah pelaku kejahatan

yang harus dihukum dan dijauhan dari lingkungan sosialnya.

Ahli farmakologi memandang penggunaan narkoba dari sudut ilmiah

objektif, bebas dari pengaruh nilai dan subjektivitas, Artinya pengaruh

pengguna narkoba terhadap tubuh ditentukan oleh faktor-faktor seperti dosis,

cara pakai, frekwensi pemakaian, dan kondisi tubuh pemakai, terlepas dari

hal-hal yang bersifat subjektif dan dari nilai baik buruknya. Di lain pihak,

masyarakat lebih cenderung melihat penyalahgunaan narkoba dari perasaan

16 Ibid h. 57

 

Page 44: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

33

sujektif dan nilai-nilai moral legal. Oleh karena itu, upaya yang sering

diwarnai oleh hal-hal yang bersifat emosional dan subjektif.

Tujuan utama penanggulangan adalah bagaimana menjauhkan

narkoba dari penggunaannya oleh masyarakat narkoba adalah unsure aktif,

sedangkan masyarakat adalah korban yang harus dilindungi dengan

pengaturan moral, sosial, dan legal. Pencegahan dilakukan dengan

pengawasan ketat peredaran narkoba, meningkatkan harga jual, ancaman

hukuman berat dan peringatan keras tentang bahayanya. Diharapkan kepada

masyarakat agar waspada terhadap bahayanya.

Model ini dahulu menjadi bobot terbesar cara penanggulangan

dibanyak Negara. Saat ini pun berlaku pada negara yang penegakan

hukumnya menjadi tolak ukur, seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia

mengikuti upaya yang dilakukan Negara yang menerapkan model moeral

legal tersebut, akan tetapi penegakan hukumnya masih sangat lemah.

b. Model Medik dan Kesehatan Masyarakat

Ahli kedokteran dan kesehatan mengganggap penyalahgunaan

narkoba merupakan penyakit menular yang berbahaya sehingga

penanggulangannya pun harus mengikuti cara pemberantasan penyakit

menular, seperti malaria. Model narkoba individu lingkungan tidak ubahnya

model kesehatan masyarakat dalam memberantas penyakit menular seperti

malaria, dengan model segitiga agent-hostenvironment.

 

Page 45: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

34

Sama halnya dengan model pertama, model ini masih menganggap

narkoba sebagai penyebab masalah. Namun, narkoba disini diartikan sebagai

penyebab ketergantungan, bukan suatu hal yang berbahaya, seperti yang

diartikan pada model yang pertama. Oleh karena itu, yang dimaksud narkoba

adalah semua obat, bahan atau zat yang dapat menyebabkan pengaruh

ketergantungan atau adiktif (zat adiktif), disebut NAPZA, termasuk alkohol,

nikotin, dan kafein.

Penanggulangannya tidak jauh berbeda dengan model pertama.

Hanya disini narkoba tidak dilihat sebagai unsure yang berbahaya dan

melanggar hukum, tetapi sebagai penyebab suatu penyakit. Individu pun

digolongkan sebagai rawan atau tidak rawan.

Indonesia pun menganut model ini, misalnya, penyalahguna ditolong

hanya secara medik; pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran

narkoba, dan informasi mengenai narkoba sebagai penyebab ketergantungan.

Upaya pencegahan di tunjukan pada sekelompok masyarakat dari bahaya

“ditularkan” oleh pecandu, indentifikasi dan pertolongan pada kelompok

yang beresiko tinggi, serta penerangan. Informasi bahaya narkoba dilakukan

seperti halnya kampanye anti narkoba.

c. Model Psikososial

Model psikososial menempatkan individu sebagai unsure yang aktif

dalam rumus narkoba individu lingkungan. Penanggulangannya ditujukan

 

Page 46: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

35

pada faktor prilaku individu. Disebut model psikososial, karena perilaku

seseorang bergantung pada dinamika dengan lingkungannya, baik dari segi

perkembangan dan pendidikannya maupun dalam berinteraksi dengan

lingkungannya (dinamika kelompok).

Model psikososial tidak melihat penyalahgunaan narkoba sebagai

masalah narkoba, akan tetapi masalah manusia, sehingga dapat

dikatagorikan sebagai salah satu pilaku adiktif yang lebih luas, seperti adiksi

terhadap seks, uang, kekuasaan, belanja, pekerjaan dan lain-lain. Yang

merupakan gaya hidup hedonitis (senang mencari kenikmatan) pada

masyarakat modern. Perilaku ini disebut perilaku adiktif sebagai prilaku

kompulsif. Jadi, sumber masalah adalah diri sendiri, bukan pada narkoba atau

penggunaannya.

Pencegahan pada model ini ditunjukkan pada perbaikan kondisi

pendidikan atau lingkungan psikososialnya, seperti keluarga, sekolah dan

masyarakat. Pemberian informasi tentang narkoba dengan cara menakut-

nakuti sangat tidak dianjurkan.

d. Model Sosial - Budaya

Model ini menekankan pentingnya lingkungan dan konteks sosial-

budaya. Contoh, merokok adalah prilaku norma yang dapat diterima oleh

sebagian besar orang dewasa. Pemakaian ganja, pada beberapa daerah atau

Negara dianggap wajar. Namun, penyalahgunaan narkoba lain dikatakan

 

Page 47: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

36

sebagai prilaku yang menyimpang atau “tidak normal”. Artinya,

menyimpang dari norma sosial-budaya yang berlaku, yang variabelnya

ditentukan oleh kultur atau subkultur yang sangat komleks.

Pandangan sosial-budaya melihat prilaku menyimpang tersebut

sebagai produk yang kurang menguntungkan dari system sosial tertentu.

Konformitas, kopetensi, prestasi dan produktivitas berpengaruh ganda

terhadap seseorang karena dapat merugikan atau menguntungkan.

Sasaran penanggulangan pada model ini akan perbaikan kondisi

sosial ekonomi dan lingkungan masyarakat. Industrialisasi, urbanisasi,

kurangnya kesempatan kerja dan sebagainya. Menjadi perhatian utama. Oleh

karena itu, lembaga-lembaga, terutama pendidikan, perlu dimodifikasi

menjadi lebih manusiawi, pelayanan kesehatan dan sosial ditujukan bagi

kepentingan klien atau pasien, pengembangan potensi masyarakat pada

setiap kelompok umur, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

e. Model Pendekatan Komprehenshif

Setiap model memperlihatkan pandanagn yang berbeda dan

menganjurkan saran yang berbeda pula untuk mencegah dan menanggulangi

penyalahgunaan narkoba. Jika lebih menitikberatkan pada “bagaimana

menghindarkan narkoba dari penggunaannya oleh masyarakat”17

. Undang-

undang dan penegakan hukum memegang peran terbesar. Jika masalahnya

17 Ibid h. 90-91

 

Page 48: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

37

lebih ditunjukkan kepada upaya “menghindarkan manusia dari penggunaan

narkoba” maka profesi dibidang perbaikan prilaku memegang peranan

utama. Jika masalahnya adalah bagaimana menciptakan lingkungan agar

narkoba tidak disalah gunakan, masyarakat dan lembaga-lembaga terkait

perlu dilibatkan.

Penulis sadari bahwa masalah penyalahgunaan narkoba sangat

kompleks. ssTidak mungkin masalah itu didekati hanya dari satu sisi saja.

Oleh karena itu, agar upaya penanggulangannya efektif dan efisien, perlu

dilakukan secara bersama-sama. Agar semua pihak mengambil bagian

masing-masing sesuai dengan kompetensi dan bidang tugasnya.

Di berbagai Negara maju, tampak ada kecenderungan pendekatan

pada model psikososial dan sosial-budaya. Dengan pengalaman puluhan

tahun dan biaya sangat besar, mereka melakukan upaya model tradisional,

yaitu model moral legal, tetapi hasinya tidak memuaskan. “Negara-negara

yang telah menghabiskan biaya besar setiap tahunnya untuk pemberantasan

pengedaran gelap narkoba, ternyata hanya berhasil menekan tingkat

peredarannya sebesar 4% saja”18

. Oleh karena itu, sekarang banyak Negara

beralih pada model-model lain dengan mengadakan riset mengenai

programnya serta efmektifitas dan efesiensinya.

18 Dadang Hawari, Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Naza (Narkotika, Alkohol dan Zat

adiktif), (Jakarta; UI Press, 2004) h. 17.

 

Page 49: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

38

Pola pencegahan penyalahgunaan atau ketergantunan NAZA dapat

dilihat dari dua aspek antara lain upaya supply reduction dan demand

reduction, dengan pendekatan security approach dan welfare approach.

Yang dimaksud dengan supply reduction adalah upaya- upaya untuk

mengurangi sebanyak mungkin pengadaan dan peredaran NAZA, dan

kepada mereka yang terlibat dikenakan sanksi hukuman yang maksimal,

bahkan kalau perlu sampai pada hukuman mati. Upaya supply reduction ini

dilakukan kepada aparat penegak hukum dan instansi yang terkait dengan

pendekatan security approach yaitu pendekatan keamanan.

Yang dimaksud dengan demand reduction adalah upaya-upaya untuk

mengurangi sebanyak mungkin permintaan atau kebutuhan terhadap NAZA

oleh para penyalahgunaan. Upaya demand reduction ini dilakukan oleh

kalangan kedokteran dan kesehatan maupun masyarakat serta instansi yang

terkait. Upaya ini dilaksanakan dengan pendekatan welfare approach yaitu

pendekatan kesejahteraan, misalnya memberikan penyuluhan kepada

masyarakat, terapi dan rehabilitas terhadap para penyalahguna atau

ketergantungan NAZA.

Upaya pencegahan dapat dilakukan apabila diketahui pola penyebab

dan penularan “penyakit NAZA”. Pencegahan atau prevensi terbagi dalam

tiga bagian, yaitu :

 

Page 50: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

39

1. Prevensi primer adalah pencegahan agar orang yang sehat tidak terlibat

penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA.

2. Prevensi skunder adalah terapi (pengobatan) terhadap mereka yang terlibat

penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA (pasien)

3. Prevensi tersier adalah rehabilitas bagi penyalahguna atau ketergantungan NAZA

setelah memperoleh terapi.

Untuk dapat melakukan pencegahan, pemberantasan serta penanggulangan

penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA secara terpadu.

1. Menurut Dadang hawari dalam penelitiannya menyatakan bahwa permasalahan

penyalahgunbaan atau ketergantungan NAZA sudah sedemikian kompleks

sehingga dapat merupakan ancaman dari sudut pandangan mikro (keluarga)

maupun makro (masyarakat, bangsa dan negara) yang pada gilirannya

membahayakan ketahanan nasional. Oleh karena itu rekomendasi berikut ini yang

disampaikan Dadang Hawari perlu dapat perhatian pemerintah dan masyarakat

secara sungguh-sungguh, yaitu :

2. UU Narkotika dan UU Psikotrapika yg sudah ada perlu direfisi, dan dilengkapi

dengan PP-nya. UU dan PP tentang alkohol (minuman keras) belum ada, padahal

RUU alkohol yang ada tidak relevan dan bertentangan dengan WHO.

3. Kasus-kasus internal affair yang terjadi dan melibatkan oknum aparat perlu

ditindaklanjuti dan diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini

 

Page 51: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

40

berhubungan dengan national security. Ibaratnya kalau hedak menyapu lantai yang

kotor tentunya memakai sapu yang bersih bukan yang kotor pula.

4. Perlunya dibentuk instisusi khusus dibidang penanggulangan atau pemberantasan

NAZA yang berwibawa dan disegani langsung dibawah Presiden, semacam DEA

(Drugs Enforcement Agency) di Amerika Serikat.

5. Bila ada Indonesian Corruption Watch, maka perlu ada Indonesian Druga and

alcohol watch yang merupakan LSM yang dapat memberikan tekanan kepada

pemerintah.

6. Anggaran oprasional dan kesejahteraan dari aparat kepolisian hendaknya

ditingkatkan dan di sesuaikan. Hal ini dimaksut untuk memperkecil terjadinya

“kolusi”.

7. Meningkatkan kesadaran aparat kejaksaan dan kehakiman untuk memberikan

sanksi maksimal terhadap pidana NAZA, kalau perlu dengan hukuman mati.

8. Memberdayakan potensi masyarakat untuk secara swakarsa, swadaya, swasembada

dan swadana memerangi NAZA dilingkungannya masing-masing untuk

menciptakan lingkungan bebas NAZA. Mulai dari tingkay RT, RW, Kelurahan,

Kecamatan, dan seterusnya. Sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang

sekarang ini perlu diperluas cakupannya antara lain mencegah atau menanggulangi

peredaran NAZA dilingkungannya masing-masing.

 

Page 52: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

41

9. Perlu pendidikan dan penyuluhan sejak dini mulai dari rumah, sekolah, tempat

kerja dan dimasyarakat bahwa NAZA haram hukumnya baik dari segi

agamamaupun Undang Undang.

Ada tiga katagori penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA, yaitu:

a. Sebagai pasien yang perlu mendapat terapi dan rehabilitas dan bukannya hukuman.

b. Sebagai korban yang perlu mendapat terapi dan rehabilitas dan bukannya

hukuman.

c. sebagai pemakai sekaligus pengedar perlu mendapat terapi, rehabilitas dan

dilanjutkan dengan proses hukum.19

.

Upaya pencegahan dalam arti prevensi primer dapat diupayakan dirumah,

disekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sosial atau masyarakat. Prevensi primer

dalam bentuk penyuluhan bahaya penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA perlu

secara itensif, berkesinambung dan konsisten dilaksanakan kepada mereka yang

masih sehat (belum terlibat penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA).

Dari pengamatan diketahui bahwa mereka yang semula sehat kemudian

terlibat penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA itu disebabkan karena ketidak

tahuannya terhadap bahaya NAZA dan kurangnya sosialisasi dibidang hukum dan

perundang-undangan yang berkaitan dengan bahaya NAZA.

19 Dadang Hawari, Terapi Detoksifikasi Rehabilitas (pesantren) Mutakhir (system Terpadu)

Pasien NAZA, (Jakarta, 2004), h. 15

 

Page 53: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

42

Narkoba adalah merupakan bahan-bahan atau zat kimia yang apabila

digunakan dapat mempengaruhi syaraf pusat. Zat kimia tersebut kimia mengubah

atau mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku mereka yang

menggunakannya. Zat tersebut seperti apoida (martin dan heroin), kokain, ganja,

sedotin, atau hipnotika dan alcohol. Zat-zat ini mempunyai efek terutama dalam

fungsi berfikir, dan apabila disalahgunakan dapat mengakibatkan ketergantungan.20

20 Shalihin Mukhtar, Terapi Supistik, Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Persepektif Tasawuf,

Bandung: Setia 2004, h. 100

 

Page 54: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

43

BAB III

PROFIL KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DAN PONDOK PESANTREN

HIDAYATUL MUBTADI’IEN SAWANGAN DEPOK

A. KH. Muhammad Djunaidi

1. Biografi KH. Muhammad Djunaidi

Abu Hallah Al-Jundi adalah nama pena KH. Muhammad Djunaidi HMS,

panggilan akrabnya adalah Buya Junet, beliau ialah salah seorang kyai muda

kharismatik yang berada di kecamatan Sawangan kota Depok, beliau adalah salah

seorang pimpinan Pondok Pesantren di wilayah kota Depok. KH. Muhammad

Djunaidi di lahirkan di Jakarta 22 Maret 1974. Merupakan buah tercinta ibu Hj.

Aminah dan dari seorang Ayah H. Muhammad Shaleh Bin Raisin, KH. Muhammad

Djunaidi merupakan anak ke delapan dari enam belas bersaudara, beliau dilahirkan

dari keluarga yang kental tradisi agama dan lingkungan santri. Hal ini terbukti dengan

pendidikan yang ditempuhnya, lebih lama menempuh pendidikan non formal

(pesantren) dari pada pendidikan formal (sekolah). KH. Muhammad Djunaidi kecil

bersama teman sebaya dikampung pada masalah rajin mengaji di surau, menginjak

usia remaja oleh orang tuanya dimukimkan ke berbagai pesantren.1

1 Wawancara pribadi, KH. Muhammad Djunaidi,Sawangan Depok, 12 April 2011

 

Page 55: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

44

2. Riwayat Pendidikan

Mengenai riwayat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh KH.

Muhammad Djunaidi adalah Pendidikan dasar yang di tempuh di Madrasah Salafiyah

Syafiiyah Pangkalan Jati Pondok labuh; Lalu dilanjutkan ke Pondok Pesantren

Lirboyo Kediri. Adapun pendidikan non formal yg pernah di tempuh KH.

Muhammad Djunaidi ialah Di Pondok Pesantren Hidayatuth Thullab di bawah asuhan

Prof. Dr. KH A. Yasin Asmuni; dilanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Hadits

Malang di bawah asuhan Muhaddits, Prof. Dr. Alhabiib Abdullah bin Abdul Qodir

bin Ahmad bin Faqih Al-Alawi, lalu dilanjutkan ke Buya Dimyati Banten, Muksid

Thariqah Asy-Syajiliah.2

KH. Muhammad Djunaidi seseorang yang haus akan ilmu pengetahuan.

Kecintaannya terhadap ilmu membuatnya mengembara menemui satu guru keguru

yang lain. Hampir seluruh pelosok Nusantara beliau jelajahi untuk memburu ilmu.

KH. Muhammad Djunaidi Setiap pertemuannya denga seorang guru yang beliau pinta

hanya satu, diangkat menjadi murid dunia akhirat. Sebelum mendapat pengakuan itu,

beliau tidak akan meranjak walau berapa tahun lamanya.

KH. Muhammad Djunaidi juga berguru kepada Habib Umar bin Ahmad bin

Abdullah bin Hasan Al-Aththas dan para habaib lainnya. Kedekatan beliau dengan

para habaib membuatnya dikunjungi oleh Habib Salim Asy-Syatiri dari Yaman.

2 Abu Halla Al-Jundi, mengubah Takdir Dengan do,a. (Jakarta; Jausan, 2010) Cet

Pertama

 

Page 56: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

45

Selain kepada beliau, KH. Muhammad Djunaidi juga pernah berguru (tabarrukan)

kepada Habib Zai bin Smit (di Rubath, Madinah) dan Syekh Muhammad Alawi Al-

Maliki.

3. Pengalaman

Menjelaskan mengenai pengalaman dari KH. Muhammad Djunaidi tidak

diragukan lagi, karena KH. Muhammad Djunaidi membantu korban penyalahgunaan

narkoba melalui metode dzikir. KH. Muhammad Djunaidi berdakwah dengan cara

mendirikan sebuah Pondok Pesantren khusus untuk membantu korban narkoba, santri

yang melaksanakan pendidikan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien tidak

dipungut biaya. Selain mendirikan Pondok Pesantren untuk korban penyalahgunaan

narkoba yang dibawah bendera Arjuna Managemen, KH. Muhammad Djunaidi juga

sering dipanggil untuk berdakwah dengan menyampaikan ceramah-ceramah hampir

seluruh Indonesia dan khususnya dilingkungan sekitar Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Sawangan Depok, tidak hanya memimpin Pondok Pesantren akan tetapi

KH. Muhammad djunaidi memimpin Majlis Dzikir yang bernama Asmaul Husna dan

Jauzan Kubra.

Dalam berorganisasi KH. Muhammad Djunaidi dari usia dini sudah mengikuti

organisasi Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Hadlratus Syeikh KH. Muhammad

Hasyim Asy’ari. Dalam organisasi ini KH. Muhammad Djunaidi menjadi Pengurus

PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) kisaran pada jaman KH. Abdurrahman

 

Page 57: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

46

Wahid. Selain mengukuti organisasi islam, KH. Muhammad Djunaidi juga mengukuti

organisasi pencaksilat yang bernama pagar nusa.

4. Karya Tulis

Adapun karya tulis KH. Muhammad Djuanaidi berupa buku bacaan, yaitu :

a. Renungan Santri Pinggiran, Jakarta Jausan Cetakan Pertama 2009

b. Mengubah Takdir Dengan Doa, Jakarta; Penerbit Jausan cetakan pertama

2010

c. Pesan Dari Langit, Jakarta Jausan Cetakan Pertama 2011

5. Kiprah KH. Muhammad Djunaidi di Masyarakat

Kegiatan KH. Muhammad Djunaidi pada setiap harinya hanyalah membina

sekaligus memberikan bimbingan terhadap korban penyalahgunaan narkoba melalui

metode dzikir. Namun di samping memberikan bimbingan terhadap santri KH.

Muhammad Djunaidi juga menerima para tamu yang datang dari luar daerah maupun

luar negri untuk berobat atau hanya sekedar untuk bersilaturahmi. Selain itu untuk

kegiatan kemasyarakatan KH. Muhammad Djunaidi di antaranya memberikan

ceramah-ceramah di lingkungan sekitar pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’ien atas

permintaan atau undangan dari masyarakat atau dari luar kota. KH. Muhammad

Djunaidi juga sebagai wira usaha, banyak bidang usaha yang beliau tekuni dari mulai

produk dalam negeri sampai produk luar negeri.

 

Page 58: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

47

KH. Muhammad Djunaidi juga memimpin Majlis Dzikir Asmaul Husna dan

Jauzan Kubra yang dilaksanakn seminggu sekali yang jatuh pada setiap malam

Jum’at dan sebulan sekali jatuh pada setiap tanggal 22 malam, ada pengajian rutin yg

diselenggarakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien. Pengajian ini dibuka

secara umum yang jama’ahnya dihadiri dari berbagai macam penjuru, bahkan ada

yang dari luar negeri.

B. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in

1. Sejarah Berdiri

Pesantren ini terletak di daerah yang dulu terkenal angker dan seram, yaitu di

Jalan Raya Pasir Putih Rt. 05/03 No.18 Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan

Kota Depok. Nama Pesantren ini diambil dari nama Pondok Pesantren tempat KH.

Muhammad Djunaidi menuntut ilmu. Bahkan, Pondok Pesantren ini merupakan

cabang resmi dari Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien di Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Perbedaanya adalah pada penambahan program rehabilitasi mental yang juga menjadi

sasaran awal proses pendidikan pesantren tersebut.

Pada awalnya, pondok pesantren ini belum memiliki bangunan permanen

yang layak digunakan sebagai sebuah pondok. Pengajiannya pun diselenggarakan di

kamar biasa. Karena semakin hari santri semakin bertambah, maka diupayakanlah

bangunan permanen yang presentatif. Atas dukungan beberapa donatur dan

dermawan, sekarang ada sebuah bangunan awal dua kamar santri, satu buah gubuk,

 

Page 59: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

48

satu buah Masjid, satu rumah kyai dan tanah yang cukup luas, sehingga proses belajar

santri dapat belajar sebagaimana mestinya. Meskipun bangunan sampai saatini belum

terselesaikan. Bahkan menurut rencana pembangunan Pondok Pesantren ini akan

ditambah dengan mendirikan fasilitas yang belum tersedia di komplek Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien.

Semula berdirinya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien merupakan

bentuk perhatian KH. Muhammad Djunaidi dengan nasib dan kondisi anak-anak

muda yang kurang mendapat perhatian dari keluarganya terutama pemuda-pemuda

yang mengalami masalah, seperti pecandu narkoba dan para pemuda yang prustasi.

Para pemuda ini kebanyakan tidak mendapat perhatian dari keluarganya, khususnya

dari kedua orang tuanya. Pesantren ini mencoba untuk menampung mereka,

mendekati mereka, dan memberikan bimbingan kepada mereka melalui metode dzikir

dengan bebas biaya.

Alasan ini yang memotifasi proses awal pendirian Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien. Namun setelah berjalan beberapa waktu, ternyata masyarakat

di lingkungan sekitarnya menuntut dibukanya suatu lembaga pendidikan, Majlis

ta’lim, kajian kitab kuning seperti Tauhud, Fiqih dan lain-lain. Berangkat dari

tuntunan masyarakat itulah, akhirnya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

dibuka untuk umum.

Pondok Pesantren Hidayatul mubtadi’in berdiri di atas tanah pribadi milik

KH. Muhammad Djunaidi. Yang luasnya Kurang lebih sekitar 1000 M2. Diatas

 

Page 60: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

49

tanah ini berdiri bangunan-bangunan yang merupakan komponen dari sebuah Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, di antaranya adalah dua kamar santri, satu buah

masjid sebagai sarana ibadah dan satu buah rumah KH. Muhammad Djunaidi.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berdiri di tengah-tengah masyarakat

luas, di samping aktifitas Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien dihadiri oleh para

santri, pondok pesantren ini membuka pengajian mingguan yang diikuti oleh ibu-ibu

dan bapak-bapak yang berada di lingkungan pondok pesantren maupun di luar

lingkungan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien.

Berawal dari pembangunan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien pada tahun

2001 maka pimpinan KH. Muhammad Djunaidi sering mendapatkan titipan remaja

dari orang tua yang menghendaki menjadi anak yang shaleh, tetapi sebagian titipan

remaja itu termasuk remaja yang tingkat kenakalannya melebihi tingkat kenakalan

para remaja pada umumnya, bahkan mereka sudah terlibat dengan penyalahgunaan

narkoba dan zat-zat adiktif lainnya yang dapat merusak moral sehingga akan

berperilaku menyimpang.

Pada tahun 2001 KH. Muhammad Djunaidi mulai memeberikan bimbingan

religius bagi yang memerlukan di komplek Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

yaitu orang yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan masyarakat sekitar

meyebut KH. Muhammad Djunaidi dengan sebutan “ahlu hikmah” dengan bertujuan

kepada Allah dan beribadah kepada sesama manusia dalam arti tolong menolong

terhadap orang yang moralnya menyimpang dari aturan agama.

 

Page 61: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

50

Mengenai mashurnya panggilan tersebut karena beliau sering memberikan

bimbingan-bimbingan keagamaan (religius) dengan cara memberikan wirid-wirid

tertentu dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Para santri khususnya yang berada di

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien dan umumnya masyarakat luas yang datang

kepada beliau. Dalam memberikan bimbingan KH. Muhammad Djunaidi tidak

bertolak dari ayat Al-Qur’an dan sunnah Rasul.

2. Visi dan Misi

Visi

Visi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien adalah Menjadikan Pondok

Pesantren sebagai ladang Ilmu pengetahuan agama dan umum, serta bergerak dalam

bidang sosial dan kemanusiaan.

Misi

Misi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien adalah memberikan layanan

religi kepada santri yang terkena penyalahgunaan narkoba dan meningkatkan kualitas

mental, jasmani dan rohani santri agar perkembangannya mencapai taraf hidup yang

lebih baik, Mengaplikasikan nilai-nilai religius dalam kehidupan pergaulan sehari-

hari di lingkungan Pondok Pesantren, Mendisiplinkan diri santri untuk selalu hidup

Jujur, sabar, mandiri dan bertanggung jawab.

 

Page 62: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

51

3. Program

Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien kegiatan bimbingan

dilaksanakan setiap hari. Pada kegiatan bimbingan ini diikuti oleh seluruh santri yang

mukim di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien tersebut dan hukumnya wajib

untuk diikuti.

Melalui hasil penelitian dan wawancara dengan para santri dan pembimbing

di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien. Metode yang digunakan oleh KH.

Muhammad Djunaidi dalam menangani korban penyalahgunaan narkoba

menggunakan metode dzikir. Agar pasien memiliki pandanagn bahwa hanya

kepada Allah SWT kita memohon dan menyembah.

Kegiatan Dzikir ini dilakukan setiap malam sehabis shalat mahgrib dan Isya

yang dilakukan dengan wiridan dan disambung dengan membaca amalan-amalan

yang sudah ditentukan oleh KH. Muhammad Djunaidi.

Untuk lebih jelasnya penulis akan memampang program yang dilakukan

santri di Pondok Pesantren Hidayatul mubtadi’ien.

Adapun program kegiatan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

sebagai berikut:

 

Page 63: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

52

HARI/WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

SENIN

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

Nail Rooja

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 64: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

53

SELASA

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

FIQIH

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 65: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

54

RABU

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

HADITS

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 66: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

55

KAMIS

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-20.00

20.00-22.00

22.00-23.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib, Yassin, Tahlil dan

Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

BIDAYATULHIDAYAH

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 67: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

56

JUMAT

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-21.00

21.00-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

Yassin dan Tahlil

SHAROF / TASRIF

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 68: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

57

SABTU

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

JURUMIYAH

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 69: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

58

MINGGU

03.00-05.00

05.00-06.00

06.00-07.00

07.00-12.00

12.00-15.00

15.00-16.00

16.00-18.20

18.20-19.30

19.30-20.30

20.30-22.00

Shalat Tahajud dan shalawat

Shalat Subuh dan Dzikir

Persiapan dan sarapan

Sekolah (bagi yang sekolah)

Ishama

Shalat Ashar

Persiapan shalat Mahgrib

Shalat mahgrib dan Ratib Al-Latas

Shalat Isya dan Ratib Hadad

ALQURAN

Santri

Pembimbing

Santri

Santri

Santri

Pembimbing

Santri

Pembimbing

Pembimbing

Ustadz

 

Page 70: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

59

4. Sarana

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien meliputi terdiri dari satu buah Masjid, satu rumah Kyai, satu buah gubuk

santai, dua kamar asrama santri, dapur umum, tiga kamar mandi dan sebidang tanah

untuk pertanian. Kondisi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien memang tidak

seperti pondok-pondok pesantren lainnya yang memiliki asrama besar. Dengan

demikian, usaha KH. Muhammad Djunaidi dalam membangun pondok pesantren

tidak kenal putus asa dan selalu berusaha semaksimal mungkin dari hasil keringatnya

untuk membangun pondok pesantren yang ia pimpin agar lebih baik.

 

Page 71: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

60

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

A. Identifikasi Informan

Identifikasi subyek (informan) di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok terdiri dari 3 (tiga) informen yang terlibat langsung dalam

penelitian antara lain :

1. KH. Muhammad Djunaidi

KH. Muhammad Djunaidi adalah seorang kyai muda kharismatik. Beliau

sering di panggil dengan sebutan Ustadaz Junaidi atau Buya Junet. Beliau adalah

pimpinan sekaligus pemilik Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien. Metode

yang di gunakan Buya Junet adalah metode dzikir . Dimana metode dzikir dapat

meluluhkan hati yang sudah keras, ketika hati itu sudah lentur dan dapat

beraktifitas seperti orang-orang normal pada umumnya KH. Muhammad Djunaidi

mengajak santrinya untuk mengukuti sunnah Rasul, yaitu dengan pendidikan wira

usaha, beternak, bertani dan mengembangkan kemampuan bakat santri serta

memberikan modal vinansial untuk bakal hidupnya dimasyarakat. Agar santri

memiliki kegiatan di luar kegiatan yang sudah di tentukan di Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien.

 

Page 72: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

61

Tujuan ini dilakukan KH. Muhammad Djunaidi terhadap santri agar ketika

santrinya nanti sudah pulang dan berada ditengah-tengah masyarakat tidak

diremehkan orang dan memiliki kemampuan.1

2. Pembimbing

Dalam hal ini penulis akan memaparkan identitas pembimbing yang ada

di Pondok Pesantrn Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok. Pembimbing yang

menjadi subjek penelitian ini yaitu :

a. Muhammad Suhadi, yang sering di pangil dengan santri Ustadz Suhadi.

Beliau merupakan pembimbing sekaligus tangan kanan KH. Muhammad

Djunaidi. Suhadi lahir tanggal 15 september 1981. Sudah lama mengikuti

KH. Muhammad Djunaidi. Dalam memberikan pengajaran Ustadz Suhadi

selalu berusaha untuk bias menjadi teman kepada santri korban

penyalahgunaan narkoba sehingga santri merasa nyaman terhadap apa

yang di ajarkan olehnya. Motifasi yang tidak pernah lepas Ustadz Suhadi

sampaikan kepada santri korban penyalahgunaan narkoba agar santri

berubah lebih baik, tidak mengulangi perbuatan yang dilarang agama,

mengingat Allah dan bahwasanya Allah itu ada.2

1 . Wawancara KH. Muhammad Djunaidi di Kediamannya Desa Pasir Putih Sawangan Depok

12 April 2011

2 . Wawancara Pribadi,Ustadz Muhammad Suhadi, Pembimbing sekaligus tangan kanan KH.

Muhammad Djunaidi, Pasir Putih Sawangan Depok 12 April 2011.

 

Page 73: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

62

b. Ali bin Ahmad Al-Athas atau yang sering disapa oleh santri Habib Ali.

Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1985. Beliau menempuh S1 di

Al Azhar Kairo berhubung dengan usianya yang sangat muda dan dengan

latar belakang santri Habib Ali mampu memberikan pengajaran kitab-

kitab kuning dengan cara yang berbeda. Humoris serta santai yang

diterapkan oleh Habib Ali, sehingga santri yang diajarkannya tidak jenuh

dan dapat difahami.3

3. Santri

a. Panji Dwi Cahyo adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok, Panji Dwi Cahyo sering dipanggil di kalangan teman-

temannya adalah Cahyo. Cahyo tinggal di daerah Depok. Cahyo lahir di

Depok pada tanggal 10 Oktober 1990, Cahyo berasal dari keluarga

sederhana. Cahyo masuk Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien kurang

lebih dua tahunan, dengan kesibukan kegiatan di Pondondok Cahyo bias

melupakan masa lalu yang pernah dialami olehnya dan sama sekali tidak

mengulangi pengalaman buruknya. 4

3 . Wawancara Pribadi, Habib Ali Bin Ahmad Al-athas, Pembimbing religius di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Pasir Putih Sawanagn Depok, 12 April 2011.

4 . wawancara Pribadi, Panji Dwi Cahyo santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

sawangan Depok.

 

Page 74: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

63

b. Freido adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan

Depok, Freido merupakan santri korban penyalahgunaan narkoba yang

berasal dari Sumatra. Freido dilahirkan di Sumatra pada tanggal 29 Maret

1990. Freido ketergantungan obat selama 3 tahun. Setelah masuk Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien selama 3 tahun rasa kecanduannya itu

hitang dengan sendirinya. Sekarang Freido berwirausaha.5

c. Jami adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien. Jami

dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 1978. Kegiatan Jami

sekarang sebagai Wirausaha dan Pertanian. Sebelum kegiatannya sekarang

ini Jami memiliki kecenderungan mental karena ketergantungan obat-

obatan terlarang, setelah Jami masuk Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Sawangan Depok. Kebiasaannya hilang dan sekarang

menjadi normal dan pulih seperti biasa.6

d. Edo adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan

Depok, Edo merupakan santri korban penyalahgunaan narkoba yang

berasal dari Jawa Timur. Edo dilahirkan di Surabaya pada tanggal 8 Juli

1990. Edo ketergantungan obat selama 3 tahun. Setelah masuk Pondok

5 . Wawancara Pribadi, Freido santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien sawangan

Depok.

6 . Wawancara Pribadi, Jami Santri Pondok Pesantren Hidayatul MUbtadi’ien sawangan

depok. 12 April 20011

 

Page 75: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

64

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien selama 2 tahun rasa kecanduannya itu

hilang dan Sekarang Edo sebagai petani di perkebunan Pondok

PesantrenHidayatul Mubtadi’ien Sawangan Deok.7

e. Rian adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan

Depok yang tidak mukim. Hampir 6 tahun Rian sebagai pemakai Narkoba,

Rian di lahirkan di Wonogiri pada tanggal 05 Februari 1986. Usia Rian

saat ini 25 tahun. Rian adalah seorang pengusaha, sebelum memakai

narkoba Rian sebagai pengusaha yang sukses, setelah mengenal dan

memakai narkoba prestasi di bidang usahanya menurun secara dratis

sehingga sekarang sebagai kariawan biasa. Setelah telah masuk di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok Rian berubah

kebiasaannya sebagai pengguna narkoba. Sampai sekarang Rian bersih

dari barang-barang yang diharamkan oleh agama.8

f. Achmad Sofian adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok. Achmad Sofian sering di panggil dengan kawan-

kawanya dengan sebutan Achmad. Achmad dilahirkan di Wonogiri pada

tanggal 25 Mei 1975. Achamd sebagai pemakai narkoba selama 6 tahun

7 . Wawancara Pribadi, Edo santri Pondok Pesantren hidayatul Mubtadi’ien Pasir Putih

Sawangan Depok. 12 April 2011

8 . Wawancara Pribadi, Rian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Pasir Putih

Sawangan Depok. 12 April 2011

 

Page 76: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

65

dari tahun 1990 sampai tahun 1996 lalu masuk pondok pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien dari tahun 1996 sampai 2011. Selama 2 tahun

Achmad di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien rasa ingin memakai

narkoba hilang, karena selalu mengingat Allah. Sekarang Achmad di

angkat sebagai guru di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sawangan Depok oleh KH. Muhammmad Djunaidi.

Usia: 38 tahun.9

B. Langkah-langkah yang Dilakukan KH. Muhammad Djunaidi Dalam

Menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba

Islam adalah agama dakwah yang harus diketahui ajarannya oleh setiap

umatnya, tidak memandang kepada keturunan, jabatan, suku, martabat, dan

bangsa.bertitik tolak dari peryataan tersebut, dengan hasil penelitian maka penulis

berhasil mewawancarai pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien KH.

Muhammad Djunaidi dalam memberikan bimbingan kepada para santri korban

penyalahgunaan narkoa dengan dua cara, yaitu dengan cara lisan dan tulisan.

9 . Wawancara Pribadi, Achmad Sofian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Pasir

putih Sawangan Depok. 12 April 2011

 

Page 77: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

66

1. Lisan

Dengan cara Lisan KH. Muhammad Djunaidi dalam memberikan penerangan

bimbingan Islam sasarannya,terhadap individu atau kelompok itu sendiri, yang

didasari oleh firman Allah SWT surat Al Nahl ayat 125.

ادع انى سبيم ربك بهحكمة وانمىعظة انحسنة وجدنهم بانتى هى أحسن ان ربك هى أعهم بمن ضم عن سبيهه

( ١٢٥: اننحم). وهىأعهم بانمهتدين

Yang artinya: Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, mauidzah hasanah, dan

debatlah mereka dengan cara yang terbaik (Mujadalah). Dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih

maha mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Ia Maha Mengetahui

siapa yang mendapat petunjuk.”(Al-Nahl ; 125)

Adapun cara lisan yang digunakan oleh KH. Muhammad Djunaidi terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Hikmah

Menurut kamus bahasa Arab, al-Hikmah mempunyai banyak arti. Di

antaranya, kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan,

filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur'anul

karim. Al-Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan kemuliaan yang

mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada tempatnya

(proporsional). Al-Hikmah juga merupakan ungkapan dari perbuatan

seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat

pula.

Rasulullah bersabda, "Telah aku tinggalkan pada kalian dua hal.

Kalian tidak akan tersesat selama masih berpegang teguh pada keduanya,

yaitu Kitabullah (al-Qur'an) dan sunnah nabi-Nya (al-Hadits)." (HR. Malik,

no. 1395).

 

Page 78: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

67

Ilmu Hikmah adalah ilmu panduan, yang membimbing kita kita

mengenal ajaran-ajaran Allah dan sunnah-sunnah Rasul-Nya, sehingga kita

bisa mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, mana yang

diperintahkan dan mana yang dilarang. Dengan ilmu hikmah seperti itulah,

kita akan menjadi orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan. Itulah

sejatinya ilmu Hikmah.10

Dengan pengertian diatas jelas bahwa perkataan yang jelas dan tegas,

yang menitik beratkan kepada sentuhan-sentuhan psikologis, disertai dengan

dalil-dalil keagamaan yang didasari oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits

disamping alasan-alasan secara rasio untuk menghilangkan keraguan

individu atau kelompok yang menghalangi gangguan kejiwaan yang

khususnya dialami oleh para santri di Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Sawangan Depok. Dengan metode Dzikir KH. Muhammad

Djunaidi melalui dasar Al-Qur’an dan Hadits

b. Mauidhzah Hasanah

Secara etimologis mauidzah merupakan bentuk asal dari kata waadza-

yaidzu-iwa’dzan; yang memiliki arti menasehati dan mengingatkan akibat

suatu perbuatan. Selanjutnya Mauidzah menurut kebanyakan pendapat para

ilmuan memiliki sinonim dengan nasehat. Dalam lintas sejarahnya, metode

10 . http://ruqyah-online.blogspot.com/pengertian.ilmu hikmah. yang-syari.html. dikutip

pada tanggal 11 Juni 2011

 

Page 79: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

68

ini menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan dakwah para Nabi

terdahulu termasuk Nabi Besar Muhammad SAW.

Bagi sebagian ulama mengharuskan ada tambahan kata sesudah kata

Mauidzah, karena nasehat masih bersifat umum yang bisa dikatkan dengan

nasehat kejahatan dan lainya yang berefek negatif. Maka dapat kita lihat

diberbagai sumber, kata Mauidzah selalu memiliki terusan kata Hasanah

untuk menunjukan kekhususan kata Mauidzah sebagai nasehat yang baik.

Dalam sebuah sistem yang didasrkan pada Prinsif metode Mauidzah

Hasanah ada hal yang penting yang mesti diperhatikan. Yaitu cara

penyampaian nasehat dan isi nasehat itu sendiri. Dalam ilmu komunikasi ada

beberapa cara agar dalam menyampaikan nasehat dapat menghasilkan

respon yang kita inginkan, diataranya dengan cara menganalisi kepribadian

orang yang akan dinasehati dan menganalisis bentuk masalah yang menjadi

akibat datangnya sebuah nasehat.

Sedangkan Mauidzah Hasanah atau Nasehat dipandang dari bentuknya

merujuk pada bentuk dakwah yang dikembangkan oleh Bimbingan

Penyuluhan Islam (BPI) di Universitas Negeri Islam. Kajian itu merujuk

pada Irsyad yang berarti proses penyampaian ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, penyuluhan dan psikoterapi. Dan dalam konteksnya Irsyad

 

Page 80: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

69

menggunkan prinsif dakwah Mauidzah atau nasehat dalam menyampaikan

segala hasil analsisnya.11

Dengan tutur kata yang baik KH. Muhammad Djunaidi menggunakan

metode Mauidhzah Hasanah sebagai suatu bimbingan, ajakan, pendekatan

dan pengarahan yang dapat disampaikan dengan lemah lembut dalam hati

dan sekaligus mendalami perasaan dengan halus tanpa kekerasan.

c. Mujadalah

Mujadalah merupakan upaya dakwah melalui bantahan, diskusi, atau

berdebat dengan cara yang terbaik. Seperti halnya pada metode Mauidzah,

Kata Mujadalah dianggap harus memiliki kata tambahan sebagi prinsif

dakwah. Maka para ulama menambahkan kata al-ahsan setelah kalimat

mujadalah, untuk menuunjukan unsur positif pada prinsif mujadalah ini.

Prinsif metode ini ditujukan kepada mad’u yang melakukan penolakan, tidak

peduli atau mungkin membantah.

Secara sistem, Metode Mujadalah dilakukan dengan alasan adanya

pembantahan dan penolakan dalam proses dakwah. Dengan demikiian

Mujadalah merupakan sesuatu yang amat penting dalam pelaksanaan

dakwah, terutama di zaman seperti sekarang ini. Namun harus juga

diperhatikan subtansi dan efek yang akan ditimbulkan jika dalam perdebatan

11 . http://ipehgilardino.multiply.com/journal/item/4/mengenal-metodologi-dakwa_ Dikutip

Pada Tanggal 11 Juni 2011.

 

Page 81: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

70

dengan pihak yang membantah kita justru terpojokan bukan karena Subtansi

keislamannya tapi karena kekurangan kemampuan dalam metode ini.

Para pelaku dakwah harus memiliki kekuatan pemikiran yang luas dan

memiliki mental yang kuat pula saat menghadapi pembantahan yang

mungkin akan memancing dan menguji mental seorang da’i.12

Dengan cara ini KH. Muhammad Djunaidi menerapkan kepadanya

santri agar lebih tegas dan disiplin, bukan bermaksudkan untuk mengalahkan

serta menentangnya, akan tetapi hanya untuk memberi peringatan,

pengertian dan untuk menemukan titik kebenaran, agar santri korban

penyalahgunaan narkoba yang sebelumnya menentang akan menerimanya

dengan baik.

2. Tulisan

Bimbingan yang dilakukan oleh KH. Muhammad Djunaidi dengan cara ini

bukan dalam malalui terbitan buku-buku atau majalah-majalah, akan tetapi

dengan menulis amalan-amalan (wirid-wirid) yang diambil dalam Al-Qur’an. Dan

dibaca dalam waktu-waktu yang telah ditentukan oleh KH. Muhammad Djunaidi.

Adapun amalan-amalan (wiridan) yang ditulis oleh santri dan dibaca setiap

malamnya pada waktu shalat tahajud dan shalat taubat adalah Membaca Istigfar

1000 kali, Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nasir 100 kali,

12 . http://ipehgilardino.multiply.com/journal/item/4/mengenal-metodologi-dakwa_ Dikutip

Pada Tanggal 11 Juni 2011.

 

Page 82: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

71

asmaul husna dan shalawat sebanyak mungkin serta ber do’a meminta ampun

kepada Allah agar diberi jalan yang lurus dan menjadi lebih baik lagi.

Berhubung korban penyalahgunaan narkoba berada di lingkup Pondok

Pesantren yang terkenal dengan kajian kitab-kitab kuningnya, maka dengan ini

santri tidak lepas dari mengartikan kitab-kitab kuning tersebut atau yang biasa

santri sebut dengan bahasa ngelogat. Dengan mengkaji kitab-kitab kuning seperti

kitab Nail Roja, Fiqih, Hadits, Bidayatul Hidayah, Nahwu Sharaf dan kitab-kitab

lainnya.

Dengan metode seperti ini, harapah KH. Muhammad Djunaidi dan para

Pembimbing di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien terapkan agar santri

korban penyalahgunaan narkoba bisa berubah, dapat mencari jati dirinya yang

sebenarnya, dapat mengingat Allah dan berubah menjadi orang-orang yang lebih

baik dimasa yang akan datang.

C. Analisis Peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam Menyadarkan Pasien

Penyalahgunaan Narkoba

Penulis dalam melakukan penelitian ini dengan cara observasi langsung ke Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien Pasir Putih Sawangan Depok selam 4 (empat) Bulan, terhitung dari

tanggal 02 Februari 2011 sampai dengan tanggal 08 Juni 2011. Jumlah santri di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien kurang lebih sejumlah 6 orang. Mayoritas santri yang

mondok di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’ien adalah santri yang terkena gejala stress,

defresi dan pengaruh obat-obatan terlarang yang kini semangkin meraja lela. Mereka yang

nterkena pengaruh tersebut sangat perlu mendapat perhatian khusus dan bimbingan

pendidikan rohani serta nilai-nilai keimanan agar mereka dapat menemukan jati dirinya.

Adapun faktor yang mempengaruhi anak-anak muda masa kini, yaitu

faktor ekonomi, faktor keluarga dan faktor lingkungan. Yang menunjang adalah

 

Page 83: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

72

faktor keluarga yang memang santri-santri yang menjadi korban penyalahgunaan

narkoba jauh dari sorotan orang tua, kurangnya pendidikan agama yang menjadi

pondasi kehidupan dan pergaulan bebas yang awalnya coba-coba menjadi suatu

kebiasaan yang lumrah dan ketagihan.

Dari hasil analisis penulis dapat dikemukakan bahwa peranan KH.

Muhammad Djunaidi dalam menyadarkan santri korban penyalahgunaan narkoba

sudah cukup baik dan melaksanakan setiap kegiatan-kegiatan formal atau non

formal dengan ketentuan yang sudah ditetapkan di pondok pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien Pasir Putih Sawangan Depok.

Adapun metode yang dilakukan oleh KH. Muhammad Djunaidi dalam

memberikan bimbingan terhadap korban penyalahgunaan narkoba adalah dengan

pendekatan terhadap santri melalui bimbingan religius, yaitu dengan Dzikir.

Dengan membaca Maulid nabi Simtud’durar, ratib Al-Athas, ratib hadad, asmaul

husna dan istigfar sebanyak 1000 kali.Dari metode dzikr ini sangat terpengaruh

bagi psikologi santri yang mengalami ketergantungan obat-obatan terlarang.

Menurut KH. Muhammad Djunaidi, dzikir merupakan obat paling ampuh

atau mujarab untuk mengobati orang-orang yang terkena gangguan kejiwaan atau

kegelisahan hati, dzikir juga bisa meluluhkan dan melemahkan hati yang sudah

keras, hal ini diterapkan oleh KH. Muhammad Djunaidi dan para pembimbing

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien dalam memberikan bimbingan kepada

para santri dengan landasan sabda Rasulullah Saw yang berbunyi “Dzikir adalah

 

Page 84: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

73

merupakan obat hati”. Dzikir adalah mengingat atau menyebut nama Allah

melalui lisan atau dengan didalam hati, dzikir ini disebut dengan dzikir lahir

(menyebut nama Allah dengan ucapan atau lisan) dan dzikir bathin (menyebut

nama Allah dengan cara didalam hati secara terus menerus), yang bertujuan

untuk melawan serangan syetan yang selalu menggoda manusia. Dzikir terbagi

menjadi dua macam, yaitu dzikir jahar dan dzikir khafi. Dzikir jahar adalah

dzikir yang dilakukan secara terang-terangan, sedangkan dzikir khafi adalah

dzikir yang dilakukan dengan samar-samar atau dilakukan dengan cara didalam

hati. Dzikir yang dilakukan dengan dzikir jahar dan dzikir khafi dimaksudkan

untuk lebih memantapkan keyakinan para santri agar lebih khusyu dalam

berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah Swt serta menyakini bahwa Allah

itu ada dan Allah itu maha penolong bagi umat-Nya yang benar-benar sungguh-

sungguh mau bertobat dan mengikuti perintah-Nya.

Adapun tujuan dari metode ini adalah mengembalikan santri korban

penyalahgunaan narkoba agar memiliki pandangan bahwa hanya kepada Allah

SWT kita minta perlindungan, agar santri selalu berada di jalan yang benar yang

diridhai oleh Allah SWT, agar santri mempunyai cita-cita tinggi dan tidak

pesimis.13

13 . Wawancara Pribadi KH. Muhammad Djunaidi, Pasir Putih Sawangan Depok. 12 April

2011.

 

Page 85: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

74

Kalimat dzikir dapat digunakan cukup banyak yang merupakan kalimat

thayibah dan kalimat tauhid, pengucapannya baik secara suara keras maupn

dengan suara yang didengar oleh orang yang berdzikir itu sendiri. Adapun dzikir

yang biasa KH. Muhammad Djunaidi gunakan untuk membimbing santri Pondok

Pesantren Hidayatul Mub’tadi’ien Sawangan Depok adalah membaca ratib al-

Athas, ratib hadad, Maulid nabi, shalawat, asmaul husna, istigfar, serta membaca

kalimat حــســبـنـا اهلل ونــعـم انــى كيــم نعم انمىنى ونعم اننصيز dan masihbanyak dzikir

yang lainnya.

Dari keutamaan dzikir ada beberapa kelebihan dari ritual dzikir, salah satu

keunikannya adalah tidak ada batasan dan tidak ada waktu tertentu untuk

melaksanakan dzikir, beda halnya denggan shalat yang memang shalat

merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan, akan tetapi shalat ada waktu

dan ada batasannya. Dzikir bisa dilaksanakan dalam keadaan apapun, baik

dengan cara berdiri, duduk, berbaring, sedang mengendarai maupun dengan cara

berjalan kaki.

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 191.

انذين يذ كزون اهلل قياما وقعىدا وعهى جنىبهم ويتفكزون في خهق انسمىت واالرض ربناماخهقث هذا

( ١٩١:ال عمزان). باطالسبحنك فقناعذاب اننار

Artinya: orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan

bumi seraya berkata Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan

sia-sia maha suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (Al-Imran

ayat 191).

 

Page 86: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

75

Dzikir merupakan bentuk pengakuan hamba terhadap sang khaliq, karena

sebagai hamba Allah kita harus mengingat-Nya. Dengan dzikir itu sendiri adalah

merupakan manifestasi dari rasa cinta yang amat besar dari Allah yang melimpah

pada hamba-Nya.

Penerapan bimbingan yang dilakukan oleh KH. Muhammad Djunaidi

melalui dzikir ini dapat menyadarkan santri yang terkena gangguan kejiwaan

akibat dari penyalahgunaan narkoba memerlukan kesabaran dan ketabahan baik

dari pihak pembimbing itu sendiri yang mengarahkan santri agar santi bisa lebih

baik, bisa berubah dan normal seperti orang-orang pada umumnya serta dapat

selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dari Proses yang Dilakukan KH.

Muhammad Djunaidi Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba

Sudah menjadi kenyataan bahwa dalam setiap mengadakan kegiatan yang

bersifat sosial selalu ada dua faktor yang mempengaruhinya yakni faktor penunjang

dan penghambat, hal tersebut sangat berguna untuk mengevaluasi atas kegiatan yang

dilaksanakan selama ini sehingga dapat dilihat dari berbagai kelebihan dan

kekurangan dari kegiatan, baik sejak awalnya maupun sampai akhir kegiatan. Begitu

pula aktifitas pembimbing Pondok Pesantren Hidayatul Mudtadi’ien yang

memberikan bimbingan religius terhadap para korban penyalahgunaan obat-obatan

terlarang tidak terlepas dari faktor penghambat dan penunjang.

 

Page 87: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

76

1. Faktor Pendukung

Adapun yang terjadi faktor dari proses bimbingan agama di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, yaitu semangat pembimbi dalam

mengupayakan tercapainya mutu pelayanan yang baik, semua itu ditunjukan

dengan melihat realitas para pasien yang berada dalam lingkungan Pondok

Pesantren menunjukkan adanya perkembangan menuju kearah perbaikan.

Pembimbingan agama walaupun harus mengorbankan waktu tenaga dan

sebagian hartanya KH. Muhammad Djunaidi tidak mempersoalkannya

menurutnya karena itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap insan untuk

memberikan pertolongan pada setiap yang membutuhkan, apa lagi korban

penyalahgunaan narkoba adalah putra bangsa yang memang perlu

diselamatkan. Kalau bukan kita-kita yang peduli akan anak bangsa yang

tercebur ke jurang kehitaman siapa lagi (Internal).

Faktor pendukung dari luar (eskternal), yaitu adanya kerjasama antara

masyarakat sekitar dengan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien dan

dukungan dari para guru-guru serta sahabat KH. Muhammad Djunai sehingga

aktifitas di Pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’ien bisa berjalan dengan

baik.

 

Page 88: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

77

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat merupakan salah satu kendala yang

dihadapi oleh KH. Muhammad Djunaidi dan pembimbing di Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien yaitu sulitnya menemui orang tua atau

keluarga santri untuk diajak kerjasama dalam proses penyembuhan santri itu

sendiri. dikarenakan ketidak tentuan orang tua santri yang datang menjenguk

anak-anak mereka dan jauhnya tempat tinggal mereka dari Pondok Pesantren

tempat anak-anak mereka di titipkan. Selain dari faktor keluarga, faktor

pasilitas yang membuat penghambat bagi KH. Muhammad Djunaidi tidak

tersedianya sarana dan prasarana di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

yang dikira kurang cukup memadai meskipun dalam kenyataannya masih jauh

dari harapan, dikarenakan bangunan yang belum selesai sempurna dan

menunjang bagi terlaksananya kegiatan rutin harian bagi santri yaitu

bimbingan religius.

 

Page 89: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

78

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah peneliti mendeskripsikan dan menganalisis isi dari skripsi ini maka

penulis dapat menyimpulkan :

1. Peranan KH. Muhammad Djunaidi dalam memberikan bimbingan terhadap

santri korban penyalahgunaan narkobadengan cara hikmah, mauidzha hasanah

dan mujadalah. Sehingga santri dapat mengikuti kegiatan religius dan santri

menjadi tenang, sangat menyesali perbuatan mereka dan santri menjadi rajin

beribadah.

2. Peranan Pembimbing dalam memberikan bimbingan kepada santri dengan

menggunakan pendekatan-pendekatan secara emosional agar santri merasa

nyaman dalam menjalani kegiatan yang sudah ditetapkan dan adanya fasilitas

yang tersedia di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

3. Metode yang diberikan oleh KH. Muhammad Djunaidi dalam memberikan

bimbingan dan menyadarkan korban penyalahgunaan narkoba melalui

bimbingan religius yaitu Dzikir. Dengan dzikir ini pembimbing berharap agar

santri memiliki pandangan bahwa hanya kepada Allah SWT kita minta

perlindungan, agar santri dapat merubahdirinya agar lebih baik serta berada di

jalan yang lurus, memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak psimis.

 

Page 90: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

79

B. SARAN

1. Kepada pihak terkait agar fasilitas yang belum terselesaikan agar segera

diselesaikan, sehingga santri dapat belajar dengan baik dan nyaman.

2. Peneliti berharap agar Peraturan yang ada di pondok pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien supaya lebih di galakkan agar santri tidak semena-mena.

3. Kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan korban penyalahgunaan

narkoba. Karena pengguna obat-obatan terlarang adalah orang yang

menjadi korban jadi harus diberi kesempatan untuk bertobat dan untuk

berkreasi.

Demikian tiga poin ini yang dapat peneliti sampaikan sebagai intisati diri

penelitian yang dilaksanakan, agar menjadi kontribusi fositif.

 

Page 91: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Fatah, Rohandi dan M. Tata Taufik, Manajemen Dakwah di era Global.

Jakarta: CV. Fauzan Inti Kreasi, 2004

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 1991)

Kitab suci Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta: 1990

Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Bandung: 2007

Al-Jundi, Abu Halla. Mengubah Takdir Dengan do,a. Cet ke-1. Jakarta; Jausan, 2010.

A Nasir, Sahilun, Problem Khidupan dan Pemecahan, suatu pendekatan

Psikoreligius, (Jakarta: Kalam Mulia, 2003)

Arifin, A. Kamus Ilmiah Indonesia Populer, (Bandung: Rajawali Press, 2004)

Darajat, Zakiah, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002)

Darajat, Zakiah, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001)

Hawari, Dadang, Psikiater, Terapi detoksifikasi Pasen Naza. (Jakarta: Press 2004)

_____________. Penyalahgunaan dan Ketergantungan Naza, (Jakarta: UI Press,

2004)

_____________. Terapi Detoksifikasi Rehabilitas (pesantren) Mutakhir (system

Terpadu) Pasien NAZA, (Jakarta, 2004)

Ilham, Muhammad Arifin, Indonesia berdzikir, (Jakarta: Intuisi Press, 2004)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Nasional, (Jakarta:

Balai Pustaka 2002)

Martono, Lydia Harlina, Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba, (Jakarta :

Balai Pustaka, 2003)

Meleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.Remaja Rosda

karya, 2007)

N. Grass W. S, Masson and A. W. Mc. Eachen, Exploration Role Analysis, di

kutip oleh Davit Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1995)

 

Page 92: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-teori psikologi sosial, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003).

Susanto, Ahmad, Samudra Dzikir. (Jakarta: Fikr 2007)

Suherdiana, Dadan, “Komunikasi dan Penyiaran Islam,” dalam Aep Kusnawan,

Ilmu Dakwah kajian berbagai aspek, (Bandung: Pustaka Bani Quraisyi,

2004)

Surya, Mohamad, Konsep-konsep Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisyi,

2004

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Balai Pustaka, 1998)

Sutarmadi, A dan Al Tirmidzi, Peranan dan Pengembangan Hadits dan Fiqih,

(Ciputat : Logoso Wacana Ilmu, 1998)

Shalihin, Mukhtar, Terapi Supistik, Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Persepektif

Tasawuf, Bandung: Setia, 2004.

Website :

http:/www.jenis-jenisnarkoba./makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/

pengetahuan-dan-jenis-jenis-narkoba.html. Tanggal 04 April 2011.

http://www.scribd.com/doc/13163940/Pengertian Narkoba. Tanggal 25 Maret

2011

http://polreskotacimahi.com/index.php?option=com.conten&view=article&id=52

5itemid=129. Tanggal 25 Maret 2011.

 

Page 93: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HID AYATULLAH IAKARTA

FAI{ULTAS ILMU DAI(WAIi DAN ILMU I(OMUNIKASI[. Ir. FL fuand.a No. e5 Gputat 15412 rnconesi. ;1ff"lffrfilHffi?3;fl"*"*rdx_dnia]arta-c.id

Nomor : Un.oIIFS/KM.O1.3/ $9\ tzotoLamp : I (Satu)bundelHal : Penelitian/Wawancara

Jakarta, Marer 2010

Kepada Yth.Pimpinan Pondok Pesanhen Al-Mubtadi'inSawanganDepok

Assulamu' ai aik-um tYr. Wb.

Dengan horrrrat karn: sampaika"r beftwa mahaslswa Fakultas Iimu Dakwah danIimrr Konr'nikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Nama : Rahrnat HafizullohNornor pokok : fi6rt52}0970Jurusan /semester : Bimbingan dan penyuluhan Islarn i BpI ) / VIIIProgrzun : Sl

bermaksud nrelaksanakan penelitian/walanca;a untuk bahan penulisan skripsi yangbequdul Peranan KH. Djunidi eJaram Menangani Korban penyatihgunaanNarbba di Pondok pesantren Al-Mubtadi'in sawanfui Depok.

sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya berkenanmenerima./mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalarn pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud.

Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.Wassslqmy'alaikum Wr. Wh

,MA.bt9660n0 199303 1004Tembusan:

l. Dekan2. Ketua'Jurusan BPIFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

 

Page 94: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

PON DOK PESANTRE N SAIAFIYAHH I DAYATU L-M U BTADI' I EN

DESA PASIR PUTIH KEC. SAWANGAN KODYA DEPOK

As s sl amu' al ailarm wr.wb

Salam teriring do'a semoga BapaMbu senantiasa dalarn lindungan serta magfiroh AllahSWT. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada jundungan alam NabiMuhammad SAW. Selanjutnya yang bertanda tangan dibawah ini :

NamaJabatan

Menerangkan bahwa:

NamaNrN4FakultasJurusanLembaga Pendidikan

KH.Muharnmad DjunaidiPimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi' ien

Rahmat Hafizulloht06052001970Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiBimbingan dan Penyuluhan IslamUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayafirllatr Jakarta

Telah selesai mengadakan penelitian tentang cPeranan KllMuhammad DjunaidiDalam Menangani Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok PesantrenHidayatuI Mubtadi'ien Sawangan Depok' yang diselenggarakan sejak tanggal 02Februari - 08 Juni 2011.

Was s alamu' al aihtm wr.w b

Depok, 09 Juni 201 I

 

Page 95: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

STRUKTUR PENGURUS PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IEN

SAWANGAN, DEPOK JAWA BARAT

PELINDUNG

KH. Idris Marzuki Dahlan

KH. Abdul Aziz Manshur

Al-Habib Abdul Qadir bin Faqih

PENASEHAT

Al-Habib Luthfi bin Ahmad Al-Attas

Al-Habib Muhammad bin Abdullah bin Faqih

KH. Ahmad Damanhuri. LC

KETUA

KH. Muhammad Djunaidi HMS

WAKIL KETUA

H. Abdurrozaq HMS

SEKRETARIS

Drs. Otong Sugito

WAKIL SEKRETARIS

Agus Salim Rasyid. S.Ag

BENDAHARA

Nur Hidayat

WAKIL BENDAHARA

Muhammad Thony H.N

SEKSI PEMBANGUNAN

Al-Walid H.Muhammad Sholeh

Ir. Hendra Ahmad Wijaya

Asep Sungkawa. ST

SEKSI DANA

Ust. Luthfi Rahman Sholeh

Agus Salim, HMN

Ust. Abdurrohim

SEKSI HUMAS

Ust. Badruddin AK

Ramenih

Hasan

SEKSI PERLENGKAPAN Junaidi Juna

Imbar

Bambang

PEMBANTU UMUM

Seluruh Jama’ah Majelis Dzikir Asma’ul Husna

Himasal DKI Jaya

 

Page 96: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Wawancara Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Nama: KH. Muhammad Djunaidi

Tempat tanggal Lahir: 22 Maret 1974

Jabatan: Pimpinan / Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

1. Bagaimana awal Kyai membuka Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : Awalnya santri dating, karena tempat yang tidak mencukupi, maka dibangunlah

Pesantren dengan restu para guru.

2. Apa alasan kyai mendirikan rehabilitas narkoba di pondok pesantren Hidayatul

Mubtadi’ien?

Jawaban: Atas kepedulian dan keprihatinan terhadap nasib anak bangsa yang telah

terjerumus kelembah hitam.

3. Bagaimana cara kyai menangani santri yang kecanduan narkoba?

Jawaban: Familiar dan pendekatan maksimal denga penuh perhatian.

4. Menggunakan metode atau pendekatan apa kyai dalam menangani santri?

Jawaban: Mendengar dan mengerti keluhan-keluhan mereka.

5. Menurut kyai berapa lama menetralisir santri yang mengalami kecanduan narkoba normal

seperti semula?

Jawaban: 3 (tiga) bulan netral, yangsulit itu menjaganya tidak kenal batas waktu.

 

Page 97: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

6. Apakah ada tanda-tanda santri yang memamg sudah sembuh 100% dengan santrin yang

sedang menjalani rehabilitas?

Jawaban: Jelas beda dari segi bicara, kata dan aktifitas mereka.

7. Apakah kendala-kendala kyai dalam menghadapi santri?

Jawaban: Tidak ada kerjasama antara pihak keluarga dengan Pondok Pesantren

8. Harapan-harapan apa saja yang kyai inginkan dari santri yang sudah sembuh dan santri

yang masih dalam proses rehabilitas?

Jawaban: Menjadi manusia yang mempunyai jati diri dan hidup sejahtera didalam

masyarakat.

9. apa saja Faktor santri terjerumus dalam obat-batan terlarang?

Jawaban: Pergaulan bebas dan kurangnya perhatian dari orang tua.

10. bagaimana cara menangani santri yang kambuh?

Jawaban: Disumpah dengan penuh kesadaran hatinya

11. Langkah-langkah apa saja yang kyai lakukan dalam menangani korban penyalahgunaan

narkoba?

Jawaban: Pendidikan Wirausaha dan mengembangkan kemampuan bakatnya serta

memberikan modal vinansial untuk bekal hidupnya di Masyarakat kelak.

12. Analisis peranan atau harapan kyai dalam menyadarkan korban penyalahgunaan narkoba?

Jawaban: Kerjasama maksimal dengan pemerintah dan para ulama serta orang tua.

 

Page 98: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Wawancara Pembimbing

Nama: Muhammad Suhadi

Usia: 35 tahun

Pendidikan: SMA

Jabatan: Pembimbing/ pembantu KH. Muhammad Djunaidi

1. Bagaimana awal mula bapak masuk Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab: Memperdalam ilmi agama dan dimandatkan oleh KH. Muhammad Djunaidi untuk

membantu santri dalam peroses penyembuhan

2. Sudah berapa tahun bapak menjadi pembimbing disini?

Jawaban: Kurang tebih 5 (lima) Tahun

3. Bagaimana cara pendekatan bapak agar santri bias atau mau diajak berkomunikasi?

Jawaban: Menganggap santri menjadi teman

 

Page 99: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

4. Apakah ada tanda-tanda santri yang memamg sudah sembuh 100% dengan santrin yang

sedang menjalani rehabilitas.?

Jawaban: Santri yang sudah sembuh mampu untuk berkomunikasi dengan teman-

temannya dengan baik, tidak memakai lagi dan tidak mau terjerumus ke lobang

yang sama.

Sedangkan santri yang sedang menjalani rehabilitas sering kabur, dan sering

murung.

5. Apakah kendala-kendala yang bapak alami dalam menghadapi santri.?

Jawaban: Diberi motifasi dan dukungan agar tidak mengulangi hal-hal yang sudah

dilakukan.

6. Harapan-harapan apa saja yang bapak inginkan dari santri yang sudah sembuh dan santri

yang masih dalam proses rehabilitas.?

Jawaban: Mendekatkan diri kepada Allah, tidak kembali ke jurang yang sama dan supaya

santri menjadi orang-orang yang berguna di Masyarakat.

7. Selama bapak berada disini, apakah bapak mengetahui berapabanyak keluarga yang datang

untuk menjenguk santri?

Jawaban: Bisa terhitung, tapi kalau orang tuanya sedang datang beramai-ramai dengan

seluruh keluarganya.

 

Page 100: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

8. Bagaimana kesan bapak selama menjadi pembimbing disini?

Jawaban: Adanya kebersamaan dan kekeluargaan antara pembimbing dan para santri,

dukanya mengejar-ngejar santri yang kabur dan repot kalau ada santri yang

kabur, sulit untuk mencarinya

9.Apakah pesan bapak untuk para santri ketergantungan narkoba?

Jawaban: Memberi masukan dan motifasi agar tidak masuk ke lobang yang sama.

Pembimbing Interviewer

Ust. Muhammad Suhadi Rahmat Hafizulloh

 

Page 101: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Wawancara Santri

I. WAKTU DAN TEMPAT

Hari dan Tanggal : 12 April 2011

Waktu : 20.00 Wib

Tempat : Pasir Putih Sawangan Depok

II. Identitas dan Supjek

Nama : Panji Dwi Cahyo

Umur : 21

Pendidikan : STM

Jabatan : Santri

1. Sudah berapa lama tinggal di pondon pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : 3 (tiga) Bulan

2. Apakah yang menyebabkan anda menggunakan Narkoba terlarang?

Jawab : Coba-coba

3. Sudah berapa lama anda menggunakan narkoba terlarang?

Jawab : 5 (Lima) Tahun

4. Apa yang anda harapkan dari menggunakan narkoba?

Jawab : Agar Lebih PD

 

Page 102: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

5. Apa yang anda rasakan setelah menggunakan narkoba?

Jawab : Pusing (Ngeplay)

6. Dari siapa anda mengenal atau memakai narkoba?

Jawab : Dari Pergaulan

7. Sejak kapan anda menggunakan narkoba?

Jawaban : 3 (tiga) SMP

8. Apakah anda sering kambuh? Hal-hal apa saja yang anda lakukan ketika sedang kambuh?

Jawab : Alhamdulillah Tidak

9. Perubahan apa yang terjadi sebelum dan sesudah kamu dibawa ke Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : Lebih Tenang

10. Apakah didalam keluarga kamu mendapat perhatian? Seperti apa perhatiannya?

Jawab : Dapat di Nasehati

11. Apakah di dalam keluarga kamu bersikap akrab atau biasa saja dengan anggota keluarga

yang lain?

Jawab: Jauh

12. Apakah keluarga anda mengetahui jika anda memakai narkoba?

Jawab : Ia

 

Page 103: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

13. Harapan apa saja yang kamu inginkan apabila sembuh?

Jawab : Ingin Membahagikan Orang Tua

14. Apa saja kesan kamu selama berada di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : Seneng dan lebih tenang

Sawangan, Depok Interviewer

Panji Dwi Cahyo Rahmat Hafizullah

 

Page 104: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

I. WAKTU DAN TEMPAT

Hari dan Tanggal : 12 April 2011

Waktu : 20.00 Wib

Tempat : Pasir Putih Sawangan Depok

II. Identitas dan Supjek

Nama : Freido

Umur : 21

Pendidikan : SMK

Jabatan : Santri

1. Sudah berapa lama tinggal di pondon pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : 1 (Satu) Tahun

2. Apakah yang menyebabkan anda menggunakan Narkoba terlarang?

Jawab : Pergaulan dan Coba-coba

3. Sudah berapa lama anda menggunakan narkoba terlarang?

Jawab : 3 (Tiga) Tahun

4. Apa yang anda harapkan dari menggunakan narkoba?

Jawab : Enjoy aja

5. Apa yang anda rasakan setelah menggunakan narkoba?

Jawab : Rasanya enak dan Ngeplay

 

Page 105: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

6. Dari siapa anda mengenal atau memakai narkoba?

Jawab : Dari teman Mahasiswa

7. Sejak kapan anda menggunakan narkoba?

Jawaban : 1 (Satu) SMk

8. Apakah anda sering kambuh? Hal-hal apa saja yang anda lakukan ketika sedang kambuh?

Jawab : Alhamdulillah Tidak

9. Perubahan apa yang terjadi sebelum dan sesudah kamu dibawa ke Pondok Pesantren

Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : Sebelum ke Pondok sering make, dan setelah masuk pondok Alhamdulillah sembuh

100%

10. Apakah didalam keluarga kamu mendapat perhatian? Seperti apa perhatiannya?

Jawab : Ada, dinasehati agar tidak memakai lagi.

11. Apakah di dalam keluarga kamu bersikap akrab atau biasa saja dengan anggota keluarga

yang lain?

Jawab: Jauh

12. Apakah keluarga anda mengetahui jika anda memakai narkoba?

Jawab : Tau

13. Harapan apa saja yang kamu inginkan apabila sembuh?

Jawab : Mendekatkan diri kepada Allah, mencari duit dan nikah

 

Page 106: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

14. Apa saja kesan kamu selama berada di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien?

Jawab : Hati menjadi tenang dan bias bewirausaha

Sawangan, Depok Interviewer

Freido Rahmat Hafizullah

 

Page 107: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Gambar 07

wawancara dengan pembimmbing

Gambar 0.8

Wawancara dengan Pimpinan

Gambar 0.9

Wawancara dengan Santri

Gambar 0.10

Wawancara dengan Pimpinan

Lampiran II

 

Page 108: PERANAN KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DALAM MENANGANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42753/1/RAHMAT... · Penyalahgunaan Narkoba Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien

Lampiran I

Gambar 0.5

Pengajian Bulanan

Gambar 0.6

Pengajian Bulanan

Gambar 0.3

Pengajian Bulanan

Gambar 0.4

Pengajian Bulanan

Gambar 0.1

KH. Muhammad Djunaidi bersama Murobbi

Gambar 0.2

Pengajian Mingguan