peranan guru pembimbing di smp dalam … pdf/f. keguruan dan ilmu pendidikan... · skripsi. 3....

86
PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Arika Marheni NIM : 01 1114006 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: phamduong

Post on 03-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP

DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Arika Marheni

NIM : 01 1114006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

ii

Page 3: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

iii

Page 4: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

iv

MOTTO

”Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan,

terjadilah padaku menurut perkataan-Mu........................” (Luk 1:38)

”Ketika ku tak yakin dan takut, kusandarkan kerapuhanku dalam pelukan-Nya

kubiarkan tanganNya mendekap dan memelukku............segalanya kan terjadi

indah pada waktunya”

”Semua belum berakhir.......jalan itu masih panjang, so tetap lakukan yang terbaik

buat cita-cita dan cintamu....maka jadilah dirimu sendiri, dan jadikan apa yang

kamu capai hari ini sebagai awal dari langkah hidupmu

selanjutnya......”(Andy C.P)

”Do Something daripada Do Nothing”

”Keep Smile and Keep Spirit..........!!!!”

Page 5: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus Guru, Sahabat, dan Pengantara kami

Thank You for loving me, carring me, specially for your Power!

Bunda Maria dan Santa Skolastika pelindung kami.

Bapak dan Ibu, Budhe, Kakak-kakak serta keponakanku

Terimakasih atas perhatian, pengertian, kesabaran, cinta serta semangat yang kalian

berikan kepadaku!

Page 6: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

Penulis

Arika Marheni

Page 7: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

vii

ABSTRAK

PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA

Arika Marheni011114006

Tulisan ini adalah tulisan yang dimbil dari kepustakaan. Sumber dalam penulisan kepustakaan diambil dari literatur/kepustakaan dan dikumpulkan dengan teknik simak dan teknik catat. Dengan teknik simak, peneliti menyimak/membaca bahan-bahan yang tertulis yang sesuai. Dengan teknik catat, peneliti mencatat data yang diperlukan. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis kritis/penafsiran, atau diolah secara logis bukan dengan teknik statistik. Artinya data yang ada dianalisis atau di interpretasikan secara luas menurut hukum logika. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen penelitian, sebab peneliti tidak menggunakan instrumen (misal: kuesioner) tetapi peneliti hanya mengamati, menggolongkan, menginterpretasikan dan menyimpulkan data dan teori dari berbagai sumber kepustakaan.

Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan peranan guru pembimbing di SMP dalam pengembangan konsep diri siswa. Peranan guru pembimbing dalam pengembangan konsep diri siswa adalah sebagai motivator dan fasilitator.

Hasil dari penelitian ini adalah guru pembimbing sebagai motivator dituntut menjadi penggerak dan merubah pandangan siswa yang mempunyai konsep diri negatif diubah menjadi siswa yang mempunyai konsep diri positif. Siswa yang mempunyai konsep diri positif diharapkan dapat mengenal dirinya, menerima diri dan dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin. Guru pembimbing sebagai fasilitator, memfasilitasi siswa dalam pengembangan konsep diri positif melalui berbagai kegiatan. Kegiatan itu di antaranya latihan pengenalan diri, latihan menyatukan kelemahan dan kekurangan, latihan lembaran laporan mingguan. Kegiatan tersebut dapat di masukan dalam berbagai layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling perorangan, layanan konseling kelompok.

Page 8: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

viii

ABSTRACT

ROLES OF SCHOOL COUNSELOR IN SENIOR HIGH SCHOOLIN DEVELOPING STUDENT’S SELF CONCEPT

Arika Marheni011114006

The research was a literary study. The data of the research was obtained from literature and collected by listening and recording technique. With listening technique, researcher read appropiate written materials. With recording technique, researcher recorded the required data. Then, the collected data was analyzed by critical analysis, or analyzed logically, not by statistical technique. It meant that the given data was analyzed or interpreted widely according to logical rule. In the study, researcher was as instrument of the research, because the researcher did not use instrument (for example: questionnaire), but researcher just observed, grouped, interpreted and concluded data and theory from various sources of literature.

The research aimed to describe the role of school counselor in Primary High school to develop student’s self concept. The role of school counselor to develop student’s self concept is as motivator and facilitator.

The result of the research was school counselor as a motivator who demanded to be able to be motivator and changed student’s point of view who had negative self concept, then changed into student with positive self concept. School counselor as facilitator facilitated student to develop positive self concept with various activities, including self acknowledging training, weakness and disadvantage-diminishing training, weekly report sheet training. Those activities could be joint in various services, including orientation, information, placement and distribution, learning, group-guiding, one’s counseling, group counseling service.

Page 9: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Arika Marheni

Nomor Mahasiswa : 011114006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM PENGEMBANGAN KONSEP

DIRI SISWA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 2 Juli 2009

Yang menyatakan

(Arika Marheni)

Page 10: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dihaturkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas kasih dan berkat-

Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini

tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. M.M Sri Hastuti, M. Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah menyetujui topik skripsi ini.

2. Dra. M. J. Retno Priyani, M. Si., dosen pembimbing yang telah menyumbangkan

pikiran dan gagasan yang bermanfaat untuk penyelesaian skripsi ini serta dengan

sabar membimbing dan memberikan dukungan moril selama proses penyusunan

skripsi.

3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

4. Keluarga Besar TK Indriyasana Pugeran (Bu Kes, Bu Yun, Bu Yayuk, Bu War, Bu

Erna) terimakasih untuk doa, berkat, kesempatan untuk belajar dan mencari

pengalaman.

5. Mudika St. Yohanes Penginjil dan PIA St. Dominico Savio Gampingan yang

selalu menjadi tempat untuk berbagi kasih, senyum, cinta dan persaudaraan.

6. Kenit, Maya, Noer, saudara dan sahabat yang selalu memberikan semangat dan

berbagi kasih dalam setiap peristiwa dalam hidup.

7. Sahabat-sahabat di Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2001 yang

selalu mendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Nduuut sahabat yang mau dan selalu berbagi ceritera tiap malam, sahabat tidak

mengenal kata putus.

Page 11: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

x

9. Fadilla syaifira yang mau memberi semangat yang luar biasa.

10. Rm. Emil yang selalu ada untuk berbagi ceritera dan masalah serta memberikan

semangat dan doa.

11. Sahabat – sahabat di Komunitas Penanggulangan NAPZA HANA angkatan 2004

untuk kebersamaan dalam setiap kegiatan juga kenangan yang tidak terlupakan.

12. Alexander Andy Cahyo Pramono untuk semua cinta, semangat, kesabaran,

bantuan, kasih sayang dan doa yang boleh aku nikmati sampai saat ini.

Disadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis

terbuka menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis juga

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berminat dalam dunia

bimbingan, khususnya yang bertujuan untuk mengembangkan konsep diri siswa.

Yogyakarta,

Arika Marheni

Page 12: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRCT...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 5

E. Batasan Istilah.................................................................................. 5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Konsep Diri ..................................................................................... 8

1. Pengertian konsep diri .................................................................. 8

2. Aspek-aspek konsep diri ............................................................... 10

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri.............................. 11

4. Arti penting konsep diri ................................................................ 14

B. Bimbingan ........................................................................................ 16

1. Pengertian bimbingan .................................................................... 16

Page 13: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

xii

2. Tujuan bimbingan.......................................................................... 17

3. Jenis-jenis bimbingan .................................................................... 18

C. Layanan Bimbingan............................................................................ 20

1. Pengertian layanan bimbingan dan konseling.................................. 20

2. Fungsi layanan bimbingan dan konseling........................................ 20

3. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling.................................. 21

4. Teknik dan waktu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling... 31

D. Masa Remaja Sebagai Masa Kritis Perkembangan Konsep Diri ........... 33

E. Guru Pembimbing................................................................................ 36

1. Pengertian Guru Pembimbing........................................................... 36

2. Unjuk Kerja Guru Pembimbing ........................................................ 37

3. Modal kepribadian / personal guru pembimbing ............................... 38

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 41

A. Pengertian dan Sumber Data Penelitian Kepustakaan.......................... 41

B. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan............................. 41

C. Objek dan Sampel Penelitian Kepustakaan ......................................... 41

D. Instrumen Penelitian Kepustakaan ...................................................... 42

E. Tema Penelitian .................................................................................. 43

F. Analisis atau Pengolahan Data Penelitian Kepustakaan ....................... 43

BAB IV. PERANAN GURU PEMBIMBING DALAM PENGEMBANGAN

KONSEP DIRI SIWA...................................................................... 44

A. Peranan Guru Pembimbing................................................................. 44

B. Peranan Guru Pembimbing sebagai Motivator .................................... 46

C. Peranan Guru Pembimbing sebagai Fasilitator .................................... 59

D. Pendampingan Orang Tua dan Guru Mata Pelajaran dalam Pengembangan

Konsep Diri Siswa..................................................................................63

Page 14: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 65

A. Ringkasan.......................................................................................... 65

1. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian........................................ 65

2. Jenis Penelitian............................................................................... 66

3. Hasil Penelitian .............................................................................. 67

B. Kesimpulan ........................................................................................ 68

C. Keterbatasan Penelitian....................................................................... 69

D. Saran……………………………………………………………………69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

Page 15: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku

individu. Perilaku individu akan sesuai dengan cara individu memandang dirinya

sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai orang tidak mempunyai

cukup kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perilakunya akan

menunjukkan ketidakmampuannya tersebut. Konsep diri mempengaruhi perilaku,

kesehatan mental, kemampuan berfikir dan keberhasilan belajar, karena itu konsep

diri penting dan perlu dikembangkan. Konsep diri juga dapat mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk dapat melakukan interaksi sosial, menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Interaksi sosial dan penyesuaian diri yang baik

menyebabkan remaja merasa bahagia dan semakin berani mengaktualisasikan

potensi-potensi yang dimilikinya.

Konsep diri bagi remaja dalam hal ini siswa SMP pada umumnya sangat

dipengaruhi oleh hasil interaksi siswa tersebut terhadap lingkungan sekitar, baik

lingkungan keluarga, masyarakat bahkan lingkungan sekolah. Kualitas

perkembangan konsep diri siswa juga ditentukan oleh perlakuan orang lain

Page 16: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

2

terhadap siswa tersebut, terutama dari orang tua, sanak saudara, teman sebaya dan

guru sekolah

Di lingkungan keluarga pengaruh orang tua, yang sifatnya positif maupun

negatif tetap mempengaruhi gambaran diri anak, jika diperlakukan secara baik

atau mengalami ikatan emosional dengan orang tua yang baik, siswa akan

membangun gambaran yang baik tentang dirinya. Dengan kata lain, ia memiliki

konsep diri yang positif (Sinurat, Handout). Konsep diri positif menunjang

terbentuknya kepribadian yang sehat. Siswa yang memiliki konsep diri positif

lebih mudah mengembangkan diri dan memiliki aspirasi yang realitis. Siswa yang

mempunyai konsep diri yang positif mampu berperilaku positif terhadap segala

permasalahan yang dihadapinya dan akan mampu mengendalikan dorongan

agresif bahkan akan terhindar dari kecemasan, mempunyai kepercayaan diri,

mampu berinteraksi secara memuaskan dengan orang lain. Sebaliknya, apabila

sering memperoleh pengalaman-pengalaman yang negatif, ia memiliki gambaran

yang buruk tentang dirinya atau memiliki konsep diri yang negatif (Sinurat,

Handout). Siswa yang mempunyai konsep diri yang negatif cenderung

mempunyai pengetahuan yang negatif tentang dirinya, mempunyai pengharapan

yang tidak realitis dan menilai dirinya dengan rendah bahkan dapat meremehkan

dan menolak dirinya. Siswa yang memiliki konsep diri rendah mempunyai

perasaan tidak mampu untuk melakukan tugas atau takut gagal, tidak mampu

memahami dan menerima dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat

mengembangkan dirinya dengan baik. Orang lain akan menganggap dia tidak

akan mampu untuk melakukan apapun, di dalam keluarga ia akan dianggap anak

Page 17: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

3

yang tidak mampu untuk mengerjakan pekerjaan dan di sekolah anak tersebut

tidak mempunyai prestasi yang menonjol.

Sekolah sebagai institusi pendidikan perlu membantu siswa didalam

mengembangkan konsep diri, termasuk pengembangan bakat dan potensi, maka

sekolah dapat dipandang sebagai tempat untuk mewujudkan seluruh kemampuan

yang dimiliki, dan sebagai tempat untuk melepaskan ketergantungan siswa dari

peran orang tua dan keluarga. Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah

rumah yang dapat memberikan pengalaman baru, sebab dengan bersekolah, anak

dapat mengembangkan lingkungan fisik dan sosialnya. Apabila sekolah

mempunyai fungsi sebagai wadah untuk mewujudkan seluruh kemampuan siswa,

dan merupakan lingkungan yang dapat memberi pengalaman baru kepada siswa,

maka sekolah mempunyai peranan penting dalam mengembangkan konsep diri

siswa.

Para pendidik khususnya guru pembimbing perlu mengetahui konsep diri

para peserta didiknya. Guru pembimbing dapat membantu siswa dalam

mengembangkan konsep diri siswanya ke arah yang yang lebih positif. Guru

pembimbing sebagai tenaga ahli bimbingan diharapkan dapat membantu siswa

menemukan dan menumbuhkan konsep diri yang positif antara lain melalui

kegiatan bimbingan kelompok/klasikal dan bimbingan individual. Bimbingan di

sekolah dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri

dan lingkungan hidupnya, serta merencanakan masa depannya. Bimbingan di

sekolah memusatkan pelayanannya pada siswa sebagai individu yang perlu

memanfaatkan pendidikan sekolah bagi perkembangan dirinya dalam setiap aspek

Page 18: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

4

kepribadian (Winkel, 1997: 70). Dalam keseluruhan aspek kepribadian siswa,

konsep diri merupakan inti kepribadian yang perlu dikembangkan oleh siswa. Bila

siswa mampu mengembangkan konsep dirinya dan seluruh potensinya, maka

siswa cenderung merasa puas dan bahagia karena dirinya mampu meraih

keberhasilan, baik dalam akademik maupun non akademik. Tujuan yang ingin

dicapai disini ialah perubahan pada diri siswa, baik dalam bentuk pandangan,

sikap, maupun ketrampilan yang lebih memungkinkan siswa itu dapat menerima

dirinya sendiri serta pada akhirnya siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri secara

optimal.

Menyadari pentingnya konsep diri, maka sekolah dalam hal ini guru

pembimbing masih perlu mengadakan pembinaan atau bimbingan mengenai

konsep diri bagi para siswanya, dari situlah penulis ingin mengulas mengenai

pengembangan konsep diri dalam pelayanan bimbingan. Penulis memilih siswa

SMP sebagai subjek penelitian berdasarkan dua pertimbangan. Pertama, siswa

SMP memerlukan bantuan guru dalam membangun dan mengembangkan konsep

diri yang positif mengenai dirinya sendiri terutama dalam kegiatan bimbingan dan

konseling. Kedua, konsep diri berperan penting untuk keberhasilan siswa dalam

mencapai prestasi belajar, terlebih dalam berperilaku dan berinteraksi sosial

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peranan guru pembimbing

dalam menumbuhkan konsep diri dalam kegiatan bimbingan. Secara khusus

Page 19: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

5

pertanyaan yang ingin dijawab yaitu apa sajakah peranan guru pembimbing dalam

mengembangkan konsep diri siswa SMP?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peranan guru pembimbing

dalam mengembangkan konsep diri siswa SMP.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain

bagi :

1. Kepala Sekolah

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberi

saran kepada para guru mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan untuk

mengembangkan konsep diri siswa.

2. Guru - guru

Hasil penulisan ini diharapkan dapat membantu guru-guru dalam

memperlakukan siswa-siswa dengan baik demi pengembangan konsep dirinya.

3. Guru Pembimbing

Hasil penulisan ini diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi guru

pembimbing dalam memberikan pelayanan yang tepat untuk mengembangkan

konsep diri siswa.

Page 20: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

6

4. Peneliti lain

Tulisan ini diharapkan dapat memacu pikiran dan kreativitas peneliti lain

untuk melakukan penelitian dibidang konsep diri.

5. Masyarakat luas

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberi gambaran bahwa

lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi konsep diri seorang remaja,

untuk itu perlu kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar agar remaja tidak

terjerumus pada hal yang negatif.

6. Siswa

Hasil penulisan ini siswa dapat merubah perilaku, tindakan, pandangan

dan sikap serta mengembangkan konsep diri agar dapat berkembang secara

optimal.

E. Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam

penelitian ini.

1. Peranan

Peranan adalah tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang dalam hal

ini guru pembimbing untuk mengembangkan konsep diri siswa.

2. Guru Pembimbing

Guru pembimbing adalah pelaksana utama, tenaga inti dan ahli yang

bertugas mengelola kegiatan bimbingan dalam berbagai bentuknya.

Page 21: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

7

3. Konsep Diri

Konsep diri adalah keseluruhan gambaran seseorang mengenai dirinya

sendiri yang mencakup keyakinan, penilaian, serta kecenderungan untuk

bertingkah laku.

4. Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah layanan

orientasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan informasi, layanan

pembelajaran, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok,

konseling individu.

Page 22: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Burns (1993: 39) mengartikan konsep diri sebagai suatu gambaran dari apa

yang kita pikirkan mengenai diri kita, pendapat orang-orang lain mengenai diri

kita dan apa yang kita inginkan dari diri kita. Menurut Cawagas (Pudjijogjanti,

1985: 2) konsep diri mencakup pandangan individu mengenai dimensi fisik,

karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, kagagalan dan

sebagainya, konsep diri merupakan pandangan individu terhadap seluruh keadaan

dirinya. Konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu terhadap semua

keadaan yang ada pada dirinya.

Hurlock (1996: 58) menganggap konsep diri sebagai gambaran yang

dimiliki orang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri merupakan bayangan cermin

diri seseorang yang sebagian besar ditentukan oleh reaksi orang terhadap dirinya.

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita sendiri

yang memang bersifat psikologis, sosial dan fisik. Konsep diri tidaklah terbatas

sebagai gambaran deskriptif saja namun merupakan penilaian seseorang tentang

diri sendiri. Jadi konsep diri meliputi apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan

oleh individu tentang dirinya (Rakhmat, 1992). Dalam penelitian ini konsep diri

adalah pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri. Pandangan dan

sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki, mengakibatkan

Page 23: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

9

individu memandang seluruh tugas sebagai suatu yang sulit. Sebaliknya,

pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki, mengakibatkan

individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk

diselesaikan.

Konsep diri bukanlah bawaan lahir, melainkan dipelajari dan terbentuk

dari pengalaman individu dari hubungannya dengan individu lain. Setiap individu

menerima tanggapan dalam hubungannya dengan individu lain. Tanggapan

tersebut dijadikan oleh individu menjadi cermin baginya untuk menilai dan

memandang dirinya sendiri.

Konsep diri dapat dibedakan menjadi konsep diri primer dan konsep diri

sekunder (Hurlock,1980:59-60). Konsep diri primer terbentuk sejak anak lahir.

Konsep diri primer didasarkan atas pengalaman anak di rumah dengan seluruh

anggota keluarga yang lain. Anak mengetahui keadaan fisik dan jenis kelaminnya

dari orang tua yang mengasuh sejak kecil.

Konsep diri sekunder terbentuk setelah anak mengalami peningkatan

dalam pergaulan dengan orang diluar rumah. Konsep diri sekunder didasarkan

pada keyakinan anak terhadap dirinya, sebagaimana ia dinilai atau dipandang

orang lain. Pembentukan konsep diri sekunder banyak dipengaruhi oleh

lingkungan sosial (Sinurat, handout). Dari komunikasi baik verbal maupun

nonverbal dengan tokoh-tokoh signifikannya seperti orang tua dan guru, ia

menjadi tahu apakah dirinya dihargai atau diremehkan, sukses atau gagal, disukai

atau dibenci, diterima atau ditolak. Kalau anak dihargai, sukses, disukai dan

diterima maka sikap anak terhadap dirinya cenderung positif. Dengan demikian

Page 24: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

10

anak membentuk konsep diri positif. Kalau anak diremehkan, gagal, dibenci atau

ditolak maka sikap anak terhadap dirinya cenderung negatif.

2. Aspek-aspek Konsep Diri

Konsep diri juga diartikan sebagai sikap terhadap diri sendiri. Sikap

terhadap diri sendiri mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan

aspek perilaku (Sinurat, 2002)

a. Aspek Kognitif

Adalah seluruh pengetahuan dan keyakinan seseorang tentang dirinya.

Aspek kognitif merupakan penjelasan mengenai “siapa saya”. Aspek ini

merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri.

b. Aspek Afektif

Aspek konsep diri afektif adalah seluruh perasaan seseorang tentang

dirinya. Sikap terhadap diri yang positif akan memunculkan perasaan senang

terhadap dirinya. Sebaliknya sikap terhadap diri yang negatif akan memunculkan

perasaan kurang senang. Aspek ini berkaitan dengan penilaian seseorang terhadap

dirinya sendiri yang akan membentuk penerimaan diri serta harga diri seseorang.

c. Aspek Perilaku

Aspek perilaku konsep diri adalah kesiapan seseorang untuk bereaksi atau

kecenderungan untuk bertindak atas penilainya sendiri. Apabila seseorang menilai

dirinya sebagai orang yang mempunyai cukup kemampuan untuk melakukan

suatu tugas tertentu maka seluruh perilakunya menunjukkan kemampuan tersebut.

Page 25: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri bersumber

dari citra fisik, peran orang tua, peran faktor sosial dan peran sekolah.

a. Citra Fisik

Penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang, baik diri sendiri

maupun dari orang lain, sangat membantu perkembangan konsep diri ke arah yang

positif (Hurlock 1980). Hal ini sebabkan penilaian positif akan menumbuhkan

rasa puas terhadap keadaan diri. Rasa puas ini merupakan awal dari sikap positif

terhadap diri sendiri.

Orang dewasa sering tidak menyadari bahwa julukan yang diberikan

kepada anak sebenarnya sudah merupakan penilaian terhadap keadaan fisik.

Misalnya memberi panggilan “si gendut“, “si gundul“ kepada anak, yang oleh

orang dewasa dianggap sebagai hal yang lucu dan menyenangkan. Bagi anak

sendiri, julukan yang diberikan tersebut merupakan petunjuk mengenai dirinya.

Hal ini menimbulkan perasaan bahwa dia berbeda dengan orang lain, ia juga

memikirkan kekurangan-kekurangan tubuhnya. Akibatnya dia merasa tidak puas

dengan dirinya dan menjadi bersikap negatif terhadap dirinya sendiri

(Pudjijogyanti 1985).

b. Peran Orang Tua

Keluarga merupakan sekelompok sosial yang pertamakali dikenal oleh

anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga daripada

kelompok sosial lain. Anggota keluarga merupakan orang paling berarti dalam

kehidupan anak selama bertahun-tahun.

Page 26: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

12

Pengalaman anak dalam berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga

menentukan pembentukan konsep diri. Anak yang selalu mendapatkan pujian dan

penghargaan tinggi dari anggota keluarganya, akan membentuk konsep diri yang

positif. Sebaliknya, Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anaknya

paling tidak ketika anak masih bayi. Orang tua sering mendapat julukan sebagai

pendidik yang pertama dan utama (Widagdo, 2003). Dari merekalah anak-anak

mulai mengalami cinta, benci, sedih, dan sebagainya. Anak yang selalu

mendapatkan ejekan, cemoohan dan hardikan akan membentuk konsep diri yang

negatif (Sinurat, Handout).

Hal-hal yang mempengaruhi pembentukan konsep diri di dalam keluarga,

antara lain perlakuan orang tua, status ekonomi keluarga dan hubungan antar

anggota keluarga.Orang tua yang memperlakukan anak remaja mereka seperti

ketika anak-anak itu masih kecil, orang tua yang sulit menerima keengganan

remaja untuk mengikuti larangan-larangan yang dianggap penting, dan orang tua

yang tidak sabar menghadapi kegagalan remaja memikul tanggung jawab yang

sesuai dengan usia mereka akan membentuk konsep diri anak menjadi negatif.

Konsep diri yang negatif juga dapat disebabkan karena remaja sering

merasa benci kalau status ekonomi keluarga tidak memungkinkan mempunyai

simbol-simbol status yang sama dengan yang dimiliki teman-temannya. Selain

perlakuan orang tua dan status ekonomi keluarga dapat menyebabkan konsep diri

yang rendah pada diri remaja, pertengkaran, kritik atau komentar yang

merendahkan tentang penampilan atau perilakunya juga dapat membentuk konsep

diri yang negatif.

Page 27: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

13

c. Peran Faktor Sosial

Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi individu dengan orang-

orang disekitarnya. Adanya status sosial yang menyertai persepsi individu

terhadap diri individu, merupakan petunjuk bahwa seluruh perilaku individu

dipengaruhi oleh faktor sosial. Perkembangan konsep diri tidak terlepas dari status

sosial, agama dan ras. Rosenberg (Pudjijogyanti 1985) menyatakan bahwa apabila

konsep diri terbentuk dari hasil persepsi individu lain mengenai diri individu,

maka dapat dikatakan bahwa individu yang berstatus sosial tinggi akan

mempunyai konsep diri yang positif dibandingkan individu yang berstatus sosial

rendah.

d. Peran Sekolah

Sekolah mempunyai fungsi sebagai wadah untuk mewujudkan seluruh

kemampuan siswa, dan merupakan lingkungan yang dapat memberi pengalaman

baru kepada siswa, maka sekolah mempunyai peranan penting dalam

mengembangkan konsep diri siswa (Hurlock 1980). Dengan demikian sekolah

dituntut untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang menantang dan

memenuhi kebutuhan siswa, serta memberi pengalaman baru yang dapat

mengubah sikap atau pandangan siswa menjadi lebih positif, yang berarti

tumbuhnya perasaan dihargai, dimiliki, dan dianggap mempunyai kemampuan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

konsep diri siswa adalah citra fisik, peran orang tua, peran faktor sosial dan peran

sekolah.

Page 28: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

14

4. Arti Penting Konsep diri

Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku

individu (Burns, 1985).Bagaimana individu memandang dirinya, akan nampak

dari seluruh perilaku dengan kata lain, perilaku individu akan sesuai dengan cara

individu memandang dirinya sendiri. Apabila individu memandang dirinya

sebagai orang yang tidak mempunyai cukup kemampuan untuk melakukan suatu

tugas maka seluruh perilakunya akan menunjukkan ketidakmampuannya tersebut.

Semenjak konsep diri mulai terbentuk, seseorang akan berperilaku sesuai dengan

konsep dirinya tersebut. Apabila perilaku seseorang tidak konsisten dengan

konsep dirinya, maka akan muncul perasaan tidak nyaman dalam dirinya. Inilah

hal yang terpenting dari konsep diri. Pandangan tentang seseorang tentang dirinya

akan menentukan tindakan yang akan diperbuatnya (Widagdo, 2003). Anak

mempunyai gambaran diri positif kalau diperlakukan dengan baik. ”Saya dicintai,

saya diperhatikan, saya dimengerti, saya diterima, saya anak yang diharapkan,

saya anak yang tidak membebani orang tua”. Bila gambaran diri anak positif ia

Orang TuaKonsep

Diri

Faktor Sosial

Citra Fisik

Sekolah

Page 29: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

15

akan belajar merasa diri ”oke” dan mempunyai kepercayaan diri. Akan tetapi

tidak jarang anak-anak mempunyai gambaran diri seperti tidak dikehendaki

kehadirannya, membebani orang tua, membuat orang tua bernasib jelek, lahir

karena kecelakaan, tidak dicintai, tidak diperhatikan, akan mempunyai gambaran

diri negatif. Kita dapat mengetahui mereka yang mempunyai gambaran diri

negatif dari ungkapan-ungkapannya. Gambaran diri yang negatif membuat anak

menjadi minder, merasa diri ”tidak oke” maka akan muncul evaluasi negatif pula

tentang dirinya (Widagdo, 2003). Segala informasi positif tentang dirinya akan di

abaikannya, dan informasi negatif yang sesuai dengan gambaran dirinya akan

disimpannya sebagai bagian yang memperkuat keyakinan dirinya. Apabila suatu

saat ia mendapat pujian karena menolong teman, maka ia akan cenderung

mengabaikan pujian tersebut, karena tidak sesuai dengan keyakinannya bahwa ia

”anak nakal”. Pujian bahwa dia ”anak baik” membuatnya merasa tidak nyaman.

Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa dari lahir, melainkan

faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan

dengan individu lain. Dalam berinteraksi ini, setiap individu akan menerima

tanggapan. Tanggapan yang diberikan tersebut, akan dijadikan cermin bagi

individu untuk menilai dan memandang dirinya sendiri. Jadi konsep diri terbentuk

karena suatu proses umapan balik dari individu lain.

Orang yang dikenal pertama kali adalah orang tua dan anggota keluarga.

Hal ini berarti individu akan menerima tanggapan pertama dari lingkungan

keluarga. Setelah individu mampu melepaskan diri dari ketergantungannya

dengan keluarga, ia akan berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas.

Page 30: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

16

B. Bimbingan

Siswa adalah seorang individu yang menjalani rangkaian tugas

perkembangan. Selama menjalani tugas perkembangan tersebut, siswa

membutuhkan pendampingan, antara lain dari guru pembimbing yang ada

disekolah. Pendampingan yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling di

sekolah dapat berupa layanan bimbingan.

1. Pengertian Bimbingan

Pengertian bimbingan menurut Djumhur dan Moh. Surya (1975:28), yaitu:

Suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization), sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Uraian yang dikemukakan oleh Djumhur dan Moh. Surya di atas, diberi batasan

Ahmadi (1977:6), sebagai berikut:

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Atau dengan kata lain: bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya.

Sukardi (1985) memberikan pengertian bimbingan secara singkat, yaitu

suatu proses bantuan yang diberikan kepada seseorang yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri,

mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan

hidupnya secara bertanggung jawab tanpa kepada orang lain. Winkel (1987),

Page 31: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

17

menegaskan pengertian bimbingan yang berarti pemberian bantuan kepada

seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara

bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian terhadap tuntutan-tuntutan hidup.

Dari uraian mengenai pengertian bimbingan di atas, dapat disimpulkan arti

bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu atau

kelompok agar mereka dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya,

melakukan penyesuaian diri dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

2. Tujuan Bimbingan

Gunawan, Limansubroto, dan Murniati (1992) membedakan tujuan

bimbingan berdasarkan sifat umum dan khusus. Tujuan bimbingan yang bersifat

umum adalah agar individu yang dibimbing dapat mengenali dirinya sendiri,

sehingga dapat berkembang secara optimal, dengan menyadari bahwa dirinya

adalah pribadi yang berharga. Tujuan bimbingan yang bersifat khusus dinyatakan

sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar:

a. Mengerti diri dan lingkungannya

b. Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara bijaksana

baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan sosial-pribadi.

c. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara maksimal.

d. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana.

e. Mengelola aktivitas kehidupannya, mengembangkan sudut pandangannya, dan

mengambil keputusan serta mempertanggungjawabkannya.

Page 32: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

18

f. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai

dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.

Tujuan utama pelayanan bimbingan di sekolah menurut Djumhur dan Surya

(1975) adalah mencapai tingkat perkembangan yang optimal bagi setiap siswa

sesuai dengan kemampuannya, agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3. Jenis-Jenis Bimbingan

Jenis-jenis bimbingan di sekolah dapat dikelompokkan berdasarkan

masalah-masalah yang akan dihadapi oleh siswa, yaitu:

a. Bimbingan belajar atau pengajaran (Instructional Guidance), ialah bimbingan

dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi

yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan

tuntutan-tuntutan belajar di suatu institut pendidikan (Sukardi, 1983 dan

Winkel, 1997).

b. Bimbingan Pendidikan (Edicational Guidance), adalah proses membantu

individu dengan berbagai cara untuk mencapai perkembangan seoptimal

mungkin dalam lapangan pendidikan pada khususnya (Sukardi, 1983).

c. Bimbingan sosial (Social Guidance), ialah bimbingan dalam membina

hubungan sesama manusia diberbagai lingkungan (pergaulan sosial)

(Sukardi, 1983 dan Winkel 1997).

d. Bimbingan masalah-masalah Pribadi (Personal Guidance), ialah bantuan

yang diberikan kepada individu yang mengalami kesuran-kesukaran pribadi,

khususnya kesukaran dalam proses penemuan diri sendiri (Sukardi, 1983).

Page 33: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

19

e. Bimbingan Karier (Career Guidance), ialah bimbingan dalam

mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan

pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap

memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai

tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki (Sukardi, 1983 dan

Winkel, 1997).

f. Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang atau waktu luang (Leisure

time Guidance) (Sukardi, 1983).

Winkel (1997) menyebut bimbingan dengan menggunakan istilah ragam

bimbingan, yang menunjuk pada bidang kehidupan atau aspek perkembangan.

Winkel (1997) membagi tiga ragam bimbingan, yaitu:

a. Bimbingan karier, ialah bimbingan dalam memilih lapangan atau

jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan

dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan

pekerjaan yang telah dimasuki.

b. Bimbingan akademik, ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar

yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi

kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu

institusi pendidikan.

c. Bimbingan pribadi-sosial, ialah bimbingan dalam menghadapi keadaan

batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri,

serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di

berbagai lingkungan (pergaulan sosial).

Page 34: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

20

C. Layanan Bimbingan dan Konseling

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah mengikuti pola dan

program tertentu. Pola yang dimaksud adalah pola umum bimbingan dan

konseling. Program yang dimaksud antara lain: adalah program satuan layanan,

dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

Program satuan layanan dan kegiatan pendukung itulah yang menjadi inti

dari keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling disekolah (Prayitno dkk,

1997: 43). Berikut ini adalah uraian mengenai layanan bimbingan dan konseling.

1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling

Menurut Winkel (1987:129) layanan bimbingan dan konseling adalah

beberapa komponen dalam program bimbingan yang mengandung pelayanan

bimbingan langsung kepada siswa. Menurut Prayitno dkk (1997:35), layanan

bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan dan konseling yang

dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (klien) dan secara

langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang

dirasakan oleh layanan itu.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling memiliki sejumlah fungsi (Prayitno

dkk, 1997). Fungsi-fungsi itu adalah: fungsi pemahaman, fungsi pencegahan,

fungsi pengentasan dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan pemahaman peserta didik mengenai diri sendiri, lingkungan

Page 35: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

21

(keluarga dan sekolah) dan lingkungan yang lebih luas (misal: informasi

pendidikan, informasi pekerjaan, informasi sosial budaya).

b. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang

mencegah/menghindarkan peserta didik dari berbagai masalah yang

mungkin timbul, yang dapat mengganggu atau menghambat proses

perkembangannya.

c. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk

mengentaskan peserta didik dari permasalahan yang dialaminya.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan

konseling untuk memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan

kondisi positif peserta didik, demi perkembangan dirinya secara mantap

dan berkelanjutan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pemenuhan fungsi dan pengaruh positif dari

layanan bimbingan dan konseling, diharapkan dapat dirasakan secara langsung

oleh peserta didik yang mendapatkan layanan.

3. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Pola umum bimbingan dan konseling mengenal 7 jenis layanan bimbingan

dan konseling (Prayitno dkk 1997; MGMBK Propinsi DIY, 1995; Depdikbud,

1994). Ketujuh jenis layanan itu adalah: layanan orientasi, layanan informasi,

layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling

perseorangan, layanan konseling kelompok, dan layanan bimbingan kelompok.

Page 36: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

22

a. Layanan Orientasi

1) Pengertian dan tujuan layanan orientasi

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk

mengenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru saja

dimasukinya (Prayitno dan Anti, 1999:255). Tujuan layanan ini adalah agar siswa

cepat/mudah menyesuaikan diri dengan pola kehidupan sosial, kegiatan belajar

dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan belajar (Prayitno dkk, 1997).

2) Materi layanan orientasi

Secara umum, materi layanan orientasi antara lain: kurikulum/mata

pelajaran yang ada, lingkungan fisik sekolah, staf pengajar dan tata usaha, hak dan

kewajiban siswa, peraturan/tata tertib sekolah, organisasi siswa, fasilitas dan

sumber belajar dan penunjang (misalnya pelayanan kesehatan, dan layanan

bimbingan dan konseling) (Prayitno dan Anti, 1999).

Secara khusus atau dalam bidang bimbingan dan konseling, materi layanan

orientasi adalah perkenalan atau pembimbingan orientasi mengenai antara lain:

kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan;

bidang-bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar dan karier); jenis-jenis layanan

bimbingan dan konseling dan bagaimana jenis-jenis layanan bimbingan dan

konseling itu dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan dalam bidang pribadi,

sosial, belajar dan karier (Prayitno dkk, 1997).

3) Pelaksanaan layanan orientasi

Menurut Prayitno dkk (1997), layanan orientasi dapat dilaksanakan dalam

bentuk pertemuan umum (para siswa dari banyak kelas), pertemuan klasikal (para

Page 37: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

23

siswa di tiap kelas) atau pertemuan kelompok (siswa dalam jumlah terbatas).

Dalam pertemuan klasikal, guru pembimbing mengunjungi/mendatangi setiap

kelas (Prayitno dan Anti, 1999).

b. Layanan Informasi

1) Pengertian dan tujuan layanan informasi

Layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta

didik menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan

untuk menyusun rencana atau untuk mengambil keputusan. Tujuan dari layanan

ini adalah membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman

tentang berbagai hal yang berguna untuk merencanakan dan mengembangkan pola

kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat (Prayitno, dkk

1997:276).

2) Materi layanan informasi

Menurut Prayitno dkk (1997), materi layanan informasi, antara lain:

informasi mengenai pengembangan pribadi, informasi mengenai kehidupan sosial

dan informasi mengenai pendidikan.

3) Pelaksanaan layanan informasi

Layanan informasi dapat dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab

atau diskusi (Prayitno dkk, 1997; Prayitno dan Anti,199).

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

1). Pengertian dan tujuan layanan penempatan danpenyaluran

Page 38: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

24

Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang

memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat

(misalnya penempatan/penyaluran didalam kelas, kelompok belajar,

jurusan/program khusus, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi,bakat

dan minat, serta kondisi pribadinya (Depdikbud, 1994:22;Depdikbud, 1994b:23).

Tujuan dari layanan ini agar peserta didik (dengan seluruh kemampuannya

berkembang secara optimal (Prayitno dkk, 1997; Prayitno dan Anti, 1999).

2) Bentuk-bentuk layanan penempatan dan penyaluran

Sesuai dengan pengertiannya, bentuk-bentuk layanan ini antara lain:

penempatan siswa didalam kelas (pengaturan tempat duduk dan pembagian kelas);

penempatan kelompok belajar (termasuk penempatan dalam program pengajaran

perbaikan/pengayaan); penyaluran dalam kegiatan ko/ekstra; dan penyaluran

dalam jurusan atau program studi (Prayitno dkk, 1997).

d. Layanan Pembelajaran

1) Pengertian layanan pembelajaran

Layanan pembelajaran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan

peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik (Prayitno

dkk, 1997; Depdikbud 1994).

2) Materi layanan pembelajaran

Menurut Prayitno dkk (1997), materi layanan pembelajaran, antara lain

pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar; peningkatan motivasi belajar

(misalnya memperjelas tujuan belajar, dan melengkapi sumber dan sarana

Page 39: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

25

belajar); peningkatan keterampilan belajar (misalnya pembuatan catatan dan

ringkasan yang baik, serta ketrampilan membaca dan bertanya); dan

pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik (misalnya pengembangan

sikap positif terhadap guru dan mata pelajaran, serta pengaturan waktu belajar

atau pembuatan jadwal belajar).

e. Layanan Bimbingan Kelompok

1) Pengertian dan tujuan layanan bimbingan kelompok

Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik, melalui dinamika kelompok, memperoleh

berbagai pengalaman, pengetahuan atau nilai-nilai yang bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari (baik sebagai individu, pelajar, maupun sebagai anggota

masyarakat)(Prayitno dkk, 1997; Depdikbud, 1994b). Adapun tujuan layanan ini

adalah perkembangan pribadi semua peserta melalui pendalaman topik-topik

umum (Prayitno, 1995).

2) Materi layanan bimbingan kelompok

Materi/topik layanan bimbingan kelompok dikelompokkan berdasarkan

asalnya dan sifatnya (Prayitno, 1995). Berdasarkan asalnya, topik bimbingan

kelompok dibagi dalam “topik tugas” dan “topik bebas”. Sedangkan berdasarkan

sifatnya, topik /materi bimbingan dibatasi pada topik umum.

Topik tugas adalah topik/materi bimbingan kelompok yang berasal dari

guru pembimbing. Sedangkan topik bebas adalah topik yang berasal dari para

peserta anggota. Oleh karena itu dikenal istilah “kelompok tugas” dan “kelompok

Page 40: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

26

bebas”. Kelompok tugas adalah kelompok yang membahas topik tugas.

Sedangkan kelompok bebas adalah kelompok yang membahas topik bebas.

Menurut Prayitno dkk (1997) dan Prayitno (1995), materi/topik umum

bimbingan kelompok antara lain pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif,

pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, kemampuan berkomunikasi,

pemahaman dan pengendalian emosi, pemahaman dan penerimaan diri (orang

lain), cara mengatasi konflik dalam hubungan antar pribadi, pengenalan dan

pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan diri, motivasi dan tujuan belajar,

dan hubungan dengan teman sebaya, termasuk didalamnya pengembangan konsep

diri.

3) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok

Prayitno (1995) mengatakan bahwa jumlah anggota dalam bimbingan

kelompok adalah 10 sampai dengan 15 orang; karenanya kegiatannya dilakukan

dalam kelompok kecil. Hal itu berbeda dengan pengertian yang lama bahwa

bimbingan kelompok dapat beranggotakan kelompok siswa dalam satu kelas atau

lebih (maksimal 80 orang) (Prayitno, 1995).

Bimbingan kelompok dalam pengertian yang baru dalam pelaksanaannya

menekankan pentingnya atau mengharuskan adanya dinamika kelompok

(Prayitno, 1995). Menurut Kamari (Sinurat, Handout), dinamika kelompok

adalah:

Suatu metode pendidikan dengan menggunakan seperangkat permainan untuk menumbuhkan pengalaman hidup berkelompok, kemudian pengalaman itu dianalisa, dipelajari, direnungkan, ditemukan maknanya. Tujuan agar masing-masing pribadi berkembang, tumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan kelompok menjadi terbuka , hidup serta dinamis.

Page 41: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

27

Metode belajar (untuk kegiatan bimbingan kelompok) yang sesuai dengan

arti dinamika kelompok menurut Kamari tersebut adalah belajar melalui

pengalaman (experiential learning), atau belajar melalui latihan

pengalaman/pengalaman terstruktur (structured exercise experience). Menurut

Pfifer dan Jones (Sinurat, handout), tahap-tahap belajar melalui pengalaman itu

adalah:

a) Mengalami (experiencing): mengalami (menangkap dengan indera), berpikir,

merasa, atau bertindak.

b) Membagi perasaan (sharing): mengemukakan perasaan yang timbul dari

pengalaman.

c) Menginterpretasikan (interpreting): menafsirkan atau mengartikan

pengalaman.

d) Membuat generalisasi (generalizing): merumuskan hipotesis-hipotesis dan

prinsip-prinsip berdasarkan pengalaman.

e) Menerapkan (applying): merencanakan tindakan untuk mempraktikan

prinsip-prinsip yang sudah dirumuskan.

f. Layanan konseling perorangan

1) Pengertian layanan konseling perorangan

Menurut Prayitno (1995) layanan konseling perorangan yaitu layanan

bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan

layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing

dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi.

Page 42: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

28

2) Tujuan dan fungsi layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan memungkinkan siswa mendapatkan

layanan langsung secara tatap muka dengan guru Pembimbing dalam rangka

pembahasan dan pengentasan permasalahannya.

3) Materi layanan konseling

Materi yang dapat diangkat melalui layanan konseling perorangan pada

dasarnya tidak terbatas. Layanan ini dilaksanakan untuk segenap bidang

bimbingan. Siswa dapat membawa segala macam masalah pada guru pembimbing

tanpa membedakan pribadi siswa.

g. Layanan Konseling Kelompok

1) Pengertian dan tujuan layanan konseling kelompok

Layanan konseling kelompok adalah pembahasan dan pemecahan masalah

perorangan/pribadi yang muncul didalam kelompok atau dialami oleh setiap

anggota kelompok (maksimal 10 orang), melalui dinamika kelompok (Prayitno

dkk, 1997); Prayitno, 1995). Sementara itu menurut Winkel (1997: 485),

konseling kelompok adalah “Konseling antara konselor profesional dengan

beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam suatu kelompok kecil”.

Tujuan layanan ini adalah pengembangan pribadi semua peserta melalui

pendalaman dan pemecahan masalah pribadi (Prayitno, 1995). Sementara itu

menurut Olsen, Dinkmeyer & James, dan Corey (Winkel, 1997), tujuan-tujuan

umum konseling kelompok, antara lain: peserta dapat memahami dirinya dengan

lebih baik, peserta dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara

Page 43: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

29

terbuka, saling menghargai dan saling memperhatikan, peserta menjadi lebih

mampu memahami perasaan orang lain dan menjadi lebih peka terhadap

kebutuhan orang lain, dan peserta lebih menyadari dan menghayati makna dari

suatu kehidupan bersama (dapat menerima orang lain dan adanya harapan untuk

diterima oleh orang lain).

2) Materi/topik layanan konseling kelompok

Materi/topik layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi yang

secara langsung dialami atau lebih tepat lagi, merupakan masalah yang sedang

diderita oleh peserta yang menyampaikan masalah atau topik itu (Prayitno, 1995:

72). Jadi, seperti dalam konseling perseorangan, setiap anggota kelompok dapat

menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah-masalah tersebut “dilayani”

melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok (Prayitno dkk,

1997: 108).

Karena materi layanan adalah masalah perseorangan yang

muncul/diungkapkan dalam kelompok, maka materi layanan ini tidak dapat

ditentukan oleh guru pembimbing. Dengan kata lain, topik/materi dalam

konseling kelompok adalah “topik bebas”, yaitu topik/materi yang berasal dari

anggota kelompok. Materi-materi/topik-topik seperti itu meliputi materi dalam

berbagai bidang (pribadi, sosial, belajar dan karier) (Prayitno dkk, 1997; Prayitno,

1995).

3) Perlunya konseling kelompok (sebagai kegiatan menolong teman sebaya)

Tindall (Sinurat, 2002: 1) mendefinisikan penolongan sebaya sebagai

“aneka ragam perilaku menolong antar pribadi yang dilakukan oleh tenaga

Page 44: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

30

nonprofessional yang berusaha menolong orang lain”. Meskipun pengertian

layanan konseling kelompok tidak dapat disamakan dengan pengertian

penolongan sebaya (Peer Helping) tersebut, namun layanan konseling kelompok

jelas merupakan kegiatan menolong sebaya, sebab semua anggota (yang pada

dasarnya adalah teman sebaya) ikut secara langsung dan aktif membicarakan

masalah kawannya dengan tujuan agar anggota kelompok yang bermasalah itu

terbantu dan masalahnya terentaskan (Prayitno dkk, 1997: 112).

Oleh karena itu, alasan yang mendasar perlunya kegiatan ini dapat diambil

dari beberapa asumsi yang mendasari gerakan konseling sebaya menurut Dizon

(Sinurat, 2002). Asumsi-asumsi itu adalah:

a) Dalam diri remaja ada kemampuan dan keinginan untuk menolong orang lain.

b) Remaja memiliki sifat-sifat/ciri-ciri yang bilamana dikembangkan akan

mendorongnya melakukan hal-hal yang berguna bagi dirinya sendiri dan

orang lain.

c) Remaja itu pada dasarnya baik dan ingin terus mengaktualisasikan dirinya

dalam hubungannya dengan orang lain.

d) Remaja dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasaan dengan jalan menolong

orang lain.

Selain itu, ada salah satu alasan yang mendasari berkembangnya program

penolong sebaya, yang kiranya dapat pula dijadikan sebagai alasan perlunya

konseling kelompok. Alasan itu, sebagaimana dikatakan Sinurat (Handout),

adalah:

Adanya preferensi untuk menghubungi teman sebaya. Kalau seseorang menghadapi, dan ingin membicarakannya dengan

Page 45: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

31

seseorang, maka biasanya dia lebih suka membicarakannya dengan teman dekatnya, seseorang yang seperti dia tetapi berbeda dengannya yaitu sebayanya, dari pada dengan orang dewasa lain.

4. Teknik dan Waktu Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan

Konseling

a) Teknik pelaksanaan

Layanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan melalui beberapa

cara atau teknik. Teknik mana yang dipakai bergantung pada sifat permasalahan,

jumlah sasaran, kesiapan tenaga pembimbing, tempat, dan waktu yang tersedia

(Depdikbud, 1994). Teknik-teknik yang dimaksud adalah teknik klasikal, teknik

kelompok, teknik individual, dan teknik alih tangan.

1) Teknik klasikal: Teknik ini digunakan apabila sasaran semua siswa dari

kelas tertentu.

2) Teknik kelompok: Teknik ini digunakan apabila sasaran layanan adalah

kelompok siswa tertentu dalam jumlah yang terbatas.

3) Teknik individual: Teknik ini digunakan untuk melayani siswa secara

individual/perorangan sesuai dengan masalah dan karakteristiknya.

4) Teknik alih tangan: Teknik ini berupa permintaan bantuan dari pihak lain

yang dipandang lebih kompeten dan berwenang, misalnya dokter,

psikiater, guru matapelajaran, dan sebagainya.

b. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling perlu diatur agar

terlaksana secara efektif dan tidak menganggu kegiatan pengajaran dan pelatihan.

Page 46: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

32

Menurut buku Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (Depdikbud,

1994), pengaturan waktu dapat dilakukan dengan alternatif sebagai berikut:

1) Terjadwal dalam jam pelajaran. Cara ini digunakan terutama untuk

menyampaikan materi layanan bimbingan yang dibutuhkan oleh semua

siswa secara klasikal atau kelompok, dan ditetapkan sekali dalam

seminggu.

2) Terjadwal sendiri secara individual. Cara ini digunakan untuk

membimbing siswa tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Cara

ini harus dikoordinasikan dengan guru mata pelajaran, apabila akan

menggunakan waktu pelajaran.

3) Mengambil waktu di luar jam pelajaran, namun pada hari-hari sekolah.

Waktu diluar jam pelajaran yang dimaksud disini, misalnya waktu

istirahat, dan jam bebas.

Selain melalui ketiga alternatif tersebut, layanan bimbingan dan konseling

juga dapat dilaksanakan dalam (atau dijadikan sebagai bagian dari) kegiatan

ekstrakurikuler. Sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler, layanan bimbingan

dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dan

dapat dilaksanakan baik disekolah maupun diluar sekolah.

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam kegiatan

ekstrakurikuler merupakan pilihan yang tepat karena tiga alasan. Pertama,

sedikitnya jumlah waktu yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan pada jam-

jam pelajaran. Kedua, bidang bimbingan dan konseling, dan kegiatan

ekstrakurikuler berada dalam bidang yang sama, yaitu bidang pembinaan

Page 47: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

33

kesiswaan (Winkel 1997). Itu berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling

dapat, bahkan sudah selayaknya dilaksanakan didalam kegiatan ekstrakurikuler,

karena keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu membina kesiswaan

mempunyai tiga peranan utama. Salah satu peranan utamanya adalah melengkapi

upaya pembentukan kepribadian siswa (Depdikbud, 1994).

Ketiga, kegiatan ekstrakurikuler, sebagai bagian dari kebijaksanaan

pendidikan secara menyeluruh, mempunyai tugas-tugas pokok. Salah satu tugas

pokok yang disebutkan adalah “Melengkapi upaya pembinaan manusia

seutuhnya” (Depdikbud, 1994).

D. Masa Remaja Sebagai Masa Kritis Perkembangan Konsep Diri

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa. Sebagai masa peralihan, masa remaja juga disebut pula masa transisi.

Transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, telah menimbulkan perubahan

yang sangat menegangkan. Perubahan-perubahan yang diawali dengan perubahan

fisik, yaitu dengan berkembangnya tanda-tanda kelamin sekunder, telah

menimbulkan perasaan aneh, ganjil dan berbeda dengan orang lain. Perasaan

aneh, ganjil, dan berbeda dengan orang lain ini menimbulkan perasaan tidak puas

terhadap diri sendiri.

Perasaan tidak puas dengan keadaan fisiknya, menunjukkan bahwa remaja

menolak tubuhnya sendiri. Situasi ini sangat mempengaruhi pembentukan citra

fisiknya yang menjadi dasar konsep diri. Menurut Erikson (Pudjijogyanti, 1985),

keadaan fisik pada remaja merupakan sumber pembentukan identitas diri dan

Page 48: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

34

konsep diri. Lebih jauh Erikson menjelaskan bahwa perkembangan kepribadian

dan pembentukan identitas merupakan perpaduan komponen psokologis dan

sosiologis diri manusia.

Menurut Hurlock (1996), masa remaja merupakan masa yang diawali

dengan akil balik sampai tercapainya kemasakan seksual, pertumbuhan jasmani

dan mental yang maksimal. Masa ini juga disebut masa perubahan peranan dari

ketergantungan pada orang tua menuju kemandirian. Perubahan peran ini

membutuhkan penyesuaian sosial dan psikologis.

Adanya perubahan fisik dan mental yang maksimal, mengakibatkan

adanya peningkatan tuntutan lingkungan terhadap remaja. Remaja dituntut untuk

menunjukkan keremajaannya, karena mereka dianggap bukan lagi anak kecil.

Tuntutan lingkungan terhadap peran remaja, telah menimbulkan kegelisahan dan

ketegangan dalam berperilaku. Kegelisahan dan ketegangan ini menyebabkan

banyaknya konflik yang sering dialami remaja.

Konflik dan ketegangan yang dialami pada masa remaja merupakan

situasi yang memungkinkan remaja menunjukan kemampuannya. Dengan kata

lain, masa remaja merupakan masa untuk menemukan diri sendiri, meneliti sikap

hidup lama, serta mencoba hal-hal yang baru agar bisa mencapai pribadi yang

dewasa.

Menurut Havighurst (Hurlock, 1996) setiap tahap kehidupan mempunyai

tugas-tugas tertentu yang harus dilakukan individu. Tugas setiap tahap disebut

tugas perkembangan (developmental task). Apabila individu berhasil

melaksanakan tugas tersebut, ia akan memperoleh kesenangan dan keberhasilan

Page 49: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

35

dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Kegagalan pada

tugas tersebut dapat mengakibatkan perasaan kurang bahagia, penolakan dari

masyarakat dan kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya.

Havighurst memberikan sepuluh tugas perkembangan pada masa remaja, yaitu:

1. Membina hubungan dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin

2. Menerima peranan sosialnya sebagai laki-laki atau wanita

3. Menerima keadaan jasmaninya dan mampu menggunakan secara efektif

4. Mencapai kemandirian emosi dari orang tua dan orang dewasa lain

5. Mencapai kemandirian ekonomik

6. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan

7. Mempersiapkan diri untuk membina perkawinan dan rumah tangga

8. Memiliki kemampuan intelektual serta konsepsi yang dibutuhkan untuk

menjadi masyarakat yang berhasil

9. Memilih keinginan serta usaha untuk berperilaku yang bertanggungjawab

secara sosial

10. Memiliki serangkaian nilai dan sistem etika sebagai asas perilaku

Pada dasarnya kesepuluh tugas perkembangan masa remaja tersebut

adalah penyesuaian terhadap segala aspek. Kegagalan atau keberhasilan dalam

penyesuaiaan tersebut merupakan situasi yang mempengaruhi seluruh aspek

kepribadian. Kegagalan atau keberhasilan individu dalam melaksanakan tugas

perkembangan juga akan mempengaruhi perkembangan konsep dirinya.

Salah satu usaha remaja untuk mengatasi masalah status atau identitas

yang tidak jelas adalah dengan mencoba berbagai peran. Dengan mencoba

Page 50: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

36

berbagai peran remaja mengharapkan bahwa ia mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan seluruh ideologinya dan minatnya. Perkembangan ideologi dan

minat merupakan arah untuk mengembangkan konsep dirinya. Dengan demikian,

dapat diartikan bahwa masa remaja merupakan masa yang potensial untuk

perkembangan konsep diri. Apabila pada masa remaja, individu tidak mendapat

kesempatan untuk mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan tugas-

tugas perkembangannya, maka ia juga kehilangan kesempatan untuk

mengembangkan konsep dirinya.

E. Guru Pembimbing

1. Pengertian Guru Pembimbing

Menurut SKB Mendikbud dan kepala BAKN No. 0433/PP/1993 dan No.

25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kriditnya guru pembimbing adalah “guru yang mempunyai tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan

konseling terhadap sejumlah peserta didik” (Prayitno dkk, 1997:9).

Guru pembimbing secara tegas dibedakan dari guru kelas, guru mata

pelajaran, dan guru praktik. Dengan kata lain, tenaga/pelaksana bimbingan dan

konseling disekolah adalah guru pembimbing. Guru pembimbing merupakan

petugas profesional, artinya secara formal telah disiapkan dan dididik secara

khusus untuk menguasai seperangkat kompetisi yang diperlukan bagi pekerjaan

pembimbingan dan konseling.

Page 51: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

37

Jadi guru pembimbing yang dimaksud disini bukanlah guru pembimbing

sebagaimana dijelaskan oleh Winkel (1997: 188), yaitu “seorang guru yang

disamping mengajar disalah satu bidang studi, terlibat juga dalam rangkaian

pelayanan bimbingan, termasuk layanan konseling.” Guru pembimbing yang

dimaksud disini tampaknya sejajar atau sama dengan pengertian konselor

menurut Winkel (1997: 182,187),yaitu “pelaksana utama, tenaga inti dan ahli

yang bertugas mengelola kegiatan bimbingan dalam berbagai bentuknya.” Atau

“tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan

bimbingan”.

2. Unjuk Kerja Guru Pembimbing

Guru pembimbing adalah pejabat fungsional, yang dituntut dapat

menjalakan tugas-tugas fungsionalnya, yaitu melaksanakan bimbingan dan

konseling terhadap sejumlah peserta didik di sekolah (Prayitno). Adapun standar

prestasi kerja guru pembimbing, sebagaimana tertuang dalam SK Mendikbud No.

025/1995 (Prayitno, 1997), antara lain adalah: persiapan dan pelaksanaan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Selain itu, guru pembimbing diharapkan dapat melaksanakan kegiatan

bimbingan dan konseling secara optimal, agar dapat memberikan sumbangan

yang berarti kepada para siswa dalam hal: kemampuan serap (bimbingan belajar),

perkembangan kepribadian (bimbingan pribadi), kemampuan sosial (bimbingan

sosial), dan perencanaan masa depan (bimbingan karir).

Page 52: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

38

Dengan kata lain, guru pembimbing diharapkan tampil atau menunjukan

kinerja yang penuh dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling

(melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling). Menurut Prayitno (1997), penampilan penuh guru pembimbing itu

ditandai dengan tiga orientasi, yaitu: orientasi individual, orientasi permasalahan,

dan orientasi perkembangan.

Orientasi individual berarti guru pembimbing memperhatikan atau peduli

terhadap setiap peserta didik secara individual. Orientasi permasalahan berarti

guru pembimbing peduli terhadap atau memperhatikan permasalahan yang

sedang dihadapi atau akan dihadapi oleh setiap peserta didik. Orientasi

perkembangan berarti guru pembimbing peduli terhadap perkembangan peserta

didik. Perkembangan peserta didik secara optimalah yang menjadi tujuan dari

seluruh upaya guru pembimbing.

3. Modal Kepribadian/Personal Guru Pembimbing

Seorang guru pembimbing yang profesional hendaknya memiliki ciri-ciri

kepribadian yang berkualitas seperti yang dijelaskan oleh Belkin (Winkel, 1997:

198). Ciri-ciri kepribadian tersebut adalah:

a. Guru pembimbing atau konselor mampu mengenal diri sendiri. Hal ini

ditandai dengan:

1) Merasa aman dengan diri sendiri artinya mempunyai rasa percaya diri,

rasa harga diri, tidak merasa cemas dan gelisah dengan diri sendiri.

Page 53: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

39

2) Percaya kepada orang lain artinya mampu memberikan sesuatu dari diri

sendiri dan menerima sesuatu dari kepribadian orang lain.

3) Memiliki keteguhan hati artinya memberikan layanan bimbingan dan

berani mengambil resiko bahwa tidak selalu mendapat tanggapan yang

positif atau mendapatkan balas jasa dalam bentuk dikagumi serta

dihargai.

b. Guru pembimbing atau konselor sekolah mampu memahami orang lain. Hal

ini ditandai dengan keterbukaan hati dan kebebasan dari cara berpikir yang

kaku menurut keyakinan atau pandangan pribadi saja.

1) Kesadaran akan pikiran serta perasaan pada diri sendiri. Terbuka hatinya

berarti mampu mengikuti beraneka pandangan dan perasaan klien.

Terbuka juga berarti tidak mengambil sikap mengadili orang lain

meskipun dapat menilai tindakan dan perbuatan orang menurut norma-

norma moral yang objektif. Keterbukaan hati dan pikiran memungkinkan

untuk menjadi peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain.

2) Guru pembimbing atau konselor sekolah hendaknya memiliki

kemampuan untuk berempati, yaitu mampu mendalami pikiran dan

menghayati perasaan orang lain (Pudjijogyanti, 1985) seolah-olah guru

pembimbing atau konselor sekolah pada saat ini menjadi orang lain

tersebut, tanpa terbawa-bawa sendiri oleh semua itu dan kehilangan

kesadaran akan pikiran serta perasaan pada diri sendiri.

Page 54: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

40

c. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini ditandai dengan:

1) Guru pembimbing atau konselor sekolah bertindak sejati dan berhati tulus

rtinya berkata-kata dan berbuat tanpa memakai topeng atau sandiwara,

sungguh terlibat tanpa pura-pura.

2) Bebas dari kecenderungan untuk menguasai orang lain, artinya konselor

secara tidak memaksa kehendaknya sendiri atas orang lain dan memaksa

orang lain untuk berpikir dan bertindak tertentu.

3) Mampu menghargai orang lain, artinya guru pembimbing atau konselor

sekolah mampu mendekati orang lain dan mau didekati oleh orang lain

dengan sikap positif dan kerelaan menerima orang lain seadanya.

Page 55: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengertian dan Sumber Data Penelitian Kepustakaan

Widodo dan Mukhtar (2000) mengatakan bahwa penelitian kepustakaan

atau penelitian deskriptif kepustakaan adalah penelitian yang datanya hampir

sepenuhnya diperoleh dari kepustakaan. Sementara itu, Nawawi (1998: 230)

mengatakan bahwa suatu penelitian disebut suatu penelitian kepustakaan apabila:

Kegiatan ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Literatur yang digunakan tidak terbatas hanya pada buku-buku, tetapi juga berupa bahan-bahan dokumentasi, majalah-majalah, koran-koran, dan lain-lain, yang berupa bahan tertulis.

B. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik simak dan teknik catat. Menurut Nawawi (1998: 221) teknik simak

merupakan suatu teknik dimana peneliti berhadapan langsung dengan teks.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data konkret. Selanjutnya data yang

diperoleh dicatat ke dalam kartu data. Kegiatan ini disebut teknik catat.

C. Objek Penelitian Kepustakaan

Objek penelitian dalam penelitian kepustakaan disebut unit analisis.

Istilah itu dipilih karena penelitian ini tidak menggunakan populasi, tetapi hanya

menggunakan sample yang disebut teoritis, yaitu sampel yang sepenuhnya

Page 56: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

42

merujuk pada teori (Widodo dan Mukhtar, 2000). Pada penelitian ini digunakan

sampel konsep diri, guru pembimbing dan layanan bimbingan dan konseling.

D. Instrumen Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan bagian dari penelitian kualitatif.

Nawawi (1998: 32) mengatakan penelitian kualitatif mempergunakan data yang

dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis. Sementara itu

Moleong (1989: 3) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Karena penelitian kepustakaan adalah penelitian kualitatif atau penelitian

subjektivistik, maka peneliti sendirilah yang senantiasa mengamati, menggolong-

golongkan, menginterpretasikan, menyimpulkan, menginterpretasikan kembali,

menyimpulkan kembali dan seterusnya (Bismoko, 1990: 3). Hal senada dikatakan

Moleong (1989: 5) dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan

bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

E. Tema Penelitian

Tema adalah suatu istilah dalam penelitian kepustakaan sebagai pengganti

dari istilah variabel. Istilah tema digunakan dalam penelitian kepustakaan karena

tema lebih berorientasi pada makna yang terungkap dari suatu proses analisis atau

penafsiran terhadap data penelitian (Widodo dan Mukhtar, 2000). Tema disini

Page 57: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

43

mengarah pada peranan guru pembimbing dalam mengembangkan konsep diri

siswa.

F. Analisis atau Pengolahan Data Penelitian Kepustakaan

Data dalam penelitian kepustakaan dianalisis dengan teknik kritis (critical

analysis) atau analisis penafsiran (interpretation analysis). Maksudnya, data

dalam penelitian kepustakaan dianalisis atau ditafsirkan/diinterpretasikan secara

luas dan mendalam (Widodo dan Mukhtar, 2000). Oleh karena itu, dikatakan

bahwa data tidak diolah dengan perhitungan matematik atau berbagai rumus

satistik. Pengolahan data dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola

berpikir tertentu menurut hukum logika (Nawawi, 1998).

Page 58: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

44

BAB IV

PERANAN GURU PEMBIMBING

DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA

A. Peranan Guru Pembimbing

Sekolah merupakan suatu tempat atau suatu lembaga untuk mewujudkan

seluruh kemampuan yang dimiliki, dan sebagai tempat untuk melepaskan

ketergantungan anak dari peran orang tua dan keluarga (Pudjijogyanti, 1985). Hal

ini dapat diartikan bahwa sekolah merupakan lingkungan kedua setelah rumah

yang dapat memberikan pengalaman baru.

Apabila sekolah mempunyai fungsi sebagai wadah untuk mewujudkan

seluruh kemampuan siswa, dan merupakan lingkungan yang dapat memberi

pengalaman baru kepada siswa maka sekolah mempunyai peranan penting dalam

mengembangkan konsep diri siswa. Pengembangan konsep diri ini tidak pernah

terlepas dari peran guru pembimbing (Winkel 1989). Siswa yang mengalami

kesulitan untuk mewujudkan kemampuannya, akan meminta bantuan guru

pembimbing di sekolah mereka. Kebanyakan siswa yang meminta bantuan

tersebut menyatakan bahwa mereka tidak mampu mnyelesaikan tugas sekolah,

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, dan memusatkan diri pada

pelajaran. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan siswa yang bermasalah tidak

mempunyai kepercayaan terhadap kualitas kemampuan yang dimilikinya dalam

menghadapi tugas-tugas sekolah. Dengan kata lain, siswa-siswa yang datang

meminta bantuan kepada konselor umumnya menunjukkan tingkat konsep diri

Page 59: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

45

yang rendah (Pudjijogyanti, 1985). Siswa yang datang kepada guru pembimbing

harus didukung dan diterima dengan situasi yang dapat mendukung peningkatan

konsep diri siswa.

Carl Roger (Pudjijogyanti, 1985) menjelaskan bahwa ada tiga sikap guru

pembimbing yang memungkinkan adanya perubahan kepribadian serta

mendukung peningkatan konsep diri, yaitu:

1. Empati

Guru pembimbing harus mempunyai rasa empati hal inilah yang mendukung

peranan guru pembimbing sebagai motivator karena dengan adanya rasa empati

siswa akan merasa dirinya tidak sendirian dalam menghadapi masalahnya,

sehingga siswa tidak menutup diri dan akan berusaha meningkatkan

kemampuannya untuk dapat mencari jalan keluar. Empati dapat dilakukan

dengan merefleksikan kembali apa yang diceritakan siswa. Jadi empati

merupakan umpan balik dari apa yang telah dikatakan dan dilakukan klien

(Burns, 1982).

2. Pandangan Positif

Pandangan positif adalah keyakinan konselor bahwa klien mampu memahami

dan mengubah dirinya ke arah yang lebih positif (Pudjijogyanti, 1985). Dengan

pandangan ini guru pembimbing menunjukkan sikap menerima seluruh

kemampuan dan keterbatasan siswa, sikap ini merupakan kunci utama dalam

meningkatkan konsep diri ke arah yang lebih positif Dengan adanya penerimaan

dari guru pembimbing, siswa akan menjadi percaya bahwa dirinya mempunyai

kemampuan dan kekuatan.

Page 60: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

46

3. Situasi Keakraban

Guru pembimbing harus dapat menciptakan situasi yang penuh keakraban

selama proses layanan bimbingan berlangsung. Sikap guru pembimbing

menunjukkan hubungan yang tidak dibuat-buat, tetapi menunjukkan situasi yang

natural dan spontan dalam menanggapi seluruh masalah siswa. Situasi

keakraban yang tercipta akan menimbulkan rasa aman, yang dapat membantu

siswa untuk memecahkan masalahnya.

Menurut Burns (1982), ketiga kondisi tersebut dapat diperlukan dalam

berinteraksi antara guru dan siswa sedangkan untuk meningkatkan konsep diri

Membuat siswa merasa mendapat dukungan guru

1. Membuat siswa merasa tanggung jawab

2. Membuat siswa merasa mampu untuk berkembang secara optimal dengan

segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.

3. Mendidik siswa untuk mencapai tujuan yang realistis

4. Membantu siswa untuk menilai diri mereka secara realistis

5. Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis

B. Peranan Guru Pembimbing sebagai Motivator

Peranan guru pembimbing sebagai motivator adalah berupaya untuk

menyadarkan dan mendorong siswa untuk mengenali potensi yang dimiliki

sehingga dapat dikembangkan lebih baik lagi. Guru pembimbing harus dapat

mengubah konsep diri siswa yang negatif menjadi konsep diri yang positif,

Page 61: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

47

walaupun hal itu tidak mudah, memerlukan waktu yang panjang dan

membutuhkan proses secara kontinu.

Membangun konsep diri yang positif ada tiga hal yang harus dilakukan

yaitu pertama, mengenal diri sendiri dengan baik, kedua menerima diri dengan

baik sebagaimana adanya dan ketiga mengembangkan diri sebaik mungkin.

1. Mengenal Diri

Mengenal diri menurut Hendra (2007) merupakan langkah terbaik dan

pertama dalam membentuk konsep diri. Mengenal diri dihubungkan dengan aspek

kognitif. Dengan mengenal diri sendiri berarti kita tahu siapa diri kita sebenarnya

dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada kita. Untuk mengenal

diri sendiri kita dapat mengawalinya dengan pertanyaan “Siapakah Aku”?

Atosokhi (2003) Pertanyaan ini merupakan langkah awal yang baik untuk mencari

jawaban tentang rahasia diri sendiri. Pertanyaan “Siapakah Aku” ditempatkan

sebagai titik tolak untuk mendalami dan mengenal diri sendiri. Pertanyaan ini

dapat menjadi pendorong untuk mencari tahu lebih banyak tentang diri sendiri

(dari segi fisik psikis), sebagaimana dialami secara nyata dalam hidup keseharian.

a. Pengertian mengenal Diri

Atosokhi (2003) manusia merupakan sebuah pertanyaan besar baginya

sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa ”manusia sebuah misteri”.

Ungkapan ini ada benarnya, karena dalam ungkapan tersebut terkandung

pengertian bahwa manusia bukan sesuatu yang habis atau selesai dibahas. Walau

Page 62: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

48

ada cukup banyak ilmu yang membahas manusia dari berbagai seginya, namun

siapakah manusia itu tetap tak bisa terungkap seluruhnya .

Menurut Hariyono (2000) ”Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal

segalanya tentang diri, sebagaimana telah dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin.

Mengenal diri disini lebih baik dimengerti sebagai suatu keberhasilan seseorang

memahami hal-hal pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik

maupun psikis, serta hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana

dialami dalam kehidupan nyata sehari-hari. Pemahaman ini merupakan landasan

penting bagi penentuan atau pengambilan sikap yang tepat dan benar dalam

memandang dan memperlakukan diri sendiri.

b. Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri

Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia

manusia untuk mengembangkan dirinya. Cara berada khas manusia adalah

bereksistensi, yang secara terus menerus berada dalam proses menjadi diri sendiri.

Manusia adalah sesuatu yang “sudah“ dan sekaligus “belum“, yang “faktual“ dan

yang “potensial“; suatu realitas yang masih harus dibentuk terus menerus, tanpa

henti, tanpa akhir, Hariyono (2000).

Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk

banyak kemungkinan (potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada satu titik

dalam rentangan yang panjang antara yang sudah dan yang belum, antara masa

lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan yang masih potensial itu,

disitulah manusia berperan. Maka bagaimana wujudnya, kecepatannya, mutunya,

Page 63: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

49

dan sebagainya sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang dalam

merealisirnya (Atosokhi dkk, 2003)

Usaha merealisir kemungkinan-kemungkinannya (mewujudkan atau

mengembangkan dirinya) harus didasarkan pada kenyatan faktual dirinya. Data

faktual ini berfungsi sebagai pengarah. Perkembangan seseorang bukanlah

perkembangan tanpa landasan dan arah yang jelas. Keberhasilan seseorang

mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai peneliti, dokter, guru dan

sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang

direalisir dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya.

Selain sebagai arahan, data faktual diri seseorang berfungsi juga sebagai

pembatas, dengannya tidak semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang

yang kakinya cacat tidak akan bisa menjadi pemain sepak bola yang handal.

Keadaan dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan itu. Maka orang

itupun tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang profesional.

c. Cara Mengenal Diri

Mengenal diri tidak lepas dari usaha yang disengaja, seperti yang sedang

dilakukan sekarang ini, dapat dilakukan bantuan ilmu pengetahuan dan tehnologi;

dengan bantuan teman dan pengalaman beraneka ragam tentang diri sendiri dalam

beradaptasi dengan lingkungan. Menurut Atosokhi (2003), mengenal diri dapat

dilakukan dengan cara :

1) Melalui sejarah perkembangan diri

Uraian mengenai sejarah perkembangan manusia, seperti evolusi

perkembangan fisik manusia. Disitu didapat pemahaman tentang banyak hal

Page 64: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

50

mengenai diri sendiri, bukan saja menyangkut perkembangan fisik manusia

melainkan juga perkembangan peradabannya, sebagai hasil dari perpaduan

perkembangan baik fisik maupun psikisnya.

2) Melalui penelusuran bakat dan kepribadian

Mengenal diri juga dapat dilakukan melalui cara penelusuran bakat dan

kepribadian. Terdapat beberapa tipe kepribadian dengan ciri-cirinya yang khas.

Setiap orang, selain merupakan perpaduan dari beberapa tipe, juga memiliki sifat-

sifat tertentu yang dominan sehingga dapat digolongkan pada tipe tertentu. Sifat-

sifat khas ini akan mewarnai penampilan seseorang dalam hidupnya, menyertai

seseorang dalam berhadapan dengan lingkungannya, kejadian-kejadian yang

melibatkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu juga sifat-

sifat khas ini dapat ikut menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang.

Melalui metode penelusuran bakat, seseorang dapat dengan baik mengetahui

bakat-bakat dominannya, yang sering menjadi pedoman dalam penerimaan tugas

serta tanggung jawab yang akan diembannya.

3) Melalui pengalaman sehari-hari

Pengalaman-pengalaman nyata juga dapat menjadi jalan untuk mengenal

diri sendiri. Kesabaran atau ketidaksabaran dalam antrian, kesediaan untuk

mengalah, kegigihan dalam mewujudkan cita-cita, ketekunan dalam tugas,

kesetiaan menepati janji, kepekaan terhadap lingkungan, dan sebagainya. Kita

dapat melihat diri sendiri dengan meninjau kembali pengalaman-pengalaman

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

4) Melalui kebersamaan dengan orang lain

Page 65: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

51

Mengenal diri sendiri juga dapat dilakukan melalui kebersamaan dengan

orang lain, meneropong diri dengan membandingkannya dengan orang lain.

Dengan itu dapat dilihat persamaan dan perbedaan dengan orang lain, yang

sekaligus memperlihatkan kekhususan diri.

5) Melalui kaca mata orang lain

Selain beberapa cara yang telah dikemukakan, mengenal diri juga dapat

dilakukan melalui ”kaca mata” orang lain, teman, sahabat, dan orang-orang lain

yang dekat dengan kita, mengenai bagaimana kesan dan penilaian mereka

terhadap diri kita. Kadang-kadang orang lain lebih obyektif mengenal diri sendiri

daripada kita sendiri.

6) Melalui refleksi pribadi

Cara yang tidak kalah baiknya untuk mengenal diri sendiri adalah dengan

melakukan refleksi pribadi tentang diri sendiri. Cara ini bisa dilakukan kapan diri

mau, kapan bisa ambil waktu khusus tanpa menganggu jadwal penting yang lain.

Ada cukup banyak orang yang melakukan hal ini dalam bentuk retret atau

rekoleksi, tafakur atau bentuk kegiatan rohani lainya. Terserah mana yang paling

cocok untuk diri sendiri.

Demikian ada bermacam-macam cara yang terbuka bagi kita dalam usaha

mengenal diri sendiri. Perpaduan dari berbagai cara itu dapat memberi

pemahaman yang semakin baik tentang diri sendiri. Pemahaman yang semakin

baik terhadap diri sendiri akan sangat membantu dalam rangka menerima dan

mengembangkan diri.

Page 66: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

52

2. Menerima Diri

Setelah mengenal diri sendiri (menyangkut hal-hal pokok seputar ciri-ciri

dasar fisik, bakat, kekuatan dan kelemahan diri sendiri) hal berikut yang perlu

mendapat perhatian adalah bagaimana seseorang menerima diri sendiri

sebagaimana adanya. Hal ini berhubungan aspek afektif. Refleksi atas hal penting,

karena sebaik manapun kita telah mengenal diri sendiri, tetapi gagal

menerimanya, maka pengenalan diri tersebut tidak membawa manfaat bagi kita

dalam rangka menunjang usaha untuk mengembangkan diri sendiri.

a. Pengertian menerima diri

Menerima diri merupakan suatu sikap memandang diri sendiri

sebagaimana adanya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang serta

bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya (Sujanto,1999). Atosokhi

(2003) menerima diri sendiri memerlukan kesadaran dan kemauan melihat fakta-

fakta yang ada pada diri sendiri, baik secara fisik maupun psikis, menyangkut

berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada, menerimanya secara total

tanpa kekecewaan. Pernyataan ini tidak dimaksudkan bahwa kita tidak perlu

memiliki kemauan untuk melakukan perubahan atau perbaikan, berlaku pasif dan

pasrah menerima nasib. Yang dimaksud adalah, menerima diri harus dianggap

sebagai suatu prakondisi menuju perubahan demi kebaikan lebih lanjut dari diri

sendiri.

b. Manfaat menerima diri

Page 67: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

53

Menurut Atosokhi (2003) manfaat yang diperoleh bila berhasil menerima

diri sendiri yaitu :

1) Jika kita menerima diri apa adanya, kita merasa senang terhadap

diri sendiri, merasa lebih sehat, lebih semangat dan sepertinya tidak

banyak masalah

2) Dengan menerima diri, merasa diri berharga, atau sekurang-

kurangnya sama dan sejajar dengan orang lain, karena menyadari

bahwa disamping kekurangan-kekurangan, juga memiliki

kelebihan-kelebihan.

3) Menerima diri berarti menerima kelebihan dan kekurangan, namun

kekurangan itu bukan sebagai penghalang untuk maju. Menerima

kekurangan bukan berarti membiarkan kekurangan itu tanpa

berusaha memperbaikinya. Sejauh memungkinkan untuk

melakukan perbaikan, tetap bertanggung jawab untuk

melakukannya.

4) Orang yang berhasil menerima dirinya dengan baik akan mampu

melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan

dalam dirinya. Kepercayaan diri akan memberikan kekuatan yang

tak terduga, jauh dari perkiraan sebelumnya. Semakin orang

memiliki kepercayaan diri, semakin mampu melakukan hal-hal

yang diluar dugaan.

5) Dengan berhasil menerima diri sendiri berarti telah membangun

sikap positif terhadap diri sendiri, mampu memaafkan (berdamai

Page 68: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

54

dengan) diri sendiri. Jika telah melakukan kesalahan yang serius,

perasaan bersalah tidak membantu. Tapi dengan belajar lebih

banyak, seseorang dapat melakukan hal yang lebih baik. Hasil

belajar adalah pemahaman dan pemahaman membawa/mendorong

perubahan sikap. Jika hanya terus merasa bersalah terhadap diri

sendiri, dan tidak berusaha memperbaikinya, maka akan menderita.

6) Jika mampu menerima diri sendiri, saya akan mampu menerima

orang lain. Bagaimana saya mengharapkan orang lain menerima

diri saya kalau saya sendiri tidak menerimanya.

c. Cara Menerima Diri

Ada orang yang dengan mudah dapat menerima diri sendiri dan ada juga

yang agak susah, bahkan tidak berhasil menerima diri sendiri, terutama bila

mengalami ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap diri sendiri. Menghadapi hal

seperti ini perlu dipikirkan cara-cara yang memungkinkan pada akhirnya dapat

berhasil menerima diri sendiri. Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk dapat

menerima diri sendiri :

1) Selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki. Dengan mengucap

syukur, fokus perhatian bukan pada apa yang belum diterima,

melainkan pada apa sudah diterima, berupa kebaikan-kebaikan

dalam hidup kita. Dengan itu juga kita tidak memusatkan perhatian

tentang mengapa kita memiliki kelemahan, melainkan bagaimana

kita dapat mengatasi kelemahan secara tepat.

Page 69: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

55

2) Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri. Semua manusia

mempunyai kesalahan tetapi tidak perlu selalu membicarakan

kesalahan itu. Bicarakan hal yang terbaik tentang diri sendiri.

Ketika melakukan kesalahan berkatalah ”Aku melakukan

kesalahan” dan bukan ”Akulah sumber kesalahan”

3) Terima pujian. Ketika seseorang memuji diri kita, perlakukan itu

sebagai hadiah, dan berikan pujian kembali. Pujian tidak boleh

berlebihan, namun harus mengandung unsur kebenaran.

4) Luangkan waktu bersama orang-orang positif. Jika keluarga tidak

bahagia dan mendukung, maka cari teman-teman yang mendukung

dan dapat dipercaya. Tapi hati-hati, jangan salah pilih.

5) Tanamkan dalam pikiran bahwa akan berhasil dan bahagia.

Tindakan ini akan membantu kita percaya diri. Itu disebut hukum

pikiran. Apapun yang kita pikirkan, akan menjadi seperti yang

dipikirkan.

6) Membaca buku pengembangan pribadi, karena pengembangan

pribadi adalah proses seumur hidup. Di sini penting dikatakan

bahwa perlu selektif dalam memilih buku bacaan bermutu, yang

dapat menolong bagi perkembangan kepribadian.

7) Berusaha menggali potensi yang terbaik dari diri, dengan

senantiasa belajar meningkatkan kemampuan diri, dan

memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada.

Page 70: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

56

3. Mengembangkan Diri

Sesudah mengenal diri dan menerimanya dengan baik hal penting berikut

adalah: Bagaimana mengembangkannya? Pertanyaan ini menjadi Dalam

mendalami yakni: ”Mengembangkan Diri”

1. Arti dan tujuan mengembangkan diri

Menurut Brecht (2000) Mengembangkan diri merupakan suatu usaha

yang sengaja dan terus menerus, tanpa berhenti yang dilakukan dengan berbagai

cara dan bentuk, untuk membuat daya potensi diri dapat terwujud secara baik dan

optimal, yang menghantar seorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha

besar ini merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai manusia, yang diberi

akal budi.

Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah

realisasi optimal kearah yang lebih baik dari daya potensi yang dimiliki diri

sendiri, yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa yang membuat

dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama

dan Tuhan.

2. Cara mengembangkan diri

Atosokhi (2003) cara untuk mengembangkan diri adalah dengan :

a. Mengenal dan menerima diri

Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal

diri sendiri, lalu menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan diri,

Page 71: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

57

kita diberi pemahaman memadai tentang keadaan diri yang sebenarnya beserta

daya potensi yang dimiliki. Dalam penerimaan diri, kita diberi rasa bangga dan

optimis tentang diri. Mengenal dan menerima diri, membuka pintu bagi usaha

mengembangkan diri.

b. Memiliki kemampuan kuat untuk mengembangkan diri

Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja yang berlangsung

tanpa henti. Hal itu tentu tidak mungkin terlaksana tanpa kemauan dan

motivasi sebagai penggeraknya. Usaha mengembangkan diri pasti menghadapi

banyak tantangan. Tanpa kemauan keras, maka tantangan yang sedikit saja

dapat mematahkan semangat seseorang. Kemauan keras tampak dalam

kegigihan seseorang mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya dalam

rangka mengembangkan dirinya.

c. Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka

Ada bermacam-macam kemungkinan dan fasilitas yang terbuka bagi usaha-

usaha mengembangkan diri sendiri, termasuk kesediaan mencari dan

menggunakan dukungan dari pihak lain.

d. Belajar dari pihak lain

Pengembangan diri sebaiknya disertai tindakan korektif yakni perbaikan

secara terus menerus, yang kadangkala disertai dengan tuntutan berat, seperti

hukuman, tuntutan untuk melakukan sesuatu atau justru untuk tidak

melakukan pengendalian diri. Pengalaman-pengalaman masa lalu terutama

kegagalan, merupakan masukan berharga untuk kemajuan berikutnya. Koreksi

Page 72: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

58

ini dapat dilakukan sendiri dan juga dengan bantuan orang lain. Hal penting

disini adalah kesediaan untuk menerima kritik dan merespon secara positif.

3. Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit

pengembangan diri sendiri

Menurut Maryati (2007) mengembangkan diri sendiri merupakan suatu

proses yang berlangsung seumur hidup, dimana banyak aspek penting dalam diri

sendiri harus mendapat perhatian yang memadai dan seimbang. Keempat aspek

atau unsur itu adalah:

a. Mental yang sehat

Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi atau lingkungan sekitarnya,

yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, mental kuat yang tidak

mudah menyerah, tahan tekanan, menyukai tantangan, optimis dan sportif

serta dapat memahami realitas semestinya.

b. Integritas diri

Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis,

dan sosial), serta mengoptimalkan realisasi dari potensi-potensi diri yang

dimiliki, sehingga terwujudlah seorang pribadi yang matang dan

seimbang.

c. Mandiri, kreatif, dan inovatif

Kemampuan menentukan sikap; menata diri sendiri; dapat membuat

penilaian kritis; dapat mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau

Page 73: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

59

belajar terus menerus; punya daya kreativitas memadai; ingin mencoba,

menyukai dan terbuka untuk hal-hal baru.

d. Motivasi diri

Suatu daya dorong yang senantiasa menjadi penggerak dalam setiap usaha

mengembangkan diri sendiri. Motivasi inilah yang diharapkan dimiliki,

yang senantiasa menyertai segala usaha untuk memajukan diri sendiri.

Berkaitan dengan motivasi ini, disiplin diri menjadi penting.

Ketiga hal tersebut diatas, merupakan satu rangkaian terpadu yang saling

mendukung dan melengkapi. Untuk mengembangkan diri dengan baik, mutlak

dibutuhkan mental yang sehat. Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk

semakin mengintegritaskan diri sendiri, dengan membawa serta dimensi-dimensi

dasariah diri kearah perkembangan yang seimbang. Perkembangan diri justru

semakin menampakkan wujudnya dengan meningkatnya kemandirian, jiwa kreatif

dan semangat inovatif seseorang dalam menjalankan hidupnya. Membangun

mental yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri-kreatif-inovatif,

hanya mungkin terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung oleh motivasi

yang kuat dalam menjalankannya.

C. Peranan Guru Pembimbing Sebagai Fasilitator

Peran guru pembimbing sebagai fasilitator adalah menjembatani siswa

melakukan kegiatan yang bisa mengembangkan konsep diri diri siswa. Disini

guru pembimbing sebagai fasilitator yang bertanggungjawab didalam kegiatan

Page 74: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

60

layanan bimbingan. Ada beberapa kegiatan yang dapat digunakan sebagai bagian

dari layanan konseling di sekolah yaitu :

1. Latihan Pengenalan

Tujuan : - Mengenal diri sendiri

- Meningkatkan pengungkapan diri dan sikap terbuka dalam kelompok

Jumlah peserta : 20 orang atau lebih

Waktu : 30 menit

Fasilitas :-

Tempat : ruang kelas

Proses : Dalam latihan ini siswa dipasang-pasangkan, dan masing-masing siswa

diminta untuk menceritakan dirinya kepada pasangannya. Latihan ini dapat

dimulai dengan pertanyaan ”Coba ceritakan padaku segala sesuatu yang

berhubungan dengan dirimu sendiri.” atau bisa dengan pertanyaan ”Siapakah

Aku”menurut diri kita sendiri dan kita ceritakan kepada pasangan kita. Apabila

masing-masing siswa telah selesai dengan tugasnya, masing-masing siswa

menceritakan diri pasangannya kepada seluruh siswa di kelas.

2 Latihan menyatukan kelemahan dan kekurangan

Tujuan : - Meningkatkan penerimaan diri dengan jalan menyakini bahwa

setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan.

- Meningkatkan perasaan bersatu dengan sesama dan merasakan

bersatu dengan kelompok.

Jumlah peserta : 20 atau lebih

Page 75: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

61

Waktu : 30 menit

Fasilitas : Kertas seukuran kartu pos dan pensil untuk masing-masing peserta.

Tempat : ruang kelas

Proses :

a. Fasilitator membagikan kertas seukuran kartu pos dan pensil yang

sama jenisnya untuk seluruh kelompok. Fasilitator meminta setiap

peserta diminta menuliskan dengan huruf balok tiga kelemahan atau

kekurangan yang paling serius. Fasilitator menjelaskan bahwa tulisan

dibuat anonim. Karena itulah diminta menggunakan huruf balok dan

alat tulis yang sejenis supaa tidak ketahuan lagi penulisnya.

b. Fasilitator mengumpulkan kertas-kertas dengan permukaan yang

bertuliskan ke bawah, dimulai dengan kertas-kertas peserta pria. Lalu

kertas-kertas itu dikocok dan dibagikan secara acak diantara sesama

pria. Selanjutnya prosedur yang sama diikuti oleh peserta wanita.

c. Kemudian setiap peserta membaca kertas yang diterimanya seolah-

olah itu adalah miliknya sendiri, dan mencoba memerankannya.

Peserta hendaknya menjelaskan kelemahan atau kekurangan yang

dibacanya, dengan menunjukkan kesulitan-kesulitan yang dialami

sebagai akibat dari adanya kelemahan itu. Kalau ada peserta yang

ternyata menerima kertas milikny sendiri, hendaknya dia tidak usah

memberitahukannya, dan berusaha saja memerankannya seolah itu

adalah milik orang lain.

Page 76: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

62

d. Kemudian fasilitator dapat menuliskan semua kelemahan-kelamahan

yang dituliskan oleh peserta di papan tulis atau flipchart untuk

memperlihatkan betapa banyaknya kelemahan manusia. Dengan itu

peserta diharapkan sadar bahwa kelemahan-kelemahan mereka tidak

sebegitu jeleknya dan menjadi sadar bahwa kelemahan itu boleh jadi

juga milik orang lain.

3 Latihan Lembaran Laporan Mingguan

Tujuan : - Siswa akan memperhatikan bagaimana ia berkembang, apa yang terjadi

dengan dirinya, dan bagaimana ia merespon situasi lingkungannya. Dengan kata

lain, laporan mingguan tersebut akan memberi gambaran bagaimana ia

memandang dirinya, dan bagaimana orang lain memandang dirinya. Dan semakin

banyak individu belajar tentang dirinya, maka akan semakin luas pula konsep

dirinya.

Jumlah peserta : individual atau kelompok (20 orang)

Waktu :Waktu yang secukupnya untuk menjawab beberapa pertanyaan

Fasilitas : Alat tulis dan kertas

Tempat : Ruang bimbingan atau ruang kelas

Proses : Fasilitator memberikan pertanyaan kepada siswa tentang bagaimana

efektifitas penggunaan waktunya. Pertanyaannya sebagai berikut :

- Kegiatan apa yang menjadi puncak kegiatan minggu ini?

- Siapakah yang kau kenal dengan baik dalam minggu ini?

Page 77: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

63

- Hal penting apa yang telah kau pelajari mengenai dirimu sendiri dalam minggu

ini?

- Apakah kau melakukan perubahan penting dalam kehidupanmu dalam minggu

ini?

- Bagaimana kehidupan minggu ini menjadi lebih baik?

- Kenalilah tiga keputusan dan pilihan yang telah kau buat dalam minggu

ini!apakah hasil keputusan dan pilihan tersebut?

- Apakah dalam minggu ini kau membuat suatu rencana untuk dilakukan pada

masa mendatang?

- Usaha apa yang tidak dapat diselesaikan dalam minggu lalu?

Setelah semua selesai mengerjakan soal tersebut, fasilitator

mengumpulkan hasil jawaban siswa dan di pertemuan satu minggu berikutnya

akan di sharingkan di kelompok, apa yang telah dilakukan para siswa selama satu

minggu ini, apakah sudah sesuai dengan apa yang dijawab dalam pertanyaan-

pertanyaan itu.

D. Pendampingan Orang Tua dan Guru Mata Pelajaran dalam

Pengembangan Konsep Diri

Guru pembimbing juga perlu mendampingi orang tua dan guru mata

pelajaran dalam mendidik dan merawat siswa. Cara pendampingan guru

pembimbing dalam pendampingan orang tua dan guru mata pelajaran adalah

dengan pemberian layanan informasi yang diselenggarakan, misalnya melalui:

Pertemuan dengan orang tua siswa (komite sekolah) setiap 2 bulan sekali,

Page 78: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

64

Seminar tentang peran serta keluarga dalam tumbuh kembang anak

(mendatangkan nara sumber yang berkompeten), menjalin komunikasi yang baik

dengan orang tua. Informasi tersebut dapat berupa :

1. Membangun kesadaran sebagai orang tua bahwa kelahiran anak

kehendak orang tua (kehendak Tuhan).

2. Orang tua merupakan pendidikan yang pertama dan utama.

3. Tanggung jawab kodrati ada pada orang tua.

4. Setiap anak unik, mempunyai kelebihan dan kekurangan.

5. Membentuk citra diri yang ideal.

6. Sikap dan cara guru mendidik di sekolah.

7. Anak bukan obyek pendidikan tetapi subyek pendidikan

Page 79: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

65

BAB V

RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini memuat ringkasan, kesimpulan dan saran untuk guru

pembimbing dan saran untuk peneliti lain.

A. Ringkasan

1. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah peranan guru

pembimbing dalam mengembangkan konsep diri siswa SMP.

Sejalan dengan masalah-masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah

untuk mendiskripsikan peranan guru pembimbing dalam mengembangkan konsep

diri siswa SMP.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih atau yang digunakan untuk menemukan

jawaban atas masalah-masalah atau untuk mencapai tujuan tersebut adalah

penelitian (deskriptif) kepustakaan. Peneltian (deskriptif) kepustakaan adalah

penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai

literatur/kepustakaan (buku, majalah, koran dan bahan-bahan tertulis lainnya).

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan teknik catat.

Sampel dalam penelitian kepustakaan disebut sample teoritis, yaitu sample

yang sepenuhnya merujuk pada teori, karena data diambil dari sample teoritis ,

maka data itu dianalisis dengan teknik yang disebut analisis kritis atau analisis

penafsiran atau diolah secara logis (hukum logika).

Page 80: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

66

3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu guru pembimbing didalam

mengembangkan konsep diri siswa yang positif, melalui kegiatan yang dapat

meningkatkan konsep diri siswa diantaranya pengenalan diri, mengenal

kelemahan dan kekurangan, laporan mingguan untuk melihat perkembangan dari

masing-masing siswa.

B. Kesimpulan

Konsep diri merupakan sikap dan keyakinan individu terhadap dirinya

sendiri yang mencakup seluruh pandangan terhadap kelemahan dan kelebihan

dirinya. Konsep diri merupakan hasil interaksi siswa dengan orang yang ada

disekitarnya. Orang-orang disekitar siswa yang sangat mempengaruhi

pembentukan konsep diri adalah orang tua, guru, dan teman-teman sebayanya.

Tanggapan mereka merupakan umpan balik yang digunakan siswa untuk

menggambarkan dirinya. Apabila tanggapan yang diberikan positif, maka siswa

akan mempunyai gambaran diri yang positif pula. Dan sebaliknya, apabila

tanggapan yang diberikan bersifat negatif, maka siswa mempunyai gambaran diri

yang negatif pula.

Guru pembimbing dituntut untuk dapat mendampingi siswa untuk dapat

mengubah pandangan siswa terhadap dirinya dari yang negatif menjadi positif.

Peran guru pembimbing adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa, agar

siswa dapat memperoleh pendampingan didalam mengembangkan konsep dirinya.

Pendampingan itu dilakukan didalam layanan bimbingan dan konseling. Layanan

Page 81: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

67

bimbingan dan konseling dapat dilakukan didalam kelas maupun diluar jam

pelajaran, karena keterbatasan waktu.

Untuk dapat mengembangkan konsep diri siswa, guru pembimbing

mengajak siswa dapat mengenal diri melalui kelemahan dan kelebihan didalam

diri siswa. Setelah siswa mengenal dirinya, kemudian siswa harus menerima

dirinya dengan segala yang ada pada diri siswa, setelah mengenal dan menerima

diri siswa diajak untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya terbatas pada peranan guru pembimbing sebagai

motivator dan fasilitator. Guru pembimbing sebagai motivator menyadarkan dan

mendorong siswa untuk mengenali potensi yang dimiliki sehingga dapat

dikembangkan lagi. Guru pembimbing sebagai fasilitator bertanggungjawab untuk

memfasilitasi kegiatan yang mendukung pengembangan konsep diri siswa.

D. Saran

1. Saran untuk Guru Pembimbing di SMP

a. Karena pengembangan konsep diri para remaja tidak dapat dilepaskan

dari modal profesional dan personal guru pembimbing, maka guru

pembimbing hendaknya bekerja secara profesional dan memiliki modal

personal yang memadai (antara lain mengenal dirinya sendiri, empati,

mampu berkomunikasi dengan siswa).

Page 82: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

68

b. Upaya mengembangkan konsep diri siswa di SMP tidak dapat dilakukan

sendiri oleh guru pembimbing. Oleh karena itu guru pembimbing

hendaknya mampu bekerjasama dengan tenaga bimbingan yang lain,

kepala sekolah, guru mata pelajaran dan pihak-pihak yang terkait.

c. Guru pembimbing hendaknya akrab dan dekat dengan para siswa, dapat

menjadi sahabat bagi mereka agar siswa bersikap positif terhadap guru

pembimbing dan kegiatan-kegiatannya, sehingga seluruh upaya untuk

mengembangkan konsep diri dapat berlangsung secara efektif.

2. Saran untuk Orang Tua

a. Hindari sikap membanding-bandingkan, pujilah mereka secara tulus,

dan berikan bantuan sesuai dengan keperluannya.

b. Memilih sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dengan pertimbangan

mementingkan kebutuhan perkembangan anak.

c. Jika orang tua mengetahui bahwa siswa sedang mengalami masalah

dan orang tua merasa perlu memberi penanganan secepatnya, maka

jangan segan menemui guru pembimbing/wali kelas.

d. Belajarlah untuk berkomunikasi secara asertif kepada siswa dari pada

bersikap pasif atau agrasif.

e. Menjalin komunikasi yang harmonis antara orang tua dan guru

pembimbing/wali kelas.

Page 83: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

69

3. Saran untuk Peneliti Lain

Peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian didalam bidang konsep

diri dapat menindak lanjuti penelitian kepustakaan/penelitian kualitatif ini

dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengumpulkan data empirik

mengenai salah satu aspek/unsur konsep diri melalui sebuah instrument atau

alat pengumpul data yang sesuai.

Page 84: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

70

DAFTAR PUSTAKA

Adams, L & E, Lenz. 1995. Jadilah Diri Anda Sendiri. Jakarta: PT Gramedia.

Ahmadi, Abu. 1977. Bimbingan & Penyuluhan di Sekolah. Semarang: CV. Toha

Putra

Anthony. R. 1993. Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Brecht.G. 2000. Mengenal dan Mengembangkan Harga Diri. Jakarta:

Prenhallindo.

Burns, R.B. 1982. Konsep Diri. Teori, Pengukuran, Perkembangan dan PerilakuJakarta: Archan.

Covey, Sean. 2001. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif (judul asli: The 7 Habits of Highly Effective Teens). Diterjemahkan oleh Saputra Arvin. Jakarta: Bina Aksara.

Depdikbud. 1994. Kurikulum SLTP: Petunjuk Pelaksanaan BK. Jakarta.

Djumhur, I. dan Surya. Moh. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah(Guidance & Counseling). Bandung: CV. Ilmu.

Gea Antonius Atosokhi,. Antonina Panca Yuni Wulandari., Babari Yohanes (2003). Character Building I: Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.

Gunawan, Yusuf, Limansubroto, C. Dewi, dan Murniati. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama dengan APTIK Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Hariyono, Rudi. 2000. Menyingkap Rahasia Gadis. Jatim: Putra Pelajar.

Hendra, Surya. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Page 85: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

71

Hurlock, E.B 1996. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

____________ 1980. Psikologi Perkembangan. Terj. Jakarta: Erlangga.

Maryati.. 2007. Tanya Jawab: Pengembangan Diri di Sekolah. Semarang: Chigas

Putra.

Mattews, Andrew. 2002. Menjadi Remaja Bahagia. Jakarta: Ketindo.

MGMBK. Prop. DIY. 1995. Bahan Pelatihan BK di Sekolah Berdasarkan Pola 17. Kurikulum 1994. Yogyakarta.

Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Nawawi, H. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Powell. J. 1992. Tampilkan Jati Dirimu. Yogyakarta: Kanisius.

Prayitno dan E. Anti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta (Kerjasama dengan DEPDIKBUD).

Prayitno, Tanpa tahun . Pedoman Alat Ungkap Masalah PTSDL, format 2; Siswa SLTA (Pedoman).

_______ . 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan BK di Sekolah (Buku II, Pelayanan BK di SLTP).

_______. 1995. Buku Seri BK di Sekolah; Layanan BK Kelompok (Dasar dan Praktik). Jakarta: Ghalia Indah.

Pudjijogyanti, Clara. R. 1985. Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Archan.

Rakhmat, J. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya

Sinurat, R.H.Dj 1995. Observasi dan Analisis Proses Kelompok. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

__________ 2002. Konsep Diri dan Perkembangannya. (Handout)

__________ Tanpa Tahun. Arti Dinamika Kelompok. (Handout)

Page 86: PERANAN GURU PEMBIMBING DI SMP DALAM … PDF/F. Keguruan dan Ilmu Pendidikan... · skripsi. 3. Orang tua, kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang selalu memberikan ... terhadap

72

Soekanto, Soerjono. 1989. Remaja dan Pola Rekreasinya. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Sujanto, Agus. 1999. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara

Sukardi Dewa Ketut. 1985. Pengantar Teori Konseling. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

_______________. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.

Sumiati Desak Made & Sukardi Dewa Ketut. 1990. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Widagdo, Rochadi, 2003 Diundang Untuk Bahagia. Yogyakarta: Kanisius

Widodo, E & Mukhtar. 2001. Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif.

Yogyakarta:

Winkel, W.S. 1987. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta:

Gramedia.

_____________. 1989. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia.

_____________. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

_____________. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yayasan Cipta Loka Caraka. 1999. Tantangan membina Kepribadian, Pedoman untuk mengenal dan membina diri. Jakarta: Cipta Loka Caraka.

_____________. 1999. Berani-Jadilah dirimu sendiri.Langkah-langkah membangun Kepribadian yang Khas. Jakarta: Cipta Loka Caraka.